penyakit paru obstruktif kron menahun

LAPORAN PENELITIAN
PENGARUH SAMPAH INDUSTRI SANDAL SPONS TERHADAP
LINGKUNGAN
(untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar)

Oleh,
GANDI SUKMA NUGRAHA
C.14201.13.058

PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKes MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA
Jl. Tamansari Gobras PO BOX 114 Telp. (0265) 2350982 Tasikmalaya
Tahun 2014

KATA PENGANTAR

Segala Puji bagi Allah atas segala nikmat dan karunianya yang berlimpah.
Dengan segala ridho Mu proses penelitian ini dapat penulis selesaikan sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan.
Penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana pengelolaan sampah
industry yang terdapat di lingkungan sekitar. Dalam memperoleh data yang

objektif maupun subjektif penulis bekerjasama dengan pihak-pihak yang
bersangkutan dan atas persetujuan bersama. Segala kekurangan dan kelemahan
dalam penyusunan penelitian ini semata-mata atas kekurangan penulis, untuk itu
segala kritik dan saran kami terima semoga dapatmenyempurnakan penelitian ini.
Tak lupa penulis mengucapkan terimakasih pada semua pihak yang telah
terlibat dalam proses penyusunan penelitian ini. Semoga penelitian ini dapat
memberi manfaat bagi kita semua. Amin.

Tasikmalaya, 20 Juni 2014

Penulis

DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang ...………………………………………………………… 1
1.2 Rumusan masalah ...……………………………………………………... 2
1.3 Tujuan penelitian ...……………………………………………………… 2
1.4 Manfaat penelitian ...…………………………………………………….. 2
1.5 Metode penelitian ..………………………………………………………. 3

1.6 Tempat penelitian ………………………………………………………... 3
1.7 Hipotesis …………………………………………………………………. 3
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1 Industri ...………………………………………………………………... 4
2.2 Sampah ......…………………………………………………………........ 5
2.3 Sampah Industri ...……………………………………………….............. 6
2.4 Dampak limbah industry pada lingkungan ...……………………………. 7
2.5 Dampak limbah dari industry pangan ...…………………………………. 7
2.6 Dampak limbah dari industry sandang ...………………………………... 8
2.7 Dampak limbah dari industry kimia ...…………………………………... 8
2.8 Dampak limbah dari industry logam, elektronika dan pelumas…………. 9
2.9 Jenis-jenis limbah industry……………………………………………… 10
BAB III
ANALISA DATA
3.1 Wawancara ……………………………………………………………... 12
3.2 Observasi ……………………………………………………………….. 14
3.3 Pembahasan …………………………………………………………….. 15
BAB IV


PENUTUP
4.1 Kesimpulan …………………………………………………………….. 17
4.2 Rekomendasi …………………………………………………………… 17
LAMPIRAN
Pedoman wawancara ………………………………………………………. 19
Pedoman observasi ………………………………………………………… 20
EVENT CONSENT ………………………………………………………... 21
FOTO ………………………………………………………………………. 23
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………….. 24

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring bertambahnya kebutuhan manusia maka banyak diciptakan barang
penunjang kehidupan manusia. Untuk itu muncullah pabrik-pabrik industry
sebagai pengolah bahan mentah untuk kemudian diolah dengan sedemikian rupa
menjadi barang setengah jadi maupun barang siap pakai, untuk selanjutnya akan
dikonsumsi masyarakat. Dalam jumlah produksi yang sangat besar setiap harinya

akan menghasilkan sisa-sisa dari proses pengolahan yang tidak terpakai. Sisa-sisa
inilah (limbah/sampah industri) bila dibiarkan dalam jangka waktu yang lama
maka dapat mencemari lingkungan bila tidak ada penanganan khusus.
Kemudian masyarakat sebagai konsumenpun akan “mengeluarkan”
sampah sebagai hasil penggunaan barang produksi tersebut. Sampah ini
dinamakan sampah rumah tangga. Meskipun sedikit lebih “aman”, tidak berarti
membiarkan sampah ini dibuang begitu saja. Karena sampah sekecil apapun bila
dalam jumlah yang besar dapat memberikan pengaruh besar dalam hal
pengrusakan terhadap lingkungan. Untuk itulah diperlukan penanganan yang tepat
dalam pengolahan sampah industry maupun sampah rumah tangga

1.2 Rumusan Masalah
Menggali lebih dalam pengetahuan tentang sampah industry dan
pengaruhnya terhadap lingkungan yang tercemar oleh sampah industry serta
pengelolaan dan penanggulanga terhadap sampah industry tersebut.
1.3 Tujuan Penelitian






Tujuan Umum : menggali pengetahuan masyarakat yang terkait dengan
sampah industry
Tujuan Khusus :
1. Pengertian sampah industry
2. Pengetahuan tentang pencemaran oleh sampah industry
3. Mengetahui pengelolaan terhadap sampah industry
4. Mengetahui tentang pencemaran yang timbul akibat sampah
industri

1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah sebagai informasi tentang limbah industri
yang sering dijumpai di lingkungan.
1.5 Metoda Penelitian
-

Wawancara
Observasi

1.6 Tempat Penelitian

Industry Sandal Spons Sukamaju Kecamatan Tamansari Gobras Tasikmalaya

1.7 Hipotesis
Penelitian ini berawal dari keyakinan penulis bahwa masalah sampah
terutama sampah industry yang ada di lingkungan masyarakat sekitar. Masalah ini
timbul akibat kurangnya kesadaran pengusaha industry tentang pengolahan
sampah industry yang berdampak pada lingkungan di sekitar.

BAB II
TINJAUAN TEORITIS

2.1 Industri
Pengertian industry dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pengertian dalam
arti sempit dan arti luas.
a. Industri dalam Arti Sempit

Dalam arti sempit, industri adalah usaha manusia mengolah bahan mentah
atau bahan baku menjadi barang setengah jadi atau barag jadi.
b. Industry dalam Arti Luas.
Dalam arti luas, sebagaimana terdapat dalam pada Undang-Undang

Republik Indonesia Nmor 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian, yang dimaksud
industry adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku,
barang setengah jadi, dan/barang jadi menjadi barang jadi barang nilai yang
lebih tinggi untuk penggunaanya, termasuk rancang bangun dan perekayasaan
industi.
Dalam pengertian ini termasuk :
-

Pabrik-pabrik prodiksi bahan
Sumber-sumber alam misalnya sumber energy
Perusahaan kimia
Perusahaan kayu
Perusahaan logam
Tempat pengolahan air kotor/air minum (tempat usaha pengolahan air
minum atau pengolahaan air kotor dari kota dan juga pengolahaan air kotor

-

industry)
Dan lain-lain kegiatan industry, baik yang hanya bersifat distribusi, ataupun

memproses suatu bahan mentah.
Sampah yang dihasilkan dari tempat ini biasanya sampah basah, sampah

kering, abu, sisa-sisa bahan bangunan, sampah khusus dan sampah berbahaya.
2.2 Sampah

Berbagai aktivitas dilakukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya dengan memproduksi barang dari sumber daya alam. Disamping
menghasilkan barang yang akan dikonsumsi manusia dihasilkan pula bahan
buangan yang sudah tidak dibutuhkan lagi oleh manusia.
Bahan buangan yang semakin hari semakin bertambah banyak, hal ini erat
hubunganya dengan makin bertambahnya jumlah penduduk dan disuatu pihak
ruang hidup manusia relatif tetap. Bahan buangan ini dikenal denga istilah
“sampah” (wastes) yang wujudnya berbentuk padat,cair dan gas.
Sampah (wates ) diartikan sebagai benda yang tidak dipakai, tidak diinginkan dan
dibuang, berdasarkan masalah dan cara-cara penaganannya, wastes di golonggolongkan:
1.
2.
3.
4.

5.
6.

Solid wastes atau refuse, yaitu sampah padat.
Liquid wastes atau wastes water, yaitu sampah cair atau air buangan.
Atmospheric wates, yaitu sampah gas
Human wastes atau excreta disposal, yaitu kotoran manusia.
Manure, yaitu kotoran hewan.
Special wastes, yaitu sampah berbahaya.

2.3 Sampah Industri
Sampah industry adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses
industry maupun rumah tangga industry. Dimana masyarakat bermukim ataupun
dalam lingkungan industry disanalah sampah/limbah dihasilkan. Sampah atau
limbah industry mengandung bahan pencemar yang bersifat racun dan bahaya.
Sampah ini dikenal bersifat B3 (bahan beracun dan berbahaya). Bahan ini

dirumuskan bahan dalam jumlah relatif sedikit tapi mempunyai potensi
mencemarkan/merusakan lingkungan, kehidupan dan sumber daya.
Bahan beracun dan berbahaya dapat dijumpai sehari-hari baik sebagai

sampah rumah tangga maupun sampah industry besar ataupun industry rumahan
yang tidak terkelola dengan baik. Diperlukan penanganan yang serius untuk
limbah industri karena dampaknya pada lingkungan lebih besar daripada limbah
domestik. Ada dua macam limbah industri, yakni limbah dalam bentuk cair dan
juga limbah dalam bentuk padat yang biasa disebut sampah. Kedua jenis limbah
industri ini tentu saja tidak sedikit yang mengandung bahan berbahaya dan
beracun.
2.4 Dampak limbah industri terhadap lingkungan

Jika dilihat ukuran dan materinya, dampak limbah industri lebih berbahaya
dibandingkan dengan limbah domestik. Akan tetapi jika limbah domestik menjadi
massal karena jumlahnya juga bisa berbahaya. Limbah industri lebih berbahaya
karena secara kuantitas memang besar dan terus menerus dihasilkan dengan
kandungan zat yang sama. Dapat di ilustrasikan bahwa sebuah pabrik
menghasilkan suatu produk secara terus menerus bahkan 24 jam, maka selamanya
kandungan limbahnya akan sama. Jika tidak dikelola dengan baik, maka
lingkungan akan menanggungnya secara terus menerus. Oleh karena itulah maka
limbah industri lebih berbahaya.
2.5 Dampak limbah dari industri pangan


Industry pangan adalah suatu usaha yang sangat dekat dengan kehidupan
sehari-hari dan juga termasuk dalam salah satu penghasil limbah industri.
Beberapa industry pangan yang menghasilkan pencemaran lingkungan antaranya
adalah industri tempe dan tahu. Limbah ini dihasilkan ketika proses pencucian
atau pengolahan. Limbah industri yang dihasilkan oleh kegiatan industri pangan
dapat berupa sejenis garam, mineral, karbohidrat, lemak dan protein. Jika
pengolahan limbah ini tidak benar, maka dapat menyebabkan pencemaran
terhadap air dan udara. Hal yang paling terasa dari pencemaran ini umumnya bau
yang menyengat dan menusuk hidung. Hal ini akan lebih berbahaya lagi jika
industri pangan tersebut menggunakan bantuan zat kimia yang menghasilkan
limbah berupa alkohol, insektisida dan energi panas. Jadi jika tidak diolah dan
langsung dibuang ke sungai maka dapat mengganggu ekosistem air.
2.6 Dampak limbah dari industri sandang

Limbah dari industri sandang ini tidak kalah serius ancamannya bagi
lingkungan daripada industri pangan. Misalnya dalam kegiatan penyamakan kulit,
batik printing dan bahan sandang lainnya tidak dapat dihindari proses pencelupan
yang menggunakan zat kimia. Dalam proses tersebut membutuhkan air dalam
jumlah besar hingga sisa buangannya pun banyak sekali.
Dalam limbah bekas celupan dan pencucian bahan-bahan sandang
mengandung zat kimia berbahaya seperti zat pewarna, minyak, serta zat-zat lain
yang membutuhkan oksigen besar. Hal in sangat berbahaya dan beracun jika tidak
dikelola dengan benar, bahkan langsung saja dibuang ke sungai maka yang terjadi

adalah pencemaran lingkungan yang mengancam kesehatan manusia secara
keseluruhan.
2.7 Dampak limbah dari industri kimia
Industri kimia dan bahan bangunan dapat menjadi ancaman serius bagi
keberlangsungsan makhluk hidup, baik dalam skala besar atau skala kecil.
Sebagai contoh, untuk memproduksi alkohol, dibutuhkan air dalam jumlah yang
cukup besar. Sama seperti yang terjadi dalam industri sandang, limbah dari
produksi alkohol jelas berupa limbah cair dalam jumlah besar. Dalam limbah cair
ini pasti terkandung senyawa organik, anorganik dan mikroorganisme serta bahan
berbahaya lainnya. Ketika proses produksi selesai, pencucian peralatan dapat
membuang hasil CaSO4 yang dilepaskan ke aliran air. Dalam proses produksi,
limbah ini secara tidak langsung atau langsung dapat mengancam kelangsungan
makhluk hidup. Salah satuya adalah keracunan, seperti keracunan CO dalam
jumlah besar dapat berujung kepada kematian. Sementara keracunan air raksa,
asbes, timbal, arsen dan lain sebagainya dampaknya akan terasa dalam jangka
panjang setelah menumpuk dalam tubuh.
2.8 Dampak limbah dari industri logam, elektronika dan pelumas

Dampak limbah industri ini juga sama bahayanya dengan yang lain.
Misalnya dalam proses produksi baja yang menggunakan berbagai macam mesin
dan cor menghasilkan limbah berupa asap, gas dan debu. Partikel yang ada dalam
asap dan debu tersebut mengandung logam berat, jika terhirup terus menerus

dalam jangka waktu yang panjang akan menimbulkan ancaman kesehatan bagi
makhluk hidup. Industri logam juga penyumbang polusi suara berupa kebisingan
yang dalam jarak tertentu dapat melebihi batas toleransi yang diterima oleh
pendengaran manusia. Baik industri logam atau industri elektronika menghasilkan
gas buang yang dapat mencemari udara, salah satunya adalah karbon monoksida
atau CO. Seperti yang disebutkan diatas, dalam kadar tertentu, gas ini berbahaya
bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Selain CO, ada juga gas belerang yang
dihasilkan dari industri baja dan elektronika dapat mengganggu ekosistem
lingkungan jika tidak dikelola dengan baik.
2.9 Jenis-jenis limbah industri

Jika kita berbicara mengenai limbah industri dilihat dari karakternya, maka
limbah industri dapat dikategorikan dalam beberapa jenis limbah, yaitu padat,
cair, gas ada juga limbah dalam bentuk partikel. Hasil buangan berupa gas dan
partikel adalah bagian yang paling dominan dalam pencemaran udara di sekitar
industri. Menurut hasil penelitian, lebih dari 90% dari pencemaran udara berasal
dari limbah industri dalam bentuk gas, baik itu karbon monoksida, hidrokarbon,
nitrogen oksida, sulfur oksida dan beberapa jenis partikel lain. Hal penting di
dalam ekosistem air adalah jumlah oksigen terlarut di dalamnya. Jika kadar
oksigen terlarut dalam air menurun dalam jumlah dan kualitasnya, maka akan
terjadi ancaman tehadap makhluk hidup yang tinggal di dalamnya. Hal ini dapat
terjadi jika ada pencemaran pada air yang diakibatkan limbah dalam bentuk cair.

Limbah

industri

dalam

skala

apapun

adalah

ancaman

bagi

keberlangsungan makhluk hidup dan ekosistem dimana makhluk itu tinggal.
Sehingga penanganan limbah industri tidak boleh dianggap sepele jika tidak
menghendaki kerugian yang lebih besar terjadi. Kesadaran tentang bahaya limbah
industri ini harus dimiliki oleh siapapun, baik pemilik modal yang mendirikan
industri, birokrasi yang memberikan izin dan juga masyarakat di manapun mereka
berada. Hal ini untuk menumbuhkan sinergi yang baik untuk mencari solusi
bagaimana industri tidak terhambat pertumbuhannya, namun juga tidak
mencemari lingkungan.

BAB III
ANALISIS DATA
3.1 Wawancara
No
1.

Tujuan Khusus
Mengetahui pengetahuan
tentang sampah industry

Pertanyaan
1. Apakah yang Anda ketahui
tentang sampah industry spons?
a. “Sampah spon yang sudah
tidak dipakai”
b. “Potongan spon yang
dibuang”
2. Mengapa bisa terjadi sampah
industry spons?
a. “sisa dari spon, potongan
spon yang dibuang dan tidak

2.

Mengetahui sikap individu
terhadap sampah industri

dipakai lagi”
3. Apakah dampak dari sampah
industry spons yang dirasakan?
a. “tidak ada, tapi tidak tahu
terhadap lingkungan”

b. “tidak ada yang dirasakan
oleh saya karena biasa”
4. Bagaimana cara pembuangan
sampah industry spons?
a. “dibuang saja inimah”
b. “dibakar langsung pada
malam hari”

3

Mengetahui pengelolaan
sampah industry

5. Bagaimana cara pengolahan atau
penangulangan sampah industry
spons?
a. “tidak ada pengolahan tapi
langsung dibuang da
dibakar”
6. Menurut Anda seberapa
pentingnya pengolahan sampah
industry spons?
a. “ya penting karena kalau
tidak akan menumpuk”
7. Apakah sampah industry ini
berpengaruh pada kesehatan dan
lingkungan?
a. “tidak, tidak ada yang
dirasakan”
b. “pada tanaman singkong

4

Mengetahui pencemaran yang

terasa agak pait”
8. Apa saja pencemaran yang timbul

timbul akibat sampah industry

akibat sampah spons?
a. “udara, karena asapnya hitam
dan tercium baukaret.”

3.2 Observasi
No
1.

Indikator
Keadaan sekitar pabrik

Hasil Observasi
1. Pabrik membuat sendiri tempat
pembuangan sampah di dekat
pabrik, namun berpengaruh
terhadap lingkungan sekitar
telihatkumuh dank tor akibat
pembuangan dan pembakaran

2.

Aktivitas warga sekitar

spon bekas
1. Warga sekitar terlihat
beraktivitas seperti biasa karena
mungkin telah terbiasa dengan

3.

Penyebab dan dampak yang
dapat dikasi secra objektif

lingkungan pabrik
1. Tumpukan sampah spon yang
telah dibakar menimbulkan bau
dan berpengaruh pada tanah da
tanaman sekitar.

3.3 Pembahasan

Secara umum buruh dan masyarakat tahu apa itu sampah industry dan
merasakan dampak dari sampah tersebut. Namun mereka sudah terbiasa dengan
hal tersebut dan masih tetap melakukan pembakaran sampah di dekat pabrik yang
berdampak langsung pada tanaman, tanah dan kesehatan walaupun demikian
buruh pekerja dan masyarakat sekitar pabrik sandal spons sukamaju kecamatan
Tamansari masih tetap melakukan aktivitas seperti biasanya. Padahal menurut
teori sampah hasil dari pengolahan tersebut sangat tidak baik apabila dikelola
dengan seadanya, pengelolaan sampah yang hanya dibakar menyebabkan asap
yang hitam pekat, bau karet yang tercium dan kadang batuk-batuk akibat
mencium bau tersebut. Sampah spons yang hanya dibakar itu apabila dilakukan
secara terus menerus membutuhkan oksigen dan air yang cukup besar, hal inilah
yang menyebabkan sampah dari bahan zat kimia disebut sangat berbahaya dan
beracun.
Keadaan di sekitar pabrik terlihat kotor berwarna hitam akibat sampah
spons yang dibuang dan dibakar. Bau karet yang tercium akibat pembakaran
memungkinkan masyarakat sekitar tekena penyakit seperti sesak dan batuk
bahkan lebih parah lagi, ini di akibatkan dari oksigen yang seharusnya digunakan
untuk proses pembakaran energy dan kalor dalam tubuh manusia di ikat oleh
sampah yang dihasilkan. Ekosistem di dekat pabrikpun dirasakan oleh warga
tercemar seperti tanah yang terlihat kurang subur untuk tanaman yang tumbuh dan
oksigen yang dihasilkan dari proses fotosintesis tanaman, bahkan tanaman
singkong yang ada di dekat pabrik telah tercemar apabila dimasak rasanya terasa
agak pahit, tidak enak dan tidak baik untuk dikonsumsi.

Namun warga disekitar pabrik spon merasa sudah biasa dengan keadaan
tersebut karena mereka telah beradaptasi dengan lingkungan tersebut. Narasumber
R menyatakan lebih baik spons hasil pengolahan sandal tersebut di olah kembali
atau apabila dibuang lebih baik mencari tempat yang aman dan jauh dari
pemukiman agar tidak menimbulkan dampak yang negative bagi warga dan
lingkungan sekitar.

BAB IV
PENUTUP
4.1Kesimpulan



Sampah industry spons sebagai hasil dari proses produksi pembuatan
sandal spons mrupakan suatu bahan berbahaya yang member efek negative
terhadap lingkungan, kesehatan, serta mengganggu aktivitas masyarakat



sekitar.
Pemcemaran adalah rusaknya lingkungan yang di akibatkan dari limbah
dari pengolahan barang industry yang mengandung zat kimia yang



berbahaya dan beracun jika tidak dikelola dengan benar.
Pencemaran yang ditimbulkan dari proses pengolahan spons dan
pembuatan sandal spons berupa pencemaran udara yang dirasakan dan bau



karet sebagai bahan utama pembuatn spons yang diolah sebagai sandal
Pengolahan dan pengelolaan sampah spons sangat penting dilakukan
untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan menurut narasumber R, dan
lebih baik jika sampah spons itu diolah kembali, apabila di buang
dilakukan dengan cara yang aman yang tidak menggangu aktivitas
masyarakat sekitar.

4.2 Rekomendasi
Sampah industri yang berjenis anorganik diharapkan mampu diolah
kembali, meskipun sederhana namun dengan cara yang benar. Serta menerapkan
penempatan dan pembuangan sampah dengan sesuai, baik itu sampah organik atau
anorganik, agar berdampak lebih baik terhadap lingkungan sekitar.

LAMPIRAN
Pedoman Wawancara
1.
2.
3.
4.

Mengucapkan salam
Memperkenalkan diri
Meminta persetujuan
Memberikan pertanyaan
a. Mengetahui pengetahuan tentang sampah industry

-

Apakah yang Anda ketahui tentang sampah industry?

- Mengapa bisa terjadi sampah industry?
b. Mengetahui sikap individu terhadap sampah industry
-

Apakah dampak dari sampah industry yang dirasakan?

- Bagaimana cara pembuangan sampah industry
c. Mengetahui pengelolaan sampah industry
-

Bagaimana cara pengolahan atau penangulangan sampah industry?

-

Menurut Anda seberapa pentingnya pengolahan sampah industry?

-

Apakah sampah industry ini berpengaruh pada kesehatan dan

lingkungan?
d. Mengetahui pencemaran yang timbul akibat sampah industry
- Apa saja pencemaran yang timbul akibat sampah spons?
5. Mengucapkan terimakasih
6. Mengucapkan salam

Pedoman Observasi
1. Mengamati jawaban responden
2. Mengamati keadaan sekitar pabrik dan membandingan dengan jawaban
responden
3. Megamati aktivitas warga sekitar pabrik
4. Mengamati cara pembuangan sampah spons pekerja pabrik
5. Mengamati dampak yang terjadi akibat sampah spons

EVENT CONSENT
Penelitian “Pengaruh Sampah Industri Sandal Spons Terhadap Lingkungan”

Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama

:

Umur

:

Alamat

:

Dengan ini menerangkan bahwa :
Nama

: Gandi Sukma Nugraha

NIM

: C.14201.13.058

Asal Instansi : STIKes Muhammadiyah Tasikmalaya

Telah melakukan wawancara yang diperlukan dalam pembuatan makalah
penelitian di Program Studi Ilmu Keperawatan STIKes Muhammadiyah
Tasikmalaya.
Demikian surat permohonan wawancara ini dibuat untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya. Atas perhatian dan kerjasamanya saya ucapkan terima
kasih.

Tasikmalaya, Juli 2014
Narasumber,

…………………………
EVENT CONSENT
Penelitian “Pengaruh Sampah Industri Sandal Spons Terhadap Lingkungan”

Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama

:

Umur

:

Alamat

:

Dengan ini menerangkan bahwa :
Nama

: Gandi Sukma Nugraha

NIM

: C.14201.13.058

Asal Instansi : STIKes Muhammadiyah Tasikmalaya

Telah melakukan wawancara yang diperlukan dalam pembuatan makalah
penelitian di Program Studi Ilmu Keperawatan STIKes Muhammadiyah
Tasikmalaya.
Demikian surat permohonan wawancara ini dibuat untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya. Atas perhatian dan kerjasamanya saya ucapkan terima
kasih.

Tasikmalaya, Juli 2014
Narasumber,

…………………………

DAFTAR PUSTAKA

Buku perpustakaan STIKes Muhammadiyah Tasikmalaya : PEMBUANGAN
SAMPAH AKADEMI PENILIK KESEHATAN TEKNOLOGI SANITASI (APK
– TS), DEPARTEMEN KESEHATAN PUSAT PENDIDIKAN TENAGA
KESEHATAN,

PROYEK

PENGEMBANGAN

PENDIDIKAN

TENAGA

SANITASI PUSAT 1987
Agung,Supriatin

Daryanto.2013.Pengantar

HIDUP.Jakarta:GAVA MEDIA.

Pendidikan

LINGKUNGAN

M.

Ahas,

Haris

Endang,

Aripin

Zaenal.2010.Pendidikan

Lingkugan

Hidup.Jakarta:ERLANGGA.
http://id.shvoong.com/humanities/1642371-mengolah-limbah-rumah-tangga/
http://id.wikipedia.org/wiki/limbah beracun
http://kakisewu.wordpress.com/2008/03/28/dampak-limbah-industri/