Kewajiban Manusia Memelihara Dan Memakmu (1)
Kewajiban Manusia Memelihara Dan Memakmurkan
Alam
Oleh : Mushanef, S.HI
َ َ َ حمد ُِللهِ الّذِى ا
ِ ُ ُ حُ قِفِى ك
ْ َ أ,ٍمُُر
ن
ْ َ ش ُهَدُا
َ اع اْل
َ ْ اَل
ُ ُل ا
ِ َ م َرنا بِاتِب
َ ْ ش ُرِي
ْ َ وَا,ه
َ َ حُ دَه ُ ل
َ م
ّ َ ش ُهَد ُ ا
ْ َه اِلّاللُُه و
ُ مدًا ع َب ْ ُدُه
ّ ح
ُ ن
ُ َُ ك ل
َ ُ ٰ لَاِل
ِ ُص
َ ٍ ش ُهَادَة ً ع َبْد
َ ه
س ُيِدِنَا
َ َلى
َ َل و
ُ وَ َر
ْ ِ س ُل
ّ ُ اَللّٰه.ِش ُكُوْر
ُ ُ سوْل
َ م
ٰ مَ ع
ما بَعُُْد ُ﴾ َِي َُُا
ْ ُُص
َ م
ّ ﴿أ.ِم ِرالُُدّهُوْر
َ م
َ َلى
ّ ح
ُ
َ ََلى اٰل ُُِه و
َ حبِهِ ع
ٰ مد ٍ وَع
َ
.ن
ِ
َ ْمو
َ ه
ْ م
ُ ِ سل
ُ م
ْ ُ ن اِلّوَانْت
ُ َ حقّ تُقَاتِهِ وَلَت
َ إِتّقُوْاالل.ِعبَادَالله
ّ ُ موْت
Hadirin Sidang Jum’at yang Dimuliakan Allah.
Subhanallah, Allah telah membentangkan bumi yang sangat luas dengan
tumbuh-tumbuhan yang menghijau ranau berkemilau. Diciptakannya Laut yang biru
beserta seluruh ekosistem di dalamnya. Gunung-gunung, batu, air dan udara, semua
itu merupakan sumber daya alam karunia Tuhan. Manusia diberikan mandat untuk
memeliharanya dengan cara mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam
tersebut berdasarkan azas kelestarian untuk mencapai kemakmuran yang dapat
memenuhi kebutuhan sekarang dan generasi yang akan datang.
Namun kenyataan berbicara lain, bahwa alam ini mengalami kerusakan yang
cukup parah, baik di daratan, lautan maupun udara yang mengakibatkan
malapetaka bagi manusia. Kerusakan itu disebabkan oleh ulah tangan manusia yang
tidak bertanggungjawab yang hanya mementingkan ambisi pribadi tanpa
mempedulikan kelestarian alam. Untuk itu perlu ditumbuhkan kesadaran untuk
mencintai alam serta lingkungan sekitar. Allah SWT berfrman dalam Al-Qur’an surat
al-Hijr ayat 19-20 :
ِ ُُ ن ك
ل
ِ ى َواَنْبَتْن َُُا ِِيْهَُُا
ِ َمدَدْنٰهَا َواَلْقَيْنَا ِِيْهَا َرو
َ ض
َ َواْل َ ْر
ْ م
َ ُس
ه
ُْ ُ جعَلْن َُُالَك
َ َو.ن
ْ َن ل
َ
ُ َُُ م ل
ْ ُ س ُت
َ َس و
َ م ِِيْهَُُا
َ ئ
َ ِ معٰي
ٍ ْ س ُي
ْ م
ٍ ْمُُوْ ُزو
.ن
َ ْ ب ِ ٰرزِقِي
“Dan kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung
dan kami tumbuhkan padanya segala sesuatu yang menurut ukuran. Dan kami telah
menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup. Dan (Kami menciptakan
pula) makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali bukan pemberi rezeki kepadanya.”
Hadirin Sidang Jum’at yang Dimuliakan Allah.
Ayat ini memberikan gambaran bahwa betapa banyak fasilitas yang telah
Allah sediakan bagi manusia untuk dipergunakan bagi kebutuhan hidupnya, dengan
catatan haruslah dengan kedasadaran menjaga keseimbangan dan kelestarian alam.
Allah menghamparkan bumi beserta seluruh isinya sebagai sumber
kehidupan. Dijadikannya gunung-gunung dengan iklim yang cocok untuk pertanian,
laut dijadikan sebagai sumber pencarian sang nelayan. Begitupula dengan sungaisungai yang mengalir, tumbuh-tumbuhan bahkan hewan diciptakan Allah untuk
kesejahteraan umat manusia. Sepantasnya manusia bersyukur dengan semua
karunia yang Allah berikan.
Adalah suatu kenyataan, bahwa keadaan lingkungan alam di negeri kita ini
sudah mengalami kerusakan yang sangat parah dan mengkhawatirkan, karena ulah
perbuatan manusia. Kalaulah keadaan alam ini dirusak terus menerus maka
kehancuran tinggal menunggu waktunya saja.
Hadirin Sidang Jum’at yang Dimuliakan Allah.
Coba kita renungkan!!, selama kurang lebih lima tahun belakangan ini,
musibah apa yang tidak menimpa negeri kita?!. Gelombang besar bernama tsunami
sudah pernah terjadi, banjir bandang nyaris setiap tahun kita alami, tanah longsor
dan banjir lumpur pun belum selesai kita tangani, kekeringan dan kebakaran seolah
saling menjemput dan beriringan. Gunung berapi yang terbatuk dan memuntahkan
lahar, mengirim batu dan pasir yang mematikan, seolah-olah sepakat untuk bergolak
bersama di seluruh Indonesia. Belum lagi global warming (pemanasan global) yang
bagaikan monster yang siap menerkam kita setiap saat. Efek global warming
diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan seperti ; naiknya permukaan
air laut, meningkatnya intensitas kejadian alam yang ekstrim (saat kita yang di
Sumatera berjuang menghadapi hujan dan banjir, di pulau Jawa justru kewalahan
melawan panas). Akibat lain ialah terpengaruhnya hasil pertanian, punahnya
berbagai jenis hewan, serta mengganggu kesehatan manusia. Ini bukan Tuhan
sedang mengombral murka, ini tentang manusia dan perilakunya. Udara kita kotor,
sungai kita tercemar, hutan kita gundul, siapa dalang dari semua ini kalau bukan
manusia.
Hadirin Jama’ah Jum’at Yang diRahmati Allah.
Bagi umat Islam, ajaran untuk tidak berbuat kerusakan pada alam,
memelihara lingkungan, berbuat yang terbaik buat umat manusia, menjadi ajaran
yang sangat dijunjung tinggi. Diriwayatkan oleh Thabrani, Nabi SAW bersabda yang
artinya:
ِماء
ى اْل َ ْر
َ ض َوي َ ْر
َ ي َ ْر
ّ ى ال
َ س
َ م
ُ ح
َ م
ُ ح
ِ ِن
ِ ِن
ْ م
ْ م
ِ
“Sayangilah apa yang ada di bumi, niscaya kamu akan disayangi oleh yang ada di
langit (Allah SWT)”
begitu pula UU No. 41 Tahun 1999 tentang melestarikan hutan sudah ada, tapi
kenapa masih saja merusak alam ini?. Hal ini disebabkan karena adanya kelompok
manusia yang memiliki sifat rakus, ingin cepat kaya, ditambah lagi dengan
kurangnya pemahaman dan kesadaran terhadap nilai-nilai agama dalam
kehidupannya sehingga enak saja merampok kekayaan alam.
Hadirin Jama’ah Jum’at Yang Berbahagia.
Kerusakan alam yang terjadi seperti sekarang ini ternyata juga pernah terjadi
pada zaman dahulu yakni pada kaum Nabi Tsamut. Oleh karena itu, Islam menyuruh
kita belajar dari sejarah, karena dari sejarah itu dapat diperoleh gambaran
bagaimana umat terdahulu berinteraksi dengan alam, bagaimana ganjaran Allah
terhadap orang yang zalim dan membangkang kepada-Nya. Bagi orang yang suka
berbuat zholim dan membangkang kepada Allah, hendaknya menyadari bahwa
betapa besar nikmat yang telah Allah berikan, maka adalah wajib mensyukuri nikmat
itu dalam berbagai bentuk, seperti memanifestasikan dalam bentuk memelihara dan
memakmurkan alam. Tidakkah seyogyanya manusia belajar dari masa lalu? Tapi
ternyata manusia lupa dengan sejarah, hal ini seperti disebutkan dalam al-Qur’an
surat Hud ayat 61 berikut ini :
َ قَا,حا
ن
م
ِ م
ً ِ صل
ْ ُ مُُالَك
َ ه
َ ُُل يٰقَوْم ِ اعْبُدُواالل
ْ ُموْدَاَخَاه
ُ َ لى ث
ٰ
ْ م
ٰ ِ َوا
َ
َ
ْ َ م
م ِِيْهَُُُا
ْ ض َو
َ ْ هُوَأن.ُُُُره
ْ ُ م َرك
َ ْاسُُُتَع
ِ م
ْ ُ سُُُأك
ُ ْ اِل ُُُٰهٍ غَي
ِ ن ال َ ْر
.ب
ٌ ْ جي
ٌ ْ ن َربِى قَرِي
ّ ِ إ.ِم تُوْبُوْااِلَيْه
ْ َِا
ِ م
ّ ب
ّ ُ ستَغْ ِف ُروْهُ ث
“Dan kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka Sholeh, Sholeh berkata : “Hai
kaumku, sembahlah Allah. Sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah
menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya, karena
itu mohonlah ampunan-Nya kemudian bertobatlah kepada-Nya. Sesungguhnya
Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (do’a hamba-Nya)”
Hadirin Jama’ah Jum’at Yang diRahmati Allah.
Dalam ayat tadi, Allah SWT menjelaskan bahwa, setelah manusia berkembang
biak di atas bumi, mereka diserahi tugas oleh Allah untuk memakmurkannya sebagai
ungkapan dari rasa syukur atas anugerah dan karunia dari pada-Nya. Dalam ayat
tadi secara jelas Allah berfrman م
ْ ( وَاdan menjadikan kamu pemakmurnya),
ْ ُ م َرك
َ ْستَع
artinya bahwa alam beserta segala isinya hendaklah dipelihara dan dijaga
kelestariannya. Bagaimana caranya?. Yaitu menghentikan segala bentuk ekploitasi
alam, baik itu berupa penebangan hutan secara liar alias illegal logging,
penambangan emas tanpa izin (PETI), menangkap ikan dengan cara meracuni air
sungai. Kemudian lakukan reboisasi, singkirkan sifat rakus dari dalam hati melalui
pemahaman secara utuh terhadap ajaran agama. Kepada orang tua, tokoh
masyarakat, ulama dan para pemimpin hendaklah memberikan peringatan kepada
keluarga dan masyarakat akan pentingnya memelihara alam, dan yang paling
penting kepada penegak hukum, tegakkan hukum yang sebenar-benarnya, berikan
sanksi hukum yang tegas.
Hadirin Jama’ah Jum’at Yang Berbahagia.
Bila kita telah terlanjur berbuat kezholiman dan kerusakan, sesungguhnya
Allah Maha Pengampun. Oleh karena itu dalam ayat tadi Allah juga memerintahkan
ْ َِ(bertaubatlah kamu). Bila kita bertaubat kemudian diiringi dengan amal
ُ ستَغْفِ ُروْه
sholeh dalam konteks ini yaitu memakmurkan dan memelihara alam, maka Insya
Allah alam nan indah ini akan terjaga kelestariannya sehingga apa yang kita nikmati
saat ini juga akan dinikmati oleh anak cucu kita dikemudian hari karena alam nan
indah ini adalah titipan anak cucu kita bukan warisan dari nenek moyang. Oleh
karena itu seyogyanya kita mewariskan mata air bukan air mata.
َ با َ َر
َ ّ حكِيْم ِ وَتَقَب
ه
ِ َُ ن اْل َ ي
ِ ِما ِِيْه
َ ُات وَال ُذ ِكْرِ اْل
ُ ُ ل الل
َ ِم ب
ْ ُ هفلى وَلَك
ُ ك الل
َ م
.م
ِ س
ِ َمنّاو
ِ
ّ ه هُوَال
ُ ْ ميْعُ اْلعَلِي
ُ ّ ه إِن
ُ َ م تِلَوَت
ْ ُ منْك
Khutbah Kedua Setiap Jum’at
Oleh : Mushanef, S.HI
َ
ه.
ما كُنّا لِنَهْتَدِيَ لَوْ ل َ أ ْ
اَل ْ َ
ن هَدَانَا الل ُ
مد ُ لِلّهِ الّذِيْ هَدَانَا لِهَذ َا وَ َ
ح ْ
َ
َ
َ
شُرِي ْ َ
هَ .وأ َ ْ
حُ دَهُ ل َ َ
مدًا
م َ
شُهَد ُ أ ّ
ه إِل ّ اللُُه وَ ْ
أشْ هَد ُ أ ّ
ح ّ
ن ُ
ك ل َُ ُ
ن ل َ إِل َ َ
َ
ص ِ
ن
صُُ َ
م َ
عَبْدُهُ وَ َر ُ
حابِهِ وَ َ
ح ّ
ل عَلَى ُ
ه .اَللّهُ ّ
سوْل ُ ُ
مدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأ ْ
م َ
م ْ
َ
س ٍ َ
ما بَعْد ُ ؛
م بِإ ِ ْ
ح َ
ن .أ ّ
تَبِعَهُ ْ
ان إِلى يَوْم ِ الدِي ْ ِ
َ
َ
ه
مؤ ْ ِ
مُُوْا أ ّ
ه تَعَالَى َ
منُوْ َ
ن الل ُ َ
حقّ تُقَاتِهَِ ،واعْل َ ُ
ن ،اِتّقُوا الل َ
َِيَا أيّهَا ال ْ ُ
م
صلّوْ َ
موْا ت َ ْ
صلّوْا عَلَيْهِ وَ َ
ما .اَللّهُ ّ
سُلِي ْ ً
س ُل ِ ُ
ن عَلَى النّب ِ
ملَئَكَت َ ُ
وَ َ
يَ ،
ه يُ َ
ِ
َ
صُُ ِ
ن
نأ ْ
صُُ ْ
م َ
ل وَ َ
ج َ
ح ّ
م عَلَى ُ
سُُل ِ ْ
مدٍ وَعَلَى آل ُُِهِ وَ َ
َ
معِي ْ َ
حبِهِ وَالتّابِعِي ْ َ
َ
مت ِ َ
ُات
من َُ ُِ
م اغْ ِفُ
م الُ
ُرا ِ
مؤ ْ ِ
مُؤ ْ ِ
ح ِ
منِي ْ
مي ْ
ك يَا أ ْر َ
ب ِ َر ْ
ن وَال ْ ُ
ُر لِل ْ ُ
ن .اَللّهُ ّ
ح َ
ح َ
َ
ْ
َ
ّ
َ
َ
َ
م أرِن َُُا
مُُوَ ِ
حي َُُاءِ ِ
م ِ
سُُل ِ ِ
ات اْل ْ
م ْ
م ْ
ات ُ.اَللّهُ ّ
م وَاْل ْ
منْهُ ْ
سُُل ِ َ
ن وَال ْ ُ
وَال ْ ُ
مي ْ َ
ه ،وَأَرِنَا الْبَاط ِ ُ َ
ه.
ار ُزقْن َُُا ا ْ
حق ّ َ
ال ْ َ
جتِنَاب َ ُ ُ
ار ُزقْنَا اتِبَاعَ ُ
ل بُُاَطِل ً وَ ْ
حقّا َو ْ
ة إِن ّ َ
من لّدُن ْ َ
ك
مُ ً
ب لَن َُُا ِ
ك َر ْ
َربّنَا ل َ تُزِغْ قُلُوْبَن َُُا بَعْ ُد َ إِذ ْ هَ ُدَيْتَنَا وَهَ ْ
ح َ
َ
ة وَقِن َُُا
س ُن َ ً
ة وَِِي اخ ِ
سن َ ً
خ َرةِ َ
ابَ .ربّنَا آتِنَا ِِي الدّنْيَا َ
نت الْوَهّ ُ
ح َ
ح َ
أ َ
ن.
ب الْعَال َ ِ
مد ُ لِلّهِ َر ِ
َاب النّارِ .وَال ْ َ
عَذ َ
ح ْ
مي ْ َ
ْ
ُربَى
ِ
ل وَاْل ِ ْ
عبَاد َ اللهِ ،إ ِ ّ
ح َ
م ُرك ُ ْ
ه يَأ ُ
ن الل َ
ان وَإِيت َُُآءِ ذِي ال ْ ُقُ ْ
سُ ِ
م بِالْعَد ْ ِ
ح َ
ن.
م ت َُُذ َك ّ ُروْ َ
َن ال ْ َف ْ
م لَعَلّك ُ ْ
ْي يَعِظُك ُ ْ
شُُآءِ وَال ْ ُ
منك َُُرِ وَالْبَغ ِ
وَيَنْهَى ع ِ
م وَلَذِك ْ ُر
م وَاشْ ك ُ ُروْهُ عَلَى نِعَ ِ
مهِ يَزِدْك ُ ْ
م يَذ ْك ُ ْرك ُ ْ
ه الْعَظِي ْ َ
َِاذ ْك ُ ُروا الل َ
اللهِ أَكْب َ ُر
Alam
Oleh : Mushanef, S.HI
َ َ َ حمد ُِللهِ الّذِى ا
ِ ُ ُ حُ قِفِى ك
ْ َ أ,ٍمُُر
ن
ْ َ ش ُهَدُا
َ اع اْل
َ ْ اَل
ُ ُل ا
ِ َ م َرنا بِاتِب
َ ْ ش ُرِي
ْ َ وَا,ه
َ َ حُ دَه ُ ل
َ م
ّ َ ش ُهَد ُ ا
ْ َه اِلّاللُُه و
ُ مدًا ع َب ْ ُدُه
ّ ح
ُ ن
ُ َُ ك ل
َ ُ ٰ لَاِل
ِ ُص
َ ٍ ش ُهَادَة ً ع َبْد
َ ه
س ُيِدِنَا
َ َلى
َ َل و
ُ وَ َر
ْ ِ س ُل
ّ ُ اَللّٰه.ِش ُكُوْر
ُ ُ سوْل
َ م
ٰ مَ ع
ما بَعُُْد ُ﴾ َِي َُُا
ْ ُُص
َ م
ّ ﴿أ.ِم ِرالُُدّهُوْر
َ م
َ َلى
ّ ح
ُ
َ ََلى اٰل ُُِه و
َ حبِهِ ع
ٰ مد ٍ وَع
َ
.ن
ِ
َ ْمو
َ ه
ْ م
ُ ِ سل
ُ م
ْ ُ ن اِلّوَانْت
ُ َ حقّ تُقَاتِهِ وَلَت
َ إِتّقُوْاالل.ِعبَادَالله
ّ ُ موْت
Hadirin Sidang Jum’at yang Dimuliakan Allah.
Subhanallah, Allah telah membentangkan bumi yang sangat luas dengan
tumbuh-tumbuhan yang menghijau ranau berkemilau. Diciptakannya Laut yang biru
beserta seluruh ekosistem di dalamnya. Gunung-gunung, batu, air dan udara, semua
itu merupakan sumber daya alam karunia Tuhan. Manusia diberikan mandat untuk
memeliharanya dengan cara mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam
tersebut berdasarkan azas kelestarian untuk mencapai kemakmuran yang dapat
memenuhi kebutuhan sekarang dan generasi yang akan datang.
Namun kenyataan berbicara lain, bahwa alam ini mengalami kerusakan yang
cukup parah, baik di daratan, lautan maupun udara yang mengakibatkan
malapetaka bagi manusia. Kerusakan itu disebabkan oleh ulah tangan manusia yang
tidak bertanggungjawab yang hanya mementingkan ambisi pribadi tanpa
mempedulikan kelestarian alam. Untuk itu perlu ditumbuhkan kesadaran untuk
mencintai alam serta lingkungan sekitar. Allah SWT berfrman dalam Al-Qur’an surat
al-Hijr ayat 19-20 :
ِ ُُ ن ك
ل
ِ ى َواَنْبَتْن َُُا ِِيْهَُُا
ِ َمدَدْنٰهَا َواَلْقَيْنَا ِِيْهَا َرو
َ ض
َ َواْل َ ْر
ْ م
َ ُس
ه
ُْ ُ جعَلْن َُُالَك
َ َو.ن
ْ َن ل
َ
ُ َُُ م ل
ْ ُ س ُت
َ َس و
َ م ِِيْهَُُا
َ ئ
َ ِ معٰي
ٍ ْ س ُي
ْ م
ٍ ْمُُوْ ُزو
.ن
َ ْ ب ِ ٰرزِقِي
“Dan kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung
dan kami tumbuhkan padanya segala sesuatu yang menurut ukuran. Dan kami telah
menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup. Dan (Kami menciptakan
pula) makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali bukan pemberi rezeki kepadanya.”
Hadirin Sidang Jum’at yang Dimuliakan Allah.
Ayat ini memberikan gambaran bahwa betapa banyak fasilitas yang telah
Allah sediakan bagi manusia untuk dipergunakan bagi kebutuhan hidupnya, dengan
catatan haruslah dengan kedasadaran menjaga keseimbangan dan kelestarian alam.
Allah menghamparkan bumi beserta seluruh isinya sebagai sumber
kehidupan. Dijadikannya gunung-gunung dengan iklim yang cocok untuk pertanian,
laut dijadikan sebagai sumber pencarian sang nelayan. Begitupula dengan sungaisungai yang mengalir, tumbuh-tumbuhan bahkan hewan diciptakan Allah untuk
kesejahteraan umat manusia. Sepantasnya manusia bersyukur dengan semua
karunia yang Allah berikan.
Adalah suatu kenyataan, bahwa keadaan lingkungan alam di negeri kita ini
sudah mengalami kerusakan yang sangat parah dan mengkhawatirkan, karena ulah
perbuatan manusia. Kalaulah keadaan alam ini dirusak terus menerus maka
kehancuran tinggal menunggu waktunya saja.
Hadirin Sidang Jum’at yang Dimuliakan Allah.
Coba kita renungkan!!, selama kurang lebih lima tahun belakangan ini,
musibah apa yang tidak menimpa negeri kita?!. Gelombang besar bernama tsunami
sudah pernah terjadi, banjir bandang nyaris setiap tahun kita alami, tanah longsor
dan banjir lumpur pun belum selesai kita tangani, kekeringan dan kebakaran seolah
saling menjemput dan beriringan. Gunung berapi yang terbatuk dan memuntahkan
lahar, mengirim batu dan pasir yang mematikan, seolah-olah sepakat untuk bergolak
bersama di seluruh Indonesia. Belum lagi global warming (pemanasan global) yang
bagaikan monster yang siap menerkam kita setiap saat. Efek global warming
diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan seperti ; naiknya permukaan
air laut, meningkatnya intensitas kejadian alam yang ekstrim (saat kita yang di
Sumatera berjuang menghadapi hujan dan banjir, di pulau Jawa justru kewalahan
melawan panas). Akibat lain ialah terpengaruhnya hasil pertanian, punahnya
berbagai jenis hewan, serta mengganggu kesehatan manusia. Ini bukan Tuhan
sedang mengombral murka, ini tentang manusia dan perilakunya. Udara kita kotor,
sungai kita tercemar, hutan kita gundul, siapa dalang dari semua ini kalau bukan
manusia.
Hadirin Jama’ah Jum’at Yang diRahmati Allah.
Bagi umat Islam, ajaran untuk tidak berbuat kerusakan pada alam,
memelihara lingkungan, berbuat yang terbaik buat umat manusia, menjadi ajaran
yang sangat dijunjung tinggi. Diriwayatkan oleh Thabrani, Nabi SAW bersabda yang
artinya:
ِماء
ى اْل َ ْر
َ ض َوي َ ْر
َ ي َ ْر
ّ ى ال
َ س
َ م
ُ ح
َ م
ُ ح
ِ ِن
ِ ِن
ْ م
ْ م
ِ
“Sayangilah apa yang ada di bumi, niscaya kamu akan disayangi oleh yang ada di
langit (Allah SWT)”
begitu pula UU No. 41 Tahun 1999 tentang melestarikan hutan sudah ada, tapi
kenapa masih saja merusak alam ini?. Hal ini disebabkan karena adanya kelompok
manusia yang memiliki sifat rakus, ingin cepat kaya, ditambah lagi dengan
kurangnya pemahaman dan kesadaran terhadap nilai-nilai agama dalam
kehidupannya sehingga enak saja merampok kekayaan alam.
Hadirin Jama’ah Jum’at Yang Berbahagia.
Kerusakan alam yang terjadi seperti sekarang ini ternyata juga pernah terjadi
pada zaman dahulu yakni pada kaum Nabi Tsamut. Oleh karena itu, Islam menyuruh
kita belajar dari sejarah, karena dari sejarah itu dapat diperoleh gambaran
bagaimana umat terdahulu berinteraksi dengan alam, bagaimana ganjaran Allah
terhadap orang yang zalim dan membangkang kepada-Nya. Bagi orang yang suka
berbuat zholim dan membangkang kepada Allah, hendaknya menyadari bahwa
betapa besar nikmat yang telah Allah berikan, maka adalah wajib mensyukuri nikmat
itu dalam berbagai bentuk, seperti memanifestasikan dalam bentuk memelihara dan
memakmurkan alam. Tidakkah seyogyanya manusia belajar dari masa lalu? Tapi
ternyata manusia lupa dengan sejarah, hal ini seperti disebutkan dalam al-Qur’an
surat Hud ayat 61 berikut ini :
َ قَا,حا
ن
م
ِ م
ً ِ صل
ْ ُ مُُالَك
َ ه
َ ُُل يٰقَوْم ِ اعْبُدُواالل
ْ ُموْدَاَخَاه
ُ َ لى ث
ٰ
ْ م
ٰ ِ َوا
َ
َ
ْ َ م
م ِِيْهَُُُا
ْ ض َو
َ ْ هُوَأن.ُُُُره
ْ ُ م َرك
َ ْاسُُُتَع
ِ م
ْ ُ سُُُأك
ُ ْ اِل ُُُٰهٍ غَي
ِ ن ال َ ْر
.ب
ٌ ْ جي
ٌ ْ ن َربِى قَرِي
ّ ِ إ.ِم تُوْبُوْااِلَيْه
ْ َِا
ِ م
ّ ب
ّ ُ ستَغْ ِف ُروْهُ ث
“Dan kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka Sholeh, Sholeh berkata : “Hai
kaumku, sembahlah Allah. Sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah
menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya, karena
itu mohonlah ampunan-Nya kemudian bertobatlah kepada-Nya. Sesungguhnya
Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (do’a hamba-Nya)”
Hadirin Jama’ah Jum’at Yang diRahmati Allah.
Dalam ayat tadi, Allah SWT menjelaskan bahwa, setelah manusia berkembang
biak di atas bumi, mereka diserahi tugas oleh Allah untuk memakmurkannya sebagai
ungkapan dari rasa syukur atas anugerah dan karunia dari pada-Nya. Dalam ayat
tadi secara jelas Allah berfrman م
ْ ( وَاdan menjadikan kamu pemakmurnya),
ْ ُ م َرك
َ ْستَع
artinya bahwa alam beserta segala isinya hendaklah dipelihara dan dijaga
kelestariannya. Bagaimana caranya?. Yaitu menghentikan segala bentuk ekploitasi
alam, baik itu berupa penebangan hutan secara liar alias illegal logging,
penambangan emas tanpa izin (PETI), menangkap ikan dengan cara meracuni air
sungai. Kemudian lakukan reboisasi, singkirkan sifat rakus dari dalam hati melalui
pemahaman secara utuh terhadap ajaran agama. Kepada orang tua, tokoh
masyarakat, ulama dan para pemimpin hendaklah memberikan peringatan kepada
keluarga dan masyarakat akan pentingnya memelihara alam, dan yang paling
penting kepada penegak hukum, tegakkan hukum yang sebenar-benarnya, berikan
sanksi hukum yang tegas.
Hadirin Jama’ah Jum’at Yang Berbahagia.
Bila kita telah terlanjur berbuat kezholiman dan kerusakan, sesungguhnya
Allah Maha Pengampun. Oleh karena itu dalam ayat tadi Allah juga memerintahkan
ْ َِ(bertaubatlah kamu). Bila kita bertaubat kemudian diiringi dengan amal
ُ ستَغْفِ ُروْه
sholeh dalam konteks ini yaitu memakmurkan dan memelihara alam, maka Insya
Allah alam nan indah ini akan terjaga kelestariannya sehingga apa yang kita nikmati
saat ini juga akan dinikmati oleh anak cucu kita dikemudian hari karena alam nan
indah ini adalah titipan anak cucu kita bukan warisan dari nenek moyang. Oleh
karena itu seyogyanya kita mewariskan mata air bukan air mata.
َ با َ َر
َ ّ حكِيْم ِ وَتَقَب
ه
ِ َُ ن اْل َ ي
ِ ِما ِِيْه
َ ُات وَال ُذ ِكْرِ اْل
ُ ُ ل الل
َ ِم ب
ْ ُ هفلى وَلَك
ُ ك الل
َ م
.م
ِ س
ِ َمنّاو
ِ
ّ ه هُوَال
ُ ْ ميْعُ اْلعَلِي
ُ ّ ه إِن
ُ َ م تِلَوَت
ْ ُ منْك
Khutbah Kedua Setiap Jum’at
Oleh : Mushanef, S.HI
َ
ه.
ما كُنّا لِنَهْتَدِيَ لَوْ ل َ أ ْ
اَل ْ َ
ن هَدَانَا الل ُ
مد ُ لِلّهِ الّذِيْ هَدَانَا لِهَذ َا وَ َ
ح ْ
َ
َ
َ
شُرِي ْ َ
هَ .وأ َ ْ
حُ دَهُ ل َ َ
مدًا
م َ
شُهَد ُ أ ّ
ه إِل ّ اللُُه وَ ْ
أشْ هَد ُ أ ّ
ح ّ
ن ُ
ك ل َُ ُ
ن ل َ إِل َ َ
َ
ص ِ
ن
صُُ َ
م َ
عَبْدُهُ وَ َر ُ
حابِهِ وَ َ
ح ّ
ل عَلَى ُ
ه .اَللّهُ ّ
سوْل ُ ُ
مدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأ ْ
م َ
م ْ
َ
س ٍ َ
ما بَعْد ُ ؛
م بِإ ِ ْ
ح َ
ن .أ ّ
تَبِعَهُ ْ
ان إِلى يَوْم ِ الدِي ْ ِ
َ
َ
ه
مؤ ْ ِ
مُُوْا أ ّ
ه تَعَالَى َ
منُوْ َ
ن الل ُ َ
حقّ تُقَاتِهَِ ،واعْل َ ُ
ن ،اِتّقُوا الل َ
َِيَا أيّهَا ال ْ ُ
م
صلّوْ َ
موْا ت َ ْ
صلّوْا عَلَيْهِ وَ َ
ما .اَللّهُ ّ
سُلِي ْ ً
س ُل ِ ُ
ن عَلَى النّب ِ
ملَئَكَت َ ُ
وَ َ
يَ ،
ه يُ َ
ِ
َ
صُُ ِ
ن
نأ ْ
صُُ ْ
م َ
ل وَ َ
ج َ
ح ّ
م عَلَى ُ
سُُل ِ ْ
مدٍ وَعَلَى آل ُُِهِ وَ َ
َ
معِي ْ َ
حبِهِ وَالتّابِعِي ْ َ
َ
مت ِ َ
ُات
من َُ ُِ
م اغْ ِفُ
م الُ
ُرا ِ
مؤ ْ ِ
مُؤ ْ ِ
ح ِ
منِي ْ
مي ْ
ك يَا أ ْر َ
ب ِ َر ْ
ن وَال ْ ُ
ُر لِل ْ ُ
ن .اَللّهُ ّ
ح َ
ح َ
َ
ْ
َ
ّ
َ
َ
َ
م أرِن َُُا
مُُوَ ِ
حي َُُاءِ ِ
م ِ
سُُل ِ ِ
ات اْل ْ
م ْ
م ْ
ات ُ.اَللّهُ ّ
م وَاْل ْ
منْهُ ْ
سُُل ِ َ
ن وَال ْ ُ
وَال ْ ُ
مي ْ َ
ه ،وَأَرِنَا الْبَاط ِ ُ َ
ه.
ار ُزقْن َُُا ا ْ
حق ّ َ
ال ْ َ
جتِنَاب َ ُ ُ
ار ُزقْنَا اتِبَاعَ ُ
ل بُُاَطِل ً وَ ْ
حقّا َو ْ
ة إِن ّ َ
من لّدُن ْ َ
ك
مُ ً
ب لَن َُُا ِ
ك َر ْ
َربّنَا ل َ تُزِغْ قُلُوْبَن َُُا بَعْ ُد َ إِذ ْ هَ ُدَيْتَنَا وَهَ ْ
ح َ
َ
ة وَقِن َُُا
س ُن َ ً
ة وَِِي اخ ِ
سن َ ً
خ َرةِ َ
ابَ .ربّنَا آتِنَا ِِي الدّنْيَا َ
نت الْوَهّ ُ
ح َ
ح َ
أ َ
ن.
ب الْعَال َ ِ
مد ُ لِلّهِ َر ِ
َاب النّارِ .وَال ْ َ
عَذ َ
ح ْ
مي ْ َ
ْ
ُربَى
ِ
ل وَاْل ِ ْ
عبَاد َ اللهِ ،إ ِ ّ
ح َ
م ُرك ُ ْ
ه يَأ ُ
ن الل َ
ان وَإِيت َُُآءِ ذِي ال ْ ُقُ ْ
سُ ِ
م بِالْعَد ْ ِ
ح َ
ن.
م ت َُُذ َك ّ ُروْ َ
َن ال ْ َف ْ
م لَعَلّك ُ ْ
ْي يَعِظُك ُ ْ
شُُآءِ وَال ْ ُ
منك َُُرِ وَالْبَغ ِ
وَيَنْهَى ع ِ
م وَلَذِك ْ ُر
م وَاشْ ك ُ ُروْهُ عَلَى نِعَ ِ
مهِ يَزِدْك ُ ْ
م يَذ ْك ُ ْرك ُ ْ
ه الْعَظِي ْ َ
َِاذ ْك ُ ُروا الل َ
اللهِ أَكْب َ ُر