Perbandingan Kode Etik Profesi Akuntansi
JURNAL ONLINE INSAN AKUNTAN, Vol.1, No.2, Desember 2016, 377-390
E-ISSN: 2528-0163
Perbandingan Kode Etik Profesi Akuntansi di Indonesia
Nurhidayati 1,*, Armanto Witjaksono 2
1
Sekretaris; Akademi Sekretari dan Manajemen Bina Sarana Informatika; Jl.Jatiwaringin Raya
No.18,Jakarta Timur,Telp. 8462050 e-mail: nurhidayati.nht@bsi.ac.id
2
Akuntansi dan Keuangan; Fakultas Ekonomi dan Komunikasi; Universitas Bina Nusantara;
Jl.K.H. Syahdan No. 9 Palmerah, Jakarta 11480, telp 021-5345830 fax: 021-5300244; e-mail:
armanto@binus.ac.id
* Korespondensi: e-mail: nurhidayati.nht@bsi.ac.id
Diterima:16 November 2016; Review:20 November 2016; Disetujui:29 November 2016
Cara sitasi: Nurhidayati, Witjaksono A. 2016. Perbandingan Kode Etik Profesi Akuntansi di
Indonesia. Jurnal Online Insan Akuntan. 1 (2): 377 - 390.
Abstrak: Penelitian ini bertujuan melakukan penelahaan atas kode etik dari 3 organisasi profesi, yakni:
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), dan Asosiasi Auditor Interen
Pemerintah Indonesia (AAIPI). Metode dalam Pengumpulan data adalah kepustakaan dengan
menggunakan data primer. Penelitian ini dilakukan dengan cara perbandingan. Hasil penelaahan
membuktikan bahwa ke-3 kode etik memiliki kesamaan dalam hal prinsip dasar etika yakni terkait
integritas, Objektivitas, Kerahasiaan, Kompetensi dan Perilaku Profesional. Ke-3 kode etik juga memiliki
perbedaaan dalam hal kode etik terkait senioritas anggota dan Benturan Kepentingan. Perbedaan tersebut
disebabkan latar belakang para anggota dari masing-masing organisasi profesi.
IAI memiliki
keanggotaan yang paling inklusif dibandingkan IAPI dan AAIPI. AAIPI adalah organisasi yang paling
ekslusif dibandinglan IAPI dan IAI. Rekomendasi yang diberikan antara lain bagi IAPI dan AAIPI untuk
mempertimbangkan kode etik khusus ditujukan bagi “Anggota Senior” sebagai yang diatur dalam kode
etik IAI bagi para “Akuntan Profesional Senior”.
Kata kunci: Benturan Kepentingan, Integritas, Objektivitas, Kerahasiaan, Kompetensi,
Abstract: This research aimed to review of the code of conduct of the three professional organizations,
namely: Institute of Indonesia Chartered Accountants (IAI), the Indonesian Institute of Accountants
(IAPI), and the Association of Internal Auditors Government of Indonesia (AAIPI). Research method was
literatur review using primary data. The review proves that all three have a common code of conduct in
terms of the basic principles of ethics which is related to the integrity, objectivity, confidentiality,
competence and Professional Conduct. All of three code of ethics also have differences in terms of the
code of conduct related to the seniority of members and Conflict of Interest. The differences are due to the
background of the members of their respective professional organizations. IAI has the most inclusive
membership than IAPI and AAIPI. AAIPI is the most exclusive organization compared with IAPI and IAI.
Recommendations are given, among others, for IAPI and AAIPI to consider a code of conduct specifically
intended for "Senior Member" as set out in the code of conduct IAI for the "Senior Professional
Accountants".
Keywords: Conflict of Interest, Integrity, Objectivity, Secrecy, Competency.
yang paling diminati masyarakat. Data
1. Pendahuluan
Progam
Studi
Akuntansi
menunjukkan bahwa Indonesia pada
merupakan salah satu progam studi
saat ini memiliki lebih dari 265 ribu
Copyright@2016. P2M AAK BINA INSANI
377
378
E-ISSN: 2528-0163; 377-390
mahasiwa akuntansi aktif yang berasal
mengandalkan keahlian dan ketrampilan
dari 589 perguruan tinggi di seluruh
yang tinggi serta punya komitmen
Indonesia, dengan lulusan lebih dari 35
pribadi
ribu mahasiswa akuntansi per tahun.
pekerjaannya.
Profesional
identik
Salah
dengan
komitmen,
tanggung
satu
penyebabnya
adalah
yang
mutu,
mendalam
atas
banyaknya pilihan profesi yang dapat
jawab dan bayaran tinggi. Berdasarkan
dimasuki oleh lulusan progam studi
hal diatas ciri-ciri profesi adalah adanya
akuntansi, semisal Akuntan Manajemen,
keahlian
Akuntan Publik, Akuntan Pendidik, dan
pengabdian kepada masyarakat, adanya
masih banyak yang Iainnya. Profesi
izin khusus untuk menjalankan profesi
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
tersebut, adanya organisasi profesi, dan
adalah bidang pekerjaan yang dilandasi
komitmen moral yang tinggi dalam
pendidikan
tertentu
bentuk aturan khusus yang biasa disebut
dsb).
kode etik. Kode etik merupakan kaedah
keahlian
(keterampilan,
kejuruan,
dan
ketrampilan
khusus,
Sedangkan menurut Sony Keraf profesi
moral
dirumuskan sebagai pekerjaan yang
menjalankan profesi tersebut. Kode etik
dilakukan sebagai nafkah hidup dengan
ini
mengandalkan keahlian dan ketrampilan
komitmen moral yang berada diatas
yang
tingkat rata-rata tuntutan bagi orang
tinggi
komitmen
dengan
pribadi
melibatkan
(moral)
yang
bagi
berisi
tuntutan
harus
profesional
dilanggar
bagi
melakukan pekerjaan purna waktu dan
tersebut.
Kode
hidup
melindungi
dari
pekerjaan
orang
itu
yang
dengan
(Nurhidayati) Perbandingan Kode Etik …
yang
keahlian
dan
kebanyakan dan tuntutan minimal yang
mendalam. Dengan demikian orang
adalah
orang-orang
dipenuhi
dan
tidak
pengemban
etik
boleh
profesi
bermaksud
masyarakat
dari
JURNAL ONLINE INSAN AKUNTAN E-ISSN: 2528-0163; 377-390
379
kemungkinan dirugikan oleh kelalaian
baik secara sengaja atau tidak dari kaum
profesional,
selain
itu
7. Adanya organisasi sebagai wujud
tanggung jawab sosial.
bertujuan
Agar dapat diakui sebagai suatu
melindungi keluhuran profesi tersebut
profesi
dari perilaku-perilaku yang tidak baik
bergabung
orang-orang
profesi.
yang
mengaku
diri
profesional.
maka
para
dalam
profesional
suatu
organisasi
Dimana organisasi profesi
tersebut mengatur dan membina para
Khusus
Akuntansi
dapat
anggotanya
agar
masyarakat
dikatakan sebagai suatu profesi karena
mendapatkan manfaat yang optimal dari
memiliki Karakteristik Profesi sebagai
keberadaan suatu profesi.
berikut:
Salah satu hal yang harus diatur
1. Memiliki "body of Knowledge"
khusus
Oleh organisasi profesi adalah kode etik
profesi. Dalam tulisan ini dibahas
2. Adanya pendidikan resmi untuk
mengenai kode etik yang dikeluarkan
memperoleh pengetahuan tertentu
oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI),
3. Adanya standar kualifikasi profesi
yang mengatur ijin profesi
4. Adanya
standar
perilaku
Institut
Akuntan
Publik
Indonesia
(IAPI) dan Asosiasi Auditor Interen
yang
Pemerintah
Indonesia
(AAIPI).
mengatur hubungan antara praktisi
Pemilihan ini didasarkan pertimbangan
dengan klien, rekan kerja dan
bahwa ketiga organisasi tersebut adalah
publik.
yang paling dikenal oleh masyarakat,
5. Pengakuan terhadap status
6. Bertanggung
jawab
sosial
pekerjaan yang dilakukan
terutama mahasiswa akuntansi.
atas
Ikatan Akuntan Indonesia yang
selanjutnya
disebut
IAI,
adalah
(Nurhidayati) Perbandingan Kode Etik …
380
E-ISSN: 2528-0163; 377-390
organisasi
profesi
yang
menaungi
masih dilakukan hingga 3 Pebruari 2017
seluruh Akuntan Indonesia. Sebutan IAI
atas 53.800 Akuntan Beregister Negara.
dalam Bahasa Inggris adalah Institute of
IAI menjadi satu-satunya wadah
mewakili
Publik
Asosiasi
Profesi
Akuntan
Publik
akuntan
sebagaimana dimaksud dalam Undang-
Indonesia secara keseluruhan, baik yang
Undang nomor 5 tahun 2011 tentang
berpraktik
Akuntan
sebagai
profesi
Akuntan
Indonesia (IAPI) adalah satu-satunya
Indonesia Chartered Accountants.
yang
Institut
akuntan
sektor
Publik
dan
peraturan
publik, akuntan sektor privat, akuntan
pelaksanaan melalui Keputusan Menteri
pendidik,
Keuangan Nomor 443/KMK.01/2011
akuntan
publik,
akuntan
manajemen, akuntan pajak, akuntan
dan
forensik,
Secara
Nomor 17/PMK.01/2008. IAPI adalah
kelembagaan IAI didukung dengan
satusatunya institusi yang mendapat
Keputusan Menteri Keuangan (KMK)
kewenangan untuk menyelenggarakan
Nornor 263 (KMK.01/2014) tanggal 17
Sertifikasi Akuntan Publik.
dan
lainnya.
Juni 2014 tentang Penetapan Ikatan
Peraturan
Sertifikasi
Menteri
Keuangan
Certified
Public
Akuntan Indonesia Sebagai Asosiasi
Accountant of Indonesia disingkat CPA
Profesi Akuntan. Perlu diketahui bahwa
of Indonesia atau CPA, merupakan
Dengan
sebutan
adanya
25/PMK.Ol/2014
Beregister
Negara
263/KMK.01/2014,
PMK
tentang
dan
No.
Akuntan
KMK
semua
No.
akuntan
beregister negara wajib menjadi anggota
IAI. Proses registrasi anggota saat ini
(Nurhidayati) Perbandingan Kode Etik …
(designation)
sertifikasi
tertinggi profesi akuntan publik di
Indonesia dan merupakan satu-satunya
sertifikasi akuntan publik di Indonesia.
Asosiasi
Auditor
Intern
Pemerintah Indonesia disingkat AAIPI
JURNAL ONLINE INSAN AKUNTAN E-ISSN: 2528-0163; 377-390
381
adalah
organisasi
profesi
yang
Republik Indonesia Nomor 60 Tahun
beranggotakan perorangan dan unit
2008
kerja
organisasi profesi untuk menyusun kode
Aparat
Pengawasan
Pemerintah
(APIP)
memenuhi
persyaratan
Intern
yang
telah
keanggotaan
etik
mewajibkan
aparat
AAIPI
sebagai
pengawasan
intern
pemerintah untuk menjaga perilaku
sebagaimana diatur di dalam Anggaran
pejabat
Rumah Tangga AAIPI.
melaksanakan pengawasan dan yang
Asosiasi
Auditor
Intern
telah
yang
memenuhi
Pemerintah Indonesia (disingkat AAIPI)
keahlian
dibentuk untuk mengemban amanat
pemerintah.
Peraturan
Pemerintah
Indonesia Nomor 42
Republik
Tahun 2004
mempunyai
syarat
sebagai
tugas
kompetensi
auditor
intern
Keanggotaan AAIPI terdiri dari:
1. Anggota
Biasa,
tediri
dari
tentang Pembinaan Jiwa Korps dan
perorangan yang memiliki tugas
Kode Etik Pegawai Negeri Sipil dan
pokok
Peraturan
Republik
melaksanakan pengawasan intern
Tahun 2008
pada instansi pemerintah sesuai
Pemerintah
Indonesia Nomor 60
dan
kewenangan
untuk
tentang Sistem Pengendalian Intern
dengan
Pemerintah. Pasal 13 ayat (l) huruf b
undangan
Peraturan
mendaftar menjadi anggota AAIPI.
Pemerintah
Indonesia Nomor 42
mewajibkan
organisasi
lingkungan
Pegawai
menetapkan
kode
Republik
Tahun 2004
profesi
yang
perundangberlaku
Auditor termasuk P2UPD
dan
yang
di
mendaftar menjadi anggota AAIPI.
Sipil
Dengan kata lain, seluruh unit kerja
masing-
APIP otomatis menjadi anggota
Negeri
etiknya
peraturan
masing. Pasal 52 Peraturan Pemerintah
AAIPI
(Nurhidayati) Perbandingan Kode Etik …
382
E-ISSN: 2528-0163; 377-390
2. Anggota
Luar
Biasa/Kehonnatan
Keluaran
(output)
dari
adalah anggota yang berasal dari
penelahaan ini adalah memberikan saran
kalangan luar APIP (independen)
/
yang memiliki kompetensi namun
mengembangkan kode etik profesi.
rekomendasi
bagi
profesi
untuk
tidak memiliki hak suara.
3. Anggota
Eksekutif
Tetap,
yang
berasal dari para pejabat eselon 1
dari beberapan kementrian yang
ditunjuk.
3. Hasil dan Pembahasan
3.1. Kode Etik IAI
Kode etik Akuntan Profesional
yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan
4. Anggota Eksekutif Tidak Tetap
Indonesia terbaru mulai berlaku sejak
Desember 2016, yang terdiri dari:
1. Prinsip Dasar Etika (Bagian A)
2. Metode Penelitian
Penelitian merupakan penelitian
kualitatif berupa telaah kritis atas Kode
Etik Profesi yang diterbitkan oleh IAI,
IAPI dan AAIPI.
Peneliti
melakukan
2. Akuntan
Profesional
di
Praktik
di
Bisnis
Publik (Bagian B)
3. Akuntan
Profesional
(Bagian C)
berharap dengan
penelahaan
atas
Bagian A menetapkan prinsip
ketiga
dasar etika profesional bagi Akuntan
standar profesi tersebut maka akan
Profesional; sedangkan bagian B dan C
didapat kesamaan dan perbedaan, dan
menjelaskan
juga kelebihan serta kekurangan relatif
konseptual pada situasi tertentu.
suatu standar profesi dibandingkan yang
lain
(Nurhidayati) Perbandingan Kode Etik …
penerapan
kerangka
Akuntan Profesional mematuhi
prinsip dasar etika berikut ini:
JURNAL ONLINE INSAN AKUNTAN E-ISSN: 2528-0163; 377-390
383
1. Integritas, yaitu bersikap lugas dan
dari
hasil
hubungan
jujur dalam semua hubungan
profesional dan bisnis dengan tidak
profesional dan bisnis.
mengungkapkan informasi tersebut
2. Objektivitas, yaitu tidak membiarkan
3.
diperoleh
kepada pihak ketiga tanpa ada
bias, benturan kepentingan, atau
kewenangan
pengaruh yang tidak semestinya dari
memadai, kecuali terdapat suatu hak
pihak
atau
lain,
yang
dapat
yang
kewajiban
mengesampingkan pertimbangan
profesional
profesional atau bisnis.
mengungkapkannya,
Kompetensi
dan
kehati-
jelas
hukum
dan
atau
untuk
menggunakan
serta
informasi
tidak
tersebut
hatian profesional, yaitu menjaga
untuk keuntungan pribadi Akuntan
pengetahuan
Profesional atau pihak ketiga.
profesional
dibutuhkan
dan
pada
untuk
keahlian
tingkat
yang
memastikan
5. Perilaku
Profesional,
yaitu
mematuhi hukum dan peraturan
bahwa klien atau pemberi kerja akan
yang
menerima jasa profesional yang
perilaku apapun yang mengurangi
kompeten
kepercayaan
berdasarkan
perkembangan praktik, peraturan,
berlaku
dan
menghindari
kepada
profesi
Akuntan Profesional.
dan teknik mutakhir, serta bertindak
sungguh-sungguh dan sesuai dengan
teknik dan standar profesional yang
berlaku.
4. Kerahasiaan,
kerahasiaan
3.2. Kode Etik IAPI
Kode etik Akuntan Publik yang
diterbitkan oleh Institut Akuntan Publik
yaitu
menghormati
informasi
yang
Indonesia terbaru mulai berlaku sejak
Januari 2010, yang terdiri dari:
(Nurhidayati) Perbandingan Kode Etik …
384
E-ISSN: 2528-0163; 377-390
1. Prinsip Dasar Etika Profesi (Bagian
A)
layak dari pihak lain mempengaruhi
2. Aturan Etika Profesi (Bagian B)
Keterterapan kode etik ini pada
setiap individu ("Praktisi") dalam KAP
atau
kepentingan, atau pengaruh tidak
Jaringan
KAP,
baik
yang
pertimbangan
profesional
atau
pertimbangan bisnis
3. Kompetensi
profesional,
dan
kehati-hatian
yakni
memelihara
merupakan anggota IAPI maupun yang
pengetahuan
bukan merupakan
IAPI,
profesional dan bertindak secara
yang memberikan jasa profesional yang
profesional sesuai dengan standar
meliputi jasa assurance dan jasa selain
teknis dan profesi.
anggota
dan
keahlian
assurance seperti yang tercantum dalam
4. Kerahasiaan,
standar profesi dan kode etik profesi.
kerahasiaan
Bahkan Anggota IAPI yang tidak
diperoleh
berada dalam KAP atau Jaringan KAP
mengungkapkan informasi apapun
dan tidak memberikan jasa profesional
kepada pihak ketiga tanpa adanya
KAP harus mematuhi dan menerapkan
persetujuan klien atau diwajibkan
Bagian A
oleh hukum Perilaku profesional
Bagian A tersebut secara singkat
yakni menjaga
informasi
dan
tidak
yang
boleh
Mematuhi hukum dan peraturan
berisi hal sebagai berikut:
yang
1. Integritas, yakni bersikap tegas,
menghindari semua tindakan yang
jujur
dan
adil
dalam
semua
relevan
yakni
tidak
boleh
membiarkan subjektivitas, benturan
(Nurhidayati) Perbandingan Kode Etik …
harus
dapat mendiskreditkan profesi.
hubungan profesional dan bisnis.
2. Objektif,
dan
3.3. Kode Etik AAPIP
JURNAL ONLINE INSAN AKUNTAN E-ISSN: 2528-0163; 377-390
385
Kode etik yan diterbitkan oleh
Auditor
AAIPI (KE-AIPI) terbaru mulai berlaku
diharapkan
sejak Februari 2014, terdiri dari:
menegakkan
1. Prinsip Etika
intern
pemerintah
menerapkan
dan
prinsip-prinsip
etika
sebagai berikut:
2. Aturan Perilaku
1. Integritas adalah mutu, sifat,
3. Hubungan sesama Auditor
atau keadaan yang menunjukkan
4. Hubungan dengan Auditan
kesatuan yang utuh sehingga
5. Larangan
memiliki
6. Pelanggaran
kemampuan yang memancarkan
7. Pengeculian
kewibawaan
8. Sanksi atas Pelanggarans
Integritas
KE-AIPI
meliputi
dua
potensi
dan
dan
kejujuran.
auditor
pemerintah
intern
membangun
komponen dasar, yaitu: 1) Prinsip etika
kepercayaan
yang relevan dengan profesi dan praktik
demikian
pengawasan intern pemerintah, dan 2)
untuk
Aturan perilaku yang menggambarkan
pertimbangannya.
norma perilaku yang diharapkan bagi
tidak
auditor
dalam
kejujuran, namun juga hubungan
jawab
wajar
intern
memenuhi
pemerintah
tanggung
profesionalnya. Aturan ini membantu
untuk
menafsirkan
prinsip
dan
dengan
memberikan
kepercayaan
hanya
dan
dasar
dalam
Integritas
menyatakan
keadaan
yang
sebenarnya.
dalam
2. Objektivitas adalah sikap jujur
penerapan praktis dan dimaksudkan
yang tidak dipengaruhi pendapat
sebagai pedoman perilaku etis bagi
dan pertimbangan pribadi atau
auditor intern pemerintah.
golongan
dalam
mengambil
(Nurhidayati) Perbandingan Kode Etik …
386
E-ISSN: 2528-0163; 377-390
putusan atau tindakan Auditor
kepada orang lain yang tidak
intern pemerintah menunjukkan
berwenang
objektivitas profesional tingkat
Auditor
tertinggi dalam mengumpulkan,
menghormati
mengevaluasi,
kepemilikan
dan
mengkomunikasikan
informasi
mengetahuinya.
intern
diterima
pemerintah
nilai
dan
informasi
yang
dan
tidak
tentang kegiatan atau proses
mengungkapkan informasi tanpa
yang sedang diaudit. Auditor
kewenangan yang tepat, kecuali
intern pemerintah
ada
membuat
ketentuan
perundang-
penilaian berimbang dari semua
undangan
keadaan yang relevan dan tidak
profesional untuk melakukannya
dipengaruhi oleh kepentingan-
4. Kompetensi adalah kemampuan
kepentingannya
ataupun
sendiri
orang
lain
membuat penilaian.
objektivitas
dalam
Prinsip
menentukan
atau
dan karakteristik yang dimiliki
Oleh
seseorang,
sikap perilaku yang diperlukan
dalam
pemerintah
berterus
jabatannya.
terang, jujur secara intelektual
pemerintah
dan
pengetahuan,
bebas
dari
konflik
kepentingan.
dipercayakan
pelaksanaan
tugas
Auditor
intern
menerapkan
keahlian
dan
keterampilan, serta pengalaman
3. Kerahasiaan adalah sifat sesuatu
yang
berupa
pengetahuan, keterampilan, dan
kewajiban bagi auditor intern
untuk
kewajiban
kepada
seseorang agar tidak diceritakan
(Nurhidayati) Perbandingan Kode Etik …
yang
diperlukan
pelaksanaan
pengawasan intern.
dalam
layanan
JURNAL ONLINE INSAN AKUNTAN E-ISSN: 2528-0163; 377-390
387
5. Akuntabel adalah kemampuan
untuk
dalam sikap konsisten dengan
menyampaikan
reputasi profesi yang baik dan
pertanggunjawaban atau untuk
menahan
menjawab
perilaku
dan
menerangkan
diri
dari
yang
segala
mungkin
kinerja dan tindakan seseorang
menghilangkan
kepercayaan
kepada pihak yang memiliki hak
kepada
pengawasan
atau
intern atau organisasi.
berkewenangan
meminta
keterangan
pertanggungjawaban.
intern
untuk
atau
jawaban
atas
3.4. Kesamaan Ketiga Kode Etik
Auditor
Berikut adalah kesamaan ketiga
wajib
kode etik, yakni dalam hal prinsip dasar
pemerintah
menyampaikan
profesi
pertanggung
kinerja
dan
sebagai berikut:
1. Prinsip Integritas
tindakannya kepada pihak yang
2. Prinsip Objektivitas
memiliki hak atau kewenangan
3. Prinsip Kerahasiaan
untuk meminta keterangan atau
4. Prinsip Kompetensi
pertanggungjawaban.
5. Prinsip Perilaku Professional
6. Perilaku
profesional
adalah
tindak tanduk yang merupakan
Dalam
hal
integritas
ketiga
ciri, mutu, dan kualitas suatu
organisasi meminta para anggotanya
profesi
untuk jujur, berani, bijaksana, dan
atau
orang
yang
profesional di mana memerlukan
kepandaian
bertanggung jawab.
khusus untuk
Dalam hal objektivitas ketiga
menjalankannya. Auditor intern
organisasi meminta para anggotanya
pemerintah sebaiknya bertindak
untuk
bersikap
ketidak
berpihakan
(Nurhidayati) Perbandingan Kode Etik …
388
E-ISSN: 2528-0163; 377-390
profesional atau tidak dipengaruhi oleh
belakang para anggotanya. IAI sebagai
kepentingan pribadi dan orang lain.
organisasi profesi tertua memiliki latar
Dalam hal kerahasiaan ketiga
organisasi
profesi
meminta
para
belakang
anggota
paling
dibandingkan kedua organisasi profesi
anggotanya untuk menjaga informasi,
Iainnya.
tidak mengungkapkan informasi tanpa
keanggotaan yang eksklusif.
otorisasi yang memadai.
organisasi
anggotanya
profesi
meminta
untuk
para
memiliki
pengetahuan, keahlian, pengalaman dan
keterampilan
yang
IAPI
dan
Seorang
Dalam hal kompetensi ketiga
memadai
untuk
melaksanakan tugas.
beragam
AAIPI
akuntan
bisa
lebih
saja
menjadi lebih dari satu organisasi
profesi. Misalnya menjadi anggota IAI
dan IAPI, anggota IAI dan AAIPI.
Perbedaan
ini
adalah
wajar
karena perbedaan kepentingan (baca:
jasa akuntan) yang diwadahi masing-
Dalam hal perilaku professional
masing organisasi profesi tersebut, dan
ketiga organisasi profesi meminta para
sebagaimana diatur oleh regulasi yang
anggota untuk mematuhi ketentuan
berlaku. Hal ini adalah gilirannya
hukum dan peraturan yang berlaku serta
menyebabkan
menghindari setiap perilaku yang dapat
profesi,terutama yang spesifik sesuai
mengurangi kepercayaan pada profesi.
kondisi anggota.
perbedaan
kode
etik
Berikut adalah perbedaan ketiga
kode etik, yakni dalam hal:
3.5. Perbedaan Ketiga Kode Etik
Dari uraian latar belakang ketiga
organisasi
profesi
tersebut,
maka
perbedaan terbesar adalah dari latar
(Nurhidayati) Perbandingan Kode Etik …
l. Senioritas Anggota
Kode
etik
menyatakan
IAI
secara
tegas
tanggungjawab
dari
JURNAL ONLINE INSAN AKUNTAN E-ISSN: 2528-0163; 377-390
389
anggota
yang
termasuk
katagori
("Akuntan Profesional Senior"), yakni
direktur,
komisaris,
karyawan
senior
pejabat,
dalam KE-AIPI.
Penyebab
tidak
tidak
terdapat
mampu
pengaturan secara spesifik mengenai
memberikan pengaruh signifikan atas,
benturan kepentingan bagi para APIP
dan
karena sifat penugasan mereka yang
membuat
yang
atau
mereka; namun hal ini tidak diatur
keputusan
perolehan,
penempatan,
pengendalian
atas
tentang,
dan
sumber
berdasarkan
kewenangan
sesuai
daya
peraturan yang berlaku, dan para
manusia, keuangan, teknologi, dan
auditannya adalah para Penyelengara
sumber daya fisik dan tidak berwujud
Negara. Dalam hal ini para anggota
dari organisasi tempatnya bekerja.
AAIPI
IAI menyadari benar bahwa ada
sebagian
anggota
yang
tidak
perlu
melakukan
pencarian dan pemilihan klien.
termasuk
Hal yang berbeda dengan para
dalam katagori "Senior" adalah para
anggota IAI dan IAPI, dimana mereka
pelaku tata kelola (governance) di
harus menjual jasa kepada para klien
entitas tempat mereka bekerja, semisal
potensial. Dalam kondisi ini sangat
direkur, komisaris, dsb, Kondisi ini
mungkin terjadi benturan kepentingan
tidak banyak ditemui pada para
dalam berbagai bentuknya.
anggota AAIPI dan IAPI.
2. Benturan Kepentingan
4. Kesimpulan
Kode etik IAI dan Kode Etik IAPI
secara
tegas
membahas
benturan
kepentingan (conflict of interest) yang
mungkin
dihadapi
oleh
anggota
Dari urain diatas dapat disimpulkan
beberapa hal sebagai berikut:
1. Ketiga kode etik memiliki kesamaan
dalam hal prinsip dasar etika yakni
(Nurhidayati) Perbandingan Kode Etik …
390
E-ISSN: 2528-0163; 377-390
terkait
integritas,
Kerahasiaan,
Objektivitas,
Kompetensi
dan
Komite Etik Akuntan Profesional, Kode
Etik Akuntan Publik Indonesia,
2010, Institut Akuntan Publik
Indonesia.
Perilaku Profesional.
2. Ketiga kode etik juga memiliki
perbedaaan dalam hal kode etik
terkait
senioritas
anggota
dan
Ikatan Akuntan Indonesia, Kode Etik
Akuntan Profesional, 2016.
Komite Kode Etik, Kode Etik Auditor
Intern Pemerintah Indonesia, 2014,
Asosiasi Auditor Intern Pemerintah
Indonesia
Benturan Kepentingan. Perbedaan
tersebut disebabkan latar belakang
Keraf S. Etika Bisnis Tuntutan dan
Relevansinya, Cetakan ke 9, 2006,
Yogyakarta, Penerbit Kanisius.
para anggota dari masing-masing
www.iaiglobal.or.id
organisasi profesi.
Penelitian ini baru menelaah tiga
kode etik untuk organisasi profesi
akuntan di Indonesia. Masih terdapat
beberapa kode etik profesi lainnya
yang potensial untuk ditelaah oleh
peneliti selanjutnya antara lain:
a. Qualified Internal Auditor (QIA)
b. Certified Professional Management
Accountant (CPMA)
c. Certified
Information
System
Auditor (CISA)
Referensi
http://aaipi.or.id/
(Nurhidayati) Perbandingan Kode Etik …
E-ISSN: 2528-0163
Perbandingan Kode Etik Profesi Akuntansi di Indonesia
Nurhidayati 1,*, Armanto Witjaksono 2
1
Sekretaris; Akademi Sekretari dan Manajemen Bina Sarana Informatika; Jl.Jatiwaringin Raya
No.18,Jakarta Timur,Telp. 8462050 e-mail: nurhidayati.nht@bsi.ac.id
2
Akuntansi dan Keuangan; Fakultas Ekonomi dan Komunikasi; Universitas Bina Nusantara;
Jl.K.H. Syahdan No. 9 Palmerah, Jakarta 11480, telp 021-5345830 fax: 021-5300244; e-mail:
armanto@binus.ac.id
* Korespondensi: e-mail: nurhidayati.nht@bsi.ac.id
Diterima:16 November 2016; Review:20 November 2016; Disetujui:29 November 2016
Cara sitasi: Nurhidayati, Witjaksono A. 2016. Perbandingan Kode Etik Profesi Akuntansi di
Indonesia. Jurnal Online Insan Akuntan. 1 (2): 377 - 390.
Abstrak: Penelitian ini bertujuan melakukan penelahaan atas kode etik dari 3 organisasi profesi, yakni:
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), dan Asosiasi Auditor Interen
Pemerintah Indonesia (AAIPI). Metode dalam Pengumpulan data adalah kepustakaan dengan
menggunakan data primer. Penelitian ini dilakukan dengan cara perbandingan. Hasil penelaahan
membuktikan bahwa ke-3 kode etik memiliki kesamaan dalam hal prinsip dasar etika yakni terkait
integritas, Objektivitas, Kerahasiaan, Kompetensi dan Perilaku Profesional. Ke-3 kode etik juga memiliki
perbedaaan dalam hal kode etik terkait senioritas anggota dan Benturan Kepentingan. Perbedaan tersebut
disebabkan latar belakang para anggota dari masing-masing organisasi profesi.
IAI memiliki
keanggotaan yang paling inklusif dibandingkan IAPI dan AAIPI. AAIPI adalah organisasi yang paling
ekslusif dibandinglan IAPI dan IAI. Rekomendasi yang diberikan antara lain bagi IAPI dan AAIPI untuk
mempertimbangkan kode etik khusus ditujukan bagi “Anggota Senior” sebagai yang diatur dalam kode
etik IAI bagi para “Akuntan Profesional Senior”.
Kata kunci: Benturan Kepentingan, Integritas, Objektivitas, Kerahasiaan, Kompetensi,
Abstract: This research aimed to review of the code of conduct of the three professional organizations,
namely: Institute of Indonesia Chartered Accountants (IAI), the Indonesian Institute of Accountants
(IAPI), and the Association of Internal Auditors Government of Indonesia (AAIPI). Research method was
literatur review using primary data. The review proves that all three have a common code of conduct in
terms of the basic principles of ethics which is related to the integrity, objectivity, confidentiality,
competence and Professional Conduct. All of three code of ethics also have differences in terms of the
code of conduct related to the seniority of members and Conflict of Interest. The differences are due to the
background of the members of their respective professional organizations. IAI has the most inclusive
membership than IAPI and AAIPI. AAIPI is the most exclusive organization compared with IAPI and IAI.
Recommendations are given, among others, for IAPI and AAIPI to consider a code of conduct specifically
intended for "Senior Member" as set out in the code of conduct IAI for the "Senior Professional
Accountants".
Keywords: Conflict of Interest, Integrity, Objectivity, Secrecy, Competency.
yang paling diminati masyarakat. Data
1. Pendahuluan
Progam
Studi
Akuntansi
menunjukkan bahwa Indonesia pada
merupakan salah satu progam studi
saat ini memiliki lebih dari 265 ribu
Copyright@2016. P2M AAK BINA INSANI
377
378
E-ISSN: 2528-0163; 377-390
mahasiwa akuntansi aktif yang berasal
mengandalkan keahlian dan ketrampilan
dari 589 perguruan tinggi di seluruh
yang tinggi serta punya komitmen
Indonesia, dengan lulusan lebih dari 35
pribadi
ribu mahasiswa akuntansi per tahun.
pekerjaannya.
Profesional
identik
Salah
dengan
komitmen,
tanggung
satu
penyebabnya
adalah
yang
mutu,
mendalam
atas
banyaknya pilihan profesi yang dapat
jawab dan bayaran tinggi. Berdasarkan
dimasuki oleh lulusan progam studi
hal diatas ciri-ciri profesi adalah adanya
akuntansi, semisal Akuntan Manajemen,
keahlian
Akuntan Publik, Akuntan Pendidik, dan
pengabdian kepada masyarakat, adanya
masih banyak yang Iainnya. Profesi
izin khusus untuk menjalankan profesi
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
tersebut, adanya organisasi profesi, dan
adalah bidang pekerjaan yang dilandasi
komitmen moral yang tinggi dalam
pendidikan
tertentu
bentuk aturan khusus yang biasa disebut
dsb).
kode etik. Kode etik merupakan kaedah
keahlian
(keterampilan,
kejuruan,
dan
ketrampilan
khusus,
Sedangkan menurut Sony Keraf profesi
moral
dirumuskan sebagai pekerjaan yang
menjalankan profesi tersebut. Kode etik
dilakukan sebagai nafkah hidup dengan
ini
mengandalkan keahlian dan ketrampilan
komitmen moral yang berada diatas
yang
tingkat rata-rata tuntutan bagi orang
tinggi
komitmen
dengan
pribadi
melibatkan
(moral)
yang
bagi
berisi
tuntutan
harus
profesional
dilanggar
bagi
melakukan pekerjaan purna waktu dan
tersebut.
Kode
hidup
melindungi
dari
pekerjaan
orang
itu
yang
dengan
(Nurhidayati) Perbandingan Kode Etik …
yang
keahlian
dan
kebanyakan dan tuntutan minimal yang
mendalam. Dengan demikian orang
adalah
orang-orang
dipenuhi
dan
tidak
pengemban
etik
boleh
profesi
bermaksud
masyarakat
dari
JURNAL ONLINE INSAN AKUNTAN E-ISSN: 2528-0163; 377-390
379
kemungkinan dirugikan oleh kelalaian
baik secara sengaja atau tidak dari kaum
profesional,
selain
itu
7. Adanya organisasi sebagai wujud
tanggung jawab sosial.
bertujuan
Agar dapat diakui sebagai suatu
melindungi keluhuran profesi tersebut
profesi
dari perilaku-perilaku yang tidak baik
bergabung
orang-orang
profesi.
yang
mengaku
diri
profesional.
maka
para
dalam
profesional
suatu
organisasi
Dimana organisasi profesi
tersebut mengatur dan membina para
Khusus
Akuntansi
dapat
anggotanya
agar
masyarakat
dikatakan sebagai suatu profesi karena
mendapatkan manfaat yang optimal dari
memiliki Karakteristik Profesi sebagai
keberadaan suatu profesi.
berikut:
Salah satu hal yang harus diatur
1. Memiliki "body of Knowledge"
khusus
Oleh organisasi profesi adalah kode etik
profesi. Dalam tulisan ini dibahas
2. Adanya pendidikan resmi untuk
mengenai kode etik yang dikeluarkan
memperoleh pengetahuan tertentu
oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI),
3. Adanya standar kualifikasi profesi
yang mengatur ijin profesi
4. Adanya
standar
perilaku
Institut
Akuntan
Publik
Indonesia
(IAPI) dan Asosiasi Auditor Interen
yang
Pemerintah
Indonesia
(AAIPI).
mengatur hubungan antara praktisi
Pemilihan ini didasarkan pertimbangan
dengan klien, rekan kerja dan
bahwa ketiga organisasi tersebut adalah
publik.
yang paling dikenal oleh masyarakat,
5. Pengakuan terhadap status
6. Bertanggung
jawab
sosial
pekerjaan yang dilakukan
terutama mahasiswa akuntansi.
atas
Ikatan Akuntan Indonesia yang
selanjutnya
disebut
IAI,
adalah
(Nurhidayati) Perbandingan Kode Etik …
380
E-ISSN: 2528-0163; 377-390
organisasi
profesi
yang
menaungi
masih dilakukan hingga 3 Pebruari 2017
seluruh Akuntan Indonesia. Sebutan IAI
atas 53.800 Akuntan Beregister Negara.
dalam Bahasa Inggris adalah Institute of
IAI menjadi satu-satunya wadah
mewakili
Publik
Asosiasi
Profesi
Akuntan
Publik
akuntan
sebagaimana dimaksud dalam Undang-
Indonesia secara keseluruhan, baik yang
Undang nomor 5 tahun 2011 tentang
berpraktik
Akuntan
sebagai
profesi
Akuntan
Indonesia (IAPI) adalah satu-satunya
Indonesia Chartered Accountants.
yang
Institut
akuntan
sektor
Publik
dan
peraturan
publik, akuntan sektor privat, akuntan
pelaksanaan melalui Keputusan Menteri
pendidik,
Keuangan Nomor 443/KMK.01/2011
akuntan
publik,
akuntan
manajemen, akuntan pajak, akuntan
dan
forensik,
Secara
Nomor 17/PMK.01/2008. IAPI adalah
kelembagaan IAI didukung dengan
satusatunya institusi yang mendapat
Keputusan Menteri Keuangan (KMK)
kewenangan untuk menyelenggarakan
Nornor 263 (KMK.01/2014) tanggal 17
Sertifikasi Akuntan Publik.
dan
lainnya.
Juni 2014 tentang Penetapan Ikatan
Peraturan
Sertifikasi
Menteri
Keuangan
Certified
Public
Akuntan Indonesia Sebagai Asosiasi
Accountant of Indonesia disingkat CPA
Profesi Akuntan. Perlu diketahui bahwa
of Indonesia atau CPA, merupakan
Dengan
sebutan
adanya
25/PMK.Ol/2014
Beregister
Negara
263/KMK.01/2014,
PMK
tentang
dan
No.
Akuntan
KMK
semua
No.
akuntan
beregister negara wajib menjadi anggota
IAI. Proses registrasi anggota saat ini
(Nurhidayati) Perbandingan Kode Etik …
(designation)
sertifikasi
tertinggi profesi akuntan publik di
Indonesia dan merupakan satu-satunya
sertifikasi akuntan publik di Indonesia.
Asosiasi
Auditor
Intern
Pemerintah Indonesia disingkat AAIPI
JURNAL ONLINE INSAN AKUNTAN E-ISSN: 2528-0163; 377-390
381
adalah
organisasi
profesi
yang
Republik Indonesia Nomor 60 Tahun
beranggotakan perorangan dan unit
2008
kerja
organisasi profesi untuk menyusun kode
Aparat
Pengawasan
Pemerintah
(APIP)
memenuhi
persyaratan
Intern
yang
telah
keanggotaan
etik
mewajibkan
aparat
AAIPI
sebagai
pengawasan
intern
pemerintah untuk menjaga perilaku
sebagaimana diatur di dalam Anggaran
pejabat
Rumah Tangga AAIPI.
melaksanakan pengawasan dan yang
Asosiasi
Auditor
Intern
telah
yang
memenuhi
Pemerintah Indonesia (disingkat AAIPI)
keahlian
dibentuk untuk mengemban amanat
pemerintah.
Peraturan
Pemerintah
Indonesia Nomor 42
Republik
Tahun 2004
mempunyai
syarat
sebagai
tugas
kompetensi
auditor
intern
Keanggotaan AAIPI terdiri dari:
1. Anggota
Biasa,
tediri
dari
tentang Pembinaan Jiwa Korps dan
perorangan yang memiliki tugas
Kode Etik Pegawai Negeri Sipil dan
pokok
Peraturan
Republik
melaksanakan pengawasan intern
Tahun 2008
pada instansi pemerintah sesuai
Pemerintah
Indonesia Nomor 60
dan
kewenangan
untuk
tentang Sistem Pengendalian Intern
dengan
Pemerintah. Pasal 13 ayat (l) huruf b
undangan
Peraturan
mendaftar menjadi anggota AAIPI.
Pemerintah
Indonesia Nomor 42
mewajibkan
organisasi
lingkungan
Pegawai
menetapkan
kode
Republik
Tahun 2004
profesi
yang
perundangberlaku
Auditor termasuk P2UPD
dan
yang
di
mendaftar menjadi anggota AAIPI.
Sipil
Dengan kata lain, seluruh unit kerja
masing-
APIP otomatis menjadi anggota
Negeri
etiknya
peraturan
masing. Pasal 52 Peraturan Pemerintah
AAIPI
(Nurhidayati) Perbandingan Kode Etik …
382
E-ISSN: 2528-0163; 377-390
2. Anggota
Luar
Biasa/Kehonnatan
Keluaran
(output)
dari
adalah anggota yang berasal dari
penelahaan ini adalah memberikan saran
kalangan luar APIP (independen)
/
yang memiliki kompetensi namun
mengembangkan kode etik profesi.
rekomendasi
bagi
profesi
untuk
tidak memiliki hak suara.
3. Anggota
Eksekutif
Tetap,
yang
berasal dari para pejabat eselon 1
dari beberapan kementrian yang
ditunjuk.
3. Hasil dan Pembahasan
3.1. Kode Etik IAI
Kode etik Akuntan Profesional
yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan
4. Anggota Eksekutif Tidak Tetap
Indonesia terbaru mulai berlaku sejak
Desember 2016, yang terdiri dari:
1. Prinsip Dasar Etika (Bagian A)
2. Metode Penelitian
Penelitian merupakan penelitian
kualitatif berupa telaah kritis atas Kode
Etik Profesi yang diterbitkan oleh IAI,
IAPI dan AAIPI.
Peneliti
melakukan
2. Akuntan
Profesional
di
Praktik
di
Bisnis
Publik (Bagian B)
3. Akuntan
Profesional
(Bagian C)
berharap dengan
penelahaan
atas
Bagian A menetapkan prinsip
ketiga
dasar etika profesional bagi Akuntan
standar profesi tersebut maka akan
Profesional; sedangkan bagian B dan C
didapat kesamaan dan perbedaan, dan
menjelaskan
juga kelebihan serta kekurangan relatif
konseptual pada situasi tertentu.
suatu standar profesi dibandingkan yang
lain
(Nurhidayati) Perbandingan Kode Etik …
penerapan
kerangka
Akuntan Profesional mematuhi
prinsip dasar etika berikut ini:
JURNAL ONLINE INSAN AKUNTAN E-ISSN: 2528-0163; 377-390
383
1. Integritas, yaitu bersikap lugas dan
dari
hasil
hubungan
jujur dalam semua hubungan
profesional dan bisnis dengan tidak
profesional dan bisnis.
mengungkapkan informasi tersebut
2. Objektivitas, yaitu tidak membiarkan
3.
diperoleh
kepada pihak ketiga tanpa ada
bias, benturan kepentingan, atau
kewenangan
pengaruh yang tidak semestinya dari
memadai, kecuali terdapat suatu hak
pihak
atau
lain,
yang
dapat
yang
kewajiban
mengesampingkan pertimbangan
profesional
profesional atau bisnis.
mengungkapkannya,
Kompetensi
dan
kehati-
jelas
hukum
dan
atau
untuk
menggunakan
serta
informasi
tidak
tersebut
hatian profesional, yaitu menjaga
untuk keuntungan pribadi Akuntan
pengetahuan
Profesional atau pihak ketiga.
profesional
dibutuhkan
dan
pada
untuk
keahlian
tingkat
yang
memastikan
5. Perilaku
Profesional,
yaitu
mematuhi hukum dan peraturan
bahwa klien atau pemberi kerja akan
yang
menerima jasa profesional yang
perilaku apapun yang mengurangi
kompeten
kepercayaan
berdasarkan
perkembangan praktik, peraturan,
berlaku
dan
menghindari
kepada
profesi
Akuntan Profesional.
dan teknik mutakhir, serta bertindak
sungguh-sungguh dan sesuai dengan
teknik dan standar profesional yang
berlaku.
4. Kerahasiaan,
kerahasiaan
3.2. Kode Etik IAPI
Kode etik Akuntan Publik yang
diterbitkan oleh Institut Akuntan Publik
yaitu
menghormati
informasi
yang
Indonesia terbaru mulai berlaku sejak
Januari 2010, yang terdiri dari:
(Nurhidayati) Perbandingan Kode Etik …
384
E-ISSN: 2528-0163; 377-390
1. Prinsip Dasar Etika Profesi (Bagian
A)
layak dari pihak lain mempengaruhi
2. Aturan Etika Profesi (Bagian B)
Keterterapan kode etik ini pada
setiap individu ("Praktisi") dalam KAP
atau
kepentingan, atau pengaruh tidak
Jaringan
KAP,
baik
yang
pertimbangan
profesional
atau
pertimbangan bisnis
3. Kompetensi
profesional,
dan
kehati-hatian
yakni
memelihara
merupakan anggota IAPI maupun yang
pengetahuan
bukan merupakan
IAPI,
profesional dan bertindak secara
yang memberikan jasa profesional yang
profesional sesuai dengan standar
meliputi jasa assurance dan jasa selain
teknis dan profesi.
anggota
dan
keahlian
assurance seperti yang tercantum dalam
4. Kerahasiaan,
standar profesi dan kode etik profesi.
kerahasiaan
Bahkan Anggota IAPI yang tidak
diperoleh
berada dalam KAP atau Jaringan KAP
mengungkapkan informasi apapun
dan tidak memberikan jasa profesional
kepada pihak ketiga tanpa adanya
KAP harus mematuhi dan menerapkan
persetujuan klien atau diwajibkan
Bagian A
oleh hukum Perilaku profesional
Bagian A tersebut secara singkat
yakni menjaga
informasi
dan
tidak
yang
boleh
Mematuhi hukum dan peraturan
berisi hal sebagai berikut:
yang
1. Integritas, yakni bersikap tegas,
menghindari semua tindakan yang
jujur
dan
adil
dalam
semua
relevan
yakni
tidak
boleh
membiarkan subjektivitas, benturan
(Nurhidayati) Perbandingan Kode Etik …
harus
dapat mendiskreditkan profesi.
hubungan profesional dan bisnis.
2. Objektif,
dan
3.3. Kode Etik AAPIP
JURNAL ONLINE INSAN AKUNTAN E-ISSN: 2528-0163; 377-390
385
Kode etik yan diterbitkan oleh
Auditor
AAIPI (KE-AIPI) terbaru mulai berlaku
diharapkan
sejak Februari 2014, terdiri dari:
menegakkan
1. Prinsip Etika
intern
pemerintah
menerapkan
dan
prinsip-prinsip
etika
sebagai berikut:
2. Aturan Perilaku
1. Integritas adalah mutu, sifat,
3. Hubungan sesama Auditor
atau keadaan yang menunjukkan
4. Hubungan dengan Auditan
kesatuan yang utuh sehingga
5. Larangan
memiliki
6. Pelanggaran
kemampuan yang memancarkan
7. Pengeculian
kewibawaan
8. Sanksi atas Pelanggarans
Integritas
KE-AIPI
meliputi
dua
potensi
dan
dan
kejujuran.
auditor
pemerintah
intern
membangun
komponen dasar, yaitu: 1) Prinsip etika
kepercayaan
yang relevan dengan profesi dan praktik
demikian
pengawasan intern pemerintah, dan 2)
untuk
Aturan perilaku yang menggambarkan
pertimbangannya.
norma perilaku yang diharapkan bagi
tidak
auditor
dalam
kejujuran, namun juga hubungan
jawab
wajar
intern
memenuhi
pemerintah
tanggung
profesionalnya. Aturan ini membantu
untuk
menafsirkan
prinsip
dan
dengan
memberikan
kepercayaan
hanya
dan
dasar
dalam
Integritas
menyatakan
keadaan
yang
sebenarnya.
dalam
2. Objektivitas adalah sikap jujur
penerapan praktis dan dimaksudkan
yang tidak dipengaruhi pendapat
sebagai pedoman perilaku etis bagi
dan pertimbangan pribadi atau
auditor intern pemerintah.
golongan
dalam
mengambil
(Nurhidayati) Perbandingan Kode Etik …
386
E-ISSN: 2528-0163; 377-390
putusan atau tindakan Auditor
kepada orang lain yang tidak
intern pemerintah menunjukkan
berwenang
objektivitas profesional tingkat
Auditor
tertinggi dalam mengumpulkan,
menghormati
mengevaluasi,
kepemilikan
dan
mengkomunikasikan
informasi
mengetahuinya.
intern
diterima
pemerintah
nilai
dan
informasi
yang
dan
tidak
tentang kegiatan atau proses
mengungkapkan informasi tanpa
yang sedang diaudit. Auditor
kewenangan yang tepat, kecuali
intern pemerintah
ada
membuat
ketentuan
perundang-
penilaian berimbang dari semua
undangan
keadaan yang relevan dan tidak
profesional untuk melakukannya
dipengaruhi oleh kepentingan-
4. Kompetensi adalah kemampuan
kepentingannya
ataupun
sendiri
orang
lain
membuat penilaian.
objektivitas
dalam
Prinsip
menentukan
atau
dan karakteristik yang dimiliki
Oleh
seseorang,
sikap perilaku yang diperlukan
dalam
pemerintah
berterus
jabatannya.
terang, jujur secara intelektual
pemerintah
dan
pengetahuan,
bebas
dari
konflik
kepentingan.
dipercayakan
pelaksanaan
tugas
Auditor
intern
menerapkan
keahlian
dan
keterampilan, serta pengalaman
3. Kerahasiaan adalah sifat sesuatu
yang
berupa
pengetahuan, keterampilan, dan
kewajiban bagi auditor intern
untuk
kewajiban
kepada
seseorang agar tidak diceritakan
(Nurhidayati) Perbandingan Kode Etik …
yang
diperlukan
pelaksanaan
pengawasan intern.
dalam
layanan
JURNAL ONLINE INSAN AKUNTAN E-ISSN: 2528-0163; 377-390
387
5. Akuntabel adalah kemampuan
untuk
dalam sikap konsisten dengan
menyampaikan
reputasi profesi yang baik dan
pertanggunjawaban atau untuk
menahan
menjawab
perilaku
dan
menerangkan
diri
dari
yang
segala
mungkin
kinerja dan tindakan seseorang
menghilangkan
kepercayaan
kepada pihak yang memiliki hak
kepada
pengawasan
atau
intern atau organisasi.
berkewenangan
meminta
keterangan
pertanggungjawaban.
intern
untuk
atau
jawaban
atas
3.4. Kesamaan Ketiga Kode Etik
Auditor
Berikut adalah kesamaan ketiga
wajib
kode etik, yakni dalam hal prinsip dasar
pemerintah
menyampaikan
profesi
pertanggung
kinerja
dan
sebagai berikut:
1. Prinsip Integritas
tindakannya kepada pihak yang
2. Prinsip Objektivitas
memiliki hak atau kewenangan
3. Prinsip Kerahasiaan
untuk meminta keterangan atau
4. Prinsip Kompetensi
pertanggungjawaban.
5. Prinsip Perilaku Professional
6. Perilaku
profesional
adalah
tindak tanduk yang merupakan
Dalam
hal
integritas
ketiga
ciri, mutu, dan kualitas suatu
organisasi meminta para anggotanya
profesi
untuk jujur, berani, bijaksana, dan
atau
orang
yang
profesional di mana memerlukan
kepandaian
bertanggung jawab.
khusus untuk
Dalam hal objektivitas ketiga
menjalankannya. Auditor intern
organisasi meminta para anggotanya
pemerintah sebaiknya bertindak
untuk
bersikap
ketidak
berpihakan
(Nurhidayati) Perbandingan Kode Etik …
388
E-ISSN: 2528-0163; 377-390
profesional atau tidak dipengaruhi oleh
belakang para anggotanya. IAI sebagai
kepentingan pribadi dan orang lain.
organisasi profesi tertua memiliki latar
Dalam hal kerahasiaan ketiga
organisasi
profesi
meminta
para
belakang
anggota
paling
dibandingkan kedua organisasi profesi
anggotanya untuk menjaga informasi,
Iainnya.
tidak mengungkapkan informasi tanpa
keanggotaan yang eksklusif.
otorisasi yang memadai.
organisasi
anggotanya
profesi
meminta
untuk
para
memiliki
pengetahuan, keahlian, pengalaman dan
keterampilan
yang
IAPI
dan
Seorang
Dalam hal kompetensi ketiga
memadai
untuk
melaksanakan tugas.
beragam
AAIPI
akuntan
bisa
lebih
saja
menjadi lebih dari satu organisasi
profesi. Misalnya menjadi anggota IAI
dan IAPI, anggota IAI dan AAIPI.
Perbedaan
ini
adalah
wajar
karena perbedaan kepentingan (baca:
jasa akuntan) yang diwadahi masing-
Dalam hal perilaku professional
masing organisasi profesi tersebut, dan
ketiga organisasi profesi meminta para
sebagaimana diatur oleh regulasi yang
anggota untuk mematuhi ketentuan
berlaku. Hal ini adalah gilirannya
hukum dan peraturan yang berlaku serta
menyebabkan
menghindari setiap perilaku yang dapat
profesi,terutama yang spesifik sesuai
mengurangi kepercayaan pada profesi.
kondisi anggota.
perbedaan
kode
etik
Berikut adalah perbedaan ketiga
kode etik, yakni dalam hal:
3.5. Perbedaan Ketiga Kode Etik
Dari uraian latar belakang ketiga
organisasi
profesi
tersebut,
maka
perbedaan terbesar adalah dari latar
(Nurhidayati) Perbandingan Kode Etik …
l. Senioritas Anggota
Kode
etik
menyatakan
IAI
secara
tegas
tanggungjawab
dari
JURNAL ONLINE INSAN AKUNTAN E-ISSN: 2528-0163; 377-390
389
anggota
yang
termasuk
katagori
("Akuntan Profesional Senior"), yakni
direktur,
komisaris,
karyawan
senior
pejabat,
dalam KE-AIPI.
Penyebab
tidak
tidak
terdapat
mampu
pengaturan secara spesifik mengenai
memberikan pengaruh signifikan atas,
benturan kepentingan bagi para APIP
dan
karena sifat penugasan mereka yang
membuat
yang
atau
mereka; namun hal ini tidak diatur
keputusan
perolehan,
penempatan,
pengendalian
atas
tentang,
dan
sumber
berdasarkan
kewenangan
sesuai
daya
peraturan yang berlaku, dan para
manusia, keuangan, teknologi, dan
auditannya adalah para Penyelengara
sumber daya fisik dan tidak berwujud
Negara. Dalam hal ini para anggota
dari organisasi tempatnya bekerja.
AAIPI
IAI menyadari benar bahwa ada
sebagian
anggota
yang
tidak
perlu
melakukan
pencarian dan pemilihan klien.
termasuk
Hal yang berbeda dengan para
dalam katagori "Senior" adalah para
anggota IAI dan IAPI, dimana mereka
pelaku tata kelola (governance) di
harus menjual jasa kepada para klien
entitas tempat mereka bekerja, semisal
potensial. Dalam kondisi ini sangat
direkur, komisaris, dsb, Kondisi ini
mungkin terjadi benturan kepentingan
tidak banyak ditemui pada para
dalam berbagai bentuknya.
anggota AAIPI dan IAPI.
2. Benturan Kepentingan
4. Kesimpulan
Kode etik IAI dan Kode Etik IAPI
secara
tegas
membahas
benturan
kepentingan (conflict of interest) yang
mungkin
dihadapi
oleh
anggota
Dari urain diatas dapat disimpulkan
beberapa hal sebagai berikut:
1. Ketiga kode etik memiliki kesamaan
dalam hal prinsip dasar etika yakni
(Nurhidayati) Perbandingan Kode Etik …
390
E-ISSN: 2528-0163; 377-390
terkait
integritas,
Kerahasiaan,
Objektivitas,
Kompetensi
dan
Komite Etik Akuntan Profesional, Kode
Etik Akuntan Publik Indonesia,
2010, Institut Akuntan Publik
Indonesia.
Perilaku Profesional.
2. Ketiga kode etik juga memiliki
perbedaaan dalam hal kode etik
terkait
senioritas
anggota
dan
Ikatan Akuntan Indonesia, Kode Etik
Akuntan Profesional, 2016.
Komite Kode Etik, Kode Etik Auditor
Intern Pemerintah Indonesia, 2014,
Asosiasi Auditor Intern Pemerintah
Indonesia
Benturan Kepentingan. Perbedaan
tersebut disebabkan latar belakang
Keraf S. Etika Bisnis Tuntutan dan
Relevansinya, Cetakan ke 9, 2006,
Yogyakarta, Penerbit Kanisius.
para anggota dari masing-masing
www.iaiglobal.or.id
organisasi profesi.
Penelitian ini baru menelaah tiga
kode etik untuk organisasi profesi
akuntan di Indonesia. Masih terdapat
beberapa kode etik profesi lainnya
yang potensial untuk ditelaah oleh
peneliti selanjutnya antara lain:
a. Qualified Internal Auditor (QIA)
b. Certified Professional Management
Accountant (CPMA)
c. Certified
Information
System
Auditor (CISA)
Referensi
http://aaipi.or.id/
(Nurhidayati) Perbandingan Kode Etik …