T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: An Annotated Translation of Idiomatic Expressions and Metaphors in “The Fifth Book of Game of Thrones: A Dance with Dragons” T1 BAB II

CHAPTER II TRANSLATION AND ITS SOURCE TEXT

A. TARGET TEXT

[1] Jon Snow membaca keseluruhan isi surat itu sampai tiap-tiap kata mulai buram dan berlarian kesana kemari. Aku tidak bisa menandatangani surat ini. Aku tidak akan melakukannya.

[2] Dia hampir membakar surat itu sesaat setelah selesai membacanya. Sebagai pengganti seteguk bir, dia mengambil segelas teh yang tersisa saat makan malamnya yang sunyi. Aku harus mendandatangani surat ini. Mereka memilih ku untuk menjadi Komandan mereka. The Wall adalah milikku, dan sama halnya dengan The Watch. Para Night’s Watch tidak berhak ikut campur.

[3] Kelegaan muncul ketika Dolorous Edd Tollett membuka pintu untuk mengatakan pada Jon bahwa Gilly sedang sendirian. Seketika Jon menyimpan surat dari Maester Aemon. “Aku ingin menemuinya.” Sesuatu yang Ia takutkan. “Cari Sam. Aku akan bicara dengannya setelah itu.”

[4] “Dia akan kemari dengan beberapa buku. Septonku yang terdahulu pernah berkata bahwa buku-buku adalah pembicaraan orang mati. Orang yang sudah mati seharusnya selalu tetap diam, seperti yang aku katakan. Tidak satu orang pun mau

mendengarkan ocehan orang mati.” Dolorous Edd berlalu sambil bergumam tentang cacing dan laba-laba.

[5] Ketika Gilly memasuki ruangan, dia langsung berlutut di hadapan Jon. Jon

b erjalan mendekatinya dan mengangkatnya. “Kau tak perlu berlutut padaku. Hal itu hanya untuk para raja.” Meskipun Gilly adalah seorang istri dan ibu, dia tetap tampak seperti anak-anak bagi Jon, wanita kecil yang ramping terbalut dalam salah satu mantel tua milik Sam. Mantel itu sangat besar bagi Gilly sehingga b erjalan mendekatinya dan mengangkatnya. “Kau tak perlu berlutut padaku. Hal itu hanya untuk para raja.” Meskipun Gilly adalah seorang istri dan ibu, dia tetap tampak seperti anak-anak bagi Jon, wanita kecil yang ramping terbalut dalam salah satu mantel tua milik Sam. Mantel itu sangat besar bagi Gilly sehingga

[6] Gadis Wildling itu tersenyum dengan malu-malu di bawah topi runcingnya. “Ya, Tuanku. Aku merasa takut tidak akan memiliki cukup ASI untuk mereka,

tetapi semakin banyak mereka menyusu, semakin banyak ASI yang kumiliki. Mereka berdua kuat.”

[7] “Aku ingin mengatakan hal yang sangat berat padamu.” Dia hampir saja berpikir untuk bertanya, tetapi seketika itu juga dia mengubah pemikirannya untuk tidak perlu melakukan itu.

[8] “Apakah ini tentang Mance? Val memohon pada sang raja untuk melepaskannya. Dia berkata bahwa dia tidak akan membiarkan orang rendahan menikahinya dan tidak akan menggorok leher Mance andai saja Mance bisa hidup. Lord O’Bones, dialah yang dilepaskan. Craster selalu bersumpah akan membunuhnya jika dia menampakkan wajahnya. Mance tidak pernah setengah- setengah dalam melakukan apapun.

[9] Yang dilakukan Mance adalah menyerang kerajaan yang dia sendiri telah bersumpah untuk melindunginya. “Mance memang sepaham dengan kita, Gilly. Kemudian dia mengganti jubahnya, menikahi Dalla, dan memahkotai dirinya sendiri sebagai King-Beyond-The-Wall. Hidupnya ada ditangan raja sekarang. Bukan dia yang kita bicarakan. Ini tentang anaknya, anak laki- laki Dalla.”

[10] “Putra Dalla?” Suaranya gemetar. “Dia tidak pernah melanggar peraturan, Tuanku. Dia tidur, menangis dan menyusu, itu saja; dia tidak pernah menyakiti siapapu n. Jangan biarkan dia membakarnya. Selamatkan dia, tolong.”

[11] “Hanya kamu yang bisa menolongnya, Gilly.” Jon memberitahukannya cara untuk menyelamatkan bayi itu.

[12] Wanita lain akan menertawakan, mengutuk, dan menyumpahinya masuk ke tujuh neraka. Wanita lain akan memarahi, menampar, menendang, dan menggaruk [12] Wanita lain akan menertawakan, mengutuk, dan menyumpahinya masuk ke tujuh neraka. Wanita lain akan memarahi, menampar, menendang, dan menggaruk

[13] Gilly menggelengkan kepalanya. “Tidak. Kumohon, jangan.” Gilly menggelengkan kepalanya. “Tidak. Kumohon, jangan.”

[14] Si gagak mengulangi perkataan Gilly. “Tidak,” dan kemudian sang gagak berteriak. “Menolak, dan anak itu akan terbakar. Tidak besok, ataupun lusa… tapi secepatnya, kapanpun saat Melisandre ingin membangunkan naga atau membesarkan angin atau mengerjakan mantra lain yang membutuhkan darah seorang raja. Mance akan menjadi abu dan tulang setelah itu, jadi dia akan membakar anak laki-laki Mance kedalam api, dan Stannis tidak mampu melarangnya. Jika kamu tidak membawa anak laki-laki itu pergi, dia akan me mbakarnya.”

[15] “Aku akan pergi,” jawab Dalla. “Aku akan membawanya, aku kan membawa kedua bayi itu, bayi Dalla dan bayiku.” Air mata mengalir di pipinya. Jika lilin tidak membuat air mata itu berkilauan, Jon tidak akan pernah tahu bahwa dia sedang menangis. Istri-istri Craster pasti sudah mengajarkan anak-anak perempuan mereka untuk menumpahkan air mata mereka ke bantal. Mungkin mereka pergi keluar untuk menangis, jauh dari kepalan-kepalan tangan Craster.

[16] Jon mendekatkan tangannya ke gagang pedangny a. “Jika kamu membawa kedua anak itu, prajurit sang ratu akan mengejarmu dan menyeretmu kembali. Anak laki- laki itu akan tetap dibakar … bersama denganmu.” Jika aku menghiburnya, dia akan berpikir bahwa air mata dapat meluluhkanku. Dia harus menyadari bahw a aku tidak akan terpengaruh. “Kau hanya akan membawa satu anak laki- laki, yaitu putra Dalla.”

[17] “Seorang ibu tidak bisa meninggalkan putranya, atau dia akan dikutuk selamanya. Putra Dalla bukan putraku. Aku dan Sam telah menyelamatkan bayiku. Tolong. K umohon, Tuanku. Kami menyelamatkannya dari kedinginan.”

[18] “Orang-orang berkata bahwa seseorang yang mati karena kedinginan akan mengalami proses kematian yang tenang. Sedangkan, api … kau lihat lilin itu,

Gilly?” [19] Gilly menatap lilin itu. “Ya.” [20] “Sentuhlah. Letakkan tanganmu di atas api itu.” [21] Mata coklatnya yang besar semakin membesar. Gilly tidak bergerak.

“Lakukan.” Bunuh anak laki-laki dalam dirimu. “Sekarang.” [22] Sambil gemetar, gadis itu mengulurkan tangannya, meletakkannya di atas api

yang menjilat-jilat. [23] “Turunkan tangamu. Biarkan api itu menciummu.” [24] Gilly merendahkan tangannya. Sedikit demi sedikit. Ketika api itu menjilat

tangannya, dengan cepat Gilly menarik tangannya dan mulai menangis. [25] “Api adalah cara yang kejam untuk mati. Dalla mati untuk memberikan

kehidupan bagi anaknya, tapi kau yang telah merawat dan memberikan kasih sayang untuk bayi Dalla. Kau telah menyelamatkan bayimu dari es, sekarang selamatkan putra Dalla dari api.”

[26] “Tapi kemudian mereka akan membakar bayiku. Si wanita merah. Jika dia tidak bisa memiliki putra Dalla, dia akan membakar putraku.”

[27] “Putramu tidak memiliki darah raja. Melisandre tidak mendapatkan apapun dengan membakarnya. Stannis menginginkan para Free Folk berjuang untuknya, dia tidak mungkin membakar seseorang yang tidak bersalah tanpa alasan yang tepat. Putramu akan baik-baik saja. Aku akan mencarikan ibu susu untukknya dan dia akan tumbuh di sini di Castle Black di bawah perlindunganku. Dia akan belajar memburu, berkuda, dan bertarung dengan pedang, kapak dan busur

panah.Dan aku juga akan melihatnya belajar membaca dan menulis.” Sam akan menyukai hal itu. “Dan ketika dia sudah cukup dewasa, dia akan memahami panah.Dan aku juga akan melihatnya belajar membaca dan menulis.” Sam akan menyukai hal itu. “Dan ketika dia sudah cukup dewasa, dia akan memahami

[28] “Kau akan bangga padanya.” Gilly menghapus air matanya dengan tanganya yg kecil dan pucat. “Tidak, aku tidak bisa.”

[29] Hilangkan sifat kekanak- kanakanmu, pikir Jon. “Kau bisa. Tetapi satu hal yang bisa kupastikan, apabila mereka membakar anak Dalla, anakmu pun juga akan mati.”

[30] “Mati,” jerit gagak milik Old Bear. “Mati, mati, mati.” [31] Gadis itu hanya bisa duduk dan terbungkuk, menatap lilin, dan air mata

terlihat berkilauan di matanya. Akhirnya Jon berkata, “Kau boleh pergi. Tak perlu membicarakan hal ini, tapi aku ingin melihatmu siap untuk pergi sejam sebelum matahari terbit. Anak bu ahku akan menjemputmu.”

[32] Gilly beranjak dari kursinya. Pucat dan tanpa mengatakan satu patah katapun, ia pergi dari hadapan Jon tanpa menoleh ke arahnya. Jon mendengar langkah kakinya yang sangat cepat melewati gudang persenjataan. Dia terdengar seperti berlari.

[33] Ketika Jon akan menutup pintu, dia melihat Ghost sedang berbaring di dekat paron sambil menggerogoti tulang lembu. Direwolf yang besar dan putih itu menengadah ke arah Jon yang menghampirinya. “Seperti di masa lalu, bukan?”

Jon kembali ke kursinya untuk membaca surat dari Maester Aemon sekali lagi. [34] Samwell Tarly muncul beberapa saat kemudian, sambil membawa setumpuk

buku. Tak lama ketika dia masuk, gagak milik Mormont terbang menghampirinya untuk mendapatkan biji jagung. Sam mencoba untuk menuruti gagak itu dan menawarkan beberapa biji yang ada di kantongnya. Gagak itu pun mencoba untuk mematuk biji-biji itu dengan paruhnya. Sam memekik kaget, burung gagak itu pun terbang dan biji jagung bertebaran dimana- mana. “Apakah bedebah itu meluka imu?” Tanya Jon.

[35] Dengan hati- hati Sam melepaskan sarung tangannya. “Ya. Tanganku berdarah.”

[36] “Kita semua menumpahkah darah demi The Watch. Gunakan sarumg tangan yang lebih tebal.” Jon menarik kursi dengan kakinya.”Duduk, dan lihatlah ini.”

Jon memberikan surat itu kepada Sam. [37] “Apa ini?” [38] “Surat perlindungan” [39] Sam membaca surat itu perlahan. “Surat untuk Raja Tommen?” [40] “Di Winterfell, Tommen bertarung dengan saudaraku, Bran, dengan

menggunakan pedang kayu,” kata Jon sembari mengingat masa lalu. “Dia memakai banyak sekali bantalan pelindung sehingga dia terlihat seperti orang

bodoh. Bran mengalahkannya.” Jon berjalan ke jendela dan membukanya. Udara di luar terasa dingin dan menyegarkan, meskipun langit terlihat mendung. “Tapi Bran sudah mati, dan Tommen si gendut bermuka merah muda itu duduk di tahta Iron Throne, dengan sebuah mahkota mendekap di antara rambut emasnya yang keriting.

[41] Sam menunjukkan tatapan yang aneh ketika mendengarkan pembicaraan Jon, dan sesaat dia terlihat seperti ingin mengatakan sesuatu. Tetapi dia memilih untuk tidak mengatakannya dan kembali ke surat itu. “Kau belum menandatangani surat ini.”

[42] Jon menggelengkan kepalanya. “Old Bear memohon bantuan dari Iron Throne ratusan kali. Mereka mengirimkan Janos Slynt. Tak ada satu surat pun yang akan membuat Lannisters memperlakukan kita secara baik. Tak sekalipun mereka mendengar kita telah membantu Stannis.”

[43] “Hanya untuk mempertahankan Wall, tidak dalam pemberontakannya. Itulah yang tertulis di sini.”

[44] “Perbedaan mungkin mampu membebaskan Lord Tywin.” Jon mengambil surat itu kembali. “Mengapa sekarang dia ingin menolong kita? Dia tidak pernah

melakukan itu sebelumnya.” [45] “Nah, dia tidak akan ingin ini terlihat seperti Stannis bergerak untuk

mempertahankan kerajaan sedangkan Raja Tommen sedang bermain dengan mainannya. Hal itu akan menjadi suatu cemoohan di House Lannister.”

[46] “Kematian dan kehancuran yang ingin aku berikan ke House Lannister, bukan cemoohan.” Jon membaca kalimat dari surat itu. “Night’s Watch tidak ikut

campur dalam perang Seven Kingdoms. Kita telah bersumpah untuk kerajaan, dan kerajaan itu sekarang berada dalam resiko yang mengerikan. Stannis Baratheon membantu kita melawan musuh-musuh kita yang ada di luar Wall, walaupun kita buk an anak buahnya ...”

[47] Sam menggeliat di kursinya. “Kita bukan anak buahnya, kan?” [48] “Aku memberikan Stannis makanan, tempat perlindungan, dan juga

Nightfort, ditambah lagi aku memberikan ijin untuk menempatkan beberapa free folk di Gift. Itu saja.”

[49] “Lord Tywin akan berkata itu berlebihan.” [50] “Stannis berkata itu tidak cukup. Semakin banyak yang kau berikan pada

seorang raja, semakin banyak pula yang dia inginkan. Kita sedang berjalan di jembatan es dengan jurang di kedua sisinya. Menyenangkan satu raja adalah hal yang cukup sulit dilakukan. Menyenangkan dua raja adalah sesuatu yang sangat

sulit untuk diwujudkan.” [51] “Ya,tetapi ... Jika Lannisters akan membujuk dan Lord Tywing memutuskan

bahwa kita mengkhianati raja dengan menolong Stannis, maka itu berarti akhir dari Night’s Watch. Tyrells mendukungnya, dengan seluuh kekuatan Highgarden.

Dan dia telah mengalahkan Lord Stannis di Blackwater.”

[52] “Blackwater hanyalah satu perang. Robb memenangkan seluruh pertempurannya dan dia tetap saja kehilangan kepalanya. Jika Stannis mampu mendapatkan daerah utara ...”

[53] Sam yang ragu- ragu pun akhirnya berkata, “Lannisters memiliki anak buah di daerah utara, Lord Bolton dan anak haramnya.”

[54] “Stannis memiliki Karstarks. Jika dia mampu memenangkan White Harbor ...”

[55] “Jika,” Sam menegaskan. “Jika tidak ... tuanku, bahkan selembar surat perlindungan lebih baik daripada tidak sama sekali.”

[56] “Aku rasa juga begitu.” Sam sama halnya seperti Aemon. Bagaimanapun juga dia berharap bahwa Sam Tarly akan melihat hal ini secara berbeda. Ini hanyalah tinta dan kertas. Jon meletakkan surat itu, mengambil pena dan menandatanganinya. “Ambilkan segel surat.” Sebelum aku berubah pikiran. Sam dengan cepat menuruti perintah Jon. Jon memberikan cap pimpinan dan memb erikan surat itu pada Sam. “Berikan surat ini pada Maester Aemon saat kau pergi, dan katakan padanya untuk mengirimkan ini melalui burung ke King’s Landing.”

[57] “Akan kulakukan.” Sam terdengar lega. “Tuanku, jika aku boleh bertanya ... aku melihat Gilly keluar dari ruanganmu. Dia terlihat seperti akan menangis.”

[58] “Val mengutusya untuk membela Mance sekali lagi,” Jon berbohong, dan untuk beberapa saat mereka membicarakan Mance, Stannis, Melisande dari Asshai sampai akhirnya gagak memakan biji jagungnya yang terakhir dan berteriak, “Darah.”

[59] “Aku mengirim Gilly pergi,” Kata Jon. “Dia dan putranya. Kita harus mendapatkan wanita yang dapat menyusui saudara laki- lakinya.”

[60] “Kau dapat memberikan susu kambing sampai kau mendapatkan wanita yang dapat m enyusuinya. Susu kambing lebih baik bagi bayi ketimbang susu sapi.”

Membicarakan tentang buah dada secara terang-terangan membuat Sam merasa tidak nyaman, dan tiba-tiba dia membicarakan tentang sejarah dan seorang pemimpin yang mati beberapa ratus tahun yang lalu. Jon memotong pembicarannya dan berkata, “Katakan padaku sesuatu yang lebih berguna. Beritahu aku tentang musuh kita.”

[61] “Others.” Sam menggigit bibirnya. “Mereka disebutkan dalam sejarah, namun tidak sebanyak yang kupikirkan. Sejarah yang telah kutemukan dan ku baca, itulah. Banyak yang belum kutemukan, sudah kuduga. Beberapa buku lama sudah hancur. Halamannya hancur saat kupegang. Dan buku-buku yang sudah sangat tua ... mereka juga sama saja atau mereka terkubur di suatu tempat yang belum aku cari atau ... Ya, mungkin tidak pernah ada buku tentang mereka. Buku sejarah yang paling tua menuliskan tentang apa yang terjadi setelah para Andals datang ke Westeros. Orang-orang jaman dulu hanya meninggalkan bagi kita tulisan rahasia di atas batu, jadi segala sesuatu yang kita pikir kita ketahui tentang Age of Heroes, Dawn Age, dan Long Night datang dari beberapa tulisan yang ditulis oleh ratusan septon ratusan tahun kemudian. Ada beberapa archmaester di Citadel yang mempertanyakan semua hal itu. Buku-buku sejarah tua itu banyak berisi tentang raja-raja yang memerintah ratusan tahun, dan tentang para ksatria yang berkeliling ratusan tahun sebelum mereka akhirnya disebut sebagai ksatria. Kau tahu tentang banyak kisah, Brandon si Pendiri, Symeon Star-Eyes, N ight’s King ... kami tahu bahwa kau adalah pemimpin Night’s Watch ke 198, tetapi sesuai dengan daftar tua yang aku temukan menunjukkan bahwa sudah ada 674 pimpinan, yang menunjukkan bahwa ini sudah tertulis selama –“

[62] “Jaman dahulu,” Jon menyela. “Bagaimana dengan Others?” [63] “Aku menemukan kata dragonglass. Dulu, anak-anak dari hutan terbiasa

untuk memberikan ratusan pisau obsidian kepada Night’s Watch setiap tahunnya, saat masa Age of Heroes. Others datang ketika hawa terasa dingin, kebanyakan cerita juga berkata seperti itu. Atau, keadaan akan menjadi dingin ketika mereka datang. Terkadang mereka muncul saat badai salju dan menghilang ketika langit untuk memberikan ratusan pisau obsidian kepada Night’s Watch setiap tahunnya, saat masa Age of Heroes. Others datang ketika hawa terasa dingin, kebanyakan cerita juga berkata seperti itu. Atau, keadaan akan menjadi dingin ketika mereka datang. Terkadang mereka muncul saat badai salju dan menghilang ketika langit

[64] “Kita sudah tahu semua itu. Pertanyaannya adalah, bagaimana cara melawan mereka?”

[65] “Baju baja milik Others tahan terhadap serangan jenis pedang pada umumnya, jika cerita-cerita itu dapat dipercaya, dan pedang mereka pun sangat dingin sehingga dapat menghancurkan besi. Meskipun api dapat mengalahkan mereka, mereka dengan mudah diserang oleh osidian. Aku menemukan satu buku tentang Long Night yang mengatakan bahwa ksatria yang terakhir mengalahkan Others dengan pedang dragonsteel. Sepertinya mereka tak bisa menandingi

kekuatan pedang itu.” [66] “Dragonsteel?” Kata yang baru bagi Jon. “Valyrian Steel?” [67] “Aku pun juga berpikir begitu di awal.” [68] “Jadi, jika aku bisa meyakinkan para pimpinan di Seven Kingdoms untuk

memberikan pedang Valyrian pada kita, keadaan bisa diselamatkan? Hal itu tidaklah sulit.” Hal itu lebih mudah dilakukan daripada meminta mereka untuk memberikan uang dan istana. Dia memberikan tawa yang getir. “Apakah kamu sudah mengetahui siapakah para Others itu, darimana mereka datang, dan apakah yang mereka inginkan?”

[69] “Belum, tuanku, mungkin karena aku membaca buku yang salah. Masih ada ratusan buku yang belum aku baca. Berikan tambahan waktu untukku dan aku akan mencari apapun yang harus kita ketahui.”

[70] “Tak ada waktu lagi. Kau harus mengemasi barang-barangmu, Sam. Kau akan pergi bersama Gilly.”

[71] “Pergi?” Sam tercengang dengan mulutnya terbuka lebar, seakan-akan dia tidak mengerti arti dari kata itu. “Aku pergi? Ke Eastwatch, tuanku? Atau ... kemana aku ...”

[72] “Oldtown.” [73] “Oldtown?” pekik Sam. “Dengan Aemon.” [74] “Aemon? Maester Aemon? Tapi ... dia sudah berumur 102 tahun, tuanku, dia

tidak bisa ... kau mengirim aku dan dia? Lalu siapa yang akan merawat para gagak? Jika ada yang sakit atau terluka, siap a ...”

[75] “Clydas. Dia sudah bersama dengan Aemon selama bertahun-tahun.” [76] “Clydas hanyalah seorang pelayan, dan penglihatannya juga sudah mulai

memburuk. Kau membutuhkan seorang maester. Maester Aemon sangat rapuh, perjalanan laut ... mungkin ... dia sudah tua, dan...”

[77] “Hidupnya akan dalam bahaya. Aku sadar akan hal itu, Sam, tetapi bahaya itu lebih besar di sini. Stannis tahu siapa Aemon itu. Jika wanita merah itu membutuhkan darah raja untuk sihirnya ...”

[78] “Oh.” Pipi Sam mulai memerah. “Dareon akan ikut denganmu ke Eastwatch. Aku berharap bujukannya mampu memberikan beberapa anak buah bagi kita di daerah selatan. Blackbird akan mengantarmu ke Bravoos. Dari sana, kamu akan mengatur perjalananmu sendiri menuju Oldtown. Jika kamu masih bermaksud untuk mengakui anak Gilly sebagai anak harammu, kirim dia dan anaknya ke Horn Hill. Jika tidak, Aemon akan menempatkannya di tempat para pelayan di Citadel.”

[79] “A-a-anak haramku. Ya, aku ... ibuku dan saudara-saudara perempuanku akan membantu Gilly mengurus anaknya. Dareon dapat menemuinya di Oldtown sama seperti aku. Aku sedang ... aku telah berlatih di tempat memanah setiap sore bersama Ulmer, seperti yang kau perintahkan ... kecuali ketika kau menyuruhku menuju bunker, karena kau menyuruhku untuk mencari tahu tentang para Others. Busur yang panjang membuat pundakku sakit dan membuat jari- jariku melepuh.” Sam menunjukkan tangannya pada Jon. “Meskipun begitu aku masih sanggup melakukannya. Panahku sudah sering mengenai sasaran, tetapi aku masih tetap pemanah terburuk yang pernah memakai busur. Tetapi aku suka kisah hidup Ulmer. Seseorang harus menuliskannya dalam sebuah buku.”

[80] “Lakukanlah itu. Mereka memiliki kertas dan tinta di Citadel, dan juga busur panah. Aku berharap kamu melanjutkan latiha nmu. Sam, Night’s Watch memiliki banyak anak buah yang mampu melepaskan anak panah, tetapi hanya sedikit yang mampu membaca dan menulis. Aku membutuhkanmu sebagai maesterku yang baru.”

[81] “Tuanku, aku ... pekerjaanku disini, buku-buku ...” [82] “... akan ada di sini saat kau kembali kepada kami.” [83] Sam memegang tenggorokannya. “Tuanku, di Citadel ... mereka mebedah

mayat di sana. Aku tak dapat mengenakan rantai.” [84] “Kau bisa. Dan kau akan. Maester Aemon sudah tua dan buta. Kekuatan

tubuhnya sudah memudar. Siapa yang akan menggantikannya ketika dia mati? Maester Mullin di Shaodow Tower lebih pintar bertarung dibandingkan membaca, dan Maester Harmune di Eastwatch adalah seorang pemabuk.”

[85] “Jika kau meminta lebih banyak maester ke Citadel ...” [86] “Aku bermaksud begitu. Kita akan membutuhkan setiap orang.

Bagaimanapun juga Aemon Targaryen tak mudah untuk digantikan.” Ini tak berjalan seperti yang kuharapkan. Dia tahu bahwa bicara dengan Gilly akan sulit, tetapi dia berpikir bahwa Sam akan senang menukarkan suasana yang penuh Bagaimanapun juga Aemon Targaryen tak mudah untuk digantikan.” Ini tak berjalan seperti yang kuharapkan. Dia tahu bahwa bicara dengan Gilly akan sulit, tetapi dia berpikir bahwa Sam akan senang menukarkan suasana yang penuh

di Citadel yang tak seorangpun dapat berharap untuk membacanya. Kau akan melakukannya d engan baik, Sam. Aku tahu kau bisa.”

[87] “Tidak. Aku dapat membaca buku-buku itu, tetapi ... seorang m-maester harus bisa menjadi tabib dan d- darah membuatku pingsan.” Tangannya gemetar untuk menunjukkan ketakutannya. “Aku ini Sam si Penakut, bukan Sam si Pembunuh.”

[88] “Takut? Tentang apa? Cercaan dari orang-orang tua? Sam, kau telah melihat pasukan mayat hidup datang dan mengerumuni Fist, segerombolan mayat hidup

dengan tangan hitam dan mata biru terang. Kau telah melenyapkan satu Other.” [89] “D-d-d-dragonglass lah yang melakukan itu, bukan aku.” [90] “Diam.” Jon membentak. Setelah Gilly, Jon tidak lagi memiliki kesabaran

untuk menghadapi ketakutan seorang anak gendut. “Kau berbohong, membuat rencana dan berkomplot untuk menjadikanku seorang pemimpin. Kau akan mematuhiku. Kau akan pergi ke Citadel dan belajar untuk mendapatkan rantai, dan jika kau harus membedah mayat, lakukan. Seidaknya di Oldtown mayat-

mayat itu tidak akan keberatan.” [91] “Tuanku, a-a-ayahku, Lord Randyll, dia, dia, dia, dia, dia ... kehidupan

seorang maester adalah kehidupan sebagai budak. Tak ada satu orang anakpun di House Tarly yang pernah memakai rantai. Orang-orang Horn Hill tidak menyembah dan berkelahi untuk pemimpin yang remeh. Jon, aku tidak dapat membantah ayahku.”

[92] Hilangkan sifat kekanak-kanakan dalam dirimu. Pikir Jon. Yang ada di dalam dirimu dan dirinya. Bunuh keduanya, dasar anak haram. “Kau tak memiliki ayah.

Hanya saudara-saudara laki- laki. Hanya kita. Hidupmu adalah milik Night’s Watch, jadi pergilah dan kemasi baju-bajumu dan apapun yang ingin kau bawa ke Oldtown. Pergilah satu jam sebelum matahari terbit. Dan satu perintah lagi. Mulai Hanya saudara-saudara laki- laki. Hanya kita. Hidupmu adalah milik Night’s Watch, jadi pergilah dan kemasi baju-bajumu dan apapun yang ingin kau bawa ke Oldtown. Pergilah satu jam sebelum matahari terbit. Dan satu perintah lagi. Mulai

[93] “Aku … Akan kucoba.” [94] “Kau tidak akan mencoba. Kau akan patuh.” [95] “Patuh.” Burung gagak milik Mormont mengepakkan sayap hitamnya yang

besar. [96] Sam terlihat terkulai. “Sesuai dengan perintah tuan. Apakah … apakah

Maester Aemon tahu?” [97] “Ideku adalah idenya juga.” Jon membukakan pintu untuk Sam. “Tak perlu

ada perpisahan. Lebih baik sedikit orang yang tahu tentang hal ini. Sejam sebelum matahari terbit, di lichyard.”

[98] Sam mengambil langkah seribu sama seperti yang Gilly lakukan. [99] Jon merasa lelah. Aku butuh tidur. Ia terjaga hampir semalaman untuk

meneliti peta-peta, menulis surat-surat, dan membuat beberapa rencana dengan Maester Aemon. Bahkan setelah dia merebahkan badannya di tempat tidur, dia tidak dengan mudah tertidur. Dia tahu apa yang akan dia hadapi hari ini, dan dengan gelisah ia teringat kata- kata terakhir Maester Aemon. “Perkenankan aku memberikan tuanku nasihat yang terakhir,” kata pria tua itu, “nasihat yang sama seperti yang kuberikan pada saudaraku ketika kami terpisah untuk yang terakhir kalinya. Dia berumur 33 tahun ketika Dewan Tinggi memilihnya untuk menjaga Iron Throne. Meskipun seorang pria membesarkan beberapa anak laki-lakinya, tetaplah masih ada sifat kekanak-kanakan dalam dirinya. Egg memiliki sifat yang polos, sifat manis yang kami semua sukai. Hilangkan sifat kekanak-kanakan dalam dirimu, kataku padanya di hari keberangkatanku menuju Wall. Mereka meneliti peta-peta, menulis surat-surat, dan membuat beberapa rencana dengan Maester Aemon. Bahkan setelah dia merebahkan badannya di tempat tidur, dia tidak dengan mudah tertidur. Dia tahu apa yang akan dia hadapi hari ini, dan dengan gelisah ia teringat kata- kata terakhir Maester Aemon. “Perkenankan aku memberikan tuanku nasihat yang terakhir,” kata pria tua itu, “nasihat yang sama seperti yang kuberikan pada saudaraku ketika kami terpisah untuk yang terakhir kalinya. Dia berumur 33 tahun ketika Dewan Tinggi memilihnya untuk menjaga Iron Throne. Meskipun seorang pria membesarkan beberapa anak laki-lakinya, tetaplah masih ada sifat kekanak-kanakan dalam dirinya. Egg memiliki sifat yang polos, sifat manis yang kami semua sukai. Hilangkan sifat kekanak-kanakan dalam dirimu, kataku padanya di hari keberangkatanku menuju Wall. Mereka

[100] Jon mengenakkan mantelnya dan melangkah keluar. Dia mengelilingi Castle Black setiap hari, mengunjungi anak buah yang berjaga-jaga dan mendengar laporan dari mereka secara langsung, melihat Ulmer dan anak-anak buahnya di belakang tempat panahan, bicara dengan orang-orang yang serupa dengan anak buah raja dan ratu, berjalan di puncak es Wall untuk melihat hutan. Ghost berjalan perlahan mengikutinya, bayangan putih berada di sampingnya.

[101] Kedge Whiteye sudah tinggal di Wall sebelum Jon datang. Kedge sudah melihat 40 har-hari yang aneh, dan 30 hari aneh itu terjadi di Wll. Mata kirinya buta, dan mata kanannya terlihat kejam. Di hutan, dia adalah salah satu prajurit yang hebat dengan kapak dan garron, sama seperti prajurit lainnya di Watch, tetapi dia tidak memiliki hubungan yang baik deng an prajurit lainnya. “Hari yang sepi,” katanya pada Jon. “Tak ada yang dapat dilaporkan, kecuali prajurit-prajurit yang salah jalan.”

[102] “Prajurit-prajurit yang salah jalan?” Tanya Jon. [103] Kedge menyeringai. “sepasang ksatria. Lewat satu jam yang lalu, ke arah

selatan sepanjang kingsroad. Ketika Dywen melihat mereka pergi, dia berkata bahwa orang- orang selatan yang bodoh itu menuju ke jalan yang salah.”

[104] “Oh, begitu,” kata Jon. [105] Jon mendapatkan lebih banyak informasi dari Dwyen saat si pengawas

hutan tua itu sedang menyantap makanannya di barak. “Ya, tuanku. Aku melihat hutan tua itu sedang menyantap makanannya di barak. “Ya, tuanku. Aku melihat

[106] Ser Richard Horpe dan Ser Justin Massey adalah anak buah ratu, dan memiliki kedudukan yang tinggi di dewan kerajaan. Sepasang pengembara akan melayani Stannis apabila dia menyuruh mereka untuk mengintai, pikir Jon, tetapi ksatria-ksatria lebih cocok sebagai pengantar pesan atau sebagai utusan. Cotter Pyke telah mengirim pesan dari Eastwatch bahwa Onion Lord dan Salladhor Saan telah berlayar ke White Harbor untuk berdiskusi dengan Lord Manderly. Jadi hal yang wajar jika Stannis mengirimkan utusan lain. Dia bukanlah orang yang sabar.

[107] Apakah para prajurit yang salah jalan itu akan kembali adalah pertanyaan yang lain. Mungkin mereka adalah para ksatria, tapi mereka tak tahu daerah utara. Ada beberapa pengintai di sepanjang kingsroad, dan tak semuanya dapat bersikap ramah. Meskipun begitu, hal itu bukannlah urusan Jon. Biarlah Stannis memiliki rahasia. Para dewa tahu aku pun juga memiliki rahasia.

[108] Ghost tertidur di kaki tempat tidur malam itu, dan sesaat Jon tidak bermimpi bahwa dia adalah seekor serigala. Lagipula, dia tertidur dengan perasaan gelisah, berguling kesana kemari sebelum akhirnya bermimpi buruk. Gilly ada dalam mimpinya, menangis, memohon dengan sangat padanya untuk meninggalkan bayi-bayinya sendiri, tetapi dia mengambil bayi-bayi itu dari tangan Gilly dan mencabut kepala mereka, kemudian menukar kepala mereka dan menyuruh Gilly untuk menjahitnya kembali.

[109] Ketika dia bangun, dia melihat Edd Tollett samar-samar di kegelapan kamar tidurnya. “Tuanku? Sudah waktunya. Waktu para serigala. Kau memerintahkan untuk dibangunkan.”

[110] “Bawakan aku sesuatu yang panas.” Jon keluar dari selimutnya. [111] Edd kembali beberapa saat kemudian, sudah berpakaian dan memberikan

cangkir yang beruap pada Jon. Jon berharap itu adalah anggur panas, dan dia cangkir yang beruap pada Jon. Jon berharap itu adalah anggur panas, dan dia

[112] Kegs sudah berada di depan pintu Jon pagi ini. “Aku ingin bicara dengan Bedwyck dan Janos Slynt,” kata Jon padanya. “Pastikan mereka ada di sini saat matahari terbit.”

[113] Di luar langit masih gelap dan tenang. Dingin, tapi bukan dingin yang berbahaya. Belum. Akan lebih hangat ketika matahari terbit. Jika para dewa berbaik hati, hujan akan turun di Wall. Ketika mereka sampai di lichyard, para pasukan sudah berbaris. Jon telah memberikan perintah pengawalan pada Black Jack, dengan ratusan prajurit di bawah kepemimpinannya, dan dua kereta kuda. Yang satu penuh dengan peti-peti dan karung-karung, perbekalan untuk perjalanan. Dan yang satu lagi memiliki atap kuat yang terbuat dari kulit yang direbus untuk menghindarkan angin kencang. Maester Aemon duduk di belakang, merapatkan diri dengan kulit beruang yang membuatnya terlihat kecil seperti anak-anak. Sam dan Gilly berdiri di dekatnya. Mata Gilly terlihat merah dan bengkak, tetapi bayi laki-laki itu dalam gendongannya, dipegangnya dengan erat. Apakah itu anaknya atau Dalla, Jon tak dapat memastikannya. Jon hanya beberapa kali saja melihat kedua bayi itu. Anak Gilly lebih tua, anak Dalla lebih kuat, tetapi keduanya memiliki umur dan ukuran yang hampir sama sehingga membuat mereka sangat sulit dibedakan apalagi bagi orang yang jarang bertemu keduanya.

[114] “Lord Snow,” Maester Aemon memanggilnya, “Aku meninggalkan sebuah buku untukmu di kamarku. Jade Compendium. Buku itu ditulis oleh penjelajah Volantene, Colloquo Votar, yang sudah melakukan perjalanan ke daerah timur dan sudah mendatangi semua negeri di Jade Sea. Ada sebuah bagian yang mungkin menarik bagimu. Aku sudah menyuruh Clydas menandai nya untukmu.”

[115] “Kupastikan aku akan membacanya.”

[116] Maester Aemon mengusap hidungya. “Pengetahuan adalah senjata, Jon. Persenjatai dirimu dengan baik sebelum kau terlibat dalam perang.”

[117] “Akan kulakukan.” Jon merasakan sesuatu yang basah dan dingin menyentuh wajahnya. Ketika dia melihat ke atas, dilihatnya bahwa salju telah turun. Pertanda buruk. Dia mengalihkan pandangannya ke Black Jack Bulwer. “Gunakan waktu sebaik mungkin, tapi jangan mengambil resiko yang bodoh. Kau membawa orang tua dan bayi yang masih menyusu. Pastikan bahwa mereka tetap hangat dan mendapatkan makanan yang cukup.”

[118] “Pastikan dirimu juga begitu, tuanku.” Gilly berhenti sejenak sebelum menaiki kereta kuda. “Lakukan hal yang sama pada bayi yang satunya. Carikan wanita yang dapat menyusuinya, seperti yang kau katakan. Kau berjanji padaku untuk melakukannya. Anak laki- laki itu … putra Dalla … si pangeran kecil, maksudku … carilah wanita yang tepat, sehingga dia bisa tumbuh besar dan kuat.”

[119] “Kau dapat memegang janjiku.” [120] “Jangan menamainya. Jangan lakukan itu sampai dia telah berumur dua

tahun. Itu adalah sebuah kesialan jika memberi nama saat mereka masih menyusu. Gagak- gagakmu mungkin takkan mengetahui hal itu, tapi itu benar terjadi.”

[121] “Seperti yang anda perintahkan, nyonya.” [122] “Jangan panggil aku seperti itu. Aku adalah seorang ibu bukan seorang

nyonya. Aku adalah istri dan anak perempuan Craster, dan seorang ibu.” Dia memberikan bayi itu pada Dolorous Edd saat dia menaiki kereta kuda dan menutupi dirinya dengan mantel bulu. Saat Edd memberikan kembali anak itu pada Gilly, dia langsung menyusuinya. Sam mengalihkan pandangannya dengan muka yang memerah, dan menaiki kuda betinanya. “Ayo lakukan ini,” perintah Black Jack Bulwer sambil menggunakan cambuknya. Kereta kuda itupun berjalan maju.

[123] Sam tertinggal sesaat. “Baiklah,” katanya, “selamat tinggal.”

[124] “Selamat tinggal juga, Sam.” kata Dolorous Edd. “Kapalmu tidak akan tenggelam, aku tidak berpikir begitu. Kapal-kapal hanya akan tenggelam jika ku naiki.”

[125] Jon seketika mengingat sesuatu. “Pertama kali aku bertemu Gilly, dia ditahan di balik ruang penyimpanan milik Craster, gadis kurus berambut hitam dengan perutnya yang besar, terlihat ketakutan saat melihat Ghost. Ghost menemukannya di antara kelinci-kelincinya, dan menurutku Gilly takut apabila Ghost akan merobeknya dan melahap bayinya … tapi seharusnya bukan serigala yang harus dia takuti, iya kan?”

[126] “Dia memiliki lebih banyak keberanian daripada yang ia tahu,” kata Sam. “Begitu juga denganmu, Sam. Cepatlah, hati-hati di jalan, dan jagalah dia dan Aemon serta anaknya.” Aliran air yang dingin mengingatkan Jon pada hari disaat

dia mengucapkan selamat tinggal pada Robb di Winterfell, tak pernah sekalipun terpikirkan bahwa itu adalah terakh ir kalinya. “Dan pakailah kerudungmu. Salju mencair di rambutmu.”

[127] Seiring berjalannya waktu, pasukan kecil itu mulai terlihat berkurang di kejauhan, langit timur telah beralih dari hitam menjadi abu-abu dan salju mulai

turun dengan lebat. “Giant akan menunggu perintah dari tuanku,” kata Dolorous Edd mengingatkannya. “Begitu juga dengan Janost Slynt.”

[128] “Baiklah.” Jon Snow menatap Wall, menjulang tinggi di atas mereka seperti jurang es yang terjal. Ratusan perkumpulan hingga akhir, dan 700 kaki tingginya. Kekuatan dari Wall adalah ketinggiannya; panjang dari Wall adalah kelemahannya. Jon mengingat sesuatu yang ayahnya pernah katakan. Sebuah tembok akan kuat apabila orang-orang di baliknya juga kuat. Orang-orang di Night’s Watch adalah orang-orang yang cukup berani, tapi jumlah mereka lebih sedikit untuk tugas yang harus mereka hadapi.

[129] Giant menunggu di gudang persenjataan. Nama aslinya adalah Bedwyck. Tingginya lima kaki dan dia adalah orang terkecil di Nigth’s Watch. Jon langsung

bicara pada i ntinya. “Kita butuh lebih banyak pengintai di sepanjang Wall. Way- bicara pada i ntinya. “Kita butuh lebih banyak pengintai di sepanjang Wall. Way-

[130] Giant memasukkan ujung jarinya yang kecil ke dalam telinganya untuk membersihkan lilin. “Komando? Saya? Tuanku tahu bahwa saya hanyalah seorang petani yang menyewakan ladangnya yang masuk ke Wall tanpa ijin?”

[131] “Kau telah menjadi seorang prajurit sejak lama. Kau telah menyelamatkan Fist of the First Men dan Kastil Craster, dan kembali untuk menceritakan itu semua. Orang- orang yang lebih muda menghargaimu.”

[132] Pria kecil itu tertawa. “Hanya orang-orang kerdil yang akan menghargai saya. Aku tak bisa membaca, tuanku. Akan jadi hari yang besar ketika saya bisa menulis nama saya sendiri.”

[133] “Aku sudah mengirimkan lebih banyak maester ke Oldtown. Kau akan memiliki dua gagak yang dapat kau pakai saat keadaan mendesak. Jika tidak, kirimkan para penunggang. Sampai kita memiliki lebih banyak maester dan burung, aku bermaksud untuk mendirikan barisan menara mercusuar di sepanjang puncak Wall.”

[134] “Dan berapa jumlah orang bodoh yang akan kuberikan komando?” [135] “20, dari Watch,” kata Jon, “dan setengah dari anak buah Stannis.” Tua,

hijau, atau terluka. “Mereka mungkin bukan anak-buah terbaiknya, dan tak satupun akan menjadi bagian dari kita, tapi mereka akan patuh. Pergunakan mereka sebaik yang kau bisa. Empat orang dari perkumpulan kita yang kukirim bersamamu akan menjadi anak buah Kinglanders dan mereka datang ke Wall bersama Lord Slynt. Amati gerak-gerik mereka dan perhatikan para pendaki dan

yang lainnya.” [136] “Kami dapat berjaga-jaga, tuanku, tetapi jika banyak pendaki yang

mencapai puncak Wall, 30 anak buah mungkin tak akan cukup untuk menyingkirkan mereka.”

[137] 300 orang pun mungkin takkan cukup. Jon menyimpan keragu-raguan itu untuk dirinya sendiri. Hal itu benar bahwa para pendaki sangat rentan selagi mereka dalam pendakian. Batu-batu, tombak dan lemparan api belangga bisa saja dilemparkan pada mereka, dan yang bisa mereka lakukan adalah menempel dengan putus asa ke es. Terkadang Wall sendiri seperti menggoncangkan mereka, seperti anjing yang mengggoncangkan kutu dari badannya. Jon telah melihatnya sendiri, ketika serpihan es di bawah Jarl, kekasih Val, retak dan membawanya pada kematian.

[138] Jika para pendaki mencapai puncak Wall dengan tidak terdeteksi, bagaimanapun juga segala sesuatunya akan berubah. Dengan memberi mereka waktu, mereka akan mengukir tumpuan kaki untuk mereka sendiri di atas sana, kemudian membangun benteng-benteng untuk mereka dan menjatuhkan tali dan tangga untuk ribuan pendaki lainnya agar bisa menyusul mereka. Begitulah cara Raymun Redbeard melakukannya, Raymun adalah orang yang telah menjadi King-Beyond-the-Wall pada zaman kakek dari kakeknya. Jack Musgood lah yang menjadi pemimpin saat itu. Jolly Jack adalah sebutannya sebelum Redbeard datang ke daerah utara; Sleepy Jack, adalah sebutannya selamanya. Sekumpulan pelayan Raymun telah mati di tepi laut Long Lake, tertangkap oleh Lord Willam dari Winterfell dan Drunken Giant, Harmond Umber. Si janggut merah telah di bunuh oleh Artos si Kepala Batu, adik laki-laki Lord WIillam. Para Watch datang terlambat untuk bertarung dengan para wildlings, tetapi datang tepat waktu untuk menguburkan mereka, tugas yang diberikan oleh Artos Stark dalam kemarahannya karena dia berdukacita atas mayat adiknya yang tanpa kepala.

[139] Jon tidak mau diingat sebagai Sleepy Jon Snow. “30 anak buah akan memiliki kesempatan yang lebih baik daripada tidak ada sama sekali,” katanya

pada Giant. [140] “Sangat betul,” kata pria kecil itu. “Kemudian apakah hanya Icemark, atau

tuanku akan membuka benteng lainnya juga?”

[141] “Aku bermaksud untuk mengasramakan mereka semua, pada waktunya,” kata Jon, “tapi untuk saat ini, hanya Icemark dan Greyguard.”

[142] “Dan sudahkan tuanku memutuskan siapa yang akan memberikan komando di Greyguard?”

[143] “Janos Slynt,” kata Jon. Kuharap para dewa menyelamatkan kita. “seseorang tidak berkembang untuk memerintahkan jubah-jubah emas tanpa kemampuan. Slynt terlahir sebagai anak seorang pemotong daging. Dia adalah kapten Iron Gate ketika Manly Stokeworth mati, dan Jon Arryn membesarkannya serta mempercayakan penjagaa n King’s Landing di tangannya. Lord Janos tidak bisa bersikap bodoh seperti kelihatannya. Dan aku ingin dia jauh dari Alliser Thorne.

[144] “Mungkin begitu,” kata Giant, “tapi aku akan tetap mengirimnya ke dapur untuk membantu Three-Finger Hobb memotong lobak.”

[145] Jika aku melakukan hal itu, aku tidak akan pernah berani memakan lobak lainnya.

[146] Setengah hari telah berlalu sebelum Lord Janos melapor seperti yang diperintahkan. Jon sedang membersihkan Longclaw. Beberapa orang akan memberikan tigas itu pada pelayan atau pengawal, tetapi Lord Eddard telah mengajarkan putra-putranya untuk mengurus senajata masing-masing. Ketika Kegs dan Dolorous Edd datang bersama Slynt, Jon mengucapkan terimakasih pada mereka dan mempersilahkan Lord Janos duduk.

[147] Dia melakukannya walaupun dengan sikap yang buruk, menyilangkan tangannya, muka yang cemebrut, dan mengabaikan besi yang telanjang di tangan pemimpinnya. Jon menggosokkan kain yang dilapisi minyak pada pedangnya, sambil menontong drama cahaya pagi di riak-riak, memikirkan betapa mudahnya pedang itu akan membelah kulit dan urat untuk memisahkan kepala jelek Slynt dari tubuhnya. Semua kejahatan yang dilakukan seseorang akan dihapuskan ketika dia mengabdi bagi Castle Black, begitu juga dengan para pengikutnya, tapi hal [147] Dia melakukannya walaupun dengan sikap yang buruk, menyilangkan tangannya, muka yang cemebrut, dan mengabaikan besi yang telanjang di tangan pemimpinnya. Jon menggosokkan kain yang dilapisi minyak pada pedangnya, sambil menontong drama cahaya pagi di riak-riak, memikirkan betapa mudahnya pedang itu akan membelah kulit dan urat untuk memisahkan kepala jelek Slynt dari tubuhnya. Semua kejahatan yang dilakukan seseorang akan dihapuskan ketika dia mengabdi bagi Castle Black, begitu juga dengan para pengikutnya, tapi hal

[148] “Lord Janos.” Jon menyarungkan pedangnya. “Aku memberimu perintah atas Greyguard.”

[149] Slynt terlihat kaget. “Greyguard … Greyguard adalah tempat dimana kau mendaki Wall bersama teman- teman wildling mu …”

[150] “Itu dulu. Tak dapat disangkal bahwa benteng itu berada dalam keadaan yang memprihantinkan. Kau akan memperbaikinya sebisa mungkin. Mulailah dengan membersihkan hutan. Ambillah beberapa batu dari bangunan yang telah jatuh untuk memperbaiki yang masih ada.” Pekerjaan ini akan berat dan kejam, mungkin dia harus mengatakannya. Kau akan tidur di batu, sehingga terlalu lelah untuk mengeluh atau bersengkokol, dan segera kau akan lupa bagaimana rasanya kehangatan, tetapi kau akan ingat bagaimana rasanya menjadi seorang pria. “Kau akan memiliki 30 anak buah, sepuluh dari sini, sepuluh dari Shadow Tower, dan se puluh lagi dipinjamkan oleh Raja Stannis.”

[151] Wajah Slynt memerah. Rahangnya gemetar penuh makna. “Kau pikir aku tak bisa melihat apa yang sedang kau lakukan? Janos Slynt bukanlah orang yang dapat ditipu dengan mudah. Aku telah ditugaskan sebagai penja ga King’s Landing ketika kau masih mengotori bajumu. Simpanlah kehancuranmu, anak haram.”

[152] Aku memberikan mu kesempatan, tuanku. Ini lebih dari yang pernah kau berikan pada ayahku. “Kau tak memahami perkataanku, tuanku,” kata Jon. “Itu

adalah perintah, bukan penawaran. Ada 40 perkumpulan di Greyguard. Kemasi senjata-senjata dan pelindung baja mu, ucapkan perpisahan, dan bersiaplah untuk berangkat saat matahri terbit besok.”

[153] “Tidak.” Lord Janos berdiri tiba-tiba sehingga menjatuhkan kursinya. “Aku takkan pergi menuju kedinginan dan kematian tanpa perlawanan. Tak ada satupun anak haram pengkhianat yang dapat memberikan perintah pada Janos Slynt! Aku [153] “Tidak.” Lord Janos berdiri tiba-tiba sehingga menjatuhkan kursinya. “Aku takkan pergi menuju kedinginan dan kematian tanpa perlawanan. Tak ada satupun anak haram pengkhianat yang dapat memberikan perintah pada Janos Slynt! Aku

[154] “Kau akan.” [155] Slynt tidak berkenan untuk menjawab hal itu, tetapi dia menendang kursi

dan pergi. [156] Dia masih menganggapku sebagai anak-anak, pikir Jon, anak baru yang

dapat ditakuti dengan kata-kata kemarahan. Jon hanya bisa berharap istirahatnya malam ini mampu memberikan akal sehat bagi Lord Janos.

[157] Hari esok membuktikan bahwa harapan itu hanyalah sia-sia. [158] Jon mendapati Slynt sedang makan di ruang bersama. Ser Allise Thorne

bersama dia, dan juga beberapa sahabat mereka. Mereka tertawa tentang sesuatu ketika Jon menuruni anak tangga bersama Iron Emmett dan Dolorous Edd, dan Mully, Horse, Red Jack Crabb, Rusty Flowers, juga Owen the Oaf berada di belakang mereka. Three-Finger Hobb sedang menyendok bubur dari pancinya. Anak buah raja dan ratu, serta para saudara-saudara Castle Black duduk di meja terpisah, beberapa makan bubur dari mangkok-mangkok mereka, beberapa mengisi perut dengan roti bakar dan daging. Jon melihat Pyp dan Grenn berada di satu meja, Bowen Marsh di meja yang lain. Udara berbau asap dan minyak lemak, serta gemerimang pisau dan sending bergema di langit-langit.

[159] Semua suara itu pun diam sesaat. “Lord Janos,” kata Jon, “aku akan memberikan kesempatan terakhir. Letakkan sendok itu dan pergilah ke kandang kuda. Aku telah mempersiapkan kudamu. Ini adalah perjalanan yang panjang dan berat menuju Greygua rd.”

[160] “Kalau begitu sebaiknya kau yang pergi, nak.” Slynt tertawa dan meludahi mangkoknya. “Menurutku, Greyguard adalah tempat yang baik bagi orang [160] “Kalau begitu sebaiknya kau yang pergi, nak.” Slynt tertawa dan meludahi mangkoknya. “Menurutku, Greyguard adalah tempat yang baik bagi orang

[161] “Kau menolak untuk mematuhi perintahku?” [162] “Kau bisa memberikan perintah itu pada pantat anak harammu,” kata Slynt

sembari rahangnya bergetar. [163] Alliser Thorne tersenyum kecil, matanya yang hitam terpaku menatap Jon.

Di meja lainnya, Godry si Giantslayer mulai tertawa. [164] “Sesuai keinginanmu.” Jon mengangguk pada Iron Emmett. “Bawa Lord

Janos ke Wall —“ [165] —dan kurung dia dalam penjara es, dia berpikir untuk mengatakan itu. Satu

atau sepuluh hari terkekang dalam es akan membuatnya menggigil dan demam kemudian dia akan memohon untuk dibebaskan, Jon tak ragu akan hal itu. Dan sesaat setelah dia keluar, dia dan Thorne akan mulai untuk bersengkokol lagi.

[166] —dan ikat dia pada kudanya, dia berpikir untuk mengatakan itu. Jika Slynt tak ingin pergi ke Greyguard sebagai pemimpin, dia dapat pergi sebagai juru masak.

[167] “—dan gantung dia,” Jon menyelesaikan kata-katanya. [168] Wajah Janos Slynt putih pucat seperti susu. Sendok pun terjatuh dari

tangannya. Edd dan Emmet masuk ke dalam ruangan, langkah kaki mereka berbunyi di lantai batu itu. Bowen Marsh membuka mulutnya dan seketika menutupnya karena tak satupun kata keluar. Ser Alliser Thorne meraih gagang pedangnya. Lakukanlah, pikir Jon. Longclaw tergantung di punggungnya. Tunjukkan pedangmu. Berikan aku alasan untuk melakukan hal yang sama.

[169] Setengah dari orang-orang yang ada di ruangan itupun berdiri. Para ksatria Southron dan anak buah yang setia pada Raja Stannis atau pada si wanita merah ataupun pada keduanya, dan para saudara Night’s Watch. Beberapa telah memilih Jon sebagai pemimpin. Lainnya telah memilih Bowen Marsh, Ser Denys Mal- [169] Setengah dari orang-orang yang ada di ruangan itupun berdiri. Para ksatria Southron dan anak buah yang setia pada Raja Stannis atau pada si wanita merah ataupun pada keduanya, dan para saudara Night’s Watch. Beberapa telah memilih Jon sebagai pemimpin. Lainnya telah memilih Bowen Marsh, Ser Denys Mal-

[170] Alliser Thorne menarik tangannya dari pedang dan menyingkir untuk membiarkan Edd Tollet lewat.

[171] Dolorous Edd memegang satu lengan Slynt dan satunya lagi dipegangi oleh Iron Emmett. Ber sama mereka menyeret Slynt dari bangkunya. “Tidak,” Lord Janos meronta-ronta, sehingga bubur yang tersisa di mulutnya keluar kemana-

mana. “Tidak, lepaskan aku. Dia hanyalah anak-anak, seorang anak haram. Ayahnya adalah pengkhianat. Tanda seekor hewan ada padanya, dan serigala pun

bersamanya … Lepaskan aku! Kau akan menyesali hari dimana kau meletakkan tanganmu pada Janos Slynt. Aku punya banyak teman di King’s Landing. Kuperingatkan kau —“ Slynt masih meronta saat mereka setengah mengiring dan setengah menyeretnya menaiki tangga.

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Analisis Komposisi Struktur Modal Pada PT Bank Syariah Mandiri (The Analysis of Capital Structure Composition at PT Bank Syariah Mandiri)

23 288 6

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

A DESCRIPTIVE STUDY ON THE TENTH YEAR STUDENTS’ RECOUNT TEXT WRITING ABILITY AT MAN 2 SITUBONDO IN THE 2012/2013 ACADEMIC YEAR

5 197 17

A DISCOURSE ANALYSIS ON “SPA: REGAIN BALANCE OF YOUR INNER AND OUTER BEAUTY” IN THE JAKARTA POST ON 4 MARCH 2011

9 161 13

Docking Studies on Flavonoid Anticancer Agents with DNA Methyl Transferase Receptor

0 55 1

Improving the Eighth Year Students' Tense Achievement and Active Participation by Giving Positive Reinforcement at SMPN 1 Silo in the 2013/2014 Academic Year

7 202 3

The Correlation between students vocabulary master and reading comprehension

16 145 49

Peningkatan keterampilan menyimak melalui penerapan metode bercerita pada siswa kelas II SDN Pamulang Permai Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014

20 223 100

The Effectiveness of Computer-Assisted Language Learning in Teaching Past Tense to the Tenth Grade Students of SMAN 5 Tangerang Selatan

4 116 138