LAPORAN FISIKA DASAR KOEFISIEN KEKENTALA

LAPORAN FISIKA DASAR
KOEFISIEN KEKENTALAN ZAT CAIR
Disusun oleh :
1. Handri Napuri

(0661 12 108)

2. Indra Riyanto

(0661 12 094)

3. Novi Catur Utami

(0661 12 109)

Tanggal Praktikum : 25 Oktober 2012
Asisten Dosen :
1. Adi Putra, S.Kom
2. Anggun A. Sulis, S.Si
3. Desi Tri Sulastri, S.Si


PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2012

BAB I
PENDAHULUAN
A. Tujuan Percobaan
1. Menghitung gerak benda dalam fluida
2. Menghitung kekentalan zat cair
B. Dasar Teori
Sebuah benda bila digerakkan pada permukaan zat padat yang kasar maka benda
tersebut akan mengalami gaya gesekan. Analog dengan hal itu, maka sebuah benda
yang bergerak dalam zat cair yang kental akan mengalami gaya gesekan yang
disebabkan oleh kekentalan zat cair tersebut. Dalam hal ini gaya gesekan pada benda
yang bergerak dalam zat cair kental dapat kita ketahui melalui besar kecepatan benda.
Menurut hukum Stokes, gaya gesekan yang dialami oleh sebuah bola pejal yang bergerak
dalam zat cair yang kental adalah :
Fs=-6phrV

keterangan :
Fs: gaya gesekan zat cair (kg.m.s-2),
h : koefisien kekentalan zat cair (N.m-2.s )
r : jari-jari bola pejal (m)
V : kecepatan gerak benda dalam zat cair (ms-1)
Selain gaya gesekan zat cair, masih ada dua gaya yang bekerja pada benda yaitu gaya
berat dan gaya ke atas, persamaan gaya-gaya yang bekerja pada benda tersebut dapat
dinyatakan dengan :
SF = W + FA + FS

Bila bola pejal telah mencapai kecepatan tetap, maka resultan ketiga gaya tersebut
akan sama dengan nol, sehingga benda bergerak lurus beraturan. Besar
kecepatannnya pada keadaan itu dapat dinyatakan dengan :
v = 2r 2g ( ρb - ρ f )
keterangan :
g : percepatan gravitasi (ms-2) ; gunakan g = 9,87 ms-2

ρb : massa jenis bola pejal (kg.m-3)
ρ f : massa jenis zat cair (kg.m-3)
Bila selama bergerak lurus beraturan, bola memerlukan waktu selama t untuk

bergerak sejauh y, maka persamaan (5.3) di atas dapat diubah menjadi :
9 hd
t = 2 g r 2 (ρ −ρ )
b
f
keterangan :
t = waktu yang diperlukan (s)
d = jarak (cm)
Gaya apung arcimedes sebesar :
4 3
W = 3 πr g
Keterangan :
W = gaya berat zat cair (F)
r = jari - jari bola (cm)
g = percepatan gravitasi bumi (ms-2)

BAB II
ALAT DAN BAHAN
A.


Peralatan yang Digunakan

1.

Tabung berisis zat cair

2.

Mikrometer sekrup, jangka sorong, dan mistar

3.

Thermometer

4.

Sendok saringan untuk mengambil bola-bola kecil dari dasar tabung

5.


Dua karet gelang yang melingkar

6.

Stopwatch

7.

Areometer

8.

Timbangan torsi dengan batu timbangan

B.
1.

Bahan yang Digunakan
3 buah bola-bola kecil dari zat padat dengan ukuran yang berbeda-beda


BAB III
METODE PERCOBAAN
1. Ukur diameter tiap-tiap bola menggunakan mikrometer sekrup. Lakukan beberapa kali
pengukuran untuk tiap bola
2. Timbang tiap-tiap bola menggunakan neraca torsi
3. Catat suhu zat cair sebelum dan sesudah percobaan
4. Ukur rapat massa zat cair sebelum dan sesudah tiap percobaan dengan menggunakan
aerometer
5. Tempatkan karet gelang sehingga setinggi kira-kira 5cm di bawah perrmukaan zat cair
dan yang lain kira-kira 5cm di atas dasar tabung
6. Ukurlah jarak jatuh d (jarak kedua karet gelang)
7. Masukan sendok saringan sampai dasar tabung dan tunggu beberapa saat sampai zat cair
diam
8. Ukur waktu jatuh T untuk taip-tiap bola beberapa kali
9. Ubahlah letak karet gelang sehingga didapatka T yang lain
10. Ulangilah langkah 6,7 dan 8.

BAB IV
DATA PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN
A. DATA PENGAMATAN

TABEL 1
N
M (gr)
D (cm)
o
1
0,52
0,714
2
0,22
0,846
3
0,1
1,021

r (cm)

V b (cm3)

ρb (gr/cm3)


0,375
0,423
0,510

0,190
0,361
0,555

0,052
0,696
0,936

t (s)
3,60
3,32
5,22
5,32
6,69
6,61


V (cm/s)
2,777
3,012
2,873
2,819
2,989
3,025

h
8,247
7,584
7,952
8,103
7,642
7,551

t (s)
2,72
2,81

3,94
4,13
5,11
5,13

V (cm/s)
3,673
3,558
3,807
3,631
3,913
3,898

h
1,928
1,992
1,862
1,952
1,812
1,819


t (s)
1,27
1,13
1,98
1,94
2,52
2,37

V (cm/s)
7,874
8,849
7,757
7,731
7,936
8,695

h
0,418
0,372
0,433
0,424
0,431
0,377

 BOLA KECIL
No

s (cm)

1

10

2

15

3

20

 BOLA SEDANG
No

s (cm)

1

10

2

15

3

20

 BOLA BESAR
No

s (cm)

1

10

2

15

3

20

B. PERHITUNGAN
 TABEL 1
 VOLUME BENDA
4 3
Vb = 3 π r
Keterangan :
Vb = volume benda (cm3)
π = tetapan 3,14
r = jari jari (cm)
 BOLA KECIL
Diketahui : r = 0,357 cm
4 3
Vb = 3 π r
4
Vb = 3 . 3,14 (0,357)3
Vb = 0,190 cm3

 BOLA SEDANG
Diketahui : r = 0,423 cm
4 3
Vb = 3 π r
4
Vb = 3 . 3,14 (0,423)3
Vb = 0,316 cm3
 BOLA BESAR
Diketahui : r = 0,510 cm
4 3
Vb = 3 π r
4
Vb = 3 . 3,14 (0,510)3
Vb = 0,555 cm3

 BOLA KECIL

 MASSAJENIS BENDA
m
ρb =
v
Keterangan :
ρ b = massajenis benda (gr/cm3)
m = massa (gr)
v = volume (cm3)

 BOLA KECIL
Diketahui : m =0,01 gr
m
ρb =
v
0,01
3
ρb =
0,190 = 0,052 gr/cm
 BOLA SEDANG
Diketahui : m =0,22 gr
m
ρb =
v
0,22
3
ρb =
0,316 = 0,696 gr/cm
 BOLA BESAR
Diketahui : m =0,52 gr
m
ρb =
v
0,52
3
ρb =
0,555 = 0,936 gr/cm

 KECEPATAN
s
V= t
Keterangan :
V = kecepatan (cm/s)
s = jarak (cm)
t = waktu (s)
 Jarak 10 cm , waktu 3,60 s
s
V= t
10
V = 3,60 = 2,777 cm/s
Jarak 10 cm , waktu 3,32 s
s
V= t
10
V = 3,32 = 3,012 cm/s
 Jarak 15 cm , waktu 5,22 s
s
V= t
15
V = 5,22 = 2,873 cm/s
Jarak 15 cm , waktu 3,60 s
s
V= t
15
V = 5,32 = 2,819 cm/s
 Jarak 20 cm , waktu 6,69 s
s
V= t
20
V = 6,69 = 2,989 cm/s
Jarak 20 cm , waktu 6,61 s
s
V= t
20
V = 6,61 = 3,025 cm/s

 BOLA SEDANG
 BOLA BESAR
 Jarak 10 cm , waktu 1,27 s
s
V= t

 Jarak 10 cm , waktu 2,72 s
s
V= t
10
V = 2,72 = 3,676 cm/s
Jarak 10 cm , waktu 2,81 s
s
V= t
10
V = 2,81 = 3,558 cm/s
 Jarak 15 cm , waktu 3,94 s
s
V= t
15
V = 3,94 = 3,807cm/s
Jarak 15 cm , waktu 4,13 s
s
V= t
15
V = 4,13 = 3,631 cm/s
 Jarak 20 cm , waktu 5,11 s
s
V= t
20
V = 5,11 = 3,913 cm/s
Jarak 20 cm , waktu 5,13 s
s
V= t
20
V = 5,13 = 3,898 cm/s

10
V = 1,27 = 7,874 cm/s
Jarak 10 cm , waktu 2,81 s
s
V= t
10
V = 2,81 = 3,558 cm/s
 Jarak 15 cm , waktu 1,98 s
s
V= t
15
V = 1,98 = 7,575 cm/s
Jarak 15 cm , waktu 1,94 s
s
V= t
15
V = 1,94 = 7,731 cm/s
 Jarak 20 cm , waktu 2,52 s
s
V= t
20
V = 2,52 = 7,936 cm/s
Jarak 20 cm , waktu 2,37 s
s
V= t
20
V = 2,37 = 8,695 cm/s

 KOEFISIEN KEKENTALAN FLUIDA
h = 2 r2 g ¿ ¿
keterangan :
g : percepatan gravitasi (ms-2) ; gunakan g = 9,87 ms-2
ρb : massa jenis bola pejal (kg.m-3)
ρ f : massa jenis zat cair (kg.m-3)
 BOLA KECIL
 Diketahui : s
= 10 cm
r
= 0,357 cm
ρb
= 0,52 kg.m-3
V
= 2,777cm/s
2r 2 g(ρ b−ρf )
h=
9. v
2 ( 0,375 ) 2 .980 .( 0,052−0,878)
h=
9.(2,777)
2(0,127).980 .(−0,826)
h=
24,93
−205,6
h = 24,93 = -8,247
karena h adalah harga mutlak = 8,247
 Diketahui : s
= 10 cm
V
= 3,012 cm/s
2r 2 g(ρ b−ρf )
h=
9. v
2 ( 0,375 ) 2 .980 .( 0,052−0,878)
h=
9. (3,012)
2(0,127).980 .(−0,826)
h=
27,108
−205,6
h = 27,108 = -7,584
karena h adalah harga mutlak = 7,584
 Diketahui : s
= 15 cm
V
= 2,873 cm/s
h = 2 r2 g ¿ ¿
2 ( 0,375 ) 2 .980 .( 0,052−0,878)
h=
9.( 2,873)
2(0,127).980 .(−0,826)
h=
25,857
−205,6
h = 25,857 = -7,951
karena h adalah harga mutlak = 7,951

 Diketahui : s
V
h = 2 r2 g ¿ ¿

= 15 cm
= 2,819 cm/s

2 ( 0,375 ) 2 .980 .( 0,052−0,878)
h=
9.( 2,819)
2(0,127).980 .(−0,826)
h=
25,371
−205,6
h = 25,371 = -8,103
karena h adalah harga mutlak = 8,103
 Diketahui : s
= 20 cm
V
= 2,989 cm/s
h = 2 r2 g ¿ ¿
2 ( 0,375 ) 2 .980 .( 0,052−0,878)
h=
9.( 2,989)
2(0,127).980 .(−0,826)
h=
26,901
−205,6
h = 26,901 = -7,642
karena h adalah harga mutlak = 7,642
 Diketahui : s
= 20 cm
V
= 2,873 cm/s
h = 2 r2 g ¿ ¿
2 ( 0,375 ) 2 .980 .( 0,052−0,878)
h=
9.( 2,873)
2(0,127).980 .(−0,826)
h=
25,857
−205,6
h = 25,857 = -7,951
karena h adalah harga mutlak = 7,951
 BOLA SEDANG
 Diketahui : s
= 10 cm
r
= 0,423 cm
ρb
= 0,696 kg.m-3
V
= 3,676 cm/s
2
2r g(ρ b−ρf )
h=
9. v
2 ( 0,423 ) 2 .980 .(0,696−0,878)
h=
9.(3,676)
2(0,178).980 .(−0,182)
h=
33,084

−63,817
h = 33,084 = -1,928
karena h adalah harga mutlak = 1,928
 Diketahui : s
= 10 cm
V
= 3,558 cm/s
2r 2 g(ρ b−ρf )
h=
9. v
2 ( 0,423 ) 2 .980 .( 0,696−0,878)
h=
9.(3,558)
2(0,178).980 .(−0,182)
h=
32,022
−63,817
h = 32,022 = -1,992
karena h adalah harga mutlak = 1,992
 Diketahui : s
= 15 cm
V
= 3,807 cm/s
2r 2 g(ρ b−ρf )
h=
9. v
2 ( 0,423 ) 2 .980 .( 0,696−0,878)
h=
9. (3,807)
2(0,178).980 .(−0,182)
h=
34,263
−63,817
h = 34,263 = -1,862
karena h adalah harga mutlak = 1,862

 Diketahui : s
= 15 cm
V
= 3,631 cm/s
2
2r g(ρ b−ρf )
h=
9. v
2 ( 0,423 ) 2 .980 .( 0,696−0,878)
h=
9.(3,631)
2(0,178).980 .(−0,182)
h=
32,679
−63,817
h = 32,679 = -1,952
karena h adalah harga mutlak = 1,952

 Diketahui : s
= 20 cm
V
= 3,913 cm/s
2r 2 g(ρ b−ρf )
h=
9. v
2 ( 0,423 ) 2 .980 .(0,696−0,878)
h=
9.(3,913)
2(0,178).980 .(−0,182)
h=
35,217
−63,817
h = 35,217 = -1,819
karena h adalah harga mutlak = 1,819
 Diketahui : s
= 20 cm
V
= 3,898 cm/s
2
2r g(ρ b−ρf )
h=
9. v
2 ( 0,423 ) 2 .980 .(0,696−0,878)
h=
9.(3,898)
2(0,178).980 .(−0,182)
h=
35,082
−63,817
h = 35,082 = -1,819
karena h adalah harga mutlak = 1,819

 BOLA BESAR
 Diketahui : s
= 10 cm
r
= 0,510 cm
ρb
= 0,936 kg.m-3
V
= 7,874 cm/s
2r 2 g(ρ b−ρf )
h=
9. v
2 ( 0,510 ) 2 .980 .( 0,936−0,878)
h=
9.(7,874)
2(0,260).980 .(0,058)
h=
70,866
29,556
h = 33,084 = 0,418
 Diketahui : s
V

= 10 cm
= 8,849 cm/s

29,556
h = 71,424 = 0,413
 Diketahui : s
= 20 cm
V
= 8,695 cm/s
2r 2 g(ρ b−ρf )
h=
9. v
2 ( 0,510 ) 2 .980 .( 0,936−0,878)
h=
9.(8,695)
2(0,260).980 .(0,058)
h=
78,255
29,556
h = 78,255 = 0,377

2r 2 g(ρ b−ρf )
9. v
2 ( 0,510 ) 2 .980 .( 0,936−0,878)
h=
9.(8,849)
2(0,260).980 .(0,058)
h=
79,641
29,556
h = 79,641 = 0,372
h=

 Diketahui : s
= 15 cm
V
= 7,731 cm/s
2
2r g(ρ b−ρf )
h=
9. v
2 ( 0,510 ) 2 .980 .( 0,936−0,878)
h=
9.(7,731)
2(0,260).980 .(0,058)
h=
68,13
29,556
h = 68,13 = 0,433
 Diketahui : s
= 15 cm
V
= 7,570 cm/s
2r 2 g(ρ b−ρf )
h=
9. v
2 ( 0,510 ) 2 .980 .( 0,936−0,878)
h=
9.(7,570)
2(0,260).980 .(0,058)
h=
69,57
29,556
h = 69,57 = 0,424
 Diketahui : s
= 20 cm
V
= 7,936 cm/s
2r 2 g(ρ b−ρf )
h=
9. v
2 ( 0,510 ) 2 .980 .( 0,936−0,878)
h=
9.(7,936)
2(0,260).980 .(0,058)
h=
71,424
BAB V

PEMBAHASAN
Suatu zat cair memiliki kemampuan tertentu sehingga suatu padatan yang di masukan
kedalammya mendapat gaya tahanan yang diakibatkan peristiwa gesekanantara permukaan
padatan tersebut dengan zat cair. Sebagai contoh, apabila kita memasukkan sebuah bola kecil
kedalam zat cair, terlihatlah bola tersebut mula-mula turundengan cepat kemudian melambat

hingga akhirnya sampai didasar zat cair. Bola kecil tersebut pada saat tertentu akan
mengalami sejumlah perlambatan hingga mencapai gerak lurus beraturan (GLB), sehingga
sesuai dengan hukum I Newton, jika resultan gaya yang bekerja sama dengan nol maka benda
yang bergerak akan bergerak dengan kecevatankonstan atau melakukan gerak lurus
beraturan. Hambatan-hambatan itulah yang kita namakan sebagai kekentalan (viskositas).
Akibat viskositas zat cair itulah yang menyebabkan terjadinya perubahan yang cukup drastis
terhadap kecepatannya.
 Kecepatan suatu benda pada zat cair merupakan hasil perbandingan antara jarak benda
yang diperhitungkan terhadap waktu benda menempuh jarak tersebut, yaitu dapat
dinyatakan sebagai berikut:
s
V= t
Keterangan :
V = kecepatan (cm/s)
s = jarak (cm)
t = waktu (s)
Contohnya pada hasil pengamatan dapat dilihat bola kecil yang memiliki jarak 10cm dan
waktu tempuhnya 3,60s mengalami perhitungan sebagai berikut :
s
V= t
10
V = 3,60 = 2,777 cm/s

 Volume suatu benda pada zat cair dapat memakai rumus
4 3
Vb = 3 π r
Keterangan :
Vb = volume benda (cm3)
π = tetapan 3,14
r = jari jari (cm)
Pada TABEL 1 digunakan tiga buah bola yang mempunyai ukuran yang berbeda-beda,
sehingga didapatkan hasil sebagai berikut :
 BOLA KECIL
Diketahui : r = 0,357 cm
4 3
Vb = 3 π r
4
Vb = 3 . 3,14 (0,357)3
Vb = 0,190 cm3

 BOLA SEDANG
Diketahui : r = 0,423 cm
4 3
Vb = 3 π r
4
Vb = 3 . 3,14 (0,423)3
Vb = 0,316 cm3
 BOLA BESAR
Diketahui : r = 0,510 cm

4 3
Vb = 3 π r
4
Vb = 3 . 3,14 (0,510)3
Vb = 0,555 cm3
Semakin besar jari-jari bola (r) maka semakin besar pula volume yang diperoleh bola
terseut.
 Volume bola dalam fluida yaitu diperuntukan atau berkaitan dalam penghitungan massa
jenis benda . Dalam TABEL 1 didapatkan data dari penghitungan massa jenis yang
berumuskan :
m
ρb =
v
Keterangan :
ρ b = massajenis benda (gr/cm3)
m = massa (gr)
v = volume (cm3)
sehingga didapatkan data sebagi berikut :
 BOLA KECIL
Diketahui : m =0,01 gr
m
ρb =
v
0,01
3
ρb =
0,190 = 0,052 gr/cm

 BOLA SEDANG
Diketahui : m =0,52 gr
m
ρb =
v
0,52
3
ρb =
0,555 = 0,936 gr/cm

 BOLA SEDANG
Diketahui : m =0,22 gr
m
ρb =
v
0,22
3
ρb =
0,316 = 0,696 gr/cm
 Menghitung koefisien kekentalan zat cair merupakan massa jenis bola dikurangi massa
jenis dari zat cair, dikalikan dengan gravitasi dan dua kali jari-jari bola yang
dikuadratkan berbanding dengan sembilan kali kecepatan bola tersebut .
Sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut :
h = 2 r2 g ¿ ¿
keterangan :
g : percepatan gravitasi (ms-2) ; gunakan g = 9,87 ms-2
ρb : massa jenis bola pejal (kg.m-3)
ρ f : massa jenis zat cair (kg.m-3)

Contohnya pada tabel pengamatan dan perhitungan bola kecil yang memiliki jarak 10cm,
massa jenis bola 0,052 (kg.m-3) dan massa jenis zat cair 0,878 (kg.m-3), serta memiliki
kecepatan tempuh 2,777 cm2 , akan mengalami perhitungan sebagai berikut berdasarkan
rumus koefisien kekentalan zat cair tersebut :
2r 2 g(ρ b−ρf )
9. v
2 ( 0,375 ) 2 .980 .( 0,052−0,878)
h=
9.(2,777)
2(0,127).980 .(−0,826)
h=
24,93
−205,6
h = 24,93 = -8,247
h=

karena h merupakan suatu bilangan yang memiliki harga mutlak, maka hasil dari
perhitungan adalah 8,247

BAB VI
KESIMPULAN

Sebuah benda yang dicelupkan ke dalam fluida( gliserin) , maka tampak mula-mula
benda bergerak dipercepat. Tetapi beberapa saat kemudian setelah benda menempuh jarak
yang cukup jauh, akan tampak benda itu akan bergerak lurus beraturan (dengan kecepatan
konstan) dan Koefisien kekentalan zat cair atau fluida dapat ditentukan dengan menggunakan
hukum Stokes dengan mengubah massa bola yang dicelupkan ke dalam zat cair. Semakin

besar jari-jari bola yang akan di uji dalam zat cair, maka akan semakin besar pula volume
benda tersebut.

LAMPIRAN
 TUGAS AKHIR
1. Bagaimana memilih letak karet-karet gelang yang melingkari tabung? Apakah
akibatnya jika terlalu dekat permukaan? Apakah akibatnya jika terlalu dasar dengan
tabung?
2. Buatlah grafik antara T dengan d (pakai least square)
3. Hitunglah harga berdasarkan grafik untuk tiap bola
4. Apakah pengaruh suhu terhadap kekentalan zat cair? Terangkan !

 JAWAB
1. Memilih letak karet gelang yang melingkari tabung yaitu berdasarkan ketinggian yang
kita inginkan , janganlah terlalu dekat dengan permukaan dan terlalu dasar dengan
tabung. karena jika terlalu dekat dengan permukaan tabung benda (bola) yang kita
celupkan kedalam zat cair tersebut bisa jadi belum mencapai kecepatan yang stabil ,
sebab waktu yang kita hitung dari pengamatan adalah ketika bola mencapai kecepatan
yang konstan dan pada jarak tertentu sesuai pengukuran yang kita lakukan. Dan
jangan pula terlalu dekat dengan dasar karena haruslah ada jarak dari benda (bola)
yang jatuh ke dasar tabung untuk memaksimalkan waktu pengukuran.
2. Gambar grafik antara T dengan d sesuai pengamatan yang dilakukan.

3. Bola kecil
NO

S (cm)

1.

10

2.

15

3.

25

Bola sedang

t (s)
3,60
3,012
5,22
5,32
6,69
6,61

V ( cm/s )
2,777
3,012
2,873
2819
2,989
3,025

Ƞ
8,247
7,584
7,951
8,103
7,642
7,551

NO

S (cm)

1.

10

2.

15

3.

25

t (s)

V ( cm/s )

Ƞ

2,72
2,81
3,94
4,13
5,11
5,13

3,676
3,558
3,807
3,631
3,913
3,898

1,928
1,992
1,862
1,952
1,812
1,819

Bola besar
NO

S (cm)

1.

10

2.

15

3.

25

t (s)
1,27
1,13
1,98
1,94
2,52
2,37

V ( cm/s )
7,874
8,849
7,575
7,731
7,936
8,695

Ƞ
0,418
0,372
0,433
0,424
0,413
0,377

4. Suhu berpengaruh nyata terhadap kekentalan zat cair. Semakin tinngi suhu maka
semakin rendah nilai viskositasnya. Hal ini disebabkan gaya-gaya kohesi pada zat cair
bila dipanaskan akan mengalami penurunan dengan semakin bertambahnya
temperatur pada zat cair yang menyebabkan berturunnya viskositas dari zat cair
tersebut. Oleh karena itu semakin tinggi suhu maka cairan semakin encer, karena
kerapatan komponen penyusun zat cair semakin renggang. Suatu viskositas akan
menjadi lebih tinggi jika suhu mengalami penurunan karena pada saat suhu di naikkan
maka partikel-partikel penyusun zat tersebut bergerak secara acak sehingga
kekentalan akan mengalami penurunan, dan jika suhu mengalami penurunan akan
terjadi kenaikan viskositas karena partikel-partikel penyusun senyawa tersebut tidak
mengalami gerakan sehingga gaya gesek yang bekerja juga semakin besar.

DAFTAR PUSTAKA
Inspirasi “google’’.
Buku penuntun praktikum fisika dasar fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam
universitas pakuan boogor
M12.-KOEFISIEN-KEKENTALAN-ZAT-CAIR.pdf-adobe reader