PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG PERAWATAN LANSIA DIRUMAH

PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG PERAWATAN LANSIA DIRUMAH

  

Umi Ngarofah, Wahyu Sri Astutik

Akademi Keperawatan Pamenang Pare – Kediri

  ABSTRAK

  Menua adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita. Faktor

  • – faktor yang mempengaruhi perawatan lansia, fasilitas- fasilitas, aktivitas yang perlu diperhatikan, nutrisi, kebersihan diri dan psikososial, spiritual. Tujuan penelitian ini mengetahui pengetahuan keluarga tentang perawatan lansia dirumah di dusun suren desa jambu kecamatan kayen kidul kabupaten kediri.

  Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Populasinya adalah keluarga yang mempunyai lansia diambil dengan teknik purposive sampling. Variabel penelitian adalah gambaran pengetahuan keluarga tentang perawatan lansia dirumah dikumpulkan dengan menggunakan koesioner dengan jumlah 20 pertanyaan. Data yang dihasilkan diolah dengan cara editing, cording, scoring,

  tabulating dan dianalisis secara prosentase. Data disajikan dalam bentuk diagram pie.

  Dari hasil penelitian didapatkan sebagian besar memiliki pengetahuan tidak baik tentang pengertian dan perawatan lansia 17 ( 50% ) responden, mengetahui tentang fasilitas yang diberikan dalam perawatan lansia sebagian besar cukup 19 ( 56% ) responden dari tentang aktifivitas yang diberikan pada perawatan lansia sebagian besar cukup 14 ( 41% ) responden, dari nutrisi yang perlu diperhatikan dalam perawatan lansia sebagian besar cukup 15 ( 44% ) responden, dari kebersihan diri pada perawatan lansia sebagian besar tidak baik 19 ( 56% ) responden dari segi spikososial, spiritual sebagian besar tidak baik 18 ( 53% ) responden sedangkan sebagian besar memiliki pengetahuan kurang tentang perawatan lansia dirumah 23 ( 68%) responden.

  Disimpulkan bahwa pengetahuan keluarga tentang perawatan lansia dirumah dusun suren desa jambu kecamatan kayen kidul kabupaten kediri dinilai kurang. Disarankan agar keluarga yang mempunyai lansia untuk memperhatikan lansianya.

  Kata kunci : pengetahuan, keluarga, perawatan lansia ABSTRACT

  Aging is a discharge process of tissue ability to self-recovery/replace and to maintain its

normal functions that causes vulnerable against infections and difficult to fix it. Some factors that

influence treatment for the elders are fascilities, activities, nutrition, self sanitation, psycho social

andspiritual. The purpose of this research is to identify description of family’s knowledge about home

treatment for the elders in Suren Sub Village Jambu Village Kayen Kidul Sub District Kediri Regency.

  Reseach design was descriptive. Population were families who had the elders at home taken by

using purposive sampling technique. Research variable was description of family’s knowledge about

home treatment for the eldersthat was collected by using questionnaire with 20 questions. Data as

research result was processed in stages of editing, cording, scoring, and being analyzed in

percentage.Data was preseneted in form of pie diagram.

  From research result showed that most of respondents namely 17 respondents (50%) had low knowledge

about understanding and treatment for the elders; 19 respondents (56%) knew about fascilities of treatment for

the elders; 14 respondents (41%) included in fair category of activities about treatment for the elders; 15

respondents (44%) included in fair category of nutrition that was needed for treatment of the elders;19

  Vol. 6 No.2; 1 Juli urnal

  • – 31 Desember 2015
urnal Vol. 6 No.2; 1 Juli

  

respondents (56%) had low self-sanitation about treatment for the elders; 18 respondents (53%) had low

category from side of psycho-social and spiritual; while 23 respondents (68%) had low knowledge about home

treatment for the elders.

  It can be c oncluded that family’s knowledge about home treatment for the elders in Suren Sub Village

Jambu Village Kayen Kidul Sub District Kediri Regency includes in low category. It is suggested for families

who have the elders to be more active in treating the elders.

  Keywords : knowledge, family, treatment for the elders PENDAHULUAN

  Proses menua adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan diderita. Lansia berdasarkan karakteristik social masyarakat yang menganggap bahwa orang telah tua menunjukkan ciri fisik seperti rambut beruban, kerutan kulit, dan hilangnya gigi. Menua sudah mulai berlangsung sejak seseorang mencapai usia dewasa, misalnya dengan bertambahnya usia lansia akan mengalami penurunan fungsi yaitu penurunan pada bio, psikososial, spiritual. Biasanya pada lansia, permasalah yang sering muncul adalah kurangnya kemampuan dalam beradaptasi secara psikologis terhadap perubahan yang terjadi pada dirinya. Semakin bertambahnya usia, mereka akan mengalami kemunduran terutama di bidang kemampuan fisik dan psikis serta menderita berbagai penyakit.

  Pengetahuan perawatan keluarga pada lansia saat ini sudah baik, namun ada juga yang masih belum mengerti tentang bagaimana cara merawat lansia yang baik di rumah. Hal ini disebabkan oleh beberapa factor diantaranya: umur dari lansia, tingkat pendidikan keluarga, status ekonomi serta hubungan lansia dengan keluarga.( Boedhi Darmojo dalam H. Wahyudi Nugroho, 2012 ).

  Menurut Menkokesra (2008), Indonesia adalah termasuk Negara yang memasuki era penduduk berstruktur lanjut usia berdasarkan sensus penduduk tahun 1971, jumlah penduduk berusia 60 tahun keatas sebesar 5,3 juta (4,5%). Pada tahun 2000, diperkirakan meningkat sekitar 15,3 juta (7,4%) dari jumlah penduduk dan pada tahun 2005, jumlah ini diperkirakan meningkat menjadi 18,3 juta (8,5%). Di Jawa Timur tahun 2006 sebanyak 5 juta jiwa. Peningkatan jumlah penduduk lansia ini antara lain disebabkan tingkat social ekonomi masyarakat yang meningkat, kemajuan bidang pelayanan kesehatan yang meningkat,adanya harapan hidup meningkat. Oleh karenanya kebutuhan akan perawatan lansia sangatlah dibutuhkan untuk membantu lansia melakukan peranya di dalam lingkungan keluarga dan sosial. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di Dusun Suren Desa Jambu Kec Kayen Kidul Kab Kediri ada 7 keluarga yang belum memahami tentang perawatan lansia dan 3 keluarga yang sudah memahami dalam perawatan lansia.

  Keluarga yang kurang dalam perawatan lansia biasanya dipengaruhi oleh beberapa factor yang diantaranaya faktor penuaan seseorang seperti genetic (keturunan), asupan gizi, kondisi mental, pola hidup, lingkungan, dan pekerjaan sehari-hari. Selain itu kurangnya pengetahuan masyarakat tentang perawatan lansia dan factor apa saja yang perlu diperhatiakn dalam perawatan lansia. Akibatnya jika lanjut usia yang tidak terawat dengan baik, lanjut usia merasa tidak dibutuhkan lagi dalam keluarganya dan lansia merasa terasingkan dari lingkungan sekitar rumah.

  Mengingat penurunan fungsi pada lansia yang kurang terawat oleh keluarga, maka peningkatan pengetahuan keluarga tentang perawatan lansia sangat perlu ditingkatkan.

  • – 31 Desember 2015
Pengetahuan tersebut dapat diberikan melalui penyuluhan, dan leaflet yang akan diberikan keluarga-keluarga tersebut, menjelaskan kepada keluarga tentang pentingnya perawatan lansia. Dari uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ Gambaran

  Pengetahuan Keluarga Tentang Perawatan Lansia Di Rumah di Dusun Suren Desa Jambu Kecamatan Kayen Kidul Kabupaten Kediri”

  Diagram 1: pengetahuan tentang perawatan

METODE PENELITIAN

  lansia di Dusun Suren Desa Penelitian dilakukan dengan pendekatan

  Jambu Kecamatan Kayen Kidul kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif. Kabupaten Kediri tahun 2014. Variabel dalam penelitian ini adalah pengetahuan ibu tentang perawatan lansia di rumah . Waktu

  Berdasarkan diagram 1 diatas diketahui penelitian dilakukan Pada tanggal bulan April dari total 34 responden terbesar memiliki 2014 dengan lokasi penelitian di Dusun Suren pengetahuan kurang tentang pengertian

  Desa Jambu Kecamatan Kayen Kidul Kabupaten perubahan lansia dan pengertian perawatan Kediri. lansia 18 ( 53%) responden. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kepala keluarga yang memiliki anggota keluarga

  2. Fasilitas-fasilitas yang diberikan dalam berusia lanjut, yaitu sejumlah yaitu sejumlah 38 perawatan lansia orang. Teknik sampling yang digunakan adalah

  Hasil pengolahan data tentang

  purposive sampling dengan jumlah sampel 34

  pengetahuan responden tentang fasilitas- orang responden. fasilitas yang diberikan dalam perawatan pada

  Pengambilan data dilakukan menggunakan lansia dapat digambarkan sebagai berikut: kuesioner. Pengolahan data dengan teknik coding, scoring dan tabulating; sedangkan analisis data dilakukan secara deskriptif.

  HASIL 1.

  Pengertian perubahan lansia dan pengertian cara perawatan lansia data pengetahuan responden tentang pengertian dan cara perawatan pada lansia dapat digambarkan sebagai berikut:

  Diagram 2. Pengetahuan tentang fasilitas dalam perawatan lansia di Dusun Suren Desa Jambu Kecamatan Kayen Kidul Kabupaten Kediri tahun 2014.

  Vol. 6 No.2; 1 Juli urnal

  • – 31 Desember 2015
Berdasarkan diagram 2 diatas diketahui dari total 34 responden terbesar responden cukup mengetahui tentang fasilitas yang diberikan dalam perawatan lansia 19 ( 56% ) responden.

3. Aktifitas yang diberikan pada perawatan lansia

  Hasil pengolahan data tentang pengetahuan responden tentang aktivitas yang diberikan dalam perawatan pada lansia dapat

  Diagram 4. Pengetahuan tentang nutrisi digambarkan sebagai berikut: perawatan lansia di Dusun Suren Desa Jambu Kecamatan Kayen Kidul Kabupaten Kediri tahun 2014.

  Berdasarkan diagram 4 diatas diketahui dari total 34 responden terbesar memiliki pengetahuan kurang tentang nutrisi yang perlu diperhatikan dalam perawatan lansia 22 ( 65%) responden.

  5. Kebersihan diri pada perawatan lansia Diagram 3. Pengetahuan tentang aktivitas

  Hasil penelitian menunjukkan data dalam perawatan lansia di Dusun pengetahuan responden tentang kebersihan diri

  Suren Desa Jambu Kecamatan pada perawatn lansia sebagaimana diagram Kayen Kidul Kabupaten Kediri berikut: tahun 2014.

  Berdasarkan diagram 3 diatas diketahui dari total 34 responden terbesar memiliki pengetahuan kurang tentang aktifivitas yang diberikan pada perawatan lansia 21 ( 62%) responden.

  4. Nutrisi yang perlu diperhatikan pada perawatan lansia Dalam bagian ini akan dijelaskan hasil

  Diagram 5. Pengetahuan tentang kebersihan data pengetahuan responden tentang nutrisi perawatan lansia di Dusun Suren yang perlu diperhatikan pada perawatan lansia: Desa Jambu Kecamatan Kayen Kidul Kabupaten Kediri tahun 2014.

  Vol. 6 No.2; 1 Juli urnal

  • – 31 Desember 2015
Berdasarkan diagram 5 diatas diketahui dari total 34 responden terbesar memiliki pengetahuan kurang tentang kebersihan diri pada perawatan lansia 19 ( 56%) responden.

6. Aspek Spikososial dan spiritual

  Dalam bagian ini akan dijelaskan hasil data pengetahuan responden tentang spikososial, spiritual:

  Diagram 7. Pengetahuan tentang perawatan lansia di Dusun Suren Desa Jambu Kecamatan Kayen Kidul Kabupaten Kediri tahun 2014.

  Berdasarkan diagram 7 diatas diketahui total 34 responden terbesar memiliki pengetahuan kurang tentang perawatan lansia dirumah 24 (70%) responden.

  PEMBAHASAN

  Diagram 6. Pengetahuan tentang gambaran 1.

  Pengertian perubahan lansia dan pengertian pengetahuan keluarga tentang cara perawatan lansia perawatan lansia dirumah di

  Berdasarkan diagram 1 diatas diketahui Dusun Suren Desa Jambu dari total 34 responden terbesar memiliki Kecamatan Kayen Kidul pengetahuan kurang tentang pengertian Kabupaten Kediri tahun 2014. peubahan lansia dan pengertian perawatan lansia 18 ( 53% ) responden.

  Berdasarkan diagram 6 diatas diketahui Pengetahun seseorang dapat dikatakan total

  34 responden terbesar memiliki baik, cukup dan kurang. Hal ini dapat pengetahuan kurang tentang spikososial, dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya spiritual 18 ( 53% ) responden. faktor tingkat pendidikan. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang semakin mudah

  7. Gambaran Pengetahuan Keluarga Tentang menerima informasi sehingga makin banyak Perawatan Lansia pula pengetahuan yang dimiliki, sebaliknya

  Dalam bagian ini akan dijelaskan hasil pendidikan kurang akan menghambat data pengetahuan responden tentang gambaran perkembangan sikap seseorang terhadap nilai pengetahuan keluarga tentang perawatan lansia yang baru diperkenalkan (Notoadjmojo, dirumah:

  2003) Didapatkan hampir sebagaian responden memiliki pengetahuan tentang perawatan lansia kurang. Dimana hal tersebut sebagaian besar dipengaruhi oleh faktor pendidikan kebanyakan lulusan SD 15 ( 44%) responden. Dimana seseorang yang mempunyai lulusan SD belum begitu mengerti tentang perawatan

  Vol. 6 No.2; 1 Juli urnal

  • – 31 Desember 2015
urnal Vol. 6 No.2; 1 Juli

  lansia dirumah kebanyakan dari mereka yang mempunyai lansia dirumah tidak begitu memperhatikan lansianya. Itu terbukti dari jawaban responden pada perawatan lansia dirumah keluarga seharusnya memberikan perhatian, kasih sayang dan pengertian. Oleh karena itu petugas kesehatan memberikan saran kepada responden untuk mencari informasi tentang pengertian perawatan lansia baik dari internet, majalah, koran atau media yang lainnya untuk meningkatkan pengetahuan tentang definisi perawatan lansia.

  2. Fasilitas-fasilitas yang diberikan dalam perawatan perawatan lansia Berdasarkan diagram 2 diatas diketahui dari total 34 responden terbesar responden cukup mengetahui tentang fasilitas yang diberikan dalam perawatan lansia 19 (56%) responden.

  Ditinjau dari jenis pekerjaan yang sering berinteraksi dengan orang lain lebih banyak pengetahuannya bila dibandingkan dengan orang tanpa ada interaksi dengan orang lain. Pengalaman belajar dalam bekerja yang dikembangkan memberikan pengetahuan dan keterampilan profesional serta pengalaman belajar dalam bekerja akan dapat mengembangkan kemampuan dalam mengambil keputusan yang merupakan keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik (Ratna, 2009).

  Dalam hal ini keluarga harus memberikan fasilitas pada lansia dengan cara, membuatkan jalan keluar atau masuk rumah dan kamar dibuat bebas hambatan, hindari lantai licin dan lampu yang redup, membuatkan pengamanan pada tangga dan kamar mandi dan WC dilengkapi dengan pegangan.

  Sesuai dengan hasil penelitian diketahui sebagian besar bekerja sebagai petani 14 (41%) responden. Pada umumnya seorang petani lebih fokus pada bidang pertanian sehingga kurang berminat untuk membaca majalah, koran dan media internet. Nyatanya responden menjawab kalau didalam kamar lansia harus dengan penerangan yang redup, seharusnya didalam kamar lansia harus terang dan keluarga sering memantau lansianya. Mengingat kebiasaan yang dimiliki maka responden akan kekurangan informasi termasuk informasi mengenai fasilitas-fasilitas keluarga dalam perawatan lansia. Untuk meningkatkan pengetahuan responden maka responden harus lebih sering menggali informasi mengenai fasilitas- fasilitas perawatan lansia dalam keluarga, seperti mengikuti penyuluhan yang diadakan oleh tenaga kesehatan.

  3. Aktifitas yang diperhatikan dalam perawatan lansia Berdasarkan diagram 3 diatas diketahui dari total 34 responden terbesar memiliki pengetahuan kurang tentang aktifitas yang perlu diperhatikan dalam perawatan lansia 21 ( 63% ) responden.

  Ditinjau dari jenis pekerjaan yang sering berinteraksi dengan orang lain lebih banyak pengetahuannya bila dibandingkan dengan orang tanpa ada interaksi dengan orang lain. Pengalaman belajar dalam bekerja yang dikembangkan memberikan pengetahuan dan keterampilan profesional serta pengalaman belajar dalam bekerja akan dapat mengembangkan kemampuan dalam mengambil keputusan yang merupakan keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik (Ratna, 2009).

  Hal ini mengakibatkan waktu berkumpul bersama keluarga menjadi berkurang sehingga lansia merasa tidak diperhatikan, sebaiknya keluarga meluangkan waktu untuk memberikan perhatiaan pada lansia.

  Sesuai dengan hasil penelitian diketahui sebagian besar bekerja sebagai petani 14 ( 41%) responden. Pada umumnya seorang

  • – 31 Desember 2015
urnal Vol. 6 No.2; 1 Juli

  petani lebih fokus pada bidang pertanian sehingga kurang berminat untuk membaca majalah, koran dan media internet. Mengingat kebiasaan yang dimiliki maka responden akan kekurangan informasi termasuk informasi mengenai aktifitas yang perlu diperhatikan dalam perawatan lansia. Untuk meningkatkan pengetahuan responden maka responden harus lebih sering menggali informasi mengenai aktifitas perawatan lansia dalam keluarga dengan mencari informasi dari media cetak maupun media elektronik.

  4. Nutrisi yang perlu diperhatikan dalam perawatan lansia Berdasarkan diagram 4 diatas diketahui dari total 34 responden terbesar memiliki pengetahuan kurang tentang nutrisi yang perlu diperhatikan dalam perawatan lansia 22 (65% ) responden.

  Pengetahun seseorang dapat dikatakan baik, cukup dan kurang. Hal ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya faktor tingkat pendidikan. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang semakin mudah menerima informasi sehingga makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki, sebaliknya pendidikan kurang akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap nilai yang baru diperkenalkan (Notoadjmojo, 2003).

  Dalam hal ini termasuk pula pengetahuan tentang nutrisi yang perlu diperhatikan dalam perawatan lansia yaitu kebutuhan nutrisi lanjut usia perlu diperhatikan secara adekuat untuk proses menua dan memperlambat terjadinya usia biologis misalnya dengan menghindari makanan yang terlalu manis, gurih, gorengan dan hindari minuman kopi.

  Didapatkan hampir seluruhnya memiliki pengetahuan yang kurang tentang nutrisi yang perlu diperhatikan dalam perawatan lansia,salah satunya adalah faktor pendidikan sebagian besar lulusan SD 15 ( 44%) responden. Hal tersebut yang menyebabkan responden banyak tidak mengetahui tentang nutrisi yang perlu diperhatikan dalam perawatan lansia. Itu terbukti dengan responden menjawab pertanyaan yang di ajukan oleh peneliti dengan rendahnya pendidikan responden mereka cenderung tidak memperhatikan makanan lansia meskipun itu hal ringan untuk lansia. Seharusnya keluarga yang memiliki lansia harus lebih aktif dalam mencari informasi tentang nutrisi yang diberikan pada lansia melalui media elektronik maupun media cetak.

  5. Kebersihan diri dalam perawatan lansia Berdasarkan diagram 5 diatas diketahui dari total 34 responden sebagian besar memiliki pengetahuan kurang tentang kebersihan diri pada perawatan lansia 19 ( 56% ) responden.

  Informasi keseluruhan makna diartikan sebagai pemberitahuan seseorang adanya informasi baru mengenai suatu hal, memberikan suatu kognitif baru lagi terbentuknya sikap terhadap hal tersebut, pesan-pesan sugesti, dibawa oleh informasi tersebut apabila cukup kuat memberi dasar efektif dalam menilai suatu hal sehingga terbentuknya arah sikap tertentu. Pendekatan ini biasanya digunakan untuk menggugah kesadaran masyarakat terhadap perubahan perilaku menggunakan media massa.

  Dalam hal ini termasuk pula pengetahuan tentang kebersihan yang perlu diperhatikan dalam perawatan lansia yaitu dengan cara membersihkan kulit dan kerapian dalam berpakaian agar penampilan lansia tetap segar.

  Sesuai dengan hasil penelitian diketahui sebagian besar mendapatkan informasi dari keluarga 14 ( 41%) responden. Pada umumnya seseorang yang mendapatkan informasi dari keluarga biasanya orang akan

  • – 31 Desember 2015
urnal Vol. 6 No.2; 1 Juli

  malas untuk mencari informasi sehingga kurang berminat untuk membaca majalah, koran dan media internet. Mengingat kebiasaan yang dimiliki maka responden akan kekurangan informasi termasuk informasi mengenai kebersihan yang perlu diperhatikan dalam perawatan lansia. Untuk meningkatkan pengetahuan responden maka responden harus lebih sering menggali informasi mengenai aktifitas perawatan lansia dalam keluarga dengan mencari informasi dari media cetak maupun media elektronik.

  Berdasarkan diagram 6 diatas diketahui total 34 responden sebagian besar memiliki pengetahuan tidak baik tentang spikososial, spiritual 18 ( 53%) responden.

  Pengetahun seseorang dapat dikatakan baik, cukup dan kurang. Hal ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya faktor pengalaman, tingkat pendidikan, keyakinan, fasilitas, sosial budaya, dan usia. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang semakin mudah menerima informasi sehingga makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki, sebaliknya pendidikan kurang akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap nilai yang baru diperkenalkan. Juga semakin cukup usia maka tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan bertambah sehingga lebih matang dalam berfikir. Lingkungan dapat mempengaruhi perkembangan dan perilaku orang atau kelompok. Demikian juga dengan sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat mempengaruhi cara dan sikap dalam menerima informasi (Notoadjmojo, 2003).

  Dalam hal ini termasuk pula pengetahuan tentang spikososial dan spiritual untuk ketenangan dan kepuasan batin lansia agar tidak stres, cemas, takut dan kwatir dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

  Didapatkan sebagian besar responden belum mengetahui tentang psikososial dan spritual dengan kriteria tidak baik, salah satunya faktor yang mempengaruhi kurangnya pengetahuan responden tentang psikososial dan spiritual yaitu dari pekerjaan responde. Sesuai dengan penelitian diketahui sebagai besar responden hanya mempunyai pekerjaan sebagai petani jenjang pekerjaan responden ini belum cukup untuk mendukung terhadap pemahaman responden mengenai pengetahuan psikososial, spiritual. Sehingga lansia kurang mendapat ketenangan dan kepuasan batin dalam hubungan lansia dengan keluarga, tuhan, dan agama yang dianut. Untuk meningkatkan pengetahuan responden maka reponden lebih sering menggali informasi mengenai tentang psikososial, spiritual khususnya pada bimbingan rohani dan ibadah dengan cara mengikuti perkumpulan atau pengajian yang ada disekitar rumah.

6. Spikososial, spiritual

  7. Gambaran Pengetahuan Keluarga Tentang Perawatan Lansia dirumah

  Berdasarkan diagram 7 diatas diketahui total 34 responden sebagian besar memiliki pengetahuan kurang tentang perawatan lansia dirumah 24 ( 70%) responden.

  Pengetahun seseorang dapat dikatakan baik, cukup dan kurang. Hal ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya faktor pengalaman, tingkat pendidikan, keyakinan, fasilitas, sosial budaya, dan usia. (Notoadjmojo, 2003). Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang semakin mudah menerima informasi sehingga makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki, sebaliknya pendidikan kurang akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap nilai yang baru diperkenalkan. Juga semakin cukup usia maka tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan bertambah sehingga lebih matang dalam berfikir. Lingkungan dapat mempengaruhi perkembangan dan

  • – 31 Desember 2015
perilaku orang atau kelompok. Demikian cara perawatan pada lansia dengan kriteria juga dengan sosial budaya yang ada pada pengetahuan kurang 18 ( 53% ) responden. masyarakat dapat mempengaruhi cara dan 2.

  Gambaran pengetahuan Keluarga tentang sikap dalam menerima informasi. fasilitas-fasilitas yang diberikan pada lansia Didapatkan sebagian besar responden dengan kriteria pengetahuan cukup 19 ( 56% ) menilai pengetahuan keluarga tentang responden. perawatan lansia dirumah termasuk dalam 3.

  Gambaran pengetahuan Keluarga tentang kriteria kurang juga dapat disebabkan oleh aktifitas perlu diperhatikan pada lansia dengan beberapa faktor yaitu faktor pendidikan dan kriteria pengetahuan kurang 21 ( 62% ) pekerjaan seseorang tersebut. Dari data responden. diketahui bahwa sebagian besar responden 4.

  Gambaran pengetahuan Keluarga tentang berpendidikan SD serta sebagian besar nutrisi yang perlu diperhatikan dalam responden bekerja sebagai petani. Jenjang perawatn lansia dengan kriteria pengetahuan pendidikan responden ini belum cukup untuk kurang 22 (65% ) responden. mendukung terhadap pemahaman reponden 5.

  Gambaran pengetahuan Keluarga tentang mengenai pengetahuan tentang perawatan kebersihan diri dalam perawatan lansia dengan lansia dirumah dan seorang petani lebih kriteria pengetahuan kurang 19 ( 56% ) fokus dibidang pertanian sehingga kurang responden. berminat untuk mencari informasi seperti 6.

  Gambaran pengetahuan Keluarga tentang membaca majalah, koran, dan media psikososial, spiritual dengan kriteria elektronik. Dari hasil kuesioner didapatkan pengetahuan kurang 18 ( 53% ) responden. banyak responden yang belum mengetahui 7.

  Gambaran pengetahuan Keluarga tentang tentang perawatan lansia dirumah seperti Perawatan Lansia Dirumah dengan kriteria cara perawatan lansia, fasilitas-fasilitas pengetahuan kurang 24 ( 70%) responden. perawatan lansia, aktifitas, kebersihan, nutrisi

  KEPUSTAKAAN

  dan psikososial,spiritual yang perlu Azizah ,Lilik Ma’rifatul .(2011). Keperawatan diperhatikan dalam perawatan lansia. Meraka

  Lanjut Usia. Yogyakarta: Graha ilmu

  masih belum memperhatikan lansianya secara optimal, karena mereka mempunyai Arikunto,(2006).Prosedur

  Penelitian Suatu

  pengetahuan yang sangat lemah. Yang

  Pendekatan Praktik. Jakarta:PT Rineka

  terpenting bagi mereka lansianya dirawat Cipta. dirumah dengan ala kadarnya. Untuk mengatasi hal tersebut maka perlu

  Effendi, Nasrul. (2008).Dasar-dasar meningkatkan pengetahuan responden, yaitu Ed. 2.

  Keperawatan Kesehatan Masyarakat,

  dengan mengikuti penyuluhan-penyuluhan Jakarta : EGC yang sering diadakan oleh tenaga kesehatan.

  

SIMPULAN Maryam ,R.siti.(2008).Mengenal Usia Lanjut dan

  Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan Perawatanya .jakarta selatan:Salemba pada Gambaran pengetahuan Keluarga tentang Medika Perawatan Lansia Dirumah dapat diambil kesimpulan: Notoatmodjo, Soekidjo.(2010).Metodologi

  1. Penelitian Kesehatan . Jakarta : Rinek Cipta.

  Gambaran pengetahuan Keluarga tentang pengertian perubahan lansia dan pengertian

  Vol. 6 No.2; 1 Juli urnal

  • – 31 Desember 2015
Nursalam. (2003). Konsep dan Penerapan Sugiyono.(2011).

  Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Statistika Untuk

  Jakarta : Salemba Medika Penelitian. Bandung : CV Alfabeta Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Stuart dan Sundeen. (2005). Fundamental

  

Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Keperawatan .yogyakarta ; Muha Medika

  Jakarta : Salemba Medika Setyadi,(2008).Konsep & Proses Keperawatan

  Nursalam & Siti Pariani. (2001). Pendekatan Keluarga .yogyakarta: Graha ilmu Praktisi Metodologi Riset Keperawatan .

  Jakarta : CV. SAGUNG SETO Tamsuri, Anas.(2008). Riset Keperawatan .

  Kediri: Pamenang Press Gusti ,Salvari.(2013).Asuhan Keperawatan

  Keluarga. jakarta timur:CV.Trans info media Wasis, (2006). Pendekatan Riset Praktisi Untuk Profesi Keperawatan . Jakarta : EGC

  Suyanto. ( 2011 ). Metodologi dan Aplikasi . Yogyakarta : Muha

  Penelitian Keperawatan

  Medika

  Vol. 6 No.2; 1 Juli urnal

  • – 31 Desember 2015