PENERAPAN E-FILING TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DI INDONESIA TAHUN 2017

  

PENERAPAN E-FILING TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

DI INDONESIA TAHUN 2017

  Hendra Dwi Prasetyo STIE Mahardhika Surabaya

  

ABSTRAK

  Sistem Self assessment ditetapkan undang undang dalam penghitungan, penyetoran dan pelaporan kewajiban perpajakan untuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penghasilan (PPh), Sedangkan Official assessment digunakan untuk menetapkan besaran pajak terutang jenis PPN dan PPh adalah pajak yang dikelola oleh pemerintah pusat yakni dibawah Kementerian Keuangan tepatnya Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Sistem Self assessment mengandung makna bahwa sepanjang tidak ada pemeriksaan maka apa yang disampaikan Wajib Pajak (WP) dalam SPT dianggap benar oleh DJP.

  Jenis penelitian didalam penelitian ini adalah Eksplanasi Penelitian, yaitu penelitian komparatif (comparative research) untuk membandingkan penerapan atau implementasi e-filing terhadap kepatuhan wajib pajak di Indonsia Tahun 2017.

  Kepatuhan yang dimaksud adalah pemenuhan penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan PPh Wajib Pajak (WP) Badan dan WP Orang Pribadi (OP). Kepatuhan yang diukur adalah rasio kepatuhan penyampaian SPT Tahunan dengan membandingkan antara jumlah penyampaian SPT Tahunan PPh Badan Dan OP (tidak termasuk pembetulan SPT Tahunan PPh).

  Kata kunci : E-filing dan kepatuhan wajib pajak.

  PENDAHULUAN

  Mengutip dari kontan.co.id (2018), dalam kontennya berisikan : Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak Kementerian Keuangan mencatat, pelaporan SPT Tahunan tahun pajak 2017 yang masuk sebanyak 10.589.648 sampai dengan batas akhir penyampaian SPT WP orang pribadi, yakni 31 Maret 2018.“Sampai pukul 24.00 tadi malam, SPT Tahunan yang masuk 10.589.648 di mana 80% nya adalah e- filing,” kata

  Direktur P2 Humas Ditjen Pajak kepada Kontan.co.id. Jumlah SPT Tahunan yang masuk itu mengalami peningkatan karena pada tahun lalu, sampai dengan

  31 Maret 2017, SPT yang masuk sebanyak 9.288.394 SPT. Selain itu, pihaknya juga mencatat bahwa penyampaian SPT melalui e-filing meningkat pada tahun ini. Sementara, penyampaian SPT secara manual menurun.

  “Semakin banyak WP yang memanfaatkan saluran online. Tercatat, hanya 1.916.229 SPT yang diterima secara manual”. Tidak seperti tahun sebelumnya, di mana SPT WP orang pribadi diperpanjang hingga 21 April karena pada saat yang bersama pelaksanaan program tax amnesty juga berakhir, batas waktu penyampaian SPT Tahunan WP OP sudah berakhir dan tidak diperpanjang.

  “WP OP tetap dapat menyampaikan SPT Tahunannya walaupun terlambat”. Bagi WP OP yang terlambat melaporkan SPT masih bisa melaporkan SPT-nya dengan membayar denda keterlambatan sebesar Rp 100 ribu untuk orang pribadi dan Rp 1 juta untuk WP badan. Ditjen Pajak sendiri yang melapor SPT Tahunan 2017 hingga akhir tahun 2018. Jumlah tersebut juga termasuk WP Badan. "Target 14 juta tidak hanya sampai akhir Maret. Ini target WP OP dan badan sampai akhir tahun. Nanti ada SPT PPh badan di April".

  Pelaporan SPT merupakan sumber data utama bagi DJP dalam menggali potensi perpajakan. Mengingat pentingnya keberadaan SPT maka dalam rangka modernisasi, DJP telah berinovasi dari penyampaian SPT secara manual (hardcopy) menjadi penyampaian secara elektronik (softcopy). Penyampaian SPT Tahunan Orang Pribadi sekarang tersedia e-filling yang memudahkan Wajib Pajak Orang Pribadi menyampaikan SPT secara

  online . Wajib Pajak badan dapat

  menyampaikan SPT Tahunan dan SPT masa Pasal 21 melalui e-SPT . Sedangkan untuk SPT masa PPN sekarang dapat disampaikan melalui e-

  faktur. Fasilitas elektronik lainnya

  adalah e-registration untuk pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) secara online, dan fasilitas elektronik terkini yang belum lama diperkenalkan adalah pembayaran pajak melalui pembuatan kode billing yang kemudian disebut e-billing. Ibarat dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan, bahwa semua fasilitas perpajakan diperuntukkan bagi pihak wajib pajak adalah untuk kemudahan dan kenyamanan sedangkan bagi pihak pemerintah adalah sebagai sarana dan prasarana mencapai target penerimaan pajak.

  Kepatuhan wajib pajak dalam melaksanakan kewajiban pelaporan perpajakan dipengaruhi banyak faktor. Salah satu faktornya adalah kenyamanan. Jika dalam pemungutan terdapat asas convenience of payment dimana pajak dipungut pada saat yang tepat yaitu pada saat wajib pajak mempunyai uang atau kondisi nyaman bagi wajib pajak. Begitupun dengan saat pelaporan, bahwa pelaporan SPT yang nyaman identik dengan praktis, mudah, dan murah. Kepraktisan dalam pelaporan meliputi prosedur yang sederhana. Kemudahan berarti semua kalangan dapat mengakses dengan mudah atau user friendly. Murah bahwa pelaporan pajak secara ekonomis tidak boleh membebani pemerintah maupun wajib pajak. Dengan beralih dari pelaporan manual menuju pelaporan elektronik maka biaya pemungutan (cost

  collection) , dapat ditekan serendah mungkin.

  Berdasarkan uraian diatas dan sebagai wajib pajak, peneliti melakukan penelitian mengenai dampak e-filing dengan judul : “Penerapan E-Filing Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Di Indonesia Tahun 2017 ”.

TINJAUAN PUSTAKA

  Pajak Berdasarkan Undang-Undang

  No. 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (pajak.go.id). Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapat imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

  Jenis Pajak yang dikelola oleh DJP adalah PPh, PPN, PPnBM dan Bea Meterai. Sedangkan yang ada kaitannya dengan penelitian ini adalah jenis pajak PPh dan PPN. Pajak penghasilan dikenal sebagai Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 25 /29 atau PPh 25/29 adalah pajak yang dibebankan pada penghasilan perorangan, perusahaan atau badan hukum lainnya. Pajak penghasilan bisa diberlakukan progresif, proporsional, atau regresif. Pajak Penghasilan diatur dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2008 Tentang Perubahan keempat atas undang-undang Nomor 7 tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan (PPh). Pajak Pertambahan Nilai adalah pajak penjualan yang dipungut atas dasar nilai tambah yang timbul pada setiap dalam Undang undang No. 8 Tahun 1983 Sebagaimana Telah Beberapa Kali Diubah Terakhir Dengan Undang undang No.

  42 Tahun 2009 (pajak.go.id). Menurut UU No.28 tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara

  Perpajakan, pasal 1 angka

  3 (pajak.go.id), Badan adalah sekumpulan orang dan atau modal yang merupakan kesatuan baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, BUMN atau BUMD dengan nama dan dalam bentuk apapun, firma, kongsi koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi massa, organisasi sosial poltik, atau organisasi lainnya, lembaga dan bentuk badan lainnya, termasuk kontrak investasi kolektif dan bentuk usaha tetap. Kepatuhan Pajak (Tax Complience)

  Rahayu (2009) mengatakan bahwa “pada prinsipnya kepatuhan perpajakan adalah tindakan wajib pajak dalam pemenuhan kewajiban perpajakannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan peraturan pelaksanaan perpajakan yang berlaku dalam suatu negara”. Kepatuhan

  e. Wajib pajak yang laporan keuangan

  1. Aplikasi e-Registration.

  Berikut ini merupakan jenis- jenis layanan online Direktorat Jenderal Pajak yang dapat diakses melalui website.

  Menurut peraturan DJP Nomor: PER-160/PJ/2006 (pajak.go.id), SIP adalah sistem informasi dalam administrasi perpajakan dilingkungan Kantor DJP dengan menggunkan perangkat keras dan perangkat lunak yang dihubungkan ddalam suatu jaringan kerja lokal. Dalam melaksanakan tugas dan kewenanganannya Kementerian Keuangan, melalui DJP melaksanakan dan memberikan layanan online kepada masyarakat wajib pajak dalam tatacara pengadministrasian dan pembayaran pajak, baik untuk perseorangan maupun perusahaan dengan memanfaatkan teknologi elektronik, internet global.

  2. Trigger atau pembangkit kasus yang dapat dilakukan secara sistem, aplikasi administrasi, dan manajemen kasus 3. Workflow system 4. Profil wajib pajak.

  Core system

  Administrasi perpajakan pada Direktorat Jenderal Pajak terintegrasi pada Sistem Informasi Direktorat Jederal Pajak (SIDJP). SIDJP merupakan suatu sistem informasi yang menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak yang dihubungkan dengan suatu jaringan kerja di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak (KPDJP) yang berada di Jl. Gatot Soebroto 42 Jakarta. Terdapat empat komponen utama dalam SIDJP yaitu : 1.

  Media Elektronik Dalam Administrasi Perpajakan

  untuk 2 tahun terakhir diaudit oleh akuntan publik dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, atau pendapat dengan pengecualian sepanjang tidak memengaruhi laba fiskal.

  2 tahun terakhir menyelenggarakan pembukuan dan dalam hal terhadap wajib pajak pernah dilakukan pemeriksaan, koreksi pada pemeriksaan yang terakhir untuk masing- masing jenis pajak yang terutang paling banyak 5%.

  Pengusaha Kena Pajak adalah kepatuhan wajib pajak dalam memenuhi semua peraturan perundang-undangan perpajakan, baik kepatuhan wajib pajak dalam mendaftarkan diri, kepatuhan untuk melaporkan, kepatuhan dalam perhitungan dan pembayaran pajak terutang maupun kepatuhan wajib pajak dalam pembayaran tunggakan pajak terutangnya.

  d. Dalam

  karena melakukan tindak pidana di bagian perpajakan dalam jangka waktu 10 tahun terakhir.

  c. Tidak pernah dijatuhi hukuman

  atau untuk semua jenis pajak, untuk mengangsur atau menunda pembayaran pajak.

  b. Tidak mempunyai tunggakan pajak

  SPT untuk semua jenis pajak dalam dua tahun terakhir.

  a. Tepat waktu dalam menyampaikan

  Kriteria wajib pajak patuh menurut Keputusan Menteri Keuangan No.235/KMK.03/2003 (pajak.go.id) adalah:

  2. Aplikasi e-filling.

  3. Aplikasi e-SPT.

  HASIL

  Direktorat Jenderal Pajak; dan

  6. pelaksanaan administrasi

  5. pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang perpajakan;

  3. penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang perpajakan; 4. emberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang perpajakan;

  1. perumusan kebijakan di bidang perpajakan; pelaksanaan kebijakan di bidang perpajakan;

  Laporan Kinerja DJP merupakan perwujudan tugas sebagai perumus dan pelaksana kebijakan dan standardisasi teknis di bidang perpajakan, dalam penyelenggaraan fungsi (pajak.go.id) :

  DJP merupakan salah satu instansi pemerintah yang mempunyai peran penting dalam penerimaan negara. Organisasi DJP memiliki jumlah kantor operasional lebih dari 500 unit kantor dan jumlah pegawai lebih dari 39.000 orang yang tersebar di seluruh penjuru tanah air. DJP merupakan Unit Eselon I terbesar di Kementerian Keuangan (pajak.go.id).

  2. E-Filing Filing adalah salah satu cara penyampaian SPT secara elektronik yang dapat dilakukan melalui website Direktorat Jenderal Pajak (pajak.go.id) atau website Penyalur SPT Elektronik.

  4. Aplikasi e-Faktur, Aplikasi E-Filing

  Kepatuhan Wajib Pajak Rahayu (2009) mengatakan bahwa “pada prinsipnya kepatuhan perpajakan adalah tindakan wajib pajak dalam pemenuhan kewajiban perpajakannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan dan peraturan pelaksanaan perpajakan yang berlaku dalam suatu negara”.

  Definisi Opersional 1.

  Jenis penelitian didalam penelitian ini adalah Eksplanasi Penelitian, yaitu penelitian komparatif (comparative research ) untuk membandingkan penerapan atau implementasi e-filing terhadap kepatuhan wajib pajak di Indonsia Tahun 2017.

  Melalui Loader e-SPT ini, SPT yang telah dibuat melalui aplikasi e-SPT dapat disampaikan secara online tanpa harus datang ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP). Untuk saat ini (tahun 2017), SPT yang dapat diunggah pada Loader e-SPT DJP Online adalah SPT Tahunan PPh Orang Pribadi Formulir 1770 dan Formulir 1770S, SPT Masa PPh Pasal 21/26, SPT Masa PPh Pasal 4 ayat (2), SPT Tahunan PPh Badan Formulir 1771 dan SPT Masa PPN dan PPnBM.

  Untuk penyampaian laporan SPT pajak lainnya, e-Filing di DJP Online menyediakan fasilitas penyampaian SPT berupa Loader e-SPT.

  Bagi wajib pajak yang hendak menyampaikan laporan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi dengan menggunakan Formulir 1770S dan 1770SS dapat mengisi dan menyampaikan laporan SPT-nya secara langsung pada aplikasi e-Filing di DJP Online. DJP Online berisi tiga aplikasi sekaligus (e-billing, e-filing dan e-form) sehingga DJP menyebutnya sebagi website One-Stop Tax Services.

  E-Filing adalah salah satu cara penyampaian SPT secara elektronik yang dapat dilakukan melalui website Direktorat Jenderal Pajak (pajak.go.id) atau website Penyalur SPT Elektronik. Untuk menyampaikan SPT atau pemberitahuan perpanjangan SPT Tahunan menggunakan e-Filing, Wajib Pajak dapat mengunjungi website Direktorat Jenderal Pajak.

METODE PENELITIAN

  7. sukarela yang tinggi dan penegakan pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri hukum yang adil; Keuangan.

  b. berbasis teknologi pelayanan Tugas dan fungsi DJP modern untuk kemudahan dilaksanakan dalam pencapaian visi DJP pemenuhan kewajiban perpajakan; c. yang ditetapkan, yaitu: “Menjadi aparatur pajak yang berintegritas, institusi penghimpun penerimaan negara kompeten, dan profesional; dan yang terbaik demi menjamin kedaulatan

  d. yang kompetitif kompensasi berbasis sistem manajemen kinerja dan kemandirian negara” dengan memperhatikan misi DJP yaitu Secara rinci data target dan realisasi IKU Kemenkeu-One DJP tahun “Menjamin penyelenggaraan negara yang berdaulat dan mandiri dengan: 2017 dapat disajikan sebagaimana tabel a. penerimaan berikut (pajak.go.id): mengumpulkan berdasarkan kepatuhan pajak

  Tabel 1. Target dan Realisasi IKU Kemenkeu-One Direktorat Jenderal Pajak Tahun 2017 Sumber : Laporan Kinerja DJP, 2017.

  Target Indikator Kinerja Utama Kemenkeu-One DJP, sebanyak 21 IKU (IKU) DJP Tahun 2017 sebagaimana (87,5 persen) berstatus hijau dan 3 IKU tertuang dalam dokumen Perjanjian (12,5 persen) berstatus kuning serta Kinerja Tahun 2017 sebagian besar tidak terdapat berstatus merah. tercapai dengan baik. Dari 24 IKU Tabel 2. Sasaran Strategis 3: Kepatuhan wajib pajak yang tinggi Sumber : Laporan Kinerja DJP, 2017.

  3a-CP Persentase Tingkat dan Orang Pribadi Non Karyawan Kepatuhan Formal Wajib Pajak Badan Kepatuhan formal yang dimaksud adalah pemenuhan penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan PPh Wajib Pajak (WP) Badan dan WP Orang Pribadi (OP) Non Karyawan. Kinerja yang diukur adalah rasio kepatuhan penyampaian SPT Tahunan dengan membandingkan antara jumlah penyampaian SPT Tahunan PPh Badan Dan OP Non Karyawan (tidak termasuk pembetulan SPT Tahunan PPh) dengan jumlah WP Badan dan OP Non Karyawan terdaftar yang wajib menyampaikan SPT Tahunan PPh.

  Adapun tujuan dari

  IKU Persentase Tingkat Kepatuhan Formal WP Badan dan OP Non Karyawan adalah untuk meningkatkan kepatuhan dalam penyampaian SPT Tahunan PPh (kepatuhan formal) Wajib Pajak Badan dan OP Non Karyawan yang pada akhirnya akan meningkatkan penerimaan pajak.

  Pada tahun 2017, target rasio kepatuhan penyampaian SPT Tahunan WP Badan dan OP Non Karyawan sebesar 50%. Realisasi rasio kepatuhan penyampaian SPT Tahunan PPh Badan dan OP Non Karyawan sebesar 62,96% atau mencapai 125,92% dari target yang telah ditetapkan. Realisasi SPT PPh

  Badan dan OP Non Karyawan tumbuh 22,83% yaitu tahun sebelumnya sebesar 1.616.479 WP menjadi 1.985.503 WP di tahun 2017.

  3b-N Persentase pertumbuhan jumlah WP Badan dan OP Non Karyawan yang melakukan pembayaran Pertumbuhan WP Badan dan OP Non Karyawan yang melakukan pembayaran adalah perbandingan antara selisih/penambahan jumlah WP Badan dan OP Non Karyawan yang melakukan pembayaran pada tahun berjalan dengan jumlah WP Badan dan OP Non Karyawan yang melakukan pembayaran pada tahun sebelumnya.

  Tujuan dari IKU Persentase Pertumbuhan WP Badan dan OP Non Karyawan yang melakukan Pembayaran adalah untuk meningkatkan kepatuhan WP Badan dan OP non karyawan yang melakukan pembayaran. Target rasio pertumbuhan WP Badan dan OP Non Karyawan yang melakukan pembayaran pada tahun 2017 sebesar 25%. Realisasi rasio pertumbuhan jumlah WP Badan dan OP Non Karyawan yang melakukan pembayaran sampai dengan Desember 2017 mencapai 34,52% atau mencapai 138,08% dari target yang ditetapkan.

  Tabel 3. Sasaran Strategis 4: Pelayanan Prima Sumber : Laporan Kinerja DJP, 2017.

  4a-N - Persentase penyampaian SPT melalui e-Filing SPT yang disampaikan melalui e-Filing adalah SPT Tahunan PPh Formulir 1770, 1770S, dan 1771 yang disampaikan melalui e-filing atau e-SPT pada tahun berjalan. Target dari IKU ini adalah WP sasaran e-filing. WP sasaran e-filing adalah WP yang diproyeksikan akan menyampaikan SPT Tahunan PPh Formulir 1770, 1770S, dan 1771, yang jumlahnya ditentukan oleh Kantor Pusat.

  Target IKU tahun 2017 berbeda dengan tahun 2016 yaitu 78% yang mencerminkan persentase penyampaian SPT melalui e-Filing. Polarisasi data ditetapkan menggunakan Maximize, dimana semakin banyak WP yang menyampaikan SPT melalui e-Filing maka realisasi penyampaian SPT melalui e-Filing akan semakin tinggi sehingga diharapkan layanan TIK Kementerian Keuangan kepada pengguna eksternal yang memiliki tingkat kritikalitas sangat tinggi akan bahwa dengan adanya e-filing dapat menjadi lebih baik. Persentase mempermudah wajib pajak dalam penyampaian SPT melalui e-Filing pelaporan pajak. Dimana dari kepatuhan dilaporkan pada setiap triwulan pada pelaporan pajak melebihi target nasional tahun 2017 dengan jenis konsolidasi dan bahkan 80% dari e-filing. periode menggunakan take last known

  SARAN value (realisasi yang digunakan adalah angka periode terakhir).

  Untuk meningkatkan kepatuhan Jumlah penyampaian SPT perpajakan wajib pajak, meliputi:

  Elektronik sampai dengan tanggal 31 1.

  Memudahkan wajib pajak dalam Maret 2017 sebanyak 3.490.635 SPT melaksanakan kewajiban dari Jumlah sasaran WP yang telah perpajakan. ditetapkan sebesar 5.555.816 WP. Maka

  2. pemahaman Memberikan realisasi jumlah penyampaian SPT perpajakan kepada masyarakat melalui e-filing sebesar 62,83% dari luas. target Q1 tahun 2017 sebesar 70%.

  Sehingga capaian IKU pada Q1 sebesar

DAFTAR PUSTAKA 89,76.

  Jurnal Jumlah penyampaian SPT Rahayu, Sri dan Lingga, Ita Salsalina.

  Elektronik sampai dengan tanggal 31 2009. “Pengaruh Modernisasi

  Desember 2017 sebanyak 4.762.217 Sistem Administrasi Perpajakan

  SPT dari Jumlah sasaran WP yang telah Terhadap Kepatuhan Wajib ditetapkan sebesar 5.555.816. Realisasi Pajak, Jurnal Analisa Akuntansi sampai dengan tahun 2017 berakhir dan Perpajakan, Volome 1, adalah sebesar 85,72% penyampaian Nomor 1, Maret 2009, Hlm. 97-

  SPT melalui e-Filing dari target s.d 31 106

  Desember 2017 sebesar 78%. Sehingga capaian IKU s.d 31 Desember 2017 Internet sebesar 109,89.

  KESIMPULAN

   Penelitian ini bertujuan untuk (diakses 5 Mei 2018) mengetahui penerapan e-filing terhadap http://www.pajak.go.id. (diakses 5 Mei kepatuhan wajib pajak di Indonesia

  2018) tahun 2017. Berdasarkan hasil di atas

Dokumen yang terkait

PERTUMBUHAN DAN REPRODUKSI IKAN LAYANG BIRU (Decapterus macarellus) DI PERAIRAN MALUKU UTARA [Growth and reproduction of mackerel scads, Decapterus macarellus (Cuvier, 1833) in North Moluccas waters]

0 0 12

VARIASI SPASIO-TEMPORAL JENIS MAKANAN IKAN MOTAN, Thynnichthys polylepis DI RAWA BANJIRAN SUNGAI KAMPAR KIRI, RIAU [Spatio-temporal variation in the diet of Thynnichtys polylepis in floodplain river of Kampar Kiri, Riau]

0 0 9

SEBARAN SPASIO-TEMPORAL IKAN YANG TERTANGKAP DENGAN JARING PANTAI DI PERAIRAN TELUK AMBON BAGIAN DALAM [Spatio-temporal distribution of fishes catched by beach seine in inner Ambon Bay]

0 3 13

KEBIASAAN MAKANAN IKAN TILAN (Mastacembelus erythrotaenia, Bleeker 1850) DI SUNGAI MUSI [Food habit of fire eel, Mastacembelus erythrotaenia Bleeker 1850 in Musi River]

0 0 10

BIOLOGI REPRODUKSI IKAN BETOK (Anabas testudineus Bloch, 1792) DI RAWA BANJIRAN SUNGAI MAHAKAM, KALIMANTAN TIMUR [Reproductive biology of climbing perch (Anabas testudineus Bloch, 1792) in floodplain of Mahakam River, East Kalimantan]

0 1 15

KEANEKARAGAMAN IKAN DI PERAIRAN TELUK KENDARI SULAWESI TENGGARA [Fish Diversity in Kendari Bay, Southeast Sulawesi]

0 0 16

PENGARUH OUTDOOR LEARNING PADA MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN

2 1 7

PENGARUH IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING KOOPERATIF JIGSAW TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMP

0 1 8

Copyright © 2018, Jurnal Pendidikan IPA Veteran PENGUKURAN KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH SISWA SMA KELAS X DI KABUPATEN KLATEN

0 0 14

PENERAPAN AKTIVITAS AESOP’S BERBANTUAN GUIDANCE WORKSHEET UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA DAN SIKAP ILMIAH

0 0 10