ENTREPRENEUR AND MARKETING STRATEGY Pent
ENTREPRENEUR AND MARKETING
STRATEGY
“Pentingnya Strategi Pemasaran dalam Berwirausaha
Roti Bakar”
Disusun oleh:
Nama
: Dina Uli Malem Depari
NIM
: 10314033
Program Studi : Teknik Industri
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
2017
ABSTRAK
Entrepreneur adalah pengusaha. Entrepreneur adalah orang yang memiliki
keberanian untuk membuka suatu usaha/bisnis dan mampu menciptakan lapangan
pekerjaan. Perekonomian Indonesia pada saat ini telah tumbuh sebanyak 5.3%
untuk tahun 2017. Hal ini menunjukkan bahwa semakin lama Indonesia telah
semakin maju dalam hal perekonomiannya. Bukti dari tumbuhnya perekonomian
Indonesia dapat dilihat dari maraknya pengusaha-pengusaha kecil yang mulai
muncul di bidang kuliner, fashion, otomotif, properti dan lain-lain. Pertumbuhan
ekonomi Indonesia salah satunya dipicu oleh strategi pemasaran yang digunakan
oleh para pengusaha di Indonesia. Pemasaran merupakan suatu usaha yang
dilakukan oleh suatu perusahaan untuk memasarkan suatu produk/jasa mereka agar
produk dapat dikenali oleh masyarakat luas, sehingga masyarakat dapat membeli
atau menggunakan produk tersebut. Strategi pemasaran yang sering digunakan oleh
suatu perusahaan tertentu bermacam-macam tergantung dari kondisi yang dialami
oleh perusahaan tersebut. Pada dasarnya tujuan dalam mendirikan perusahaan
adalah mencari keuntungan semaksimal mungkin. Keberhasilan suatu perusahaan
dalam mencapai tujuan tersebut sangat dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan
dalam memasarkan produknya. Suatu perusahaan yang dapat menjual produknya
dengan harga yang menguntungkan pada tingkat kualitas yang diharapkan, akan
mampu mengatasi tantangan dari para pesaing terutama dalam bidang pemasaran.
Strategi marketing yang digunakan dilihat dari metode promosi yang digunakan,
riset pemasaran yang digunakan, produk yang ingin dipromosikan, sasaran dan
segementasi dari produk yang akan dipasarkan. Keberhasilan strategi pemasaran
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu riset/observasi langsung dan analisa pasar,
keputusan tentang produk apa yang akan dijual, penetapan harga produk tersebut,
promosi yang dilakukan terhadap produk tersebut dan distribusi yang digunakan
pada produk tersebut (marketing mix).
Kata kunci: Entrepreneur, Strategi, Pemasaran, Produk, Metode, Riset
i
DAFTAR ISI
ABSTRAK .........................................................................................................................i
DAFTAR ISI ................................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................................1
1.1. Latar belakang masalah ............................................................................................1
1.2. Perumusan masalah ..................................................................................................2
1.3. Tujuan penulisan ......................................................................................................2
BAB 2 LANDASAN TEORI............................................................................................3
2.1. Entrepreneur ............................................................................................................3
2.1. Pemasaran ...............................................................................................................4
2.2. Dimensi Pemasaran .................................................................................................5
2.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Strategi Pemasaran ..........................................7
2.4. Perencanaan Strategi Pemasaran .............................................................................8
2.5. Sasaran dan Segmentasi Pasar ............................................................................... 10
2.6. Proses Riset Pemasaran ......................................................................................... 13
BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................................... 15
3.1. Latar belakang usaha ............................................................................................. 15
3.2. Rencana Lokasi ..................................................................................................... 15
3.3. Peluang Usaha ....................................................................................................... 16
3.4. Visi, Misi dan Tujuan Usaha ................................................................................. 16
3.4.1. Visi Usaha ...................................................................................................... 16
3.4.2. Misi Usaha ..................................................................................................... 16
3.4.3 Tujuan Usaha .................................................................................................. 17
3.5. Segmentasi Pasar ................................................................................................... 17
3.6. Targeting ............................................................................................................... 20
3.7. Positioning ............................................................................................................ 21
3.8. Deskripsi Produk ................................................................................................... 21
3.9. Rancangan Produk ................................................................................................ 22
3.10. Harga Pesaing ..................................................................................................... 23
3.11. Metode Penetapan Harga..................................................................................... 23
3.12. Strategi Penetapan Harga .................................................................................... 25
3.13. Metode Promosi .................................................................................................. 25
3.14. Bentuk detail promosi ......................................................................................... 27
BAB 4 KESIMPULAN .................................................................................................. 28
ii
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................iv
iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang masalah
Perekonomian Indonesia pada saat ini telah tumbuh sebanyak 5.3% untuk tahun
2017. Hal ini menunjukkan bahwa semakin lama Indonesia telah semakin maju
dalam hal perekonomiannya. Bukti dari tumbuhnya perekonomian Indonesia dapat
dilihat dari maraknya pengusaha-pengusaha kecil yang mulai muncul di bidang
kuliner, fashion, otomotif, properti dan lain-lain. Pertumbuhan ekonomi Indonesia
salah satunya dipicu oleh strategi pemasaran yang digunakan oleh para pengusaha
di Indonesia. Di zaman yang modern ini, kehidupan semakin hari semakin
bertambah. Suatu riset pernah mengatakan bahwa angka kelahiran lebih besar dari
pada angka kematian setiap harinya. Namun lapangan pekerjaan setiap hari semakin
sedikit bahkan hampir tidak ada. Ini membuktikan bahwa laju pertumbuhan
manusia tidak seimbang dengan laju lapangan pekerjaan. Akibatnya muncullah
masalah-masalah seperti kemiskinan, pengangguran, kriminal sebagai akibat dari
tidak tercukupinya lapangan pekerjaan bagi masyarakat,
Pemasaran merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh suatu perusahaan untuk
memasarkan suatu produk/jasa mereka agar produk dapat dikenali oleh masyarakat
luas, sehingga masyarakat dapat membeli atau menggunakan produk tersebut.
Strategi pemasaran yang sering digunakan oleh suatu perusahaan tertentu
bermacam-macam tergantung dari kondisi yang dialami oleh perusahaan tersebut.
Pada dasarnya tujuan dalam mendirikan perusahaan adalah mencari keuntungan
semaksimal mungkin. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan
tersebut sangat dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan dalam memasarkan
produknya. Suatu perusahaan yang dapat menjual produknya dengan harga yang
menguntungkan pada tingkat kualitas yang diharapkan, akan mampu mengatasi
tantangan dari para pesaing terutama dalam bidang pemasaran.
1
Oleh karena itu, upaya untuk menarik konsumen agar melakukan pembelian
terhadap produk mereka, maka perusahaan harus bisa menerapkan suatu strategi
pemasaran yang tepat sesuai dengan kondisi pasar yang dihadapi. Keberhasilan
strategi pemasaran dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu riset/observasi langsung
dan analisa pasar, keputusan tentang produk apa yang akan dijual, penetapan harga
produk tersebut, promosi yang dilakukan terhadap produk tersebut dan distribusi
yang digunakan pada produk tersebut (marketing mix).
1.2. Perumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas permasalahan yang timbul adalah antara
lain adalah:
a. Apa itu strategi pemasaran?
b. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi strategi pemasaran?
c. Apa itu dimensi pemasaran?
d. Bagaimana perencanaan strategi pemasaran?
e. Apa saja segmentasi dan sasaran pasar?
1.3. Tujuan penulisan
Adapun tujuan penulisan dari karya ilmiah ini adalah agar dapat membantu
masyarakat atau pembisnis/pengusaha dalam mengembangkan usahanya dengan
berbagai macam-macam strategi pemasaran. Selain itu karya ilmiah ini dapat
menjadi referensi bagi seorang entrepreneur yang baru akan memulai usahanya
dalam hal membangun strategi pemasaran.
2
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1. Entrepreneur
Apa itu entrepreneur? Entrepreneur adalah pengusaha. Entrepreneur adalah orang
yang memiliki keberanian untuk membuka suatu usaha/bisnis dan mampu
menciptakan
lapangan
pekerjaan.
Pada
dasarnya
manusia
tidak
dapat
melangsungkan kehidupan jika tidak memiliki uang. Uang disini memiliki arti
untuk memenuhi segala kebutuhan sehari-hari mulai dari makanan, tempat tinggal,
pakaian dan lain-lain. Untuk dapat memperoleh uang tersebut, seorang manusia
harus bekerja dengan sekuat tenaga supaya dapat memenuhi kebutuhkan mereka,
Di zaman yang modern ini, kehidupan semakin hari semakin bertambah. Suatu riset
pernah mengatakan bahwa angka kelahiran lebih besar dari pada angka kematian
setiap harinya. Namun lapangan pekerjaan setiap hari semakin sedikit bahkan
hampir tidak ada. Ini membuktikan bahwa laju pertumbuhan manusia tidak
seimbang dengan laju lapangan pekerjaan. Akibatnya muncullah masalah-masalah
seperti kemiskinan, pengangguran, kriminal sebagai akibat dari tidak tercukupinya
lapangan pekerjaan bagi masyarakat,
Oleh sebab itu muncullah entrepreneur untuk dapat mengatasi segala permasalahan
yang ada terutama pengangguran. Dengan menjadi seorang entrepreneur, nilai
positif yang diperoleh merupakan Pekerjaan mulia, karena ia memberi kesempatan
kepada orang lain untuk menafkahi dirinya dan keluarganya, pekerjaan yang
menyenangkan, menciptakan lapangan kerja dan mengurangi pengangguran,
mengurangi kemiskinan berperan pada kemajuan bangsa, perkembangan ekonomi,
mencerdaskan bangsa dan dunia, membuatnya menjadi orang kaya, menjadi
komponen pembangunan bangsa, dikenal banyak orang, dapat mengantarnya
menjadi pemimpin partai politik, dapat menjadi pemimpin negara dan pahlawan
pembangunan. Eddy Soeryanto Soegoto (2014:2)
3
2.1. Pemasaran
Eddy Soeryanto Soegoto (2014:162) mendefinisikan pemasaran adalah proses
perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi, dan distribusi
ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran agar dapat memuaskan
kebutuhan pelanggan dan perusahaan sekaligus. Perencanaan dan pelaksanaan
konsepsi yang dimaksud disini adalah seluruh ide/konsep dalam pemasaran yang
telah direncanakan untuk perusahaannya dan tinggal dilakukan pelaksanaannya.
Penetapan harga disini artinya adalah menetapkan harga dari produk yang akan
dijual atau dipromosikan. Promosi merupakan suatu kegiatan untuk mengiklankan
agar produk yang dibuat dapat diterima oleh masyarakat dan dapat dibeli. Distribusi
ide adalah cara penyampaian ide dalam melakukan strategi pemasaran kepada
manager pemasaran misalnya. Cara yang dilakukan dapat dengan menggunakan
rapat pada divisi pemasaran, menggunakan video dalam bentuk animasi dan lainlain. Barang dan jasa disini adalah entitas yang sering digunakan untuk dilakukan
promosinya.
Philip Kotler (2004:81) mendefinisikan strategi pemasaran adalah pola pikir
pemasaran yang akan digunakan untuk mencapai tujuan pemasarannya. Strategi
pemasaran berisi strategi spesifik untuk pasar sasaran, penetapan posisi, bauran
pemasaran dan besarnya pengeluaran pemasaran. Kotler menitikberatkan sebuah
strategi pemasaran haruslah fokus pada pemasaran yang akan digunakan suatu
perusahaan.
Eddy Soeryanto Soegoto (2014:163) Mengacu pada definisi diatas, dapat diketahui
bahwa titik awal dari pemasaran terletak pada adanya kebutuhan. Untuk memenuhi
kebutuhan tersebut, manusia berusaha mencari “sesuatu”. “Sesuatu” tersebut adalah
produk (barang dan/atau jasa) yang disediakan oleh individu atau perusahaan.
a. Barang dibedakan atas barang konsumsi, yaitu produk-produk dibeli oleh
konsumen untuk penggunaan pribadi (notebook, motor, rumah, dan lain-lain);
dan barang industri, yaitu produk yang dibeli perusahaan untuk menghasilkan
produk lain (kayu, baja, sirkuit dan lain-lain).
4
b. Jasa adalah produk-produk yang tidak berwujud, seperti waktu, keahlian atau
aktivitas-aktivitas, yang dapat dibeli.
c. Nilai adalah perbandingan relatif antara manfaat produk terhadap biayanya.
Makin bermanfaat suatu produk dengan biaya konstan maka makin tinggi pula
nilai produknya.
d. Kegunaan adalah kemampuan suatu barang atau jasa untuk memuaskan
keinginan atau kebutuhan manusia. Kegunaan ini mempunyai empat aspek,
masing-masing: aspek bentuk, waktu, tempat, dan harta benda, yang dapat
meningkatkan nilai produk itu kepada konsumen.
2.2. Dimensi Pemasaran
Eddy Soeryanto Soegoto (2014:165) Holistik Marketing merupakan suatu konsep
pemasaran menyeluruh, yaitu konsep dimana para pemasar berusaha untuk
meningkatkan kesadaran dari suatu kebutuhan konsumen agar didapat pendekatan
yang lebih lengkap dan menyatu (kohesif) sehingga melebihi aplikasi konsep
pemasaran secara tradisional. Konsep ini didasari pada pengembangan, desain dan
pengimplementasian dari program-program pemasaran, proses-proses dan
aktivitas-aktivitas yang disadari saling kebergantungan.
a. Pemasaran melalui hubungan konsumen, saluran dan relasi yang disebut juga
sebagai relationship marketing. Relationship marketing berkembang dalam
dunia bisnis karena para pelaku bisnis menyadari bahwa untuk mengembangkan
dan mempertahankan suatu bisnis, tidak hanya dengan mendapat pelanggan
yang banyak tetapi juga bagaimana caranya mendapatkan pelanggan,
memeliharanya dan mempertahankan pelanggan tersebut. Menurut Kotler juga
menyebutkan bahwa relationship marketing merupakan suatu praktik
membangun hubungan jangka panjang yang memuaskan dengan pihak-pihak
5
kunci meliputi pelanggan, pemasok dan penyalur guna mempertahankan
preferensi dan bisnis dalam jangka panjang.
b. Pemasaran yang bertanggung jawab secara sosial, meliputi lingkungan,
komunitas, etika dan hukum atau disebut juga social responsibility marketing.
Tanggung jawab sosial adalah etika ideologi atau teori bahwa entitas, baik itu
organisasi atau individu, memiliki kewajiban untuk bertindak untuk
menguntungkan masyarakat pada umumnya. Tanggung jawab ini dapat pasif,
dengan menghindari terlibat dalam tindakan sosial berbahaya, atau aktif dengan
melakukan kegiatan secara langsung memajukan tujuan sosial.
c. Pemasaran terpadu, meliputi komunikasi, produk&jasa, serta saluran, atau
disebut juga dengan integrated marketing. Integrated marketing atau pemasaran
terpadu akan menimbulkan dua pemikiran yang hadir menyertainya. Pemikiran
pertama, tentang koordinasi dalam fungsi pemasaran itu sendiri, dan pemikiran
kedua mengenai keterkaitan antar fungsi. Koordinasi maupun keterkaitan
tersebut, sama-sama diikat oleh kunci melayani pelanggan. Ini berarti, semua
tugas dalam fungsi pemasaran dan fungsi-fungsi bisnis lainnya berkomitmen
serta mengarah terhadap memberikan kepuasan kepada pelanggan.
d. Pemasaran internal, meliputi departemen pemasaran, manajamen puncak, dan
departemen lainnya. Internal Marketing atau pemasaran internal adalah proses
yang terjadi dalam suatu perusahaan atau organisasi dimana proses fungsional
sejajar, memotivasi dan memberdayakan karyawan di semua tingkat manajemen
untuk memberikan pengalaman pelanggan yang memuaskan. Eddy Soeryanto
Soegoto (2014:171)
Keempat komponen ini akan membentuk aktivitas pemasaran secara global
sehingga dikatakan sebagai pemasaran keseluruhan atau holistic marketing.
6
2.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Strategi Pemasaran
Berikut merupakan faktor-faktor yang memperngaruhi strategi pemasaran suatu
perusahaan yaitu adalah sebagai berikut:
a. Lingkungan Demografi/Ekonomi (perantara pemasaran dan pemasok)
Selain orang, pasar juga mensyaratkan adanya daya beli. Daya beli pada
perekonomian bergantung pada penghasilan, harga, tabungan, utang, dan
ketersediaan kredit terkini. Para pemasar harus memperhatikan dengan cermat
tren utama yang mempengaruhi pembelian karena tren-tren itu bisa berdampak
besar pada bisnis, khususnya bagi perusahaan-perusahaan yang produknya
diangkat ke konsumen yang peka terhadap harga dan berpendapatan tinggi.
(Kotler 2007:104)
b. Lingkungan Teknologi/Fisik (perantara pemasaran dan umum)
Salah satu kekuatan yang paling dramatis dalam membentuk kehidupan manusia
adalah teknologi. Teknologi telah menghasilkan keajaiban, seperti penisilin,
bedah jantung terbuka, pil KB. Teknologi juga menimbulkan kengerian seperti
bom hydrogen, gas syaraf dan senapan mesin mini. Teknnologi juga
menghasilkan berkat gabungan, seperti mobil dan video game. (Kotler
2007:113)
c. Lingkungan Politik/Hukum (Pemasok dan pesaing)
Sejumlah keputusan pemasaran sangat dipengaruhi oleh perkembangan
lingkungan politik dan hukum. Lingkungan itu dibentuk oleh badan hukum,
badan pemerintah, dan kelompok penekan yang mempengaruhi dan membatasi
beragam organisasi dan individu. Kadang-kadang peraturan-peraturan hukum itu
juga menciptakan peluang baru bagi dunia bisnis. Contohnya, peraturan wajib
daur ulang telah menumbuhkan-kembangkan industry daur ulang dan memacu
penciptaan puluhan perusahaan baru yang membuat produk baru dari bahan7
bahan yang bisa didaur ulang. Dua tren utama itu berhadapan dengan
meningkatnya legislasi bisnis dan pertumbuhan kelompok minat khusus. (Kotler
2007:104)
d. Lingkungan Sosial/Budaya (Pesaing dan umum)
Daya beli diarahkan langsung pada barang dan jasa tertentu serta jauh dari
barang dan jasa lain sesuai selera dan kesukaan orang. Masyarakat membentuk
keyakinan, nilai, dan norma kita. Manusia menyerap, hamper secara tidak sadar,
pandangan dunia yang merumuskan hubungan mereka dengan dirinya sendiri,
dengan sesama, dengan organisasi, dengan masyarakat, dengan alam sekitar, dan
dengan alam semesta.
Dari kelima lingkungan diatas, diperoleh lingkaran yang berisikan mengenai sistem
informasi pemasaran, sistem perencanaan pemasaran, sistem pengorganisasian dan
penerapan pemasaran, dan sistem pengaturan pemasaran. Keempat sistem tersebut
bergerak secara kontinu dan tak berujung. Di dalam keempat sistem tersebut
berisikan tempat, produk, harga dan promosi yang bertujuan pada konsumen yang
tepat sasaran.
2.4. Perencanaan Strategi Pemasaran
Eddy Soeryanto Soegoto (2014:175) mendefinisikan perencanaan strategis adalah
suatu rencana jangka panjang yang bersifat menyeluruh, memberikan rumusan
kemana perusahaan akan diarahkan, dan bagaimana sumber daya dialokasikan
untuk mencapai tujuan selama jangka waktu tertentu dalam berbagai kemungkinan
keadaan lingkungan. Perencanaa strategi juga merupakan suatu proses pemilihan
tujuan-tujuan organisasi, penentuan strategi, kebijaksanaan, program-program
strategi yang diperlukan untuk tujuan-tujuan tersebut. Ada 2 (dua) alasan yang
menunjukkan pentingnya perencanaan strategis, yaitu:
8
a. Perencanaan strategis memberikan kerangka dasar pada semua bentuk-bentuk
perencanaan lainnya yang harus diambil.
b. Pemahaman terhadap perencanaan strategis akan mempermudah pemahaman
bentuk-bentuk perencanaan lainnya.
Eddy Soeryanto Soegoto (2014:175) Dengan adanya perencanaan strategis ini maka
konsepsi perusahaan menjadi jelas sehingga akan memudahkan dalam
memformulasikan sasaran serta rencana-rencana lain dan dapat mengarahkan
sumber-sumber organisasi secara efektif. Sehingga dapat dikatakan bahwa
perencanaan strategi dapat menentukan keberhasilan organisasi atau perusahaan,
hal ini disebabkan karena:
a. Perencanaan strategi merupakan tipe perencanaan yang terpenting.
b. Melakukan perencanaan strategi berarti menetapkan misi organisasi secara jelas.
c. Perencanaan strategi memungkinkan manajer mempersiapkan diri terhadap
kemungkinan terjadinya perubahan pada lingkungan organisasinya.
Agar diperoleh laba hasil pemasaran yang tinggi, maka diperlukan perencanaan
strategi yang baik.
Eddy Soeryanto Soegoto (2014:176) Perencanaan strategi pemasaran dilakukan
melalui tiga tahapan yaitu:
a. Menguji situasi pemasaran saat ini.
b. Menyertakan kesempatan dan menentukan sasaran.
c. Mengembangkan strategi pemasaran.
9
2.5. Sasaran dan Segmentasi Pasar
Segmen pasar terdiri dari kelompok pelanggan yang memiliki seperangkat
keinginan yang sama. Dengan demikian, kita akan membedakan antara pembeli
suatu produk yang sangat mencari produk murah dengan kualitas standar dan
mereka yang mencari produk mahal dengan kualitas yang tinggi. (Kotler 2007:292)
Seorang pemasar
tidak
menciptakan segmen.
Tugas
pemasarn
adalah
mengidentifikasi segmen dan memutuskan pasar mana yang dibidik. Pemasaran
segmen memberi kuntungan besar dibandingkan pemasaran massal. Perusahaan
juga dapat membuat program dan kegiatan pemasaran untuk mencerminkan
pemasaran pesaing. (Kotler 2007:293)
Beberapa ilmuan berusaha membentuk segmen dengan mengamati ciri-ciri
konsumen konsumen, seperti ciri geografis, demografis, dan psikografis. Kemudian
mereka memeriksa apakah segmen-segmen konsumen itu menunjukkan kebutuhan
atau tanggapan produk yang berbeda. Sementara ilmuwan lain berusaha
membentuk segmen dengan memperhatikan tanggapan konsumen terhadap
manfaat yang dicari, waktu penggunaan atau merk. Setelah segmen terbentuk,
ilmuwan melihat apakah ciri-ciri konsumen yang berbeda itu berhubungan dengan
masing-masing segmen tanggapan tersebut. Lepas dari jenis skema segmentasi
mana yang digunakan, yang penting adalah program pemasaran bila disesuaikan
secara menguntungkan untuk mengenali perbedaan pelanggan. Variabel segmentasi
utama diantaranya adalah segementasi geografis, segmentasi demografis,
segmentasi psikografis dan perilaku. (Kotler 2007:301)
a. Segmentasi Geografis
Segmentasi geografis mengharuskan pembagian pasar menjadi unit-unit
geografis yang berbeda, seperti negara, negara bagian, wilayah, provinsi, kota
atau lingkungan rumah tangga. Perusahaan dapat memutuskan untuk beroperasi
dalam satu atau sedikit wilayah geografis atau beroperasi dalam seluruh wilayah,
tetapi memberikan perhatian pada perbedaan lokal.
10
b. Segmentasi Demografis
(Kotler 2007:303) Dalam segmentasi demografis, pasar dibagi menjadi
kelompok-kelompok berdasarkan variabel seperti usia, ukuran keluarga, siklus
hidup keluarga, jenis kelamin, penghasilan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras,
generasi, kewarganegaraan dan kelas sosial. Variabel-variabel demografis
merupakan dasar yang paling popular untuk membedakan kelompok-kelompok
pelanggan. Salah satu alasannya adalah keinginan, preferensi, dan tingkat
pemakaian konsumen sering sangat berhubungan variabel-variabel demografis.
Alasan lain adalah variabel-variabel demografis lebih mudah diukur daripada
kebanyakan variabel. Berikut adalah cara menggunakan variabel demografis
tertentu untuk melakukan segmentasi pasar, yaitu (Kotler 2007:304):
Usia dan tahap siklus hidup
Keinginan dan kemampuan konsumen berubah sejalan dengan usia.
Tahap hidup
Tahap hidup menentukan persoalan utama. Tahap hidup itu menyajikan
peluang-peluang bagi pemasar yang dapat membantu orang menghadapi
persoalan-persoalan utama mereka.
Jenis kelamin
Pria dan wanita cenderung memiliki orientasi sikap dan perilaku yang
berbeda, sebagian pada praktik sosialiasi.
11
Penghasilan
Segmentasi menurut penghasilan merupakan praktik lain yang bertahan lama
dalam jenis-jenis barang dan jasa.
Generasi
Setiap generasi sangat dipengaruhi oleh lingkungan tempat mereka
dibesarkan.
Kelas sosial
Kelas sosial memiliki pengaruh kuat terhadap preferensi seseorang atas
mobil, pakaian, perabot rumah, aktivitas rekreasi, kebiasaan membaca dan
penjualan eceran. Sebagai contoh tahun 1990an adalah ketamakan dan
pameran kekayaan dari kalangan kelas atas.
c. Segmentasi Psikografis
Psikografis adalah ilmu yang menggunakan psikologi dan demografik untuk
lebih memahami konsumen. Dalam segmentasi psikografis, para pembeli dibagi
menjadi kelompok yang berbeda berdasarkan gaya hidup atau kepribadian atau
nilai. Orang-orang dalam kelompok demografis yang sama dapat menunjukkan
gambaran psikografis yang sangat berbeda. (Kotler 2007:308)
d. Segmentasi Perilaku
Dalam segmentasi perilaku, pembeli dibagi menjadi kelompok-kelompok
berdasarkan pengetahuan, sikap pemakaian, atau tanggapan terhadap produk
tertentu. Adanya peran keputusan dan model konversi merupaka dua buah
variabel yang sangat besarpengaruhnya terhadap pembentukan segmentasi
perilaku dalam pasar. (Kotler 2007:310)
12
2.6. Proses Riset Pemasaran
Pada setiap perusahaan, untuk mengetahui demand dari produk yang mereka
hasilkan, perusahaan harus melakukan riset (Kotler 2007:126). Dimana riset ini
bertujuan untuk mengetahui pangsa pasar untuk produk yang mereka hasilkan.
Riset yang dilakukan adalah riset pemasaran. Dibawah ini merupakan enam
langkah hal yang efektif dalam melakukan proses riset pemasaran, yaitu :
a. Langkah pertama : Mendefinisikan masalah, alternatif keputusan, dan tujuan
riset (Kotler 2007:126).
Pada langkah ini, manajar pemasaran harus berhati-hati agar tidak
mendefinisikan suatu masalah terlalu luas atau terlalu sempit bagi periset
perusahaan.
b. Langkah kedua : Menyusun rencana riset (Kotler 2007:127).
Langkah kedua riset pemasaran mengharuskan penyusunan rancangan yang
seefisien mungkin untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan.
Perancangan rencana riset membutuhkan keputusan tentang sumber data,
pendekatan riset, instrument riset, rencana pengambilan sampel dam metode
kontak.
Metode-metode yang dapat digunakan periset pemasaran antara lain (Kotler
2007:135):
Kuisioner melalui surat
Wawancara melalui telepon
Wawancara temu muka
13
Wawancara online
c. Langkah ketiga : Mengumpulkan informasi
Tahap pengumpulan data umumnya merupakan tahap yang paling sulit untuk
didapatkan karena memiliki biaya yang mahal dan memiliki resiko kesalahan
yang paling sering terjadi. (Kotler 2007:137)
d. Langkah keempat : Menganalisis informasi
Langkah ini artinya menyaring hasil penemuan riset yang berguna dari datadata yang telah dikumpulkan. (Kotler 2007:139)
e. Langkah kelima : Menyajikan hasil temuan
Proses riset pemasaran, para ilmuwan harus menyajikan temuan-temuan
mereka yang relevan dengan keputusan pemasaran utama yang dihadapi
manajemen.
f. Langkah keenam : Mengambil keputusan
Para manajer yang mengadakan riset perlu memberi bobot atas buktinya,
mereka harus membuat keputusan sesuai dengan kepercayaan terhadap
penemuan mereka.
14
BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Latar belakang usaha
Seiring perkembangan zaman dan teknologi maka orang sekarang mulai berhatihati dalam memilih dan membeli makanan, karena pada masa kini banyak makanan
yang dibuat dengan menggunakan bahan kimia yang berbahaya. Apalagi
mahasiswa, saat ini tidak memikirkan lagi kebersihan dari makanan yang akan
dikonsumsinya. Sebagian mahasiswa, memilih makanan hanya berpedoman pada
rasanya yang enak, murah cepat disajikan. Tiga hal inilah yang menjadi prioritas
utama mereka dalam membeli makanan. Mereka tidak begitu memikirkan
kandungan yang terdapat dalam makanan tersebut. Untuk itulah kami bermaksud
untuk membuat makanan yang memiliki rasa yang enak dengan harga yang cukup
murah, cepat, aman dan sehat untuk dikonsumsi karena tidak menggunakan bahan
kimia yang berbahaya, serta memiliki kandungan gizi yang cukup. Roti bakar ini
memiliki beraneka ragam rasa, sehingga konsumen dapat memilih rasa yang sesuai
dengan kesukaan mereka. Selain itu roti bakar kami memiliki keunggulan dari yang
lain yaitu adanya topping berupa ice cream dan yoghurt pada roti bakar yang kami
jual. Roti bakar ini dapat dinikmati dalam kondisi apapun, baik pagi hari untuk
sarapan, sebagai makanan cemilan pada saat belajar maupun pengganti makan
malam di malam hari.
3.2. Rencana Lokasi
Rencana lokasi usaha roti ini berada di daerah Dipati Ukur, Bandung. Lokasi ini
baik karena di daerah Dipati Ukur terdapat tiga universitas dimana universitas
tersebut memiliki jumlah mahasiswa cukup banyak. Lebih tepatnya usaha ini akan
dibangun disamping Universitas Komputer Indonesia.
15
3.3. Peluang Usaha
Dari uraian diatas maka sangat potensial bila kami mengembangkan usaha roti
bakar ini, karena mahasiswa pada umumnya sangat menyukai roti bakar
dikarenakan rasanya yang enak, gurih, nikmat, mengenyangkan dan murah. Selain
itu, tidak menutup kemungkinan roti bakar ini dapat dinikmati oleh semua umur
dan semua kalangan tidak hanya mahasiswa saja. Dengan adanya roti bakar ini,
dapat menjadi alternatif bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan makanan
mereka. Selain itu juga secara tidak langsung dapat membuka lapangan kerja bagi
masyarakat yang membutuhkan pekerjaan, karena apabila usaha ini telah
berkembang maka membutuhkan tenaga kerja untuk membantu dalam kelancaran
usaha.
3.4. Visi, Misi dan Tujuan Usaha
3.4.1. Visi Usaha
a) Menjadi salah satu usaha kuliner kalangan muda tersukses di Bandung.
b) Menciptakan sebuah usaha yang unggul dengan kualitas yang terbaik.
c) Menciptakan gaya hidup yang sehat dikalangan mahasiswa.
3.4.2. Misi Usaha
a) Menjual produk dengan harga yang terjangkau tetapi dengan kualitas dan rasa
yang memukau.
b) Memberikan pelayanan yang baik dan ramah untuk menarik pelanggan.
16
c) Berinovasi dalam menciptakan menu-menu yang unik dan menarik.
3.4.3 Tujuan Usaha
a) Menjadi salah satu usaha kuliner kalangan muda tersukses di Bandung dengan
omset yang tinggi sehingga dapat membuka cabang di Indonesia.
b) Mengurangi angka pengangguran khususnya di daerah Bandung.
c) Membantu masyarakat untuk menciptakan gaya hidup yang sehat.
d) Menambah pengalaman dan ilmu pengetahuan kewirausahaan dalam
melakukan kegiatan usaha.
e) Mewujudkan kemampuan dalam berwirausahaan untuk meningkatkan
kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
3.5. Segmentasi Pasar
Mengingat pentingnya pemasaran tersebut, maka usaha ini pun harus menentukan
segmen pasarnya. Selanjutnya sesuai dengan pengertian pasar ialah sekelompok
orang yang mempunyai uang untuk dibelanjakan, mempunyai kemauan, dan
kewenangan untuk melakukan pembelian, maka segmentasi pasar “Roti Bakar
HASIAN” ini terdiri dari beberapa faktor segmentasi pasar yaitu:
1) Segmentasi Geografik
Segmentasi geografik adalah membagi pasar menjadi beberapa unit secara
geografik seperti negara, regional, propinsi, kota, wilayah kecamatan, wilayah
kelurahan dan kompleks perumahan. Sebuah perusahaan mungkin memutuskan
untuk beroperasi dalam satu atau beberapa wilayah geografik ini atau beroperasi
17
di semua wilayah tetapi tidak memperhatikan kebutuhan dan keinginan
psikologis konsumen.
program
Banyak perusahaan dewasa ini merigionalkan
pemasaran produknya, dengan melokalkan produk, iklan, promosi
dan usaha penjualan agar sesuai dengan kebutuhan masingmasing regional,
kota, bahkan kompleks perumahan.
Dalam usaha yang akan kami dirikan yaitu “Roti Bakar HASIAN”,
segmentasi geografik meliputi kota Bandung tepatnya di sekitaran
Universitas Komputer Indonesia.
2) Segmentasi Demografi
Segmentasi pasar demografik adalah membagi pasar menjadi kelompok
berdasarkan pada variabel seperti jenis kelamin, umur, status perkawinan,
jumlah keluarga, umur anak, pendapatan, jabatan, lokasi geografi, mobilitas,
kepemilikan rumah, pendidikan, agama, ras atau kebangsaan. Faktor-faktor
demografik ini merupakan dasar paling populer untuk membuat segmen
kelompok konsumen. Alasannya utamanya, yakni kebutuhan konsumen,
keinginan, dan mudah diukur. Bahkan, kalau segmen pasar mula-mula
ditentukan menggunakan dasar lain, maka karakteristik demografik pasti
diketahui agar mengetahui besar pasar sasaran dan untuk menjangkau secara
efisien.
Dalam produk “Roti Bakar HASIAN” yang kami jual segmentasi
demografik meliputi:
a) Konsumen “Roti Bakar HASIAN” yaitu mahasiswa yang memiliki usia
mulai dari 18-26 tahun.
b) Siklus kehidupan konsumen “Roti Bakar HASIAN” mulai dari remaja
hingga dewasa
18
c) Pria dan wanita cenderung memiliki sikap dan perilaku yang berbeda,
tetapi dalam hal mengkonsumsi makanan tidak ada perbedaan, karena
“Roti Bakar HASIAN” dapat dikonsumsi oleh siapapun tanpa
memandang jenis kelamin.
d) Biaya yang dikeluarkan untuk membeli produk makanan “Roti Bakar
HASIAN” dimulai Rp.6000-Rp.11000.
3) Segmentasi Psikografis
Segmentasi psikografik adalah membagi pembeli menjadi kelompok berbeda
berdasarkan pada karakteristik kelas sosial, gaya hidup atau kepribadian. Dalam
kelompok demografik, orang yang berbeda dapat mempunyai ciri psikografik
yang berbeda.
Dalam produk “Roti Bakar HASIAN” yang kami jual segmentasi psikografi
meliputi:
a) Gaya hidup mahasiswa yang jarang sarapan.
b) Gaya hidup mahasiswa yang sering terburu-buru dalam berangkat
kuliah.
c) Gaya hidup mahasiswa dari semua kalangan khususnya kelas menengah
ke bawah dengan memiliki gaya hidup yang suka nongkrong, suka
membahas masalah kampus bersama teman-temannya diprediksi akan
bertambah dari tahun ke tahun khusunya di Universitas Komputer
Indonesia mengingat semakin diminatinya organisasi kemahasiswaan di
lingkungan kampus.
19
4) Segmentasi Perilaku
Segmentasi tingkah laku adalah mengelompokkan pembeli berdasarkan pada
pengetahuan, sikap, penggunaan atau reaksi mereka terhadap suatu produk.
Banyak pemasar meyakini bahwa variabel tingkah laku merupakan awal paling
baik untuk membentuk segmen pasar.
Dalam produk yang kami jual segmentasi psikografi meliputi:
1) Perilaku mahasiswa yang jarang sarapan.
2) Perilaku mahasiswa yang menginginkan makanan cepat saji.
3) Mahasiswa yang mencari kenyamanan, keceriaan dan kesenangan.
3.6. Targeting
Usaha”Roti Bakar HASIAN” ini berlokasi di Jalan Dipatiukur lebih tepatnya
disamping Universitas Komputer Indonesia, dimana tempat ini merupakan tempat
yang strategis dan dipinggir jalan utama yang banyak di lewati oleh masyarakat
terutama mahasiswa, baik mahasiswa Universitas Komputer Indonesia, mahasiswa
Institut Teknik Harapan Bangsa dan mahasiswa Universitas Padjajaran, sehingga
usaha “Roti Bakar HASIAN” kami ini mudah untuk dikenal oleh masyarakat dan
mahasiswa. Yang menjadi target pasar kami yaitu mahasiswa yang mengikuti
kegiatan kemahasiswaan dan mahasiswa yang bingung mencari tempat untuk
mengerjakan tugas serta masyarakat pengguna jalan tempat usaha kami berdiri .
20
3.7. Positioning
Keunggulan kompetitif yang ditawarkan :
a) Mempunyai menu andalan roti bakar rasa Greentea, Oreo dan juga memiliki
topping ice cream sehingga membedakan dari café-café lainnya.
b) Tempat usaha ‘Roti Bakar HASIAN” ini merupakan tempat yang nyaman untuk
berkumpul dan juga menyediakan berbagai macam rasa Roti Bakar dan
minuman seperti ice lemon, ice chocolate, ice capuccino, serta cemilan bagi
para pengunjung yang hanya ingin bersantai serta memberikan fasilitas WiFi
dan full music.
c) Pelayanan yang santai namun tetap tepat sehingga pengunjung puas.
d) Perbedaan harga dengan cafe-cafe lainnya membedakan karena harga di cafe
“Roti Bakar HASIAN” ini sesuai dengan kantong mahasiswa.
e) Cafe “Roti Bakar HASIAN” mencoba menerapkan sistem green marketing
yang ramah lingkungan dalam pelaksanaan bisnisnya, seperti menggunakan
bahan yang ramah lingkungan (recycle able).
f) Sistem ini menjadi keunggulan Cafe “Roti Bakar HASIAN” dibandingkan
dengan usaha sejenis disekitar UNIKOM, ITHB dan UNPAD mengingat pada
masa sekarang kesadaran mahasiswa akan lingkungan hidup semakin tinggi
sehingga mempengaruhi proses pengambilan keputusan dalam memilih produk
atau jasa yang akan digunakan.
3.8. Deskripsi Produk
Produk roti bakar yang kami tawarkan dalam usaha ini kepada konsumen memiliki
berbagai macam rasa yang dimiliki, seperti:
21
a) Coklat
b) Kacang
c) Keju
d) Strawberry
e) Green tea
f) Cappucino
g) Oreo
h) Dengan topping ice cream dan yoghurt.
Dengan memiliki berbagai macam rasa yang dapat dipadukan tersebut maka
mahasiswa dapat memilih rasa yang mereka inginkan sesuai dengan keinginan
mereka masing-masing. Produk yang kami berikan tidak menggunakan campuran
bahan kimia yang berbahaya seperti formalin, wantek, boraks dan lain-lain
sehingga baik untuk dikonsumsi oleh mahasiswa dan tidak merusak kesehatan.
Selain itu bentuk roti yang kami tawarkan adalah roti dengan bentuk love.
3.9. Rancangan Produk
Produk roti bakar yang kami tawarkan berbentuk love. Produk ini disajikan diatas
piring plastik dengan garpu dan pisau kecil. Selain itu jika konsumen ingin
membawa pulang, kami menyiapkan bungkus berupa tempat plastik kue yang
ramah lingkungan.
22
(sumber: www.google.com)
Gambar 3.1. Rancangan bentuk Roti Bakar
3.10. Harga Pesaing
Harga roti bakar dari pesaing rata-rata memiliki harga Rp. 7000 dengan berbagai
varian rasa. Kami menjual roti bakar dengan harga Rp. 8000 dengan berbagai varian
rasa, namun jika ingin memakai toping seperti ice cream dan yoghurt harga
ditambah menjadi Rp.3000. Harga dari produk kami sedikit lebih mahal
dibandingkan dengan pesaing yang lain dikarenakan kami menjual roti bakar di
sebuah café yang memiliki fasilitas Wifi dan full music.
3.11. Metode Penetapan Harga
Produk yang kami tawarkan memiliki harga yang bervariasi tergantung dari rasa
yang diinginkan oleh konsumen. Metode penetapan harga yang kami lakukan
berdasarkan dari budget mahasiswa dan berdasarkan harga pesaing. Harga pesaing
rata-rata memiliki harga Rp. 7000. Adapun daftar harga yang kami tetapkan adalah
sebagai berikut:
23
Tabel 3.1. Penetapan Harga Roti Bakar
1
Coklat + Susu
Rp. 8.000
2
Coklat + Keju
Rp. 8.000
3
Coklat + Strawberry
Rp. 8.000
4
Strawberry + Susu
Rp. 8.000
5
Strawberry + Keju
Rp. 8.000
6
Strawberry + Oreo
Rp. 8.000
7
Kacang + Susu
Rp. 8.000
8
Kacang + Coklat
Rp. 8.000
9
Tiramisu + Susu
Rp. 8.000
10
Tiramisu + Keju
Rp. 8.000
11
Tiramisu + Oreo
Rp. 8.000
12
Oreo + susu
Rp. 8.000
13
Oreo + keju
Rp. 8.000
14
Oreo + coklat
Rp. 8.000
15
Green tea + susu
Rp. 8.000
16
Green tea + coklat
Rp. 8.000
17
Green tea + oreo
Rp. 8.000
18
Green tea + keju
Rp. 8.000
19
Cappucino + susu
Rp. 8.000
16
Cappucino + coklat
Rp. 8.000
17
Cappucino + keju
Rp. 8.000
18
Cappucino + oreo
Rp. 8.000
19
Cappucino + green tea
Rp. 8.000
20
Tambahan topping (ice cream/
Rp. 3.000
yoghurt)
24
3.12. Strategi Penetapan Harga
Strategi penetapan harga pada produk kami adalah:
a) Pertama adalah penetapan harga yang berorientasi biaya.
b) Kedua, penetapan harga revisi untuk mengambil keuntungan dari perubahan
pasar.
c) Ketiga, harga ditetapkan secara independen dari bauran pemasaran lainnya dan
bukannya sebagai unsur intrinsik dari strategi penentuan posisi pasar.
d) Keempat, harga yang bervariasi untuk berbagai macam produk, segmen pasar,
dan saat pembelian.
3.13. Metode Promosi
Promosi merupakan suatu sarana yang sangat penting untuk dijalankan oleh suatu
suatu bidang usaha, tanpa promosi perkembangan usaha tidak akan berhasil.
Promosi juga merupakan suatu sarana untuk menggambarkan keberadaan usaha
tersebut dengan berbagai menu roti bakar yang kami tawarkan. Tujuan
dilakukannya promosi agar usaha kami banyak dikenal oleh masyarakat. Promosi
yang akan kami lakukan terdiri dari 4 cara yaitu:
a) Dari mulut ke mulut
Promosi ini merupakan promosi yang paling sederhana, serta tidak memerlukan
banyak biaya untuk melakukan promosi ini. Cukup dengan bercerita dengan
teman-teman kita atau keluarga untuk mempromosikan usaha kami, sehingga
secara tidak langsung semua konsumen atau masyarakat akan mengetahui usaha
kami. Dan apabila usaha kami sudah diketahui dan disukai, maka konsumen
25
tersebut akan memberitahukan kepada orang lain untuk membeli roti bakar di
tempat kami.
b) Pengembangan pasar
Mempromosikan usaha ini bisa menambah pasar baru untuk memperluas
jangkauan yang sudah dimiliki. Dalam hal ini dapat dengan memperluas usaha
roti bakar ini ke daerah-daerah lain, dengan harapan usaha ini akan lebih dikenal
oleh masyarakat dan juga dapat menambahkan pendapatan serta dapat
mengurangi tingkat pengangguran dengan mempekerjakan karyawan yang
baru.
c) Pengembangan produk
Mengembangkan dari usaha ini dapat menambahkan topping yang mungkin
tidak ada di pesaing lain, seperti rasa ice cream dan yoghurt dengan harga yang
terjangkau, yang memberikan nilai lebih dimata para konsumen. Sehingga
jangkauan pasar semakin luas, dan tingkat loyalitas konsumen pun setiap
harinya kian meningkat. Kami juga menerima pemesanan pada kegiatan
kemahasiswaan, ulang tahun, arisan, dan rapat-rapat kampus.
d) Dengan media sosial
Selain promosi dari mulut ke mulut, maka promosi juga dapat dilakukan dengan
menggunakan media sosial, seperti dapat melalui instagram. Karena sebagian
besar masyarakat telah menggunakan media internet, sehingga masyarakat
terutama mahasiswa sekitar tempat usaha dapat mengetahui usaha kami.
Berikut merupakan contoh penggunaan media sosial instagram yaitu:
26
(sumber:www.instagram.com/rotibakar543)
Gambar 3.2. Contoh penggunaan media sosial instagram
3.14. Bentuk detail promosi
Bentuk detail promosi dari usaha kami berupa banner . Dibawah ini merupakan
banner dari usaha roti bakar kami.
Gambar 3.3. Banner Roti Bakar HASIAN
27
BAB 4 KESIMPULAN
Dari hasil dan pembahasan pada bab 3, dapat disimpulkan bahwa untuk
membangun sebuah usaha diperlukan kemauan keras, ketekunan dan keberanian
untuk memulai. Sesuai dengan tema yang saya ambil yaitu entrepreneur and
marketing strategy, diperoleh bermacam-macam strategi marketing yang dapat
digunakan untuk mempromosikan usaha yang akan saya buat. Seperti dalam usaha
saya yaitu ROTI BAKAR HASIAN, penggunakan metode promosi antara lain
adalah dengan mulut ke mulut dan media sosial. Selain metode promosi yang harus
jelas, sasaran dan pembagian segmentasi dari produk saya harus jelas agar tidak
merugi kedepannya karena telah memiliki pangsa pasarnya sendiri. Hal ini tidak
muncul secara langsung, perlu dilakukan riset terlebih dahulu, riset itu dilakukan
dengan menggunakan kuisioner, wawancara maupun melihat demand dari pesaing.
Menjadi seorang entrepreneur itu sangatlah menyenangkan apalagi ditambah
dengan kemampuan-kemampuan untuk mengolah usaha tersebut dengan baik
sesuai dengan yang diharapkan. Kehidupan seorang entrepreneur pasti tidak akan
lepas dengan strategi marketing, karena tanpa strategi marketing produk mereka
tidak akan pernah dikenal oleh banyak orang, apabila tidak dikenal maka tidak ada
yang membeli, dan apabila tidak ada yang membeli maka usaha tersebut tidak akan
jalan atau sia-sia. Strategi marketing merupakan salah satu unsur yang sangat
penting dalam entrepreneurship.
28
DAFTAR PUSTAKA
1. Entrepreneurship Menjadi Pembisnis Ulung, Edisi Revisi kedua, Elexmedia
Komputindo, 2014, Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto.
2. Manajemen Pemasaran, Edisi 12, PT Indeks, 2007, Philip Kotler, Kevin
Lane Keller.
iv
STRATEGY
“Pentingnya Strategi Pemasaran dalam Berwirausaha
Roti Bakar”
Disusun oleh:
Nama
: Dina Uli Malem Depari
NIM
: 10314033
Program Studi : Teknik Industri
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
2017
ABSTRAK
Entrepreneur adalah pengusaha. Entrepreneur adalah orang yang memiliki
keberanian untuk membuka suatu usaha/bisnis dan mampu menciptakan lapangan
pekerjaan. Perekonomian Indonesia pada saat ini telah tumbuh sebanyak 5.3%
untuk tahun 2017. Hal ini menunjukkan bahwa semakin lama Indonesia telah
semakin maju dalam hal perekonomiannya. Bukti dari tumbuhnya perekonomian
Indonesia dapat dilihat dari maraknya pengusaha-pengusaha kecil yang mulai
muncul di bidang kuliner, fashion, otomotif, properti dan lain-lain. Pertumbuhan
ekonomi Indonesia salah satunya dipicu oleh strategi pemasaran yang digunakan
oleh para pengusaha di Indonesia. Pemasaran merupakan suatu usaha yang
dilakukan oleh suatu perusahaan untuk memasarkan suatu produk/jasa mereka agar
produk dapat dikenali oleh masyarakat luas, sehingga masyarakat dapat membeli
atau menggunakan produk tersebut. Strategi pemasaran yang sering digunakan oleh
suatu perusahaan tertentu bermacam-macam tergantung dari kondisi yang dialami
oleh perusahaan tersebut. Pada dasarnya tujuan dalam mendirikan perusahaan
adalah mencari keuntungan semaksimal mungkin. Keberhasilan suatu perusahaan
dalam mencapai tujuan tersebut sangat dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan
dalam memasarkan produknya. Suatu perusahaan yang dapat menjual produknya
dengan harga yang menguntungkan pada tingkat kualitas yang diharapkan, akan
mampu mengatasi tantangan dari para pesaing terutama dalam bidang pemasaran.
Strategi marketing yang digunakan dilihat dari metode promosi yang digunakan,
riset pemasaran yang digunakan, produk yang ingin dipromosikan, sasaran dan
segementasi dari produk yang akan dipasarkan. Keberhasilan strategi pemasaran
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu riset/observasi langsung dan analisa pasar,
keputusan tentang produk apa yang akan dijual, penetapan harga produk tersebut,
promosi yang dilakukan terhadap produk tersebut dan distribusi yang digunakan
pada produk tersebut (marketing mix).
Kata kunci: Entrepreneur, Strategi, Pemasaran, Produk, Metode, Riset
i
DAFTAR ISI
ABSTRAK .........................................................................................................................i
DAFTAR ISI ................................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................................1
1.1. Latar belakang masalah ............................................................................................1
1.2. Perumusan masalah ..................................................................................................2
1.3. Tujuan penulisan ......................................................................................................2
BAB 2 LANDASAN TEORI............................................................................................3
2.1. Entrepreneur ............................................................................................................3
2.1. Pemasaran ...............................................................................................................4
2.2. Dimensi Pemasaran .................................................................................................5
2.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Strategi Pemasaran ..........................................7
2.4. Perencanaan Strategi Pemasaran .............................................................................8
2.5. Sasaran dan Segmentasi Pasar ............................................................................... 10
2.6. Proses Riset Pemasaran ......................................................................................... 13
BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................................... 15
3.1. Latar belakang usaha ............................................................................................. 15
3.2. Rencana Lokasi ..................................................................................................... 15
3.3. Peluang Usaha ....................................................................................................... 16
3.4. Visi, Misi dan Tujuan Usaha ................................................................................. 16
3.4.1. Visi Usaha ...................................................................................................... 16
3.4.2. Misi Usaha ..................................................................................................... 16
3.4.3 Tujuan Usaha .................................................................................................. 17
3.5. Segmentasi Pasar ................................................................................................... 17
3.6. Targeting ............................................................................................................... 20
3.7. Positioning ............................................................................................................ 21
3.8. Deskripsi Produk ................................................................................................... 21
3.9. Rancangan Produk ................................................................................................ 22
3.10. Harga Pesaing ..................................................................................................... 23
3.11. Metode Penetapan Harga..................................................................................... 23
3.12. Strategi Penetapan Harga .................................................................................... 25
3.13. Metode Promosi .................................................................................................. 25
3.14. Bentuk detail promosi ......................................................................................... 27
BAB 4 KESIMPULAN .................................................................................................. 28
ii
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................iv
iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang masalah
Perekonomian Indonesia pada saat ini telah tumbuh sebanyak 5.3% untuk tahun
2017. Hal ini menunjukkan bahwa semakin lama Indonesia telah semakin maju
dalam hal perekonomiannya. Bukti dari tumbuhnya perekonomian Indonesia dapat
dilihat dari maraknya pengusaha-pengusaha kecil yang mulai muncul di bidang
kuliner, fashion, otomotif, properti dan lain-lain. Pertumbuhan ekonomi Indonesia
salah satunya dipicu oleh strategi pemasaran yang digunakan oleh para pengusaha
di Indonesia. Di zaman yang modern ini, kehidupan semakin hari semakin
bertambah. Suatu riset pernah mengatakan bahwa angka kelahiran lebih besar dari
pada angka kematian setiap harinya. Namun lapangan pekerjaan setiap hari semakin
sedikit bahkan hampir tidak ada. Ini membuktikan bahwa laju pertumbuhan
manusia tidak seimbang dengan laju lapangan pekerjaan. Akibatnya muncullah
masalah-masalah seperti kemiskinan, pengangguran, kriminal sebagai akibat dari
tidak tercukupinya lapangan pekerjaan bagi masyarakat,
Pemasaran merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh suatu perusahaan untuk
memasarkan suatu produk/jasa mereka agar produk dapat dikenali oleh masyarakat
luas, sehingga masyarakat dapat membeli atau menggunakan produk tersebut.
Strategi pemasaran yang sering digunakan oleh suatu perusahaan tertentu
bermacam-macam tergantung dari kondisi yang dialami oleh perusahaan tersebut.
Pada dasarnya tujuan dalam mendirikan perusahaan adalah mencari keuntungan
semaksimal mungkin. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan
tersebut sangat dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan dalam memasarkan
produknya. Suatu perusahaan yang dapat menjual produknya dengan harga yang
menguntungkan pada tingkat kualitas yang diharapkan, akan mampu mengatasi
tantangan dari para pesaing terutama dalam bidang pemasaran.
1
Oleh karena itu, upaya untuk menarik konsumen agar melakukan pembelian
terhadap produk mereka, maka perusahaan harus bisa menerapkan suatu strategi
pemasaran yang tepat sesuai dengan kondisi pasar yang dihadapi. Keberhasilan
strategi pemasaran dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu riset/observasi langsung
dan analisa pasar, keputusan tentang produk apa yang akan dijual, penetapan harga
produk tersebut, promosi yang dilakukan terhadap produk tersebut dan distribusi
yang digunakan pada produk tersebut (marketing mix).
1.2. Perumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas permasalahan yang timbul adalah antara
lain adalah:
a. Apa itu strategi pemasaran?
b. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi strategi pemasaran?
c. Apa itu dimensi pemasaran?
d. Bagaimana perencanaan strategi pemasaran?
e. Apa saja segmentasi dan sasaran pasar?
1.3. Tujuan penulisan
Adapun tujuan penulisan dari karya ilmiah ini adalah agar dapat membantu
masyarakat atau pembisnis/pengusaha dalam mengembangkan usahanya dengan
berbagai macam-macam strategi pemasaran. Selain itu karya ilmiah ini dapat
menjadi referensi bagi seorang entrepreneur yang baru akan memulai usahanya
dalam hal membangun strategi pemasaran.
2
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1. Entrepreneur
Apa itu entrepreneur? Entrepreneur adalah pengusaha. Entrepreneur adalah orang
yang memiliki keberanian untuk membuka suatu usaha/bisnis dan mampu
menciptakan
lapangan
pekerjaan.
Pada
dasarnya
manusia
tidak
dapat
melangsungkan kehidupan jika tidak memiliki uang. Uang disini memiliki arti
untuk memenuhi segala kebutuhan sehari-hari mulai dari makanan, tempat tinggal,
pakaian dan lain-lain. Untuk dapat memperoleh uang tersebut, seorang manusia
harus bekerja dengan sekuat tenaga supaya dapat memenuhi kebutuhkan mereka,
Di zaman yang modern ini, kehidupan semakin hari semakin bertambah. Suatu riset
pernah mengatakan bahwa angka kelahiran lebih besar dari pada angka kematian
setiap harinya. Namun lapangan pekerjaan setiap hari semakin sedikit bahkan
hampir tidak ada. Ini membuktikan bahwa laju pertumbuhan manusia tidak
seimbang dengan laju lapangan pekerjaan. Akibatnya muncullah masalah-masalah
seperti kemiskinan, pengangguran, kriminal sebagai akibat dari tidak tercukupinya
lapangan pekerjaan bagi masyarakat,
Oleh sebab itu muncullah entrepreneur untuk dapat mengatasi segala permasalahan
yang ada terutama pengangguran. Dengan menjadi seorang entrepreneur, nilai
positif yang diperoleh merupakan Pekerjaan mulia, karena ia memberi kesempatan
kepada orang lain untuk menafkahi dirinya dan keluarganya, pekerjaan yang
menyenangkan, menciptakan lapangan kerja dan mengurangi pengangguran,
mengurangi kemiskinan berperan pada kemajuan bangsa, perkembangan ekonomi,
mencerdaskan bangsa dan dunia, membuatnya menjadi orang kaya, menjadi
komponen pembangunan bangsa, dikenal banyak orang, dapat mengantarnya
menjadi pemimpin partai politik, dapat menjadi pemimpin negara dan pahlawan
pembangunan. Eddy Soeryanto Soegoto (2014:2)
3
2.1. Pemasaran
Eddy Soeryanto Soegoto (2014:162) mendefinisikan pemasaran adalah proses
perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi, dan distribusi
ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran agar dapat memuaskan
kebutuhan pelanggan dan perusahaan sekaligus. Perencanaan dan pelaksanaan
konsepsi yang dimaksud disini adalah seluruh ide/konsep dalam pemasaran yang
telah direncanakan untuk perusahaannya dan tinggal dilakukan pelaksanaannya.
Penetapan harga disini artinya adalah menetapkan harga dari produk yang akan
dijual atau dipromosikan. Promosi merupakan suatu kegiatan untuk mengiklankan
agar produk yang dibuat dapat diterima oleh masyarakat dan dapat dibeli. Distribusi
ide adalah cara penyampaian ide dalam melakukan strategi pemasaran kepada
manager pemasaran misalnya. Cara yang dilakukan dapat dengan menggunakan
rapat pada divisi pemasaran, menggunakan video dalam bentuk animasi dan lainlain. Barang dan jasa disini adalah entitas yang sering digunakan untuk dilakukan
promosinya.
Philip Kotler (2004:81) mendefinisikan strategi pemasaran adalah pola pikir
pemasaran yang akan digunakan untuk mencapai tujuan pemasarannya. Strategi
pemasaran berisi strategi spesifik untuk pasar sasaran, penetapan posisi, bauran
pemasaran dan besarnya pengeluaran pemasaran. Kotler menitikberatkan sebuah
strategi pemasaran haruslah fokus pada pemasaran yang akan digunakan suatu
perusahaan.
Eddy Soeryanto Soegoto (2014:163) Mengacu pada definisi diatas, dapat diketahui
bahwa titik awal dari pemasaran terletak pada adanya kebutuhan. Untuk memenuhi
kebutuhan tersebut, manusia berusaha mencari “sesuatu”. “Sesuatu” tersebut adalah
produk (barang dan/atau jasa) yang disediakan oleh individu atau perusahaan.
a. Barang dibedakan atas barang konsumsi, yaitu produk-produk dibeli oleh
konsumen untuk penggunaan pribadi (notebook, motor, rumah, dan lain-lain);
dan barang industri, yaitu produk yang dibeli perusahaan untuk menghasilkan
produk lain (kayu, baja, sirkuit dan lain-lain).
4
b. Jasa adalah produk-produk yang tidak berwujud, seperti waktu, keahlian atau
aktivitas-aktivitas, yang dapat dibeli.
c. Nilai adalah perbandingan relatif antara manfaat produk terhadap biayanya.
Makin bermanfaat suatu produk dengan biaya konstan maka makin tinggi pula
nilai produknya.
d. Kegunaan adalah kemampuan suatu barang atau jasa untuk memuaskan
keinginan atau kebutuhan manusia. Kegunaan ini mempunyai empat aspek,
masing-masing: aspek bentuk, waktu, tempat, dan harta benda, yang dapat
meningkatkan nilai produk itu kepada konsumen.
2.2. Dimensi Pemasaran
Eddy Soeryanto Soegoto (2014:165) Holistik Marketing merupakan suatu konsep
pemasaran menyeluruh, yaitu konsep dimana para pemasar berusaha untuk
meningkatkan kesadaran dari suatu kebutuhan konsumen agar didapat pendekatan
yang lebih lengkap dan menyatu (kohesif) sehingga melebihi aplikasi konsep
pemasaran secara tradisional. Konsep ini didasari pada pengembangan, desain dan
pengimplementasian dari program-program pemasaran, proses-proses dan
aktivitas-aktivitas yang disadari saling kebergantungan.
a. Pemasaran melalui hubungan konsumen, saluran dan relasi yang disebut juga
sebagai relationship marketing. Relationship marketing berkembang dalam
dunia bisnis karena para pelaku bisnis menyadari bahwa untuk mengembangkan
dan mempertahankan suatu bisnis, tidak hanya dengan mendapat pelanggan
yang banyak tetapi juga bagaimana caranya mendapatkan pelanggan,
memeliharanya dan mempertahankan pelanggan tersebut. Menurut Kotler juga
menyebutkan bahwa relationship marketing merupakan suatu praktik
membangun hubungan jangka panjang yang memuaskan dengan pihak-pihak
5
kunci meliputi pelanggan, pemasok dan penyalur guna mempertahankan
preferensi dan bisnis dalam jangka panjang.
b. Pemasaran yang bertanggung jawab secara sosial, meliputi lingkungan,
komunitas, etika dan hukum atau disebut juga social responsibility marketing.
Tanggung jawab sosial adalah etika ideologi atau teori bahwa entitas, baik itu
organisasi atau individu, memiliki kewajiban untuk bertindak untuk
menguntungkan masyarakat pada umumnya. Tanggung jawab ini dapat pasif,
dengan menghindari terlibat dalam tindakan sosial berbahaya, atau aktif dengan
melakukan kegiatan secara langsung memajukan tujuan sosial.
c. Pemasaran terpadu, meliputi komunikasi, produk&jasa, serta saluran, atau
disebut juga dengan integrated marketing. Integrated marketing atau pemasaran
terpadu akan menimbulkan dua pemikiran yang hadir menyertainya. Pemikiran
pertama, tentang koordinasi dalam fungsi pemasaran itu sendiri, dan pemikiran
kedua mengenai keterkaitan antar fungsi. Koordinasi maupun keterkaitan
tersebut, sama-sama diikat oleh kunci melayani pelanggan. Ini berarti, semua
tugas dalam fungsi pemasaran dan fungsi-fungsi bisnis lainnya berkomitmen
serta mengarah terhadap memberikan kepuasan kepada pelanggan.
d. Pemasaran internal, meliputi departemen pemasaran, manajamen puncak, dan
departemen lainnya. Internal Marketing atau pemasaran internal adalah proses
yang terjadi dalam suatu perusahaan atau organisasi dimana proses fungsional
sejajar, memotivasi dan memberdayakan karyawan di semua tingkat manajemen
untuk memberikan pengalaman pelanggan yang memuaskan. Eddy Soeryanto
Soegoto (2014:171)
Keempat komponen ini akan membentuk aktivitas pemasaran secara global
sehingga dikatakan sebagai pemasaran keseluruhan atau holistic marketing.
6
2.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Strategi Pemasaran
Berikut merupakan faktor-faktor yang memperngaruhi strategi pemasaran suatu
perusahaan yaitu adalah sebagai berikut:
a. Lingkungan Demografi/Ekonomi (perantara pemasaran dan pemasok)
Selain orang, pasar juga mensyaratkan adanya daya beli. Daya beli pada
perekonomian bergantung pada penghasilan, harga, tabungan, utang, dan
ketersediaan kredit terkini. Para pemasar harus memperhatikan dengan cermat
tren utama yang mempengaruhi pembelian karena tren-tren itu bisa berdampak
besar pada bisnis, khususnya bagi perusahaan-perusahaan yang produknya
diangkat ke konsumen yang peka terhadap harga dan berpendapatan tinggi.
(Kotler 2007:104)
b. Lingkungan Teknologi/Fisik (perantara pemasaran dan umum)
Salah satu kekuatan yang paling dramatis dalam membentuk kehidupan manusia
adalah teknologi. Teknologi telah menghasilkan keajaiban, seperti penisilin,
bedah jantung terbuka, pil KB. Teknologi juga menimbulkan kengerian seperti
bom hydrogen, gas syaraf dan senapan mesin mini. Teknnologi juga
menghasilkan berkat gabungan, seperti mobil dan video game. (Kotler
2007:113)
c. Lingkungan Politik/Hukum (Pemasok dan pesaing)
Sejumlah keputusan pemasaran sangat dipengaruhi oleh perkembangan
lingkungan politik dan hukum. Lingkungan itu dibentuk oleh badan hukum,
badan pemerintah, dan kelompok penekan yang mempengaruhi dan membatasi
beragam organisasi dan individu. Kadang-kadang peraturan-peraturan hukum itu
juga menciptakan peluang baru bagi dunia bisnis. Contohnya, peraturan wajib
daur ulang telah menumbuhkan-kembangkan industry daur ulang dan memacu
penciptaan puluhan perusahaan baru yang membuat produk baru dari bahan7
bahan yang bisa didaur ulang. Dua tren utama itu berhadapan dengan
meningkatnya legislasi bisnis dan pertumbuhan kelompok minat khusus. (Kotler
2007:104)
d. Lingkungan Sosial/Budaya (Pesaing dan umum)
Daya beli diarahkan langsung pada barang dan jasa tertentu serta jauh dari
barang dan jasa lain sesuai selera dan kesukaan orang. Masyarakat membentuk
keyakinan, nilai, dan norma kita. Manusia menyerap, hamper secara tidak sadar,
pandangan dunia yang merumuskan hubungan mereka dengan dirinya sendiri,
dengan sesama, dengan organisasi, dengan masyarakat, dengan alam sekitar, dan
dengan alam semesta.
Dari kelima lingkungan diatas, diperoleh lingkaran yang berisikan mengenai sistem
informasi pemasaran, sistem perencanaan pemasaran, sistem pengorganisasian dan
penerapan pemasaran, dan sistem pengaturan pemasaran. Keempat sistem tersebut
bergerak secara kontinu dan tak berujung. Di dalam keempat sistem tersebut
berisikan tempat, produk, harga dan promosi yang bertujuan pada konsumen yang
tepat sasaran.
2.4. Perencanaan Strategi Pemasaran
Eddy Soeryanto Soegoto (2014:175) mendefinisikan perencanaan strategis adalah
suatu rencana jangka panjang yang bersifat menyeluruh, memberikan rumusan
kemana perusahaan akan diarahkan, dan bagaimana sumber daya dialokasikan
untuk mencapai tujuan selama jangka waktu tertentu dalam berbagai kemungkinan
keadaan lingkungan. Perencanaa strategi juga merupakan suatu proses pemilihan
tujuan-tujuan organisasi, penentuan strategi, kebijaksanaan, program-program
strategi yang diperlukan untuk tujuan-tujuan tersebut. Ada 2 (dua) alasan yang
menunjukkan pentingnya perencanaan strategis, yaitu:
8
a. Perencanaan strategis memberikan kerangka dasar pada semua bentuk-bentuk
perencanaan lainnya yang harus diambil.
b. Pemahaman terhadap perencanaan strategis akan mempermudah pemahaman
bentuk-bentuk perencanaan lainnya.
Eddy Soeryanto Soegoto (2014:175) Dengan adanya perencanaan strategis ini maka
konsepsi perusahaan menjadi jelas sehingga akan memudahkan dalam
memformulasikan sasaran serta rencana-rencana lain dan dapat mengarahkan
sumber-sumber organisasi secara efektif. Sehingga dapat dikatakan bahwa
perencanaan strategi dapat menentukan keberhasilan organisasi atau perusahaan,
hal ini disebabkan karena:
a. Perencanaan strategi merupakan tipe perencanaan yang terpenting.
b. Melakukan perencanaan strategi berarti menetapkan misi organisasi secara jelas.
c. Perencanaan strategi memungkinkan manajer mempersiapkan diri terhadap
kemungkinan terjadinya perubahan pada lingkungan organisasinya.
Agar diperoleh laba hasil pemasaran yang tinggi, maka diperlukan perencanaan
strategi yang baik.
Eddy Soeryanto Soegoto (2014:176) Perencanaan strategi pemasaran dilakukan
melalui tiga tahapan yaitu:
a. Menguji situasi pemasaran saat ini.
b. Menyertakan kesempatan dan menentukan sasaran.
c. Mengembangkan strategi pemasaran.
9
2.5. Sasaran dan Segmentasi Pasar
Segmen pasar terdiri dari kelompok pelanggan yang memiliki seperangkat
keinginan yang sama. Dengan demikian, kita akan membedakan antara pembeli
suatu produk yang sangat mencari produk murah dengan kualitas standar dan
mereka yang mencari produk mahal dengan kualitas yang tinggi. (Kotler 2007:292)
Seorang pemasar
tidak
menciptakan segmen.
Tugas
pemasarn
adalah
mengidentifikasi segmen dan memutuskan pasar mana yang dibidik. Pemasaran
segmen memberi kuntungan besar dibandingkan pemasaran massal. Perusahaan
juga dapat membuat program dan kegiatan pemasaran untuk mencerminkan
pemasaran pesaing. (Kotler 2007:293)
Beberapa ilmuan berusaha membentuk segmen dengan mengamati ciri-ciri
konsumen konsumen, seperti ciri geografis, demografis, dan psikografis. Kemudian
mereka memeriksa apakah segmen-segmen konsumen itu menunjukkan kebutuhan
atau tanggapan produk yang berbeda. Sementara ilmuwan lain berusaha
membentuk segmen dengan memperhatikan tanggapan konsumen terhadap
manfaat yang dicari, waktu penggunaan atau merk. Setelah segmen terbentuk,
ilmuwan melihat apakah ciri-ciri konsumen yang berbeda itu berhubungan dengan
masing-masing segmen tanggapan tersebut. Lepas dari jenis skema segmentasi
mana yang digunakan, yang penting adalah program pemasaran bila disesuaikan
secara menguntungkan untuk mengenali perbedaan pelanggan. Variabel segmentasi
utama diantaranya adalah segementasi geografis, segmentasi demografis,
segmentasi psikografis dan perilaku. (Kotler 2007:301)
a. Segmentasi Geografis
Segmentasi geografis mengharuskan pembagian pasar menjadi unit-unit
geografis yang berbeda, seperti negara, negara bagian, wilayah, provinsi, kota
atau lingkungan rumah tangga. Perusahaan dapat memutuskan untuk beroperasi
dalam satu atau sedikit wilayah geografis atau beroperasi dalam seluruh wilayah,
tetapi memberikan perhatian pada perbedaan lokal.
10
b. Segmentasi Demografis
(Kotler 2007:303) Dalam segmentasi demografis, pasar dibagi menjadi
kelompok-kelompok berdasarkan variabel seperti usia, ukuran keluarga, siklus
hidup keluarga, jenis kelamin, penghasilan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras,
generasi, kewarganegaraan dan kelas sosial. Variabel-variabel demografis
merupakan dasar yang paling popular untuk membedakan kelompok-kelompok
pelanggan. Salah satu alasannya adalah keinginan, preferensi, dan tingkat
pemakaian konsumen sering sangat berhubungan variabel-variabel demografis.
Alasan lain adalah variabel-variabel demografis lebih mudah diukur daripada
kebanyakan variabel. Berikut adalah cara menggunakan variabel demografis
tertentu untuk melakukan segmentasi pasar, yaitu (Kotler 2007:304):
Usia dan tahap siklus hidup
Keinginan dan kemampuan konsumen berubah sejalan dengan usia.
Tahap hidup
Tahap hidup menentukan persoalan utama. Tahap hidup itu menyajikan
peluang-peluang bagi pemasar yang dapat membantu orang menghadapi
persoalan-persoalan utama mereka.
Jenis kelamin
Pria dan wanita cenderung memiliki orientasi sikap dan perilaku yang
berbeda, sebagian pada praktik sosialiasi.
11
Penghasilan
Segmentasi menurut penghasilan merupakan praktik lain yang bertahan lama
dalam jenis-jenis barang dan jasa.
Generasi
Setiap generasi sangat dipengaruhi oleh lingkungan tempat mereka
dibesarkan.
Kelas sosial
Kelas sosial memiliki pengaruh kuat terhadap preferensi seseorang atas
mobil, pakaian, perabot rumah, aktivitas rekreasi, kebiasaan membaca dan
penjualan eceran. Sebagai contoh tahun 1990an adalah ketamakan dan
pameran kekayaan dari kalangan kelas atas.
c. Segmentasi Psikografis
Psikografis adalah ilmu yang menggunakan psikologi dan demografik untuk
lebih memahami konsumen. Dalam segmentasi psikografis, para pembeli dibagi
menjadi kelompok yang berbeda berdasarkan gaya hidup atau kepribadian atau
nilai. Orang-orang dalam kelompok demografis yang sama dapat menunjukkan
gambaran psikografis yang sangat berbeda. (Kotler 2007:308)
d. Segmentasi Perilaku
Dalam segmentasi perilaku, pembeli dibagi menjadi kelompok-kelompok
berdasarkan pengetahuan, sikap pemakaian, atau tanggapan terhadap produk
tertentu. Adanya peran keputusan dan model konversi merupaka dua buah
variabel yang sangat besarpengaruhnya terhadap pembentukan segmentasi
perilaku dalam pasar. (Kotler 2007:310)
12
2.6. Proses Riset Pemasaran
Pada setiap perusahaan, untuk mengetahui demand dari produk yang mereka
hasilkan, perusahaan harus melakukan riset (Kotler 2007:126). Dimana riset ini
bertujuan untuk mengetahui pangsa pasar untuk produk yang mereka hasilkan.
Riset yang dilakukan adalah riset pemasaran. Dibawah ini merupakan enam
langkah hal yang efektif dalam melakukan proses riset pemasaran, yaitu :
a. Langkah pertama : Mendefinisikan masalah, alternatif keputusan, dan tujuan
riset (Kotler 2007:126).
Pada langkah ini, manajar pemasaran harus berhati-hati agar tidak
mendefinisikan suatu masalah terlalu luas atau terlalu sempit bagi periset
perusahaan.
b. Langkah kedua : Menyusun rencana riset (Kotler 2007:127).
Langkah kedua riset pemasaran mengharuskan penyusunan rancangan yang
seefisien mungkin untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan.
Perancangan rencana riset membutuhkan keputusan tentang sumber data,
pendekatan riset, instrument riset, rencana pengambilan sampel dam metode
kontak.
Metode-metode yang dapat digunakan periset pemasaran antara lain (Kotler
2007:135):
Kuisioner melalui surat
Wawancara melalui telepon
Wawancara temu muka
13
Wawancara online
c. Langkah ketiga : Mengumpulkan informasi
Tahap pengumpulan data umumnya merupakan tahap yang paling sulit untuk
didapatkan karena memiliki biaya yang mahal dan memiliki resiko kesalahan
yang paling sering terjadi. (Kotler 2007:137)
d. Langkah keempat : Menganalisis informasi
Langkah ini artinya menyaring hasil penemuan riset yang berguna dari datadata yang telah dikumpulkan. (Kotler 2007:139)
e. Langkah kelima : Menyajikan hasil temuan
Proses riset pemasaran, para ilmuwan harus menyajikan temuan-temuan
mereka yang relevan dengan keputusan pemasaran utama yang dihadapi
manajemen.
f. Langkah keenam : Mengambil keputusan
Para manajer yang mengadakan riset perlu memberi bobot atas buktinya,
mereka harus membuat keputusan sesuai dengan kepercayaan terhadap
penemuan mereka.
14
BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Latar belakang usaha
Seiring perkembangan zaman dan teknologi maka orang sekarang mulai berhatihati dalam memilih dan membeli makanan, karena pada masa kini banyak makanan
yang dibuat dengan menggunakan bahan kimia yang berbahaya. Apalagi
mahasiswa, saat ini tidak memikirkan lagi kebersihan dari makanan yang akan
dikonsumsinya. Sebagian mahasiswa, memilih makanan hanya berpedoman pada
rasanya yang enak, murah cepat disajikan. Tiga hal inilah yang menjadi prioritas
utama mereka dalam membeli makanan. Mereka tidak begitu memikirkan
kandungan yang terdapat dalam makanan tersebut. Untuk itulah kami bermaksud
untuk membuat makanan yang memiliki rasa yang enak dengan harga yang cukup
murah, cepat, aman dan sehat untuk dikonsumsi karena tidak menggunakan bahan
kimia yang berbahaya, serta memiliki kandungan gizi yang cukup. Roti bakar ini
memiliki beraneka ragam rasa, sehingga konsumen dapat memilih rasa yang sesuai
dengan kesukaan mereka. Selain itu roti bakar kami memiliki keunggulan dari yang
lain yaitu adanya topping berupa ice cream dan yoghurt pada roti bakar yang kami
jual. Roti bakar ini dapat dinikmati dalam kondisi apapun, baik pagi hari untuk
sarapan, sebagai makanan cemilan pada saat belajar maupun pengganti makan
malam di malam hari.
3.2. Rencana Lokasi
Rencana lokasi usaha roti ini berada di daerah Dipati Ukur, Bandung. Lokasi ini
baik karena di daerah Dipati Ukur terdapat tiga universitas dimana universitas
tersebut memiliki jumlah mahasiswa cukup banyak. Lebih tepatnya usaha ini akan
dibangun disamping Universitas Komputer Indonesia.
15
3.3. Peluang Usaha
Dari uraian diatas maka sangat potensial bila kami mengembangkan usaha roti
bakar ini, karena mahasiswa pada umumnya sangat menyukai roti bakar
dikarenakan rasanya yang enak, gurih, nikmat, mengenyangkan dan murah. Selain
itu, tidak menutup kemungkinan roti bakar ini dapat dinikmati oleh semua umur
dan semua kalangan tidak hanya mahasiswa saja. Dengan adanya roti bakar ini,
dapat menjadi alternatif bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan makanan
mereka. Selain itu juga secara tidak langsung dapat membuka lapangan kerja bagi
masyarakat yang membutuhkan pekerjaan, karena apabila usaha ini telah
berkembang maka membutuhkan tenaga kerja untuk membantu dalam kelancaran
usaha.
3.4. Visi, Misi dan Tujuan Usaha
3.4.1. Visi Usaha
a) Menjadi salah satu usaha kuliner kalangan muda tersukses di Bandung.
b) Menciptakan sebuah usaha yang unggul dengan kualitas yang terbaik.
c) Menciptakan gaya hidup yang sehat dikalangan mahasiswa.
3.4.2. Misi Usaha
a) Menjual produk dengan harga yang terjangkau tetapi dengan kualitas dan rasa
yang memukau.
b) Memberikan pelayanan yang baik dan ramah untuk menarik pelanggan.
16
c) Berinovasi dalam menciptakan menu-menu yang unik dan menarik.
3.4.3 Tujuan Usaha
a) Menjadi salah satu usaha kuliner kalangan muda tersukses di Bandung dengan
omset yang tinggi sehingga dapat membuka cabang di Indonesia.
b) Mengurangi angka pengangguran khususnya di daerah Bandung.
c) Membantu masyarakat untuk menciptakan gaya hidup yang sehat.
d) Menambah pengalaman dan ilmu pengetahuan kewirausahaan dalam
melakukan kegiatan usaha.
e) Mewujudkan kemampuan dalam berwirausahaan untuk meningkatkan
kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
3.5. Segmentasi Pasar
Mengingat pentingnya pemasaran tersebut, maka usaha ini pun harus menentukan
segmen pasarnya. Selanjutnya sesuai dengan pengertian pasar ialah sekelompok
orang yang mempunyai uang untuk dibelanjakan, mempunyai kemauan, dan
kewenangan untuk melakukan pembelian, maka segmentasi pasar “Roti Bakar
HASIAN” ini terdiri dari beberapa faktor segmentasi pasar yaitu:
1) Segmentasi Geografik
Segmentasi geografik adalah membagi pasar menjadi beberapa unit secara
geografik seperti negara, regional, propinsi, kota, wilayah kecamatan, wilayah
kelurahan dan kompleks perumahan. Sebuah perusahaan mungkin memutuskan
untuk beroperasi dalam satu atau beberapa wilayah geografik ini atau beroperasi
17
di semua wilayah tetapi tidak memperhatikan kebutuhan dan keinginan
psikologis konsumen.
program
Banyak perusahaan dewasa ini merigionalkan
pemasaran produknya, dengan melokalkan produk, iklan, promosi
dan usaha penjualan agar sesuai dengan kebutuhan masingmasing regional,
kota, bahkan kompleks perumahan.
Dalam usaha yang akan kami dirikan yaitu “Roti Bakar HASIAN”,
segmentasi geografik meliputi kota Bandung tepatnya di sekitaran
Universitas Komputer Indonesia.
2) Segmentasi Demografi
Segmentasi pasar demografik adalah membagi pasar menjadi kelompok
berdasarkan pada variabel seperti jenis kelamin, umur, status perkawinan,
jumlah keluarga, umur anak, pendapatan, jabatan, lokasi geografi, mobilitas,
kepemilikan rumah, pendidikan, agama, ras atau kebangsaan. Faktor-faktor
demografik ini merupakan dasar paling populer untuk membuat segmen
kelompok konsumen. Alasannya utamanya, yakni kebutuhan konsumen,
keinginan, dan mudah diukur. Bahkan, kalau segmen pasar mula-mula
ditentukan menggunakan dasar lain, maka karakteristik demografik pasti
diketahui agar mengetahui besar pasar sasaran dan untuk menjangkau secara
efisien.
Dalam produk “Roti Bakar HASIAN” yang kami jual segmentasi
demografik meliputi:
a) Konsumen “Roti Bakar HASIAN” yaitu mahasiswa yang memiliki usia
mulai dari 18-26 tahun.
b) Siklus kehidupan konsumen “Roti Bakar HASIAN” mulai dari remaja
hingga dewasa
18
c) Pria dan wanita cenderung memiliki sikap dan perilaku yang berbeda,
tetapi dalam hal mengkonsumsi makanan tidak ada perbedaan, karena
“Roti Bakar HASIAN” dapat dikonsumsi oleh siapapun tanpa
memandang jenis kelamin.
d) Biaya yang dikeluarkan untuk membeli produk makanan “Roti Bakar
HASIAN” dimulai Rp.6000-Rp.11000.
3) Segmentasi Psikografis
Segmentasi psikografik adalah membagi pembeli menjadi kelompok berbeda
berdasarkan pada karakteristik kelas sosial, gaya hidup atau kepribadian. Dalam
kelompok demografik, orang yang berbeda dapat mempunyai ciri psikografik
yang berbeda.
Dalam produk “Roti Bakar HASIAN” yang kami jual segmentasi psikografi
meliputi:
a) Gaya hidup mahasiswa yang jarang sarapan.
b) Gaya hidup mahasiswa yang sering terburu-buru dalam berangkat
kuliah.
c) Gaya hidup mahasiswa dari semua kalangan khususnya kelas menengah
ke bawah dengan memiliki gaya hidup yang suka nongkrong, suka
membahas masalah kampus bersama teman-temannya diprediksi akan
bertambah dari tahun ke tahun khusunya di Universitas Komputer
Indonesia mengingat semakin diminatinya organisasi kemahasiswaan di
lingkungan kampus.
19
4) Segmentasi Perilaku
Segmentasi tingkah laku adalah mengelompokkan pembeli berdasarkan pada
pengetahuan, sikap, penggunaan atau reaksi mereka terhadap suatu produk.
Banyak pemasar meyakini bahwa variabel tingkah laku merupakan awal paling
baik untuk membentuk segmen pasar.
Dalam produk yang kami jual segmentasi psikografi meliputi:
1) Perilaku mahasiswa yang jarang sarapan.
2) Perilaku mahasiswa yang menginginkan makanan cepat saji.
3) Mahasiswa yang mencari kenyamanan, keceriaan dan kesenangan.
3.6. Targeting
Usaha”Roti Bakar HASIAN” ini berlokasi di Jalan Dipatiukur lebih tepatnya
disamping Universitas Komputer Indonesia, dimana tempat ini merupakan tempat
yang strategis dan dipinggir jalan utama yang banyak di lewati oleh masyarakat
terutama mahasiswa, baik mahasiswa Universitas Komputer Indonesia, mahasiswa
Institut Teknik Harapan Bangsa dan mahasiswa Universitas Padjajaran, sehingga
usaha “Roti Bakar HASIAN” kami ini mudah untuk dikenal oleh masyarakat dan
mahasiswa. Yang menjadi target pasar kami yaitu mahasiswa yang mengikuti
kegiatan kemahasiswaan dan mahasiswa yang bingung mencari tempat untuk
mengerjakan tugas serta masyarakat pengguna jalan tempat usaha kami berdiri .
20
3.7. Positioning
Keunggulan kompetitif yang ditawarkan :
a) Mempunyai menu andalan roti bakar rasa Greentea, Oreo dan juga memiliki
topping ice cream sehingga membedakan dari café-café lainnya.
b) Tempat usaha ‘Roti Bakar HASIAN” ini merupakan tempat yang nyaman untuk
berkumpul dan juga menyediakan berbagai macam rasa Roti Bakar dan
minuman seperti ice lemon, ice chocolate, ice capuccino, serta cemilan bagi
para pengunjung yang hanya ingin bersantai serta memberikan fasilitas WiFi
dan full music.
c) Pelayanan yang santai namun tetap tepat sehingga pengunjung puas.
d) Perbedaan harga dengan cafe-cafe lainnya membedakan karena harga di cafe
“Roti Bakar HASIAN” ini sesuai dengan kantong mahasiswa.
e) Cafe “Roti Bakar HASIAN” mencoba menerapkan sistem green marketing
yang ramah lingkungan dalam pelaksanaan bisnisnya, seperti menggunakan
bahan yang ramah lingkungan (recycle able).
f) Sistem ini menjadi keunggulan Cafe “Roti Bakar HASIAN” dibandingkan
dengan usaha sejenis disekitar UNIKOM, ITHB dan UNPAD mengingat pada
masa sekarang kesadaran mahasiswa akan lingkungan hidup semakin tinggi
sehingga mempengaruhi proses pengambilan keputusan dalam memilih produk
atau jasa yang akan digunakan.
3.8. Deskripsi Produk
Produk roti bakar yang kami tawarkan dalam usaha ini kepada konsumen memiliki
berbagai macam rasa yang dimiliki, seperti:
21
a) Coklat
b) Kacang
c) Keju
d) Strawberry
e) Green tea
f) Cappucino
g) Oreo
h) Dengan topping ice cream dan yoghurt.
Dengan memiliki berbagai macam rasa yang dapat dipadukan tersebut maka
mahasiswa dapat memilih rasa yang mereka inginkan sesuai dengan keinginan
mereka masing-masing. Produk yang kami berikan tidak menggunakan campuran
bahan kimia yang berbahaya seperti formalin, wantek, boraks dan lain-lain
sehingga baik untuk dikonsumsi oleh mahasiswa dan tidak merusak kesehatan.
Selain itu bentuk roti yang kami tawarkan adalah roti dengan bentuk love.
3.9. Rancangan Produk
Produk roti bakar yang kami tawarkan berbentuk love. Produk ini disajikan diatas
piring plastik dengan garpu dan pisau kecil. Selain itu jika konsumen ingin
membawa pulang, kami menyiapkan bungkus berupa tempat plastik kue yang
ramah lingkungan.
22
(sumber: www.google.com)
Gambar 3.1. Rancangan bentuk Roti Bakar
3.10. Harga Pesaing
Harga roti bakar dari pesaing rata-rata memiliki harga Rp. 7000 dengan berbagai
varian rasa. Kami menjual roti bakar dengan harga Rp. 8000 dengan berbagai varian
rasa, namun jika ingin memakai toping seperti ice cream dan yoghurt harga
ditambah menjadi Rp.3000. Harga dari produk kami sedikit lebih mahal
dibandingkan dengan pesaing yang lain dikarenakan kami menjual roti bakar di
sebuah café yang memiliki fasilitas Wifi dan full music.
3.11. Metode Penetapan Harga
Produk yang kami tawarkan memiliki harga yang bervariasi tergantung dari rasa
yang diinginkan oleh konsumen. Metode penetapan harga yang kami lakukan
berdasarkan dari budget mahasiswa dan berdasarkan harga pesaing. Harga pesaing
rata-rata memiliki harga Rp. 7000. Adapun daftar harga yang kami tetapkan adalah
sebagai berikut:
23
Tabel 3.1. Penetapan Harga Roti Bakar
1
Coklat + Susu
Rp. 8.000
2
Coklat + Keju
Rp. 8.000
3
Coklat + Strawberry
Rp. 8.000
4
Strawberry + Susu
Rp. 8.000
5
Strawberry + Keju
Rp. 8.000
6
Strawberry + Oreo
Rp. 8.000
7
Kacang + Susu
Rp. 8.000
8
Kacang + Coklat
Rp. 8.000
9
Tiramisu + Susu
Rp. 8.000
10
Tiramisu + Keju
Rp. 8.000
11
Tiramisu + Oreo
Rp. 8.000
12
Oreo + susu
Rp. 8.000
13
Oreo + keju
Rp. 8.000
14
Oreo + coklat
Rp. 8.000
15
Green tea + susu
Rp. 8.000
16
Green tea + coklat
Rp. 8.000
17
Green tea + oreo
Rp. 8.000
18
Green tea + keju
Rp. 8.000
19
Cappucino + susu
Rp. 8.000
16
Cappucino + coklat
Rp. 8.000
17
Cappucino + keju
Rp. 8.000
18
Cappucino + oreo
Rp. 8.000
19
Cappucino + green tea
Rp. 8.000
20
Tambahan topping (ice cream/
Rp. 3.000
yoghurt)
24
3.12. Strategi Penetapan Harga
Strategi penetapan harga pada produk kami adalah:
a) Pertama adalah penetapan harga yang berorientasi biaya.
b) Kedua, penetapan harga revisi untuk mengambil keuntungan dari perubahan
pasar.
c) Ketiga, harga ditetapkan secara independen dari bauran pemasaran lainnya dan
bukannya sebagai unsur intrinsik dari strategi penentuan posisi pasar.
d) Keempat, harga yang bervariasi untuk berbagai macam produk, segmen pasar,
dan saat pembelian.
3.13. Metode Promosi
Promosi merupakan suatu sarana yang sangat penting untuk dijalankan oleh suatu
suatu bidang usaha, tanpa promosi perkembangan usaha tidak akan berhasil.
Promosi juga merupakan suatu sarana untuk menggambarkan keberadaan usaha
tersebut dengan berbagai menu roti bakar yang kami tawarkan. Tujuan
dilakukannya promosi agar usaha kami banyak dikenal oleh masyarakat. Promosi
yang akan kami lakukan terdiri dari 4 cara yaitu:
a) Dari mulut ke mulut
Promosi ini merupakan promosi yang paling sederhana, serta tidak memerlukan
banyak biaya untuk melakukan promosi ini. Cukup dengan bercerita dengan
teman-teman kita atau keluarga untuk mempromosikan usaha kami, sehingga
secara tidak langsung semua konsumen atau masyarakat akan mengetahui usaha
kami. Dan apabila usaha kami sudah diketahui dan disukai, maka konsumen
25
tersebut akan memberitahukan kepada orang lain untuk membeli roti bakar di
tempat kami.
b) Pengembangan pasar
Mempromosikan usaha ini bisa menambah pasar baru untuk memperluas
jangkauan yang sudah dimiliki. Dalam hal ini dapat dengan memperluas usaha
roti bakar ini ke daerah-daerah lain, dengan harapan usaha ini akan lebih dikenal
oleh masyarakat dan juga dapat menambahkan pendapatan serta dapat
mengurangi tingkat pengangguran dengan mempekerjakan karyawan yang
baru.
c) Pengembangan produk
Mengembangkan dari usaha ini dapat menambahkan topping yang mungkin
tidak ada di pesaing lain, seperti rasa ice cream dan yoghurt dengan harga yang
terjangkau, yang memberikan nilai lebih dimata para konsumen. Sehingga
jangkauan pasar semakin luas, dan tingkat loyalitas konsumen pun setiap
harinya kian meningkat. Kami juga menerima pemesanan pada kegiatan
kemahasiswaan, ulang tahun, arisan, dan rapat-rapat kampus.
d) Dengan media sosial
Selain promosi dari mulut ke mulut, maka promosi juga dapat dilakukan dengan
menggunakan media sosial, seperti dapat melalui instagram. Karena sebagian
besar masyarakat telah menggunakan media internet, sehingga masyarakat
terutama mahasiswa sekitar tempat usaha dapat mengetahui usaha kami.
Berikut merupakan contoh penggunaan media sosial instagram yaitu:
26
(sumber:www.instagram.com/rotibakar543)
Gambar 3.2. Contoh penggunaan media sosial instagram
3.14. Bentuk detail promosi
Bentuk detail promosi dari usaha kami berupa banner . Dibawah ini merupakan
banner dari usaha roti bakar kami.
Gambar 3.3. Banner Roti Bakar HASIAN
27
BAB 4 KESIMPULAN
Dari hasil dan pembahasan pada bab 3, dapat disimpulkan bahwa untuk
membangun sebuah usaha diperlukan kemauan keras, ketekunan dan keberanian
untuk memulai. Sesuai dengan tema yang saya ambil yaitu entrepreneur and
marketing strategy, diperoleh bermacam-macam strategi marketing yang dapat
digunakan untuk mempromosikan usaha yang akan saya buat. Seperti dalam usaha
saya yaitu ROTI BAKAR HASIAN, penggunakan metode promosi antara lain
adalah dengan mulut ke mulut dan media sosial. Selain metode promosi yang harus
jelas, sasaran dan pembagian segmentasi dari produk saya harus jelas agar tidak
merugi kedepannya karena telah memiliki pangsa pasarnya sendiri. Hal ini tidak
muncul secara langsung, perlu dilakukan riset terlebih dahulu, riset itu dilakukan
dengan menggunakan kuisioner, wawancara maupun melihat demand dari pesaing.
Menjadi seorang entrepreneur itu sangatlah menyenangkan apalagi ditambah
dengan kemampuan-kemampuan untuk mengolah usaha tersebut dengan baik
sesuai dengan yang diharapkan. Kehidupan seorang entrepreneur pasti tidak akan
lepas dengan strategi marketing, karena tanpa strategi marketing produk mereka
tidak akan pernah dikenal oleh banyak orang, apabila tidak dikenal maka tidak ada
yang membeli, dan apabila tidak ada yang membeli maka usaha tersebut tidak akan
jalan atau sia-sia. Strategi marketing merupakan salah satu unsur yang sangat
penting dalam entrepreneurship.
28
DAFTAR PUSTAKA
1. Entrepreneurship Menjadi Pembisnis Ulung, Edisi Revisi kedua, Elexmedia
Komputindo, 2014, Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto.
2. Manajemen Pemasaran, Edisi 12, PT Indeks, 2007, Philip Kotler, Kevin
Lane Keller.
iv