Kemah Pelajar Lintas Agama

  1 Edisi 7/ Tahun I/ Juli 2015 Bidang Penmad Pendidikan Karakter dalam Kurikulum 2013

  19

  25 Artikel Indahnya Sinergi Pendidikan media pemersatu umat Kemah Pelajar

Lintas Agama

  ISSN : 2460 - 3813

  Salam Redaksi Penanggung Jawab : Badrus Salam ; Redaktur : Budiawan, Gentur Rachma Indriadi, Suripah, Martina Wulandari, M Fachri ; Penyunting / Editor : Saronji, Muhammad Khoirulloh ; Design Grafis / Fotografer : Hery Basuki, Djati Prasetyo ; Sekretariat : Yudi Prasetyo, Amin Sri Widodo

  Majalah Bulanan SEJAHTERA

  Wassalamu’alaikum Wr. Wb

  Akhirnya, kami segenap redaksi majalah SEJAHTERA memohon maaf atas segala kekurangan. Tak lupa kami sampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan dalam penerbitan majalah ini. Kami sadar, majalah ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu, kritik dan saran yang membangun selalu kami nanti untuk perbaikan pada edisi mendatang. Harapan kami, Semoga karya sederhana ini tidak hanya sederhana manfaatnya, melainkan memiliki manfaat yang besar bagi kita semua dan nilai tinggi terutama di hadapan Allah SWT. (wul-red)

  Dukungan seperti ini akan memberikan kesempatan dan peluang bagi madrasah untuk lebih mampu berkompetisi secara sehat dengan sekolah. Karenanya di madrasah diper- lukan komitmen yang kuat, manajemen berwawasan luas dan menguasai teknologi informasi, serta sumber daya manusia yang berjiwa akhlakul-karimah.

  Kementerian Agama telah mengupayakan beberapa kebijakan dan program untuk mencapai peningkatan kualitas madrasah sehingga ketertinggalan ini dapat di atasi. Program Bantuan Operasional Manajemen Mutu (BOMM) dan Program Peningkatan Mutu Pendidikan Kontrak Prestasi adalah diantara program real Kementerian Agama dalam upaya peningkatan kualitas madrasah. Pada akhirnya, Kebijakan dan program yang ditetapkan oleh Kementerian Agama berkenaan dengan peningkatan kualitas madrasah diperlukan dukungan sepenuhnya dari seluruh warga madrasah dan masyarakat.

  Upaya untuk lebih mengenalkan madrasah kepada masyarakat luas, Dirjen Pendidikan Islam Direktorat Pendidikan Madrasah Kementerian Agama (Kemenag) RI, menggelar pameran pendidikan madrasah (Madrasah Expo) 2015 tingkat na- sional di Palembang, Sumatera Selatan. Acara ini digelar bersamaan dengan penyelenggaraan ajang Kompetisi Sains Madrasah (KSM) dan Ajang Kompetisi Seni dan Olahraga Madrasah (Aksioma) tingkat nasional. Dari kegiatan terse- but bisa dilihat hasil kreatifitas siswa madrasah yang telah mendapatkan penghargaan internasional.

  Pada kesempatan ini, Sejahtera edisi Juni 2015 menyampaikan tentang eksistensi madrasah yang dinilai memiliki banyak kelebihan dibanding dengan sekolah pada umumnya. Di antara keunggulan madrasah adalah lembaga pendidikan Islam formal ini terbukti mampu mendidik dan membimbing anak-anak untuk memiliki akhlak mulia atau budi pekerti luhur. Di samping, tentu saja madrasah memberikan pem- belajaran ilmu-ilmu dan keterampilan lainnya seperti yang diajarkan di sekolah-sekolah pada umumnya.

  uji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat, dan hidayahNya yang telah memberikan kekuatan kami untuk terus berkarya dan berkreasi sehingga kami dapat kembali menerbitkan majalah dinas Sejahtera Edisi Juli 2015.

  Assalamu’alaikum Wr. Wb

  Bimas Kristen ....................................................... 13 Bimas Katolik ....................................................... 14 Bimas Hindu ......................................................... 15 Bimas Buddha ....................................................... 16 Bimas KhongHucu ............................................... 18 Dinamika Daerah ................................................. 19 Artikel .................................................................... 25 KUB ....................................................................... 33 Prestasi ................................................................. 35 Terapan .................................................................. 37 Lensa Foto ............................................................. 39

  alam rangka usaha me- ningkatkan profesionalisme dan exelent service pada Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan, setiap tahun diselenggarakan pemilihan KUA Teladan, dengan harapan semua Kepala KUA berpacu untuk memperoleh predikat KUA Teladan baik di tingkat Kabupaten, Karesidenan, tingkat Provinsi lebih lebih memperoleh prestasi tingkat Nasional.

  Bidang PONTREN ................................................ 10 Bidang URAIS ....................................................... 12

  otret bangsa kita akhir-akhir ini sudah cukup memper- hatinkan. Dari yang namanya dekadensi moral, perilaku sosial, kekejaman, kejahatan, kedoliman, sudah kian tak terelakkan, sehingga saat peme rintahan yang lalu men- carikan solusinya terhadap realitas kehidupan bangsa, yang dari hari ke hari semakin mengkhawatirkan, sampai-sampai orang tua merasakan kegelisahan di mana kalau sang kekasih ananda habis belajar pulang ke rumah, di sisi lain orang tua belum di rumah.

  Salam Redaksi ...................................................... 2 Pembinaan ............................................................ 3 Laporan Utama ..................................................... 5 Bidang PENMAD ................................................. 8

P

Pendidikan karakter dalam kurikulum 2013

Wajah Baru KUA Kecamatan

  Redaksi SEJAHTERA menerima sumbangan dalam bentuk tulisan, foto ilustrasi dan lainnya yang sesuai dengan misi Majalah SEJAHTERA. Ketikan 1,5 spasi maks 2 hal kuarto, disertai identitas resmi penulis. Redaksi berhak merubah tulisan tanpa mengurangi substansinya. Demi perbaikan penerbitan, redaksi mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.

  Keterangan Cover Depan : Kakanwil Kemenag Prov Jateng, Drs H Ahmadi membuka Kemah Pela- jar Lintas Agama tingkat Jawa Tengah di Umbul Sidomukti, Ungaran Kabupaten Semarang Tahun 2015. daftar isi

  Penerbit: Subbag Informasi & Humas Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah Alamat Redaksi : Jalan Sisingamangaraja 5 Semarang - 50232 Telp : 024-8412547, 8412548, 8412552 Fax. 024-8315418, EMAIL : sejahtera_jateng@kemenag.go. i

  Diterbitkan oleh : Subbag Informasi & Humas Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah

Penghulu dan Angka Kreditnya

  3 Pembinaan

  Penghulu adalah pejabat fungsional Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas tanggung jawab dan wewenang untuk melakukan pengawasan nikah/rujuk menurut agama Islam dan kegiatan kepenghuluan pada KUA Kecamatan bersama dengan Pegawai Pencatat Nikah (PPN).

  ugas pelayanan nikah sebelum terbitnya regulasi tentang jabatan fungsional penghulu dilaksanakan oleh PPN dibantu oleh wakil PPN. PPN dijabat oleh Kepala KUA yang merupakan pejabat struktural dan Wakil

  PPN adalah staf yang mendapatkan SK untuk melaksana- kan tugas pengawasan nikah/rujuk berdasarkan agama Islam, wakil PPN bukan merupakan jabatan fungsional. Dalam rangka meningkatkan status pejabat pelaksana pencatatan nikah, berdasarkan KEP/42/M.PAN/4/2004 semua Kepala KUA dan wakil PPN diinpassing kedalam jabatan fungsional penghulu, dengan katagori penghulu ula, penghulu wustha dan penghulu ulya.

  Terbitnya Peraturan Menpan nomor : PER/62/M. PAN/6/2005 merubah jabatan fungsional penghulu men- jadi Penghulu Pertama, penghulu Muda dan Penghulu Madya. Mereka yang masih melaksanakan tugas di bidang kepenghuluan disesuaikan/diinpassing dalam jabatan fungsional penghulu dengan angka kredit minimal 100 dengan ketentuan, berijazah S1, pangkat serendah-ren- dahnya Penata Muda golongan ruang III/a. Dari regulasi tersebut, mereka yang memenuhi ketentuan otomatis melanjutkan jabatan fungsional penghulu meskipun ada yang ijazah kesarjanaannya tidak sejalan dengan tugas pokok dan fungsinya, namun beberapa penghulu yang berasal dari inpassing wakil PPN terkena pemberhentian karena tidak memenuhi ketentuan S1 dan golongan ruang

  III/a, mereka harus mengambil kuliah S1 untuk menjadi penghulu sesuai dengan ketentuan tersebut.

  Jabatan penghulu sekarang ini merupakan jabatan yang favorit bagi PNS Kementerian Agama, karena disamping mendapat tunjangan jabatan fungsional atau tunjangan struktural bagi Kepala KUA, penghulu juga mendapatkan jasa profesi dan transport sebagai penghulu bila me- nikahkan di luar kantor dan juga masih menerima uang makan dan tunjangan kinerja, sama dengan PNS yang lain. Konsekwensi dari jabatan fungsional penghulu adalah kewajiban mengumpulkan angka kredit dalam kenaikan pangkatnya. Sebagai pejabat fungsional, penghulu bisa naik pangkat lebih cepat daripada pejabat struktural yang sesuai ketentuan empat tahun sekali.

  Bagi mereka yang aktif dalam kegiatan kepenghuluan dan mampu mendokumentasikan bukti kegiatannya bisa naik pangkat dalam dua tahun, namun penghulu yang tidak bisa mengumpulkan angka kredit untuk kenaikan pangkat dalam lima tahun, dibebaskan sementara dari jabatannya sebagai penghulu, disamping itu penghulu juga bisa dibebaskan sementara dari jabatan penghulu apabila dijatuhi hukuman tingkat sedang atau berat berupa penurunan pangkat, diberhentikan sementara dari PNS, ditugaskan secara penuh di luar jabatan penghulu, cuti diluar tanggungan negara, menjalani tugas belajar lebih dari enam bulan. Penghulu diberhentikan dari jabatan- nya bila satu tahun setelah dibebaskan sementara dari jabatan penghulu belum juga bisa mengumpulkan angka kredit untuk kenaikan pangkat, dan juga bila dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat dan telah mempunyai kekuatan hukum tetap kecuali jenis hukuman disiplin tingkat berat berupa penurunan pangkat.

  Angka kredit merupakan hasil dari bukti kegiatan yang harus dikumpulkan penghulu dalam kenaikan pangkat. Dalam mengumpulkan angka kredit, penghulu bisa menda- patkan dari kegiatan kepenghuluan dari unsur utama berupa pendidikan dengan bukti ijazah dan sertifikat, pelayanan dan konsultasi nikah rujuk, pengembangan kepenghuluan, dan pengembangan profesi. Dari unsur penunjang, penghulu bisa mendapatkan angka kredit dengan menjadi pengajar atau pelatih di bidang kepen- ghuluan, keikutsertaan dalam seminar/lokakarya atau konferensi di bidang kepenghuluan, keanggotaan dalam organisasi profesi, keanggotaan dalam tim penilai jaba- tan fungsional penghulu, keikutsertaan dalam kegiatan pengabdian masyarakat, keanggotaan dalam delegasi misi keagamaan, perolehan penghargaan dan perolehan gelar kesarjanaan lainnya.

T

  Bagi penghulu pertama, ada 20 kegiatan yang bisa dinilai angka kreditnya meliputi; menyusun rencana kerja tahunan, menyususn rencana kerja operasional, melakukan pendaf- taran dan meneliti kelengkapan administrasi pendaftaran kehendak nikah/rujuk, mengolah dan menverifikasi data calon pengantin, menyiapkan bukti pendaftaran nikah, membuat materi pengumuman kehendak nikah/rujuk, membuat materi pengumuman peristiwa nikah/rujuk dan mempublikasikan melalui media, mengolah dan menganalisis tanggapan masyarakat terhadap pengumu- man kehendak nikah/rujuk, memimpin pelaksanaan akad nikah/rujuk melalui proses menguji kebenaran syarat dan rukun nikah/rujuk dan menetapkan legalitas akad nikah/ rujuk, menerima dan melaksanakan taukil wali nikah/ tauliyah wali hakim, memberikan khutbah/nasihat/doa nikah/rujuk, memandu pembacaan sighot taklik talak, mengumpulkan data kusus perkawinan, memberikan penasihatan dan konsultasi nikah/rujuk, mengidentifikasi kondisi keluarga pra sakinah dan sakinah 1, membentuk kader pembina keluarga sakinah, melatih kader pembina keluarga sakinah, melakukan konseling kepada kelompok keluarga sakinah, memantau dan mengevaluasi kegiatan kepenghuluan, dan melakukan koordinasi kegiatan lintas sektoral di bidang kepenghuluan.

  Sedangkan bagi Penghulu Muda ada 32 kegiatan yang bisa dinilai angka kreditnya, disamping 20 kegiatan dari penghulu pertama, kegiatan penghulu muda ditambah dengan meneliti kebenaran data calon pengantin, wali nikah dan saksi nikah di balai nikah maupun di luar balai

Pembinaan

  nikah, meneliti data pasangan rujuk dan saksi, melakukan penetapan dan atau penolakan kehendak nikah/rujuk dan menyampaikannya, menganalisis kebutuhan konseling/ penasihatan calon pengantin, menyusun materi dan desain konseling/penasihatan calon pengantin, mengarahkan/ memberikan materi konseling/penasihatan calon pengantin, mengevaluasi rangkaian kegiatan konseling/penasiha- tan calon pengantin, mengidentifikasi dan menverifikasi dan memberikan solusi terhadap pelanggaran ketentuan nikah/rujuk, menyusun monografi kasus, menyusun jadwal konseling/penasihatan nikah/rujuk, mengidentifikasi per- masalahan hukum munakahat, menyusun materi bimbingan muamalah, membentuk kader pembimbing muamalah, mengidentifikasi kondisi keluarga sakinah II dan sakinah III, menyusun materi pembinaan keluarga sakinah, menyusun materi bahtsul masail munakahat dan ahwal as syakhsiyyah, melakukan uji coba hasil pengembangan metode penasi- hatan/konseling dan pelaksanaan serta pengembangan perangkat dan standar pelayanan nikah/rujuk.

  Sedangkan bagi Penghulu Madya ada 32 kegiatan yang bisa dinilai angka kreditnya, disamping kegiatan Penghulu Muda, ditambah dengan kegiatan menganalisis kasus dan problematika rumah tangga, mengidentifikasi pelanggaran peraturan perundang-undangan, mengamankan dokumen nikah/rujuk, melakukan telaahan dan pemecahan masalah pelanggaran ketentuan nikah/rujuk, melaporkan kepada pihak yang berwenang, menganalisis dan menetapkan fatwa hukum, mengidentifikasi kondisi keluarga sakinah

  III plus, menganalisis bahan/data pembinaan keluarga sakinah, mengembangkan metode penasihatan/konsel- ing dan pelaksanaan nikah/rujuk, merekomendasikan hasil pengembangan metode penasihatan/konseling pelaksanaan nikah/rujuk, mengembangkan perangkat dan standar pelayanan nikah/rujuk, merekomendasikan hasil pengembangan perangkat dan standar pelayanan nikah/rujuk, mengembangkan sistim pelayanan nikah rujuk, mengembangkan instrumen pelayanan nikah/ rujuk, menyusun kompilasi fatwa hukum munakahat.

  Dalam penilaian angka kredit dibutuhkan perangkat penilaian yaitu Tim Penilai Jabatan Fungsional Penghulu dan Sekretariat Tim Penilai Jabatan Fungsional Penghulu. Penghulu Pertama golongan ruang III/a dan III/b kewenan- gan penilaian ada pada Tim Penilai Jabatan Fungsional Penghulu Kankemenag Kab./Kota. Penghulu Muda golon- gan ruang III/c dan III/d kewenangan penilaian ada pada Tim Penilai Jabatan Fungsional Penghulu tingkat Provinsi. Bagi Penghulu Madya golongan ruang IV/a, IV/b dan

  IV/c, kewenangan penilaian ada pada Direktorat Urusan Agama Islam Kemenag RI. Tim Penilai Jabatan Fungsional Penghulu tingkat Provinsi berjumlah 10 orang terdiri dari pejabat pembina dan penghulu senior. Bapak Kakanwil Drs.

  H. Ahmadi, M.Ag, selaku Penanggung Jawab, Kabid Urais dan Binsyar Drs. H.A. Saifulloh, M.Ag. selaku Ketua, Wakil Ketua Kasi Kepenghuluan H. Zainal Fatah, M.S.I, Sekretaris Kasubag Ortala dan Kepegawaian H. Wahid Arbani, S.Ag. M.Si, dengan anggota H. Agus Suryo Suripto, S.Ag, MH. Kasi Pemberdayaan KUA, Afief Mundzir, S.Ag. M.Si, Penyusun Bahan Pembinaan Kepenghuluan serta beberapa penghulu yakni Nur Kholis, S.Ag. M.Si, Shohi Lutfi, S.Ag, MH, Ahmad Muhson, S.Ag, M.Si, Mantep Miharso, S.Ag, M.Si.

  Tim penilai dipimpin oleh Kabid Urais dan Binsyar untuk menilai angka kredit penghulu muda golongan ruang III/c dan III/d. Disamping itu pada Kantor Kemenag Kabupaten/Kota juga sudah terbentuk Tim Penilai Jabatan

  Fungsional Penghulu untuk menilai penghulu pertama golongan ruang III/a dan III/b.

  Dalam menyusun berkas penetapan angka kredit, pen- ghulu harus memahami peraturan terkait dengan jabatan fungsional penghulu yakni Peraturan Bersama Menteri Agama dan Kepala Badan Kepegawaian Negara nomor 20 tahun 2005 dan nomor 14 A tahun 2005, dan secara tehnis harus berpedoman pada Peraturan Dirjen Bimas Islam nomor Dj.II/426 tahun 2008. Pengajuan usul pen- etapan angka kredit dilakukan 2 kali dalam setahun, untuk kenaikan periode April, usul diajukan oleh penghulu selambat lambatnya akhir tahun sebelumnya, sedangkan untuk kenaikan periode Oktober, usul diajukan selamat lambatnya 30 Juni tahun yang bersangkutan.

  Berkas usulan PAK disiapkan oleh penghulu, disusun secara tertib dengan format halaman sampul, daftar isi, surat pengantar usul penetapan, Dupak RKT-RKP, RKO merupakan penjabaran dalam bentuk kerangka acuan (TOR) dari setiap kegiatan yang tertuang dalam RKT/RKP, rekapan kegiatan, surat pernyataan kegiatan per bulan dilampiri dengan bukti fisik secara langsung, Karpeg, SKP dan dijilid. Berkas diajukan kepada atasan langsung yaitu Kepala KUA. Selanjutnya Kepala KUA memeriksa isian formulir dan kelengkapan serta kebenaran berkas dan data, kemudian membuat surat pengantar usul kepada pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit dengan ketentuan berkas usulan PAK yang menjadi kewenangan tim penilai pada Kankemenag Kabupaten/Kota, surat usulan ditandatangani oleh Kepala KUA ditujukan kepada Kepala Kankemenag Kab/Kota up. Tim Penilai Jabatan Fungsional Penghulu. Berkas usulan yang merupakan kewenangan tim penilai yang lebih tinggi (Kanwil/Pusat), surat pengantar ditandatangani oleh Kepala Kankemenag Kab./Kota atas dasar usul dari Kepala KUA yang bersang- kutan, kemudian dikirim kepada pejabat penilai dengan melampirkan bukti fisik rangkap dua, satu asli dan satu copy. Berkas usul penetapan angka kredit harus terdiri dari surat pengantar, isian formulir sesuai ketentuan lam- piran. Formulir harus diisi sendiri oleh penghulu terdiri dari seluruh aspek yang diminta dalam formulir tersebut , lembar terakhir ditandatangani oleh penghulu dan Pejabat yang mengusulkan.

  Kendala yang sering dialami penghulu dalam pengusulan Penetapan Angka Kredit adalah sulitnya menyusun ber- kas usul penetapan angka kredit, karena semua kegiatan kepenghuluan harus terekam dan terdokumentasikan dalam bentuk tulisan sebagai bukti fisik. Namun bagi penghulu yang banyak berkoordinasi dan bermusyawarah dengan penghulu lainnya dalam kegiatan Pokjahulu, pembuatan berkas usulan PAK bukan merupakan hal yang sulit, karena mereka sudah menggunakan aplikasi untuk merekam kegiatan kepenghuluan. Dari data peristiwa nikah yang terekam dalam aplikasi simkah bisa diambil sebagai ba- han penyusunan usulan PAK, dengan aplikasi tersebut menyusun usul PAK penghulu cukup dengan satu malam saja, maka dari itu cara kerja penghulu harus terprogram dengan baik, diawali dengan menginput data peristiwa nikah ke dalam aplikasi simkah, kemudian menggunakan data tersebut per bulan sebagai bahan penyusunan angka kredit dan membuat lampiran bukti fisiknya (*)

  H. Zainal Fatah, M.S.I Kasi Kepenghuluan Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah

  Laporan UTAMA

Pelajar madrasah pun tidak ketinggalan dalam bidang olahraga. Madrasah Lebih Baik, Yes!

  Lebih Baik Madrasah, OK! rang nomor satu di selalu memasyarakatkan madrasah.

  Menteri Agama (Menag)

  Kementerian Agama RI Bahkan, Menag Lukman Hakim

  Lukman Hakim Saifuddin

  itu juga berpesan kepada Saifuddin dalam forum dua tahu-

  hingga kini tidak henti-

  para kepala Kantor Wilayah nan itu juga mengajak hadirin untuk

  hentinya mengampanyekan O Kementerian Agama, kepala Bidang menjawab slogan: Madrasah Lebih

  Pendidikan Madrasah dan seluruh Baik..., (dijawab) Yes!. Lebih baik

  dan memasyarakatkan

  hadirin yang hadir pada pembukaan Madrasah..., (dijawab) OK. Slogan

  eksistensi madrasah ke

  Ajang Kompetisi Sains Madrasah (KSM) itu pun diteriakkan berulang, dan

  seluruh lapisan masyarakat

  dan Ajang Kompetisi Seni dan Olahraga hadirin menjawab dengan penuh se- Madrasah (Aksioma) Tingkat Nasional mangat dengan “Yes dan OK”. Setelah di negeri ini. di Palembang Sumatera Selatan untuk itu, hadirin menimpalinya dengan

  5

Laporan UTAMA

  tepuk tangan meriah.

  Menurut Menag, kebaradaan ma- drasah memiliki banyak kelebihan dibanding dengan sekolah pada umum- nya. Di antara keunggulan madrasah adalah lembaga pendidikan Islam formal ini terbukti mampu mendidik dan membimbing anak-anak untuk memiliki akhlak mulia atau budi pekerti luhur. Di samping, tentu saja madrasah memberikan pembelajaran ilmu-ilmu dan keterampilan lainnya seperti yang diajarkan di sekolah-sekolah pada umumnya.

  Bila anak sejak kecil dikenalkan den- gan emosi, lanjut Menag, maka anak akan belajar berkelahi. Sebaliknya, bila anak dikenalkan dengan kasih sayang maka anak akan menemukan cinta kasih sejati. Pembelajaran cinta kasih sejati dan akhlakul karimah selama ini terbukti ditemukan di madrasah. “Lebih dari itu, madrasah harus ber- peran aktif sebagai benteng dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang kita cintai ini,” tandasnya.

  Sementara itu Sekjen Kemenag Prof Dr H Nur Syam menegaskan, ma- drasah kini bukan lagi pilihan kedua masyarakat dalam menyekolahkan putra-putrinya. Sebaliknya, madrasah sekarang menjadi pilihan pertama masyarakat. Madrasah sekarang juga menjadi jujugan anak-anak para pe- jabat, orang kaya, para petani, dan seluruh lapisan masyarakat untuk mendidikan anak-anak mereka agar memiliki akhlak mulia.

  “Masyarakat luas sekarang sudah mengetahui bahwa madrasah adalah tempat yang tepat untuk mendidik dan membangun karakter anak-anak dan masa depan bangsa. Semua mengakui bahwa madrasah memiliki peran yang luar biasa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” tuturnya.

  Ikhlas Beramal

  Keberhasilan madrasah dalam mem- bangun karakter bangsa itu sesuai den- gan moto Ikhlas Beramal Kementerian Agama RI. “Dengan hati yang baik maka kita akan sukses dalam membangun dan meningkatkan kualitas madrasah. Dan, madrasah adalah tempat yang baik bagi masyarakat untuk menitip- kan anak-anaknya. Pikiran, hati, dan tindakan harus satu kata. Ini adalah kunci sukses madrasah, kunci sukses membangun Indonesia.”

  Sebagaimana Menag, Nur Syam juga menandaskan bahwa madra- sah adalah tempat yang tepat untuk membangun karakter bangsa. Kalau ada pertanyaan, kata dia, di mana kita belajar akhlakul karimah? Maka jawabnya adalah di pondok-pondok pesantren dan madrasah.

  Di sisi lain, lanjut dia, madrasah realitasnya juga tidak tertinggal dari siswa sekolah lainnya. Dalam kaitan ini, pihaknya mencontohkan budaya riset. “Madrasah adalah tempat siret. Riset di madrasah adalah bukan riset yang ribet. Riset yang sulit diterapkan di masyarakat. Tetapi riset madrasah adalah riset yang aplikatif dan sangat dibutuhkan masyarakat. Temuan- temuan siswa madrasah di bidang teknologi terapan selama ini sangat membumi.

  Pihaknya mendorong madrasah untuk melakukan riset-riset bertaraf nasional dan internasional. Para siswa madrasah terus dimotivasi untuk menghasilkan konsep-konsep riset yang baik. Sebab, di era sekarang sebuah lembaga pen- didikan jika tidak pernah manghasilkan temuan riset maka akan eksistensinya dipertanyakan masyarakat. Oleh kar- ena itu, Kementerian Agama sangat apresiatif terhadap penyelenggaraan KSM dan Aksioma. Hal ini karena den- gan kegiatan KSM dan Aksioma maka madrasah akan semakin diakui dan dipercaya oleh masyarakat luas.

  Istri Menag Trisna Willy mengunjungi Stan Jateng pada Madrasah Expo Tingkat Nasional.

  7 Laporan UTAMA Madrasah Expo

  Untuk lebih mengenalkan ma- drasah kepada masyarakat luas, Dirjen Pendidikan Islam Direktorat Pendidikan Madrasah Kementerian Agama (Kemenag) RI, menggelar pameran pendidikan madrasah (Madrasah Expo) 2015 tingkat na- sional di Palembang, Sumatera Selatan. Acara ini digelar bersamaan dengan penyelenggaraan ajang Kompetisi Sains Madrasah (KSM) dan Ajang Kompetisi Seni dan Olahraga Madrasah (Aksioma) tingkat nasional.

  Kegiatan tersebut diikuti seluruh Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Provinsi se-Indonesia, Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Model, Litbang Kemenag Pusat, serta instansi/ lembaga terkait. Stan Kanwil Kemenag Jateng berada di tengah lokasi pameran dan menempati stan nomor 14.

  Pada kegiatan tersebut Jateng me- mamerkan sejumlah produk ung- gulan siswa-siswi MAN Keterampilan Purwokerto, MAN Babakan (Tegal), MAN Magelang, dan MAN Karanganyar. Produk-produk itu antara lain batik aneka motif, sapu, olahan makanan dan minuman ringan, kaligrafi berba- han kulit, serta sejumah karya sains madrasah.

  Bahkan, batik khas Gelangan atau motif Gelang-gelang karya siswa MAN Magelang diminati banyak pengunjung.

  Batik yang dijual dengan harga Rp 200.000 per potong itu dalam waktu sekejap habis diborongpara pengun- jung. “Alhamdulillah, ini menunjuk- kan siswa madrasah Jateng mampu menghasilkan karya yang bermanfaat bagi masyarakat dan bernilai ekono- mi,” kata Kabid Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Jateng Jamun Effendi didampingi Koordinator Pameran, Siti Muthmainah.

  Di sela-sela pameran tersebut, istri Menteri Agama Trisna Willy mengun- jungi stan Kanwil Kemenag Jateng.

  Seperti pengunjung lainnya, dia ju- ga tertarik pada produk batik karya siswa-siswi MAN Magelang. Bahkan, orang nomor satu di jajaran Persatuan Darma Wanita Kemenag RI itupun membubuhkan tanda tangan pada salah satu potong batik yang dipajang di stan Jateng.

  Adapun produk sains madra- sah Jateng yang ditampilkan pada Madrasah Expo tingkat nasional- antara lain Fousis Umbrella karya Nurmila Karimah dan Oze Dora Ilala, keduanya siswi MAN 2Kudus. Temuan teknologi tersebut pernah meraih penghargaan Special Award

  From Taiwan Creativity Development Association on IEYI 2014.

  “Fungsi alat tersebut sebagai payung, tongkat narsis, dan penyangga kam- era,” kata Siti Muthmainah yang juga Kasi Kelembagaan Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Jateng.

  Produk sains madrasah lainnya yang ditampilkan adalah Alat (teknologi) Belah Durian. Temuan sains siswi MAN 2 Kudus (Putri khusna Millaty dan Yunita Mahda Sari) itu, juga pernah mendapat penghargaan Special Award and Grand Prize From Hongkong Invention Association on IEYI 2014.

  Kepala MAN 2 Kudus Ahmad Rifan bersama sejumlah kepala MAN lain- nya, Kasi Sarana Bidang Pendidikan Madrasah Nurkholis, Kasi Evaluasi Nur Abadi, Kasi Kesiswaan Akhmad Suaidi, dan Kasi PTK Muizzudin, be- rada di lokasi Madrasah Expo.Mereka bersama-sama staf tampil total dalam rangka sukses Jateng pada Madrasah Expo tingkat nasional tersebut. Pada pameran yang digelar tiap dua tahun sekali itu, Jateng mengusung tema “Madraah Soko Guru Pembangunan Jateng”. Dan, hasil kerja keras itu mem- buahkan hasil. Stan Jateng berhasil meraih Juara Harapan I Madrasah Expo Tingkat Nasional tersebut.

  mohammad saronji Siswa MTs KRM Marzuki yang berhasil meraih Juara I Madrasah Tingkat Nasional.

Pendidikan Karakter Dalam Kurikulum 2013

  itambah lagi mas media yang ada baik media masa maupun elektronika yang siap tayang kapan saja dan dimana saja, sehingga semakin tam- bah rasa ketidaknyamanan orang tua kepada ananda tercinta.

  Bermula dari sinilah akhirnya peme- rintah mencarikan solusinya mengem- bangkan atau mengubah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan menjadi Kurikulum 2013. Dimana nuansa kurikulum 2013 yang sa ngat popu ler dan seirama serta senada dengan sistem pendidikan yang dikembangkan

  Kementerian Agama dengan menye- lenggarakan pendidikan menyiapkan peserta didik untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Berakhlakul karimah, hal ini sejalan dengan adanya konsep K 13, yaitu kompetensi inti 1 (KI-1 spiritual) dan kompetensi inti 2 (KI-2 sosial)

  Disisi lain yang tidak kalah pentingnya di dalam kurikulum 2013 didalamnya termuat pendidikan karakter, disisi lain sekarang sedang dalam proses penyempurnaan terutama pada sistem penilaian kurikulum 2013.

  Apa t yang dimaksud dengan Karakter? Karakter adalah nilai-nilai yang khas- baik (tahu nilai kebaikan, mau berbuat baik, nyata berkehidupan baik, dan berdampak baik terhadap lingku- ngan) yang terpateri dalam diri dan terejawantahkan dalam perilaku.

  Karakter secara koheren memancar dari hasil olah pikir, olah hati, olah raga, serta olah rasa dan karsa seseorang atau sekelompok orang. Karakter merupakan ciri khas seseorang atau sekelompok orang yang mengandung

  Bidang PENMAD Potret bangsa kita akhir-akhir ini sudah cukup memprihatinkan. Dari yang namanya dekadensi moral, perilaku sosial, kekejaman, kejahatan, kedoliman, sudah kian tak terelakkan, sehingga pemerintah mencarikan solusi terhadap realitas kehidupan bangsa, yang dari hari ke hari semakin mengkhawatirkan, sampai-sampai orang tua merasakan kegelisahan manakala sang kekasih ananda habis belajar pulang ke rumah, di sisi lain orang tua belum berada di rumah.

  Oleh Nur Abadi

  9

  nilai, kemampuan, kapasitas moral, dan ketegaran dalam menghadapi kesulitan dan tantangan.

  Pembangunan karakter yang meru- pakan upaya perwujudan amanat Pancasila dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasala- han kebangsaan yang berkembang saat ini, seperti: disorientasi dan be- lum dihayatinya nilai-nilai Pancasila; keterbatasan perangkat kebijakan terpadu dalam mewujudkan nilai-nilai Pancasila; bergesernya nilai etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara; memudarnya kesadaran terhadap nilai-nilai budaya bangsa; ancaman disintegrasi bangsa; dan melemahnya kemandirian bangsa.

  Pendidikan karakter adalah usaha menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik (habituation) sehingga peserta didik mampu bersikap dan bertindak berdasarkan nilai-nilai yang telah menjadi kepribadiannya. Dengan kata lain, pendidikan karakter yang baik harus melibatkan pengetahuan yang baik, perasaan yang baik, dan perilaku yang baik sehingga terbentuk perwujudan kesatuan perilaku dan sikap hidup peserta didik.

  Pendidikan karakter mempunyai tu- juan yang mulia yang harus dipelajari, dipahami, dihayati dan diamalkan peserta melalui pengembanga nilai- nilai yang membentuk karakter bangsa yang pancasilais meliputi; Pertama mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia berhati baik, berpikiran baik, dan berperilaku baik yang terintegrasi menjadi satu kesatuan dalam diri manusia; Kedua membangun bangsa yang berkara- kter Pancasila, karakter kita adalah karakter orang Indonesia, yang memi- liki kebiasaan yang berbeda dengan yang lainya; Ketiga mengembangkan potensi warganegara agar memiliki sikap percaya diri, bangga pada bangsa dan negaranya serta mencintai umat manusia. Hal ini sejalan dengan yang diajarkan agama Islam yaitu mencintai negara adalah sebagian dari iman.

  Adapun Karakter bangsa adalah kualitas perilaku kolektif kebang- saan yang khas-baik yang tecermin dalam kesadaran, pemahaman, rasa, karsa, dan perilaku berbangsa dan bernegara sebagai hasil olah pikir, olah hati, olah rasa dan karsa, serta olah raga seseorang atau sekelompok orang. Karakter bangsa Indonesia akan menentukan perilaku kolektif kebangsaan Indonesia yang khas-baik yang tercermin dalam kesadaran, pe- mahaman, rasa, karsa, dan perilaku berbangsa dan bernegara Indonesia yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila, norma UUD 1945, keberagaman den- gan prinsip Bhinneka Tunggal Ika, dan komitmen terhadap NKRI.

  Pembangunan Karakter Bangsa adalah upaya kolektif-sistemik suatu negara kebangsaan untuk mewujudkan kehidupan berbangsa dan bernegara yang sesuai dengan dasar dan ideologi, konstitusi, haluan negara, serta potensi kolektifnya dalam konteks kehidu- pan nasional, regional, dan global yang berkeadaban untuk membentuk bangsa yang tangguh, kompetitif, be- rakhlak mulia, bermoral, bertoleran, bergotong royong, patriotik, dinamis, berbudaya, dan berorientasi Ipteks berdasarkan Pancasila dan dijiwai oleh iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

  Pertanyaan yang muncul adalah bagaimana prinsip pengembangan karakter itu?

  Berkelanjutan; mengandung makna bahwa proses pengembangan nilai- nilai budaya dan karakter bangsa meru- pakan sebuah proses panjang, dimulai dari awal peserta didik masuk sampai selesai dari suatu satuan pendidikan. Sejatinya, proses tersebut dimulai dari kelas 1 MI atau tahun pertama dan berlangsung paling tidak sampai kelas 9 atau kelas akhir MTs. Pendidikan budaya dan karakter bangsa di MA adalah kelanjutan dari proses yang telah terjadi selama 9 tahun.

  Melalui semua mata pelajaran, pengembangan diri, dan budaya sekolah; mensyaratkan bahwa proses pengembangan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa dilakukan melalui setiap mata pelajaran, dan dalam setiap kegiatan kurikuler dan ekstr- akurikuler.

  Nilai tidak diajarkan tapi dikembang- kan; mengandung makna bahwa materi nilai budaya dan karakter bangsa bukanlah bahan ajar biasa; artinya, nilai-nilai itu tidak dijadikan pokok bahasan yang dikemukakan seperti hal- nya ketika mengajarkan suatu konsep, teori, prosedur, ataupun fakta seperti dalam mata pelajaran agama, bahasa Indonesia, PKn, IPA, IPS, matematika, pendidikan jasmani dan kesehatan, seni, dan ketrampilan.

  Proses pendidikan karakter dapat dilakukan peserta didik secara aktif dan menyenangkan; prinsip ini menya- takan bahwa proses pendidikan nilai budaya dan karakter bangsa dilakukan oleh peserta didik bukan oleh guru. Guru menerapkan prinsip ”tut wuri handayani” dalam setiap perilaku yang ditunjukkan peserta didik. Prinsip ini juga menyatakan bahwa proses pendidikan dilakukan dalam suasana belajar yang menimbulkan rasa senang dan tidak indoktrinatif. (*)

  Bidang PENMAD Tugas guru adalah membentuk karakter siswa yang jujur dan tangguh. Bidang PONTREN

Kontingen Perkemahan Pramuka Santri Nusantara Nasional (PPSN) ke-IV

  erkemahan Pramuka Santri Nusantara (PPSN) IV Tahun 2015 di selenggarakan pada tanggal 1-7 Juni 2015 bertem- pat di Bumi Perkemahan Agrowisata

  Tambang Ulang Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan. Pertemuan pramuka tingkat nasion- al ini dilaksanakan atas kerjasama Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dengan Kementerian Agama Republik Indonesia.Kegiatan perkemahan mengambil tema “Dengan Perkemahan Pramuka Santri Nusantara Ke IV Tahun 2015 Kuatkan Jati Diri Santri yang Berakhlak Mulia, Berwawasan Nusantara Untuk Bela Negara dan Jaga Lingkungan” dan motto kegia- tan ”Satyaku Kudarmakan, Darmaku Kubaktikan”.

  Menteri agama Republik Indonesia Lukman Hakim Syaifuddin membuka acara Perkemahan Pramuka Santri

  Nusantara PPSN ke-IV di Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan pada selasa, 2 Juni 2015. Acara ini diikuti oleh lebih 5000 peserta yang berasal dari santri pondok pesantren selu- ruh Indonesia.Upacara pembukaan berlangsung dilapangan utama Bumi Perkemahan Agro wisata Tambang Ulang Pelaihari Kalimantan Selatan.

  Menteri agama menjadi Inspektur Upacara pada Upacara pembukaan kali ini, menurut menteri, Pramuka dan santri adalah sebuah kombinasi mentalitas yang serasi. “Santri meru- pakan individu yang religius, mandiri, dan disiplin. Sedang Pramuka, juga mengajarkan hal sama, yang tercer- min dalam Dasa Dharma Pramuka” kata menteri. Menteri Lukman Hakim kemudian menabuh beduk tanda dibukanya event 3 tahunan ini.

  “Pramuka dan santri adalah sebuah kombinasi mentalitas yang serasi.

  Santri merupakan individu yang re- ligius, mandiri, dan disiplin. Sedang Pramuka, juga mengajarkan hal sama, yang tercermin dalam Dasa Dharma Pramuka,kesenian Banjar madihin juga ditampilkan dalam upacara pem- bukaan perkemahan ini, Museum Rekor Indonesia (MURI) mencatat seabagai pelantun Madihin terbanyak dalam sejarah, penitia sebelumnya merencanakan 5000 peserta namun setelah veriikasi MURI tercatat 5859 peserta dan berhak dicatat dalam rekor Indonesia bahkan rekor dunia.

  Para peserta Perkemahan Pramuka Santri Nusantara IV Tahun 2015 akan mengikuti berbagai macam kegiatan.

  Kegiatan tersebut antara lain:

  1. Upacara Upacara Pembukaan (lap.

  Upacara) Upacara Penutupan (Lap. Upacara)

  Tahun 2015 Juara Umum Direktur PD Pontren Kemenag RI Dr. H. Mohsen, MM. Saat pimpin rapat persiapan, Perkemahan Pramuka Santri Nusantara (PPSN) IV tahun 2015 di Asrama Haji Banjarmasin, yang di Hadiri Kepala Bidang Pakis Se Indonesia Kamis 27/02/2015

  11 Bidang PONTREN

  Seni) Majalah Dinding Kreasi Teknologi Tepat Guna Kebersihan Tenda (K3) Sangga Tergiat Karnaval Pameran

  Kabid PDPontren Prov. Jawa Tengah Drs. H. sholikhin, MM mengucapkan selamat dan bersyukur atas Prestasi Juara Umum yang diperoleh dari Kontingen Prov. Jawa Tengah. Prestasi ini diraih berkat dukungan dari Kakanwil Kemenag Prov. Jateng Drs. H. Ahmadi, MAg, Kwarda Pramuka Prov. Jateng, Kasi PDPontren/PAKIS Kemenag Kab/Kota Se Jawa Tengah, Pengasuh Pondok Pesantren, serta seluruh Panitia, Bindamping, danPinkonda.

  Salah satu peserta Kontingen Provinsi Jawa Tengah, Agus Prasetyo men- gatakan sangat bersyukur bisa ikut pada PPSN IV ini. “Ini kali pertama saya ke Kalimantan Selatan dan juga merupakan pengalaman pertama bisa naik pesawat. Banyak hal yang saya dapatkan selama seminggu di Bumi Perkemahan Tambang Ulang ini karena bisa kenal dan akrab dengan teman- teman dari seluruh nusantara. Saya jadi paham dengan dialek masing- masing daerah,” ungkap Agus.

  Rangkaian penutupan PPSN IV juga sekaligus mengumumkan juaramasing- masing perlombaan. Dan Kontingen PPSN Prov. Jawa Tengah berhasil meraih Juara Umum dengan meraih Juara I Lomba Mading, Juara I Lomba TTG, Juara 2 Lomba K3 Pertendaan, Juara 3 Lomba De Vile Karnaval, dan Juara 3 Esay Bahasa Inggris. Serta yang meraih Golden Tiket Kemah santri keliling Asia yakni M. Abyan Dzaka Santri yang juga Hafidz Qur’an dari PP Yanbu’ul Qur’an Kab. Kudus

  Sementara itu kepala Kanwil Kemenag Prov. Kalsel H. Muhammad Tambrin dalam laporannya mengucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi memberikan bantuan tenaga, fikiran dan do’a untuk me- nyukseskan PPSN IV.

  Menutup sambutannya, Gubernur Kalsel menyatakan apresiasi yang tinggi kepada Kwarnas Pramuka, Kementerian Agama, dan Kanwil Kementerian Agama se-Indonesia serta Bupati Tanah Laut yang memberikan dukungan penuh bagi suksesnya PPSN IV tahun 2015.

  Gubernur Kalsel dalam sambutan penutupan acara lebih lanjut menge- mukakan, berakhirnya PPSN menjadi momentum untuk lebih menghayati pentingnya gerakan dan kegiatan pra- muka, khususnya di kalangan santri. “Pramuka harus bisa menjadi pelopor dalam mengatasi masalah yang dihadapi generasi muda seperti kriminalitas dan rendahnya rasa hormat serta perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai moral dan agama,” kata Rudy sambil mengemukakan harapan agar pra- muka berbenah diri dalam mengelola organisasi dan pendanaannya.

  Upacara penutupan PPSN 2015 itu berlangsung khidmat meski dalam guyuran hujan. Banyak prestasi diraih selama perkemahan pramuka santri tersebut, salah satunya adalah khata- man Al-Quran serta hadirnya satu sangga yang semua anggotanya hafal Al-Quran 30 juz yang berasal dari kontingen Prov. Jawa Tengah.

  Penutupan gelaran akbar pramuka santri itu sendiri diawali dengan up- acara adat Bhineka Tunggal Ika den- gan melepaskan kapak pusaka yang ditancapkan pada sebongkah kayu saat pembukaan PPSN pada 1 Juni 2015. Pada upacara tersebut juga dibacakan Sumpah Janji Pramuka berupa sandi Bhineka Tunggal Ika.

  Acara penutupan PPSN tahun 2015 itu juga dihadiri Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama Dr. H. Mohsen dan Kepala Kanwil Kementerian Agama Kalsel H. Muhammad Tambrin.

  Gubernur menegaskan, pramuka santri perlu terus diberdayakan, khususnya dalam upaya memupuk nasionalisme dan kepedulian sosial di kalangan generasi muda. “Gerakan pramuka merupakan pelopor dalam membentuk karakter untuk memba- ngun pemuda yang tangguh, unggul, dan peduli terhadap permasalahan sosial di negeri ini,”katanya.

  H. Rudi Arifin, di lapangan utama Bumi Perkemahan Tambang Ulang Kabupaten Tanah Laut Kalimantan Selatan, Minggu 07 Juni 2015 pagi.

  Perkemahan Pramuka Santri Nusantara (PPSN) IV Tingkat Nasional Tahun 2015 resmi ditutup Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan

  Penutupan

  Inggris Pentas Sendra Tari Daerah (Pentas

  Pemecahan Rekor Muri Apel (Kelurahan)

  (Insya’) Mengarang Dalam Bahasa

  10. Prestasi Majalah Dinding Mengarang dalam bahasa Arab

  Forum Pinkonda Forum Bindamping Seminar/Lokakarya

  9. K e g i a t a n P i n k o n d a & Bindamping

  8. Bakti Santri Peduli Lingkungan Santri Peduli Sesama

  7. Seni Budaya Pentas Kontingen Daerah Karnaval Nusantara Pameran, Bazar

  6. Petualangan Outbound Labirin Jelajah Gunung Mengenal Laut Mencari Jejak

  5. Kesakaan Saka Bahari Saka Bakti Husada Saka Bhayangkara Saka Dirgantara Saka Kencana Saka Taruna Bumi Saka Wana Bakti Saka Wirakartika Saka Pariwisata Saka Widyabakti Saka Kalpataru

  4. Keterampilan SAR Energi Terbarukan Disaster Manajemen Life Skil Jurnalistik dan Reportase Navigasi Darat Tata Rias (putri) Daur Ulang Sampah

  3. Wawasan Munaqasyah dan Diskusi

  Ukhuwah / Anjangsana Olahraga/Senam Pramuka

  Call dan Muhasabah Tadarus Al Quran Kuliah Tujuh Menit Tablig Akbar/Jumpa Tokoh Bina

  2. Mental Spiritual Shalat 5 Waktu Berjamaah Shalat Malam (qiyamullail)/Tahajud

  huda

  Wajah Baru KUA Kecamatan

“KUA Citra Baru”

D

Pelayanan yang Ideal pada KUA

B. Standar Sarana dan Prasarana Pelayanan Publik

  • Luas Tanah dan Gedung minimal 500 M2 dan 200 M2
  • Jumlah ruangan tercukupi sesuai kebutuhan
  • Front Office Pelayanan - Ruang tunggu yang representatif dilengakapi dengan kursi, ruang ber AC dan TV
  • Balai Nikah yang representatif dilengkapi dengan AC dan TV serta IP Camera.

Lomba KUA Teladan

A. Standar Pelayanan Publik

  Drs HA Saifulloh, MAg Kabid Urais dan Binsyar Kanwil Kemenag Prov. Jateng

  Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, KUA harus melengkapi sarana dan prasarana yang representatif agar masyarakat yang menerima pelayanan dapat merasakan nyaman dan puas, du- kungan sarana dan prasarana yang harus dipenuhi minimal sebagai berikut:

  Untuk mengukur profesion- alitas sebuah pelayanan publik harus ditetapkan sebuah Standar Pelayanan Publik minimal meme- menuhi unsur berikut :

  Bagaimana performance KUA yang ideal dan mampu menaik- kan citra Kementerian Agama serta membangun image public tentang keberadaan KUA yang berintegri- tas. hal inilah yang harus dicapai dalam pemilihan KUA Teladan. memiliki beberapa kelebihan da- lam membangun integritas KUA, yakni diwujudkan dalam pelayan- an berbasis Teknologi Informasi dan tata kelola kantor yg inovatif. Sebagai sebuah kantor pelayanan publik yang representatif untuk mewujudkan wajah baru Kantor Urusan Agama bisa mewujudkan KUA yang berintegritas, profesional, inovatif, bertanggung jawab dan mampu menjadi teladan dalam memberikan pelayanan publik, ada standar minimal yang harus di penuhi, yaitu sbb:

  Untuk memacu kedisiplinan dalam melayani masyarakat diadakan pemilihan KUA Teladan, pemilihan KUA Teladan sebagai tradisi yang baik dan telah cukup lama dijaga oleh Kementerian Agama kemu- dian dilakukan kreasi atau inovasi sehingga bisa lebih memacu untuk berlomba menuju kebaikan atau “fastabiquil Khoirot” diharapkan Kegiatan ini jangan dipersepsikan hanya milik Kementerian Agama tapi juga oleh Pemerintah Daerah agar bisa ikut terlibat secara aktif dan merasa handarbeni, bahwa Kantor Urusan Agama (KUA) merupa- kan etalase terdepan Kementerian Agama, baik buruknya instansi ini dipengaruhi oleh performance atau kinerja KUA yang keberadaannya di semua kecamatan di penjuru tanah air, KUA adalah garda terdepan dalam membangun citra atau im- age Kementerian Agama. Karena KUA berhadapan dan memberi pelayanan secara langsung terh- adap masyarakat.

  5 Maret 2015 tentang Pemilihan KUA Kecamatan Teladan tahun 2015, Kanwil Kemenag Prov. Jateng melaksanakan Pemilihan KUA Teladan tingkat Provinsi Jawa Tengah, dimulai tanggal 28 Mei 2015 sebagai tahap awal, yakni test tertulis, test wawancara dan penilaian dokumen profil KUA. Selanjutnya tahap kedua melakukan survei lapangan untuk mengeta- hui secara pasti kondisi sarana dan prasarana serta pelayanan publik dan klarifikasi isi dokumen profil.

  Mengacu Keputusan Dirjen Bimas Islam nomor DJ.II/231 tahun 2013 tentang Pedoman Penilaian KUA Teladan, dan su- rat Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syari’ah nomor DT.II.1/2/HM.01/620/2015 tanggal

  Agama (KUA) Kecamatan, setiap tahun diselenggarakan pemilihan KUA Teladan, dengan harapan semua Kepala KUA berpacu un- tuk memperoleh predikat KUA Teladan baik di tingkat Kabupaten, Karesidenan, tingkat Provinsi lebih lebih memperoleh prestasi tingkat Nasional.

  alam rangka usaha me- ningkatkan profesional- isme dan exelent service pada Kantor Urusan

  Bidang URAIS

  • Sikap ramah dan santun misalnya mudah senyum, tegur salam, siap membantu, cepat dan te- pat/benar.
  • Jelas dan Pasti terkait dengan prosedur, persyaratan, petu- gas, rincian biaya resmi sesuai dengan PP No 19 tahun 2015 atau pelayanan nikah di luar kantor Rp. 600.000,- dan semua pelayanan di kantor Rp.0,-
  • Aman dan Nyaman ; kepuasan klien, kenyamanan dan kepas- tian hukum
  • Terbuka atau Transparan terkait dengan prosedur, persyaratan, pejabat penagungjawab, waktu penyelesaian
  • Adil dan bijaksana dalam pe- layanan sesuai daftar urut/ panggilan
  • Bersedia menerima konsultasi, kritikan ataupun dumas

Puzzle Kehidupan

  13 Bimas Kristen

  Siapa yang tidak mengenal puzzle? Puzzle merupakan mainan yang populer. Dan bagi anak-anak mainan ini sangat bermanfaat bagi tumbuh-kembang anak.

  Meski demikian ada pula orang dewasa yang juga gemar memainkan puzzle, tentu saja dengan tingkat kesulitan yang berbeda dengan permainan puzzle untuk anak-anak.

  uzzle memiliki bagian-bagian yang harus disatukan dengan bagian yang lain yang pada keseluruhannya akan menghasil- kan sebuah gambar yang bermakna. Puzzle untuk orang dewasa biasanya menghasilkan gambar yang indah dengan bagian puzzle yang sangat banyak, rumit dan memiliki warna, ben- tuk, serta coretan gambar yang hampir mirip sehingga kadang membingungkan namun juga sekaligus me- nantang. Tak jarang kadang orang yang memainkannya akan membutuhkan waktu beberapa menit untuk ber- fikir potongan manakah yang harus diambil lebih dulu. Ketika kita kesulitan menen- tukan potongan mana dulu yang akan disusun maka sudah seharusnya gambar petunjuk menjadi acuan dalam me- nyelesaikan setiap paket permainan puzzle.