Makalah Teori perkembangan Peserta Didik
KATA PENGANTAR
Segala puji kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena
berkat rahmad dan hidayahnya sehingga penulisan makalah
Psikologi Perkembangan yang berjudul : “ Teori-teori
perkembangan “ yang dibimbing oleh ibu Nugraheni Warih Utami
sebagai dosen Learned Development, dapat kami selesaikan.
Dalam proses penyajiannya, makalah ini berusaha disusun
dengan baik. Sejumlah sumber kami gunakan untuk membantu
kami dalam memahami beberapa teori psikologi perkembangan .
Terimakasih kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam
menyukseskan penyusunan makalah ini. Dan kami mengharapkan
kritik dan saran yang mampu membangun pola pikir yang baik
dan benar.
Demikianlah makalah ini kami susun, kami mohon maaf atas
segala kekurangan dalam penyusunan makalah ini.
Malang, 31 Agustus 2015
Kelompok 1
Page | 1
Page | 2
DAFTAR ISI
Kata pengantar…………………………………………………………… 1
Daftar Isi ………………………………………………………………….. 2
Bab 1 Pendahuluan…………………………………………………………
3
Bab II Pembahasan..…………………………………………………….....
5
A. Pengertian Teori perkembangan……………………………………
5
B. Teori-Teori Perkembangan…………………………………………
5
Bab III Penutup…………………………………………………………… 12
A. Kesimpulan………………………………………………………… 12
B. Kritik dan Saran…………………………………………………….
12
Daftar Pustaka …………………………………………………………….
13
Page | 3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kumpulan fakta yang diikat oleh suatu hukum tertentu akan menjadi
pandangan yang berlaku umum kemudian disebut sebagai teori. Suatu
teori harus memenuhi syarat-syarat formal (Miller,1989) yaitu :
1. Teori harus masuk akal (logis); didalamnya konsisten artinya tidak
ada pernyataan-pernyataan yang saling bertentangan.
2. Teori
secara
empiris
harus
masuk
akal;
artinya
tidak
ada
pengamatan ilmiah yang saling berlawanan.
3. Teori harus diuji dan bersifat hemat; artinya sedapat mungkin
terdiri dari beberapa konstruk,proposisi.
4. Teori harus mempunyai cakupan ilmu yang cukup luas dan mampu
mengintegrasikan peneliti terdahulu.
Sebuah
teori
berhubungan
merupakan
yang
kumpulan
membantu
memberi
ide
yang
logis
penjelasan
dan
dan
saling
membuat
prediksi.
Sebagai salah satu bidang dari psikologi dan sebagai ilmu, psikologi
perkembangan memiliki teori-teori yang ada sampai sekarang dan dapat
digunakan sebagai kerangka acuan untuk memahami perubahan tingkah
laku manusia sesuai dengan perubahan waktu atau zaman.
B.
RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dari teori psikoanalitis?
2. Apa yang dimaksud dari teori kognitif?
3. Apa itu teori behavioral dan belajar sosial?
4. Apa yang dimaksud teori ethologi?
5. Apa yang dimaksud dari teori ekologis kontekstual?
6. Apa yang dimaksud dari teori eklektik?
Page | 4
C. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian perkembangan.
2. Mengetahui teori psikoanalitis
3. Mengetahui teori kognitif.
4. Mengetahui teori behavioral dan belajar sosial.
5. Mengetahui teori ethologi
6. Mengetahui teori ekologis kontekstual
7. Dan Mengetahui teori eklektik.
Page | 5
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN TEORI PERKEMBANGAN
Teori perkembangan adalah teori yang memfokuskan kepada
perubahan-perubahan dan perkembangan struktur jasmani
(biologis), perilaku dan fungsi mental manusia dalam berbagai tahap
kehidupannya, mulai dari konsepsi hingga menjelang kematian. Teori
perkembangan sangat mempengaruhi perkembangan diri seorang
individu, kalau baik perkembangan baiklah individu tersebut. Dengan
mempelajari perkembangan masa hidup maka kita akan mengetahui
bagaimana karakteristik perkembangan dan persoalan-persoalan
komtemporer alam perkembangan masa hidup kita sebagai manusia.
Seperti bagaimana karakteristik manusia pada usia anak-anak awal dan
persoalan apa sajakah yang berkaitan dengan usia anak-anak awal.
Keberagaman teori menyebabkan pemahaman perkembangan masa
hidup sebagai suatu usaha yang menantang. Sama seperti ketika kita
berpikir mengenai suatu teori yang memiliki penjelasan benar tentang
perkembangan masa hidup, teori lain muncul dan menyebabkan kita
memikirkan ulang kesimpulan sebelumnya. Ingat bahwa perkembangan
masa hidup adalah suatu topik yang kompleks, banayk wajah, dan tidak
ada teori tunggal yang dapat memperhitungkan semua aspeknya.
Masing-masing teori menyumbangkan satu potongan yang penting bagi
teka-teki perkembangan masa hidup. Meskipun suatu teori kadangkadang tidak sejalan dengan aspek-aspek tertentu dari perkembangan
masa hidup, banyak informasi dalam teori itu saling melengkapi dan
bukan saling bertentangan. Yang secara bersama mengajak kita melihat
bentangan total perkembanagn masa hidup.
B. TEORI-TEORI PERKEMBANGAN
1. TEORI PSIKOANALITIS
Bagi para teoritisi psikoanalitis, perkembangan pada dasarnya
tidak disadari, yaitu diluar kedasaran dan sangat diwarnai oleh emosi.
Para teoritisi psikoanalitis yakin bahwa perilaku semata-mata adalah
Page | 6
suatau karakteristik permukaan dan untuk benar-benar memahami
perkembangan kita harus menganalisis makna simbolis perilaku
(symbolic meanings of behavior) dan kerja pikiran yang paling dalam
(inner workings of the mind). Para teoritisi psikoanalitis juga
menekankan bahwa pengalaman-pengalaman sebelumnya dengan
orangtua secara ekstensif membentuk perkembangan kita.
a. Teori Freud
Freud(1856-1939)
mengembangkan
gagasan-gagasannya
tentang teori psikoanalitis dari pekerjaan dengan para pasien mental.
Ia adalah seorang dokter medis yang mengambil spesialisasi dalam
bidang ilmu penyakit syaraf (neurology) .
Freud (1917) yakin bahwa kepribadian memiliki tiga struktur, yaitu :
Id adalah struktur kepribadian yang terdiri atas naluri (instinct),
yang merupakan gudang energi psikis individu. Dalam pandangan
Freud, id tidak sadar secara total; id tidak memiliki kontak dengan
realitas.
Ego adalah struktur kepribadian menerut Freud yang berurusan
dengan tuntutan realitas. Ego disebut ” badan pelaksana
(executive branch)” kepribadian, karena ego membuat keputusankeputusan rasional.
Superego adalah struktur kepribadian Freud yang merupakan
badan moral kepribadian dan benar-benar memperhitungkan
apakah sesuatu benar atau salah. Anggaplah superego sebagai
hati nurani (consience) kita.
Ingat bahwa Freud melihat kepribadian seperti suatu gunung es;
kebanyakan kepribadian terdapat dibawah tingkat kesadaran kita,
sama seperti bagian terbesar dari gunung es yang terdapat di bawah
permukaan air. Cara ego mengatasi konfik antara tuntutannya atas
realitas, keinginan id, dan hambatan superego, ialah:
Mekanisme pertahanan (defense mechanisms) , istilah
psikoanalitis bagi metode ketidaksadaran, ego membelokkan atau
mendistorsi realitas, dengan demikian melindunginya dari
kecemasan.
Represi (repression),
menurut Freud, ialah mekanisme
pertahanan yang paling kuat dan paling meresap (the most
powerful and pervasive); represi bekerja menolak dorongandorongan id yang tidak diinginkan diluar kesadaran dan kembali ke
pikiran tidak sadar.
Page | 7
Freud yakin bahwa kita melampaui lima tahap perkembangan
psikoseksual dan bahwa pada setiap tahap perkembangan tersebut
kita mengalami kenikmatan pada satu bagian tubuh lebih daripada
bagian tubuh yang lain. Tahapannya ialah :
Tahap mulut (oral stage) ialah tahap pertama kepribadian Freud,
yang berlangsung selama 18 bulan pertama kehidupan, dalam
mana kenikmatan bayi berpusat disekitar mulut.
Tahap lubang anus ( anal stage ) ialah tahap kedua kepribadian
Freud, yang berlangsung antar usia 1 dan 3 tahun, dalam mana
kenikmatan terbesar anak meliputi lubang anus atau fungsi
pengeluaran/pembersihan yang diasosiasikan dengannya.
Tahap alat kelamin (phallic stage) ialah tahap ketiga
kepribadian Freud, yang berlangsung antar usia 3 dan 6 tahun.
Tahap laten/tersembunyi (latency stage) ialah tahap keempat
kepribadian Freud, yang berlangsung antara kira-kira usia 6 tahun
dan masa pubertas; anak menekan semua minat terhadap seks dan
mengembangkanketerampilan sosial dan intelektual.
Tahap kemaluan (genital stage) ialah tahap kelima dan terakhir
kepribadian Freud, yang berawal dari masa pubertas dan
seterusnya. Tahap kemaluan adalah suatau masakebangkitan
seksual; sumber kenikmatan seksual sekarang menjadi seseorang
yang berada di luar keluarga.
b. Teori Erikson
Erik Erikson (1902-1994) mengakui sumbangan Freud, tetapi
yakin bahwa Freud salah menilai beberapa dimensi penting
pertambangan manusia. Di satu pihak, Erikson (1950, 1968)
mengatakan bahwa kita berkembang dalam tahap-tahap psikososial
(psychosocial stages) , yang berbeda dengan tahap-tahap psikoseksual
(psychosexcual stages) Freud. Di pihak lain, Erikson menekankan
perubahan perkembangan sepanjang siklus kehidupan manusia,
sementara Freud berpendapat bahwa kepripadian dasar kita dibentuk
pada lima tahun pertama kehidupan. Dalam teori Erikson, delapan
tahap perkembangan terbentang ketika ketika kita melampaui siklus
kehidupan. Masing-masing tahap terdiri dari tugas perkembangan
yang khas yang menghadapkan individu dengan suatu krisis yang
harus dihadapi. Bagi Erikson, krisis ini bukanlah suatu bencana, tetapi
suatu titik balik peningkatan kerentanan (vulnerability) dan
Page | 8
peningkatan potensi, semakin berhasil individu mengatasi krisis,
akansemakin sehat perkembangan mereka.
Kepercayaan dan ketidakpercayaan (trust versus mistrust)
ialah tahap psikososial pertama menurut Erikson yang dialami
dalam tahunpertama kehidupan. Suatu rasa percaya menuntut
perasaan nyaman secar fsik dan sejumlah kecil ketakutan serta
kekuatiran akan masa depan.
Otonomi dengan rasa malu dan keraguu-raguan ( autonomy
versus shame and doubt) ialah tahap perkembangan kedua
menurut Erikson, yang berlangsung pada akhir masa bayi dan masa
bru mulai berjalan ( 1-3 tahun).
Prakarsa dan rasa bersalah ( innitiative versus guilt) ialah
tahap perkembangan ketiga menrut Erikson, yang berlangsung
selama tahun-tahun prasekolah.
Tekun dan rasa rendah diri ( industry versus inferiority) ialah
tahap perkembangan keempat menurut Erikson,yang berlangsung
kira-kira padatahun-tahun sekolah dasar.
Identitas dan kebingungan identitas ( identity versus
identity confusion) ialah tahp perkembangan kelima menurut
Erikson, yang dialami individu selama tahun-tahun masa remaja.
Pada masa ini individu dihadapkan dengan penemuan siap mereka,
bagaimana mereka nantinya, dan ke mana mereka menuju dalam
kehidupannya.
Keintiman dan keterkucilan (intimacy versus isolation) ialah
tahap perkembangan
keenam menurut Ericson, yang dialami
individu selama tahun-tahun awal masa dewasa. Pada masa ini,
individu menghadapi tugas perkembangan pembentukan relasi
intim dengan prang lain.
Bangkit dan mandeg (generativity versus stagnation) ialah
tahap perkembangan ketujuh menurut Erikson, yang dialami
individu selama pertengahan masa dewasa.
Integritas dan kekecewaan (intergrity versus despair) ialah
tahap perkembangan kedelapan menurut Erikson, yang dialami
individu selama akhir masa dewasa
.
2. TEORI KOGNITIF
Sementara teori-teori psikoanalitis menekankan pentingnya
pikiran-pikiran tidak sadar anak-anak, teori-teori kognitif menekankan
pikiran-pikiran sadar mereka. Dua teori kognitif yang pentiang yaitu:
Page | 9
a. Teori Pieget
Jean
Piaget(1896-1980)
menekankan
bahwa
anak-anak
membangun secara aktif dunia kognitif mereka sendiri.; informasi tidak
sekedar dituangkan kedalam pikiran mereka dari lingkungan. Piaget
yakin bahwa anak-anak menyesuaikan pemikiran mereka untuk
mencakup gagasan-gagsan baru, karena informasi tambahan
memajukan pemahaman.
Dalam pandangan Pieget, dua proses mendasari perkembangan
individu, ialah : pengorganisasian dan penyesuaian. Untuk membuat
dunia kita masuk akal, kita menggorganisasikan pengamatanpengamatan dan pengalaman-pengalaman kita,
dan juga
meyesuaikan pemikiran kita untuk meliput gagasan baru. Pieget
(1954) yakin bahwa kita menyesuaikan diri dalam dua cara yaitu :
Asimilasi
(Assimilation)
terjadi
ketika
individu
menggabungkan informasi baru kedalam pengetahuan mereka
yang sudah ada.
Akomodasi
(accomodation)
terjadi
ketika
individu
menyesuaikan diri dengan informasi baru.
Pieget berpikir bahwa asimilasi dan akomodasi berlangsung
sejak kehidupan bayi yang masih sangat kecil. Bayi yang baru lahir
secara refeks mengisap segala sesuatu yang menyentuh bibirnya
(asimilasi), tetapi setelah beberapa bulan pengalaman, mereka
membangun pemahaman mereka tentang dunia secara berbeda.
Beberapa obyek, seperti jari dan susu ibu, dapat diisap, dan obyek lain,
seperti selimut yang berbulu halus sebaiknya tidak diisap (akomodasi).
Pieget juga yajkin bahwa kita melampaui empat tahap dalam
memahami dunia. Tahapan tersebut ialah :
Tahap
sensorimotor
(sensorimotor
stage),
yang
berlangsung dari kelahiran-2 tahun, merupakan tahap pertama
Pieget. Pada tahap ini, bayi membangun suatu perkembangan
tentang dunia dengan mengkoordinasikan pengalamanpengalaman sensor (seperti melihat dan mendengar) dengan
tindakan-tindakan motorik fsik- oleh karena itu istilahnya
sensorimotor.
Tahap praoperasional (preoperational stage), yang
berlangsung kira-kira dari usia 2-7 tahun, merupakan tahap
Page | 10
kedua Pieget. Pada tahap ini, anak-anak mulai melukiskan dunia
dengan kata-kata dan gambar-gambar.
Tahap operasional kongkret (concrete operational
stage), yang berlangsung dari usia 7-11 tahun, merupakan
tahap ketiga Pieget. Pada tahap ini anak-anak dapat
melaksanakan operasi, dan penalaran logis menggantikan
pemikiran intuitif sejauh pemikiran dapat diterapkan ke dalam
contoh-contoh yang spesifk dan kongkret.
Tahap operasional formal (formal operational stage),
yang tampak dari usia 11-15 tahun, merupakan tahap keempat
dan terakhir Pieget. Pada thap ini, individu melampaui dunia
nyata, pengalaman-pengalaman kongkret dan berpikir
secara abstrak dan lebih logis.
b. Pendekatan Pemprosesan Informasi
Pendekatan
pemprosesan
informasi
(informationprocessing approach) berkaitan dengan bagaiman individu
memproses informasi tentang dunia mereka- bagaimana informasi
masuk kedalam pikiran, bagaimana informasi disimpan dan
disebarkan, dan bagaiman informasi diambil kembali untuk
melaksanakan kegiatan-kigiatan yang kompleks seperti memecahkan
masalah dan pikiran.
Kondisi bermula ketika informasi dari dunia dideteksi melalui
proses sensor dan presepsi. Kemudian informasi disimpan, disebarkan,
dan didapatkan kembali melalui proses memori.
3. TEORI PERILAKU DAN BELAJAR SOSIAL
Para behavioris (ahli perilaku) yakin bahwa kita seharusnya
hanya menguji apa yang dapat diamati dan diukur secara langsung.
Kira-kira pada waktu yang sama ketika Freud menginterpretasikan
pikiran tidak sadar pasiennya sepanjang pengalaman masa awal anakanak, para behavioris seperti Ivan Pavlov dan John B. Watson
melaksanakan pengamatan rinci tentang perilaku dilingkungan
laboratorium yang terkontrol. Diluar tradisi teori perilaku (behavioral )
berkembang keyakinan bahwa perkembangan ialah perilaku yang
dapat diamati, yang dipelajari melalui pengalaman dengan lingkungan.
Kedua versi pendekatan perilaku yang menonjol ialah pandangan B.F.
Skinner dan teori belajar sosial.
a. Behaviorisme Skinner
Page | 11
Behaviorisme (behaviorism) menekan studi ilmiah tentang
tanggapan
perilaku
yang
dapat
diamati
dan
determinan
lingkungannya. Dalam behaviorisme Skinner, pikiran, sadar, atau tidak
sadar,
tidak
diperlukan
untuk
menjelaskan
perilaku
dan
perkembangan. Bagi Skinner, perkembangan adalah perilaku.
Oleh karena para behavioris yakin bahwa perkembangan
dipelajari dan sering berubah sesuai dengan pengalaman-pengalaman
lingkungan. Jelas bahwa pengalaman yang disusun ulang dapat
mengubah perkembangan.
b. Teori Belajar Sosial
Beberapa pakar psikologi yakin bahwa para behavioris pada
dasarnya benar ketika mereka mengatakan perkembangan dipelajari
dan
dipengaruhi
secara
kuat
oleh
pengalaman-pengalaman
lingkungan. Akan tetapi, mereka yakin bahwa Skinner bergerak terlalu
jauh dengan mengatakan bahwa kognisi tidak penting dalam
memahami perkembangan. Teori belajar sosial (social learning
theory) ialah pandangan para pakar psikologi yang menekankan
perilaku, lingkungan, dan kognisi sebagai faktor kunci dalam
perkembangan.
Pakar psikologi Amerika Albert Bandura (1977,1986, 1989, 1991,
1994) dan Walter Mischel(1973,1984) adalah arsitek utama teori
belajar sosial versi kontemporer, yang dinamakan teori belajar sosial
kognitif (cognitive social learning theory) oleh Mischel (1973). Bandura
yakin kita belajar dengan mengamati apa yang dilakukan oleh orang
lain. Para toeritisi belajar sosial juga berbeda dari pandangan
behavioral Skinner denganmenekankan bahwa kita dapat mengatur
dan mengendalikan perilaku kita sendiri.
Model
belajar
dan
perkembangan
terbaru
Bandura
(19896,1989,1991) meliputi perilaku, pribadi/orang, dan lingkungan
yang bekerja secara interaktif.perilaku dapat memb\pengaruhi kognisi
atau sebaliknya, kegiatan kognisi seseorang dapat mempengaruhi
lingkungan, pengaruh lingkungan dapatengubah proses pemikiran
orang, dan seterusnya.
Seperti pendekatan behavioral Skinner, pendekatan belajar
sosial menekankan pentingnya penelitian empiris dalam mempelajari
perkembangan anak-anak. Penelitian ini berfokus pada proses yang
menjelaskan perkembangan anak-anak-- faktor-faktor sosial dan
kognitif yang mempengaruhi seperti apa anak-anak itu sendiri.
Page | 12
4. TEORI ETOLOGIS
Kepekaan terhadap jenis pengalaman yang berbeda berubah
sepanjang siklus kehidupan. Adanya atau tidak adanya pengalamanpengalaman tertentu pada waktu tertentu selama masa hidup
mempengaruhi individu dengan baik diluar waktu pengalamanpengalaman itu pertama kali terjadi. Pakar etologi yakin bahwa
kebanyakan pakar psikologi meremehkan pentingnya kerangka waktu
khusus ini pada awal perkembangan dan peran yang kuat yang
dimaikan evolusi dan landasan biologis dalam perkembangan
(Charlesworth, 1992; Hinde, 1992).
Etologi lahir sebagai suatu pandangan penting karena pekerjaan
para pakar ilmu hewan Eropa. Khususnya Konrad Lorenz (1903-1989).
Etologi (ethology) menekankan bahwa perilaku sangat dipengaruhi
oleh biologi, terkait dengan evolusi, dan ditandai oleh periode yang
penting atau peka.
Seperti para behavioris , para etologis adalah para pengamat
perilaku yang teliti. Tidak seperti para behavioris, para etologis yakin
bahwa laboratorium bukanlah setting yang baik untuk mengamati
perilaku; agaknya, mereka mengamati perilaku secara teliti dalam
lingkungan alamiahnya, di rumah, taman bermain, tetangga, sekolah,
rumah sakit, dan lain-lain.
5. TEORI EKOLOGIS
Berbeda dengan teori etologi, Urie Bonfenbrenner (1997)
mengajukan suatu pandangan lingkungan yang kuat tentang
perkembangan yang sedang menerima perhatian yang meningkat.
Teori ekologi (ecological theory) ialah pandangan sosiokultural
Bonfenbrenner tentang perkembangan, yang terdiri dari lima sistem
lingkungan mulai dari masukan interaksi langsung dengan agen-agen
sosial ( social agents) yang berkembang baik hingga masukan
kebudayaan yang berbasis luas. Kelia sistem teori ekologi
Bonfenbrenner ialah :
Mikrosistem
(microsystem)
dalam
teori
ekologi
Bonfenbrenner ialah setting dalam mana individu hidup. Konteks
ini meliputi keluarga individu, teman-teman sebaya, seolah,
serta lingkungan. Dalam mikrosistem inilah interaksi yang paling
langsung dengan agen-agen sosial berlangsung- misalnya
dengan orangtua, teman-teman sebaya, dan guru.
Page | 13
Mesosistem (mesosystem) meliputi hubungan antara
beberapa mikrosistem (microsystem) atau hubungan antara
beberapa konteks. Contohnya adala hubungan antara
pengalaman keluarga dan pengalaman sekolah, pelaman
sekolah dengan pengalaman keagamaan , dan pengalaman
keluarga dengan pengalaman teman sebaya.
Eksosistem (exosystem) dilibatkan ketika pengalamanpengalaman dalam sentting sosial lain – dalam mana individu
tidak memiliki peran yang aktif – mempengaruhi apa yang
individu alami dalam konteks yang dekat.
Makrosistem (macrosystem) meliputi kebudayaan dimana
individu hidup.
Kronosistem (chronosystem) meliputi pemolaan peristiwaperistiwa lingkungan dan transisi sepanjang rangkaian
kehidupan dan keadaan-keadaan sosiohistoris.
6. ORIENTASI TEORI EKLEKTIS
Orientasi teori eklektis ( eclectic theoritical orientation )
tidak mengikuti salah satu pendekatan teoretis, tetapi lebih memilih
dan menggunakan semua yang dianggap terbaik dari semua teori.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Teori perkembangan adalah teori yang memfokuskan kepada
perubahan-perubahan dan perkembangan struktur jasmani (biologis),
perilaku dan fungsi mental manusia dalam berbagai tahap
kehidupannya, mulai dari konsepsi hingga menjelang kematian. Teori
perkembangan sangat mempengaruhi perkembangan diri seorang
individu, kalau baik perkembangan baiklah individu tersebut.
Teori perkembangan meliputi :
Page | 14
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Teori Psikoanalitik
Teori Kognitif
Teori Behavioral dan Belajar Sosial
Teori Etologi
Teori Ekologi
Orientasi Teori Eklektik
B. SARAN
Kami selaku penyusun mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun, untuk menyempurnakan makalah ini.
Page | 15
DAFTAR PUSTAKA
Santrock, John.W,1983,1986,1989,1992, 1995 ,LIFE-SPAN
DEVELOPMENT: PERKEMBANGAN MASA HIDUP, EDISI 5, JILID 1 : Jakarta
Page | 16
Segala puji kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena
berkat rahmad dan hidayahnya sehingga penulisan makalah
Psikologi Perkembangan yang berjudul : “ Teori-teori
perkembangan “ yang dibimbing oleh ibu Nugraheni Warih Utami
sebagai dosen Learned Development, dapat kami selesaikan.
Dalam proses penyajiannya, makalah ini berusaha disusun
dengan baik. Sejumlah sumber kami gunakan untuk membantu
kami dalam memahami beberapa teori psikologi perkembangan .
Terimakasih kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam
menyukseskan penyusunan makalah ini. Dan kami mengharapkan
kritik dan saran yang mampu membangun pola pikir yang baik
dan benar.
Demikianlah makalah ini kami susun, kami mohon maaf atas
segala kekurangan dalam penyusunan makalah ini.
Malang, 31 Agustus 2015
Kelompok 1
Page | 1
Page | 2
DAFTAR ISI
Kata pengantar…………………………………………………………… 1
Daftar Isi ………………………………………………………………….. 2
Bab 1 Pendahuluan…………………………………………………………
3
Bab II Pembahasan..…………………………………………………….....
5
A. Pengertian Teori perkembangan……………………………………
5
B. Teori-Teori Perkembangan…………………………………………
5
Bab III Penutup…………………………………………………………… 12
A. Kesimpulan………………………………………………………… 12
B. Kritik dan Saran…………………………………………………….
12
Daftar Pustaka …………………………………………………………….
13
Page | 3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kumpulan fakta yang diikat oleh suatu hukum tertentu akan menjadi
pandangan yang berlaku umum kemudian disebut sebagai teori. Suatu
teori harus memenuhi syarat-syarat formal (Miller,1989) yaitu :
1. Teori harus masuk akal (logis); didalamnya konsisten artinya tidak
ada pernyataan-pernyataan yang saling bertentangan.
2. Teori
secara
empiris
harus
masuk
akal;
artinya
tidak
ada
pengamatan ilmiah yang saling berlawanan.
3. Teori harus diuji dan bersifat hemat; artinya sedapat mungkin
terdiri dari beberapa konstruk,proposisi.
4. Teori harus mempunyai cakupan ilmu yang cukup luas dan mampu
mengintegrasikan peneliti terdahulu.
Sebuah
teori
berhubungan
merupakan
yang
kumpulan
membantu
memberi
ide
yang
logis
penjelasan
dan
dan
saling
membuat
prediksi.
Sebagai salah satu bidang dari psikologi dan sebagai ilmu, psikologi
perkembangan memiliki teori-teori yang ada sampai sekarang dan dapat
digunakan sebagai kerangka acuan untuk memahami perubahan tingkah
laku manusia sesuai dengan perubahan waktu atau zaman.
B.
RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dari teori psikoanalitis?
2. Apa yang dimaksud dari teori kognitif?
3. Apa itu teori behavioral dan belajar sosial?
4. Apa yang dimaksud teori ethologi?
5. Apa yang dimaksud dari teori ekologis kontekstual?
6. Apa yang dimaksud dari teori eklektik?
Page | 4
C. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian perkembangan.
2. Mengetahui teori psikoanalitis
3. Mengetahui teori kognitif.
4. Mengetahui teori behavioral dan belajar sosial.
5. Mengetahui teori ethologi
6. Mengetahui teori ekologis kontekstual
7. Dan Mengetahui teori eklektik.
Page | 5
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN TEORI PERKEMBANGAN
Teori perkembangan adalah teori yang memfokuskan kepada
perubahan-perubahan dan perkembangan struktur jasmani
(biologis), perilaku dan fungsi mental manusia dalam berbagai tahap
kehidupannya, mulai dari konsepsi hingga menjelang kematian. Teori
perkembangan sangat mempengaruhi perkembangan diri seorang
individu, kalau baik perkembangan baiklah individu tersebut. Dengan
mempelajari perkembangan masa hidup maka kita akan mengetahui
bagaimana karakteristik perkembangan dan persoalan-persoalan
komtemporer alam perkembangan masa hidup kita sebagai manusia.
Seperti bagaimana karakteristik manusia pada usia anak-anak awal dan
persoalan apa sajakah yang berkaitan dengan usia anak-anak awal.
Keberagaman teori menyebabkan pemahaman perkembangan masa
hidup sebagai suatu usaha yang menantang. Sama seperti ketika kita
berpikir mengenai suatu teori yang memiliki penjelasan benar tentang
perkembangan masa hidup, teori lain muncul dan menyebabkan kita
memikirkan ulang kesimpulan sebelumnya. Ingat bahwa perkembangan
masa hidup adalah suatu topik yang kompleks, banayk wajah, dan tidak
ada teori tunggal yang dapat memperhitungkan semua aspeknya.
Masing-masing teori menyumbangkan satu potongan yang penting bagi
teka-teki perkembangan masa hidup. Meskipun suatu teori kadangkadang tidak sejalan dengan aspek-aspek tertentu dari perkembangan
masa hidup, banyak informasi dalam teori itu saling melengkapi dan
bukan saling bertentangan. Yang secara bersama mengajak kita melihat
bentangan total perkembanagn masa hidup.
B. TEORI-TEORI PERKEMBANGAN
1. TEORI PSIKOANALITIS
Bagi para teoritisi psikoanalitis, perkembangan pada dasarnya
tidak disadari, yaitu diluar kedasaran dan sangat diwarnai oleh emosi.
Para teoritisi psikoanalitis yakin bahwa perilaku semata-mata adalah
Page | 6
suatau karakteristik permukaan dan untuk benar-benar memahami
perkembangan kita harus menganalisis makna simbolis perilaku
(symbolic meanings of behavior) dan kerja pikiran yang paling dalam
(inner workings of the mind). Para teoritisi psikoanalitis juga
menekankan bahwa pengalaman-pengalaman sebelumnya dengan
orangtua secara ekstensif membentuk perkembangan kita.
a. Teori Freud
Freud(1856-1939)
mengembangkan
gagasan-gagasannya
tentang teori psikoanalitis dari pekerjaan dengan para pasien mental.
Ia adalah seorang dokter medis yang mengambil spesialisasi dalam
bidang ilmu penyakit syaraf (neurology) .
Freud (1917) yakin bahwa kepribadian memiliki tiga struktur, yaitu :
Id adalah struktur kepribadian yang terdiri atas naluri (instinct),
yang merupakan gudang energi psikis individu. Dalam pandangan
Freud, id tidak sadar secara total; id tidak memiliki kontak dengan
realitas.
Ego adalah struktur kepribadian menerut Freud yang berurusan
dengan tuntutan realitas. Ego disebut ” badan pelaksana
(executive branch)” kepribadian, karena ego membuat keputusankeputusan rasional.
Superego adalah struktur kepribadian Freud yang merupakan
badan moral kepribadian dan benar-benar memperhitungkan
apakah sesuatu benar atau salah. Anggaplah superego sebagai
hati nurani (consience) kita.
Ingat bahwa Freud melihat kepribadian seperti suatu gunung es;
kebanyakan kepribadian terdapat dibawah tingkat kesadaran kita,
sama seperti bagian terbesar dari gunung es yang terdapat di bawah
permukaan air. Cara ego mengatasi konfik antara tuntutannya atas
realitas, keinginan id, dan hambatan superego, ialah:
Mekanisme pertahanan (defense mechanisms) , istilah
psikoanalitis bagi metode ketidaksadaran, ego membelokkan atau
mendistorsi realitas, dengan demikian melindunginya dari
kecemasan.
Represi (repression),
menurut Freud, ialah mekanisme
pertahanan yang paling kuat dan paling meresap (the most
powerful and pervasive); represi bekerja menolak dorongandorongan id yang tidak diinginkan diluar kesadaran dan kembali ke
pikiran tidak sadar.
Page | 7
Freud yakin bahwa kita melampaui lima tahap perkembangan
psikoseksual dan bahwa pada setiap tahap perkembangan tersebut
kita mengalami kenikmatan pada satu bagian tubuh lebih daripada
bagian tubuh yang lain. Tahapannya ialah :
Tahap mulut (oral stage) ialah tahap pertama kepribadian Freud,
yang berlangsung selama 18 bulan pertama kehidupan, dalam
mana kenikmatan bayi berpusat disekitar mulut.
Tahap lubang anus ( anal stage ) ialah tahap kedua kepribadian
Freud, yang berlangsung antar usia 1 dan 3 tahun, dalam mana
kenikmatan terbesar anak meliputi lubang anus atau fungsi
pengeluaran/pembersihan yang diasosiasikan dengannya.
Tahap alat kelamin (phallic stage) ialah tahap ketiga
kepribadian Freud, yang berlangsung antar usia 3 dan 6 tahun.
Tahap laten/tersembunyi (latency stage) ialah tahap keempat
kepribadian Freud, yang berlangsung antara kira-kira usia 6 tahun
dan masa pubertas; anak menekan semua minat terhadap seks dan
mengembangkanketerampilan sosial dan intelektual.
Tahap kemaluan (genital stage) ialah tahap kelima dan terakhir
kepribadian Freud, yang berawal dari masa pubertas dan
seterusnya. Tahap kemaluan adalah suatau masakebangkitan
seksual; sumber kenikmatan seksual sekarang menjadi seseorang
yang berada di luar keluarga.
b. Teori Erikson
Erik Erikson (1902-1994) mengakui sumbangan Freud, tetapi
yakin bahwa Freud salah menilai beberapa dimensi penting
pertambangan manusia. Di satu pihak, Erikson (1950, 1968)
mengatakan bahwa kita berkembang dalam tahap-tahap psikososial
(psychosocial stages) , yang berbeda dengan tahap-tahap psikoseksual
(psychosexcual stages) Freud. Di pihak lain, Erikson menekankan
perubahan perkembangan sepanjang siklus kehidupan manusia,
sementara Freud berpendapat bahwa kepripadian dasar kita dibentuk
pada lima tahun pertama kehidupan. Dalam teori Erikson, delapan
tahap perkembangan terbentang ketika ketika kita melampaui siklus
kehidupan. Masing-masing tahap terdiri dari tugas perkembangan
yang khas yang menghadapkan individu dengan suatu krisis yang
harus dihadapi. Bagi Erikson, krisis ini bukanlah suatu bencana, tetapi
suatu titik balik peningkatan kerentanan (vulnerability) dan
Page | 8
peningkatan potensi, semakin berhasil individu mengatasi krisis,
akansemakin sehat perkembangan mereka.
Kepercayaan dan ketidakpercayaan (trust versus mistrust)
ialah tahap psikososial pertama menurut Erikson yang dialami
dalam tahunpertama kehidupan. Suatu rasa percaya menuntut
perasaan nyaman secar fsik dan sejumlah kecil ketakutan serta
kekuatiran akan masa depan.
Otonomi dengan rasa malu dan keraguu-raguan ( autonomy
versus shame and doubt) ialah tahap perkembangan kedua
menurut Erikson, yang berlangsung pada akhir masa bayi dan masa
bru mulai berjalan ( 1-3 tahun).
Prakarsa dan rasa bersalah ( innitiative versus guilt) ialah
tahap perkembangan ketiga menrut Erikson, yang berlangsung
selama tahun-tahun prasekolah.
Tekun dan rasa rendah diri ( industry versus inferiority) ialah
tahap perkembangan keempat menurut Erikson,yang berlangsung
kira-kira padatahun-tahun sekolah dasar.
Identitas dan kebingungan identitas ( identity versus
identity confusion) ialah tahp perkembangan kelima menurut
Erikson, yang dialami individu selama tahun-tahun masa remaja.
Pada masa ini individu dihadapkan dengan penemuan siap mereka,
bagaimana mereka nantinya, dan ke mana mereka menuju dalam
kehidupannya.
Keintiman dan keterkucilan (intimacy versus isolation) ialah
tahap perkembangan
keenam menurut Ericson, yang dialami
individu selama tahun-tahun awal masa dewasa. Pada masa ini,
individu menghadapi tugas perkembangan pembentukan relasi
intim dengan prang lain.
Bangkit dan mandeg (generativity versus stagnation) ialah
tahap perkembangan ketujuh menurut Erikson, yang dialami
individu selama pertengahan masa dewasa.
Integritas dan kekecewaan (intergrity versus despair) ialah
tahap perkembangan kedelapan menurut Erikson, yang dialami
individu selama akhir masa dewasa
.
2. TEORI KOGNITIF
Sementara teori-teori psikoanalitis menekankan pentingnya
pikiran-pikiran tidak sadar anak-anak, teori-teori kognitif menekankan
pikiran-pikiran sadar mereka. Dua teori kognitif yang pentiang yaitu:
Page | 9
a. Teori Pieget
Jean
Piaget(1896-1980)
menekankan
bahwa
anak-anak
membangun secara aktif dunia kognitif mereka sendiri.; informasi tidak
sekedar dituangkan kedalam pikiran mereka dari lingkungan. Piaget
yakin bahwa anak-anak menyesuaikan pemikiran mereka untuk
mencakup gagasan-gagsan baru, karena informasi tambahan
memajukan pemahaman.
Dalam pandangan Pieget, dua proses mendasari perkembangan
individu, ialah : pengorganisasian dan penyesuaian. Untuk membuat
dunia kita masuk akal, kita menggorganisasikan pengamatanpengamatan dan pengalaman-pengalaman kita,
dan juga
meyesuaikan pemikiran kita untuk meliput gagasan baru. Pieget
(1954) yakin bahwa kita menyesuaikan diri dalam dua cara yaitu :
Asimilasi
(Assimilation)
terjadi
ketika
individu
menggabungkan informasi baru kedalam pengetahuan mereka
yang sudah ada.
Akomodasi
(accomodation)
terjadi
ketika
individu
menyesuaikan diri dengan informasi baru.
Pieget berpikir bahwa asimilasi dan akomodasi berlangsung
sejak kehidupan bayi yang masih sangat kecil. Bayi yang baru lahir
secara refeks mengisap segala sesuatu yang menyentuh bibirnya
(asimilasi), tetapi setelah beberapa bulan pengalaman, mereka
membangun pemahaman mereka tentang dunia secara berbeda.
Beberapa obyek, seperti jari dan susu ibu, dapat diisap, dan obyek lain,
seperti selimut yang berbulu halus sebaiknya tidak diisap (akomodasi).
Pieget juga yajkin bahwa kita melampaui empat tahap dalam
memahami dunia. Tahapan tersebut ialah :
Tahap
sensorimotor
(sensorimotor
stage),
yang
berlangsung dari kelahiran-2 tahun, merupakan tahap pertama
Pieget. Pada tahap ini, bayi membangun suatu perkembangan
tentang dunia dengan mengkoordinasikan pengalamanpengalaman sensor (seperti melihat dan mendengar) dengan
tindakan-tindakan motorik fsik- oleh karena itu istilahnya
sensorimotor.
Tahap praoperasional (preoperational stage), yang
berlangsung kira-kira dari usia 2-7 tahun, merupakan tahap
Page | 10
kedua Pieget. Pada tahap ini, anak-anak mulai melukiskan dunia
dengan kata-kata dan gambar-gambar.
Tahap operasional kongkret (concrete operational
stage), yang berlangsung dari usia 7-11 tahun, merupakan
tahap ketiga Pieget. Pada tahap ini anak-anak dapat
melaksanakan operasi, dan penalaran logis menggantikan
pemikiran intuitif sejauh pemikiran dapat diterapkan ke dalam
contoh-contoh yang spesifk dan kongkret.
Tahap operasional formal (formal operational stage),
yang tampak dari usia 11-15 tahun, merupakan tahap keempat
dan terakhir Pieget. Pada thap ini, individu melampaui dunia
nyata, pengalaman-pengalaman kongkret dan berpikir
secara abstrak dan lebih logis.
b. Pendekatan Pemprosesan Informasi
Pendekatan
pemprosesan
informasi
(informationprocessing approach) berkaitan dengan bagaiman individu
memproses informasi tentang dunia mereka- bagaimana informasi
masuk kedalam pikiran, bagaimana informasi disimpan dan
disebarkan, dan bagaiman informasi diambil kembali untuk
melaksanakan kegiatan-kigiatan yang kompleks seperti memecahkan
masalah dan pikiran.
Kondisi bermula ketika informasi dari dunia dideteksi melalui
proses sensor dan presepsi. Kemudian informasi disimpan, disebarkan,
dan didapatkan kembali melalui proses memori.
3. TEORI PERILAKU DAN BELAJAR SOSIAL
Para behavioris (ahli perilaku) yakin bahwa kita seharusnya
hanya menguji apa yang dapat diamati dan diukur secara langsung.
Kira-kira pada waktu yang sama ketika Freud menginterpretasikan
pikiran tidak sadar pasiennya sepanjang pengalaman masa awal anakanak, para behavioris seperti Ivan Pavlov dan John B. Watson
melaksanakan pengamatan rinci tentang perilaku dilingkungan
laboratorium yang terkontrol. Diluar tradisi teori perilaku (behavioral )
berkembang keyakinan bahwa perkembangan ialah perilaku yang
dapat diamati, yang dipelajari melalui pengalaman dengan lingkungan.
Kedua versi pendekatan perilaku yang menonjol ialah pandangan B.F.
Skinner dan teori belajar sosial.
a. Behaviorisme Skinner
Page | 11
Behaviorisme (behaviorism) menekan studi ilmiah tentang
tanggapan
perilaku
yang
dapat
diamati
dan
determinan
lingkungannya. Dalam behaviorisme Skinner, pikiran, sadar, atau tidak
sadar,
tidak
diperlukan
untuk
menjelaskan
perilaku
dan
perkembangan. Bagi Skinner, perkembangan adalah perilaku.
Oleh karena para behavioris yakin bahwa perkembangan
dipelajari dan sering berubah sesuai dengan pengalaman-pengalaman
lingkungan. Jelas bahwa pengalaman yang disusun ulang dapat
mengubah perkembangan.
b. Teori Belajar Sosial
Beberapa pakar psikologi yakin bahwa para behavioris pada
dasarnya benar ketika mereka mengatakan perkembangan dipelajari
dan
dipengaruhi
secara
kuat
oleh
pengalaman-pengalaman
lingkungan. Akan tetapi, mereka yakin bahwa Skinner bergerak terlalu
jauh dengan mengatakan bahwa kognisi tidak penting dalam
memahami perkembangan. Teori belajar sosial (social learning
theory) ialah pandangan para pakar psikologi yang menekankan
perilaku, lingkungan, dan kognisi sebagai faktor kunci dalam
perkembangan.
Pakar psikologi Amerika Albert Bandura (1977,1986, 1989, 1991,
1994) dan Walter Mischel(1973,1984) adalah arsitek utama teori
belajar sosial versi kontemporer, yang dinamakan teori belajar sosial
kognitif (cognitive social learning theory) oleh Mischel (1973). Bandura
yakin kita belajar dengan mengamati apa yang dilakukan oleh orang
lain. Para toeritisi belajar sosial juga berbeda dari pandangan
behavioral Skinner denganmenekankan bahwa kita dapat mengatur
dan mengendalikan perilaku kita sendiri.
Model
belajar
dan
perkembangan
terbaru
Bandura
(19896,1989,1991) meliputi perilaku, pribadi/orang, dan lingkungan
yang bekerja secara interaktif.perilaku dapat memb\pengaruhi kognisi
atau sebaliknya, kegiatan kognisi seseorang dapat mempengaruhi
lingkungan, pengaruh lingkungan dapatengubah proses pemikiran
orang, dan seterusnya.
Seperti pendekatan behavioral Skinner, pendekatan belajar
sosial menekankan pentingnya penelitian empiris dalam mempelajari
perkembangan anak-anak. Penelitian ini berfokus pada proses yang
menjelaskan perkembangan anak-anak-- faktor-faktor sosial dan
kognitif yang mempengaruhi seperti apa anak-anak itu sendiri.
Page | 12
4. TEORI ETOLOGIS
Kepekaan terhadap jenis pengalaman yang berbeda berubah
sepanjang siklus kehidupan. Adanya atau tidak adanya pengalamanpengalaman tertentu pada waktu tertentu selama masa hidup
mempengaruhi individu dengan baik diluar waktu pengalamanpengalaman itu pertama kali terjadi. Pakar etologi yakin bahwa
kebanyakan pakar psikologi meremehkan pentingnya kerangka waktu
khusus ini pada awal perkembangan dan peran yang kuat yang
dimaikan evolusi dan landasan biologis dalam perkembangan
(Charlesworth, 1992; Hinde, 1992).
Etologi lahir sebagai suatu pandangan penting karena pekerjaan
para pakar ilmu hewan Eropa. Khususnya Konrad Lorenz (1903-1989).
Etologi (ethology) menekankan bahwa perilaku sangat dipengaruhi
oleh biologi, terkait dengan evolusi, dan ditandai oleh periode yang
penting atau peka.
Seperti para behavioris , para etologis adalah para pengamat
perilaku yang teliti. Tidak seperti para behavioris, para etologis yakin
bahwa laboratorium bukanlah setting yang baik untuk mengamati
perilaku; agaknya, mereka mengamati perilaku secara teliti dalam
lingkungan alamiahnya, di rumah, taman bermain, tetangga, sekolah,
rumah sakit, dan lain-lain.
5. TEORI EKOLOGIS
Berbeda dengan teori etologi, Urie Bonfenbrenner (1997)
mengajukan suatu pandangan lingkungan yang kuat tentang
perkembangan yang sedang menerima perhatian yang meningkat.
Teori ekologi (ecological theory) ialah pandangan sosiokultural
Bonfenbrenner tentang perkembangan, yang terdiri dari lima sistem
lingkungan mulai dari masukan interaksi langsung dengan agen-agen
sosial ( social agents) yang berkembang baik hingga masukan
kebudayaan yang berbasis luas. Kelia sistem teori ekologi
Bonfenbrenner ialah :
Mikrosistem
(microsystem)
dalam
teori
ekologi
Bonfenbrenner ialah setting dalam mana individu hidup. Konteks
ini meliputi keluarga individu, teman-teman sebaya, seolah,
serta lingkungan. Dalam mikrosistem inilah interaksi yang paling
langsung dengan agen-agen sosial berlangsung- misalnya
dengan orangtua, teman-teman sebaya, dan guru.
Page | 13
Mesosistem (mesosystem) meliputi hubungan antara
beberapa mikrosistem (microsystem) atau hubungan antara
beberapa konteks. Contohnya adala hubungan antara
pengalaman keluarga dan pengalaman sekolah, pelaman
sekolah dengan pengalaman keagamaan , dan pengalaman
keluarga dengan pengalaman teman sebaya.
Eksosistem (exosystem) dilibatkan ketika pengalamanpengalaman dalam sentting sosial lain – dalam mana individu
tidak memiliki peran yang aktif – mempengaruhi apa yang
individu alami dalam konteks yang dekat.
Makrosistem (macrosystem) meliputi kebudayaan dimana
individu hidup.
Kronosistem (chronosystem) meliputi pemolaan peristiwaperistiwa lingkungan dan transisi sepanjang rangkaian
kehidupan dan keadaan-keadaan sosiohistoris.
6. ORIENTASI TEORI EKLEKTIS
Orientasi teori eklektis ( eclectic theoritical orientation )
tidak mengikuti salah satu pendekatan teoretis, tetapi lebih memilih
dan menggunakan semua yang dianggap terbaik dari semua teori.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Teori perkembangan adalah teori yang memfokuskan kepada
perubahan-perubahan dan perkembangan struktur jasmani (biologis),
perilaku dan fungsi mental manusia dalam berbagai tahap
kehidupannya, mulai dari konsepsi hingga menjelang kematian. Teori
perkembangan sangat mempengaruhi perkembangan diri seorang
individu, kalau baik perkembangan baiklah individu tersebut.
Teori perkembangan meliputi :
Page | 14
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Teori Psikoanalitik
Teori Kognitif
Teori Behavioral dan Belajar Sosial
Teori Etologi
Teori Ekologi
Orientasi Teori Eklektik
B. SARAN
Kami selaku penyusun mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun, untuk menyempurnakan makalah ini.
Page | 15
DAFTAR PUSTAKA
Santrock, John.W,1983,1986,1989,1992, 1995 ,LIFE-SPAN
DEVELOPMENT: PERKEMBANGAN MASA HIDUP, EDISI 5, JILID 1 : Jakarta
Page | 16