Pancasila sbg Ideologi and Dasar negara

PENDIDIKAN PANCASILA
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI DAN DASAR NEGARA

DISUSUN OLEH:
NAMA: 1. ABDUL RISMAWANSYAH
2. ABDURRAHMAN
3. ACHMAD RIAN TARMIZI
4. ADITIA OZI SAPUTRA
5. AHMAD SURAHMAN
6. AKHMAD LADUNI
7. ANDI LOMANIA C.M.P.
8. APRIANY HIDAYAH
9. BQ PARASMIANTI RAHAYU
10. BQ VIA AYU PUTRI JULIA R.
11. DEA GAMARA
12. DEBBY SILQI IVONY

(E1D113001)
(E1D113002)
(E1D113003)
(E1D113006)

(E1D113008)
(E1D113011)
(E1D113015)
(E1D113019)
(E1D113024)
(E1D113028)
(E1D113030)
(E1D113031)

KELAS: II A (Reg. Sore)
DOSEN: Khairun Nisa, S.pd.

PROGRAM STUDI BAHASA INGGRIS
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2013-2014

Rian: “Guys, langsung aja kita bahas tugas Pancasila yang bakal kita presenatsikan minggu depan”.
Rany: “Kita mulai dari pengertian ideologi ya.”
Dony: “Dari yang saya baca, istilah ideologi itu ternyata dari kata idea dan logos loh. Idea

berasal dari bahasa Yunani, kata idea berarti gagasan, ide, cita-cita atau konsep .
Sedangkan logos berarti ilmu. So, secara harfiahnya ideology itu adalah ilmu
pengetahuan tentang ide-ide”.
Deby: “Nah, kira-kira ada nggak pendapat dari para ahli tentang defenisi ideologi?”
Dony: “Ada dong… seperti pendapat dari Bapak Tatang Sutarma, bercanda. Maksud saya Bapak Soerjanto
Poespowaedojo , katanya ideologi itu “dapat dirumuskan sebagai kompleks pengetahuan
dan nilai yang secara keseluruhan menjadi landasan bagi seseorang atau masyarakat
untuk memahami jagat raya, bumi, dan seisinya serta menentukan sikap dasar untuk
mengolanya””.
Arman: “Ada juga pendapat dari Bapak M. Sastrapratedja dan A.T. Soegito, M. Sastrapratedja
bilang kalau Ideologi itu adalah “seperangkat gagasan atau pemikiran yang
berorientasi pada tindakan yang diorganisir dalam suatu sistem yang teratur””. Trus
A.T. Soegito bilang kalau Ideology adalah “serangkaian pemikiran yang berkaitan
dengan tertib sosial dan politik yang ada, serta berupaya untuk mengubah serta
mempertahankan tertib sosial politik yang bersangkutan””.
Rian: “Saya juga tahu satu pendapat, dari Bapak Ramlan Surbakti , beliau mengatakan bahwa “Ideologi
dilukiskan sebagai seperangkat gagasan tentang kebaikan bersama yang dirumuskan
dalam bentuk tujuan yang hendak dicapai dan cara-cara yang digunakan untuk mencapai
tujuan itu””.
Mia: “Masih ada lagi loh pendapat yang lain, dari Fransn Magnis Suseno, katanya Ideologi

dapat dibedakan dalam dua pengertian: Yang pertama, Ideologi dalam pengertian luas,
maksudnya segala kelompok cita-cita luhur, nilai-nilai dasar, dan keyakinan-keyakinan
yang mau dijunjung tinggi sebagai pedoman normative. Ideologi dalam arti luas ini
disebut sebagai ideology terbuka. Yang kedua Ideologi dalam pengertian sempit ,
maksudnya Ideologi adalah gagasan atau teori yang menyeluruh tentang makna hidup dan
nilai-nilai yang akan menentukan dengan mutlak bagaimana manusia harus hidup dan
bertindak. Ideologi dalam arti sempit disebut sebagai ideologi tertutup”.
Deby: “Berarti, secara umum bisa kita simpulankan kalau Ideologi itu adalah kumpulan gagasan-gagasan, ideide, dan keyakinan-keyakinan yang menyeluruh dan sistematis, yang menyangkut berbagai bidang
kehidupan manusia”.

Arman: “Hey, guys… Ideologi itu punya 3 unsur loh: Ada penafsiran atau pemahaman terhadap suatu
kenyataan, artinya orang atau masyarakat dapat membuat penafsiran tentang keadaan
berdasar ideology. Ada juga nilai-nilai yang dianggap baik dan diterima oleh
masyarakat sebagai pedoman bertindak, artinya masyarakat dapat berbuat berdasarkan
nilai yang dianggap baik. And yang terakhir adalah suatu orientasi tindakan, artinya
ideologi merupakan suatu pedoman kegiatan untuk melaksanakan nilai-nilai yang
terkandung di dalamnya. Nah, ke-3 unsur itu menurut Bapak M. Sastraprated.
Rian: “Sekarang, apa sih manfaat ideology itu bagi suatu bangsa?”
Rany: “Gini Rian, suatu bangsa sangat memerlukan ideology, ibarat seorang bayi yang butuh
ASI, gitu. Nih saya punya manfaatnya. Saya bacaain ya.

1. Mampu memandang persoalan-persoalan yang dihadapinya dan menentukan arah
serta cara bagaimana bangsa itu memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapi
sehingga tidak terombang-ambing dalam menghadapi persoalan-persoalan besar, baik
yang berasal dari dalam masyarakat sendiri maupun dari luar.
2. Memiliki pegangan dan pedoman bagaimana ia memecahkan masalah-masalah
politik, ekonomi, sosial dan budaya.
3. Mempunyai pedoman bagaimana bangsa itu membangun dirinya. Berdasarkan
pada kemanfaatan tersebut maka ideologi dalam suatu masyarakat memiliki fungsi
sebagai:
 Tujuan atau cita-cita yang hendak dicapai bersama oleh suatu masyarakat.
 Dan Sebagai sarana pemersatu masyarakat”.
Dony: “Ok, sekarang kita lanjut ke Dasar Negara. Siapa yang dapat apa itu dasar Negara?”
Mia: “Saya! Dasar Negara adalah landasan kehidupan bernegara. Setiap negara harus mempunyai landasan
dalam melaksanakan kehidupan bernegaranya. Dasar negara bagi suatu negara merupakan suatu dasar
untuk mengatur penyelenggaraan negara. Dasar negara bagi suatu Negara juga merupakan sesuatu yang
amat penting. Negara tanpa dasar negara berarti negara tersebut tidak memiliki pedoman dalam
penyelenggaraan kehidupan bernegaranya, maka akibatnya negara tersebut tidak memiliki arah dan tujuan
yang jelas, sehingga memudahkan munculnya kekacauan. Juga Dasar Negara sebagai pedoman hidup
bernegara mencakup cita-cita negara, tujuan negara, dan norma bernegara. Gimana, guys? Jelas? ”
Arman, Deby, Dony, Rany, dan Rian: “Jelas, Ci’ Gu!!!”

Rian: “Saya tambahin ya. Pertama, Pancasila sebagai dasar menegara atau pedoman untuk menata
negara merdeka Indonesia. Arti menegara itu adalah menunjukkan sifat aktif daripada
sekedar bernegara. Kedua, sebagai dasar untuk aktivitas negara. Artiknya aktivitas dan
pembangunan yang dilaksanakan negara berdasarkan peraturan perundangan yang
merupakan penjabaran dari prinsip-prinsip yang terkandung dalam Pancasila dan UUD
1945. Ketiga, sebagai dasar perhubungan antar warga negara yang satu dengan warga
negara yang lainnya. Artinya penerimaan Pancasila oleh masyarakat yang berbeda-beda
latar belakangnya menjalin interaksi dan bekerja sama dengan baik”.

Arman: “Selanjutnya, tentang Pancasila sebagai Ideologi dan Dasar Negara”.
Deby: “Saya coba jelasin ya, temen-temen. Indonesia kan sebuah bangsa nih, tentu juga
membutuhkan ideologi nasional. Di dalam ideologi nasional itu tercantum
seperangkat nilai yang dianggap baik dan cocok bagi masyarakat Indonesia, yaitu
kita. Nilai-nilai itu diterima dan diakui serta menjadi tujuan mulia dari bangsa kita.
Bangsa Indonesia sudah sepakat bahwa nilai-nilai itu adalah nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila. Nah, Pancasila adalah ideologi nasional dari bangsa
Indonesia”.
Mia: “Sebelum itu, proses perumusan Pancasila itu gimana sih?”
Rian: “Nah, dari pada kita ngejelasin dengan perut yang mualai galau, lebih baik kita liat
video tentang proses perumusan Pancasila yang satu ini. Check it out, guys!”.

-VIDEO PROSES PERUMUSAN PANCASILAMia: “O… gitu ceritanya… Oh ya, makna dari Pancasila itu sendiri apa sih?”
Rian: “Pada hakikatnya Pancasila itu adalah sistem filsafat . Yang dimaksud dengan sistem
adalah suatu kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan, saling bekerjasama
untuk satu tujuan tertentu dan secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang
utuh”.
Arman: “Nih, dengerin nih saya bacain artikel yang saya dapat. Nilai-nilai Pancasila sebagai Ideologi. Nilainilai Pancasila sebagai ideologi bersifat objektif dan subjektif, artinya hakikat nilai-nilai Pancasila
adalah bersifat universal. Nilai-nilai Pancasila yang terkandung di dalamnya merupakan nilai-nilai
Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan. Nilai-nilai ini yang merupakan nilai
dasar bagi kehidupan kenegaraan, kebangsaan dan kemasyarakatan. Nilai-nilai Pancasila tergolong
nilai kerokhanian yang di dalamnya terkandung nilai-nilai lainnya secara lengkap dan harmonis, baik
nilai material, nilai vital, nilai kebenaran (kenyataan), nilai estetis, nilai etis maupun nilai religious”.
Deby: “itu nilai Pancasila sebagai ideology aja?”
Arman: “Saya belom selesai, beb. Nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Negara. Nilai-nilai Pancasila sebagai
dasar negara menjadikan setiap tingkah laku dan setiap pengambilan keputusan para penyelenggara
negara dan pelaksana pemerintahan harus selalu berpedoman pada Pancasila, dan tetap memelihara
budi pekerti kemanusiaan yang luhur serta memegang teguh cita-cita moral bangsa. Pancasila sebagai
sumber nilai menunjukkan identitas bangsa Indonesia yang memiliki nilai-nilai kemanusiaan yang
luhur. Nilai-nilai Pancasila sebagai sumber acuan dalam menyusun etika kehidupan berbangsa bagi
seluruh rakyat Indonesia, maka Pancasila juga sebagai paradigma pembangunan, maksudnya sebagai
kerangka pikir, sumber nilai, orientasi dasar, sumber asas serta arah dan tujuan dari suatu

perkembangan perubahan serta proses dalam suatu bidang tertentu”.

Dony: “Mantep, man, penjelasannya. Tapi kita wajib tahu Fungsi dan Kedudukan Pancasila
itu. Supaya waktu kita presentasi ntar, ndak dipertanyakan”.
Deby: “I get it. 1. Pancasila sebagai Jati Diri Bangsa, 2. Pancasila sebagai Dasar Negara
Republik Indonesia, dan 3. Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Negara Indonesia”.
Rian: “Masalahnya saya ndak tahu nih, apa negara-negara lain juga menggunakan Pancasila sebagai ideologi
negaranya? Atau mereka punya ideologi sendiri?”
Rany: “Ya, ndak lah mas brow… Negara-negara lain selain Indonesia ndak pake Pancasila sebagai ideologi
negara. Negara-negara lain itu punya ideologi Negara sendiri yang dianggap baik and cocok bagi
mereka. Kalian juga pasti tahu kalau di dunia ini ada dua ideologi yang terkenal, yaitu liberalisme dan
sosialisme”.
Mia: “Saya kurang tahu nih, apa bedanya ideology leberalisme dan sosialisme”.
Dony: “Kalau Liberalisme itu, rakyat atau warganya mempunyai kebebasan untuk berbuat atau bertindak apa
saja asal tidak melanggar tertib hukum. Kepentingan dan hak warganegara lebih diutamakan dari pada
kepentingan negara. Negara didirikan untuk menjamin kebebasan dan kepentingan warga negara.
Negara tidak mencampuri urusan agama. Agama menjadi urusan pribadi setiap warga negara. Negara
terpisah dengan agama. Warga negara bebas beragama, tetapi juga bebas untuk tidak beragama.
Sedangkan Sosialisme itu, Mementingkan kekuasaan dan kepentingan Negara. Kepentingan negara lebih
diutamakan dari pada kepentingan warga negara. Kebebasan atau kepentingan warga negara dikalahkan

untuk kepentingan negara. Kehidupan agama juga terpisah dengan negara. Warga negara bebas
beragama, bebas tidak beragama dan bebas pula untuk propaganda anti-agama”.
Rany: “Ok… Sekarang kesimpulannya adalah Pancasila sebagai dasar filsafat negara, secara
obyektif diangkat dari pandangan hidup dan filsafat hidup bangsa Indonesia yang telah
ada dalam sejarah bangsa sendiri. Dan Pancasila sebelum disahkan menjadi dasar
negara, nilai-nilai pancasila sudah ada dalam kehidupan sehari-hari, baik sebagai
pandangan hidup maupun filsafat hidup bangsa Indonesia. Oleh karena itu fungsi
pokok Pancasila adalah sebagai dasar negara. Pancasila sebagai ideologi merupakan
bagian terpenting dari fungsi dan kedudukannya dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Pancasila sebagai Ideologi juga menjadi pijakan bagi pengembangan
pemikiran-pemikiran baru tentang berbagai kehidupan bangsa. Pancasila dalam
kedudukannya sebagai ideologi negara, diharapkan mampu menjadi filter dalam
menyerap pengaruh perubahan zaman di era globalisasi ini. Keterbukaan Ideologi
pancasila terutama ditujukan dalam penerapannya yang berbentuk pola pikir yang
dinamis dan konseptual. Now the last, ada pendapat untuk bagian Saran?”
Dony: “Gini aja kita tulis, Pancasila begitu penting bagi kehidupan berbangsa dan bernegara,
dan hendaknya kita terapkan norma-norma pancasila dalam kehidupan kita seharihari. Gimana?”

Rany: “Copy that”.
Rian: “Sip… Saya rasa semuanya udah fix. Dan mudah-mudahan ntar presentasi kita lancar-lancar aja”.

Arman, Deby, Dony, Mia, Rany, dan Rian: “Amin…”
AKTUALISASI PANCASILA
Permasalahan pokok dalam aktualisasi pancasila ialah bagaimana nilai-nilai pancasila
yang bersifat abstrak umum universal itu dijabarkan dalam bentuk norma-norma yang jelas,
yang berkaitan dengan tingkah laku semua warga dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara, serta dalam aspek penyelenggaraan negara.
Aktualisasi Pancasila dibedakan menjadi dua macam:
1. Aktualisasi Pancasila yang Subjektif
Adalah pelaksanaan dalam pribadi perseorangan, tiap warga negara Indonesia. Yang
dimaksud dengan Aktualisasi Subjektif dari Pancasila ialah pelaksanaan Pancasila
sebagai kepribadian dan pandangan hidup bangsa Indonesia, yang pelaksanaan konkritnya
tercermin dalam tingkah laku kehidupan sehari-hari.
2. Aktualisasi Pancasila yang Objektif
Adalah pelaksanaan dalam bentuk realisasi dalam setiap aspek penyelenggaraan negara,
baik dibidang legislative, eksekutif dan yudikatif, terutam realisasinya dalam bentuk
peraturan perundang-undangan negara Indonesia.
KESIMPULAN
Pancasila sebagai dasar filsafat negara, secara obyektif diangkat dari pandangan hidup dan
filsafat hidup bangsa Indonesia yang telah ada dalam sejarah bangsa sendiri. Dan Pancasila
sebelum disahkan menjadi dasar negara, nilai-nilai pancasila sudah ada dalam kehidupan

sehari-hari, baik sebagai pandangan hidup maupun filsafat hidup bangsa Indonesia. Oleh
karena itu fungsi pokok Pancasila adalah sebagai dasar negara.
Pancasila sebagai ideologi merupakan bagian terpenting dari fungsi dan kedudukannya
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila sebagai Ideologi juga menjadi pijakan
bagi pengembangan pemikiran-pemikiran baru tentang berbagai kehidupan bangsa. Pancasila
dalam kedudukannya sebagai ideologi negara, diharapkan mampu menjadi filter dalam
menyerap pengaruh perubahan zaman di era globalisasi ini. Keterbukaan Ideologi pancasila
terutama ditujukan dalam penerapannya yang berbentuk pola pikir yang dinamis dan
konseptual.
SARAN

Pancasila begitu penting bagi kehidupan berbangsa dan bernegara, dan hendaknya kita
terapkan norma-norma pancasila dalam kehidupan kita sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
 http://www.ekowinarto.files.wordpress.com/2009/03/bab-17.pdf