MAKALAH TENTANG ASURANSI TAKAFUL (1)

MAKALAH TENTANG
ASURANSI TAKAFUL

NAMA

: M MIFTAKHUL HADI

NIM

: EM 15101852

FAKULTAS

: EKONOMI

JURUSAN

: MANAJEMEN

SEMESTER : V (LIMA)


Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi
Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas
kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayahNya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakat.

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa
masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang
asuransi takaful ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi
terhadap pembaca.

semarang , nov 2017

Penyusun

KATA PENGANTAR
Pada saat ini di Indonesia, telah banyak lembaga keuangan yang
beroperasi dengan berprinsipkan islami atau syariah.
Perkembangannya yang sangat pesat dan sudah banyak diminati oleh
masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam. Dengan
tingginya minat masyarakat terhadap lembaga keuangan syariah
belakangan sudah mulai berkembang perusahaan asuransi yang
berprinsipkan syariah.
Delam kehidupan bermasyarakat manusia sebagai anggota masyaraka
sosial memiliki resiko tinggi yang bedampak langsung pada diri
sendiri ataupun yang tidak berdampak langsung pada diri sendiri.
Timbulnya suatu risiko menjadi kenyataan merupakan sesuatu yang
belum pasti , sementara kemungkinan bagi seseorang akan mengalami
kerugian atau kehilangan yang dihadapi oleh setiap manusia. Dengan
hal terebut maka kebutuhan terhadap perlindungan atau jaminan
asuransi bersumber dari mengatasi atau mencegah ketidakpastian
mengandung resiko yang menimbulkan ancaman bagi setiap pihak.
Asurasi syariah telah hadir dengan berprinsipkan syariah islam untuk

membantu dan menolong anggota asuransi dengan beragam produk
asuransi.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Asuransi Syariah (takaful)
2. Prinsip Asuransi Syariah.
3. Jenis – Jenis Asuransi Syariah
4. Produk – Produk Asuransi Syariah
5. Manfaat Asuransi Syariah (Takaful) bagi Kehidupan Masyarakat
dan Perekonomian.
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian asuransi syariah.
2. Mengetahui prinsip asuransi syariah.
3. Mengetahui jenis-jenis asuransi syariah dan produknya.

4. Mengetahui manfaat asuransi syariah bagi kehidupan masyarakat
dan perekonomian.
BAB I PENDAHULUAN
A. Pengertian Asuransi Syariah
Asuransi Syariah (Takaful) adalah usaha saling melindungi dan
tolong menolong antara sejumlah orang atau tabarru’ yang

memberikan pola pengambilan untuk menghadapi risiko tertentu
melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan syariah. Asuransi syariah
berbeda dengan asuransi konvensional. Pada suransi syariah setiap
peserta sejak awal beraksud saling tolong menolong dan melindungi
satu dengan yang lain dnegan menyisihkan dananya sebagai iuran
kebijakan yang disebut tabbaru’. Jadi sistem ini tidak menggunakan
pengalihan risiko dimana tertanggung harus membayar premi, tetapi
lebih merupakan pembagian resiko dimana tertanggung harus
membayar premi, premi merupakan pembagian resiko dimana para
peserta saling menanggung. Premi pada asuransi syariah adalah
sejumlah dana yang dibayarkan oleh peserta yang tediri atas Dana
Tabungan dan tabarru’. Dana tabungan adalah titipan dari peserta
asuransi syariah dan akan mendapat alokasi bagi hasil (almudharabah) dari pendapatan investasi bersih yang diperoleh setiap
tahun . Dana tabungan beserta alokasi bagi hasil akan dikembalikan
kepada peserta apabila yang bersangkutan mengajukan klaim, baik
berupa klaim manfaat asuransi. Sedangkan tabarru’ adalah derma atau
dana kebijakan yang diberikan dan diikhlaskan oleh peserta asuransi
jika sewaktu-waktu akan dipergunakan untuk membayar klaim atau
manfaat asuransi. Munculnya asuransi syariah di dunia Islam di
dasarkan adanya anggapan yang menyatakan bahwa asuransi yang

ada selama ini, yaitu asuransi konvensional banyak mengandung
unsur yang tidak dibenarkan dalam Islam, antara lain :
• Gharar : gharar terlihat dari unsur ketidakpastian tentang sumber
dana yang digunakan untuk menutupi klaim dan hak pemegang polis
• Maysir : unsur judi yang gambarkan dengan kemungkinan adanya
pihak yang dirugikan diatas keuntungan pihak yang lain
• Riba : karena menggunakan sistem bunga
B. Prinsip Asuransi Syariah
Asuransi syariah memiliki prinsip yang berbeda dengan lembaga

konvensional . Prinsip tersebut antara lain :
1. Saling membantu dan bekerjasama “ …Dan tolong menolonglah
kamu dalam (mengerjakan) kebijakan dan taqwa dan jangan tolongmenolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran…”(QS.Al-Maidah:2).
“Allah senantiasa menolong hamba-Nya selama ia menolong
sesamanya.”(HR Abu Daud). “Barang siapa yang memenuhi
kebutuhan saudaranya, Allah akan memenuhi kebutuhannya.’(HR
Bukhari, Musim dan Abu Daud).
2. Prinsip tolong-menolong. Semangat tolong menolong merupakan
aspek yang sangat penting dalam operasional asuransi syariah. Karena
pada hekekatnya, konsep asuransi syariah didasarkan pada prinsip

Tabarru’. Dimana sesama peserta bertabarru’ atau berderma untuk
kepentingan nasabah lainnya yang tertimpa musibah. Nasabah
tidaklah berderma kepada perusahaan asuransi syariah, peserta
berderma hanya kepada sesama peserta saja. Perusahaan asuransi
syariah bertindak sebagai pengelola saja. Konsekwensinya,
perusahaan tidak berhak mengklaim atau mengambil dana tabarru’
nasabah. Perusahaan hanya mendapatkan dari ujrah (fee) atas
pengelolaan dana tabarru’ tersebut, yang dibayarkan oleh nasabah
bersamaan dengan pembayaran kontribusi (premi). Perusahaan
asuransi syariah mengelola dana tabarru’ tersebut, untuk
diinvestasikan (secara syariah) lalu kemudian dialokasikan pada
nasabah lainnya yang tertimpa musibah. Dan dengan konsep seperti
ini, berarti antara sesama nasabah telah mengimplementasikan saling
tolong menolong, kendatipun antara mereka tidak saling bertatap
muka.
3. Saling melindungi dari berbagai macam kesusahan dan kesulitan.
Seperti membiarkan uang mengaggur dan tidak berputar dalam
transaksi yang bermanfaat bagi masyarakat umum. ‘Hai orang-orang
yang beriman , janganlah kamu saling memakan harta sesamamu
dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku

dengan suka sama suka diantara kamu…” (QS. 4:29).
4. Prinsip Tauhid
Tauhid merupakan prinsip dasar dalam asuransi syariah. Karena pada
haekekatnya setiap muslim harus melandasi dirinya dengan tauhid
dalam menjalankan segala aktivitas kehidupannya, tidak terkecuali
dalam bermuamalah. Artinya bahwa niatan dasar ketika berasuransi

syariah haruslah berlandaskan pada prinsip tauhid, mengharapkan
keridhaan Allah SWT. Sebagai contoh dilihat dari sisi perusahaan,
asas yang digunakan dalam berasuransi syariah bukanlah semata-mata
meraih keuntungan, atau menangkap peluang pasar yang sedang
cenderung pada syariah. Namun lebih dari itu, niatan awalnya adalah
untuk mengimplementasikan nilai-nilai syariah dalam dunia asuransi.
Sedangkan dari sisi nasabah, berasuransi syariah adalah bertujuan
untuk bertransaksi dalam bentuk tolong menolong yang berlandaskan
asas syariah, dan bukan semata-mata mencari “perlindungan” apabila
terjadi musibah.
5. Prinsip Keadilan
Prinsip kedua yang menjadi nilai-nilai dalam pengimplementasian
asuransi syariah adalah prinsip keadilan. Artinya bahwa asuransi

syariah harus benar-benar bersikap adil, khususnya dalam membuat
pola hubungan antara nasabah dengan nasabah, maupun antara
nasabah dengan perusahaan asuransi syariah, terkait dengan hak dan
kewajiban masing-masing. Asuransi syariah tidak boleh mendzalimi
nasabah dengan hal-hal yang akan menyulitkan atau merugikan
nasabah. Ditinjau dari sisi asuransi sebagai sebuah perusahaan,
potensi untuk melakukan ketidak adilan sangatlah besar. Seperti
adanya unsur dana hangus (pada saving produk), dimana nasabah
yang sudah ikut asuransi (misalnya asuransi pendidikan) dengan
periode tertentu, namun karena suatu hal ia membatalkan
kepesertaannya di tengah jalan. Pada asuransi syariah, dana saving
nasabah yang telah dibayarkan melalui premi harus dikembalikan
kepada nasabah bersangkutan, berikut hasil investasinya.
6. Saling bertanggung.
7. Menghindari unsur gharar, maysir, dan riba.
Islam menekankan aspek keadilan, suka sama suka dan kebersamaan
menghadapi resiko dalam setiap usaha dan investasi yang dirintis.
Aspek inilah yang menjadi tawaran konsep untuk menggantikan
gharar, maysir dan riba yang selama ini terjadi di lembaga
konvensional.

C. Jenis Asuransi Syariah
1. Takaful Individu
Takaful Individu adalah salah satu produk asuransi syariah yang

sifatnya lebih kepada perlindungan dan perencanaan untuk pribadi
dan bersifat pribadi. Untuk Takaful individu ini dapat dibagi kembali
dalam berbagai jenis, yaitu :
• Takaful Dana Investasi: produk asuransi syariah yang menjamin dan
memberikan perlindungan sebagai bekal hari tua dari nasabah atau
bisa juga menjadi jaminan dana bagi ahli waris bila nasabah
meninggal dunia lebih awal.
• Takaful Dana Haji: produk asuransi syariah, di mana produk ini
dipergunakan sebagai perlindungan dana untuk perorangan yang
merencanakan untuk menunaikan ibadah haji.
• Takaful Dana Siswa: produk asuransi syariah yang mampu
memberikan jaminan berupa dana pendidikan mulai dari sekolah
dasar sampai dengan mendapatkan gelar sarjana.
• Takaful Dana Jabatan: produk asuransi syariah yang memberikan
sebuah jaminan berupa santunan bagi ahli waris dari nasabah yang
menduduki jabatan penting bila sang nasabah meninggal dunia lebih

awal atau bila nasabah tidak bekerja lagi dalam masa jabatannya.
2. Takaful Group
Takaful Group merupakan salah satu produk asuransi syariah yang
sifatnya lebih kepada perlindungan dan perencanaan untuk pribadi
dan juga kelompok, misal dalam kelompok dalam sebuah perusahaan.
Untuk, jenis produk Takaful Group ini dapat dikelompokkan kembali
dalam berbagai jenis, yaitu :
Takaful al-Khairat dan Tabungan Haji : sebuah program yang
diberikan asuransi syariah dalam memperoleh jaminan bagi karyawan
yang ingin menunaikan ibadah haji yang di danai oleh iuran bersama
dengan keberangkatan secara bergilir.
Takaful Kecelakaan Siswa : ini merupakan salah satu produk
dari asuransi syariah yang memberikan jaminan bagi para pelajar dari
semua resiko kecelakaan yang berakibat cacat bahkan yang
mengakibatkan meninggal dunia.

Takaful Wisata dan Perjalanan : sebuah jaminan dari produk
asuransi syariah untuk para peserta wisata dari resiko kecelakaan yang
mengakibatkan meninggal dunia atau cacat seumur hidup.
Takaful Kecelakaan Group : ini merupakan produk asuransi

syariah yang memberikan jaminan berupa santunan karyawan dalam
suatu perusahan, organisasi atau pun bentuk perkumpulan lainnya.
Takaful Pembiayaan : jaminan yang diberikan perusahaan
asuransi dengan produk asuransi syariah dalam hal untuk pelunasan
hutang bagi nasabah yang meninggal dalam masa perjanjian.
3. Takaful Umum
Takaful Umum adalah satu produk dari asuransi syariah yang sifatnya
lebih kepada perlindungan dan perencanaan untuk umum dan bersifat
umum untuk semua nasabah asuransi syariah. Untuk Takaful umum
ini dapat dibagi kembali dalam berbagai jenis, yaitu :
• Takaful Kebakaran : jaminan berupa perlindungan dari segala
macam kerugian yang disebabkan oleh api.
• Takaful Kendaraan Bermotor: perlindungan yang diberikan kepadaa
setiap nasabah asuransi syaraih yang memiliki kendaraan terhadap
kerugian yang terjadi pada kendaraan bermotor.
• Takaful Rekayasa : sebuah perlindungan yang diberikan oleh
perusahaan asuransi jika menjadi peserta asuransi syariah.
Perlindungan ini bisa dilakukan terhadap kerugian pada pekerjaan
pembangunan baik itu pembangunan untuk rumah, villa, dan
bangunan lainnya.
• Takaful Pengangkutan : salah satu produk dari asuransi syariah yang
memberi perlindungan dari segala kerugian pada semua jenis barang
setelah dilakukannya pengangkutan baik darat, laut, dan udara.
• Takaful Rangka Kapal : jenis produk asuransi syariah yang dapat
memberikan sebuah perlindungan dari kerusakan semua jenis mesin
khususnya mesin kapal dan rangka kapal yang disebabkan oleh suatu
kecelakaan atau musibah.

D. Produk Asuransi Syariah
1. Asuransi Jiwa Murni (Al Khairat)
Takaful Al-Khairat adalah suatu bentuk perlindungan yang manfaat
proteksinya diperuntukkan bagi ahli waris apabila pemegang polis
ditakdirkan meninggal dalam masa perjanjian.
Manfaat :
• Bila Peserta ditakdirkan meninggal masa perjanjian, maka ahli
warisnya akan mendapatkan dana santunan meninggal dari Asuransi
Takaful Keluarga sesuai dengan jumlah yang direncanakan Peserta.
• Bila Peserta hidup sampai perjanjian berakhir, maka Peserta akan
mendapatkan bagian keuntungan atas Rekening Khusus/Tabarru’
yang ditentukan oleh PT Asuransi Takaful Keluarga, jika ada.
Ketentuan :
• Usia masuk maksimal 60 tahun
• Usia masuk + Masa Perjanjian maksimal 65 tahun
• Manfaat Takaful dapat disesuaikan dengan permintaan.
2. Asuransi Jiwa + Kesehatan (Falah)
Adalah produk yang dirancang secara khusus bagi peserta yang
menginginkan manfaat asuransi secara menyeluruh, ketika peserta
mengalami musibah meninggal baik karena sakit ataupun kecelakaan;
cacat tetap total karena sakit atau kecelakaan; cacat tetap sebagian
karena kecelakaan; dana santunan harian selama peserta dirawat inap
di rumah sakit dan juga manfaat bila peserta mengalami atau
menderita penyakit-penyakit kritis.
Peserta juga berhak atas Nilai Tunai Polis ketika kepesertaan berakhir.
Keunggulan Takaful Falah
Manfaat yang luas
Takaful Falah menyediakan pilihan proteksi yang lengkap bagi
peserta yang terdiri dari:
• Al-Khairat (Term Insurance)
• Kecelakaan Diri (Personal Accident)
• Cacat Tetap Total (Total Permanent Disability)
• Santunan Harian Rawat Inap (Cash Plan)
• Santunan Penyakit Khusus (Critical Illness/Dread diseases)
• Nilai Tunai Polis
• Kebebasan Memilih
Takaful Falah memberikan kebebasan bagi peserta untuk memilih

jenis proteksi sesuai dengan keinginan dan kebutuhan peserta.
• Bagi Hasil yang Menarik
Takaful Falah akan memberikan bagi hasil 80% dari Hasil Investasi
Dana di Rekening Tabungan Peserta .
• Tabarru’Bagian dari Premi yang diakadkan untuk saling
menanggung dan saling tolong menolong diantara Peserta bila terjadi
musibah.
E. Manfaat Asuransi Bagi Kehidupan dan Perekonomian Masyarakat
Pada dasarnya asuransi memberikan manfaat bagi pihak tertanggung,
antara lain:
1. Rasa aman dan perlindungan
Polis asuransi yang dimiliki oleh tertanggung akan memberikan rasa
aman dari risiko atau kerugian yang mungkin timbul. Kalau risiko
atau kerugian tersebut benar-benar terjadi, pihak tertanggung
(insured) berhak atas nilai kerugian sebesar nilai polis atau ditentukan
berdasarkan perjanjian antara tertanggung dan penanggung.
Dalam aspek psikologis mungkin diwujudkan dalam sikap atau
mungkin pula menimbulkan sikap baru karena mereka menghendaki
adanya alat pemuas terhadap keinginannya(akan rasa aman). Bila
keinginan tersebut tidak menimbulkan ketegangan, yang dapat
menimbulkan reaksi-reaksi yang tidak sehat. Artinya bila rasa aman
tidak terpenuhi reaksinya mungkin akan membuat kekhawatiran,
ketakutan terhadap ketidak pasian. Dimana cara pemenuhan terhadap
kebutuhan /keinginan untuk meperoleh rasa aman salah satunya
melalui asuransi syariah. Dengan adanya asuransi tersebut maka
sebagian besar ketidakpastian , yang berpusat pada keinginan untuk
memperoleh rasa aman terhadap bahaya tertentu dapat dikurangi,
sehingga dapat menimbulkan ketenangan dan kedamaian.
2. Pendistribusian biaya dan manfaat yang lebih adil
Prinsip keadilan diperhitungkan dengan matang untuk menentukan
nilai pertanggungan dan premi yang harus ditanggung oleh pemegang
polis secara periodik dengan memperhatikan secara cermat faktorfaktor yang berpengaruh besar dalam asuransi tersebut. Untuk
mendapatkan nilai pertanggungan, pihak penanggung sudah membuat
kalkulasi yang tidak merugikan kedua belah pihak. Semakin besar
nilai pertangguangan, semakin besar pula premi periodik yang harus
dibayar oleh tertanggung.

3. Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk memperoleh
kredit.
4. Berfungsi sebagai tabungan dan sumber pendapatan
Premi yang dibayarkan setiap periode memiliki substansi yang sama
dengan tabungan. Pihak penanggung juga memperhitungkan atas
premi yang dibayarkan dan juga bonus (sesuai dengan perjanjian
kedua belah pihak).
5. Alat penyebaran risiko
Risiko yang seharusnya ditanggung oleh tertanggung ikut dibebankan
juga pada penanggung dengan imbalan sejumlah premi tertentu yang
didasarkan atas nilai pertanggungan.
6. Membantu meningkatkan kegiatan usaha
Investasi yang dilakukan oleh para investor dibebani dengan
risikokerugian yang bisa diakibatkan oleh berbagai macam sebab
(pencurian, kebakaran, kecelakaan, dan lain-lain).
7. Kontribusi terhadap pendidikan
Asuransi syariah telah banyak memberikan perhatian khusus dalam
masalah penyediaan jutan pendidikan anak-anak setelah orang tua
atau yang bertanggung jawab meninggal dunia atau menurunnya
kemampuannya. Penghasilan sendiri, sehingga akan mengalami
kesulitan untuk melanjutkan pendidikannya. Dalam mengatasi hal
tersebut perusahaan asuransi syariah menyediakan beragam bentuk
asuransi yang memungkinkan anak-anak dapat tetap melanjutkan
pendidikan meskipun orang tua atau walinya meninggal dunia.
8. Menyediakan dana yang dibutuhkan untuk investasi
Kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan asuransi syariah telah
berkembang sedemikian rupa, sehingga memegang peranan yang
cukup penting dalam menyediakan dana yang dibutuhkan dalam
berbagai macam kegiatan maupun pembangunan ekonomi
9. Meningkatkan efisiensi, karena tidak perlu secara khusus
mengadakan pengamanan dan pengawasan untuk memberikan
perlindungan yang memakan banyak tenaga , waktu dan biaya.
10. Pendistribusian biaya dan manfaat yang lebih adil.
Prinsip keadilan sangat diperhitungkan dengan matang untuk
menentukan nilai pertanggungan dan premi yang harus ditanggung
oleh pemegang polis.
11. Memberikan keuntungan pada masyarakat pada umumnya.

Kerberhasilan usaha yang dijamin asuransi syariah akan memberikan
kontribusi bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat umum.
12. Sebagai tabungan, karena jumlah yang dibayar terhadap
perusahaan asuransi akan dikembalikan lagi.
13. Mempercepat laju pertumbuhan ekonomi
Dana-dana yang dihimpun oleh perusahaan asuransi merupakan salah
satu sumber dana yang sangat berarti dalam mempercepat laju
perkembangan ekonomi.
BAB II PENUTUP
A. Kesimpulan
Asuransi Syariah (Takaful) adalah usaha saling melindungi dan
tolong menolong antara sejumlah orang atau tabarru’ yang
memberikan pola pengambilan untuk menghadapi risiko tertentu
melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan syariah. Asuransi syariah
merupakan suatu perusahaan berprinsipkan syariah islam dengan
mengutamakan tolong menolong antara pihak – pihak yang
bekerjasama di dalamnya. Pada dasarnya asuransi syariah dapat
memberikan manfaat bagi pihak yang tertanggung, antara lain dapat
memberikan rasa aman dan perlindungan, sebagai pendistribusian
biaya dan manfaat yang lebih adil, polis asuransi dapat dijadikan
jaminan untuk memperoleh kredit , sebagai tabungan dan sumber
pendapatan , sebagai alat penyebaran resiko, serta dapat
meningkatkan kegiatan usaha.