Bahaya narkoba dan karya ilmiah
Karya Tulis Ilmiah: Bahaya Narkoba Bagi Remaja dan
Pelajar
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Narkoba
(Narkotika
dan
Obat-obatan
yang
mengandung
zat
adiktif/berbahaya dan terlarang) belakangan ini amat populer di kalangan
remaja dan generasi muda bangsa Indonesia, sebab penyalahgunaan
narkoba
ini telah merebak ke semua lingkungan, bukan hanya di
kalangan anak-anak nakal dan preman tetapi telah memasuki lingkungan
kampus dan lingkungan terhormat lainnya. Narkoba saat ini banyak kita
jumpai di kalangan remaja dan generasi muda dalam bentuk kapsul,
tablet dan tepung seperti ekstasy, pil koplo dan shabu-shabu, bahkan
dalam bentuk yang amat sederhana seperti daun ganja yang dijual dalam
amplop-amplop.
Saat ini para orang tua, mulai dari ulama, guru/dosen, pejabat,
penegak hukum dan bahkan semua kalangan telah
resah terhadap
narkoba ini, sebab generasi muda masa depan bangsa telah banyak
terlibat di dalamnya.
Akibat
leluasannya
penjualan
narkoba
ini,
secara
umum
mengakibatkan timbulnya gangguan mental organik dan pergaulan bebas
yang pada gilirannya merusak masa depan bangsa.
B. Identifkasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dapat diketahui masalah masalah
yang muncul, masalah –masalah tersebut dapat di identifkasikan sebagai
berikut :
1.
Kurang pemahaman dan pengetahuan masyarakat dan remaja tentang
bahaya Narkoba.
2.
Kurangnya pengawasan orang tua.
3.
Salahnya pergaulan
C. Tujuan
Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan
generasi muda dewasa ini kian meningkat. Maraknya penyimpangan
perilaku generasi muda tersebut, dapat membahayakan keberlangsungan
hidup bangsa ini di kemudian hari. Karena pemuda sebagai generasi yang
diharapkan menjadi penerus bangsa, semakin hari semakin rapuh
digerogoti zat-zat adiktif penghancur syaraf. Sehingga pemuda tersebut
tidak dapat berpikir jernih. Akibatnya, generasi harapan bangsa yang
tangguh dan cerdas hanya akan tinggal kenangan. Sasaran dari
penyebaran narkoba ini adalah kaum muda atau remaja. Karya Ilmiah ini
bertujauan untuk:
1.
Sebagai pengetahuan bagi para remaja tentang bahasa narkoba bagi
dirinya.
2.
Sebagai sebuah referinsi sehingga para remaja itu bisa mengerti tentang
jenis- jenis Narkoba.
3.
Orang tua mempunya kesadaran untuk memperhatikan anak meraka.
D. Metode
Dalam penulisan Karya Ilmiah ini mengunakan metode lansung dan
pencarian referensi dari berbagai sumber.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Narkoba
Menurut WHO (1982) Narkoba adalah Semua zat padat, cair
maupun gas yang dimasukan kedalam tubuh yang dapat merubah fungsi
dan struktur tubuh secara fsik maupun psikis tidak termasuk makanan,
air dan oksigen dimana dibutuhkan untuk mempertahankan fungsi tubuh
normal.
Narkoba adalah
singkatan
dari
narkotika
dan
obat/bahan
berbahaya. Selain "narkoba", istilah lain yang diperkenalkan khususnya
oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia adalah Napza yang
merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif. Semua
istilah ini, baik "narkoba" ataupun "napza", mengacu pada kelompok
senyawa yang umumnya memiliki risiko kecanduan bagi penggunanya.
Menurut pakar kesehatan, narkoba sebenarnya adalah senyawa-senyawa
psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak
dioperasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu. Namun kini persepsi
itu disalahartikan akibat pemakaian di luar peruntukan dan dosis yang
semestinya.
B. Jenis-jenis Narkoba
Narkoba dibagi dalam 3 jenis yaitu Narkotika, Psikotropika dan Zat
adiktif lainnya. Penjelasan mengenai jenis-jenis narkoba adalah sebagai
berikut:
1. Narkotika
Menurut Soerdjono Dirjosisworo mengatakan bahwa pengertian
narkotika adalah “Zat yang bisa menimbulkan pengaruh tertentu bagi
yang menggunakannya dengan memasukkan kedalam tubuh. Pengaruh
tersebut
bisa berupa pembiusan, hilangnya rasa sakit, rangsangan
semangat dan halusinasi atau timbulnya khayalan-khayalan. Sifat-sifat
tersebut yang diketahui dan ditemukan dalam dunia medis bertujuan
dimanfaatkan bagi
pengobatan dan kepentingan manusia di bidang
pembedahan, menghilangkan rasa sakit dan lain-lain.
Narkotika digolongkan menjadi 3 kelompok yaitu :
·
Narkotika golongan I adalah narkotika yang paling berbahaya. Daya
adiktifnya sangat tinggi. Golongan ini digunakan untuk penelitian dan ilmu
pengetahuan. Contoh : ganja, heroin, kokain, morfn, dan opium.
·
Narkotika golongan II adalah narkotika yang memiliki daya adiktif
kuat, tetapi bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contoh :
petidin, benzetidin, dan betametadol.
·
Narkotika golongan III adalah narkotika yang memiliki daya adiktif
ringan, tetapi bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contoh :
kodein dan turunannya.
2. Psikotropika
Psikotopika adalah zat atau obat bukan narkotika, baik alamiah
maupun sintesis, yang memiliki khasiat psikoaktif melalui pengaruh
selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas
pada aktivitas normal dan perilaku. Psikotropika digolongkan lagi menjadi
4 kelompok adalah :
·
Psikotropika golongan I adalah dengan daya adiktif yang sangat kuat,
belum diketahui manfaatnya untuk pengobatan dan sedang diteliti
khasiatnya. Contoh: MDMA, LSD, STP, dan ekstasi.
·
Psikotropika golongan II adalah psikotropika dengan daya adiktif kuat
serta berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : amfetamin,
metamfetamin, dan metakualon.
·
Psikotropika golongan III adalah psikotropika dengan daya adiksi
sedang serta berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : lumibal,
buprenorsina, dan feenitrazepam.
·
Psikotropika golongan IV adalah psikotropika yang memiliki daya
adiktif ringan serta berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contoh :
nitrazepam (BK, mogadon, dumolid ) dan diazepam.
3. Zat adiktif lainnya
Zat adiktif lainnya adalah zat – zat selain narkotika dan psikotropika
yang dapat menimbulkan ketergantungan pada pemakainya, diantaranya
adalah :
·
·
Rokok
Kelompok
alkohol
dan
minuman
lain
yang
memabukkan
dan
menimbulkan ketagihan.
·
Thiner dan zat lainnya, seperti lem kayu, penghapus cair dan aseton, cat,
bensin
yang
bila
dihirup
akan
dapat
memabukkan
(Alifa,
2008). Demikianlah jenis-jenis narkoba, untuk selanjutnya faktor-faktor
penyebab penyalahgunaan narkotika.
C. Faktor Penyalahgunaan Narkoba
Faktor penyebab penyalahgunaan narkoba dapat dibagi
menjadi dua faktor, yaitu :
1.
Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri
individu seperti kepribadian, kecemasan, dan depresi serta kurangya
religiusitas. Kebanyakan penyalahgunaan narkotika dimulai atau terdapat
pada masa remaja, sebab remaja yang sedang mengalami perubahan
biologik, psikologik maupun sosial yang pesat merupakan individu yang
rentan untuk menyalahgunakan obat-obat terlarang ini. Anak atau remaja
dengan ciri-ciri tertentu mempunyai risiko lebih besar untuk menjadi
penyalahguna narkoba.
2.
Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar individu
atau lingkungan seperti keberadaan zat, kondisi keluarga, lemahnya
hukum serta pengaruh lingkungan.
D. Gejala-gejala Dini Penyalahgunaan Narkoba
Menurut Ami Siamsidar Budiman, tanda awal atau gejala dini dari
seseorang yang menjadi korban kecanduan narkoba antara lain :
1.
Tanda-tanda fsik Penyalahgunaan Narkoba
Kesehatan fsik dan penampilan diri menurun dan suhu badan tidak
beraturan, jalan sempoyongan, bicara pelo (cadel), apatis (acuh tak acuh),
mengantuk, agresif, nafas sesak,denyut jantung dan nadi lambat, kulit
teraba dingin, nafas lambat/berhenti, mata dan hidung berair,menguap
terus menerus,diare,rasa sakit diseluruh tubuh,takut air sehingga malas
mandi,kejang,
kesadaran
menurun, penampilan
tidak
sehat,tidak
peduli terhadap kesehatan dan kebersihan, gigi tidak terawat dan
kropos, terhadap bekas suntikan pada lengan atau bagian tubuh lain
(pada pengguna dengan jarum suntik).
2.
Tanda-tanda Penyalahgunaan Narkoba ketika di rumah
Membangkang
terhadap
teguran
orang
tua,
tidak
mau
mempedulikan peraturan keluarga, mulai melupakan tanggung jawab
rutin di rumah, malas mengurus diri, sering tertidur dan mudah marah,
sering berbohong, banyak menghindar pertemuan dengan anggota
keluarga lainnya karena takut ketahuan bahwa ia adalah pecandu,
bersikap kasar terhadap anggota keluarga lainnya dibandingkan dengan
sebelumnya, pola tidur berubah, menghabiskan uang tabungannya dan
selalu kehabisan uang, sering mencuri uang dan barang-barang berharga
di rumah, sering merongrong keluarganya untuk minta uang dengan
berbagai alasan, berubah teman dan jarang mau mengenalkan teman-
temannya, sering pulang lewat jam malam dan menginap di rumah
teman,
sering
pergi
ke
disko, mall atau
pesta,
bila
ditanya
sikapnya defensive atau penuh kebencian, sekali-sekali dijumpai dalam
keadaan mabuk.
3.
Tanda-tanda Penyalahgunaan Narkoba ketika di sekolah
Prestasi belajar di sekolah tiba-tiba menurun mencolok, perhatian
terhadap lingkungan tidak ada, sering kelihatan mengantuk di sekolah,
sering keluar dari kelas pada waktu jam pelajaran dengan alasan ke
kamar mandi, sering terlambat masuk kelas setelah jam istirahat; mudah
tersinggung
meninggalkan
dan
mudah
hobi-hobinya
marah
yang
di
sekolah,
terdahulu
sering
(misalnya
berbohong,
kegiatan
ekstrakurikuler dan olahraga yang dahulu digemarinya), mengeluh karena
menganggap keluarga di rumah tidak memberikan dirinya kebebasan,
mulai sering berkumpul dengan anak-anak yang “tidak beres” di sekolah.
E. Bahaya Narkoba Bagi Remaja
Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan
generasi muda dewasa ini kian meningkat Maraknya penyimpangan
perilaku generasi muda tersebut, dapat membahayakan keberlangsungan
hidup bangsa ini di kemudian hari. Karena pemuda sebagai generasi yang
diharapkan menjadi penerus bangsa, semakin hari semakin rapuh
digerogoti zat-zat adiktif penghancur syaraf. Sehingga pemuda tersebut
tidak dapat berpikir jernih.
Akibatnya, generasi harapan bangsa yang tangguh dan cerdas
hanya akan tinggal kenangan.Sasaran dari penyebaran narkoba ini adalah
kaum muda atau remaja. Kalau dirata-ratakan, usia sasaran narkoba ini
adalah usia pelajar, yaitu berkisar umur 11 sampai 24 tahun. Hal tersebut
mengindikasikan bahwa bahaya narkoba sewaktu-waktu dapat mengincar
anak didik kita kapan saja.
F.
Bahaya Narkoba Bagi Pelajar
Di Indonesia, pencandu narkoba ini perkembangannya semakin
pesat. Para pencandu narkoba itu pada umumnya berusia antara 11
sampai 24 tahun. Artinya usia tersebut ialah usia produktif atau usia
pelajar. Pada awalnya, pelajar yang mengonsumsi narkoba biasanya
diawali dengan perkenalannya dengan rokok. Karena kebiasaan merokok
ini sepertinya sudah menjadi hal yang wajar di kalangan pelajar saat ini.
Dari kebiasaan inilah, pergaulan terus meningkat, apalagi ketika
pelajar tersebut bergabung ke dalam lingkungan orang-orang yang sudah
menjadi pencandu narkoba. Awalnya mencoba, lalu kemudian mengalami
ketergantungan.Dampak negatif penyalahgunaan narkoba terhadap anak
atau remaja (pelajar-red) adalah sebagai berikut:
·
Perubahan dalam sikap, perangai dan kepribadian,
·
Sering membolos, menurunnya kedisiplinan dan nilai-nilai pelajaran,
·
Menjadi mudah tersinggung dan cepat marah,
·
Sering menguap, mengantuk, dan malas,
·
Tidak memedulikan kesehatan diri,
·
Suka mencuri untuk membeli narkoba.
G. Akibat Penyalahgunaan Narkoba Bagi Remaja dan Pelajar
Penggunaan narkoba dapat menyebabkan efek negatif yang akan
menyebabkan gangguan mental dan perilaku, sehingga mengakibatkan
terganggunya sistem neuro-transmitter pada susunan saraf pusat di otak.
Gangguan
pada
sistem
neuro-transmitter
akan
mengakibatkan
tergangunya fungsi kognitif (alam pikiran), afektif (alam perasaan, mood,
atau emosi), psikomotor (perilaku), dan aspek sosial.
Berbagai upaya untuk mengatasi berkembangnya pecandu narkoba
telah dilakukan, namun terbentur pada lemahnya hukum. Beberapa bukti
lemahnya hukum terhadap narkoba adalah sangat ringan hukuman bagi
pengedar dan pecandu, bahkan minuman beralkohol di atas 40 persen
(minol 40 persen) banyak diberi kemudahan oleh pemerintah. Sebagai
perbandingan, di Malaysia jika kedapatan pengedar atau pecandu
membawa dadah 5 gr ke atas maka orang tersebut akan dihukum mati.
H. Upaya Pencegahan Penggunaan Narkoba
Upaya pencegahan terhadap penyebaran narkoba di kalangan
pelajar, sudah seyogianya menjadi tanggung jawab kita bersama. Dalam
hal ini semua pihak termasuk orang tua, guru, dan masyarakat harus
turut berperan aktif dalam mewaspadai ancaman narkoba terhadap anakanak kita.
Adapun upaya-upaya yang lebih kongkret yang dapat kita lakukan
adalah melakukan kerja sama dengan pihak yang berwenang untuk
melakukan
penyuluhan
tentang
bahaya
narkoba,
atau
mungkin
mengadakan razia mendadak secara rutin. Kemudian pendampingan dari
orang tua siswa itu sendiri dengan memberikan perhatian dan kasih
sayang.
Pihak sekolah harus melakukan pengawasan yang ketat terhadap
gerak-gerik anak didiknya, karena biasanya penyebaran (transaksi)
narkoba sering terjadi di sekitar lingkungan sekolah.
Yang tak kalah penting adalah, pendidikan moral dan keagamaan
harus lebih ditekankan kepada siswa. Karena salah satu penyebab
terjerumusnya anak-anak ke dalam lingkaran setan ini adalah kurangnya
pendidikan
moral
dan
keagamaan
yang
mereka
serap,
sehingga
perbuatan tercela seperti ini pun, akhirnya mereka jalani.
Oleh sebab itu, mulai saat ini, kita selaku pendidik, pengajar, dan
sebagai orang tua, harus sigap dan waspada, akan bahaya narkoba yang
sewaktu-waktu dapat menjerat anak-anak kita sendiri. Dengan berbagai
upaya tersebut di atas, mari kita jaga dan awasi anak didik kita, dari
bahaya narkoba tersebut, sehingga harapan kita untuk menelurkan
generasi yang cerdas dan tangguh di masa yang akan datang dapat
terealisasikan dengan baik
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari Pembahasan di atas bisa ditark kesimpulan bahwa
1)
Narkoba adalah barang yang sangat berbahaya dan bisa merusak
susunan syaraf yang bisa merubah sebuah kepribadian seseorang
menjadi semakin buruk
2)
Narkoba adalah sumber dari tindakan kriminalitas yang bisa merusak
norma dan ketentraman umu.
3)
Menimbulkan dampak negative yang mempengaruhi pada tubuh baik
secara fsik maupun psikologis
Saran
Dalam masalah yang kita hadapi hendaklah kita selalu mencari
penyelesaiannya dengan cara yang baik dan berfkir positif. Masalah
Narkoba di kalanagan remaja hanyalah segelintir masalah yang kita
hadapi. Mungkin saya dapat memberikan saran dalam penyelesaian
masalah tentang Narkoba antaralain:
1.
Orang tua hendaknya selalu memperhatikan kelakuan dan perubahan
perilaku anak.
2.
Kasih sayang dari orang tua dan pendidikan agama.
Semoga Karya ilmiah ini dapat di gunakan sebagai referensi dalam
penanggulangan narkoba dalam kalangan remaja. Dan semoga
kedepannya bangsa ini dapat menjdi lebih baik lagi dan terbebas dari
narkoba.
Pelajar
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Narkoba
(Narkotika
dan
Obat-obatan
yang
mengandung
zat
adiktif/berbahaya dan terlarang) belakangan ini amat populer di kalangan
remaja dan generasi muda bangsa Indonesia, sebab penyalahgunaan
narkoba
ini telah merebak ke semua lingkungan, bukan hanya di
kalangan anak-anak nakal dan preman tetapi telah memasuki lingkungan
kampus dan lingkungan terhormat lainnya. Narkoba saat ini banyak kita
jumpai di kalangan remaja dan generasi muda dalam bentuk kapsul,
tablet dan tepung seperti ekstasy, pil koplo dan shabu-shabu, bahkan
dalam bentuk yang amat sederhana seperti daun ganja yang dijual dalam
amplop-amplop.
Saat ini para orang tua, mulai dari ulama, guru/dosen, pejabat,
penegak hukum dan bahkan semua kalangan telah
resah terhadap
narkoba ini, sebab generasi muda masa depan bangsa telah banyak
terlibat di dalamnya.
Akibat
leluasannya
penjualan
narkoba
ini,
secara
umum
mengakibatkan timbulnya gangguan mental organik dan pergaulan bebas
yang pada gilirannya merusak masa depan bangsa.
B. Identifkasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dapat diketahui masalah masalah
yang muncul, masalah –masalah tersebut dapat di identifkasikan sebagai
berikut :
1.
Kurang pemahaman dan pengetahuan masyarakat dan remaja tentang
bahaya Narkoba.
2.
Kurangnya pengawasan orang tua.
3.
Salahnya pergaulan
C. Tujuan
Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan
generasi muda dewasa ini kian meningkat. Maraknya penyimpangan
perilaku generasi muda tersebut, dapat membahayakan keberlangsungan
hidup bangsa ini di kemudian hari. Karena pemuda sebagai generasi yang
diharapkan menjadi penerus bangsa, semakin hari semakin rapuh
digerogoti zat-zat adiktif penghancur syaraf. Sehingga pemuda tersebut
tidak dapat berpikir jernih. Akibatnya, generasi harapan bangsa yang
tangguh dan cerdas hanya akan tinggal kenangan. Sasaran dari
penyebaran narkoba ini adalah kaum muda atau remaja. Karya Ilmiah ini
bertujauan untuk:
1.
Sebagai pengetahuan bagi para remaja tentang bahasa narkoba bagi
dirinya.
2.
Sebagai sebuah referinsi sehingga para remaja itu bisa mengerti tentang
jenis- jenis Narkoba.
3.
Orang tua mempunya kesadaran untuk memperhatikan anak meraka.
D. Metode
Dalam penulisan Karya Ilmiah ini mengunakan metode lansung dan
pencarian referensi dari berbagai sumber.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Narkoba
Menurut WHO (1982) Narkoba adalah Semua zat padat, cair
maupun gas yang dimasukan kedalam tubuh yang dapat merubah fungsi
dan struktur tubuh secara fsik maupun psikis tidak termasuk makanan,
air dan oksigen dimana dibutuhkan untuk mempertahankan fungsi tubuh
normal.
Narkoba adalah
singkatan
dari
narkotika
dan
obat/bahan
berbahaya. Selain "narkoba", istilah lain yang diperkenalkan khususnya
oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia adalah Napza yang
merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif. Semua
istilah ini, baik "narkoba" ataupun "napza", mengacu pada kelompok
senyawa yang umumnya memiliki risiko kecanduan bagi penggunanya.
Menurut pakar kesehatan, narkoba sebenarnya adalah senyawa-senyawa
psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak
dioperasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu. Namun kini persepsi
itu disalahartikan akibat pemakaian di luar peruntukan dan dosis yang
semestinya.
B. Jenis-jenis Narkoba
Narkoba dibagi dalam 3 jenis yaitu Narkotika, Psikotropika dan Zat
adiktif lainnya. Penjelasan mengenai jenis-jenis narkoba adalah sebagai
berikut:
1. Narkotika
Menurut Soerdjono Dirjosisworo mengatakan bahwa pengertian
narkotika adalah “Zat yang bisa menimbulkan pengaruh tertentu bagi
yang menggunakannya dengan memasukkan kedalam tubuh. Pengaruh
tersebut
bisa berupa pembiusan, hilangnya rasa sakit, rangsangan
semangat dan halusinasi atau timbulnya khayalan-khayalan. Sifat-sifat
tersebut yang diketahui dan ditemukan dalam dunia medis bertujuan
dimanfaatkan bagi
pengobatan dan kepentingan manusia di bidang
pembedahan, menghilangkan rasa sakit dan lain-lain.
Narkotika digolongkan menjadi 3 kelompok yaitu :
·
Narkotika golongan I adalah narkotika yang paling berbahaya. Daya
adiktifnya sangat tinggi. Golongan ini digunakan untuk penelitian dan ilmu
pengetahuan. Contoh : ganja, heroin, kokain, morfn, dan opium.
·
Narkotika golongan II adalah narkotika yang memiliki daya adiktif
kuat, tetapi bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contoh :
petidin, benzetidin, dan betametadol.
·
Narkotika golongan III adalah narkotika yang memiliki daya adiktif
ringan, tetapi bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contoh :
kodein dan turunannya.
2. Psikotropika
Psikotopika adalah zat atau obat bukan narkotika, baik alamiah
maupun sintesis, yang memiliki khasiat psikoaktif melalui pengaruh
selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas
pada aktivitas normal dan perilaku. Psikotropika digolongkan lagi menjadi
4 kelompok adalah :
·
Psikotropika golongan I adalah dengan daya adiktif yang sangat kuat,
belum diketahui manfaatnya untuk pengobatan dan sedang diteliti
khasiatnya. Contoh: MDMA, LSD, STP, dan ekstasi.
·
Psikotropika golongan II adalah psikotropika dengan daya adiktif kuat
serta berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : amfetamin,
metamfetamin, dan metakualon.
·
Psikotropika golongan III adalah psikotropika dengan daya adiksi
sedang serta berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : lumibal,
buprenorsina, dan feenitrazepam.
·
Psikotropika golongan IV adalah psikotropika yang memiliki daya
adiktif ringan serta berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contoh :
nitrazepam (BK, mogadon, dumolid ) dan diazepam.
3. Zat adiktif lainnya
Zat adiktif lainnya adalah zat – zat selain narkotika dan psikotropika
yang dapat menimbulkan ketergantungan pada pemakainya, diantaranya
adalah :
·
·
Rokok
Kelompok
alkohol
dan
minuman
lain
yang
memabukkan
dan
menimbulkan ketagihan.
·
Thiner dan zat lainnya, seperti lem kayu, penghapus cair dan aseton, cat,
bensin
yang
bila
dihirup
akan
dapat
memabukkan
(Alifa,
2008). Demikianlah jenis-jenis narkoba, untuk selanjutnya faktor-faktor
penyebab penyalahgunaan narkotika.
C. Faktor Penyalahgunaan Narkoba
Faktor penyebab penyalahgunaan narkoba dapat dibagi
menjadi dua faktor, yaitu :
1.
Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri
individu seperti kepribadian, kecemasan, dan depresi serta kurangya
religiusitas. Kebanyakan penyalahgunaan narkotika dimulai atau terdapat
pada masa remaja, sebab remaja yang sedang mengalami perubahan
biologik, psikologik maupun sosial yang pesat merupakan individu yang
rentan untuk menyalahgunakan obat-obat terlarang ini. Anak atau remaja
dengan ciri-ciri tertentu mempunyai risiko lebih besar untuk menjadi
penyalahguna narkoba.
2.
Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar individu
atau lingkungan seperti keberadaan zat, kondisi keluarga, lemahnya
hukum serta pengaruh lingkungan.
D. Gejala-gejala Dini Penyalahgunaan Narkoba
Menurut Ami Siamsidar Budiman, tanda awal atau gejala dini dari
seseorang yang menjadi korban kecanduan narkoba antara lain :
1.
Tanda-tanda fsik Penyalahgunaan Narkoba
Kesehatan fsik dan penampilan diri menurun dan suhu badan tidak
beraturan, jalan sempoyongan, bicara pelo (cadel), apatis (acuh tak acuh),
mengantuk, agresif, nafas sesak,denyut jantung dan nadi lambat, kulit
teraba dingin, nafas lambat/berhenti, mata dan hidung berair,menguap
terus menerus,diare,rasa sakit diseluruh tubuh,takut air sehingga malas
mandi,kejang,
kesadaran
menurun, penampilan
tidak
sehat,tidak
peduli terhadap kesehatan dan kebersihan, gigi tidak terawat dan
kropos, terhadap bekas suntikan pada lengan atau bagian tubuh lain
(pada pengguna dengan jarum suntik).
2.
Tanda-tanda Penyalahgunaan Narkoba ketika di rumah
Membangkang
terhadap
teguran
orang
tua,
tidak
mau
mempedulikan peraturan keluarga, mulai melupakan tanggung jawab
rutin di rumah, malas mengurus diri, sering tertidur dan mudah marah,
sering berbohong, banyak menghindar pertemuan dengan anggota
keluarga lainnya karena takut ketahuan bahwa ia adalah pecandu,
bersikap kasar terhadap anggota keluarga lainnya dibandingkan dengan
sebelumnya, pola tidur berubah, menghabiskan uang tabungannya dan
selalu kehabisan uang, sering mencuri uang dan barang-barang berharga
di rumah, sering merongrong keluarganya untuk minta uang dengan
berbagai alasan, berubah teman dan jarang mau mengenalkan teman-
temannya, sering pulang lewat jam malam dan menginap di rumah
teman,
sering
pergi
ke
disko, mall atau
pesta,
bila
ditanya
sikapnya defensive atau penuh kebencian, sekali-sekali dijumpai dalam
keadaan mabuk.
3.
Tanda-tanda Penyalahgunaan Narkoba ketika di sekolah
Prestasi belajar di sekolah tiba-tiba menurun mencolok, perhatian
terhadap lingkungan tidak ada, sering kelihatan mengantuk di sekolah,
sering keluar dari kelas pada waktu jam pelajaran dengan alasan ke
kamar mandi, sering terlambat masuk kelas setelah jam istirahat; mudah
tersinggung
meninggalkan
dan
mudah
hobi-hobinya
marah
yang
di
sekolah,
terdahulu
sering
(misalnya
berbohong,
kegiatan
ekstrakurikuler dan olahraga yang dahulu digemarinya), mengeluh karena
menganggap keluarga di rumah tidak memberikan dirinya kebebasan,
mulai sering berkumpul dengan anak-anak yang “tidak beres” di sekolah.
E. Bahaya Narkoba Bagi Remaja
Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan
generasi muda dewasa ini kian meningkat Maraknya penyimpangan
perilaku generasi muda tersebut, dapat membahayakan keberlangsungan
hidup bangsa ini di kemudian hari. Karena pemuda sebagai generasi yang
diharapkan menjadi penerus bangsa, semakin hari semakin rapuh
digerogoti zat-zat adiktif penghancur syaraf. Sehingga pemuda tersebut
tidak dapat berpikir jernih.
Akibatnya, generasi harapan bangsa yang tangguh dan cerdas
hanya akan tinggal kenangan.Sasaran dari penyebaran narkoba ini adalah
kaum muda atau remaja. Kalau dirata-ratakan, usia sasaran narkoba ini
adalah usia pelajar, yaitu berkisar umur 11 sampai 24 tahun. Hal tersebut
mengindikasikan bahwa bahaya narkoba sewaktu-waktu dapat mengincar
anak didik kita kapan saja.
F.
Bahaya Narkoba Bagi Pelajar
Di Indonesia, pencandu narkoba ini perkembangannya semakin
pesat. Para pencandu narkoba itu pada umumnya berusia antara 11
sampai 24 tahun. Artinya usia tersebut ialah usia produktif atau usia
pelajar. Pada awalnya, pelajar yang mengonsumsi narkoba biasanya
diawali dengan perkenalannya dengan rokok. Karena kebiasaan merokok
ini sepertinya sudah menjadi hal yang wajar di kalangan pelajar saat ini.
Dari kebiasaan inilah, pergaulan terus meningkat, apalagi ketika
pelajar tersebut bergabung ke dalam lingkungan orang-orang yang sudah
menjadi pencandu narkoba. Awalnya mencoba, lalu kemudian mengalami
ketergantungan.Dampak negatif penyalahgunaan narkoba terhadap anak
atau remaja (pelajar-red) adalah sebagai berikut:
·
Perubahan dalam sikap, perangai dan kepribadian,
·
Sering membolos, menurunnya kedisiplinan dan nilai-nilai pelajaran,
·
Menjadi mudah tersinggung dan cepat marah,
·
Sering menguap, mengantuk, dan malas,
·
Tidak memedulikan kesehatan diri,
·
Suka mencuri untuk membeli narkoba.
G. Akibat Penyalahgunaan Narkoba Bagi Remaja dan Pelajar
Penggunaan narkoba dapat menyebabkan efek negatif yang akan
menyebabkan gangguan mental dan perilaku, sehingga mengakibatkan
terganggunya sistem neuro-transmitter pada susunan saraf pusat di otak.
Gangguan
pada
sistem
neuro-transmitter
akan
mengakibatkan
tergangunya fungsi kognitif (alam pikiran), afektif (alam perasaan, mood,
atau emosi), psikomotor (perilaku), dan aspek sosial.
Berbagai upaya untuk mengatasi berkembangnya pecandu narkoba
telah dilakukan, namun terbentur pada lemahnya hukum. Beberapa bukti
lemahnya hukum terhadap narkoba adalah sangat ringan hukuman bagi
pengedar dan pecandu, bahkan minuman beralkohol di atas 40 persen
(minol 40 persen) banyak diberi kemudahan oleh pemerintah. Sebagai
perbandingan, di Malaysia jika kedapatan pengedar atau pecandu
membawa dadah 5 gr ke atas maka orang tersebut akan dihukum mati.
H. Upaya Pencegahan Penggunaan Narkoba
Upaya pencegahan terhadap penyebaran narkoba di kalangan
pelajar, sudah seyogianya menjadi tanggung jawab kita bersama. Dalam
hal ini semua pihak termasuk orang tua, guru, dan masyarakat harus
turut berperan aktif dalam mewaspadai ancaman narkoba terhadap anakanak kita.
Adapun upaya-upaya yang lebih kongkret yang dapat kita lakukan
adalah melakukan kerja sama dengan pihak yang berwenang untuk
melakukan
penyuluhan
tentang
bahaya
narkoba,
atau
mungkin
mengadakan razia mendadak secara rutin. Kemudian pendampingan dari
orang tua siswa itu sendiri dengan memberikan perhatian dan kasih
sayang.
Pihak sekolah harus melakukan pengawasan yang ketat terhadap
gerak-gerik anak didiknya, karena biasanya penyebaran (transaksi)
narkoba sering terjadi di sekitar lingkungan sekolah.
Yang tak kalah penting adalah, pendidikan moral dan keagamaan
harus lebih ditekankan kepada siswa. Karena salah satu penyebab
terjerumusnya anak-anak ke dalam lingkaran setan ini adalah kurangnya
pendidikan
moral
dan
keagamaan
yang
mereka
serap,
sehingga
perbuatan tercela seperti ini pun, akhirnya mereka jalani.
Oleh sebab itu, mulai saat ini, kita selaku pendidik, pengajar, dan
sebagai orang tua, harus sigap dan waspada, akan bahaya narkoba yang
sewaktu-waktu dapat menjerat anak-anak kita sendiri. Dengan berbagai
upaya tersebut di atas, mari kita jaga dan awasi anak didik kita, dari
bahaya narkoba tersebut, sehingga harapan kita untuk menelurkan
generasi yang cerdas dan tangguh di masa yang akan datang dapat
terealisasikan dengan baik
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari Pembahasan di atas bisa ditark kesimpulan bahwa
1)
Narkoba adalah barang yang sangat berbahaya dan bisa merusak
susunan syaraf yang bisa merubah sebuah kepribadian seseorang
menjadi semakin buruk
2)
Narkoba adalah sumber dari tindakan kriminalitas yang bisa merusak
norma dan ketentraman umu.
3)
Menimbulkan dampak negative yang mempengaruhi pada tubuh baik
secara fsik maupun psikologis
Saran
Dalam masalah yang kita hadapi hendaklah kita selalu mencari
penyelesaiannya dengan cara yang baik dan berfkir positif. Masalah
Narkoba di kalanagan remaja hanyalah segelintir masalah yang kita
hadapi. Mungkin saya dapat memberikan saran dalam penyelesaian
masalah tentang Narkoba antaralain:
1.
Orang tua hendaknya selalu memperhatikan kelakuan dan perubahan
perilaku anak.
2.
Kasih sayang dari orang tua dan pendidikan agama.
Semoga Karya ilmiah ini dapat di gunakan sebagai referensi dalam
penanggulangan narkoba dalam kalangan remaja. Dan semoga
kedepannya bangsa ini dapat menjdi lebih baik lagi dan terbebas dari
narkoba.