Karakteristik Pasien Kanker Payudara di Divisi Bedah Onkologi RSUP.H. Adam Malik Medan Tahun 2012

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Pelaksanaan pembangunan nasional yang menimbulkan perubahan dari

suatu negara agraris yang sedang berkembang menjadi negara industri membawa
kecenderungan baru dalam pola penyakit dalam masyarakat. Hal tersebut dapat
dilihat dari terjadinya perubahan pola dari penyakit menular ke penyakit tidak
menular atau transisi epidemiologi dan adanya penurunan angka kematian dari
penyakit menular dan peningkatan kematian akibat penyakit tidak menular.
Kecenderungan transisi ini dipengaruhi oleh adanya perubahan gaya hidup yang
terjadi

karena

perkembangan

pembangunan,


industrialisasi,

pertumbuhan

ekonomi, globalisasi, dan urbanisasi (Bustan, 2007).
Salah satu penyakit tidak menular yang utama adalah kanker yang telah
mengalami peningkatan kejadian dengan cepat dan berdampak pula pada
peningkatan angka kematian dan kecacatan. Kanker merupakan salah satu
penyakit degeneratif yang ditakuti karena insidensnya terus meningkat (Indriati et
al, 2009).

Kanker payudara dikenal sebagai salah satu kanker yang paling sering
menyerang kaum wanita. Selain itu kecenderungan peningkatan prevalensinya
tidak dapat dihindari. Ditambah lagi kematian kanker payudara masih tinggi,
terutama pada negara-negara sedang berkembang, karena keterlambatan diagnosis
yang berarti juga keterlambatan pengobatan (Bustan, 2007).
Kanker payudara adalah kanker paling umum terdapat pada wanita di
seluruh dunia, mencakup 16% dari semua kanker wanita. Diperkirakan bahwa
519.000 wanita meninggal pada tahun 2004 karena kanker payudara (WHO,

2004). Kanker payudara menempati urutan pertama dari seluruh kanker pada
perempuan di dunia dengan insidens rate 39 per 100.000 penduduk. Insidens rate
bervariasi, 19,3 per 100.000 perempuan di Timur Afrika; 89,7 per 100.000
perempuan di Eropa Barat; tinggi (>80 per 100.000 perempuan) di negara
berkembang dan rendah (