BAB 9.a Indikator Kinerja Daerah
BAB IX
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberikan
gambaran tentang ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi
Bupati/Wakil
Bupati
pada
akhir
periode
masa
jabatan
dari
sisi
penyelenggaraan pemerintahan daerah. Hal ini ditunjukan dari akumulasi
pencapaian indikator outcome program pembangunan daerah setiap
tahun atau indikator capaian yang bersifat mandiri setiap tahun, sehingga
kondisi kinerja yang diinginkan pada akhir periode RPJMD dapat dicapai.
lndikator
kinerja
daerah
secara
teknis
dirumuskan
dengan
mengambil indikator dari program prioritas yang telah ditetapkan. Suatu
indikator kinerja daerah dapat dirumuskan berdasarkan hasil analisis
pengaruh dari satu atau lebih indikator capaian kinerja program
(outcome) terhadap tingkat capaian indikator kinerja daerah berkenaan
setelah program dan kegiatan prioritas ditetapkan.
Indikator kinerja daerah dibuat untuk menjadi panduan bagi kinerja
SKPD
dalam
menjalankan
program-programnya.
Dengan
demikian,
indikator kinerja daerah merupakan akumulasi kinerja SKPD. Indikator
kinerja daerah merupakan target Bupati/Wakil Bupati periode tahun
2014-2018 yang harus diwujudkan dan didukung SKPD.
Indikator kinerja daerah merupakan target selama lima tahun yang
dicapai secara bertahap setiap tahunnya, sehingga untuk kesinambungan
dan evaluasi pencapaian target, maka ditetapkan target tahunan.
Memperhatikan kondisi tersebut, indikator kinerja daerah memiliki
karakter yang berbeda sesuai aspek, fokus dan urusannya.
Pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan merupakan
keberhasilan dari tujuan dan sasaran pembangunan daerah periode 20142018. Ukuran keberhasilan/pencapaian suatu daerah membutuhkan
indikator yang mampu menggambarkan kemajuan daerah tersebut.
Selanjutnya, indikator kinerja daerah dibagi menjadi 3 (tiga) aspek, yaitu:
aspek kesejahteraan masyarakat, aspek pelayanan umum, serta aspek
daya saing daerah.
Aspek kesejahteraan masyarakat diukur melalui indikator makro
yang
merupakan
indikator
gabungan
dari
berbagai
kegiatan
pembangunan ekonomi sosial, seperti laju pertumbuhan ekonomi, inflasi,
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
IX - 1
indeks pembangunan manusia, indeks kesenjangan wilayah, tingkat
pengangguran terbuka, dan nilai tukar petani.
Aspek pelayanan umum merupakan segala bentuk pelayanan yang
dilakukan oleh pemerintah daerah sesuai dengan kewenangan atau
urusan sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan
penyelenggaraan tugas pemerintahan daerah. Indikator kinerja aspek
pelayanan umum tersaji dalam indikator kinerja per kelompok urusan
pemerintah daerah.
Aspek daya saing daerah merupakan indikator yang mengukur
kemampuan perekonomian daerah dalam mencapai pertumbuhan tingkat
kesejahteraan yang meningkat dan berkelanjutan. Indikator yang diukur
antara lain produktivitas total daerah, fasilitas infrastruktur wilayah,
pelayanan investasi, dan penguatan sumberdaya manusia.
Indikator kinerja daerah sebagian bersifat dampak langsung, tetapi
sebagian lainnya bersifat dampak tidak langsung dari program-program
yang dilaksanakan SKPD. Karakter indikator yang berbeda tersebut
menjadikan sejumlah indikator memiliki tingkat validitas yang berbeda
pula sesuai dengan tingkat kedekatan indikator kinerja tersebut dengan
tujuannya. Tingkat validitas indikator kinerja dimaksud, terdiri atas:
a. Langsung, artinya indikator secara langsung untuk mengukur hasil
pencapaian sasaran strategis yang diharapkan;
b. Pendekatan, artinya indikator yang mengukur hasil tidak secara
langsung, tetapi sesuatu yang mewakili hasil tersebut;
c. Aktivitas, artinya indikator kinerja yang mengukur jumlah, biaya, dan
waktu dari kegiatan-kegiatan yang berdampak pada sasaran strategis
yang bersangkutan.
Disadari
bahwa
penentuan
indikator
kinerja
RPJMD
dengan
sejumlah target tertentu bukanlah hal yang mudah, karena dipengaruhi
keterpaduan capaian program dan sasaran tertentu yang dilaksanakan
SKPD maupun lintas SKPD. Selain itu, penyusunan capaian indikator
bersifat timbal balik, dimana meski menjadi acuan SKPD tetapi penentuan
indikator kinerja RPJMD juga memperhatikan kemampuan sumberdaya
aparatur,
ketersediaan
anggaran,
dukungan/partisipasi
masyarakat,
dinamika tantangan dan hambatan yang ada, serta dukungan DPRD.
Penetapan indikator kinerja daerah RPJMD Tahun 2013-2018 tersaji
dalam tabel berikut:
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
IX - 2
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberikan
gambaran tentang ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi
Bupati/Wakil
Bupati
pada
akhir
periode
masa
jabatan
dari
sisi
penyelenggaraan pemerintahan daerah. Hal ini ditunjukan dari akumulasi
pencapaian indikator outcome program pembangunan daerah setiap
tahun atau indikator capaian yang bersifat mandiri setiap tahun, sehingga
kondisi kinerja yang diinginkan pada akhir periode RPJMD dapat dicapai.
lndikator
kinerja
daerah
secara
teknis
dirumuskan
dengan
mengambil indikator dari program prioritas yang telah ditetapkan. Suatu
indikator kinerja daerah dapat dirumuskan berdasarkan hasil analisis
pengaruh dari satu atau lebih indikator capaian kinerja program
(outcome) terhadap tingkat capaian indikator kinerja daerah berkenaan
setelah program dan kegiatan prioritas ditetapkan.
Indikator kinerja daerah dibuat untuk menjadi panduan bagi kinerja
SKPD
dalam
menjalankan
program-programnya.
Dengan
demikian,
indikator kinerja daerah merupakan akumulasi kinerja SKPD. Indikator
kinerja daerah merupakan target Bupati/Wakil Bupati periode tahun
2014-2018 yang harus diwujudkan dan didukung SKPD.
Indikator kinerja daerah merupakan target selama lima tahun yang
dicapai secara bertahap setiap tahunnya, sehingga untuk kesinambungan
dan evaluasi pencapaian target, maka ditetapkan target tahunan.
Memperhatikan kondisi tersebut, indikator kinerja daerah memiliki
karakter yang berbeda sesuai aspek, fokus dan urusannya.
Pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan merupakan
keberhasilan dari tujuan dan sasaran pembangunan daerah periode 20142018. Ukuran keberhasilan/pencapaian suatu daerah membutuhkan
indikator yang mampu menggambarkan kemajuan daerah tersebut.
Selanjutnya, indikator kinerja daerah dibagi menjadi 3 (tiga) aspek, yaitu:
aspek kesejahteraan masyarakat, aspek pelayanan umum, serta aspek
daya saing daerah.
Aspek kesejahteraan masyarakat diukur melalui indikator makro
yang
merupakan
indikator
gabungan
dari
berbagai
kegiatan
pembangunan ekonomi sosial, seperti laju pertumbuhan ekonomi, inflasi,
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
IX - 1
indeks pembangunan manusia, indeks kesenjangan wilayah, tingkat
pengangguran terbuka, dan nilai tukar petani.
Aspek pelayanan umum merupakan segala bentuk pelayanan yang
dilakukan oleh pemerintah daerah sesuai dengan kewenangan atau
urusan sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan
penyelenggaraan tugas pemerintahan daerah. Indikator kinerja aspek
pelayanan umum tersaji dalam indikator kinerja per kelompok urusan
pemerintah daerah.
Aspek daya saing daerah merupakan indikator yang mengukur
kemampuan perekonomian daerah dalam mencapai pertumbuhan tingkat
kesejahteraan yang meningkat dan berkelanjutan. Indikator yang diukur
antara lain produktivitas total daerah, fasilitas infrastruktur wilayah,
pelayanan investasi, dan penguatan sumberdaya manusia.
Indikator kinerja daerah sebagian bersifat dampak langsung, tetapi
sebagian lainnya bersifat dampak tidak langsung dari program-program
yang dilaksanakan SKPD. Karakter indikator yang berbeda tersebut
menjadikan sejumlah indikator memiliki tingkat validitas yang berbeda
pula sesuai dengan tingkat kedekatan indikator kinerja tersebut dengan
tujuannya. Tingkat validitas indikator kinerja dimaksud, terdiri atas:
a. Langsung, artinya indikator secara langsung untuk mengukur hasil
pencapaian sasaran strategis yang diharapkan;
b. Pendekatan, artinya indikator yang mengukur hasil tidak secara
langsung, tetapi sesuatu yang mewakili hasil tersebut;
c. Aktivitas, artinya indikator kinerja yang mengukur jumlah, biaya, dan
waktu dari kegiatan-kegiatan yang berdampak pada sasaran strategis
yang bersangkutan.
Disadari
bahwa
penentuan
indikator
kinerja
RPJMD
dengan
sejumlah target tertentu bukanlah hal yang mudah, karena dipengaruhi
keterpaduan capaian program dan sasaran tertentu yang dilaksanakan
SKPD maupun lintas SKPD. Selain itu, penyusunan capaian indikator
bersifat timbal balik, dimana meski menjadi acuan SKPD tetapi penentuan
indikator kinerja RPJMD juga memperhatikan kemampuan sumberdaya
aparatur,
ketersediaan
anggaran,
dukungan/partisipasi
masyarakat,
dinamika tantangan dan hambatan yang ada, serta dukungan DPRD.
Penetapan indikator kinerja daerah RPJMD Tahun 2013-2018 tersaji
dalam tabel berikut:
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
IX - 2