Analisis Efektivitas Program Pemuda Pelopor Terhadap Pengembangan Wilayah Sumatera Utara (Studi Kasus : Pemenang Seleksi Tingkat Provinsi Pemuda Pelopor Asal Sumatera Utara Tahun 2015) Chapter III V
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada bab ini peneliti menjelaskan secara umum mengenai pemilihan
pendekatan penelitian, tipe penelitian yang dilakukan, pemilihan informan sebagai
salah satu sumber data, teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti.
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitan
Lokasi penelitian yang ditetapkan dalam penelitian adalah Dinas Pemuda
dan Olah raga Provinsi Sumatera Utara, Adapun alamat kantor berada di Jalan
Iskandar Muda Kecamatan Medan Petisah, Lokasi tersebut dijadikan lokasi
penelitian dengan beberapa pertimbangan yaitu Program Pemuda Pelopor tingkat
Provinsi Sumatera Utara di tanggung jawabi oleh Dinas Pemuda dan Olah Raga
Sumatera Utara, selain itu sumber data baik tertulis maupun data hasil wawancara
akan diambil dari Dinas Pemuda dan Olah Raga Sumatera Utara sehingga
memungkinkan untuk kelancaran penelitian untuk memperoleh informasi terkait.
Waktu penelitian untuk mengumpulkan data dilaksanakan pada bulan Mei sampai
dengan bulan Juli 2016.
3.2. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pendekatan penelitian adalah satu strategi yang dipilih oleh peneliti untuk
mengamati, mengumpulkan informasi, dan menyajikan analisis hasil penelitian.
Oleh karena itu, suatu masalah penelitian akan terjawab secara logis, sistematis,
dan empiris bila didukung oleh data yang tepat. Penelitian ini menggunakan
metode kualitatif yang menekankan pada manfaat dan pengumpulan informasi
dengan mendalami fenomena yang diteliti (Koentjaraningrat, 1981). Penelitian
Universitas Sumatera Utara
Kualitatif lebih menekankan pada kedalaman isu, tekstur, dan data mentah karena
pendekatan induktifnya lebih menekankan pada pengembangan mendalam data
yang dikumpulkan (Newman,2003). Menurut Sugiyono (2010) bahwa metode
penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada
kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci,
teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan data), analisis
data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari
pada generalisasi. Kemudian menurut Bodgan dan Taylor dalam Moleong (2005)
mengungkapkan bahwa metode penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian
yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orangorang yang dapat diamati.
Penelitian kualitatif menghasilkan dan mengolah data yang sifatnya
deskriptif, seperti transkrip wawancara, catatan lapangan, gambar, foto, rekaman
video, dan sebagainya. Selain itu, penelitian kualitatif juga memiliki beberapa
pandangan mendasar, yaitu : (Patton, 1990)
1.
Realitas sosial adalah sesuatu yang subjektif dan diinterpretasikan, bukan
sesuatu yang berada diluar individu-individu,
2.
Manusia secara sederhana mengikuti hukum-hukum alam diluar diri,
melainkan menciptakan rangkaian makna dalam menjalani kehidupannya
3.
Ilmu didasarkan pada pengetahuan sehari-hari, bersifat induktif, ideografis
dan bebas nilai, serta
4.
Penelitian bertujuan untuk memahami kehidupan sosial.
Pengumpulan data untuk efektivitas program pemuda pelopor Sumatera
Utara dianalisis menurut pendapat penyelenggara dan peserta. Efektivitas program
Universitas Sumatera Utara
meliputi aspek-aspek ketepatan sasaran program, sosialisasi program, tujuan
program, dan pemantauan program (Budiani 2004). Dengan demikian, ada empat
aspek yang akan dianalisis untuk mengetahui efektivitas pelaksanaan program
Pemuda Pelopor dan untuk pengembangan wilayah meliputi aspek sosial dan
aspek ekonomi.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Sugiono (2003), bahwa pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai
setting, dari berbagai sumber, dan dengan berbagai cara. Bila dilihat dari
settingnya, data penelitian ini dapat dikumpulkan pada pengaturan alamiah
(natural setting). Sedangkan jika dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan
penelitian ini dapat dikumpulkan dari sumber datanya, maka pengumpulan
penelitian ini dapat dikumpulkan dari sumber primer, dan sumber sekunder.
Sumber data primer dalam penelitian ini adalah informan yang langsung
memberikan informasi atau data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang
lain atau lewat dokumen-dokumen yang relevan dengan penelitian ini. Informan
utama dalam penelitian ini adalah Pemuda Pelopor Sumatera Utara Tahun 2015
dan pihak pemerintahan yang menanggung jawabi program Pemuda Pelopor yaitu
dari Dinas Pemuda dan Olah Raga Sumatera Utara.
Menurut Moleong (2004), menyatakan bahwa sumber utama data
penelitian kualitatif adalah data verbal, yaitu dalam bentuk rangkaian kata-kata
atau cerita dan tindakan nyata yang direkam dari sumber-sumber yang relevan
dengan topic penelitian. Dalam melakukan penelitian ini, adapun langkah atau
Universitas Sumatera Utara
teknik yang dilakukan untuk mencapai tujuan penelitian sesuai dengan judul
meliputi kegiatan pengumpulan data sebagai berikut :
a. Data sekunder
Data sekunder merupakan data historis yang sudah terkumpul untuk tujuan
penelitian. Pengumpulan data diambil dari sumber-sumber internal dan
ekternal organisasi. Internal data sekunder didapat berupa pencatatan
administrasi atau laporan rutin serta profil organisasi serta berbagai data
penunjang lain yang bersumber dari internal pengurus Pemuda Pelopor
Provinsi Sumatera Utara. Sedangkan eksternal data sekunder di dapat melalui
surat kabar harian, majalah, internet, bahan seminar, hasil survey atau hasil
penelitian yang telah dilakukan serta buku atau literature yang terkait dengan
penelitian.
b. Data Primer
Data primer berupa kumpulan data yang dimaksudkan untuk tujuan
pembahasan ini. Pengumpulan data dilakukan berdasarkan diantaranya :
1. Pengamatan (Observasi)
Peneliti mengadakan pengamatan langsung ke objek penelitian Program
Pemuda Pelopor Provinsi Sumatera Utara, untuk melihat situasi dan
kondisi serta memperoleh data yang berkaitan dengan pembahasan
penelitian.
2. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan pedoman waancara yang telah ditetapkan
sebelumnya, dan menggunakan beberapa alat bantu untuk proses
pengumpulan data. Pedoman wawancara dibuat dengan tujuan agar
Universitas Sumatera Utara
wawancara tetap terfokus atau sesuai dengan tujuan penelitian dan
informasi-informasi penting yang ingin digali dapat terungkap secara jelas.
Wawancara dilakukan terhadap informan yang sebelumnya sudah dipilih
atau ditentukan yang memiliki ciri dan sifat yang khas. Kekhususan yang
dimaksud adalah informan yang memiliki ciri dan sifat yang khas.
Kekhususan yang dimaksud adalah informan yang memiliki pengetahuan
dan mendalami situasi yang sedang diteliti, atau informan yang memiliki
pengalaman langsung dengan objek yang akan diteliti tersebut. Dengan
kata lain informan adalah orang atau subjek yang lebih mengetahui tentang
hal-hal atau informasi yang dibutuhkan.Wawancara yang akan dilakukan
dalam penelitian ini berupa komunikasi langsung dengan pejabat/pengurus
terpilih yang ada pada Program Pemuda Pelopor Sumatera Utara untuk
melakukan identifikasi terhadap faktor internal (kekuatan dan kelemahan)
serta eksternal (Peluang dan Tantangan) terhadap pengelolaan Program
Pemuda Pelopor. Wawancara dilakukan secara mendalam dan terstruktur
(deep interview).
Teknik pengumpulan data diatas difokuskan pada efektivitas Program
Pemuda Pelopor Tahun 2015 terhadap pengembangan wilayah di Sumatera Utara.
Penganalisisan data yang terkumpul dimaksudkan untuk menemukan hal-hal
penting dan pokok-pokok pikiran yang menggambarkan permasalahan disekitar
tema yang diteliti.
Untuk memenuhi hal-hal diatas maka teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini diperoleh melalui dua kegiatan yaitu:
a.
Desk Research
Universitas Sumatera Utara
Yaitu studi literatur dilakukan dengan mengkaji berbagai informasi yang
terkait dengan program pemuda pelopor. Sumber informasi itu sendiri berasal dari
buku-buku panduan program pemuda pelopor, media cetak (majalah dan Koran),
jurnal, internet dan berbagai dokumen dari studi dan kajian yang pernah
dilakukan.
b. Wawancara Mendalam
Dilakukan dengan Dinas Pemuda dan Olah Raga Sumatera Utara yang
menangani program Pemuda Pelopor, pemenang program Pemuda Pelopor 2015,
dan tim penyeleksi yang berasal dari organisasi kepemudaan. Teknik ini
dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan informasi yang mendalam tentang
pelaksanaan program Pemuda Pelopor.
Kedua teknik tersebut dilakukan analisis data, yaitu dengan mencoba
menemukan hal-hal penting dan pokok-pokok pikiran yang menggambarkan
permasalahan disekitar tema yang diteliti.
3.4. Informan Penelitian
Informan dalam penelitian kualitatif ini sangat penting, peranan informan
merupakan kumpulan data yang dapat memberikan informasi primer yang
dibutuhkan oleh peneliti. Melihat posisi dan peranan informan sangat sentral,
maka untuk menetapkan informan dibutuhkan seleksi yang tepat. Dalam
penelitian ini, penentuan informan disesuaikan dengan berbagai informasi yang
dibutuhkan oleh peneliti serta merujuk pada kompetensi yang mereka miliki untuk
mendapatkan informasi tentang permasalahan yang dikaji.
Universitas Sumatera Utara
Informan penelitian ini adalah pihak-pihak yang mengetahui, menjalankan
dan menerima manfaat dari program pemuda pelopor. Dalam menentukan
informan, peneliti berdasarkan pada pendapat Newman (2000) tentang
karakteristik informan yang baik yaitu (1) seseorang yang mengetahui dengan
baik budaya, daerah dan menyaksikan kejadian-kejadian di tempatnya, (2)
anggota masyarakat yang dapat meluangkan waktu bersama peneliti, (3) terlibat
aktif dengan kegiatan yang ada ditempat penelitian. Adapun informan yang
dilibatkan adalah:
Tabel 3.1 Data Informan
No
Nama Informan
1
Muhammad Tohir
2
Budi Nasution
3
M. Sinaga
4
Gita Adinda Nasution
5
Nurjannah
6
Amar Husin Sitompul
7
Heri S.Pd
8
Rita Susanti
9
Mastiagom Siregar
Nama / Instansi
Kepala Bidang Kepemudaan Dinas
Pemuda dan Olah Raga Sumatera
Utara
Tim Seleksi Pemuda Pelopor Tingkat
Provinsi Sumatera Utara
Staff Dinas Pemuda dan Olah Raga
Kota Binjai
Pemuda Pelopor 2015 Bidang
Teknologi Tepat Guna (Kab.Deli
Serdang)
Pemuda Pelopor 2015 Bidang Sosial,
Budaya dan Pariwisata (Kota Binjai)
Pemuda Pelopor 2015 Bidang
Pengelolaan Sumber Daya Alam dan
Lingkungan (Kab. Tapanuli Selatan)
Pemuda Pelopor 2015 Bidang
Pendidikan (Kab. Serdang Bedagai)
Pemuda Pelopor 2015 Bidang Pangan
(Kab. Labuhan Batu Utara)
Salah satu Masyarakat di daerah
tempat tinggal Pemuda Pelopor
3.5 Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Proses analisis pada penelitian kualitatif dilakukan bersamaan dengan
pengumpulan data yaitu dilakukan sejak awal penelitian dan selama proses
Universitas Sumatera Utara
penelitian dilakukan yang dalam penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan
ilustrasi sejauh mana penerapan program pemuda pelopor telah memenuhi tujuan
yang telah ditetapkan sebelumnya. Langkah-Langkah analisis data dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pengumpulan data, yaitu mengkategorikan dan mengelompokkan data yang
lebih penting dari hasil wawancara, studi pustaka maupun dokumen. Dari
lokasi penelitian data dan laporan lapangan kemudian direduksi, dirangkum
dan dipilah-pilah hal yang pokok, difokuskan untuk dipilih yang terpenting,
lalu dicari tema atau polanya. Reduksi data dilakukan secara bertahap dengan
cara menyusun ringkasan data menelusuri tema yang tersebar.
Penilaian
Data
Pengumpulan
Data
Reduksi
Data
Penyajian
Data
Penarikan
Kesimpulan
Gambar :3.1
Analisis Data Kualitatif : Model Interaktif Sumber : Matthew B. Miles dan
A. Michael Huberman (1994)
Setiap data yang diperoleh harus di cross check melalui komentar informan
yang berbeda untuk menggali informasi dalam wawancara lanjutan. Misalnya
keterangan yang diterima dari sumber akan dibandingkan dengan keterangan
Universitas Sumatera Utara
yang didapat dari sumberlain. Reduksi data dilakukan terus menerus selama
proses penelitian berlangsung. Pada tahap ini setelah data dipilih kemudian
disederhanakan, data yang tidak diperlukan disortir agar diberi kemudahan
dalam penampilan, penyajian, serta untuk menarik kesimpulan sementara.
2. Penyaji data, yaitu penyajian data setelah reduksi agar mudah dipahami baik
dalam bentuk gambar maupun table. Penyajian data merupakan suatu upaya
penyusunan sekumpulan informasi dari responden menjadi pernyataan.
Penyaji data juga dimaksudkan untuk lebih mempermudah bagi peneliti
dalam melihat gambaran secara keseluruhan atau data-data. Data yang telah
disajikan kemudian di analisis. Analisis data merupakan bagian yang penting
dalam penelitian agar data mentah yang sudah dikumpulkan dapat diberi arti
dan makna yang berguna dalam memecahkan permasalahan penelitian dan
dapat memberikan penilaian atas hasil yang dicapai. Dalam penelitian ini
penilaian terhadap keempat aspek (Budiani, 2004) efektivitas program yaitu
kesesuaian tujuan, kesesuaian sasaran, sosialisasi dan pemantauan program
Pemuda Pelopor, sedangkan untuk menilai efektivitas pengembangan wilayah
hanya mengambil 2 Aspek saja yaitu aspek sosial dan aspek ekonomi.
Efektivitas
Program
Pemuda
Pelopor
dan
Pengembangan
wilayah
menggunakan penilaian sebagai berikut :
EFEKTIF = KESESUAIAN atau TERCAPAINYA ANTARA RENCANA DENGAN HASIL
Efektivitas program dinilai dengan menyesuaikan atau melihat ketepatan dan
pencapaian antara rencana yang telah ditentukan dengan hasil nyata yang
telah diwujudkan (Siagian, 2001). Namun, jika usaha atau hasil pekerjaan dan
Universitas Sumatera Utara
tindakan yang dilakukan tidak tepat sehingga menyebabkan tujuan tidak
tercapai atau sasaran yang diharapkan, maka hal itu dikatakan tidak efektif.
3.6. Defenisi Operasional
Defenisi operasional adalah pembatasan penelitian, aspek penelitian yang
memberikan informasi kepada kita tentang bagaimana caranya mengukur variable.
Defenisi operasional adalah semacam petunjuk kepada kita tentang bagaimana
caranya mengukur suatu variable. Defenisi operasional merupakan informasi
ilmiah yang sangat membantu peneliti lain yang ingin melakukan penelitian
dengan menggunakan variable yang sama. Dengan demikian ia dapat menentukan
apakah tetap menggunakan prosedur pengukuran yang sama atau pengukuran
yang baru. Dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Efektivitas, yaitu kesesuaian antara hasil yang dicapai dengan tujuan yang
ditetapkan. Dimensi dari efektivitas adalah :
a. Ketepatan sasaran program, yaitu sejauh mana peserta program tepat
dengan sasaran yang sudah ditentukan sebelumnya.
b. Sosialisasi program yaitu kemampuan penyelenggara program dalam
melakukan sosialisasi program sehingga informasi mengenai pelaksanaan
program dapat tersampaikan kepada masyarakat pada umumnya dan
sasaran peserta program pada khususnya.
c. Tujuan program yaitu sejauh mana kesesuaian antara hasil pelaksanaan
program dengan tujuan program yang telah ditetapkan sebelumnya.
Universitas Sumatera Utara
d. Pemantauan
program
yaitu
kegiatan
yang
dilakukan
setelah
dilaksanakannya program sebagai bentuk perhatian kepada peserta
program.
2. Pengembangan wilayah adalah upaya untuk memacu perkembangan sosial
ekonomi dengan mengurangi kesenjangan.
Dalam hal ini pengembangan wilayah di teliti ada 2 aspek yaitu :
a. Aspek Sosial yaitu memberi manfaat kepada orang lain, partisipasi
masyarakat.
b. Aspek
Ekonomi
yaitu
mengurangi
pengangguran,
Meningkatkan
pendapatan masyarakat Berkembangnya usaha yang dirintis dan adanya
kerjasama dengan pihak lain.
Berdasarkan definisi operasional tersebut, maka dibuatlah kerangka
instrumen penelitian seperti yang diperlihatkan pada tabel berikut yang kemudian
kerangka instrumen penelitian ini dikembangkan untuk mendapatkan komponenkomponen pertanyaan.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.2 Instrumen Penelitian Efektivitas Program
SASARAN PROGRAM
Konsep
Terseleksinya Pemuda
Pelopor di Setiap
Bidang Kepeloporan
Kepemimpinan
Kreativitas
Keuletan
Karya kepeloporan
diakui oleh
masyarakat
Indikator
Instrumen
Proses seleksi dilakukan oleh
penyelenggara
Terpilihnya 5 orang
Pemuda Pelopor memiliki visi misi
Pemuda Pelopor memiliki kemampuan
berkomunikasi dan berinteraksi
Pemuda Pelopor sebagai Pencipta
Pemuda Pelopor sebagai Pengembang
Pemuda Pelopor Sebagai Pelestari
Kepeloporan lebih dari 1 tahun
Mahir, Gigih dan terampil dalam
kepeloporan
Kepeloporan dapat dirasakan
manfaatnya oleh masyarakat sekitar
Kepeloporan diakui oleh masyarakat
sekitar
Wawancara
Wawancara
Wawancara
Wawancara
Wawancara
SOSIALISASI PROGRAM
Konsep
Pendaftaran secara
terbuka
Sosialisasi di sampaikan
melalui instansi
pemerintahan
Sosialisasi
disampaikan melalui
media cetak, media
sosial dan elektronik
Sosialisasi disampaikan
kepada organisasi
kepemudaan PTN, PTS
dan LSM
Instrumen
Indikator
Wawancara
Transparansi
Kesempatan bagi semua orang yang
memenuhi syarat
Disampaikan ke seluruh kabupaten
kota se Sumatera Utara
Seluruh kabupaten kota mengirimkan
kandidatnya
Media cetak : Surat kabar, spanduk,
brosur
Wawancara
Wawancara
Media elektronik : Website, facebook,
Radio
Disampaikan kepada Organisasi
kepemudaan
Disampaikan kepada Perguruan tinggi
negri dan swasta
Disampaikan kepada LSM
Wawancara
Universitas Sumatera Utara
TUJUAN PROGRAM
Konsep
Instrumen
Indikator
Menggelorakan
semangat kepeloporan
Wawancara
Pemuda dan masyarakat sekitar
termotivasi
Pemuda dan masyarakat sekitar ikud
serta dalam kepeloporan minimal 10
orang
Mewujudkan pemuda Merintis jalan
yang berkemampuan
Melakukan terobosan
Wawancara
Menjawab tantangan dan jalan keluar
Memberikan
penghargaan kepada
Pemuda Pelopor
Wawancara
Gelar Pemuda Pelopor
Bantuan dana pengembangan
kepeloporan
PEMANTAUAN DAN PENGEMBANGAN PROGRAM
Konsep
Memberikan Laporan
Pertanggung jawaban
Instrumen
Indikator
Dispora Sumut membuat laporan Wawancara
pertanggung jawaban kegiatan
Pemuda Pelopor membuat laporan
pengembangan kepeloporan
Menjalin kerjasama
dengan mitra lain di
tingkat provinsi
Kerjasama dengan dinas/instansi
pemerintahan yang berkaitan dengan
bidang kepeloporan
Wawancara
Bekerjasama dengan perusahaan
negara / swasta yang berkaitan dengan
bidang kepeloporan
ASPEK SOSIAL
Konsep
Instrumen
Indikator
Memberikan
manfaat kepada
masyarakat setempat
Kebermanfaatan untuk orang lain
Melibatkan pemuda
dan masyarakat
Masyarakat atau pemuda sekitar ikut
serta dalam kepeloporan
Wawancara
Membantu orang yang kurang
mampu
Wawancara
Universitas Sumatera Utara
sekitar kepeloporan
Minimal 10 orang
Pembinaan SDM
Memberikan pelatihan atau seminar
yang berkaitan dengan kepeloporan
Wawancara
Praktek langsung dalam
meningkatkan kemampuan
ASPEK EKONOMI
Konsep
Instrumen
Indikator
Mengurangi
Pengangguran
Meningkatkan kesadaran pemuda
untuk ikud bekerja sama dengan
pemuda pelopor
Minimal 10 orang pemuda atau
masyarakat sekitar
Wawancara
Meningkatkan
pendapatan
masyarakat
Masyarakat ikut serta dalam proses
produksi atau distribusi
Wawancara
Berkembangnya usaha
yang dirintis dan adanya
kerjasama dengan pihak
lain
Peningkatan usaha
Pendapatan minimal Rp.1.500.000
Wawancara
Adanya kerjasama dengan instansi,
perusahaan atau lembaga lain.
Tabel 3.3 Penilaian Indikator Efektivitas
Contoh Penilian Efektivitas Untuk 3 Indikator
No
1
Sasaran Program
Kreativitas
Indikator
Pencipta
Kualifikasi
Penilaian
Ada
Pengembang
Ada
Pelestari
Ada
Tiga Indikator terpenuhi
Efektif
Dua Indikator terpenuhi
Kurang Efektif
Satu indikator terpenuhi
Tidak Efektif
Universitas Sumatera Utara
Contoh Penilaian Efektivitas untuk 2 Indikator
No
1
Sasaran Program
Terseleksinya Pemuda
Pelopor di Setiap
Bidang Kepeloporan
Indikator
Kualifikasi
Penilaian
Ada
Proses seleksi dilakukan
penyelenggara
Ada
Terpilihnya pemenang
pemuda pelopor sebanyak 5
orang
Dua Indikator terpenuhi
Efektif
Satu Indikator terpenuhi
Kurang Efektif
Indikator tidak terpenuhi
Tidak Efektif
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1. Pemuda Pelopor
4.1.1 Sejarah Singkat Pemuda Pelopor
Sejarah bangsa menunjukkan, bahwa pemuda senantiasa berada pada lini
terdepan sebagai pelopor dan pemimpin pada setiap babak sejarah perjuangan
bangsa yang ditandai antara lain oleh Kebangkitan Nasional 1908, dan Kemerdekaan
Republik Indonesia tahun 1945. Kepeloporan dalam perspektif kepemimpinan
merefleksikan suatu kekuatan (power) yang memiliki kontribusi signifikan
terhadap terbentuknya kualitas, akuntablitas masyarakat dan pemimpin itu sendiri.
Hal tersebut,
mengindikasikan terhadap kebutuhan campur tangan managerial,
pengakuan, penghargaan, dan pemberdayaannya.
Pemberian penghargaan untuk mengabadikan figur pemuda-pemuda pelopor
secara berjenjang dari tingkat Kecamatan, Kabupaten/Kota, Provinsi, dan Nasional
dicetuskan pertama kali oleh Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Republik
Indonesia pada peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-56, tanggal 28 Oktober 1984, dan
setahun kemudian pada Hari Sumpah Pemuda ke-57, tanggal 28 Oktober 1985
pemberian anugerah penghargaan Pemuda Pelopor mulai dilaksanakan.
Pemuda senantiasa berada pada lini terdepan pada setiap babak sejarah
perjuangan bangsa yang ditandai antara lain oleh Kebangkitan Nasional 1908, dan
Kemerdekaan Republik Indonesia tahun 1945. Sebagaimana diketahui dan
dirasakan, bahwa krisis multidimensi pada tahun 1998 yang menerpa Indonesia
belum hilang dampaknya hingga kini. Di sana-sini muncul berbagai masalah yang
Universitas Sumatera Utara
memerlukan penanganan secara serius dan terarah, antara lain: menurunnya nilainilai kebangsaan di kalangan pemuda, dengan memudarnya semangat patriotisme,
konsistensi dan sportivitas kebangsaan, serta menipisnya rasa persaudaraan dan
empati sosial, kecenderungan menguatnya feodalisme, dekadensi moral,
primodialisme serta sentimen antar kelompok.
Peran strategis pemuda memang tidak dapat diabaikan, paradigma pemuda
sebagai
kategori
sosial
(social
category)
mengindikasikan
adanya
pengakuan/penghargaan terhadap potensi pemuda baik secara kuantitatif dan
kualitatif. Begitupun dengan potensi kualitatif pemuda dalam aspek pengembangan
Sumber Daya Manusia (SDM), dapat diakui bahwa pemuda memiliki aneka talenta
yang dalam kaitannya dengan kepeloporan bela negara, kewirausahaan, teknologi
tepat guna, sosial budaya serta kelautan, terkait dengan potensi-potensi sumber daya
alam dan bidang strategis di Indonesia, dapat memberikan kontribusi signifikan dalam
pembangunan nasional. Melihat kondisi yang dihadapi oleh bangsa ini, maka
kepeloporan pemuda dituntut untuk dapat melakukan terobosan-terobosan yang
dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi upaya mengatasi masalah yang
dihadapi.
4.1.2 Defenisi Kepeloporan Pemuda
Universitas Sumatera Utara
Kepeloporan pemuda adalah akumulasi dari semangat pemuda dalam
mengembangkan potensi diri, guna merintis jalan, melakukan terobosan,
menjawab tantangan dan memberikan jalan keluar atas berbagai masalah yang
dilandasi sikap dan jiwa kesukarelawanan, tanggung jawab dan kepedulian untuk
menciptakan sesuatu atau mengubah gagasan pemikiran, tindakan dan perilaku
menjadi suatu karya nyata yang berkualitas dan dilaksanakan secara konsisten dan
gigih yang dirasakan manfaatnya bagi masyarakat serta diakui oleh berbagai pihak
pemerintah.
4.1.3 Visi dan Misi Pemilihan Pemuda Pelopor
1. Visi
“Terwujudnya Pemuda Indonesia 2020 yang cerdas, kreatif, berkepribadian,
berjiwa gotong-royong dan mandiri”
2. Misi
a. Mewujudkan Kemandirian Bangsa;
b. Meningkatkan kualitas sumberdaya pemuda di bidang 1). Pendidikan, 2).
Sosial, Budaya, Pariwisata dan Bela Negara, Pengelolaan Sumber Daya
Alam dan Lingkungan, Pangan dan Teknologi Tepat Guna, Komunikasi
dan Informasi.
c. Mengembangkan potensi kepeloporan pemuda dalam berbagai bidang
isu-isu strategis dan sumberdaya lokal.
4.1.4
Tujuan
a. Menggelorakan semangat kepeloporan dikalangan pemuda;
Universitas Sumatera Utara
b. Mewujudkan pemuda yang berkemampuan merintis jalan, melakukan
terobosan, menjawab tantangan dan memberikan jalan keluar atas
berbagai masalah;
c. Memberikan penghargaan kepada para pemuda yang dinilai telah
memenuhi persyaratan dan criteria sebagai pemuda Pelopor Tingkat
Nasional.
4.1.5
Sasaran
a. Tersleksinya
calon
pemuda
pelopor
yang
memiliki
potensi
kepeloporan dalam bidang bidang yang telah ditetapkan;
b. Terpilihnya pemuda-pemuda pelopor yang memiliki karya nyata
berkualitas di bidang kepeloporannya didasarkan pada kecerdasan,
kreatif, keuletan dan diakui oleh masyarakat.
4.2 Deskripsi, Persyaratan dan Kriteria Kepeloporan Pemuda
4.2.1 Dekripsi bidang Kepeloporan Pemuda
Adapun bidang dalam kepeloporan adalah sebagai berikut:
6. Pendidikan
Kepeloporan bidang pendidikan merupakan upaya nyata pemuda yang
secara nyata menghasilkan karya-karya kepeloporan pendidikan
meliputi: inovasi, metodologi dan model pembelajaran, media dan alat
bantu pembelajaran, teknologi pembelajaran, pengembangan dan
pengelolaan pendidikan secara swadaya baik formal maupun non
formal. Sub-sub bidang pendidikan tersebut merupakan fenomena atas
Universitas Sumatera Utara
tindakan kepeloporan pemuda yang secara langsung dirasakan
manfaatnya oleh masyarakat dan diapresiasi oleh berbagai pihak dan
pemerintah daerah setempat sebagai kepeloporan di bidang pendidikan.
7. Sosial, Budaya, Pariwisata dan Bela Negara
Kepeloporan bidang sosial, budaya, pariwisata dan bela negara
merupakan prakarsa pemuda yang secara riil menghasilkan karya nyata
rumpun-rumpun bidang yang mencakup: (1) Sosial: Penanggulangan
bencana, pelayanan kesejahteraan sosial, tindakan kesukarelawanan dan
prakarsa kemanusiaan lainnya, (2) Budaya : berupa pemusik, penari
perupa dan pemeranan dengan mengutamajan karakteristik dan kearifan
lokal untuk memelihara kebhinekaan dan mengharumkan budaya
bangsa; (3) Pariwisata: Potensi suatu wilayah atau daerah yang
dimanfaatkan
oleh
masyarakat
dengan
mengutamakan
potensi
sumberdaya alam sebagai daya tarik pariwisata tingkat nasional maupun
internasional. Karya kepeloporan pariwisata tersebut akan berdampak
pada peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat; dan (4)
Bela Negara : Karya kepeloporan pemuda yang berkonsentrasi pada
upaya menumbuhkan rasa cinta tanah air dan kesadaran bernegara
melalui kegiatan memelihara kerukunan
masyarakat, penanganan
konflik dalam rangka menjaga keselamatan, keutuhan, perdamaian
didalam negara dan bangsa yang berdaulat.
8. Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan
Kepeloporan bidang Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan
merupakan prakarsa kepeloporan pemuda dalam mengkonservasi potensi
Universitas Sumatera Utara
sumberdaya alam dan lingkungan melalui kegiatan-kegiatan penataan,
pengolahan, pelestarian, produksi dan pemasaran terkait dengan sub-sub
bidang: air bersih, pertanian, peternakan, kehutanan, perkebunan,
perikanan, kelautan dan kemaritiman untuk meningkatkan perekonomian
dan kesejahteraan masyarakat yang keberlanjutan sumber daya alam dan
lingkungan.
9. Pangan
Kepeloporan bidang pangan adalah upaya mengembangan potensi
sumber daya alam dalam bidang pangan dan mengutamakan peningkatan
nilai guna, produksi, pengolahan, pemanfaatan, pengelolaan dan
pemasaran produksi pangan untuk meningkatkan kesehatan pangan dan
kecukupan gizi, menuju pada tercapainya ketahanan pangan nasional,
yang akan berdampak pada meningkatnya nilai tambah perekonomian
dan kesejahteraan masyarakat.
10. Teknologi Tepat Guna, Komunikasi dan Informasi
Kepeloporan bidang teknologi tepat guna dan komunikasi informasi
adalah upaya nyata pemuda dalam menciptakan, menginovasi,
mengembangkan dan merekayasa teknologi berbagai bidang yang
mengahasilkan karya nyata, yang memberikan manfaat bagi peningkatan
ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Berkaitan dengan bidang
komunikasi
dan
informasi,
karya-karya
pemuda
merupakan
pengembangan system, jaringan dan model aplikasi berbasis informasi
teknologi , yang mencakup perangkat keras (hardware) dan perangkat
Universitas Sumatera Utara
lunak (software) guna meningkatkan efisiensi dalam pemanfaatan
interaksi dan komunikasi jaringan sosial yang ada di masyarakat.
4.2.2 Persyaratan Pendaftaran Pemuda Pelopor
Persyaratan atau ketentuan umum bagi peserta, sebagai berikut:
1.
Warga Negara Indonesia, usia 16 sampai dengan 30 tahun
2.
Tidak pernah melakukan perbuatan tercela, atau merugikan masyarakat
dan/atau lingkungan ditandai dengan Surat Keterangan Catatan Kepolisian
(SKCK) setempat;
3.
Belum pernah memperoleh penghargaan tingkat nasional lainnya dari
Kementian Pemuda dan Olahraga.
4.
Tidak sedang mengikuti proses pemilihan kepeloporan /prestasi sejenis
lainya dari Kementian Pemuda dan Olahraga.
5.
Calon peserta pemuda pelopor dapat diusulkan oleh kepemudaan
kabupaten/kota tempat domisili yang bersangkutan beraktifitas dalam
kepeloporannya.
6. Calon peserta pemuda pelopor dari tingkat kabupaten/kota yang belum
berhasil memenuhi syarat untuk diusulkan sebagai calon pemuda pelopor
tingkat nasional maka dapat diusulkan kembali tahun berikutnya sebagai
peserta tingkat nasional yang diproses melalui penilaian tingkat
kabupaten/kota;
7. Memiliki
karya
nyata
berkualitas
dibidang
kepeloporannya
dan
dilaksanakan secara konsisten serta dirasakan manfaatnya bagi masyarakat;
8. Mampu memberikan nilai tambah pada aspek kehidupan masyarakat;
Universitas Sumatera Utara
9. Kepeloporan yang dicapai telah dirintisminimal 1 tahun;
10. Mendapatkan rekomendasi dari pemerintahan daerah setempat melalui
Kabupaten/Kota dan Provinsi yang menangani Bidang Kepemudaan.
4.2.3
Kriteria Pemuda Pelopor
Kriteria Pemuda Pelopor adalah sebagai berikut :
1. Kriteria Umum
a. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. Memiliki loyalitas terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia serta
tidak cacat hukum;
c. Memiliki
idealisme,
kejujuran,
integritas,
kepribadian,
jiwa
kesukarelawanan, bijaksana, berbudi pekerti dan bermartabat;
d. Memiliki karyanyata berkualitas yang dilaksanakan secara konsisten dan
gigih serta dirasakan manfaatnya oleh masyarakat;
e. Mampu memberikan nilai tambah pada berbagai aspek kehidupan
masyarakat
f. Mendapatkan pengakuan dari pemerintahan dan berbagai pihak atas
peranan dan kontribusi karya nyata di bidang yang dipelopori.
2. Kriteria Khusus
a. Memiliki visi dan misi kepeloporan;
b. Mampu berkomunikasi, berinteraksi dalam organisasi/komunitas dalam
mengembangkan kepeloporan;
c. Memiliki kemampuan kepemimpinan dan disiplin;
Universitas Sumatera Utara
d. Memiliki pengalaman berorganisasi yang pantas diteladani dan mampu
membina kader;
e. Memiliki kemampuan dalam aspek kreativitas;
f. Memiliki keterampilan dalam kepeloporannya;
g. Memiliki ketangguhan dalam menghadapi ancaman, hambatan dan
tantangan
h. Memberikan dampak positif dan dinilai sosial ekonomi secara signifikan
di tengah-tengah masyarakat;
i. Mampu membangun partisipasi aktif masyarakat dibidang kepeloporannya
j. Mampu memotivasi masyarakat untuk ikud melakukan perubahan
paradigma yang positif;
k. Adanya
pengakuan
masyarakat
karena
dirasakan
langsung
kemanfaatannya atas bidang kepeloporannya.
4.3 Pelaksanaan Pemilihan Pemuda Pelopor
Kepeloporan dalam perspektif kepemimpinan merefleksikan suatu kekuatan
yang memiliki kontribusi signifikan terhadap terbentuknya kualitas, akuntabilitas
masyarakat dan kepemimpinan itu sendiri. Hal tersebut, mengindikasikan
terdapatnya kebutuhan campur tangan manajerial, pengakuan, penghargaan dan
pemberdayaannya. Pemberian anugerah penghargaan untuk mengabadikan figur
pemuda-pemuda pelopor secera berjenjang dari tingkat kecamatan, kabupaten/
kota, dan nasional dicetuskan pertama kali oleh Menteri Negera Pemuda dan
Olahraga Republik Indonesia pada peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-57 pada
tahun 1985.
Universitas Sumatera Utara
Krisis multidimensi pada tahun 1998 belum hilang dampaknya hingga
kini. Disasa-sini muncul berbagai masalah yang memerlukan penanganan secara
serius dan terarah, antara lain: menurunnya nilai nilai kebangsaan di kalangan
pemuda, memudarnya semangat patriotisme, konsistensi dan sportivitas
kebangsaan, serta menipisnya rasa persaudaraan dan empati sosial, kecenderungan
menguatnya feodalisme, dekadensi moral, primordialisme serta sentimen antar
kelompok. Maka diperlukan figur pemuda yang dapat memberikan solusi dari
permasalahan tersebut yang berperan secara nyata dan dapat dirasakan oleh
masyarakat. Kepeloporan yang muncul secara alami, berangkat dari kepedulian
dan rasa cinta akan bangsa yang muncul dari potensi asli daerah (lokal) akan
diberikan penghargaan oleh pemerintah dalam momentum Pemilihan Pemuda
Pelopor.
4.3.1 Koordinasi, Sistem dan Mekanismes Pelaksanaan Pemilihan
1. Koordinasi, Pelaksanaan pemilihan pemuda pelopor dapat dilakukan secara
terkoordinasi dengan instansi/lembaga terkait di tingkat pusat dan antar
instansi/lembaga terkait di tingkat daerah. Koordinasi pelaksanaan
pemilihan pemuda pelopor dimaksudkan untuk adanya dukungan fasilitas,
sinergi dan sinkronisasi pelaksanaan mulai dari kegiatan perencanaan,
pelaksanaan sampai pasca pemilihan pemuda pelopor.
2. Sistem Pemilihan, Pemilihan Pemuda Pelopor dilakukan dengan sistem
terbuka, artinya calon pemuda pelopor dapat diusulkan oleh masyarakat
luas, antara lain oleh organisasi kepemudaan, organisasi masyrakat,
Universitas Sumatera Utara
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), lembaga pemerintahan, pers dan
lain-lain.
Sistem Pemilihan Pemuda Pelopor dilakukan melalui seleksi dan tanpa
seleksi.
a. Pemilihan melalui seleksi, yaitu proses pemilihan pemuda pelopor
melalui seleksi yang dilakukan secara berjenjang mulai dari tingkat
kabupaten/kota, provinsi sampai tingkat nasional dengan mekanisme
sebagai berikut:
1. Melakukan persiapan dengan menyusun jadwal kegiatan, pembentukan
panitia dan penetapan dewan juri yang melibatkan unsur-unsur terkait
sesuai ketentuan yang ditetapkan.
2. Sosialisasi program pemilihan Pemuda Pelopor tingkat pusat dan daerah
dilaksanakan secara terbuka melalui instansi pemerintahan, media massa,
organisasi kepemudaan dan Lemabaga Swadaya Masyarakat;
3. Pencalonan Pemuda Pelopor diusulkan oleh masyrakat, organisasi
pemuda, Lembaga Swadaya Masyarakat, pers dan instansi pemerintahan
melalui camat setempat yang diajukan kepada panitia pemilihan Pemuda
Pelopor tingkat kabupaten/kota.
4. Panita pemilihan tingkat kabupaten kota melaksanakan sleksi dengan
memverifikasi kebenaran data calon, melalui sleksi administrasi dan
pengamatan langsung dilapangan;
5. Dewan Juri tingkat kabupaten/kota menilai calon Pemuda Pelopor yang
lulus sleksi administrasi dan hasil pengamatan lapangan yang dilakukan
oleh panitia;
Universitas Sumatera Utara
6. Dewan juri menetapkan tiga orang calon Pemuda Pelopor sesuai dengan
bidang yang diajukan, untuk diusulkan kepada Bupati/Walikota sebagai
Pemuda Pelopor.
7. Bupati/Walikota mengusulkan satu terbaik calon Pemuda Pelopor
tingkat provinsi kepada Gubernur;
8. Panitia pemilihan tingkat provinsi melaksanakan sleksi dengan
memverifikasi kebenaran data calon, melalui seleksi administrasi dan
pengamatan langsung di lapangan;
9. Dewan juri tingkat provinsi menilai calon Pemuda Pelopor yang lulus
sleksi administrasi dan hasil pengamatan lapangan yang dilakukan oleh
panitia;
10. Dewan juri menetapkan lima orang calon Pemuda Pelopor sesuai dengan
bidang yang diajukan, untuk diusulkan kepada panitia pemilihan
pemuda pelopor tingkat provinsi Tahun 2015;
11. Gubernur mengusulkan satu terbaik calon Pemuda Pelopor dari masingmasing bidang untuk mengikuti seleksi pemuda pelopor tingkat nasional
kepada panitia pemilihan Pemuda Pelopor tingkat nasional kementrian
pemuda dan olahraga;
12. Panitia pemilihan Pemuda Pelopor tingkat nasional menerima usulan
calon Pemuda Pelopor tingkat nasional dari provinsi;
13. Panitia pemilihan Pemuda Pelopor tingkat nasional melaksanakan sleksi
dengan
memverifikasi
kebenaran
data
calon,
melalui
seleksi
administrasi dan pengamatan langsung;
Universitas Sumatera Utara
14. Panitia pemilihan Pemuda Pelopor tingkat nasional menganalisa hasil
langsung dilapangan untuk ditetapkan sebagai calon Pemuda Pelopor
yang akan dipanggil untuk mengikuti seleksi tingkat akhir;
15. Dewan juri tingkat nasional melaksanakan proses penilian calon pemuda
pelopor tingkat nasional melalui telaah hasil presentasi calon dan
wawancara mendalam untuk menetapkan calon pemuda pelopor terbaik
di tingkat nasional dari lima bidang yang telah ditentukan.
16. Berdasarkan penilaian, para Dewan juri menyusun peringkat Pemuda
Pelopor calon penerima penghargaan nasional masing-masing peringkat
I, II, dan III serta peringkat harapan untuk masing-masing bidang.
17. Dewan juri membuat berita acara daftar nominasi calon penerima
penghargaan Pemuda Pelopor tingkat nasional untuk diterimakan kepada
Deputi Bidang Pengembangan Pemuda; dan
18. Deputi Bidang Pengembangan Pemuda memproses data nominasi calon
Pemuda Pelopor yang selanjutnya diajukan kepada menteri untuk
ditetapkan sebagai Pemuda Pelopor Tingkat Nasional tahun 2015.
Sistem Pemilihan Pemuda Pelopor
Masy, LSM, Pers,
ORSOSPOL, Instansi
Pemerintah, dll
Calon Pemuda
Pelopor
Pengisian Formulir
Seleksi Administrasi
Oleh Panitia Pemilihan Kab/Kota
Verifikasi dan peninjauan lapangan
oleh Panitia pemilihan Tk.Kab/Kota
Universitas Sumatera Utara
Pemuda Pelopor Tk. Kab/Kota
ditetapkan dengan SK
Bupati/Walikota (3 orang terbaik pada
bidang masing-masing di usulkan ke
tingkat provinsi)
Penilaian Dewan Juri Tk. Kab/Kota
Seleksi Administrasi
Oleh Panitia Pemilihan Tk.Provinsi
Verifikasi dan peninjauan lapangan
oleh panitia Tk. Provinsi
Pemuda Pelopor Tk. Kab/Kota
ditetapkan dengan SK
Bupati/Walikota (satu orang terbaik
pada bidang masing-masing di usulkan
ke tingkat nasional)
Penilaian Dewan Juri Tk. Provinsi
Seleksi Administrasi
Oleh Panitia Tk. Nasional
Verifikasi dan peninjauan lapangan
oleh team Fact Finding Tk. Nasional
Penetapan Pemuda Pelopor Tingkat
Nasional oleh Menpora RI
Penilaian Dewan Juri Tk.Nasional
PEMBERIAN PENGHARGAAN
KEPADA PARA PEMUDA PELOPOR
TK.NASIONAL
Gambar 4.1 Sistem Pemilihan Pemuda Pelopor
Sumber : Buku Panduan Pemuda Pelopor Tahun 2015
b. Pemilihan tanpa seleksi
Dilakukan oleh panitia tingkat nasional pada Kementrian Pemuda dan
Olah Raga dengan cara menetapkan seseorang yang layak memperoleh
predikat Pemuda Pelopor Nasional karena dinilai mempunyai prestasi luar
biasa di tingkat nasional maupun internasional dan mengharumkan nama
bangsa. Pemuda Pelopor tanpa sleksi ditetapkan dengan Surat Keputusan
Universitas Sumatera Utara
Menpora RI. Ketentuan pemuda pelopor nasional tanpa sleksi adalah
sebagai berikut:
1. Memiliki karya kepeloporan yang sudah terbukti diakui secara
nasional atau internasional;
2. Diusulkan atau ditunjuk oleh masyrakat kepada panitia sleksi nasional.
3. Menunjukkan kelengkapam data administrasi atau data pendukung lain
yang terkait dengan status kepeloporannya. (Kartu Tanda Penduduk,
Kartu Keluarga, data kepeloporan,piagam/sertifikat penghargaan,
berita-berita media massa, surat-surat pengakuan).
4. Mekanisme penetapan sebagai Pemuda Pelopor nasional dilakukan
melalui proses analisa kelayakan oleh panitia nasional, yang hasilnya
diserahkan kepada Deputi Bidang Pengembangan Pemuda untuk
diajukan kepada Mentri Pemuda dan Olahraga RI dalam rangka
penetapannya sebagai penerima penghargaan Pemuda Pelopor
Nasional.
5. Kelengkapan Data Calon Pemuda Pelopor melalui Jalur Sleksi
a) Tingkat Kabupaten/Kota :
1. Surat
pengantar
dari
pimpinan
daerah
yang
menanagani
kepemudaan tingkat kabupaten/kota dari organisasi masyarakat dan
/ atau Camat yang mengusulkan;
2. Profil masing-masing calon Pemuda Pelopor
3. Deskripsi kepeloporan dan lampiran-lampirannya
- Piagam/Penghargaan
Universitas Sumatera Utara
- Foto pribadi dan dokumentasi foto aktivitas kepeloporan
- Data pendukung lainnya
4. Tabel rekapitulasi hasil penilaian
5. Berita acara penilaian dan lembar penilaian
6. Surat keputusan Bupati/Walikota atau pejabat mewakili.
b) Tingkat Provinsi:
1. Surat pengantar dari Bupati/Walikota atau pejabat yang mewakili
kepada SKPD yang menangani kepemudaan tingkat provinsi;
2. Profil masing-masing calon Pemuda Pelopor
3. Deskripsi kepeloporan dan lampiran-lampirannya
a) Piagam/penghargaan
b) Foto pribadi dan dokumentasi aktivitas kepeloporan
c) Data pendukung lainnya
4. Tabel rekapitulasi hasil penilaian
5. Berita acara penilaian, dan lembar penilaian
6. Surat keputusan Gubernur atau pejabat yang mewakili.
c) Tingkat Nasional
1. Surat pengantar dari Gubernur atau pejabat yang mewakili kepada
panitia pemilihan pemuda pelopor tingkat nasional Kementerian
Pemuda dan Olahraga;
2. Profil masing-masing calon pemuda
3. Deskripsi kepeloporan dan lampiran-lampirannya ;
-
Piagam/penghargaan
-
Foto pribadi dan dokumentasi aktivitas kepeloporan;
Universitas Sumatera Utara
-
Data pendukung lainnya;
4. Tabel rekapitulasi hasil penilaian; dan
5. Berita acara penilaian, dan lembar penilaian;
3. Dewan Juri
a.
Dewan juri pemilihan Pemuda Pelopor tingkat nasional dilakukan oleh
Tim Independen yang didalamnya mencakup unsur-unsur sebagai berikut
:
1) Pakar dan praktisi bidang-bidang kepeloporan yang ditetapkan;
2) Akademisi yang kompeten dalam bidang penilaian; dan
3) Unsur tim seleksi Pemuda Pelopor tingkat provinsi dari Dispora.
b. Dewan Juri Tingkat Provinsi ditetapkan melalui Surat Keputusan
Gubernur dan Dewan Juri Tingkat Kabupaten/Kota ditetapkan
melalui Surat Keputusan Bupati/Walikota;
c.
Keputusan Dewan Juri Tingkat Nasional berstatus final dan
mengikat; dan
d. Keputusan Dewan Juri Tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota, proses
dan penetapannya mengacu pada format tingkat nasional.
4. Panitia Pemilihan
Susunan kepanitiaan pemilihan Pemuda Pelopor ditingkat Nasional,
tingkat Provinsi, dan tingkat Kabupaten/Kota terdiri dari : Pembina,
Wakil Pembina dan Penanggungjawab program/kegiatan, Ketua, Wakil
Ketua, Sekretaris dan anggota.
5. Penghargaan
a.
Penghargaan Kepeloporan
Universitas Sumatera Utara
1) Penghargaan /Walikota, diberikan kepada Pemuda Pelopor
Pencipta, Pengembang dan Pelestari sebagai Pemuda Pelopor
Tingkat Kabupaten/Kota.
2) Penghargaan Gubernur, diberikan kepada Pemuda Pelopor
Pencipta, Pengembang dan Pelestari sebagai Pemuda Pelopor
Tingkat Provinsi
3) Penghargaan Menteri Negara Pemuda dan Olahraga, diberikan
kepada Pemuda Pelopor Pencipta, Pengembang dan Pelestari
sebagai Pemuda Pelopor Tingkat Nasional.
b. Bentuk Penghargaan
Bentuk penghargaan dapat berbentuk gelar, tropy kepeloporan,
piagam, pemberian fasilitas/dana pembinaan dan atau bentuk lain.
1) Waktu Pemberian Penghargaan
Penyerahan penghargaan pemuda pelopor Tingkat Kabupaten/Kota,
Tingkat Provinsi dan Tingkat Nasional dilakukan dalam rangkaian
peringatan Hari Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 2015.
c.
Pembatalan
Penghargaan Pemuda Pelopor akan dicabut/dibatalkan apabila
dikemudian hari yang bersangkutan terbukti telah melakukan perbuatan
tercela, melanggar hukum dan atau perbuatan lainnya yang merugikan
masyarakat, yang pengaturannya akan ditentukan kemudian melalui
pertemuan nasional yang membahas hal yang dimaksud.
6. Anggaran
Universitas Sumatera Utara
a.
Anggaran pemilihan Pemuda Pelopor Tingkat Nasional bersumber dari
APBN.
b. Anggaran pemilihan Pemuda Pelopor Tingkat Provinsi bersumber dari
APBD.
c.
Anggaran pemilihan Pemuda Pelopor Tingkat Kabupaten/ Kota
bersumber dari APB.
Tabel 4.1 Tanggung Jawab Anggaran Pemilihan Pemuda Pelopor Tahun
2015
No
.
1
2
Tanggung
Jawab
Kegiatan
Anggaran Pemilihan Tingkat Nasional:
a. Seleksi Calon
b. Kunjungan Tim Fact Finding ke daerah
c. Dewan Juri
d. Perjalanan Pemuda Pelopor dari Provinsi ke Tk. Nasional
pulang pergi bagi yang masuk nominasi
e. Akomodasi dan konsumsi selama di Tingkat Nasional
f. Penghargaan Nasional
Anggaran Pemilihan Tingkat Provinsi :
a. Seleksi Calon
b. Kunjungan Tim Fact Finding
c. Dewan Juri
Pusat
Deputi V/
Asdep
Penghargaan
Daerah/
Provinsi
Universitas Sumatera Utara
d. Kepanitiaan
e. Penghargaan Tingkat Provinsi
3 Anggaran Pemilihan Tingkat Kab/Kota:
a. Sosialisasi dan Rekruitmen
b. Seleksi Calon
c. Kunjungan Tim Fact Finding
d. Dewan Juri
e. Kepanitiaan
f. Penghargaan Tingkat Kab/Kota
g. Penghargaan Pemuda Pelopor Kab/Kota ke Ibukota
Propinsi
Sumber : Buku Panduan Pemuda Pelopor 2015
4.3.2
Daerah/Kab/
Kota
Penilaian Pemuda Pelopor
Penilaian Pemuda Pelopor dilaksanakan dengan mengacu kepada konsep
dasar tentang kepeloporan pemuda yang dirumuskan dalam definisi, kriteria, dan
persyaratan. Mengacu pada definisi, kriteria, dan persyaratan kepeloporan pemuda
sebagaimana telah ditetapkan, untuk kepeloporan penilaian ditetapkan dua
kelompok aspek yang akan dinilai sebagai berikut :
a. Integritas Kepribadian
Batasan pemahaman: Integritas Kepribadian merupakan kualitas diri yang
membentuk kepribadian seseorang. Integritas kepribadian mencakup unsur
loyalitas, kapabilitas dan kesukarelawan bagi Pemuda Pelopor, integritas
kepribadian dengan segenap unsurnya merupakan roh dan jiwa dari
kemampuan diri, kemajuan sosial dan wujud karya rintisan nyata yang
dimiliki atas keberartiannya terhadap lingkungan masyarakat.
b. Metode Penilaian
Metode dalam penilaian calon Pemuda Pelopor yang digunakan adalah
sebagai berikut;
Universitas Sumatera Utara
1)
Pengamatan langsung (observasi)
Sehubungan dengan karakter data kepeloporan pemuda bersifat melekat
pada kehidupan masyarakat dan lingkungan, maka pengamatan awal,
langsung
dilakukan oleh
masyarakat
umum dan/atau
pemuka
masyarakat, untuk diajukan sebagai calon pemuda pelopor ketingkat
kabupaten/kota.
2) Penilaian Administratif
Penilaian administratif dilakukan oleh panitia pemilihan tingkat
kabupaten/kota, provinsi, dan nasional untuk menilai kelengkapan
administratif, meliputi:
a. Surat Pengantar;
b. Profil Calon Pemuda Pelopor;
c. Deskripsi
Kepeloporan
dan
lampiran-lampirannya
(Piagam
Penghargaan; Foto (ukuran 4 x 6 cm, poscard (warna), foto
aktivitas dan dokumentasi kepeloporan; Data pendukung lainnya;
Surat
Keputusan
terkait
dengan
jenjang
penilaian; Tabel
rekapitulasi hasil penilaian (tingkat Kab/Kota dan provinsi);
3) Wawancara Mendalam (In-depth Interview)
Tahap wawancara mendalam bermaksud melakukan penilaian atas
dasar data kuantitatif dengan instrument yang telah disediakan dan
dilakukan di tingkat kabupaten/kota, provinsi, dan nasional.
4) Kunjungan Lapangan (Fact Finding)
Kunjungan lapangan dilakukan untuk melihat secara faktual atas data yang
diperoleh melalui wawancara. Tahap ini dilakukan di tingkat kabupaten
Universitas Sumatera Utara
kota,
provinsi,
dan
nasional.
Penilaian
kepeloporan
pemuda
dilaksanakan melalui tahapan sebagaimana digambarkan dalam
kerangka penilaian di bawah ini :
KRITERIA
PEMUDA
PELOPOR
ASPEK YANG DINILAI
KUANTITATIF
KUALITATIF
PENDEKATAN
METODE
1. Pengamatan
Langsung
INTEGRITAS KEPRIBADIAN
1. Integritas kpd Tuhan
YME
2. Integritas pada Diri
3. Integritas pada
Masyarakat dan Negara
KAPASITAS DIRI DALAM
KEPELOPORAN
1.
2.
3.
4.
5.
2. Administratif
Kepemimpinan
Kreatifitas
Aksesbilitas
Keuletan
Diakui oleh masyarakat
3. Wawancara
4. Kunjungan
HASIL
PENILAIAN
KUALITATIF
PENENTU PERINGKAT
Nilai Integritas Kepribadian
HASIL
PENILAIAN
KUALITATIF
Nilai Kapasitas Diri dalam
Kepeloporan
Universitas Sumatera Utara
M
9=M
B
8=B
C
7=C
K
6=K
POLA PERHITUNGAN PERINGKAT
Gambar 4.2 Mekanisme Penilaian Pemuda Pelopor
Sumber : Buku Pedoman Pemuda Pelopor
4.4 Efektivitas Program Pemuda Pelopor Tahun 2015
Fokus kepada penelitian yang telah ditetapkan untuk mengukur Efektivitas
Program Pemuda Pelopor yaitu dengan menggunakan Model Pengukuran Budiani
(2007) untuk mengukur efektivitas suatu program yaitu :
a) Ketepatan Sasaran Program
b) Sosialisasi Program
c) Ketepatan Tujuan Program
d) Pemantauan Program
4.4.1 Ketepatan Sasaran Program
Sasaran kegiatan Pemuda Pelopor bertindak sebagai titik yang ingin
dicapai. Sasaran Program Nasional lazim diacu sebagai sasaran daerah. Dalam
hal ini sama kaitanya dengan program Pemuda Pelopor merupakan kegiatan dari
Nasional yang pesertanya berasal dari seluruh daerah di Indonesia. Sasaran
Universitas Sumatera Utara
ditentukan lebih ke arah proses daripada outcome.. Dalam penentuan sasaran
menekankan pada indikator yang kita anggap penting untuk membantu
pencapaian target. Sasaran dari program Pemuda Pelopor di Tingkat Nasional
yaitu terpilihnya 30 orang Pemuda Pelopor Tingkat Nasional yang mewakili 5
bidang kepeloporan, karena dimasing-masing bidang kepeloporan akan ada 5
orang yang diberikan penghargaan dari peringkat pertama sampai dengan harapan.
Sedangkan ditingkat provinsi harus menyeleksi dari tingkat kabupaten dan kota
kemudian menyeleksi dan memilih pemuda pelopor di masing-masing bidang
kepeloporan. Dengan adanya apresiasi dari pemerintah di bidang kepeloporan
tentu saja ini akan menjadi semangat baru buat pemuda untuk terus berkarya dan
membangun daerahnya. Ketepatasan sasaran memiliki 5 indikator yaitu:
1. Tersleksinya calon Pemuda Pelopor
Tahap penyeleksian merupakan salah satu indikator ketepatan sasaran
program. Proses pemilihan Pemuda Pelopor di tingkat Provinsi Sumatera Utara
melalui seleksi. Penyeleksian dilakukan secara berjenjang mulai dari tingkat
kabupaten kota mengirimkan kandidat terbaiknya untuk ikut penyeleksian tingkat
provinsi, dan yang terbaik di tingkat provinsi akan dikirim ke tingkat nasional.
Seperti
yang
disampaikan
Muhammad
Tohir
sebagai
Kepala
Bidang
Kepemudaan Dinas Pemuda dan Olah raga Sumatera Utara yaitu:
“Jadi pada mulanya kami dari Dispora Sumut menyurati kabupaten/kota
untuk membuat tim sleksi oleh kadispora setempat isinya supaya suratnya
itu ditindak lanjuti untuk mencari pemuda di bidang kepeloporan itu, jadi
kepeloporan yang lima ini ditindak lanjuti oleh kabupaten/kota, merekalah
yang mencari ke kecamatan dan kelurahan, setelah mereka mendapatkan
pemuda yang layak dan memenuhi syarat yang dinyatakan oleh tim
penyeleksi lalu dibuatlah profilnya, setelah itu diserahkan ke provinsi. Di
Universitas Sumatera Utara
provinsi dibentuk tim sleksi ada dari Perguruan Tinggi, Wartawan, KNPI
dan Dispora sendiri, membentuk tim, rapat teknis lalu langsung turun ke
lapangan.”
Pada tingkat nasional para Dewan Juri menyusun peringkat pemuda
pelopor untuk menerima penghargaan di ting
METODE PENELITIAN
Pada bab ini peneliti menjelaskan secara umum mengenai pemilihan
pendekatan penelitian, tipe penelitian yang dilakukan, pemilihan informan sebagai
salah satu sumber data, teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti.
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitan
Lokasi penelitian yang ditetapkan dalam penelitian adalah Dinas Pemuda
dan Olah raga Provinsi Sumatera Utara, Adapun alamat kantor berada di Jalan
Iskandar Muda Kecamatan Medan Petisah, Lokasi tersebut dijadikan lokasi
penelitian dengan beberapa pertimbangan yaitu Program Pemuda Pelopor tingkat
Provinsi Sumatera Utara di tanggung jawabi oleh Dinas Pemuda dan Olah Raga
Sumatera Utara, selain itu sumber data baik tertulis maupun data hasil wawancara
akan diambil dari Dinas Pemuda dan Olah Raga Sumatera Utara sehingga
memungkinkan untuk kelancaran penelitian untuk memperoleh informasi terkait.
Waktu penelitian untuk mengumpulkan data dilaksanakan pada bulan Mei sampai
dengan bulan Juli 2016.
3.2. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pendekatan penelitian adalah satu strategi yang dipilih oleh peneliti untuk
mengamati, mengumpulkan informasi, dan menyajikan analisis hasil penelitian.
Oleh karena itu, suatu masalah penelitian akan terjawab secara logis, sistematis,
dan empiris bila didukung oleh data yang tepat. Penelitian ini menggunakan
metode kualitatif yang menekankan pada manfaat dan pengumpulan informasi
dengan mendalami fenomena yang diteliti (Koentjaraningrat, 1981). Penelitian
Universitas Sumatera Utara
Kualitatif lebih menekankan pada kedalaman isu, tekstur, dan data mentah karena
pendekatan induktifnya lebih menekankan pada pengembangan mendalam data
yang dikumpulkan (Newman,2003). Menurut Sugiyono (2010) bahwa metode
penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada
kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci,
teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan data), analisis
data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari
pada generalisasi. Kemudian menurut Bodgan dan Taylor dalam Moleong (2005)
mengungkapkan bahwa metode penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian
yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orangorang yang dapat diamati.
Penelitian kualitatif menghasilkan dan mengolah data yang sifatnya
deskriptif, seperti transkrip wawancara, catatan lapangan, gambar, foto, rekaman
video, dan sebagainya. Selain itu, penelitian kualitatif juga memiliki beberapa
pandangan mendasar, yaitu : (Patton, 1990)
1.
Realitas sosial adalah sesuatu yang subjektif dan diinterpretasikan, bukan
sesuatu yang berada diluar individu-individu,
2.
Manusia secara sederhana mengikuti hukum-hukum alam diluar diri,
melainkan menciptakan rangkaian makna dalam menjalani kehidupannya
3.
Ilmu didasarkan pada pengetahuan sehari-hari, bersifat induktif, ideografis
dan bebas nilai, serta
4.
Penelitian bertujuan untuk memahami kehidupan sosial.
Pengumpulan data untuk efektivitas program pemuda pelopor Sumatera
Utara dianalisis menurut pendapat penyelenggara dan peserta. Efektivitas program
Universitas Sumatera Utara
meliputi aspek-aspek ketepatan sasaran program, sosialisasi program, tujuan
program, dan pemantauan program (Budiani 2004). Dengan demikian, ada empat
aspek yang akan dianalisis untuk mengetahui efektivitas pelaksanaan program
Pemuda Pelopor dan untuk pengembangan wilayah meliputi aspek sosial dan
aspek ekonomi.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Sugiono (2003), bahwa pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai
setting, dari berbagai sumber, dan dengan berbagai cara. Bila dilihat dari
settingnya, data penelitian ini dapat dikumpulkan pada pengaturan alamiah
(natural setting). Sedangkan jika dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan
penelitian ini dapat dikumpulkan dari sumber datanya, maka pengumpulan
penelitian ini dapat dikumpulkan dari sumber primer, dan sumber sekunder.
Sumber data primer dalam penelitian ini adalah informan yang langsung
memberikan informasi atau data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang
lain atau lewat dokumen-dokumen yang relevan dengan penelitian ini. Informan
utama dalam penelitian ini adalah Pemuda Pelopor Sumatera Utara Tahun 2015
dan pihak pemerintahan yang menanggung jawabi program Pemuda Pelopor yaitu
dari Dinas Pemuda dan Olah Raga Sumatera Utara.
Menurut Moleong (2004), menyatakan bahwa sumber utama data
penelitian kualitatif adalah data verbal, yaitu dalam bentuk rangkaian kata-kata
atau cerita dan tindakan nyata yang direkam dari sumber-sumber yang relevan
dengan topic penelitian. Dalam melakukan penelitian ini, adapun langkah atau
Universitas Sumatera Utara
teknik yang dilakukan untuk mencapai tujuan penelitian sesuai dengan judul
meliputi kegiatan pengumpulan data sebagai berikut :
a. Data sekunder
Data sekunder merupakan data historis yang sudah terkumpul untuk tujuan
penelitian. Pengumpulan data diambil dari sumber-sumber internal dan
ekternal organisasi. Internal data sekunder didapat berupa pencatatan
administrasi atau laporan rutin serta profil organisasi serta berbagai data
penunjang lain yang bersumber dari internal pengurus Pemuda Pelopor
Provinsi Sumatera Utara. Sedangkan eksternal data sekunder di dapat melalui
surat kabar harian, majalah, internet, bahan seminar, hasil survey atau hasil
penelitian yang telah dilakukan serta buku atau literature yang terkait dengan
penelitian.
b. Data Primer
Data primer berupa kumpulan data yang dimaksudkan untuk tujuan
pembahasan ini. Pengumpulan data dilakukan berdasarkan diantaranya :
1. Pengamatan (Observasi)
Peneliti mengadakan pengamatan langsung ke objek penelitian Program
Pemuda Pelopor Provinsi Sumatera Utara, untuk melihat situasi dan
kondisi serta memperoleh data yang berkaitan dengan pembahasan
penelitian.
2. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan pedoman waancara yang telah ditetapkan
sebelumnya, dan menggunakan beberapa alat bantu untuk proses
pengumpulan data. Pedoman wawancara dibuat dengan tujuan agar
Universitas Sumatera Utara
wawancara tetap terfokus atau sesuai dengan tujuan penelitian dan
informasi-informasi penting yang ingin digali dapat terungkap secara jelas.
Wawancara dilakukan terhadap informan yang sebelumnya sudah dipilih
atau ditentukan yang memiliki ciri dan sifat yang khas. Kekhususan yang
dimaksud adalah informan yang memiliki ciri dan sifat yang khas.
Kekhususan yang dimaksud adalah informan yang memiliki pengetahuan
dan mendalami situasi yang sedang diteliti, atau informan yang memiliki
pengalaman langsung dengan objek yang akan diteliti tersebut. Dengan
kata lain informan adalah orang atau subjek yang lebih mengetahui tentang
hal-hal atau informasi yang dibutuhkan.Wawancara yang akan dilakukan
dalam penelitian ini berupa komunikasi langsung dengan pejabat/pengurus
terpilih yang ada pada Program Pemuda Pelopor Sumatera Utara untuk
melakukan identifikasi terhadap faktor internal (kekuatan dan kelemahan)
serta eksternal (Peluang dan Tantangan) terhadap pengelolaan Program
Pemuda Pelopor. Wawancara dilakukan secara mendalam dan terstruktur
(deep interview).
Teknik pengumpulan data diatas difokuskan pada efektivitas Program
Pemuda Pelopor Tahun 2015 terhadap pengembangan wilayah di Sumatera Utara.
Penganalisisan data yang terkumpul dimaksudkan untuk menemukan hal-hal
penting dan pokok-pokok pikiran yang menggambarkan permasalahan disekitar
tema yang diteliti.
Untuk memenuhi hal-hal diatas maka teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini diperoleh melalui dua kegiatan yaitu:
a.
Desk Research
Universitas Sumatera Utara
Yaitu studi literatur dilakukan dengan mengkaji berbagai informasi yang
terkait dengan program pemuda pelopor. Sumber informasi itu sendiri berasal dari
buku-buku panduan program pemuda pelopor, media cetak (majalah dan Koran),
jurnal, internet dan berbagai dokumen dari studi dan kajian yang pernah
dilakukan.
b. Wawancara Mendalam
Dilakukan dengan Dinas Pemuda dan Olah Raga Sumatera Utara yang
menangani program Pemuda Pelopor, pemenang program Pemuda Pelopor 2015,
dan tim penyeleksi yang berasal dari organisasi kepemudaan. Teknik ini
dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan informasi yang mendalam tentang
pelaksanaan program Pemuda Pelopor.
Kedua teknik tersebut dilakukan analisis data, yaitu dengan mencoba
menemukan hal-hal penting dan pokok-pokok pikiran yang menggambarkan
permasalahan disekitar tema yang diteliti.
3.4. Informan Penelitian
Informan dalam penelitian kualitatif ini sangat penting, peranan informan
merupakan kumpulan data yang dapat memberikan informasi primer yang
dibutuhkan oleh peneliti. Melihat posisi dan peranan informan sangat sentral,
maka untuk menetapkan informan dibutuhkan seleksi yang tepat. Dalam
penelitian ini, penentuan informan disesuaikan dengan berbagai informasi yang
dibutuhkan oleh peneliti serta merujuk pada kompetensi yang mereka miliki untuk
mendapatkan informasi tentang permasalahan yang dikaji.
Universitas Sumatera Utara
Informan penelitian ini adalah pihak-pihak yang mengetahui, menjalankan
dan menerima manfaat dari program pemuda pelopor. Dalam menentukan
informan, peneliti berdasarkan pada pendapat Newman (2000) tentang
karakteristik informan yang baik yaitu (1) seseorang yang mengetahui dengan
baik budaya, daerah dan menyaksikan kejadian-kejadian di tempatnya, (2)
anggota masyarakat yang dapat meluangkan waktu bersama peneliti, (3) terlibat
aktif dengan kegiatan yang ada ditempat penelitian. Adapun informan yang
dilibatkan adalah:
Tabel 3.1 Data Informan
No
Nama Informan
1
Muhammad Tohir
2
Budi Nasution
3
M. Sinaga
4
Gita Adinda Nasution
5
Nurjannah
6
Amar Husin Sitompul
7
Heri S.Pd
8
Rita Susanti
9
Mastiagom Siregar
Nama / Instansi
Kepala Bidang Kepemudaan Dinas
Pemuda dan Olah Raga Sumatera
Utara
Tim Seleksi Pemuda Pelopor Tingkat
Provinsi Sumatera Utara
Staff Dinas Pemuda dan Olah Raga
Kota Binjai
Pemuda Pelopor 2015 Bidang
Teknologi Tepat Guna (Kab.Deli
Serdang)
Pemuda Pelopor 2015 Bidang Sosial,
Budaya dan Pariwisata (Kota Binjai)
Pemuda Pelopor 2015 Bidang
Pengelolaan Sumber Daya Alam dan
Lingkungan (Kab. Tapanuli Selatan)
Pemuda Pelopor 2015 Bidang
Pendidikan (Kab. Serdang Bedagai)
Pemuda Pelopor 2015 Bidang Pangan
(Kab. Labuhan Batu Utara)
Salah satu Masyarakat di daerah
tempat tinggal Pemuda Pelopor
3.5 Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Proses analisis pada penelitian kualitatif dilakukan bersamaan dengan
pengumpulan data yaitu dilakukan sejak awal penelitian dan selama proses
Universitas Sumatera Utara
penelitian dilakukan yang dalam penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan
ilustrasi sejauh mana penerapan program pemuda pelopor telah memenuhi tujuan
yang telah ditetapkan sebelumnya. Langkah-Langkah analisis data dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pengumpulan data, yaitu mengkategorikan dan mengelompokkan data yang
lebih penting dari hasil wawancara, studi pustaka maupun dokumen. Dari
lokasi penelitian data dan laporan lapangan kemudian direduksi, dirangkum
dan dipilah-pilah hal yang pokok, difokuskan untuk dipilih yang terpenting,
lalu dicari tema atau polanya. Reduksi data dilakukan secara bertahap dengan
cara menyusun ringkasan data menelusuri tema yang tersebar.
Penilaian
Data
Pengumpulan
Data
Reduksi
Data
Penyajian
Data
Penarikan
Kesimpulan
Gambar :3.1
Analisis Data Kualitatif : Model Interaktif Sumber : Matthew B. Miles dan
A. Michael Huberman (1994)
Setiap data yang diperoleh harus di cross check melalui komentar informan
yang berbeda untuk menggali informasi dalam wawancara lanjutan. Misalnya
keterangan yang diterima dari sumber akan dibandingkan dengan keterangan
Universitas Sumatera Utara
yang didapat dari sumberlain. Reduksi data dilakukan terus menerus selama
proses penelitian berlangsung. Pada tahap ini setelah data dipilih kemudian
disederhanakan, data yang tidak diperlukan disortir agar diberi kemudahan
dalam penampilan, penyajian, serta untuk menarik kesimpulan sementara.
2. Penyaji data, yaitu penyajian data setelah reduksi agar mudah dipahami baik
dalam bentuk gambar maupun table. Penyajian data merupakan suatu upaya
penyusunan sekumpulan informasi dari responden menjadi pernyataan.
Penyaji data juga dimaksudkan untuk lebih mempermudah bagi peneliti
dalam melihat gambaran secara keseluruhan atau data-data. Data yang telah
disajikan kemudian di analisis. Analisis data merupakan bagian yang penting
dalam penelitian agar data mentah yang sudah dikumpulkan dapat diberi arti
dan makna yang berguna dalam memecahkan permasalahan penelitian dan
dapat memberikan penilaian atas hasil yang dicapai. Dalam penelitian ini
penilaian terhadap keempat aspek (Budiani, 2004) efektivitas program yaitu
kesesuaian tujuan, kesesuaian sasaran, sosialisasi dan pemantauan program
Pemuda Pelopor, sedangkan untuk menilai efektivitas pengembangan wilayah
hanya mengambil 2 Aspek saja yaitu aspek sosial dan aspek ekonomi.
Efektivitas
Program
Pemuda
Pelopor
dan
Pengembangan
wilayah
menggunakan penilaian sebagai berikut :
EFEKTIF = KESESUAIAN atau TERCAPAINYA ANTARA RENCANA DENGAN HASIL
Efektivitas program dinilai dengan menyesuaikan atau melihat ketepatan dan
pencapaian antara rencana yang telah ditentukan dengan hasil nyata yang
telah diwujudkan (Siagian, 2001). Namun, jika usaha atau hasil pekerjaan dan
Universitas Sumatera Utara
tindakan yang dilakukan tidak tepat sehingga menyebabkan tujuan tidak
tercapai atau sasaran yang diharapkan, maka hal itu dikatakan tidak efektif.
3.6. Defenisi Operasional
Defenisi operasional adalah pembatasan penelitian, aspek penelitian yang
memberikan informasi kepada kita tentang bagaimana caranya mengukur variable.
Defenisi operasional adalah semacam petunjuk kepada kita tentang bagaimana
caranya mengukur suatu variable. Defenisi operasional merupakan informasi
ilmiah yang sangat membantu peneliti lain yang ingin melakukan penelitian
dengan menggunakan variable yang sama. Dengan demikian ia dapat menentukan
apakah tetap menggunakan prosedur pengukuran yang sama atau pengukuran
yang baru. Dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Efektivitas, yaitu kesesuaian antara hasil yang dicapai dengan tujuan yang
ditetapkan. Dimensi dari efektivitas adalah :
a. Ketepatan sasaran program, yaitu sejauh mana peserta program tepat
dengan sasaran yang sudah ditentukan sebelumnya.
b. Sosialisasi program yaitu kemampuan penyelenggara program dalam
melakukan sosialisasi program sehingga informasi mengenai pelaksanaan
program dapat tersampaikan kepada masyarakat pada umumnya dan
sasaran peserta program pada khususnya.
c. Tujuan program yaitu sejauh mana kesesuaian antara hasil pelaksanaan
program dengan tujuan program yang telah ditetapkan sebelumnya.
Universitas Sumatera Utara
d. Pemantauan
program
yaitu
kegiatan
yang
dilakukan
setelah
dilaksanakannya program sebagai bentuk perhatian kepada peserta
program.
2. Pengembangan wilayah adalah upaya untuk memacu perkembangan sosial
ekonomi dengan mengurangi kesenjangan.
Dalam hal ini pengembangan wilayah di teliti ada 2 aspek yaitu :
a. Aspek Sosial yaitu memberi manfaat kepada orang lain, partisipasi
masyarakat.
b. Aspek
Ekonomi
yaitu
mengurangi
pengangguran,
Meningkatkan
pendapatan masyarakat Berkembangnya usaha yang dirintis dan adanya
kerjasama dengan pihak lain.
Berdasarkan definisi operasional tersebut, maka dibuatlah kerangka
instrumen penelitian seperti yang diperlihatkan pada tabel berikut yang kemudian
kerangka instrumen penelitian ini dikembangkan untuk mendapatkan komponenkomponen pertanyaan.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.2 Instrumen Penelitian Efektivitas Program
SASARAN PROGRAM
Konsep
Terseleksinya Pemuda
Pelopor di Setiap
Bidang Kepeloporan
Kepemimpinan
Kreativitas
Keuletan
Karya kepeloporan
diakui oleh
masyarakat
Indikator
Instrumen
Proses seleksi dilakukan oleh
penyelenggara
Terpilihnya 5 orang
Pemuda Pelopor memiliki visi misi
Pemuda Pelopor memiliki kemampuan
berkomunikasi dan berinteraksi
Pemuda Pelopor sebagai Pencipta
Pemuda Pelopor sebagai Pengembang
Pemuda Pelopor Sebagai Pelestari
Kepeloporan lebih dari 1 tahun
Mahir, Gigih dan terampil dalam
kepeloporan
Kepeloporan dapat dirasakan
manfaatnya oleh masyarakat sekitar
Kepeloporan diakui oleh masyarakat
sekitar
Wawancara
Wawancara
Wawancara
Wawancara
Wawancara
SOSIALISASI PROGRAM
Konsep
Pendaftaran secara
terbuka
Sosialisasi di sampaikan
melalui instansi
pemerintahan
Sosialisasi
disampaikan melalui
media cetak, media
sosial dan elektronik
Sosialisasi disampaikan
kepada organisasi
kepemudaan PTN, PTS
dan LSM
Instrumen
Indikator
Wawancara
Transparansi
Kesempatan bagi semua orang yang
memenuhi syarat
Disampaikan ke seluruh kabupaten
kota se Sumatera Utara
Seluruh kabupaten kota mengirimkan
kandidatnya
Media cetak : Surat kabar, spanduk,
brosur
Wawancara
Wawancara
Media elektronik : Website, facebook,
Radio
Disampaikan kepada Organisasi
kepemudaan
Disampaikan kepada Perguruan tinggi
negri dan swasta
Disampaikan kepada LSM
Wawancara
Universitas Sumatera Utara
TUJUAN PROGRAM
Konsep
Instrumen
Indikator
Menggelorakan
semangat kepeloporan
Wawancara
Pemuda dan masyarakat sekitar
termotivasi
Pemuda dan masyarakat sekitar ikud
serta dalam kepeloporan minimal 10
orang
Mewujudkan pemuda Merintis jalan
yang berkemampuan
Melakukan terobosan
Wawancara
Menjawab tantangan dan jalan keluar
Memberikan
penghargaan kepada
Pemuda Pelopor
Wawancara
Gelar Pemuda Pelopor
Bantuan dana pengembangan
kepeloporan
PEMANTAUAN DAN PENGEMBANGAN PROGRAM
Konsep
Memberikan Laporan
Pertanggung jawaban
Instrumen
Indikator
Dispora Sumut membuat laporan Wawancara
pertanggung jawaban kegiatan
Pemuda Pelopor membuat laporan
pengembangan kepeloporan
Menjalin kerjasama
dengan mitra lain di
tingkat provinsi
Kerjasama dengan dinas/instansi
pemerintahan yang berkaitan dengan
bidang kepeloporan
Wawancara
Bekerjasama dengan perusahaan
negara / swasta yang berkaitan dengan
bidang kepeloporan
ASPEK SOSIAL
Konsep
Instrumen
Indikator
Memberikan
manfaat kepada
masyarakat setempat
Kebermanfaatan untuk orang lain
Melibatkan pemuda
dan masyarakat
Masyarakat atau pemuda sekitar ikut
serta dalam kepeloporan
Wawancara
Membantu orang yang kurang
mampu
Wawancara
Universitas Sumatera Utara
sekitar kepeloporan
Minimal 10 orang
Pembinaan SDM
Memberikan pelatihan atau seminar
yang berkaitan dengan kepeloporan
Wawancara
Praktek langsung dalam
meningkatkan kemampuan
ASPEK EKONOMI
Konsep
Instrumen
Indikator
Mengurangi
Pengangguran
Meningkatkan kesadaran pemuda
untuk ikud bekerja sama dengan
pemuda pelopor
Minimal 10 orang pemuda atau
masyarakat sekitar
Wawancara
Meningkatkan
pendapatan
masyarakat
Masyarakat ikut serta dalam proses
produksi atau distribusi
Wawancara
Berkembangnya usaha
yang dirintis dan adanya
kerjasama dengan pihak
lain
Peningkatan usaha
Pendapatan minimal Rp.1.500.000
Wawancara
Adanya kerjasama dengan instansi,
perusahaan atau lembaga lain.
Tabel 3.3 Penilaian Indikator Efektivitas
Contoh Penilian Efektivitas Untuk 3 Indikator
No
1
Sasaran Program
Kreativitas
Indikator
Pencipta
Kualifikasi
Penilaian
Ada
Pengembang
Ada
Pelestari
Ada
Tiga Indikator terpenuhi
Efektif
Dua Indikator terpenuhi
Kurang Efektif
Satu indikator terpenuhi
Tidak Efektif
Universitas Sumatera Utara
Contoh Penilaian Efektivitas untuk 2 Indikator
No
1
Sasaran Program
Terseleksinya Pemuda
Pelopor di Setiap
Bidang Kepeloporan
Indikator
Kualifikasi
Penilaian
Ada
Proses seleksi dilakukan
penyelenggara
Ada
Terpilihnya pemenang
pemuda pelopor sebanyak 5
orang
Dua Indikator terpenuhi
Efektif
Satu Indikator terpenuhi
Kurang Efektif
Indikator tidak terpenuhi
Tidak Efektif
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1. Pemuda Pelopor
4.1.1 Sejarah Singkat Pemuda Pelopor
Sejarah bangsa menunjukkan, bahwa pemuda senantiasa berada pada lini
terdepan sebagai pelopor dan pemimpin pada setiap babak sejarah perjuangan
bangsa yang ditandai antara lain oleh Kebangkitan Nasional 1908, dan Kemerdekaan
Republik Indonesia tahun 1945. Kepeloporan dalam perspektif kepemimpinan
merefleksikan suatu kekuatan (power) yang memiliki kontribusi signifikan
terhadap terbentuknya kualitas, akuntablitas masyarakat dan pemimpin itu sendiri.
Hal tersebut,
mengindikasikan terhadap kebutuhan campur tangan managerial,
pengakuan, penghargaan, dan pemberdayaannya.
Pemberian penghargaan untuk mengabadikan figur pemuda-pemuda pelopor
secara berjenjang dari tingkat Kecamatan, Kabupaten/Kota, Provinsi, dan Nasional
dicetuskan pertama kali oleh Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Republik
Indonesia pada peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-56, tanggal 28 Oktober 1984, dan
setahun kemudian pada Hari Sumpah Pemuda ke-57, tanggal 28 Oktober 1985
pemberian anugerah penghargaan Pemuda Pelopor mulai dilaksanakan.
Pemuda senantiasa berada pada lini terdepan pada setiap babak sejarah
perjuangan bangsa yang ditandai antara lain oleh Kebangkitan Nasional 1908, dan
Kemerdekaan Republik Indonesia tahun 1945. Sebagaimana diketahui dan
dirasakan, bahwa krisis multidimensi pada tahun 1998 yang menerpa Indonesia
belum hilang dampaknya hingga kini. Di sana-sini muncul berbagai masalah yang
Universitas Sumatera Utara
memerlukan penanganan secara serius dan terarah, antara lain: menurunnya nilainilai kebangsaan di kalangan pemuda, dengan memudarnya semangat patriotisme,
konsistensi dan sportivitas kebangsaan, serta menipisnya rasa persaudaraan dan
empati sosial, kecenderungan menguatnya feodalisme, dekadensi moral,
primodialisme serta sentimen antar kelompok.
Peran strategis pemuda memang tidak dapat diabaikan, paradigma pemuda
sebagai
kategori
sosial
(social
category)
mengindikasikan
adanya
pengakuan/penghargaan terhadap potensi pemuda baik secara kuantitatif dan
kualitatif. Begitupun dengan potensi kualitatif pemuda dalam aspek pengembangan
Sumber Daya Manusia (SDM), dapat diakui bahwa pemuda memiliki aneka talenta
yang dalam kaitannya dengan kepeloporan bela negara, kewirausahaan, teknologi
tepat guna, sosial budaya serta kelautan, terkait dengan potensi-potensi sumber daya
alam dan bidang strategis di Indonesia, dapat memberikan kontribusi signifikan dalam
pembangunan nasional. Melihat kondisi yang dihadapi oleh bangsa ini, maka
kepeloporan pemuda dituntut untuk dapat melakukan terobosan-terobosan yang
dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi upaya mengatasi masalah yang
dihadapi.
4.1.2 Defenisi Kepeloporan Pemuda
Universitas Sumatera Utara
Kepeloporan pemuda adalah akumulasi dari semangat pemuda dalam
mengembangkan potensi diri, guna merintis jalan, melakukan terobosan,
menjawab tantangan dan memberikan jalan keluar atas berbagai masalah yang
dilandasi sikap dan jiwa kesukarelawanan, tanggung jawab dan kepedulian untuk
menciptakan sesuatu atau mengubah gagasan pemikiran, tindakan dan perilaku
menjadi suatu karya nyata yang berkualitas dan dilaksanakan secara konsisten dan
gigih yang dirasakan manfaatnya bagi masyarakat serta diakui oleh berbagai pihak
pemerintah.
4.1.3 Visi dan Misi Pemilihan Pemuda Pelopor
1. Visi
“Terwujudnya Pemuda Indonesia 2020 yang cerdas, kreatif, berkepribadian,
berjiwa gotong-royong dan mandiri”
2. Misi
a. Mewujudkan Kemandirian Bangsa;
b. Meningkatkan kualitas sumberdaya pemuda di bidang 1). Pendidikan, 2).
Sosial, Budaya, Pariwisata dan Bela Negara, Pengelolaan Sumber Daya
Alam dan Lingkungan, Pangan dan Teknologi Tepat Guna, Komunikasi
dan Informasi.
c. Mengembangkan potensi kepeloporan pemuda dalam berbagai bidang
isu-isu strategis dan sumberdaya lokal.
4.1.4
Tujuan
a. Menggelorakan semangat kepeloporan dikalangan pemuda;
Universitas Sumatera Utara
b. Mewujudkan pemuda yang berkemampuan merintis jalan, melakukan
terobosan, menjawab tantangan dan memberikan jalan keluar atas
berbagai masalah;
c. Memberikan penghargaan kepada para pemuda yang dinilai telah
memenuhi persyaratan dan criteria sebagai pemuda Pelopor Tingkat
Nasional.
4.1.5
Sasaran
a. Tersleksinya
calon
pemuda
pelopor
yang
memiliki
potensi
kepeloporan dalam bidang bidang yang telah ditetapkan;
b. Terpilihnya pemuda-pemuda pelopor yang memiliki karya nyata
berkualitas di bidang kepeloporannya didasarkan pada kecerdasan,
kreatif, keuletan dan diakui oleh masyarakat.
4.2 Deskripsi, Persyaratan dan Kriteria Kepeloporan Pemuda
4.2.1 Dekripsi bidang Kepeloporan Pemuda
Adapun bidang dalam kepeloporan adalah sebagai berikut:
6. Pendidikan
Kepeloporan bidang pendidikan merupakan upaya nyata pemuda yang
secara nyata menghasilkan karya-karya kepeloporan pendidikan
meliputi: inovasi, metodologi dan model pembelajaran, media dan alat
bantu pembelajaran, teknologi pembelajaran, pengembangan dan
pengelolaan pendidikan secara swadaya baik formal maupun non
formal. Sub-sub bidang pendidikan tersebut merupakan fenomena atas
Universitas Sumatera Utara
tindakan kepeloporan pemuda yang secara langsung dirasakan
manfaatnya oleh masyarakat dan diapresiasi oleh berbagai pihak dan
pemerintah daerah setempat sebagai kepeloporan di bidang pendidikan.
7. Sosial, Budaya, Pariwisata dan Bela Negara
Kepeloporan bidang sosial, budaya, pariwisata dan bela negara
merupakan prakarsa pemuda yang secara riil menghasilkan karya nyata
rumpun-rumpun bidang yang mencakup: (1) Sosial: Penanggulangan
bencana, pelayanan kesejahteraan sosial, tindakan kesukarelawanan dan
prakarsa kemanusiaan lainnya, (2) Budaya : berupa pemusik, penari
perupa dan pemeranan dengan mengutamajan karakteristik dan kearifan
lokal untuk memelihara kebhinekaan dan mengharumkan budaya
bangsa; (3) Pariwisata: Potensi suatu wilayah atau daerah yang
dimanfaatkan
oleh
masyarakat
dengan
mengutamakan
potensi
sumberdaya alam sebagai daya tarik pariwisata tingkat nasional maupun
internasional. Karya kepeloporan pariwisata tersebut akan berdampak
pada peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat; dan (4)
Bela Negara : Karya kepeloporan pemuda yang berkonsentrasi pada
upaya menumbuhkan rasa cinta tanah air dan kesadaran bernegara
melalui kegiatan memelihara kerukunan
masyarakat, penanganan
konflik dalam rangka menjaga keselamatan, keutuhan, perdamaian
didalam negara dan bangsa yang berdaulat.
8. Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan
Kepeloporan bidang Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan
merupakan prakarsa kepeloporan pemuda dalam mengkonservasi potensi
Universitas Sumatera Utara
sumberdaya alam dan lingkungan melalui kegiatan-kegiatan penataan,
pengolahan, pelestarian, produksi dan pemasaran terkait dengan sub-sub
bidang: air bersih, pertanian, peternakan, kehutanan, perkebunan,
perikanan, kelautan dan kemaritiman untuk meningkatkan perekonomian
dan kesejahteraan masyarakat yang keberlanjutan sumber daya alam dan
lingkungan.
9. Pangan
Kepeloporan bidang pangan adalah upaya mengembangan potensi
sumber daya alam dalam bidang pangan dan mengutamakan peningkatan
nilai guna, produksi, pengolahan, pemanfaatan, pengelolaan dan
pemasaran produksi pangan untuk meningkatkan kesehatan pangan dan
kecukupan gizi, menuju pada tercapainya ketahanan pangan nasional,
yang akan berdampak pada meningkatnya nilai tambah perekonomian
dan kesejahteraan masyarakat.
10. Teknologi Tepat Guna, Komunikasi dan Informasi
Kepeloporan bidang teknologi tepat guna dan komunikasi informasi
adalah upaya nyata pemuda dalam menciptakan, menginovasi,
mengembangkan dan merekayasa teknologi berbagai bidang yang
mengahasilkan karya nyata, yang memberikan manfaat bagi peningkatan
ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Berkaitan dengan bidang
komunikasi
dan
informasi,
karya-karya
pemuda
merupakan
pengembangan system, jaringan dan model aplikasi berbasis informasi
teknologi , yang mencakup perangkat keras (hardware) dan perangkat
Universitas Sumatera Utara
lunak (software) guna meningkatkan efisiensi dalam pemanfaatan
interaksi dan komunikasi jaringan sosial yang ada di masyarakat.
4.2.2 Persyaratan Pendaftaran Pemuda Pelopor
Persyaratan atau ketentuan umum bagi peserta, sebagai berikut:
1.
Warga Negara Indonesia, usia 16 sampai dengan 30 tahun
2.
Tidak pernah melakukan perbuatan tercela, atau merugikan masyarakat
dan/atau lingkungan ditandai dengan Surat Keterangan Catatan Kepolisian
(SKCK) setempat;
3.
Belum pernah memperoleh penghargaan tingkat nasional lainnya dari
Kementian Pemuda dan Olahraga.
4.
Tidak sedang mengikuti proses pemilihan kepeloporan /prestasi sejenis
lainya dari Kementian Pemuda dan Olahraga.
5.
Calon peserta pemuda pelopor dapat diusulkan oleh kepemudaan
kabupaten/kota tempat domisili yang bersangkutan beraktifitas dalam
kepeloporannya.
6. Calon peserta pemuda pelopor dari tingkat kabupaten/kota yang belum
berhasil memenuhi syarat untuk diusulkan sebagai calon pemuda pelopor
tingkat nasional maka dapat diusulkan kembali tahun berikutnya sebagai
peserta tingkat nasional yang diproses melalui penilaian tingkat
kabupaten/kota;
7. Memiliki
karya
nyata
berkualitas
dibidang
kepeloporannya
dan
dilaksanakan secara konsisten serta dirasakan manfaatnya bagi masyarakat;
8. Mampu memberikan nilai tambah pada aspek kehidupan masyarakat;
Universitas Sumatera Utara
9. Kepeloporan yang dicapai telah dirintisminimal 1 tahun;
10. Mendapatkan rekomendasi dari pemerintahan daerah setempat melalui
Kabupaten/Kota dan Provinsi yang menangani Bidang Kepemudaan.
4.2.3
Kriteria Pemuda Pelopor
Kriteria Pemuda Pelopor adalah sebagai berikut :
1. Kriteria Umum
a. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. Memiliki loyalitas terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia serta
tidak cacat hukum;
c. Memiliki
idealisme,
kejujuran,
integritas,
kepribadian,
jiwa
kesukarelawanan, bijaksana, berbudi pekerti dan bermartabat;
d. Memiliki karyanyata berkualitas yang dilaksanakan secara konsisten dan
gigih serta dirasakan manfaatnya oleh masyarakat;
e. Mampu memberikan nilai tambah pada berbagai aspek kehidupan
masyarakat
f. Mendapatkan pengakuan dari pemerintahan dan berbagai pihak atas
peranan dan kontribusi karya nyata di bidang yang dipelopori.
2. Kriteria Khusus
a. Memiliki visi dan misi kepeloporan;
b. Mampu berkomunikasi, berinteraksi dalam organisasi/komunitas dalam
mengembangkan kepeloporan;
c. Memiliki kemampuan kepemimpinan dan disiplin;
Universitas Sumatera Utara
d. Memiliki pengalaman berorganisasi yang pantas diteladani dan mampu
membina kader;
e. Memiliki kemampuan dalam aspek kreativitas;
f. Memiliki keterampilan dalam kepeloporannya;
g. Memiliki ketangguhan dalam menghadapi ancaman, hambatan dan
tantangan
h. Memberikan dampak positif dan dinilai sosial ekonomi secara signifikan
di tengah-tengah masyarakat;
i. Mampu membangun partisipasi aktif masyarakat dibidang kepeloporannya
j. Mampu memotivasi masyarakat untuk ikud melakukan perubahan
paradigma yang positif;
k. Adanya
pengakuan
masyarakat
karena
dirasakan
langsung
kemanfaatannya atas bidang kepeloporannya.
4.3 Pelaksanaan Pemilihan Pemuda Pelopor
Kepeloporan dalam perspektif kepemimpinan merefleksikan suatu kekuatan
yang memiliki kontribusi signifikan terhadap terbentuknya kualitas, akuntabilitas
masyarakat dan kepemimpinan itu sendiri. Hal tersebut, mengindikasikan
terdapatnya kebutuhan campur tangan manajerial, pengakuan, penghargaan dan
pemberdayaannya. Pemberian anugerah penghargaan untuk mengabadikan figur
pemuda-pemuda pelopor secera berjenjang dari tingkat kecamatan, kabupaten/
kota, dan nasional dicetuskan pertama kali oleh Menteri Negera Pemuda dan
Olahraga Republik Indonesia pada peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-57 pada
tahun 1985.
Universitas Sumatera Utara
Krisis multidimensi pada tahun 1998 belum hilang dampaknya hingga
kini. Disasa-sini muncul berbagai masalah yang memerlukan penanganan secara
serius dan terarah, antara lain: menurunnya nilai nilai kebangsaan di kalangan
pemuda, memudarnya semangat patriotisme, konsistensi dan sportivitas
kebangsaan, serta menipisnya rasa persaudaraan dan empati sosial, kecenderungan
menguatnya feodalisme, dekadensi moral, primordialisme serta sentimen antar
kelompok. Maka diperlukan figur pemuda yang dapat memberikan solusi dari
permasalahan tersebut yang berperan secara nyata dan dapat dirasakan oleh
masyarakat. Kepeloporan yang muncul secara alami, berangkat dari kepedulian
dan rasa cinta akan bangsa yang muncul dari potensi asli daerah (lokal) akan
diberikan penghargaan oleh pemerintah dalam momentum Pemilihan Pemuda
Pelopor.
4.3.1 Koordinasi, Sistem dan Mekanismes Pelaksanaan Pemilihan
1. Koordinasi, Pelaksanaan pemilihan pemuda pelopor dapat dilakukan secara
terkoordinasi dengan instansi/lembaga terkait di tingkat pusat dan antar
instansi/lembaga terkait di tingkat daerah. Koordinasi pelaksanaan
pemilihan pemuda pelopor dimaksudkan untuk adanya dukungan fasilitas,
sinergi dan sinkronisasi pelaksanaan mulai dari kegiatan perencanaan,
pelaksanaan sampai pasca pemilihan pemuda pelopor.
2. Sistem Pemilihan, Pemilihan Pemuda Pelopor dilakukan dengan sistem
terbuka, artinya calon pemuda pelopor dapat diusulkan oleh masyarakat
luas, antara lain oleh organisasi kepemudaan, organisasi masyrakat,
Universitas Sumatera Utara
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), lembaga pemerintahan, pers dan
lain-lain.
Sistem Pemilihan Pemuda Pelopor dilakukan melalui seleksi dan tanpa
seleksi.
a. Pemilihan melalui seleksi, yaitu proses pemilihan pemuda pelopor
melalui seleksi yang dilakukan secara berjenjang mulai dari tingkat
kabupaten/kota, provinsi sampai tingkat nasional dengan mekanisme
sebagai berikut:
1. Melakukan persiapan dengan menyusun jadwal kegiatan, pembentukan
panitia dan penetapan dewan juri yang melibatkan unsur-unsur terkait
sesuai ketentuan yang ditetapkan.
2. Sosialisasi program pemilihan Pemuda Pelopor tingkat pusat dan daerah
dilaksanakan secara terbuka melalui instansi pemerintahan, media massa,
organisasi kepemudaan dan Lemabaga Swadaya Masyarakat;
3. Pencalonan Pemuda Pelopor diusulkan oleh masyrakat, organisasi
pemuda, Lembaga Swadaya Masyarakat, pers dan instansi pemerintahan
melalui camat setempat yang diajukan kepada panitia pemilihan Pemuda
Pelopor tingkat kabupaten/kota.
4. Panita pemilihan tingkat kabupaten kota melaksanakan sleksi dengan
memverifikasi kebenaran data calon, melalui sleksi administrasi dan
pengamatan langsung dilapangan;
5. Dewan Juri tingkat kabupaten/kota menilai calon Pemuda Pelopor yang
lulus sleksi administrasi dan hasil pengamatan lapangan yang dilakukan
oleh panitia;
Universitas Sumatera Utara
6. Dewan juri menetapkan tiga orang calon Pemuda Pelopor sesuai dengan
bidang yang diajukan, untuk diusulkan kepada Bupati/Walikota sebagai
Pemuda Pelopor.
7. Bupati/Walikota mengusulkan satu terbaik calon Pemuda Pelopor
tingkat provinsi kepada Gubernur;
8. Panitia pemilihan tingkat provinsi melaksanakan sleksi dengan
memverifikasi kebenaran data calon, melalui seleksi administrasi dan
pengamatan langsung di lapangan;
9. Dewan juri tingkat provinsi menilai calon Pemuda Pelopor yang lulus
sleksi administrasi dan hasil pengamatan lapangan yang dilakukan oleh
panitia;
10. Dewan juri menetapkan lima orang calon Pemuda Pelopor sesuai dengan
bidang yang diajukan, untuk diusulkan kepada panitia pemilihan
pemuda pelopor tingkat provinsi Tahun 2015;
11. Gubernur mengusulkan satu terbaik calon Pemuda Pelopor dari masingmasing bidang untuk mengikuti seleksi pemuda pelopor tingkat nasional
kepada panitia pemilihan Pemuda Pelopor tingkat nasional kementrian
pemuda dan olahraga;
12. Panitia pemilihan Pemuda Pelopor tingkat nasional menerima usulan
calon Pemuda Pelopor tingkat nasional dari provinsi;
13. Panitia pemilihan Pemuda Pelopor tingkat nasional melaksanakan sleksi
dengan
memverifikasi
kebenaran
data
calon,
melalui
seleksi
administrasi dan pengamatan langsung;
Universitas Sumatera Utara
14. Panitia pemilihan Pemuda Pelopor tingkat nasional menganalisa hasil
langsung dilapangan untuk ditetapkan sebagai calon Pemuda Pelopor
yang akan dipanggil untuk mengikuti seleksi tingkat akhir;
15. Dewan juri tingkat nasional melaksanakan proses penilian calon pemuda
pelopor tingkat nasional melalui telaah hasil presentasi calon dan
wawancara mendalam untuk menetapkan calon pemuda pelopor terbaik
di tingkat nasional dari lima bidang yang telah ditentukan.
16. Berdasarkan penilaian, para Dewan juri menyusun peringkat Pemuda
Pelopor calon penerima penghargaan nasional masing-masing peringkat
I, II, dan III serta peringkat harapan untuk masing-masing bidang.
17. Dewan juri membuat berita acara daftar nominasi calon penerima
penghargaan Pemuda Pelopor tingkat nasional untuk diterimakan kepada
Deputi Bidang Pengembangan Pemuda; dan
18. Deputi Bidang Pengembangan Pemuda memproses data nominasi calon
Pemuda Pelopor yang selanjutnya diajukan kepada menteri untuk
ditetapkan sebagai Pemuda Pelopor Tingkat Nasional tahun 2015.
Sistem Pemilihan Pemuda Pelopor
Masy, LSM, Pers,
ORSOSPOL, Instansi
Pemerintah, dll
Calon Pemuda
Pelopor
Pengisian Formulir
Seleksi Administrasi
Oleh Panitia Pemilihan Kab/Kota
Verifikasi dan peninjauan lapangan
oleh Panitia pemilihan Tk.Kab/Kota
Universitas Sumatera Utara
Pemuda Pelopor Tk. Kab/Kota
ditetapkan dengan SK
Bupati/Walikota (3 orang terbaik pada
bidang masing-masing di usulkan ke
tingkat provinsi)
Penilaian Dewan Juri Tk. Kab/Kota
Seleksi Administrasi
Oleh Panitia Pemilihan Tk.Provinsi
Verifikasi dan peninjauan lapangan
oleh panitia Tk. Provinsi
Pemuda Pelopor Tk. Kab/Kota
ditetapkan dengan SK
Bupati/Walikota (satu orang terbaik
pada bidang masing-masing di usulkan
ke tingkat nasional)
Penilaian Dewan Juri Tk. Provinsi
Seleksi Administrasi
Oleh Panitia Tk. Nasional
Verifikasi dan peninjauan lapangan
oleh team Fact Finding Tk. Nasional
Penetapan Pemuda Pelopor Tingkat
Nasional oleh Menpora RI
Penilaian Dewan Juri Tk.Nasional
PEMBERIAN PENGHARGAAN
KEPADA PARA PEMUDA PELOPOR
TK.NASIONAL
Gambar 4.1 Sistem Pemilihan Pemuda Pelopor
Sumber : Buku Panduan Pemuda Pelopor Tahun 2015
b. Pemilihan tanpa seleksi
Dilakukan oleh panitia tingkat nasional pada Kementrian Pemuda dan
Olah Raga dengan cara menetapkan seseorang yang layak memperoleh
predikat Pemuda Pelopor Nasional karena dinilai mempunyai prestasi luar
biasa di tingkat nasional maupun internasional dan mengharumkan nama
bangsa. Pemuda Pelopor tanpa sleksi ditetapkan dengan Surat Keputusan
Universitas Sumatera Utara
Menpora RI. Ketentuan pemuda pelopor nasional tanpa sleksi adalah
sebagai berikut:
1. Memiliki karya kepeloporan yang sudah terbukti diakui secara
nasional atau internasional;
2. Diusulkan atau ditunjuk oleh masyrakat kepada panitia sleksi nasional.
3. Menunjukkan kelengkapam data administrasi atau data pendukung lain
yang terkait dengan status kepeloporannya. (Kartu Tanda Penduduk,
Kartu Keluarga, data kepeloporan,piagam/sertifikat penghargaan,
berita-berita media massa, surat-surat pengakuan).
4. Mekanisme penetapan sebagai Pemuda Pelopor nasional dilakukan
melalui proses analisa kelayakan oleh panitia nasional, yang hasilnya
diserahkan kepada Deputi Bidang Pengembangan Pemuda untuk
diajukan kepada Mentri Pemuda dan Olahraga RI dalam rangka
penetapannya sebagai penerima penghargaan Pemuda Pelopor
Nasional.
5. Kelengkapan Data Calon Pemuda Pelopor melalui Jalur Sleksi
a) Tingkat Kabupaten/Kota :
1. Surat
pengantar
dari
pimpinan
daerah
yang
menanagani
kepemudaan tingkat kabupaten/kota dari organisasi masyarakat dan
/ atau Camat yang mengusulkan;
2. Profil masing-masing calon Pemuda Pelopor
3. Deskripsi kepeloporan dan lampiran-lampirannya
- Piagam/Penghargaan
Universitas Sumatera Utara
- Foto pribadi dan dokumentasi foto aktivitas kepeloporan
- Data pendukung lainnya
4. Tabel rekapitulasi hasil penilaian
5. Berita acara penilaian dan lembar penilaian
6. Surat keputusan Bupati/Walikota atau pejabat mewakili.
b) Tingkat Provinsi:
1. Surat pengantar dari Bupati/Walikota atau pejabat yang mewakili
kepada SKPD yang menangani kepemudaan tingkat provinsi;
2. Profil masing-masing calon Pemuda Pelopor
3. Deskripsi kepeloporan dan lampiran-lampirannya
a) Piagam/penghargaan
b) Foto pribadi dan dokumentasi aktivitas kepeloporan
c) Data pendukung lainnya
4. Tabel rekapitulasi hasil penilaian
5. Berita acara penilaian, dan lembar penilaian
6. Surat keputusan Gubernur atau pejabat yang mewakili.
c) Tingkat Nasional
1. Surat pengantar dari Gubernur atau pejabat yang mewakili kepada
panitia pemilihan pemuda pelopor tingkat nasional Kementerian
Pemuda dan Olahraga;
2. Profil masing-masing calon pemuda
3. Deskripsi kepeloporan dan lampiran-lampirannya ;
-
Piagam/penghargaan
-
Foto pribadi dan dokumentasi aktivitas kepeloporan;
Universitas Sumatera Utara
-
Data pendukung lainnya;
4. Tabel rekapitulasi hasil penilaian; dan
5. Berita acara penilaian, dan lembar penilaian;
3. Dewan Juri
a.
Dewan juri pemilihan Pemuda Pelopor tingkat nasional dilakukan oleh
Tim Independen yang didalamnya mencakup unsur-unsur sebagai berikut
:
1) Pakar dan praktisi bidang-bidang kepeloporan yang ditetapkan;
2) Akademisi yang kompeten dalam bidang penilaian; dan
3) Unsur tim seleksi Pemuda Pelopor tingkat provinsi dari Dispora.
b. Dewan Juri Tingkat Provinsi ditetapkan melalui Surat Keputusan
Gubernur dan Dewan Juri Tingkat Kabupaten/Kota ditetapkan
melalui Surat Keputusan Bupati/Walikota;
c.
Keputusan Dewan Juri Tingkat Nasional berstatus final dan
mengikat; dan
d. Keputusan Dewan Juri Tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota, proses
dan penetapannya mengacu pada format tingkat nasional.
4. Panitia Pemilihan
Susunan kepanitiaan pemilihan Pemuda Pelopor ditingkat Nasional,
tingkat Provinsi, dan tingkat Kabupaten/Kota terdiri dari : Pembina,
Wakil Pembina dan Penanggungjawab program/kegiatan, Ketua, Wakil
Ketua, Sekretaris dan anggota.
5. Penghargaan
a.
Penghargaan Kepeloporan
Universitas Sumatera Utara
1) Penghargaan /Walikota, diberikan kepada Pemuda Pelopor
Pencipta, Pengembang dan Pelestari sebagai Pemuda Pelopor
Tingkat Kabupaten/Kota.
2) Penghargaan Gubernur, diberikan kepada Pemuda Pelopor
Pencipta, Pengembang dan Pelestari sebagai Pemuda Pelopor
Tingkat Provinsi
3) Penghargaan Menteri Negara Pemuda dan Olahraga, diberikan
kepada Pemuda Pelopor Pencipta, Pengembang dan Pelestari
sebagai Pemuda Pelopor Tingkat Nasional.
b. Bentuk Penghargaan
Bentuk penghargaan dapat berbentuk gelar, tropy kepeloporan,
piagam, pemberian fasilitas/dana pembinaan dan atau bentuk lain.
1) Waktu Pemberian Penghargaan
Penyerahan penghargaan pemuda pelopor Tingkat Kabupaten/Kota,
Tingkat Provinsi dan Tingkat Nasional dilakukan dalam rangkaian
peringatan Hari Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 2015.
c.
Pembatalan
Penghargaan Pemuda Pelopor akan dicabut/dibatalkan apabila
dikemudian hari yang bersangkutan terbukti telah melakukan perbuatan
tercela, melanggar hukum dan atau perbuatan lainnya yang merugikan
masyarakat, yang pengaturannya akan ditentukan kemudian melalui
pertemuan nasional yang membahas hal yang dimaksud.
6. Anggaran
Universitas Sumatera Utara
a.
Anggaran pemilihan Pemuda Pelopor Tingkat Nasional bersumber dari
APBN.
b. Anggaran pemilihan Pemuda Pelopor Tingkat Provinsi bersumber dari
APBD.
c.
Anggaran pemilihan Pemuda Pelopor Tingkat Kabupaten/ Kota
bersumber dari APB.
Tabel 4.1 Tanggung Jawab Anggaran Pemilihan Pemuda Pelopor Tahun
2015
No
.
1
2
Tanggung
Jawab
Kegiatan
Anggaran Pemilihan Tingkat Nasional:
a. Seleksi Calon
b. Kunjungan Tim Fact Finding ke daerah
c. Dewan Juri
d. Perjalanan Pemuda Pelopor dari Provinsi ke Tk. Nasional
pulang pergi bagi yang masuk nominasi
e. Akomodasi dan konsumsi selama di Tingkat Nasional
f. Penghargaan Nasional
Anggaran Pemilihan Tingkat Provinsi :
a. Seleksi Calon
b. Kunjungan Tim Fact Finding
c. Dewan Juri
Pusat
Deputi V/
Asdep
Penghargaan
Daerah/
Provinsi
Universitas Sumatera Utara
d. Kepanitiaan
e. Penghargaan Tingkat Provinsi
3 Anggaran Pemilihan Tingkat Kab/Kota:
a. Sosialisasi dan Rekruitmen
b. Seleksi Calon
c. Kunjungan Tim Fact Finding
d. Dewan Juri
e. Kepanitiaan
f. Penghargaan Tingkat Kab/Kota
g. Penghargaan Pemuda Pelopor Kab/Kota ke Ibukota
Propinsi
Sumber : Buku Panduan Pemuda Pelopor 2015
4.3.2
Daerah/Kab/
Kota
Penilaian Pemuda Pelopor
Penilaian Pemuda Pelopor dilaksanakan dengan mengacu kepada konsep
dasar tentang kepeloporan pemuda yang dirumuskan dalam definisi, kriteria, dan
persyaratan. Mengacu pada definisi, kriteria, dan persyaratan kepeloporan pemuda
sebagaimana telah ditetapkan, untuk kepeloporan penilaian ditetapkan dua
kelompok aspek yang akan dinilai sebagai berikut :
a. Integritas Kepribadian
Batasan pemahaman: Integritas Kepribadian merupakan kualitas diri yang
membentuk kepribadian seseorang. Integritas kepribadian mencakup unsur
loyalitas, kapabilitas dan kesukarelawan bagi Pemuda Pelopor, integritas
kepribadian dengan segenap unsurnya merupakan roh dan jiwa dari
kemampuan diri, kemajuan sosial dan wujud karya rintisan nyata yang
dimiliki atas keberartiannya terhadap lingkungan masyarakat.
b. Metode Penilaian
Metode dalam penilaian calon Pemuda Pelopor yang digunakan adalah
sebagai berikut;
Universitas Sumatera Utara
1)
Pengamatan langsung (observasi)
Sehubungan dengan karakter data kepeloporan pemuda bersifat melekat
pada kehidupan masyarakat dan lingkungan, maka pengamatan awal,
langsung
dilakukan oleh
masyarakat
umum dan/atau
pemuka
masyarakat, untuk diajukan sebagai calon pemuda pelopor ketingkat
kabupaten/kota.
2) Penilaian Administratif
Penilaian administratif dilakukan oleh panitia pemilihan tingkat
kabupaten/kota, provinsi, dan nasional untuk menilai kelengkapan
administratif, meliputi:
a. Surat Pengantar;
b. Profil Calon Pemuda Pelopor;
c. Deskripsi
Kepeloporan
dan
lampiran-lampirannya
(Piagam
Penghargaan; Foto (ukuran 4 x 6 cm, poscard (warna), foto
aktivitas dan dokumentasi kepeloporan; Data pendukung lainnya;
Surat
Keputusan
terkait
dengan
jenjang
penilaian; Tabel
rekapitulasi hasil penilaian (tingkat Kab/Kota dan provinsi);
3) Wawancara Mendalam (In-depth Interview)
Tahap wawancara mendalam bermaksud melakukan penilaian atas
dasar data kuantitatif dengan instrument yang telah disediakan dan
dilakukan di tingkat kabupaten/kota, provinsi, dan nasional.
4) Kunjungan Lapangan (Fact Finding)
Kunjungan lapangan dilakukan untuk melihat secara faktual atas data yang
diperoleh melalui wawancara. Tahap ini dilakukan di tingkat kabupaten
Universitas Sumatera Utara
kota,
provinsi,
dan
nasional.
Penilaian
kepeloporan
pemuda
dilaksanakan melalui tahapan sebagaimana digambarkan dalam
kerangka penilaian di bawah ini :
KRITERIA
PEMUDA
PELOPOR
ASPEK YANG DINILAI
KUANTITATIF
KUALITATIF
PENDEKATAN
METODE
1. Pengamatan
Langsung
INTEGRITAS KEPRIBADIAN
1. Integritas kpd Tuhan
YME
2. Integritas pada Diri
3. Integritas pada
Masyarakat dan Negara
KAPASITAS DIRI DALAM
KEPELOPORAN
1.
2.
3.
4.
5.
2. Administratif
Kepemimpinan
Kreatifitas
Aksesbilitas
Keuletan
Diakui oleh masyarakat
3. Wawancara
4. Kunjungan
HASIL
PENILAIAN
KUALITATIF
PENENTU PERINGKAT
Nilai Integritas Kepribadian
HASIL
PENILAIAN
KUALITATIF
Nilai Kapasitas Diri dalam
Kepeloporan
Universitas Sumatera Utara
M
9=M
B
8=B
C
7=C
K
6=K
POLA PERHITUNGAN PERINGKAT
Gambar 4.2 Mekanisme Penilaian Pemuda Pelopor
Sumber : Buku Pedoman Pemuda Pelopor
4.4 Efektivitas Program Pemuda Pelopor Tahun 2015
Fokus kepada penelitian yang telah ditetapkan untuk mengukur Efektivitas
Program Pemuda Pelopor yaitu dengan menggunakan Model Pengukuran Budiani
(2007) untuk mengukur efektivitas suatu program yaitu :
a) Ketepatan Sasaran Program
b) Sosialisasi Program
c) Ketepatan Tujuan Program
d) Pemantauan Program
4.4.1 Ketepatan Sasaran Program
Sasaran kegiatan Pemuda Pelopor bertindak sebagai titik yang ingin
dicapai. Sasaran Program Nasional lazim diacu sebagai sasaran daerah. Dalam
hal ini sama kaitanya dengan program Pemuda Pelopor merupakan kegiatan dari
Nasional yang pesertanya berasal dari seluruh daerah di Indonesia. Sasaran
Universitas Sumatera Utara
ditentukan lebih ke arah proses daripada outcome.. Dalam penentuan sasaran
menekankan pada indikator yang kita anggap penting untuk membantu
pencapaian target. Sasaran dari program Pemuda Pelopor di Tingkat Nasional
yaitu terpilihnya 30 orang Pemuda Pelopor Tingkat Nasional yang mewakili 5
bidang kepeloporan, karena dimasing-masing bidang kepeloporan akan ada 5
orang yang diberikan penghargaan dari peringkat pertama sampai dengan harapan.
Sedangkan ditingkat provinsi harus menyeleksi dari tingkat kabupaten dan kota
kemudian menyeleksi dan memilih pemuda pelopor di masing-masing bidang
kepeloporan. Dengan adanya apresiasi dari pemerintah di bidang kepeloporan
tentu saja ini akan menjadi semangat baru buat pemuda untuk terus berkarya dan
membangun daerahnya. Ketepatasan sasaran memiliki 5 indikator yaitu:
1. Tersleksinya calon Pemuda Pelopor
Tahap penyeleksian merupakan salah satu indikator ketepatan sasaran
program. Proses pemilihan Pemuda Pelopor di tingkat Provinsi Sumatera Utara
melalui seleksi. Penyeleksian dilakukan secara berjenjang mulai dari tingkat
kabupaten kota mengirimkan kandidat terbaiknya untuk ikut penyeleksian tingkat
provinsi, dan yang terbaik di tingkat provinsi akan dikirim ke tingkat nasional.
Seperti
yang
disampaikan
Muhammad
Tohir
sebagai
Kepala
Bidang
Kepemudaan Dinas Pemuda dan Olah raga Sumatera Utara yaitu:
“Jadi pada mulanya kami dari Dispora Sumut menyurati kabupaten/kota
untuk membuat tim sleksi oleh kadispora setempat isinya supaya suratnya
itu ditindak lanjuti untuk mencari pemuda di bidang kepeloporan itu, jadi
kepeloporan yang lima ini ditindak lanjuti oleh kabupaten/kota, merekalah
yang mencari ke kecamatan dan kelurahan, setelah mereka mendapatkan
pemuda yang layak dan memenuhi syarat yang dinyatakan oleh tim
penyeleksi lalu dibuatlah profilnya, setelah itu diserahkan ke provinsi. Di
Universitas Sumatera Utara
provinsi dibentuk tim sleksi ada dari Perguruan Tinggi, Wartawan, KNPI
dan Dispora sendiri, membentuk tim, rapat teknis lalu langsung turun ke
lapangan.”
Pada tingkat nasional para Dewan Juri menyusun peringkat pemuda
pelopor untuk menerima penghargaan di ting