Sistem Pengendalian Internal Atas Aset Tetap Pada BPJS Kesehatan Cabang Kabanjahe
7 A. Sejarah Ringkas BPJS Kesehatan
BPJS Kesehatan mulai beroperasi menyelenggarakan Program Jaminan Kesehatan pada tanggal 1 Januari 2014 dan merupakan transformasi kelembagaan PT. Askes (Persero).
1. Badan Penyelenggara Dana Pemeliharaan Kesehatan (BPDPK) ~ 1968 Pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan yang secara jelas mengatur pemeliharaan kesehatan bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS dan ABRI) beserta anggota keluarganya berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 230 Tahun 1968. Menteri Kesehatan membentuk Badan Khusus di lingkungan Departemen Kesehatan RI yaitu Badan Penyelenggara Dana Pemeliharaan Kesehatan (BPDPK) dimana oleh Menteri Kesehatan RI pada waktu itu (Prof. Dr. G.A. Siwabessy) dinyatakan sebagai embrio Asuransi Kesehatan Nasional.
2. Perusahaan Umum Husada Bhakti ~ 1984 - 1991
Untuk lebih meningkatkan program jaminan pemeliharaan kesehatan bagi peserta dan agar dapat dikelola secara professional, Pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 22 tahun 1984 tentang Pemeliharaan bagi Pegawai Negeri Sipil, Penerima Pensiun (PNS, ABRI, dan Pejabat Negara) beserta anggota keluarganya. Dengan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1984, status badan penyelenggara diubah menjadi Perusahaan Umum Husada Bhakti.
(2)
3. PT. Askes (Persero) ~ 1992 – 2013
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1992 status Perum diubah menjadi Perusahaan Perseroan (PT Persero) dengan pertimbangan fleksibilitas pengelolaan keuangan, kontribusi kepada Pemerintah dapat dinegoisasi untuk kepentingan pelayanan kepada peserta dan manajemen lebih mandiri.
Pada tahun 2005 berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1241/Menkes/XI/2004 PT Askes (Persero) ditunjuk sebagai penyelenggara Program Jaminan Kesehatan Bagi Masyarakat Miskin (PJKMM). PT Askes (Persero) mendapat penugasan untuk mengelola kepesertaan serta pelayanan kesehatan dasar dan rujukan.
4. BPJS Kesehatan ~ 2014 – sekarang
Berdasarkan Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial maka pada tanggal 1 Januari 2014 PT. Askes (Persero) melakukan transformasi kelembagaan menjadi BPJS Kesehatan. Transformasi tersebut diiikuti adanya pengalihan peserta, program, aset dan liabilitas, pegawai, serta hak dan kewajiban.
PT Askes (Persero) berubah bentuk menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan untuk menyelenggarakan program jaminan kesehatan masyarakat Indonesia berdasarkan Undang-Undang Republik Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.
(3)
B. Landasan Hukum
BPJS Kesehatan adalah badan hukum publik yang beroperasi berdasarkan:
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2004 tanggal 19
Oktober 2014 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2011 tanggal 25
November 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101 Tahun 2012
tentang Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 85 Tahun 2013 tentang Tata Cara Hubungan Antar Lembaga Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pengenaan Sanksi Administratif Kepada Pemberi Kerja Selain Penyelenggara Negara dan Setiap Orang, Selain Pemberi Kerja, Pekerja, Penerima Bantuan Iuran Dalam Penyelenggara Jaminan Sosial
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Aset Jaminan Sosial Kesehatan
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 88 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pengenaan Sanksi Administratif bagi Anggota Dewan Pengawas dan Anggota Direksi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial 8. Peraturan Presidan Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2013 tentang
(4)
9. Peraturan Presidan Republik Indonesia Nomor 108 Tahun 2013 tentang Bentuk dan Isi Laporan Pengelolaan Program Jaminan Sosial
10.Peraturan Presidan Republik Indonesia Nomor 111 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang
Jaminan Kesehatan.
C. Tujuan, Visi, dan Misi BPJS Kesehatan 1. Tujuan BPJS Kesehatan
BPJS Kesehatan bertujuan untuk mewujudkan terselenggaranya pemberian jaminan terpenuhinya kebutuhan dasar hidup yang layak bagi setiap peserta dan/atau anggota keluarganya dibidang kesehatan dengan menyelenggarakan program jaminan kesehatan.
2. Visi BPJS Kesehatan “Cakupan Semesta 2019”
Paling lambat 1 Januari 2019, seluruh penduduk Indonesia memiliki jaminan kesehatan nasional untuk memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan memenuhi kebutuhan dasar kesehatannya yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan yang handal, unggul dan terpercaya.
3. Misi BPJS Kesehatan
a. Membangun kemitraan strategis dengan berbagai lembaga dan
mendorong partisipasi masyarakat dalam perluasan kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
(5)
yang efektif, efisien, dan bermutu kepada peserta melalui kemitraan yang optimal dengan fasilitas kesehatan
c. Mengoptimalkan pengelolaan dana program jaminan sosial dan dana BPJS Kesehatan secara efektif, efisien, transparan dan akuntabel untuk mendukung kesinambungan program
d. Membangun BPJS Kesehatan yang efektif berlandaskan prinsip-
prinsip tata kelola organisasi yang baik dan meningkatkan ilmu dan kompetensi pegawai untuk mencapai kinerja unggul
e. Mengimplementasikan dan mengembangkan system perencanaan dan
evaluasi, kajian, manajemen mutu dan manajemen resiko atas seluruh operasionalisasi BPJS Kesehatan
f. Mengembangkan dan memantapkan teknologi informasi dan
komunikasi untuk mendukung keseluruhan operasional BPJS Kesehatan
D. Kinerja Terkini
1. Ruang lingkup usaha BPJS Kesehatan adalah menyelenggarakan program Jaminan Kesehatan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku 2. BPJS Kesehatan juga dapat melakukan kegiatan usaha lain dalam rangka
optimalisasi potensi sumber daya yang dimiliki organisasi dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan guna menghasilkan nilai tambah terhadap manfaat yang diberikan kepada peserta dan pertumbuhan organisasi yang berkelanjutan
(6)
pelayanan kesehatan perorangan, mencakup pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif termasuk pelayanan obat dan bahan medis habis pakai sesuai dengan kebutuhan medis ygng diperlukan. Manfaat jaminan kesehatan terdiri atas manfaat medis dan manfaat non medis dengan perawatan di kelas I, II dan III di fasilitas kesehatan yang bekerjasama.
E. Jaringan Kegiatan
Tabel 2.1
Daftar Kantor BPJS Kesehatan Nama Kantor
Alamat, Telepon, Hotline Services
Wilayah Kerja
KANTOR PUSAT Jl. Letjend.
Suprapto,Cempaka Putih, Jakarta Pusat 10510, Telp : (021) 4212938
Divisi Regional I Jl. Karya No. 135 Kel.
Sei Agul Kec. Medan Barat , Telp : (061) 6613317, 6624132, 6613191
NAD dan Sumatera Utara
Divisi Regional II Jl. Jend. Sudirman No.3 Tangkerang Utara Pekanbaru 28282, Telp : (0761) 26980, 7053539
Riau, Kep. Riau, Sumatera Barat dan Jambi
(7)
Divisi Regional III Jl. R Sukamto 8 Ilir Kotak Pos 1128,
Palembang 30114, Telp : (0711) 373720, 373721, 364224, Hotline
Services : 081377814001
Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Bengkulu dan Lampung
Divisi Regional IV Jl. Raya Pasar Minggu
No.17 Jak-Sel 12780, Kotak Pos 8114, Telp : (021) 7943239, 7943240
DKI Jakarta, Banten dan Kalimantan Barat
Divisi Regional V Jl. Dr. Djundjunan
No.144 PO BOX 1617 Bandung 40163, Telp : (022) 2005892, 2013174
Jawa Barat
Divisi Regional VI Jl. Teuku Umar no.43 Semarang, Telp : (024) 8501429 , 8501430
Jawa Tengah dan DI Yogyakarta
Divisi Regional VII
Jl. Raya Jemursari 234 Kota Surabaya, Telp : (031) 8432541
Jawa Timur
Divisi Regional VIII Jl. Ruhui Rahayu No.8 RT.25 Sepinggan Baru, Balikpapan, Kalimantan Timur 76115, Telp : (0542) 7218682, Hotline Services : 08115440659
Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah
(8)
Divisi Regional IX Jl. Andi Pangerang Pettarani No.78
Makassar 90013, Telp : (0411) 452416, 450439, 444442
Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat dan Sulawesi Tenggara
Divisi Regional X Jl. Tololiu Supit No. 11 Kel. Tingkulu, Manado 95119, Telp : (0431) 863565
Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah dan Maluku Utara
Divisi Regional XI Jl. Raya Puputan
Komplek Niti Mandala Renon Denpasar 80232, Telp : (0361) 222206
Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur
Divisi Regional XII (Papua)
Jl. Raya Kotaraja No. 46 PO BOX 152 Abepura, Jayapura 99225, Telp : (0967) 581638
Papua
F. Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan untuk mendukung pencapaian cakupan
kepesertaan, dilakukan melalui :
1. Meningkatkan manajemen pemasaran dan kepesertaan, melalui
peningkatan pemahaman program Jaminan Kesehatan Nasional bagi seluruh lapisan kepesertaan, serta upaya-upaya maksimal akuisisi dan retensi peserta.
(9)
2. Mewujudkan jaminan kesehatan nasional berkualitas bagi seluruh penduduk Indonesia, dengan upaya komprehensif untuk meningkatkan kepuasan peserta serta berkembangnya citra positif para pemangku kepentingan terhadap organisasi BPJS Kesehatan.
3. Strategi yang mendukung pencapaian Jaminan Kesehatan
berkesinambungan, yaitu:
a. Meningkatkan pengelolaan keuangan yang sehat dan akuntabel, yang dapat dicapai melalui pola penataan keuangan serta intensifikasi upaya pengawasan.
b. Meningkatkan manajemen iuran melalui upaya-upaya intensifikasi pengumpulan iuran serta pengawasa terhadap kepatuhan peserta dan pemberi kerja, dan
c. Meningkatkan fungsi manajemen manfaat pelayanan primer,
manajemen manfaat pelayanan rujukan dan manajemen fasilitas kesehatan, dengan aktifitas utama yang diarahkan untuk penyediaan pelayanan kesehatan yang berkualitas oleh fasilitas kesehatan kepada peserta.
4. Strategi yang mendukung terbentuknya kelembagaan BPJS Kesehatan
yang handal, unggul, dan terpercaya, yaitu:
a. Meningkatkan tingkat pemanfaatan teknologi informasi dan
komunikasi untuk mendukung kelancaran upaya-upaya pelayanan kepada peserta dan operasional Badan.
(10)
b. Meningkatkan produktifitas sumber daya manusia BPJS Kesehatan melalui peningkatan kompetensi serta penciptaan iklim kerja yang kondusif untuk optimalisasi penyelenggaraan skema jaminan kesehatan nasional.
c. Meningkatkan kapabilitas organisasi BPJS Kesehatan.
G. Struktur Organisasi dan Job Description
Berdasarkan hasil penelitian maka penulis dapat menguraikan struktur dan tugas organisasi BPJS Kesehatan Cabang Kabanjahe, sebagai berikut:
Kepala Kantor Cabang merupakan pimpinan tertinggi pada BPJS Kesehatan Cabang Kabanjahe yang membawahi:
1. Kepala Unit Pemasaran
2. Kepala Unit Manajemen Pelayanan Kesehatan Primer 3. Kepala Unit Manajemen Pelayanan Kesehatan Rujukan
4. Kepala Unit Manajemen Kepesertaan dan Unit Pengendalian Mutu Pelayanan dan Penanganan Pengaduan Peserta
5. Kepala Unit Hukum, Komunikasi Publik, dan Kepatuhan
6. Kepala Unit Umum dan Keuangan
7. Kepala Layanan Operasional Kabupaten 8. IT Helpdesk
Berikut ini merupakan tugas organisasi BPJS Kesehatan Cabang Kabanjahe:
(11)
Uraian tugas Kepala Cabang adalah: a. Menyusun rencana kerja dan anggaran
b. Merencanakan kegiatan kerja untuk pencapaian kinerja kantor cabang
c. Merencanakan dan mengarahkan penyusunan peta potensi
kepesertaan untuk tercapainya target pemasaran
d. Mengarahkan dan mengendalikan terselenggaranya pelayanan bagi peserta
e. Melakukan koordinasi dan kerja sama dengan mitra dalam rangka perluasan, pembiayaan, kepesertaan, dan peningkatan pelayanan. 2. Kepala Unit Pemasaran
Tugasnya adalah memperoleh data potensi pasar, mengendalikan kegiatan petugas lapangan, menjamin tercapainya target kepesertaan, pengarsipan data peserta tahun berjalan, memberikan pelayan informasi program BPJS Kesehatan, dan membuat laporan. Dalam menjalankan tugasnya Kepala Unit Pemasaran dibantu oleh:
a. Staf Administrasi Pemasaran b. Staf Relationship Officer
3. Kepala Unit Manajemen Pelayanan Kesehatan Primer
Tugasnya adalah meningkatkan hubungan kemitraan dengan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), meneliti dokumen penagiha
FKTP, mengendalikan pelayanan di FKTP, dan membuat laporan.
Dalam menjalankan tugasnya Kepala Unit Manajemen Pelayanan Kesehatan Primer dibantu oleh:
(12)
a. Verifikator
b. Staf Manajemen Manfaat dan Kemitraan Fasilitas Kesehatan Primer c. Staf Manajemen Utilisasi Pelayanan Kesehatan dan Anti Fraud 4. Kepala Unit Manajemen Pelayanan Kesehatan Rujukan
Tugasnya adalah meningkatkan hubungan kemitraan dengan Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan (FKTL), meneliti dokumen penagihan dari FKTL, mengendalikan biaya pelayanan di FKTL, dan membuat laporan. Dalam menjalankan tugasnya Kepala Unit Manajemen Pelayanan Kesehatan Rujukan dibantu oleh:
a. Verifikator
b. Staf Manajemen Manfaat dan Kemitraan Fasilitas Kesehatan Rujukan c. Staf Manajemen Utilisasi Pelayanan Kesehatan dan Anti Fraud
5. Kepala Unit Manajemen Kepesertaan dan Unit Pengendalian Mutu Pelayanan dan Penanganan Pengaduan Peserta
Tugasnya adalah menerima dokumen, meneliti kelengkapan, dan keabsahan dokumen pendaftaran, dokumen pembayaran iuran dan dokumen pengajuan pembayaran jaminan untuk menjamin pelayanan yang baik dan benar, mengani keluhan dari pesertadan fasilitas kesehatan untuk meningkatkan mutu pelayanan menjadi lebih baik, dan membuat laporan.
Dalam menjalankan tugasnya Kepala Unit Manajemen Kepesertaan dan Unit Pengendalian Mutu Pelayanan dan Penanganan Pengaduan Peserta dibantu oleh:
(13)
a. Staf Administrasi Kepesertaan b. Staf Pelayanan Peserta
c. Staf Unit Pengendlian Mutu Pelayanan dan Penanganan Pengaduan Peserta.
6. Kepala Unit Hukum, Komunikasi Publik, dan Kepatuhan
Tugasnya adalah menyusun rencana kerja pengawasan dan kepatuhan, melakukan koordinasi untuk melakukan tindakan yang diperlukan, menerbitkan surat konfirmasi dan pengecekan data atau pemeriksaan lapangan terhadap peserta yang menunggak pembayaran iuran, dan membuat laporan.
Dalam menjalankan tugasnya Kepala Unit Hukum, Komunikasi Publik, dan Kepatuhan dibantu oleh :
a. Petugas Pemeriksa
b. Staf Hukum dan Komunikasi Publik 7. Kepala Unit Umum dan Keuangan
Tugasnya adalah menerbitkan neraca perolehan kantor cabang, menandatangani cek, bilyet giro untuk pembayaran bersama kepala kantor cabang atau pejabat yang ditunjuk, mengendalikan anggaran, menandatangani voucher penerimaan dan pengeluaran kas/bank, monitoring dan evaluasi terhadap penerimaan iuran, melakukan verifikasi atas semua bukti transaksi keuangan, mengkoordinir pembuatan laporan manajemen, mengendalikan tertib administrasi, distribusi, pengarsipan,
(14)
melaporkan semua jenis pajak, membina sumber daya manusia dan memenuhi sarana kantor, serta membuat laporan.
Dalam menjalankan tugasnya Kepala Unit Umum dan Keuangan dibantu oleh:
a. Staf Sumber Daya Manusia
b. Staf Umum, Administrasi, dan Kesekretariatan c. Staf Penagihan
d. Staf Akuntansi dan Keuangan e. Kasir
8. Kepala Layanan Operasional Kabupaten
Tugasnya adalah sebagai perwakilan dari kantor cabang Kabanjahe, yang merupakan perpanjangan tangan dari seluruh unit yang ada di kantor menurut daerah kerja masing-masing kabupaten, dan membuat laporan. Dalam menjalankan tugasnya Kepala Layanan Operasional Kabupaten dibantu oleh Staf Pemasaran Kepesertaan dan Unit Pengendalian Mutu Pelayanan dan Penaganan Pengaduan Peserta.
9. IT Helpdesk
Tugasnya adalah melakukan pemeliharaan penjagaan keamanan database, melakukan pengiriman data kepesertaan dan iuran ke kantor pusat, mengatur kewenangan pemakai sistem, melakukan back up untuk kelangsungan operasional (back up, security, dan recovery), melakukan pengelolaan dan pemeliharaan fasilitas komputer berupa hardware, software, dan jaringan untuk memastikan pemakaian yang optimal.
(1)
2. Mewujudkan jaminan kesehatan nasional berkualitas bagi seluruh penduduk Indonesia, dengan upaya komprehensif untuk meningkatkan kepuasan peserta serta berkembangnya citra positif para pemangku kepentingan terhadap organisasi BPJS Kesehatan.
3. Strategi yang mendukung pencapaian Jaminan Kesehatan berkesinambungan, yaitu:
a. Meningkatkan pengelolaan keuangan yang sehat dan akuntabel, yang dapat dicapai melalui pola penataan keuangan serta intensifikasi upaya pengawasan.
b. Meningkatkan manajemen iuran melalui upaya-upaya intensifikasi pengumpulan iuran serta pengawasa terhadap kepatuhan peserta dan pemberi kerja, dan
c. Meningkatkan fungsi manajemen manfaat pelayanan primer, manajemen manfaat pelayanan rujukan dan manajemen fasilitas kesehatan, dengan aktifitas utama yang diarahkan untuk penyediaan pelayanan kesehatan yang berkualitas oleh fasilitas kesehatan kepada peserta.
4. Strategi yang mendukung terbentuknya kelembagaan BPJS Kesehatan yang handal, unggul, dan terpercaya, yaitu:
a. Meningkatkan tingkat pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk mendukung kelancaran upaya-upaya pelayanan kepada peserta dan operasional Badan.
(2)
b. Meningkatkan produktifitas sumber daya manusia BPJS Kesehatan melalui peningkatan kompetensi serta penciptaan iklim kerja yang kondusif untuk optimalisasi penyelenggaraan skema jaminan kesehatan nasional.
c. Meningkatkan kapabilitas organisasi BPJS Kesehatan.
G. Struktur Organisasi dan Job Description
Berdasarkan hasil penelitian maka penulis dapat menguraikan struktur dan tugas organisasi BPJS Kesehatan Cabang Kabanjahe, sebagai berikut:
Kepala Kantor Cabang merupakan pimpinan tertinggi pada BPJS Kesehatan Cabang Kabanjahe yang membawahi:
1. Kepala Unit Pemasaran
2. Kepala Unit Manajemen Pelayanan Kesehatan Primer 3. Kepala Unit Manajemen Pelayanan Kesehatan Rujukan
4. Kepala Unit Manajemen Kepesertaan dan Unit Pengendalian Mutu Pelayanan dan Penanganan Pengaduan Peserta
5. Kepala Unit Hukum, Komunikasi Publik, dan Kepatuhan 6. Kepala Unit Umum dan Keuangan
7. Kepala Layanan Operasional Kabupaten 8. IT Helpdesk
Berikut ini merupakan tugas organisasi BPJS Kesehatan Cabang Kabanjahe:
(3)
Uraian tugas Kepala Cabang adalah: a. Menyusun rencana kerja dan anggaran
b. Merencanakan kegiatan kerja untuk pencapaian kinerja kantor cabang c. Merencanakan dan mengarahkan penyusunan peta potensi
kepesertaan untuk tercapainya target pemasaran
d. Mengarahkan dan mengendalikan terselenggaranya pelayanan bagi peserta
e. Melakukan koordinasi dan kerja sama dengan mitra dalam rangka perluasan, pembiayaan, kepesertaan, dan peningkatan pelayanan. 2. Kepala Unit Pemasaran
Tugasnya adalah memperoleh data potensi pasar, mengendalikan kegiatan petugas lapangan, menjamin tercapainya target kepesertaan, pengarsipan data peserta tahun berjalan, memberikan pelayan informasi program BPJS Kesehatan, dan membuat laporan. Dalam menjalankan tugasnya Kepala Unit Pemasaran dibantu oleh:
a. Staf Administrasi Pemasaran b. Staf Relationship Officer
3. Kepala Unit Manajemen Pelayanan Kesehatan Primer
Tugasnya adalah meningkatkan hubungan kemitraan dengan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), meneliti dokumen penagiha
FKTP, mengendalikan pelayanan di FKTP, dan membuat laporan.
Dalam menjalankan tugasnya Kepala Unit Manajemen Pelayanan Kesehatan Primer dibantu oleh:
(4)
a. Verifikator
b. Staf Manajemen Manfaat dan Kemitraan Fasilitas Kesehatan Primer c. Staf Manajemen Utilisasi Pelayanan Kesehatan dan Anti Fraud 4. Kepala Unit Manajemen Pelayanan Kesehatan Rujukan
Tugasnya adalah meningkatkan hubungan kemitraan dengan Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan (FKTL), meneliti dokumen penagihan dari FKTL, mengendalikan biaya pelayanan di FKTL, dan membuat laporan. Dalam menjalankan tugasnya Kepala Unit Manajemen Pelayanan Kesehatan Rujukan dibantu oleh:
a. Verifikator
b. Staf Manajemen Manfaat dan Kemitraan Fasilitas Kesehatan Rujukan c. Staf Manajemen Utilisasi Pelayanan Kesehatan dan Anti Fraud
5. Kepala Unit Manajemen Kepesertaan dan Unit Pengendalian Mutu Pelayanan dan Penanganan Pengaduan Peserta
Tugasnya adalah menerima dokumen, meneliti kelengkapan, dan keabsahan dokumen pendaftaran, dokumen pembayaran iuran dan dokumen pengajuan pembayaran jaminan untuk menjamin pelayanan yang baik dan benar, mengani keluhan dari pesertadan fasilitas kesehatan untuk meningkatkan mutu pelayanan menjadi lebih baik, dan membuat laporan.
Dalam menjalankan tugasnya Kepala Unit Manajemen Kepesertaan dan Unit Pengendalian Mutu Pelayanan dan Penanganan Pengaduan Peserta dibantu oleh:
(5)
a. Staf Administrasi Kepesertaan b. Staf Pelayanan Peserta
c. Staf Unit Pengendlian Mutu Pelayanan dan Penanganan Pengaduan Peserta.
6. Kepala Unit Hukum, Komunikasi Publik, dan Kepatuhan
Tugasnya adalah menyusun rencana kerja pengawasan dan kepatuhan, melakukan koordinasi untuk melakukan tindakan yang diperlukan, menerbitkan surat konfirmasi dan pengecekan data atau pemeriksaan lapangan terhadap peserta yang menunggak pembayaran iuran, dan membuat laporan.
Dalam menjalankan tugasnya Kepala Unit Hukum, Komunikasi Publik, dan Kepatuhan dibantu oleh :
a. Petugas Pemeriksa
b. Staf Hukum dan Komunikasi Publik 7. Kepala Unit Umum dan Keuangan
Tugasnya adalah menerbitkan neraca perolehan kantor cabang, menandatangani cek, bilyet giro untuk pembayaran bersama kepala kantor cabang atau pejabat yang ditunjuk, mengendalikan anggaran, menandatangani voucher penerimaan dan pengeluaran kas/bank, monitoring dan evaluasi terhadap penerimaan iuran, melakukan verifikasi atas semua bukti transaksi keuangan, mengkoordinir pembuatan laporan manajemen, mengendalikan tertib administrasi, distribusi, pengarsipan,
(6)
melaporkan semua jenis pajak, membina sumber daya manusia dan memenuhi sarana kantor, serta membuat laporan.
Dalam menjalankan tugasnya Kepala Unit Umum dan Keuangan dibantu oleh:
a. Staf Sumber Daya Manusia
b. Staf Umum, Administrasi, dan Kesekretariatan c. Staf Penagihan
d. Staf Akuntansi dan Keuangan e. Kasir
8. Kepala Layanan Operasional Kabupaten
Tugasnya adalah sebagai perwakilan dari kantor cabang Kabanjahe, yang merupakan perpanjangan tangan dari seluruh unit yang ada di kantor menurut daerah kerja masing-masing kabupaten, dan membuat laporan. Dalam menjalankan tugasnya Kepala Layanan Operasional Kabupaten dibantu oleh Staf Pemasaran Kepesertaan dan Unit Pengendalian Mutu Pelayanan dan Penaganan Pengaduan Peserta.
9. IT Helpdesk
Tugasnya adalah melakukan pemeliharaan penjagaan keamanan database, melakukan pengiriman data kepesertaan dan iuran ke kantor pusat, mengatur kewenangan pemakai sistem, melakukan back up untuk kelangsungan operasional (back up, security, dan recovery), melakukan pengelolaan dan pemeliharaan fasilitas komputer berupa hardware, software, dan jaringan untuk memastikan pemakaian yang optimal.