EFFORTS TO IMPROVE STUDENTS FIGURAL CREATIVITY THROUGH THE USE OF 5E LEARNING CYCLE WITH INTERRELATIONSHIP DIAGRAM ON REVIEW OF VERMES CLASS X-8 SMA NEGERI 3 SURAKARTA ACADEMIC YEAR 2012 2013 | Joko Ariyanto | Pendidikan Biologi 7381 15510 1 SM

Jurnal Pendidikan Biologi
Volume 7,Nomor 3
Halaman 27-36

Oktober 2015

UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS FIGURAL MELALUI LEARNING CYCLE
(5E) DISERTAI INTERRELATIONSHIP DIAGRAM PADA MATERI VERMES SISWA
KELAS X-8 SMA NEGERI 3 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013
EFFORTS TO IMPROVE STUDENTS FIGURAL CREATIVITY THROUGH THE USE
OF 5E LEARNING CYCLE WITH INTERRELATIONSHIP DIAGRAM ON REVIEW
OF VERMES CLASS X-8 SMA NEGERI 3 SURAKARTA ACADEMIC YEAR 2012/2013
Artha Vinsentriciaa, Suciati Sudarismanb, Joko Ariyantoc
a)
b)

Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email: keziaartha@yahoo.co.id
Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email:suciati.sudarisman@yahoo.com
c)
Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email: joko_ariyanto_30@yahoo.com


ABSTRACT- The purpose of the research is to increase the figural creativity of students
through the implementations of 5E Learning Cycle with Interrelationship Diagram in students of X-8
class SMA Negeri 3 Surakarta school years 2012/ 2013.
This research was a Classroom Action Research with three cycles of action. Each cycle
consisting of four phases which are plan, action, observation, and reflection. The observational subject
was the students of X-8 class SMA Negeri 3 Surakarta school years 2012/2013 amounting 32 students.
The source of data comes from teacher and students. The observational data were obtained from the
observation, interview and documentation. Data validation observation is using the methods of
triangulation observer. Technical analysis of data was using qualitative descriptive. Research procedures
were using interrelated spiral model.
Result of the research showed that using 5E Learning Cycle with Interrelationship Diagram can
increase figural creativity of students from pre cycle to first cycle, from first to second cycle, and second
to third cycle. The process of learning was not fully and independently accomodating pre cycle students,
so that the students were lack in expressing, developing, and linking the idea of the materials. Cycles I
and II were not reaching the target. Then, in Cycle III there was an improvement so that be able to aim the
target.
The conclusion based on the result above is that 5E Learning Cycle with Interrelationship
Diagram can increase figural creativity of the students of X-8 class SMA Negeri 3 Surakarta school years
2012/ 2013.
Keywords : 5E Learning Cycle, Interrelationship Diagram (ID), figural creativity


A.

Anak cenderung kurang didorong untuk

PENDAHULUAN
Pendidikan

Indonesia

mengajukan pertanyaan dan menggunakan

keterampilan-

daya imajinasinya, mengajukan masalah-

keterampilan rutin dan hafalan semata-mata.

masalah sendiri, mencari jawaban-jawaban


menekankan

pada

di

27

Jurnal Pendidikan Biologi Vol 7, No 3, hal 27-36
terhadap

masalah

atau

mengemukakan

keterkaitan,

sehingga


tidak

dapat

inisiatif. Dalam proses pembelajaran, jika

mengkaitkannya dengan permasalahan yang

siswa terus dibatasi pemikirannya oleh guru,

relevan, 81,25% siswa mengalami kesulitan

maka dikhawatirkan akan berdampak negatif

dalam mengembangkan gagasan materi.

terhadap perkembangan kreativitas siswa.

Sementara era globalisasi modern saat


Sementara kreativitas sangat penting untuk

ini menuntut sumber daya manusia (SDM)

perkembangan proses berpikir sehingga perlu

yang dapat menciptakan hal baru, sehingga

dipupuk

kehidupan manusia menjadi lebih layak dan

dan

dikembangkan

(Munandar,

1992).


bermutu. Tuntutan SDM yang bermutu
Hasil observasi di kelas X-8 SMA

sangat dibutuhkan dalam mengeksploitasi

Negeri 3 Surakarta menunjukkan kurangnya

lingkungan

pemberdayaan siswa secara utuh dan mandiri

dirinya untuk selalu mencari dan menemukan

sehingga

siswa

kurang


dan

meningkatkan

kualitas

mampu

dalam

hal-hal baru yang bernilai praktis bagi

mengkaitkan

dan

kehidupan. Pesatnya ilmu pengetahuan dan

mengemukakan gagasan terhadap materi


teknologi yang terjadi di era globalisasi ini,

pembelajaran

mengakibatkan terjadinya persaingan bebas

mengembangkan,

biologi.

Hal

tersebut

disebabkan adanya kebiasaan mereka dalam

antar bangsa-bangsa

membuat konsep dengan merangkum sesuai


diperlukan SDM yang memiliki daya saing

dengan

tinggi,

kajian

literatur

secara

naratif.

sehingga

di

dunia


mampu

sehingga

bekerja

sama,

Pembelajaran selama ini cenderung bersifat

berpikir tingkat tinggi, kreatif, terampil,

verbal, sehingga keterampilan proses siswa

memahami

kurang

berkomunikasi dan mampu belajar sepanjang


terasah

secara

maksimal.

Hasil

observasi Pratindakan terhadap pembelajaran

berbagai

budaya,

mampu

hayat (life long learning).

tentang materi Porifera menunjukan bahwa

Dalam konteks pembelajaran biologi

15,63% siswa mengalami kesulitan dalam

memiliki karakteristik yaitu, produk, proses

mengemukakan gagasan secara cepat, 50%

dan sikap. Menurut Carin dan Evans (dalam

siswa

Sudarisman,

mengalami

kesulitan

dalam

2010)

pembelajaran

sains

mengemukakan gagasan secara beragam

meliputi empat hal yaitu produk (content),

terhadap gambar, 68,75% siswa mengalami

proses, sikap, dan teknologi. Jika diajarkan

kesulitan

sesuai

dalam

mencari

hubungan

dengan

hakikat

pembelajarannya,
28

Artha Vinsentricia- Upaya Peningkatan Kreativitas Figural melalui Learning Cycle (5E) disertai
Interrelationship Diagram pada Materi Vermes Siswa Kelas X-8 SMA Negeri 3 Surakarta
Tahun Pelajaran 2012/2013
maka

biologi

dalam

rupa sehingga pebelajar dapat menguasai

membangun karakter peserta didik. Peserta

kompetensi-kompetensi yang harus dicapai

didik

pengalaman

dalam pembelajaran dengan jalan berperanan

beraktivitas yang melibatkan ketrampilan

aktif. Menurut Bybee dkk (dalam Kurnazz,

kognitif (minds on), ketrampilan manual

2008) model LC (5E) terdiri atas lima fase

(hands on), dan ketrampilan sosial (hearts

yang saling berhubungan satu sama lainnya,

on). Dengan demikian, dalam pembelajaran

yaitu: engagement, exploration, explanation,

biologi

elaboration, dan evaluation.

dapat

siswa

merupakan

dasar

diberikan

tidak

hanya

dibiasakan

Keunggulan dari model LC (5E)

menghafal konsep-konsep sains, melainkan
diajak berproses.

antara lain: 1) Merangsang siswa untuk

Berdasarkan

uraian

ada

mengingat kembali materi pelajaran yang

kesenjangan antara tuntutan SDM di era

telah didapatkan sebelumnya; 2) Memberikan

globalisasi

lapangan.

motivasi kepada siswa untuk menjadi lebih

Permasalahan yang terungkap dari hasil

aktif dan menambah rasa keingintahuan; 3)

observasi langsung di kelas, hasil wawancara

Melatih siswa belajar menemukan konsep

dengan guru, dan siswa serta kegiatan

melalui kegiatan eksperimen; 4) Melatih

Pratindakan terdapat permasalahan serius

siswa untuk menyampaikan secara lisan

yang tidak boleh dibiarkan terus berlanjut

konsep yang telah dipelajari; 5) Memberikan

karena

kesempatan kepada siswa untuk berpikir,

dengan

akan

fakta

sangat

di

di

atas

mempengaruhi

keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran.

mencari,

Oleh karena itu, dibutuhkan suatu model

contoh

pembelajaran yang tepat dan berkelanjutan

dipelajari; 6) Membentuk siswa yang kreatif.

berbasis konstruktivisme yang diharapkan

Model LC (5E) akan lebih efektif jika

dapat

dipadukan dengan teknik pembelajaran yang

menjadi

solusi

untuk

mengatasi

kesenjangan tersebut.
Model Learning Cyle (5E)/LC (5E)

menemukan
penerapan

dan

konsep

menjelaskan
yang

telah

tepat seperti diagram, peta konsep, dan lainlain.
Diagram

adalah suatu model pembelajaran yang

merupakan

pembelajaran

salah

yang

satu

berpusat pada pebelajar (student centered).

teknik

dapat

Model LC (5E) merupakan rangkaian tahap-

mempermudah siswa dalam pemahaman dan

tahap kegiatan yang diorganisasi sedemikian

pengelompokan konsep. Menurut Duggett
29

Jurnal Pendidikan Biologi Vol 7, No 3, hal 27-36
Interrelationship

(2004)

merupakan

teknik

mengidentifikasi

Diagram

analisis

sebab

yang

(ID)

pengumpulan data serta informasi penelitian.

dapat

Sumber data tersebut meliputi: 1) tempat dan

dan akibat dari

peristiwa; 2) informan; 3) dokumen.

hubungan-hubungan antara lain berbagai

Teknik

yang

digunakan

untuk

aspek dalam situasi yang kompleks. Saat

mengumpulkan data berupa lembar observasi,

pembelajaran diagram dapat diaplikasikan

wawancara, tes kreativitas figural (TKF), dan

sebagai alat untuk mengetahui hubungan

data pendukung berupa hasil belajar kognitif,

antara satu dengan lainnya dalam lingkup

afektif, dan psikomotor. Pada TKF siswa

materi yang memiliki keterkaitan konsep,

akan mendapatkan skor satu atau lebih

sehingga

dalam

apabila menjawab dengan jawaban yang

menyederhanakan materi yang kompleks

sesuai dan terkait dengan pertanyaan yang

menjadi materi yang mudah dimengerti

disediakan. Hasil tingkat kreativitas figural

(Brassard & Ritter, 1994).

siswa maka yang harus dilakukan terlebih

mempermudah

siswa

Penelitian ini bertujuan menerapkan

dahulu adalah mengkategorisasikan hasil atau

LC

untuk

nilai akhir dari instrument penelitian dengan

meningkatkan kreativitas figural siswa kelas

terlebih dahulu mencari mean dan standar

X-8 SMA Negeri 3 Surakarta pada materi

deviasi.

model

(5E)

disertai

ID

Vermes.

a.

Mean (M)

M = ∑X

B.

N

METODE PENELITIAN
Penelitian

ini

merupakan

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

b.

StandarDeviasi (SD)

SD=√∑Fx2-(∑Fx)2

N

dilaksanakan dalam beberapa Siklus. Setiap
Siklus

terdiri

dari

4

tahapanya

N-1 (Arsynullah, 2007)

itu
dan

Keterangan:

refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas

M : Mean

X-8

Tahun

X

: Nilai masing-masing respon

ini

N

: Jumlah respon atau subjek

perencanaan,

SMA

Pelajaran

tindakan,

Negeri

3

2012/2013.

observasi,

Surakarta
Penelitian

menggunakan tiga sumber data penting yang

SD : Standar deviasi

disajikan sebagai sasaran pengambilan dan

F

: Frekuensi atau angka
30

Artha Vinsentricia- Upaya Peningkatan Kreativitas Figural melalui Learning Cycle (5E) disertai
Interrelationship Diagram pada Materi Vermes Siswa Kelas X-8 SMA Negeri 3 Surakarta
Tahun Pelajaran 2012/2013
Jika nilai mean (M) dan standar

2012/2013 menunjukkan bahwa penerapan

maka

model pembelajara LC (5E) disertai ID dapat

dilakukan kategorisasi dengan rumus sebagai

meningkatkan kreativitas figural siswa yang

berikut:

meliputi empat indikator menurut Dorota

1. Tinggi : (M + 1SD) < x

(2012) yaitu: 1) Kelancaran.

2. Sedang : (M + 1SD) < x ≤ (M-1SD)

menghasilkan banyak ide yang keluar dari

3. Rendah : x ≤ (M - 1SD) (Azwar, 2009:109).

pemikiran

deviasi

(SD)

sudah

diketahui,

Teknik analisis yang digunakan dalam

seseorang

Keluwesan.

Kemampuan

secara

Kemampuan

cepat;

2)

memproduksi

penelitian adalah deskriptif berdasarkan hasil

sejumlah ide, jawaban yang bervariasi, dapat

observasi dan refleksi dari tiap-tiap Siklus.

melihat suatu masalah dari sudut pandang

Teknik analisis kualitatif mengacu pada

yang berbeda; 3) Originalitas. Kemampuan

model

Huberman

mencetuskan gagasan unik atau gagasan asli;

operasional

4) Elaborasi. Kemampuan mengembangkan

penelitian yang digunakan mengikuti model

gagasan dan memperinci suatu gagasan

yang dikembangkan oleh Mc.Taggrat (dalam

sehingga menjadi lebih menarik

analisis

(1992:20).

Miles

dan

Langkah-langkah

Supardi, 2009:104-105) berupa model spiral
meliputi

tahap

tahap

TKF dilakukan terhadap siswa X-8

pelaksanaan, tahap pengamatan, dan tahap

SMA Negeri 3 Surakarta selama tiga Siklus

refleksi. Menurut Moekijat (dalam Mulyasa,

dengan jumlah pertemuan sebanyak tiga.

2006) penelitian dapat dihentikan apabila

TKF dilaksanakan setiap hari Rabu dengan

rata-rata capaian indicator hasil belajar yang

soal tes yang berbeda setiap Siklus yang

diukur

dilakukannya.

sudah

perencanaan,

1. Kreativitas Figural Siswa

mencapai

target

yang

Materi

TKF

berdasarkan

ditentukan oleh guru dan peneliti yaitu ≥ 75

materi yang diajarkan pada Siklus tersebut.

pada data pendukung dan tingkat kenaikan

Materi pada tiap-tiap Siklus berkaitan dengan

semua Siklus sebesar 20% untuk kreativitas

Vermes

figural siswa.

Plathyhelminthes,

yang

meliputi

Phylum

Nemathelminthes

dan

Annelida.
C.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian di kelas X-8 SMA

Negeri3

Surakarta

Tahun

Pelajaran

Perbandingan

hasil

Pratindakan,

Siklus I, II, dan III disajikan pada Gambar 1.
31

Jurnal Pendidikan Biologi Vol 7, No 3, hal 27-36
Siswa
Rendah

100%

Sedang

0%

Tinggi

0%

Sementara

9,68
%
58,06
%
32,26
%

13,80
%
51,72
%
34,48
%

0,00%
46,87%
53,13%

perbandingan

pencapaian

indikator dari hasil Pratindakan, Siklus I, II, dan
III disajikan pada Gambar 2.

Gambar

1 Diagram Perubahan Persentase Capaian
Kreativitas Figural PraSiklus, SiklusI, SiklusII
dan Siklus II

Memperjelas Gambar 1, secara rinci
terangkum pada Tabel 1. Tabel 1 menyajikan
peningkatan kreativitas figural siswa dari
kondisi awal (Prasiklus) sampai penggunaan

Gambar 2 Grafik Perubahan Persentase Indikator Kreativitas Figural

solusi masalah melalui LC (5E) disertai ID

Siswa dalam Pembelajaran Prasiklus, Siklus I, II, dan
III

dengan pertemuan pembelajaran sebanyak
tiga Siklus yaitu Siklus I, II, dan III.

Memperjelas Gambar 2, secara rinci
terangkum pada Tabel 2. Tabel 2 menyajikan

Tabel 1 Presentase Capaian Kreativitas Figural Siswa X-8
pada Pra Siklus, Siklus I, II, dan III.
Kategori

Pra

Siklus

Siklus

Siklus

sasi

Siklus

I

II

III

Kreativit
as
Figural

peningkatan indikator kreativitas figural dari
kondisi awal (Prasiklus) sampai penggunaan
solusi masalah melalui LC (5E) disertai ID
dengan pertemuan pembelajaran sebanyak
tiga siklus yaitu Siklus I, II, dan III.
32

Artha Vinsentricia- Upaya Peningkatan Kreativitas Figural melalui Learning Cycle (5E) disertai
Interrelationship Diagram pada Materi Vermes Siswa Kelas X-8 SMA Negeri 3 Surakarta
Tahun Pelajaran 2012/2013
sekelompok.
Tabel 2 Persentase Capaian Indikator Kreativitas Figural
Siswa X-8 pada Prasiklus, Siklus I, II, dan III.
Indikator

Prasikl

Siklus

Siklus

Siklus

Kreativitas

us

I

II

III

tersebut

dilibatkan

karena

pada

dalam

proses

beraktivitas
pembelajaran

belajar

tersebut

menfasilitasi siswa dalam bereksperimen

Figural

guna memperoleh konsep materi secara

Siswa
Kelancaran
Kelenturan
Orisinalitas
Elaborasi

Pengalaman

84,37
%

90,32
%
64,52
%
48,39
%
48,39
%

50%
31,25
%
18,75
%

96,66
%
75,86
%
68,97
%
65,63
%

discovery sesuai dengan teori belajar Bruner

100
%
93,75
%
81,25
%
87,5
%

(Trianto, 2010:26) bahwa siswa belajar
melalui

partisipasi

secara

aktif

dengan

konsep-konsep dan prinsip-prinsip agar siswa
memperoleh pengalaman dan melakukan

Tabel1

dan

menunjukkan

eksperimen-eksperimen yang mengijinkan

persentase capaian kreativitas figural siswa

mereka untuk menemukan prinsip-prinsip itu

dalam pembelajaran yang selalu meningkat

sendiri sehingga memberi hasil yang paling

dalam tiap Siklusnya. Peningkatan tersebut

baik

didukung oleh proses pembelajaran biologi

secara discovery berdampak kepada siswa

kelas X-8 yang dilakukan dengan model LC

dimana

(5E) disertai ID, siswa tampak lebih antusias

merinci dan memperkaya suatu gagasan

dalam pembelajaran terlihat ketika siswa

materi yang terkait sehingga siswa mampu

menerima preparat segar untuk diamat. Siswa

menerapkan (elaboration) pada situasi baru

dapat melihat langsung contoh hewan yang

karena

termasuk ke dalam Vermes dari masing-

berlangsung difasilitasi dengan LKS dengan

masing

banyak keterlibatan gambar dan key words

Phylum

Plathyhelminthes,

2

yang

meliputi

Nemathelminthes,

dan

dalam

pembelajaran.

siswa

mampu

proses

Pembelajaran

mengembangkan,

pembelajaran

yang

serta penanaman konsep dan perincian

Annelida. Pembelajaran melibatkan minds on

gagasan

saat siswa mengerjakan LKS, soal elaborasi,

keterkaitan.

tes evaluasi, dan TKF, hands on saat siswa

membantu siswa dalam memperkaya gagasan

mengamati preparat segar seperti Taenia,

materi karena siswa dilatih dalam bermain

Ascaris, dan Cacing Tanah dengan bantuan

kosakata ilmiah materi Vermes. Sementara,

pinset dan lup, dan hearts on saat siswa

kemampuan siswa dalam elaboration terlihat

berdiskusi dan bekerja sama dengan teman

pada

melalui
Gambar

kegiatan

4

pengisian
dan

dari

key

sintak

diagram
words

model
33

Jurnal Pendidikan Biologi Vol 7, No 3, hal 27-36
pembelajaran LC (5E) disertai ID. Kegiatan

dirancang

tersebut memfasilitasi dan menuntut siswa

pembelajaran. Pembelajaran bermakna dapat

mampu menerapkan ilmu atau pengetahuan

mengembangkan

yang telah diperolehnya dalam menghadapi

dengan cepat terlihat ketika siswa mengisi

persoalan atau kasus yang baru atau serupa

diagram keterkaitan yang ada dalam LKS

terkait dengan materi Vermes di kehidupan

sebagai alat untuk menyimpulkan semua

sehari-hari.

konsep materi yang mereka peroleh.

Penerapan LC (5E) disertai ID juga

atau

LC

ditata

dalam

gagasan-gagasan

(5E)

disertai

ID

suatu

materi

dapat

memberikan pembelajaran yang bermakna

mengembangkan

kepada siswa melalui eksperimen. Siswa

adanya peningkatan nilai kogntif siswa dari

berinteraksi

berbagai

Siklus I, II, dan III yang menunjukan siswa

macam contoh cacing dari setiap Phylum

mampu memahami konsep materi Vermes

yang ada di dalam materi Vermes. Interaksi

melalui

langsung yang terjadi dalam proses belajar

interaksi dengan teman sebayanya saat

tersebut memberikan suatu ingatan yang tidak

berdiskusi sehingga hasil belajar siswa di atas

mudah hilang dibandingkan dengan membaca

rata-rata KKM. Kemampuan kognitif siswa

literatur saja, sesuai dengan teori belajar

yang

Gagne (Hudoyo, 1988:19) bahwa perubahan

memberikangagasan-gagasan yang beragam

tingkah laku seseorang sebagai hasil belajar

dan memudahkan dalam melihathubungan-

hanya

tersebut

hubunganbaru pada suatu materi terlihat

mengadakan interaksi dengan lingkungannya.

ketika siswa menjawab LKS dan tes evaluasi

Gagne menyatakan untuk terjadi belajar pada

dengan jawaban yang kreatif dan beragam.

diri siswa diperlukan kondisi belajar, baik

Perkembangan kognitif yang baik oleh siswa

kondisi internal maupun kondisi eksternal.

X-8 sesuai dengan teori belajar Piaget

Kondisi internal merupakan peningkatan

(Renner et al, 1988) bahwa perkembangan

memori siswa sebagai hasil belajar terdahulu.

kognitif ditentukan oleh pengalaman fisik dan

Memori siswa yang terdahulu merupakan

interaksi sosial dengan teman sebaya, khusus

komponen

dan

berargumentasi dan berdiskusi membantu

Kondisi

memperjelas pemikiran yang pada akhirnya

eksternal meliputi aspek atau benda yang

memuat pemikiran itu menjadi lebih logis.

langsung

terjadi

apabila

kemampuan

ditempatkannya

dengan

orang

yang

bersama-sama.

baru

kognitif

eksperimen

baik

siswa

dengan

membantu

terlihat

melibatkan

siswa

dalam

34

Artha Vinsentricia- Upaya Peningkatan Kreativitas Figural melalui Learning Cycle (5E) disertai
Interrelationship Diagram pada Materi Vermes Siswa Kelas X-8 SMA Negeri 3 Surakarta
Tahun Pelajaran 2012/2013
Pembentukan kelompok yang diakomodasi

baik dan dapat menjadi solusi dalam masalah

oleh LC (5E) disertai ID juga mempengaruhi

kelas X-8 yang peneliti kaji.

siswa dalam menganalisis dan memecahkan
masalah. Siswa diberikan sarana untuk
bertanya kepada teman yang ahli sehingga
terjadi tukar pikiran sesuai dengan teori

SIMPULAN

belajar konstruktivisme (Slavin, 2000: 256)

Berdasarkan hasil penelitian ini

bahwa siswa untuk berperan aktif dalam

dapat disimpulkan bahwa kreativitas figural

menemukan pengetahuan. Peserta didik tidak

siswa kelas X-8 SMA Negeri 3 Surakarta

diberikan kesempatan untuk menyerap pasif

Tahun Pelajaran 2012/2013 pada materi

pengetahuan baru yang ia peroleh dalam

Vermes

proses

penggunaan model pembelajaran LC (5E)

pembelajaran

melalui

bantuan

interaksi sosial bersama teman sebaya dan

dapat

ditingkatkan

dengan

disertai ID.

guru ahli. Hasil belajar siswa yang meningkat
pada setiap Siklus membuktikan bahwa

DAFTAR PUSTAKA

pencapaian indikator dan pemahaman konsep

Arsynullah,
Hijru.
(2007).
Pengaruh
Kompleksitas
Warna
dalam
Perkembangan Kreativitas pada
Anak Prasekolah. Malang: UIN.

siswa telah berhasil sesuai dengan penelitian
yang

dilakukan

oleh

Widyaningsih

(2010).Peningkatan juga dikarenakan adanya
kolaborasi yang baik antara peneliti dengan

Azwar,

guru. Guru memahami setiap sintaks dan

S. (2009). Penyusunan Skala
Psikologi. Yogyakarta: Pustaka
Belajar.

pendalaman materi yang sangat baik sehingga
proses pembelajaran dapat berjalan dengan
baik.
Secara

keseluruhan

dapat

Brassard, M., & Ritter, D. (1994).The
Memory Jogger II: A Pocket Guide
of
Tools
for
Continuous
Improvement
and
Effective
Planning. Salem, NH: GOAL/QPC.

disimpulkan bahwa kreativitas figural dalam
pembelajaran

sudah

meningkat

secara

optimal yang dibuktikan dengan model dan
teknik pembelajaran yang diterapkan dalam
tindakan ini sudah dapat terlaksana dengan

Dorota

Dziedziewicz; Dorota Oledzka;
Maciej
Karwowski.
(2012).
Developing 4 to 6 Year Old
Children’s Figural Creativity Using
A Doodle-Book Program, 11:183.
35

Jurnal Pendidikan Biologi Vol 7, No 3, hal 27-36

Duggett,

A. M. (2004). A statistical
Comparison of Three Root Cause
Tools.
Journal
of
Industrial
Technology, 20(2), 1-9.

Hudoyo, Herman. (1990). Strategi Mengajar
Belajar Matematika. Jakarta :
Proyek Pengembangan LPTK.
Kurnazz. (2008). Using Different Conceptual
ChangeMethods Embedded Within
the 5E model: A SampleTeaching for
Heat and Temperature. Journal of
Physics Teacher Education Online,
5(2): 3-7.
Miles danHuberman. (1992). Data Kualitatif.
Jakarta: UI Press.

Sudarisman, S. (2010). Membangun Karakter
Peserta Didik melalui Pembelajaran
Biologi
Berbasis
Keterampilan
Proses. Proceeding Seminar Nasional
VII Pendidikan Biologi FKIP UNS,
Surakarta, 31 Juli 2010.
Supardi. (2009). Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta: BumiAksara.
Trianto. (2010). Model-Model Pembelajaran
Inovatif
Berorientasi
Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi
Pustaka.
Widyaningsih, Ibkaria. (2010). Upaya
Meningkatkan Pemahaman Konsep
dalam Matematika Siswa melalui
Model Siklus Belajar dengan Media
LKS di SMP Negeri 2 Depok
Sleman. Yogyakarta: Skripsi UNY.

Mizuno, S (Ed). (1988). Management for
Quality Improvement: The Seven New
QC Tools. Cambridge: Productivity
Press.
Munandar, Utami. (1992). Mengembangkan
Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah:
Petunjuk bagi Para Guru dan Orang
tua. Jakarta: Grasindo.
Mulyasa, E. (2003). Kurikulum Berbasis
Kompetensi. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Renner, J.W; Abraham M.R; Birnie, H.H.
(1988). The Necessity of Each Phase
of The Learning Cycle in Teaching
High School Physics. Journal of
Research in Science Teaching. Vol
25(1): 39-58.
36

Dokumen yang terkait

THE EFFECT OF PROBLEM BASED LEARNING MODEL ON STUDENTS LEARNING OUTCOMES IN STATIC FLUID TOPIC OF CLASS X SMA NEGERI 3 MEDAN ACADEMIC YEAR 2013/2014.

0 2 19

THE USE OF BLENDED LEARNING TO IMPROVE STUDENTS’ SELF DIRECTED LEARNING IN ACCOUNTING CLASS AT SMK N 7 YOGYAKARTA ACADEMIC YEAR OF 2014/2015.

1 1 151

THE EFFECT OF DISCOVERY LEARNING ON STUDENTS’ LOGICAL THINKING SKILLS OF GRADE X MIA SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA ACADEMIC YEAR 2013/2014 | Maridi | Pendidikan Biologi 7365 15478 1 SM

0 1 7

IMPROVEMENT EFFORTS VERBAL CREATIVITY THROUGH LEARNING CYCLE (5E) WITH AFFINITY DIAGRAM AT BIOLOGY LEASSON IN CLASS X6 AT SMAN 3 BOYOLALI IN ACADEMIC YEAR 2012/2013. | - | Pendidikan Biologi 7390 15528 1 SM

0 0 11

IMPLICATION OF PROBLEM BASED LEARNING ON ENVIRONMENTAL POLLUTION SUBJECT TO IMPROVE STUDENTS’ CRITICAL THINKING SKILL AT CLASS X MIA 3 OF SMA NEGERI 3 SURAKARTA | Suwarno | Pendidikan Biologi 7385 15518 1 SM

0 0 8

The Influence Of Reality Based Learning Toward Biology Learning Achievement Of X Graders Of SMA Negeri 5 Surakarta In The Academic Year Of 2012/2013 | - | Pendidikan Biologi 7383 15514 1 SM

0 6 12

The Influence of Science Technology Society (STS) Learning Model Toward Biology Learning Achievement of X Degree Students at SMA Negeri 3 Boyolali in 2012 2013 Academic Year 2012 2013. | Slamet Santosa | Pendidikan Biologi 7379 15506 1 SM

0 0 10

INCREASING STUDENTS BASIC SCIENCE PROCESS SKILLS THROUGH THE IMPLEMENTATION OF LEARNING CYCLE 5E MODELS OF CLASS VIII G SMP NEGERI 22 SURAKARTA CLASS YEAR 2012 2013 | Baskoro Adi Prayitno | Pendidikan Biologi 7363 15474 1 SM

0 0 12

THE EFFECT OF STUDYING PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TO THE X GRADE OF SMA NEGERI 6 SURAKARTA STUDENTS CRITICAL THINGKING ABILITY IN ACADEMIC YEAR 2012 2013 | Joko Ariyanto | Pendidikan Biologi 7359 15468 1 SM

0 1 12

THE USE OF CLUSTERING TECHNIQUE TO IMPROVE THE SPEAKING ABILITY OF CLASS X-5 STUDENTS OF SMA 1 GEBOG KUDUS IN ACADEMIC YEAR 20132014

0 0 17