S JEP 1203009 Chapter1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Pendidikan adalah suatu usaha untuk melakukan proses pembelajaran bagi
peserta didik untuk mencapai suatu tujuan pendidikan. Pendidikan tidak
terlepas dari kurikulum pendidikan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah. Di
Indonesia sendiri menggunakan kurikulum 2013 sebagai acuan untuk
melaksanakan proses pembelajaran di sekolah, meskipun masih ada beberapa
sekolah yang masih menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) atau disebut juga kurikulum 2006. Adapun tujuan dari kurikulum 2013
di harapkan menghasilkan generasi yang produktif, kreatif, dan inovatif.
Termasuk juga dalam pembelajaran bahasa Jepang, hasil dari pembelajaran
tersebut yakni peserta didik dapat berkomunikasi dengan lingkungannya.
Untuk dapat berkomunikasi pembelajar menggunakan bahasa sebagai alat
komunikasi untuk menyampaikan perasaan, permohonan, keinginan dan yang
lainnya. Menurut Sutedi (2011, hlm.39) pembelajar bahasa Jepang dituntut
untuk menguasai keempat keterampilan berbahasa mulai dari mendengar (kiku
ginou), berbicara (hanasu ginou), membaca (yomu ginou), dan menulis (kaku
ginou). Diantara keempat keterampilan berbahasa tersebut keterampilan

berbicara (hanasu ginou) memiliki kedudukan yang sangat penting dalam

pembelajaran bahasa Jepang.
Berbicara

merupakan

suatu

proses

kompleks

karena

melibatkan

keterampilan berbahasa yang lain seperti mendengar serta keterampilan sosial
seperti komunikasi. Sebagaimana menurut Tarigan (1983, hlm.15), bahwa
berbicara merupakan “suatu alat untuk mengkomunikasikan gagasan-gagasan
yang disusun serta dikembangkan sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan sang
pendengar atau penyimak”.

Namun,

dewasa

ini

peserta

didik

sering

dihadapkan

berbagai

permasalahan dalam berbicara bahasa Jepang. Hal ini di buktikan pada saat
penulis melakukan observasi di SMA Labschool UPI. Ketika penulis menyuruh
1
Devi Nurjanah, 2016

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ROUND TABLE DALAM MENINGKATKAN
KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA JEPANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2

peserta didik untuk memperkenalkan dirinya di depan kelas ternyata masih
banyak yang mengalami kesulitan berbicara, bahkan ada yang enggan
memperkenalkan dirinya. Karena pada saat berbicara, dibutuhkan pengetahuan
dasar seperti tata bahasa dan ragam kosakata dari bahasa asing tersebut. Hingga
kemudian banyak siswa yang tidak percaya diri untuk berbicara karena takut
salah dalam menyusun kalimat yang akan diucapkan atau salah mengucapkan
kosakata yang dimaksud. Padahal pada hakikatnya seseorang dapat lancar
berbicara dengan suatu bahasa karena ia terbiasa mengucapkan bahasa tersebut.
Selanjutnya berdasarkan hasil angket yang penulis sebarkan kepada siswa yang
menjadi subjek dalam penelitian ini menyatakan bahwa setengahnya (50%)
dari responden kesulitan dalam berbicara bahasa Jepang, kemudian metode dan
teknik pembelajaran bahasa Jepang yang dilaksanakan sebelum diberikan
treatment tidak begitu memberikan banyak kesempatan kepada setengahnya


(50%) dari responden untuk berlatih berbicara dalam bahasa Jepang.
Untuk mengatasi masalah tersebut, diperlukan suatu strategi untuk
meningkatkan kemampuan siswa dalam berbicara bahasa Jepang, yaitu dengan
menggunakan

model

pembelajaran

yang

efektif.

Pemilihan

model

pembelajaran ini sangat penting dalam pembelajaran bahasa, karena
pembelajaran bahasa akan lebih baik jika dilakukan dengan cara yang
menyenangkan agar memberikan kesempatan bagi siswa untuk dapat

mengembangkan kemampuannya. Diantara beberapa model pembelajaran,
penulis menggunakan model pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning).
Model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang
mengutamakan kerjasama diantara siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Model pembelajaran ini memiliki banyak jenis dan cara penggunaannya, dan
dalam pembelajaran bahasa Jepang dapat dilakukan dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif round table.
Round table merupakan suatu strategi pembelajaran yang digunakan untuk

meningkatkan motivasi belajar siswa, karena dapat menjadikan proses belajar
menjadi lebih efektif dan menarik. Dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif round table ini diharapkan setiap siswa dapat berkontribusi aktif
untuk berbicara, dapat mengajukan pertanyaan dan pendapat. Sehingga setiap
Devi Nurjanah, 2016
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ROUND TABLE DALAM MENINGKATKAN
KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA JEPANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3


siswa dapat berkomunikasi untuk menyampaikan informasi kepada anggota
kelompoknya.
Terdapat penelitian sebelumnya yang sejenis yaitu skripsi yang disusun
oleh Mia Mukarromah (2012) dengan judul ”Penggunaan Model Pembelajaran
Kooperatif Round Table dalam Pembelajaran Pola Kalimat Dasar Bahasa

Jepang”. Adapun hasil penelitian tersebut menjelaskan bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, hal ini di
tunjukan berdasarkan hasil dari pengolahan data tes, diperoleh t hitung = 4.66
dengan db = 59 dan nilai t tabel = 2.68 (1%). Karena t hitung (4.66) > t tabel
(2.68), maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis kerja (Hk) diterima sedangkan
hipotesis nol (Ho) ditolak. Dengan demikian hasil ini menunjukan maka model
pembelajaran kooperatif round table efektif digunakan dalam pembelajaran
pola kalimat dasar bahasa Jepang.
Model pembelajaran kooperatif round table memiliki kemungkinan efektif
jika digunakan dalam meningkatkan keterampilan berbahasa lainnya. Oleh
karena itu, penulis mengangkat sebuah judul penelitian “Penggunaan Model
Pembelajaran Kooperatif Round Table dalam Meningkatkan Kemampuan
Berbicara Bahasa Jepang” (Studi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas XI SMA


Labschool UPI Tahun Ajaran 2015/2016).

B. Rumusan Masalah Penelitian
1. Identifikasi Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi
identifikasi masalah adalah bagaimana cara untuk meningkatkan
kemampuan berbicara bahasa Jepang pembelajar, khususnya pembelajar
bahasa Jepang kelas XI SMA Labschool UPI. Sebelum mencari solusi
untuk mengatasi masalah tersebut, tentunya harus mengetahui apa saja
penyabab dan kendala/hambatan yang dialami pembelajar dalam berbicara
bahasa Jepang, serta mengetahui terlebih dahulu bagaimana kemampuan
bahasa Jepang yang dimiliki siswa.
Penyebab dan kendala yang dialami pembelajar, diantaranya karena
banyak pembelajar bahasa Jepang yang pintar secara teori, tetapi tidak bisa
Devi Nurjanah, 2016
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ROUND TABLE DALAM MENINGKATKAN
KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA JEPANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4


berkomunikasi dengan bahasa Jepang dikarenakan pada saat proses
pembelajaran kurang memberi kesempatan pada siswa untuk dapat berlatih
berbicara bahasa Jepang di kelas. Selain itu juga karena penguasaan
kosakata yang sedikit, pelafalan bahasa Jepang yang berbeda dengan
bahasa ibu yang biasa digunakan ketika berbicara, kesulitan mengartikan
kosakata bahasa Jepang kedalam bahasa Indonesia yang dapat
berpengaruh terhadap pemahaman pendengar ketika memahami apa yang
disampaikan oleh pembicara, kurangnya kepercayaan diri dalam berbicara
karena takut salah apabila berbicara tidak sesuai dengan konteks kalimat
yang benar.
Setelah mengetahui penyebab dan hambatan, diperlukan suatu strategi
pembelajaran yang tepat. Diantaranya dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif round table. Dengan model pembelajaran
kooperatif akan memudahkan siswa untuk aktif dalam pembelajaran, dapat
bekerjasama dalam menyelesaikan tugas dalam kelompok tersebut.
Setelah proses pembelajaran yang dianggap tepat itu dilaksanakan,
maka perlu untuk mengetahui kemampuan berbicara siswa dalam bahasa
Jepang sebelum dan setelah diterapkannya model pembelajaran kooperatif
round table, apakah hasilnya signifikan atau tidak, serta akan berdampak


pada kesimpulan apakah anggapan dan hipotesis yang mengatakan bahwa
proses pembelajaran yang dimaksud dapat meningkatkan kemampuan
berbicara bahasa Jepang atau tidak.

2. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas,
maka penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut :
a. Bagaimana kemampuan berbicara bahasa Jepang siswa sebelum
menggunakan model pembelajaran kooperatif round table?
b. Bagaimana kemampuan berbicara bahasa Jepang siswa setelah
menggunakan model pembelajaran kooperatif round table?
c. Adakah hasil yang signifikan antara sebelum dan sesudah
menggunakan model pembelajaran kooperatif round table?
Devi Nurjanah, 2016
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ROUND TABLE DALAM MENINGKATKAN
KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA JEPANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5


d. Bagaimana respon siswa setelah menggunakan model pembelajaran
kooperatif round table?
3. Batasan Masalah Penelitian
Pada saat pelaksanaan penelitian, agar penjelasan tidak keluar dari
perumusan masalah yang telah di gariskan sebelumnya dan agar penelitian
menjadi lebih terarah, maka penulis membatasi pada masalah yang akan di
teliti. Adapun batasan masalah tersebut, sebagai berikut :
a. Penelitian ini akan meneliti pada siswa kelas XI di SMA Labschool
UPI.
b. Penelitian ini akan meneliti tentang kemampuan berbicara bahasa
Jepang dengan kalimat sederhana yang digunakan dalam kegiatan
sehari-hari serta sesuai dengan buku pelajaran bahasa Jepang
“SAKURA” jilid 2.
c. Penelitian ini akan meneliti efektivitas penerapan model pembelajaran
kooperatif round table jika diterapkan pada siswa kelas XI di SMA
Labschool UPI dalam usaha meningkatkan kemampuan berbicara
dalam bahasa Jepang.
d. Penelitian ini akan meneliti respon siswa mengenai penggunaan
model pembelajaran kooperatif round table dalam meningkatkan

kemampuan berbicara bahasa Jepang.

C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Mengetahui kemampuan berbicara bahasa Jepang siswa sebelum
menggunakan model pembelajaran kooperatif round table.
2. Mengetahui

kemampuan

berbicara

bahasa

Jepang

siswa

setelah

menggunakan model pembelajaran kooperatif round table.
3. Mengetahui apakah ada hasil yang signifikan antara sebelum dan sesudah
menggunakan model pembelajaran kooperatif round table.
4. Mengetahui respon siswa setelah menggunakan model pembelajaran
kooperatif round table.
Devi Nurjanah, 2016
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ROUND TABLE DALAM MENINGKATKAN
KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA JEPANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6

D. Manfaat/Signifikansi Penelitian
Manfaat yang diharapkan dengan pelaksanaan penelitian ini meliputi :
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
dan wawasan mengenai model pembelajaran kooperatif round table dalam
meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Jepang.
2. Manfaat Praktis
a.

Bagi peneliti
Memberikan wawasan yang baru mengenai perubahan kemampuan
berbicara bahasa Jepang setelah menggunakan model pembelajaran
kooperatif round table.

b.

Bagi Institusi Pendidikan
Dengan penelitian ini diharapkan bisa menjadi salah satu alternatif
metode pembelajaran dan pengajaran bahasa Jepang, khususnya
dalam meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Jepang.

c.

Bagi Siswa
Memberi

informasi

pembelajaran

pada

kooperatif

siswa dalam
round

table

menggunakan
dalam

model

meningkatkan

kemampuan berbicara bahasa Jepang.

E. Struktur Organisasi Skripsi
Dalam laporan hasil penelitian ini, akan ditulis dalam lima bab agar
informasi didalamnya lebih jelas, yaitu bab pendahuluan, bab kajian pustaka,
bab metode penelitian, bab temuan dan pembahasan, dan bab simpulan,
impikasi dan rekomendasi.
Dalam bab pendahuluan, berisi tentang latar belakang penelitian, rumusan
masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat/sigmifikansi penelitian, dan
struktur organisasi skripsi.
Bab kajian pustaka memaparkan tentang materi atau teori belajar terutama
pengertian dan penjelasan tentang model pembelajaran kooperatif, khususnya

Devi Nurjanah, 2016
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ROUND TABLE DALAM MENINGKATKAN
KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA JEPANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7

tipe round table dan kemampuan berbicara bahasa Jepang, penelitian
terdahulu yang relevan, kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian.
Dalam bab metode penelitian menguraikan tentang desain penelitian yang
digunakan, partisipan yang terlibat dalam penelitian ini, populasi dan sampel,
penguraian instrumen penelitian yang diguanakan, penjabaran prosedur
penelitian secara kronologis, teknik pengumpulan data dan teknik analisis
data.
Selanjutnya pada bab temuan dan pembahasan menguraikan pengolahan
data pre-test dan post-test, pengolahan data angket, hasil penelitian
kemampuan berbicara, serta pembahasan.
Adapun pada bab simpulan, implikasi dan rekomendasi menyampaikan
kesimpulan dari hasil penelitian, serta saran untuk penelitian selanjutnya
sesuai dengan hasil yang telah didapatkan dalam penelitian.

Devi Nurjanah, 2016
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ROUND TABLE DALAM MENINGKATKAN
KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA JEPANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu