Laporan Praktikum Semester I Kimia Dasar

I.
II.
III.

ACARA
TANGGAL
TUJUAN

: IV. Analisa Asam Lemak Bebas ( ALB / FFA )
: 8 Oktober 2014
: Untuk mengetahui cara analisis kandungan asam
lemak bebas pada CPO dan PKO.

IV.

DASAR TEORI
Asam Lemak Bebas (ALB) atau free fatty acid (FFA), adalah
asam yang di bebaskan pada hidrolisa dari lemak. Terdapat berbagai
macam lemak, tetapi untuk perhitungan, kadar ALB minyak sawit
dianggap sebagai Asam Palmitat (berat molekul 256).
Daging kelapa sawit mengandung enzim lipase yang dapat

menyebabkan kerusakan pada mutu minyak ketika struktur seluler
terganggu. Enzim yang berada didalam jaringan daging buah tidak
aktif karena terselubung oleh lapisan vakuola, sehingga tidak dapat
berinteraksi dengan minyak yang banyak terkandung pada daging
buah. Masih aktif di bawah 15 derajat C dan non aktif dengan temp
diatas 50 derajat C. Apabila trigliserida bereaksi dengan air maka
menghasilkan gliserol dan asam lemak bebas. Pengertian asam lemak
dan asam lemak bebas berbeda.
Minyak kelapa sawit mempunyai peranan penting dalam
perdangangan dunia berbagai industri. Baik pangan maupun non
pangan banyak mengunakannya sebagai bahan baku. Beradasarkan
peran dan kegunaan minya sawit itu, maka mutu dan kualitasnya harus
diperhatikan sebab sangat menentukan harga dan nilai komoditas
ini.Dalam hal ini syarat mutu diukur berdasarkan spesifikasi standar
mutu internasional yaitu meliputi kadar ALB, ari ,kotoran,
logam,peroksidadan ukuran pemucatan.
ALB dengan konsentrasi tinggi dalam minyak kelapa sawit
sangat merugikan. Tingginya ALB ini mengakibatkan rendeman
minyak turun sehingga mutu minyak menjadi menurun. Apabila kadar
ALB pada CPO meningkat melebihi standar mutu yang telah

ditetapkan maka CPO tersebut tidak dapat dijual. Hal ini menyebabkan
kerugian pada perusahaan penghasil CPO.

Kenaikan kadar ALB ditentuka pada saat tandan buah sawit
dipanen sampai tandan diolah dipabrik. Pembentukan ALB pada buah
disebabkan pecahya membran vacuola (yang memisahkan minyak dari
komponen sel ), sehingga minyak bercampur dengan air sel. Dengan
dikatalisir oleh enzim lipase, lemak terhidrolisa membentuk ALB dan
gliserol. Semakin lama reaksi ini berlangsung, maka semakin banyak
ALB yang terbentuk.
CPO (crude palm oil) adalah sejenis minyak yang diperoleh dari
hasil pengolahan kelapa sawit. CPO atau minyak sawit merupakan
bahan baku pembuatanes krim, margarin, sabun, lilin, krim pencuci,
bahan kosmetik dan obat-obatan.Dalam pengolahan kelapa sawit
rakyat menjadi CPO (crude palm oil)selain penentuan pada parameter
ada faktor-faktor yang mempengaruhi mutu produk yang dihasilkan,
yaitu: kotoran,air, dan asam lemak bebas.
Kotoran adalah jenis benda asing yang tidak larut dan tidak
dapat melalui saringan 325 Mesh. Adanya kotoran yang relaif tinggi
dapat mengurangi sifat dinamikan yang unggul dari vulkanisasi kelapa

sawit, kalor timbul dan tahan lenturnya dapat mengganggu pembuatan
vulkanisasi tipis.Kadar air yang berlebih dapat mengurangi kualitas
CPO. Kandungan maksimal air dalam CPO yaitu : 0,1%.
Asam lemak bebas ( ALB ) atau Free fatty acids ( FFA )
terbentuk karena terjadinya proses hydrolisa minyak menjadi asamasamnya. Kadar maksimum asam lemak bebas dalam CPO yang
diharapkan adalah tidak lebih dari 0,03%, lebih dari itu maka minyak
akan terasa masam dan berbau kurang sedap. Semakin rendah kadar
asam lemak bebasnya maka makin bagus kualitas minyak dan semakin
tinggi harga jual minyak. Asam lemak yang terkandung dalam CPO
berupa asam palmitat, asam stearat, asam oleat dan asam linoleat.
Minyak goreng berfungsi sebagai penghantar panas, penambah
rasa gurih, dan penambah nilai kalori bahan pangan. Mutu minyak
goreng ditentukan oleh titik asapnya, yaitu suhu pemanasan minyak
sampai terbentuk akrolein yang tidak diinginkan dan dapat

menimbulkan rasa gatal pada tenggorokan. Makin tinggi titik asap,
makin baik mutu minyak goreng tersebut. Titik asap suatu minyak
goreng tergantung dari kadar asam lemak bebas. Semkin tinggi titik
asap, maka semakin rendah kadar asam lemak bebasnya. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa semakin rendah kadar asam lemak bebas

(ALB), maka semakin bagus

kualitas minyak tersebut dan secara

otomatis akan meningkatkan harga jual minyak. Minyak sawit yang
berkualitas yang sesuai dengan standart mutu penerimaan ekspor
adalah minyak sawit yang memiliki kadar asam lemak bebas kurang
dari 0,03 %.

V.

ALAT DAN BAHAN
A. Alat
1. Timbangan Analitis
2. Gelas Beaker 250 ml
3. Buret dan Statif
4. Erlenmeyer 250 ml
5. Pipet Tetes
6. Filler
7. Gelas Ukur 250 ml

8. Corong
9. Pipet Gondok
B. Bahan
1. NaOH 0,1 N
2. Indikator Fenolplaten
3. Alkohol Netral

: 1 Buah
: 1 Buah
: 1 Buah
: 1 Buah
: 1 Buah
: 1 Buah
: 1 Buah
: 1 Buah
: 1 Buah
: Secukupnya
: 3 Tetes
: 15 ml


4. Minyak Jelanta
5. N-hexane

VI.

: 3 gr
: 10 ml

CARA KERJA
1. Para asisten mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
pada praktikum.
2. Asisten memanggil perwakilan setiap kelompok untuk mengambil
minyak.
3. Setiap kelompok memperoleh minyak jelanta sebanyak 3 gr.
4. Minyak jelanta yang telah ditimbang sebanyak 3 gr dengan
menggunakan timbangan analitis dimasukkan kedalam erlenmeyer.
5. Asisten kembali memanggil perwakilan setiap kelompok dengan
orang yang berbeda untuk menambahkan 10 ml n-hexane dan 15
ml alkohol netral ke dalam erlenmeyer yang telah berisi minyak
jelanta.

6. Minyak Jelanta ditetesi indikator fenolplaten sebanyak 3 tetes.
7. Titrasi dilakukan dengan menggunakan larutan NaOH 0,1 N.
8. Asisten membuka kran buret secara pelan-pelan untuk meneteskan
titran ke dalam erlenmeyer.
9. Praktikan menggoyang-goyangkan erlenmeyer secara perlahan.
10. Titrasi dihentikan pada saat terjadi perubahan warna menjadi
merah keemasan dan tidak mau hilang saat penggoyangan.
11. Praktikan mencatat volume NaOH yang terpakai dengan melihat
batas cairan dalam buret.
12. Masing-masing Praktikan melakukan perhitungan untuk mencari
kadar asam lemak bebas dengan menggunakan rumus :

% FFA/ALB =

volume NaOH × N NaOH × BM asamlemak
×
berat sample x 1000

100 %
BM Palmitat = 256 (CPO)

BM Laurat
= 200 (PKO)

VII.

HASIL PENGAMATAN
A. Tabel Hasil Pengamatan dan Perhitungan Volume
No
1
2
3

Ulanga
n
VII
VIII
IX
Rerata

Volume

Vo
Vt
8,8
10,9
13,9
11,2

11,2
13,9
18
14,4

Vt – Vo
2,4
3
4,1
3,2

1. Kelompok VII
Diketahui : Vo = 8,8

Ditanya
Jawab

Vt = 11,2
:V?
: V = Vt – Vo
= 11,2 – 8,8
= 2,4

2. Kelompok VIII
Diketahui : Vo = 10,9
Vt = 13,9
Ditanya : V ?
Jawab
: V = Vt – Vo
= 13,9 – 10,9
=3
3. Kelompok IX
Diketahui : Vo = 13,9
Vt = 18

Ditanya : V ?
Jawab
: V = Vt – Vo
= 18 – 13,9
= 4,1

Per. Warna
Awal
Akhir
Kuning
Kuning
Kuning
Kuning

Pink
Pink
Pink
Pink

%
FFA
2,04
2,56
3,49
2,69

B. Perhitungan Asam Lemak Bebas ( ALB / FFA )
Dalam perhitungan kali ini, rumus yang akan digunakan adalah :
% FFA/ALB =

volume NaOH × N NaOH × BM asamlemak
×
berat sample x 1000

100 %
Dan
% ∑ FFA/ALB =
1. % ALB1

2,4 ×256 ×0,1
×1 00
3 ×1000

=
=

%ALB 1+%ALB 2+%ALB3
3

61,44
×100
3000

= 0,02048 x 100%

= 2,04 %
2. % ALB2

3 × 256 ×0,1
× 100
3× 1000

=
=

76,8
×100
3000

= 0,0256 x 100%

= 2,56 %
3. % ALB3

4,1× 256 ×0,1
× 1 00
3× 1000

=
=

104,96
×100
3000

= 0,03498 x 100%

= 3,49 %
4. Rerata yang saya dapatkan dari hasil perhitungan diatas, adalah:
% ∑ FFA/ALB

=

%ALB1+%ALB2+%ALB3
3

=

2,04 +2,56+3,49
3

= 2,69 %

C. Beberapa gambar hasil praktikum yang saya dapatkan :
1. Erlenmeyer, yang akan kita gunakan untuk tempat minyak
jelanta sebanyak 3 gr.

2. Erlenmeyer yang telah berisi minyak jelanta sebanyak 3 gr

3. Minyak jelanta yang telah dicampur dengan 10 ml N-hexane
dan 15 ml alkohol netral.

4. Setelah diberikan indikator felonplaten sebanyak 3 tetes.

5. Hasil setelah ditetesi larutan NaOH 0,1 N

VIII. PEMBAHASAN
Asam Lemak Bebas adalah suatu tolak ukur mutu dari suatu
CPO yang mana merupakan minyak yang dihasilkan dari buah kelapa
sawit. Asam lemak bebas atau Free Fatty Acid terjadi karena pada buah
kelapa sawit yang ketika habis dipanen, buah tersebut tidak langsung
diolah melainkan dibiarkan atau tersimpan di tempat panen, yang akan
menyebabkan terjadinya proses hidrolisis pada minyak menjadi asamasamnya.
Sesuai ketetapan yang telah berlaku selama ini, dalam usaha
kelapa sawit selalu diusahakan agar ALB dari suatu kelapa sawit
rendah sehingga randomennya tinggi. Hal ini disebabkan karena
dengan

adanya

asam

lemak

bebas

yang

tinggi

dari

sawit

mengakibatkan produksi minyak dari sawit menurun sehingga dapat
beresiko mengalami kerugian. Oleh karena itu, dalam suatu usaha
minyak sawit diusahakan agar ALB dari suatu minyak serendah
mungkin agar dapat menghasilkan minyak yang berkualitas/bermutu
sehingga harga jual tinggi dan memperoleh keuntungan.
Pada praktikum kali ini kami akan melakukan analisa kadar
asam lemak bebas terhadap minyak. Kami tidak menggunakan minyak
CPO dan PKO tetapi menggunakan minyak jelanta dengan alasan
tertentu. Minyak jelanta adalah minyak sisa dari hasil penggorengan
makanan.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis kadar asam
lemak bebas dari minyak jelanta diawali dengan menimbang minyak
jelanta yang akan digunakan yaitu sebanyak 3 gr. Minyak jelanta yang
telah ditimbang dimasukkan kedalam erlenmeyer. Langkah selanjutnya
adalah dengan menambahkan N-hexane sebanyak 10 ml dengan
menggunakan pipet ukur, lalu diikuti dengan menambahkan alkohol
netral sebanyak 15 ml dengan menggunakan gelas ukur, seharunya
kami menggunakan pipet ukur, tetapi asisten mengalami kesulitan
dikarenakan pipet ukur yang telah rusak. Dan selanjutnya melakukan
penetesan indikator fenolplaten (pp) sebanyak 3 tetes. Kemudian
melakukan titrasi dengan menggunakan larutan NaOH 0,1 N
secukupnya hingga terjadi perubahan warna yang permanen dari warna
kuning menjadi warna merah.
Tujuan titrasi adalah untuk mencapai titik ekuivalen. Titik
ekuivalen yaitu titik dimana jumlah mol ekuivalen titran sama dengan
jumlah mol ekuivalen produk. Untuk menentukan kapan titran
berhenti, sebelum melakukan titrasi perlu ditambahkan terlebih dahulu
indikator. Indikator yang digunakan pada pratikum ini yaitu indikator
fenolplaten (pp). Indikator PP disini berfungsi untuk menentukan titik
akhir yaitu ditandai dengan perubahan warna pada minyak jelanta yang
digunakan menjadi merah dari warna semula yang kuning. Titik akhir
yaitu titik dimana indikator mulai berubah warna. Titik akhir
diharapkan sedekat mungkin dengan titik ekuivalen agar hasil yang
didapatkan valid.
Selanjutnya para praktikan mencatat volume NaOH yang
terpakai dalam proses analisa asam lemak bebas. Langkah terakhir
adalah seluruh praktikan melakukan perhitungan untuk mencari kadar
asam lemak bebas dengan menggunakan rumus.
Jadi, dari hasil perhitungan diperoleh kadar asam lemak bebas
dalam 3 gram minyak jelanta adalah 2,56 %. Dari hasil tersebut dapat
dianalisa mutu dari minyak jelanta. Seperti yang telah kita ketahui

bahwa standar ALB adalah 0,03 %. Jika ALB dari suatu minyak jelanta
lebih dari 0,03 % berarti minyak jelanta sangat kurang bermutu /
kurang berkualitas.
Kadar asam lemak bebas pada suatu minyak jelanta mencapai
2,56 % bahkan lebih dikarenakan minyak jelanta adalah minyak yang
telah digunakan dalam proses penggorengan suatu makanan atau
minyak sisa dari suatu penggorengan. Minyak ini sangat berbahaya
bagi kesehatan karena dapat menyebabkan penyakit jantung koroner
dan lain-lain, terutama pada seseorang yang telah mencapai usia senja.
IX.

KESIMPULAN
Dari hasil praktikum acara analisa asaml lemak bebas yang
dilakukan di laboratorium kimia, ada beberapa yang dapat saya
simpulkan, yaitu :
1. Asam lemak bebas terbentuk karena terjadinya proses hidrolisis
minyak menjadi asam-asam.
2. Asam lemak bebas merupakan salah satu indikator mutu minyak.
3. Standar Asam Lemak Bebas adalah 0,03 %.
4. Rumus untuk mencari kadar Asam Lemak Bebas adalah sebagai
berikut :
%

FFA/ALB

=

volume NaOH × N NaOH × 256(BM asam palmiat)
× 100
berat contoh
5.

Rerata hasil perhitungan kadar ALB1, ALB2, ALB3 = 2,69 %

6. Semakin rendah kadar ALB dari suatu CPO semakin tinggi kualitas
minyak, dan sebaliknya.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2014. Petunjuk Praktikum Kimia Dasar. Institut Pertanian Stiper:
Yogyakarta.
Midle camp, Catherin. 1985. Panduan Belajar Kimia Dasar. PT. Gramedia:
Jakarta.
Respati, dkk. 1982. Dasar-Dasar Ilmu Kimia. Aksara Baru: Yogyakarta.

Yogyakarta, 11 Oktober 2014
Mengetahui
Co. Ass

Praktikan

(Muhammad Rais Kabiran)

(Pujiansyah)