LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK PENANGANAN HASI

Nilai :

LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNIK PENANGANAN HASIL PERTANIAN
Karakteristik Fisik Bahan Hasil Pertanian
(Bentuk Dan Ukuran)

Oleh:
Nama

: Daud Abdulah Zubaidi

NPM

: 240110120004

Hari, Tanggal Praktikum

: Selasa, 9 September 2011

Waktu/Shift


: 8:30 WIB / ShiftA1

Asisten

: Rizky Arini

LABORATORIUM PASCA PANEN DAN TEKNOLOGI PROSES
JURUSAN TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2014

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bahan-bahan hasil pertanian mempunyai bentuk dan ukuran yang tidak
seragam, maka dari itu diperlukan ilmu untuk mengukur dan menganalisa
bentuk dan ukuran bahan hasil pertanian untuk mengklasifikasinya kedalam
keseragaman bentuk. Dalam dunia industri penanganan hasil pertanian

merupakan salah satu komponen penting dalam proses pasca panen
penanganan ini dapat dilakukan dengan teknik grading atau sortase sehingga
diperlukan pengetahuan tentang karakteristik bahan tersebut, selain itu dalam
penanganan hasil pertanian dibutuhkan juga beberapa alat dan mesin yang bisa
mempermudah proses penanganan. Mesin-mesin yang akan di buat
berdasarkan karakteristik dari bahan itu sendiri khususnya memperhatikan
karakteristik hasil pertanian dari sisi bentuk.
Konsumen tertentu memiliki penerimaan tertentu mempertimbangkan
karakteristik fisik. Bentuk dan ukuran berat dan warna yang seragam menjadi
pilihan konsumen. Untuk mencegah kerusakan seminimal mungkin,
diperlukan pengetahuan tentang karakteristik watak sifat teknik bahan hasil
pertanian yang berkaitan dengan karakteristik fisik, mekanik dan termis. Oleh
sebab itulah kami melakukan praktikum mengenai karakteristik fisik bahan
hasil pertanian untuk klasifikasi standar bentuk dan ukuran produk hasil
pertanian.
1.2 Tujuan
 Menentukan bentuk suatu bahan hasil pertanian berdasarkan ukuran,


kebundaran dan kebulatan.

Menentukan hubungan antara bentuk suatu bahan hasil pertanian dengan
volume dan luas permukaannya.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Bentuk dan Ukuran Bahan
Bentuk dan ukuran adalah dua karakteristik yang tidak dapat
dipisahkan dalam hal objek fisik bahan dan keduanya diperlukan untuk
pendeskripsiam karakteristik suatu bahan secara jelas.
Ada beberapa kriteria yang dapat digunakan untuk menjelaskan bentuk
dan ukuran bahan hasil pertanian, yaitu :
2.1.1

Bentuk acuan (charted standard)
Dalam metode ini, permukaan dari potongan memanjang dan
melintang sampel atau bahan diukur dan kemudian dibandingkan dengan
bentuk-bentuk yang sudah ada pada bentuk acuan (chart standard).

2.1.2


Kebundaran (roundness)
Kebundaran adalah suatu ukuran ketajaman sudut-sudut dari suatu
benda padat. Nilai kebundaran suatu bahan berkisar 0-1. Apabila nilai
kebundaran suatu bahan hasil pertanian mendekati 1, maka bentuk bahan
tersebut mendekati bundar.

2.1.3

Kebulatan (shericity)
Sphericity dapat didefinisikan sebagai perbandingan antara
diameter bola yang mempunyai volume sama dengan objek dengan
diameter bola terkecil yang dapat mengelilingi objek. Seperti halnya nilai
kebundaran, nilai kebulatan suatu bahan juga berkisar antara 0-1. Apabila
nilai kebulatan suatu bahan hasil pertanian mendekati 1 maka bahan
tersebut mendekati bentuk bola (bulat).

2.1.4

Pengukuran dimensi sumbu
Untuk objek-objek yang berukuran kecil seperti biji-bijian, garis

besar proyeksi dari setiap sampel dapat diukur dengan menggunakan
sebuah alat photo pembesar (photographic enlanger), namun secara
sederhana dapat pula dilakukan dengan metode proyeksi dengan
menggunakan OHP (Over Head Projector)

2.1.5

Kemiripan terhadap benda-benda geometri

Selain membandingkan dengan bentuk standar, penentuan bentuk
bahan hasil pertanian dapat juga ditentukan dengan melihat kemiripan
dengan benda-benda geometri tertentu, yaitu bulat memanjang, bulat
membujur, dan kerucut berputar atau silinder. Setelah diketahui bentuk
bahan berdasarkan kemiripan terhadap benda-benda geometri, maka
volume dan luas permukaan bahan dapat dihitung.
Dibawah ini ada sebuah table standar karakteristik fisik. Dengan
menggunakan tersebut bentuk produk dapat ditentukan berdasarkan nomor pada
table atau dengan menggunakan istilah deskriftif seperti yang telah dipersiapkan
untuk buah dan sayur. Dalam bentuk acuan dikenal beberapa istilah yang dapat
digunakan untuk memeriksa suatu objek. Adapun istilah dan perian objek dari

bentuk acuan dapat dilihat di tabel 1.1
Tabel 1.1 Istilah dan deskripsi objek dari bentuk acuan
Bentuk

Deskripsi

Bundar (Round)

Menyerupai bentuk bulatan (spheroid)

Oblate

Datar pada bagian pangkal dan pucuk atau puncak

Kerucut (Conic)

Meruncing ke arah bagian puncak

Bujur telur (Ovate)


Bentuk seperti telur dan melebar pada bagian
pangkal

Berat sebelah atau

Poros yang menghubungkan pangkal dan puncak

miring (Lopsided)

tidak tegak lurus melainkan miring

Bujur telur
terbalik (Obovate)
Bulat panjang (Elliptical)
Kerucut
terpotong (Truncate)
Tidak
seimbang (Unequal)
Ribbed


Seperti telur terbalik
Menyerupai bentuk elips (bulat panjang)
Kedua ujungnya mendatar atau persegi
Separuh bagian lebih besar daripada yang lain
Pada potongan melintangnya sisi-sisinya
menyerupai sudut-sudut

Teratur (Regular)
Tidak teratur (Irregular)

Bagian horizontalnya menyerupai lingkaran
Potongan horizontalnya sama sekali tidak
menyerupai lingkaran

Sumber :(Mohsenin,1980)
2.2 Over Head Projector (OHP)
OHP merupakan jenis perangkat keras yang sangat sederhana, terdiri atas
sebuah kotak dengan bagian atasnya sebagai landasan yang luas untuk meletakkan
transparansi.Cahaya yang amat terang dari lampu proyektor amat kuat menyorot
dari dalam kotak kemudian dibiaskan oleh sebuah lensa khusus, yaitu lensa

fresnel,melewati sebuah transparan ukuran 20 x 25 cm yang ditempatkan di atas
landasan tersebut. Sebuah sistem pemantul cahaya dari cermin dan lensa, yang di
tempatkan di atas kotak landasan, menghasilkan berkas cahaya berbelok 90o.
Dengan lampunya yang amat terang dan sistem optiknya yang efisien,
menghasilkan banyak sekali cahaya sehingga memungkinkan untuk dipergunakan
di ruangan biasa tanpa penggelapan

Gambar 1. Over Head Project (OHP)
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat:
 Jangka sorong,
 penggaris,
 planimeter,

 jangka,
 kertas milimeter block,
 OHP,


 spidol warna.

3.1.2

Bahan:
 Kentang
 Tomat
 Telur

 Wortel
 Jeruk
 Lemon


3.2 Prosedur Percobaan
3.2.1 Menentukan kebundaran (roundness) kentang, tomat, dan telur dengan
menggunakan OHP
a. Bahan ditempatkan pada OHP sehingga bahan dapat diproyeksikan
b. Proyeksi bahan digambar pada kertas milmeter blok
c. Luas proyeksi terbesar ditentukan dari bahan dalam posisi bebas (Ap)

dan luas lingkaran terkecil (Ac) yang membatasi proyeksi bahan (Ap)
dengan planimeter.
d. kebundaran (roundness) bahan dihitung dengan menggunakan
persamaan sebagai berikut:
2
Ap r 1
Roundness ( Rd )=
= 2

Ac r 2
 Dimana r1 = diameter dalam, dan r2 = diameter luar




3.2.2

Menentukan kebulatan (Sphericity) tomat dan jeruk
a. Sumbu-sumbu dari bahan diukur, yang terdiri dari sumbu a (sumbu
terpanjang/mayor), b (sumbu pertengahan/intermediet) dan c (sumbu
terpendek/minor).
b. Kebulatan (sphericity)

bahan

dihitung

dengan

menggunakan

persamaan sebagai berikut:
1




(abc) 3
sphericity=
a
Rumus ini hanya berlaku jika asumsi bahan berbentuk elips.


3.2.3

Menentukan volume dan luas permukaan teoritis wortel, lemon, dan jeruk
a. Sumbu a, b dan c dari bahan diukur
b. Kemiripan bahan ditentukan terhadap bentuk-bentuk geometri: bulat
memanjang, bulat membujur dan kerucut berputar atau silinder
c. Volume dan luas permukaan teoritis bahan dihitung dengan ersamaan
dibawah ini:
 Bulat Memanjang:

4
V = ( π . a.b 2 )

3


S=2 . π .b2 +2. π

a.b −1
sin e
e





[

21

( )]

b
e= 1−
a

2

 Keterangan :
 V = volume
 S = luas permukaan
 a = sumbu memanjang elips (major axes)
 b = sumbu membujur elips (minor axes)
 e = eksentrisitas











Bulat Membujur:



Kerucut Berputar:

4
V = (π . a2 . b )
3
b 2 1+e
S=2 . π . a2 +π ln
1−e
1e

[




V=




( )]

b
e= 1 −
a

(3π )h (r

1

2

2

2 +r 1 . r 2 +r 2
2

[

)

S=π ( r 1 + r 2 ) h2 + ( r 1−r 2 )2

1

]2


 Keterangan :
 r1 = jari-jari pada dasar kerucut
 r2 = jari-jari pada bagian atas kerucut
 h = tinggi benda


















BAB IV



HASIL




4.1 Data Hasil pengukuran tiap kelompok di shift A1



4.1.1 Kelompok 1



P























e

k

r

r

a

b

c

h

R

Sp

V

S













(m

(

(

(m

(

(

n
g





a

(

(

m
a
t
a
n


(
b
a
h
a
n



)
R























o

1

6

9

-

-

-

-

0,

-

-

-

u

















n

2





-

-

-

-



-

-

-

d



6

9









0,







-

3

-

-

-

-

-

-

-

n







e

5

8

0,

s
s
(
t
o

m
a
t


)
S























p

1

-

-

49

6

3

-

-

0,

-

-

h















e

2

-

-







-

-



-

-

r







52

6

4





1,





i

3

-

-

-

-

-

-

-









c

52

6

4

1,

i
t
y
(
j
e
r
u
k
)



K























e

1

2

1

-

-

-

11

-

-

1

1

m
i
r
i
p
a
n
b
e
n
d
a
d
e
n
g
a
n
g
e
o
m
e
t
r
i
(



Tabel 1. Hasil pengukuran bentuk dan ukuran



Perhitungan

1. Roundness
 Tomat 1
AP
 Rd =
AC

 Tomat 2
AP
 Rd =
AC

 Tomat 3
AP
 Rd =
AC

2. Sphericity

=

r 12
r 22

2

=

67
=0,5541975309
2
90

=

60
=0,4444444444
902

=

57 2
=0,4195506198
882

2

=

=

r1

2

r2

r 12
r 22

2

 Jeruk 1
a.b.c
49,5 . 63,2. 34,7
¿
¿
¿
¿
 Sp =
=
¿ 1/3
¿1 /3
¿
¿
¿
¿

 Jeruk 2



a.b.c
¿
¿
Sp =
¿ 1/3
¿
¿

52,95 .63,1 . 42,1
¿
¿
=
¿ 1/ 3
¿
¿


 Jeruk 3



a.b.c
52,05 .67,9 . 45,0
¿
¿
¿
¿
Sp =
=
¿ 1/3
¿1 /3
¿
¿
¿
¿


3. Volume dan luas Permukaan
 Kerucut berputar/silinder (wortel)

r 1 2+ ¿
 V=( π
¿ h¿
3

r 1 . r 2 + r 22 ) = 130144,7022 mm3 = 1,301447022

x 10-4 m3




r 1+ r 2
h +( r 1−r 2 )
S= π
¿(¿ ¿ 2 )
¿
¿
¿
22,8+14,2
2
118,9 +(22,8−14,2)
= π
¿ (¿¿ 2)
¿
¿
¿
= 13856,91376 mm2
= 1,385691376 x 10-2 m2



4.1.2 Kelompok 2

2

















r2

a

b

c

h





V

S

amat

K













R

S





(

(

(

(

(

(

(

(





4

6















-

-

-

-

-

-

-





4

8















-

-

-

-

-

-

-





5

6















-

-

-

-

-

-

-













-

3



-

5



1

6

-

-











2

-

-

5

3

Roun
s
(Telu
r)

1

2

3

Sphe
ricity





r1

dnes













Peng
an





(Tom
at)


0

0

0







-

-













3

-

-

0

-

-

0









3

-

-







1

-

-







5

5

2





1

4







-

-









-

-

-

-

0





-

-





1,

3,

Kemi
ripan
baha
n
deng
an
geom
etri



(Men
timu
n)


Tabel 2. Data Hasil Pengukuran Kelompok 2




4.2

Perhitungan

A. Perhitungan kelompok 2

1. Telur
2
2
r1
48
 Rd1 =
=
= 0,513
2
2
r2
67
r1 2
46 2
 Rd2 =
=
= 0,314
r2 2
822
r1 2
502
 Rd3 =
=
= 0,540
r2 2
682
2. Tomat




1

1

3
Sp1 = (a b c)
a

3
= ( 60,5 x 53 x 34,25 )
60,5

Sp2 = (a b c)
a

1
3

= 0,791
1
3

= ( 59,35 x 35,65 x 30 )
59,35

= 0,672

1

1

3
Sp3 = (a b c)
a

3
= ( 50,65 x 58,55 x 27,15 )
50,65


3. Mentimun

= 0,852

V=

4
3



e=

[ ( )]

=



S = 2π b2 + 2π

ab
e



( πa b2 ) =

4
( π x 0,148 x 0,043252 )
3

= 1,159 x 10-3

m3



b
1a

2 1
2

= 2π (0,04325)2 + 2π

[(

0,04325
10,148

2 1
2

)]

= 0,956

sin-1 e

0,148 x 0,04325
0,956

sin-1 0,956 = 3,207 m2





4.1.3 Kelompok 3

Pen























ga

k

r1

r2

a

b

c

h

R

S

V

S

mat





an

(

(

















































6

5

2











6

5

2















(Ba
han
)


Ro



und

1

nes
s
(Ke
nta
ng)



Sph
eric
ity



(To
mat
)


2

3






7

9





8

1





8

1













1

2



0,

0,

0,














0,

0,


6

3


Ke

5

2





0,




miri
pan
Ben
da
den



gan

1











2

7,

1

1,

0,

Geo
met
ri
(Wo



rtel)


Tabel 3. Hasil Pengukuran Bentuk dan Ukuran (Kelompok 3)




Perhitungan



1 Roundness Kentang (RD) =

2

Ap
Ac

=

r1
2
r2

r 12
78 2 cm
=
= 0,614529936 = 0,615
r 22
99,52 cm
r 12
822 cm
 Rd2 (kentang) =
=
= 0,536033163 = 0,536
r 22
112 2 cm
2
2
r1
80 cm
 Rd3 (kentang) =
=
= 0,58049886 = 0,58
2
2
r2
105 cm
 Rd1 (kentang) =



2 Sphericity Tomat (Sp) =

 Sp1 (tomat) =

(a . b . c)
a

1
3

1

1

(a . b . c) 3
a

=

(63,1 x 52,2 x 21,1) 3
63,1

1

1

(a . b . c) 3
a

=

(68,1 x 55,1 x 23,1) 3
68,1

= 0,651575501 =

0,652
 Sp2 (tomat) =
0,65

= 0,649864956 =

 Sp3 (tomat) =

3

(a . b . c)
a

1
3

(65,3 x 51,3 x 24,0)
65,3

=

1
3

= 0,660948185 =

0,661
Kemiripan Benda dengan Geometri (Wortel)
a. Volume (wortel)
π
V=
. h . ( r 12 +r 1 . r 2 +r 22 )

3
π
V=
.139,0 . ( 22,42 +22,4 . 7,7+7,7 2)

3
π
.139,0 . ( 501,76+172,48+59,29 )

V =¿
3
π
V=
.139,0 . 733,53

3
-4
3
3

V =106772,9639 m m = 1,067729639 × 10 m
b. Luas Permukaan (wortel)

()
()

()

()

1
2 2



S=π . ( r 1+ r 2 ) . [ h + ( r 1−r 2 )



S=π ( 22,4+7,7 ) . [ 139,0 + ( 22,4−7,7 )



S=13217,40833 m m2=0,0132217408m2

2

]

2

1
2 2

]








4.1.4 Kelompok 4























K

r1

r2

a

b

c

h

R

Sp

V

S















(m

(m

(m

(m

(m

(m

(

Ro























ud

1

98

11

-

-

-

-

0

-

-

-

ss























(K

2

79

11

-

-

-

-

0

-

-

-























3

69

11

-

-

-

-

0

-

-

-

ne

ent
an
g)



Sp























he

1

-

-

58

45

30

-

-

0,

-

-

ity























(T

2

-

-

57

42

14

-

-

0,

-

-























3

-

-

57

44

10

-

-

0,

-

-

Be























nd

1

-

-

72

55

-

-

-

-

1

0

ric

erl
ur)



a
ge



o

x

me
tri
(Je
ru
k)


Tabel 4. Data Hasil Percobaan Kelompok 4




Perhitungan Kelompok 4:
1.

Kentang
2

2.



Rd1 =



Rd2 =



Rd3 =

2

r1
98
=
= 0,75213 mm
2
2
r2
113
r 12
792
=
= 0,45591 mm
r 22
117 2
r 12
692
=
= 0,38641 mm
r 22
1112

Telur



Sp1 =
Sp2 =

1

1

(a b c ) 3
a

(58,9 x 45,6 x 30,4) 3
58,9

(a b c )
a

1
3

=
=

(57,5 x 42,8 x 14,5)
57,5

1
3

= 0,73655
= 0,57256

3.

(a b c )
a

Sp3 =



1
3

(57,35 x 44,15 x 10,8)
57,35

=

1
3

= 0,52532

Jeruk
 Menggunakan rumus untuk bulat membujur (oblate spheroid).
4
3

V=



( π a2 b )

π . 72,85
(¿¿ 2 x 55,25)
=
4
¿
3

 = 1,228 x 10-3 mm3
e=



2 1
2

[ ( )]
b
1−
a

2 1
2

[ ( )]
55,25
1−
72,85



=



= 0.651
2



S=2 πa



=2 π



= 0,078 m2

+

2

b
π
e

1+e
( 1−e
)

ln

2
72,852 + π 55,25
0.651

+ ln

1+0.651
( 1−0.651
)


4.1.5 Kelompok 5


Pen























gam

K

r1

r2

a

b

c

h

R

S

V

S

atan



















(Ba

(

(

(

(

(

(

(m

(



han)
Rou





















ndn

1

5

8

(jer













uk)

2

5

8




0

ess









0









3

5

8

Sph







erici

1



































1,

2

0






5

7

5







5

7

5







5

7

5







1

4





1

ty




(telu





2

r)







3


Ke



miri

1










1






1







pan
ben



da

×

den
gan
geo
metr
i


(tim
un)


Tabel 5. Data Hasil Percobaan Kelompok 5



4.2

Perhitungan
2

1. Roundness = Rd =


Ket:




Ap r 1
=
Ac r 22

r1 = jari-jari dalam
r2 = jari-jari luar
Ap = jarak terdekat
(a b c )1/ 3
2. Sphericity = Sp =
a
3. Volume dan Luas Permukaan
a) Kerucut berputar / silinder (wortel)

π
) h (r12 + r1r2 + r22)
3
 S = π ( r1+r2) (h2 + ( r1-r2)2)1/2
b) Bulat memanjang (timun)
4
 V=
( π ∙a∙
b2 )
3
b 2 1/2
 e = ( 1- (
))
a


V=(



S = 2 π b2 + 2 π

ab
e

sin-1 e

c) Bulat membujur (jeruk)
4
 V=
( π ∙ a2∙b)
3
b 2 1/2
 e = ( 1- (
))
a

 Rd =

2
S = 2 π a2 + 2 π b
e







Rd1

1+ e
)
1−e

2
Ap r 1
=
Ac r 22
2

-

ln (

r1

2

53
2
83

= 0,407
r2
r 21 522
Rd2 ¿ 2 = 2 = 0,357
r 2 87
2
r 1 562
¿
= 2 = 0,424
Rd3
2
r 2 86
(a b c )1/ 3
Sp =
a
1/ 3
1 /3
(a b c )
(53,95 ∙70 ∙ 56,75)
Sp1 =
=
= 1,109
a
53,95
(a b c )1/ 3
(55,5 ∙71,35 ∙55)1 /3
Sp2 =
=
= 1,084
a
55,5
(a b c )1/ 3
(51,35 ∙73,3 ∙56,86)1 /3
Sp3 =
=
= 1,165
a
51,35
Bulat Memajang (timun)
4
2
V=
( π ∙a∙
b )
3
b 2 1/2
e = ( 1- (
))
a
ab
S = 2 π b2 + 2 π
sin-1 e
e
¿

=
2

-

-

V =

4
3

( π ∙a∙

b

2

) =

4
3

( π ∙ 146,1∙

1,357×10-3 m3
b 2 1/2
47,1 2 1/2
e = ( 1- (
) ) = (1 - (
) ) = 0,677
a
146,1
ab
2
S = 2 π b2 + 2 π
sin-1 e
= 2
π 47,1
e
π

146,1∙ 47,1
0,677

47,1

2

+

) =

2

sin-1 0,677


= 2,735 m2













BAB V



PEMBAHASAN




Pada praktikum ini, dilakukan analisis terhadap bentuk dan ukuran suatu
bahan hasil pertanian untuk dapat menentukan karakteristik suatu bahan
serta bertujuan pula untuk mencegah kerusakan seminimal mungkin.
Sebelum dilakukan analisis terhadap bentuk suatu bahan apakah bahan
tersebut bulat atau bundar, beberapa bahan yang digunakan dalam
praktikum diukur terlebih dahulu. Dari pengukuran di dapat bahwa wortel
tersebut termasuk bahan yang berbentuk kerucut berputar, lemon
berbentuk bulat memanjang, jeruk berbentuk bulat membujur, dan Timun
tersebut termasuk kedalam bentuk bulat memanjang hasil ini didapat dari

dimensinya dan juga eksentrisitasnya sesuai dengan bentuk bahan tersebut
(bulat memanjang, bulat membujur, atau kerucut berputar).


Penentuan bentuk bahan tersebut berfungsi untuk menentukan rumus yang
digunakan dalam menghitung luas permukaan dan volume suatu bahan.
Selain itu, dimensi yang telah diukur dari masing-masing bahan digunakan
untuk perhitungan dalam rumus untuk menentukan perbedaan kebulatan
(sphericity) atau kebundaran (roundness) suatu bahan.



Hasil praktikum kelompok 4 menentukan kebundaran (roundness) dari
kentang hasil semua percobaan hanya percobaan pertama yang dianggap
bundar sebab nilainya hampir mendekati 1, yang lainnya dinyatakan
bahwa masih di anggap jauh dari nilai kebundaran bahan berkisar 0-1,
sebab untuk menentukan bahan tersebut bundar yaitu dilihat dari nilai
bahan hasil pertanian yang mendekati 1. Besar kecilnya nilai kebundaran
suatu bahan dipengaruhi oleh bentuk dan ukuran dari bahan itu sendiri.
Besarnya jari-jari dalam dan luar suatu bahan menentukan kebulatan dari
bahan itu sendiri.



Pada identifikasi kedua yaitu menentukan bahan hasil pertanian untuk
mendapatkan nilai Sphericity dengan bahan telur, dimana Sphericity ini
ialah perbandingan antara diameter bola yang mempunyai volume sama
dengan objek dengan diameter bola terkecil yang dapat mengelilingi
objek. Dapat dilihat hasil percobaannya yaitu pada percobaan telur, dari
hasil perhitungan itu semua hanya pada telur pertama yang dianggap
mendekati bentuk bola atau bentuk bulat, dan untuk nilai Sphericity pada
percobaan kedua dan ketiga masih dianggap jauh dari bentuk kebulatan
sebab sama halnya dengan nilai kebundaran, nilai kebulatan suatu bahan
hasil pertanian mendekati 1 maka bahan tersebut mendekati bentuk bola
(bulat). Dalam menentukan kebulatan atau sphericity dari bahan yang
paling di perhatikan adalah dalam menentukan harga koefisien b dan c,
dimana dalam hal ini nilai dari koefisien c harus selalu lebih kecil dari
koefisien b jadi walaupun kita mengira bahwa nilai perhitungan kita
adalah b tetapi ketika kita menngukur lagi tetapi nilai yang kita ukur
adalah lebih kecil maka asumsi pertama nilai c menjadi nilai b.



Selanjutnya ialah menentukan kemiripan terhadap benda-benda geometri,
seperti pada praktikum kali ini membandingkan buah jeruk dengan
geometri

kerucut

silinder.

Dalam

percobaan

kali

ini

selain

membandingkan dengan bentuk standar, penentuan bentuk hasil pertanian
dapat juga ditentukan dengan melihat kemiripan dengan benda-benda
geometri tertentu, dengan bentuk bahan berdasarkan kemiripan terhadap
benda-benda geometri, maka volume dan luas permukaan bahan dapat
dihitung.


Pada tabel hasil pengamatan , dapat disimpulkan bahwa diperoleh hasil
yang menunjukan bahwa suatu bahan hasil pertanian dari suatu komoditi
mempunyai bentuk dan ukuran yang berbeda-beda hal ini disebabkan
karena komoditas hasil pertanian merupakan komoditas yang hidup
(makhluk hidup) yang memiliki sistem metebolisme dan pemecahan sel
yang berbeda-beda di setiap buahnya sehingga biasanya dalam
penanganannya dilakukan sistem sortasi sebelum bahan hasil pertanian itu
ditangani selanjutnya.












BAB VI



PENUTUP


6.1 Kesimpulan

Dari pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka
dapat disimpulkan bahwa:



Tomat termasuk kedalam klasifikasi bahan yang berbentuk bulat,



sedangkan kentang berbentuk bundar.
Hal yang membedakan antara roundness dan sphericity adalah dimana
roundness itu 2 dimensi atau bundarnya bahan sedangkan sphericity itu 3



dimensi atau kemmiripan dengan bola (bulat).
Nilai luas dan volume bahan berbanding lurus dengan dimensi bahan
tersebut. Semakin besar nilai dimensinya, maka luas dan volume bahan



tersebut semakin tinggi/besar.
Penentuan bentuk bahan tersebut berfungsi untuk menentukan rumus yang



digunakan dalam menghitung luas permukaan dan volume suatu bahan.
Dimensi yang telah diukur dari masing-masing bahan digunakan untuk
perhitungan dalam rumus untuk menentukan kebulatan (sphericity) atau



kebundaran (roundness) suatu bahan.
Jika penentuan kemiripan bahan dengan bentuk geometri kurang tepat,
maka berpengaruh terhadap volume dan luas penampang yang
didapatkannya.



6.2 Saran
 Penjelasan mengenai prosedur praktikum lebih jelas.
 Pastikan praktikan memahami materi praktikum.
 Dalam pembacaan jangka sorong perhatikan ketelitian jangka sorong.
 Lebih teliti dalam melakukan pengamatan tidak tergesa-gesa.







DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Kamarudin. 1991. Sifat Fisik Bahan Pangan. Bogor: Institut
Pertanian Bogor.




Alwi, Zarnizi. 2011. Karakteristik Bahan Hasil Pertanian. Terdapat pada
http://generasimudasukaberkarya.blogspot.com/2011/03/pemurnianzat.html. Diakses pada tanggal 15 September 2014 pukul 20.30 wib.



Hamdani, Dadan. 2013. Karakteristik Fisik Bahan Pertanian. Terdapat Pada :



http://dadanhamdanimuslih.blogspot.com/2013/11/laporan-praktikumkarakteristik-fisik.html Diakses pada tanggal 15 September 2014 pukul
20.30 Wib.



Syarief, Rizal. 1986. Pengetahuan Bahan Pangan Untuk Industri Pertanian.
Bogor: Mediyatama Sarana Perkasa.


Zain, Sudaryanto, dkk. 2014. Penuntun Praktikum Teknik Penanganan



Hasil Pertanian. Universitas Padjadjaran: TMIP Unpad.















LAMPIRAN

















Gambar 1. Bahan Pertanian
















Gambar3. Alat untuk Mengukur

Gambar 2 OHP