Analisis Struktur, Fungsi, dan Makna Tari Tibet pada Budaya Masyarakat Tionghoa di Kota Medan

ABSTRAK
Skripsi ini berjudul Analisis Struktur, Fungsi, dan Makna Tari Tibet pada Budaya
Masyarakat Tionghoa di Kota Medan. Tujuan penelitian dalam ini adalah untuk
mengetahui tiga aspek dari eksistensi Tari Tibet di Kota Medan, yaitu: (a) struktur
pertunjukan tari Tibet, (b) fungsi tari Tibet, dan (c) makna (bahasa dan budaya) tari Tibet.
Metode penelitian dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang ditulis secara
deskriptif. Metode pengumpulan data dilakukan melalui studi lapangan berupa:
wawancara, observasi, perekaman pertunjukan tari, dan pengamatan terlibat, dan studi
kepustakaan. Informan yang didapat di lapangan berjumlah enam orang, terdiri dari satu
orang ketua Perhimpunan Keluarga Besar Wijaya, satu orang guru tari, dan empat orang
penari tari Tibet tersebut yang aktif. Penelitian ini menggunakan tiga teori utama untuk
mengkaji tiga rumusan masalah. Untuk mengkaji struktur pertunjukan tari digunakan
teori kinesiologi dalam etnokoreologi. Untuk mengkaji fungsi digunaklan teori
fungsionalisme oleh Malinowski, dan untuk mengkaji makna (bahasa dan budaya)
digunakan teori semiotik oleh Barthes. Temuan saintifik yang diperoleh dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut: (a) struktur Tari Tibet terdiri dari tiga ragam gerak,
yaitu ฀柏悠฀跨腿, ฀步฀฀, 跨腿踏步蹲 yang mengekspresikan hewan yak dan rasa
syukur kepada Tuhan atas hasil panen, yang didukung oleh busana, properti tari, tata rias
yang kas budaya Tibet; (b) fungsi Tari Tibet sebagai sarana sosial, stimulan, komunikasi,
pengungkapan emosional, hiburan, dan pengintegrasian masyarakat; (c) makna budaya
Tari Tibet adalah ucapan rasa syukur masyarakat Tibet atas hasil panen, makna-makna

bahasa yang ditemukan di Medan adalah menggunakan bahasa Mandarin (bukan bahasa
Tibet), yang terdiri dari istilah untuk pakaian, kegiatan masyarakat, penghormatan dalam
gerak, dan lain-lain.
Kata Kunci: tari Tibet, struktur, fungsi, makna.

i

ABSTRACT
This bachelor’s thesis entitled Analysis of Structure, Function, and Meaning of
Tibet Dance in Medan City Tionghoa Culture. The aim of this research in the context
writing this bachelor’s thesis is to know three aspects of Tibet Dance existention in
Medan City, there were: (a) dance performance structure, (b) functions, and (c) the
meaning of linguistic and cultural.
In this research I uce qualitative method and the writing in descriptive patterns.
The methods to gathering the data do in field works, and then applied in: interview,
observation, recording the dance performance, observe as participant observer, and
library research. I use six key informants in the context of filed work, and they are: one
the head of Perhimpunan Keluarga Besar Wijaya (The Group of Wijaya Extended
Family), one of them the dance teacher, four dancers of Tibet Dance.
This research use three main theory to analyze three research question problems.

To analyze dance performance I use kinesiology theory from ethnochoreology
disciplines. Then, to analyse dance funtions I use functionalism they from Malinowski.
Beside that, to analyse the linguistic and cultural meanings I us Barthes’s semiotic theory.
The scientific products of this research were: (a) the Tibet Dance structure shape by three
kinds of body movement, which expressed the yak animal behavior and as a chanting
thanks to the God, which give them agricultural harversting products, this dance
developed by costume, dance properties, make-up, which exprerssed Tibetan culture
identity; (b) the functions of Tibet Dance as social mediums, stimulance, communication,
emotional expressed, entertainment, and integration of the Tibetan society; (c) the cultural
meaning of Tibet Dance are the chanting thanks to the God in the harvesting context, and
the language maning of this dance in Medan Tionghoa society are based on Mandarin
language which expressed the costume, society activities, honour in the gesture, and so
on.
Key words: Tibet Dance, structure, function, meaning.

ii