Asuhan Keperawatan pada Tn. H dengan Prioritas Masalah Personal Hygiene di RSJ Prof.Dr.Moh.Ildrem Provsu Medan

BAB 3
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Perawatan diri merupakan suatu hal yang penting bagi setiap individu,
karena dengan melakukan perawatan diri pada tubuh kita dapat menciptakan suatu
pola hidup yang sehat dan memberikan kepedulian pada diri suatu individu.
Perawatan

diri

merupakan

suatu tindakan untuk

memelihara

kebersihan

dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis, kurang perawatan
diri adalah kondisi dimana seseorang tidak mampu melakukan perawatan
kebersihan untuk dirinya.

Ketidakmampuan individu yang melakukan perawatan diri itu hampir 90
%, dialami oleh orang yang mengalami gangguan jiwa. Defisit perawatan diri
yang sering dialami yaitu mengenai mandi, makan, berhias diri, dan eliminasi.
Oleh sebab itu peran perawatan sangat penting bagi klien yang mengalami defisit
perawatan diri, agar dapat memberikan motivasi dan mengajarkan klien agar dapat
melakukan perawatan diri secara individu sesuai dengan asuhan keperawatan.
Setelah dilakukan asuhan keperawatan pada Tn.S dengan masalah Defisit
Perawatan Diri: Mandi selama 2 hari, yaitu pada tanggal 18, 19 mei 2015 di
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara Medan sebagai langkah dalam
penyusunan karya tulis ilmiah ini dapat Pengkajian Keperawatan pada Tn.S
dengan masalah pemenuhan kebutuhan perawatan diri yaitu dengan mengkaji
kebersihan diri klien dengan cara memantau kebersihan diri klien dan
mengumpulkan informasi tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan defisit
perawatan diri
klien , sehingga dapat digunakan untuk mendukung diagnosa yang berhubungan
dengan masalah defisit perawatan diri: mandi.Pada diagnosa keperawatan, untuk
menentukan diagnosa
keperawatan pada Tn.S dengan masalah pemenuhan kebutuhan perawatan diri
ditemukan 2 diagnosa Keperawatan yang muncul antara lain : Defisit Perawatan
Diri : Mandi berhubungan dengan penurunan motivasi kebersihan diri, Intoleransi

Aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum. Berdasarkan diagnosa yang
ditemukan, adapun fokus intervensi

32

pada Tn.S pada diagnosa pertama yaitu untuk meningkatkan motivasi klien dalam
kebersihan diri, focus,dan intervensi pada diagnosa kedua yaitu meningkatkan dan
mendorong klien
dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari. Implementasi yang penulis
lakukan sudah maksimal dan efektif sesuai dengan perencanaan yang penulis buat
sebelumnya sehingga hasil
yang diharapkan sudah mendekati kriteria hasil yang telah penulis tetapkan.
Sedangkan evaluasi dari asuhan keperawatan pada Tn.S dengan masalah
pemenuhan kebutuhan perawatan diri : mandi di RS. Jiwa Provinsi Sumatera
Utara Medan dimana kedua diagnosa keperawatan yang
penulis tegakkan belum ada diagnosa keperawatan yang dapat teratasi sepenuhnya
dan intervensi masih perlu untuk dilanjutkan.

3.2.Saran
Dalam upaya meningkatkan pelayanan keperawatan, pengetahuan dan

pemahaman tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan masalah pemenuhan
kebutuhan perawatan diri penulis menekankan pentingnya mengatasi atau
mengurangi masalah defisit perawatan diri : mandi yang
bisa terjadi pada pasien dengan gangguan jiwa, karena dengan mengatasi atau
mengurangi masalah defisit perawatan diri : mandi diharapkan kebersihan diri
pada pasien gangguan jiwa dapat terpenuhi dengan baik.
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka saya mengambil saran dalam rangka
meningkatkan pelayanan asuhan keperawatan. Saran-saran adalah sebagai berikut:
1.Bagi mahasiswa
hendaknya lebih memahami tentang kebutuhan dasar manusia dalam pemberian
asuhan keperawatan terutamadengan masalah keperawatan defisit perawatan diri.
Mahasiswa hendaknya melakukan pengkajian secara tepat dan mengambil
diagnosa secara tepat menurut pengkajian yang didapatkan dan mahasiswa
diharapkan dalam melaksanakan tindakan keperawatan, harus terlebih dahulu
memahami masalah dengan baik, serta mendokumentasikan hasil tindakan yang
telah dilakukan.

33

2. Bagi Pelayanan Kesehatan

Menjalin hubungan kerjasama yang baik antara perawat dengan tim kesehatan
lainnya serta kerjasama perawat dengan keluarga sangat diperlukan untuk
membantu kesembuhan, meningkatkan kesehatan klien dan agar menggunakan
waktu seefisien dan seefektif mungkin dalam melakukan tindakan asuhan
keperawatan pada klien.
3.Bagi Keluarga
Keluarga atau orang terdekat harus memberikan motivasi dan nasehat agar klien
dapat melakukan perawatan diri secara mandiri.
4.Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan bagi staf pengajar dapat meningkatkan pengayaan, penerapan, dan
pengajaran asuhan keperawatan kepada mahasiswa, meningkatkan ilmu
pengetahuan dan memberikan keterampilan yang lebih kepada mahasiswa dan
menambah referensi tentang pemahaman kesenjangan antara teori dan aplikasi
asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan kebutuhan dasar personal
hygiene.

34