Chapter 8 Tingkat Suku Bunga dan Penilai

Chapter 8
Tingkat Suku Bunga dan Penilaian terhadap Obligasi

Obligasi
Pada dasarnya, obligasi adalah suatu hal yang sederhana. Anda meminjamkan
perusahaan sejumlah uang, misalnya $1000. Perusahaan kemudian membayarkan bunga
kepada anda secara teratur, dan suatu hari di masa yang akan datang, perusahaan akan
membayarkan nilai yang pertama kali dipinjam dari anda, yaitu $1000 tadi. Akan tetapi,
obligasi mempunyai beberapa bentuk yang lebih rumit dan pada tahun 2008, obligasi
bernama mortgage-backed security atau MBS telah menyebabkan kekacauan dalam sistem
keuangan dunia.

Obligasi dan Penilaian terhadap Obligasi
Perusahaan (dan pemerintah) secara teratur meminjam uang dengan menjual atau
menerbitkan surat hutang bernama obligasi.

Obligasi biasanya merupakan hutang yang

“hanya berbunga”, artinya si peminjam akan membayar bunga pada setiap periode tetapi
tidak akan membayarkan hutang awal sebelum jatuh tempo. Contoh: Bank Central Asia ingin
meminjam uang sejumlah Rp.10.000.000,- selama 30 tahun. Mereka mengeluarkan obligasi

dengan Bunga 12%, berpatokan dari organisasi – organisasi lain yang menerbitkan obligasi
dengan nilai hutang sama. BCA akan membayar 12% dari Rp.10.000.000,- yaitu Rp.
1.200.000,- per tahun sebagai pembayaran bunga. Di tahun ke-30, BCA akan membayar si
pemberi pinjaman uang sebesar Rp.10.000.000,- yang dipinjam 30 tahun yang lalu. Bunga
sebesar Rp.1.200.000,- tersebut disebut coupons dari obligasi tersebut.
Karena nilai kupon konstan dan dibayarkan setiap tahunnya, obligasi jenis ini
biasanya disebut level coupon bond atau obligasi bunga tetap. Jumlah yang dibayarkan di
akhir masa hutang disebut par value. Seperti dicontohkan tadi, nilai Par Value misalkan
Rp.10.000.000,-. Nilai ini biasanya $1000 untuk obligasi swasta dan obligasi yang dijual
seharga par valuenya disebut par value bond. Obligasi pemerintah biasanya memiliki nilai par
yang lebih besar. Nilai kupon yang dibagi dengan nilai par akan menghasilkan coupon rate
1

(contoh 1.200.000/10.000.000 = 12%). Jumlah tahun sampai obligasi jatuh tempo dinamakan
maturity. Angka maturity ini akan menurun seiring berjalannya waktu.
Seiring berjalannya waktu, tingkat suku bunga berubah di pasar modal. Karena
cashflow dari obligasi tetap, maka nilai dari obligasi bersifat fluktuatif. Ketika tingkat suku
bunga naik, maka harga obligasi akan tutun karena nilai dari obligasi tersebut menurun, dan
sebaliknya. Untuk menentukan nilai dari obligasi pada kurun waktu tertentu, kita harus
mengetahui jumlah periode sisa sebelum jatuh tempo, nilai par, kupon dan besaran bunga

pasar untuk obligasi yang mirip. Besaran ini disebut yield to maturity (YTM). Angka ini
biasanya disebut yield untuk lebih singkatnya. Jika kita sudah mempunyai informasi –
informasi yang dibutuhkan, barulah kita bisa menghitung market value obligasi tersebut.
Obligasi, seperti semua jenis investasi lain, mempunyai resiko. Resiko yang timbul
dari ketidaktetapan suku bunga disebut interest rate risk. Berapa tingkat suku bunga pada
setiap obligasi bergantung pada seberapa sensitif harga obligasi tersebut pada perubahan suku
bunga. Sensitivitas ini bergantung pada 2 hal; waktu jatuh tempo dan tingkat bunga / coupon
rate. Kita harus memperhatikan 2 hal ini jika ingin menilai suatu obligasi:
a. Jika semua hal lain dianggap sama, semakin panjang waktu jatuh temponya, semakin
tinggi juga resiko bunga hutangnya.
b. Jika semua hal lain dianggap sama, semakin rendah coupon rate maka semakin tinggi
juga resiko bunga hutangnya
Misalkan sebuah obligasi mempunyai coupon rate 10% dan kupon dibayarkan secara teratur.
Par value $1,000 dan obligasi mempunyai waktu jatuh tempo 5 tahun. YTM adalah 11%.
Berapa nilai obligasi tersebut?
Rumusnya:
B = PV of annuity + PV of lump sum
B = $100[1 – 1/(1.11)5] / .11 + $1,000 / (1.11)5
B = $369.59 + 593.45 = $963.04
Menggunakan kalkulator:

N = 5; I/Y = 11; PMT = 100; FV = 1,000
CPT PV = -963.04
2

Price

1500
1400
1300
1200
1100
1000
900
800
700
600
2%

4%


6%

8%

10%

12%

14%

YTM

Grafik
berikut menunjukkan hubungan antara Price dengan YTM.

Secara teoritis, obligasi jangka pendek mempunyai sensitivitas terhadap suku bunga
yang lebih rendah karena uang sejumlah $1000 dapat diterima dengan cepat. Sebagai contoh,
present value dari suatu obligasi tidak akan berubah jauh jika terjadi sedikit perubahan suku
bunga dalam kurun waktu (misal) 1 tahun.
Obligasi jarang diterbitkan dengan jangka jatuh tempo lebih dari 30 tahun, walau ada

beberapa pengecualian. Pada era 90an, Walt Disney menerbitkan “Sleeping Beauty”, suatu
obligasi dengan masa jatuh tempo 100 tahun. Selain Walt Disney, BellSouth, Coda-Cola dan
bank asal belanda ABN AMRO pernah pula menerbitkan obligasi dengan jangka jatuh tempo
100 tahun. Perusahaan – perusahaan ini secara nyata bertujuan untuk mengunci tingkat suku
bunga yang rendah di masa lalu untuk jangka waktu yang panjang. Untuk perusahaan swasta,
jangka waktu terlama yang pernah dibukukan adalah Republic National Banks, yang menjual
obligasi dengan jangka waktu jatuh tempo 1000 tahun.
3

Yield to maturity is adalah nilai yang tercermin dari harga obligasi saat ini. Mencari
YTM membutuhkan percobaan jika kita tidak mempunyai kalkulator khusus finance, mirip
seperti mencari nilai r dalam annuity.
YTM dengan kupon Annual
Soal : Consider a bond with a 10% annual coupon rate, 15 years to maturity, and a par
value of $1,000. The current price is $928.09. Will the yield be more or less than 10%?
N = 15; PV = -928.09; FV = 1,000; PMT = 100
CPT I/Y = 11%
YTM dengan kupon Semi Annual
Soal : Suppose a bond with a 10% coupon rate and semiannual coupons, has a face
value of $1,000, 20 years to maturity and is selling for $1,197.93. Is the YTM more or less

than 10%? What is the semiannual coupon payment? How many periods are there?
N = 40; PV = -1,197.93; PMT = 50; FV = 1,000; CPT I/Y = 4% (Is this the YTM?)
YTM = 4%*2 = 8%

4

Obligasi swasta
Obligasi swasta atau obligasi perusahaan yang dalam istilah asing dikenal sebagai
corporate bond adalah suatu istilah yang digunakan bagi instrumen utang jangka panjang
yang pada umumnya berjangka waktu sekurangnya 1 tahun sejak tanggal penerbitannya.
Istilah surat berharga komersial atau commercial paper" kadangkala digunakan bagi
instrumen utang dengan jangka waktu jatuh tempo yang lebih pendek.
Kadangkala istilah "obligasi swasta" digunakan bagi seluruh obligasi yang diterbitkan
oleh lembaga non pemerintah dalam denominasi mata uang setempat. Namun secara tegas
istilah ini hanya digunakan bagi obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan. Obligasi yang
diterbitkan oleh penguasa setempat dan organisasi supranasional tidak termasuk dalam
kategori ini.
Obligasi swasta ini seringkali terdaftar pada bursa efek dan "Jaringan komunikasi
elektronik" (Electronic communication network - ECN) seperti MarketAxess dan kupon
obligasi biasanya tidak dikenai pajak. Kadangkala pula obligasi ini diterbitkan dengan tanpa

kupon bunga namun dengan nilai pencairan obligasi yang tinggi sekali dibandingkan dengan
nilai jualnya. Walaupun obligasi ini terdaftar di pasar modal namun perdagangan terbesar dari
5

obligasi ini yang paling berkembang dibeberapa pasar perdagangan adalah terpusat pada
suatu pasar tertentu atau pialang tertentu dan sering pula dilakukan perdagangan di luar bursa
(over the counter).
Beberapa obligasi swasta diterbitkan dengan memiliki unsur opsi beli yang
memberikan hak kepada penerbit obligasi untuk melunasi / menebus obligasinya sebelum
tanggal jatuh tempo yang tercantum. Dan pada obligasi konversi dapat pula dikonversikan
dengan saham perusahaan tersebut.

Fitur obligasi
Fitur yang terpenting dalam suatu obligasi adalah :
• Nilai nominal atau nilai utang pokok , yaitu nilai yang harus dibayar bunganya oleh
penerbit dan harus dilunasi pada saat akhir masa jatuh tempo.
• Harga penerbitan, yaitu suatu harga yang ditawarkan kepada investor pada saat
penjualan perdana obligasi. Nilai bersih yang diterima oleh penerbit adalah setelah
dikurangi dengan biaya-biaya penerbitan.
• Tanggal jatuh tempo, yaitu suatu tanggal yang ditetapkan dimana pada saat tersebut

penerbit wajib untuk melunasi nilai nominal obligasi. Sepanjang pembayaran kembali /
pelunasan tersebut telah dilakukan maka penerbit tidak lagi memiliki kewajiban kepada
pemegang obligasi setelah lewat tanggal jatuh tempo obligasi tersebut. Beberapa obligasi
diterbitkan dengan masa jatuh tempo hinga lebih dari seratus tahun. Pada awal tahun
2005, pasar atas obligasi euro dengan masa jatuh tempo selama 50 tahun mulai
berkembang. Pada pasaran Amerika dikenal 3 kelompok masa jatuh tempo obligasi yaitu :




Jangka pendek (surat utang atau bill): yang masa jatuh temponya hingga 1 tahun;
Medium Term Note: masa jatuh temponya antara 1 hingga 10 tahun;
Jangka panjang (obligasi atau bond): jatuh temponya di atas 10 tahun.

• Kupon, suku bunga yang dibayarkan oleh penerbit kepada pemegang obligasi. Biasanya
suku bunga ini memeiliki besaran yang tetap sepanjang masa berlakunya obligasi, tetapi
juga bisa mengacu kepada suatu indeks pasar uang seperti LIBOR, dan lain-lain. Istilah
"kupon" ini asal mulanya digunakan karena dimasa lalu secara fisik obligasi diterbitkan
bersama dengan kupon bunga yang melekat pada obligasi tersebut. Pada tanggal


6

pembayaran kupon, pemegang obligasi akan menyerahkan kupon tersebut ke bank guna
ditukarkan dengan pembayaran bunga.
• Tanggal kupon, tanggal pembayaran bunga dari penerbit kepada pemegang obligasi. Di
Amerika, kebanyakan pembayaran kupon obligasi dilakukan secara "tengah tahunan",
yang artinya pembayaran kupon dilakukan setiap 6 bulan sekali. Di Eropa, kebanyakan
obligasi adalah secara "tahunan" atau 1 kupon pertahun.
• Dokumen resmi , suatu dokumen yang menjelaskan secara terinci hak-hak dari
pemegang saham. Di Amerika, ketentuan ini diatur oleh departemen keuangan pemerintah
dan undang-undang komersial dimana dokumen ini di hadapan pengadilan diperlakukan
sebagai suatu kontrak. Ketentuan dalam dokumen resmi tersebut sulit sekali diubah
dimana perubahan hanya dapat dilakukan atas persetujuan mayoritas pemegang obligasi.
• Hak opsi: suatu obligasi dapat memuat ketentuan mengenai hak opsi kepada pembeli
obligasi ataupun penerbit obligasi.
• Hak pelunasan, beberapa obligasi memberikan hak kepada penerbit untuk melunasi
obligasi tersebut sebelum masa jatuh tempo obligasi. Obligasi jenis ini dikenal sebagai
obligasi opsi beli. Kebanyakan obligasi jenis ini memberikan hak kepada penerbit untuk
melakukan pelunasan obligasi pada nilai pari. Pada beberapa obligasi mengharuskan
penerbit untuk membayar premi yang disebut premi opsi. Ini utamanya digunakan bagi

obligasi berbunga tinggi. Pada obligasi jenis ini terdapat banyak sekali persyaratan yang
ketat yang membatasi kegiatan operasional penerbit, maka guna membebaskan penerbit
dari pembatasan-pembatasan dilakukanlah pelunasan dini atas obligasi tersebut. namun
dengan biaya yang lebih tinggi.
• Hak jual, beberapa obligasi memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk memaksa
penerbit melakukan pelunasan awal atas obligasinya sebelum masa jatuh tempo; lihat opsi
jual.
• Tanggal pelaksanaan opsi adalah tanggal dimaka opsi beli atau opsi jual dapat
dilaksanakan sebelum masa jatuh tempo obligasi, dimana pada umumnya terdapat 4 cara
pelaksanaan opsi yang demikian ini yaitu :
• Gaya Bermuda memiliki beberapa tanggal pelaksanaan yang biasanya disesuaiakan
dengan tanggal kupon.

7

• Gaya Eropa hanya memiliki satu tanggal pelaksanaan , ini merupakan kasus khusus
gaya Bermuda.
• Gaya Amerika opsi dapat dilaksanakan setiap saat hingga masa jatuh tempo.
• Penjualan karena kematian adalah opsi yang diberikan kepada ahli waris pemegang opsi
untuk menjual kembali obligasinya kepada penerbit dalam hal terjadinya kematian pada

pemegang obligasi atau menderita cacat tetap.
• Dana jaminan atau yang juga dikenal dengan istilah sinking fund adalah merupakan
suatu syarat dalam "dokumen resmi" yang mensyaratkan adanya suatu porsi tertentu dari
obligasi yang dapat dicairkan berkala. Penerbit juga dapat membayar kepada wali amanat
yaitu dengan cara melakukan pembelian secara acak atas obligasi yang diterbitkannya
atau pilihan lainnya dengan membeli obligasi di pasaran lalu menyerahkannya kepada
wali amanat.
• Obligasi konversi adalah obligasi yang mengizinkan pemegang obligasi untuk
menukarkan obligasi yang dipegangnya dengan sejumlah saham perusahaan penerbit.
• Obligasi tukar atau dikenal juga dengan nama Exchangeable bond ("XB") yang
memperkenankan pemegang obligasi untuk menukarkan obligasi yang dipegangnya
dengan saham perusahaan selain daripada saham perusahaan penerbit, biasanya dengan
saham anak perusahaan penerbit.
Perbedaan antara Hutang dan Surat Berharga:
a. Hutang:


Tidak ada bunga kepemilikan



Kreditur tidak punya hak suara



Bunga hutang diperlakukan sebagai biaya menjalanlan bisnis dan bisa
dikenakan pajak



Kreditur mempunyai kekuatan hukum jika pembayaran bunga atau pokok
hutang terlambat.



Kelebihan hutang bisa menyebabkan kesulitan finansial dan kebangkrutan.

b. Surat Berharga:
8



Ada bunga kepemilikan



Pemilik saham berhak memilih BOD dan jika ada masalah lain yang
memerlukan voting



Dividen tidak dianggap sebagai biaya dari proses bisnis dan tidak dapan
dikenakan pajak.



Dividen bukanlah hutang perusahaan sampai pada dividen tersebut
diumumkan. Pemegang saham tidak punya kekuatan hukum jika dividen tidak
diumumkan.



Walau suatu perusahaan hanya bermodal obligasi, ia tidak dapat bangkrut
karena alasan itu.

Obligasi terdiri dari beberapa rangkap. Kontrak tertulis antara perusahaan dan pemegang
obligasi termasuk :
a. Perjanjian basic dari obligasi
b. Total jumlah obligasi yang dikeluarkan
c. Provisi sinking fund
d. Provisi Call
e. Detil dari protective covenants
Obligasi dibagi berdasarkan:
a. Obligasi terdaftar dan pengusung
b. Tingkat keamanannya:


Collateral – diamankan dengan financial securities



Mortgage – diamankan dengan properti, seperti tanah dan bangunan



Debentures – tidak aman



Notes – tidak berjaminan dengan nilai jatuh tempo lebih kecil dari 10 tahun.

c. Senioritas

9

Karakteristik Obligasi
Karakteristik obligasi dan pengembalian yang dibutuhkan : Coupon rate biasanya diatur
mendekati yield, yang bergantung pada karakteristik resiko dari suatu obligasi saat obligasi
tersebut diterbitkan. Jika terdapat pertanyaan, obligasi mana yang mempunyai yield lebih
tinggi jika menganggap semua hal lain sama? Jawabannya yang pertama adalah secured debt
jika dibandingkan yang tidak mempunyai jaminan, lalu obligasi tanpa jaminan yang dipecah
jika dibandingkan dengan hutang yang sebentar lagi jatuh tempo, obligasi dengan sinking
fund dibanding yang tidak memiliki sinking fund, dan callable bond jika dibandingkan noncallable bond.
Rating obligasi menentukan kualitas investasi. Rating obligasi terdiri dari:
a. High Grade


Moody’s Aaa and S&P AAA – capacity to pay is extremely strong



Moody’s Aa and S&P AA – capacity to pay is very strong

b. Medium Grade


Moody’s A and S&P A – capacity to pay is strong, but more susceptible to
changes in circumstances



Moody’s Baa and S&P BBB – capacity to pay is adequate, but adverse
conditions will have more impact on the firm’s ability to pay

c. Low Grade


Moody’s Ba, B, Caa, and Ca



S&P BB, B, CCC, CC



Considered speculative with respect to capacity to pay. The “B” ratings are the
lowest degree of speculation.

d. Very Low Grade


Moody’s C and S&P C – income bonds with no interest being paid



Moody’s D and S&P D – in default with principal and interest in arrears

10

Obligasi pemerintah
Obligasi pemerintah atau biasa juga disebut government bond adalah suatu obligasi
yang diterbitkan oleh pemerintahan suatu negara dalam denominasi mata uang negara
tersebut. Obligasi pemerintah dalam denominasi valuta asing biasa disebut dengan obligasi
internasional (sovereign bond).
Obligasi pemerintah biasa disebut juga dengan "obligasi bebas risiko" sebab
pemerintahan suatu negara dapat menaikkan pajak ataupun mencetak uang guna melunasi
pembayaran obligasinya pada saat jatuh tempo. Memang terdapat catatan dimana obligasi
pemerintah ini mengalami gagal bayar seperti yang terjadi pada pemerintah Rusia pada tahun
1998 yang disebut krisis keuangan Rusia, walaupun ini sangat langka terjadi.
Sebagai contoh, obligasi pemerintah di Amerika yang disebut "Treasury securities"
adalah dalam denominasi mata uang US dollar dan merupakan investasi dalam US dollar
yang bebas risiko. Dalam hal ini yang dimaksud dengan 'bebas risiko" adalah berarti aman
dari risiko kredit. Namun risiko lainnya masih ada misalnya risiko nilai tukar bagi investor
asing dimana nilai US dollar ini melemah terhadap mata uang negara lain. Juga terhadap
risiko inflasi dimana pada saat jatuh tempo pelunasan obligasi tersebut nilai yang diperoleh
investor mengalami pelemahan daya beli akibat inlasi lebih besar daripada imbal hasil yang
diperoleh. Banyak pemerintahan menerbitkan obligasi indeks inflasi yang melindungi
investor terhadap risiko inflasi.
Obligasi pemerintah ini dapat juga mengandung risiko apabila diterbitkan oleh
pemerintah suatu negara yang negaranya memiliki kapabilitas kebijakan finansial yang
kurang bagus. Misalkan saja Bulgaria yang memiliki ketergantungan pada ekonomi dunia dan
lembaga ekonomi dunia melebihi negara lainnya misalnya Amerika. Beberapa obligasi
negara ini memperoleh peringkat dalam skala A- setelah tahun 2004. Pada bulan Februari
February 2006 Standard & Poor's memberikan peringkat terjadap hutang jangka panjang
Bulgaria dalam mata uang domestiknya pada skala BBB+. Dan peringkat ini adalah sebagai
hasil selama beberapa dekade mengalami penurunan risiko ( dan kenaikan peringkat).
Obligasi pemerintah diterbitkan oleh suatu lembaga yang menjadi bagian dari
departemen keuangan suatu negara, misalnya :
• Bund adalah obligasi yang diterbitkan oleh Lembaga Keuangan Jerman , dalam
denominasi mata uang euro
11

• Gilts adalah obligasi yang diterbitkan oleh UK Debt Management Office ( Kantor
Manajemen Hutang Inggris) dalam denominasi mata uang sterling
• US Treasuries adalah obligasi yang diterbitkan oleh Bureau of the Public Debt (Biro
Hutang Publik)
Obligasi pemerintah terdiri dari 2 jenis, yaitu:
a. Treasury Securities


Federal government debt



T-bills – pure discount bonds with original maturity of one year or less



T-notes – coupon debt with original maturity between one and ten years



T-bonds – coupon debt with original maturity greater than ten years

b. Municipal Securities


Debt of state and local governments



Varying degrees of default risk, rated similar to corporate debt



Interest received is tax-exempt at the federal level

Contoh soal :
Suatu obligasi berpajak mempunyai yield 8% dan suatu obligasi pemerintah mempunyai
yield 6%. Jika anda berada pada tax bracket 40%, obligasi mana yang lebih menguntungkan?
Jawab:
8%(1 - .4) = 4.8%
The after-tax return on the corporate bond is 4.8%, compared to a 6% return on the municipal
At what tax rate would you be indifferent between the two bonds?
8%(1 – T) = 6%
T = 25%

Obligasi di Indonesia
12

Peringkat: B+/Bb Diterbitkan oleh: Dirjen Perbendaharaan Departemen Keuangan
Republik Indonesia



Surat Utang Negara (SUN)
Surat Perbendaharaan Negara (SPN) jangka waktu maksimal 12 bulan dengan




pembayaran bunga sisitim diskonto.
Obligasi Negara ; jangka waktu diatas 12 bulan
Tanpa kupon :pembayaran bunganya tercermin secara implisit di dalam selisih antara



harga pada saat penerbitan dan nilai nominal yang diterima pada saat jatuh tempo
Dengan kupon : pembayaran bunganya dihitung dengan persentase tertentu atas nilai






nominal dan dibayarkan secara berkala
Berbunga tetap
Berbunga mengambang
Obligasi berdenominasi valuta asing
Obligasi Republik Indonesia ( ORI) yaitu SUN ritel yang dijual kepada investor
publik dengan nilai nominal per lembarnya Rp. 5.000.000

Zero Coupon Bonds
Obligasi tanpa bunga atau biasa dikenal dengan nama Zero coupon bonds adalah
suatu obligasi yang tidak memberikan pembayaran bunga secara berkala atau tanpa kupon
sebagaimana obligasi pada umumnya. Obligasi ini diperdagangkan dengan menggunakan
harga diskonto dari nilai pari. Pemegang obligasi berhak untuk menerima pembayaran secara
penuh pada saat yang telah ditentukan pada masa jatuh tempo obligasi. Investor menerima
keuntungan bunga berupa selisih antara harga diskonto dan nilai pari obligasi saat jatuh
tempo. Ciri dari Zero Coupon Bonds antara lain :
a. Tidak membayarkan bunga obligasi per bulan (coupon rate = 0%)
b. Semua YTM datang dari selisih antara harga pembelian dengan par value
c. Tidak bisa menjual dengan harga diatas par value
d. Terkadang disebut zeroes atau obligasi dengan diskon sangat banyak
e. Treasury Bills dan principal – only Treasury strips adalah contoh Zero Coupon
Bonds.

13

Obligasi tanpa bunga ini ada yang memiliki jangka waktu pendek maupun panjang.
Obligasi yang berjangka waktu panjang umumnya memiliki masa jatuh tempo 10 tahun
hingga 15 tahun.
Obligasi dengan jangka waktu dibawah 1 tahun disebut dengan surat utang seperti
misalnya Treasury bill di Amerika, Surat Utang Negara (SUN) di Indonesia.
Obligasi opsi beli atau juga dikenal dengan nama callable bond adalah suatu obligasi
yang dapat dilunasi lebih awal oleh penerbit obligasi sebelum masa jatuh tempo obligasi.
Tanggal opsi beli atau opsi pelunasan ini telah ditetapkan terlebih dahulu pada obligasi
tersebut (misalnya 5 tahun setelah tanggal penerbitan obligasi, dll) dengan suatu harga
pelunasan awal yang ditentukan. Pada obligasi jenis ini, penerbit memiliki hak (opsi) namun
bukan kewajiban untuk membeli kembali obligasinya dari pemegang obligasi dengan harga
yang telah ditetapkan sebelumnya. Obligasi ini secara tehnis tidak sungguh-sungguh dibeli
oleh penerbit lalu kemudian dipegang oleh penerbit hingga masa jatuh temponya namun
dibatalkan seketika oleh penerbit
Harga pelunasan atau pembelian kembali ini biasanya berada di atas nilai pari atau
harga penawaran perdana obligasi.
Penerbit memiliki hak opsi dan untuk itu pulalah maka penerbit berani membayar
kupon dengan tingkat suku bunga yang lebih tinggi. Apabila pada saat tanggal pelaksanaan
opsi tingkat suku bunga dipasaran turun maka penerbit obligasi memiliki kesempatan untuk
melakukan penjadwalan ulang utangnya dengan tingkat suku bunga yang lebih rendah maka
penerbit melakukan eksekusi atas haknya melakukan pelunasan awal (call) . Atau dilihat pada
sisi lainnmya yaitu apabila tingkat suku bunga turun maka harga obligasi tersebut akan naik
maka adalah sangat menguntungkan bagi penerbit untuk melaksanakan hak opsinya guna
melunasi lebih awal pada nilai pari.
Investor juga memeliki keuntungan dengan membeli obligasi jenis ini karena ia dapat
memperoleh kupon dengan tingkat suku bunga yang lebih tinggi dibandingkan dengan
obligasi biasa. Namun dilain sisi apabila tingkat suku bunga dipasaran turun maka penerbit
obligasi tersebut melaksanakan hak opsinya maka setelah itu investasi yang dapat
dilakukannya hanya mendapatklan imbal hasil yang rendah. Ini ibaratnya menjual opsi
dimana penjual menerima premi opsi yang dibayarkan dimuka namun bila tiba masanya
maka dapat saja opsi ini dieksekusi oleh pembeli opsi.

14

Pasar terbesar dari obligasi opsi beli ini adalah obligasi yang diterbitkan oleh lembaga
yang dijamin oleh pemerintah. Seperti misalnya yang diterbitkan oleh U.S. Agencies , dimana
mereka memiliki sejumlah besar kredit pemilikan rumah dan Efek Beragun Aset.
Obligasi konversi atau yang dikenal juga dengan nama convertible bond, adalah
suatu jenis obligasi yang dapat dikonversikan menjadi saham dari perusahaan penerbit
obligasi dan biasanya pada rasio pertukaran yang sudah ditentukan terlebih dahulu pada
penerbitan obligasi tersebut. Ini merupakan sekuriti hibrida yaitu suatu sekuriti yang terdiri
dari dua unsur yaitu utang dan ekuitas. Walaupun demikian biasanya obligasi konversi ini
memiliki tingkat suku bunga kupon yang rendah dimana pemegang obligasi diangap telah
menerima kompensasi berupa suatu kesempatan untuk menukarkan atau mengkonversikan
obligasinya dengan saham biasa dengan harga yang lebih rendah dari harga saham tersebut
dipasaran.
Dari sisi penerbit obligasi konversi maka keuntungan yang diperolehnya yaitu
pembayaran bunga yang lebih rendah, namun sebagai kompensasi keuntungan tersebut maka
penerbit juga akan mengalami dilusi saham sewaktu pemegang obligasi melakukan konversi
obligasinya ke saham baru.
Jenis-jenis obligasi konversi
• Obligasi tukar atau biasa dikenal dengan nama Exchangeable convertibles adalah
suatu obligasi dimana saham yang menjadi aset dasar obligasi tersebut adalah
merupakan saham dari perusahaan yang berbeda dari perusahaan penerbit obligasi.
• Obligasi wajib konversi atau biasa disebut Mandatory convertibles adalah obligasi
jangka pendek dan biasanya memiliki imbal hasil tinggi yang wajib dikonversikan
menjadi saham biasa berdasarkan harga pasaran yang berlaku pada saat konversi.
• Obligasi konversi bersyarat atau lebih dikenal dengan istilah Contingent
convertibles (co-co) yang merupakan obligasi konversi dengan persyaratan bahwa
investor hanya diperkenankan untuk melakukan konversi obligasinya menjadi saham
perusahaan apabila harga saham yang berlaku dipasar modal mencapai persentase
tertentu di atas harga konversi.
Contohnya : suatu obligasi konversi bersyarat dengan nilai saham perushaan yang
menjadi ast dasarnya senilai Rp. 1.000 pada saat penerbitan obligasi. premi konversi
30% dan syarat pemicu konversi 120%, maka obligasi tersebut dapat dikonversikan
15

ke saham dengan nilai konversi per sahamnya adalah Rp 1.300 hanya apabila harga
saham dipasaran berada di atas harga Rp. 1.560 (120% dari 1.300) dalam suatu masa
yang ditentukan yang biasanya dalam masa 20 hari sebelum akhir kwartal.
Fitur konversi bersyarat atau "co-co" ini sering digunakan oleh penerbit obligasi
sebab saham yang menjadi aset acuan atau aset dasar obligasi tidak perlu dimasukkan
menjadi perhitungan dilusi Rasio laba terhadap saham beredar (earning per share)
selama saham tersebut diperdagangkan dibawah harga konversi bersyarat. Sebaliknya
pada obligasi konversi tanpa syarat mengakibatkan terjadinya dilusi saham beredar
yang dengan demikian mengurangi rasio laba terhadap saham beredar . Akibat dari
dilusi saham beredar ini dihitung dengan menggunakan metode "as-if-converted",
yang menggunakan nilai EPS konservatif. Perubahan yang terjadi pada Prinsip
akuntansi umum atau Generally Accepted Accounting telah menghilangkan perlakuan
khusus pada obligasi konversi bersyarat ini sehingga jenis obligasi ini tidak populer
lagi dikalangan penerbit obligasi.
• Obligasi konversi saham preferen atau dikenal juga dengan istilah Convertible
preferred stock adalah seperti obligasi biasa namun memiliki peringkat senioritas
lebih rendah dalam struktur permodalan.

Jenis obligasi lain ada yang berupa obligasi dengan bunga fluktuatif. Karakteristik
obligasi jenis ini antara lain adalah coupon ratenya fluktuatif (naik turun) sesuai dengan
indeks suku bunga. Contoh obligasi jenis ini diantaranya adjustable rate mortgages dan
inflation link treasuries. Obligasi ini mempunyai resiko harga yang lebih kecil, karena nilai
kupon yang mengambang, maka nilai pada saat jatuh tempo tidak akan berubah terlalu jauh
dibanding nilai obligasi itu sendiri. Kupon mempunyai batasan sehingga tidak bisa meningkat
terlalu jauh dan menurun terlalu drastis pula. Bentuk obligasi yang lain diantaranya disaster
bonds, income bonds, convertible bonds dan put bond. Ada juga banyak tipe provisi yang
bisa ditambahkan pada suatu obligasi dan ada beberapa obligasi yang mempunyai beberapa
provisi – harus dipehatikan bagaimana provisi tersebut berdampak pada pendapatan.

Transaksi Obligasi

16

Transaksi obligasi biasanya dilakukan via tatap muka dan terhubung ke seluruh dunia
secara elektronik. Banyak jumlah obligasi diterbitkan setiap hari, tetapi jumlah penerbitan per
hari tergolong kecil. Hal ini membuat cara mencari harga pasar menjadi sulit, terutama untuk
perusahaan kecil atau yang mengeluarkan obligasi dalam jumlah kecil saja. Akan tetapi,
treasury securities tidak termasuk dalam hal ini.

Pasar obligasi
Sebagai suatu efek, obligasi bersifat dapat diperdagangkan.
Ada dua jenis pasar obligasi yaitu:
1. Pasar Primer Merupakan tempat diperdagangkannya obligasi saat mulai diterbitkan.
Salah satu persyaratan ketentuan Pasar Modal, obligasi harus dicatatkan di bursa efek untuk
dapat ditawarkan kepada masyarakat, dalam hal ini lazimnya adalah di Bursa Efek Surabaya
(BES) sekarang Bursa Efek Indonesia (BEI).
2. Pasar Sekunder Merupakan tempat diperdagangkannya obligasi setelah diterbitkan
dan tercarat di BES, perdagangan obligasi akan dilakukan di Pasar Sekunder. Pada saat ini,
perdagangan akan dilakukan secara Over the Counter (OTC). Artinya, tidak ada tempat
perdagangan secara fisik. Pemegang obligasi serta pihak yang ingin membelinya akan
berinteraksi dengan bantuan perangkat elektronik seperti email, online trading, atau telepon.
Aspek Pajak Obligasi
Jenis obligasi dan tarifnya
Dari aspek perpajakan obligasi dibagi menjadi 2 macam, yaitu :
1. Obligasi dengan kupon (interest bearing bond)


Atas bunganya dikenakan Pajak Pengasilan dengan tarif 20% dari jumlah bruto



bunga sesuai dengan masa kepemilikan (holding period).
Atas diskontonya dikenakan Pajak Penghasilan sebesar 20% dari selisih lebih
harga jual pada saat transaksi atau nilai nominal pada saat jatuh tempo di atas
harga perolehan, tidak termasuk bunga berjalan (accrued interest).
17

2. Obligasi tanpa bunga (zero coupon bond)


Hanya atas diskontonya saja yang dikenakan Pajak Penghasilan, yaitu sebesar
15% dari selisih harga jual pada saat transaksi atau nilai nominal pada saat jatuh
tempo obligasi di atas harga perolehan obligasi.

Inflasi dan Tingkat Suku Bunga
Perubahan riil pada tingkat suku bunga berarti perubahan pada kemampuan membeli.
Nominal rate of interest berdampak pada quoted rate of interest dan juga berdampak pada
kemampuan membeli dan inflasi. Ex Ante dari nominal rate of interest termasuk real rate of
return yang diharapkan ditambah penyesuaian dengan inflasi yang diramalkan.

Fisher Effect
The Fisher Effect menjelaskan hubungan antara real rates, nominal rates dan inflasi.
Rumusnya:
(1 + R) = (1 + r)(1 + h), where
R = nominal rate
r = real rate
h = expected inflation rate
Percobaan / mendekati:
R=r+h
Contoh soal:


Jika kita mengharapkan keuntungan 10% dan tingkat inflasi 8%, berapakah nilai
nominalnya?



R = (1.1)(1.08) – 1 = .188 = 18.8%

18



Approximation: R = 10% + 8% = 18% --> karena real return dan tingkat inflasi
cukup tinggi, maka ada perbedaaan yang jelas antara Fisher Effect asli dengan
perkiraannya.

Struktur kebijakan dari tingkat suku bunga
Struktur kebijakan adalah hubungan antara jangka waktu obligasi dengan nilai yields,
dengan asumsi semua faktor lain dianggap sama. Sangat penting untuk tahu bahwa kita
menarik efek dari resiko awal, perbedaan kupon, dsb. Ada salah satu komponen yang
mempresentasikan struktur dalam jangka panjang dalam bentuk grafik, yaitu yield curve.
Yield curve terdiri dari 2 jenis, yaitu :

a. Normal – upward-sloping; dimana long-term yields lebih tinggi dari short-term yields

19

b. Inverted – downward-sloping; dimana long-term yields lebih rendah dari short-term
yields

Treasury Yield Curve
Treasury Yield Curve adalah kurva yang membandingkan antara yield dari treasury
bills jangka pendek dengan treasury note jangka panjang dan obligasi. Treasury bills
diterbitkan dengan waktu jatuh tempo kurang dari 1 tahun. Treasury notes dikeluarkan
dengan jangka waktu 2,3,5 dan 10 tahun. Treasury bonds diterbitkan dengan masa jatuh
tempo 20 – 30 tahun. Untuk mempermudah, treasury bonds biasa disebut notes atau
treasuries.

20