TUGAS MK APLIKASI GEOLOGI GEOFISIKA

TUGAS MK APLIKASI GEOLOGI GEOFISIKA

KEROGEN

SYAHRUL MUNIR
NRP 3515202 001

DOSEN PENGAMPU MK:
DR. DWA DESA WARNANA, M.Si

PROGRAM MAGISTER
BIDANG KEAHLIAN GEOTHERMAL
JURUSAN TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2016

MATURASI KEROGEN
Maturasi adalah proses perubahan secara biologi, fisika, dan kimia dari kerogen menjadi
minyak dan gas bumi. Proses maturasi berawal sejak endapan sedimen yang kaya bahan organic

terendapkan. Pada tahapan ini, terjadi reaksi pada temperatur rendah yang melibatkan bakteri
anaerobic yang mereduksi oksigen, nitrogen dan belerang sehingga menghasilkan konsentrasi
hidrokarbon. Proses ini terus berlangsung sampai suhu batuan mencapai 50 derajat celcius.
Selanjutnya, efek peningkatan temperatur menjadi sangat berpengaruh sejalan dengan tingkat
reaksi dari bahan-bahan organik kerogen. Karena temperatur terus mengingkat sejalan dengan
bertambahnya kedalaman, efek pemanasan secara alamiah ditentukan oleh seberapa dalam batuan
sumber tertimbun (gradien geothermal).
Gambar di bawah ini menunjukkan proporsi relatif dari minyak dan gas untuk kerogen tipe
II, yang tertimbun di daerah dengan gradien geothermal sekitar 35 °C km -1.

Gambar 1 Hubungan antara kedalaman pengendapan, suhu dan jumlah relatif minyak mentah dan gas
alam terbentuk dari Tipe II kerogen di daerah dengan gradien panas bumi sekitar 35 ° C km -1

2

Terlihat bahwa minyak bumi secara signifikan dapat dihasilkan diatas temperature 50 °C
atau pada kedalaman sekitar 1200m lalu terhenti pada suhu 180 derajat atau pada kedalaman
5200m.

Sedangkan


gas

terbentuk

secara

signifikan

sejalan

dengan

bertambahnya

temperature/kedalaman.
Gas yang dihasilkan karena factor temperatur disebut dengan termogenic gas, sedangkan
yang dihasilkan oleh aktivitas bakteri (suhu rendah, kedalaman dangkal