Analisis Investasi dan Penentuan Harga P

Analisis Investasi dan
Penentuan Harga
Pelayanan Publik
Muryanti
122221082
Nafis Arrizal
122221083
Nanda Ayu P
AKUNTANSI SYARIAH
122221084

Program investasi publik
• Keputusan investasi publik diperlukan
untuk mendukung pelaksanaan program,
kegiatan, dan fungsi yang menjadi
prioritas kebijakan.
• Pengeluaran untuk investasi publik harus
mendapat perhatian yang lebih besar
dibandingkan dengan pengeluaran rutin

cara menggolongkan usul-usul investasi


:
1. Investasi penggantian :
Bila umur ekonomi barang modal telah habis,
maka perlu pembelian barang modal baru untuk
menggantinya
2. Investasi penambahan kapasitas :
dilakukan bila terjadi tuntutan peningkatan
cakupan pelayanan
3. Investasi baru :
investasi yang belum ada sebelumnya

Faktor Yang Mempengaruhi Investasi
Publik
1. Tingkat diskonto yang digunakan
merefleksikan tingkat keuntungan (rate of return) yang
diperoleh dari suatu proyek dengan tingkat risiko tertentu

2. Tingkat inflasi
Semakin tinggi tingkat inflasi, semakin rendah nilai riil

keuntungan di masa depan yang diharapkan

3. Risiko dan ketidakpastian
Ketidakpastian ekonomi dan hokum, kekacauan sosialpolitik, tidak adanya jaminan keamanan, dan kebijakan yang
tidak konsisten dapat meningkatkan risiko investasi.

4 . Capital rationing
keadaan ketika organisasi menghadapi masalah
ketersediaan dana untuk melakukan pengeluaran investasi.

Teknik penilaian investasi:

Teknik
investasi

Metode penilaian
investasi tradisional
( ROCE , PP )

Metode aliran kas

yang disdikontokan
(DFC)
(NPV, IRR)

entuan Harga Pelayanan Publik
Pemberian pelayanan publik pada
dasarnya dibiayai melalui 2 sumber, yaitu :
1. Pajak
2. Pembebanan langsung kepada
masyarakat sebagai konsumen jasa
publik

pelayanan publik yang dapat dibebankan tarif pelayanan , misalnya :

1.  Penyediaan air

7.  Pendidikan.

bersih.


8.  Jalan tol.

2.   Transportasi publik.

9.   Irigasi.

3.   Jasa pos dan

10. Jasa pemadaman

telekomunikasi.

kebakaran.

4.   Energy dan listrik.

11. Pelayanan

5.   Perumahan rakyat.


kesehatan.

6.   Fasilitas rekreasi

12. Pengolahan

(pariwisata).

sampah/limbah.

Alasan Pembebanan tarif
pelayanan
1. Adanya Barang Privat dan
Barang Publik
2. Efisiensi Ekonomi
3. Prinsip Keuntungan

Terdapat 3 jenis barang yang menjadi
kebutuhan masyarakat, yaitu :
a. Barang privat : barang kebutuhan

masyarakat yang manfaat barang atau
jasa tersebut hanya dinikmati secara
individual oleh yang membelinya. Contoh
: makanan, listrik dan telepon.
b. Barang publik : barang kebutuhan
masyarakat yang manfaatnya dinikmati
oleh seluruh masyarakat secara
bersama-sama. Contoh : pertahanan
nasional, pengendalian penyakit, jasa
polisi

c. Campuran antara barang privat dan
publik (merit good) : meskipun
dikonsumsi secara individual seringkali
masyarakat secara umum juga
membutuhkan barang dan jasa tersebut.
Contoh : pendidikan, pelayanan
kesehatan, transportasi publik, dan air
bersih.


Kesulitan dalam membedakan antara barang
privat dengan barang publik dikarenakan:
1. Adanya kesulitan dalam menentukan
batasan antara barang privat dan publik.
Contoh : transportasi , perumahan.
2. Adanya pembebanan secara langsung
dalam penggunaan barang /jasa publik.
Contoh : biaya pelayanan medis, tarif obatobatan dsb.
3. Kecenderungan
membebankan
tarif
pelayanan dari pada membebankan pajak
karena pembebanan tarif lebih mudah
pengumpulannya.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
penyediaan pelayanan publik adalah :
1. Identifikasi barang/jasa yang menjadi
kebutuhan masyarakat. (Termasuk barang
publik atau privat).

2. Pihak yang lebih kompeten (lebih efisien)
untuk menyediakan
kebutuhan publik
tersebut (pemerintah atau swasta).
3. Kemampuan
penyediaan
pelayanan
publik tertentu kepada sektor swasta
dan sektor ketiga.

ARGUMEN TERHADAP TARIF PEMBEBANAN
PELAYANAN
Alasan pembebanan langsung :
1.    Suatu jasa, baik merupakan barang publik

maupun barang privat, mungkin tidak dapat diberikan
kepada setiap orang, sehingga tidak adil bila
biayanya dibebankan kepada semua masyarakat
melalui pajak, sementara mereka tidak menikmati
jasa tersebut.

2.   Suatu pelayanan mungkin membutuhkan sumber
daya yang mahal atau langka sehingga konsumsi
publik harus didisiplinkan (hemat), misalnya
pembebanan terhadap penggunaan air dan obatobatan medis

3. Terdapat variasi dalam konsumsi individual yang
lebih berhubungan dengan pilihan daripada
kebutuhan, misalnya penggunaan fasilitas
rekreasi.
4. Suatu jasa mungkin digunakan untuk operasi
komersial yang menguntukan dan untuk
memenuhi kebutuhan domestic secara individual
maupun industrial, misalnya air, listrik, jasa pos
dan telepon.

ARGUMENT YANG MENENTANG PEMBEBANAN
TARIF PELAYANAN:

1. Terdapat kesulitan administrasi
dalam menghitung biaya

pelayanan
2. Yang miskin tidak mampu untuk
membayar
3. Adanya eksternalitas, merit good dan
persyaratan legal

sumber penerimaan :
1. Pajak
2. Pembebanan langsung pada masyarakat
(Charging for services)
3. Laba BUMN/BUMD
4. Penjualan aset milik pemerintah
5. Hutang
6. Pembiayaan defisit anggaran (Mencetak
Uang)

PRINSIP DAN PRAKTEK
PEMBEBANAN
• Prinsip dan praktek pembebanan sebagian
barang dan jasa yang disediakan

pemerintah lebih sesuai dibiayai dengan
pembebanan tarif.
• Dalam praktiknya, pelayanan yang gratis
secara nominal seringkali sulit dijumpai.
Pelayanan gratis menyebabkan insentif
rendah, sehingga terkadang kualitas
pelayanan menjadi sangat rendah.
Misalnya pemberian pelayanan kesehatan
gratis biasanya kualitasnya kurang
memuaskan.

Kesulitan penetapan harga
pelayanan
• tidak tahu secara tepat berapa biaya total
(full cost) untuk menyediakan suatu
pelayanan.
• sulit mengukur jumlah yang dikonsumsi
• tidak memperhitungkan kemampuan
masyarakat untuk membayar.
• Biaya apa saja yang harus diperhitungkan

Ahli ekonomi menganjurkan untuk
menggunakan marginal costs pricing, yaitu
tarif yang dipungut seharusnya sama
dengan biaya untuk melayani konsumen
tambahan (costs of serving the marginal
consumer).
Contoh : penyedian air, marginal costs-nya
misalnya :
a.      Tambahan air yang dikonsumsi
b.      Tambahan jarak yang diambil
c.       Pemasangan pipa besar untuk industri

KOMPLEKSITAS STRATEGI HARGA
1.

2.
3.
4.

5.

Two-part tariffs : banyak kepentingan publik
(seperti listrik) dipungut dengan two-part tariffs,
yaitu fixed charge untuk menutupi biaya
overhead atau biaya infrastruktur dan variable
charge yang didasarkan atas besarnya
konsumsi.  
Peak-load tariffs : pelayanan publik dipungut
berdasarkan tarif tertinggi
Diskriminasi harga.
Full cost recovery : Harga pelayanan didasarkan
pada biaya penuh atau biaya total untuk
menghasilkan pelayanan.
Harga diatas marginal cost. Dalam beberapa
kasus, sengaja ditetapkan harga diatas marginal
cost, seperti tarif parkr mobil, adanya beberapa

TAKSIRAN BIAYA
Hal – hal yang perlu dipertimbankan untuk
dapat menaksirkan harga secara akurat :
a) Opportunity cost untuk staf, perlengkapan,
dll.
b) Opportunity cost of capital
c)   Accounting price untuk input ketika harga
pasar tidak menunjukkan value to society
(opportunity cost)
d) Pooling, ketika biaya berbeda-beda antara
setiap individu
e) Cadangan inflasi

Terima kasih


Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Pencerahan dan Pemberdayaan (Enlightening & Empowering)

0 64 2

KEABSAHAN STATUS PERNIKAHAN SUAMI ATAU ISTRI YANG MURTAD (Studi Komparatif Ulama Klasik dan Kontemporer)

5 102 24

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65