Pengaruh Annealing dan Komposisi Aditif Ferro Boron (FeB) Terhadap Sifat Fisis dan Magnet Dari Barium Heksaferit (BaFe12O19)
PENGARUH ANNEALING DAN KOMPOSISI ADITIF FERRO
BORON (FeB) TERHADAP SIFAT FISIS DAN MAGNET DARI
BARIUM HEKSAFERIT (BaFe12O19)
SKRIPSI
TANIA CHRISTIYANTI
120801068
DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2016
Universitas Sumatera Utara
PENGARUH ANNEALING DAN KOMPOSISI ADITIF FERRO
BORON (FeB) TERHADAP SIFAT FISIS DAN MAGNET DARI
BARIUM HEKSAFERIT (BaFe12O19)
SKRIPSI
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat
Mencapai gelar Sarjana Sains
TANIA CHRISTIYANTI
120801068
DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2016
Universitas Sumatera Utara
PERNYATAAN
PENGARUH ANNEALING DAN KOMPOSISI ADITIF FERRO
BORON (FeB) TERHADAP SIFAT FISIS DAN MAGNET DARI
BARIUM HEKSAFERIT (BaFe12O19)
SKRIPSI
Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri. Kecuali beberapa
kutipan dan ringkasan yang masing- masing disebutkan sumbernya.
Medan, Juli 2016
(Tania Christiyanti)
120801068
Universitas Sumatera Utara
PENGHARGAAN
Segala puji dan syukurku hanya bagi Tuhan Yesus karena atas kasih dan
anugerah-Nya yang senantiasa melimpah kepada penulis sehingga mampu
melaksanakan dan menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pengaruh Annealing
Dan Komposisi Aditif Ferro Boron (FeB) Terhadap Sifat Fisis Dan Magnet
Dari Barium Heksaferit (BaFe12O19)” sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan jenjang pendidikan Sarjana (S1) jurusan Fisika FMIPA Universitas
Sumatera Utara.
Penulis menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat dalam
memberikan bimbingan, nasehat, dan doa kepada penulis. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada:
1. Dr. Kerista Sebayang, M.Sc, sebagai Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara.
2. Dr. Marhaposan Situmorang sebagai Ketua Departemen Fisika, Drs. Syahrul
Humaidi, M.Sc sebagai Sekretaris Departemen Fisika, dan seluruh Bapak/Ibu
Staf Pengajar serta Pegawai Administrasi di Departemen Fisika Universitas
Sumatera Utara yang telah memberikan pendidikan dan fasilitas kepada
penulis selama perkuliahan.
3. Drs. Herli Ginting, MS sebagai Dosen Pembimbing dan Prof. Dr. Timbangen
Sembiring, M.Sc, Drs. Aditia Warman, M.Si, serta Drs. Fauzi ,M.Si sebagai
Dosen Penguji di Universitas Sumatera Utara yang telah membimbingdan
mengarahkan penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
4. Prof. Dr. Masno Ginting, M.Sc dan Prof. Drs. Perdamean Sebayang, M.Si
sebagai Dosen Pembimbing di Pusat Penelitian Fisika LIPI yang telah
memberikan ilmu pengetahuan dan semangat serta sabar membimbing penulis
untuk menyelesaikan skripsi ini, pembimbing lapangan dan staf pegawai team
magnet Ibu Ayu, Bapak Candra, Bapak Arif Eko, Bapak Toto,Bapak Lukman,
Bapak Mulyadi, Bapak Amat dan Bang Anggi yang sangat banyak
mengorbankan tenaga dan waktuserta memberi nasehat dan saran dalam
proses penelitian di P2F LIPI.
Universitas Sumatera Utara
5. Orangatuaku terkasih BapakArman Lumbantobing dan Ibu Tiur Melina br
Hutahaean,
Abangku
yang
terkeren
Abang
Obeth
Ardy Gunawan
Lumbantobing, Kakakku yang paling cantik Kakak Maria Deasy Christiyanti
Lumbantobing, Alm. Op. Doli M. Lumbantobing, Op. Boru S. Aritonang,
Tante Rida Hutahaean dan Bou Lenna L.Tobing, Keluarga di Siantar,
Tarutung, Bali, Bogor dan Kalimantan, serta seluruh keluarga besar yang
senantiasa setia memberikan perhatian, bantuan, dan doa kepada penulis.
6. Sahabat berbagi cerita , Yusuf Nathanael Silaban, Roni Chandra Siagian, Ayu
Novita Ningsih L.Tobing, Landri L.Tobing, Monika Simamora (Uhat) dan
semua saudara/i yang tak hentinya memberikan doa dan semangat kepada
penulis.
7. Sahabat-sahabat terbaik Fisika stambuk 2012 Melpa Simamora(Melpot),
Sulistra Simamora(Bi’sul), Riris Tambunan(Gayus), Marta Nainggolan(Dk
kuu),
Santa
Simanjuntak(Sansan),
Betaria
Siahaan(Kak’Be),
Dewi
Lubis(Dewdew), Cut Hani Safira(Bundo), Cyndi Pangaribuan(Boru), Mia
Aulia Dhika(Mimi), Fitri Silaban(Pitrok), Ivo Sembiring(Vovo), Jekson
Siahaan(Jejek), Ivan Sitohang(Vanvan), Franky Sitinjak(Frengkot), Mareanus
Mendrofa(Mares),
Miftah
Aja(Komting Genap Cupu),
Habibi(Tata),
Sabran
Abbas(Ninja),
Rudi
teman satu kos di Serpong dan, teman-teman
penilitian di LIPI serta teman-teman KKN Yustina, Yenni, Yeyen, Samuel,
Jefry
yang
menjadi
penyemangat
selama
perkuliahan
dan
selama
menyelesaikan skripsi ini.
8. Sahabat dalam Doa Yoel Oranda Sitanggang(Among)
9. Keluarga besar Ikatan Mahasiswa Fisika (IMF) FMIPA USU.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu,
penulis
mengharapkan
kritik
dan
saran
yang membangun
untuk
penyempurnaan skripsi ini. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi
orang yang membacanya
Medan, Juli 2016
Penulis
Universitas Sumatera Utara
PENGARUH ANNEALING DAN KOMPOSISI ADITIF FERRO
BORON (FeB) TERHADAP SIFAT FISIS DAN MAGNET DARI
BARIUM HEKSAFERIT (BaFe12O19)
ABSTRAK
Telah dilakukan pembuatan magnet permanen Barium Heksaferit yang
ditambahkan dengan Ferro Boron (FeB) dengan variasi komposisi (3; 6 ;dan 9
%wt). Proses proses preparasi bahan baku mulai dari penggilingan serbuk Barium
Heksaferit dengan cara dry milling selama 24 jam dan Ferro Boron (FeB) dengan
cara wet milling dalam media aquades selama 1 jam. Bahan kemudian dikeringkan
Pada temperatur 100 oC selama 17 jam. Dan dicampur dengan menggunakan
HEM selama 15 menit. Sampel kemudian dianneal menggunakan tungku listrik
Thermolyne dengan variasi temperature annealing 1000 oC;1100 oC ;dan 1200 oC
masing-masing pada temperatur tersebut ditahan selama 2 jam. Karakterisasi yang
diuji meliputi sifat fisis (True Density, Optical Microscope), analisis struktur
Kristal dengan XRD dan sifat magnet dengan menggunakan VSM. Dari hasil
pengukuran True Density dan Optical Microscope magnet Barium Heksaferit
menunjukkan bahwa nilai True Density cenderung meningkat dan ukuran
partikelnya menurun sebanding dengan jumlah penambahan FeB. Kondisi
optimum dicapai pada temperatur annealing 1200 oC dengan penambahan FeB (3
%wt) menghasilkan true density 5,54 g/cm3 dan ukuran partikel 116 nm. Hasil
XRD membentukfasaFe2O3dengan parameter kisi a = b = 5.0380 Å, c = 13.7720
Å . Dan kurva histerisis menunjukkan nilai saturasi (s) sebesar 43.52 emu/gram,
remanensi (r) 21.94 emu/g, koersivitas (Hc) = 1,29 KOe dan BHmax =17.04
kGOe
Kata Kunci : Barium Heksaferit, Ferro Boron, Sifat Fisis, dan Sifat Magnet.
Universitas Sumatera Utara
EFFECT OF ANNEALING AND ADDITIVE COMPOSITION
OF FERRO BORON (FeB) ON PHYSICAL PROPERTIES AND
MAGNET OF BARIUM HEXAFERITTE (BaFe12O19)
ABSTRACT
Barium Hexaferitte permanent magnet added by Ferro Boron (FeB) have been
made with the variation composition (3 ; 6 ;and 9 %wt). The preparation raw
material process powder Barium Heksaferrit were done by dry milling for 24
hours and Ferro Boron (FeB) using distilled water for 1 hour. Then it is dried at a
temperature of 100°C for 17 hours. And mixed with HEM for 15 minutes. Then
the samples annealed using aThermolyne electric furnace and the variation of
temperature annealing are 1000°C ; 1100°C ;and 1200°C hold for 2 hours.The
characterizations was conducted on the physical properties, such as True Density
and Optical Microscope , analyzed structure crystal using XRD, and magnetic
properties with VSM. Based on the True Density and Optical Microscope
measurement, it can be concluded that Barium Heksaferitte magnet have a density
values that tend to increase and the particle sizes values decrease as the decreasing
of composition FeB. The optimum condition is achieved at 1200°C with a value
of 3 %wt, where the density value 5.54 g/cm3 and particle size 116 nm. The
results of XRDanalysis showed that the crystal structure has been formed Fe2O3
with the latiice parameters a = b = 5.0380 Å, c = 13.7720 Å .The hysteresis curves
show that values of the saturation (s) sebesar 43.52 emu/gram, remanent (r)
21.94 emu/g, coercivity (Hc) = 1,29 KOe and BHmax =17.04 kGOe
Key words: Barium Hexaferitte, Ferro Boron, Physical Properties, and Magnetic
Properties.
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI
Halaman
Persetujuan
i
Pernyataan
ii
Penghargaan
iii
Abstrak
v
Abstract
vi
Daftar Isi
vii
Daftar Tabel
xi
Daftar Gambar
xii
Daftar Lampiran
xiii
Bab 1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Perumusan Masalah
1.3 Batasan Masalah
1.4 Tujuan Penelitian
1.5 Manfaat penelitian
1.6 Sistematika Penulisan
1
3
4
4
4
4
Bab 2. Landasan Teori
2.1. Pengertian Magnet
2.2. Magnet Permanen
2.3. Sifat-Sifat Magnet Permanen
2.4. Sifat Intrinsik Kemagnetan Fasa Magnetik
2.4.1. Loop Histeresis
2.4.2. Polarisasi Total Fasa Magnetik
2.4.3. Medan Anisotropi (Anisotropy Field) Fasa Magnetik
2.4.4. Produk Energi Maksimum
2.4.5. Temperatur Curie Fasa Magnetik
6
7
8
8
8
11
11
12
14
2.5 Magnet Keramik
2.6 Barium Heksaferit (BaFe12O19)
14
15
Universitas Sumatera Utara
2.7 Unsur Pemadu Pada FeB
2.6.1. Besi (Fe)
2.6.2. Boron (B)
2.8 Metalurgi Serbuk
2.8.1. Mixing dan Milling
2.8.2. Annealing
2.9 Karakterisasi Hasil
2.9.1. Pengujian Densitas
2.9.2. Pengujian Optical Microscope (OM)
2.9.3 Pengujian X-Ray Diffraction (XRD)
2.9.4. Pengujian Vibrating Sample Magnetometer (VSM)
17
17
18
19
19
20
21
21
21
21
23
Bab 3. Metodologi Penelitian
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
3.1.1. Tempat Penelitian
3.1.2. Lamanya Waktu Penelitian
25
3.2. Alat dan Bahan
3.2.1. Alat
3.2.2. Bahan
3.3. Variabel Eksperimen
3.3.1. Variabel Penelitian
3.3.2. Pengujian Sampel Percobaan
3.4 Diagram Alir Penelitian
3.5 Prosedur Penelitian
3.5.1. Proses Pemecahan Bongkahan dan penggerusan sampel
3.5.2. Proses Milling Serbuk BaFe12O19
3.5.3. Proses Milling Serbuk FeB
3.5.4. Pengeringan Sampel
3.5.5. Proses Mixing
3.5.6. Proses Annealing
3.6 Karakterisasi Hasil
3.6.1 Pengukuran Densitas Serbuk (True Density)
3.6.2. X-Ray Diffraction (XRD)
3.6.3. Optical Microscope (OM)
3.6.4. Vibrating Sample Magnetometer (VSM)
25
25
25
25
27
27
27
29
30
30
30
30
31
31
31
32
32
33
33
34
Bab 4. Hasil dan Pembahasan
4.1. Karakterisasi Sifat Fisis
4 .1.1 True Density BaFe12O19
4.1.2. True Density BaFe12O19 – FeB
4.1.3. True Density dari BaFe12O19 - FeB terhadap Temperatur
Annealing
4.1.4. Optical Microscope (OM)
4.1.5. X-Ray Diffraction (XRD)
36
36
38
39
42
44
Universitas Sumatera Utara
4.2.Karakterisasi Sifat Magnet
4.2.1 Vibrating Sample Magnetometer (VSM)
48
48
Bab 5. Kesimpulan dan Saran
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
52
53
Daftar Pustaka
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Sifat Beberapa Magnet Keras
10
Tabel 2.2 Informasi Dasar Unsur Besi
17
Tabel 2.3 Informasi Dasar Unsur Boron
17
Tabel 4.1 Hasil Pengukuran True Density dari Serbuk BaFe12O19
36
Tabel 4.2 Hasil Pengukuran True Density dari Serbuk BaFe12O19 dengan
penambahan aditif 3 , 6 dan 9 %wt FeB
38
Tabel 4.3 Data Hasil Pengukuran True Density BaFe12O19 dengan
penambahan aditif FeB terhadap temperatur annealing.
40
Tabel 4.4 Data Hasil Karakterisasi Optical Microscope serbuk BaFe12O19
murni dan FeB murni dan dengan penambahan aditif FeB 3 dan 9
(%wt) dengan temperatur annealing 1200 C
44
Tabel 4.5. Besaran Remanensi, Medan Koersivitas dan Energi Produk
dengan Komposisi BaFe12O19 : FeB (%wt)
49
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Arah Partikel Pada Magnet
7
Gambar 2.2. Kurva Histerisis
9
Gambar 2.3. Penentuan Nilai (BH)max dari Kuadran ke-II Loop Histerisis
12
Gambar 2.4 Struktur kristal Barium Heksaferit
16
Gambar 2.5 Struktur Atom Unsur Besi
18
Gambar 2.6 Struktur Atom Unsur Boron
18
Gambar 2.7 Skema Alat uji XRD
22
Gambar 2.8. Komponen vibrating sampel magnetometer (VSM)
23
Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian
29
Gambar 4.1. Hubungan antara waktu milling terhadap nilai true density
dari serbuk Barium Heksaferit BaFe12O19
37
Gambar 4.2. Hubungan antara penambahan aditif FeB terhadap nilai
true density dari serbuk BaFe12O19
39
Gambar 4.3 Hubungan antara penambahan aditif 3, 6 dan 9 %wt FeB
terhadap nilai true density dari Serbuk BaFe12O19 tanpa
dan dengan annealing pada suhu 1000, 1100 dan 1200C
yang masing-masing ditahan selama 2 jam
41
Gambar 4.4 Serbuk BaFe12O19 milling 24 Jam dengan menggunakan
PBM
43
Gambar 4.5 Serbuk FeB milling 1 jam dengan menggunakan HEM
43
Gambar 4.6 Serbuk BaFe12O19 dengan aditif FeB 3 %wt pada temperatur
1200 C
43
Gambar 4.7 Serbuk BaFe12O19 dengan aditif FeB 9 %wt pada temperatur
1200 C
43
Gambar 4.8 Grafik Hasil Pengujian XRD BaFe12O19
45
Gambar 4.9 Grafik Hasil Pengujian XRD BaFe12O19 pada temperatur
annealing 1200 oC dengan penambahan komposisi 3 %wt FeB
46
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.10 Grafik Hasil Pengujian XRD BaFe12O19 pada temperatur
annealing 1200 oC dengan penambahan komposisi 9 %wt
FeB
46
Gambar 4.11 Kurva Histerisis BaFe12O19 dengan penambahan FeB
3 dan 9 (%wt) pada temperatur annealing 1200 oC
47
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Gambar Alat Dan Bahan
Lampiran 2 Pengukuran True Density
Lampiran 3 Hasil X-ray Diffraction
Lampiran 4 Skema Annealing
Lampiran 5 Parameter Kisi
Lampiran 6 Kurva BH Max
Lampiran 7 Grafik VSM
Universitas Sumatera Utara
BORON (FeB) TERHADAP SIFAT FISIS DAN MAGNET DARI
BARIUM HEKSAFERIT (BaFe12O19)
SKRIPSI
TANIA CHRISTIYANTI
120801068
DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2016
Universitas Sumatera Utara
PENGARUH ANNEALING DAN KOMPOSISI ADITIF FERRO
BORON (FeB) TERHADAP SIFAT FISIS DAN MAGNET DARI
BARIUM HEKSAFERIT (BaFe12O19)
SKRIPSI
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat
Mencapai gelar Sarjana Sains
TANIA CHRISTIYANTI
120801068
DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2016
Universitas Sumatera Utara
PERNYATAAN
PENGARUH ANNEALING DAN KOMPOSISI ADITIF FERRO
BORON (FeB) TERHADAP SIFAT FISIS DAN MAGNET DARI
BARIUM HEKSAFERIT (BaFe12O19)
SKRIPSI
Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri. Kecuali beberapa
kutipan dan ringkasan yang masing- masing disebutkan sumbernya.
Medan, Juli 2016
(Tania Christiyanti)
120801068
Universitas Sumatera Utara
PENGHARGAAN
Segala puji dan syukurku hanya bagi Tuhan Yesus karena atas kasih dan
anugerah-Nya yang senantiasa melimpah kepada penulis sehingga mampu
melaksanakan dan menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pengaruh Annealing
Dan Komposisi Aditif Ferro Boron (FeB) Terhadap Sifat Fisis Dan Magnet
Dari Barium Heksaferit (BaFe12O19)” sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan jenjang pendidikan Sarjana (S1) jurusan Fisika FMIPA Universitas
Sumatera Utara.
Penulis menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat dalam
memberikan bimbingan, nasehat, dan doa kepada penulis. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada:
1. Dr. Kerista Sebayang, M.Sc, sebagai Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara.
2. Dr. Marhaposan Situmorang sebagai Ketua Departemen Fisika, Drs. Syahrul
Humaidi, M.Sc sebagai Sekretaris Departemen Fisika, dan seluruh Bapak/Ibu
Staf Pengajar serta Pegawai Administrasi di Departemen Fisika Universitas
Sumatera Utara yang telah memberikan pendidikan dan fasilitas kepada
penulis selama perkuliahan.
3. Drs. Herli Ginting, MS sebagai Dosen Pembimbing dan Prof. Dr. Timbangen
Sembiring, M.Sc, Drs. Aditia Warman, M.Si, serta Drs. Fauzi ,M.Si sebagai
Dosen Penguji di Universitas Sumatera Utara yang telah membimbingdan
mengarahkan penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
4. Prof. Dr. Masno Ginting, M.Sc dan Prof. Drs. Perdamean Sebayang, M.Si
sebagai Dosen Pembimbing di Pusat Penelitian Fisika LIPI yang telah
memberikan ilmu pengetahuan dan semangat serta sabar membimbing penulis
untuk menyelesaikan skripsi ini, pembimbing lapangan dan staf pegawai team
magnet Ibu Ayu, Bapak Candra, Bapak Arif Eko, Bapak Toto,Bapak Lukman,
Bapak Mulyadi, Bapak Amat dan Bang Anggi yang sangat banyak
mengorbankan tenaga dan waktuserta memberi nasehat dan saran dalam
proses penelitian di P2F LIPI.
Universitas Sumatera Utara
5. Orangatuaku terkasih BapakArman Lumbantobing dan Ibu Tiur Melina br
Hutahaean,
Abangku
yang
terkeren
Abang
Obeth
Ardy Gunawan
Lumbantobing, Kakakku yang paling cantik Kakak Maria Deasy Christiyanti
Lumbantobing, Alm. Op. Doli M. Lumbantobing, Op. Boru S. Aritonang,
Tante Rida Hutahaean dan Bou Lenna L.Tobing, Keluarga di Siantar,
Tarutung, Bali, Bogor dan Kalimantan, serta seluruh keluarga besar yang
senantiasa setia memberikan perhatian, bantuan, dan doa kepada penulis.
6. Sahabat berbagi cerita , Yusuf Nathanael Silaban, Roni Chandra Siagian, Ayu
Novita Ningsih L.Tobing, Landri L.Tobing, Monika Simamora (Uhat) dan
semua saudara/i yang tak hentinya memberikan doa dan semangat kepada
penulis.
7. Sahabat-sahabat terbaik Fisika stambuk 2012 Melpa Simamora(Melpot),
Sulistra Simamora(Bi’sul), Riris Tambunan(Gayus), Marta Nainggolan(Dk
kuu),
Santa
Simanjuntak(Sansan),
Betaria
Siahaan(Kak’Be),
Dewi
Lubis(Dewdew), Cut Hani Safira(Bundo), Cyndi Pangaribuan(Boru), Mia
Aulia Dhika(Mimi), Fitri Silaban(Pitrok), Ivo Sembiring(Vovo), Jekson
Siahaan(Jejek), Ivan Sitohang(Vanvan), Franky Sitinjak(Frengkot), Mareanus
Mendrofa(Mares),
Miftah
Aja(Komting Genap Cupu),
Habibi(Tata),
Sabran
Abbas(Ninja),
Rudi
teman satu kos di Serpong dan, teman-teman
penilitian di LIPI serta teman-teman KKN Yustina, Yenni, Yeyen, Samuel,
Jefry
yang
menjadi
penyemangat
selama
perkuliahan
dan
selama
menyelesaikan skripsi ini.
8. Sahabat dalam Doa Yoel Oranda Sitanggang(Among)
9. Keluarga besar Ikatan Mahasiswa Fisika (IMF) FMIPA USU.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu,
penulis
mengharapkan
kritik
dan
saran
yang membangun
untuk
penyempurnaan skripsi ini. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi
orang yang membacanya
Medan, Juli 2016
Penulis
Universitas Sumatera Utara
PENGARUH ANNEALING DAN KOMPOSISI ADITIF FERRO
BORON (FeB) TERHADAP SIFAT FISIS DAN MAGNET DARI
BARIUM HEKSAFERIT (BaFe12O19)
ABSTRAK
Telah dilakukan pembuatan magnet permanen Barium Heksaferit yang
ditambahkan dengan Ferro Boron (FeB) dengan variasi komposisi (3; 6 ;dan 9
%wt). Proses proses preparasi bahan baku mulai dari penggilingan serbuk Barium
Heksaferit dengan cara dry milling selama 24 jam dan Ferro Boron (FeB) dengan
cara wet milling dalam media aquades selama 1 jam. Bahan kemudian dikeringkan
Pada temperatur 100 oC selama 17 jam. Dan dicampur dengan menggunakan
HEM selama 15 menit. Sampel kemudian dianneal menggunakan tungku listrik
Thermolyne dengan variasi temperature annealing 1000 oC;1100 oC ;dan 1200 oC
masing-masing pada temperatur tersebut ditahan selama 2 jam. Karakterisasi yang
diuji meliputi sifat fisis (True Density, Optical Microscope), analisis struktur
Kristal dengan XRD dan sifat magnet dengan menggunakan VSM. Dari hasil
pengukuran True Density dan Optical Microscope magnet Barium Heksaferit
menunjukkan bahwa nilai True Density cenderung meningkat dan ukuran
partikelnya menurun sebanding dengan jumlah penambahan FeB. Kondisi
optimum dicapai pada temperatur annealing 1200 oC dengan penambahan FeB (3
%wt) menghasilkan true density 5,54 g/cm3 dan ukuran partikel 116 nm. Hasil
XRD membentukfasaFe2O3dengan parameter kisi a = b = 5.0380 Å, c = 13.7720
Å . Dan kurva histerisis menunjukkan nilai saturasi (s) sebesar 43.52 emu/gram,
remanensi (r) 21.94 emu/g, koersivitas (Hc) = 1,29 KOe dan BHmax =17.04
kGOe
Kata Kunci : Barium Heksaferit, Ferro Boron, Sifat Fisis, dan Sifat Magnet.
Universitas Sumatera Utara
EFFECT OF ANNEALING AND ADDITIVE COMPOSITION
OF FERRO BORON (FeB) ON PHYSICAL PROPERTIES AND
MAGNET OF BARIUM HEXAFERITTE (BaFe12O19)
ABSTRACT
Barium Hexaferitte permanent magnet added by Ferro Boron (FeB) have been
made with the variation composition (3 ; 6 ;and 9 %wt). The preparation raw
material process powder Barium Heksaferrit were done by dry milling for 24
hours and Ferro Boron (FeB) using distilled water for 1 hour. Then it is dried at a
temperature of 100°C for 17 hours. And mixed with HEM for 15 minutes. Then
the samples annealed using aThermolyne electric furnace and the variation of
temperature annealing are 1000°C ; 1100°C ;and 1200°C hold for 2 hours.The
characterizations was conducted on the physical properties, such as True Density
and Optical Microscope , analyzed structure crystal using XRD, and magnetic
properties with VSM. Based on the True Density and Optical Microscope
measurement, it can be concluded that Barium Heksaferitte magnet have a density
values that tend to increase and the particle sizes values decrease as the decreasing
of composition FeB. The optimum condition is achieved at 1200°C with a value
of 3 %wt, where the density value 5.54 g/cm3 and particle size 116 nm. The
results of XRDanalysis showed that the crystal structure has been formed Fe2O3
with the latiice parameters a = b = 5.0380 Å, c = 13.7720 Å .The hysteresis curves
show that values of the saturation (s) sebesar 43.52 emu/gram, remanent (r)
21.94 emu/g, coercivity (Hc) = 1,29 KOe and BHmax =17.04 kGOe
Key words: Barium Hexaferitte, Ferro Boron, Physical Properties, and Magnetic
Properties.
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI
Halaman
Persetujuan
i
Pernyataan
ii
Penghargaan
iii
Abstrak
v
Abstract
vi
Daftar Isi
vii
Daftar Tabel
xi
Daftar Gambar
xii
Daftar Lampiran
xiii
Bab 1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Perumusan Masalah
1.3 Batasan Masalah
1.4 Tujuan Penelitian
1.5 Manfaat penelitian
1.6 Sistematika Penulisan
1
3
4
4
4
4
Bab 2. Landasan Teori
2.1. Pengertian Magnet
2.2. Magnet Permanen
2.3. Sifat-Sifat Magnet Permanen
2.4. Sifat Intrinsik Kemagnetan Fasa Magnetik
2.4.1. Loop Histeresis
2.4.2. Polarisasi Total Fasa Magnetik
2.4.3. Medan Anisotropi (Anisotropy Field) Fasa Magnetik
2.4.4. Produk Energi Maksimum
2.4.5. Temperatur Curie Fasa Magnetik
6
7
8
8
8
11
11
12
14
2.5 Magnet Keramik
2.6 Barium Heksaferit (BaFe12O19)
14
15
Universitas Sumatera Utara
2.7 Unsur Pemadu Pada FeB
2.6.1. Besi (Fe)
2.6.2. Boron (B)
2.8 Metalurgi Serbuk
2.8.1. Mixing dan Milling
2.8.2. Annealing
2.9 Karakterisasi Hasil
2.9.1. Pengujian Densitas
2.9.2. Pengujian Optical Microscope (OM)
2.9.3 Pengujian X-Ray Diffraction (XRD)
2.9.4. Pengujian Vibrating Sample Magnetometer (VSM)
17
17
18
19
19
20
21
21
21
21
23
Bab 3. Metodologi Penelitian
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
3.1.1. Tempat Penelitian
3.1.2. Lamanya Waktu Penelitian
25
3.2. Alat dan Bahan
3.2.1. Alat
3.2.2. Bahan
3.3. Variabel Eksperimen
3.3.1. Variabel Penelitian
3.3.2. Pengujian Sampel Percobaan
3.4 Diagram Alir Penelitian
3.5 Prosedur Penelitian
3.5.1. Proses Pemecahan Bongkahan dan penggerusan sampel
3.5.2. Proses Milling Serbuk BaFe12O19
3.5.3. Proses Milling Serbuk FeB
3.5.4. Pengeringan Sampel
3.5.5. Proses Mixing
3.5.6. Proses Annealing
3.6 Karakterisasi Hasil
3.6.1 Pengukuran Densitas Serbuk (True Density)
3.6.2. X-Ray Diffraction (XRD)
3.6.3. Optical Microscope (OM)
3.6.4. Vibrating Sample Magnetometer (VSM)
25
25
25
25
27
27
27
29
30
30
30
30
31
31
31
32
32
33
33
34
Bab 4. Hasil dan Pembahasan
4.1. Karakterisasi Sifat Fisis
4 .1.1 True Density BaFe12O19
4.1.2. True Density BaFe12O19 – FeB
4.1.3. True Density dari BaFe12O19 - FeB terhadap Temperatur
Annealing
4.1.4. Optical Microscope (OM)
4.1.5. X-Ray Diffraction (XRD)
36
36
38
39
42
44
Universitas Sumatera Utara
4.2.Karakterisasi Sifat Magnet
4.2.1 Vibrating Sample Magnetometer (VSM)
48
48
Bab 5. Kesimpulan dan Saran
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
52
53
Daftar Pustaka
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Sifat Beberapa Magnet Keras
10
Tabel 2.2 Informasi Dasar Unsur Besi
17
Tabel 2.3 Informasi Dasar Unsur Boron
17
Tabel 4.1 Hasil Pengukuran True Density dari Serbuk BaFe12O19
36
Tabel 4.2 Hasil Pengukuran True Density dari Serbuk BaFe12O19 dengan
penambahan aditif 3 , 6 dan 9 %wt FeB
38
Tabel 4.3 Data Hasil Pengukuran True Density BaFe12O19 dengan
penambahan aditif FeB terhadap temperatur annealing.
40
Tabel 4.4 Data Hasil Karakterisasi Optical Microscope serbuk BaFe12O19
murni dan FeB murni dan dengan penambahan aditif FeB 3 dan 9
(%wt) dengan temperatur annealing 1200 C
44
Tabel 4.5. Besaran Remanensi, Medan Koersivitas dan Energi Produk
dengan Komposisi BaFe12O19 : FeB (%wt)
49
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Arah Partikel Pada Magnet
7
Gambar 2.2. Kurva Histerisis
9
Gambar 2.3. Penentuan Nilai (BH)max dari Kuadran ke-II Loop Histerisis
12
Gambar 2.4 Struktur kristal Barium Heksaferit
16
Gambar 2.5 Struktur Atom Unsur Besi
18
Gambar 2.6 Struktur Atom Unsur Boron
18
Gambar 2.7 Skema Alat uji XRD
22
Gambar 2.8. Komponen vibrating sampel magnetometer (VSM)
23
Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian
29
Gambar 4.1. Hubungan antara waktu milling terhadap nilai true density
dari serbuk Barium Heksaferit BaFe12O19
37
Gambar 4.2. Hubungan antara penambahan aditif FeB terhadap nilai
true density dari serbuk BaFe12O19
39
Gambar 4.3 Hubungan antara penambahan aditif 3, 6 dan 9 %wt FeB
terhadap nilai true density dari Serbuk BaFe12O19 tanpa
dan dengan annealing pada suhu 1000, 1100 dan 1200C
yang masing-masing ditahan selama 2 jam
41
Gambar 4.4 Serbuk BaFe12O19 milling 24 Jam dengan menggunakan
PBM
43
Gambar 4.5 Serbuk FeB milling 1 jam dengan menggunakan HEM
43
Gambar 4.6 Serbuk BaFe12O19 dengan aditif FeB 3 %wt pada temperatur
1200 C
43
Gambar 4.7 Serbuk BaFe12O19 dengan aditif FeB 9 %wt pada temperatur
1200 C
43
Gambar 4.8 Grafik Hasil Pengujian XRD BaFe12O19
45
Gambar 4.9 Grafik Hasil Pengujian XRD BaFe12O19 pada temperatur
annealing 1200 oC dengan penambahan komposisi 3 %wt FeB
46
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.10 Grafik Hasil Pengujian XRD BaFe12O19 pada temperatur
annealing 1200 oC dengan penambahan komposisi 9 %wt
FeB
46
Gambar 4.11 Kurva Histerisis BaFe12O19 dengan penambahan FeB
3 dan 9 (%wt) pada temperatur annealing 1200 oC
47
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Gambar Alat Dan Bahan
Lampiran 2 Pengukuran True Density
Lampiran 3 Hasil X-ray Diffraction
Lampiran 4 Skema Annealing
Lampiran 5 Parameter Kisi
Lampiran 6 Kurva BH Max
Lampiran 7 Grafik VSM
Universitas Sumatera Utara