Gambaran Proses, Faktor Penyebab, Serta Tantangan Penganut Paham Ateisme

Rekonstruksi 1 data 1

No

1

2

Analisa
Tematik

Makna ateis

Deteachment

Analisa/Koding
Ateis bentuk ketidakpercayaan terhadap Tuhan, bukan
bentuk kepercayaan baru W1.A.P.21032016.J2
Pengertian ateis bukanlah percaya bahwa tidak percaya
adanya Tuhan W1.A.P.21032016.J4
4 kategori yang meliputi konsep ketuhanan, agnostik,

nostik, ateis agnostik, ateis nostik W1.A.P.21032016.J6
Subjek merupakan ateis agnostik W1.A.P.21032016.J10
Subjek merupakan ateis agnostik W1.A.P.21032016.J12
Subjek tidak merasa benci ataupun suka dengan
kehadiran Tuhan yang diklaim kaum beragama, tapi
bukan berarti subjek percaya Tuhan itu ada
W1.A.P.21032016.J14
Subjek tidak merasa benci ataupun suka dengan
kehadiran Tuhan yang diklaim kaum beragama, tapi
bukan berarti subjek percaya Tuhan itu ada
W1.A.P.21032016.J14
Subjek sempat merasa tidak suka atau benci dengan
kehadiran Tuhan W1.A.P.21032016.J16
Subjek merasa Tuhan yang dipercaya kaum beragama
hanya menjadikan manusia dan dunia sebagai alat untuk
menyenangkan hati-Nya W1.A.P.21032016.J22
Ritual agama hanyalah budaya W1.A.P.21032016.J30
Ritual keagamaan hanya menjadi budaya untuk
memberikan kenyamanan terhadap umatnya
W1.A.P.21032016.J34

Orang tua mengajarkan agama pada subjek. Tetapi subjek
penasaran dengan konsep agama yang diberikan sehingga
muncul pertanyaan yang mulai meragukan subjek
W1.A.P.21032016.J82
Berbagai pertanyaan yang meragukan subjek mulai
muncul tetapi subjek tidak meneruskan pertanyaannya
W1.A.P.21032016.J84
Subjek merasa berdosa meragukan Tuhan
W1.A.P.21032016.J86
Subjek merasa bedosa dan bersalah telah meragukan
Tuhan W1.A.P.21032016.J88
Subjek merasa ada setan yang mempengaruhi. Semakin
besar subjek, peran orang tua semakin hilang
W1.A.P.21032016.J90

Jumlah
kemunculan
1
1
1

2
1

1

1

2

1

1

2

1

Universitas Sumatera Utara

3


4

5

6

7

8

Ada pertanyaan-pertanyaan berkaitan dengan sosial yang
berkaitan dengan tindakan buruk kaum beragama yang
membuat subjek berfikir untuk meninggalkan agamanya
W1.A.P.21032016.J52
Pertanyaan subjek mengenai agama terhenti sampai pada
Doubt
masalah sosial yang berkaitan dengan tindakan kaum
beragama saja W1.A.P.21032016.J54
Setelah subjek mengenal internet, pertanyaan soal

keraguan terhadap tuhan mulai muncul kembali
W1.A.P.21032016.J96
Subjek merasa bebas dari yang membelenggu dia selama
dissociation
ini W1.A.P.21032016.J110
Subjek merupakan ateis agnostik W1.A.P.21032016.J10
Subjek merupakan ateis agnostik W1.A.P.21032016.J12
Subjek mulai merasa tidak nyaman ketika melakukan
ritual keagamaan W1.A.P.21032016.J108
Subjek memutuskan untuk menjadi ateis ketika awal
declaration
masuk kuliah,subjek merasa tidak nyaman ketika segala
sesuatu dibuat manusia mengatasnamakan Tuhan
W1.A.P.21032016.J20
Subjek memutuskan untuk menjadi ateis sewaktu kuliah
W1.A.P.21032016.J112
Orang tua mengajarkan agama pada subjek. Tetapi subjek
penasaran dengan konsep agama yang diberikan sehingga
muncul pertanyaan yang mulai meragukan subjek
W1.A.P.21032016.J82

Orang tua dan Orang tua tetap mengingatkan sholat
W1.A.P.21032016.J92
cara asuh
Sampai sekarang orang tua masih mengingatkan sholat
W1.A.P.21032016.J94
Subjek memilih untuk menjadi ateis bukan karena
didikan orang tua W1.A.P.21032016.J130
Subjek mendapatkan informasi dari internet, dan subjek
juga merupakan seorang ateis agnostik
W1.A.P.21032016.J8
Setelah subjek mengenal internet, pertanyaan soal
Perkembangan
keraguan terhadap tuhan mulai muncul kembali
sains
W1.A.P.21032016.J96
Informasi yang diberikan oleh internet semakin
menguatkan keraguan subjek terhadap Tuhan
W1.A.P.21032016.J98
Subjek mendapatkan informasi dari internet, dan subjek
juga merupakan seorang ateis agnostik

W1.A.P.21032016.J8
Intimidasi
Subjek mendapatkan sumber informasi berkaitan dengan
secara
keagamaan atau perilaku orang beragama melalui artikel,
intelektual
dll W1.A.P.21032016.J42
Subjek juga membaca buku tentang ateis
W1.A.P.21032016.J100

1

1

1
1
1
2
1
2


1

2

1
1

1

1

1

1

1

Universitas Sumatera Utara


9

10

Kemunafikan,
ketidakadilan
dan tindakan
buruk orang
beragama

Tantangan
yang dihadapi

Didalam buku yang dia baca, dijelaskan mengenai
konsep agama dan tuhan W1.A.P.21032016.J102
Subjek memutuskan untuk menjadi ateis ketika awal
masuk kuliah,subjek merasa tidak nyaman ketika segala
sesuatu dibuat manusia mengatasnamakan Tuhan
W1.A.P.21032016.J20
Merasa tidak menyukai agama dan Tuhan karena

perilaku sebagian umatnya yang buruk
W1.A.P.21032016.J24
Subjek merasa kecewa terhadap agama yang ada
W1.A.P.21032016.J26
Subjek merasa kecewa terhadap orang yang menganut
agama W1.A.P.21032016.J28
Ada pertanyaan-pertanyaan berkaitan dengan sosial yang
berkaitan dengan tindakan buruk kaum beragama yang
membuat subjek berfikir untuk meninggalkan agamanya
W1.A.P.21032016.J52
Pertanyaan subjek mengenai agama terhenti sampai pada
masalah sosial yang berkaitan dengan tindakan kaum
beragama saja W1.A.P.21032016.J54
Kekecewaan terhadap agama W1.A.P.21032016.J58
Subjek tidak menyukai perdebatan yang dilakukan orang
beragama karena merujuk pada makian
W1.A.P.21032016.J106
Subjek tidak berani terbuka terhadap orang tua
W1.A.P.21032016.J122
Terbuka terhadap orang tua merupakan sesuatu yang gila

W1.A.P.21032016.J124
Subjek takut orang tuanya merasa marah dan kecewa
W1.A.P.21032016.J126
Subjek takut orang tuanya menyalahkan diri sendiri
W1.A.P.21032016.J128
Subjek akan mengalami hambatan menjadi seorang ateis
ketika datang ke lingkungan baru
W1.A.P.21032016.J134
Kaum ekstrimis pernah menjauhi subjek
W1.A.P.21032016.J138

1
1

1

3

2

1

2

2

1

1

Universitas Sumatera Utara

Rekonstruksi 1 data 2

No

1

Analisa
tematik

Analisa dan koding

Jumlah
kemunculan

Detachment

Subjek mulai ragu dengan tuhan
ketika masih smp
W2.A.P.06062016.J2
Orang tua mengajarkan agama
sejak subjek kecil dan membuat
subjek penasaran dan bertanya
mengenai tuhan dan ketika masuk
smp subjek bertanya mengenai
tuhan karen mulai ragu dengan
eksistensi tuhan
W2.A.P.06062016.J4
Subjek tidak tahu apa gunanya
ajaran agama yang diajarkan
orang tua mengenai agama,
melakukan ritual agama dll,
membuat subjek bertanya dan
penasaran W2.A.P.06062016.J6
Banyak pertanyaan subjek yang
tidak dapat dijawab oleh agama
seperti tuhan darimana,
bagaimana bentuk tuhan, menurut
subjek agama bertolak belakang
dengan ilmu pengetahuan
W2.A.P.06062016.J10
Subjek tetap menjalankan ritual
agama, subjek hanya sebatas ragu
dengan agama dan belum menjadi
ateis W2.A.P.06062016.J18
Subjek merasa takut, merasa
bersalah, dan merasa berdosa
ketika subjek meragukan tuhan
pada saat smp
W2.A.P.06062016.J24
Subjek berusaha menghilangkan
keraguannya terhadap tuhan,
tetapi subjek tetap berusaha dan
tetap mencari jawaban atas
keraguannya
W2.A.P.06062016.J26
Subjek mencari jawaban atas
keraguannya dari berbagai
sumber seperti membaca berbagai
artikel mengenai tuhan dan
agama, berdiskusi dengan orang

2

1

1

1

1

1

1

1

Universitas Sumatera Utara

2

Doubt

lain, dan akhirnya menyimpulkan
data yang dia punya berdasarkan
asumsinya sendiri
W2.A.P.06062016.J30
Pada saat smp, subjek menjadi
semakin ragu terhadap tuhan
W2.A.P.06062016.J34
Berbagai logika yang diberikan
ilmu pengetahuan memberikan
alasan yang jelas mengapa subjek
semakin ragu dengan agama
W2.A.P.06062016.J16
Subjek banyak membaca artikel,
melihat berbagai macam tindakan
orang islam yang selalu
mengatasnamakan tuhan
membuat subjek semakin setuju
dengan pandangan ilmu
pengetahuan dan membuat subjek
semakin ragu
W2.A.P.06062016.J22
Ilmu pengetahuan memberikan
pandangan yang masuk akal
mengenai segala sesuatu terjadi,
sedangkan agama memberikan
pandangan yang sulit diterima
akal sehat, hal ini membuat
subjek menolak ajaran agama
W2.A.P.06062016.J36
Pandangan ilmu pengetahuan
yang masuk akal merupakan
alasan subjek menjadi ragu
terhadap tuhan dan agama
W2.A.P.06062016.J38
Karena subjek tidak menjalankan
ritual agama lagi, subjek terpaksa
menghindar dan sembunyisembunyi dari orang lain karena
pahamnya dan memakai topeng
agama W2.A.P.06062016.J46
Subjek terpaksa menjalankan
ritual agama yang tidak
disetujuinya jika berada
dilingkungan keluarga
W2.A.P.06062016.J48
Subjek merasa canggung ketika
ditanya orang lain mengapa dia
tidakn menjalankan ritual agama
W2.A.P.06062016.J52
Subjek berusaha menghidar jika

1

1

1

1

1

1

1
1

Universitas Sumatera Utara

ditanya mengenai dirinya yang
tidak menjalankan solat dll
W2.A.P.06062016.J54

3

dissociation

Ketika sma, subjek sudah jauh
dan terpisah dari agama yang
dianutnya sebelumnya
W2.A.P.06062016.J58
Subjek merasa bebas dari ajaran
agama yang membelenggu dia
selama ini W2.A.P.06062016.J62
Subjek merasa bebas dari apa
yang selama ini dia imani, dan
subjek tidak merasa takut dan
berdosa lagi
W2.A.P.06062016.J64
Subjek merasa bebas dari tuhan
serta ajaran agama
W2.A.P.06062016.J66
Subjek belum menjadi seorang
ateis, tetapi sudah menganggap
kalau islam bukan merupakan
paham yang benar
W2.A.P.06062016.J68
Pada saat itu subjek masih
berpikir bahwa tuhan itu ada,
tetapi subjek tidak menanamkan
ajaran islam seperti sebelumnya
didirinya, subjek sudah terlepas
dari agama islam
W2.A.P.06062016.J70
Subjek merasa bebas melakukan
apa saja asalkan tidak merugikan
orang lain. Subjek hidup dijalan
humanis, berbuat baik dan
menolong sesama
W2.A.P.06062016.J72
Subjek tidak memiliki acuan atau
pedoman hidup, menjalankan
hidup berdasarkan apa yang dia
pikirkan dan dia rasakan
W2.A.P.06062016.J76

1

2

1

1

1

1

1

Universitas Sumatera Utara

4

transision

5

declaration

6

Orang tua dan
cara asuh

Subjek mencari orang-orang yang
sepaham dengan subjek melalui
media sosial dan menemukan
sebuah komunitas ateis di
jaringan sosial facebook
W2.A.P.06062016.J86
Subjek beranggapan bahwa akan
sulit menemukan orang-orang
yang sepaham dengan subjek dan
beranggapan bahwa ateis
merupakan paham yang sama
dengan yang dipikirkan subjek
W2.A.P.06062016.J88
Pada saat bergabung, subjek
belum menjadi seorang ateis,
hanya saja punya pemikiran yang
sama dengan orang ateis
W2.A.P.06062016.J92
Subjek bergabung dikomunitas
ateis ABAM
W2.A.P.06062016.J98
Subjek memandang postif orang
ateis yang berada didalam
komunitas, menurut subjek,
mereka memberikan setiap
penjelasan tidak dari satu sudut
pandang W2.A.P.06062016.J102
Subjek merasa nyaman berada
didalam komunitas tersebut,
karena merasa mempunyai
pertanyaan yang sama, asumsi
yang sama, dan jawaban yang
sama W2.A.P.06062016.J106
Subjek memutuskan menjadi
seorang ateis waktu kuliah,karena
banyak membaca artikel
mengenai tuhan, agama dan ateis.
Subjek memutuskan untuk
menjadi ateis agnostik
W2.A.P.06062016.J108
Orang tua mengajarkan agama
sejak subjek kecil dan membuat
subjek penasaran dan bertanya
mengenai tuhan dan ketika masuk
smp subjek bertanya mengenai
tuhan karen mulai ragu dengan
eksistensi tuhan
W2.A.P.06062016.J4

1

1

1

1

1

1

1

1

Universitas Sumatera Utara

7

8

Menurut subjek, ilmu
pengetahuan memberikan alasan
kenapa segala sesuatu bisa
terjadi, sedangkan agama tidak
menyajikan hal yang seperti itu,
agama hanya terfokus pada apa
yang disampaikan tuhan
W2.A.P.06062016.J14
Subjek banyak membaca artikel,
melihat berbagai macam tindakan
orang islam yang selalu
mengatasnamakan tuhan
Perkembangan
membuat subjek semakin setuju
sains
dengan pandangan ilmu
pengetahuan dan membuat subjek
semakin ragu
W2.A.P.06062016.J22
Ilmu pengetahuan memberikan
pandangan yang masuk akal
mengenai segala sesuatu terjadi,
sedangkan agama memberikan
pandangan yang sulit diterima
akal sehat, hal ini membuat
subjek menolak ajaran agama
W2.A.P.06062016.J36
Subjek banyak membaca artikel,
melihat berbagai macam tindakan
orang islam yang selalu
mengatasnamakan tuhan
membuat subjek semakin setuju
Kemunafikan,
dengan pandangan ilmu
ketidakadilan,
pengetahuan dan membuat subjek
dan tindakan
semakin ragu
buruk kaum
W2.A.P.06062016.J22
beragama
Menurut subjek, orang beragama
banyak yang munafik dan tidak
menunjukkan kebaikan yang
diajrakan agama
W2.A.P.06062016.J82

1

1

1

1

1

Universitas Sumatera Utara

Rekonstruksi 1 data 3

No

1

2

3

Analisa
tematik

Analisa dan koding

Subjek tidak menjalakan ritual
agama ketika mulai ragu dengan
Doubt
eksistensi tuhan
W3.A.P.12062016.J22
Banyak faktor yang membuat
keraguan subjek semakin dalam,
dari membaca, melihat
perdebatan soal agama, dan
subjek setuju dengan gaya
berfikir ilmu pengetahuan dalam
memandang dunia
W3.A.P.12062016.J2
Ilmu pengetahuan memberikan
Perkembangan logika yang dapat diterima dan
masuk akal W3.A.P.12062016.J4
sains
Menurut subjek, suatu teori,
klaim itu memerlukan bukti yang
kuat, dan alasan alasan yang
logis, agama tidak meberikan hal
tersebut W3.A.P.12062016.J6
Ilmu pengetahuan memberikan
bukti dan alasan terbentuknya
sesuatu, agama tidak menyajikan
itu W3.A.P.12062016.J10
Banyak faktor yang membuat
keraguan subjek semakin dalam,
dari membaca, melihat
perdebatan soal agama, dan
subjek setuju dengan gaya
berfikir ilmu pengetahuan dalam
memandang dunia
W3.A.P.12062016.J2
Ilmu pengetahuan memberikan
Intimidasi
logika yang dapat diterima dan
secara
masuk akal W3.A.P.12062016.J4
intelektual
Menurut subjek, suatu teori,
klaim itu memerlukan bukti yang
kuat, dan alasan alasan yang
logis, agama tidak meberikan hal
tersebut W3.A.P.12062016.J6
Subjek memandang teori yang
disampaikan agama itu sebagai
sebuah kesombongan
W3.A.P.12062016.J8

Jumlah kemunculan

1

1

1

1

1

1

1

1

1

Universitas Sumatera Utara

4

Tantangan
yang dihadapi

Ilmu pengetahuan memberikan
bukti dan alasan terbentuknya
sesuatu, agama tidak menyajikan
itu W3.A.P.12062016.J10
Subjek merasa tidak ada gunanya
berdebat, tetapi diskusi dan
bertukar informasi memberikan
manfaat W3.A.P.12062016.J66
Biasanya subjek berdiskusi
diforum online
W3.A.P.12062016.J70
Subjek juga sering berdiskusi
dengan teman-temannya
W3.A.P.12062016.J72
Subjek membuat setiap
kesimpulannya berdasarkan
asumsi sendiri yang didukung
dari berbagai fakta dan informasi
yang dia terima
W3.A.P.12062016.J82
Subjek memakai topeng agama
ketika berada dilingkungan
keluarga W3.A.P.12062016.J28
Subjek memakai topeng agama
ketika berada dilingkungan
umum W3.A.P.12062016.J30
Tidak semua orang bisa
menerima paham ateis
W3.A.P.12062016.J32
Subjek takut mengecewakan
kedua orang tuanya jika mereka
tau paham yang dianut subjek
W3.A.P.12062016.J38
Subjek mendapat penilaian
negatif dari beberapa kelompokkelompok agama tertentu
W3.A.P.12062016.J46
Subjek mendapat penilaian
negatif dari kelompok tertentu
seperti pengurus musola
dikampus, pengurus organisasi
kristen dikampus
W3.A.P.12062016.J48
Menurut subjek, ateis mendapat
penilaian negatif dari kelompok
agama tertentu, bahkan mungkin
ada yang menjauhi ateis
W3.A.P.12062016.J50
Subjek sering diajak adu argumen
mengenani agama dan paham-

1

1

1

1

1

4

1

2

3

1

Universitas Sumatera Utara

paham tertentu
W3.A.P.12062016.J60
Subjek sring diajak berdebat
mengenai agama dan
pemahamannya
W3.A.P.12062016.J62
Subjek merasa canggung ketika
orang yang tidak mengetahui
paham subjek bertanya kenapa
dia tidak menjalankan ritual
agama W3.A.P.12062016.J84
Akan sulit menemukan pasangan
hidup yang sepaham dengan
subjek W3.A.P.12062016.J92
Subjek pernah ditinggal oleh
pacarnya karena paham yang
dianut subjek
W3.A.P.12062016.J94
Menurut subjek, memakai topeng
agama memang harus
dilakukannya
W3.A.P.12062016.J96
Subjek akan kesulitan memilih
pasangan hidup
W3.A.P.12062016.J98
Menurut subjek lebih baik dia
memakai topeng agama daripada
harus mengecewakan orangorang yang dia sayangi
W3.A.P.12062016.J102
Subjek tidak akan pernah jujur
samapai dia siap untuk
melakukannya
W3.A.P.12062016.J104

1

1

1

1

Universitas Sumatera Utara

Rekonstruksi 1 data 4

No

1

2

3

4

Analisa
tematik

detachment

dissociation

transition

declaration

Analisa dan koding
Subjek merasa takut ketika
dirinya mulai meragukan
eksistensi Tuhan, ia merasa
doktrin mengenai agama yang
disampaikan orang tuanya
menyebabkan hal tersebut
W4.A.P.14062016.J2
Subjek merasa berdosa ketika
mempertanyakan eksistensi
Tuhan W4.A.P.14062016.J4
Subjek berusaha mencari
jawaban dari keraguannya
W4.A.P.14062016.J6
Subjek menemukan jawabannya
berdasarkan kesimpulan sendiri
W4.A.P.14062016.J8
Banyak sumber yang membuat
subjek menarik kesimpulan
sendiri W4.A.P.14062016.J10
Subjek menjalankan
kehidupannya dengan cara
humanis tanpa ada sosok yang
harus ditakuti dan tanpa ada
keterikatan aturan agama
W4.A.P.14062016.J12
Subjek bergabung dengan
komunitas ateis online sebelum
dia memutuskan jadi ateis
W4.A.P.14062016.J16
Subjek memandang positif
orang-orang yang bergabung
didalam komunitas ateis online
W4.A.P.14062016.J18
Subjek merasa nyaman
bergabung didalamnya
W4.A.P.14062016.J20
Subjek merasa nyaman
bergabung didalamnya
W4.A.P.14062016.J22
Subjek merasa legah setelah
memutuskan jadi ateis dan tidak
terbuka terhadap masyarakat
mengenai paham yang dianut
W4.A.P.14062016.J2

Jumlah kemunculan

1

1

1

1

1

1

1

1

2

1

Universitas Sumatera Utara

5

6

7

Subjek merasa takut ketika
dirinya mulai meragukan
eksistensi Tuhan, ia merasa
doktrin mengenai agama yang
disampaikan orang tuanya
menyebabkan hal tersebut
W4.A.P.14062016.J2
Ketika masih beragama, subjek
menjalankan perintah agama
karena merasa itu kewajibannya
W4.A.P.14062016.J32
Orang tua tidak memaksakan
ajaran agamanya
Orang tua dan
W4.A.P.14062016.J34
cara asuh
Subjek sempat merasa terpaksa
menjalankan perintah agama
yang diajarkan orang tua
W4.A.P.14062016.J36
Lama-kelamaan subjek terbiasa
dengan ajaran agama yang
diajarkan orang tua subjek
W4.A.P.14062016.J38
Subjek melaksanakan ajaran
agama sewaktu masa kecil dan
sempat penasaran dengan
eksistensi tuhan
W4.A.P.14062016.J40
Intimidasi
Banyak sumber yang membuat
secara
subjek menarik kesimpulan
intelektual
sendiri W4.A.P.14062016.J10
Menurut subjek, terbuka didepan
umum mengenai paham yang
dianut akan sulit diterima
dimasyarakat
W4.A.P.14062016.J26
Tantangan
Subjek memakai topeng agama
yang dihadapi ketika berada didepan umum dan
akan terbuka ketika berada
didepan orang yang subjek
anggap dapat menerima
pemikiran subjek
W4.A.P.14062016.J28

1

1

1

1

1

1

1

1

1

Universitas Sumatera Utara

Rekonstruksi 1 data 5

No

1

2

3

4

Analisa tematik Analisa dan koding
Orang tua tetap mengajarkan ilmu
agama kepada subjek
W5.A.P.21062016..J2
Orang tua memberikan hukuman
kepada subjek ketika subjek tidak
Orang tua dan menjalankan ibadah
W5.A.P.21062016.J4
cara asuh
Subjek mengerjakan ibadah secara
terpaksa W3.A.P.12062016.J6
Subjek terpaksa beribadah sebagai
bentuk hormatnya terhadap orang
tua W5.A.P.21062016.J8
Internet sangat mempengaruhi
pemikiran subjek
W5.A.P.21062016.J32
Subjek merasa bebas
Perkembangan mengungkapkan apa saja
sains
diinternet W5.A.P.21062016.J34
Subjek mencari sumber yang bisa
dipercaya untuk menjelaskan
informasi yang diterimanya dari
internet W5.A.P.21062016.J40
Banyak jenis artikel yang dibaca
oleh subjek
W5.A.P.21062016.J42
Artikel yang dibaca oleh subjek
Intimidasi
juga banyak mempengaruhi
secara
subjek W5.A.P.21062016.J44
intelektual
Biasanya informasi yang diterima
subjek mengenai ateis dikemas
secara logic dan masuk akal
W5.A.P.21062016.J46
Ada juga guru subjek yang tidak
toleran terhadap agama lain
W5.A.P.21062016.J14
Subjek memandang tindakan guru
Kemunafikan,
yang membanding-bandingkan
ketidakadilan
agama sebagai suatu tindakan
dan tindakan
yang tidak toleran
buruk oleh
W5.A.P.21062016.J16
orang
Subjek menjadi punya pemikiran
beragama
yang memandang kalau
kemungkinan setiap agama
melakukan tindakan yang sama
yaitu tidak toleran

Jumlah kemunculan
1

1

2

1

1

1

2

1

2

1

Universitas Sumatera Utara

W5.A.P.21062016.J18

5

Tantangan
yang dihadapi

Subjek tidak akan pernah terbuka
secara langsung mengenai
pemahamannya sampai
pemahaman mengenai ateis bisa
ditermia oleh setiap orang
W5.A.P.21062016.J50
Menurut subjek pemahaman
mengenai ateis tidak akan pernah
diterima oleh semua orang dan
agama W5.A.P.21062016.J52
Subjek akan merasa kesulitan
berada dilingkungan baru karena
pemahamannya belum tentu dapat
diterima dilingkungan baru
W5.A.P.21062016.J54

1

1

1

Universitas Sumatera Utara

Rekonstruksi 1 data 6

No

1

2

3

4

Analisa
tematik

Analisa dan koding

Banyak timbul pertanyaan
dibenak subjek yang tidak bisa
deteachment dijawab subjek yang semakin
membuat subjek penasaran
W6.A.P.24062016.J56
Subjek dapat mempelajari apa
saja yang berkaitan dengan ateis
dan agama dari komunitas online
tersebut W6.A.P.24062016.J34
Subjek bergabung untuk mencari
orang yang sependapat dengan
Transision
dia dan untuk lebih memahami
mengenai ateis itu sendiri
W6.A.P.24062016.J32
Subjek bergabung dikomunitas
online ateis
W6.A.P.24062016.J28
Subjek merasa tidak nyaman
dengan ritual agama ketika sudah
declaration
menjadi ateis
W6.A.P.24062016.J2
Subjek bergabung dikomunitas
online ateis
W6.A.P.24062016.J28
Subjek dapat mempelajari apa
saja yang berkaitan dengan ateis
dan agama dari komunitas online
tersebut W6.A.P.24062016.J34
Subjek mendapatkan informasi
dari internet
W6.A.P.24062016.J36
Internet bisa mempertemukan
Perkembangan
orang yang sepemikiran
sains
meskipun jaraknya berjauhan,
sunjek menemukan teman
sepemikiran, begitu juga dengan
penganut paham ateis lainnya,
mereka saling bertemu di internet
W6.A.P.24062016.J40

Jumlah kemunculan

1

1

1

1

1

1

2

1

Universitas Sumatera Utara

5

6

Intimidasi
secara
intelektual

Kemunafikan,
ketidakadilan,
dan tindakan
buruk oleh
orang
beragama

Banyak masukan dari orang lain
serta banyak membaca sehingga
subjek mulai tidak sependapat
dengan ajaran agama
W6.A.P.24062016.J10
Subjek berdiskusi dengan
anggota di komunitas ateis yang
ada serta berdiskusi dengan
orang beragama
W6.A.P.24062016.J12
Diskusi tersebut banyak
mempengaruhi pemikiran subjek
mengenai agama
W6.A.P.24062016.J14
Subjek memiliki tokoh idola
yang merupakan seorang ateis
bernama bill
W6.A.P.24062016.J42
Menurut bill, kalau orang
beragama seharusnya tidak boleh
menyusahkan orang lain
W6.A.P.24062016.J46
Seseorang tidak seharusnya
memaksa orang lain untuk
mengikuti agamanya
W6.A.P.24062016.J48
Tidak ada gunanya beragama
kalau sampai membuat susah
orang lain W6.A.P.24062016.J50
Subjek ragu bukan karna orang
lain, tetapi karena memang
pemikiran subjek sendiri
W6.A.P.24062016.J64
Berdiskusi di komunitas ateis
dan beberapa teman, membuat
subjek semakin kental terhadap
konsep ateis
W6.A.P.24062016.J70
Subjek pernah bertanya kepada
ahli agama mengenai pertnyaanpertanyaan yang membuat subjek
penasaran W6.A.P.24062016.J74
Ritual agama, tindakan orang
beragama, menjadi alasan subjek
menjadi seorang ateis
W6.A.P.24062016.J26

1

2

1

3

1

1

1

1

Universitas Sumatera Utara

7

Tantangan
yang dihadapi

Dalam memilih pasangan, subjek
tidak mencari status yang sama
dengan dirinya mengenai konsep
ketuhanan
W6.A.P.24062016.J80
Subjek akan menyembunyikan
paham dari pasangannya
W6.A.P.24062016.J82
Subjek akan mengikuti status
yang di bawa oleh pasangannya
W6.A.P.24062016.J84

1

1

1

Universitas Sumatera Utara

Rekonstruksi 2
No

Analisa Tematik

Analisa/Koding

1

Makna Ateis

2

Deteachment

3

Doubt

W1.A.P.21032016.J2
W1.A.P.21032016.J4
W1.A.P.21032016.J6
W1.A.P.21032016.J10
W1.A.P.21032016.J12
W1.A.P.21032016.J14
W1.A.P.21032016.J14
W1.A.P.21032016.J16
W1.A.P.21032016.J22
W1.A.P.21032016.J34
W1.A.P.21032016.J82
W1.A.P.21032016.J84
W1.A.P.21032016.J86
W1.A.P.21032016.J88
W1.A.P.21032016.J90
W2.A.P.06062016.J2
W2.A.P.06062016.J4
W2.A.P.06062016.J6
W2.A.P.06062016.J10
W2.A.P.06062016.J18
W2.A.P.06062016.J24
W2.A.P.06062016.J26
W2.A.P.06062016.J30
W2.A.P.06062016.J34
W3.A.P.12062016.J22
W4.A.P.14062016.J2
W4.A.P.14062016.J4
W4.A.P.14062016.J6
W4.A.P.14062016.J8
W4.A.P.14062016.J10
W6.A.P.24062016.J56
W1.A.P.21032016.J52
W1.A.P.21032016.J54
W1.A.P.21032016.J96
W2.A.P.06062016.J16
W2.A.P.06062016.J22
W2.A.P.06062016.J36
W2.A.P.06062016.J38
W2.A.P.06062016.J46
W2.A.P.06062016.J48
W2.A.P.06062016.J52
W2.A.P.06062016.J54

Jumlah
Kemunculan
6

25

11

Universitas Sumatera Utara

4

Dissociation

5

Transision

6

Declaration

7

Orang Tua dan Cara Asuh

8

Perkembangan Sains

W1.A.P.21032016.J110
W2.A.P.06062016.J58
W2.A.P.06062016.J62
W2.A.P.06062016.J64
W2.A.P.06062016.J68
W2.A.P.06062016.J70
W2.A.P.06062016.J72
W2.A.P.06062016.J76
W4.A.P.14062016.J12
W2.A.P.06062016.J86
W2.A.P.06062016.J88
W2.A.P.06062016.J92
W2.A.P.06062016.J98
W2.A.P.06062016.J102
W2.A.P.06062016.J106
W4.A.P.14062016.J16
W4.A.P.14062016.J18
W4.A.P.14062016.J20
W4.A.P.14062016.J22
W6.A.P.24062016.J34
W6.A.P.24062016.J32
W6.A.P.24062016.J28
W1.A.P.21032016.J10
W1.A.P.21032016.J12
W1.A.P.21032016.J108
W1.A.P.21032016.J20
W1.A.P.21032016.J112
W2.A.P.06062016.J108
W4.A.P.14062016.J2
W6.A.P.24062016.J2
W1.A.P.21032016.J82
W1.A.P.21032016.J92
W1.A.P.21032016.J94
W1.A.P.21032016.J130
W2.A.P.06062016.J4
W4.A.P.14062016.J2
W4.A.P.14062016.J32
W4.A.P.14062016.J34
W4.A.P.14062016.J36
W4.A.P.14062016.J38
W4.A.P.14062016.J40
W5.A.P.21062016..J2
W5.A.P.21062016.J4
W3.A.P.12062016.J6
W5.A.P.21062016.J8
W1.A.P.21032016.J8
W1.A.P.21032016.J96
W1.A.P.21032016.J98
W2.A.P.06062016.J14
W2.A.P.06062016.J22

9

13

8

15

17

Universitas Sumatera Utara

9

Intimidasi Secara Intelektual

10
11

Kejahatan, Rasa Sakit dan Penderitaan
Kemunafikan, Ketidakadilan, dan Tindakan
Buruk oleh Orang Beragama

W2.A.P.06062016.J36
W3.A.P.12062016.J2
W3.A.P.12062016.J4
W3.A.P.12062016.J6
W3.A.P.12062016.J10
W5.A.P.21062016.J32
W5.A.P.21062016.J34
W5.A.P.21062016.J40
W6.A.P.24062016.J28
W6.A.P.24062016.J34
W6.A.P.24062016.J36
W6.A.P.24062016.J40
W1.A.P.21032016.J8
W1.A.P.21032016.J42
W1.A.P.21032016.J100
W1.A.P.21032016.J102
W3.A.P.12062016.J2
W3.A.P.12062016.J4
W3.A.P.12062016.J6
W3.A.P.12062016.J8
W3.A.P.12062016.J10
W3.A.P.12062016.J66
W3.A.P.12062016.J70
W3.A.P.12062016.J72
W3.A.P.12062016.J82
W4.A.P.14062016.J10
W5.A.P.21062016.J42
W5.A.P.21062016.J44
W5.A.P.21062016.J46
W6.A.P.24062016.J10
W6.A.P.24062016.J12
W6.A.P.24062016.J14
W6.A.P.24062016.J42
W6.A.P.24062016.J46
W6.A.P.24062016.J48
W6.A.P.24062016.J50
W6.A.P.24062016.J64
W6.A.P.24062016.J70
W6.A.P.24062016.J74
W1.A.P.21032016.J20
W1.A.P.21032016.J24
W1.A.P.21032016.J26
W1.A.P.21032016.J28
W1.A.P.21032016.J52
W1.A.P.21032016.J54
W1.A.P.21032016.J58
W1.A.P.21032016.J106
W2.A.P.06062016.J22
W2.A.P.06062016.J82

27

14

Universitas Sumatera Utara

12

Tantangan yang dihadapi

W5.A.P.21062016.J14
W5.A.P.21062016.J16
W5.A.P.21062016.J18
W6.A.P.24062016.J26
W1.A.P.21032016.J122
W1.A.P.21032016.J124
W1.A.P.21032016.J126
W1.A.P.21032016.J128
W1.A.P.21032016.J134
W1.A.P.21032016.J138
W3.A.P.12062016.J28
W3.A.P.12062016.J30
W3.A.P.12062016.J32
W3.A.P.12062016.J38
W3.A.P.12062016.J46
W3.A.P.12062016.J48
W3.A.P.12062016.J50
W3.A.P.12062016.J60
W3.A.P.12062016.J62
W3.A.P.12062016.J84
W3.A.P.12062016.J92
W3.A.P.12062016.J94
W3.A.P.12062016.J96
W3.A.P.12062016.J98
W3.A.P.12062016.J102
W3.A.P.12062016.J104
W4.A.P.14062016.J26
W4.A.P.14062016.J28
W5.A.P.21062016.J50
W5.A.P.21062016.J52
W5.A.P.21062016.J54
W6.A.P.24062016.J80
W6.A.P.24062016.J82
W6.A.P.24062016.J84

30

Universitas Sumatera Utara

Tahap 1

detachment

Bagaimana Tuhan
menciptakan bumi

Mempertanyakan
asal Tuhan

Masih
menjalankan
ritual agama

Mulai ragu
dengan eksistensi
Tuhan

Pada saat SMP

Merasa takut
dengan keraguan
tersebut

Merasa bersalah
dengan keraguan
tersebut

Merasa berdosa
dengan keraguan
tersebut

Subjek berusaha
menghilangkan
pikiran buruknya
tentang Tuhan

Subjek tetap
berusaha
berusaha mencari
jawabannya

Menemukan
jawaban dari
berbagai sumber
dan kesimpulanUniversitas Sumatera Utara
sendiri

Tahap 2

Doubt

Keraguan subjek
semakin dalam

Faktor yang
mempengaruhi

Pandangan
ilmu
pengetahuan

Memberiakan
bukti dan alasan
yang masuk akal

Pandangan
agama

Sulit
diterima
akal sehat

Subjek tidak
nyaman dan
menolak ajaran
agama

Tidak menjalankan
ritual agama lagi

Dampak yang
dialami

Memakai topeng agama
dan Harus menjalankan
ritual agama dengan
terpaksa jika berada
dilingkungan keluarga

Merasa canggung jika
ditanya mengapa tidak
menjalankan solat dll

Menghindar jika
ditanyai mengenai
solat dll

Universitas Sumatera Utara

Dissociation

Tahap 3

Pada saat sma

Subjek masih percaya tuhan
tetapi tidak menanamkan ajaran
agama manapun dan telah
memisahkan diri dari agama
islam

Merasa Bebas dari
Ajaran Agama

Bebas
memikirkan
apa saja

Bebas
melakukan
apa saja

Tidak
merasa
berdosa lagi

Menjalani
hidup
dengan cara
humanis

Berbuat baik

Saling
menolong
sesama
manusia

Tidak
mlakukan
hal yang
merugikan
orang lain

Tidak memiliki acuan atau
patokan hidup, menjalani hidup
berdasarkan apa yang
Sumatera Utara
dipikirkan dan Universitas
dirasakan

Tahap 4

Transision

Mencari
tempat yang
sesuai
dengan
pemikiran
subjek

Subjek
belum
menjadi
seorang ateis

Ateis
Indonesia

Mengikuti dan
Bergabung dengan
komunitas ateis
online

ABAM
Subjek merasa nyaman
berada didalamnya dan
memandang positif
komunitas tersebut

Mempunyai
pertanyaan yang
sama

Mempunyai
asumsi yang sama

Mempunyai
jawaban yang
sama

Universitas Sumatera Utara

Tahap 5
Declaration

Subjek mengakui
dirinya sebagai
seorang ateis
agnostik

Hal negatif yang
dialami

Hal positif yang
dialami

Banyak hambatan
yang dihadapi

Perasaan subjek
merasa lebih legah

Melakukan
sesuatu bukan
karena ada yang
ditakuti
Tidak memiliki
pedoman hidup
seperti kitab suci
agama yang
memaksa

Pada Masa
Kuliah

tidak
berani
terbuka terhadap
orang tua dan
keluarga

pemilihan
pasangan
hidup

akan mengalami
kesulitan
dilingkungan baru

menjadi musuh
kaum beragama
yang ekstrimis

Mendapatkan atau
mencapai sesuatu
bukan karena ada
sosok seperti
Tuhan yang
memberi, tetapi
murni usaha
sendiri

Universitas Sumatera Utara

Faktor
Penyebab

Orang Tua dan
Cara Asuh

Mengajarkan
agama pada
umumnya

Subjek
merasa
terpaksa
mengikuti
ajaran
agama

Mengenali tokohtokoh ateis

Kemajuan
tekhnologi
Perkembangan
internet

Sholat,
mengaji, puasa,
dll

Intimidasi
Secara
Intelektual

Perkembangan
Sains

Paling
mempengaruhi

Membaca artikel
mengenai ateis

Bill
Maher

Seharusnya
orang
beragama
tidak
menyusahkan
orang lain

Kemunafikan,
Ketidakadilan, dan
tindakan Buruk dari
Kaum Beragama

Tidak nyaman
dengan kaum
beragama yang
selalu
mengatasnama
kan Tuhan

Kecewa
terhadap
perilaku
anarkis
kaum
beragama

Mempertanyakan
konsep ketuhanan

Aktif di media
sosial

Artikel sins, gaya
hidup, filosofi, dll
Bergabung dan
menjadi anggota
komunitas ateis
secara online

Memandang dunia
hanya dari
perspektif agama

Bertanya pada ustad
dan ahli agama

Bom
bunuh diri

Memaksakan
hukum harus
sesuai
dengan yang
diajarkan
agama

Universitas Sumatera Utara

Tantangan yang dihadapi
Tantangan yang
dihadapi

Keterbukaan
terhadap orang tua

Takut
mengecewakan
orang tua

Kesulitan berada
di lingkungan
baru

Menjadi musuh kaum
beragama tidak
menyukai paham
ateis

Mencari orang
yang sepaham atau
bisa memahami
subjek

dijauhi

Untuk dapat
menemukannya
harus terbuka dulu

Sering diajak
beradu argumen

Pemilihan
pasangan hidup

Tidak
sepaham

sepaham

Tidak
terbuka, tidak
jujur

Sulit mencari
yang
sepaham

Mendapat
prasangka buruk
atau penilaian
negatif

Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN
PEDOMAN WAWANCARA

Pembukaan
Wawancara
(Opening)



Membangun Raport



Mengungkapkan tujuan wawancara
dilakukan.



Meminta izin subjek untuk merekam
proses wawancara



Konsep Tuhan



Konsep Agama



Konsep Ateis



Proses Menuju Ateis
o Detachment
o Doubt

Isi Wawancara
(Body)

o Dissociation
o Transision
o declaration

Penutupan
Wawancara
(Closing)



Penyebab



Hambatan



Pengantar mengakhiri wawancara



Menanyakan kesediaan subjek apabila
diwawancarai kembali



Mengucapkan terima kasih

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara