MODEL MANAJEMEN PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS PESANTREN DI MI PAS BAITUL QUR’AN GONTOR TESIS

  MODEL MANAJEMEN PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS PESANTREN DI MI PAS BAITUL QUR’AN GONTOR TESIS Oleh:

  Khamidah Rovi’atun Nur Sa’adah NIM: 212 216 056 PASCASARJANA JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO TAHUN 2018

  

MODEL MANAJEMEN PENDIDIKAN KARAKTER

BERBASIS PESANTREN DI MI PAS

BAITUL QUR’AN GONTOR

TESIS

  

Diajukan Kepada

Pascasarjana

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo

Menyelesaikan Progam Magister

  

Manajemen Pendidikan Islam

Oleh:

  

Khamidah Rovi’atun Nur Sa’adah

NIM: 212 216 056

PASCASARJANA

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO

TAHUN 2018

  

ABSTRAK

  Sa’adah, Khamidah Rovi’atun Nur. Model Manajemen Pendidikan Karakter

  Berbasis Pesantren di MI PAS Baitul Qur’an Gontor, Tesis, Program

  Studi Manajemen Pendidikan Islam, Program Pascasarjana, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo. Pembimbing: Dr. Muhammad Thoyib, M.Pd.I

  Kata Kunci : Pendidikan Karakter, Pesantren Indonesia memerlukan sumberdaya manusia dalam jumlah dan mutu yang memadai sebagai pendukung utama dalam pembangunan terutama di zaman yang miskin karakter seperti saat ini. Untuk memenuhi hal tersebut, pendidikan karakter memiliki peran yang sangat penting untuk membangun penddikan yang bermutu dan berakarkter. Tujuan dalam penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui dan menganalisis perencanaan pendidikan karakter berbasis pesantren di MI PAS

  Baitul Qur’an Gontor(2) untuk mengetahui dan menganalisis pelaksanaan pendidikan karakter berbasis pesantren di MI PAS Baitul Qur’an Gontor, (3) untuk mengetahui dan menganalisis Evaluasi pendidikan karakter berbasis pesantren di MI PAS Baitul Qur’an Gontor.

  Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian descriptive research. Lokasi penelitian ini adalah MI PAS Baitul Qur’an Gontor. Pengumpulan data dilakukan menggunakan observasi non partisipatif, wawancara terstruktur dan mendalam serta dokumentasi. Analisis menggunakan teknik reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Pengecekan keabsahan temuan dilakukan dengan ketekunan pengamatan, triangulasi dan kecukupan referensi.

  Berdasarkan proses pengumpulan dan alalisis data, peneliti dapat menyimpulkan beberapa hal. Pertama, Perencanaan pendidikan karakter berbasis pesantren di MI PAS Baitul Qur’an Gontor diawali dari perumusan visi, misi dan tujuan MI PAS Baitul Qur’an gontor, selanjutnya melalui langkah-langkah perencanaan, meliputi: (1) Menentukan nilai karakter yang akan diterapka di madrasah bersangkutan, (2) Merancang kurikulum karakter terintegratif dengan semua mata pelajaran yang ada di madrasah, (3) Merancang kondisi madrasah yang kondusif guna pelaksanaan pendidikan karakter, (4) Merancang ruang kelas yang kondusif bagi pelaksanaan pendidikan karakter, (5) Merancang lingkungan luar madrasah yang kondusif bagi pelaksanaan pendidikan karakter. Kedua, Pelaksanaan pendidika karakter berbsis pesantren, meliputi (1) model pengintregasian melalui pembelajaran, (2) model pengintregasian melalui pengembangan diri, (3) model pengintregasian melalui budaya madrasah Ketiga, Evaluasi pendidikan karakter berbasis pesantren melalui beberapa langkah-langka evaluasi yakni:(1) Mengembangkan indikator dari nilai-nilai yang ditetapkan atau disepakati, (2) Menyusun berbagai instrumen penilaian,(3) Melakukan pencatatan terhadap pencapaian indikator, (4) Melakukan analisis dan evaluasi, (4) Melakukan tindak lanjut

  

ABSTRACT

  Sa’adah, Khamidah Rovi’atun Nur. Character Building Management Model

  Based on Islamic Boarding School at MI PAS Baitul Qur’an Gontor, Thesis, Department of Management of Islamic Education. Graduate Program of Ponorogo State Islamic Institution (IAIN). Supervisor: Dr. Muhammad

  Thoyib, M.Pd.I

  Key words: Character Building, Islamic Boarding School

  Indonesia needs a good human resource at amount and quality as the main factor in building character especially in such era that poor of character. In overcoming this, character building has an important role to build the quality of education and its character. The objectives of this research are 1) to know and analyze the planning of character building based on Islamic boarding school at MI PAS Baitul Qur’an Gontor, 2) to know and analyze the implementation of character building based on Islamic boarding s chool at MI PAS Baitul Qur’an

  Gontor, 3) to know and analyze the evaluation of character building based on Islamic boarding school at MI PAS Baitul Qur’an Gontor.

  This research uses qualitative approach with descriptive research. The location of this rese arch is MI PAS Baitul Qur’an Gontor. Data collection was conducted using non participative observation, structured and in-depth interviews and documentation. The analysis uses data reduction techniques, data presentation and conclusions. Checking the validity of the findings is done with observational persistence, triangulation and reference adequacy.

  Based on the data collection and data analysing process, the researcher can conclude several things. First, the planning of character building based on Islami c boarding school at MI PAS Baitul Qur’an Gontor started from making vision, mission and objectives of MI PAS Baitul Qur’an Gontor, then through the step of planning, those are: 1) Deciding the character value that will be implemented in that school, 2) Designing character building curriculum that integrated with all of the materials in that school, 3) Designing conducive school environment in implementing character building, 4) Designing conducive classroom in implementing character building, 5) Designing conducive external school environment in implementing character building. Second, the implementation of character building based on Islamic boarding school, those are: 1) Integrative model towards learning, 2) Integrative model towards self improvement, 3) Integrative model towards school culture. Third, the evaluation of character building based on Islamic boarding school towards some steps of evaluation, those are: 1) Improving the indicator of values that has been agreed, 2) Setting of enrichment instrument, 3) Making a note of indicator achievement, 4) Doing analysis and evaluation, 5) Doing follow-up.

  

KATA PENGANTAR

Bismilla>hirrah}ma>nirrahi>m...

  Segala puji bagi Allah SWT., Tuhan semesta alam yang senantiasa melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya kepada semua makhluk-Nya di muka bumi. Hanya kepada-Nyalah kita mengharap dan menyandarkan segala sesuatu. Shalawat serta salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW., teladan bagi seluruh umat manusia dan rahmat bagi seluruh alam, yang kita nanti-nantikan syafaatnya di hari akhir nanti.

  Alh{amdulilla>hirabbil’alami>n, segenap syukur penulis panjatkan

  kepada Allah Swt. atas segala rahmat, petunjuk dan kemudahan yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesa ikan Tesis berjudul “Model

  

Manajemen Pendidikan Karakter Berbasis Pesantren di MI PAS Baitul Qur’an

Gontor” sebagai tugas akhir dalam menyelesaikan program Magister

  Manajemen Pendidikan Islam di IAIN Ponorogo dengan baik.

  Penyusunan dan Penyelesaikan Tesis ini, penulis tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Mereka telah memberikan motivasi, petunjuk, bimbingan dan arahan sehingga tesis ini dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis haturkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada:

  1. Dr. Hj. Siti Maryam Yusuf, M.Ag. selaku rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo beserta staf.

  2. Dr. Aksin, M.Ag. selaku Direktur Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo beserta jajarannya.

  3. Nur Kolis, Ph.D. selaku Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo beserta jajarannya.

  4. Dr. Muhammad Thoyib, M.Pd.I. selaku pembimbing penulisan tesis ini, terima kasih atas waktu yang telah diberikan, segenap bimbingan dan pengarahannya dalam penyusunan tesis ini hingga selesai.

  5. Seluruh Bapak dan Ibu dosen S1 dan S2 yang telah memberikan ilmunya, pelajaran hidup, motivasi dan pengalaman yang tak ternilai selama ini.

  6. Semua guru-guru mulai dari TK, SD, TPA, Mts dan MA, terima kasih atas segala ilmu pengetahuan yang telah Bapak dan Ibu ajarkan dengan sabar dan ikhlas .

  7. Bapak, Ibu, Abang dan Adik serta seluruh Sahabat-sahabatku yang telah menyayangi, memberi motivasi dan dukungan dalam menuntut ilmu hingga sampai jenjang Magister ini. Ibu, hanya terima kasih yang mampu saya ucapkan atas jasamu yang tak akan mampu saya balas.

  8. Teman-temanku seperjuangan yang telah memberikan bantuan, dorongan, dan kebersamaan dalam menuntut ilmu selama ini. Khususnya teman-teman di kelas MPI.C 2016 IAIN Ponorogo. Terima kasih untuk semangat, kebersamaan, dukungan, kekeluargaan dan pengalaman belajar yang luar biasa selama perjuangan menuju Magister ini.

  9. Dewan Pembina, Dewan Pengurus, Kepala Madrasah berserta seluruh Ustadz dan Ustdzah yang telah memberikan bantuan dalam penyusunan Tesis ini.

  10. Semua pihak yang membantu dalam penyusunan Tesis ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik.

  Hanya ucapan terima kasih yang dapat penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan tesis ini. Semoga Allah SWT. memberikan balasan yang setimpal atas segala jasa, kebaikan-kebaikan dan bantuan-bantuan yang telah diberikan kepada penulis.

  Penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam penulisan Tesis ini. Akan tetapi penulis menyadari bahwa Tesis ini masih belum sempurna dan memiliki kekurangan baik dari segi isi maupun sistematika. Maka dari itu, kritik dan saran yang membangun senantiasa penulis harapkan dalam rangka perbaikan Tesis ini.

  Harapan penulis, semoga Tesis ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan seluruh pembaca pada umumnya. Ami>n

  

  Ponorogo, Juli 2018 Penulis

  Khamidah Rovi’atun Nur Sa’adah NIM. 212 216 056

PEDOMAN TRANSLITERASI

  Sistem transliterasi Arab-Indonesia yang dijadikan pedoman dalam penulisan skripsi ini adalah sistem Institute of Islamic Studies, Mc Gill University, yaitu sebagai berikut:

  = z = Q = ‘ ء ز ق

  = b = s = K ب س ك

  = t = sh = L ت ش ل

  = th = s{ = M ث ص م

  

= = =

  j d{ N

  ج ض ن = h} = t} = W

  ح ط و = kh = z{ = H

  خ ظ ه = d =

  ‘

  د ع = dh = gh

  ذ غ = =

  r f

  ر ف

Ta>’ marbu>t}a tidak ditampakkan kecuali dalam susunan ida>fa, huruf

  tersebut ditulis t. misalanya : = fat}a>na; = fat}a>nat al-nabi> Diftong dan Konsonan Rangkap

  Aw u>

  = =

  وا وا

  Ay i>

  = =

  يأ يأ

  Konsonan rangkap ditulis rangkap, kecuali huruf waw yang didahului damma dan huruf ya’ yang didahului kasra seperti tersebut dalam tabel Bacaan Panjang a> = i> = u>

  = ا يا وا

  Kata Sandang

  = =

  = لا شلا لاو

  al- al-sh wa’l

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL. ................................................................................... ii HALAMAN NOTA PERSETUJUAN........................................................... iii HALAMAN LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN. ................ iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TESIS. ...................................... v ABSTRAK. .................................................................................................. vi KATA PENGANTAR. ................................................................................. viii TRANSLITERASI........................................................................................ xi DAFTAR ISI. ............................................................................................... xii DAFTAR TABEL......................................................................................... xv DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN. ................................................................................ xvii

  BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang ........................................................................... 1 B. Rumusan Masalah. ...................................................................... 7 C. Tujuan Penelitian. ....................................................................... 7 D. Manfaat Penelitian. ..................................................................... 8 E. Kajian Terdahulu. ....................................................................... 8 BAB II : KAJIAN TEORI A. Kajian Teori

  1. Mannajemen Pendidikan Karakter. ......................................... 13

  a. Pendidikan Karakter. ......................................................... 13

  b. Manajemen Pendidikan Karakter. ...................................... 19

  2. Konsep Pesantren. .................................................................. 22

  a. Pengertian Pesantren. ......................................................... 22

  b. Elemen-Elemen Peantren. .................................................. 25

  c. Kategori Pesantren. ............................................................ 31

  d. Sistem Pendidikan Pondok Pesantren. ................................ 35

  e. Kurikulum Pendidikan Pondok Pesantren. ......................... 38

  3. Manajemen Pendidikan Karakter Berbasis Pesantren. ............. 49

  a. Perencanaan Pendidikan Karakter Berbasis Pesantren. ....... 52

  b. Pelaksanaan Pendidikan Karakter Berbasis Pesantren. ....... 55

  c. Pelaksanaan Pendidikan Karakter Berbasis Pesantren. .............. 62

  BAB III : METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian................................................ 66 B. Kehadiran Peneliti. ................................................................... 67 C. Lokasi Penelitian. ..................................................................... 67 D. Sumber Data. ............................................................................ 68 E. Prosedur Pengumpulan Data. .................................................... 68 F. Analisis Data. ........................................................................... 71 G. Pengecekan Keabsahan Temuan . ............................................. 75 BAB IV : PAPARAN DATA DAN TEMUAN DATA A. Data Umum. ............................................................................. 77 1. Sejarah Berdirinya MI PAS Baitul Qur’an Gontor. ............... 77

  2. Letak Geografis MI PAS Baitul Qur’an Gontor. ................... 78 3.

  Visi, Misi dan Tujuan MI PAS Baitul Qur’an Gontor.......... 78 4. Keadaan Pendidik di MI PAS Baitul Qur’an Gontor. ........... 80

  5. Keadaan Peserta Didik di Mi PAS Baitul Qur’an Gontor...... 80 6.

  Sarana dan Prasarana MI PAS Baitul Qur’an Gontor. ........... 84

  B. Data Khusus. ............................................................................ 86

  1. Perencanaan Pendidikan Karakter Berbasis Pesantren di MI PAS Baitul Qur’an Gontor. ............................................ 86

  2. Pelaksanaan Pendidikan Karakter Berbasis Pesantren di MI PAS Baitul Qur’an Gontor. ............................................ 97

  3. Evaluasi Pendidikan Karakter Berbasis Pesantren di MI PAS Baitul Qur’an Gontor. .................................................. 103

  BAB V : ANALISIS

  1. Perencanaan Pendidikan Karakter Berbasis Pesantren di MI PAS Baitul Qur’an Gontor. ....................................................... 109

  2. Pelaksanaan Pendidikan Karakter Berbasis Pesantren di MI PAS Baitul Qur’an Gontor. ....................................................... 120

  3. Evaluasi Pendidikan Karakter Berbasis Pesantren di MI PAS Baitul Qur’an Gontor. ....................................................... 127

  BAB VI : PENUTUP A. Kesimpulan. ........................................................................... 131 B. Saran. ..................................................................................... 131 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP

  

DAFTAR TABEL

  Tabel Keterangan Halaman

  2.1 Nilai-Nilai Pendidikan Karakter

  14

  2.2 Desain manajemen pendidikan karakter di pesantren

  40

  4.1 Sarana dan Prasarana

  68

  

DAFTAR GAMBAR

  Gambar Halaman

2.1 Desain Perencananaan Pendidikan Karakter

  43

  2.2 Skema pendidikan karakter yang terintegrasi dalam

  46 proses pembelajara

  2.3 Skema pendidikan karakter yang terintegrasi dalam

  49 pengembangan dir

  2.4 Skema pendidikan karakter yang terintegrasi dalam

  51 Budaya Madrasah,

  3.1 Analisis data model interaktif Miles dan Hubbermen

  59

  4.1 Struktur Lembaga

  67

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran

  1. Surat keterangakan telah melaksanakan penelitian

  2. Lampiran 1 (Wawancara 1)

  3. Lampiran 2 (Wawancara 2)

  4. Lampiran 3(Wawancara 3)

  5. Lampiran 4(Wawancara 5)

  6. Lampiran 5(Wawancara 6)

  7 Lampiran Dokumentasi Tulisan

  8 Lampiran Dokumentasi Foto

  9 Daftar Riwayat Hidup

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia memerlukan sumberdaya manusia dalam jumlah dan mutu

  yang memadai sebagai pendukung utama dalam pembangunan. Untuk memenuhi sumberdaya manusia tersebut, pendidikan memiliki peran yang sangat penting. Hal ini sesuai dengan UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3, yang menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk dalam rangka mencerdaskan

  1

  kehidupan bangsa. Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

  Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional, jelas bahwa pendidikan di setiap jenjang, mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD ), Madrasah Dasar ( SD ), Madrasah Menengah Pertama (SMP) Maupun SMA/MA/SMK/MAK harus diselenggarakan secara sistematis guna mencapai tujuan tersebut. Hal tersebut berkaitan dengan pembentukan

  1 karakter peserta didik sehingga mampu bersaing, beretika, bermoral,

  2 sopan santun dan berinteraksi dengan masyarakat.

  Namun di kalangan remaja dan pelajar ditemukan fenomena yang bersifat paradoks antara aspek ideal ajaran agama dan undang-undang pendidikan dengan realitas aktual perilaku mereka. Dalam kehidupan sehari- hari, terdapat sejumlah ketimpangan sosial, krisis nilai moral (akhlak) dan cenderung kurang memiliki kesalehan sosial. Harian Republika (7 Maret 2000) membeberkan hasil survey Kanwil Depdiknas DKI Jakarta yang menyatakan 29 siswa (SLTP dan SLTA) di Jakarta selama kurun waktu 1 tahun tewas akibat tawuran, dan 25% dari total siswa di Jakarta pernah terlibat tawuran. Harian Kompas (9 Maret 2000) mengutip hasil survey Chandi Salmon Conrad di Rumah Gaul binaan Yayasan Pelita Ilmu pada 117 remaja Madrasah; hasilnya, diketahui bahwa 42% menyatakan pernah berhubungan seks; bahkan 52% masih aktif menjalaninya sampai sekarang. Di bidang sosial kemasyarakatan, bangsa ini mengalami kerusuhan, konflik antardaerah, perkelahian tawuran, free sex pada kalangan remaja dan dewasa serta berbagai kondisi sosial kemasyarakatan lainnya yang semakin meningkat dari tahun ketahun menyatakan telah terjadi gejala tidak adanya kesalehan sosial mencerminkan akhlak yang buruk, seperti digambarkan sebagai berikut: 1) Pergaulan antar lawan jenis di luar batas; Kasus asusila yang paling umum dilakukan oleh para siswa di lingkungan SMPN 2 Cileunyi 2 Kabupaten Bandung (salah satu contohnya) adalah pergaulan antar lawan

  

Agus Wibowo, Manajemen Pendidikan Karakter di Sekolah (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, jenis (pria dengan wanita) secara berlebihan.2) Mabuk-mabukan; Penuturan Ibu EM (52 tahun), seorang penduduk yang tinggal di lingkungan Madrasah

  3 yang anaknya tercatat sebagai pelajar di Madrasah itu.

  Dari gambaran fenomena diatas perlu adanya Kegiatan sosialisasi, pembiasaan nilai, pendekatan karakter dan internalisasi nilai akhlak mulia pada lembaga pendidikan formal maupun non formal penting mendapatkan perhatian mengingat para remaja dan pelajar merupakan aset masa depan bangsa.

  Berdasarkan penelitian di Harvard University Amerika Serikat, ternyata kesuksesan seseorang tidak ditentukan semata-mata oleh pengetahuan dan kemampuan teknis (hard skill) saja, tetapi lebih oleh kemampuan mengelola diri dan orang lain (soft skill). Penelitian ini mengungkapkan, kesuksesan hanya ditentukan sekitar 20 persen oleh hard

  skill dan sisanya 80 persen oleh soft skill. Bahkan orang-orang tersukses di

  dunia bisa berhasil dikarenakan lebih banyak didukung kemampuan soft

  skill daripada hard skill. Hal ini mengisyaratkan bahwa mutu pendidikan

  4 karakter peserta didik sangat penting untuk ditingkatkan.

  Internalisasi nilai untuk meningkatkan mutu pendidikan karakter terdapat di lembaga pendidikan Pesantren yang meruapakan salah satu pendidikan Islam di Indonesia yang mempunyai ciri-ciri khas tersendiri, berarti tempat untuk membina manusia menjadi orang baik, Pendidikan 3 karakter pesantren juga sangat terkait dengan manajemen kesiswaan,

  

Usep Saepullah, Pendidikan Karakter Berbasis Pesantren, (Jakarta: PT Nagakusuma Media

4 Kreatif, 2016), 2

  Manajemen Peserta didik atau manajemen kesiswaan adalah seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja serta secara kontinue terhadap peserta didik agar dapat mengikuti proses belajar mengajar secara efektif dan efisiesn, demi tercapainya tujuan pendidikan yang telah

  5 dicapai.

  Melihat pentingnya manajemen kesiswaan sebagai bagian dari manajemen pendidikan, penulis bermaksud meneliti model manajemen pendidikan karakter berbasis pesantren di suatu lembaga pendidikan, yaitu Madrasah dasar atau madrasah Ibtidaiyah. Hal ini dikarenakan dalam proses pendidikan SD/MI yang merupakan kelanjutan taman kanak-kanak menempati posisi yang sangat vital dan strategis. Di sanalah diletakkan dasar- dasar pembentukan kepribadian dan pembekalan ilmu-ilmu kehidupan.

  Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, saat ini telah hadir banyak SD/MI yang berupaya untuk mengoptimalkan pendidikan dasar anak. Salah satunya adalah MI Pesantren Anak Sholeh Baitul Qur’an Gontor. Madrasah inilah yang penulis pilih sebagai objek penelitian dengan sejumlah pertimbanngan yang mendasar. Pertama, Madrasah ini dirancang sebagai madrasah dasar unggulan yang mempelopori penerapan pendidikan dasar terpadu, yang bertujuan menghasilkan manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT. dan berakhlakul karimah, memiliki pengetahuan dan keterampilan, sehat jasmani dan rohani, berkepribadian yang mantap dan 5 mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan, kebangsaan, dan lingkungan. Konsep semi full day school system (Madrasah dari jam: 07.00

  • – 14.00), yang diterapkan oleh madrasah ini akan membuat Madrasah lebih leluasa dalam mengembangkan kurikulumnya. Setelah hampir 7 tahun berdiri, MI PAS Baitul Qur’an telah memberikan warna lain dunia pendidikan dengan

  6 sistem semi full day school-nya.

  Kedua,

  Dari penjajagan awal di MI PAS Baitul Qur’an telah ditemukan berbagai fakta menarik yakni MI Pesantren Anak Sholeh Baitul Qur’an yang lahir pada tahun 2011 telah mengalami peningkatan drastis jumlah santrinya pertahun. Madrasah ini masih tergolong muda yakni masih berumur 7 tahun berjalan sudah memiliki santri 398 pada tahun pelajaran 2017/2018 ini. Hasil dari wawancara salah satu wali santri bahwa mereka tertarik memasukkan anaknya ke MI PAS Baitul Qur’an dikarenakan sistemnya yang sangat bagus yang mengedepankan pendidikan karakter serta beorientasi pada pendidikan pesantren. Hal ini dibuktikan dengan melihat dari segi kegiatan belajar mengajar di MI PAS sangat berorientasi pada karakter siswa, misalnya dari segi kedisiplinan budaya antri ketika berwudu, mencuci piring dan dalam keadaan apapun tanpa bimbingan sudah terbiasa antri, sandal tertata rapi secara otomatis. Selain itu dari segi religius tertib sholat ketika terdengar suara adzan berlarian menuju masjid, ketika di dalam masjid sudah tidak ada satu siswapun yang berbicara. Dari segi belajar ketika istirahat terlihat bahwa tidak ada satu santri pun yang tidak membawa buku. 6 Dari segi kemandirian sangat mandiri misalnya ketika santri sudah kelas 5

  

Hasil Wawancara dengan Ria Khoirotunnusa’ (wali kelas 2 MI PAS BQ) pada tanggal 05 wajib bagi santri menjadi koordinator unit madrasah mulai dari unit koperasi sampai unit ta’mir. Dan lagi Terbukti dengan sejumlah prestasi yang telah mampu diraih oleh madrasah ini dalam kurun waktu tersebut seperti Finalist East Java Scout Challenge kwarcab Ponorogo, The Best Ten OMNAS ECC tingkat propinsi, Juara 3 Festival Anak Berprestasi Indonesia (FABI) di Universitas Machung Malang, Juara 3 Olimpiade Matemaika Nasional Emerald Education Center di Universitas Jogja, Bronze Medal From Thailand International Olympiad, Juara 2 Tahfidz Sekabupaten Ponorogo, Juara 1 lomba matematika piala bupati Juara 3 tilawatil Qur’an se Ponorogo, Tentu saja apa yang telah diraih saat ini merupakan kerja keras bersama warga

  7 Madrasah dan takterlepas dari manajemen Madrasah yang tertata.

  Ketiga, Madrasah melakukan monitoring terhadap seluruh kegiatan

  siswa sejak bangun tidur sampai di lokasi Madrasah dan kembali lagi ke rumah masing-masing dengan membekali sebuah buku penghubung (penerapan kurikulum 24 jam). Dengan membaca buku penghubung tersebut diharapkan siswa dapat mengorganisir kegiatan apa saja yang harus dikerjakan baik di Madrasah maupun di rumah, mulai dari bagaimana siswa belajar wudhu, bagaimana sholatnya, semua bisa direkam melalui buku penghubung. Selain buku penghubung juga yang menjembatani

  8 tanggungjawab Madrasah dan orang tua di rumah.

  Dari hasil pengamatan MI PAS Baitul Qur’an telah membuktikan 7 bahwa di zaman yang miskin akan pendidikan karakter, di madrasah ini 8 Hasil observasi langsung, pada tanggal 05 Desember 2017

Hasil Wawancara dengan Nur Latifah (wali kelas 5 MI PAS BQ) pada tanggal 05 Desember sangat diprioritaskan, Hal ini mengundang pertanyaan bagaimana proses yang telah dilakukan oleh Madrasah tersebut. Mengingat bahwa hal yang tidak mudah untuk mengelola dalam jumlah besar dan sistem semi fullday school memungkinkan timbulnya kejenuhan pada diri siswa. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merasa tertarik untuk meneliti masalah tersebut. Oleh karena itu, penulis mengambil judul ”Model Manajemen Pendidikan Karakter Berbasis Pesantren di MI PAS

  Baitul Qur’an Gontor” B.

   Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah diatas, peneliti merumuskan masalahnya

  sebagai berikut:

  1. Bagaimana perencanaan pendidikan karakter berbasis pesantren di MI PAS Baitul Qur’an Gontor?

  2. Bagaimana Pelakasanaan pendidikan karakter berbasis pesantren di MI PAS Baitul Qur’an Gontor?

  3. Bagaimana Evaluasi pendidikan karakter berbasis pesantren di MI PAS Baitul Qur’an Gontor? C.

TUJUAN PENELITIAN

  Penelitian ini mempunyai tujuan:

  1. Untuk mengetahui dan menganalisis perencanaan pendidikan karakter berbasis pesantren di MI PAS Baitul Qur’an Gontor.

  2. Untuk mengetahui dan menganalisis Pelakasanaan pendidikan karakter berbasis pesantren di MI PAS Baitul Qur’an Gontor.

  3. Untuk mengetahui dan menganalisis Evaluasi pendidikan karakter berb asis pesantren di MI PAS Baitul Qur’an Gontor.

  D. Manfaat Penelitian

  Hasil dari penelitian ini diharapkan bisa memberikan manfaat sebagi berikut:

  1. Secara Teoritis Diharapkan penelitian ini akan menemukan khasanah ilmiah tentang model pendidikan karakter berbasis pesantren dan dijadikan sebagai bahan informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan dan lebih khusus sebagai bahan pertimbangan referensi bagi peneliti.

  2. Secara Praktis Sebagai kontribusi pemikiran terhadap keilmuan, khususnya sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan manajemen pendidikan karakter berbasis pesantren di Madrasah Ibtidaiyah Pesantren anak sholeh Baitul Qur’an Gontor.

  E. KAJIAN TERDAHULU

  Berdasarkan penelusuran yang penulis lakukan ada beberapa literatur yang akan penulis kemukakan berkaitan dengan pembahasan dalam penelitian.

  Pertama, Penelitian yang dilakukan oleh Atang Ghofar Muálim.2015.Manajemen Pembentukan Karakter Melalui Kegiatan Intra dan Ekstra Kurikuler di MTs Negeri Jatinom Kabupaten Klaten. Program Studi Pendidikan Islam, Konsentrasi Manajemen dan Kebijakan

  

Pendidikan Islam. Program Pasca Sarjana Universitas Islam Sunan

Kalijaga Yogyakarta. Dalam hal ini peneliti akan mengungkap tentang

  manajemen pembentukan karakter melalui program intra dan ekstra kurikuler di MTs Negeri Jatinom Klaten. Hasil penelitian bahwa manajemen pembentukan karakter dilakukan sesuai dengan fungsi manajemen yang ada serta strategi-strategi pembentukan karakter. Pertama, dalam perencanaan madrasah membuat sebuah renstra dan renop yaitu perencanaan jangka pendek dan jangka panjang. Menentukan visi, misi dan tujuan madrasah untuk menciptakan sebuah program-program dalam pengembangan karakter peserta didik. Kedua, pengorganisasian dalam sebuah lembaga dengan membentuk kepengurusan Madrasah. Ketiga, pelaksanaan program- program yang telah direncanakan baik dalam kegiatan intra maupun ekstra.

  Dalam pelaksanaan program intra maupun ekstra kurikuler strategi

  • – strategi pembentukan karakter telah dilaksanakan yaitu dengan cara pembiasaan, memberikan pengetahuan-pengetahuan dan motivasi terhadap peserta didik, memberikan kegiatan-kegiatan yang dapat menumbuhkan minat dan bakat peserta didik, memberikan keteladanan dan menciptakan lingkungan yang baik. Keempat, evaluasi kegiatan intra kurikuler dilakukan dengan cara penilaian kelas yang berupa sejumlah pernyataan sikap tentang sesuatu yang jawabannya dinyatakan secara berskala dan penilaian kelas yang dilakukan oleh guru atau siswa dengan cara mengamati perilaku siswa. Dan indikator tingkat keberhasilanya adalah seorang siswa mampu untuk menanamkan nilai karakter dan mampu untuk melaksanakan dalam kehidupan seharihari.
Faktor penghambat dalam kegiatan adalah keterbatasan biaya, waktu, pengajar dan lingkungan yang kurang kondusif. Motivasi siswa yang sangat semangat dapat melaksanakan kegiatan –kegiatan yang efektif.

  Perbedaan dengan penelitian diatas adalah Penelitian diatas fokus pada manajemen pembentuka karakter melalui progam intra dan ekstra sedangkan penelitian ini membahas model manajemen pendidikan karakter berbasis pesantren. Serta lokasi penelitian diatas di MTS sedangkan penelitian ini di MI.

  Kedua, Penelitian yang dilakukan oleh Khusnul Khotimah, 2015. Model

Manajemen Pendidikan Karakter Religius di SDIT Qurrota A’yun

Ponorogo. Tesis, Progam Pascasarjana Pendidikan Agama Islam, Institut

Agama Islam Negeri Ponorogo. Di dalam penelitian ini peneliti

  Mendeskripsikan tentang Karakter religius berfungsi untuk membangun kesadaran anak tentang adanya Tuhan dan hubungannya dengan pencipta.

  Dalam konteks kurikulum Madrasahan, pendidikan karakter religius diperlukan untuk menghantarkan peserta didik menjadi insan yang beriman dan bertaqwa, berakhlak mulia, tertib dan disiplin sesuai dengan peraturan yang ada, sopan santun terhadap guru dan orang tua, serta peduli terhadap lingkungannya. Oleh karena itu, Artikel ini akan membahas Model Manajemen Pendidikan Karakter Religius Di Madrasah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Qurrota A’yun. SDIT Qurrota A’yun Ponorogo merupakan salah satu Madrasah yang menerapkan pendidikan karakter religius melalui pembiasaan keseharian siswa dengan aktifitas-aktifitas ibadah dan keagamaan. Berdasarkan hasil analisis kajian, disimpulkan bahwa: (1) Nilai- nilai karakter religius yang dikembangkan di SDIT Qurrota A’yun mencakup sejumlah nilai agama Islam. (2) Perencanaan pendidikan karakter religius di SDIT Qurrota A’yun melalui penyusunan struktur Visi dan Misi, Kurikulum dan RPP, dan Draf Budaya Religius Madrasah. (3) Pelaksanaan pendidikan karakter religius di SDIT Qurrota A’yun melalui Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), pelaksanaan budaya Madrasah dengan metode keteladanan dan pembiasaan, dan memalui kegiatan pengembangan diri. (4) Evaluasi pendidikan karakter religius di SDIT Qurrota A’yun dilakukan dengan menggunakan instrumenm observasi/pengamatan wali kelas, buku penghubung yang disediakan Madrasah sebagai alat kontrol kegiatan siswa diluar Madrasah, dan jurnal siswa.

  Perbedaan dengan penelitian diatas adalah Penelitian diatas fokus pada model pendidikan karakter religius sedangkan penelitian ini lebih menyeluruh membahas tentang model manajemen pendidikan karakter berbasis pesantren.

  Ketiga, Penelitian yang dilakukan oleh H. Akhmad Gafuri,

Pengembangan Model Manajemen Pendidikan Karakter dengan Teknik

Pendampingan Guru pada Madrasah Dasar, Program Pendidikan Guru

Madrasah Dasar Universitas Lambung Mangkurat. Di dalam penelitian ini

  peneliti mendeskripsikan tentang Pengembangan Model Manajemen Pendidikan Karakter dengan Teknik pendampingan Guru Pada Madrasah Dasar Penelitian dan pengembangan ini bertujuan menghasilkan model pengelolaan pendidikan karakter dengan teknik pendampingan guru pada Madrasah Dasar. Model yang digunakan adalah model Borg dan Gali dengan menyederhanakannya menjadi 5 langkah, yaitu: Penelitian awal, pengembangan produk awal, validasi ahli dan revisi produk, ujicoba lapangan, dan produk akhir. Data yang diperoleh berupa data awal, data tingkat kegunaan, kemudahan penggunaan, kelengkapan dan keterbacaan model, dan data nilai-nilai karakter peserta didik Instrumen yang digunakan angket dan lembar observasi. Data dianalisis secara deskriptif dan menggunakan analisis statistik uji-1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Hasil validasi ahli model menyatakan tingkat kegunaan model "Sangat Tinggi" dan tingkat kemudahan penggunaan, kelengkapan, serta keterbacaan model adalah "Tinggi"; (2) Hasil uji coba lapangan menunjukkan tingkat kegunaan, kemudahan penggunaan, kelengkapan, dan keterbacaan model adalah "Sangat Tinggi"; (3) Tingkat pengetahuan, pemahaman, dan kebutuhan guru terhadap pembinaan pengembangan karakter peserta didik masuk kategori "Sangat Tinggi"; (4) Karakter peserta didik setelah dilakukan pendampingan masuk kategori "Membudaya (M) ".

  Perbedaan dengan penelitian diatas adalah Pengembangan Model Manajemen Pendidikan Karakter dengan Teknik pendampingan Guru Pada Madrasah Dasar sedangkan penelitian ini lebih menyeluruh membahas tentang model manajemen pendidikan karakter kesiswaan, serta Metode penelitian yang digunakan penelitian diatas menggunkan metode penelitian kuantitatif dengan model penelian dan pengembangan. Sedangkan penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif studi kasus.

BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teori 1. Manajemen Pendidikan Karakter a. Pendidikan Karakter

  1) Pengertian Pendidikan Karakter Penguatan pendidikan moral (moral education atau pendidikan karakter (character education) dalam konteks sekarang sangat relevan untuk mengatasi krisis moral yang sedang melanda di negara kita. Krisis tersebut antara lain berupa meningkatnya pergaulan bebas, maraknya angka kekerasan anak-anak dan remaja, kejahatan terhadap teman, pencurian remaja, kebiasaan menyontek, penyalahgunaan obat- obatan, pornografi, dan perusakan milik orang lain sudah menjadi masalah sosial yang hingga saat ini belum dapat diatasi secara tuntas, oleh karena itu betapa pentingnya pendidikan karakter.

  Dari konsep pendidikan dan karakter yang sudah dijelaskan di bagian atas maka muncul istilah pendidikan karakter (character

  education ) yang ramai diperbincangkan oleh banyak kalangan. Di

  Indonesia sendiri, istilah pendidikan karakter mulai diperkenalkan Ketika bangsa indonesia mengalami krisis multidimensional, pendidikan dituding gagal dalam menciptakan sumber daya manusia berkualitas. Institusi-institusi pendidikan dinilai gagal memenuhi tujuan pendidikan. Berbagai upaya dilakukan untuk memperbaiki kualitas, seperti pembaruan kurikulum, peningkatan anggaran atau standarisasi kompetensi pendidikan.

  Namun, usaha perbaikan tersebut dirasa masih belum mencapai hasil yang diharapkan. Tingginya biaya Madrasah, buruknya fasilitas-fasilitas Madrasah, kecurangan dalam ujian nasional, mininmnya kesejahteraan dan kualitas guru, justru melengkapi masalah bangsa. Semua permasalahan tersebut tak ubahnya seperti lingkaran setan yang tidak menemui ujung pangkal.Pendidikan karakter merupakan salah satu wacana pendidikan yang dianggap mampu memberikan jawaban atas kebuntuan dalam sistem pendidikan.

  Sejalan dengan itu, Pendidikan karakter juga diartikan sebagai upaya penanaman kecerdasan dalam berfikir, penghayatan dalam bentuk sikap, dan pengamalan dalam bentuk perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai luhur yang menjadi jati dirinya, diwujudkan dalam interaksi dengan Tuhannya, diri sendiri, masyarakat dan

  9

  lingkungannya. Donie Koesoema mengungkapkan bahwa pendidikan karakter adalah usaha yang dilakukan secara individu dan sosial dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan kebebasan

  10 9 individu itu sendiri.

  

Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter : Konsepsi dan Aplikasinya dalam Lembaga Pendidikan

10 (Jakarta: Kencana, 2011), 17.

  Doni Koesoema, Pendidikan Karakter; Strategi Mendidik Anak di Zaman Global (Jakarta: Grafindo, 2010), 194.

  Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Pendidikan karakter adalah pendidikan yang tidak hanya berorientasi pada aspek kognitif saja, akan tetapi lebih berorientasi pada proses pembinaan potensi yang ada dalam diri peserta didik, dikembangkan melalui pembiasaan sifat-sifat baik yaitu berupa pengajaran nilai-nilai karakter yang baik.

  11

  2) Tujuan Pendidikan Karakter Pendidikan karakter bertujuan untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan yang mengarah pada pembentukan karakter dan akhlak mulia peserta didiksecara utuh, terpadu dan seimbang, sesuai dengan standar kompetensi lulusan pada setiap satuan pendidikan.Melalui pendidikan karakter peserta didik diharapkan mampu secara mandiri meningkatkandan menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan menginternalisasikan serta mempersonalisasikan nilai-nilai karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari.

  Pendidikan karakter pada tingkat satuan pendidikan mengarah pada pembentukan budaya Madrasah/ madrasah, yaitu nilai-nilai yang melandasi perilaku, tradisi, kebiasaan sehari-hari, serta simbol-simbol yang dipraktikkan oleh semua warga Madrasah/madrasah dan masyarakatsekitarnya. Budaya Madrasah/madrasah merupakan ciri

11 Fakrur Rozi, Model Pendidikan Karakter dan Moralitas Siswa di Sekolah Islam Modern; Studi

  pada SMP Pondok Pesantren Selamat Kendal , (Semarang, IAIN Walisongo, 2012), 6 khaskarakter atau watakdan citra Madrasah/madrasah tersebut dimata masyarakat luas.

  12

  3) Nilai-nilai Pendidikan Karakter Dalam publikasi pusat kurikulum dinyatakan bahwa pendidikan karakter berfungsi:

  13

  a) Mengembangkan potensi dasar agar berhati baik, berpikiran baik, dan berperilaku baik.

  b) Memperkuat dan membangun prilaku bangsa yang multikultur

  c) Meningkatkan peradaban bangsa yang kompetitif dalam pergaulan dunia Dalam kaitan itu telah diidentifikasikan sejumlah nilai pembentuk karakter yang merupakan hasil kajian empirik Pusat Kurikulum. Nilai-nilai yang bersumber dari agama, pancasila, budaya, dan tujuan pendidikan nasional . Teridentifikasi sejumlah nilai karakter yang diimplementasikan di Madrasah meliputi:

  14 Tabel 2.1

Nilai-nilai Pendidikan Karakter

  No Nilai Deskripsi

  1 Religius Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama Lain 12 Mulyasa, Manajemen Pendidikan Karakter ( Jakarta:PT Bumi Aksara, 2011), 9 13 Muchlas Samani dan Hariyanto, Konsep dan Model Pendidikan Karakter (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2011), 52 14

  2. Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan

  3. Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat,sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya

  4. Disiplin Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.

  5. Kerja Keras Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.

  6. Kreatif Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki

  7. Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas

  8. Demokratis Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain

  9. Rasa Ingin Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk Tahu mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.