FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN STRUKTUR MODAL

  

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PENGAMBILAN KEPUTUSAN STRUKTUR MODAL

(Studi Kasus Pada Industri Farmasi di Bursa Efek Jakarta)

Skripsi

  

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

  

Oleh :

Risita Dwi Astuti

NIM: 022214054

  

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2007

  

P E R S E M B A H A N

Hidup kita seperti juga j am yang selalu berjalan dan akan berhenti

pada saatnya yang kita tidak tahu kapan akan berhenti

  

Baik buruk kita hanyalah untuk dapat dikenang

Baik buruk kita hanyalah pelajaran

Yang kita pikirkan adalah yang akan datang, berbuat apakah kita supaya kita

aman, tentram dan damai untuk melanjutkan hidup kita

  

Syukur dan terima kasih pada Bapa di Surga, Putera, dan Roh Kudus

serta Rosarioku Orangtuaku tercinta dan tersayang banyak doa yang telah mereka memberikan kepada saya untuk selalu berjuang

  Suamiku Melsonsius Rohy Bunga dan Paulina Winarastuti Bunga anakku telah banyak berkorban untuk saya

  

ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN

KEPUTUSAN STRUKTUR MODAL

  

Studi Kasus Pada Industri Farmasi di Bursa Efek Jakarta

Risita Dwi Astuti

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

  

2007

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tingkat stabilitas

penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, pertumbuhan laba, profitabilitas terhadap

struktur modal perusahaan industri farmasi di Indonesia.

  Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahun 2000

dan 2004 dari 10 perusahaan industri farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta.

Pengumpulan data data sekunder, yaitu data yang telah dipublikasikan. Teknis analisis

yang digunakan adalah analisis regresi linear sederhana, dan analisis regresi berganda.

  Hasil regresi sederhana menunjukkan bahwa stabilitas penjualan memiliki

pengaruh signifikan terhadap struktur modal. Hasil regresi berganda menunjukkan bahwa

stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, pertumbuhan laba, profitabilitas

tidak memiliki pengaruh secara simultan terhadap struktur modal.

vi

  

ABSTRACT

THE FACTORS TO INFLUENCE TAKING OVER DECISION

CAPITAL STRUCTURE

Case Study at pharmacy Industry Listed at Jakarta Stock Exchange (JSX)

Risita Dwi Astuti

  

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2007

The aims of the research was to identify influences of sales stability level, assets

structure, operating leverage, growth profit, profitability of capital structure pharmacy

industry in Indonesia.

  The research are finansial statements from 2000 to 2004 from 10 pharmacy

industry that listed in Jakarta Stock Exchange (JSX) was collected for primary data. The

data collection used secondary data that published by Jakarta Stock Exchange (JSX). The

technique of data analysis was simple and multiple linier regression

  The result of simple linier regression indicates that sales stability was

significantly effect to capital structure. The result multiple of linier regression indicated

that there was no significant simultan effect to capital structure.

vii

  KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

  “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN STRUKTUR MODAL “ studi kasus pada perusahaan industri farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta.

  Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen, Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

  1. Bapa, Putra dan Roh Kudus Maria di surga telah melimpahkan rahmat Nya menyelesaikan skripsi ini.

  2. Drs. Alex Kahu Lantum, M.S., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  3. Dra. Caecilia Wahyu E.R, M.Si selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak membimbing penulis dalam meyelesaikan skripsi ini.

  4. A.Yudi Yunianto, SE, MBA selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak membimbing penulis dalam meyelesaikan skripsi ini.

  5. Drs. L. Bambang Harnoto, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Akademik.

  6. Seluruh karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

  7. Orang Tua yang tercinta yang saya hormati telah banyak menuntun, memberikan semangat, doa, untuk menyelesaikan skripsi ini.

  8. Mertua yang memberikan doanya selalu, Suamiku, anakku Ulin tercinta yang banyak memberikan dukungan serta semangat ketika menyusun skipsi ini.

  9. Simbah putri atas doanya selalu, Mas Andi, Dik Iin yang bersedia mengantar saya saat maju serta adikku yang ada di surga

  10. Madam Sandy yang meminjamkan tasnya, Lusi makasih bantuannya minta ujian susulan ya, Fr. Ferdi mau ngantar cari tanda-tangan, Novi , Om Jun, Om Alex, Klg Bude Ita, Shrek, Arif KKP, Linda dan Nana tetap berjuang ya, Nyoman, Ima, Cicil ’

  02

  , Dian cepat selesai ya, Mories, Mitro, dan sahabat- sahabatku yang banyak membantu.

  11. Teman-teman yang belum tak dapat saya sebutkan disini sukses selalu kawan !!!

  12. Semua yang teman seperjuangan, seangkatan ’

  02

  selamat berjuang ya!!! P E N U L I S DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL………………………………………………………… i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………………….. ii HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………. iii HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………………………….. iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……………………………………. v ABSTRAK………………………………………………………………….. vi

  ABSTRACT ………………………………………………………………… vii

  KATA PENGANTAR……………………………………………………… viii DAFTAR ISI………………………………………………………………... ix DAFTAR GAMBAR…………………………………………………….. x DAFTAR TABEL………………………………………………………….. xi BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………...

  1 A. Latar Belakang Masalah…………………………………………….

  1 B. Rumusan Masalah……………………………………………………

  4 C. Batasan Masalah……………………………………………………… 4

  D. Tujuan Penelitian……………………………………………………

  4 E. Manfaat Penelitian………………………………………………….

  5 F. Sistematika Penelitian………………………………………………

  6 BAB II LANDASAN TEORI………………………………………………

  7 A. Fungsi dan Tujuan Manajemen Keuangan..…………………………

  7

  B. Laporan keuangan ………….………………………………………... 8

  C. Pengertian Struktur Modal…………………………………………….. 9

  1. Pengertian Struktur Modal……………………………………….. 9

  2. Struktur Modal Optimal………………………………………….. 10

  D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal................................12

  1. Stabilitas Penjualan..................................................................... 12

  2. Struktur Aktiva ...........................................................................14

  3. Leverage Operasi ...................................................................... 16

  4. Pertumbuhan Laba .................................................................... 17

  5. Profitabilitas ............................................................................. 17

  E. Hipotesis……………………………………………..……………….. 18

  BAB III METODE PENELITIAN…………………………………………… 20 A. Jenis Penelitian……………………………………………………….. 20 B. Tempat dan Waktu Penelitian………………………………………… 20 C. Subyek Penelitian……..……………………………………………… 20 D. Obyek Penelitian …….………………………………………………. 21 E. Variabel Penelitian ………………………………………………...… 21 F. Metode Analisis Data ……………………………………………....... 24

  1.Analisis Regresi Linier sederhana ................................................... 24

  2.Analisis Regresi Berganda ............................................................... 26

  G. Pengujian Hipotesis ............................................................................... 27

  BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN…………………………

  29 A. Sejarah Singkat Bursa Efek Jakarta…………………………………. 29

  B. Langkah Go Publik……………………………………………………. 30

  C. Sejarah Singkat Perusahaan Industri Farmasi ....................................... 32 BAB V ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN………………………..

  36 A. Analisis Data…………….…………………………………............

  36 B. Pembahasan……………………………………………………….. 56

2 C. Koefisien Determinasi ( R )……………………………………… 62

  BAB VI KESIMPULAN KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN 63 A. Kesimpulan………………………………………………………… 63 B. Keterbatasan Penelitian…………………………………………….

  63 C. Saran……..………………………………………………………… 64 DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………

  64 LAMPIRAN……………………………………………………………….. 65 LAMPIRAN A……….……………………………………………………..

  LAMPIRAN B…….………………………………………………………..

  DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Pengaruh struktur Modal Terhadap .................................................

  Nilai Perusahaan ............................……………………................... 10 Gambar 5.1 Kurva Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho .................................. Uji Kof Regresi X ………………………........................................47

  1 Gambar 5.2 Kurva Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho ..................................

  Untuk uji F ....................................................................................... 45

  DAFTAR TABEL Tabel V.1 Hasil Perhitungan Struktur ModaL ...............................................

  Industri Farmasi di BEJ 2000-2004 ............................................... 35 Tabel V.2 Hasil Perhitungan Stabilitas Penjualan...........................................

  Industri Farmasi di BEJ 2000-2004................................................ 37 Tabel V.3 Hasil Perhitungan Struktur Aktiva .................................................

  Industri Farmasi di BEJ 2000-2004 ............................................... 38 Tabel V.4 Hasil Perhitungan Leverage Operasi ..............................................

  Industri Farmasi di BEJ 2000-2004...................................................39 Tabel V.5 Hasil Perhitungan Pertumbuhan Laba.............................................

  Industri Farmasi di BEJ 2000-2004 ..................................................41 Tabel V.6 Hasil Perhitungan profitabilitas........................................................

  Industri Farmasi 2000-2004 ............................................................ 42 Tabel V.7 Hasil Analisis Regersi Linier Sederhana........................................... 43 Tabel V.8 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda............................................ 46

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Semua perusahaan memerlukan modal yang dapat berasal dari hutang

  maupun ekuitas. Hutang mempunyai dua keuntungan yaitu (Brigham dan Houston, 2001 : 5) :

  1. Bunga yang dibayarkan dapat dipotong untuk tujuan mengurangi pajak, sehingga menurunkan biaya efektif dari hutang.

  2. Pemegang hutang (debtholder) mendapat pengembalian yang tetap, sehingga pemegang saham (stockholder) tidak perlu mengambil bagian laba mereka ketika perusahaan dalam kondisi prima. Namun demikian hutang juga memiliki kelemahan yaitu (Brigham dan Houston,2001:5)

  1. Semakin tinggi rasio hutang (debt rasio), semakin tinggi pula risiko perusahaan, sehingga suku bunganya mungkin lebih tinggi.

  2. Apabila sebuah perusahaan mengalami kesulitan keuangan dan laba operasi tidak mencukupi untuk menutup beban bunga, maka pemegang saham harus menutup kekurangan, dan perusahaan akan bangkrut jika tidak sanggup.

  Terlalu banyak hutang dapat menghambat perkembangan perusahaan yang pada akhirnya dapat membuat pemegang saham berpikir dua kali untuk tetap menanamkan modalnya. Pada dasarnya semua bentuk perusahaan, baik swasta maupun pemerintah, baik industri perdagangan, maupun jasa, semuanya mempunyai tujuan ekonomi yang sama yaitu mendapatkan laba atau keuntungan yang maksimum. Hal tersebut tergantung dari peran sistem manajemen yang sangat penting dalam menghadapi persaingan dunia luar. Pemilihan struktur modal yang tepat membantu untuk meningkatkan nilai perusahaan serta memperoleh keuntungan untuk bersaing. Hal tersebut tergantung cara seorang manajer keuangan mengelola aset-aset perusahaan agar tujuan perusahaan dapat tercapai dengan baik.

  Penentuan struktur modal bukan merupakan ilmu pasti, karena itu meskipun perusahaan-perusahaan berada dalam industri yang sama, seringkali mempunyai struktur modal yang sangat berbeda. . Pembayaran bunga hutang akan mempengaruhi jumlah penghasilan kena pajak yang dapat mempengaruhi kas modal perusahaan dan nilai perusahaan.

  Struktur modal suatu perusahaan, secara umum terdiri atas beberapa komponen yaitu ( Husnan, 1996 : 275-287)

  1. Modal Sendiri (Equity) Sumber modal sendiri dapat berasal dari dalam perusahaan maupun dari luar perusahaan. Sumber dari dalam (internal financing) berasal dari hasil operasi atau laba yang ditahan. Sedangkan sumber dari luar (external

financing) dapat dalam bentuk saham biasa ataupun saham preferen.

  2. Hutang Jangka Panjang Hutang jangka panjang merupakan sumber dana yang mempunyai jangka waktu relatif lama. Jenis-jenis hutang tersebut yang di dalam hal ini adalah obligasi, hipotek, dan kredit investasi. Kebangkitan Bursa Efek Jakarta memberikan kesempatan kepada perusahaan-perusahaan Indonesia untuk mengatasi masalah yang dahulu paling sering dihadapi, yaitu struktur modal yang sangat timpang. Melalui Bursa Efek Jakarta perusahaan diharapkan dapat menata kembali struktur modal agar lebih baik. Sehingga perusahaan selalu berusaha mencari struktur modal optimal.

  Struktur modal optimal adalah struktur modal yang memaksimumkan nilai perusahaan serta dapat meminimalkan rata-rata dibobot biaya modal. Struktur modal perusahaan pada dasarnya adalah kombinasi dari penggunaan dana yang berbentuk hutang dan modal sendiri. Dengan semakin banyaknya alternatif sumber pembiayaan, maka perusahaan dapat memilih kombinasi yang optimal dari alternatif- alternatif yang ada.

  Banyak faktor yang mempengaruhi keputusan struktur modal, seperti stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage keuangan, tingkat pertumbuhan laba, tingkat profitabilitas, pajak, pengendalian, sikap manajemen, sikap pemberi pinjaman dan lembaga penilai peringkat, kondisi pasar, kondisi internal perusahaan, dan fleksibilitas keuangan (Houston dan Brigham, 2001 : 40). Apabila struktur modal mempengaruhi nilai perusahaan maka sangat berguna bagi perusahaan untuk mengetahui faktor –faktor yang mempengaruhi struktur modal suatu perusahaan. Mengingat pentingnya faktor-faktor tersebut maka penulis sangat tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul “Faktor-

  

faktor Yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Struktur Modal, Studi

Kasus pada Industri Farmasi di Bursa Efek Jakarta (BEJ)”.

  B. RUMUSAN MASALAH

  1. Faktor-faktor apakah yang secara individual berpengaruh positif terhadap struktur modal pada industri Farmasi di Bursa Efek Jakarta ?

  2. Faktor-faktor apakah yang secara serempak berpengaruh positif terhadap struktur modal pada industri Farmasi di Bursa Efek Jakarta ? .

  C. BATASAN MASALAH

  1. Mengingat ada banyak faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan tetapi hanya lima faktor yang diteliti faktor-faktor yang digunakan sebagai indikator yang mempengaruhi struktur modal yaitu stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan laba dan tingkat profitabilitas.

  2. Perusahaan yang diteliti adalah perusahaan industri Farmasi di BEJ yang telah menerbitkan Laporan Keuangan periode 1999-2004.

D.TUJUAN PENELITIAN

  1. Untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor yang secara individual berpengaruh positif terhadap struktur modal pada industri Farmasi di Bursa Efek Jakarta.

  2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang secara simultan berpengaruh positif terhadap struktur modal pada industri Farmasi Bursa Efek Jakarta.

E. MANFAAT PENELITIAN

  1. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu perusahaan khususnya industri Farmasi dalam menentukan keputusan struktur modal.

  2. Bagi Universitas Santa Dharma Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah koleksi perpustakaan Universitas Sanata Dharma di Yogyakarta dan menjadi tambahan referensi bagi mereka yang berkeinginan untuk mengadakan penelitian lebih lanjut.

  3. Bagi Penulis Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk memperdalam dan menambah wawasan penulis dalam hal menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh dalam menentukan keputusan pada struktur modal. Selain itu peneliti ini ditujukan untuk menerapkan pengetahuan yang diperoleh selama penulis berada di bangku kuliah.

F. SISTEMATIKA PENULISAN

  BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas tentang latar belakang, perumusan dan pembatasan masalah yang ada tujuan serta manfaat dari penelitian. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini membahas mengenai landasan teori-teori yang berkaitan dengan masalah dalam penelitian serta rumusan hipotesis

  BAB III METODE PENELITIAN Bab ini dibahas mengenai populasi, dan sampel data yang diperlukan, variabel penelitian dan metode analisis data. BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN Bab ini akan disajikan gambaran umum BEJ dan pasar modal yang terdaftar di Indonesia. BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan tentang analisis data berdasarkan teori-teori yang relevan dengan landasan teori dan pembahasannya serta pengujian terhadap hipotesis yang diajukan.

  BAB VI PENUTUP Bab ini merupakan kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan memberikan saran-saran yang diperlukan serta keterbatasan penelitian ini.

BAB II LANDASAN TEORI A. Fungsi dan Tujuan Manajemen Keuangan Menurut Husnan dan Pujiastuti (1994 :4-5), manajemen keuangan menyangkut kegiatan perencanaan, analisis dan pengendalian kegiatan keuangan. Mereka yang melaksanakan kegiatan tersebut sering disebut manajer keuangan. Banyak kegiatan yang harus dijalankan oleh manajer keuangan, dan kegiatan-

  

kegiatan tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua kegiatan utama, yaitu kegiatan

menggunakan dana dan mencari dana. Dua kegiatan fungsi utama disebut sebagai

fungsi keuangan.

  Fungsi pokok manajemen keuangan antara lain menyangkut keputusan

tentang penanaman modal, pembiayaan kegiatan usaha dan pembagian dividen pada

suatu perusahaan. Diperoleh dari sumber pembiayaan eksternal dan dialokasikan pada

berbagai bentuk penggunaan. Arus dana yang terjadi dalam kegiatan operasi

perusahaan harus dipantau. Pihak sumber keuangan akan menerima imbalan dalam

bentuk hasil pengembalian, pembayaran kembali produk dan jasa. Semua organisasi,

baik perusahaan bisnis, unit perusahaan, masyarakat, badan sosial seperti nirlaba

museum dan lembaga kesenian, harus menjalankan manajemen keuangan. Dengan

demikian tugas manajemen adalah merencanakan untuk menggunakan dana tersebut

untuk memaksimumkan nilai perusahaan ( Weston dan Copeland, 1992 : 3 ).

  7

  8 B. Laporan keuangan Laporan keuangan memegang peranan penting sebagai faktor internal

perusahan. Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi, dimana

laporan keuangan tersebut dapat digunakan sebagai alat komunikasi bagi perusahaan

dengan pihak-pihak yang berkepentingan mengenai data keuangan atau aktivitas

perusahaan yang telah dilakukan. Laporan keuangan dapat dijadikan dasar untuk

menentukan atau menilai posisi keuangan suatu perusahaan yang selanjutnya dari

hasil analisis tersebut dijadikan sebagai acuan dalam pengambilan keputusan

ekonomi.

  Menurut Standar Akuntansi Keuangan (1994:2) , pengertian istilah laporan keuangan adalah sebagai berikut : Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba-rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang disajikan dalam berbagai cara seperti misalnya laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Disamping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misalnya informasi keuangan industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga. Menurut Harnanto (1995 : 18) laporan keuangan bagi perusahaan berfungsi

untuk mengetahui kemajuan, kemunduran serta kegagalan perusahaan terutama yang

menyangkut bidang finansial. Analisis terhadap laporan keuangan merupakan

pedoman perusahaan dalam mengambil keputusan- keputusan dimasa yang akan

datang.

  Menurut Weston dan Brigham ( 1998 : 279) laporan keuangan yang disampaikan oleh perusahaan kepada pemegang saham, tak pelak lagi laporan tahunan, ada dua jenis informasi yang disajikan dalam laporan ini. Pertama, bagian

uraian verbal, yang berupa kata pengantar dari presiden direktur, yang

menggambarkan hasil operasi perusahaan selama tahun lalu serta membahas

perkembangan baru yang mempengaruhi di masa datang. Kedua, laporan tahunan terdiri dari empat laporan keuangan utama perhitungan rugi-laba, neraca, perhitungan laba ditahan, dan laporan arus kas. Secara bersama-sama, laporan ini memberikan suatu gambaran akuntansi atas operasi serta posisi keuangan perusahaan.

C. Pengertian Struktur Modal

  Adapun asal usul modal itu tentunya dari tabungan. Tabungan itu dapat berupa tabungan negara, tabungan perusahaan, maupun tabungan orang perorangan.

  Pemilik- pemilik tabungan inilah yang kemudian kita kenal sebagai sumber modal. Mereka akan menyerahkan tabungannya untuk ditanam atau diinvestasikan ke dalam

berbagai usaha oleh para pengusaha. Struktur modal merupakan

perimbangan/perbandingan hutang jangka panjang dengan modal sendiri ( Bambang Riyanto, 1995 : 22 ).

  Teori struktur modal menjelaskan apakah ada pengaruh perubahan struktur modal terhadap nilai perusahaan, kalau investasi dan kebijakan dividen diasumsikan konstan. Dengan kata lain, seandainya perusahaan mengganti sebagian modal sendiri

dengan hutang (atau sebaliknya) apakah harga saham akan berubah, apabila

  9

  

perusahaan tidak merubah keputusan-keputusan keuangan lain. Semua struktur modal

adalah baik, tetapi kalau dengan merubah struktur modal ternyata nilai perusahaan

berubah, maka akan diperoleh struktur modal yang terbaik. Struktur modal yang

dapat memaksimumkan nilai perusahaan, atau harga saham, adalah struktur modal

yang terbaik.

  Sedang struktur keuangan mencerminkan cara bagaimana aktiva-aktiva

perusahaan dibelanjai, dengan demikian struktur keuangan tercermin pada

keseluruhan pasiva dalam neraca. Struktur keuangan mencerminkan pula

perimbangan baik dalam artian absolut maupun relatif antara keseluruhan modal

asing ( baik jangka panjang ) dengan jumlah modal sendiri. Apabila struktur

keuangan tercermin pada keseluruhan pasiva dalam neraca, maka struktur modal

hanya tercermin pada hutang jangka panjang dan unsur-unsur modal sendiri, dimana

kedua golongan tersebut merupakan dana permanen atau jangka panjang. Dengan

demikian maka struktur modal hanya merupakan sebagian saja dari struktur

keuangan.

  Menurut Agnes Sawir (2004 : 43 ), struktur modal adalah bauran sumber

pendanaan permanen ( jangka panjang ) yang digunakan perusahaan Jadi struktur

modal secara umum dapat digambarkan sebagai berikut :

  10

  Modal Sendiri ? Struktur Nilai Struktur Modal Perusahaan Modal Optimal Maksimum Hutang ?

Gambar 2.1

  

Pengaruh Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan

Struktur modal yang optimal berarti struktur modal yang dapat

memaksimalkan nilai perusahaan dan meminimumkan biaya penggunaan modal.

Apabila struktur modal perusahaan tidak optimal sehingga dapat mengancam

perusahaan maka perusahaan perlu melakukan perbaikan struktur modal. Tujuan dari

perbaikan struktur modal adalah menyesuaikan struktur modal terhadap perubahan

dan perkembangan keadaan perusahaaan. Dengan optimalnya struktur modal maka

akan berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Dengan meningkatnya nilai perusahaan

maka akan berpengaruh terhadap finansial perusahaan seperti perusahaan semakin

profit, nilai saham naik, pendapatan stabil, cadangan modal bertambah.

  11

D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal

  

Menurut Houston dan Brigham (2001 : 39 ) ada beberapa faktor yang

mempengaruhi keputusan sehubungan dengan struktur modal :

1. Stabilitas Penjualan (Sales Stability)

  Penjualan di waktu yang akan datang merupakan ukuran sejauh mana laba per saham biasa diperoleh dari pembiayaan permanen yang terdiri dari hutang jangka panjang, saham preferen dan modal pemegang saham.Semakin stabil penjualan perusahaan berarti semakin besar kemampuan memenuhi kewajiban tetapnya. Perusahaan yang memiliki pendapatan yang stabil dapat membelanjai kegiatannya dengan proporsi hutang lebih besar.

  Perusahaan dengan jumlah penjualan yang relatif stabil mungkin akan lebih aman memperoleh lebih banyak pinjaman dan menanggung beban tetap yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang penjualannya tidak stabil ( Brigham dan Houston, 2001:39). Tingkat keuntungan yang tinggi belum tentu dapat memuaskan manajemen. Walaupun tingkat keuntungan rata-rata tinggi, tetapi apabila tingkat penyimpangan yang terjadi disetiap periodenya tinggi, maka kepastian mendapatkan keuntungan yang sangat tinggi berarti risiko penyimpangan keuntungan dari semula diharapkan dapat dikatakan besar.

  Dilihat dari sisi manajemen, hutang merupakan tambahan beban tetap bagi perusahaan. Selain itu manajemen harus menyisihkan sebagian hasil

  12

  

penjualan untuk membayar pokok pinjaman, menanggung beban bunga setiap

periodenya, yang jumlahnya telah ditentukan saat kontrak sebagian

kontraprestasi kepada pihak kreditur. Mengingat penggunaan hutang (modal

asing) akan menambah beban tetap perusahaan, maka manajemen akan

berpikir dan berusaha keras untuk mendapatkan dana guna membayar

kewajiban keuangan tersebut, dengan kemungkinan penyimpangan yang

rendah atau tingkat kepastian tinggi.

  Stabilitas penjualan yang akhirnya akan mempengaruhi kestabilan

keuntungan perlu diperhatikan baik oleh debitur sebelum mengambil

keputusan pemberian hutang kepada debitur. Tingkat penyimpangan

penjualan dapat diukur dengan deviasi standar. 2 2 2

  − − − ⎛ ⎞ ⎛ ⎞ ⎛ ⎞

  X 1 X X2 n X ... + − + + X

  X ⎜ ⎟ ⎜ ⎟ ⎜ ⎟ ⎝ ⎠ ⎝ ⎠ ⎝ ⎠

  = . σ x n

  1 keterangan : σ : deviasi standar Xi : penjualan ke i X : penjualan rata-rata n : jumlah sampel

  Semakin besar deviasi standar maka tingkat penyimpangan perusahaan

semakin besar (semakin tidak stabil). Semakin kecil deviasi standar tingkat

penjualan maka dikatakan bahwa penjualan semakin stabil.

  13

  

Semakin stabil penjualan, berarti semakin stabil pula keuntungan yang akan

diperoleh perusahaan. Dengan demikian stabilitas penjualan berpengaruh positif terhadap struktur modal perusahaan.

2. Struktur Aktiva (Asset Structure)

  Kebanyakan perusahaan industri dimana sebagian besar daripada modalnya tertanam dalam aktiva tetap ( fixed asset) , akan mengutamakan

pemenuhan kebutuhan modalnya dari modal permanen, yaitu modal sendiri,

sedang modal asing sifatnya adalah sebagai pelengkap. Hal ini dapat dihubungkan dengan adanya aturan struktur finansiil konservatif yang

horizontal yang menyatakan bahwa besarnya modal sendiri hendaknya paling

sedikit dapat menutup jumlah aktiva tetap plus aktiva yang lain yang sifatnya

permanen. Perusahaan yang sebagian besar aktivanya terdiri dari aktiva lancar

akan mengutamakan pemenuhan kebutuhan dananya dengan hutang jangka pendek ( Bambang Riyanto,1995 :236 ).

  Aktiva adalah sumber-sumber ekonomi yang dikuasai oleh

perusahaan dan memberikan manfaat dimasa yang akan datang. Penyajian

aktiva disusun menurut likuiditasnya, yaitu kemampuan untuk dicairkan menjadi kas. Aktiva lancar adalah kas atau bank , dan sumber-sumber ekonomi yang dapat dicairkan atau dikonversikan menjadi kas atau bank,

dijual atau habis dipakai dalam rentang waktu satu tahun atau selamasiklus

kegiatan normal perusahaan. Aktiva lancar : kas (cash), investasi jangka

pendek (temporary investment), piutang dagang (account receivable),

  14

  

penghasilan yang masih diterima, persedian barang, biaya yang harus dibayar

dimuka (prepaid expenses).

  Sedangkan aktiva tetap adalah sumber sumber ekonomi yang

berwujud dan diperolehnya sudah dalam kondisi siap untuk dipakai yaitu

dengan wujud membangun terlebih dahulu. Aktiva tetap dapat dimanfaatkan

secara permanen atau dalam rentang waktu lebih dari satu tahun, yang

termasuk dalam aktiva tetap adalah tanah (land), bangunan (building), mesin-

mesin (machinery), perabot dan peralatan kantor (office furniture and

fixtures) .

  Struktur aktiva yang dimiliki perusahaan akan menentukan struktur

modal perusahaan. Pada perusahaan yang sebagian besar aktivanya berupa

aktiva tetap, penggunaan hutang akan lebih didominasi oleh hutang jangka

panjang. Struktur aktiva dalam penelitian ini digunakan untuk perbandingan

antara aktiva tetap dan total aktiva yang ada dalam perusahaan (AT/TA).

Perusahaan memiliki aktiva yang besar khususnya pada perusahaan akan

permintaan outputnya relatif stabil maka perusahaan tersebut mudah

mendapat pinjaman (hutang) untuk jangka panjang. Untuk menghitung

struktur aktiva digunakan rumus :

aktivatetap

  Struktur aktiva =

totalaktiva

  Jadi semakin besar aktiva tetap yang dimiliki, semakin besar

kemungkinan menggunakan hutang yang besar sehingga semakin baik

  15 struktur aktiva pada perusahaan sehingga struktur modalnya akan meningkat. Dengan demikian struktur aktiva berpengaruh positif terhadap struktur modal perusahaan.

3. Leverage Operasi

  Leverage operasi didefinisikan sebagai persentase perubahan dalam laba operasi ( EBIT ) sebagai akibat perubahan penjualan. Leverage operasi didefinisikan sebagai rasio antara persentase perubahan laba bersih sebelum bunga dan pajak (Weston dan Copeland, 1997 :8). Untuk menghitung besarnya leverage operasi dapat digunakan rumus sebagai berikut : perubahan . EBIT

   Leverage operasi = atau perubahan . penjualan

  ( EBITEBIT ) / EBIT t t 1 t 1 − −

  Leverage operasi = ( penjualanpenjulan ) / penjualan t t 1 t 1 Keterangan :

  EBIT = EBIT tahun t t

  EBIT t-1 = EBIT tahun t-1 Jika perusahaan mempunyai leverage operasi yang tinggi, titik impasnya terletak pada tingkat penjualan relatif tinggi, dan dampak perubahan tingkat penjualan terhadap laba sangat diperbesar. Makin tinggi faktor leverage , makin tinggi pula jumlah penjualan yang diperlukan untuk mencapai titik impas dan makin besar pula dampak perubahan volume penjualan terhadap laba. Leverage operasi ini memiliki pengaruh positif

  16 terhadap struktur modal perusahaan, yang artinya jika leverage operasi semakin meningkat maka struktur modal juga semakin baik.

  4. Tingkat Pertumbuhan Laba Tingkat pertumbuhan laba ini menunjukan besarnya pertumbuhan laba bersih yang diperoleh perusahaan dari tahun ke tahun. Untuk menghitung besarnya pertumbuhan laba dapat digunakan rumus sebagai berikut : laba laba t t1

  − Pertumbuhan laba = laba t 1

  − Keterangan : Laba t = Laba tahun t Laba = Laba tahun t-1 t-1

  Semakin besar pertumbuhan laba yang diperoleh akan mampu meningkatkan struktur modal perusahaan, sehingga apabila pertumbuhan laba semakin meningkat maka akan mampu memperbaiki struktur modal pada perusahaan. Dengan demikian pertumbuhan laba mempunyai pengaruh positif terhadap struktur modal.

5. Profitabilitas

  Rasio profitabilitas adalah rasio yang mengukur efektifitas manajemen secara keseluruhan yang ditunjukkan oleh keuntungan yang diperoleh dari penjualan dan investasi. Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba, yang ditunjukan oleh perbandingan antara laba bersih sesudah pajak dengan penjualan.

  17

  Laba . Bersih ( EAT ) Profitabilitas = penjualan

  Dengan tingkat profitabilitas yang tinggi perusahaan mempunyai kesempatan yang besar untuk mendapatkan dana dari luar perusahaan berupa hutang, karena salah satu faktor yang diperhatikan oleh para kreditur adalah kemampuan perusahaan tersebut untuk menghasilkan laba. Jika perusahaan semakin meningkatkan profitabilitas, perusahaan cenderung menggunakan banyak hutang karena mempunyai dana yang cukup melalui laba ditahan (Sartono, 1996: 65) Dengan demikian tingkat profitabilitas ini memiliki pengaruh yang positif terhadap struktur modal perusahaan.

F. Hipotesis

  Hipotesis merupakan perumusan suatu preposisi atau kondisi maupun prinsip

yang dianggap benar untuk dapat menarik kesimpulan yang bersifat logis dengan cara

menguji kebenaran hipotesis tersebut. Pengujian hipotesis dilakukan dengan

menggunakan data-data yang ada. Dalam penulisan skripsi ini penulis membuat

hipotesis untuk diuji kebenaranya adalah:

  1. Stabilitas penjualan berpengaruh positif terhadap struktur modal pada industri farmasi di Bursa Efek Jakarta.

  2. Struktur aktiva berpengaruh positif terhadap struktur modal pada industri farmasi di Bursa Efek Jakarta.

  18

  

3. Leverage operasi berpengaruh positif terhadap struktur modal pada industri

farmasi di Bursa Efek Jakarta.

  

4. Tingkat pertumbuhan laba berpengaruh positif terhadap struktur modal pada

industri farmasi di Bursa Efek Jakarta.

  

5. Tingkat profitabilitas berpengaruh positif terhadap struktur modal pada

industri farmasi di Bursa Efek Jakarta.

  6. Stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi , tingkat pertumbuhan dan tingkat profitabilitas secara simultan berpengaruh positif terhadap struktur modal pada industri farmasi di Bursa Efek Jakarta.

  19

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus, yaitu

  

suatu penelitian yang terinci mengenai obyek tertentu selama kurun waktu tertentu,

termasuk lingkungan dan kondisi masa lalunya, dengan cukup mendalam dan

menyeluruh (H. Umar,1998 : 29). Hasil penelitian ini hanya berlaku pada obyek

yang diselidiki.

  B.Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat Penelitian : Perusahaan industri farmasi yang telah terdaftar di Bursa Efek

Jakarta antara tahun 2000 sampai dengan tahun 2004. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh data berkesinambungan.

Waktu Penelitian : Perusahaan telah menerbitkan laporan keuangan untuk tahun buku

2000, 2001, 2002, 2003, dan 2004.

C. Subyek Penelitian

  

Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah industri farmasi yang terdaftar di Bursa

Efek Jakarta antara tahun 2000 sampai dengan tahun 2004. Perusahaan industri

  20

  

farmasi yang telah menerbitkan laporan keuangan untuk tahun buku 2000 sampai

dengan 2004.

  D. Obyek Penelitian Adapun obyek penelitian ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi

pengambilan keputusan tentang struktur modal, yang meliputi stabilitas penjualan,

leverage operasi, tingkat pertumbuhan laba, tingkat profitabilitas. Data yang dipakai