FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN DALAM AUTOMOTIVE AND ALLIED PRODUCT

PERUSAHAAN DALAM AUTOMOTIVE AND ALLIED PRODUCT DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Oleh : KARLINA FATMA

NIM. F1309100

FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

SKRIPSI

Disusun dan diajukan guna melengkapi tugas-tugas dan syarat-syarat untuk mencapai derajat Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi

Oleh :

NAMA

: KARLINA FATMA

NIM

: F1309100

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 PERUSAHAAN DALAM AUTOMOTIVE AND ALLIED PRODUCT DI BURSA EFEK INDONESIA

MOTO

“Sesungguhnya beserta kesusahan ada kemudahan maka apabila kamu telah selesai dari suatu urusan kepada Tuhanmulah kamu kembali” (QS. Al-Insyiroh : 6-8)

Apa yang sudah berlalu ituah yang terbaik, keadaan yang lalu baik atau jelek itulah yang terbaik karena akan menjadi landasan bagi hari esok (Imam Ghozali)

Jika kita jatuh tujuh kali, maka bangkitlah untuk ke delapan kalinya (Penulis)

PERSEMBAHAN

Karya ini saya persembahkan untuk: ü Ibu, Bapak, dan kakak-kakakku atas dorongan semangat, doa, kasih sayang yang tulus yang selama ini diberikan kepada penulis

ü Teman-teman S1 Nonreg Akuntansi Fakultas Ekonomi UNS angkatan 2009 dan keluarga besar Fakultas Ekonomi UNS

ü Almamaterku ü Seseorang di masa depan ü Untuk sebuah cita-cita, mimpi, harapan, dan

masa depan….

KATA PENGANTAR

Segala puji dan rasa syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas limpahan dan hidayah-Nya, sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan dalam Automotive And Allied Product di Bursa Efek Indonesia”.

Penulis menyadari keberhasilan penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak baik berupa moral maupun material. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan ungkapan terima kasih yang tulus kepada :

1. Drs. Wisnu Untoro, M.S. selaku Dekan Fakultas Ekonomi UNS yang memberikan ijin penelitian dan pemberian ilmunya baik akademis maupun non akademis.

2. Prof. Dr. Bambang Sutopo, MCom, Ak. selaku pembimbing skripsi yang bersedia meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan arahan di sela- sela kesibukannya dari awal penulisan hingga akhir penulisan skripsi ini.

3. Halim Dedy Perdana S.E., Ak selaku pembimbing akademik yang telah memberikan bimbingan selama masa perkuliahan.

ini semoga menjadi semangat dalam tiap langkah ananda.

5. Keluarga besar trah Admosudarso, terima kasih atas dukungannya selama ini.

6. Keluarga Besar MEPA UNS, terima kasih atas semua hal yang diajarkan, kebersamaan, kekeluargaan dan semangatnya dalam mendaki panjangnya gunung, dalamnya air, luasnya goa dan curamnya tebing. Untuk angkatan Diksar ‘06 B, thx for all, terutama Akbar dan Kasmy yang selalu menemani masa perkuliahanku, dan “ndut”.

7. Bapak dan Ibu staf pengajar Fakultas Ekonomi UNS serta keluarga besar Fakultas Ekonomi UNS.

8. Teman-Teman S1 Nonreguler Akuntansi Fakultas Ekonomi UNS tahun angkatan 2009 terimakasih atas supportnya selama ini dan sukses selalu untuk kerja kerasnya selama ini. Mbak Indy, Dewi dan Ira yang selalu memberi semangat.

9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu dan berpartisipasi dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karenanya penulis mengharapkan saran dan kritik demi perbaikan ke depan, semogapenulisan hasil penelitian ini berguna bagi kita semua, Amin.

Surakarta, Januari 2012

Penulis

1) Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) .......

29

2) Uji Signifikansi Individual (Uji Statistik t).......

30

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ..................................

31

A. Analisis Data ..........................................................................

31

1. Pengujian Asumsi Klasik ................................................

31

a) Uji Normalitas .........................................................

31

b) Uji Multikolinearitas ................................................

33

c) Uji Autokorelasi .......................................................

34

d) Uji Heteroskedastisitas ............................................

35

2. Hasil Pengujian Hipotesis ...............................................

36

B. PEMBAHASAN ....................................................................

38

BAB V PENUTUP .....................................................................................

43

A. Kesimpulan ............................................................................

43

B. Keterbatasan ...........................................................................

45

C. Saran.......................................................................................

45 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

Tabel IV.1 Hasil Pemilihan Sampel ..............................................................

31

Tabel IV.2 Uji Normalitas ............................................................................

33

Tabel IV.3 Uji Multikolinieritas ...................................................................

34

Tabel IV.4 Uji Autokorelasi ..........................................................................

35

Tabel IV.5 Uji Statistik F ..............................................................................

37

Tabel IV.6 Uji Statistik T ..............................................................................

38

Gambar 1.1 Rerangka Pemikiran.............................................................

16

Gambar IV.1 Uji Heteroskedastisitas ........................................................

36

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN DALAM AUTOMOTIVE AND ALLIED PRODUCT DI BURSA EFEK INDONESIA

Karlina Fatma 1309100

Struktur modal merupakan perbandingan antara total hutang dengan total aktiva. Struktur modal yang efektif mampu menciptakan perusahaan dengan keuangan yang kuat dan stabil. Hipotesis yang diajukan adalah : (1) Struktur aktiva berpengaruh positif terhadap Struktur Modal Perusahaaan, (2) Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap Struktur Modal Perusahaaan, (3) Ukuran Perusahaan berpengaruh positif terhadap Struktur Modal Perusahaaan, (4) Umur Perusahaan berpengaruh positif terhadap Struktur Modal Perusahaaan. Populasi penelitian ini adalah industri manufaktur dalam bidang Automotive and Allied Product yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2003-2010. Sampel sebanyak 122 perusahaan. Analisis data yang digunakan adalah (1) uji regresi linear berganda, (2) uji t, (3) uji F.

Probabilitas kurang dari 0,05 (p<0,05) maka model regresi dapat dikatakan bahwa struktur aktiva, profitabilitas, ukuran perusahaan dan umur perusahaan pada

Automotive and Allied Product secara bersama-sama berpengaruh terhadap struktur

modal. Dari hasil regresi yang diperoleh menunjukkan variabel independen pada kedua industri (otomotif dan logam) yang terdiri atas struktur aktiva, profitabilitas, ukuran perusahaan dan umur perusahaan secara parsial/ individual signifikan pada variabel dependen yaitu struktur modal

. Kata kunci: struktur aktiva, profitabilitas, ukuran perusahaan, umur perusahaan dan struktur modal.

DETERMINANTS OF CAPITAL STRUCTURE ON AUTOMOTIVE COMPANIES AND ALLIED PRODUCT IN STOCK EXCHANGE INDONESIA KARLINA FATMA

F1309100

Capital structure is the ratio between total debt to total assets. Effective capital structure capable of creating a company with strong financial and steady. The hypothesis is proposed: (1) The structure of the asset has a positive effect on firms capital structure, (2) negatively affect the profitability of firms capital structure, (3) The size of a positive effect on the Company's Capital Structure firms, (4) Age has a positive effect on the Company's Capital Structure firms. The population of this study is the manufacturing industry in the field of Automotive and Allied Products listed in Indonesia Stock Exchange (IDX) on the years 2003-2010. A sample of 122 companies. Analysis of the data used are (1) multiple linear regression test, (2) t test, (3) F test. The probability of less than 0.05 (p <0.05) then the regression model can

be said that the structure of assets, profitability, firm size and firm age on the Automotive and Allied Product jointly affect the capital structure. From the regression results obtained showed the independent variables in automotive are consisting of asset structure, profitability, firm size and age of the company as partial / individual significant on the dependent variable is capital structure.

Key words: asset structure, growth, profitability, firm size, firm age and capital structure.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perekonomian yang semakin maju saat ini menimbulkan persaingan yang ketat dalam melakukan investasi di dunia bisnis sehingga mendorong manajer meningkatkan produktivitas perusahaan. Peningkatan produktivitas perusahaan dapat memacu perusahaan memaksimalkan keuntungan dan kesejahteraan shareholder. Untuk memenuhi hal tersebut, diperlukan perencanaan strategis sehingga diperoleh pengambilan keputusan yang tepat dari manajer terutama dalam keputusan pendanaannya. Keputusan pendanaan yang baik dari suatu perusahaan dapat dilihat dari struktur modal, yaitu keputusan keuangan yang berkaitan dengan komposisi hutang, baik hutang jangka panjang dan hutang jangka pendek, saham preferen dan saham biasa yang akan digunakan oleh perusahaan. (Margaretha dan Ramadhan, 2011). Keputusan pendanaan keuangan perusahaan akan sangat menentukan kemampuan perusahaan dalam melakukan aktivitas operasinya selain berpengaruh terhadap risiko perusahaan itu sendiri. (Joni dan Lina, 2010)

Menurut Ali Kesuma (2009), struktur modal adalah susunan atau perbandingan antara modal sendiri dan pinjaman jangka panjang. Besar kecilnya angka rasio struktur modal menunjukkan banyak sedikitnya jumlah pinjaman

yang digunakan untuk memperoleh laba operasi. Semakin besar angka rasio struktur modal berarti semakin banyak jumlah pinjaman jangka panjang, sehingga semakin banyak bagian dari laba operasi yang digunakan untuk membayar beban bunga tetap, dan semakin banyak aliran kas yang digunakan untuk membayar angsuran pinjaman, akibatnya semakin sedikit jumlah laba bersih sebelum pajak yang akan diterima oleh perusahaan. Utami (2009) menyatakan ketika perusahaan menggunakan hutang, biaya modal akan sebesar biaya bunga yang dibebankan oleh kreditur, sedangkan pada kreditur akan timbul opportunity cost dari dana yang digunakan. Keputusan struktur modal yang tidak cermat akan menimbulkan biaya modal tinggi sehingga berakibat pada rendahnya profitabilitas perusahaan. Menurut Mas’ud (2008), besar kecilnya perusahaan sangat berpengaruh terhadap keputusan penggunaan hutang dalam struktur modal, terutama berkaitan dengan kemampuan memperoleh pinjaman. Perusahaan besar dapat mengakses pasar modal dan memiliki kemampuan lebih mendapatkan dana. Margaretha dan Ramadhan (2010) menyatakan perusahaan yang relative muda akan menggunakan debt yang lebih kecil disbanding ekuitas.

Penelitian ini bertujuan untuk menguji beberapa faktor yang berpengaruh terhadap struktur modal. Faktor-faktor mempengaruhi struktur modal tersebut meliputi: umur perusahaan, ukuran perusahaan, struktur aset, profitabilitas, pertumbuhan perusahaan dan resiko perusahaan (Odit dan Gobardhun, 2011).

diharapkan agar manajer mampu menghimpun dana baik yang bersumber dari dalam perusahaan maupun luar perusahaan secara efisien sehingga mengurangi resiko yang ditanggung pemegang saham dan diharapkan ada tingkat pengembalian yang cukup signifikan bagi perusahaan.

Penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal ini, yaitu struktur aset, profitabilitas, ukuran perusahaan dan umur perusahaan, dikarenakan beberapa alasan sebagai berikut. Pertama, penelitian tentang hubungan struktur aktiva dengan struktur modal menunjukkan hasil yang berbeda-beda. Hasil studi tentang hubungan struktur aktiva dengan struktur modal menunjukkan struktur aktiva mempunyai hubungan yang positif dengan struktur modal (Odit dan Gobardhun [2011], Joni dan Lina [2010], dan Abor dan Biekpe [2005]) dan mempunyai hubungan negatif dengan struktur modal (Nanok, 2008).

Kedua, hasil penelitian tentang hubungan profitabilitas dengan struktur modal menunjukkan hasil yang konsiten. Pengaruh profitabilitas terhadap utang angka panjang adalah negatif (Odit dan Gobardhun [2011], dan Abor dan Biekpe [2005]). Joni dan Lina (2010) menyebutkan profitabilitas mempengaruhi struktur modal.

struktur modal menunjukkan hasil yang tidak konsiten. Hasil penelitian Odit dan Gobardhun (2011), dan Abor dan Biekpe (2005) menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap utang jangka panjang, sedangkan Joni dan Lina (2010) menyatakan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap struktur modal.

Keempat, penulis dalam melakukan penelitian ini didorong oleh hubungan umur perusahaan dengan struktur modal menunjukkan hasil yang tidak konsiten dan belum banyak diteliti. Hasil penelitian oleh Odit dan Gobardhun (2011) menunjukkan bahwa umur perusahaan berhubungan negatif dengan struktur modal, sedangkan Abor dan Biekpe (2005) menunjukkan bahwa umur perusahaan berhubungan positif dengan struktur modal.

Dalam penelitian ini keempat faktor yang terdiri atas struktur aktiva, profitabilitas, ukuran perusahaan dan umur perusahaan sangat mempengaruhi struktur modal perusahaan. Struktur aktiva mempengaruhi struktur modal dengan dua cara, yaitu (1) penggunaan aktiva tetap akan menimbulkan biaya tetap yang berupa depresiasi, jika pendanaan dilakukan dengan hutang, maka besarnya biaya tetap yang ditanggung oleh perusahaan juga akan besar karena hutang akan menimbulkan biaya tetap berupa bunga dan (2) pada perusahaan yang sebagian besar aktivanya berupa aktiva tetap, komposisi hutang akan lebih didominasi oleh hutang jangka panjang. Perusahaan yang memiliki struktur aktiva dengan Dalam penelitian ini keempat faktor yang terdiri atas struktur aktiva, profitabilitas, ukuran perusahaan dan umur perusahaan sangat mempengaruhi struktur modal perusahaan. Struktur aktiva mempengaruhi struktur modal dengan dua cara, yaitu (1) penggunaan aktiva tetap akan menimbulkan biaya tetap yang berupa depresiasi, jika pendanaan dilakukan dengan hutang, maka besarnya biaya tetap yang ditanggung oleh perusahaan juga akan besar karena hutang akan menimbulkan biaya tetap berupa bunga dan (2) pada perusahaan yang sebagian besar aktivanya berupa aktiva tetap, komposisi hutang akan lebih didominasi oleh hutang jangka panjang. Perusahaan yang memiliki struktur aktiva dengan

Profitabilitas mempengaruhi struktur modal dikarenakan perusahaan yang memiliki kesulitan keuangan akan meminjam uang atau mengeluarkan saham dengan kondisi tertentu agar mendapat sumber dana untuk kegiatan opersionalnya sedangkan perusahaan dengan kondisi keuangan yang baik akan meminjam uang lebih sedikit walaupun kesempatan meminjam lebih banyak. Sesuai dengan pecking order theory bahwa perusahaan cenderung menggunakan pendanaan internal sebelum menggunakan hutang, perusahaan akan menggunakan pendapatannya untuk membayar hutang sehingga tingkat struktur modal rendah. Dengan demikian profitabilitas yang tinggi akan menurunkan struktur modalnya . Oleh karena itu, profitabilitas berpengaruh negatif terhadap struktur modal perusahaan. (Seftianne dan Handayani, 2011)

Ukuran perusahaan merupakan faktor lain yang mempengaruhi struktur modal dan sebagai suatu indikator yang menunjukkan kekuatan finansial perusahaan. Perusahaan yang besar dapat mengakses pasar modal dan memiliki kemampuan lebih untuk mendapatkan dana. Perusahaan besar memberikan

Perusahaan besar memiliki kecenderungan sumber pendanaan eksternal daripada perusahaan yang lebih kecil karena memiliki akses ke pasar modal. Dengan demikian ukuran perusahaan yang tinggi akan meningkatkan struktur modalnya sehingga dalam hal ini ukuran perusahaan akan berpengaruh positif terhadap struktur modal perusahaan. (Joni dan Lina, 2010)

Faktor terakhir yang mempengaruhi struktur modal adalah umur perusahaan. Umur perusahaan dilihat sebagai standar reputasi, yang mana reputasi adalah nama baik yang di bangun bertahun-tahun, yang dipahami oleh pasar dan telah diamati kemampuannya untuk memenuhi kewajibannya secara tepat waktu. Perusahaan yang umurnya lebih tua akan menggunakan hutang yang yang lebih kecil, karena perusahaan besar yang umurnya relatif tua dapat mengelola cash flow lebih baik daripada perusahaan yang lebih muda. Dengan demikian umur perusahaan yang tinggi akan meningkatkan struktur modalnya sehingga dalam hal ini umur perusahaan akan berpengaruh positif terhadap struktur modal perusahaan. (Odit dan Gobardhun, 2011)

Motivasi dalam penelitian ini adalah beberapa penelitian yang dilakukan peneliti sebelumnya mengenai struktur modal di Indonesia telah dilakukan oleh Kesuma (2009) pada sektor Real Estate, Yuhasril (2006) pada sektor Farmasi dan Hadianto (2008) pada sektor Telekomunikasi. Penelitian ini dilakukan untuk membedakan antara pengujian yang dilakukan penulis dengan penelitian lain Motivasi dalam penelitian ini adalah beberapa penelitian yang dilakukan peneliti sebelumnya mengenai struktur modal di Indonesia telah dilakukan oleh Kesuma (2009) pada sektor Real Estate, Yuhasril (2006) pada sektor Farmasi dan Hadianto (2008) pada sektor Telekomunikasi. Penelitian ini dilakukan untuk membedakan antara pengujian yang dilakukan penulis dengan penelitian lain

Perbedaan lain penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah penelitian ini menggunakan sampel dengan periode yang lebih panjang yaitu tahun 2003-2010 dibandingkan dengan penelitian yang dilakukan oleh Joni dan Lina (2010) yang menggunakan periode sampel 2005-2007, Nanok (2008) yang menggunakan periode sampel 2001-2002, dan Abor dan Biekpe (2005) yang menggunakan periode sampel 1998-2003, serta penelitian oleh Odit dan Gobardhun (2011) yang menggunakan periode sampel 2002-2008. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap penelitian empiris mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal di Indonesia.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang yang sudah dijelaskan sebelumnya, maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu apakah struktur aktiva, profitabilitas, ukuran perusahaan dan umur perusahaan mempengaruhi struktur modal pada Automotive and Allied Product di Bursa Efek Indonesia?

Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh struktur aktiva, profitabilitas, ukuran perusahaan dan umur perusahaan terhadap struktur modal pada Automotive and Allied Product di Bursa Efek Indonesia.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi :

1. Dunia bisnis. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan gambaran terhadap manajemen perusahaan atas faktor-faktor yang penting untuk dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan atas struktur modal suatu perusahaan.

2. Dunia penelitian. Penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan perbandingan maupun literatur dan referensi bagi penelitian selanjutnya.

3. Dunia Pendidikan dan Akademis. Penelitian ini diharapkan bisa digunakan sebagai contoh studi kasus nyata dalam perkuliahan di samping digunakan sebagai koleksi hasil penelitian di perpustakaan.

E. Sistematika Penelitian

Sistematika penelitian ini terdiri dari lima bab. Bab I adalah pendahuluan, dalam bab ini diuraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penelitian. Bab II adalah kajian pustaka dan perumusan hipotesis, dalam bab ini diuraikan landasan teori yang digunakan sebagai acuan perbandingan untuk membahas masalah yang diangkat. Bab III adalah metodologi penelitian, dalam bab ini dijelaskan tentang populasi

pengukuran, kerangka hubungan variabel dependen dan independen dan metode analisis data. Bab IV adalah pembahasan, dalam bab ini berisi tentang analisis data deskriptif, analisis data terhadap pengujian hipotestis maupun pengujian asumsi klasik, dan pembahasan secara teoritik baik secara kuantitatif dan statistik. Bab terakhir, Bab V, adalah kesimpulan, keterbatasan, saran dan implikasi, dalam bab ini difokuskan pada kesimpulan hasil penelitian, keterbatasan dalam data dan hasil penelitian, mencoba untuk memberikan saran dan implikasi atas kekurangan bagi penelitian selanjutnya.

TELAAH PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

A. TELAAH PUSTAKA

1. Teori Struktur Modal

Joni dan Lina (2010) mencoba menjelaskan tentang perilaku organisasi dalam keputusan yang berkaitan dengan struktur modal guna merumuskan struktur modal yang optimal. Struktur modal merupakan bauran antara proporsi sumber dana eksternal yang berupa hutang jangka panjang dan modal sendiri. Teori struktur modal modern dimulai oleh Franco Modigliani dan Merton H. Miller pada tahun 1958. Teori Modigliani-Miller (1958) menyatakan bahwa rasio hutang tidak relevan dan tidak ada struktur modal yang optimal. Inti dari teori ini adalah tidak ada rasio hutang yang optimal dan rasio hutang tidak menjelaskan nilai perusahaan. Teori ini dianggap kurang relevan karena adanya pengurangan pajak penghasilan atas penggunaan hutang, kondisi pasar dengan asimetri informasi, serta biaya transaksi dalam pasar modal yang tidak dimasukkan ke dalam teori ini.

Marsh (1982) mengembangkan teori Trade-off Hypothesis. Teori ini menyatakan bahwa setiap perusahaan dapat menentukan target rasio utang (leverage) yang optimal. Rasio hutang yang optimal ditentukan berdasarkan perimbangan antara manfaat dan biaya kebangkrutan karena perusahaan memiliki hutang. Perusahaan membutuhkan pendanaan ekuitas baru apabila Marsh (1982) mengembangkan teori Trade-off Hypothesis. Teori ini menyatakan bahwa setiap perusahaan dapat menentukan target rasio utang (leverage) yang optimal. Rasio hutang yang optimal ditentukan berdasarkan perimbangan antara manfaat dan biaya kebangkrutan karena perusahaan memiliki hutang. Perusahaan membutuhkan pendanaan ekuitas baru apabila

Myers dan Maljuf (1984) mengembangkan pecking order theory. Pecking order theory menyatakan bahwa keputusan pendanaan perusahaan memiliki suatu hierarki. Perusahaan akan cenderung menggunakan sumber pendanaan internal yaitu laba ditahan dan depresiasi terlebih dahulu daripada dana eksternal dalam aktivitas pendanaan. Jika perusahaan tidak memiliki dana internal yang memadai, maka dana eksternal akan dipilih sebagai alternatifnya.

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal

Menurut Odit dan Gobardhun (2011) faktor penentu struktur modal pada Usaha Kecil dan Menegah (UKM), antara lain:

a. Umur Perusahaan (Age)

Umur perusahaan biasanya dilihat sebagai ukuran standar reputasi pada struktur modal. Reputasi adalah nama baik perusahaan yang telah dibangun selama bertahun-tahun, dipahami oleh pasar dan telah diamati kemampuannya untuk memenuhi kewajibannya secara tepat waktu.

Ukuran telah dianggap sebagai penentu penting dari struktur modal perusahaan. Perusahaan kecil lebih menggunakan ekuitas dan perusahaan besar lebih menyukai menggunakan utang. Hal ini terjadi dikarenakan perusahaan kecil memiliki kecenderungan menggunakan keuangan untuk jangka pendek dibandingkan peusahaan besar.

c. Struktur Aset

Struktur aset juga merupakan faktor penentu dari struktur modal Usaha Kecil dan Menegah (UKM). Perusahaan dengan tangible asset yang lebih biasanya akan menunjukkan nilai likuidasi yang besar. Perusahaan tersebut memiliki financial leverage yang lebih tinggi. Hal ini karena perusahaan meminjam pada suku bunga yang lebih rendah dan utang dijamin dengan aset.

d. Profitabilitas

Sesuai dengan pecking order theory, dimana perusahaan lebih memilih sumber-sumber internal perusahaan dan sumber eksternal perusahaan. Perusahaan memiliki akses ke laba ditahan dan mengandalkan itu sebagai lawan sumber-sumber luar seperti utang.

e. Pertumbuhan Perusahaan

Pertumbuhan diharapkan menempatkan permintaan yang lebih tinggi pada dana internal yang dihasilkan. Hal ini mendorong perusahaan meminjam dana. Perusahaan dengan prospek pertumbuhan Pertumbuhan diharapkan menempatkan permintaan yang lebih tinggi pada dana internal yang dihasilkan. Hal ini mendorong perusahaan meminjam dana. Perusahaan dengan prospek pertumbuhan

f. Risiko Perusahaan

Perusahaan dengan tingkat risiko bisnis yang tinggi biasanya kurang memiliki kapasitas untuk mempertahankan risiko finansial. Oleh karena itu mereka jarang menggunakan utang. Tingkat risiko biasanya dianggap sebagai salah satu penentu utama dari struktur modal perusahaan.

3. Penelitian Terdahulu.

Penelitian terdahulu yang digunakan penulis sebagai dasar melakukan penelitian adalah sebagai berikut:

a. Abor dan Biekpe (2005) melakukan penelitian dengan menggunakan Variabel Independen yaitu Age of the firm, Firm Size, Asset Structure, Profitability, Firm growth, dan Firm risk dan variabel dependennya Long Term Debt Ratio dan Short Term Debt Ratio. Penelitian dilakukan pada Usaha Kecil dan Menengah sebanyak 160 perusahaan di Ghana selama periode enam tahun, 1998-2003. Hasilnya adalah Age of the Firm berpengaruh positif terhadap Long Term Debt tetapi berpengaruh negatif terhadap Short Term Debt, Size berpengaruh positif terhadap Short Term Debt, Profitability berpengaruh negatif terhadap Long Term Debt dan Short Term Debt, Assets Structure berhubungan negatif

Long Term Debt dan berhubungan negatif dengan Short Term, Firm risk berpengaruh positif terhadap Long Term Debt dan Short Term Debt.

b. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Farah Margaretha dan Aditya Rizky Ramadhan (2010) pada perusahaan-perusahaan manufaktur yang telah go public. Sampel yang diteliti sebanyak 160 perusahaan dengan periode penelitian 2005-2008. Hasi penelitian menunjukkan bahwa size berpengaruh terhadap capital stucture tetapi tidak berpengaruh terhadap kedua model capital structure yaitu total leverage dan short-term leverage. Tangibility berpengaruh terhadap short-term leverage dan long-term leverage dan tidak berpengaruh pada capital structure pada model total leverage. Profitability berpengaruh terhadap total leverage dan short-term leverage tetapi tidak berpengaruh pada long-term leverage. Liquidity berpengaruh terhadap total leverage dan short-term leverage dan tidak berpengaruh terhadap long-term leverage . Growth berpengaruh terhadap total leverage dan short-term leverage tetapi tidak berpengaruh pada long-term leverage. Non-debt tax shield tidak berpengaruh terhadap total leverage, short-term leverage dan long-term leverage. Age berpengaruh terhadap short-term leverage tetapi tidak berpengaruh terhadap total leverage dan long-term leverage. Investment tidak berpengaruh terhadap total leverage, short-term leverage dan long-term leverage.

faktor yang mempengaruhi struktur modal pada Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Mauritius dengan sampel sebanyak 25 perusahaan UKM untuk periode 2002 sampai 2008. Hubungan variabel independen dengan variabel dependen pada penelitian ini adalah umur perusahaan berhubungan negatif dengan Long Term Debt dan berhubungan positif dengan Short Term Debt, ukuran perusahaan berhubungan positif dengan Long Term Debt dan tidak berpengaruh dengan Short Term Debt , profitabilitas berhubungan negatif dengan Long Term Debt dan berhubungan negatif dengan Short Term Debt, pertumbuhan perusahaan berhubungan positif dengan Long Term Debt dan berhubungan negatif dengan Short Term Debt, risiko perusahaan berhubungan negatif dengan Long Term Debt dan tidak berpengaruh dengan Short Term Debt.

d. Nanok (2008) menggunakan proksi penelitian struktur aset, pertumbuhan, besaran perusahaan, keuntungan, kepemilikan dan industri. Dari penelitian pada Capital Market Directory tahun 2001 sampai tahun 2002 variabel-variabel yang secara signifikan mempengaruhi struktur modal adalah struktur asset, besaran perusahaan dan kepemilikan sedangkan variabel yang tidak mempengaruhi struktur modal adalah pertumbuhan penjualan.

e. Joni dan Lina (2010) meneliti tentang pertumbuhan aktiva, ukuran perusahaan, risiko bisnis, dividen, struktur aktiva dan struktur modal

Sampel yang diteliti sebanyak 118 perusahaan dari periode 2005 sampai 2007. Pada penelitian tersebut diambil kesimpulan bahwa pertumbuhan aktiva memiliki pengaruh positif terhadap struktur modal (leverage). Ukuran perusahaan (size) tidak memiliki pengaruh terhadap struktur modal (leverage). Profitabilitas (ROA) memiliki pengaruh negatif

terhadap struktur modal (leverage). Risiko bisnis (bsn_risk) tidak memiliki pengaruh terhadap struktur modal (leverage). Dividen (DPR) tidak memiliki pengaruh terhadap struktur modal (leverage). Struktur aktiva memiliki pengaruh positif terhadap struktur modal (leverage).

4. Rerangka Pemikiran

Rerangka hubungan antara Profitabilitas, struktur aset, ukuran perusahaan dan umur perusahaan terhadap struktur modal.

Gambar 1.1 Rerangka Hubungan Variabel Dependen dan Independen

Variabel Independen

Variabel Dependen

Struktur Aktiva

Profitabilitas

Ukuran Perusahaan

Umur Perusahaan

Struktur Modal

B. PERUMUSAN HIPOTESIS

1. Pengaruh Struktur Aktiva terhadap Struktur Modal

Nanok (2008) menyatakan struktur aset adalah komposisi aset yang dimiliki perusahaan. Menurut Odit dan Gobardhun (2011) aset berwujud biasanya akan menunjukkan nilai likuidasi yang lebih besar dan hutang bisa lebih mudah digunakan jika ada aset yang tahan lama untuk

memberikan jaminan. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Joni dan Lina (2010) menyatakan struktur aktiva memiliki pengaruh positif dan berpengaruh terhadap struktur modal. Odit dan Gobardhun (2011) menyatakan struktur aktiva memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap utang jangka panjang. Dari hasil penemuan-penemuan tersebut maka hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:

H1: Struktur aktiva berpengaruh positif terhadap struktur modal perusahaan.

2. Pengaruh Profitabilitas terhadap Struktur Modal

Joni dan Lina (2010) menyatakan perusahaan dengan rate of return yang tinggi cenderung menggunakan proporsi hutang yang relatif kecil. Hal ini disebabkan return yang tinggi akan menyediakan sejumlah dana internal yang relatif besar diakumulasikan sebagi laba ditahan. Hal ini sesuai dengan pecking order theory yang menyatakan bahwa pendanaan internal lebih disukai oleh perusahaan. Semakin tinggi porsi dana yang Joni dan Lina (2010) menyatakan perusahaan dengan rate of return yang tinggi cenderung menggunakan proporsi hutang yang relatif kecil. Hal ini disebabkan return yang tinggi akan menyediakan sejumlah dana internal yang relatif besar diakumulasikan sebagi laba ditahan. Hal ini sesuai dengan pecking order theory yang menyatakan bahwa pendanaan internal lebih disukai oleh perusahaan. Semakin tinggi porsi dana yang

Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan profitabilitas berpengaruh negatif terhadap utang jangka panjang. (Odit dan Gobardhun [2011] , Abor dan Biekpe [2005]). Hasil tersebut sama dengan penelitian Joni dan Lina (2010) yang menunjukkan profitabilitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal. Oleh karena itu, hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:

H3 : Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap struktur modal perusahaan.

3. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal

Joni dan Lina (2010) menjelaskan bahwa ukuran perusahaan merupakan gambaran kemampuan finansial perusahaan dalam suatu periode tertentu. Perusahaan besar dalam mengakses pasar modal dan memiliki fleksibilitas serta kemampuan lebih untuk mendapatkan dana. Perusahaan besar dapat memberikan jaminan dalam hal pelunasan hutang yang lebih besar daripada perusahaan yang kecil. Perusahaan yang besar juga memiliki kecenderungan untuk menggunakan sumber pendanaan eksternal daripada perusahaan yang berukuran kecil karena accessibility perusahaan ke pasar modal. Oleh karena itu, semakin besar ukuran perusahaan, maka semakin tinggi pula nilai leverage perusahaan. Abor Joni dan Lina (2010) menjelaskan bahwa ukuran perusahaan merupakan gambaran kemampuan finansial perusahaan dalam suatu periode tertentu. Perusahaan besar dalam mengakses pasar modal dan memiliki fleksibilitas serta kemampuan lebih untuk mendapatkan dana. Perusahaan besar dapat memberikan jaminan dalam hal pelunasan hutang yang lebih besar daripada perusahaan yang kecil. Perusahaan yang besar juga memiliki kecenderungan untuk menggunakan sumber pendanaan eksternal daripada perusahaan yang berukuran kecil karena accessibility perusahaan ke pasar modal. Oleh karena itu, semakin besar ukuran perusahaan, maka semakin tinggi pula nilai leverage perusahaan. Abor

Penelitian yang dilakukan oleh Odit dan Gobardhun (2011) dan Abor dan Biekpe (2005) menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal. Dari hasil penelitian yang dilakukan sebelumnya, maka hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:

H4: Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap struktur modal perusahaan.

4. Pengaruh Umur Perusahaan terhadap Struktur Modal

Margaretha dan Ramadhan (2010) menjelaskan bahwa age merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi capital structure, perusahaan kecil yang berumur relatif muda akan menggunakan debt yang lebih kecil dibandingkan dengan menggunakan equity sebagai struktur modal. Abor dan Biekpe (2005) menyatakan bahwa perusahaan yang lebih tua yang diyakini memiliki track record yang baik dan dapat mengakseshutang lebih mudah daripada perusahaan baru yang tidak memiliki track record atau riwayat kredit.

Hasil penelitian Margaretha dan Ramadhan (2010) menyatakan bahwa age berpengaruh terhadap capital structure. Abor dan Biekpe (2005) menunjukkan bahwa umur perusahaan berhubungan positif Hasil penelitian Margaretha dan Ramadhan (2010) menyatakan bahwa age berpengaruh terhadap capital structure. Abor dan Biekpe (2005) menunjukkan bahwa umur perusahaan berhubungan positif

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini menganalisa hubungan antara variabel-variabel penelitian dan menguji hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya dalam ruang lingkup obyek yang diteliti (Perusahaan-perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang Automotive and Allied Product yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2003-2010).

B. Populasi dan Sampling

Dalam penelitian ini, populasi yang dijadikan obyek adalah jenis industri manufaktur yang bergerak pada Automotive and Allied Product terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Sampel dalam penelitian ini diperoleh dengan metode purposive sampling. Sampel yang memenuhi kriteria yang telah ditentukan tersebut terdiri atas 122 perusahaan. Dengan memperhatikan permasalah dalam penelitian dan tujuan penelitian serta untuk mempermudah dan mempertajam analisis maka ditentukan kriteria-kriteria populasi sebagai berikut:

1. Perusahaan yang digunakan adalah perusahaan-perusahaan manufaktur yang bergerak pada Automotive and Allied Product dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Perusahaan mengeluarkan laporan secara lengkap dari tahun 2003 – 2010.

Directory (ICMD).

C. Sumber Data dan Jenis Data

Data pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh peneliti melalui media perantara atau merupakan data yang diperoleh dan dicatat oleh pihak lain. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data akuntansi yang berupa laporan keuangan perusahaan sampel yaitu neraca, laporan rugi laba dan rasio-rasio keuangan pada tahun 2003-2010 yang bersumber dari database ICMD (Indonesia Capital Market Directory) serta sumber lain yang relevan. Rincian data sekunder yang dikumpulkan yaitu:

1. Data dalam penelitian ini diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI) di Universitas Sebelas Maret Surakarta yang diperoleh dari publikasi Indonesian Capital Market Directory (ICMD).

2. Data laporan keuangan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data struktur modal, profitabilitas, struktur aktiva, ukuran perusahaan, dan umur perusahaan.

D. Variabel Penelitian

Untuk menguji hipotesis yang diajukan maka akan dilakukan penelitian terhadap variabel-variabel dalam penelitian ini yaitu :

1. Variabel Dependen, merupakan variabel tak bebas yang diperkirakan atau diduga nilainya. Dalam hal ini berupa struktur modal yang diukur dengan ukuran leverage perusahaan.

struktur aktiva, profitabilitas, ukuran perusahaan dan umur perusahaan.

E. Definisi dan pengukuran variabel

1. Variabel Independen Variabel independen merupakan variabel bebas. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a) Struktur Aktiva, menggambarkan besarnya aktiva yang dapat dijaminkan perusahaan sebagai kolateral ketika perusahaan melakukan pinjaman kepada pihak kreditur. Struktur aktiva merupakan proporsi aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan. Struktur aktiva merupakan variabel yang berskala rasio.

b) Profitabilitas (PM) adalah suatu ukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dalam periode tertentu. Profitabilitas didefinisikan sebagai laba sebelum pajak dengan total penjualan. Diukur dengan rumus sebagai berikut: b) Profitabilitas (PM) adalah suatu ukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dalam periode tertentu. Profitabilitas didefinisikan sebagai laba sebelum pajak dengan total penjualan. Diukur dengan rumus sebagai berikut:

d) Umur Perusahaan berarti seberapa lama perusahaan tersebut ada. Pengukuran firm age menggunakan rumus sebagai berikut :

2. Variabel Dependen Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Struktur Modal. Penelitian ini menggunakan leverage sebagai proksi dalam mengukur struktur modal perusahaan. Leverage merupakan rasio yang menggambarkan berapa proporsi hutang yang digunakan perusahaan untuk membiayai aktivanya. Dihitung dengan membandingkan hutang jangka panjang dengan aktiva perusahaan. Berikut perhitungannya:

F. Teknik Analisis Data

Data yang telah diperoleh perlu kemudian diolah dengan tujuan untuk menyederhanakan seluruh data yang terkumpul untuk kemudian dianalisis. Dalam menguji hipotesis penelitian, digunakan pengujian secara statistik.

berikut:

1. Regresi Linier Berganda Regresi linier berganda adalah regresi yang terdapat satu variabel dependen (Y) dan lebih dari satu variabel independen (X). Variabel dependen (variabel terikat) adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel independen (variabel bebas). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah struktur modal, sedangkan variabel independennya adalah profitabilitas, struktur aktiva, ukuran perusahaan, dan umur perusahaan. Dalam penelitian ini menggunakan model regresi linier berganda dengan menggunakan program SPSS 17.0 for windows yang dapat dirumuskan sebagai berikut:

a) Uji Asumsi Klasik

Untuk memperoleh hasil analisis data yang memenuhi syarat pengujian, maka pengujian ini menggunakan pengujian asumsi klasik. Uji asumsi klasik tersebut terdiri dari:

1) Uji normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau

(Ghozali, 2009).

Selain untuk pengujian regresi, uji normalitas Kolmogorov- Smirnov Test juga dapat digunakan untuk uji beda (T-test) karena standar error perbedaan dalam nilai rata-rata harus berdistribusi normal (Ghozali, 2009). Adapun kriteria pengujian sebagai berikut:

1. Jika Asym.Sig > 0,05 berarti seluruh data berdistribusi normal

2. Jika Asym.Sig < 0,05 berarti seluruh data berdistribusi tidak normal

Uji K-S dilakukan dengan menggunakan hipotesis: H0 : Data residual berdistribusi normal HA: Data residual tidak berdistribusi normal. Data yang tidak terdistribusi secara normal dapat

dtransformasi agar menjadi normal. Untuk menormalkan data terlebih dahulu harus diketahui bagaimana bentuk grafik histogram dari data yang ada, apakah moderate positive skewness, subtansial positive skewness, severe positive skewness atau bentuk lainnya.

2) Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Adanya multikolinieritas dapat

Tolerance value adalah suatu jumlah yang menunjukkan bahwa variabel bebas tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya dalam suatu persamaan regresi. Atau dapat dikatakan tolerance value merupakan suatu nilai yang menunjukkan tidak adanya multikolinieritas dalam persamaan regresi. Batas dari tolerance value adalah 0,1 sehingga apabila tolerance value dibawah 0,1 maka terjadi multikolinieritas. Sedangkan variance tolerance factor (VIF) merupakan kebalikan dari tolerance value, karena VIF = 1/tolerance. VIF merupakan suatu jumlah yang menunjukkan bahwa suatu variabel bebas dapat dijelaskan oleh variabel bebas lain dalam persamaan regresi. Atau dapat dikatakan VIF menunjukkan adanya multikolinieritas dalam persamaan regresi. Batas VIF adalah 10 jika nilai VIF diatas 10 maka terjadi multikolinieritas.

3) Uji Autokorelasi

Salah satu masalah penyimpangan asumsi penting dalam multiple regression adalah adanya autocorrelation (otokorelasi) yaitu korelasi (hubungan) yang terjadi diantara anggota-anggota dari serangkaian pengamatan yang tersusun dalam rangkaian waktu (seperti pada data runtun waktu atau time series). Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam satuan model regresi linear terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan

Cara untuk melakukan uji autokorelasi yaitu dengan Run Test. Run test sebagai bagian dari statistik non-parametrik dapat pula digunakan

untuk menguji apakah antar residual terdapat korelasi yang tinggi. Jika antar residual tidak terdapat hubungan korelasi maka dikatakan bahwa residual adalah acak atau random. Run test digunakan untuk melihat apakah data residual terjadi secara random atau tidak (sistematis). Adapun ketentuannya sebagai berikut:

1. Jika Asym.Sig > 0,05 berarti tidak terjadi auto korelasi

2. Jika Asym.Sig < 0,05 berarti terjadi auto korelasi. Run test dilakukan dengan menggunakan hipotesis: H0 : residual (res_1) random (acak) HA : residual (res_2) tidak random

4) Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2009). Uji ini dilakukan karena data yang digunakan untuk observasi penelitian merupakan data crosssectional. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) dengan residualnya.

metode Scatter Plot. Metode ini dapat dilakukan dengan melihat grafik jika terdapat pola tertentu seperti titik-titik membentuk satu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka disinyalir telah terjadi Heteroskedastisitas, dan sebaliknya jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar maka tidak terjadi Heteroskedastisitas.

G. Pengujian Hipotesis

Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Persamaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Y=a+b SA X 1 +b PM X 2 +b SIZE X 3 +b AGE X 4 +e

atau

Y = a+b Struktur Aktiva X 1 +b Profitabilitas X 2 +b Ukuran Perusahaan X 3 +b Umur Perusahaan

X 4 +e

a) Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji F dilakukan untuk menguji apakah model regresi yang digunakan fit . Dasar pengambilan keputusannya adalah :

a. F-hitung < F-tabel, model regresi tidak fit (hipotesis ditolak).

b. F-hitung > F-tabel, model regresi fit (hipotesis diterima).

Uji F dapat juga dilakukan dengan melihat nilai signifikansi F pada output hasil regresi SPSS dengan significance level 0,05 (α = 5%). Jika nilai signifikansi lebih besar dari α maka hipotesis ditolak (model regresi tidak Uji F dapat juga dilakukan dengan melihat nilai signifikansi F pada output hasil regresi SPSS dengan significance level 0,05 (α = 5%). Jika nilai signifikansi lebih besar dari α maka hipotesis ditolak (model regresi tidak

b) Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Uji statistik t dilakukan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen terhadap variabel dependen. Dasar pengambilan keputusannya adalah :

a. Jika t-hitung < t-tabel, maka variabel independen secara individual tidak berpengaruh terhadap variabel dependen (hipotesis ditolak).

b. Jika t-hitung > t-tabel, maka variabel independen secara individual berpengaruh terhadap variabel dependen (hipotesis diterima). Uji t dapat juga dilakukan dengan melihat nilai signifikansi t masing

masing variabel pada output hasil regresi SPSS dengan significance level 0,05 (α = 5%). Jika nilai signifikansi lebih besar dari α maka hipotesis ditolak, artinya secara individual variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Jika nilai signifikansi lebih kecil dari α maka hipotesis diterima, berarti secara individual variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Data

Perusahaan yang bergerak dalam bidang Automotive and Allied Product menjadi sampel dalam penelitian ini. Sampel pada Automotive and Allied Product berjumlah 122 perusahaan yang terdaftar di BEI selama periode 2003- 2010.

Laporan keuangan dari perusahaan manufaktur bersumber dari mendownload laporan keuangan (www.idx.co.id) dan Indonesian Capital Market Directory (ICMD) yang diterbitkan oleh BEI. Data perusahaan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini dipilih secara purposive sampling sehingga sampel tersebut merupakan representasi dari populasi sampel yang ada serta sesuai dengan tujuan dari penelitian.

Tabel IV.1. Hasil Pemilihan Sampel

No

Keterangan

Jumlah Sampel per tahun

Total Sampel

Perusahaan Automotive and Allied Product yang terdaftar di BEI secara konsisten dari tahun 2003-2010 Total data yang dikeluarkan karena uji outlier Total data yang digunakan dalam penelitian

Selanjutnya deskripsi data dari variabel-variabel dalam penelitian ini disajikan dalam tabel berikut:

Dalam hal ini uji asumsi klasik terdapat 4 macam pengujian sesuai dengan Ghozali (2009) yaitu:

a) Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Normal mengandung arti mempunyai distribusi data yang normal.

Kriteria pengujian terdiri atas:

1) Apabila angka signifikansi (Sig) > 0,05 maka data berdistribusi normal

2) Apabila angka signifikansi (Sig) < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal.