PERSEPSI MUZAKKI TENTANG KONTROVERSI HUKUM ZAKAT PROFESI DAN PENGARUHNYA TERHADAP TINGKAT KESADARAN BERZAKAT (Survey pada Dosen IAIN Syekh Nurjati Cirebon) - IAIN Syekh Nurjati Cirebon

  

PERSEPSI MUZAKKI

TENTANG KONTROVERSI HUKUM ZAKAT PROFESI

DAN PENGARUHNYA TERHADAP TINGKAT KESADARAN BERZAKAT

(Survey pada Dosen IAIN Syekh Nurjati Cirebon)

SKRIPSI

  Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syari’ah (SE.Sy) pada Jurusan Muamalat Ekonomi Perbankan Islam

  Disusun Oleh :

  

S I L F I A

Nomor Induk: 06320215

FAKULTAS SYARI’AH

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI

CIREBON

2011 M/1432 H

  

PERSEPSI MUZAKKI

TENTANG KONTROVERSI HUKUM ZAKAT PROFESI

DAN PENGARUHNYA TERHADAP TINGKAT KESADARAN BERZAKAT

(Survey pada Dosen IAIN Syekh Nurjati Cirebon)

  

S I L F I A

Nomor Induk: 06320215

FAKULTAS SYARI'AH

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI

CIREBON

2011 M/1432 H

  

IKHTISAR

Silfia. Persepsi Muzakki tentang Kontroversi Hukum Zakat Profesi dan

Pengaruhnya terhadap Tingkat Kesadaran Berzakat (Survey pada Dosen

  IAIN Syekh Nurjati Cirebon) Zakat merupakan salah satu bentuk ibadah yang Allah wajibkan bagi umat Islam.

  Kewajibannya telah dijelaskan dalam Al-qur’an maupun sunah bahkan dalam kitab-kitab fiqh. Meski demikian, pembahasan mengenai hukum zakat ternyata masih menyisakan persoalan. Berkenaan dengan zakat māl yang selalu dinamis, fenomena yang paling menonjol dari dunia perekonomian saat ini adalah semakin kecil keterlibatan langsung sumber daya manusia dalam sektor produksi dan semakin membesarnya sektor jasa. Sehingga muncul istilah baru dalam ruang lingkup zakat yakni istilah zakat profesi, yang dasar hukumnya tidak pernah dijelaskan secara detail dalam Al-Qur’an maupun sunah. Sedangkan dalam masalah ibadah umat Islam diharuskan berpegang pada dasar hukum yang jelas. Hal ini kemudian menimbulkan berbagai persepsi yang berujung pada pro dan kontra di berbagai kalangan. Maka tidak menutup kemungkinan, bahwa fakta yang berkembang di masyarakat saat ini adalah kontroversi mengenai hukum zakat profesi akan memberikan pengaruh pada tingkat kesadaran berzakat para muzakki. Oleh karenanya peneliti menilai perlu adanya penelitian mengenai hal ini.

  Rumusan masalah dalam penelitian ini meliputi bagaimanakah persepsi muzakki tentang kontroversi hukum zakat profesi, tingkat kesadaran berzakat muzakki dan pengaruh yang ditimbulkan dari kontroversi hukum zakat profesi terhadap tingkat kesadaran berzakat muzakki.

  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi muzakki tentang kontroversi hukum zakat profesi, tingkat kesadaran berzakat para muzakki dan pengaruh yang ditimbulkan dari kontroversi hukum zakat profesi terhadap tingkat kesadaran berzakat muzakki.

  Penelitian dilakukan dengan metode kuantitatif, dimana pengumpulan datanya dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner, wawancara, dan telaah dokumen. Instrumen penelitian diuji dengan menggunakan uji validitas dan reliabilitas. Kemudian data dianalisis dengan menggunakan koefisien korelasi spearman rank, koefisien regresi, koefisien determinasi, serta uji hipotesis.

  Hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa sebagian besar muzakki sepakat dengan diwajibkannya zakat profesi. Dan kesadaran berzakat muzakki dapat dikatakan cukup baik. Hubungan antara kontroversi hukum zakat profesi dengan kesadaran berzakat sangat rendah, dengan korelasi spearman rank sebesar 0,163. Berdasarkan perhitungan koefisien determinasi, pengaruh yang ditimbulkan dari kontroversi hukum zakat profesi terhadap kesadaran bezakat muzakki hanya sekitar 2,66%. Ini diperkuat dengan perhitungan koefisien regresi yang menunjukkan bahwa apabila nilai persepsi muzakki tentang kontroversi hukum zakat profesi bertambah 1, maka nilai rata-rata tingkat kesadaran berzakat justru naik sebesar 24,467, Ini membuktikan bahwa kontroversi hukum zakat profesi tidak menghalangi muzakki untuk tetap menunaikan kewajiban

  

PERSETUJUAN

PERSEPSI MUZAKKI TENTANG KONTROVERSI HUKUM ZAKAT PROFESI DAN

PENGARUHNYA TERHADAP TINGKAT KESADARAN BERZAKAT

(Survey pada Dosen IAIN Syekh Nurjati Cirebon)

  

Disusun Oleh:

SILFIA

Nomor Induk: 06320215

  Menyetujui, Pembimbing I, Pembimbing II,

  

Drs. Amir, M.Ag Aan Jaelani, M.Ag

NIP: 19650313199402 1 001 NIP: 19750601200501 1 008

  Mengetahui Ketua Jurusan Ekonomi Perbankan Islam (EPI)

  

Ayus Ahmad Yusuf, SE, M.Si

  

NOTA DINAS

Kepada Yth.

  Dekan Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam

  IAIN Syekh Nurjati Cirebon Di,-

  CIREBON Assalamu’alaikum, Wr. Wb.

  Setelah melakukan bimbingan, telaahan, arahan dan koreksi terhadap penulisan Skripsi Silfia, NIM: 06320215, berjudul “Persepsi Muzakkitentang Kontroversi

  

Hukum Zakat Profesi dan Pengaruhnya Terhadap Tingkat Kesadaran Berzakat

(Survey pada Dosen IAIN Syekh Nurjati Cirebon).”Maka kami berpendapat bahwa

  skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada fakulas syariah dan ekonomi Islam IAIN Syekh Nurjati Cirebon untuk dimunaqasahkan.

  Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.

  Cirebon, Desember 2010 Pembimbing I,

  Drs. Amir, M.Ag NIP: 19650313199402 1 001

  Pembimbing II,

  Aan Jaelani, M.Ag NIP: 19750601200501 1 008

  Mengetahui Ketua Jurusan Ekonomi Perbankan Islam (EPI)

  Ayus Ahmad Yusuf, SE, M.Si

  

PERNYATAAN OTENTISITAS SKRIPSI

Bismillahirrahmanirrahim.

  Dengan ini, saya menyaakan bahwa skripsi dengan judul: “Persepsi

  

Muzakkitentang Kontroversi Hukum Zakat Profesi dan Pengaruhnya Terhadap

Tingkat Kesadaran Berzakat (Survey pada Dosen IAIN Syekh Nurjati Cirebon)” ini

  beserta isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya idak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.

  Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi apapun yang dijatuhkan kepada saya sesuai dengan peraturan yang berlaku, apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan atau ada klaim terhadap keaslian karya saya ini.

  Cirebon, Desember 2010 Yang membuat pernyataan,

  S I L F I A NIM. 06320215

  

PENGESAHAN

  Skripsi yang berjudul “Persepsi Muzakki tentang Kontroversi Hukum Zakat

  

Profesi dan Pengaruhnya Terhadap Tingkat Kesadaran Berzakat (Survey pada

Dosen IAIN Syekh Nurjati Cirebon)” oleh Silfia, Nomor Pokok: 06320215, telah

  diujikan dalam sidang munaqasah IAIN Syekh Nurjati Cirebon pada tanggal 28 Januari 2011.

  Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

  

Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy) di Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam Jurusan

Ekonomi Perbankan Islam IAIN Syekh Nurjati Cirebon.

  Cirebon, Desember 2010 Sidang Munaqasah

  Ketua Sekretaris Merangkap Anggota Merangkap Anggota

  Dr. H. Kosim, M.Ag Drs. Wasman, M.Ag 19640104 199203 1 004 19590107 199201 1 001

  Anggota Penguji I, Penguji II,

  Dr. H. Kosim, M.Ag Ahmad Rofi’i, M.A 19640104 199203 1 004 19760725 200112 1 002

DARTAR RIWAYAT HIDUP

  1. Nama : SILFIA

  2. Tempat dan Tanggal Lahir : Cirebon, 25 Februari 1988

  3. Alamat :Jl. Let Jend. Soeprapto, Blok Kliwon Rt/Rw 03/03 No.22, Ciledug Kulon. Kec. Ciledug Kab.

  Cirebon. 45188

  4. Nama Orang Tua

  a. Ayah : Salim Ahmad Sungkar

  b. Ibu : Fathiyah Ali Bana’mah

  5. Riwayat Pendidikan

  a. SDN 1 Ciledug Kulon, diterima tahun 1994 sampai tahun 2000

  b. SMPN 1 Ciledug, diterima tahun 2000 sampai tahun 2003

  c. SMAN 1 Babakan, diterima tahun 2003 sampai tahun 2006

  d. Diterima di Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam Program (Strata-1) Ekonomi Perbankan Islam, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon pada tahun 2006 lulus tahun 2011.

  

PERSEMBAHAN

When yau were born, you cried and the world rejoiced.

  

Live your life in such a manner.That when you die,the world cries and you

rejoice...

  

Alhamdulillah, atas izinNya setiap nafas menjadi berarti, setiap langkah menjadi bukti

pengabdianku padaNya. Shalawat dan salam tertuju pada sang pionir sejati Muhammad

Rasulullah saw, beserta keluarga, sahabat dan para pengikutnya...

Untuk kedua orang tuaku...bapak Salim Ahmad Sungkar dan ibu Fathiyah Ali Bana’mah, yang

tak pernah berhenti mengalirkan cinta dalam darahku..Terima kasih untuk dukungan yang

kalian bingkiskan dalam do’a, ku persembahkan karya ini sebagai bukti baktiku padamu mom...

  

Untuk kedua saudaraku, Aisyah Amelia dan Muhamad Wildan, aku ingin selamanya berbagi

dengan kalian, terima kasih karena selalu ada untukku dan mendukung setiap langkah

juangku....

Untuk para motivatorku... naRzZiest, BERES dan rekan-rekan EPI-3.Kalianlah semangatku.

  

Terima kasih karena telah membangunkan dan mengobati lukaku ketika aku jatuh, aku

beruntung karena Tuhan mempertemukan aku dengan kalian..

  

Kawan, semoga selamanya kita satu....

Untuk insan se-djiwa Teater Awal IAIN Sekh Nurjati Cirebon, para pelukis cinta tak

mengenal siapa..... Terima kasih untuk pelajaran hidup yang kalian berikan.Kesederhanaan dan

kebersamaan yang kalian tawarkan, mengajariku makna hidup yang sesungguhnya.

Aku BISA karena kalian! Dan selamanya, aku bangga menjadi bagian dari kalian....

  Chipy..

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kehadirat Allah SWT, penguasa alam semesta yang memberi kekuatan dan kesabaran kepada penulis untuk tetap teguh dalam menjalankan kewajiban sebagai hamba-Nya dan yang telah menggerakan hati penulis untuk selalu berusaha menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “Persepsi Muzakki tentang Kontroversi

  

Hukum Zakat Profesi dan Pengaruhnya Terhadap Tingkat Kesadaran Berzakat (Survey

pada Dosen IAIN Syekh Nurjati Cirebon)” . Tanpa kekuatan dan ridho-Nya tidak ada

  sesuatu yang dapat dikerjakan. Shalawat serta salam semoga tercurahkan keharibaan Nabi besar Muhammad saw. beserta keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Serta berkat bantuan dari berbagai pihak baik dari segi moral maupun materil yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam penulisan skripsi ini. oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan kerendahan hati dan penghargan yang sebesar-besarnya, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Prof. Dr. H. Maksum, MA., Pgs. Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon.

  2. Bapak Dr. H. Kosim, M.Ag., Pgs. Dekan Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam IAIN Syekh Nurjati Cirebon.

  3. Bapak Ayus Ahmad Yusuf, SE, M.Si., ketua jurusan Muamalah Ekonomi Perbankan Islam IAIN Syekh Nurjati Cirebon.

  4. Bapak Drs. Amir, M.Ag selaku pembimbing I.

  5. Bapak Aan Jaelani, M.Ag selaku pembimbing II.

  6. Seluruh Dosen IAIN Syekh Nurjati Cirebon, terima kasih atas kesediaannya berpartisipasi dalam penelitian ini.

  7. Seluruh Staf Karyawan IAIN Syekh Nurjati Cirebon, yang telah melancarkan berbagai administrasi yang penulis butuhkan.

  8. Keluargaku tercinta, terima kasih atas doa dan dukungan moril serta materi yang kalian berikan.

  9. Rekan-rekan jurusan Muamalah Ekonomi Perbankan Islam, khususnya keluarga besar EPI-3, terima kasih atas motivasi dan dorongan yang sangat berarti bagi penulis.

  10. Dan semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaikan skripsi ini.

  Akhir kata, semoga hasil karya ini bermanfaat bagi kita semua dan menjadi langkah awal bagi penulis untuk dapat mewujudkan cita-cita dan harapan seluruh keluarga.

  Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

  Cirebon, Januari 2011

  Penulis

  DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL HALAMAN JUDUL

  IKHTISAR PERSETUJUAN PEMBIMBING NOTA DINAS PERNYATAAN OTENTISITAS LEMBAR PENGESAHAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL

  

BAB I PENDAHULUAN…......................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ……...………………………….……… 1 B. Perumusan Masalah …………………………………………...… 4 C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ………...………………....…… 5 D. Penelitian yang Relevan …………………………………...……. 6 E. Kerangka Pemikiranan ……………………………….………..... 9 F. Hipotesis Penelitian ………………………………………...….. 12 G. Sistematika Penulisan………..……………….………………… 13 BAB II KONTROVERSI HUKUM ZAKAT PROFESI DAN KESADARAN BERZAKAT..................................................15 A. Pengertian dan Dasar Hukum Zakat Profesi ................................15 B. Ruang Lingkup Zakat Profesi ......................................................17 C. Nishab, Prosentase dan Perhitungan Zakat Profesi ..................... 19 D. Seputar Kontroversi Hukum Zakat Profesi ……….....….......…. 25 E. Kesadaran Berzakat...................................................................... 33

  

BAB III METODE PENELITIAN................................................................ 39

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian .................................................. 39 B. Penerapan Operasional Variabel .................................................. 39 C. Sumber Data................................................................................. 43 D. Metode Pengumpulan Data ......................................................... 44 E. Populasi dan Sampel .................................................................... 46 F. Uji Instrumen Penelitian .............................................................. 47 G. Pengolahan dan Analisis Data ..................................................... 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................ 54

A. Hasil Penelitian............................................................................. 54

  1. Persepsi Muzakki tentang Kontroversi Hukum Zakat Profesi........................................................................... 54

  2. Kesadaran Zakat (Perilaku Zakat) Muzakki .......................... 66

  3. Uji Instrumen Penelitian ........................................................ 78

  B. Pembahasan.................................................................................. 87

  1. Gambaran mengenai Pengaruh Persepsi Muzakki tentang Kontroversi Hukum Zakat Profesi terhadap Tingkat Kesadaran Berzakat.................................... 87

  2. Analisis Ekonomi .................................................................. 93

  

BAB V PENUTUP......................................................................................... 97

A. Kesimpulan................................................................................... 97 B. Saran............................................................................................. 99 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL

  Tabel

  3.1. Operasionalisasi variabel penelitian .................................................................40

  3.2. Pedoman Nilai/Skor Angket .............................................................................45

  3.3. Tabel Interpretasi Hubungan

  4.1. Pada dasarnya tidak semua jenis harta wajib dikeluarkan zakatnya .................56

  4.2. Tidak wajib hukumnya mengeluarkan zakat atas harta yang tidak ada ketetapan hukumnya dalam Al-qu’an ....................................... 56

  4.3. Zakat hasil kerja profesi merupakan salah satu aspek zakat yang baru dikenal di era modern ...................................................................... 57

  4.4. Zakat hasil kerja profesi merupakan aspek zakat yang ketetapan hukumnya masih bersifat kontroversial ................................... 58

  4.5. Perbedaan pendapat mengenai hukum zakat profesi beserta syarat dan ketentuannya masih terjadi di kalangan ulama kontemporer hingga kini ........................................................................ 58

  4.6. Al-qur’an dan sunah tidak memuat aturan hukum yang tegas mengenai zakat profesi ................................................................... 59

  4.7. Zakat hasil kerja profesi tidak pernah dikenal pada masa Rasulullah atau pada masa terbentuknya madzhab fiqh ...................................59

  4.8. Zakat hasil kerja profesi merupakan produk ijtihad para ulama masa kini ........................................................................................ 60

  4.9. Mereka yang dikenai kewajiban zakat pada hakikatnya bukan karena jenis profesi yang mereka jalani, melainkan mereka telah masuk dalam kategori orang kaya/mampu .............................................. 61

  4.10. Terdapat perbedaan pendapat dikalangan ulama mengenai adanya syarat dikenakannya zakat bagi sebuah profesi .................................... 61

  4.11. Sebagian dari mereka berpendapat bahwa zakat profesi

  hanya dikenakan bagi para pekerja professional yang mempunyai penghasilan tinggi. Sedangkan sebagian lain berpendapat bahwa zakat profesi dikenakan bagi seluruh jenis profesi ................................ 62

  4.12. Akibatnya muncul perbedaan pendapat mengenai ketetapan hukum zakat profesi. Sebagian mewajibkan dan sebagian lainnya tidak mewajibkan ........................................................... 62

  4.13. Terdapat perbedaan pendapat mengenai ketentuan nishab zakat profesi. Sebagian meng-qiyas-kannya dengan zakat pertanian dan sebagian lain meng-qiyas-kannya dengan zakat emas dan perak .............. 63 4.14. Ketentuan masa haul pun masih menjadi perdebatan. Sebagian mensyaratkan masa setahun dan sebagian lain mensyaratkan untuk mengeluarkannya pada waktu harta tersebut diperoleh .......................... 64

  4.15. Mengenai prosentase perhitungannya, sebagian meng-qiyas-kan dengan zakat pertanian yakni sebesar 5% atau 10% dan sebagian lain menyamakan perhitungannya dengan zakat pada umumnya yakni sebesar 2,5%.......................................................................................................64

  4.16. Rekapiulasi Persepsi Muzakkitentang Kontroversi Hukum Zakat Profesi Prosentase Variabel X ....................................................................................... 65

  4.17. Dalam masalah ibadah kita diharuskan mengikuti dalil yang jelas dan shahih, dan dalam hal ini zakat profesi termasuk dalam aspek zakat yang ketetapan hukumnya masih belum jelas ......................................... 68

  4.18. Tidak diharuskan adanya tafsir baru mengenai ayat-ayat Al-qur’an dalam konteks harta benda yang harus dizakati ............................................... 68

  4.19. Zakat masuk dalam kategori ibadah mahdah yang telah permanen dan tidak menerima ijtihad didalamnya ........................................................... 69

  4.20. Bapak/ibu terganggu dengan adanya fenomena kontroversi hukum zakat profesi, terlebih menyangkut kewajiban berzakat. Mengingat bapak/ibu masuk dalam kategori mereka mereka yang berprofesi ................... 70

  4.21. Bapak/ibu sepakat dengan tidak diwajibkannya zakat profesi ......................... 70

  4.22. Bapak/ibu ragu untuk menunaikan kewajiban zakat profesi ............................ 71

  4.23. Pada dasarnya ketetapan nishab zakat serta perhitungannya hanya dapat dilakukan dengan pendekatan tafsili, dan tidak dengan pendekatan lain (seperti pendekatan ijmali) ..................................................... 71

  4.24. Perbedaan penenuan nishab zakat profesi menyebabkan bapak/ibu sulit dalam menentukan batas minimal zakat ........................................................... 72

  4.25. Perbedaan penentuan adanya masa haul menyebabkan bapak/ibu sulit dalam menetapkan waktu pengeluarkan zakat .......................................... 73

  4.26. Perbedaan penentuan besarnya prosentase perhitungan zakat profesi menyebabkan bapak/ibu sulit menghitung dana zakat yang harus dikeluarkan ................................................................... 73

  4.27. Bapak/ibu menjadi lebih fleksibel dalam menunaikan zakat profesi (tidak sepenuhnya mengikuti syarat dan ketentuan) ............................ 74

  4.28. Mengingat ketentuan nishab, haul dan prosentase zakat profesi masih belum jelas, maka kewajiban menunaikan zakat hasil kerja profesi dapat digantukan dalam bentuk infaq dan shodaqoh yang tidak terikat oleh beberapa ketentuan ............................................................... 74

  4.29. Infaq dan shodaqoh pada hakikatnya sama dengan zakat dalam hal membersihkan harta ......................................................................... 75

  4.30. Bapak/ibu lebih memilih menunaikan infaq dan shodaqoh daripadazakat profesi ........................................................................................ 76

  4.31. Perbedaan pendapat mengenai hukum dan beberapa ketentuan zakat profesi berpengaruh pada kesadaran berzakat masyarakat pada umumnya ..... 76

  4.32. Rekapitulasi Kesadaran Berzakat Prosentase Variabel Y .................................77

  4.33. Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Validitas Instrumen Variabel X (Persepsi Muzakki tentang Kontroversi Hukum Zakat Profesi) .......................80

  4.34. Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Validitas Instrumen Variabel Y (Kesadaran Berzakat) ........................................................................................ 82

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Zakat merupakan ibadah yang memiliki fungsi dan peranan sangat

  strategis. Disamping zakat sebagai bentuk taqarrub (pendekatan diri) kepada Allah, zakat juga merupakan sarana penting untuk membersihkan jiwa manusia dari noda-noda hati dan sifat-sifat tercela seperti kikir, rakus dan egois. Selain itu zakat juga dapat memberikan solusi untuk menanggulangi problematika krisis ekonomi yang melanda umat manusia.

  Begitu pentingnya zakat, sehingga Allah menetapkan kewajiban untuk menunaikannya, sebagaimana dijelaskan dalam firmanNya: Q.S. Al-Baqarah ayat 43:

          Artinya:.dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku'[44].

  Menurut garis besarnya, zakat dibagi menjadi dua bagian yakni zakat nafs dan zakat māl, dan salah satu dari beberapa jenis zakat yang tergolong dalam zakat māl adalah zakat profesi. Harta zakat profesi termasuk dalam kelompok zakat māl, yaitu al-māl al-mustafād (kekayaan yang diperoleh oleh seorang

  1 muslim melalui bentuk usaha baru yang sesuai dengan syariat agama).

  Namun, seperti yang sedang marak dibicarakan saat ini, kewajiban mengeluarkan zakat profesi mulai menjadi perdebatan dikalangan para ulama.

  Hal ini bermula dari ijthad Syaikh Al-Qardhawi mengenai kewajiban mengeluarkan zakat profesi yang dituangkan dalam fqih zakat beliau. Para penyeru zakat ini menyatakan bahwa,

  Jika petani saja diwajibkan mengeluarkan zakatnya, maka para dokter, eksekutif, karyawan lebih utama untuk mengeluarkan zakat karena kerjanya lebih ringan dan gajinya dalam beberapa bulan sudah melebihi

  2 nishab.

  Pernyataan tersebut kemudian ditentang oleh beberapa kalangan yang menyatakan bahwa, Zakat profesi tidak ada dalam sejarah Islam dan tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah saw. Bahkan Al-Qur’an dan As-Sunnah tidak memuat aturan hukum yang tegas mengenai zakat ini. Terlebih, zakat adalah perkara ibadah mahdah yang telah permanen dan tidak menerima ijtihad di dalamnya. Maka, jikalau membuat aturan baru dikhawatirkan justru

  3 akan menjerumuskan.

  Di sisi lain, masyarakat kita saat ini khususnya mereka yang menjadi target utama diwajibkanya zakat profesi, seperti pegawai negeri, dokter, insinyur, artis dan lain sebagainya, yang dalam hal ini berperan sebagai muzakki (orang 1 yang dikenai kewajiban mengeluarkan zakat) merasa dibingungkan dengan 2 Ensiklopedi Islam, jilid 5 cet. 1, (Jakarta: PT. Ichtiar Baru Van Hoeve, 1993), h. 227

  Apriansyah, Kontroversi zakat profesi, 2009, 3

http://www.facebook.com/topic.php?uid=50167786247&topic=11301 Diakses pada 19 Januari 2010 adanya kontroversi yang terjadi saat ini. Mereka yang seharusnya dapat menentukan pilihan untuk menunaikan kewajiban zakat (bagi mereka yang belum menunaikan zakat profesi) atau mereka yang sebelumnya yakin atas sebagian harta yang telah mereka keluarkan sebagai kewajiban menunaikan zakat māl (bagi mereka yang telah menunaikan zakat profesi), kini mulai merasa ragu.

  Berkaitan dengan hal ini, peneliti mencoba untuk mengangkat permasalahan kontroversi tersebut ke permukaan, lalu menghubungkannya dengan perilaku zakat masyarakat kita saat ini. Dan profesi dosen selaku profesi yang mengadepankan pendidikan, ternyata cukup menarik perhatian peneliti untuk dapat menggali informasi di dalamnya. Bagaimana perilaku zakat mereka dan persepsi mereka tentang kontroversi zakat profesi yang sedang marak dibicarakan, mengingat dosen (tenaga pendidik) termasuk dalam kategori profesi yang wajib dikeluarkan zakatnya (jika telah memenuhi syarat dan ketentuan zakat). Sudahkah mereka menunaikan kewajibannya selaku muzakki? Sementara sebagian atau mungkin keseluruhan dari mereka mengetahui hukum dan ketentuan membayar zakat. Lebih lagi bagi mereka yang mengajar di perguruan tinggi-perguruan tinggi yang berlabel Islam.

  Lalu yang menjadi permasalahan sekarang adalah mungkinkah kontroversi mengenai hukum zakat profesi tersebut memberikan pengaruh pada tingkat kesadaran berzakat masyarakat kita, khususnya bagi mereka berprofesi sebagai dosen? Inilah yang kemudian mendorong peneliti untukmengambil judul

  Terhadap Tingkat Kesadaran Berzakat Survey Pada Dosen IAIN Syekh Nurjati Cirebon” sebagai tugas akhir perkuliahan.

B. Perumusan Masalah

  1. Identifikasi Masalah

  a. Wilayah Kajian Wilayah kajian dalam penelitian ini adalah fiqh zakat, yang lebih difokuskan kepada permasalahan mengenai zakat profesi.

  b. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan empiris, berupa studi lapangan di lokasi penelitian, yaitu kampus IAIN Syekh

  Nurjati Cirebon.

  c. Jenis Masalah Jenis masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah penelitian terhadap persepsi muzakki tentang kontroversi hukum zakat profesi, dimana persepsi tersebut berpengaruh terhadap tingkat kesadaran berzakat.

  2. Rumusan Masalah Bercermin pada latar belakang masalah, maka beberapa masalah yang dapat dirumuskan antara lain sebagai brikut:

  1. Bagaimana persepsi muzakki (dosen) tentang fenomena kontroversi hukum

  2. Bagaimana tingkat kesadaran berzakat (perilaku zakat) muzakki?

  3. Apakah terdapat pengaruh/hubungan persepsi muzakki tentang kontroversi hukum zakat profesi terhadap tingkat kesadaran berzakat?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

  1. Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:

  a. Untuk mengetahui persepsi muzakki tentang kontroversi hukum zakat profesi.

  b. Untuk mengetahui tingkat kesadaran berzakat (perilaku zakat) muzakki.

  c. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh yang ditimbulkan dari persepsi muzakki tentang kontroversi hukum zakat profesi terhadap tingkat kesadaran berzakat muzakki (dosen IAIN Syekh Nurjati Cirebon).

  2. Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:

  a. Peneliti Selain memberikan pengalaman dan menambah wawasan di bidang ekonomi Islam, khususnya masalah zakat, peneliti berharap hasil penelitian dapat menentukan langkah peneliti ke depan dalam menunaikan kewajiban berzakat di kemudian hari. b. Responden Bagi responden, khususnya bagi mereka yang menjadi target penelitian, yakni para dosen IAIN Syekh Nurjati Cirebon, penelitian ini diharapkan mampu memberikan gambaran mengenai potret perilaku zakat dan kesadaran membayar zakat masyarakat kita saat ini, mengingat zakat dapat dijadikan sebagai solusi dalam meningkatkan perekonomian umat.

  c. Lembaga Akademik Khususnya bagi para akademisi IAIN Syekh Nurjati Cirebon, hasil penelitian dapat dijadikan sebagai media penyampaian informasi mengenai maraknya kontroversi hukum zakat profesi, dalam rangka pengembangan wawasan keilmuan di bidang ekonomi Islam, khususnya mengenai zakat.

D. Penelitian yang Relevan

  Dari hasil penelusuran kepustakaan yang penulis lakukan untuk mengetahui hasil-hasil penelitian terdahulu yang erat kaitannya dengan permasalahan penelitian yang akan dilakukan, ditemukan beberapa hasil peneliian sebagai berikut:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa STAIN Cirebon, Jurusan Syariah, Program Studi Al-Akhwal As-Syakhsiyah pada tahun 2006 dengan judul

  Zakat Profesi Dalam Perspektif Ulama Cirebon . Penelitian tersebut mengupas

  tentang pandangan para ulama Cirebon mengenai zakat profesi, khususnya dikeluarkan zakatnya, berapa nishab yang tepat agar konsep keadilan dalam pendistribusian harta dapat ditegakkan, serta cara mengeluarkan zakat profesi menurut ulama Cirebon. Dan hasil penelitiannya menunjukkan bahwa menurut ulama Cirebon hukum zakat profesi wajib berdasarka Al-Qur’an surat Al- Baqarah ayat 267, jenis profesi yang harus dikeluarkan zakatnya yakni semua hasil usaha yang mendatangkan hasil (uang) yang relatif banyak dengan cara yang mudah melalui keahlian tertentu, menurut ulama Cirebon nishab zakat profesi disamakan dengan nishab emas yaitu 90 gram emas murni (24 K), zakat profesi dikeluarkan setelah satu tahun (haul) sebesar 2,5% setelah dikurangi kebutuhan primer dan teknik pembayarannya dapat di ta’jil setiap bulan.

  2. Penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Fakultas Syariah pada tahun 2009 dengan judul Hukum Zakat Profesi Menurut

  Majelis Tarjih Muhammadiyah dan Dewan Hisbah Persis. Peneliian tersebut

  menyoroti masalah perbedaan hukum zakat profesi antara Majelis Tarjih Muhammadiyah dan Dewan Hisbah Persis. Dan hasil penelitiannya menunjukkan bahwa menurut Majelis Tarjih Muhammadiyah zakat profesi wajib dengan dasar hukum surat Al-Baqarah ayat 267, sedangkan menurut Dewan Hisbah Persis zakat profesi tidak wajib hukumnya dan hanya memutuskan bahwa harta yang idak terkena kewajiban zakat termasuk hasil profesi hanya dikenai kewajiban membayar infaq yang besarnya tergantung

  3. Penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa IAIN Sunan Ampel Surabaya, Jurusan Siyasah Jinayah (SJ) pada tahun 2009 dengan judul Penentuan

  Prosentase Zakat Profesi (Studi Komparatif Antara Pendapat Yusuf Qardawi dan Muhammad Al-Gazali) . Penelitian tersebut mengupas mengenai tipologi

  berpikir, metode ijtihad, serta pendapat Yusuf Qardhawi dan Muhammad Al- Gazali tentang penentuan prosentase zakat profesi. Dan hasil penelitiannya menunjukkan bahwa untuk tipologi bepikir Yusuf Qardhawi menggunakan realitas dalam berijtihad, fiqh selalu didasarkan pada pertimbangan maslahah dan mafsadat, sedangkan Al-Gazali selalu mengedepankan Al-Qur’an melebihi dari permasalahan maslahah dan mafsadat. Untuk metode ijtihad, Yusuf Qardhawi mengguanakan qiyas dan persoalan-persoalan ibadah yang tidak murni, sedangkan Al-Gazali memandang qiyas sebagai alat yang digunakan pada waktu tidak ada nash, baik Al-Qur’an maupun hadits. Dan untuk menentukan prosentase dari hasil qiyas , Yusuf Qardhawi menganalogikan zakat profesi dengan zakat perniagaan atau perdagangan, sehingga prosentase zakat apapun jenisnya adalah 2,5% dari keseluruhan hasil profesi setelah dikurangi kebutuhan pokok, sedangkan Al-Gazali menganalogikan dengan zakat pertanian yakni sebesar 10%.

  Dari ketiga penelitian terdahulu tersebut, secara umum memang membahas mengenai hukum zakat profesi menurut para ulama. Namun, apabila dilihat dari permasalahan yang diangkat dalam penelitian-penelitian tersebut jelas menyoroti masalah perbedaan pendapat para ulama mengenai keberadaan zakat profesi beserta nishab dan cara perhitungannya. Sedangkan penelitian yang akan dilakukan mengangkat masalah maraknya kontroversi hukum zakat profesi yang mungkin menimbulkan pengaruh terhadap tingkat kesadaran berzakat masyarakat kita saat ini. Jika sasaran ketiga penelitian terdahulu tersebut adalah pemaparan para ulama mengenai zakat profesi, yang menjadikan ketiga penelitian tersebut mengguanakan metode kualitatif normatif dalam pencarian datanya, maka sasaran dari penelitian yang akan dilakukan adalah persepsi para dosen IAIN Syekh Nurjati Cirebon mengenai maraknya kontroversi zakat profesi yang sedang terjadi yang kemudian dihubungkan dengan tingkat kesadaran berzakat mereka, dan tentunya penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dalam pencarian datanya.

  Dengan demikian, penulis memandang bahwa penelitian dengan judul

  “Persepsi Muzakki tentang Kontroversi Hukum Zakat Profesi dan Pengaruhnya Terhadap Tingkat Kesadaran Berzakat (Survey Pada Dosen IAIN Syekh Nurjati Cirebon)” layak untuk dilakukan.

E. Kerangka Pemikiran

  Zakat merupakan salah satu dari 5 (lima) kewajiban pokok (rukun) yang Allah wajibkan kepada umat Islam. Kesadaran umat Islam untuk menunaikan kewajiban zakat sebagai salah satu perintah mutlak dari Allah, yang tidak hanya memberikan dampak sosial yang luas. Ketimpangan sistem sosial berupa kemiskinan dan ketidakberdayaan kaum dhuafa, akan terjawab melalui zakat.

  Namun, seperti kita ketahui bersama, bahwa keberadaan zakat profesi yang merupakan salah satu dari berbagai jenis zakat yang ada, telah mendulang kontroversi di kalangan para ulama. Al-Qur’an dan As-Sunnah tidak memuat aturan hukum yang detail mengenai hal ini. Sedangkan hukum islam itu sendiri adalah refleksi dari peristiwa-peristiwa hukum yang terjadi ketika hukum itu ditetapkan, dan ini menandakan bahwa pada zaman Rasulullah tidak ada peristiwa yang berkaitan dengan diwajibkannya zakat profesi, sehingga tidak ditetapkan hukumnya. Inilah faktor utama yang mendorong terjadinya kontroversi mengenai hukum zakat profesi dikalangan ulama dan demikian juga di tingkat masyarakat.

  Berdasarkan fenomena yang ada, hal ini tentu menjadi pertimbangan penting bagi para muzakki, khususnya bagi mereka yang memiliki pekerjaan yang masuk dalam kategori profesi yang wajib dikeluarkan zakatnya dan pendapatannya telah mencapai nishab. Dalam hal ini, sangatlah wajar jika sebagian muzakki menjadi ragu akan kewajiban zakat yang seharusnya mereka keluarkan.

  Namun, tidak sedikit pula dari mereka (muzakki) yang justru memberikan respon positif terhadap munculnya hukum diwajibkannya mengeluarkan zakat profesi tersebut, tanpa mempedulikan maraknya kontroversi yang sedang terjadi, bagi mereka yang penting adalah mereka mengeluarkan sebagian harta mereka untuk tujuan kebaikan.

  Dan jika dilihat dari sudut pandang lain, perilaku zakat masyarakat kita dapat dikatakan sangat memprihatinkan. Sebagian besar dari masyarakat muslim kita saat ini belum mengerti mengenai beberapa hal tentang ketentuan zakat, terutama menyangkut zakat profesi, dan ini berpengaruh terhadap kesadaran untuk menunaikannya.

  Lain halnya bagi mereka yang berprofesi sebagai dosen (muslim). Pemahaman mereka mengenai syarat dan ketentuan membayar zakat tentu lebih baik daripada masyarakat pada umumnya. Apalagi bagi mereka yang mengajar di perguruan tinggi yang berlabel Islam seperti IAIN Syekh Nurjayi Cirebon. Berbicara mengenai hukum Islam tentu sudah menjadi hal yang sangat biasa bagi mereka, termasuk di dalamnya adalah fenomena kontroversi zakat profesi yang masih marak menjadi perbincangan saat ini. Selain sebagai para akademisi, profesi mereka juga termasuk dalam kategori profesi yang wajib dikeluarkan zakatnya.

  Lalu yang menjadi sorotan peneliti sekarang, jika mereka memahami betul kontroversi tersebut, maka sebagian dari mereka tentu memiliki persepsi yang berbeda dalam memandang permasalahan mengenai kontroversi hukum zakat profesi tersebut. Jika hal itu terjadi, maka tingkat kesadaran berzakat para dosen pun tentu menjadi beragam. Dan jika demikian, maka dapat diprediksi bahwa persepsi muzakki tentang kontroversi zakat profesi ikut mempengaruhi kesadaran berzakat mereka.

  Dari uraian diatas, dapat disimpulkan ke dalam kerangka berpikir yang menunjukkan dua variabel yaitu, persepsi muzakki tentang kontroversi zakat profesi (variabel X), dan tingkat kesadaran berzakat (variabel Y). Untuk menjelaskannya dapat digambarkan dalam skema sebagai berikut:

  X Y Dimana: X : Persepsi muzakki tentang kontroversi hukum zakat profesi Y : Tingkat kesadaran berzakat

  : Garis yang menggambarkan hubungan/pengaruh Untuk mendapatkan jawabannya, maka perlunya diadakan penelitian mengenai hal ini. Apakah persepsi muzakki tentang kontroversi hukum zakat profesi tersebut berpengaruh terhadap tingkat kesadaran berzakat (khususnya di kalangan dosen IAIN Syekh Nurjati Cirebon) ataukah justru sama sekali tidak berpengaruh?

F. Hipotesis Penelitian

  Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya, maka dapat disusun hipotesis sebagai berikut: Ho : Tidak terdapat pengaruh yang ditimbulkan dari persepsi muzakki tentang Ha : Terdapat pengaruh yang ditimbulkan dari persepsi muzakki tentang kontroversi hukum zakat profesi terhadap tingkat kesadaran berzakat.

G. Sistematika Penulisan

  Dalam melakukan penelitian skripsi ini penulis menempuh langkah- langkah sebagai berikut: Bab I. Pendahuluan: pada bab pertama ini peneliti akan memulai dengan pemaparan mengenai latar belakang masalah yang diteliti, dimana peneliti dapat mendeskripsikan berbagai problematika atau fenomena yang terkait dengan tema penelitian. Setelah itu peneliti akan mencoba merumuskan masalah yang ada, berupa pertanyaan penelitian yang akan dikembangkan menjadi sebuah instrumen pengumpul data. Selanjutnya peneliti menjelaskan mengenai tujuan dan kegunaan penelitian. Dan peneliti terlebih dahulu mengungkap berbagai hasil penelitian terdahulu yang masih erat kaitannya dengan penelitian yang akan dilakukan, lalu menyusun kerangka pemikiran berupa teori-teori yang dipakai untuk merumuskan hipotesa. Dan dilanjutkan dengan menyusun hipotesis penelitian, yakni jawaban sementara atas persoalan yang hendak dibuktikan kebenarannya lewat penelitian yang akan dilakukan, dan diakhiri dengan merangkai sistematika penulisan.

  Bab II. Tinjauan Pustaka: dalam bab ini peneliti akan menguraikan teori-teori berbagai sumber ilmiah yang telah ada sebelumnya, seperti: pengertian zakat profesi, dasar hukum dari zakat profesi, ruang lingkup zakat profesi, nishab zakat profesi, ditambah dengan materi seputar isu kontroversi hukum hukum zakat profesi di kalangan masyarakat. Dan untuk memperkuat landasan teori, peneliti mencoba mengungkapkan beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat kesadaran berzakat masyarakat kita.

  Bab III. Metode Penelitian: Pada bab ini, peneliti akan menjelaskan mengenai metodologi yang digunakan dalam penelitian, berupa: pendekatan dan jenis penelitian, penerapan operasional variabel, sumber data, populasi dan sampel, serta teknik pengumpulan dan analisis data.

  Bab IV. Hasil penelitian dan Pembahasan: Pada bab ini peneliti akan menguraikan mengenai hasil penelitian serta pembahasannya mengenai perilaku zakat para dosen IAIN Syekh Nurjati Cirebon dan hubungan mengenai persepsi muzakki tentang kontroversi hukum zakat profesi terhadap tingkat kesadaran berzakat para dosen.

  Bab V. Penutup: Di akhir penulisan, peneliti akan menyimpulkan hasil penelitian serta menyampaikan saran.

BAB II KONTROVERSI HUKUM ZAKAT PROFESI DAN KESADARAN BERZAKAT A. Pengertian dan Dasar Hukum Zakat Profesi Secara bahasa zakat mengandung makna thaharah (bersih),

  1

  pertumbuhan dan berkah. Sedangkan makna zakat menurut istilah adalah bagian tertentu dari harta tertentu yang dibayarkan kepada orang tertentu yang berhak

  2 menerimanya sebagai ibadah dan ketaatan kepada Allah SWT.

  Zakat dibagi menjadi dua macam, yakni zakat nafs dan zakat māl. Zakat

  nafs adalah zakat jiwa (setiap jiwa umat Islam) yang ditunaikan berkenaan

  3 dengan selesainya mengerjakan shiyam (puasa) Ramadhan yang difardhukan.

  Sedangkan zakat māl adalah zakat yang diwajibkan atas harta yang memenuhi

  4 syarat-syarat tertentu.

  Berkenaan dengan zakat māl yang selalu dinamis, fenomena yang paling menonjol dari dunia perekonomian saat ini adalah semakin kecil keterlibatan langsung sumber daya manusia dalam sektor produksi dan semakin membesarnya sektor jasa. Karena itu, gaji, upah, insentif dan bonus menjadi variabel penting 1 dalam pendapatan manusia modern dan sering kali bernilai kumulatif jauh 2 Husayn Syahatah, Akuntansi Zakat, (Jakarta: Pustaka Progressif, 2004), h. 4 3 Ibid 4 Hasbi Ash Shiddieqiy, Pedoman Zakat, (Jakarta: PT. Bulan Bintang, 1991), h. 30 melampaui batas nishab beberapa aset wajib zakat lainnya. Tak heran jika kemudian muncul istilah zakat profesi yang menjadi kajian menarik bagi para ulama dan pakar masa kini.

  Menurut Yusuf Qardhawi seperti yang dikutip oleh Nukhtoh Arfawie Kurde bahwa,

Dokumen yang terkait

PANDANGAN ULAMA CIREBON TERHADAP INPRES NOMOR 9 TAHUN 2000 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER (PUG) DAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG KEADILAN DAN KESETARAAN GENDER (RUU KKG) Oleh: Nurul Ma’rifah Dosen Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam IAIN Syekh Nurjati Cirebon W

0 0 24

PERSEPSI MUZAKKI TERHADAP PENGELUARAN ZAKAT DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MUSTAHIQ DI KOTA PALOPO PROVINSI SULAWESI SELATAN

0 0 10

PENGARUH TINGKAT PENDAPATAN, RELIGIUSITAS, AKUNTABILITAS DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP MINAT MUZAKKI MEMBAYAR ZAKAT DI BAITUL MAL KOTA BANDA ACEH

1 2 13

Cerita Pengembaraan Syekh Ahmad

0 1 57

Hubungan Pengetahuan Hipotermi dengan Perilaku Penanganan Awal Hipotermi pada Mahasiswa Pencinta Alam di Unswagati dan IAIN Syekh Nurjati Kota Cirebon

0 0 7

PERSEPSI AUDITOR DAN USER TENTANG INDEPENDENSI AKUNTAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP OPINI AUDIT

0 0 10

STUDI TINGKAT PEMAHAMAN PNS MUSLIM TERHADAP ZAKAT PROFESI DI KOTA MEDAN

0 0 11

PERILAKU MUZAKKI YANG BERZAKAT KE LEMBAGA ZAKAT DAN SELAIN LEMBAGA ZAKAT DI JALUR JOGLOSEMAR (YOGYAKARTA, SOLO DAN SEMARANG) STUDI TENTANG KEBIJAKAN YANG TEPAT UNTUK PENGGALANGAN DANA ZAKAT DI JALUR JOGLOSEMAR

0 0 16

PERSEPSI DAN HARAPAN SISWA SMK PELITA SALATIGA TENTANG PELAKSANAAN PRAKTIK PENGEMBANGAN PROFESI (PPP) MAHASISWA FAKULTAS TARBIYAH IAIN SALATIGA TAHUN 2015/2016 - Test Repository

0 1 100

PENGARUH SIKAP, NORMA SUBJEKTIF DAN KONTROL PERILAKU TERHADAP NIAT KEPATUHAN MUZAKKI PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) DALAM MEMBAYAR ZAKAT PROFESI PADA BADAN AMIL ZAKAT (BAZ) KABUPATEN SUMENEPâ€

0 0 34