Pengaruh kreativitas kemandirian dan prestasi akademik terhadap minat berwiraswasta siswa sekolah menengah kejuruan : studi kasus SMK Putra Tama Bantul Yogyakarta - USD Repository

  

PENGARUH KREATIVITAS, KEMANDIRIAN DAN

PRESTASI AKADEMIK TERHADAP MINAT

BERWIRASWASTA SISWA SEKOLAH MENENGAH

KEJURUAN

  

Studi kasus : SMK Putra Tama Bantul Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Disusun Oleh:

  

Margaretha Sulistyarini

011334053

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

MOTO DAN PERSEMBAHAN

  Bersuka Citalah dalam Pengharapan, Sabarlah dalam Kesesakan dan Bertekunlah dalam Doa !!

(Roma 12:12)

Karya ini kupersembahkan teruntuk: v Keluargaku yang tercinta v Mas Goen’s ku yang tercinta dan sahabat-sahabatku v Almamaterku Universitas Sanata Dharma v Semua pihak yang memerlukan

  

ABSTRAK

PENGARUH KREATIVITAS, KEMANDIRIAN DAN PRESTASI AKADEMIK

TERHADAP MINAT BERWIRASWASTA SISWA SEKOLAH MENENGAH

  

KEJURUAN

Studi Kasus pada Siswa Kelas XI Tahun Ajaran 2006/2007

SMK Putra Tama Bantul Yogyakarta

Margaretha Sulistyarini

  

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2007

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah: (1) ada pengaruh positif dan signifikan kreativitas terhadap minat berwiraswasta siswa SMK; (2) ada pengaruh positif dan signifikan kemandirian terhadap minat berwiraswasta siswa SMK; (3) ada pengaruh positif dan signifikan prestasi akademik terhadap minat berwiraswasta siswa SMK; (4) ada pengaruh positif dan signifikan kreativitas, kemandirian, dan prestasi akademik terhadap minat berwiraswasta siswa SMK.

  Penelitian dilaksanakan di SMK Putra Tama Bantul pada bulan Mei 2006. Populasi penelitian adalah siswa kelas XI SMK Putra Tama Bantul yang berjumlah 106 siswa. Teknik pengumpulan data penelitian dengan menggunakan kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi sederhana untuk menjawab masalah pertama, kedua, dan ketiga, sedangkan untuk menjawab masalah keempat digunakan analisis regresi berganda.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada pengaruh positif dan signifikan kreativitas terhadap minat berwiraswasta siswa SMK ( t hit = 3,999 > t tab = 1,660 ); (2) ada pengaruh positif dan signifikan kemandirian terhadap minat berwiraswasta siswa SMK( t = 4,023 > t = 1,660 ); (3) ada pengaruh

  hit tab

  positif dan signifikan prestasi akademik terhadap minat berwiraswasta siswa SMK( t = 2,848 > t = 1,660 ); (4) ada pengaruh positif dan signifikan

  hit tab

  kreativitas, kemandirian, dan prestasi akademik terhadap minat berwiraswasta siswa SMK( F hit = 11,787 > F tab = 2,303 ).

KATA PENGANTAR

  

Puji dan syukur atas kasih dan karunia yang diberikan Tuhan Yesus dan

bunda Maria sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Kreativitas Kemandirian dan Prestasi Akademik Terhadap Minat Berwiraswasta Siswa SMK”.

  

Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak menerima bantuan,

semangat dan doa dari berbagai pihak yang sangat mendukung penulis dalam menyelesaikan penyusunan skripsi. Oleh karena itu, penulis menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada:

  1. Tuhan Yesus dan Bunda Maria, kepada mereka segalanya kuserahkan.

  

2. Drs. T. Sarkim, M. Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  3. Bpk Drs. Sutarjo Adisusilo J.R. selaku Ketua Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  4. Bpk. S. Widanarto Prijowuntanto, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan selaku Pembimbing I yang telah menyediakan waktu, memberikan bimbingan, saran dan pengarahan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini sampai dengan selesai.

  5. Bpk Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Pembimbing II yang telah menyediakan waktu, memberikan bimbingan, saran dan pengarahan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini sampai dengan selesai.

  6. Bpk Agustinus Heri Nugroho S.Pd. yang telah memberikan saran dan pengarahan dalam penyusunan dan pertanggungjawaban skripsi ini.

  7. Seluruh Bapak dan Ibu dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah membeikan dukungan dan bimbingannya. Terima kasih banyak!!!

  8. Bpk Drs. Simon Suharyanta selaku Kepala Sekolah SMK Putra Tama bantul yang telah memberikan kesempatan penulis dalam melakukan penelitian.

  Terima kasih banyak atas bantuan dan dukungannya…!!!

  9. Para Guru dan Staf karyawan serta siswa-siswi kelas 11 tahun ajaran 2006/2007 SMK Putra Tama Bantul terima kasih atas bantuan dan kerjasamanya selama penulis melakukan penelitian.

  10 Ibu, Bapak dan kakak2ku tercinta ( M’Noer, M’Rina, Mas Gatot, M’Tris dan M’Endang) serta seluruh keluargaku yang telah memberikan perhatian, kasih sayang, dukungan dan doanya untuk keberhasilan penulis. Thank’s for all………

14. Semua pihak yang telah membantu penulis.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, baik isi

maupun cara penulisannya sehingga masih perlu dikaji dan dikembangkan lebih

lanjut. Oleh karena itu, penulis dengan kerendahan hati menerima saran dan kritik

guna kesempurnaan penyusunan penelitian dimasa yang akan datang. Akhir kata,

penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang

berkepentingan.

  Yogyakarta, 12 April 2007 Penulis Margaretha Sulistyarini

  

DAFTAR ISI

Halaman

  HALAMAN JUDUL ................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... ii MOTO DAN PESEMBAHAN .................................................................. iv PERNYATAN KEASLIAN KARYA ....................................................... v DAFTAR ISI.............................................................................................. x

  

DAFTAR TABEL...................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xv

BAB I. PENDAHULUAN ......................................................................

   1 A. Latar Belakang Masalah..............................................................

  1 B. Batasan Masalah..........................................................................

  4 C. Rumusan Masalah........................................................................

  5 D. Tujuan Penelitian.........................................................................

  5 E. Manfaat Penelitian......................................................................

  6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................. 7 A.Tinjauan tentang minat berwiraswasta ............................................

  7

1. Pengertian Minat Berwiraswasta.................................................

  7

  3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Berwiraswasta ..........

  22

  24 BAB III METODE PENELITIAN ............................................................

  

4. Pengaruh Antara Kreativitas, Kemandirian dan Prestasi

Akademik Terhadap Minat Berwiraswasta Siswa SMK .............

  23

  3. Pengaruh Antara Prestasi Akademik Terhadap Minat Berwiraswasta Siswa SMK ........................................................

  23

  2. Pengaruh Antara Kemandirian Terhadap Minat Berwiraswasta Siswa SMK .................................................................................

  22

  1. Pengaruh Antara Kreativitas Terhadap Minat Berwiraswasta Siswa SMK .................................................................................

  20 E. Kerangka Berpikir ...........................................................................

  10 B. Kreativitas........................................................................................

  19 2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Akademik .............

  19 1. Pengertian Prestasi Akademik....................................................

  18 D. Prestasi Akademik ...........................................................................

  16 C. Kemandirian ....................................................................................

  15 4. Beberapa Tip untuk Pemikir Kreatif ..........................................

  14 3. Menyiapkan Diri Menghadapi Tantangan Kreatif .....................

  1. Pengertian Kreativitas ................................................................ 12 2. Segi-segi Mental Orang Kreatif .................................................

  12

  26

  

C. Subjek dan Objek Penelitian............................................................

  26 D. Variabel Penelitian dan Pengukurannya .........................................

  27 E. Populasi dan Sampel Penelitian ......................................................

  30 F. Teknik Pengumpulan Data ..............................................................

  31 G. Uji instrumen Penelitian .................................................................

  31 H. Uji Persyaratan Analisis Data..........................................................

  37 I. Teknik Analisis Data...................................................................... .... 41

  

BAB IV. GAMBARAN UMUM SEKOLAH ......................................... 48

A. Data Kelembagaan Sekolah ......................................................... 48 B. Sejarah Singkat Sekolah............................................................... 48 C. Visi, Misi, dan Tujuan Program SMK Putra Tama ..................... 49 D. Sistem Pendidikan SMK Putra Tama ........................................... 51 E. Kurikulum SMK Putra Tama ....................................................... 53 F. Organisasi Sekolah SMK Putra Tama .......................................... 57 G. Sumber Daya Manusia SMK Putra Tama .................................... 58 H. Siswa SMK Putra Tama ............................................................... 63

I. Kondisi Fisik dan Lingkungan Sekolah SMK Putra Tama...........

  64 J. Fasilitas Pendidikan dan Latihan..................................................

  65 K. Dewan Sekolah.............................................................................

  66 L. Hubungan Antar SMK dengan Dunia Industri .............................

  67

  

BAB V. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN ............................... 69

A. Deskripsi Data .............................................................................. 69 B. Pengujian Prasyarat Analisis ........................................................ 73 C. Pengujian Hipotesis Penelitian..................................................... 79 D. Pembahasan.................................................................................. 84

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN................................................. 91

A. Kesimpulan................................................................................... 91 B. Keterbatsan Penelitian.................................................................. 92 C. Saran ............................................................................................. 92 DAFTAR PUSTAKA

  

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel III. 1 Kisi- kisi kuesioner Kreativitas ................................................ 27

  

Tabel III 2 Kisi- kisi kuesioner Kemandirian............................................. 28

Tabel III 3 Kisi- kisi kuesioner Minat Berwiraswasta ............................... 29

Tabel III. 4 Hasil pengujian validitas variabel Kreativitas.......................... 33

Tabel III 5 Hasil pengujian validitas variabel Kemandirian...................... 34

Tabel III. 6 Hasil pengujian validitas variabel Minat Berwiraswasta ......... 35

Tabel III. 7 Ringkasan Uji Reliabilitas........................................................ 37

Tabel III. 8 Pedoman Intepretasi terhadap Koefisien Korelasi................... 43

Tabel IV. 9 Susunan Program Pendidikan dan pelatihan............................ 56

Tabel IV. 10 Tabel Jumlah Siswa SMK Putra Tama .................................... 63

Tabel V. 11 Intepretasi Penilaian Frekuensi Kreativitas............................. 70

Tabel V. 12 Intepretasi Penilaian Frekuensi Kemandirian ......................... 71

Tabel V. 13 Intepretasi Penilaian Frekuensi Prestasi Akademik ................ 72

Tabel V. 14. Intepretasi Penilaian Frekuensi Minat Berwiraswasta ............ 73

Tabel V. 15. Normalitas ................................................................................ 74

Tabel V. 16. Linieritas................................................................................... 75

Tabel V. 17 Autokorelasi ............................................................................. 79

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1. Instrumen Penelitian Lampiran 2. Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 3. Data Induk Penelitian

Lampiran 4. Daftar Distribusi Frekuensi dan Kategori Kecenderungan Variabel

Lampiran 5. Uji Normalitas dan Linieritas dan Uji Asumsi Klasik Lampiran 6. Perhitungan Analisis Regresi Lampiran 7. Tabel Statistik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan

  mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan (UU Nasional No.2/1989). Upaya pemerintah untuk mewujudkan tujuan tersebut ini adalah dengan menyelengarakan suatu sistem pengajaran nasional melalui sektor pendidikan. Pemerintah sudah melakukan upaya untuk meningkatkan kompetensi dan menumbuhkan jiwa wirausaha dikalangan warga. Upaya ini mencakup juga generasi muda. Hal ini sejalan dengan GBHN 1999 yang menyatakan bahwa usaha untuk meningkatkan kewiraswastaan, keahlian dan kemampuan dunia usaha nasional perlu terus dilakukan termasuk upaya untuk mendorong tumbuhnya jiwa wiraswasta di kalangan generasi muda.

  Berbicara mengenai generasi muda, upaya untuk meningkatkan jiwa wiraswasta dilakukan pemerintah melalui sekolah kejuruan. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan suatu sub sistem pendidikan

  

dirinya sendiri dan ikut serta bertanggung jawab terhadap pembangunan

bangsa, (2) memberikan bekal kemampuan khalayak kerja kepada para

siswa, sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan persyaratan

yang dituntut oleh dunia kerja, (3) memberikan bekal kemampuan siap kerja

pada lulusannya, dapat pula mengembangkan keterampilan kejuruan yang

setara maupun melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi sesuai

dengan pengembangan kejuruan (Depdikbud, 1897:15). Secara struktural

pendidikan SMK berada dalam posisi yang strategis yakni terdapatnya dua

kesempatan. Pertama adalah lulusan berkesempatan untuk terjun langsung

ke dunia kerja, berkesempatan untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

  

Persentase jumlah siswa yang memanfaatkan dua kesempatan tidaklah sama.

Hasil penelitian sebelumnya mengungkapkan dari 140 sampel terungkap

bahwa sebanyak 7 (3.85%) siswa tidak berminat berwiraswasta, alasan ingin

melanjutkan kuliah ada 2 (1,54%) siswa, dan ingin bekerja ada 5 ( 3,85%)

siswa. Selanjutnya sebanyak 127 (96,15%) siswa menyatakan keinginan

untuk berwiraswasta (http://pk.ut.ac.id/jsi/jsi/141Siti%20Zuhriah.pdf.com).

Ini adalah bukti bahwa masyarakat cenderung lebih banyak untuk memilih

terjun ke dunia kerja dari pada melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih

tinggi. Hal ini sejalan dengan pendidikan menengah kejuruan yang

senantiasa berorientasi pada lapangan pekerjaan.

  SMK merupakan jenjang pendidikan menengah yang mempunyai

  

karena itu para siswa lulusan SMK harus dibekali dengan keterampilan

tertentu agar para siswa siap bekerja dan berwiraswasta.

  Dengan melihat persentase minat berwiraswasta dari hasil penelitian

sebelumnya yaitu sebesar 3,85%, kita dapat menyimpulkan bahwa minat

berwiraswasta siswa pada saat ini masih sangat rendah. Minat sekolah

menengah kejuruan dalam kewiraswastaan yang tidak cukup kuat dapat

ditafsirkan bahwa dorongan, rangsangan, motivasi yang dapat membentuk

kepribadian siswa, yang ditimbulkan oleh lingkungan, baik lingkungan

kultural maupun sosial kurang kuat. Hal ini dapat diartikan bahwa secara

psikologis segenap stimulus yang diterima dan atau dimiliki oleh siswa,

misalnya sifat-sifat, selera, keinginan, perasaan, tujuan-tujuan, kebutuhan,

kemauan, emosi, dan kapasitas intelektual untuk kewiraswastaan kurang

kuat. Pada sisi yang lain, yang mencakup segenap stimulasi, interaksi dan

kondisi interaksi dan kondisi eksternal dalam hubungannya dengan

perlakuan, misalnya pola hidup keluarga, pergaulan kelompok, pola hidup

masyarakat sekitar, juga kurang memberi kontribusi yang kuat kepada siswa

untuk berwiraswasta (http://pk.ut.ac.id/jsi/jsi/141Siti%20Zuhriah.pdf.com).

  Dalam menghadapi perkembangan jaman saat ini, tidak hanya

keterampilan saja yang harus dimiliki oleh siswa SMK. Kemampuan atau

skill sanga t dibutuhkan oleh siswa SMK. Dengan kemampuan yang terlatih

yang didapat dari sekolah, siswa diharapkan mampu bersaing dengan menghadapi tantangan yang akan muncul dalam dunia kerja pada masa mendatang.

  Tinggi rendahnya minat di pengaruhi oleh kreativitas, kemandirian dan prestasi akademik. Apabila siswa mempunyai sikap kreativitas, mandiri, dan mempunyai prestasi akademik yang baik maka sangat berpengaruh dalam menumbuhkan minat siswa dalam berwiraswasta. Demikian pula sebaliknya, apabila siswa tidak mempunyai sikap kreatif, tidak punya sikap mandiri dan tidak punya prestasi akademik maka minat siswa dalam berwiraswasta rendah.

  Berdasar uraian tersebut di atas, penelitian ini bermaksud menyelidiki bagaimana pengaruh antara kreativitas, kemandirian dan prestasi akademik terhadap minat berwiraswasta siswa SMK. Penelitian ini selanjutnya dituangkan dalam judul: “PENGARUH ANTARA KREATIVITAS, KEMANDIRIAN, DAN PRESTASI AKADEMIK TERHADAP MINAT BERWIRASWASTA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN ” dan merupakan studi kasus pada SMK Putra Tama Bantul.

B. Batasan Masalah

  Permasalahan yang berhubungan dengan topik penelitian ini sangatlah komplek, yaitu faktor intern meliputi kreativitas, minat, prestasi akademik (Kir Hardoyo, 1995:10). Selain yang telah disebutkan di atas, penelitian ini sekaligus dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan di tingkat SMK yang dilakukan melalui proses pendidikan dan pelatihan sebagai mana digariskan dalam kurikulum SMK edisi 2004.

  C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, dirumuskan masalah sebagai berikut :

  1. Apakah ada pengaruh positif antara kreativitas dengan minat siswa SMK untuk berwiraswasta ?

  2. Apakah ada pengaruh positif antara kemandirian dengan minat siswa SMK berwiraswasta ?

  3. Apakah ada pengaruh positif antara prestasi akademik dengan minat siswa SMK berwiraswasta ?

  4. Apakah ada pengaruh positif antara kreativitas, kemandirian dan

prestasi akademik dengan minat siswa SMK berwiraswasta ?

D. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumus masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut

  2. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang positif antara kemandirian dengan minat berwiraswasta siswa SMK.

  3. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang positif antara prestasi akademik dengan minat berwiraswasta siswa SMK.

  4. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang positif antara kreativitas, kemandirian dan prestasi akademik dengan minat berwiraswasta siswa SMK.

E. Manfaat Penelitian

  Penelitian yang dilaksanakan ini diharapkan memberikan manfaat- manfaat bagi :

  1. Sekolah Menengah Kejuruan Bagi Sekolah Menengah Kejuruan sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan kualitas pendidikan khususnya dalam menumbuhkan minat berwiraswasta di kalangan siswa SMK dengan menggiatkan pendidikan kewirausahaan.

  2. Bagi penelitian lebih lanjut Memberikan masukan bagi penelitian dalam bidang kewiraswastaan. Dengan demikian diharapkan dapat memberikan dasar bagi penelitian-penelitian sejenis pada waktu yang akan datang.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Minat Berwiraswasta 1. Pengertian Minat Berwiraswasta Secara sederhana, minat (interest) berarti kecenderungan dan

  kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu (Muhibbin:1984:136). Menurut Rebber (1988) dalam Muhibbin (1984:136) minat tidak termasuk istilah populer dalam psikologi karena ketergantungannya yang banyak pada faktor- faktor internal lainnya, seperti : pemusatan perhatian, keingintahuan, motivasi dan kebutuhan.

  Namun terlepas dari masalah popule r atau tidak, minat seperti yang dipahami dan dipakai oleh orang selama ini dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang-bidang studi tertentu. Seseorang yang mengerjakan suatu pekerjaan dengan disertai minat sebelumnya, pada umumnya akan memperoleh hasil yang lebih baik dari pada mereka yang tidak berminat sebelumnya.

  Minat adalah kesadaran seseorang bahwa suatu objek seseorang, suatu hal yang menyangkut dirinya (Suharsimi Arikunto, 1989). Minat adalah kecenderungan yang menetap dalam subjek untuk merasa tertarik pada suatu hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang

  

seseorang terhadap objek yang desertai rasa ingin tau, ingin mempelajari

dan kemudian ingin membuktikan lebih lanjut tentang hal yang

diketahui”.

  Minat pada diri seseorang tidak terjadi secara tiba-tiba melainkan

suatu proses. Anak mempunyai minat dari pembawaannya kemudian

memperoleh perhatian dan interaksi dengan lingkungan sehingga

minatnya dapat tumbuh dan berkembang. Menurut Jones yang di kutip

oleh Parjiman, minat dapat digolongkan menjadi dua, yaitu minat secara

intrinsik dan minat secara ekstrinsik. Minat secara intrinsik merupakan

minat yang timbulnya dari dalam individu sendiri tanpa pengaruh dari

luar sedangkan minat secara ekstrinsik merupakan minat yang timbulnya

akibat pengaruh dari luar.

  Proses belajar akan berjalan lancar apabila disertai dengan minat.

Minat dapat dapat dibangkitkan dengan cara sebagai berikut (Sardiman,

2005:93-94): a.. Membangkitkan adanya suatu kebutuhan.

  b. Menghubungkan dengan persoalan pengalaman yang lampau.

  c. Memberi kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik.

  d. Menggunakan berbagai macam bentuk mengajar.

  Istilah wiraswasta berasal dari kata “wira” yang berarti utama,

gagah, luhur dan teladan. Swa yang berarti sendiri, “Sta” yang berarti

  

keteladanan dalam mengambil resiko yang bersumber pada kemampuan

sendiri. Sesuai dengan pendapat diatas dapat dikatakan bahwa seseorang

yang berminat untuk berwiraswasta perlu berbuat sesuatu yang berani

mengambil resiko, tangguh tekun, dan dapat mengambil keputusan

secara tepat, disiplin serta berkemampuan.

  Wiraswastaan adalah kepribadian wiraswasta atau jiwa (semangat)

wirasasta (Oemar Hamalik, 1990:52). Sifat-sifat yang menggambarkan

Kepribadian unggul wiraswasta, seperti dikemukakan oleh Suparman

adalah:

a. Watak wiraswasta, seperti berpandangan positif dan kreatif, bergairah

dan mampu menggunakan daya penggerak dirinya, ulet dan tekun, tidak lekas putus asa.

  b.

  Jiwa semangat wiraswasta, seperti beriman dan berbuat kebaikan, percaya kepada diri sendiri, berinisiatif dan berdisiplin tinggi.

  c.

  Daya pikir dan keterampilan wiraswasta, seperti berpikir maju dan tahu apa maunya maka ia perlu tahu dan mampu mengorganisasikan kemauannya dengan berencana sampai terinci, selalu mengajak dan merangkul kerja sama.

2. Ciri-ciri Wiraswastawan (Oemar Hamalik, 1990 : 55-56) adalah:

  

a. Mempunyai keberanian untuk mengambil risiko dalam

menjalankan usahanya untuk mengejar profit yang merupakan imbalan dari karyanya.

b. Mempunyai daya kreasi, imajinasi dan kemampuan yang sangat

  d. Mempunyai kemampua n untuk menanamkan bawahan atau partner usaha yang mempunyai kemampuan tinggi.

  

e. Mempunyai cara analisis yang tepat , sistematis dan metodologis.

  f. Tidak konsumtif, selalu menanamkan kembali keuntungan yang diperoleh baik untuk memperluas usaha ya ng sudah ada atau menanamkannya pada usaha-usaha yang baru.

  g. Memp unyai kemampuan yang tinggi dalam menilai kesempatan yang ada, dalam membawa teknik-teknik baru, dan dalam mengorganisasi usaha-usahanya secara tepat guna dan efisien. Pengertian minat dan pengertian wiraswasta dapat disimpulkan bahwa minat berwiraswasta adalah suatu keberanian dalam usaha dengan menggunakan kekuatan sendiri untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat berwiraswasta

  Menurut Kir Hardoyo (1995:10), minat seseorang untuk terjun ke dalam bidang wiraswasta dapat dipengaruhi oleh banyak faktor baik faktor yang berasal dari dirinya (faktor intern) maupun faktor yang berasal dari luar dirinya (faktor ekstern).

  a.

  Faktor-faktor dari dalam, meliputi : 1) Faktor Bakat Bakat adalah kecakapan khusus dalam bidang tertentu yang diperoleh karena keturunan. Dalam hal ini misalnya seseorang yang dilahirkan dari orang yang berwiraswasta maka setidaknya anak tersebut akan mempunyai kecakapan khusus dalam bidang wiraswasta yang dapat menyebabkan anak tersebut juga ingin

  2) Faktor Kepribadian Kepribadian adalah totalitas perilaku seseorang yang sifatnya menetap. Kepribadian seseorang ini sangat berpengaruh dalam pemilihan jenis pekerjaan, karena pilihan kerja yang baik yang berakar dari cocoknya kepribadian tersebut yang memungkinkan diekspresikannya sifat-sifat kepribadian tersebut.

  3) Faktor Kemampuan Kemampuan adalah suatu kecakapan seseorang dalam bidang tertentu yang dapat diperoleh dari hasil belajar, melalui pendidikan formal dan non formal. Kecakapan seseorang itu sangat berpengaruh dalam pemilihan jenis pekerjaan.

  b.

  Faktor-faktor dari luar, meliputi: 1) Adanya Sarana atau Fasilitas Tersedianya modal material yang berupa fasilitas sarana dan biaya untuk mambuka usaha, dengan sendirinya akan mempengaruhi minat seseorang untuk berwiraswasta.

  2) Faktor Keluarga atau Latar Belakang Keluarga Adanya dorongan orang tua, saudara-saudara merupakan pengaruh bagi bidang kerja seseorang. 3) Latar Belakang Pendidikan Seseorang Misalnya jurusan tata boga dipersiapkan untuk menjadi juru

  4) Latar Belakang Sosial Masyarakat Adanya pekerjaan yang mendominasi suatu daerah akan sangat berpengaruh terhadap pilihan pekerjaan. Apabila dalam masyarakat banyak dijumpai wiraswastawan yang berhasil maka akan mempengaruhi minat berwiraswasta bagi seseorang.

B. Kreativitas

1. Pengertian Kreativitas Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (W.J.S.

  Poerwadarminta, 1982:526), kreativitas adalah memiliki daya cipta, mempunyai kemampuan untuk mencipta, bersifat mencipta.

  Kreativitas adalah kemampuan mental dan berbagai jenis keterampilan khas manusia yang dapat melahirkan pengungkapan yang unik, berbeda, orisinal, sama sekali baru, indah, efisien, tepat sasaran dan tepat guna ( Julius Chandra, 1994:17). Kreativitas merupakan sikap pribadi seseorang ind ividu (bukan merupakan sifat sosial yang dihayati oleh masyarakat) yang tercermin dari kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru. Kreativitas pada dasarnya adalah hasil dari sikap hidup kita sendiri. Jika kita malas, enggan untuk berpikir secara produktif, maka kita pun kurang kreatif. Demikian pula apabila kita sudah terbiasa dengan sikap pasif dalam belajar, atau memiliki

  

seseorang individu yang tercermin dalam pikiran, perasaan, sikap dan

perilakunya yang ditandai dengan kemampuan untuk menciptakan

sesuatu yang baru.

  Kreatif itu berarti bertindak kreatif bukan hanya berhenti pada

pemikiran. Dan bertindak kreatif itu biasanya tidak sekali jadi. Dalam

bertindak kreatif selalu ada unsur resiko, sehingga dalam hal ini

dibutuhkan tekad untuk mencoba (memroses perwujudan ide).

  

Kekreatifan itu meningkat secara berangsur-angsur, dimana tingkat

pengukurannya adalah kemajuan-kemajuan yang kecil yang dirasakan

sendiri oleh seseorang yang bertindak secara kreatif, untuk itu

diperlukan sasaran yang sederhana.

  Kreativitas berkaitan erat untuk memecahkan masalah. Lebih jauh

lagi pemecahan masalah dan kreativitas harus relevan terhadap tiga

pokok bidang: cognitive (kesadaran/pengertian), affective (pengaruh),

phsycomotorik (kejiwaan) (Hurlock, 1978:117)

  Kemampuan kreatif yang telah dimiliki setiap orang dapat dibina

terus dengan mengusahakan adanya berbagai kondisi menguntungkan

yang dapat merangsang timbulnya kreativitas dan merangsang

peningkatan kreativitas. Kreativitas dapat dikembangkan antara lain

melalui peningkatan jumlah dan ragam masukan otak, terutama tentang

hal- hal yang baru. Pengembangan seseorang tentu akan melib atkan

2. Segi-segi Mental Orang yang Kreatif

  Untuk dapat mengukur seberapa jauh sebagian atau keseluruhan kreativitas sudah tertanam dalam diri pribadi, maka dibutuhkan segi-segi mental. Segi-segi mental orang keratif diantaranya adalah sebagai berikut (Julius Chandra, 1994: 49): a.

  HASRAT-untuk mengubah hal-hal disekelilingnya menjadi lebih baik.

  b.

  KEPEKAAN- bersikap terbuka dan tanggap terhadap segala sesuatu.

  c.

  MINAT-untuk menggali lebih dalam dari yang tampak dipermukaan.

  d.

  RASA INGIN TAHU-semangat yang tak pernah mandek uintuk mempertanyakan.

  e.

  MENDALAM DALAM BERPIKIR-sikap yang mengarahkan untuk pemahaman yang mendalam pula.

  f.

  KONSENTRASI-mampu menekuni suatu permasalahan hingga menguasai seluruh bagiannya.

  g.

  SIAP MENCOBA DAN MELAKSANAKAN- bersedia mencurahkan tenaga dan waktu untuk mencari dan mengembangkan.

  h.

  KESABARAN-untuk memecahkan permasalahandalam detailnya. i.

  OPTIMISME-memadukan antusiasme (kegairahan) dan rasa percaya diri. j.

  MAMPU BEKERJA SAMA-sanggup berikhtisar secara produktif

3. Menyiapkan Diri Menghadapi Tantangan Kreatif

  Untuk menghadapi tantangan kreatif, maka diperlukan persiapan diri. Kita perlu memiliki pengetahuan umum seluas mungkin, misalnya dengan banyak membaca mengenai bidang apa saja sehingga kita akan kaya dengan berbagai faktor dan gagasan yang dapat mendukung kita untuk menghadapi tantangan kreatif, diantaranya (Julius Chandra, 1994 : 50-51): a.

  Dari segi-segi mental orang yang kreatif itu, pada segi mana merasa terkuat dan terlemah.

  b.

  Mencari contoh-contoh dari dunia ilmu, teknik, seni dan bisnis, bagaimana segi-segi mental itu tercermin dalam diri tokoh yang dikenal kreatif.

  c.

  Mengingat dalam karya apa anda pernah kreatif. Catat dan ungkapkan dalam diskusi. Bahkan contoh yang terkecil terjadi dimasa lampaupun perlu ditampilkan.

  d.

  Sikap kreatif jangan hanya terbatas pada saat membaca buku atau pada saat mengikuti kursus kreativitas. Sikap kreatif seharusnya

merentang seumur hidup, istilah populernya life time learning.

  e.

  Beberapa petunjuk lebih lanjut untuk mengarahkan: 1) Tanyakan pada diri sendiri, atau orang lain yang mengenal baik diri anda, apa saja yang selama ini manghambat anda dalam

  2) Dalam keadaan apa, kapan dan dimana anda biasanya memikirkan banyak gagasan (pikiran lebih cair untuk munculnya ide). (menyadarinya, untuk memanfaatkan waktu-waktu “subur” tersebut).

  3) Dengan siapa anda merasa lebih subur untuk beride(partner berfikir)? Atau anda lebih cenderung menggodok ide anda seorang diri?

  f. Kalau anda merasa membutuhkannya, kondisikan pikiran dengan memecahkan beberapa puzzle/game pikiran kreatif.

  g. Kesabaran mempunyai arti yang penting.

  Memecahkan masalah dan kreativitas merupakan hasil kecerdasan tingkat tinggi. Kemampuan tersebut akan terbentuk ketika seseorang memiliki basis konsep dan prinsip yang diperlukan. Kreativitas telah ditentukan dalam beberapa cara. Setiap orang kreatif, namun hanya sedikit yang mampu menghasilkan sesuatu yang berbeda. Untuk menentukan kreativitas seseorang, sangat jelas bahwa kecerdasan dan kreativitas tidak identik walaupun banyak orang dan juga kreatif.

4. Beberapa Tip untuk Pemikir Kreatif

  Untuk dapat bertindak secara kreatif, seseorang perlu bertindak kreatif. Bertindak kreatif sangatlah susah apabila seseorang belum pernah untuk mencobanya, karena banyak orang yang berpikir bahwa

  

pemikir kreatif diantaranya adalah sebagai berikut (Julius Chandra, 1994

: 144-172) a.

  Mencari jalan termudah untuk kita sendiri Beragam cara para individu memasuki pintu kreativitas secara langsung dan spontan, seakan-akan kita dapat mengatakan bahwa ini telah dicirikan dalam kepribadiannya, yaitu dengan kata lain pola- pola dasar melihat dan menemukan ilham.

  b.

  Mengubah kekurangan menjadi kelebihan Dilihat dari sudut psikologi, cara ini cocok bagi mereka yang rasa keadilannya lebih mudah tergugah. Bila berhadapan suatu permasalahan, reaksi spontan yang khas adalah mencari apa yang ada, apa yang merupakan bagian atau elemen dari permasalahan itu, yang kiranya mengandung embrio pemecahan masalahnya.

  c.

  Menggali cara lama sebagai ide baru Dalam dunia kita mengenal bagaimana suatu mode atau gaya lama dapat ditampilkan kembali, dengan atau tanpa penyesuaian, dan menjadi barang pop kembali alias sesuatu yang mutakhir. Mungkin kita dapat mengatakanya sebagai cara daur ulang atau recycling. Dalam bidang lain pola pikir kretif dengan cara mendaur ulang itu mungkin tidak terlalu gamblang, namun mekanismenya sama. Kita dapat memakainya sebagai jurus yang tersendiri dalam berpikir kreatif.

  d.

  Idealisasi Kreativitas dapat dirangsang dengan mendambakan suatu keadaan, sesuatu bentuk yang ideal. Namun kalau hanya mendambakan saja, tanpa memprosesnya dalam suatu kerangka pemikiran, kita belum akan memperoleh sudut-sudut pandang baru.

  e.

  Sengaja menciptakan situasi problematis Kebalikan dari idealisasi adalah dengan sengaja membuat skenario dari kemungkinan-kemungkinan keluhan. Inilah yang dimaksudkan denga n menciptakan situsi problematik dengan sengaja. Semua segi dibayangkan sebagai akibat dari keadaan negatif, suatu kondisi yang tidak sempurna.

  f.

  Provokasi dari Edward de Bono (PO)

Seorang pakar dalam bidang pelatihan keterampilan berpikir,

Edward de Bono yang dikutip oleh Julius Chandra, mempunyai rumusan sendiri yang khas guna membuka sudut-sudut pandang baru-sebagai perangsang kreativitas. Dalam berbagai bukunya, mengetengahkan kata dan pengertian dari Po, sebagai semacam picu dalam proses berpikir kita. Menurut dia, po ini dapat

  (triger) atau rumusanyang belum terbukti, perkiraan, ide yang puitis, dan sikap yang optimis dan positif. Dengan “Po!” kita diajak untuk mengambil pilihan ketiga antara yes (ya) dan no (tidak), artinya kita berani berspekulasi dan memandang ke depan. Adalah bukan keharusan bahwa konsep atau ide kita langsung tepat. Pertama-tama fungsinya adalah sebagai provokasi, dan malahan kalau perlu sedikit mengada-ada.

  g.

  Taraf-taraf ide kreatif Kita membutuhkan sumbangan-sumbangan pikiran kreatif yang lebih praktis. Karena itu dapat disusun semacam daftar urutan atau taraf untuk ide- ide kita. 1) Penyempurnaan fungsi 2) Meningkatkan daya tarik 3) Memikirkan bahan atau property-nya 4) Memikirkan konsep yang sama sekali baru

5) Memikirkan cara yang belum pernah dicoba.

  h.

  Bentuk Model dan Bentuk Mainan i.

Mengaitkan Pemikiran Kreatif dengan Indera Pendengaran

j. Komputer dan Kreativitas k.

  Lebih Kreatif dengan Menekankan Makna

C. Kemandirian

  Kemandirian (kematangan pribadi) adalah keadaan kesempurnaan dan keutuhan kedua unsur (budi dan badan) dalam kesatuan pribadi. Pendek kata, manusia mandiri adalah pribadi dewasa sempurna (J.Drost, 1993:17). Sebuah definisi operasional pribadi mandiri adalah dia yang tau siapa dan apa itu dia. Dengan demikian, ia adalah seorang manusia yang tahu apa yang dilakukannya karena sadar apa yang dituju.

  Menurut Poerwadarminta dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (1982:630), mandiri adalah berdiri sendiri. Sedangkan menurut Peter Salim dan Yenny Salim dalam Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer (1991:927)

  Mandiri sangat penting sekali bagi orang yang berwiraswasta karena tanpa adanya sikap mandiri maka orang tersebut tidak bisa berwiraswasta.

  Orang yang berwiraswasta umumnya adalah orang yang tidak menggantungkan dirinya pada orang lain, seorang wiraswastawan adalah orang yang mampu bertindak sesuai dengan kemampuan yang ada dalam dirinya dan selalu mempunyai prinsip pantang menyerah, tidak takut menghadapi resiko apabila usahanya mengalami suatu kegagalan. Manusia mandiri adalah pribadi utuh yang tidak berantakan. Oleh karena itu, ia adalah pribadi bahagia yang sadar bahwa ia mempunyai arti bagi sesama. Ia tau akan keunggulan dan kelemahan dan menerima baik keunggulan maupun kelemahannya itu. Ia tidak dihinggapi kerendahan hati palsu, karena ia sadar akan dan bangga atas kepribadiannya yang berharga dan penting juga bagi sesama. Ia mempergunakan kelemahannya secara penuh. Ia pantang mundur kendati ada kekurangan pada dirinya. Ia menerima dirinya sendiri maupun orang lain seperti apa adanya. Ia tidak berkelit menghadapi kenyataan. Sebaliknya ia berani to face the facts, beradu dada dengan kenyataan (J.Drost, 1993:18).

D. Prestasi Akademik

1. Pengertian Prestasi Akademik

  Prestasi merupakan suatu kecakapan yang dimiliki oleh seseorang hasilnya dapat dilihat secara nyata dan dapat diukur dengan menggunakan alat ukur yaitu test. Hasil yang diperoleh merupakan bentuk aktualisasi diri.

  Dari pendapat Winkel dapat ditarik kesimpulan bahwa prestasi akademik adalah dari proses belajar yang dapat dicapai oleh siswa yang dicapai oleh siswa yang dilakukan dengan cara evaluasi. Evaluasi terhdap hasil belajar dapat digunakan untuk mengetahui sejauh mana tujuan pelajaran dan hasil proses belajar dapat dicapai.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi akademik

  Prestasi akademik dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain sebagai berikut (Nasution, 1985:42): a.

  Faktor Intern (faktor yang berasal dari dalam diri siswa). Faktor ini erat hubungannya dengan kesehatan dan cacat tubuh. Faktor Intern ini meliputi: 1)

  Faktor psikologis, yaitu faktor-faktor yang berhubungan dengan kejiwaan manusia, misal: intelegensi, perhatian, minat, bakat, emosi. 2) Faktor biologis, yaitu hal- hal atau hambatan- hambatan yang secara langsung berhubungan dengan siswa, meliputi: kesehatan dan cacat tubuh.

  Keadaan faktor psikis dan fisik ini ada yang ditentukan oleh b.

  Faktor Ekstern (dari luar siswa), faktor ini dikelompokkan menjadi faktor lingkungan alam, sosial ekonomi, metode mengajar, materi pelajaran. Lingkungan alam yang panas, gersang, atau lembab dan bau menyebabkan orang enggan belajar dan susah konsentrasi.

  Mengenai faktor sosial, lingkungan yang ramai, mengganggu konsentrasi belajar. Peran materi pelajaran oleh guru, dapat mengadakan hubungan yang hangan dengan anak didiknya, dan mempunyai pribadi pendidik, juga metode mengajar yang digunakan serta bahan yang digunakan sesuai dengan perkembangan dan kemampuan anak akan sangat mempengaruhi prestasi akademik dan hasil belajarnya. Semua faktor tersebut sangat berpengaruh dalam membantu meningkatkan prestasi belajar siswa. Namun demikian menurut Masum dan Sri Mulyani (1976) siswa dalam studinya dapat mencapai prestasi akademik yang baik apabila didukung aleh adanya usaha- usaha sebagai berikut: 1)

  Mempunyai tujuan belajar yang jelas. 2) Mempunyai motivasi intrinsik. 3) Mempunyai minat belajar. 4) Mempunyai kecakapan dalam penguasaan bahan. 5) Mempunyai kecakapan dalam pelajaran.

  Bagi siswa SD, SMP, SMU, maupun SMK pencapaian prestasi cara menghitung nilai rata-rata akademik adalah dengan membagi nilai total semua pelajaran dengan jumlah pelajaran.

E. Kerangka Berpikir

1. Pe ngaruh antara Kreativitas dengan Minat Berwiraswasta Siswa SMK

  Minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu (Muhibbin:1984:136).

  Kreativitas merupakan faktor yang sangat mempengaruhi minat berwiraswasta. Semakin orang kreatif maka kemampuan unt uk berwiraswasta semakin tinggi, demikian pula sebaliknya. Siswa sekolah menengah kejuruan pada dasarnya telah memperoleh bekal ilmu pengetahuan yang tidak sedikit dari sekolah. Berbekal ilmu penge tahuan siswa dapat menge mbangkan kreativitas dalam dirinya untuk melakukan apa saja, diantaranya dengan memanfaatkan barang dan jasa yang menganggur menjadi barang dan jasa yang dapat menghasilkan sesuatu.