PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN PERAWAT PRIA DAN WANITA MENIKAH DALAM MENGHADAPI PASIEN DI RUMAH SAKIT JIWA Skripsi Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Memperoleh gelar sarjana Psikologi Program Studi Psikologi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN PERAWAT PRIA DAN WANITA MENIKAH DALAM MENGHADAPI PASIEN DI RUMAH SAKIT JIWA Skripsi

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

Memperoleh gelar sarjana Psikologi

  Program Studi Psikologi

Oleh :

Yulia Eka Sari Maria Goretti

  NIM : 029114028

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI

  

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2007

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN PERAWAT PRIA DAN WANITA MENIKAH DALAM MENGHADAPI PASIEN DI RUMAH SAKIT JIWA Skripsi

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

Memperoleh gelar sarjana Psikologi

  Program Studi Psikologi

Oleh :

Yulia Eka Sari Maria Goretti

  NIM : 029114028

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI

  

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2007

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

“ …Tak t er bat as k uas a- Mu Tuhan

Semua dapat Kau l ak uk an Apa y ang k el i hat an mus t ahi l bagi k u I t u s angat mungk i n bagi - Mu Di s aat k u t ak ber day a Kuas a- Mu y ang s empur na Sel ama Tuhan ada muj i z at i t u ny at a Buk an k ar ena k ek uat an Namun r oh- Mu y a Tuhan Sel ama k u ber doa Muj i z at i t u ny at a…”

  ( t ak en f r om: s ong “ Muj i z at i t u ny at a” ) “

  Li f e i s a j our ney I t c an t ak e y ou any wher e y ou c hoos e t o go As l ong as y ou' r e l ear ni ng You' l l f i nd al l y ou' l l ev er need t o k now”

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

Halaman Persembahan

Karya sederhana ini aku persembahkan untuk :

Sang Maha Bijaksana….Allah Bapa di surga

  Kedua Orang tuaku dan adikku Sahabat dan teman-temanku Orang-orang yang aku cintai dan mencintaiku

Almamaterku

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 25 Juli 2007

Penulis

Yulia Eka Sari Maria Goretti

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRAK

Yulia Eka Sari Maria Goretti (2007) Perbedaan tingkat kecemasan perawat pria

dan wanita menikah dalam menghadapi pasien di rumah sakit jiwa.Yogyakarta:

Fakultas Psikologi; Jurusan Psikologi; Program Studi Psikologi; Universitas

Sanata Dharma.

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat kecemasan

perawat pria dan wanita menikah dalam menghadapi pasien di rumah sakit jiwa.

Hipotesis yang diajukan adalah ada perbedaan tingkat kecemasan menghadapi

pasien antara perawat pria dan wanita menikah di rumah sakit jiwa, dengan

asumsi kecemasan perawat wanita lebih tinggi daripada perawat pria.

  Subjek dalam penelitian ini berjumlah 60 orang, terdiri dari 30 orang

perawat pria dan 30 orang perawat wanita. Metode pengumpulan data dengan

menggunakan skala. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala

tingkat kecemasan yang disusun oleh peneliti. Hasil perhitungan koefisien

reliabilitas dengan menggunakan metode Alpha – Cronbach adalah 0,971.

Metode Analisis data dengan menggunakan uji-t dengan teknik

Independen Sample t Test. Hasil dari analisis data diperoleh t - hitung – 0,116 dan

t – tabel 1,67. Hasil ini menunjukkan p > 0,05 (1,67 > -0,116) yang berarti tidak

ada perbedaan tingkat kecemasan dalam menghadapi pasien antara perawat pria

dan wanita di rumah sakit jiwa. Kedua kelompok subjek rata-rata memiliki tingkat

kecemasan yang rendah dalam menghadapi pasien di rumah sakit jiwa.

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRACT

Yulia Eka Sari Maria Goretti (2007) The difference anxiety level of male and

female married nurse in facing the patient in Mental Hospital. Yogyakarta:

Faculty of Psychology; Department of Psychology; Study Program of

Psychology; Sanata Dharma University.

  This research aimed to find out the difference of anxiety level between male

and female married nurse in facing the patient in Mental Hospital. The hypothesis

proposed was there was difference between male and female married nurse in

facing the patient in Mental Hospital, with assumption the anxiety level of female

nurse is higher.

  The subject of this research was 60 persons, included 30 male nurses and 30

female nurses. The method used for gathering data was using scale. The tool used

in this research was the anxiety scale arranged by the researcher. The coefficient

reliability result with Alpha-Cronbach methods was 0,971.

  

The analysis method used t-test with independent t-test sample technique. The

result of the data analysis was t-test -0,116 and t-table 1,67. the result showed p>

0,05 (1,67 > -0,116) which mean there wasn’t any differences of anxiety level

between male and female married nurse in facing the patient in Mental Hospital.

Both subject groups’s rate had low anxiety level in facing the patient in Mental

Hospital. viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat dan

limpahan kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

judul “Perbedaan tingkat kecemasan perawat pria dan wanita menikah dalam

menghadapi pasien di rumah sakit jiwa” guna memperoleh gelar sarjana

Psikologi. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna dan tidak

terlepas dari bantuan banyak pihak, maka penulis ingin mengucapkan rasa

terimakasih yang terdalam kepada:

  1. Bpk P. Eddy Suhartanto, S.Psi., M.Si. selaku dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.

  2. Ibu Silvia Carolina, S.Psi., M.Si selaku kaprodi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.

  

3. Ibu Titik Kristiyani, S.Psi dan bpk C. Wijoyo Adi Nugroho, S.Psi selaku

dosen pembimbing akademik, yang telah membimbing dan mendampingi penulis selama kuliah di fakultas psikologi.

  4. Ibu Tanti Arini, S.Psi., M.Si selaku dosen pembimbing atas segala masukan, nasehat, bimbingan dan kesabarannya selama penulis penyelesaikan skripsi ini

  5. Ibu M.L Anantasari, S.Psi., M.si dan Ibu Agnes Indar Etikawati, S.Psi., Psi., M.Si, selaku dosen penguji atas masukan dan bimbingan yang diberikan pada penulis. ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

6. Seluruh karyawan di fakultas Psikologi, mas Gandung, mbak Nanik, pak

Gik, mas Muji, mas Dony, makasih atas segala bantuan dan keramahannya.

  

7. Bpk Drs Sumaryanto, M.Si dan segenap perawat di R.S Grhasia

Yogyakarta atas kesediaannya menjadi subjek try out dalam penelitian ini.

  

8. Bpk. dr M. Sigit Wahyu Purnomo, SpKJ atas ijinnya untuk melakukan

penelitian di RSJD DR. Soedjarwadi Klaten, dan segenap perawat di RSJD

DR. Soedjarwadi Klaten atas kesediaannya menjadi subjek dalam penelitian ini.

  

9. Kedua orang tuaku, atas dukungan yang luar biasa dalam bentuk apapun,

terutama dalam bentuk cinta dan doa.

  

10. Adikku, yang terkadang membantuku menyelesaikan skripsi ini dalam hal

olah data, makasih yo…ayo cepet nyusul kuliah!

  

11. Yasinta Ajeng, Sahabat yang extraordinary. Dari awal masuk kuliah

sampai lulus kuliah, kesediaannya untuk selalu mengerti, aku banyak belajar dari kamu Jenk! Aku butuh satu kata yang bisa menggambarkan lebih dari kata “terimakasih” buat kamu.

  12. Stefanus Ganjar, yang selalu jadi orang pertama yang tahu tentang kisah - kisah hidupku, kamu yang kadang bisa membuat aku jadi balance…see, distance doesn’t matter ya. Hatur nuhun pisan.

  

13. Victoria “Toree” Hapsari, Makasih udah jadi sahabat yang hebat dalam

segala hal, walaupun sedikit “camen” but I proud being your friend, kamu

lebih dari seorang teman Tor…U great!! Thanks. x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

14. Kate “Athanasia”, yang selalu hadir dengan penuh keceriaan dan akhir-

akhir ini mengklaim dirinya sebagai kakak iparku, hehehe. Matur nuwun yo buat semangatnya biar aku bisa cepet lulus nyusul kamu, mari kita buat tante Nuriana bangga dengan menantu - menantunya.

  

15. Sahabat-Sahabatku, Irin (sandaranku ketika senang maupun sedih), Martin

(si raja cela dan tawa), Hesti (panutan menjadi seorang calon ibu rumah tangga sekaligus wanita karir yang baik), Koez (temen yang gak jelas tapi baek hati), Nandi (yang selalu ngasih support, walau dari jauh), Anna Lucia (temen dari masa kecil, ayo kita berjuang bareng lagi!!) Makasih ya semuanya.

  

16. Temen – temen “komkaf” dimanapun kalian sekarang berada, keep our

fraternity ya.

  

17. Temen-temen di Psikologi, (Gank di semester 1) Ajeng, Unax, Danang,

Vincent, Sani, Niko, Panji , ayo kapan kita ngumpul di Nasgorbi lagi?? Sukses ya buat kalian!! Elvin, Nopex, Thea & Wedha, Lita, Mita, Ntrie, Tanti, Fista, Trisa, Ucix, Ina, Lisna, Siska (temen seperjuangan pas bimbingan) dan temen-temen yang laen, Makasih ya buat kebersamaan kita, aku senang bisa berada di tengah-tengah kalian.

  

18. Temen-temen kos, Angop, Rosa, Siska, Sinta, Eka, Novi, Mbak Elish dan

yang laen-laennya, makasih ya udah boleh hidup bareng kalian.

  

19. Maha karya Tuhan yang begitu indah, Donnie Cahyadi Sibarani,

penyemangat hidup dan juga “energi”, teruslah bernyanyi (hanya) untukku

(yang baca jangan protes ya, bedakan antara agape dan romance, hehehe).

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  20. Last but not least, Andr i Pr amuhar dana…makasih buat arti kata

“optimis”, pengalaman cinta dan hidup yang sedikit “complicated”. Aku

semakin yakin bahwa mengenalmu dan semua proses yang telah kita jalani

itu bukan suatu kebetulan.

  Penulis xii

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

  Halaman

HALAMAN JUDUL…………………………………………………… i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN……………………………….. ii

HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………. iii

MOTTO………………………………………………………………… iv

HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………………………………... vi

ABSTRAK……………………………………………………………… vii

ABSTRACT……………………………………………………………. viii

KATA PENGANTAR…………………………………………………. ix

DAFTAR ISI…………………………………………………………… xiii

DAFTAR TABEL……………………………………………………… xvi

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………

  1 A. Latar Belakang Masalah…………………………………….. ….. 1

  B. Rumusan Masalah……………………………………………….. 7

  C. Tujuan Penelitian…………………………………………........... 7

  D. Manfaat Penelitian………………………………………………. 7 BAB II KERANGKA TEORI…………………………………………..

  9 A. Kecemasan………………………………………………….........

  9 1. Pengertian Kecemasan………………………………………..

  9 2. Jenis Kecemasan……………………………………………...

  11 3. Komponen Kecemasan………………………………………..

  13

  4. Faktor Penyebab Kecemasan…………………………………

  16 B. Pria dan Wanita…………………………………………………..

  17

  1. Jenis Kelamin…………………………………………………

  17

  2. Peran Gender…………………………………………………

  19

xiii

  C. Perawat…………………………………………………………… 21

  E. Metode Pengumpulan Data……………………………………… 31

  1. Analisis Statistik Deskriptif……………………………………. 42

  

BAB IV HASIL PENELITIAN………………………………………….. 41

A. Pelaksanaan Penelitian……………………………………………. 41 B. Deskripsi Subjek…………………………………………………... 41 C. Analisis Data………………………………………………………. 42

  

H. Teknik Analisis Data…………………………………………….. 39

  G. Prosedur Penelitian………………………………………………. 38

  3. Uji Reliabilitas………………………………………………… 38

  2. Daya Beda Item………………………………………………... 34

  1. Uji Validitas…………………………………………………… 34

  F. Pengujian Instrumen Penelitian………………………………….. 34

  D. Subjek Penelitian………………………………………………… 31

  1. Pengertian Perawat……………………………………………

  2. Perawat pria dan wanita……………………………………….. 30

  1. Tingkat kecemasan dalam menghadapi pasien di R.S.J………. 29

  

BAB III METODOLOGI PENELITIAN………………………………. 29

A. Jenis Penelitian…………………………………………………… 29 B. Identifikasi Masalah Penelitian………………………………….. 29 C. Definisi Operasional Variabel…………………………………… 29

  D. Perbedaan Kecemasan Menghadapi Pasien antara Perawat Pria

dan Wanita di R.S.J……………………………………………... 24

E. Hipotesis…………………………………………………………. 27

SKEMA…………………………………………………................... 28

  4. Tugas Perawat Rumah Sakit Jiwa………………………….... 23

  3. Perawat Rumah Sakit Jiwa…………………………………... 22

  2. Fungsi Perawat Rumah Sakit………………………………… 22

  21

  2. Uji Asumsi……………………………………………………... 43

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Uji Hipotesis……………………………………………………. 44

  D. Pembahasan………………………………………………………... 45

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN..…………………………………. 51 A. Kesimpulan………………………………………………………… 51 B. Saran……………………………………………………………….. 51 DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….. 53

  

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

DAFTAR TABEL

  

1. Tabel 1 : Perbedaan pria dan wanita ………………………………………. .18

  

2. Tabel 2 : Spesifikasi skala tingkat kecemasan sebelum uji coba…………….32

  

3. Tabel 3 : Distribusi item skala tingkat kecemasan sebelum uji coba………...32

  

4. Tabel 4 : Spesifikasi skala tingkat kecemasan setelah uji coba……………...36

  

5. Tabel 5 : Distribusi item skala tingkat kecemasan setelah uji coba………….36

  

6. Tabel 6 : Spesifikasi skala tingkat kecemasan setelah penyetaraan item…….37

  

7. Tabel 7 : Distribusi item skala tingkat kecemasan setelah penyetaraan item..37

  

8. Tabel 8 : Deskripsi subjek pria……………………………………………….42

  

9. Tabel 9 : Deskripsi subjek wanita……………………………………………42

  

10.Tabel 10: Analisis statistik deskriptif…………………………………………43

  

11.Tabel 11: Ringkasan uji-t……………………………………………………..44

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang ini telah muncul berbagai macam jenis penyakit,

  

hingga memunculkan kesadaran dalam masyarakat akan pentingnya aspek

kesehatan. Perbedaan status dan golongan tidak membuat masyarakat berbeda

dalam menanggapi betapa pentingnya kesehatan karena penyakit datang tanpa

memandang suku, golongan maupun status dalam masyarakat, apalagi saat ini

banyak penyakit yang sudah menelan korban jiwa. Sebuah penelitian yang

dilakukan oleh Walcott (2004) mengungkapkan bahwa, dahulu masyarakat

banyak yang memilih jalur pengobatan tradisional karena dianggap lebih murah

dan mudah ditemukan di berbagai tempat, terutama bagi masyarakat yang tinggal

di daerah-daerah terpencil. Hal ini disebabkan jasa pelayanan kesehatan belum

banyak tersedia di sana, namun seiring dengan berjalannya waktu, masyarakat

semakin peduli dengan perkembangan jasa pelayanan kesehatan, karena saat ini

sudah banyak disosialisasikan mengenai pentingnya menjaga kesehatan, selain itu

juga sudah muncul kepercayaan dari masyarakat itu sendiri pada pelayanan jasa

kesehatan secara medis.

  Perawat dalam pelayanan jasa kesehatan di rumah sakit merupakan salah

satu paramedis yang memiliki tugas dan kewajiban untuk melayani pasien dengan

.

baik Tenaga keperawatan yang terlibat dalam pelayanan kesehatan harus

senantiasa memberikan pelayanannya secara kontinyu dan konsisten selama 24

  1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2

jam. Mereka menghadapi berbagai masalah kesehatan yang dialami oleh pasien

atau keluarganya, di samping itu, mereka juga harus memfokuskan pelayanannya

pada keberlangsungan kegiatan pelayanan itu sendiri (http://www.pdpersi.co.id).

Perawat mempunyai peranan penting karena berhubungan dengan pasien secara

langsung, sehingga dapat dikatakan bahwa perawat merupakan perantara antara

dokter dan pasien.

  Proses keperawatan merupakan wahana kerjasama antara perawat dengan

pasien. Umumnya pada tahap awal, perawat berperan lebih besar daripada pasien,

tetapi pada proses selanjutnya diharapkan peran pasien lebih besar daripada peran

perawat sehingga dalam diri pasien tumbuh kemandirian supaya bisa memenuhi

kebutuhannya atau mengatasi permasalahannya. Pelayanan dan asuhan

keperawatan yang diberikan kepada pasien merupakan bentuk pelayanan

profesional yang bertujuan untuk membantu pasien dalam pemulihan dan

peningkatan kemampuan dirinya melalui tindakan pemenuhan kebutuhan pasien

secara komprehensif dan berkesinambungan sampai pasien mampu untuk

melakukan kegiatan rutinitasnya tanpa bantuan (http://www.pdpersi.co.id).

  Perawat dalam tugasnya dihadapkan pada berbagai macam situasi dan

keadaan dalam masyarakat. Krisis multi dimensi telah mengakibatkan tekanan

yang berat pada sebagian besar masyarakat, misalnya masyarakat yang mengalami

krisis ekonomi tidak saja akan mengalami gangguan fisik berupa gangguan gizi,

terserang berbagai penyakit infeksi tapi juga dapat mengalami gangguan

kesehatan mental yang akhirnya dapat menurunkan produktivitas serta kualitas

hidup mereka. Seperti gangguan fisik, maka gangguan jiwa juga terdiri dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  3

berbagai macam dengan penyebab, gejala, dan pengobatan yang berbeda.

Gangguan jiwa adalah gangguan pikiran, gangguan perasaan atau gangguan

tingkah laku sehingga dapat menimbulkan penderitaan dan terganggunya fungsi

sehari-hari (fungsi sosial dan fungsi pekerjaan) dari orang tersebut (Heerdjan,

1987). Masyarakat yang mengalami gangguan jiwa membutuhkan pelayanan jasa

kesehatan di rumah sakit jiwa. Rumah sakit jiwa adalah salah satu bentuk rumah

sakit yang memberikan pelayanan khusus terhadap pasien yang menderita

gangguan jiwa.

  Perawat di rumah sakit jiwa, berhubungan langsung dengan pasien yang

menderita gangguan jiwa. Keperawatan jiwa merupakan area khusus dalam

praktek keperawatan dengan menggunakan ilmu perilaku manusia sesuai dengan

kiat keperawatan yang berfokus pada upaya pencapaian dan tujuan terapiutik

dalam meningkatkan kesehatan jiwa masyarakat ( Rasmun, 2001). Kelancaran

hubungan pelayanan di rumah sakit berpusat pada perawat sebagai bagian yang

aktif dan keberhasilan seorang perawat ditentukan oleh kemampuannya

berhubungan dengan orang lain, berkomunikasi dan bekerja sama (Gunarsa,

1995).

  Menjadi perawat di rumah sakit jiwa membutuhkan keahlian khusus karena

tidak hanya merawat pasien secara fisik melainkan juga kondisi mental pasien

yang tidak dapat dilihat secara langsung gejalanya seperti pada pasien penderita

fisik pada umumnya. Pasien yang mengalami gangguan mental memperlihatkan

gejala yang berbeda dan muncul oleh berbagai penyebab. Keadaan pasien yang

tidak menentu kondisi mentalnya seperti pasien yang mungkin tiba-tiba

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  4

mengamuk, saling berkelahi antar pasien, pasien yang mencoba bunuh diri atau

hal-hal lain yang sifatnya membahayakan bagi perawat tersebut atau bahkan bagi

pasien itu sendiri dapat menimbulkan rasa cemas pada perawat ketika menghadapi

pasien.

  Peneliti tidak menemukan penelitian yang mengungkapkan adanya

kecemasan yang dialami oleh perawat yang bekerja di rumah sakit jiwa, namun

peneliti menemukan penelitian tentang perawat yang bekerja di rumah sakit

umum. Suatu survey yang dilakukan pada para perawat oleh NIOSH atau The

National Institute for Occupational Safety and Health (Usman, 2005)

menyebutkan bahwa banyak perawat yang mengalami stres pada saat melakukan

pekerjaannya. Hal ini diakibatkan selain karena beban kerja yang berlebihan juga

karena harus menghadapi pasien dengan karakteristik yang bermacam-macam.

Stres adalah respon individu terhadap keadaan-keadaan dan peristiwa-peristiwa

(disebut stressor) yang mengancam individu dan mengurangi kemampuan

individu dalam mengatasi segala bentuk stressor (Santrock, 2002). Kecemasan itu

merupakan suatu bentuk stres dari suatu kondisi yang tidak pasti. Jika perawat

umum mengalami stres karena beban kerja yang berlebihan dan harus menghadapi

karakteristik pasien yang bermacam, maka perawat di rumah sakit jiwa masih

ditambah menghadapi pasien dengan kondisi mental yang tidak stabil dan tidak

dapat diprediksi tindakannya, sehingga perawat di rumah sakit jiwa mungkin saja

menjadi lebih cemas daripada perawat di rumah sakit umum.

  Rasa cemas merupakan salah satu gangguan psikologis yang dialami oleh

individu. Kecemasan adalah perasaan yang dialami ketika manusia berpikir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  5

tentang sesuatu yang tidak menyenangkan akan terjadi, timbul karena berbagai

alasan dan situasi, kecemasan menimbulkan rasa yang tidak enak sehingga

membuat seseorang ingin lari dari kenyataan dan enggan berbuat sesuatu (Priest,

1991). Selain itu, seseorang yang mengalami kecemasan memiliki rasa takut dan

khawatir yang berlebihan, hal ini membuat mereka sulit untuk konsentrasi pada

suatu pokok pemikiran (Bootzin, Lotfus & Zojne, 1983). Situasi-situasi tersebut di

atas yang akhirnya akan membuat individu dalam hal ini perawat akan merasa

cemas dan selalu ragu-ragu untuk melakukan sesuatu serta kesulitan untuk

memusatkan perhatian pada pekerjaannya.

  Perawat di rumah sakit terdiri dari perawat pria dan wanita. Masyarakat

biasanya cenderung membedakan pria dan wanita dari segi perbedaan secara

jasmani saja, padahal perbedaan itu juga terdapat pada aspek yang lainnya yaitu

pada aspek kejiwaan, sifat-sifatnya, cara berpikir, bentuk tubuh, suara dan gaya,

perasaannya, bakat-bakat dan sebagainya (Gilarso, 2003). Perbedaan jenis

kelamin didapat dari 2 faktor, yaitu: biologis dan lingkungan sosial. Kedua hal

tersebut kemudian memunculkan perkembangan peran seks yang menggolongkan

pria dan wanita. Penggolongan peran seks seperti ini akan berpengaruh pada

perilaku yang cenderung mereka sesuaikan dengan jenis kelaminnya. Adanya

perbedaan perilaku yang muncul ini maka berbeda pula antara pria dan wanita

dalam mempresepsi, memandang dan berpola pikir terhadap stimulus yang

diterimanya, dengan demikian berbeda pula dalam menanggapi dan merespon

segala tekanan yang dihadapi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  6 Perilaku pria dan wanita akan menjadi lebih kuat ketika mereka sudah

menikah. Pria dan wanita yang menikah mempunyai peran gender yang berbeda.

  

Wanita yang sudah menikah akan memiliki peran sebagai seorang istri yang

mempunyai tugas untuk mengurusi kebutuhan rumah tangga serta merawat anak-

anaknya. Pria juga memiliki peran sebagai seorang kepala keluarga yang

mempunyai tugas untuk mencari nafkah dan menghidupi keluarganya. Ketika

wanita ingin menyalurkan bakat dan potensinya serta menjadi partner sejajar pria,

kaum wanita memerlukan kemampuan untuk mengatasi hambatan fisik maupun

psikologis yang ditimbulkan oleh aspek peran gendernya, dalam arti wanita lebih

dituntut untuk mengatasi urusan keluarga dan hal-hal lain yang menyangkut

keluarganya dibanding pria (Anoraga, 1992).

  Secara hukum maupun peraturan dalam dunia kerja tidak ada yang

menempatkan pria dan wanita pada status yang berbeda (Kristanto dan

Kurniawati, 2005). Begitu pula di rumah sakit jiwa, perawat pria dan wanita

secara garis besar memiliki tugas dan kewajiban yang sama tanpa ada pembedaan

yang berarti. Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti pada salah satu

karyawan di RSJD. Dr. Soedjarwadi Klaten pada tanggal 9 September 2006,

menyebutkan bahwa di rumah sakit tersebut perawat yang biasanya merawat

pasien dengan kondisi kejiwaan yang tingkat ketidakstabilannya sangat tinggi

adalah perawat-perawat yang sudah senior atau yang dianggap kuat dan mampu

menghadapi kondisi pasien tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa pembagian kerja

di rumah sakit tersebut lebih pada senioritas bukan pada perbedaan jenis kelamin.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  7 Akibat peran gender yang dimiliki wanita yang juga bertugas untuk

mengurusi rumah tangga dan merawat anak-anaknya dapat saja membuat perawat

wanita menjadi kurang siap dibandingkan perawat pria ketika menghadapi pasien.

Hal ini disebabkan karena perawat wanita masih harus membagi waktu dan

tenaganya sehingga ia menjadi tidak fokus dengan pekerjaannya. Perbedaan peran

gender dan kondisi fisik yang dimiliki pria dan wanita kemungkinan membuat

tingkat kecemasan mereka berbeda ketika menghadapi pasien. Wanita mungkin

menjadi lebih cemas ketika menghadapi pasien di rumah sakit jiwa.

  Melihat uraian di atas, maka peneliti ingin melihat apakah ada perbedaan

tingkat kecemasan perawat pria dan wanita menikah menghadapi pasien antara di

rumah sakit jiwa

  B. Rumusan Masalah Dalam penelitian ini “apakah tingkat kecemasan wanita menikah lebih tinggi ketika menghadapi pasien di rumah sakit jiwa?”

  C. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui apakah tingkat kecemasan perawat wanita menikah lebih tinggi daripada perawat pria dalam menghadapi pasien di rumah sakit jiwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  8

D. Manfaat Penelitian

  Diharapkan dalam penelitian dapat memberikan manfaat :

  1. Secara teoretis: Memberikan sumbangan pengetahuan tentang tingkat kecemasan

menghadapi pasien di rumah sakit jiwa yang dialami perawat pria dan wanita

yang sudah menikah.

2. Secara Praktis:

  a. Bagi Rumah Sakit Memberikan data bagi rumah sakit tentang adanya perbedaan tingkat kecemasan perawat pria dan wanita menikah dalam menghadapi pasien di rumah sakit jiwa.

  b. Bagi Perawat

Perawat akan memperoleh masukan mengenai adanya perbedaan tingkat

kecemasan antara perawat pria dan wanita, sehingga bisa digunakan sebagai acuan untuk meningkatkan kinerja mereka, bahwa adanya perbedaan kecemasan itu tidak menjadi halangan untuk berusaha memberi pelayanan yang terbaik bagi pasien.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  9

BAB II KERANGKA TEORI A. Kecemasan

1. Pengertian Kecemasan

  Kecemasan pernah dialami oleh setiap orang dan merupakan bentuk perasaan yang biasanya diiringi oleh suasana hati yang kurang meyenangkan.

  Banyak ahli psikologi berpendapat bahwa kecemasan adalah perasaan takut, baik nyata maupun tidak nyata, yaitu perasaan terancam sebagai tanggapan terhadap sesuatu yang sebenarnya tidak mengancam disertai dengan peningkatan reaksi kejiwaan (Calhoun & Acocella, 1989).

  Menurut Freud (Feist & Feist, 1998) kecemasan adalah suatu perasaan yang tidak menyenangkan disertai dengan sensasi fisik atau tubuh yang memperingatkan individu untuk melawan atau menyerang bahaya yang akan datang. Sesuatu yang tidak menyenangkan tersebut seringkali kabur dan sulit

untuk ditujukan dengan tepat, tetapi kecemasan itu sendiri selalu dirasakan.

  Prawirohusodo (1988) juga mengungkapkan bahwa kecemasan adalah pengalaman emosi yang tidak menyenangkan yang datang dari dalam, bersifat meningkat, menggelisahkan dan menakutkan yang dihubungkan dengan suatu ancaman bahaya yang tidak diketahui oleh individu. Kecemasan merupakan kondisi psikologis ketika individu merasa terganggu akibat adanya kondisi yang mengancam meskipun masih bersifat kabur. Kecemasan juga dapat

  9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  10

terjadi karena pikiran atau perasaan yang tidak menyenangkan tentang apa

yang terjadi (Hall dan Lindzey,1978)

  Menurut Johnston (1971) kecemasan adalah reaksi terhadap ancaman,

hambatan terhadap keinginan pribadi atau perasaaan tertekan yang disebabkan

oleh perasaan kecewa, rasa tidak puas, tidak aman, atau sikap bermusuhan

dengan orang lain. Dari keadaan yang mencemaskan maka akan timbul reaksi-

reaksi kecemasan yang dapat diubah dalam bentuk gangguan simtomatis, baik

berupa gejala psikologis maupun fisiologis. Kecemasan adalah suatu

pengalaman yang tidak nyaman berupa kekhawatiran, rasa takut dan ketakutan

pada sesuatu yang akan terjadi yang disertai dengan beberapa sensasi tubuh,

meliputi jantung berdebar dan peningkatan denyut nadi. (Wilson, O’lear &

Nathan, 1996).

  Jika uraian diatas mengungkapkan tentang pengertian kecemasan yang

merupakan keadaan yang tidak menyenangkan dan mengancam maka di sisi

lain Stuart dan Sundeen (1998) mengungkapkan bahwa kecemasan sangat

berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya. Keadaan emosi ini

tidak memiliki objek spesifik. Kondisi dialami secara subjektif dan dapat

dikomunikasikan dalam hubungan interpersonal.

  Kecemasan tidak hanya bersifat merugikan tetapi juga mempunyai sisi

positif bagi individu, menurut Corey (1999) kecemasan merupakan keadaan

tegang yang memotivasi kita untuk berbuat sesuatu. Fungsinya adalah

memperingatkan adanya ancaman bahaya, yakni sinyal bagi ego yang akan

terus meningkat jika tindakan-tindakan yang layak untuk mengatasi bahaya itu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  11

tidak diambil. Apabila tidak dapat mengendalikan kecemasan melalui cara-

cara rasional dan langsung, maka akan mengandalkan cara-cara yang tidak

realistis, yakni tingkah laku yang berorientasi pada pertahanan ego.

  Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kecemasan adalah

pengalaman emosi atau kondisi psikologis yang tidak menyenangkan dan

mengancam diri individu yang ditandai dengan munculnya gejala-gejala

psikologis maupun fisiologis. Secara psikis ditandai dengan adanya rasa

khawatir,takut dan gelisah sedangkan secara fisik ditandai dengan beberapa

sensasi tubuh meliputi jantung berdebar dan peningkatan denyut jantung.

  

Kecemasan juga berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya,

kondisi ini dialami secara subyektif dan berfungsi sebagai peringatan adanya

ancaman bahaya, yakni sinyal bagi individu tersebut untuk mengambil

tindakan dalam mengatasi permasalahannya.

2. Jenis kecemasan

  Ada 3 jenis kecemasan menurut Freud (Corey, 1999), yaitu:

  a. Kecemasan Realistis Perasaan takut terhadap bahaya dari dunia eksternal, dan kecemasan ini juga dikenal sebagai kecemasan yang obyektif karena kecemasannya sesuai dengan derajat ancaman dan bahaya yang ada.

Dokumen yang terkait

K3108040 Skripsi Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Jurusan Ilmu Pendidikan

0 0 153

HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN EMOSI DAN PENERIMAAN DIRI DENGAN KETERAMPILAN SOSIAL PADA MAHASISWA ORGANISATORIS Skripsi Dalam rangka penyusunan skripsi sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Psikologi Program Pendidikan Strata I Psikologi

1 3 175

PERAN KEARIFAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK CERAI PADA ISTRI YANG MENGAJUKAN CERAI GUGAT DI PENGADILAN AGAMA SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Psikologi Program Pendidikan Strata I Psikologi

0 1 205

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar SARJANA PENDIDIKAN

0 1 14

K3113037 Skripsi Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapat gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Bimbingan dan Konseling

0 0 15

K7413014 Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Ekonomi

0 0 12

K4613022 Skripsi Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

0 0 9

K4413012 Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Sejarah

0 0 17

K4313007 Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapat gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi

0 0 16

SKRIPSI Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Farmasi DEWI MELIANA 1308010130

0 0 18