Katekese model permainan sebagai salah satu metode yang cocok untuk mengembangkan iman anak di taman kanak-kanak Kanisius Pondok Raden Patah Sayungan Demak - USD Repository

  

KATEKESE MODEL PERMAINAN SEBAGAI SALAH SATU

METODE YANG COCOK UNTUK MENGEMBANGKAN IMAN ANAK

DI TAMAN KANAK-KANAK KANISIUS PONDOK RADEN PATAH

SAYUNG DEMAK

  

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Oleh :

  Sri Lestari NIM: 021124033

  

PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN

KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

2008

  Skripsi ini kupersembahkan kepada Kongregasi Suster-suster Belaskasih dari Hati Yesus yang Mahakudus Telukbetung.

  Anak-anak Taman Kanak-Kanak Kanisius Pondok Raden Patah Sayung Demak.

  Mereka yang mempunyai hati untuk membina dan mendidik iman anak-anak usia dini.

  

MOTTO

  ”Segala sesuatu kuawali dengan cinta” (Sr. Yulia Sri Lestari, HK)

  ”Bagaimana akan kubalas segala kebaikan Tuhan segala kebajikanNya kepadaku? Aku akan mengangkat piala keselamatan, dan menyerukan nama Tuhan, akan membayar nazarku kepada Tuhan di depan seluruh umat-Nya.”

  (Mzm 116:12-14)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 10 Juni 2008 Penulis

  Sri Lestari

  

ABSTRAK

  Judul skripsi KATEKESE MODEL PERMAINAN SEBAGAI SALAH

  

SATU METODE YANG COCOK UNTUK MENGEMBANGKAN IMAN

ANAK DI TAMAN KANAK-KANAK KANISIUS PONDOK RADEN

PATAH SAYUNG DEMAK dipilih berdasarkan keprihatinan penulis selama

  menjadi guru TK di Telukbetung Bandar Lampung dan setelah melihat perkembangan Taman Kanak-Kanak saat ini terlebih di Taman Kanak-Kanak Kanisius Pondok Raden Patah Sayung Demak. Kenyataan menunjukkan bahwa proses belajar di Taman Kanak-Kanak yang seharusnya lebih banyak menggunakan sarana permainan tetapi akhir-akhir ini metode permainan sudah mulai ditinggalkan. Guru jarang sekali menggunakan metode permainan baik dalam proses belajar di kelas maup un dalam usaha membantu mengembangkan iman anak, sehingga anak-anak semakin kehilangan masa bermainnya di sekolah TK. Bertitik tolak dari kenyataan ini, skripsi ini dimaksudkan untuk membantu para guru TK di Taman Kanak-Kanak Kanisius Pondok Raden Patah Sayung Demak menemukan metode yang cocok untuk membantu mengembangkan iman anak, yaitu menggunakan metode permainan. Persoalan pokok dalam skripsi ini adalah apakah katekese model permainan dapat membantu mengembangkan iman anak usia Taman Kanak- Kanak, bagaimana guru menggunakan metode permainan dalam membantu mengembangkan iman anak, dan bentuk permainan macam apakan yang sungguh membantu perkembangan iman anak usia Taman Kanak-Kanak. Permasalahan tersebut diolah dalam penelitian sederhana di antara anak-anak Taman Kanak- Kanak Kanisius PRP Sayung Demak dengan menggunakan metode penulisan diskriptif analistis. Instrumen yang digunakan adalah menggunakan cara observasi. Untuk menambah data penulis mengadakan wawancara kepada para Guru TK dan Kepala Sekolah. Penulis juga mengadakan studi pustaka guna memperoleh gagasan yang mendukung. Hasil survei dan observasi terhadap anak- anak Taman Kanak-Kanak Kanisius PRP Sayung Demak menunjukkanbahwa anak-anak merasa senang dan gembira ketika mereka diajak bermain oleh guru. Anak semakin mudah dalam mengenal Tuhan dan ciptaan-Nya, sehingga anak semakin mudah untuk mencintainya. Berdasarkan data dan gagasan tersebut penulis mengemukanan bahwa permainan dapat membantu mengembangkan iman anak. Hasil akhir menunjukkan bahwa katekese model permainan bisa digunakan sebagai metode yang cocok dalam rangka mengembangkan iman anak. Setelah penulis mengetahui hasil akhir penelitian sederhana dalam skripsi ini, penulis mengusulkan beberapa saran agar guru semakin terampil dalam berkatekese dengan menggunakan metode permainan, sehingga anak-anak semakin terbantu dalam perkembangan imannya. Untuk membantu usaha para guru TK menggunakan metode permainan dalam mengembangkan iman anak, penulis menawarkan suatu usulan program kegiatan dengan menggunakan metode permainan, sehingga guru semakin mudah untuk membantu menge mbangkan iman anak. Penulis juga mencoba memberikan 3 (tiga) contoh bentuk persiapan katekese dengan metode permainan.

  

ABSTRACT

  The title of this thesis is Playing Model Catechisms as a one of Suitable Method to Develop the Children’s Faith in the Kanisius Kindergarten in Pondok Raden Patah Sayung Demak. This title is chosen based on the author’s concern on the children’s faith education, especia lly while the author taught in kindergarten both in Teluk Betung Lampung and designated Pondok Raden Patah Kindergarten Sayung Demak. From the author’s observation, it is concluded that the education process in the kindergarten which should use more playing model, now it is less used and even neglected or left behind. Teachers use playing model rarely both in the education process and the developing children’s faith in such away that children tend to loose their playing age in the kindergarten. Based on this fact, the aim of this thesis is to help teachers of Kanisius Kindergarten in Pondok Raden Patah Sayung Demak to find suitable methods to develop children’s faith. The method is playing methods.

  The main problems of this thesis are: can playing models of catechism help to develop children’s faith? How do the teachers use playing models to develop children’s faith? What kind of playing which can help to develop faith of the children? All of those problems are explored and studied using analytical and descriptive methods. The instrument which is employed in this research is observation. To enrich this observation, the author interviewed the teachers and head master of the kindergarten. The authors also made bibliographical studies to get the suitable ideas for this observation. From the observation in the Kanisius Kindergarten Pondok Raden Patah Sayung Demak shows the fact that children will feel happy and glad if teacher asks them to play. With the playing methods, children tend to know better God and all of his creations so that they can love better. Based on those data and finding, the author comes to conclusion that playing can help to develop children’s faith. The final result of this observation shows that playing model catechism can be used as a suitable method for developing children’s faith. After knowing the final result this simple observation in this thesis, the author proposes some suggestions to teachers so that they are more competent and skilled in using playing methods in their catechisms. In this way, children will be fostered to develop their faith.

  To help teachers of the kindergarten to develop playing methods in catechism, the author of this thesis proposes some activities programs so that teachers will help easily to develop the faith of the children. The author proposes three prototype examples of playing methods in preparing catechism.

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Sri Lestari Nomor Mahasiswa : 021124033

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Uni- versitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

  

KATEKESE MODEL PERMAINAN SEBAGAI SALAH SATU METODE

YANG COCOK UNTUK MENGEMBANGKAN IMAN ANAK DI TAMAN

KANAK-KANAK KANISIUS PONDOK RADEN PATAH SAYUNG DEMAK

  beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me- ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Yogyakarta, 19 Agustus 2008 Yang menyatakan (Sri Lestari)

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kepada Allah Bapa yang penuh belaskasih karena kasih-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul KATEKESE MODEL

  

PERMAINAN SEBAGAI SALAH SATU METODE YANG COCOK

UNTUK MENGEMBANGKAN IMAN ANAK DI TAMAN KANAK-

KANAK KANISIUS PONDOK RADEN PATAH SAYUNG DEMAK.

  

Skripsi ini diilhami oleh keprihatinan penulis ketika menjadi guru TK

  selama 5 (lima) di Bandar Lampung menemani dan melayani anak-anak dalam pertumbuhan dan perkembangannya di sekolah. Penulis merasa prihatin dengan keadaan kehidupan rohani anak-anak yang kurang disentuh baik di lingkungan keluarga dan sekolah, terutama ketika mereka (anak-anak) berada di lingkungan sekolah. Penulis juga merasa prihatin dengan guru- guru TK saat ini yang mulai jarang menggunakan metode permainan untuk diterapkan di TK dalam pembelajaran baik yang menyangkut segi kognitif, afektif, psikologis maupun sisi keima nan anak-anak. Oleh karena itu penyusunan skripsi mempunyai maksud untuk membantu guru TK dalam memperkembangkan iman anak dengan menggunakan katekese model permainan. Skripsi ini juga ingin memberikan penyadaran bagi para guru TK bahwa metode permainan dapat membawa anak untuk sampai pada pengenala n anak Tuhan dalan hidup mereka dan melalui skripsi ini dapat membantu guru dalam mencari alternatif bentuk-bentuk permainan yang cocok untuk anak-anak. Selain itu, skripsi ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelas Sarjana Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat tersusun dengan baik karena campur tangan berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh sebab itu perkenankanlah pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih dengan sepenuh hati kepada:

  1. P. FX. Heryatno W.W., S.J., M.Ed. sebagai Kaprodi IPPAK yang telah memberikan dukungan dan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

  2. Kongregasi Suster-suster Belaskasih dari Hati Yesus yang Mahakudus yang telah memberi kesempatan dan segala fasilitas untuk mendukung selama penulis studi dan menyusun skripsi ini.

  3. P. Drs. Y.I. Iswarahadi, S.J. sebagai dosen pembimbing utama yang telah memberikan perhatian dengan sabar dan setia, meluangkan waktu, memberikan masukan dan kritikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini pada waktunya.

  4. Bapak Drs. P. Banyu Dewa HS, S. Ag. M.Si. sebagai dosen penguji yang telah memberikan masukan dan dukungan kepada penulis sehingga penulis semakin termotivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

  5. Bapak Drs. L. Bambang Hendarto Y, M.Hum. sebagai dosen pembimbing akademik yang telah mendampingi penulis selama studi sampai pada proses selesainya skripsi.

6. Ibu Dra. Yulia Supriyati, M.Pd. yang telah membantu dan membimbing penulis selama penelitian sampai pada proses selesainya skripsi.

  7. Segenap Staf Dosen Prodi IPPAK-JIP, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, yang telah mendidik dan membimbing penulis selama belajar hingga selesainya skripsi ini.

  8. Segenap Staf Sekretariat dan Perpustakaan Prodi IPPAK, dan seluruh karyawan yang telah ikut memberi dukungan kepada penulis selama belajar dan dalam penulisan skripsi ini.

  9. Suster-suster Hati Kudus di mana pun mereka berada secara khusus yang tinggal di Komunitas Godean, Kuwera, dan Sayung Demak yang telah memberikan dukungan baik moral, material dam spiritual selama penulis menempuh pendidikan di Yogyakarta.

  10. Sr. Yulita, HK sebagai Kepala Sekolah Taman Kanak-Kanak Kanisius Pondok Raden Patah Sayung Demak yang telah memberikan ijin dan kesempatan kepada penulis untuk mengadakan penelitian.

  11. Ibu Y. Subaryanti sebagai guru TK A yang telah mendukung dan membantu penulis selama mencari data penelitian dan penelitian.

  12. Ibu Tri Endah Pujiastuti sebagai guru TK B yang ikut membantu penulis selama mengadakan penelitian.

  13. Anak-anak TK B yang telah membantu penulis selama penelitian.

  14. Seorang sahabat yanng setia memberikan semangat dan motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dan skripsi ini pada waktunya.

  15. Teman-teman mahasiswa khususnya angkatan 2004/2005 yang ikut berperan dalam proses belajar di IPPAK dan ikut membentuk pribadi serta memurnikan motivasi penulis menjadi pewarta kabar gembira yang handal.

  16. Romo SCJ, Para Frater SCJ dan Bruder SCJ Rayon Yogyakarta yang telah membantu dan mendukung penulis sehingga skripsi ini selesai.

  17. Ayah dan segenap keluarga yang ikut membantu mendoakan sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dan skripsi ini.

  18. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah memberikan dukungan dan bantuan kepada penulis sehingga selesainya skripsi ini.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak luput dari berbagai kekurangan. Segala kritik dan saran yang membangun untuk memperbaiki skripsi ini diterima dengan senang hati. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.

  Yogyakarta, 10 Juni 2008 Sri Lestari

  DAFTAR ISI Halamam

  JUDUL......................................................................................................... i PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................................... ii PENGESAHAN.......................................................................................... iii PERSEMBAHAN....................................................................................... iv MOTTO....................................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN..................................................................... vi ABSTRAK.................................................................................................. vii ABSTRAC T................................................................................................ viii KATA PENGANTAR................................................................................ ix DAFTAR ISI............................................................................................... xiii BAB I. PENDAHULUAN..........................................................................

  1 A. Latar Belakang................................................................................ 1 B.

  Rumusan Permasalahan.................................................................. 9 C. Tujuan Penulisan............................................................................. 10 D. Manfaat Penulisan........................................................................... 10 E. Metode Penulisan............................................................................ 11 F. Sistematika Penulisan ..................................................................... 11

  BAB II. KATEKESE MODEL PERMAINAN SEBAGAI SALAH SATU CARA UNTUK MEMBANTU MENGEMBANGKAN IMAN ANAK ............................................................................................. 14 A. Situasi Umum Anak Taman Kanak-Kanak/Prasekolah.................. 14

  1. Gambaran Umum Anak Taman Kanak-Kanak........................... 14

  a. Pengertian Anak Taman Kanak-Kanak................................... 14

  b. Bidang-bidang Pengembangan di Taman Kanak-Kanak........ 15

  c. Asumsi Dasar tentang Anak Taman Kanak-Kanak................ 16

  d. Keadaan Psikologis Anak Taman Kanak-Kanak.................... 17

  e. Perkembangan Iman Anak...................................................... 20

  2. Pemaha man Permainan secara Umum........................................ 23

  a. Pengertian Permainan.............................................................. 23

  b. Esensi Permainan.................................................................... 25

  c. Macam- macam Permainan...................................................... 26

  d. Ciri-ciri Permainan.................................................................. 30

  e. Sumbangan Permainan bagi Anak.......................................... 31 B. Peran Katekese dalam Mengembangkan Iman............................... 39

  1. Pengertian Umum Katekese........................................................ 39

  2. Tugas dan Peranan Katekese....................................................... 40

  a. Katekese memberitakan sabda Allah....................................... 40

  b. Katekese mendidik iman ......................................................... 40

  c. Katekese mengembangkan Gereja........................................... 41

  3. Tuj uan Katekese.......................................................................... 41

  4. Metode dalam Katekese.............................................................. 42

  a. Katekese Audio-Visual............................................................ 42

  b. Katekese Naratif Eksperiensial................................................ 43

  c. Group Media (Media Kelompok)............................................ 44

  d. Katekese dengan Metode Permainan....................................... 45

  5. Katekese yang Cocok untuk Anak Usia Taman Kanak-Kanak.... 45 C. Katekese Model Permainan sebagai Salah Satu Sarana Komunikasi

  Iman dalam Membantu Mengembangkan Iman Anak Usia Taman Kanak-Kanak.................................................................................... 46

  1. Pengertian Komunikasi Iman...................................................... 46

  2. Katekese Model Permainan sebagai Sarana Komunikasi Iman... 47

  BAB III. GAMBARAN KATEKESE DI TAMAN KANAK-KANAK KANISIUS PONDOK RADEN PATAH SAYUNG DEMAK..... 49 A. Gambaran Umum Taman Kanak-Kanak Kanisius Pondok Raden Patah Sayung Demak........................................................................ 49

  1. Situasi Taman Kanak-Kanak Kanisius Pondok Raden Patah Sayung Demak.............................................................................. 49

  a. Letak dan situasi geografis......................................................... 49

  b. Sejarah singkat Taman Kanak-Kanak Kanisius Pondok Raden Patah Sayung Demak................................................................ 51

  c. Visi Misi Taman Kanak-Kanak Kanisius Pondok Raden Patah Sayung Demak......................................................................... 53

  2. Kondisi Ekonomi dan Sosial Anak-anak Taman Kanak-Kanak Kanisius Pondok Raden Patah Sayung Demak.............................. 54

  3. Jumlah dan Situasi Anak-anak Taman Kanak-Kanak Kanisius Pondok Raden patah Sayung Demak............................................ 57

  4. Kegiatan-kegitatan di Taman Kanak-Kanak Kanisius Pondok Raden Patah Sayung Demak................................................................... 57

  a. Kegiatan Guru............................................................................ 57

  b. Kegiatan Anak........................................................................... 58

  5. Kendala-kendala yang dihadapi..................................................... 61

  a. Kendala umum........................................................................... 62

  b. Kendala khusus.......................................................................... 63 B. Situasi Konkrit Pelaksanaan Katekese di Taman Kanak-Kanak

  Kanisius Pondok Raden Patah Sayung Demak................................. 64

  1. Pendekatan Penelitian................................................................... 64

  2. Waktu dan Tempat Penelitian....................................................... 65 3. Instrumen Penelitian.....................................................................

  65

  a. Observasi .................................................................................. 65

  b. Wawancara............................................................................... 66

  4. Responden Penelitian................................................................... 68

  5. Populasi dan Sampel.................................................................... 68

  6. Teknik Analisis Data.................................................................... 69

  7. Variabel Penelitian....................................................................... 69 C. Hasil Penelitian tentang Katekese Model Permainan sebagai

  Metode Katekese yang Cocok untuk Mengembangkan Iman Anak.. 70

  1. Kompetensi Anak.......................................................................... 71

  a. Katekese Model Permainan....................................................... 71

  b. Mengembangkan Iman Anak..................................................... 76

  2. Kompetensi Guru.......................................................................... 85

  a. Kompetensi guru dari segi spiritualitas...................................... 85

  b. Kompetensi guru dari segi ketrampilan..................................... 87

  c. Kompetensi guru dari segi pengetahuan.................................... 87 D.

  Pembahasan tentang Penelitian Katekese Model Permainan sebagai Metode Katekese yang Cocok untuk Mengembangkan Iman Anak................................................................................................... 88

  1. Katekese Model Permainan........................................................... 88

  2. Mengembangkan Iman Anak........................................................ 89

  a. Anak semakin mengenal dan mencintai Tuhan.......................... 89

  b. Anak semakin mengenal dan mencintai diri sendiri................. 90

  c. Anak semakin mengenal dan mencintai sesama........................ 91

  d. Anak semakin mengena l dan mencintai ciptaan Tuhan............. 92 E. Kesimpulan Penelitian....................................................................... 92

  BAB IV. USULAN PROGRAM KATEKESE MODEL PERMAINAN SEBAGAI SALAH SATU CARA UNTUK MENGEMBANGKAN IMAN ANAK DI TAMAN KANAK-KANAK KANISIUS PONDOK RADEN PATAH SAYUNG DEMAK.......................................... 94 A. Latar Belakang Program.................................................................... 95 B. Tujuan Program.................................................................................. 96 C. Manfa at Program................................................................................ 96 D. Materi Program................................................................................... 97 E. Usulan Program................................................................................... 100 F. Contoh Persiapan Katekese Menggunakan Metode Permainan.......... 107 Contoh Permainan 1............................................................................ 107 Contoh Permainan 2............................................................................ 112 Contoh Permainan 3............................................................................ 117 BAB V. PENUTUP........................................................................................ 125 A. Kesimpulan........................................................................................ 125

  1. Katekese Model Permainan sebagai Sarana Perkembangan iman Anak............................................................................................... 125

  2. Katekese Model Permainan sebagai Sarana Perkembangan Kepribadian Anak.......................................................................... 127

  B. Saran................................................................................................... 128 DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 129 LAMPIRAN Lampiran 1: Bukti Pernyataan Interviewer............................................. (1) Lampiran 2: Data Responden.................................................................. (2) Lampiran 3: Data Interviewer................................................................. (3) Lampiran 4: Pedoman Wawancara......................................................... (4) Lampiran 5: Pedoman Observasi............................................................ (5) Lampiran 6: Hasil Wawancara................................................................ (7)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Akhir-akhir ini masyarakat semakin menyadari betapa pentingnya pendidikan

  untuk anak usia Taman Kanak-Kanak (TK). Perkembangan pendidikan Taman Kanak-Kanak mulai semakin bertambah. Hal ini terlihat dari bertambahnya jumlah Taman Kanak-Kanak di Indonesia. Pada tahun 1969 jumlah Taman Kanak-Kanak di Indonesia ada 6.872 dan berkembang pesat menjadi 25.382 pada tahun 1985 dengan jumlah murid 1.258.468 anak (Depdikbud, 1988:1). Oleh karena itu mulai sekarang perkembangan anak usia Taman Kanak-Kanak perlu terus diperhatikan. Di bawah ini akan disampaikan data tentang perkembangan jumlah anak di Taman Kanak-Kanak atau saat ini lebih dikenal dengan istilah PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) dan lembaga- lembaga yang mengelolanya dari tahun 2002 sampai 2006. Sumber utamanya adalah dari Departemen Pendidikan Nasional tahun 2007 (Yayasan Kesejahteraan Anak, http://anak.i2.co.id/datainfoanak/info.asp?id=213. accessed on October, 2007 accessed on January 17, 2008) Tabel 1: Perkembangan jumlah penduduk 0-6 tahun yang menjadi sasaran Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) tahun 2002-2006

  No Kelompok 2002 2003 2004 2005 2006 Umur

  1 0-1 th 7.900.600 8.108.400 8.310.900 8.057.500 8.430.800

  12.216.700 12.047.300 11.878.100 11.708.000 11.833.800

  2 2-4 th 3 5-6 th 8.345.700 8.136.000 7.927.000 7.720.200 7.803.500

  28.463.000 28.291.700 28.116.000 27.935.700 28.068.100

  Jumlah Tabel 2: Perkembangan jumlah peserta didik PAUD di Indonesia tahun 2004-2006

  TK/RA/BA*

  2 PAUD jalur non- formal a.

  Kelompok Bermain b.

  Taman Penitipan Anak c. Satuan PAUD sejenisnya* d.

  Taman Pendidikan Al- Quran

  94.076 15.308 2.847.603 1.106.456

  20.206 2.391.797 1.117.629 20.206 1.546.407 5.651.066

  Jumlah 5.127.919 6.605.604 10.514.183 Keterangan *) Termasuk POS PAUD (BKB/Posyandu terintegrasi PAUD) Tabel 3: Perkembangan jumlah Satuan/Lembaga PAUD di Indonesia tahun 2002- 2006

  No Jenis Satuan PAUD 2002 2003 2004 2005 2006

  1 PAUD jalur Formal

TK/RA/BA* 56.124 49.527 49.527 49.527 71.796

  Kelompok Bermain b.

  Taman Penitipan Anak c.

  Satuan PAUD sejenis** Taman Pendidikan Al-Quran

  2.378 527 27 5.169

  402 316 5.424 571

  459 20.143 513 31.060

  106.617 Jumlah 56.124 52.459 55.414 55.981 230.129

  Keterangan* TK: Taman Kanak-Kanak; RA: Raudatul Atfa; BA: Bustanus Atfal Keterangan** Termasuk POS PAUD (BKB/ Posyandu terintegrasi PAUD) Data di atas menunjukkan terjadinya peningkatan perkembangan Taman Kanak-Kanak dari segi jumlah/kuantitas, baik dari jumlah anak didiknya maupun dari lembaga yang mengelolanya. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan anak usia Taman Kanak-Kanak memang sangat penting.

  Pendidikan anak usia dini atau pra sekolah merupakan sesuatu tindakan yang penting dilakukan. Pendidikan yang diberikan kepada anak TK hendaknya tidak

  2 PAUD jalur Non- Formal a. menyimpang dari dunia anak, misalnya belajar dengan bermain (Siti, 13 Februari 2008: 5, Bernas). Bagi anak TK belajar adalah segala sesuatu yang dikerjakannya.

  Bermain bagi anak TK adalah sarana atau wahana belajar dan bekerja bagi anak. Pada masa- masa usia TK, anak mulai senang memperhatikan, mencium, membuat suara, meraba, mengecap dan menirukan. Oleh karena itu dalam dunia pendidikan Taman Kanak-Kanak diusahakan kegiatan-kegiatan yang merangsang anak untuk mengembangkan hal- hal itu. Bidang-bidang lain yang dikembangkan dalam pendidikan Taman Kanak-Kanak diharapkan memperhatikan hal seperti di atas. Bermain sambil belajar merupakan esensi yang menjiwai setiap kegiatan pembelajaran bagi anak TK. Esensi bermain meliputi perasaan senang, demokratis, aktif, tidak terpaksa dan merdeka. Oleh sebab itu kegiatan yang diadakan dalam rangka pembelajaran hendaknya menyenangkan, sehingga anak merasa tertarik untuk ambil bagian di dalamnya dan tidak terpaksa melakukannya. Rasa senang yang ditimbulkan dari permainan tidak boleh meninggalkan makna edukatif yang terkandung di dalamnya. Hal ini penting diperhatikan oleh para guru (Slamet Suyanto, 2005:7).

  Usia 3-5 tahun adalah usia bermain. Oleh karena itu pendidikan di Taman Kanak-Kanak lebih banyak menggunakan sarana permainan. Dalam proses kegiatan belajar, bidang-bidang pengembangan yang dilaksanakan di Taman Kanak-Kanak disampaikan melalui permainan-permainan. Akan tetapi tidak semua bidang pengembangan selalu disampaikan dengan permainan. Bidang-bidang pengembangan tertentu seperti Moral Pancasila, kemampuan berbahasa dan lain- lain akan lebih baik kalau disampaikan dengan metode lain selain menggunakan metode permainan (Kadarmanto, 2004:42) Pengembangan iman anak di Taman Kanak-Kanak hendaknya mendapat perhatian yang cukup besar. Anak diajak untuk mengenal cinta orangtua, teman, saudara, guru, dan akhirnya diajak untuk mengenal penciptanya yaitu Tuhan. Anak belum bisa mengerti secara jelas konsep tentang Tuhan apabila dijelaskan atau dikenalkan secara langsung. Guru perlu mencari cara yang paling mudah, menyenangkan, menarik, tidak membosankan, dan tidak membingungkan. Salah satu cara yang ditempuh adalah menggunakan sarana bermain. Melalui permainan anak diajak untuk mulai mengerti konsep tentang Tuhan meskipun tidak secara langsung.

  Anak belum menyadari dan mengetahui bahwa ada Tuhan di dunia ini. Melalui permainan anak diajak untuk mengenal cinta sesama, lingkungan, orangtua dan Tuhan. Bentuk permainan bagi anak usia Taman Kanak-Kanak sebaiknya permainan yang mudah dan sederhana, sehingga anak mudah untuk mengikutinya. Satu hal yang perlu diperhatikan oleh guru adalah bagaimana mencari cara yang menarik untuk anak dan membuat mereka gembira (Kadarmanto, 2004:44).

  Lalu bagaimana situasi Taman Kanak-Kanak saat ini? Dari berbagai media dan pengalaman penulis sendiri, sekarang ini pendidikan di Taman Kanak-Kanak sudah mulai bergeser. Pendidikan di Taman Kanak-Kanak yang seharusnya lebih mengacu pada pembinaan kepribadian anak, tetapi yang terjadi pada saat ini adalah lebih mengacu pada daya intelektual anak. Situasi saat ini menunjukkan bahwa pendidikan di Taman Kanak-Kanak lebih banyak mengacu pada pendidikan akademis. Taman Kanak-Kanak bukan tempat untuk mendidik anak agar menjadi pintar, melainkan untuk membentuk kepribadian (Hery, 6 Februari 2008:5, Bernas).

  Akhir-akhir ini semakin banyak orangtua menginginkan anaknya yang masih TK menjadi anak yang pintar. Orangtua menginginkan anaknya yang masih TK sudah bisa dan fasih dalam berbagai macam keterampilan. Anak bisa berbahasa Inggris dengan lancar, komputer, drumb band, baca tulis dan lain- lain. Pengelola sekolah dan pendidik mempunyai ketakutan tidak mendapatkan murid kala u tidak memenuhi tuntutan dari orangtua, tetapi mereka (pengelola sekolah dan pendidik) juga menyadari bahwa apabila mereka mengikuti tuntutan itu sebenarnya mereka sudah melenceng jauh dari prinsip-prinsip yang ada dalam pendidikan di Taman Kanak-Kanak. Situasi yang terjadi saat ini adalah adanya persaingan dari masing- masing penyelenggara Taman Kanak-Kanak dengan memberikan ”program unggulan” untuk menarik minat orangtua supaya memasukkan anaknya ke sekolah tersebut (Pendidikan TK Jangan Akademis, 6 Februari 2008:5, KOMPAS). Bahkan ada SD yang memberikan persyaratan untuk masuk adalah anak harus sudah bisa membaca dan menulis. Efeknya adalah banyak guru TK yang memaksa muridnya untuk belajar membaca dan menulis. Para guru TK semakin sibuk mengajari anak didiknya membaca dan menulis. Mereka memaksa anak didiknya untuk cepat bisa membaca dan menulis. Mereka (para guru TK) takut kalau anak didiknya tidak diterima di SD tersebut karena belum bisa membaca dan menulis. Padahal apabila kita salah menangani anak-anak itu bisa mengakibatkan hal yang tidak baik/buruk pada perkembangan psikologis anak-anak tersebut (Tri Agus, http://www.bearbookstsore.com/members/triagus/index.html. accessed on April 24, 2002).

  Sebagai akibat dari tuntutan zaman sekolah mengabaikan beberapa hal. Ada kecenderungan untuk lebih mengedepankan segi kognitif. Sekolah menuruti tuntutan yang ada dan persaingan antar penyelenggara pendidikan. Anak dikejar-kejar untuk bisa ini dan bisa itu demi menuruti keinginan orangtua serta mengikuti kegiatan sekolah yang padat. Pikiran anak dijejali bermacam- macam masukan, keterampilan yang sepertinya ”baik” dan menarik untuk dilihat tetapi sebenarnya membuat beban bagi anak. Sayangnya hal ini tidak dilihat oleh orangtua. Mereka harus mengha fal kata-kata dalam bahasa Inggris, gerakan- gerakan dalam drum band, not-not dalam

  

drum band . Mereka tidak lagi mempunyai kesempatan untuk bermain. Pagi hari

  mereka belajar di sekolah, pulang sekolah mereka sudah dalam keadaan lelah, sore hari mereka masih mengikuti les. Malam hari mereka sudah tidak lagi bersemangat untuk belajar karena badan mereka sudah lelah. Mereka kehilangan waktu untuk bermain. Bermain diganti dengan kegiatan-kegiatan yang membuat mereka lelah secara fisik dan pikiran. Di sekolah mereka dijejali dengan materi- materi yang berat karena tuntutan sekolah, di rumah mereka masih harus melakukan hal yang sama karena tuntutan orangtua.

  Mereka kehilangan relasi dengan teman-teman sebaya. Bahkan mungkin juga di sekolah mereka kurang mendapatkan perhatian dalam hal pengembangan iman, karena guru lebih mengolah segi kognitif, sehingga guru kurang menyentuh bagian keimanan anak/sisi religius anak. Seorang guru Taman Kanak-Kanak hendaknya tetapi seorang guru TK hendaknya juga mempunyai kemampuan, keterampilan dan pengetahuan untuk membantu anak mengenal imannya. Namun pada kenyataannya banyak guru Taman Kanak-Kanak yang kurang mampu menguasai bahan-bahan yang berhubungan dengan iman anak. Ada kemungkinan guru TK belum mempunyai pengalaman yang cukup dalam membina perkembangan iman anak atau belum cukup bekal keterampilan dalam usaha mengembangkan iman anak untuk usia Taman Kanak-Kanak. Mereka memberikan materi yang berhubungan dengan perkembangan iman anak apa adanya daripada tidak ada dan mungkin juga metodenya sama dengan cara memberikan materi- materi yang lain. Padahal materi yang diberikan jelas berbeda, dari segi isi dan sarana pun berbeda, sehingga anak dapat membedakan antara materi yang mengembangkan otak mereka dan materi yang mengembangkan hati mereka (iman mereka).

  Dalam dua-tiga abad terakhir ada anggapan khususnya di dunia barat (Eropa), bahwa yang paling penting adalah otak yang cemerlang. Semua berpangkal dari kemampuan berpikir manusia. Hal ini juga berpengaruh di Indonesia. Pendidikan di Indonesia sedikit banyak berasal dari dunia barat (Eropa). Pendidikan di Indonesia juga mendapat pengaruh dari anggapan ini. Pendidikan di sekolah dari dasar sampai perguruan tinggi lebih banyak mengolah segi kognitif, sedangkan segi perasaan kurang diberi tempat (Hamma, 1987:9). Hal ini dikarenakan perhatian ditujukan lebih besar pada pemenuhan materi untuk kebutuhan otak. Usia anak Taman Kanak-Kanak adalah usia yang sangat peka terhadap segala sesuatu yang masuk ke dalam dirinya dan apa yang mereka terima dari luar. Pada perasaan mereka dan apa yang ada dalam pikiran mereka. Namun sering kali hal itu akhir-akhir ini kurang mendapatkan tempat karena pada usia ini sudah mulai diberikan materi- materi yang seharusnya belum mereka terima. Misalnya munculnya pertanyaan apakah boleh anak TK diajari membaca, apakah sehat anak TK belajar membaca (Tri Agus, http://www.bearbookstsore.com/members/triagus/index.html. accessed on April 24, 2002.). Gejala ini menjadi perbincangan yang hangat di kalangan para guru dan orangtua murid. Padatnya materi menyebabkan menghilangnya waktu untuk bermain yang merupakan salah satu sarana untuk mengungkapkan perasaan mereka dan apa yang ada dalam benak mereka. Ketika orang dapat mengungkapkan apa yang ada dalam hati mereka, mereka akan merasakan kelegaan. Demikian juga dengan anak-anak. Mereka bisa mengungkapkan rasa sedih, gembira, senang, tidak suka, dan lain- lain (Hamma, 1987:10-12). Iman di masa anak-anak dapat dilihat ketika mereka mengungkapkan perasaan mereka pada orang lain atau diri sendiri. Ketika anak mengungkapkan rasa sayangnya pada temannya, gurunya atau orangtuanya secara tidak langsung mereka mencoba mengungkapkan rasa sayang itu pada Tuhan kendati mereka belum begitu menyadarinya. Dengan kata lain hati dan perasaan dapat menjadi sarana bagi Tuhan untuk berbicara dan menyapa manus ia termasuk di dalamnya anak-anak (Hamma, 1987:11-12). Akhir-akhir ini sudah jarang seorang guru Taman Kanak-Kanak menggunakan sarana permainan sebagai salah satu cara dalam mengenalkan Tuhan.

  Guru mungkin kurang mempunyai pengalaman tentang permainan. Bagi anak, dengan berbagai hal yang membingungkan (Tri Agus, http://www.bearbookstsore.com/members/triagus/index.html. accessed on April 24, 2002.). Mereka bisa mengekspresikan apa yang ada dalam pikiran mereka. Dengan bermain anak lebih bisa/mudah menerima apa yang disampaikan guru pada anak.

  Dengan bermain anak merasa dilibatkan dalam ”pelajaran” itu, sehingga dengan senang dan gembira mereka melakukan permainan yang sebenarnya adalah salah satu pengenalan akan Tuhan. Anak yang senang bermain biasanya lebih ceria, lebih periang dibandingkan dengan anak yang kurang suka bermain. Mereka lebih mudah berkawan dan masuk dalam lingkungan yang baru. Oleh karena itu, penting bagi seorang guru Taman Kanak-Kanak menguasai bermacam- macam permainan, baik yang menggunakan alat peraga atau pun tidak, permainan dengan berinspirasikan Kitab Suci atau alam dengan tema-tema tertentu dalam pengembangan iman anak usia Taman Kanak-Kanak.

  Berdasarkan latar belakang permasalahan yang dipaparkan di atas, penulis memilih judul skripsi ini ”KATEKESE MODEL PERMAINAN SEBAGAI SALAH SATU METODE YANG COCOK UNTUK MENGEMBANGKAN IMAN ANAK DI TAMAN KANAK-KANAK KANISIUS PONDOK RADEN PATAH SAYUNG DEMAK.” B.

   Rumusan Permasalahan 1.

  Apakah katekese model permainan dapat membantu mengembangkan iman anak usia Taman Kanak-Kanak?

  2. Bagaimana guru Taman Kanak-Kanak menggunakan metode permainan dalam membantu mengembangkan iman anak?

  3. Bentuk permainan macam apakah yang sungguh membantu perkembangan iman anak usia Taman Kanak-Kanak?

  C. Tujuan Penulisan

  Tujuan dari penulisan ini adalah: 1.

  Untuk mengetahui apakah katekese model permainan dapat membantu mengembangkan iman anak usia Taman Kanak-Kanak

  2. Untuk mengetahui bagaimana para guru Taman Kanak-Kanak menggunakan metode permainan dalam membantu pengembangan iman anak

  3. Mencari alternatif bentuk permainan yang cocok untuk membantu pengembangan iman anak usia Taman Kanak-Kanak

  D. Manfaat Penulisan

  Dari tulisan dan penelitian ini diharapkan ada manfaat yang dapat diambil: 1. Memberikan masukan kepada guru-guru Tamak Kanak-Kanak Kanisius Pondok

  Raden Patah Sayung Demak bahwa katekese model permainan bisa membantu mengembangkan iman anak.

2. Memberikan masukan kepada guru Tamak Kanak-Kanak Kanisius Pondok

  Raden Patah Sayung Demak bagaimana menggunakan metode permainan dalam membantu mengembangkan iman anak.

3. Memberikan masukan kepada guru-guru Taman Kanak-Kanak Kanisius Pondok

  Raden Patah Sayung Demak tentang alternatif bentuk permainan yang cocok untuk membantu mengembangkan iman anak.

  E. Metode Penulisan

  Metode penulisan yang dipakai adalah metode deskriptif analitis, yaitu metode yang menggambarkan dan menganalisis data yang diperoleh melalui observasi, wawancara di lapangan dan studi pustaka. Data dan informasi diperoleh dari para guru TK, Kepala Sekolah Kanisius Pondok Raden Patah Sayung Demak dan anak-anak TK Kanisius Pondok Raden Patah Sayung Demak. Informasi lain diperoleh dari pengalaman pribadi penulis sebagai guru TK dan pengetahuan tentang anak melalui buku-buku pendukung yang lain.

  F. Sistematika Penulisan

  Gambaran dari penulisan ini adalah sebagai berikut:

  Bab I akan menguraikan pendahuluan, latar belakang penulisan, rumusan permasalahan, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisan.

  Bab II akan menjelaskan ketekese model permainan sebagai salah satu cara untuk membantu mengembangkan iman anak. Pada bagian ini akan dibagi menjadi beberapa sub bagian supaya lebih terinci, yaitu situasi umum anak Taman Kanak- Kanak, peran katekese dalam proses mengembangkan iman anak, dan katekese model permainan sebagai sarana komunikasi iman dalam membantu mengembangkan iman anak usia Taman kanak-Kanak.

  Bab III akan membahas gambaran katekese di Taman Kanak-Kanak Kanisius Pondok Raden Patah Sayung Demak. Bab ini akan dibagi menjadi 5 (lima) bagian besar. Bagian satu berbicara tentang gambaran umum Taman Kanak-Kanak Kanisius Pondok Raden Patah Sayung Demak yang me liputi letak dan situasi geografis, kondisi ekonomi dan sosial anak-anak Taman Kanak-Kanak Kanisius Pondok Raden Patah Sayung Demak, jumlah dan situasi anak-anak Taman Kanak- Kanak Kanisius Sayung Demak, kegiatan-kegiatan yang ada di Taman Kanak-Kanak Kanis ius Sayung Demak dan kendala-kendala yang dihadapi. Bagian kedua adalah berisi tentang situasi konkrit pelaksanaan katekese di TK Kanisius Pondok Raden Patah Sayung Demak yang berisi pendekatan penelitian, waktu dan tempat penelitian, instrumen penelitian, responden penelitian, populasi dan sampel, teknik analisis data, dan variabel. Bagian ketiga adalah hasil penelitian tentang katekese model pemainan sebagai metode katekese yang cocok untuk mengembangkan iman anak yang meliputi kompetensi anak dan kompetensi guru. Bagian keempat memuat pembahasan penelitian katekese model permainan sebagai metode katekese yang cocok untuk mengembangkan iman anak yang meliputi katekese model permainan dan megnembangkan iman anak. Bagian kelima adalah kesimpulan penelitian.

  Bab IV menguraikan usulan program katekese model permainan sebagai salah satu cara mengembangkan iman anak di TK Kanisius Pondok Raden Patah Sayung Demak. Bab ini akan dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: latar belakang program, tujuan program, manfaat program, materi program, usulan program dan contoh- contoh persiapan katekese model permainan.

  Bab V adalah penutup. Pada bab ini akan dibahas kesimpulan dan saran.

  

BAB II

KATEKESE MODEL PERMAINAN SEBAGAI SALAH SATU CARA

UNTUK MEMBANTU MENGEMBANGKAN IMAN ANAK

A. Situasi Umum Anak Taman Kanak-Kanak/Prasekolah 1. Gambaran Umum Anak Taman Kanak-Kanak Pada bagian ini akan diuraikan pengertian anak Taman Kanak-Kanak,

  bidang-bidang pengembangan di Taman Kanak-Kanak, asumsi dasar anak Taman Kanak-Kanak, keadaan psikologis anak, dan perkembangan iman anak secara umum.

  a.

  Pengertian Anak Taman Kanak-Kanak Di dalam buku Pedoman Pendidikan Prasekolah terbitan Gramedia, dikatakan bahwa yang dimaksud dengan pendidikan prasekolah adalah pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani serta rohani anak didik di luar lingkungan keluarga sebelum memasuki pendidikan dasar, yang diselenggarakan di jalur sekolah atau jalur pendidikan luar sekolah. Taman Kanak-Kanak adalah salah satu bentuk pendidikan prasekolah yang menyediakan program dini bagi anak usia 4 tahun sampai memasuki pendidikan dasar (Angani Sudono, 1991:43). Kadarmanto (2004:42-50) dalam bukunya Tuntunlah ke Jalan Yang Benar yang diterbitkan oleh BPK menggolongkan usia anak-anak menjadi 3 bagian.

  • Usia 3-5 tahun.............................masa taman bermain dan Taman Kanak-Kanak
  • Usia 6-8 tahun..............................golongan anak kecil (1-3 SD)
Ketiga golongan di atas mempunyai sifat-sifat khas yang menunjukkan tahap- tahap perkembangannya. Dalam hal ini penulis ingin membahas secara khusus golongan usia 3-5 tahun.

  Menurut Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 0486/U/1972 tentang Taman Kanak-Kanak, yang dimaksud dengan Taman Kanak-Kanak adalah suatu bentuk pendidikan prasekolah yang terdapat di jalur pendidikan sekolah yang menyediakan program pendidikan dini bagi anak usia sekurang-kurangnya 4 sampai memasuki pendidikan dasar, dengan lama pendidikan satu tahun atau dua tahun (Depdikbud, 1993:2). Pengertian ini tidak jauh berbeda dengan apa yang diungkapkan oleh Kadarmanto (2004:42) yaitu Taman Kanak- Kanak/Taman Bermain merupakan salah satu bentuk pendidikan formal yang memberikan pelayanan pada anak usia dini.

  b.