UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BIDANG BAHASA INGGRIS DAN BAHASA ARAB MAHASISWA BIDIKMISI IAIN SALATIGA ANGKATAN 2014 SKRIPSI

  

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR

BIDANG BAHASA INGGRIS DAN BAHASA ARAB

MAHASISWA BIDIKMISI IAIN SALATIGA ANGKATAN 2014

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

  

Oleh :

RATNA HIDAYATI

NIM 111-14-278

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2018

  

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR

BIDANG BAHASA INGGRIS DAN BAHASA ARAB

MAHASISWA BIDIKMISI IAIN SALATIGA ANGKATAN 2014

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

  

Oleh :

RATNA HIDAYATI

NIM 111-14-278

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2018

  MOTTO

             

          Artinya : “Kami tidak mengutus seorang rasulpun, melainkan dengan bahasa

kaumnya[779], supaya ia dapat memberi penjelasan dengan terang kepada

mereka. Maka Allah menyesatkan[780] siapa yang Dia kehendaki, dan memberi

petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. dan Dia-lah Tuhan yang Maha Kuasa

lagi Maha Bijaksana” QS Ibrahim : 4 (M. Quraish Shihab, 315-318 : 2012)

  

PERSEMBAHAN

Teruntuk:

1.

   Bapak dan Ibuku Tercinta Ayahanda Ngadiman dan Ibunda Jumirah 2. Kakakku Tercinta Yunda Siti Muarifah dan keluarga 3. Teman-Teman seperjuangan Jurusan Pendidikan Agama Islam Angkatan 2014

  4. Keluarga Besar Ya Bismillah IAIN Salatiga, Khususnya Mahasiswa Bidikmisi IAIN Salatiga Angkatan 2014

KATA PENGANTAR

  Bismillaahirrohmaanirrohiim Assalamualaikum wr. Wb

  Puji syukur

  alhamdulillahi robbil’alamin, penulis panjatkan kepada Allah

  Swt yang selalu memberikan taufik dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Bidang Bahasa Inggris dan Bahasa Arab Mahasiswa Bidikmisi IAIN Salatiga Angkatan 2014. Tidak lupa shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada nabi agung Muhammad SAW yang membawa umat manusia dari zaman kegelapan menuju zaman terang benderang yakni dengan ajarannya agama Islam.

  Penulisan skripsi ini pun tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada: 1.

  Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga 2. Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga 3. Siti Rukhayati, M.Ag selaku Ketua Jurusan PAI IAIN Salatiga 4. Dr. Wahyudhiana, M.M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Skripsi, yang telah membimbing dengan ikhlas, mengarahkan, dan meluangkan waktunya untuk penulis sehingga skripsi ini terselesaikan.

5. Segenap Bapak dan Ibu Dosen IAIN Salatiga, khususnya Dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan..

6. Teman-teman Mahasiswa Bidikmisi IAIN Salatiga angkatan 2014.

  7. Teman-teman setingkat dan seperjuangan yang selalu memberikan dorongan dan semangat, serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini. Penulis sepenuhnya sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, maka kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, serta para pembaca pada umumnya. Aaiin.

  Wassalamualaikum wr. Wb

  Salatiga, 12 September 2018 Penulis

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL …….……………………………………………………… i LEMBAR BERLOGO …….……………………………………..….………….. ii HALAMAN SAMPUL DALAM …………………………………………….…iii NOTA PEMBIMBING ……………………………………………………….…iv PENGESAHAN ……………………….…………………………………………v PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN …………...……………………….…vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN...........

  ..……………………………….…….vii KATA PENG

  ANTAR …………………………………………………...…..…viii DAFTAR I

  SI ………………………………………………………………..…….x DAFTAR TABEL ……………………………………………….…….….……..xii DAFTAR GAMBAR …………………………………………….….………….xiii ABSTRAK ………………………………….…………………….…………….xiv

BAB I PENDAHULUAN

  ……………………….……………………………… 1 A. Latar Belakang Masalah ………………………………..…………… 1 B. Rumusan Masalah ……………………………………………………6 C. Tujuan Penelitian ………………………….………………………… 7 D.

  Manfaat Penelitian ……………………………………………………7 E. Penegasan Istilah ……………………………………………….…… 8

  F.

  Sistematika Penulisan ……………………………………………… 11

  BAB II KAJIAN PUSTAKA

  …………………….…………………………… 14 A. Landasan Teori …………………………………………………..… 14 B. Kajian Terdahulu ……………………………………………….….. 45

  BAB III METODE PENELITIAN

  ………………………………………...… 49 A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ………………………………...…. 49 B. Lokasi Penelitian ………………………………………………...… 49 C. Sumber Data ……………………………………………………….. 50 D.

  Prosedur Pengumpulan Data ………………………………………. 51 E. Analisis Data ………………………………………….…………… 53 F. Pengecekan Keabsahan Data ………………………………………. 54 G.

  Tahap-Tahap Penelitian ……………………………………….…… 54

  BAB IV PAPARAN DATA DAN ANALISIS

  ….. …………………….......… 56 A. Paparan Data ………………………………………………..….. … 56 B. Analisis Data …………………………………………...……..…… 79

  BAB V PENUTUP

  …………………………………………………….…...…. 84 A. Kesimpulan ……………………………...……………………….… 84 B. Saran …………………………………………….…………………. 84

  DAFTAR PUSTAKA

  ……………………………………..………………….. 86

  Lampiran-Lampiran Riwayat Hidup Penulis

  

DAFTAR TABEL

Tabel

  1. Perbedaan TOEFL Like test, ITP, dan IBT ............................................. 39 2.

  Konversi Nilai ......................................................................................... 43 3. Cara Menghitung Skor TOEFL ............................................................... 43 4. Konversi Soal ........................................................................................... 44 5. Contoh Menghitung Skor TOEFL ........................................................... 45 6. Nama Mahasiswa Bidikmisi IAIN Salatiga Angkatan 2014 .................. 72 7. Daftar Pengajar Bahasa Inggris ……………………………………….... 79 8. Daftar Pengajar Bahasa Arab …………………………………………... 79

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar

  1. Unsur-Unsur Belajar ................................................................................ 27

  

ABSTRAK

  Hidayati, Ratna. 2018. Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Bahasa Inggris dan Bahasa Arab Mahasiswa Bidikmisi IAIN Salatiga Angkatan 2014.

  Skripsi, Jurusan Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr. Wahyudiana M.M.Pd.

  Kata Kunci : Bahasa Inggris, Bahasa Arab, Mahasiswa Bidikmisi

  Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui upaya yang dilakukan untuk meningkatkan presasi belajar mahasiswa Bidikmisi IAIN Salatiga angkatan 2014 serta mengetahui kendala-kendala yang dihadapi prestasi belajar bahasa Inggris dan bahasa Arab mahasiswa Bidikmisi IAIN Salatiga angkatan 2014 dalam melaksanakan program kegiatan tersebut.

  Metode yang digunakan dalam penelitian menggunakan pendekatan kualitatif Responden adalah mahasiswa Bidikmisi IAIN Salatiga angkatan 2014. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode observasi, wawanacara, dan dokumentasi. Hasil analisis data adalah upaya yang dilakukan untuk meningkatkan prestasi belajar bahasa Inggris dan bahasa Arab mahasiswa Bidikmisi IAIN Salatiga angkatan 2014 adalah dengan mengadakan pelatihan TOEFL di kampus 1 IAIN Salatiga selama satu bulan dan kursus bahasa Arab di Al Azhar Pare Kediri. Dengan adanya pelatihan dan kursus tersebut, kompetensi berbahasa Inggris dan berbahasa Arab mahasiswa Bidikmisi IAIN Salatiga meningkat. Naun, kendala yang dihadapi salah satunya adalah bahasa Inggris dan bahasa Arab bukanlah bahasa ibu Dan tidak dipakai di percakapan sehari-hari, maka sedikit sulit untuk beradaptasi antara mahasiswa yang mengambil jurusan bahasa Inggris dan Bahasa Arab dengan yang non bahasa Inggris dan non bahasa Arab.

  Hasil penelitian yang didapat menunjukkan bahwa pembelajaran bahasa Inggris dan bahasa Arab dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan dalam belajar, sehingga bahasa Inggris dan bahasa Arab sangat berpengaruh dalam dunia pendidikan. Upaya yang dilakukan adalah dengan mengadakan pelatihan TOEFL di Kampus 1 IAIN Salatiga dan kursus bahasa Arab di Al Azhar Pare Kediri.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah proses

  pengubahan sikap dari tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan, proses, perbuatan, cara mendidik (Suryani, 2012:8).Pendidikan tidak hanya didapat pada lembaga pendidikan formal maupun informal, namun juga pendidikan dari luar lembaga, seperti pendidikan dari orang tua, teman, dan lingkungan masyarakat. Mendirikan sekolah atau lembaga berbasis kompeten yang unggul merupakan salah satu faktor yang menunjang terciptanya generasi yang unggul dengan adanya visi dan misi sekolah atau lembaga pendidikan tersebut, didukung peserta didik yang benar-benar memiliki kemauan keras untuk mendapatkan pendidikan yang lebih yang lebih tinggi.

  Teknologi yang semakin canggih mendukung kemajuan pendidikan yang memudahkan orang untuk mendapatkan pengetahuan dari mana saja. Berbeda dengan keadaan di masa lalu, pendidikan masih sulit untuk dijangkau. Ditambah dengan fasilitas dan sarana prasarana yang kurang memadai. Sekolah atau lembaga pendidikan tidak banyak berdiri di daerah-daerah pedesaan, atau hanya di daerah tertentu. Menurut Baharuddin (2010:217) kesuksesan pendidikan terletak pada kurikulum. Kurikulum yang diterapkan harus relevan dengan kebutuhan anak didik dan tuntutan orang tua. Selain itu, sekolah harus menampilkan ciri khas yang mampu menarik minat masyarakat, juga yang paling utama, sekolah mampu memastikan bahwa sekolah tersebut benar-benar mempunyai kelebihan dalam berbagai hal.

  Pendidikan adalah upaya manusia untuk memanusiakan manusia, pada dasarnya adalah untuk mengembangkan kemampuan dan potensi manusia sehingga bisa hidup layak, baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota masyarakat. Pendidikan adalah proses sosialisasi untuk mencapai kompetensi pribadi dan sosial sebagai dasar untuk mengembangkan potensi dirinya sesuai dengan kapasitas yang dimilikinya. Pendidikan merupakan proses belajar yang dapat menghasilkan perubahan tingkah laku yang diharapkan. Setelah anak dilahirkan mulai terjadi proses belajar pada diri anak dan hasil yang diperoleh adalah kemampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan dan pemenuhan kebutuhan. Pendidikan membantu agar proses itu berlangsung secara berdaya guna dan berhasil guna. Maka dari itu anak dididik sejak dini, serta membutuhkan pendidikan untuk menyiapkan diri menatap masa depan sehingga manusia dewasa yang berkualitas (Siti Farikha, 2015:239).

  Hakekat dari fungsi dan tujuan pendidikan nasional sebenarnya, setidak-tidaknya menurut Benyamin Bloom apa yang disebut dengan domain kognitif, domain afektif, dan domain psikomotorik. Ketiga domain inilah sebenarnya kunci dari keberhasilan pendidikan seperti apa yang tersirat dan tersurat dalam sistem pendidikan nasional.

  Salah satu upaya yang dilakukan untuk memajukan pendidikan adalah dengan melakukan peningkatan prestasi belajar dalam bidang bahasa.. Prestasi dapat berarti hasil pencapaian dalam proses melakukan sesuatu. Kemampuan manusia untuk belajar merupakan karakteristik penting yang membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya. Belajar mempunyai keuntungan, baik bagi individu, kemampuan belajar secara terus menerus bisa semakin meningkatkan kualitas hidupnya.

  Sedangkan bagi masyarakat, belajar berperan penting dalam mentransmisikan budaya dan pengetahuan dari generasi ke generasi.

  Secara formal, belajar dilakukan di lembaga pendidikan, baik tingkat sekolah dasar, sekolah tingkat pertama, sekolah tingkat atas, dan perpendidikan tinggi. Proses belajar juga bisa dilakukan di tempat kursus, pelatihan, dan aktivitas pendidikan lainnya yang luas dan tak terbatas.

  Dalam konteks yang lebih besar, belajar tidak hanya dilakukan di lembaga formal, melainkan juga bisa dilakukan di mana saja (Heri Rahyubi, 2014:1).

  Menurut Margaret E. Bell Gredler (1994:1), belajar adalah proses orang memperoleh kecakapan, ketrampilan, dan sikap. Belajar dimulai dalam masa kecil ketika bayi memperoleh sejumlah kecil ketrampilan yang sederhana, seperti memegang botol dan mengenal ibunya.selama masa kanak-kanak dan masa remaja, diperoleh sejumlah sikap, nilai, dan ketrampilan hubungan sosial, demikian pula diperoleh kecakapan dalam berbagai mata ajaran sekolah. Dalam usia dewasa, orang diharapkan telah mahir mengerjakan tugas-tugas pekerjaan tertentu dan ketrampilan fungsional yang lain. Maka, prestasi belajar dapat diartikan sebagai pencapaian keberhasilan dalam pembelajaran atau pendidikan yang hendak dicapai.

  Sadar atau tidak sadar, tujuan seorang pendidik adalah untuk atau memandaikan peserta didik. Tentunya dalam mendidik

  memintarkan

  bahasa merupakan salah satu hal yang harus digunakan karena bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan untuk berinteraksi pendidik dengan peserta didik. Penggunaan bahasa yang saling dipahami antara pendidik dan peserta didik akan membantu terselenggaranya proses belajar mengajar yang baik.

  Salah satu bahasa yang sangat penting yang digunakan dalam dunia pendidikan adalah bahasa Inggris. Bahasa Inggris menjadi salah satu bahasa internasional, yaitu bahasa yang diakui sebagai bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi di dunia internasional. Di Indonesia bahasa Inggris bukanlah bahasa utama. Tetapi, bahasa Inggris bukanlah bahasa yang asing lagi di telinga masyarakat Indonesia. Banyak turis asing dari berbagai belahan dunia datang ke Indonesia bahkan bukan hanya orang-orang yang berbahasa Inggris saja, tetapi masih banyak lagi. Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional, oleh karena itu bahasa Inggris menjadi salah satu pendidikan yang harus dipelajari untuk bersaing di dunia internasional kelak. Bahasa Inggris merupakan salah satu kunci untuk menguasai dunia. Tidak hanya bahasa Inggris saja, bahasa Arab pun juga sama pentingnya bahasa Arab sekarang bukanlah menjadi bahasa yang asing lagi, apalagi kita sebagai umat muslim tentulah dekat dengan bahasa Arab. Meskipun bukan bahasa yang digunakan sehari-hari, namun bahasa Arab bagi umat muslim tentu sja dipakai dalam beribadah sehari- hari, seper ti bacaan dalam sholat, membaca Al Qur’an, dan lain-lain.

  Sebagai mahasiswa Bidikmisi IAIN Salatiga, bahasa merupakan salah satu faktor pendukung untuk mencapai tujuan meningkatkan prestasi belajar bahasa Inggris dan bahasa Arab. Namun, sebagian besar mahasiswa Bidikmisi IAIN Salatiga angkatan 2014 bukan berasal dari jurusan bahasa Inggris dan bahasa Arab, maka harus diadakan pelatihan dan kursus untuk meningkatkan kemampuan berbahasa. Dari alasan tersebut penulis termotivasi untuk meneliti tentang prestasi belajar Mahasiswa Bidikmisi angkatan 2014 yang berlokasi di IAIN Salatiga.

  Adapun pemilihan lokasi di IAIN Salatiga pada mahasiswa Bidikmisi angkatan 2014 dikarenakan mahasiswa Bidikmisi di IAIN Salatiga dalam meningkatkan prestasi hasil belajar tidak hanya dituntut untuk mempertahankan prestasi di bidang akademik dan non akademik saja, namun juga diarahkan untuk memiliki program kegiatan yang menunjang prestasi hasil belajar yang diadakan setiap semester sesuai program kegiatan yang sudah disepakati pada setiap angkatan yang kemudian dilaksanakan bersama-sama. Diharapkan dengan adanya kegiatan tersebut dapat menunjang tingkat prestasi belajar mahasiswa Bidikmisi angkatan

  2014. Salah satunya yaitu dalam pelatihan TOEFL dan kursus bahasa Arab.

  Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengangkatnya sebagai bahan meneliti, guna menyusun skripsi dengan judul

  “UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BIDANG BAHASA

  INGGRIS DAN BAHASA ARAB MAHASISWA BIDIKMISI IAIN SALATIGA ANGKATAN 2014” B. Rumusan Masalah

  Rumusan masalah merupakan inti dari latar belakang, artinya permasalahan yang diungkapkan dideskripsikan dalam latar belakang tentang permasalahan yang terjadi menjadi rumusan masalah yang hendak diketahui lebih lanjut oleh peneliti. Rumusan masalah yang sudah ditentukan, kemudian disusun menjadi sejumlah pertanyaan-pertanyaan penting untuk memperoleh jawaban atas permasalahan yang ada dalam latar belakang (Maslikhah, 2013). Adapun rumusan masalah yang dapat ditarik berdasarkan latar belakang masalah di atas adalah:

  1. Bagaimana upaya meningkatkan prestasi belajar bahasa Inggris dan bahasa Arab mahasiswa Bidikmisi IAIN Salatiga angkatan 2014?

  2. Apa saja kendala yang dihadapi dalam upaya meningkatkan prestasi belajar bahasa Inggris dan bahasa Arab mahasiswa Bidikmisi IAIN Salatiga angkatan 2014?

C. Tujuan Penelitian

  Dalam melakukan penelitian ini, penulis merumuskan tujuan yang akan dicapai, yaitu:

  1. Mengetahui upaya yang dilakukan untuk meningkatkan presasi belajar bahasa Inggris dan bahasa Arab mahasiswa Bidikmisi IAIN Salatiga angkatan 2014.

2. Mengetahui kendala-kendala yang dihadapi prestasi belajar bahasa

  Inggris dan bahasa Arab mahasiswa Bidikmisi IAIN Salatiga angkatan 2014 dalam melaksanakan kegiatan tersebut.

D. Kegunaan Penelitian

  Penulis berharap dengan dilaksanakannya penelitian ini dapat memiliki 2 kegunaan, di antaranya adalah sebagai berikut:

  1. Manfaat Teoritis Setelah melaksanakan penelitian ini, diharapkan dapat memperluas khazanah pengetahuan tentang peningkatan prestasi hasil belajar mahasiswa pada umumnya dan juga mahasiswa penerima Beasiswa pada khususnya.

  2. Manfaat Praktis a.

  Bagi Mahasiswa, agar dapat memberikan gambaran umum tentang bagaimana upaya untuk meningkatkan prestasi belajar bahasa Inggris dan juga pengaruh tingkat tinggi rendahnya prestasi belajar bahasa Inggris. b.

  Bagi peneliti, agar dapat menambah wawasan maupun pengetahuan serta untuk bekal meningkatkan prestasi peneliti yang nantinya dapat memberikan manfaat kepada orang lain.

E. Penegasan Istilah

  Agar tidak menjadi kesalahpahaman pengertian dalam judul skripsi ini, penulis perlu memberikan penegasan terhadap istilah yang digunakan dala judul di atas, antara lain sebagai berikut : 1.

   Prestasi

  Prestasi berarti hasil pencapaian dalam proses melakukan sesuatu. Menurut I.L Pasaribu dan B. Simanjuntak (1938:91) menyatakan bahwa “prestasi adalah isi dan kapasitas seseorang. Maksudnya adalah hasil yang diperoleh seseorang setelah mengikuti kegiatan. Ini bisa ditentukan dengan memberikan tes akhir pada kegiatan tersebut “.

  Prestasi merupakan pencapaian akhir yang menjadi tolok ukur tingkat keberhasilan suatu kegiatan atau pembelajaran, apakah suatu proses yang telah dilaksanakan mencapai keberhasilan atau tidak. Prestasi seseorang dalam belajar di lembaga-lembaga pendidikan formal, biasanya diukur melalui tes pada setiap akhir pembelajaran. Di mana skor atau nilai menjadi pedoman apakah proses pembelajaran tersebut mencapai keberhasilan atau tidak. Masyarakat pada umumnya menilai bahwa prestasi seseorang diukur dari keberhasilan seseorang mencapai sesuatu. Prestasi yang membanggakan akan mendapatkan pujian dan mendapat tempat di masyarakat. Sebaliknya, prestasi yang kurang atau biasa justru tidak akan diperhatikan oleh masyarakat.

  Dengan mengetahui hasil belajar bisa dijadikan sebagai alat motivasi yang akan mendorong anak didik terdorong untuk belajar lebih giat.

  Apabila hasil belajar tersebut mengalami kemajuan, anak didik akan berusaha mempertahankan dan meningkatkan intensitas belajarnya guna mendapatkan prestasi belajar yang lebih baik di kemudian hari. Bagi anak didik, besar kecilnya nilai sebuah prestasi belajar akan mempengaruhi tingkat kesadaran intensitas belajar pada anak didik. Dengan kata lain, apabila nilai prestasi belajar rendah, maka anak didik akan berusaha untuk memperbaiki dengan giat belajar. Begitu pula apabila nilai prestasi belajar baik, maka anak didik akan berusaha mempertahankan dan meningkatkan guna menjadi lebih baik (Psikologi Belajar, 2011:163).

2. Belajar

  Belajar merupakan proses hidup yang sadar atau tidak harus dijalani semua manusia untuk mencapai berbagai macam kompetensi, pengetahuan, ketrampilan, dan sikap. Kemampuan manusia untuk belajar merupakan karakteristik penting yang membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya. Belajar mempunyai keuntungan, baik bagi individu maupun masyarakat (Teori-Teori Belajar dan Aplikasi Pembelajaran, 2014:1). Menurut Syaiful Bahri Djamarah, (2011:12) belajar adalah suatu kata yang sudah akrab dengan semua lapisan masyarakat. Bagi para pelajar kata “belajar” merupakan kata yang tidak asing lagi. Bahkan sudah merupakan bagian dari yang tak terpisahkan dari semua kegiatan mereka dalam menuntut ilmu di lembaga formal. Belajar merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan pengetahuan, dengan kata lain suatu proses dari tidak tahu menjadi tahu.

  Menurut Moh. Uzer Usman dkk (1993:4), belajar dapat diartikan sebagai perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dengan individu dan individu dengan lingkungannya sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan lingkungannya. Belajar tidak hanya didapat dari lembaga pendidikan formal saja, namun juga dalam lingkungan keluarga dan juga lingkungan masyarakat juga.

3. Bahasa Inggris Bahasa Inggris terdiri dari dua suku kata, yaitu bahasa dan inggris.

  Dalam wacana linguistik, bahasa merupakan sistem simbol bunyi bermakna dan berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap), yang bersifat arbitrer dan konvensional, yang dipakai sebagai alat berkomunikasi oleh sekelompok manusia untuk melahirkan pikiran dan perasaan (Kuasailah Dunia Dengan Bahasa: Memahami Pokok-Pokok Ilmu Bahasa, 2012:11).

  Sedangkan inggris merupakan salah satu negara di Eropa. Naun dalam hal ini bukanlah negara yang akan dibahas, melainkan bahasa dan inggris akan digabungkan menjadi satu kalimat yaitu bahasa Inggris agar mudah dimengerti. Bahasa Inggris merupakan salah satu bahasa internasional, yaitu bahasa yang digunakan untuk berinteraksi semua kalangan di dunia internasional. Bahasa Inggris memudahkan orang-orang untuk berinteraksi bukan hanya dengan satu negara, bahkan seluruh negara di dunia.

4. Bahasa Arab

  Bahasa Arab adalah bahasa Al Qur’an. Bahasa Arab digunakan sebagai bahasa utama negara-negara yang berada di timur tengah. Selain itu, bahasa Arab erupakan sarana komunikasi dalam pengembangan dunia pariwisata dan bisnis. Dengan mempelajari bahasa Arab

  , maka pemahaman dan peningkatan membaca Al Qur’an akan menjadi lebih baik. Tidak hanya dala Al Qur’an saja, namun dala hadist maupun buku-buku tentang keislaman juga mengandung unsur kebahasaaraban juga. Pada dasarnya, sumber ilmu pengetahuan bers umber juga dari Al Qur’an. Dengan menguasai bahasa Arab, diharapkan juga dapat menguasai ilmu=ilmu yang terdapat juga dalam Al Qur’an, hadist, dan ilmu-ilmu penegtahuan yang terkandung di dala Al Qur’an (Bahasa Arab untuk Kelas I MI, 2008/;1).

F. Sistematika Penulisan

  Sistematika penulisan skripsi ini dibuat untuk memudahkan pembaca memahami pembahasan dan penjelasan yang dibuat oleh peneliti yang terdiri atas beberapa bab. Sistematika penulisan skripsi ini dibuat sesuai dengan Pedoman Penulisan Skripsi IAIN Salatiga tahun akademik 2016/2017. Adapun sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Bab I Pendahuluan Pada bab ini dijelaskan tentang rumusan masalah dan juga maksud serta tujuan penelitian ini dilakukan tentang upaya peningkatan prestasi belajar. Pada bab ini meliputi latar belakang penelitian, fokus penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, penegasan istilah, kajian penelitian terdahulu, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

  2. Bab II Kajian Pustaka Pada bab ini menjelaskan tentang teori-teori yang relevan yang dipakai untuk memperkuat penelitian ini. Kajian teori digunakan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan kenyataan di lapangan. Teori yang diuraikan dalam bagian ini adalah teori yang berhubungan dengan prestasi belajar, seperti upaya peningkatan dan juga kendala dalam upaya peningkatan tersebut.

  3. Bab III Paparan Data dan Temuan Hasil Penelitian Uraian ini terdiri atas paparan data yang disajikan dengan topik sesuai dengan pertanyaan-pertanyaan penelitian dan hasil analisis data. Paparan data tersebut diperoleh dari pengamatan (apa yang terjadi) dan/atau hasil wawancara serta deskripsi lainnya seperti data dokumen baik tertulis maupun berupa digital dan suara.

  4. Bab IV Pembahasan

  Bab ini memuat tentang gagasan peneliti, posisi temuan/teori terhadap teori dan temuan-temuan yang dilakukan sebelumnya, serta penjelasan dari temuan/teori yang diungkap dari lapangan mengenai upaya peningkatan prestasi belajar.

  5. Bab V Penutup Penutup memuat kesimpulan, tindak lanjut, penelitian, dan saran atau rekomendasi yang diajukan.

  6. Lampiran-Lampiran Berisi data-data atau dokumen lain yang juga berasal dari hasil wawancara dan pengumpulan data studi dokumentasi.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. Prestasi a. Pengertian Prestasi Kata prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu

  “prestatie”,

  kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti “hasil usaha” dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia dikemukakan bahwa kata “prestasi” berarti hasil yang telah dicapai (Abdul Rohim, 2011:12). Prestasi belajar yang dicapai seseorang merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri (faktor internal) maupun dari luar diri (faktor eksternal) individu. Pengenalan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar penting sekali artinya dalam rangka membantu peserta didik dalam mencapai prestasi belajar yang sebaik-baiknya. Yang tergolong faktor internal adalah: 1.

  Faktor jasmaniah (fisiologi) baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh. Yang termasuk faktor ini misalnya penglihatan, pendengaran, struktur tubuh, dan sebagainya yang berhubungan dengan jasmani seseorang.

  2. Faktor-faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh terdiri atas: a)

  Faktor intelektual yang meliputi: b) Faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat.

  c) Faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang telah dimiliki.

3. Faktor kematangan fisik maupun psikis.

  Yang tergolong fator eksternnal adalah:

  a) Faktor sosial yang terdiri atas:

  1) Lingkungan keluarga

  2) Lingkungan sekolah

  3) Lingkungan masyarakat

  4) Lingkungan kelompok

  b) Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian.

  c) Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar, iklim.

4. Faktor lingkungan spiritual atau kemananan (Abu Ahmadi & Widodo Supriyono, 2004:138).

b. Tes Sebagai Pengukur Prestasi

  Sebagaimana ditunjukkan oleh namanya, tes prestasi bertujuan untuk mengukur prestasi atau hasil yang dicapai oleh peserta didik dalam belajar. Dalam pendidikan formal, pentingnya pengukuran prestasi belajar tidaklah disangsikan lagi. Sebagaimana diketahui, proses pendidikan formal adalah suatu proses yang kompleks yang memerlukan waktu, dana, dan usaha kerjasama berbagai pihak. Berbagai faktor dan aspek terlibat dalam proses pendidikan secara keseluruhan. Tidak ada pendidikan yang secara sendirinya berhasil mencapai tujuan yang digariskan tanpa interaksi berbagai faktor pendukung yang ada dalam sistim pendidikan tersebut. Betapa jelasnya pun suatu tujuan pendidikan telah digariskan, tanpa usaha pengukuran maka akan mustahil hasilnya dapat diketahui. Tidaklah layak untuk menyatakan adanya suatu kemajuan atau keberhasilan program pendidikan tanpa memberikan bukti peningkatan atau pencapaian yang diperoleh. Bukti peningkatan atau pencapaian inilah yang harus diambil dari pengukuran prestasi secara terencana (Saifudin Azwar, 1987:11).

c. Prinsip Dasar Pengukuran Prestasi

  Seperti telah dikemukakan, hasil tes prestasi menjadi salah satu inforasi utama dala pengmbilan keputusan-keputusan pendidikan. Informasi yang diperoleh dari tes prestasi dapat berupa informasi yang terpercaya tetapi dapat pula berupa informasi yang tidak tepat, tergantung pada sejauhmana tes yang digunakan merupakan tes yang layak. Suatu tes prestasi yang baik tentulah didasari oleh prinsip-prinsip pengukuran yang jelas sehingga dapat menjadi alat yang positif dalam proses belajar mengajar. Norman E. Gronlund (1997) dalam bukunya mengenai penyusunan tes prestasi merumuskan beberapa prinsip dasar dalam pengukuran prestasi sebagai berikut: a.

  Tes prestasi harus mengukur asil belajar yang telah dibatasi secara jelas sesuai dengan tujuan instruksional.

  b.

  Tes prestasi harus mengukur suatu sampel yang representatif dari hasil belajar dan dari materi yang dicakup oleh program instruksi atau pengajaran.

  c.

  Tes prestasi harus berisi item-item dengan tipe yang paling cocok guna mengukur hasil belajar yang diinginkan.

  d.

  Tes prestasi harus dirancang agar cocok dengan tujuan penggunaan hasilnya.

  e.

  Tes prestasi harus dibuat sereliable mungkin dan kemudian harus ditafsirkan hasilnya dengan hati-hati.

  f.

  Tes prestasi harus digunakan untuk meningkatkan belajar para siswa(Saifuddin Azwar, 1987:15-19).

2. Belajar a. Pengertian Belajar

  Belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap yang terjadi karena latihan dan pengalaman. Dengan kata yang lebih rinci belajar adalah suatu aktivitas atau usaha yang disengaja. Aktivitas tersebut menghasilkan perubahan, berupa sesuatu yang baru baik yang segera Nampak atau tersembunyi tetapi juga hanya berupa penyempurnaan terhadap sesuatu yang pernah dipelajari. Perubahan-perubahan itu meliputi perubahan ketrampilan jasmani, kecepatan perseptual, isi ingatan, abilitas berpikir, sikap terhadap nilai-nilai dan inhibisi serta lain-lain fungsi jiwa (perubahan yang berkenaan dengan aspek psikis dan fisik). Perubahan tersebut relatif bersifat konstan. Jenis belajar yang berkenaan dengan psikis adalah pengetahuan dan pemahaman serta sikap atau nilai (norma) yang juga mengandung nilai atau norma religious, sosial, dan nilai- nilai lain yang berlaku di mana individu hidup baik yang tertulis atau tidak tertulis (Ismail, 2001:34).

  Belajar merupakan proses dari perkembangan hidup manusia. Dengan belajar, manusia melakukan perubahan- perubahan kualitatif individu sehingga tingkah lakunya berkembang. Semua aktivitas dan prestasi hidup tidak lain adalah hasil dari belajar. Kita pun hidup menurut hidup dan bekerja menurut apa yang telah kita pelajari. Belajar itu bukan sekedar pengalaman. Belajar adalah sebuah proses, dan bukan suatu hasil. Karena itu, belajar berlangsung secara aktif dan integratif dengan menggunakan berbagai bentuk perbuatan untuk mencapaisuatu tujuan. Proses belajar itu berbeda dengan proses kematangan. Kematangan adalah proses di mana tingkah laku dimodifikasi sebagai akibat dari pertumbuhan dan perkembangan struktur serta fungsi-fungsi jasmani. Dengan demikian tidak setiap perubahan

  Pengertian belajar dapat didefinisikan sebagai berikut: “Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan”. Perubahan yang terjadi dalam diri individu banyak sekali baik sifat maupun jenisnya, karena itu sudah tentu tidak setiap perubahan dalam diri individu merupakan perubahan dalam arti belajar (Abu Ahmadi & Widodo Supriyono, 2004:127).

  b. Hakikat Belajar

  Hakikat proses belajar bertitik tolak dari suatu konsep bahwa belajar merupakan perubahan perbuatan melalui aktivitas, praktik, dan pengalaman. Dua faktor utama yang menentukan proses belajar adalah hereditas dan lingkungan. Hereditas adalah bawaan sejak lahir seperti bekat, abilitas, dan intelegensi, sedangkan aspek lingkungan yang paling berpengaruh adalah orang dewasa sebagai unsur manusia yang menciptakan lingkungan, yakni pendidik dan orang tua. Faktor lainnya ialah aspek jasmaniah seperti penglihatan, pendengaran, biokimia, susunan saraf, dan respons individu terhadap perangsang dengan berbagai kekuatan dan tujuannya (Oemar Hamalik, 2014:55).

  c. Kategori Belajar

  1) Ketrampilan Sensomotor

  Ketrampilan sensomotor adalah tindakan-tindakan yang bersifat otomatis sehingga kegiatan lain yang telah dipelajari dapat dilaksanakan secara simultan tanpa saling mengganggu.

  2) Belajar Konseptual

  Belajar konseptual adalah gambaran mental secara umum dan abstrak tentang situasi-situasi atau kondisi-kondisi.

  3) Cita-Cita dan Sikap

  Belajar tentang cita-cita dan sikap yang sedang diteliti dengan penuh perhatian. Suatu masalah dunia yang besar adalah sulitnya orang-orang dari kebudayaan yang berbeda memiliki saling pengertian antara satu dengan yang lainnya.

  4) Belajar Memecahkan Masalah

  Pemecahan asalah dipandang oleh beberapa ahli sebagai tipe yang tertinggi dari belajar karena respons tidak bergantung hanya pada asosiasi masa lalu dan pengkodisian, tetapi bergantung pada kemampuan manipulasi ide-ide yang bastrak, menggunakan aspek-aspek dan perubahan-perubahan dari belajar terdahulu, melihat perbedaan-perbedaan yang kecil, dan memproyeksikan diri sendiri ke masa yang akan datang (Oemar Hamalik, 2014:47).

d. Ciri-Ciri Belajar

  Jika hakikat belajar adalah perubahan tingkah laku, maka ada beberapa perubahan tertentu yang dimasukkan ke dalam ciri-ciri belajar, di antaranya adalah sebagai berikut.

  a.

  Perubahan yang terjadi secara sadar.

  b.

  Perubahan dalam belajar bersifat fungsional. c.

  Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif.

  d.

  Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara.

  e.

  Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah.

  f.

  Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku (Syaiful Bahri Djamarah, 2011:15).

e. Prinsip-Prinsip Belajar

  Adapun prinsip-prinsip dari belajar menurut Oemar Hamalik (2014:54) adalah sebagai berikut.

  a.

  Belajar senantiasa bertujuan yang berkenaan dengan pengembangan perilaku peserta (Oemar Hamalik, 2014:173).

  b.

  Belajar didasarkan atas kebutuhan dan motivasi tertentu (Oemar Hamalik, 2014:173).

  c.

  Belajar dilaksanakan dengan latihan daya-daya, membentuk hubungan asosiasi, dan melalui penguatan.

  d.

  Belajar bersifat keseluruhan yang menitikberatkan pemahaman berpikir kritis, dan reorganisasi pengalaman (Oemar Hamalik, 2014:161).

  e.

  Belajar membutuhkan bimbingan, baik secara langsung oleh pendidik maupun secara tak langsung melalui bantuan pengalaman pengganti (Oemar Hamalik, 2014:195).

  f.

  Belajar dipengaruhi oleh faktor dari dalam diri individu dan faktor dari luar diri individu. g.

  Belajar sering dihadapkan kepada masalah dan kesulitan yang perlu dipecahkan. Setiap individu memang tida ada yang sama.

  Perbedaan individual itu pulalah yang menyebabkan perbedaan tingkah laku belajar di kalangan anak didik.

  h.

  Hasil belajar dapat ditransfer ke dalam situasi lainbelajar (Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, 2004:77).

3. Bahasa Inggris (TOEFL ITP)

  Dalam wacana linguistik, bahasa merupakan sistem simbol bunyi bermakna dan berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap), yang bersifat arbitrer dan konvensional, yang dipakai sebagai alat berkomunikasi oleh sekelompok manusia untuk melahirkan pikiran dan perasaan. Bahasa merupakan sesuatu yang maujud atau entitas yang berwujud kata, frasa, kalimat, alinea, wacana, atau satuan lingual lain yang lebih kecil, mula-mula ialah dengan cara diucapkan. Dengan demikian, bahasa dikenal karena terdengarkan (Kuasailah Dunia dengan Bahasa : Memahami Ilmu-Ilmu Pokok Bahasa, :11). Bahasa Inggris merupakan salah satu bahasa internasional, karena itu kemampuan berbahasa Inggris yang baik adalah salah satu faktor yang mendukung peningkatan prestasi belajar. Salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan prestasi belajar dalam berbahasa Inggris adalah TOEFL.

a. Sejarah TOEFL

  TOEFL atau Test of English as a Foreign Language adalah sebuah tes untuk menguji kecakapan berbahasa Inggris bagi seseorang yang berbahasa ibunya bukan bahasa Inggris. Tes TOEFL pada awalnya dikembangkan oleh Center for Applied Linguistics di Stanford University yang dipimpin oleh Prof. Dr.