PROGRAM PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA BIDIKMISI IAIN SALATIGA (STUDI PADA MAHASISWA FTIK ANGKATAN 2014)

  

PROGRAM PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR

MAHASISWA BIDIKMISI IAIN SALATIGA

(STUDI PADA MAHASISWA FTIK ANGKATAN 2014)

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam

  

Oleh:

Cilviana Puji Septiarini

NIM: 11114247

PPROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2018

  

PROGRAM PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR

MAHASISWA BIDIKMISI IAIN SALATIGA

(STUDI PADA MAHASISWA FTIK ANGKATAN 2014)

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam

  

Oleh:

Cilviana Puji Septiarini

NIM: 11114247

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2018

PERSETUJUAN PEMBIMBING

  Dra. Maryatin, M.Pd.

  

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“Dimanapun engkau berada, selalulah menjadi yang terbaik dan berikan yang

terbaik dari yang bisa kau berikan.” – B.J. Habibie

“Manusia adalah miniatur Alam Semesta. Lebih luas dari cacian. Lebih besar dari

pujian. Salam.” – Pidi Baiq

  PERSEMBAHAN

  Dengan mengucapkan Bismillahirrohmanirrohim, karya sederhana ini saya persembahkan untuk:

  1. Babe dan Mae yang senantiasa mendoakan, memberi cinta, nasihat, dan dorongan tiada putus.

  2. Adik-Adikku, Danang dan Arung yang selalu mampu meraut motivasi dan menggores warna kanvas sehari-hari.

  3. Mbah Putri dan Mbah Mae yang selalu mendoakan keselamatan dan kelancaran bagi pendidikan dan kehidupan kedepannya.

  4. Anita, Dani, Shinta, Dian, Dwi, Dini, dan semua saudara yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, atas rasa, cerita, pengalaman, inspirasi, dan kenangan yang sungguh luar biasa di luar kehidupan kampus.

  5. Semua kawan yang telah hadir di kehidupan saya tanpa terkecuali, yang mengukir sebentuk cerita dan menggoreskan bermacam warna dikehidupan.

KATA PENGANTAR

  Bismillahirrohmanirrohim

  Puji syukur kehadirat Allah Swt. yang memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Program Peningkatan Prestasi Belajar Mahasiswa Bidikmisi IAIN Salatiga (Studi pada Mahasiswa FTIK Angkatan 2014)

  ”. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad Saw., beserta keluarga, sahabat, dan pengikutnya sampai akhir zaman.

  Penulisan skripsi ini pun tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.

  Oleh sebab itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:

  1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga yang bertanggungjawab terhadap penyelenggaraan pendidikan di IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga yang telah memberikan pelayanan dan fasilitas selama studi.

  3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.

  4. Dra. Maryatin, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran serta dengan sabar membimbing dan memberi motivasi hingga terselesaikannya penulisan skripsi ini.

  5. Ibu Dr. Muna Erawati, M.Si., selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing dengan iklas, mengarahkan, dan memperhatikan perkembangan akademik penulis.

  6. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Agama Islam yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan, sehingga penulis dapat menyelesaikan jenjang pendidikan S1.

  7. Seluruh staf karyawan IAIN Salatiga yang telah memberikan kemudahan pelayanan akademik.

  8. Staf Sub Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerjasama yang telah memberikan dukungan dalam penelitian ini.

  9. Mahasiswa Bidikmisi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan angkatan 2014 yang telah memberi dukungan dalam proses penelitian ini.

  10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi sempurnanya skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi banyak pihak.

  Salatiga, 18 Juli 2018 Penulis

  

ABSTRAK

Septiarini, Cilviana Puji. 2018. Program Peningkatan Prestasi Belajar

Mahasiswa Bidikmisi IAIN Salatiga (Studi pada Mahasiswa FTIK Angkatan 2014). Skripsi, Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan

  Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dra. Maryatin, M.Pd.

  Kata Kunci: Prestasi Belajar, Mahasiswa Bidikmisi, IAIN Salatiga.

  Program beasiswa bidikmisi merupakan salah satu program beasiswa yang diusung oleh pemerintah Indonesia untuk mengatasi masalah berkaitan dengan Angka Partisipasi Kasar (APK) Indonesia yang masih tergolong rendah. Program beasiswa bidikmisi ini diperuntukkan bagi mereka yang memiliki potensi akademik baik namun tidak mampu secara ekonomi. IAIN Salatiga merupakan salah satu Perguruan Tinggi yang ditunjuk oleh pemerintah sebagai Perguruan Tinggi Penyelenggara Program Beasiswa Bidikmisi. Maka, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja program kegiatan untuk meningkatkan prestasi belajar Mahasiswa Bidikmisi di IAIN Salatiga,

  Dalam melaksanakan penelitian, peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan. Data yang digunakan berupa data primer dan data sekunder dengan metode pengumpulan data wawancara dan dokumentasi. Dalam proses pengecekkan data, peneliti menggunakan metode trianggulasi data atau dengan cara melakukan member checking kepada Mahasiswa Bidikmisi dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang telah diberikan oleh pemberi data awal.

  Berdasarkan analisis data didapatkan kesimpulan bahwa program kegiatan untuk meningkatkan prestasi belajar Mahasiswa Bidikmisi di IAIN Salatiga adalah sebagai berikut: (1) Program Wajib Pesantren; (2) Program Penunjang Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) berupa: Pelatihan Karya Tulis Ilmiah, Pelatihan Desain Grafis, Pelatihan Penulisan Proposal Penelitian; (3) Program Pengembangan Bahasa Arab dan Bahasa Inggris di Pare; (4) Program Pelatihan TOEFL ITP; (5) Program Pelatihan KMD dan KML; dan (6) Program Enterpreneurship dan Scholarship dalam wadah seminar.

  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................

  HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ........................................................ MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................... KATA PENGANTAR ...................................................................................... ABSTRAK .................................................................................................... DAFTAR ISI .................................................................................................... DAFTAR TABEL ............................................................................................ DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................

  I II

  III

  IV V

  VI VIII

  IX XI

  XII

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1 B. Fokus Penelitian ....................................................................... 5 C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 5 D. Kegunaan Penelitian ................................................................. 5 E. Sistematika Penulisan ............................................................... 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Program Beasiswa Bidikmisi .................................................... 9 B. Pengertian Mahasiswa Bidikmisi .............................................. C. Teori Kebutuhan Berprestasi ................................................... D. Prestasi Belajar .........................................................................

  14

  14

  17

  BAB III METODE PENELITIAN A.

  27 Pendekatan dan Jenis Penelitian ................................................

  B.

  27 Lokasi Penelitian ......................................................................

  C.

  28 Sumber Data .............................................................................

  D.

  29 Prosedur Pengumpulan Data .....................................................

  E.

  30 Analisis Data .............................................................................

  F.

  32 Pengecekkan Keabsahan Temuan .............................................

  G.

  33 Tahap-Tahap Penelitian ...........................................................

  BAB IV PAPARAN DATA DAN ANALISIS DATA A.

  35 Paparan Data . .........................................................................

  1.

  35 Gambaran Singkat IAIN Salatiga ......................................

  2.

  38 Temuan Data .......................................................................

  B.

  47 Analisis Data .............................................................................

  BAB V PENUTUP A.

  57 Simpulan ...............................................................................

  B.

  57 Saran .........................................................................................

  DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................

  59 LAMPIRAN ....................................................................................................

  62

  DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Daftar Fakultas dan Pascasarjana serta Program Studi

  IAIN Salatiga .................................................................................. 37

Tabel 4.2 Daftar Nama Mahasiswa Bidikmisi FTIK Angkatan 2014 ............. 38

  

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1. Lembar Permohonan Izin Penelitian .............................................63 Lampiran 2. Daftar Nama Mahasiswa Bidikmisi Angkatan 2014-2017 .............64 Lampiran 3. Pedoman Wawancara ....................................................................76 Lampiran 4. Hasil Wawancara ...........................................................................77 Lampiran 5. Dokumentasi ..................................................................................90 Lampiran 6. Lembar Konsultasi Skripsi ............................................................92 Lampiran 7. Daftar Nilai Satuan Kredit Kegiatan ............................................94 Lampiran 8. Daftar Riwayat Hidup ....................................................................98

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan aspek penting bagi kehidupan manusia. Setiap

  bentuk pendidikan pasti mengarahkan manusia untuk membentuk pola-pola yang bersifat positif, baik pola dalam berpikir, berperilaku, berakhlak, ataupun yang lainnya. Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 (1), pendidikan didefinisikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara (2008: 2). Dengan demikian, melalui pendidikan inilah manusia diarahkan untuk membentuk diri agar dapat mengaktualisasikan diri di kehidupan masyarakat dan diharapkan mampu membentuk pola-pola kehidupan ke arah yang lebih baik.

  Perguruan tinggi sebagai salah satu wadah pendidikan di Indonesia menempati posisi penting dalam pembentukan pola kehidupan dan kualitas hidup manusia yang bersistem pendidikan tinggi. Dengan kata lain, perguruan tinggi dianggap memiliki peran strategis dalam mempersiapkan generasi penerus bangsa sekaligus sebagai agen perubahan bangsa. Memasuki dunia perguruan tinggi berarti melibatkan diri dalam situasi hidup dan situasi akademis yang secara fundamental berbeda dengan sekolah menegah. Oleh sebab itu, seorang mahasiswa dituntut lebih mandiri dan memiliki pola pikir yang berbeda serta kecerdasan yang lebih agar mampu menghadapi masalah yang ada, terlebih siap dan mampu menghadapi masalah saat sudah terjun ke dalam masyarakat.

  Salah satu indikator kualitas dan keberhasilan pendidikan suatu bangsa dilihat dari besarnya jumlah masyarakat yang melanjutkan pendidikan dari pendidikan menengah ke pendidikan tinggi. Jumlah masyarakat yang melanjutkan pendidikan tersebut ditunjukkan melalui Angka Partisipasi Kasar (APK). Di Indonesia, Angka Partisipasi Kasar (APK) Perguruan Tinggi secara nasional pada tahun 2016 tercatat sebesar

  31,36%. Sedangkan menurut Organisasi untuk Kerjasama dan Pembangunan Ekonomi (Organization for

  

Economic Co-Operation and Development - OECD ) Angka Partisipasi Kasar

  (APK) Perguruan Tinggi untuk negara berkembang minimal harus mencapai 36% (Ristekdikti, 2016: 40). Jika dilihat dari Angka Partisipasi Kasar (APK) yang diperoleh Indonesia, maka angka tersebut masih jauh dari batas minimal Angka Partisipasi Kasar (APK) untuk negara berkembang atau dapat dikatakan Angka Partisipasi Kasar (APK) di Indonesia masih rendah.

  Ada beberapa faktor yang kemudian menyebabkan masyarakat memilih untuk tidak melanjutkan pendidikan menengahnya ke jenjang pendidikan tinggi. Sebagaimana pendapat Mohamad Nasir d alam buku ‘Kebangkitan Kaum Duafa, Bidikmisi Memutus Mata Rantai Kemiskinan’ yang dikutip oleh Latief (Kompas, 01 Maret 2014), disebutkan bahwa faktor dari hal tersebut adalah faktor ketiadaan biaya dan faktor tidak percaya diri anak-anak dari keluarga miskin untuk memperoleh pendidikan. Hal ini tentunya kemudian menjadi bagian dari tugas pemerintah sebagai pemberi layanan dan fasilitas dengan tujuan terjaminnya pelaksanaan pendidikan yang bermutu.

  Implementasi dalam rangka mengatasi masalah tersebut, salah satu hal yang dilakukan pemerintah adalah dengan memperluas kesempatan bagi masyarakat untuk mengenyam pendidikan. Dalam kasus perguruan tinggi, kesempatan tersebut dapat berupa bantuan biaya pendidikan tinggi melalui beasiswa, misalnya beasiswa bidikmisi. Program beasiswa bidikmisi sudah dilakukan oleh pemerintah sejak tahun 2010 di bawah Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Pada tahun 2016, kuota penerima beasiswa bidikmisi bertambah menjadi 75.000 orang dimana pada tahun 2013 sampai tahun 2015 hanya berjumlah 60.000 orang (Ristekdikti, 2016: 6). Peningkatan angka tersebut dilakukan dengan harapan mampu mengdongkrak Angka Partisipasi Kasar (APK) yang mana merupakan salah satu wujud nyata kesungguhan pemerintah dalam rangka pemberian layanan bagi terwujudnya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negaranya.

  IAIN Salatiga merupakan salah satu lembaga pendidikan yang ditunjuk oleh pemerintah untuk melaksanakan program beasiswa bidikmisi. Sedikit berbeda dengan perguruan tinggi umum lainnya, pelaksanaan program beasiswa bidikmisi di IAIN Salatiga berada di bawah naungan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Islam Kementerian Agama karena IAIN Salatiga berstatus sebagai Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN). Seperti yang tertera dalam website resmi IAIN Salatiga, pengetian dari beasiswa bidikmisi adalah beasiswa atau bantuan sosial berupa biaya pendidikan yang diberikan oleh pemerintah kepada mahasiswa yang memiliki potensi akademik yang baik dan tidak mampu secara ekonomi untuk melanjutkan studi pada jenjang D3 dan S1 (IAIN Salatiga, akses 23 Maret 2018). Berdasarkan pengertian tersebut, dapat diketahui bahwa bidikmisi ini hanya ditujukan kepada mahasiswa miskin yang memiliki potensi akademik baik atau yang memiliki semangat belajar yang tinggi dan berada pada jenjang studi D3 atau S1.

  Sebagai perguruan tinggi penyelenggara program beasiswa bidikmisi tentunya dalam melaksanakan program ini IAIN Salatiga harus mengacu pada buku pedoman penyelenggaraan program beasiswa bidikmisi itu sendiri. Adapun misi pokok dari program beasiswa bidikmisi selain untuk menghidupkan harapan bagi masyarakat tidak mampu yang mempunyai potensi akademik baik untuk menempuh pendidikan sampai ke jenjang pendidikan tinggi, juga untuk menghasilkan sumber daya insani yang mampu berperan dalam memutus mata rantai kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat (Ristekdikti, 2016: 41). Dengan harapan, melalui program beasiswa bidikmisi ini dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas yang kemudian dapat mengangkat derajat keluarga baik dari segi ekonomi maupun sosial.

  Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk mengetahui tentang program-program apa saja yang diusung oleh IAIN Salatiga untuk meningkatkan prestasi belajar Mahasiswa Bidikmisinya. Sehingga peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian dengan judul,

  “PROGRAM PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA BIDIKMISI

  IAIN SALATIGA (STUDI PADA MAHASISWA FTIK ANGKATAN 2014) ”.

  B. Fokus Penelitian

  Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, adapun permasalahan yang diambil dalam penelitian ini adalah: “Program apa saja yang dilakukan untuk meningkatkan prestasi belajar Mahasiswa Bidikmisi di

  IAIN Salatiga? ” C.

   Tujuan Penelitian

  Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui program apa saja yang dilakukan untuk meningkatkan prestasi belajar Mahasiswa Bidikmisi

  IAIN Salatiga.

  D. Kegunaan Penelitian

  Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun secara praktis bagi semua pihak yang bersangkutan.

1. Manfaat Teoritis

  Manfaat teoritis yang diharapkan dari penelitian ini adalah dapat memberikan sumbangan yang bermanfaat bagi dunia pendidikan dan sebagai wawasan pengetahuan bagi peneliti lain dalam melakukan penelitian yang relevan di masa yang akan datang.

2. Manfaat Praktis

  Manfaat praktis yang diharapkan dari penelitian ini adalah dapat memberikan sumbangan dan masukan bagi pihak yang terkait, sebagai informasi berkaitan program-program peningkatan prestasi belajar Mahasiswa Bidikmisi di IAIN Salatiga.

E. Sistematika Penulisan

  Untuk mempermudah penelaahan dan pemahaman penulisan serta agar tidak terjadi penyimpangan dari permasalahan penelitian, maka peneliti membuat sistematika kerangka penulisan sebagai berikut: 1.

   Bagian Awal

  Bagian awal skripsi meliputi: halaman sampul, halaman lembar berlogo, halaman judul, halaman persetujuan pembimbing, halaman pengesahan kelulusan, halaman pernyataan keaslian tulisan, halaman motto dan persembahan, halaman kata pengantar, halaman daftar isi, halaman daftar tabel, halaman daftar lampiran, dan halaman abstrak.

2. Bagian Inti

  Bagian inti meliputi: a. BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini meliputi latar belakang masalah, fokus penelitian, tujuan penulisan, kegunaan penelitian, kajian penelitian terdahulu, dan sistematika penulisan.

  b.

  BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini meliputi pengertian maupun penjelasan tentang prestasi belajar, program beasiswa bidikmisi, dan Mahasiswa Bidikmisi.

  c.

  BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini meliputi pendekatan dan jenis penelitian, lokasi sumber data, prosedur pengumpulan data, analisis data, pengecekkan keabsahan data, dan tahap-tahap penelitian.

  d.

  BAB IV PAPARAN DATA DAN ANALISIS DATA Pada bab IV diuraikan tentang paparan data yang disajikan dengan topik sesuai dengan pertanyaan-pertanyaan penelitian dan hasil penelitian yang diperoleh selama melaksanakan penelitian. Data hasil penelitian kemudian diolah dan dianalisis dengan mengaitkan pola- pola, kategori-kategori, teori-teori, temuan-temuan sebelumnya, serta penafsiran dan penjelasan dari temuan yang diungkap selama pelaksanaan penelitian. Sehingga kemudian menghasilkan temuan baru. e.

BAB V PENUTUP Pada bab penutup berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan saran.

3. Bagian Akhir

  Bagian akhir meliputi daftar pustaka, lampiran-lampiran, dan riwayat hidup peneliti.

BAB II LANDASAN TEORI A. Program Beasiswa Bidikmisi 1. Pengertian Beasiswa Bidikmisi Kata ‘Bidikmisi’ merupakan akronim dari Biaya Pendidikan Bagi Mahasiswa Miskin Berprestasi. Seperti yang tertera dalam website resmi IAIN Salatiga, pengertian dari Beasiswa Bidikmisi adalah beasiswa atau

  bantuan sosial berupa biaya pendidikan yang diberikan oleh pemerintah kepada mahasiswa yang memiliki potensi akademik yang baik dan tidak mampu secara ekonomi untuk melanjutkan studi pada jenjang D3 dan S1 (IAIN Salatigaakses 11 November 2017). Beasiswa bidikmisi ini diberikan kepada mahasiswa yang kurang mampu secara ekonomi dan memiliki potensi akademik baik untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi sampai lulus tepat waktu.

  Program beasiswa bidikmisi dilaksanakan sejak tahun 2010 dibawah dan sejak tahun 2012 pelaksanaannya bagi mahasiswa PTKIN/S (Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri/ Swasta) diserahkan kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Islam Kementerian Agama.

  Misi pokok dari program beasiswa bidikmisi selain untuk menghidupkan harapan bagi masyarakat tidak mampu yang mempunyai potensi akademik baik untuk menempuh pendidikan sampai ke jenjang pendidikan tinggi, juga untuk menghasilkan sumber daya insani yang mampu berperan dalam memutus mata rantai kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat (Ristekdikti, 2016: 41). Dengan harapan, melalui program beasiswa bidikmisi ini dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas yang kemudian dapat mengangkat derajat keluarga baik dari segi ekonomi maupun sosial.

2. Misi, Tujuan, dan Sasaran Program Beasiswa Bidikmisi

  Misi pemberian program beasiswa bidikmisi menurut Petunjuk Teknis Penyelenggaran Program Bantuan Biaya Pendidikan Bidikmisi Perguruan Tinggi Agama Islam Tahun 2016 adalah: a.

  Menghidupkan harapan bagi masyarakat tidak mampu dan mempunyai potensi akademik baik untuk menempuh pendidikan sampai ke jenjang pendidikan tinggi.

  b.

  Menghasilkan sumber daya insani yang mampu berperan dalam memutus mata rantai kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat.

  Sedangkan tujuan dari adanya penyelenggaraan program beasiswa bidikmisi ini adalah: a.

  Meningkatkan motivasi belajar dan prestasi calon mahasiswa, khususnya mereka yang menghadapi kendala ekonomi.

  b.

  Meningkatkan akses dan kesempatan belajar di perguruan tinggi bagi peserta didik yang tidak mampu secara ekonomi dan berpotensi akademik baik. c.

  Menjamin keberlangsungan studi mahasiswa sampai selesai dan tepat waktu.

  d.

  Meningkatkan prestasi mahasiswa, baik pada bidang kurikuler, ko- kurikuler, maupun ekstra kurikuler.

  e.

  Menimbulkan dampak iring bagi mahasiswa dan calon mahasiswa lain untuk selalu meningkatkan prestasi dan kompetitif.

  f.

  Melahirkan lulusan yang mandiri, produktif, dan memiliki kepedulian sosial, sehingga mampu berperan dalam upaya pemutusan mata rantai kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat.

  Adapun sasaran dari adanya program beasiswa bidikmisi adalah sebagai berikut: a.

  Sasaran Program Beasiswa Bidikmisi Rekrutmen Baru Lulusan dua tahun terakhir yang berasal dari satuan pendidikan MA/MAK/SMA/SMK atau bentuk lain yang sederajat, berasal dari merupakan sasaran dari program ini.

  b.

  Sasaran Program Bidikmisi On Going (Lanjutan) Sasaran program Bidikmisi On Going (Lanjutan) adalah mahasiswa penerima program beasiswa bidikmisi pada tahun sebelumnya, yang belum menyelesaikan studi dan masih terdafta sebagai mahasiswa aktif penerima program beasiswa bidikmisi.

  Berdasarkan paparan di atas, tentang misi dan tujuan adanya penyelenggaraan program beasiswa bidikmisi, dapat diketahui bahwa program besiswa bidikmisi ini bertujuan untuk memutus mata rantai kemiskinan di Indonesia dengan memberikan bantuan berupa biaya pendidikan bagi mahasiswa miskin namun berpotensi akademik baik. Selain itu, dapat diketahui pula bahwa program beasiswa bidikmisi ini merupakan salah satu implementasi pemerintah dalam membuka kesempatan bagi masyarakat untuk dapat mengenyam pendidikan di perguruan tinggi dengan sasaran lulusan dari satuan pendidikan setingkat SMA yang berasal dari golongan yang tidak mampu secara ekonomi maupun mahasiswa penerima program beasiswa bidikmisi sebelumnya.

  Selain itu, program beasiswa bidikmisi ini juga merupakan alat pacu yang digunakan oleh pemerintah dalam mendorong mahasiswa untuk mendapatkan prestasi yang lebih baik serta diharapkan dapat memberikan dampak iring bagi mahasiswa yang lain untuk mencapai prestasinya dengan baik secara kompetitif. Kata ‘iring’ dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007: 442) memiliki arti berjalan berturut-turut, bersama-sama dengan, dan diikuti dengan. Sehingga dampak iring yang dimaksudkan dalam hal ini adalah dapat memberikan dorongan kepada mahasiswa lain berupa dampak dari adanya program beasiswa bidikmisi yang mengharuskan mahasiswa penerima program beasiswa bidikmisi untuk tetap menjaga prestasinya dengan baik yang kemudian diikuti dengan mahasiswa lain untuk ikut serta mendorongnya dalam meningkatkan prestasi belajar mereka.

3. Hal-Hal Khusus dalam Program Beasiswa Bidikmisi

  Dalam melaksanakan pembinaan terhadap mahasiswa yang memperoleh program beasiswa bidikmisi dan demi tercapainya misi pokok dari program beasiswa bidikmisi, setiap perguruan tinggi yang ditunjuk untuk melaksanakan program beasiswa bidikmisi memperoleh hal-hal khusus.

  Berdasarkan Buku Pedoman Penyelenggaraan Bantuan Biaya Pendidikan Bidikmisi (2015: 10), hal-hal khusus yang diberikan pemerintah kepada lembaga penyelenggara program beasiswa bidikmisi adalah sebagai berikut: a.

  Perguruan tinggi memfasilitasi dan mengupayakan agar penerima bidikmisi lulus tepat waktu dengan prestasi yang optimal.

  b.

  Perguruan tinggi mendorong mahasiswa penerima bidikmisi untuk terlibat di dalam kegiatan ko dan ekstra kurikuler atau organisasi kemahasiswaan, misalnya kegiatan penalaran, minat bakat, sosial/pengabdian kepada masyarakat sebagai bentuk pembinaan karakter dan atau kecintaan kepada bangsa dan negara.

  c.

  Perguruan tinggi membuat perjanjian atau kontrak dengan mahasiswa penerima bidikmisi yang memuat hak dan kewajiban masing-masing pihak di antaranya: 1) Kepatuhan terhadap tata tertib kehidupan kampus. 2)

  Memenuhi standar minimal IPK yang ditetapkan perguruan tinggi.

  3) Hal-hal lain yang relevan.

  Berdasarkan hal-hal khusus tersebut, dapat dikatakan bahwa Mahasiswa Bidikmisi selain memiliki tuntutan dalam prestasi belajar akademiknya, mereka juga memiliki tuntutan berupa keikutsertaannya dalam unit kegiatan kampus, dimana hal tersebut juga merupakan salah satu aspek pendorong prestasi belajar non-akademik.

  B. Pengertian Mahasiswa Bidikmisi

  Mahasiswa Bidikmisi adalah mahasiswa yang memperoleh beasiswa dari program beasiswa bidikmisi. Program beasiswa bidikmisi ini berupa program bantuan biaya pendidikan bagi mahasiswa kurang mampu secara ekonomi namun memiliki potensi akademik baik untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi pada program studi unggulan sampai lulus tepat waktu (Ristekdikti, 2016: 41). Program beasiswa bidikmisi dilaksanakan sejak tahun 2010 dan sejak tahun 2012 pelaksanaannya bagi mahasiswa PTKIN/S (Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri/ Swasta) diserahkan kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Islam Kementerian Agama.

  Adapun yang dimaksud Mahasiswa Bidikmisi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Bidikmisi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga yang lebih berfokus pada Mahasiswa Bidikmisi angkatan 2014.

  C. Teori Kebutuhan Berprestasi 1.

  Kebutuhan Dasar Manusia Menurut Maslow dalam Teori Hierarki kebutuhannya, manusia memiliki dorongan untuk memenuhi kebutuhan mereka yang paling penting pada suatu waktu. Adapun kebutuhan manusia terbagi menjadi lima tingkatan, yaitu: kebutuhan fisiologis, kebutuhan keamanan, kebutuhan dimiliki dan cinta, kebutuhan harga diri, dan kebutuhan aktualisasi diri (Sobur, 2003: 273).

  Kelima tingkatan kebutuhan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: a.

  Kebutuhan Fisiologis, merupakan kebutuhan yang paling dasar, paling kuat, dan paling jelas dimana menyangkut kebutuhan untuk menjaga keseimbangan unsur-unsur fisik, seperti halnya makan, minum, tidur, dan bernapas.

  b.

  Kebutuhan Keamanan, merupakan kebutuhan rasa aman itu sendiri, seperti halnya kebutuhan perlindungan, keamanan hukum, kebebasan dari rasa takut dan kecemasan. Kebutuhan keamanan ini merupakan kebutuhan untuk menciptakan pertahanan hidup jangka panjang.

  c.

  Kebutuhan Dimiliki dan Cinta, merupakan kebutuhan dimana manusia merasa dimiliki atau menjadi bagian dari kelompok sosial.

  d.

  Kebutuhan Harga Diri, ketika kebutuhan dimiliki dan mencintai relatif terpuaskan, kekuatan motivasinya melemah, diganti motivasi harga diri. Ada dua jenis harga diri, yaitu: 1)

  Menghargai diri sendiri (self respect), yaitu kebutuhan kekuatan, penguasaan, kompetensi, prestasi, kepercayaan diri, kemandirian, dan kebebasan. 2)

  Mendapatkan penghargaan dari orang lain (respect from other), yaitu kebutuhan prestise, penghargaan dari orang lain, status, ketenaran, dominasi, menjadi orang penting, kehormatan, diterima dan apresiasi.

  e.

  Kebutuhan Aktualisasi Diri, merupakan keinginan untuk memperoleh kepuasan dengan dirinya sendiri untuk menjadi apa saja yang orang itu mampu melakukannya dan untuk menjadi kreatif dan bebas mencapai puncak prestasinya.

  Berdasarkan uraian di atas, maka dapat ambil kesimpulan bahwa apabila kebutuhan dasar manusia yang paling rendah sudah terpenuhi, maka manusia akan terdorong untuk melakukan usaha pemenuhan kebutuhan yang lebih tinggi. Salah satu kebutuhan tersebut adalah untuk menghargai dirinya sendiri, sebagai mahasiswa maka hal itu diwujudkan melalui prestasi yang diraihnya dan melalui prestasi tersebut ia akan mendapat penghargaan dari orang lain sehingga kebutuhan harga dirinya terpenuhi. Jadi, dapat dikatakan teori kebutuhan manusia menurut Malow ini erat kaitannya dengan peranan kebutuhan manusia dalam proses belajar seseorang yang tentu akan mempengaruhi prestasi belajarnya.

2. Motivasi Berprestasi

  Istilah motivasi berasal dari kata motif yang diartikan sebagai dorongan yang timbul dalam diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu (KBBI, 2007: 756). Menurut Walgito (2002: 169) motivasi merupakan keadaan dalam diri individu yang mendorong perilaku ke arah tujuan. Menurut Sarwono (2003: 137) motivasi meliputi situasi yang mendukung, dorongan yang timbul dalam diri individu, perilaku yang ditimbulkan oleh situasi, dan tujuan atau akhir daripada tindakan atau perbuatan. Jadi dapat dikatakan motivasi adalah segala sesuatu yang merujuk pada seluruh proses gerakan. Menurut Sardiman (2014: 73) motivasi adalah daya penggerak yang telah menjadi aktif yang dilanjutkan dengan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu sehingga seseorang mau dan melakukan sesuatu. Bisa dikatakan apabila seseorang tidak suka akan sesuatu, maka ia akan berusaha untuk meniadakan rasa tidak suka tersebut.

  Berdasarkan pengertian motivasi di atas, maka dapat dikatakan motivasi belajar adalah kesanggupan individu untuk melakukan kegiatan belajar karena didorong oleh keinginan yang bersumber dari berbagai macam faktor yang dilakukan dalam rangka untuk mencapai tujuan.

D. Prestasi Belajar 1. Pengertian Prestasi Belajar

  Menurut Sutratinah Tirtonegoro (dalam Fathurrohman & Sulistyorini, 2012: 119) prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf, maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh individu dalam periode tertentu. Dalam dunia pendidikan, prestasi belajar ini biasanya diperoleh dari penilaian yang dilakukan oleh pendidik (guru/ dosen) melalui tes-tes yang sudah dibakukan atau melalui sistem penilaian hasil belajar yang telah ditetapkan setelah peserta didik melakukan proses kegiatan belajar dalam periode tertentu.

  Menurut Tohirin (dalam Fathurrohman & Sulistyorini, 2012: 119) prestasi belajar adalah apa yang telah dicapai oleh individu setelah melakukan kegiatan belajar. Dapat dikatakan bahwa apa yang dimaksud dengan prestasi belajar adalah perubahan (dalam bentuk positif) yang terjadi dalam diri individu sebagai hasil dari kegiatan belajarnya.

  Selain itu, Djamarah (2002: 17) mendefinisikan prestasi belajar sebagai suatu hasil yang diperoleh dimana hasil tersebut berupa kesan- kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil akhir dari aktivitas belajar. Sehingga dapat dikatakan bahwa prestasi belajar merupakan perubahan dalam hal kecakapan tingkah laku, ataupun kemampuan yang dapat bertambah selama beberapa waktu dan tidak disebabkan proses pertumbuhan, tetapi adanya situasi belajar.

  Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh seseorang setelah melakukan serangkaian kegiatan belajar. Dalam dunia pendidikan, biasanya prestasi belajar diperoleh melalui serangkaian tes-tes yang dilakukan sebagai bentuk pengukuran dari proses belajar yang telah dilakukan. Pengetahuan, pemahaman, pengalaman, dan keterampilan yang diperoleh seseorang di luar dunia pendidikan juga akan membentuk kepribadiannya. Memperluas kepribadian dan wawasan merupakan titik tumpu dari perbahan tingkah laku seseorang untuk menjadi lebih baik dalam berinteraksi dengan lingkungannya.

  Dalam dunia perguruan tinggi, prestasi belajar merupakan prestasi yang telah diperoleh oleh mahasiswa selama melakukan proses belajar sekaligus sebagai tolak ukur keberhasilan yang berupa perubahan yang terjadi pada dirinya. Penilaian yang dilakukan meliputi: a.

  Ranah kognitif berupa penilaian atas dasar pengetahuan dan informasi yang dimiliki selama melakukan kegiatan belajar atau dapat pula berupa pandangan, keyakinan, atau bagaimana dirinya dalam mempresepsi objek.

  b.

  Ranah afektif berupa penilaian yang bersifat evaluatif yang berhubungan dengan rasa senang dan rasa tidak senang.

  c.

  Ranah psikomotorik berupa kesiapan untuk bertingkah laku atau kecenderungan bertindak terhadap objek.

  Prestasi belajar sendiri dibedakan menjadi dua jenis, yaitu prestasi belajar akademik dan prestasi belajar non-akademik. Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh seseorang setelah melakukan serangkaian kegiatan belajar atau perubahan yang dapat dicapai melalui kegiatan belajar.

  a.

  Prestasi Belajar Akademik Prestasi belajar akademik bisa disebut sebagai prestasi akademik. Menurut Panji Seno (2009: 6) prestasi akademik merupakan prestasi yang dicapai oleh peserta didik yang terkait dengan bidang keahlian dari pelaku belajar dan mendapat pengakuan dari lembaga pendidikan. Prestasi belajar merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukkan hasil dari suatu pencapaian yang diperoleh seseorang dalam mencapai suatu tujuan atas apa yang dilakukan.

  Sedangkan menurut Sobur (dalam Azizah, 2007: 17), prestasi akademik adalah perubahan dalam hal kecakapan tingkah laku, ataupun kemampuan yang dapat bertambah selama beberapa waktu dan tidak disebabkan proses pertumbuhan, tetapi adanya situasi belajar.

  Perwujudan tersebut berupa hasil proses belajar yang didapat dari pemecahan lisan maupun tulisan, dan keterampilan serta pemecahan masalah langsung yang diukur dan dinilai dengan menggunakan tes yang berstandar.

  Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar akademik merupakan suatu ukuran keberhasilan mahasiswa yang diperoleh dari usaha belajar dalam bidang keahliannya dan hasilnya dapat diukur dan dinilai menggunakan tes berstandar. Karena prestasi belajar akademik diperoleh melalui usaha belajar dalam bidang keahlian tertentu, maka pencapaian ini harus dilakukan dengan mengikuti kegiatan belajar yang ditetapkan dalam kurikulum yang pada umumnya lebih bersifat kognitif dan diakhiri dengan penentuan melalui pengukuran dan penilaian untuk mengukur penguasaan pengetahuan yang biasanya diukur dengan tes, seperti ulangan, tes tengah semester, ataupun tes akhir semester.

  Berdasarkan hal tersebut di atas, maka tolak ukur dari prestasi belajar akademik mahasiswa tergambar dalam nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang diperolehnya sebagai hasil pengukuran penguasaan materi pelajaran selama mengikuti proses belajar mengajar di dalam kelas.

  b.

  Prestasi Belajar Non-Akademik Menurut Mulyono (2008: 188), prestasi akademik adalah

  Prestasi atau kemampuan yang dicapai seseorang sewaktu mengikuti kegiatan diluar jam atau yang dapat disebut sebagai kegiatan ekstrakurikuler.

  Menurut Arikunto yang dikutip oleh Suryosubroto (2009: 287), ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan peserta didik sekolah atau universitas di luar struktur program yang pada umumnya merupakan kegiatan pilihan. Hal ini bertujuan agar peserta didik dapat mengembangkan kepribadian, bakat, dan kemampuan di berbagai bidang di luar bidang akademik sesuai dengan bakat dan minatnya.

  Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI (2011: 212) menjelaskan kegiatan ekstrakurikuler sebagai kegiatan peserta didik yang dilakukan diluar ketentuan yang telah ada dalam kurikulum, artinya diluar kegiatan pembelajaran tatap muka atau diluar kegiatan kurikuler. Pada umumnya kegiatan ekstrakurikuler terbentuk berdasarkan bakat dan minat yang dimiliki oleh pesertanya, sehingga tidak semua peserta didik wajib mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Karena peserta didik akan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang disukainya yang dapat mengembangkan bakat dan minatnya.

  Berdasarkan penjelasan tersebut, maka prestasi belajar non- akademik mahasiswa merupakan prestasi belajar yang dapat diperoleh dari kegiatan dirinya di luar proses pembelajaran tatap muka di kelas atau melalui kegiatan ekstrakurikuler dimana kegiatan ekstrakurikuler tidak dapat diukur dan dinilai menggunakan angka. Meskipun demikian, kegiatan ekstrakurikuler dapat mengembangkan potensi, bakat, minat, dan kesukaan yang dimilikinya. Melalui kegiatan ekstrakurikuler seorang mahasiswa juga dapat lebih memantapkan pembentukan kepribadian dirinya dan sarana untuk mengaitkan pengetahuan yang diperoleh dalam kegiatan program akademik dengan kebutuhan dan keadaan lingkungan.

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

  Prestasi belajar ditunjukkan dengan adanya perubahan individu, baik dari pengertian, makna, maupun perilakunya. Namun dalam proses pencapaian tujuan belajar tentunya terdapat faktor-faktor yang kemudian mempengaruhi hasil dari proses belajar itu sendiri. Slameto (2010: 54-71) membagi faktor tersebut ke dalam dua golongan, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Kedua faktor tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

  Faktor intern meliputi faktor jasmaniah, faktor psikologis, dan faktor kelelahan. a.

  Faktor jasmaniah, meliputi: 1)

  Faktor kesehatan Proses belajar akan terganggu apabila kesehatan seseorang juga terganggu. Maka agar dapat belajar dengan baik, ia harus mengusahakan kesehatan badannya agar tetap terjamin. 2)

  Cacat tubuh Keadaan cacat tubuh juga menganggu proses belajar seseorang.

  Jika hal ini terjadi, hendaknya ia belajar pada lembaga pendidikan khusus atau diusahakan alat bantu agar dapat menghindari atau mengurangi pengaruh kecacatan tubuhnya.

  b.

  Faktor psikologis, meliputi: 1)

  Intelegensi Intelegensi sebagai salah satu faktor yang memiliki pengaruh besar dalam menentukan hasil belajar. Karena intelegensi dapat dikatakan sebagai kecakapan yang terdiri dari tiga jenis kecakapan, yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan diri dalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui bagaimana cara menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif, dan mengetahui relasi untuk mempelajarinya dengan cepat. 2)

  Perhatian Seseorang akan dapat belajar dengan baik apabila bahan yang dipelajarinya menarik perhatian dan sesuai dengan bakat/ minatnya.

  3) Minat

  Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Sehingga dalam proses belajar harus diusahakan adanya minat yang lebih besar agar memperoleh hasil belajar yang maksimal.

  4) Bakat

  Bakat merupakan kemampuan untuk belajar yang dapat terealisasikan setelah melakukan proses belajar. Jika bahan pelajaran sesuai dengan bakat individu, maka hasil belajarnya akan lebih baik karena ia senang belajar dan pastilah selanjutnya ia akan giat belajar. 5)

  Motif Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak atau pendorong individu dalam melakukan sesuatu. Motif diperlukan dalam proses belajar agar individu dapat belajar dengan baik, atau padanya mempunyai motif untuk berpikir dan memusatkan perhatian.

  6) Kematangan

  Kematangan merupakan suatu tingkatan atau fase dalam pertumbuhan individu. Belajar akan lebih berhasil apabila ia sudah siap (matang). Jadi, kemajuan baru untuk memiliki kecakapan itu tergantung dari kematangan dan belajar.

  7) Kesiapan

  Kesiapan adalah kesediaan seseorang untuk memberi respon atau bereaksi. Kesiapan perlu diperhatikan dalam proses belajar, karena jika dalam proses belajar sudah terdapat kesiapan, maka hasil belajar akan lebih baik.

  c.

  Faktor kelelahan, meliputi: 1)

  Kelelahan jasmani Kelelahan jasmani terjadi karena adanya kekacauan substansi sisa pembakaran di dalam tubuh, sehingga darah tidak/ kurang lancar pada bagian-bagian tertentu. 2)

  Kelelahan rohani Kelelahan rohani dapat dilihat dari adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang. Dalam proses belajar, kelelahan rohani biasanya mengakibatkan seseorang sulit untuk berkonsentrasi atau mengerjakan sesuatu namun terpaksa karena tidak adanya minat, perhatian ataupun tidak sesuai dengan bakat.

  Sedangkan faktor ekstern yang mempengaruhi hasil belajar meliputi faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat.

  a.

  Faktor keluarga Keluarga merupakan lembaga pendidikan yang pertama dan utama.