PENGARUH LAMA PERENDAMAN DAN KONSENTRASI KNO3 TERHADAP VIABILITAS BENIH LENGKENG (Dimocarpus longan Lour) SKRIPSI

  

PENGARUH LAMA PERENDAMAN DAN KONSENTRASI

KNO

3 TERHADAP VIABILITAS BENIH LENGKENG

  

(Dimocarpus longan Lour)

SKRIPSI

OLEH

S U P I N I A T I

  

11C10407046

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TEUKU UMAR

MEULABOH - ACEH BARAT

  

PENGARUH LAMA PERENDAMAN DAN KONSENTRASI

KNO

3 TERHADAP VIABILITAS BENIH LENGKENG

  

(Dimocarpus longan Lour)

SKRIPSI

OLEH

S U P I N I A T I

  

11C10407046

Skripsi sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh Gelar Sarjana Pertanian pada

  

Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TEUKU UMAR

  

MEULABOH - ACEH BARAT

  

LEMBARAN PENGESAHAN

  Judul : Pengaruh Lama Perendaman dan Konsentrasi KNO

  3 terhadap

  Viabilitas Benih Lengkeng (Dimocarpus longan Lour) Nama Mahasiswa : Supiniati NIM : 11C10407046 Jurusan : Agroteknologi

  Menyetujui, Komisi pembimbing

  Pembimbing Utama, Pembimbing Anggota,

  Muhammad Jalil, SP, MP Ir. T. Sarwanidas, M. Si NIDN 0115068302 NIP. 1960 0125 198803 1 004

  Mengetahui, Dekan Fakultas Pertanian Ketua Program Studi Agroteknologi

  Ir. Rusdi Faizin, M. Si Jasmi, SP, M.Sc NIP. 19630811 199203 1 001 NIDN 0127088002 Tanggal Lulus : 21 September 2015

  

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

Skripsi/tugas akhir dengan judul :

  Pengaruh Lama Perendaman dan Konsentrasi KNO 3 terhadap

Viabilitas Benih Lengkeng (Dimocarpus longan Lour)

  Yang disusun oleh : Nama : SUPINIATI N I M : 11C10407046 Fakultas : Pertanian Program Studi : Agroteknologi Telah dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal 21September 2015 dan dinyatakan memenuhi syarat untuk diterima.

  SUSUNAN DEWAN PENGUJI :

  1. Muhammad Jalil, SP., MP Pembimbing I / Ketua TIM Penguji .........................................

  2. Ir. T. Sarwanidas, M.Si Pembimbing II .........................................

  3. Irvan Subandar, SP., MP Penguji Utama .........................................

  4. Jasmi, SP., M.Sc Penguji Anggota .........................................

  Meulaboh, 21 September 2015 Ketua Prodi Agroteknologi,

  Jasmi, SP., M.Sc

  

Persembahan

Ya Allah…..

  Teruntuk Ayahanda......... yang sangat kucintai Tutur katamu, nasehatmu, kasih sayangmu, do’amu, harapanmu Pegorbananmu dan kerja kerasmu yang tidak kenal lelah Hanya Allah yang dapat membalas semua jasamu...... Demi sayang Ibu dan demi cinta Ayah, karuniahkan Syurgamu untuk mereka Kasih mereka melimpah ruah tiada bertepi Jasa keduanya abadi selamanya di jiwa ini dan engkaulah permata di hatiku yang tak tergantikan...

Dengan penuh keikhlasan dan segenap kasih sayang yang diiringi tulusnya do’a,

Kupersembahkan karya tulis ini kepada Ayahanda tercinta Suratman dan Ibunda

tersayang Riani, kakek Kasirin dan Alhm nenekku tersayang Tukijem, adik-adik M.

Ses Zainullah, Siti Khatija Harnum, Cut Habibah Intan Nurani, dan Akbar Qodri

Romadhan Hamit yang saya banggakan, mereka semua penyemangat hidup dan

inspirasi saya selama ini.

Terimakasih ku ucapkan kepada Abang, Kakak dan Adik Fakultas Pertanian yang

saya banggakan. Ade Iruwanto SP, Maulidil Fajri SP, Dedi Darmansyah SP, Faisal

Azis SP, Said Arismansyah SP, Robby, Fadil, Darwis, Mustafa, Debi, Jasman J, Said

Juni, Ekar Juwita SP, Riska Aprilia SP, Eka, Halimatun, Cut Melinda, Heri Y,

Yahya, Ilham, Heriyanto, Iqbal, Kausar, Nurlita, Risa, Ona, Abduh, Riski D, Fadhul,

Sri. Sahabat Seperjuangan Ida, Shinta, Rahmi M, Suparman, Rajulis, Syahrol,

Samsul, Arvanda, serta lainya yang tidak bisa disebut satu persatu… Ya Allah........

  Teruntuk Ayahanda......... yang sangat kucintai Tutur katamu, nasehatmu, kasih sayangmu, do’amu, harapanmu Pegorbananmu dan kerja kerasmu yang tidak kenal lelah Hanya Allah yang dapat membalas semua jasamu...... Demi sayang Ibu dan demi cinta Ayah, karuniahkan Syurgamu untuk mereka Kasih mereka melimpah ruah tiada bertepi Jasa keduanya abadi selamanya di jiwa ini dan engkaulah permata di hatiku yang tak tergantikan...

Dengan penuh keikhlasan dan segenap kasih sayang yang diiringi tulusnya do’a,

Kupersembahkan karya tulis ini kepada Ayahanda tercinta Suratman dan Ibunda

tersayang Riani, kakek Kasirin dan Alhm nenekku tersayang Tukijem, adik-adik M.

Ses Zainullah, Siti Khatija Harnum, Cut Habibah Intan Nurani, dan Akbar Qodri

Romadhan Hamit yang saya banggakan, mereka semua penyemangat hidup dan

inspirasi saya selama ini.

Terimakasih ku ucapkan kepada Abang, Kakak dan Adik Fakultas Pertanian yang

saya banggakan. Ade Iruwanto SP, Maulidil Fajri SP, Dedi Darmansyah SP, Faisal

Azis SP, Said Arismansyah SP, Robby, Fadil, Darwis, Mustafa, Debi, Jasman J, Said

Juni, Ekar Juwita SP, Riska Aprilia SP, Eka, Halimatun, Cut Melinda, Heri Y,

Yahya, Ilham, Heriyanto, Iqbal, Kausar, Nurlita, Risa, Ona, Abduh, Riski D, Fadhul,

Sri. Sahabat Seperjuangan Ida, Shinta, Rahmi M, Suparman, Rajulis, Syahrol,

Samsul, Arvanda, serta lainya yang tidak bisa disebut satu persatu… Ya Allah........

  Ya Allah jadikan ilmuku ini harum seperti parfum.. Mengharumkan jiwa ini yang penuh dengan dosa….

Teruntuk Ibunda ........ yang sangat kusayangi Jasamu yang telah melahirkanku,

membesarkanku dan mendidikku Betapa ku berhutang budi padamu, siang malam

Ibunda berdo’a Demi kesuksesan anakmu, ibunda tepiskan segala dugaan dan

cercahan Hanya untuk anakmu, ibunda berikan semagat, motivasi, dan

dorongan demi buah hatimu.

  “Orang Alim itu bersama Ilmunya ditempatkan di Surga”.. Ya Allah… Jadikanlah ilmuku ini bermanfaat untuk diriku dan keluargaku. Sekelilingku, dan untuk negaraku….. Jadikanlah aku pemuda yang berperilaku dalam berkata dan berbuat sesuai dengan firman - Firman-MU…..

  

Sepercik ilmu telah Engkau karuniakan kepadaku, hanya saja aku mengetahui

sebagian kecil dari yang Engkau miliki sebagaimana firman-Mu :

“sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh

habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun kami

datangkan tambahan sebanyak itu (pula)” (Al-Kahfi : 109)

  

Persembahan

Ya Allah…..

  Teguhkan Imanku, Tetapkanlah Hati dan Jiwaku Agar Selalu Melangkah di Jalan-Mu Amin ........

  Ya Allah jadikan ilmuku ini harum seperti parfum.. Mengharumkan jiwa ini yang penuh dengan dosa….

Teruntuk Ibunda ........ yang sangat kusayangi Jasamu yang telah melahirkanku,

membesarkanku dan mendidikku Betapa ku berhutang budi padamu, siang malam

Ibunda berdo’a Demi kesuksesan anakmu, ibunda tepiskan segala dugaan dan

cercahan Hanya untuk anakmu, ibunda berikan semagat, motivasi, dan

dorongan demi buah hatimu.

  

Sepercik ilmu telah Engkau karuniakan kepadaku, hanya saja aku mengetahui

sebagian kecil dari yang Engkau miliki sebagaimana firman-Mu :

“sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh

habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun kami

datangkan tambahan sebanyak itu (pula)” (Al-Kahfi : 109)

  “Orang Alim itu bersama Ilmunya ditempatkan di Surga”.. Ya Allah… Jadikanlah ilmuku ini bermanfaat untuk diriku dan keluargaku. Sekelilingku, dan untuk negaraku….. Jadikanlah aku pemuda yang berperilaku dalam berkata dan berbuat sesuai dengan firman - Firman-MU…..

  

Sepercik ilmu telah Engkau karuniakan kepadaku, hanya saja aku mengetahui

sebagian kecil dari yang Engkau miliki sebagaimana firman-Mu :

“sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh

habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun kami

datangkan tambahan sebanyak itu (pula)” (Al-Kahfi : 109)

  

Persembahan

Ya Allah…..

  Teguhkan Imanku, Tetapkanlah Hati dan Jiwaku Agar Selalu Melangkah di Jalan-Mu Amin ........

  Teruntuk Ayahanda......... yang sangat kucintai Tutur katamu, nasehatmu, kasih sayangmu, do’amu, harapanmu Pegorbananmu dan kerja kerasmu yang tidak kenal lelah Hanya Allah yang dapat membalas semua jasamu...... Demi sayang Ibu dan demi cinta Ayah, karuniahkan Syurgamu untuk mereka Kasih mereka melimpah ruah tiada bertepi Jasa keduanya abadi selamanya di jiwa ini dan engkaulah permata di hatiku yang tak tergantikan...

Dengan penuh keikhlasan dan segenap kasih sayang yang diiringi tulusnya do’a,

Kupersembahkan karya tulis ini kepada Ayahanda tercinta Suratman dan Ibunda

tersayang Riani, kakek Kasirin dan Alhm nenekku tersayang Tukijem, adik-adik M.

Ses Zainullah, Siti Khatija Harnum, Cut Habibah Intan Nurani, dan Akbar Qodri

Romadhan Hamit yang saya banggakan, mereka semua penyemangat hidup dan

inspirasi saya selama ini.

Terimakasih ku ucapkan kepada Abang, Kakak dan Adik Fakultas Pertanian yang

saya banggakan. Ade Iruwanto SP, Maulidil Fajri SP, Dedi Darmansyah SP, Faisal

Azis SP, Said Arismansyah SP, Robby, Fadil, Darwis, Mustafa, Debi, Jasman J, Said

Juni, Ekar Juwita SP, Riska Aprilia SP, Eka, Halimatun, Cut Melinda, Heri Y,

Yahya, Ilham, Heriyanto, Iqbal, Kausar, Nurlita, Risa, Ona, Abduh, Riski D, Fadhul,

Sri. Sahabat Seperjuangan Ida, Shinta, Rahmi M, Suparman, Rajulis, Syahrol,

Samsul, Arvanda, serta lainya yang tidak bisa disebut satu persatu… Ya Allah........

  Ya Allah jadikan ilmuku ini harum seperti parfum.. Mengharumkan jiwa ini yang penuh dengan dosa….

Teruntuk Ibunda ........ yang sangat kusayangi Jasamu yang telah melahirkanku,

membesarkanku dan mendidikku Betapa ku berhutang budi padamu, siang malam

Ibunda berdo’a Demi kesuksesan anakmu, ibunda tepiskan segala dugaan dan

cercahan Hanya untuk anakmu, ibunda berikan semagat, motivasi, dan

dorongan demi buah hatimu.

  “Orang Alim itu bersama Ilmunya ditempatkan di Surga”.. Ya Allah… Jadikanlah ilmuku ini bermanfaat untuk diriku dan keluargaku. Sekelilingku, dan untuk negaraku….. Jadikanlah aku pemuda yang berperilaku dalam berkata dan berbuat sesuai dengan firman - Firman-MU…..

  Teguhkan Imanku, Tetapkanlah Hati dan Jiwaku Agar Selalu Melangkah di Jalan-Mu Amin ........

  

RINGKASAN

Supiniati. “Pengaruh Lama Perendaman dan Konsentrasi KNO 3 terhadap

  Viabilitas Benih Lengkeng (Dimocarpus longan Lour)”. Di bawah bimbingan Muhammad Jalil sebagai pembimbing utama dan T. Sarwanidas, sebagai pembimbing anggota.

  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lama perendaman dan konsentrasi KNO

  3 terhadap viabilitas benih lengkeng serta nyata tidaknya interaksi kedua faktor tersebut.

  Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium benih Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar mulai tanggal 15 Mei sampai dengan tanggal 11 Juni 2015. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini berupa benih lengkeng, media perkecambahan, baskom perkecambahan, air, senyawa prakecambah KNO

  3 .

  Sedangkan alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah baskom perkecambahan, gelas ukur, alat tulis, jam, kertas label dan kamera.

  Rancangan percobaaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial. Faktor yang diteliti meliputi lama perendaman terdiri dari tiga taraf yaitu : 3 jam, 6 jam dan 9 jam.

  Konsentrasi KNO

3 terdiri dari empat taraf yaitu : 0,5, 1,0, 1,5, 2,0.

  Peubah yang diamati meliputi : potensi tumbuh, daya berkecambah, kecepatan tumbuh, keserampakan tumbuh dan vigor kecambah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama perendaman berpengaruh nyata terhadap vigor kecambah, dan berpengaruh tidak nyata terhadap potensi tumbuh, daya berkecambah, kecepatan tumbuh, dan keserempakan tumbuh benih lengkeng. Viabilitas dan vigor benih lengkeng terbaik dijumpai pada lama perendaman 9 jam. Konsentrasi KNO berpengaruh sangat nyata terhadap vigor

  3

  kecambah, dan berpengaruh nyata terhadap potensi tumbuh dan daya berkecambah, namun berpengaruh tidak nyata terhadap kecepatan tumbuh dan keserempakan tumbuh benih lengkeng. Viabilitas dan vigor benih lengkeng

  • 1

  terbaik dijumpai pada konsentrasi KNO 1,0 g l air . Terdapat interaksi yang

  

3

  sangat nyata antara lama perendaman dan konsentrasi KNO

  3 terhadap vigor

  kecambah dan berpengaruh tidak nyata terhadap potensi tumbuh, daya berkecambah, kecepatan tumbuh dan keserempakan tumbuh benih lengkeng. Viabilitas dan vigor terbaik dijumpai pada lama perendaman 9 jam dengan

  • 1 konsentrasi KNO 1,0 g l air .

  3

UCAPAN TERIMAKASIH

  Puji beserta syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehimgga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Lama Perendaman dan Konsentrasi KNO

  3 terhadap

Viabilitas Benih Lengkeng (Dimocarpus longan Lour)”. Selawat beriring

  salam penulis juga sanjungkan kepada junjungan alam Nabi Muhammad Saw yang telah membawa umat manusia dari alam kebodohan kealam berilmu pengetahuan.

  Adapun maksud dan tujuan penulis menyusun skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar sarjana pertanian di Fakultas Pertanian Unversitas Teuku Umar. Mengiringi rasa syukur Alhamdulillah atas selesainya penulisan skripsi ini, penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada.

  1. Muhammad Jalil, SP., MP selaku pembimbing utama yang senantiasa bersedia meluangkan waktu, tenaga dan kerja keras maupun fikiran beliau dalam menuntun, membimbing serta mendidik dengan penuh kesabaran dan keuletan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi.

  2. Ir. T. Sarwanidas, M.Si selaku pembimbing kedua yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan fikirannya dalam menuntun, membimbing, mengarahkan serta saran dalam menyelesaikan penulisan skripsi.

  3. Ir. Rusdi Faizin, M.Si Sebagai Dekan Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar.

  4. Jasmi, SP., M.Sc Sebagai ketua prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar .

  5. Ayahanda Suratman beserta Ibunda Riani dan Adik yang telah banyak memberikan cinta, kasih sayang, pengorbanan, dukungan moril dan materil sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

  6. Para sahabat dan teman seperjuangan Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar atas kebersamaan dan dukungannya kepada penulis Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini.

  Semoga skripsi ini nantinya dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya. Amin ya rabbal alamin.

  Meulaboh, 21 September 2015 Penulis

  DAFTAR ISI Halaman RINGKASAN ................................................................................................ i KATA PENGANTAR ................................................................................... ii DAFTAR ISI .................................................................................................. iii DAFTAR TABEL ......................................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... v DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. vi

  I. PENDAHULUAN ................................................................................

  1 1.1. Latar Belakang ..............................................................................

  1 1.2. Tujuan Penelitian ..........................................................................

  4 1.3. Hipotesis ......................................................................................

  4 II. TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................

  5 2.1. Botani Tanaman Kelengkeng .......................................................

  5 2.2. Perendaman Benih ........................................................................

  7 2.3. KNO ............................................................................................

  9

  3 2.4. Viabilitas dan Vigor Benih ...........................................................

  11 III. METODE PENELITIAN ....................................................................

  13 3.1. Tempat dan Waktu .......................................................................

  13 3.2. Bahan dan Alat .............................................................................

  13 3.3. Perancangan Percobaan ................................................................

  14 3.4. Pelaksanaan Penelitian .................................................................

  16 3.5. Pengamatan ..................................................................................

  17 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................

  20 4.1. Pengaruh Lama Perendaman ........................................................

  20

  4.2. Pengaruh Konsentrasi KNO 3 ........................................................

  22 4.3. Pengaruh Imteraksi .......................................................................

  26 V. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................

  29 5.1 Saran .............................................................................................

  29 5.2 Kesimpulan ...................................................................................

  29 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................

  30

  

DAFTAR TABEL

Nomor Teks Halaman

  1. Susunan Kombinasi Perlakuan antara Lama Perendaman dan Konsentrasi KNO

  3 Terhadap Viabilitas Benih Lengkeng................................................ 15

  2. Rata-rata Potensi Tumbuh, Daya Berkecambah, Kecepatan Tumbuh, Keserempakan Tumbuh dan Vigor Kecambah Benih Lengkeng pada berbagai Lama Perendaman ......................................................................... 20

  3. Rata-rata Potensi Tumbuh, Daya Berkecambah, Kecepatan Tumbuh, Keserempakan Tumbuh dan Vigor Kecambah Benih Lengkeng pada berbagai Konsentrasi KNO

  3 ......................................................................... 23

  4. Rata-rata Vigor Kecambah Benih Lengkeng pada berbagai Lama Perendaman dan Konsentrasi KNO

  3 ............................................................ 27

  

DAFTAR GAMBAR

Nomor Teks Halaman

1. Vigor Kecambah Benih Lengkeng pada berbagai Lama Perendaman .....

  21

  2. Potensi Tumbuh Benih Lengkeng pada berbagai Konsentrasi KNO 3 ......

  24

  3. Daya Kecambah Benih Lengkeng pada berbagai Konsentrasi KNO 3 ......

  24

  4. Vigor Kecambah Benih Lengkeng pada berbagai Konsentrasi KNO 3 .....

  25

  5. Vigor Kecambah Benih Lengkeng pada berbagai Lama Perendaman dan Konsentrasi KNO

  3 ..............................................................................

  28

  

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Teks Halaman

  36

  40 17. Riwayat hidup ...........................................................................................

  39 16. Dokumentasi Penelitian ............................................................................

  38 15. Bagan percobaan .......................................................................................

  14. Analisis Ragam Vigor Kecambah Benih Lengkeng pada berbagai Lama Perendaman dan Konsentrasi KNO 3 .........................................................

  38

  3 ..............................................................................

  13. Vigor Kecambah Benih Lengkeng pada berbagai Lama Perendaman dan Konsentrasi KNO

  37

  12. Analisis Ragam keserempakan Tumbuh Benih Lengkeng pada berbagai Lama Perendaman dan Konsentrasi KNO 3 ...............................................

  37

  3 .........................................................

  11. Keserempakan Tumbuh Benih Lengkeng pada berbagai Lama Perendaman dan Konsentrasi KNO

  10. Analisis Ragam Kecepatan Tumbuh Benih Lengkeng pada berbagai Lama Perendaman dan Konsentrasi KNO 3 ...............................................

  5. Potensi Tumbuh Benih Lengkeng pada berbagai Lama Perendaman dan Konsentrasi KNO

  36

  3 ..............................................................................

  9. Kecepatan Tumbuh Benih Lengkeng pada berbagai Lama Perendaman dan Konsentrasi KNO

  35

  8. Analisis Ragam Daya Berkecambah Benih Lengkeng pada berbagai Lama Perendaman dan Konsentrasi KNO 3 ...............................................

  35

  3 ..............................................................................

  7. Daya Berkecambah Benih Lengkeng pada berbagai Lama Perendaman dan Konsentrasi KNO

  34

  6. Analisis Ragam Potensi Tumbuh Benih Lengkeng pada berbagai Lama Perendaman dan Konsentrasi KNO 3 .........................................................

  34

  3 ....................................................................................

  43

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

  Tanaman lengkeng (Dimocarpus longan Lour.) berasal dari utara India, Timur, Burma atau Cina (Tindall, 1994). Lengkeng yang dibudidayakan di Indonesia ada dua macam yaitu lengkeng lokal dan lengkeng introduksi.

  Lengkeng lokal ada beberapa kultivar diantaranya adalah lengkeng batu dan lengkeng kopyor (Prawitasari, 2002). Sedangkan lengkeng introduksi ada yang berasal dari Thailand misalnya lengkeng ‘Diamond river’, dan yang berasal dari Vietmam adalah ‘Pimpong’ (Kuntarsih et al., 2005).

  Tanaman lengkeng di Indonesia umumnya masih diusahakan dalam skala kecil sebagai sistem usaha tani perkarangan, sehingga kuantitas dan kualitas hasilnya masih rendah. Ini karena bahan tanam yang digunakan belum menggunakan bibit unggul, dan pemeliharaannya belum intensif. Tanaman lengkeng merupakan tanaman pohon berkayu keras, tinggi tanaman biasanya mencapai 12 m dan diameter tajuk sekitar 10 m. Perakaran dalam, sehingga tanaman lengkeng termasuk tanaman yang masih dapat tumbuh di tempat dengan permukaan air tanah dalam, atau tanaman yang tahan kekurangan air (Prosea, 1992).

  Benih merupakan suatu miniatur tanaman yang berperan untuk melanjutkan kehidupan generasi berikutnya (Khurana dan Singh, 2001). Menurut Sutopo (1985), benih yang memiliki kulit keras biasanya mengalami dormansi dengan tipe dormansi fisik, dengan adanya pembatasan struktural pada perkecambahannya. Dormansi merupakan cara embrio biji mempertahankan diri dari keadaan lingkungan yang tidak menguntungkan, tetapi berakibat

  Dormansi benih menunjukkan suatu keadaan dimana benih-benih sehat

  

(viable) gagal berkecambah meskipun berada pada kondisi yang cocok untuk

  perkecambahan (Schmidt, 2002). Dormansi benih adalah ketidakmampuan benih hidup untuk berkecambah pada lingkungan yang optimum. Dormansi dapat disebabkan oleh keadaan fisik dari kulit benih, keadaan fisiologis dari embrio atau kombinasi dari kedua keadaan tersebut. Namun demikian dormansi bukan berarti benih tersebut mati atau tidak dapat tumbuh kembali.

  Akhirudin (2007), menyatakan perendaman dengan menggunakan bahan kimia sering pula dilakukan untuk memecahkan dormansi benih, bertujuan untuk menjadikan agar kulit biji lebih mudah masuk air pada saat imbibisi. Perendaman menggunakan air bersuhu tinggi teruji efektif menghilangkan bahan-bahan penghambat perkecambahan dan memicu pembentukan hormon pertumbuhan sehingga biji dapat berkecambah (Raharjo, 2002).

  Ada beberapa teknik untuk mematahkan dormansi yaitu dengan skarifikasi secara mekanis, fisik maupun kimia. Salah satu cara efektif pematahan dormansi adalah dengan menggunakan larutan kimia. Tujuan utama yang diharapkan adalah memudahkan proses imbibisi, dengan menjadikan kulit biji menjadi permeabel sehingga mudah dimasuki oleh air saat proses imbibisi. Berbagai larutan yang biasa dipakai untuk pemecahan dormansi diantaranya adalah larutan KNO

  3 dan larutan lainnya (Sutopo, 2002).

  Perendaman yang lama berpengaruh pada kecepatan perkecambahan. Hasil penelitian Sihotang (1995), menunjukan hasil indeks perkecambahan tertinggi pada benih Acacia mangium adalah perendaman benih dengan air selama 24 jam dengan hasil 2,21% dibandingkan dengan waktu 16 jam dengan nilai kecepatan berkecambah 0,48%. Pada penelitian selanjutnya, menunjukan bahwa perendaman air selama 6 jam pada benih tanjung (Mimusop elingi L.) merupakan perlakuan yang terbaik dengan meningkatkan persentase perkecambahan sebesar 83,33% dibandingkan perendaman benih tanjung dengan air selama 4 jam atau selama 2 jam.

  Larutan kalium nitrat (KNO ) merupakan salah satu senyawa kimia yang

  3 berpotensi untuk mematahkan dormansi suatu benih (Kartasapoetra, 2003).

  Karakteristik larutan KNO

  3 yang relatif ekonomis, aman dan mudah digunakan,

  menjadi alasan banyak penelitian ilmiah mengenai pematahan dormansi menggunakan larutan tersebut. KNO

  3 digunakan sebagai promotor

  perkecambahan dalam sebagian besar pengujian perkecambahan benih. Penelitian pada benih tanjung memperlihatkan hasil bahwa rerata kombinasi perlakuan (skarifikasi dan perendaman KNO

  3 ) memberikan nilai kecepatan berkecambah

  42,6 hari lebih awal dibandingkan dengan kontrol dengan presentase perkecambahan 75,3%. Viarini (2007) dalam penelitiannya menyatakan, Kalium nitrat (KNO ) pada konsentrasi 0,2% dapat meningkatkan

  3

  perkecambahan benih Acacia nilotica menjadi 79% sedangkan pada konsentrasi KNO

  3 1% hanya memberikan 37% daya kecambah. Konsentrasi yang digunakan

  untuk berbagai jenis biji tentunya tidak sama, tergantung kepada karakteristik biji yang bersangkutan.

  Viabilitas benih merupakan daya hidup benih yang ditunjukkan oleh fenomena pertumbuhan benih atau gejala metabolisme (Sadjad, 1994). Pengujian viabilitas benih bertujuan untuk mengetahui kemampuan hidup benih yang mencakup pengujian daya berkecambah dan vigor. Pengujian daya berkecambah memberikan informasi tentang kemungkinan tanaman dapat tumbuh normal dan berproduksi normal pada kondisi yang optimum.

  Dari permasalahan yang telah diuraikan di atas maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh lama perendaman dan konsentrasi KNO

  3 yang tepat agar diperoleh viabilitas dan vigor benih lengkeng yang optimum.

  1.2. Tujuan Penelitian

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama perendaman dan konsentrasi KNO terhadap viabilitas dan vigor benih lengkeng serta nyata

  3 tidaknya interaksi kedua faktor tersebut.

  1.3. Hipotesis

  1. Lama Perendaman berpengaruh terhadap viabilitas dan vigor benih lengkeng 2. Konsentrasi KNO berpengaruh terhadap viabilitas dan vigor benih lengkeng.

  3

  3. Terdapat interaksi antara konsentrasi KNO

  3 dan lama perendaman terhadap viabilitas dan vigor benih lengkeng.

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. BotaniTanaman Lengkeng

  2.1.1. Sistematika

  Taksonomi lengkeng sebagai berikut: Divisi : Magnoliophyta Class : Magnoliopsida Ordo : Sapindales Famili : Sapindaceae Genus : Dimocarpus Species : Dimocarpus longan Lour. [Germplasm Resoursces

  InformationNetwork (GRIN) dan Integrated Taxonomic Information System (ITIS), 2011.]

  2.1.2. Morfologi

  a. Akar

  Lengkeng adalah tanaman keras yang tumbuh tegak dengan ketinggian hingga mencapai 20 - 25 m dengan sistem perakaran tunggang yang kuat.

  Diameter batang lengkeng dapat mencapai 100 cm pada ketinggian 130 cm di atas permukaan tanah, warna batang coklat, permukaan batang kasar, batang lengkeng mempunyai percabangan yang banyak dan menyebar membentuk tajuk pohon yang membulat dan daun yang rimbun (Mursal, 2004).

  b. Batang

  Lengkeng memiliki habitus yang sangat menarik, bentuk kanopi seperti payung. Berdaun rimbun, mirip daun rambutan kapulasan yaitu berukuran kecil, panjang (dengan daun meruncing), dan berwarna hijau gelap. Batangnya bercabang banyak, arah cabang mendatar dan rapat (Sunarjono, 2007).

  c. Daun

  Daun merupakan suatu bagian tumbuhan yang penting dan pada umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Daun biasanya tipis melebar terdapat zat warna hijau yaitu klorofil. Daun mempunyai fungsi sebagai alat untuk pengambilan zat-zat makanan, pengolahan zat-zat makanan (asimilasi), penguapan air (transpirasi), dan respirasi (Tjitrosoepomo, 1990). Bentuk dan ukuran daun sangat bervariasi tetapi daun mempunyai komposisi jaringan yang sama yaitu : epidermis dan derivatnya, mesofil, dan sistem pembuluh (Mauseth, 1988). Daun lengkeng merupakan daun majemuk dengan 3 - 6 pasang helai daun.

  Bentuk daun bulat memanjang, ujungnya agak runcing, tepi daun rata, daun tidak berbulu, permukaan daun lengkeng mengandung lapis-lapis lilin. Kuncup daunnya berwarna kuning kehijauan, ada pula yang berwarna merah (Sunanto, 1990).

  d. Bunga

  Bunga lengkeng terdapat pada bagian ujung atau terminal. Bunga berbentuk malai dengan bentuk percabangan monopodial, mahkota bunga berjumlah 5 petal (Mursal, 2004). Warna bunga kuning muda atau putih kekuningan.

  e. Buah

  Bentuk buah umumnya bulat hingga lonjong dan berwarna hijau. Setelah matang (tua), buah berwarna kecokelatan. Bijinya satu, bulat, dan berwarna kehitaman. Biji tidak dapat disimpan lama karena cepat berkecambah setelah dilepas dari dagingnya. Daging buah terasa manis sekali dan harum (Sunarjono, 2007).

  Buah lengkeng sangat baik dikonsumsi oleh orang-orang yang dalam pemulihan stamina setelah sakit karena dapat memperkuat limpah, meningkatkan produksi darah merah, menambah nafsu makan dan menambah tenaga (Tampubolon, 1999).Buah lengkeng berguna pula menyehatkan usus dan memperbaiki proses penyerapan makanan, melancarkan buang air kecil, mengatasi cacingan, mengobati sakit kepala, keputihan dan hernia (Muhlisah, 1999).

  Buah lengkeng ‘Diamond river’ berbentuk bulat yang terdiri atas kulit buah,daging buah, dan biji. Kulit buah tipis dan berwarna hijau kecoklatan sampai coklat.Pericarpium pada kulit dapat bervariasi dalam warna dari kekuningan sampai coklat muda, dan kulit halus (Haryadi, 2007). Daging buah lebih tebal dibandingkan lengkeng lokal, berwarna putih bening, memiliki kadar air yang tinggi, beraroma harum khas lengkeng dan manis. Biji berbentuk bulat kecil dan berwarna cokelat (Usman, 2004).

2.2. Perendaman Benih

  Perendaman bertujuan agar cadangan makanan dalam endosperm dapat dicerna setelah benih menyerap air, air juga sebagai alat transportasi larutan makanan dari endosperm atau kotiledon ketitik tumbuh pada poros embrio, di daerah mana diperlukan untuk membentuk protoplasma baru. (Akhirudin, 2007) perendaman dengan penggunaan kimia sering pula dilakukan untuk memecahkan dormansi benih, bertujuan untuk menjadikan agar kulit biji lebih mudah masuk air pada saat imbibisi. Perendaman menggunakan air bersuhu tinggi teruji efektif menghilangkan bahan-bahan penghambat perkecambahan dan memicu pembentukan hormon pertumbuhan sehingga biji dapat berkecambah (Raharjo, 2002).

  Air dalam proses perkecambahan berfungsi untuk mencairkan zat-zat makanan yang berada dalam keping biji yang disalurkan di dalam lembaga.

  Dalam lembaga telah tersedia bahan baku auxin dalam bentuk asam amino, yang dalam perkembangan pertumbuhan kecambah berubah menjadi auxin.

  Penyebarluasan auxin kedalam tubuh kecambah akan berlangsung hingga ke pucuk akar. Untuk kelangsungan penyerapan ini secara mutlak dibutuhkan cukup air, tanpa air pertumbuhan kecambah akan gagal total (Rismunandar, 1999).

  Selama proses perkecambahan, air dibutuhkan untuk perkembangan embrio dan endosperm sedangkan gas-gas seperti oksigen dibutuhkan untuk respirasi embrio (Kamil, 1979). Air dalam proses perkecambahan berfungsi untuk mencairkan zat-zat makanan yang berada dalam keping biji yang disalurkan di dalam lembaga. Untuk kelangsungan penyerapan ini secara mutlak dibutuhkan cukup air, tanpa air pertumbuhan kecambah akan gagal total (Rismunandar, 1999).

  Menurut Nuraeni dan Maemunah (2003), perendaman dengan air mendorong proses pemasakan embrio dan meningkatkan permeabilitas kulit benih sehingga memungkinkan penyerapan ataupun imbibisi dan gas-gas yang diperlukan dalam proses perkecambahan. Imbibisi berlangsung jika potensial osmotik larutan di sekitar benih lebih rendah dari pada osmotik di dalam sel-sel benih. Benih dapat mengalami kekeringan fisiologis, bahkan jika konsentrasi larutan luar sel benih lebih tinggi, maka dapat terjadi pergerakan air dalam benih

  Imbibisi terjadi pada waktu biji kering yang tidak mempunyai kulit biji yang kedap diletakkan dalam kontak dengan air sebagaimana biji dalam tanah.

  Sementara air masuk, bahan-bahan koloid, terutama protein cenderung untuk menggembungkan dan penggembungan ini sering kali bertanggung jawab dalam pemecahan kulit biji. Derajat kontak antara tanah dan biji adalah penting untuk laju imbibisi karena air dalam tanah yang tak jenuh terdapat selaput tipis disekitar partikel-partikel tanah dan hanya untuk pengambilan air (Goldsworthy dan Fisher, 1996). Selama proses perkecambahan, air dibutuhkan untuk perkembangan embrio dan endosperm sedangkan gas-gas seperti oksigen dibutuhkan untuk respirasi embrio (Kamil, 1979).

2.3. KNO

3 Potassium Nitrat (KNO

  3 ) merupakan salah satu perangsang

  perkecambahan yang sering digunakan. KNO digunakan baik dalam

  3

  hubungannya dengan pengujian (ISTA 1996 dalam Schmidth 2002) dan dalam operasional perbanyakan tanaman. Menurut Hartmann et al. (1997) dalam Schmidth (2002), peran fisiologis dari KNO

  3 tidak jelas. KNO 3 mempunyai

  pengaruh yang kuat terhadap persentase perkecambahan dan vigor pada perlakuan pendahuluan asam benih Acacia nilotica (Palani et al. 1995 dalam Schmidth, 2002).

  Kombinasi perlakuan terbaik adalah pada perlakuan tanpa skarifikasi dengan konsetrasi KNO

  3 0,5% dan 0,4% yang masing-masing dapat

  mempercepat perkecambahan benih tanjung 63,75 dan 47,75 hari lebih awal dari kontrol (Widhityarini, Suryadi, dan Purwantoro, 2011).

  Nisa et al. (1984), bahwa KNO

  3 diduga dapat mengaktifkanefektifitas

  giberelin,dimana giberelin dapatmengaktifkankerja enzim alfa amylase yang dapat meningkatkan perombakan pati sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan bibit.

  Selanjutnya Wilkins (1989) menyatakan bahwa giberelin juga dapat meningkatkan efektifitas enzim proteiase menjadi asam amino dan peptide sedangkan enzim lipase merombak lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Sehingga dapat diangkut kesumbu embrio untuk meningkatkan aktifitas sumbu embrio dalam pertumbuhan.

  Kalium Nitrat (KNO

  3 ) merupakan bahan kimia yang paling banyak

  digunakan untuk mempromosikan perkecambahan benih. Perendaman pada 7.500 ppm dan 10.000 ppm larutan KNO

  3 memberikan hasil perkecambahan yang

  signifikan, yaitu 64.54% untuk benih yang masih tertutup kulit benih dan 74.24% untuk benih tanpa kulit benih (Cetinba dan Koyuncu, 2006). Viarini (2007) dalam penelitiannya menyatakan, Kalium nitrat (KNO

  3 ) pada konsentrasi

  0,2% dapat meningkatkan perkecambahan benih Acacia nilotica menjadi 79% sedangkan pada konsentrasi KNO

  3 1% hanya memberikan 37% daya kecambah.

  Konsentrasi yang digunakan untuk berbagai jenis biji tentunya tidak sama, tergantung kepada karakteristik biji yang bersangkutan Hasil penelitian Saleh et al. (2008), menyatakan bahwa benih aren berkecambah terbanyak diperoleh pada perlakuan skarifikasi ditambah KNO

  3 0,5

  % yang direndam selama 36 jam ditambah suhu 40 C yang dikecambahkan pada media tumbuh asal hutan aren + pupuk organik (1 : 1) + pupuk NPK 1 g/kg media yaitu daya berkecambah 83,33 – 86,67 %. Yucel dan Yilmaz (2009) menambahkan bahwa konsentrasi rendah dari KNO

  3 (0.5%, 1%) dapat

  meningkatkan persentase perkecambahan benih Salvia cyanescans, tetapi

2.4. Viabilitas dan Vigor Benih

  Viabilitas benih merupakan daya hidup benih yang ditunjukkan oleh fenomena pertumbuhan benih atau gejala metabolisme (Sadjad, 1994). Pengujian viabilitas benih bertujuan untuk mengetahui kemampuan hidup benih yang mencakup pengujian daya berkecambah dan vigor. Pengujian daya berkecambah memberikan informasi tentang kemungkinan tanaman dapat tumbuh normal berproduksi normal pada kondisi yang optimum. Viabilitas benih diartikan sebagai daya hidup benih yang ditunjukkan melalui gejala metabolisme dan fenomena pertumbuhan (Sadjad, 1972 dalam IPB, 2010).

  Pengujian viabilitas benih merangkum metode langsung dan tidak langsung. Uji langsung dilakukan melalui potensi tumbuh benih maksimum, daya kecambah benih, kekuatan tumbuh benih dan kecepatan tumbuh benih. Uji secara tidak langsung berkaitan dengan mutu benih hidup yang dapat ditunjukkan melalui gejala metabolisme benih, yaitu pernapasan, aktivitas enzim dan permeabilitas kulit (Sadjad, 1980 dalam IPB, 2010).Sedangkan vigor bertujuan menduga tanaman dapat tumbuh normal dan berproduksi normal pada kondisi suboptimum (Sadjad, 1993). Nilai kecepatan tumbuh benih menunjukkan vigor suatu benih. Benih dengan vigor tinggi lebih cepat tumbuh dibandingkan benih dengan vigor rendah (Sadjad, 1994). Kecepatan tumbuh benih mencerminkan vigor individu benih dikaitkan dengan waktu (Widajati et al., 2013).

  Vigor benih pada umumnya dapat didefenisikan sebagai suatu ukuran kemampuan potensial benih untuk berkecambah normal dengan variasi keadaan yang tidak menguntungkan. Vigor benih dalam hitungan viabilitas absolute merupakan indikasi viabilitas benih yang menunjukkan benih tumbuh kuat di lapangan dalam kondisi yang tidak ideal (Byrd, 1983).

  Benih bervigor tinggi dicirikan oleh berbagai karakteristik, yaitu berkecambah cepat dan merata, bebas dari penyakit, tahan simpan, kuat dalam keadaan lapangan yang kurang menguntungkan dan efesien dalam memanfaatkan cadangan makanan, laju tumbuh atau pertumbuhan berat kering tinggi tidak menunjukkan perbedaan di lapangan dan dilaboratorium (Heydecker, 1977).

  Menurut Soetopo (2002) adapun faktor-faktor yang mempengaruhi viabilitas dan vigor benih adalah jenis dan sifat benih (faktor genetik), viabilitas awal dari benih, kandungan air benih, temperatur, kelembaban, gas disekitar benih, mikroorganisme, kondisi lingkungan tubuh dan ruang simpan, kematangan benih, proses pengolahan benih, dan jenis kemasan. Selanjutnya Mc Donald dan Copeland (1985), memberi batasan vigor benih sebagai keseluruhan sifat yang menggambarkan potensi dari aktifitas dan performasi benih selama perkecambahan.

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

  3.1. Tempat dan Waktu

  Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Benih Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar, yang dilaksanakan mulai dari tanggal 15 Mei sampai dengan 11 Juni 2015.

  3.2. Bahan dan Alat

  a. Bahan Bahan yang digunakanyaitu :

  1. Benih lengkeng Benih yang digunakan adalah benih baru yang belum mengalami kemunduran yang diambil langsung dari pedagang lengkeng yang berada di

  Meulaboh. Jumlah benih yang digunakan 648 benih, untuk masing-masing unit percobaan 18 benih per unit perlakuan dengan kualitas benih yang belum mengalami kemunduran.

  2. Media perkecambahan Media perkecambahan benih yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanah lapisan atas (top soil) yang di masukan kedalam baskom perkecambahan dengan diameter 20 cm dan tinggi 12 cm. Tanah yang digunakan sebagai media kecambah dalam penelitian ini adalah tanah lapisan atas ( top soil) berpasir dari ordo Entisol yang di peroleh di desa Meurebo dan dicampur dengan pupuk kandang dengan perbandingan 3 : 1. Dan kemudian media kecambah dimasukan kedalam baskom perkecambahan dengan diameter 20 cm dan tinggi 12 cm.

  3. Air Air aquades yang digunakan untuk perendaman benih lengkeng adalah air mineraldan membasahi media tanam hingga kapasitas lapang.

  4. KNO

3 Larutan senyawa pra perkecambahan yang digunakan adalah kalium nitrat

  • 1 -1

  (KNO

  3 ) dengan konsentrasi yang berbeda yaitu :K 1 = 0,5 g l air K 2 = 1,0g l air ,

  • 1 -1

  K

  3 = 1,5g l air dan K 4 = 2,0g l air .