PERILAKU SOSIAL ANGGOTA JAMA’AH TARIKAT SADZLIYAH DI DESA BANYUKUNING KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015

  

PERILAKU SOSIAL ANGGOTA JAMA’AH

TARIKAT SADZLIYAH DI DESA BANYUKUNING

KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN

SEMARANG

TAHUN 2015

SKRIPSI

  

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

Oleh:

SITI FITRIYAH

  

NIM: 11110192

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2015

PERSETUJUAN PEMBIMBING

  Lamp : 4 (Naskah) Kepada Hal : Pengajuan Skripsi Yth. Rektor IAIN Salatiga

  Di Salatiga Assalamu‟alaikum. Wr. Wb.

  Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini kami kirimkan naskah skripsi mahasiswa : Nama : Siti Fitriyah NIM : 11110192

  Jurusan / Progdi : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Pendidikan / Pendidikan Agama Islam

  Judul : Perilaku Sosial Anggota Jama‟ah Tarikat Sadzaliyah Di Desa Banyukuning Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang Tahun 2015

  Untuk diajukan dalam sidang munaqosyah. Demikian untuk menjadi periksa.

  Wassalamu‟alaikum. Wr. Wb.

  Salatiga, 29 Agustus 2015 Pembimbing Drs. Juz‟an M.Hum

  NIP. 19611024 198903 1 022

  INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA Jl Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721

  Website mail :

   SKRIPSI PERILAKU SOSIAL ANGGOTA JAMA’AH TARIKAT SADZALIYAH DI DESA BANYUKUNING KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG DI SUSUN OLEH : SITI FITRIYAH NIM. 11110192

  Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK), Institut Agama Islam (IAIN) Salatiga, pada Tanggal

  29 Agusrus 2015 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana S.1 Kependidikan Islam.

  Susunan Panitia Penguji: Ketua Penguji : Drs. Mufiq, M.Phil. ......................................... Sekretaris Penguji ........................................

  : Drs. Juz‟an, M.Hum. Penguji I : Fatchurrahman, M.Pd. ........................................ Penguji II : Wahidin, M.Pd. ........................................

  Salatiga, 29 Agustus 2015 Dekan FTIK IAIN Salatiga Suwardi, M.Pd

  NIP. 19670121 199903 1 002

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : SITI FITRIYAH NIM : 11110192 Fakultas : Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan (FTIK) Jurusan : Pendidikan Agama Islam

  Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

  Salatiga, 29 Agustus 2015 Yang menyatakan,

SITI FITRIYAH

  NIM . 11110192

  

MOTTO

“ Perbuatan Yang Menceritakan Tentang Keagungan Dzat Yang Memberi

Nikmat, Disebabkan Nikmat Yang Diberikan Olehnya”

“Tuntutlah Ilmu, Karena Ilmu Merupakan Perhiasan Bagi Pemiliknya,

  

Keunggulan Dan Pertanda Segalapujian”

“Jadikanlah Dirimu Sebagai Orang Yang Selalu Menambah Ilmu Setiap

Hari. Dan Berenanglah Di Lautan Makna”

  

PERSEMBAHAN

  Ku persembahkan Skripsi ini untuk: Malaikatku, ibunda ku tercinta Siti Khunaenah yang telah memberikan segalanya yang beliau punya, mencurahkan segala kasih sayang, pengorbanan, semangat, serta motivasi yang besar tanpa mengharapkan apapun.

  Bapakku Miftah Abdul Fatah yang telah berada disisiNya. Kakak-kakakku, Siti Mudrikah beserta suaminya, Siti Khofifah serta suaminya. Ponakan- ponakanku, Qosim Miftakhul Wahid, Alwi Khusnul Ma‟aarif, Ahmad Adzka Al-Ula.

  Agus Ulin Nuha yang telah memberikan Motivasi dan semangat.

  Teman-teman angkatan 2010 dan 2011 yang banyak membantu Mar‟atus Sholihah Alm.(Atus), lek ikah, Mbok Juminten, Leli

  Sulis, Ifah, Wahidah, dan teman-teman yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu. Serta ponaan jauh Rahmad Sayoga yang telah memberikan banyak buku sebagai referensi.

  Tanpa Restu, dan dukungan dari kalian skripsi ini tidak akan pernah dapat dipersembahkan.

KATA PENGANTAR

  Bismillahirrahmanirrahim

  Alhamdulillah, puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan nikmat kepada semua hamba-Nya sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Shalawat dan salam senantiasa tetap terlimpahkan kepangkuan beliau Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat- sahabatnya dan orang-orang mukmin yang senantiasa mengikutinya.

  Dengan segala kerendahan hati, penulis sampaikan bahwa skripsi ini tidak mungkin terselesaikan tanpa adanya dukungan dan bantuan dari semua pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung.

  Skripsi yang berjudul

  “Perilaku Sosial Anggota Jama’ah Tarikat

Sadzaliyah Di Desa Banyukuning Kecamatan Bandungan Kabupaten

Semarang Tahun 2015

  ini disusun untuk melengkapi syarat-syarat mencapai

  gelar Sarjana (S1) Pendidikan Agama Islam pada Fakultas Tarbiyah dam Ilmu Keguruan (FTIK) di IAIN Salatiga, meskipun bentuknya masih sederhana serta banyak kekurangan.

  Di samping itu ucapan terimakasih yang setulus-tulusnya dari hati sanubari yang paling dalam kepada Yth:

  1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.

  3. Bapak Siti Rukhayati. selaku Ketua Progdi PAI IAIN Salatiga.

  4. Bapak Juz‟an M.Hum. selaku pembimbing yang telah mengarahkan dan memberi petunjuk serta meluangkan waktu dan perhatian dalam penulisan skripsi ini.

  5. Bapak M. Ghufron selaku pembimbing akademik.

  6. Dosen yang telah memberikan ilmu dan bagian akademik IAIN Salatiga yang telah memberikan layanan serta bantuan.

  7. Seluruh anggota jama‟ah Tarikat Sadzaliyah Desa Banyukuning yang bersedia menampung saya dari awal mengikuti mujahadah sampai memberi informasi.

  8. Serta semua pihak yang telah memberikan motivasi dan bantuan selama menempuh studi, khususnya dalam proses penyusunan proses skripsi ini.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna, banyak kekurangan yang perlu diperbaiki baik dalam isi maupun metodologi. Untuk itu penulis selalu mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak guna kebaikan penulisan di masa yang akan datang. Semoga skripsi ini bermanfaat untuk penulis sendiri khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.

  Salatiga, 29 Agustus 2015 Peneliti

  Siti Fitriyah NIM: 11110192

  ABSTRAK

  Judul :

  Perilaku Sosial Anggota Jama‟ah Tarikat Sadzaliyah Di Desa Banyukuning Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang Tahun 2015

  Penulis : Siti Fitriyah NIM : 111 10 192 Permasalahan dalam penelitian ini adalah belum maksimalnya Perilaku

  Sosial Anggota Jama‟ah Tarikat Sadzaliyah Di Desa Banyukuning Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang dimana terdapat perilaku anggota jama‟ah yang masih iri dengan orang lain, tidak peduli, dan masih sulitnya anggota jama‟ah untuk berzakat dan bershadaqah.

  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku sosial anggota jama‟ah tarikat Sadzaliyah Desa Banyukuning Kecamatan Bandungan kabupaten Semarang terhadap kehidupan bermasyarakat, mengetahui pemahaman terhadap tarikat yang mereka jalani.

  Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang dilaksanakan di Desa Banyukuning Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang Tahun 2015. Populasi Anggota Jam‟ah tarikat sadzaliyah berjumlah 27 orang, namun peneliti hanya mewawancarai 13 orang yang ke 12 merupakan pasutri. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan pengamatan secara langsung.

  Hasil penelitian menunjukkan Perilaku Sosial Anggota Jama‟ah Tarikat Sadzaliyah Desa Bnyukuning Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang 2015. Peneliti membagi pertanyaan dalam tiga bagian, yang pertama pemahaman tentang tarikat menunjukkan setengah dari anggota jamaah Tarikat Sadzaliyah yang mengetahui makna tarikat yang mereka jalankan, Sebagian lain hanya sekedar ikut- ikutan, serta sebagian lagi tidak mengetahui atau tidak berkenan memberikan informasi. . Sebagian beser anggota jama‟ah tarikat memiliki zuhud dan wara‟. Mereka tidak membedakan seseorang berdasarkan latar belakangnya. Mereka menganggap setiap orang sedrajat. Mereka menganggap bahwa setiap manusia diciptakan hanya untuk beribadah kepada Allah. Sedangkan sebagian kecil perilaku z uhud dan wara‟ terhadap perilaku sosialnya kurang. Sebagian besar responden bersedia mengeluarkan zakat, shadaqoh dan bersedia membantu tetangga yang sedang berada dalam kesesuahan sedangkan beberapa belum bisa menjalankannya.

  Dengan demikan dapat disimpul kan bahwa “sebagian besar anggota jama‟ah tarikat sadzaliyah mengetahui arti tarikat yang mereka jalani, memiliki sifat zuhud dan wara‟ serta mampu bersosialisasi dengan orang lain dengan baik, memiliki kepedulian sosial dengan mau memberikan zakat, shadaqah serta mau menolong orang lain.

  

DAFTAR ISI

  SAMPUL ............................................................................................................. i LEMBAR BERLOGO ......................................................................................... ii HALAMAN JUDUL ............................................................................................. iii PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................................... iv PENGESAHAN KELULUSAN .......................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN............................................................. vi MOTTO ............................................................................................................... vii PERSEMBAHAN ............................................................................................... viii KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix ABSTRAK ............................................................................................................ xi DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii

  BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1 A. Latar BelakangMasalah ....................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ............................................................................... 4 C. Fokus Penelitian ................................................................................ 4 D. Tujuan Penelitian........... ..................................................................... 5 E. Kegunaan Penelitian ........................................................................ 5 F. Penegasan Istilah ............................................................................. 6 G. Metode Penelitian................................................................................ 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................ 14 A. Tarikat Sadzaliyah ............................................................................... 14 1. Pengertian Tarikat .......................................................................... 14 2. Tujuan Tarikat ................................................................................ 14 3. Peran Mursyid Dalam Tarekat ........................................................ 15 4. Pandangan Hidup Pemikiran Pendiri Tarikat Saziliyah. ................ 16 5. Ajaran Hizib (Doa dan Zikir) Tarekat Syaziliyah .......................... 20

  6. Perilaku Sosial Yang Diajarkan Dalam Tarikat

  Sadzali........................................................................................... 21 B. Perilaku Sosial ..................................................................................... 30 1.

  Pengertian Perilaku Sosial............................................................. 30 2. Prinsip Perilaku Manusia .............................................................. 31 3. Dasar Perilaku Manusia ................................................................ 34 4. Cara Pembentukan Perilaku.......................................................... 30 5. Etika Sosial ................................................................................... 37

  BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN .............................. 39 A. Tempat Penelitian................................................................................ 39 1. Kondisi Umum Desa ..................................................................... 40 2. Jumlah Penduduk .......................................................................... 40 3. Komposisi Penduduk menurut Agama Yang dianut ..................... 41 4. Komposisi Penganut Tarikat Dan Aliran Agama Islam ............... 42 5. Kegiatan Sosial Keagamaan .......................................................... 42 6. Data Organisasi Keagamaan ......................................................... 43 B. Tarikat Sadzaliyah ............................................................................... 43 1. Sejarah Tarikat Sadzaliyah di Desa Banyukuning ........................ 43 2. Amalan Wajib Tarekat Sadzaliyah................................................ 45 3. Silsilah Abu Hasan Sadzili........................................................... 46 4. Sanad Tarikat Sadzaliyah Di Desa Banyukuning ......................... 48 5. Daftar Anggota Jama‟ah Tarikat Sadzaliyah ................................ 48 6. Gambaran Umum Anggota Jama‟ah Tarikat Sadzaliyah..............50 C. Hasil Wawancara ................................................................................ 51 BAB IV PEMBAHASAN ..................................................................................... 60 A. Deskripsi Perilaku Sosial Anggota Jama‟ah Tarikat Sadzaliyah........60 B. Deskripsi Perilaku Sosial Masyarakat Banyukuning ......................... 67 A. Menjenguk Orang Sakit ................................................................ 68 B. Takziyah ........................................................................................ 68 C. Berangkat Pengajian...................................................................... 68

  D.

  Bersedekah saat bulan sura ..........................................................................................

  69 E. Membayar Zakat Fitrah dan Zakat Mall ....................................... 69 F.

  Nyumbang (Kondangan)...............................................................69 G.

  Tilek Bayi......................................................................................70

  BAB V PENUTUP ................................................................................................71 A. kesimpulan ................................................................................................71 1.

  Sejarah Tarikat Sadzaliyah Di Desa Banyukuning............................ 71 2. Pokok-Pokok Ajaran Tarikat Sadzaliyah............................................72 3. Perilaku Sosial Masyarakat Yang Di Ajarkan Dalam Kegiatan

  Tarikat................................................................................................73 B. Saran ....................................................................................................... 74

  DAFTAR PUSTAKA DAFTAR TABEL LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tarikat merupakan kata yang berasal dari bahasa arab yang berarti

  jalan. namun para jama‟ah tarikat ataupun para mursyid mengatakan tarikat adalah merupakan laju menuju jalan yang saliq dari ketareqohan seseorang akan mencapai kesufian. Dimana tarikat yang di lakukan secara istiqomah akan memimbulkan perasan insaf atau rasa ingin bertaubat dari segala kesalahan. Hal tersebut yang akan mendorong kecintaan yang besar antara mahluk dengan Kholiqnya.

  Tarikat sering dianggap sebagai aliran sesat atau majlis yang berlebihan dalam melakukan suatu ibadah. Namun tarikat bukan aliran yang menyimpang dari ajaran Islam. Tarikat dilaksanakan berdasarkan peraturan-peraturan syariat islam yang sah (Jalaludin dalam Muhaiminan,1997:10).

  Allah berfirman dalam Al- qur‟an surat Ar ra‟d ayat 28 : Artinya : “ (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan menginat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram”.

  Nabi muhammad SAW. bersabda: ىلاوحأ ةقيقحلاو ىلاعفأ ةقيرطلاو ىلاوقأ ةعيرشلا

  Artinya: “Syari‟at adalah perkataanku dan Tarikat adalah pekerjaanku (perbuatan) dan hakikat adalah tingkah lakuku”

  (Jalaludin dalam Muhaiminan,1997:10) Tarikat merupakan bagian penting daripada pelaksanaan tasawuf.

  Mempelajari tasawuf dengan tanpa mengetahui dan melaksanakan tarikat adalah merupakan usaha yang hampa.

  Dalam ajaran tasawuf dijelaskan, bahwa

  syari‟at itu, hanya

  merupakan peraturan belaka, tarikatlah yang merupakan perbuatan untuk melaksanakan

  syari‟at itu. Apabila syariat dan tarikat ini sudah dikuasai,

  maka lahirlah hakikat yang tidak lain adalah perbaikan keadaan atau

  

akhwal, sedangkan tujuan yang terakhir adalah makrifat yang mencintai

  Tuhan dengan sebaik-baiknya. (Muhaiminan,1997:10) Sifat-sifat basyariyah (kemanusiaan) yang menyangkut perintah agama ada dua macam. Pertama menyangkut lahiriyah manusia, yaitu amal. Kedua yang menyangkut batiniyah dan hati manusia, yaitu perjanjian. Adapun berkaitan dengan lahiriyah dibagi menjadi dua , yaitu berkaitan dengan perintah yang dinamakan taat dan yang berkaitan dengan meninggalkan perintah maksiat. Adapun yang menyangkut dengan batiniyah juga di bagi menjadi dua, yaitu menyangkut hakikat, dimanakan iman dan ilmu, dan yang menyangkut lahirnya disebut nifaq dan jahil.(Ataillah, 1995:75)

  Perilaku tarikat dan tasawuf akan membentuk perilaku kesalehan. Yang mana kesalehan terbagi menjadi dua. Yaitu kesalehan ritual atau individual dan kesalehan sosial.

  Kesalehan ritual sering diartikan sebagai kesalehan beribadah yangmana hanya mahluk dan Tuhan semata. Dan hanya menekankan pada

  

ibadah mahdhoh saja. Baik ibadah mahdhoh individu maupun kelompok.

  Kesalehan sosial adalah perilaku orang orang yang sangat peduli dengan orang lain dengan menggunakan nilai-nilai islam. Orang-orang ini sangat memikirkan orang lain, baik tatakrama, sopan santun meski ibadah mahdhoh golongan ini tidak terlalu tekun.

  Orang Indonesia sering dianggap sebagai orang-orang yang taat beribadah. Karena dilihat dari tradisi-tradisi keagamaan maupun dari ritus- ritus beragama. Seperti halnya tahlilan, maulud, manaqib bahkan ibadah haji yang pelaksananya setiap tahun semakin bertambah.

  Namun pada kenyataannya masih banyak orang Indonesia yang berada pada keadaan miskin dan terbelakang. Hal ini membuktikan bahwa kesalehan orang Indonesia masih kurang, baik rakyat ataupun pemimpin. Begitu pula para penggerak amil zakat belum maksimal dalam melakukan tugasnya.

  Hal ini didorong karena kurang sadarnya seseorang tentang makna beribadah yang dilakukan. Seseorang hanya menganggap ibadahnya sebagai kewajiban individu, tanpa melihat aspek sosial dari peribadatan yang dilakukan.

  Jika memahami ibadah tidak sekedar tekstual, namun juga melihat secara kontekstual seseorang akan mengerti dan memahami arti ibadah

  mahdhoh yang dilakukannya.

  Dari uraian diatas, penulis ingin meneliti dengan judul

  PERILAKU SOSIAL ANGGOTA JAMA’AH TARIKAT SADZALIYAH DI DESA BANYUKUNING KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN SEMRANG TAHUN 2015 B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan judul penelitian di atas maka yang menjadi rumusan masalahnya adalah:

  1. Bagaimana sejarah munculnya Tarikat Sadzaliyah di Krajan Banyukuning kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang?

  2. Apa pokok-pokok ajaran tarikat Sadzaliyah?

  3. Bagaimana jama‟ah Tarikat Sadzaliyah dalam membangun Perilaku sosial masyarakat? C.

   Fokus Penelitian

  Dalam penelitian ini, permasalahan yang penulis tekankan adalah mengenai Perilaku sosial anggota jama‟ah Taikat Sadzliyah di Desa Banyukuning, Kecamatan Bnadungan Kabupaten Semarang.

  D. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah di atas maka dapat penulis rumuskan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, yaitu:

  1. Mengetahui sejarah munculnya Tarikat Sadzaliyah di Krajan Banyukuning, Kecamatan Bandunagn Kabupaten Semarang.

  2. Memahami pokok-pokok ajaran Tarikat Sadzaliyah

  3. Mengetahi peranan Tarikat Sadzaliyah dalam membangun perilaku sosial masyarakat Krajan Banyukuning kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang.

  E. Kegunaan Penelitian

  Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat atau pengaruh terhadap peneliti dan yang hendak diteliti:

  1. Bagi pihak peneliti a.

  Peneliti dapat mempelajari tentang peranan Tarikat Sadzaliyah dalam kehidupan sosial masyarakat baik dari fungsi keagamaan dan non keagamaan .

  b.

  Peneliti dapat mengetahui seberapa pesat pengaruh Tarikat Sadzaliyah dalam membangun perilaku sosial masyarakat.

  2. Bagi pihak yang diteliti Memberi gambaran tentang sejarah dan pentingnya menjaga kesalehan sosial yang dapat dimaksimalkan oleh masyarakat dan dapat diterapkan peranannya. Serta menjadi masukan bagi para ulama dalam mengasuh dan membimbing jama‟ah pada khususnya dan masyarakat umum agar tercipta kesalehan sosial bagi kemaslahatan masyarakat.

  3. Bagi masyarakat umum Memudahkan masyarakat dan memberikan gambaran tentang Tarikat Sadzaliyah.

F. Penegasan Istilah

  Untuk menghindari kesalah pahaman pengertian dalam memahami judul skripsi diatas, maka penulis akan memberikan batasan pengertian tentang istilah-istilah sebagai variabel yang berkaitan dengan judul di atas, yaitu: a. Perilaku Sosial

  Perilaku sosial adalah perilaku yang terjadi dalam situasi sosial yakni bagaimana orang berfikir, merasa dan bertindak karena kehadiran orang lain. (Achmad Mendatu dalam Fajriyah, 2011:19)

  Sosial artinya berkenaan dengan masyarakat: perlu adanya komunikasidalam usaha menunjang pembangunan: suka memperhatikan kepentingan umum (suka menolong, menderma, dan sebagainya) (Depdiknas, dalam Maskiyah, 2012:7).

  b. Anggota Anggota adalah bagian dari sesuatu yang berangkai.

  (Depdiknas:2007) c.

  Jama‟ah Jama‟ah atau jema‟ah adalah kumpulan atau rombongan beribadah yang terdiri dari banyak orang dan berada dalam satu himpun. (Depdiknas:2007)

  d. Tarikat Tarikat adalah cara atau aturan hidup (dl keagamaan atau ilmu kebatinan)yang mana merupakan persekutuan para penuntut ilmu tasawuf(Depdiknas, 2007:1144). Pengertian lain tarikat adalah jalan, petunjuk dalam melakukan suatu ibadah sesuai dengan ajaran yang dianjurkan dan dicontohkan oleh Nabi dan dikerjakan oleh sahabat, tabi‟in, turun-temurun kepada guru-guru, sambung – menyambung dan rantai-berantai (Abu Bakar dalam Maskiyah,2012:6).

  e. Sadzaliyah Sadzaliyah merupakan nama dari sebuah tarikat yang di ajarkan oleh as-Syadzili Ali bin Abdillah bin Abdul-Jabbar yang berasal dari Maroko. Nama sadzaliyah sendiri diperoleh dari tempat beliau belajar ilmu Tarikat serta pengembangannya di Syadzilah, yaitu daerah dekat Tunis Afrika. (http://bengkelhatial

  

G. Metode Penelitian

  1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif.

  Penelitian kualitatif menurut Bogdan Dan Taylor, metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif yang berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang yang berperilaku yang dapat diamati. (Moleong, 2008:4)

  Penelitian kualitatif dari sisi definisi lainnya dikemukakan bahwa hal itu merupakan penelitian yang memanfaatkan wawancara terbuka untuk menelaah dan memahami sikap, pandangan, perasaan dan perilaku individu atau kelompok orang.

  (Moleong, 2008:5) Landasan pendekatan kualitatif ini adalah berdasarkan pada fenomenologi yang menurut Hasserl dalam bukunya (Moleong,

  2008:15) diartikan sebagai suatu study tentang kesadaran dari perspektif pokok dari seseorang. Peneliti dalam pandangan fenomenologi berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan- kaitannya terhadap orang- orang yang berada dalam situasi- situasi tertentu. (Moleong, 2008:17)

  2. Kehadiran Peneliti

  a. Peneliti telah melakukan penelitian dengan metode observasi langsung ke lokasi. b. Penelitian dengan metode wawancara dan dokumentasi Peran peneliti disini sebagai pengamat penuh, dimana peneliti melakukan pengamatan terhadap anggota jama‟ah di lingkungan, dan melakukan wawancara kepada beberapa informan.

  3. Lokasi dan waktu penelitian Lokasi penelitian ini berada di Dusun Krajan Banyukuning,

  Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang. Dimulai pada hari Selasa Pon, 16 September 2014.

  4. Sumber Data Dalam peneliti memperoleh data dilakukan dengan melalui wawancara, observasi langsung dan pengumpulan data-data tertulis sebagai dokumentasi.

  5. Prosedur Pengumpulan Data

  a. Metode Interview ( Wawancara ) Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara bertatap muka langsung antara interviewer dan

  interviewee. Metode pengumpulan data dengan cara tanya

  jawab sepihak yang dikerjakan dengan cara sistematis dan berlandaskan kepada tujuan penelitian. Dalam hal ini penulis mengambil informan dari jama‟ah tarikat sadzaliyah, yaitu mursyid Tarikat Sadzaliyah di desa Banyukuning Ighfirli, dan

  13 informan yang terdiri dari pasutri dan satu orang tidak. Sehingga peneliti mengambil tuju jawaban dari responden.

  b. Metode Observasi Metode observsi adalah metode dengan jalan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang diselidiki (Sutrisno Hadi dalam Kurniawati, 2010:9). Metode ini digunakan untuk memberikan gambaran yang jelas tentang ajaran tarikat sadzaliyah serta jama‟ah dan hubungan sosial jama‟ah dengan masyarakat.

  c. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi adalah pengumpulan data penelitian dengan bersumber pada tulisan (Arikunto,

  1995:94). Metode ini digunakan untuk mengumpulkan dokumen-dokumen yang telah ada guna memperoleh informasi yang diperlukan dalam penelitian. (Winarno Surahmat dalam Pangestu dalam Kurniawati, 2010:9) menjelaskan bahwa metode ini merupakan laporan tertulis dari suatu peristiwa yang isinya terdiri dari penjelasan dan pemikiran terhadap peristiwa dan tertulis dengan sengaja untuk menyimpan atau meneruskan keterangan-keterangan mengenai peristiwa tersebut. Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel-variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, foto, notulen rapat, dsb.

  6. Analisis data Analisis data merupakan suatu analisis untuk mencari atau mengumpulkan data deskriptif serta data aktual. Maka dalam pengolahan data penulis menganalisis isinya (Suryabrata, 1995:65). Dalam penelitian kualitatif ini analisis data dilakukan selama dan setelah pengumpulan data. Adapun analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif dengan langkah-langkah ;

  a. pengumpulan data Usaha yang dilakukan untuk memperoleh data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Kualitas data ditentukan oleh kualitas alat pengambil data atau alat pengukur. Kalau alat pengambilan datanya cukup variabel dan valid, maka datanya juga cukup variabel dan valid (Sumardi dalam Nur Asmaiyah dalam Kurniawati, 2010:10)

  b. Reduksi Data Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, transformasi kasar yang muncul dari catatan tertulis di lapangan. Reduksi data disini bukanlah suatu hal yang terlepas dari analisis data tetapi merupakan dari bagian dari analisis data.(A.Michael dalam Kurniawati, 2010:10) c. Penyajian Data Penyajian data disini dibatasi sebagai sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan penarikan tindakan. (A. Michael dalam Kurniawati, 2010:10) d. penarikan kesimpulan

  Penarikan kesimpulan dalam pandangan ini hanyalah sebagian dari konfigurasi yang utuh. Kesimpulan-kesimpulan juga diverifikasi pemikiran kembali yang melintas dalam pemikiran penganalisa selama menulis, dan merupakan suatu tinjauan ulang pada catatan-catatan lapangan dan mungkin begitu seksama dan akan memakan tenaga dengan tinjauan kembali. (A. Michael dalam Kurniawati, 2010:10) Dan keempat komponen analisa diatas, prosesnya saling berhubungan dan berlangsung terus menerus selama penelitian dilakukan.

  7. Pengecekan Keabsahan Data Dalam penelitian ini, peneliti berusaha memperoleh keabsahan temuannya. Teknik yang dipakai untuk meguji keabsahan temuan tersebut yaitu teknik triangulasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain.

  (Moleong,2008:8)

  8. Tahapan-tahapan Penelitian

  a. Kegiatan administratif meliputi, pengajuan ijin operational untuk penelitan dari ketua STAIN SALATIGA kepada pihak Mursyid Tarikat Sadzaliyah, menyusun pedoman wawancara dan melakukan administrasi lainnya.

  b. Kegiatan lapangan yaitu meliputi : 1)

  Survei awal untuk mengetahui gambaran penelitian yaitu Tarikat Sadzaliyah dan jama‟ahnya di Dusun Krajan Banyukuning, Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang

  2) Melakukan observasi langsung kelapangan dengan melakukan wawancara kepada para responden atau informen sebagai langkah pengumpulan data.

  3) Menyaji data dengan susunan dan urutan yang memungkinkan untuk memudahkan dalam melakukan pemaknaan.

  4) Melakukan verifikasi untuk membuat kesimpulan- kesimpulan sebagai deskriptif temuan penelitian.

  5) Menyusun laporan akhir untuk dijilid dan dilaporkan

BAB II LANDASAN TEORI A. Tarikat Sadzaliyah

  1. Pengertian Tarikat

  Tarikat adalah jalan, petunjuk dalam melakukan suatu ibadah sesuai dengan ajaran yang ditentukan dan dicontohkan oleh Nabi SAW. dan dikerjakan oleh sahabat dan tabi‟in turun temurun sampai kepada guru-guru (mursyid) sambung menyambung dan rantai berantai. (Huda dalam Maskiyah, 2012:13)

  Martin Van Bruinesen mengatakan bahwa kata tarikat (secara harfiyah berarti “jalan”) mengacu baik kepada sistem latihan meditasi maupun amalan (muroqobah, dzikir dan sebagainya) yang dihubungkan dengan sederet guru sufi dan organisasi yang tumbuh dalam metode tasawuf yang khas itu. (Maskiyah, 2012:13)

  2. Tujuan Tarikat

  Menurut Abu Bakar sufi dan tasawuf membagi ilmu dan amal itu dalam empat tingkat, sesuai dengan fitrah dan perkembangan keyakinan manusia, yaitu syari‟at, tarikat,hakikat dan makrifat. ( Maskiyah, 2012:14)

  Menurut Syaikh Najmudin Al-Kubro tersebut dalam kitab “Jami‟ul Auliya‟ mengatakan syariat itu merupakan uraian, tarikat merupakan pelaksanaan, hakikat merupakan keadaan dan makrifat itu merupakan tujuan pokok yaitu pengenalan Tuhan yang sebenar- benarnya. Diberinya teladan seperti bersuci thaharah, dengan syaria‟at dengan air dan tanah,dengan tarikat bersih dari hawa nafsu, ada hakikat bersih dari hati selain dari Allah, semuanya mencapai Ma‟rifat Kepada Allah. Oleh karena itu orang tidak dapat berhenti pada syari‟at saja, mengambil tarikat atau makrifat saja, ia memperbadingkan syaria‟at dengan sampan, tarikat itu lautan, hakikat itu mutiara, orang tidak dapat mencapai mutiara itu dengan tidak melaui kapal dan laut. (Abu Bakar dalam Maskiyah, 2012:14)

3. Peran Mursyid Dalam Tarikat

  Mursyid adalah orang yang mengtahui ilmu hakikat. Para ulama mensyaratkan adanya syaikh dalam tarikat. Dia akan membimbing dan mengarahkan muridin (orang yang dibimbing) berjalan menuju Allah.kebanyakan mereka menyebut syaikh dengan istilah mursyid (pembimbing). Dialah orang yang mengetahui jalan. para ulama menjadikan syaikh sebagai pedoman dalam jalan ini. Mereka dianggap sebagai orang yang paling mirip dengan para sahabat atau

  tabi‟in karena kealiman dan

  kesholehannya.(Muhammad Farid, 2013:9) Adapun seorang pengajar atau mursyid hendaklah menjaga tata krama dan tugas-tugasnya.

  Tugas pertama ialah menunjukkan kasih sayang kepada pelajar dan menganggap seperti anak Rosulullah. Guru merupakan bapak yang sebenarnya, karena bapak menyebabkan kehidupan yang fana, sedangkan pengajar menyebabkan kehidupan yang kekal. Tugas kedua ialah mengikuti teladan Rosulullah. Tugas yang ketiga ialah, ia tidak menyimpan suatu nasihat bagi hari esok seperti melarangnya dari mencari kedudukan sebelum patut memperolehnya dan melarangnya belajar ilmu yang tersembunyi sebelum menyempurnakan ilmu yang terang. Keempat ialah menasehati pelajar dan melarang dari akhlak tercela.(Imam Al- Ghozali, 1986:11)

4. Perilaku Sosial Yang Diajarkan Tarikat Sadzaliyah

  Adapun perilaku sosial masyarakat yang di ajarkan dalam kegiatan tarikat adalah sebagai berikut: a. Zuhud

  Kadar amal dari orang zuhud (tidak terlalu terikat dengan hidup dunia), nampak hanya sedikit, akan tetapi hakikatnya sangat banyak, karena lahir dari hati orang yang tidak memperhitungkan hal milik duniawinya. Sebaliknya, amal orang yang masih mencintai dunia, banyak pada lahirnya, sebenarnya pada hakikatnya sedikit.

  Amal orang yang zuhud itu memang sangat kecil, tetapi mereka telah mengeluarkannya dari keihlasan hati mereka, dan dari kemammpuan yang ada pada mereka. Tidak ada yang mereka pikirkan terhadap apa yang mereka keluarkan walau sangat kecil. Karena, semua itu hanya milik Allah yang mereka peroleh sebagai anugerah, harta benda dunia itu mereka kembalikan kepada masyarakat yang memerlukan.

  Ketika memberikan milik mereka kepada masyarakat dan jalan Allah, harta itu tidak memmpengaruhi mereka, karena memang sangat kecil sangkutan mereka bahkan kebutuhan mereka terhadap harta dunia. Mereka ihlas menerima harta yang halal, apabila datang kepada mereka., dan mereka pun rela apabla harta itu dipergunakan oleh siapa saja yang memerlukan.

  Amal ibadah orang zuhud berkaitan dengan keihlasan niat yang sangat menyelamatkan ibadah mereka. Tidak mungkin orng yang beramal, akan tetapi masih berkaitan denganduniawinya, akan tetapi masih amal yang ihlas.(Athaillah, 1995:103) b. Wara‟

  Wara‟ adalah salah satu sifat mulia hamba Allah yang

  saleh . Untuk tidak terlalu terkait dengan keperluan dunia,

  menerima dengan ikhlas apa yang ada di tangannya, dan bersyukur atas semua yang telah dimilikinya, serta tidak merasa iri dengan apa yang dimiliki orang la in. Sifat wara‟, mampu menghancurkan keinginan yang berlebih-lebihan. Sebab keinginan yang berlebih-lebihan akan menimbulkan rasa iri dan dengki. Sifat iri dan dengki adalah sifat iblis yang akan melahirkan api yang bisa menghanguskan kesucian jiwa dan raga.

  Sifat wara‟ menimbulkan sifat qona‟ah (merasa cukup dengan apa yang sudah ada ditangannya). Sikap qona‟ah akan menimbuhkan sikap sederhana yang sangat diperlukan oleh jiwa yang selalu ragu dan bimbang. Sifat

  qona‟ah akan

  melahirkan pula sifat teguh mempertahankan istiqomah (keteguhan jiwa dalam menjalankan prinsip agama yang berkaitan dengan adab terhadap Allah dan akhlak terhadap manusia). Sifat wara‟ yang ditampakkan dalam kehidupan umat akan menumbuhkan sifat menghindari perbutan

  

syubhat , dan mengeluarkan manusia dari kesulitan yang

  sedang merambah syaraf pikiran, serta memmberi kemampuan untuk memecahkan persoalan yang sulit. Akibat khusus dari wara‟ dalam diri orang beriman adalah ketenangan dirinya dalam menghadapi persoalan hidup.

  Tingkat wara‟ yang tertinggi adalah harapan seorang hamba dalam seluruh bentuk kehidupan hanya diperoleh dari Allah SWT. belaka, tidak ada hubungannya dengan manusia. Ia melihat semua yang ia terima, ia diberi, ia di tolak semata- mata atas izin dan anugerah Allah belaka.(Ataillah, 1995:127)

  Yahya bin Muaz berkata:”wara‟ memmpunyai dua wajah,. Yaitu wara‟ lahiriyah, tidak mengharap kecuali dari Allah. Wara‟ batiniyah, ia tidak memasukkan masalah duniawi yang dilihat, kecuali hanya Allah”.

  Manusia muslim yang bersifat wara‟, tidak berarti dalam masalah diniawi ia menolak kehadiran benda-benda duniawi, sama sekali tidak. Mereka tetap memmperhatikan masalah kediniawian dan lengkap hidupnya, akan tetapi ia tidak menempatkan barang-barang duniawi itu kedalam hati. Tidak membiarka benda dunia itu menguasai hati dan jiwa mereka, apalagi membelenggu jiwa. Benda dunia bagi orang arif yang saleh lagi bermakrifat bukanlah kepentingan yang harus dikejar dan diunggulkan. (Ataillah, 1995:127) c. Tawadhu Tawadhu adalah sifat rendah hati, dan tidak sombong.

  Hal ini dikarenakan kunci yang tidak kalah pentingnya adalah kesanggupan kita mendengar, menyerap, dan menimba ilmu dari orang lain dalam rangka memperkaya ilmu dan menyerap misi. Semua ini akan membuat kita semakin cepat melesat jauh ke depan dibandingkan dengan orang-orang yang sombong, merasa pandai sendiri, dan menganggap cukup dengan yang dimilikinya sehingga merasa tidak membutuhkan orang lain.(Isya, 2002:120)

  Dengan segala yang berbau kesombongan, merasa diri hebat, super, pemborong surga , paling benar dan paling mampu. Semua itu hanya akan membuat berkurangnya kemammpuan yang ada pada diri kita. Sesungguhnya kesombongan itu akan menutup hal yang sangat fitrah dari manusia, yaitu kemampuan melengkapi diri.(Isya, 2002:121) d. Zakat dan Shodaqoh

  Zakat menurut istilah agama islam artinya” kadar harta yang tertentu yang diberikan kepada yang berhak menerimanya, dengan beberapa syarat. Hukumnya zakat adalah salah satu rukun islam yang lima,

  fardhu „ain atas

  tiap-tiap orang yang cukup syarat-syaratnya. Zakat mulai diwajibkan pada tahun kedua hijriyah.(Sulaiman Rasjid, 2006:192) 1)

  Zakat Mal Sebab-sebab kewajiban zakat berdasarkan objeknya ada enam, yaitu, zakat ternak, emas dan perak, perdagangan, zakat tambang, pertanian, dan zakat fitrah. Tidak wajib zakat ini atas dan lainnya, kecuali atas orang muslim yang merdeka dan tidak disyaratkan sudah baligh. Maka wajib atas harta anak kecil dan orang gila. Adapun syarat membayar zakat mal ada lima, yaitu, harus merupakan ternakyang berkeliaran,genap setahun, mencapai nisab, dan menjadi milik sempurna.

  Zakat unta hingga mencapai lima ekor dengan seekor kambing berusia dua tahun. Sapi telah mencapai 30 ekor dengan satu sapi. Kambing hingga mencapai 40 kambing dengan jumlah zakat seekor kambing.

  Tanaman yang merupakan makanan pokok dikenakan zakat seper sepuluh bila mencapai nisab kurang lebih 653 kg. Emas dan perak jika mencapai 200 dirham maka zakatnya lima dirham, 20 dinar zakatnya 1/40.

  Kelebihan dari emas dan perak walaupun satu dariq dikenakan zakat. Hasil tambang berupa emas dan perak sebesar 1/40 setelah dimurnikan.(Al-Ghozali, 1986:52- 54)

  2) Zakat Fitrah

  Zakat fitrah wajib berdasarkan sabda Rosullah SAW. atas setiap muslim yang berlebihan dari makanan pokok dan makanan pokok itu menjadi tanggungannya pada malam hari raya iddul fitri. Ukurannya adalah 2,5 Kg. Zakat fitrah dikeluarkan dari jenis makanan pokoknya, atau lebih baik dari itu dan pembagiannya sesuai zakat harta.(Al-Ghozali, 1986:54)

  Selain dari sedekah wajib (zakat dan kafarat), agama juga menganjurkan supaya bersedekah dijalan Allah secukupnya apabila ada kepentingan-kepentingan yang memerlukan, baik pada hal-hal tertentu atau permasalahan umum.

  Allah berfirman : “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh)

  orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia- Nya) lagi Maha Mengetahui

  .” Dari ayat tersebut bahwa sedekah dijalan Allah itu akan mendapat ganjaran tuju ratus kali dari harta yang disedekahkan, bahkan Allah akan melipat gandakan dari itu bagi siapa yang dikehendakinya.

  Sehubungan dengan harta manusia terbagi menjadi tiga tingkatan.

  1) Sanggup mengrbankan hartanya untuk kepentingan dirinya sendiri, untuk menolong orang susah, membantu emaslahatan dan kemajuan Agama, memakmurkan bangsa dan tanah air. Dengan bantuan mereka agama islam dapat hidup maju. Umat islam mampu berada di puncak ketinggian dan kesempurnaan. Nama mereka akan tersimpan dalam lembaran tarikhan di akhirat mereka mendapat ganjaran yang setimpal dengan kemurahan mereka. 2)

  Tidak sanggup membelanjakan hartanya kecuali untuk kesenangan dan kemegahan hawa nafsu sendiri.

  Tingkatan ini jauh bedanya dengan hewan liar. Dengan mereka agama tidak akan ada kemajuan, bahkan akan mendapat kemunduran. Dengan mereka agama akan mendapat kaca tidak baik dari pandangan luar. Orang akan berkata bahwa islam agama yang kurang baik, agama tidak dapat mengatur masyarakat. Tetapi kalau ini diselidiki dengan sebenarnya, dalam agama islam sudah tentu akan terdapat bahwa orang yang hanya mementingkan diri sendiri itu tidak disukai oleh agama Islam, bahkan sangat dibenci.

  3) Orang yang telah diberi rizki oleh Allah, mendapat banyak harta, sedang dia tidak mengambil manfaatnya.

  Baik untuk dirinya sendiri ataupun untuk orang lain.hanya dikumpulkan dan dijaga saja supaya jangan keluar dari tangannya. Dia semata-mata hanya suka pada zat harta bukan manfaatnya. Disangka harta itu yang akan menjadi buah dari usahanya,tidak dibelanjakannya, baik untuk dirinya sendri atau kemaslahatan orang lain. Orang itu kikir terhadap diri sendiri, apalagi terhadpat yang lain. Paham ini sebenarnya sangat jauh dari paham yang sehat. Otaknya tak dapat dipergunakannya, bahkan dapat dikatakan bahwa otaknya itu mendekat pada ukuran gila.(Sulaiman Rasjid, 2006:219) e. Silaturrahmi

  Kata silaturrahmi berasal dari dua kata yaitu silahun dan rahim. Shilah artinya hubungan dan rahmi artinya kasih sayang, persaudaraan, Rahmad Allah ta‟ala. Dengan kata lain silaturrahmi adalah sebuah hubungan persaudaraan yang terkait atas dasar kebersamaan, persaudaraan, saling mengasihi, melindungi, sehingga rahmad Allah menyertai di tengah ikatan persaudaraan. (Fatihuddin, 2010:13)

  Silaturrahmi ialah suatu ikatan persaudaraan yang menimbulkan perdamaian dan kerukunan antar keluarga maupun orang lain. Pada dasarnya silaturrahmi dalam konsep islam merupakan dasar pertama kaliteori interaksi sosial. Hal ini berkaitan dengan status manusia sebagai makhluk , terbagi menjadi tiga rana penting.

  1) Manusia sebagai makhluk individu menunjukkan bahwa manusia merupakan kesatuan nilai yang memiliki kepribadian khusus. Manusia memiliki titik kepribadian unik yang tidak sama antara individi satu dengan individu yang lain.

  2) Manusia sebagai makhluk sosial menunjukkan manusia tidak dapat hidup sendiri. Manusia butuh bergaul dengan manusia lainnya untuk memenuhi kebutuhan hidup. mulai dari kebutuhan sandang pangan, kebutuhan intelektual, atau kebutuhan aktualisasi diri di hadapan manusia lain.

Dokumen yang terkait

AKAR SOSIAL PERILAKU KONSUMTIF PETANI KOPI DI DESA GARAHAN KECAMATAN SILO KABUPATEN JEMBER

3 37 173

ANALISIS GENDER DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DI DESA SUMBERAGUNG KECAMATAN SUMBERBARU KABUPATEN JEMBER TAHUN 2015

0 35 88

ANALISIS GENDER DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DI DESA SUMBERAGUNG KECAMATAN SUMBERBARU KABUPATEN JEMBER TAHUN 2015

4 21 82

ANALISIS PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) DI KECAMATAN JABON KABUPATEN SIDOARJO TAHUN 2015

6 65 94

PERENCANAAN PELATIHAN KETERAMPILAN KECAKAPAN HIDUP DI DESA VOKASI CANDI KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG

1 36 158

GAMBARAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM POLA PENCARIAN PENGOBATAN DI DESA DOLOKSARIBU LUMBAN NABOLON KECAMATAN ULUAN KABUPATEN TOBA SAMOSIR TAHUN 2015 SKRIPSI

0 0 13

PENGARUH PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA TERHADAP PERILAKU SOSIAL REMAJA DUSUN BANARAN DESA BANYUKUNING KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2010

0 0 111

HUBUNGAN KEAKTIFAN MENGIKUTI KEGIATAN REMAJA MASJID DENGAN PERILAKU SOSIAL REMAJA DI DUSUN LOPAIT DESA LOPAIT KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)

0 0 121

HUBUNGAN KEAKTIFAN MENGIKUTI KEGIATAN REMAJA MASJID DENGAN PERILAKU SOSIAL REMAJA DI DUSUN LOPAIT DESA LOPAIT KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)

0 0 122

NILAI – NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM TRADISI BROKOHAN DI DUSUN KADIPIRO DESA KARANGTENGAH KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015

0 0 107