EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI (BLT) DI KECAMATAN KRAMATWATU (Studi Kasus Tahun 2008 – 2009) - FISIP Untirta Repository

  

EVALUASI PROGRAM

BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT )

DI KECAMATAN KRAMATWATU

  

(Studi Kasus Tahun 2008 – 2009)

SKRIPSI

  

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial

pada Program Studi Ilmu Administrasi Negara

  Oleh. MEGA SUSTRA DEWI NIM. 062377

     

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

  SERANG – BANTEN

  

ABSTRAK

Mega Sustra Dewi. NIM. 062377. Evaluasi Program Bantuan Langsung

Tunai di Kecamatan Kramatwatu, periode 2008-2009. Program Studi Ilmu

Administrasi Negara. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas

Sultan Ageng Tirtayasa. Pembimbing I, Maulana Yusuf, S.IP M.Si,

Pembimbing II, Rini Handayani, S.Si.

  Kata kunci : Evaluasi Kebijakan Publik, Program Bantuan Langsung Tunai Penelitian ini dilakukan dengan fokus penelitian Evaluasi Program Bantuan Langsung Tunai di Kecamatan kramatwatu. Dengan rumusan masalah yaitu bagaimana evaluasi program bantuan langsung tunai selama periode tahun 2008- 2009. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan evaluasi kebijakan dan bantuan langsung tunai. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif. Subyek dari penelitian ini adalah para penerima dana bantuan langsung tunai, yang terdiri dari 3.531 orang. Berdasarkan rumus Slovin, sampel terdiri dari 97 orang. Pengambilan sampel menggunakan proportionate

  

area random sampling. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan teori

  evaluasi kebijakan dari Dunn yang terdiri dari 6 indikator yitu efektifitas, efisiensi, kecukupan, perataan, responsivitas, dan ketepatan. Penelitian ini menggunakan kuesioner, wawancara dan pengamatan. Dalam melakukan analisa data penelitian ini menggunakan uji hipotesis t-test satu sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa evaluasi program bantuan langsung tunai di Kecamatan Kramatwatu periode 2008-2009 sudah berjalan baik. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh t lebih besar dari pada t (4,1

  hitung tabel ≥ 1,296), maka evaluasi

  program bantuan langsung tunai di Kecamatan Kramatwatu mencapai angka 66,6% lebih besar dari angka yang dihipotesiskan yaitu 65 %. Saran peneliti adalah perlu adanya pendataan ulang kepada masyarakat miskin terkait dengan penetapan penerima bantuan langsug tunai dan perlu diterapkannya kriteria penerima bantuan langsung tunai dengan baik kepada masyarakat miskin.

  

ABSTRACT

Mega Sustra Dewi. NIM. 062399. Evaluation of Direct Cash Program (BLT) at

District Kramatwatu, Serang period 2008-2009. Public Administration, Faculty

of Social and Political. University of Sultan Ageng Tirtayasa. Advisor I,

Maulana Yusuf, S.IP M.Si, Advisor II, Rini Handayani, S.Si.

  Keywords: Evaluation of Public Policy Program, Direct Cash Program,

This research was focused on evaluation research of Direct Cash Program (BLT)

at District of Kramatwatu period 2008-2009. As the problem formulation was how

the result of evaluation on Direct Cash Program at District Kramatwatu period

2008-2009. The purpose of this research was describe the result of evaluation on

Direct Cash Program at District Kramatwatu. The theory and concept which been

applied in this research were the theory of policy evaluation and BLT (Direct

Cash Program). The method of this research was descriptive quantitative. Subject

of the research were the BLT, which all of 3.531 persons. The number of

responders were figured based on Slovin formula consist of 97 persons. Data

collecting technique applied proportionate area random sampling. Instruments of

this research were based on Dunn theory which built from 6 indicators, they are

effectiveness, efficiency, adequacy, fairness, responsiveness, and accuracy. This

research used questionnaire and observation. In data analysis process, this

research applied one sample t-test hypothesis test. Result of the research

indicated that result of evaluasi on Direct Cash Program (BLT) at District

Kramatwatu period 2008-2009 were maximal. The result shows that the

Evaluation of Direct Cash Program the calculation result, found that t is

count bigger than t (4,1 table ≥ 1,296), it means that this program implementation

reached 66,6 % from lower number, 65 %. Researcher advice that a recollect

data is a must, in case to know the subject of this program. The criteria at the

object of this program is a needs too.

LEMBAR PERSETUJUAN

  NAMA : MEGA SUSTRA DEWI NIM : 062377 Judul : EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI DI

  KECAMATAN KRAMATWATU (Studi Kasus Periode Tahun 2008-2009)

  Serang, Maret 2011 Skripsi Telah Disetujui untuk Diujikan

  Menyetujui, Pembimbing I, Pembimbing II

  Maulana Yusuf, S.IP M.Si Riny Handayani, S.Si

NIP : 19760319200501101 NIP : 197601062006042007

  Mengetahui, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

  Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

PERNYATAAN ORISINALITAS

  Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Mega Sustra Dewi NIM : 062377 Tempat Tanggal Lahir : Serang, 12 Maret 1988 Program Studi : Ilmu Administrasi Negara Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI DI KECAMATAN KRAMATWATU (studi kasus tahun 2008-2009) adalah hasil karya saya sendiri, dan seluruh sumber yang dikutip maupun yang dirujuk telah saya nyatakan dengan benar. Apabila dikemudian hari skripsi ini terbukti mengandung unsur plagiat, maka gelar kesarjanaan saya bisa dicabut.

  Serang, Maret 2011 Mega Sustra Dewi NIM. 062377

  PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

  LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

  NAMA : MEGA SUSTRA DEWI NIM : 062377 JUDUL SKRIPSI : EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG

  TUNAI (BLT) DI KECAMATAN KRAMATWATU (studi kasus tahun 2008-2009) Telah diuji dihadapan Dewan Penguji Sidang Skripsi di Serang, tanggal ...... bulan....... tahun....... dan dinyatakan LULUS/TIDAK LULUS

  Serang, April, 2011 Ketua Penguji (Listyaningsih, S.Sos., M.Si) ..............................................

  NIP. 197603292003122001 Anggota (Ipah Ema Jumiati, S.IP., M.Si) ...............................................

  NIP. 19750312005012004 Anggota ( Maulana Yusuf, S.IP., M.Si ) ..............................................

  NIP.19760319200501101004 Mengetahui,

  Dekan FISIP UNTIRTA Ketua Program Studi

  

Alhamdulillahi Robbil’alamin. . .

  

Persembahan:

Skripsi ini kupersembahkan kepada kedua orang

tua tercinta (ibunda dan ayahanda), adikku

tersayang, seseorang yang terkasih, serta

sahabat-sahabat terbaikku

  

”Kadang mengalah bukan jadi kalah dalam bersikap, karena

sesuatu akan jadi lebih baik jika kita bisa lebih mengalah

untuk sementara”

(Mega Sustra Dewi)

   

KATA PENGANTAR

  

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

  Alhamdulillahirabbil’alamin. Tiada kata yang layak terucap selain mengucap syukur kepada sang pencipta Allah Swt yang tiada henti memberikan segores tinta semangat dan harapan, hingga akhirnya catatan akhir kuliah yang sederhana ini dapat terselesaikan sesuai dengan harapan. Terima kasih pula yang sebesar-besarnya kepada Ibunda Dian Srimayanti, Ayahanda Helmi Syair, dan adikku Devi Aviantarani yang selalu kubanggakan. Catatan akhir kuliah ini aku persembahkan untuk kalian yang sangat berarti dalam hidup ini.

  Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada pihak-pihak yang telah banyak memberikan pengajaran, bantuan, serta dukungan moriil dan materiil dalam upaya penyelesaian penelitian ini yang berjudul ”Evaluasi Program

  

Bantuan Langsung Tunai di Kecamatan Kramatwatu (studi kasus tahun

2008-2009)”. Untuk itu, penulis sampaikan banyak terima kasih kepada:

  1. Bapak Prof. Dr. Ir. Rahman Abdullah, M.Sc., Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  2. Bapak Dr. Ahmad Sihabudin, M.Si., Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

  3. Bapak Dr. Agus Sjafari, M.Si., Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  4. Ibu Rahmi Winangsih, S.Sos., M.Si., Pembantu Dekan II Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  5. Bapak Idi Dimyati, S.Ikom., Pembantu Dekan III Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  6. Bapak Kandung Sapto N, S.Sos., M.Si., Ketua Prodi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  7. Ibu Rina Yulianti, S.IP., M.Si., Sekretaris Prodi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

  8. Bapak Drs. Hasuri, S.E, M. Si., Dosen pembimbing akademik.

  9. Bapak Maulana Yusuf, S.IP M.Si., Dosen Pembimbing I Skripsi, yang telah memberikan arahan dan masukannya dalam proses penyusunan skripsi.

  10. Ibu Rini Handayani S.Si., Dosen Pembimbing II Skripsi, yang telah memberikan arahan dan motivasinya dalam proses penyusunan skripsi.

  11. Ibu Listyaningsih, S.Sos M.Si., Dosen penguji proposal skripsi, sekaligus sebagai Dosen Pembimbing MPA, yang telah banyak memberikan arahan selama proses pengujian proposal skripsi dan penyusunan MPA.

  12. Seluruh Dosen dan Staf Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, yang telah

  13. Camat Kecamatan Kramatwatu dan seluruh Pegawai di Kecamatan Kramatwatu yang telah banyak membantu dalam memberikan data dan informasi yang dibutuhkan peneliti selama proses penelitian berlangsung.

  14. Kepala Desa di seluruh Kecamatan Kramatwatu beserta seluruh Stafnya yang telah banyak membantu dalam memberikan data dan informasi yang dibutuhkan peneliti selama proses penelitian berlangsung.

  15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak memberikan informasi yang dibutuhkan peneliti dalam proses penelitian.

  16. Keluarga besar kakek dan nenekku yang begitu besar mendukung dan memotivasi peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini.

  17. dr. Luki Aditya Nugraha, penyemangat yang selalu setia menemani dan membantu penulis selama ini. Without you, I have nothing. But with you, I have everything. Terima kasih atas doa dan dukungannya.

  18. Sahabat-sahabat terbaikku di Bonaparte Family, Opi, Icha, Eci, Winda, Aya, Deboi, yang selalu setia menemani dan memberikan dukungan serta motivasi.

  Arti persahabatan yang kalian berikan begitu indah dan sangat berarti semoga tali ukhuwah selalu terjalin.

  19. Serta sahabat-sahabatku yang lain, Kiki, Ade, Erik, Sute, Okta, Gitri, Irma, Yulia, Dewi, Amin, Reygi, Evrans, Azwar, Teh Yeni, Luluk, Uwes, Terima kasih atas kebersamaannya selama empat tahun lamanya menuntut ilmu di

  Selain itu, penulis sebagai penyusun menyadari akan adanya kekurangan- kekurangan yang dimiliki, oleh karena itu peneliti mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak. Disisi lain, penulis juga berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

  Akhir kata penulis ucapkan terimakasih.

  Wassalamualaikum wr.wb Serang, Maret 2011 Penulis Mega Sustra Dewi

  

DAFTAR ISI

Halaman

  LEMBAR PERNYATAAN ORSINALITAS LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR PENGESAHAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ABSTRAK KATA PENGANTAR .......................................................................................... i DAFTAR ISI ......................................................................................................... v DAFTAR TABEL ............................................................................................... viii DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... ix DAFTAR DIAGRAM ......................................................................................... x

  BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

  1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................... 1

  1.2 Identifikasi Masalah dan Pembahasan Masalah ................................ 13

  1.3 Perumusan Masalah ........................................................................... 14

  1.4 Tujuan Penelitian ............................................................................... 14

  1.5 Kegunaan Penelitian .......................................................................... 15

  1.6 Sistematika Penulisan ........................................................................ 16

  BAB II DESKRIPSI TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN ........................ 21

  2.1.2 Evaluasi Kebijakan .................................................................. 26

  2.3 Hipotesis ............................................................................................ 47

  3.4 Teknik Pengolahan dan Analisis Data .............................................. 60

  3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ........................................................ 56

  3.2.3 Pengujian Validitas dan Realibilitas Instrumen ...................... 54

  3.2.2 Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 52

  3.2.1 Jenis Data dan Sumber Data ................................................... 51

  3.2 Instrumen Penelitian .......................................................................... 49

  3.1 Metode Penelitian .............................................................................. 48

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN............................................................ 48

  2.2 Kerangka Berfikir .............................................................................. 46

  2.1.2.1 Pengertian Evaluasi Kebijakan ................................... 26

  2.1.3.5 Organisasi Pelaksana ............................................................................... 46

  2.1.3.4 Mekanise da Tahapan Kegiatan .................................. 40

  2.1.3.3 Dasar Hukum .............................................................. 40

  2.1.3.2 Tujuan ......................................................................... 40

  2.1.3.1 Pengertian ................................................................... 38

  2.1.3 Bantuan Langsung Tunai ........................................................ 38

  2.1.2.3 Pendekatan Evaluasi Kebijakan .................................. 35

  2.1.2.2 Kriteria Evaluasi Kebijakan ........................................ 33

  3.5 Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 63

  4.1.1 Gambaran Umum Kecamatan Kramatwatu ............................ 64

  4.3.1 Identitas Responden ................................................................ 74

  5.1 Kesimpulan ........................................................................................ 126

  BAB V PENUTUP .............................................................................................. 126

  4.6 Pembahasan ....................................................................................... 118

  4.5 Interpretasi Hasil Penelitian .............................................................. 116

  4.4 Pengujian Hipotesis ........................................................................... 113

  4.3.2 Analisis Data Penelitian .......................................................... 80

  4.3 Deskripsi Data ................................................................................... 74

  4.1.1.1 Keadaan Demografis .................................................. 65

  4.2.2 Hasil Uji Reliabilitas ............................................................... 73

  4.2.1 Hasil Uji Validitas ................................................................... 69

  4.2 Pengujian Persyaratan Statistik ......................................................... 69

  4.1.2 Gambaran Umum Program BLT di Kecamatan Kramatwatu . 68

  4.1.1.3 Sarana dan Prasarana .................................................. 67

  4.1.1.2 Kondisi dan Potensi Ekonomi .................................... 66

  5.2 Saran .................................................................................................. 127 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kriteria Evaluasi Kebijakan ............................................................... 33Tabel 3.1 Skoring Item Instrumen ..................................................................... 49Tabel 3.2 Instrumen Penelitian dari Evaluasi Program BLT ............................. 50Tabel 3.3 Jumlah Populasi Penerma BLT .......................................................... 57Tabel 3.4 Jumlah Sampel BLT di Kecamatan Kramatwatu ............................... 59Tabel 3.5 Waktu Penelitian ................................................................................ 63Tabel 4.1 Jumlah Penerima BLT di Kecamatan Kramatwatu ............................ 69Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Analisis Butir Validitas Instrumen ....................... 71Tabel 4.3 Reliability Statistics ........................................................................... 73Tabel 4.4 Indikator Skor Hasil Penelitian .......................................................... 117

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Program Bantuan Langsung Tunai ................. 45Gambar 2.2 Kerangka Berfikir ............................................................................ 46Gambar 4.1 Peta Kecamatan Kramatwatu .......................................................... 64Gambar 4.2 Kurva Penerimaan dan Penolakan Hipotesis .................................. 116

  

DAFTAR DIAGRAM

  Diagram 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .......................... 75 Diagram 4.2 Identitas Respoden Berdasarkan Tingkat usia ............................... 76 Diagram 4.3 Identitas Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan .................. 77 Diagram 4.4 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan ........................ 78 Diagram 4.5 Identitas Responden Berdasarkan Identifikasi Alamat .................. 79 Diagram 4.6 Pencapaiana hasil dari pelaksanaan BLT sudah maksimal ............ 81 Diagram 4.7 Kepuasaan dengan dana BLT yang telah diterima ......................... 82 Diagram 4.8 Program BLT meringankan beban hidup penerima BLT .............. 83 Diagram 4.9 Program BLT mampu mempertahankan daya beli ........................ 84 Diagram 4.10 Dana BLT sebanding dengan kebutuhan masyarakat miskin ...... 86 Diagram 4.11 Proses penyaluran BLT dinilai sudah tepat waktu ....................... 87 Diagram 4.12 Proses penyaluran BLT teratur walaupun ada pemotongan dana 88 Diagram 4.13 Dana BLT dapat bermanfaat bagi masyarakat miskin ................. 90 Diagram 4.14 Penerima BLT sangat mengandalkan dana BLT ......................... 91 Diagram 4.15 Program BLT dapat memenuhi ekonomi penerima BLT ............ 92 Diagram 4.16 Kecukupan jumlah BLT yang diterima ........................................ 94 Diagram 4.17 Program BLT memecahkan masalah perekonomian penerima ... 95 Diagram 4.18 Pembagian BLT telah merata hanya kepada masyarakat miskin . 96

  Diagram 4.21 Informasi BLT mudah dipahami penerima BLT ......................... 100 Diagram 4.22 Pemerataan pendistribusian BLT ................................................. 101 Diagram 4.23 Pengetahuan penerima BLT terhadap pengurangan dana BLT ... 103 Diagram 4.24 Penerima BLT memahami penyebab pengurangan dana BLT .... 104 Diagram 4.25 Pengetahuan penerima BLT terhadap kriterianya ........................ 105 Diagram 4.26 Kriteria penerima BLT dipahami oleh penerima BLT ................. 107 Diagram 4.27 Pelaksanaan BLT utamakan kepentingan masyarakat miskin ..... 108 Diagram 4.28 Sasaran program BLT masyarakat sesuai kriteria program ......... 109 Diagram 4.29 Program BLT meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat ..... 110 Diagram 4.30 Kepuasan penerima BLT terhadap pelaksaaan program .............. 111 Diagram 4.31 Ketetapan sasaran BLT ................................................................ 112

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

  Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial yang ditimbulkan oleh adanya ketimpangan pembangunan ekonomi suatu negara diantara pengangguran dan ketimpangan distribusi pendapatan, sehingga hal tersebut merupakan persoalan besar bagi banyak negara di dunia untuk terus meningkatkan pembangunan ekonominya agar tidak semakin terpuruk dalam perkembangan zaman yang kian mengalami perubahan (Enda, 2005).

  Kemiskinan telah menjadi sebuah persoalan kehidupan manusia. Sebagai sebuah persoalan kehidupan manusia, maka kemiskinan telah hadir juga dalam berbagai analisis dan kajian yang dilakukan oleh berbagai disiplin ilmu pengertahuan sebagai wujud nyata dari upaya memberi jawab kepada persoalan kemiskinan. Bahkan tidak hanya sebatas itu, kemiskinan juga telah hadir dalam sejumlah kebijakan baik oleh elemen-elemen sosial masyarakat maupun pemerintah dalam menunjukkan kepedulian bersama untuk menangani persoalan kemiskinan ini.

  Di Indonesia, upaya kepedulian terhadap persoalan kemiskinan, bahkan sudah berlangsung sejak lama, baik pada jaman pemerintahan masa kemiskinan ini, pemerintahan SBY-JK juga tidak mau ketinggalan, bukti nyata dari kepedulian SBY-JK adalah terlihat pada program “Bantuan Langsung Tunai”. Hal ini mulai terlaksana melalui ‘Instruksi Presiden Republik Indonesia No. 12 Tahun 2005’, tentang “Bantuan Langsung Tunai kepada rumah tangga-Rumah Tangga Miskin di Indonesia”. Dalam petunjuk teknis penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT), tujuan dari program ini dalam rangka kompensasi pengurangan subsidi BBM adalah :

  1. Membantu masyarakat miskin agar tetap dapat memenuhi kebutuhan dasarnya.

  2. Mencegah penurunan taraf kesejahteraan masyarakat miskin akibat kesulitan ekonomi.

  3. Meningkatkan tanggung jawab sosial bersama.

  Bantuan Langsung Tunai (BLT) adalah bantuan langsung berupa uang tunai sejumlah tertentu untuk Rumah Tangga Sasaran (RTS).

  Sedangkan pengertian RTS adalah rumah tangga yang masuk kedalam kategori sangat miskin, dan hampir miskin. BLT diberikan Rp. 100.000,- /bulan. Kriteria penerima BLT sesuai dengan yang ditentukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

  Penerima BLT adalah rumah tangga yang memiliki kriteria :

  2 a.

  per Luas lantai bangunan tempat tinggal, kurang dari 8 m orang c.

  Tidak memiliki fasilitas buang air besar sendiri atau bersama- sama dengan orang lain d.

  Sumber penerangan rumah tangga tidak menggunakan listrik e. Sumber air minum berasal dari sumur, mata air tidak terlindungi, sungai dan air hujan f.

  Bahan bakar untuk memasak sehari-hari adalah kayu bakar, arang, minyak tanah g.

  Hanya mengkonsumsi daging, susu, ayam satu kali dalam seminggu h.

  Hanya membeli satu stel pakaian dalam setahun i. Hanya sanggup makan sebanyak satu atau dua kali dalam sehari j.

  Tidak sanggup membayar biaya pengobatan di puskesmas atau poliklinik k.

  Sumber penghasilan kepala rumah tangga adalah petani dengan luas lahan 0,5 ha, buruh tani, nelayan, buruh bangunan, buruh perkebunan, atau pekerjaan lainnya dengan pendapatan dibawah Rp. 6600.000 per bulan l.

  Pendidikan tertinggi kepala rumah tangga adalah tidak sekolah, tidak tamat SD atau hanya SD m.

  Tidak memiliki tabungan atau barang yang mudah dijual minimal Rp. 500.000 seperti sepeda motor baik kredit maupun non kredit, emas, ternak, kapal motor, atau barang modal lainnya.

  (sumber : Depkominfo, 2008) Pada 1 Oktober 2005, pemerintah menetapkan kenaikan harga Bahan

  Bakar Minyak (BBM) dalam rangka mengurangi beban subsidi. Tingkat kenaikan harga BBM kali ini tergolong tinggi dibanding kenaikan-kenaikan harga sebelumnya, yaitu bensin: 87,5%, solar: 104,8%, dan minyak tanah: 185,7% (Depkominfo). Keputusan ini diambil dengan latar belakang: 1) peningkatan harga BBM yang sangat tinggi di pasar dunia sehingga berakibat pada makin besarnya penyediaan dana subsidi yang dengan sendirinya makin membebani anggaran belanja negara; 2) pemberian subsidi selama ini cenderung lebih banyak dinikmati kelompok masyarakat menengah ke atas; dan 3) perbedaan harga yang besar antara dalam dan luar negeri memicu terjadinya penyelundupan BBM ke luar negeri. Kenaikan harga BBM menambah beban hidup masyarakat. Mereka tidak hanya menghadapi kenaikan harga BBM, tetapi juga kenaikan berantai berbagai harga barang dan jasa kebutuhan sehari-hari. Berbagai kenaikan tersebut menyebabkan penurunan daya beli masyarakat, terlebih Rumah Tangga Miskin. Untuk mengurangi beban tersebut, pada 10 September 2005 pemerintah

  Melalui program yang kemudian dikenal sebagai “Bantuan Langsung Tunai” (BLT) ini pemerintah menyediakan dana bantuan bagi sekitar 15,5 juta Rumah Tangga Miskin. Besarnya dana adalah Rp100.000 per keluarga per bulan dan diberikan setiap tiga bulan.

  Pada penyaluran tahap pertama yang direalisasikan sejak 1 Oktober 2005 pemerintah menyediakan dana sebesar Rp 4,6 triliun. Penyaluran dana kepada Rumah Tangga Miskin dilakukan oleh PT Pos Indonesia melalui kantor cabangnya di seluruh Indonesia. Dalam pelaksanaan program ini tidak ditemukan adanya acuan atau pedoman umum yang berisi penjelasan menyeluruh tentang program bagi semua pihak yang berkepentingan. Acuan yang tersedia hanya berupa buku petunjuk parsial seperti petunjuk pendataan Rumah Tangga Miskin dan petunjuk pendistribusian Kartu Kompensasi BBM (KKB) yang persebarannya cenderung terbatas dikalangan internal BPS (Badan Pusat Statistik). Akibatnya, terdapat perbedaan pemahaman antar pihak terkait tentang pelaksanaan program. Instansi yang berperan dalam pelaksanaan Program BLT adalah Departemen Sosial, BPS, dan PT Pos Indonesia. Pemerintah Daerah (Pemda) pada awalnya tidak dilibatkan secara serius. Namun, dengan perkembangan pelaksanaan program pihak Pemda dan seluruh jajarannya sering diminta membantu proses pencairan dana dalam rangka meredam gejolak sosial.

  Sebagai suatu program dan kebijakan nasional, program BLT Dari sudut deskriptif analisis kondisional dapat dikatakan bahwa program BLT adalah wujud dari sebuah masalah diseluruh pemerintahan negara- negara seperti Indonesia. Dimana kemiskinan adalah suatu masalah yang sangat penting dan genting untuk diperhatikan dan ditangani secara secara serius (sinar-harapan, 2007).

  Program Bantuan Langsung Tunai (BLT) diselenggarakan Oktober 2005 dalam rangka kebijakan pelindungan sosial (social protection) sebagai dampak pengurangan subsidi bahan bakar minyak (BBM). Mekanisme yang dilakukan merupakan asistensi sosial (social assistance) yang ditujukan untuk membantu masyarakat miskin agar tetap dapat memenuhi kebutuhan dasarnya, mencegah penurunan taraf kesejahteraan masyarakat miskin akibat kesulitan ekonomi, dan meningkatkan tanggung jawab sosial bersama. Kebijakan ini juga disinergikan dengan kebijakan pemberdayaan masyarakat melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) dan Kredit Usaha Kecil dan Menengah (KUKM), sehingga skema perlindungan sosial bagi masyarakat miskin tetap mendorong keberdayaan masyarakat sesuai dengan potensi yang dimiliki. melalui BLT dirumuskan kembali mekanisme upaya penanggulangan kemiskinan yang melibatkan unsur masyarakat , mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga pemantauan dan evaluasi.

  Secara operasional perundang-undangan sebagai dasar pijak pelaksanaan program BLT adalah sebagaimana tertuang dalam dalam penurunan angka kemiskinan dari 16,7% pada tahun 2004 menjadi 8,2% pada tahun 2009. Dimana target tersebut dianggap tercapai jika daya beli penduduk terus ditingkatkan dan dikembangkan secara berkelanjutan. Wujud nyata dari orientasi RPJM ini dan didorong oleh membengkaknya subsidi BBM (Bahan Bakar Minyak) akibat dari meningkatnya harga minyak mentah di pasar Internasional, yang tentu pula mempengaruhi harga BBM dalam negeri sejak awal Maret 2005, kemudian mempengaruhi juga kenaikan harga barang- barang pokok sehari-hari (sembako), yang pada gilirannya memperlemah daya beli masyarakat.

  Bantuan Langsung Tunai tahap pertama diselenggarakan pada Oktober 2005 dan tahap kedua diselenggarakan pada Juni 2008. Pengucuran tahap dua BLT mengambil nama lain, Sumbangan langsung Tunai (SLT).

  Perbaikan yang kentara yakni pada mekanisme pengambilannya. Jika BLT tahap pertama dilakukan dan diselenggarakan oleh perangkat desa dan/atau petugas BPS. Maka pada tahap kedua, pemerintah menunjuk Departemen Pos dan Giro untuk memanfaatkan seluruh kantor pos yang tersedia di daerah- daerah sebagai tempat pengambilan. Selain perpindahan tempat, dulunya di balai desa atau kantor kelurahan, pengambilan BLT harus juga memiliki surat keterangan khusus tentang status keluarganya. Dan hasilnya cukup menggembirakan, anomali sosial yang terjadi pada BLT tahap satu relatif berkurang pada pengucuran keduanya. perangkat pemerintah desa, RT, RW, dan karang taruna serta melibatkan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), advokasi pemerintah daerah, dan Depdagri.

  Disatu sisi, kebijakan BLT ini mungkin akan memberikan dampak positif bagi masyarakat miskin. Dengan BLT, kenaikan biaya hidup yang diakibatkan oleh kenaikan BBM secara langsung maupun dampak kenaikan harga kebutuhan pokok akibat kenaikan BBM, akan sedikit tertutupi dengan adanya dana “cuma-cuma” yang diberikan oleh pemerintah. Akan tetapi disisi yang lain kebijakan BLT ini memiliki dampak negatif yakni kebijakan ini akan berdampak negatif pada perilaku dan karakter masyarakat. Kebijakan ini sangat riskan menciptakan karakter masyarakat yang selalu dimanja dan menjadi bangsa “peminta-minta”. Selain itu, permasalahan efektifitas dan efisiensi kebijakan ini juga sangat diragukan, apalagi kalau kita melihat bahwa landasan kenaikan BBM adalah kondisi defisit keuangan negara yang semakin membengkak.

  Melihat pada dampak yang ditimbulkan oleh kebijakan BLT ini, kebijakan BLT tidak akan memberikan dampak yang signifikan terhadap kondisi masyarakat miskin di Indonesia. Ini disebabkan nominal BLT yang diberikan tidak seimbang dengan kenaikan biaya hidup yang ditanggung oleh masyarakat akibat kenaikan harga BBM. Kenaikan BBM tersebut akan mendorong kenaikan biaya input produksi masyarakat miskin yang

  (biaya pemenuhan kebutuhan dasar dan input produksi) masyarakat miskin dengan nominal dana BLT yang diberikan, kebijakan ini akan berdampak signifikan. Apalagi, pemerintah tidak bisa menjamin efisiensi dan efektifitas penggunaan dana BLT yang diberikan kepada masyarakat.

  Selain itu, dampak yang ditimbulkan oleh kebijakan BLT tersebut tidak mampu memberikan dampak positif pada peningkatan produktifitas masyarakat miskin, melainkan kecenderungannya memberikan dampak negatif pada penurunan produktifitas.

  Di satu sisi masih banyak adanya keluarga/rumah tangga yang sama miskinnya tetapi tidak mendapatkan BLT (undercoverage). Di sisi lain, ditemukan juga beberapa keluarga/rumah tangga mampu yang menerima BLT (leakage). Tidak ada ketentuan yang mengatur penggunaan dana BLT.

  Artinya, penerima dapat menggunakan dana untuk keperluan apa pun. Dalam kenyataannya, umumnya penerima menggunakan dana BLT untuk membeli beras dan minyak tanah, membayar listrik dan biaya kontrak rumah, serta melunasi utang. Selain itu, ada juga beberapa penerima yang menggunakan dana untuk biaya kesehatan dan sekolah. Hanya sedikit yang memanfaatkan dana untuk modal usaha. Setelah pembagian KKB dan pencairan dana, banyak anggota masyarakat mengajukan keberatan karena tidak memperoleh BLT. Padahal mereka telah didata atau selama ini termasuk keluarga/Rumah Tangga Miskin dalam program penanggulangan kemiskinan lainnya.

  Kecamatan Kramatwatu dan dari hasil wawancara dengan beberapa kepala desa dan staf di Kecamatan Kramatwatu , terdapat beberapa permasalahan yang menjadi keluhan masyarakat miskin terkait dengan pelaksanaan program BLT tersebut, antara lain sebagaimana diuraikan di bawah ini

  Sebagian besar kelurahan di Kecamatan Kramatwatu belum mampu menerapkan kriteria penerima BLT berdasarkan kriteria nasional, (sumber : hasil wawancara denga sekretaris kelurahan, Kasi Kessos Kecamatan Kramatwatu) yang berasal dari rumah tangga miskin menurut Tim Koordinasi Pusat Pemberian Subsidi Langsung Tunai. Dasar penentuan penerima BLT lebih menggutamakan data penerima BLT tahun sebelumnya, yang juga berdasarkan atas pertimbangan RT/RW setempat yang dinilai cukup mengetahui kondisi perekonomian warganya.

  Alasan mengapa kriteria penerima raskin dinilai sulit diterapkan karena : Pertama, kondisi kehidupan warga masyarakat yang mengalami perubahan setiap tahunnya, sehingga pihak kelurahan merasa kesulitan untuk mencari penerima BLT yang sesuai dengan kriteria yang dimaksud (sumber: hasil wawancara dengan sekretaris Kelurahan, Kasi Kessos Kecamatan Kramatwatu). Kriteria penerima BLT dinilai sudah tidak mampu menjawab kondisi kehidupan masyarakat saat ini, yang layak untuk menerima BLT.

  Oleh sebab itu, tidak heran banyak ditemukan penerima BLT yang tidak termasuk dalam salah satu syarat, misalnya jenis lantai bangunan tempat evaluasi kebijakan munurut Dunn dalam kriteria pemerataan dan ketepatan.

  Kedua, masih ditemukannya beberapa kelurahan yang belum menerapkan

  kriteria penerima BLT berdasarkan atas kriteria nasional. Hal tersebut disebabkan karena minimnya sosialisasi kriteria program kepada pihak kelurahan. Kurangnya sosialisasi menyebabkan beberapa kelurahan tidak mengetahui apa yang menjadi syarat penerima BLT secara nasional, melainkan lebih menggunakan data lain yang dinilai cukup menunjang untuk menentukan kriteria penerima BLT, seperti mengacu kepada data yang digunakan oleh tim kader posyandu setempat, atau lebih mempercayakan persoalan teknis penentuan penerima BLT kepada RT/RW setempat yang lebih didasarkan pada pemikirannya saja (sumber : hasil wawancara dengan sekretaris Kelurahan, Kasi Kessos Kecamatan Kramatwatu), Masalah ini termasuk kedalam kriteria evaluasi kebijakan munurut Dunn dalam kriteria responsibilitas.

  Ketiga, adanya pemotongan dana yang dilakukan petugas untuk

  dibagikan kepada warga yang tidak seharusnya mendapatkan dana bantuan tersebut tetapi tidak terdata, ini dilakukan untuk menghindari kecemburuan sosial di antara warga. Potongan tersebut sebesar Rp. 20.000,-/rumah tangga miskin di sebagian keluruhan (sumber: hasil wawancara dengan sekretaris Kelurahan, Kasi Kessos Kecamatan Kramatwatu), Masalah ini termasuk kedalam kriteria evaluasi kebijakan munurut Dunn dalam kriteria kecukupan

  Keempat, dalam pembagian pun petugas merasa kesulitan karena tidak

  sedikit warga di Kecamatan Kramatwatu yang menerima BLT tidak mempunyai identitas diri yang digunakan sebagai tanda bukti pengambilan dana bantuan pemerintah tersebut. Dan penerima BLT ini tidak bisa diwakilkan kepada saudara atau orang lain, harus dengan orang yang bersangkutan tersebut yang sesuai dengan data yang ada pada petugas Kecamatan Kramatwatu dan PT. Pos di Kecamatan Kramatwatu (sumber: hasil wawancara dengan sekretaris Kelurahan, Kasi Kessos Kecamatan Kramatwatu), Masalah ini termasuk kedalam kriteria evaluasi kebijakan munurut Dunn dalam kriteria efisiensi.

  Kelima, warga di Kecamatan Kramatwatu juga mengeluhkan dana

  bantuan pemerintah ini, karena ketika kebijakan ini sudah selesai dan tidak ada tahap ketiga, maka warga akan kembali merasakan kesulitan karena tidak mendapat bantuan lagi dari pemerintah, sebagian besar warga menginginkan adanya keterampilan khusus yang diberikan pemerintah sehingga warga tidak hanya mendapatkan dana bantuan secara cuma-cuma tetapi juga modal yaitu keterampilan khusus untuk dijadikan usaha dan menyambung kehidupan mereka (sumber: hasil wawancara dengan sekretaris Kelurahan, Kasi Kessos Kecamatan Kramatwatu), Masalah ini termasuk kedalam kriteria evaluasi kebijakan munurut Dunn dalam kriteria efektivitas dan ketepatan.

  Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa persoalan- upaya yang ditekankan pada adanya perbaikan-perbaikan secara fundamental sehingga berdasarkan atas latar belakang yang telah peneliti uraikan di atas, maka peneliti akan mencoba melakukan penelitian dengan judul “ Evaluasi

  Program Bantuan langsung Tunai di Kecamatan Kramatwatu (studi kasus periode 2008-2009”.

1.2 Identifikasi Masalah dan Pembatasan Masalah

  Berdasarkan penjelasan yang telah peneliti uraikan dalam latar belakang masalah, maka peneliti dapat melakukan identifikasi masalah yang terdapat dalam pelaksanaan program Bantuan Langsung Tunai yakni sebagai berikut :

  1. Masih belum diterapkannya kriteria penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) secara merata di sejumlah kelurahan di Kecamatan Kramatwatu.

  2. Aparatur setempat kurang mensosialisasikan tentang bantuan pemerintah ini, sehingga banyak warga yang tidak mengerti tentang prosedurnya.

  3. Di beberapa desa di Kecamatan Kramatwatu masih banyak yang tidak mempunyai KTP dan KTP yang sudah mati sekitar 16,4%, ada 581 warga dari 3531 warga yang terdaftar sebagai penerima Bantuan langsung Tunai (BLT), sehingga mempersulit pada saat pengambilan dana Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan tidak dapat diwakilkan oleh keluarganya atau orang lain. (sumber : data di Kecamatan Kramatwatu)

  4. Program Bantuan Langsung Tunai hanya sebatas memberikan dana yang bertujuan agar daya beli masyarakat tetap terjaga. Tanpa memberikan keterampilan khusus kepada masyarakat.

  5.

  .Adanya pemotongan dana Bantuan Langsung Tunai dari setiap warga.

  Setelah melakukan identifikasi beberapa masalah yang terdapat dalam pelaksanaan Bantuan Langsung Tunai di Kecamatan Kramatwatu, maka peneliti melakukan batasan ruang lingkup permasalahan yang akan diteliti, yaitu sebagai berikut : Evaluasi Program Bantuan Langsung Tunai di Kecamatan Kramatwatu

  1.3 Perumusan Masalah

  Dari beberapa masalah yang dikemukakan dalam identifikasi masalah, maka langkah peneliti selanjutnya adalah menetapkan masalah yang akan diteliti dalam rumusan masalah ini, adalah : Bagaimanakah evaluasi Program Bantuan Langsung Tunai di Kecamatan Kramatwatu?

  1.4 Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian adalah untuk mengkaji masalah yang timbul seiring dengan adanya program raskin. Namun, secara spesifik tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui; evaluasi Program Bantuan Langsung Tunai di Kecamatan Kramatwatu.

1.5 Kegunaan Penelitian

  Dalam hal ini penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan yang berarti, baik secara teoritis maupun praktis. Secara lebih detail penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1.

  Manfaat secara teoritis : a.

  Memperbanyak khazanah ilmu pengetahuan dalam dunia akademis khususnya ilmu admunistrasi negara.

  b.

  Mengaplikasikan teori yang sudah diperoleh selama dalam perkuliahan.

  c.

  Sebagai bahan pemahaman untuk penelitian selanjutnya.

2. Manfaat secara praktis : a.

  Dapat memperoleh manfaat bagi diri peneliti yaitu untuk dapat memperkaya ilmu yang dimilikinya.

  b.

  Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan ilmu pengetahuan khususnya dibidang kebijakan publik.

  c.

  Bagi pihak terkait dalam evaluasi program Bantuan Langsung Tunai (BLT) di Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang agar kelak menjadi masukan yang berarti.

1.6 Sistematika Penulisan

  Dalam upaya untuk mempermudah cara pemahaman isi skripsi dan menyajikan uraian yang lebih jelas, terarah serta tidak menyimpang dari tujuan penulisan, maka sistematika penulisannya disusun sebagai berikut :

  BAB I PENDAHULUAN

  1.1 Latar Belakang Masalah Latar belakang menggambarkan ruang lingkup dan kedudukan masalah yang akan diteliti dalam bentuk uraian secara deduktif, dari lingkup yang paling umum hingga ke masalah yang paling spesifik. Latar belakang masalah diuraikan secara faktual dan logis.

  1.2 Identifikasi Masalah dan Pembatasan Masalah Identifikasi masalah adalah mengidentifikasi dikaitkan dengan tema/topik/judul dan fenomena yang kan diteliti. penelitian atau dengan masalah atau variabel yang akan diteliti. pembatasan masalah lebih difokuskan pada masalah-masalah yang akan diajukan dalam rumusan masalah yang akan diteliti. pembatasan masalah dapat diajukan dalam bentuk pertanyaan atau pernyataan.

  1.3 Perumusan Masalah Perumusan masalah adalah mendefinisikan permasalahan yang telah ditetapkan dalam bentuk definisi konsep dan definisi operasional.

  1.4 Tujuan Penelitian dirumuskan. Isi dan rumusan tujuan penelitian dan rumusan masalah sejalan dengan isi dan rumusan masalah penelitian.

  1.5 Kegunaan Penelitian Kegunaan penelitian menjelaskan tentang manfaat teoritis dan praktis temuan penelitian.

  1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan menjelaskan tentang hierarki penulisan skripsi dalam penelitian ini

  BAB II DESKRIPSI TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1   Deskripsi teori

  Deskripsi teori dalam suatu penelitian merupakan uraian sistematis tentang teori (dana bukan sekedar pendapat pakar atau penulis buku) dan hasil- hasil penelitian yang relevan dengan variabel yang diteliti. deskripsi teori berisi tentang penjelasan terhadap variabel-variabel yang diteliti, melalui pendefinisian, dan uraian yang lengkap dan mendalam dari berbagai referensi, sehingga ruang lingkup, kependudukan, dan prediksi terhadap hubungan antar variabel yang kan diteliti menjadi lebih jelas dan terarah.

  2.2 Kerangka Berpikir Kerangka berpikir menggambarkan alur pikiran peneliti sebagai kelanjutan dari kajian teori untuk memberikan penjelasan kepada pembaca mengapa peneliti mempunyai anggapan seperti yang dinyatakan dalam hipotesis.

  2.3 Hipotesis Penelitian Hipotesis penelitian merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan yang diteliti dan akan diuji kebenarannya. Hipotesis dirumuskan berdasarkan kajian teori serta kerangka berpikir.

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN

  3.1 Metode Penelitian Metode penelitian menjelaskan tentang metode yang digunakan dalam penelitian.

  3.2 Istrumen Penelitian Instrumen penelitian menjelaskan tentang proses penyusunan dan jenis alat pengumpulan data yang digunakana, proses pengumpulan, dan teknik penentuan kualitas instrumen (validitas dan realibiltasnya).

  3.3 Populasi dan Sampel Penelitian Penjelasan tentang wilayah generalisasi atau proposal penelitian, penetapan besar sampel, dan teknik pengambilan sampel serta rasionalisasinya.

  3.4 Teknik Pengolahan dan Analisis Data Menjelaskan teknik analisis dan disertai rasionalisasinya. Teknik analisis data harus sesuai dengan sifat data yang diteliti.

  3.5 Lokasi dan Jadwal Penelitian Menjelaskan lokasi dan alasan memilih lokasi penelitian, terkait tempat

  BAB IV HASIL PENELITIAN

  4.1 Deskripsi Obyek Penelitian Deskripsi obyek penelitian menjelaskan tentang obyek penelitian yang meliputi lokasi penelitian, struktur organisasi dari populasi/sampel yang telah ditentukan, serta hal lain yang berhubungan dengan obyek penelitian.

  4.2 Deskripsi Data Menjelaskan hasil penelitian yang telah diolah dari data mentah dengan mempergunakan teknik analisis data yang relevan, baik data kualitatif maupun data kuantitatif.

  4.3 Pengujian Persyaratan Statistik Melakukan pengujian terhadap persyaratan statistik dengan menggunakan uji statistik tertentu.

  4.4 Pengujian Hipotesis Melakukan pengujian terhadap hipotesis dengan menggunakan teknik analisis statistik yang sudah ditentukan semua, seperti korelasi dan atau regresi, baik sederhana maupun ganda. Masing-masing hipotesis diuji dalam subjudul sendiri.

  4.5 Interprestasi Hasil Penelitian.

  Melakukan penafsiran terhadap hasil skhir pengujian hipotesis.

  4.6 Pembahasan Melakukan pembahasan lebih lanjut terhadap hasil penelitian data.

  BAB V PENUTUP

  5.1 Kesimpulan Penyimpulan hasil penelitian yang diungkapkan secara singkat, jelas, dan mudah dipahami. Kesimpulan penelitian sejalan dan sesuai dengan permasalahan serta hipotesis penelitian.

  5.2 Saran-saran Berisi tindak lanjut dari sumbangan penelitian terhadap bidang yang diteliti, baik secara teoritis maupun praktis.

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI BANTUAN LANNGSUNG TUNAI (BLT) PADA MASYARAKAT MISKIN (Studi Di Desa Payaman Kec. Solokuro Kab. Lamongan)

0 27 2

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN BANTUAN LANGSUNG TUNAI (BLT) PLUS PADA MASYARAKAT MISKIN (Studi Di Desa Landungsari, Kecamatan DAU)

0 11 2

EFEKTIVITAS PENYALURAN BANTUAN LANGSUNG TUNAI (BLT) KEPADA RUMAH TANGGA MISKIN (STUDI KASUS: PENERIMA BLT DI KELURAHAN WAY HALIM PERMAI KECAMATAN SUKARAME TAHUN 2008/2009)

0 13 107

EFEKTIVITAS PENYALURAN BANTUAN LANGSUNG TUNAI (BLT) KEPADA RUMAH TANGGA MISKIN (STUDI KASUS: PENERIMA BLT DI KELURAHAN WAY HALIM PERMAI KECAMATAN SUKARAME TAHUN 2008/2009)

0 6 187

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA TERHADAP PENYIMPANGAN DANA BANTUAN LANGSUNG TUNAI (BLT) YANG DILAKUKAN OLEH APARAT PAMONG DESA

0 6 2

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA TERHADAP PENYIMPANGAN DANA BANTUAN LANGSUNG TUNAI (BLT) YANG DILAKUKAN OLEH APARAT PAMONG DESA

0 9 95

EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMBERDAYAAN PETANI MELALUI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PEDESAAN (BLM–PUAP) DI KABUPATEN PESAWARAN (Studi Kasus di Desa Taman Sari Kecamatan Gedong Tataan)

0 7 86

EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMBERDAYAAN PETANI MELALUI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PEDESAAN (BLM–PUAP) DI KABUPATEN PESAWARAN (Studi Kasus Desa Taman Sari Kecamatan Gedong Tataan)

11 57 98

IMPLEMENTASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG SEMENTARA MASYARAKAT DI KELURAHAN TAMBANGAN KECAMATAN PADANG HILIR KOTA TEBING TINGGI

0 0 14

PENYALURAN BANTUAN SOSIAL NON TUNAI PROGRAM KELUARGA HARAPAN

0 0 46