IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG PINTAR PADA JENJANG PENDIDIKAN SMAN, SMKN DAN MAN DI KABUPATEN TANGERANG - FISIP Untirta Repository

  

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU TANGERANG

PINTAR PADA JENJANG PENDIDIKAN SMAN, SMKN DAN MAN DI

KABUPATEN TANGERANG

SKRIPSI

  Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial Pada Konsentrasi Kebijakan Publik

  Program Studi Ilmu Administrasi Negara Disusun oleh:

  ANDRIANTO 6661110794

  

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

BANTEN 2017

  Jangan biarkan mimpimu tergeletak tak bertuan Rampas Menara itu Pijarkan cahayamu - JRX

  “Skripsi ini kupersembahkan untuk Kedua orangtuaku yaitu

  Almarhum Ayah (Imanudin) dan Ibu (Surnah Winingsih), Kakakku (Arif Sugiri), dan Adikku (Irmawati)

  Terimakasih untuk kasih sayang, cinta, doa,

  

ABSTRAK

Andrianto. NIM 6661110794. Skripsi. 2017. Implementasi Kebijakan

Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan SMAN, SMKN

Dan MAN Di Kabupaten Tangerang. Program Studi Ilmu Administrasi

Negara. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa. Pembimbing I : Dr. Dirlanudin, M.Si dan Pembimbing II : Yeni

Widyastuti, S.Sos, M.Si

  Pembangunan bidang pendidikan menjadi semakin strategis di era otonomi, karena daerah memiliki kemampuan dan kewenangan untuk menentukan arah dan kebijakan pembangunannya di sektor Pendidikan. Untuk mewujudkan program wajib belajar dua belas tahun, Pemerintah Kabupaten Tangerang menjamin seluruh warga usia sekolah untuk mendapatkan pelayanan pendidikan melalui Bantuan Biaya Personal Pendidikan (BBPP) melalui program Kartu Tangerang Pintar guna membantu peserta didik dari keluarga masyarakat berpenghasilan rendah agar tetap dapat mengikuti pembelajaran di sekolah tanpa terbebani biaya personal pendidikan. Fokus penelitian ini adalah implementasi program Kartu Tangerang Pintar di Kabupaten Tangerang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif dan menggunakan teori implementasi kebijakan menurut model Van Mater dan Van Horn. Indikatornya terdiri dari sumber daya, karakteristik agen pelaksana, sikap atau kecenderungan agen pelaksana, komunikasi dan aktivitas pelaksana, dan lingkungan eksternal. Hasil dari penelitian ini adalah dalam implementasinya belum berjalan dengan baik. Faktor-faktor yang mendukung dan menghambat keberhasilan program diantaranya sumber daya kurang memadai, keterbatasan anggaran yang diberikan. belum optimalnya sosialisasi yang diberikan, kordinasi antar agen pelaksana yang masih harus ditingkatkan serta rendahnya tingkat kepatuhan peserta didik dan orangtua. Peneliti memberikan saran agar kordinasi dan sosialisai dari para agen pelaksana senantiasa dapat lebih ditingkatkan lagi agar program dapat berjalan optimal dan tepat sasaran.

  

Kata kunci : implementasi, Kartu Tangerang Pintar, keluarga tidak mampu

  

ABSTRACT

Andrianto. NIM 6661110794. Thesis. 2017. The Implementation of Kartu

Tangerang Pintar Program on SMAN, SMKN and MAN In Kabupaten

Tangerang. Departement of Public Administration. Faculty of Social and

st

Political Science. Sultan Ageng Tirtayasa University. 1 Advisor, Dr.

nd

  Dirlanudin, M.Si; 2 Advisor, Yeni Widyastuti, S. Sos, M.Si

The development of education is becoming increasingly strategic in autonomy

era, because the region has ability and authority to determine the direction and

development policies in education sector. To achieve compulsory education for

twelfth year program, Kabupaten Tangerang Government guarantees all

teenagers of school’s age to get an education through Biaya Personal Pendidikan

(BBPP) with Kartu Tangerang Pintar program to help students from low income

families in order to keep them learning in school unencumbered personal cost of

education. Research Method which used was descriptive qualitative method and

used the theory of policy implementation according to model of Van Mater and

Van Horn. The indicators consist of resources, the characteristics of the

implementing agency, the attitudes or trends of the implementing agency,

communication and activity of the implementing agency, and the external

environment. The results of this research is in the implementation has not run

well. Factors that support and hinder the programs such as inadequate resources,

limitedness of donation. not optimal socialization, lack of loyalty from learners

and parents and coordination between the implementing agencies need to be

improved. recommendation of this research are for coordination and socialization

of the implementing agencies Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang can

always be improved so that the program can run optimally and on target.

Keywords: implementation, Kartu Tangerang Pintar, students from poor families

KATA PENGANTAR

  Puji syukur selalu saya panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat, rahmat dan hidayah-Nya yang telah diberikan kepada kita semua. Shalawat serta salam senantiasa selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabat. Atas berkat rahmat, karunia dan ridho- Nya pula peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Implementasi Kebijakan Progran Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan SMAN, SMKN Dan MAN Di Kabupaten Tangerang”.

  Penyusunan skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial pada Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Penyusunan skripsi ini tentu tak lepas dari bantuan banyak pihak yang selalu mendukung peneliti secara moril dan materiil, serta memberikan pengajaran dan bimbingan maupun informasi yang dapat berguna sehingga tersusunnya skirpsi ini. Untuk itu peneliti ingin menyampaikan ungkapan terimakasih yang tak terhingga kepada beberapa pihak, sebagai berikut:

  1. Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat, M.Pd. sebagai Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  2. Dr. Agus Sjafari, M.Si. sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  3. Rahmawati, S.Sos, M.Si sebagai Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  4. Iman Mukhroman, S.Sos, M.Si sebagai Wakil Dekan II Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  5. Kandung Sapto N, S.Sos. M.Si sebagai Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  6. Listyaningsih, S.Sos. M.Si. sebagai Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  7. Dr. Dirlanudin, M.Si. sebagai Dosen pembimbing I yang telah memberikan saran dan arahan kepada peneliti selama proses bimbingan berlangsung.

  8. Yeni Widyastuti, S.Sos. M.Si. sebagai Dosen wali akademik dan pembimbing II yang telah membimbing peneliti selama masa perkuliahan dan selama proses penyusunan skripsi ini yang telah memberikan saran dan arahan kepada peneliti.

  9. Dosen-dosen serta staff pada Program Studi Ilmu Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang memberikan ilmu dan pengetahuan kepada peneliti.

  10. Orang Tua tercinta, ayahanda (alm) Imanudin dan ibu Surnah Winingsih yang selalu memberikan dukungan secara moril dan materil serta doa yang tidak pernah henti untuk kesuksesan anak-anaknya di masa depan. Kemudian kakak dan adik kandung peneliti, Arif Sugiri dan Irmawati yang selalu memberikan dukungan dan doa untuk kelancaran penyusunan skripsi ini.

  11. Kawan terdekat peneliti Achmad Hafidz, Eko Djumantoro, Dendy Yudha, yang selalu menemani peneliti sejak awal masuk di kampus Universitas Sultan Ageng Tirtayasa hingga saat ini serta selalu memberikan dukungan dan doa mereka dalam menyelesaikan skripsi ini.

  12. Teman-teman seperjuangan Ilmu Administrasi Negara 2011 khususnya kelas B, terima kasih teman-teman telah membantu dalam penelitian ini, susah senang semenjak awal bertemu sampai sekarang tidak akan pernah terlupakan.

  13. Sahabat terdekat peneliti dari Kreasi Anak Wayang dan Galang Putra Football Club yang juga banyak memberikan motivasi, doa dan canda tawa sehingga peneliti dapat menghilangkan kejenuhan dalam menyelesaikan skripsi ini.

  14. Serta tidak lupa peneliti mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh informan penelitian yang telah berkontribusi banyak dalam penyusunan skripsi ini serta pihak-pihak lainnya yang juga terlibat dalam penyusunan skripsi ini.

  Akhirnya peneliti mengucapkan rasa syukur yang tak terhingga dengan selelsainya penyusunan skripsi ini. Peneliti sebagai penyusun menyadari bahwa akan adanya kekurangan, oleh karena itu peneliti juga mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam penelitian ini. Karena itu peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi untuk perbaikan penelitian ini demi untuk penyempurnaan penelitian ini.

  Tangerang, Mei 2017 Andrianto NIM. 6661110794

  

DAFTAR ISI

  Halaman

  LEMBAR PERSETUJUAN KATA PENGANTAR ...............................................................................i

DAFTAR ISI ...............................................................................iv

DAFTAR TABEL ...............................................................................vii

DAFTAR GAMBAR ...............................................................................viii

DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................ix

  BAB I PENDAHULUAN

  1.1 Latar Belakang Masalah ...............................................................................1

  1.2 Identifikasi Masalah ...............................................................................15

  1.3 Batasan Masalah ...............................................................................16

  1.4 Rumusan Masalah ...............................................................................16

  1.5 Tujuan Penelitian ...............................................................................17

  1.6 Manfaat Penelitian ...............................................................................17

  BAB II DESKRIPSI TEORI

  2.1 Deskripsi Teori ...............................................................................21

  2.2 Kebijakan Publik ...............................................................................22

  2.3 Kebijakan Pendidikan ...............................................................................24

  2.3.1 Pendekatan Dalam Perumusan Kebijakan Pendidikan ...................24

  2.3.2 Aspek-aspek Yang Tercakup Dalam Kebijakan Pendidikan .......27

  2.3.3 Kriteria Kebijakan Pendidikan .......................................................29

  2.4 Implementasi Kebijakan ...............................................................................30

  4.4.1 Model Implementasi Kebijakan Publik ...........................................33

  2.5 Program ...............................................................................42

  2.5.1 Program Kartu Tangerang Pintar ...........................................43

  2.5.2 Dasar Hukum Program Kartu Tangerang Pintar ...............................44

  2.5.3 Persyaratan Penerima Program Kartu Tangerang Pintar...................46

  2.5.4 Mekanisme Pengawasan Program Kartu Tangerang Pintar .......47

  2.5.6 Sanksi Program Kartu Tangerang Pintar...........................................49

  2.6 Penelitian Terdahulu ...............................................................................49

  2.7 Kerangka Berfikir ...............................................................................52

  2.8 Asumsi Dasar ...............................................................................55

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN

  3.1 Metode Penelitian ...............................................................................56

  3.2 Ruang Lingkup Penelitian ...................................................................58

  3.3 Lokasi Penelitian ...............................................................................58

  3.4 Variabel Penelitian ...............................................................................59

  3.4.1 Definisi Konsep ...............................................................................59

  3.4.2 Definisi Operasional ...................................................................59

  3.5 Instrumen Penelitian ...............................................................................61

  3.6 Informan Penelitian ...............................................................................63

  3.7 Teknik Pengumpulan Data ...................................................................65

  3.8 Teknik Pengolahan dan Analisa Data .......................................................72

  3.9 Uji Keabsahan Data ...............................................................................75

  3.10 Jadwal Penelitian ...............................................................................78

  BAB IV PEMBAHASAN

  4.1 Deskripsi Objek Penelitian ...................................................................79

  4.1.1 Gambaran Umum Kabupaten Tangerang ...............................79

  4.1.2 Gambaran Umum Dinas Pendidikan Kabupaten ..............................81

  4.2 Deskripsi Data ...............................................................................87

  4.2.1 Data Informan Penelitian .......................................................89

  4.2.2 Analisis Data Penelitian ...................................................................91

  4.3 Deskripsi Hasil Penelitian ...................................................................92

  4.4 Implementasi Kebijakan Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan SMAN, SMKN Dan MAN Di Kabupaten Tangerang .......93

  4.4.1 Ukuran dan Tujuan Kebijakan .......................................................94

  4.4.2 Sumber Daya ...............................................................................98

  4.4.3 Karakteristik Agen Pelaksana ......................................................109

  4.4.5 Komunikasi Antar Organisasi dan Aktivitas Pelaksana ..................127

  4.4.6 Lingkungan Ekonomi, Sosial dan Politik ..............................133

  4.5 Pembahasan Hasil Penelitian ..................................................................137

  BAB V PENUTUP

  5.1 Kesimpulan ..........................................................................................149

  5.2 Saran ..........................................................................................150

  DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

  Halaman

  1.1 Peringkat Human Development Index Negara ASEAN .............................3

  1.2 Data Penerima Kartu Tangerang Pintar 2016 .............................9

  2.1 Mekanisme Pengawasan Program Kartu Tangerang Pintar .................47

  2.2 Unit Cost Bantuan Biaya Personal Pendidikan .........................................48

  2.3 Jenis Sanksi Program Kartu Tangerang Pintar .........................................49

  3.1 Definisi Operasional Penelitian .................................................................60

  3.2 Daftar Informan .............................................................................64

  3.3 Pedoman Wawancara .............................................................................69

  3.4 Jadwal Penelitian .............................................................................78

  4.1 Informan Penelitian .............................................................................90

  4.2 Data APK dan APM pada jenjang SMA, SMK, MA .............................97

  4.2 Daftar Operator Kartu Tangerang Pintar .....................................................101

  

DAFTAR GAMBAR

  Halaman

  2.1 Kerangka Berpikir .............................................................................54

  3.1 Analisis Data Menurut Miles & Huberman .........................................74

  4.1 Peta Administratif Kabupaten Tangerang .........................................80

  4.2 Struktur Organisasi Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang .................84

  4.3 Pasal 10 Perbup No 55 Tahun 2014 .....................................................105

  4.4 Pasal 6 Perbup No 55 Tahun 2014 .....................................................116

  4.5 Format Laporan Pembelanjaan Kartu Tangerang Pintar .............................118

DAFTAR LAMPIRAN

  LAMPIRAN I Surat Izin Penelitian LAMPIRAN II Surat Keterangan Penelitian LAMPIRAN III Pedoman Wawancara LAMPIRAN IV Catatan Lapangan dan Member Check LAMPIRAN V Matriks Hasil Penelitian LAMPIRAN VI Dokumentasi Penelitian LAMPIRAN VII Data Pendukung Penelitian

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

  Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting dalam kemajuan suatu negara, kemunduran atau kemajuan suatu negara dapat diukur dengan gambaran dari pendidikannya. Pendidikan juga merupakan salah satu faktor utama untuk dapat mencapai kemakmuran negara tersebut. Sekarang ini pendidikan juga merupakan kebutuhan primer setiap manusia karena dari pendidikan tersebut akan meningkatkan harkat dan martabat manusia itu sendiri. Di era global sekarang ini yang ditandai dengan pertumbuhan dan perkembangan industri, kompetisi dalam semua aspek kehidupan ekonomi, serta perubahan kebutuhan yang cepat didorong oleh kemajuan ilmu dan teknologi. Untuk memenuhi perkembangan ilmu dan teknologi, diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga pendidikan di Indonesia perlu ditingkatkan hingga ke pelosok negeri dan tentu saja bagi masyarakat menengah ke bawah yang berada di garis kemiskinan.

  Kualitas pendidikan Indonesia belum sepenuhnya memenuhi kualitas yang baik seperti yang diharapkan. Berdasarkan hasil Survei United Nations

  

Educational, Scientific and Cultual Organization (UNESCO) atau organisasi

  internasional di bawah PBB yang mengurusi segala hal yang berhubunan dengan pendidikan, sains, dan kebudayaan, terhadap kualitas pendidikan di Negara-negara berkembang di Asia Pasifik, Indonesia menempati peringkat 10 dari 14 negara. Sedangkan untuk kualitas para guru, kualitasnya berada pada level 14 dari 14

  2

  Posisi tersebut menempatkan negeri agraris ini dibawah Negara-negara yang baru merdeka beberapa tahun lalu. Hasil studi United Nation for Development

  

Programme (UNDP) tentang HDI menyatakan bahwa Indonesia berada jauh

tertinggal dibanding negara-negara tetangga (http://hdr.undp.org Tahun 2016).

  Indeks Pembangunan Manusia (IPM) / Human Development Index (HDI) adalah pengukuran perbandingan dari harapan hidup, melek huruf, pendidikan dan standar hidup untuk semua negara seluruh dunia. IPM digunakan untuk mengklasifikasikan apakah sebuah negara adalah negara maju, negara berkembang atau negara terbelakang dan juga untuk mengukur pengaruh dari kebijaksanaan ekonomi terhadap kualitas hidup. Rendahnya pendidikan suatu bangsa akan berpengaruh terhadap terpuruknya peringkat HDI negara tersebut. Padahal, peringkat HDI mencerminkan kualitas sumber daya manusia. Peringkat HDI itu sering dipakai sebagai pertimbangan oleh negara-negara lain dalam pengambilan keputusan, misalnya terkait penanaman investasi.

  Tiga parameter yang dijadikan ukuran HDI adalah pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Di tahun 2015, Human Development Index Indonesia menempati peringkat ke 113 dari 188 negara di dunia (Human Development Report 2016). Indonesia berada jauh di bawah Singapura yang menempati urutan ke 11. Di posisi tersebut, Indonesia berada di kelompok negara-negara medium human development. Berbagai negara yang berada di kelompok medium human development seperti Indonesia adalah negara Timor Leste, mongolia, mesir, Paraguay, Philipina, Afrika Selatan, Iraq, India, Bangladesh, dan lain-lain. Negara-negara dalam kategori very high human development antara lain:

  3

  Norwegia, Australia, Amerika Serikat, jerman, Belanda, Canada, Singapura, Inggris, jepang, Korea Selatan. Negara-negara tetangga Indonesia di Asia tenggara secara urutan human development index adalah sebagai berikut:

  Tabel 1.1 Peringkat Human Development Index

  Negara-Negara Asia Tenggara Negara

  Peringkat Singapore

  11 Brunei Darussalam

  31 Malaysia

  62 Thailand

  93 Indonesia 113

  Philippines 115

  Viet Nam 116

  Timor Leste 128

  Laos 141

  Cambodia 143

  Myanmar 148

  Sumber: UNDP. Human Development Report Tahun 2016 Dari data tersebut di atas, dapat diketahui bahwa Indonesia masih jauh tertinggal dibanding negara-negara tetangga terdekat. Dalam bidang pendidikan, saat ini Indonesia adalah negara yang jauh tertinggal oleh negara-negara di Asia Tenggara. Indonesia adalah negara terbesar di Asia Tenggara. Indonesia juga negara terbesar jumlah penduduknya di Asia Tenggara. Namun demikian, kualitas manusia Indonesia masih jauh tertinggal. Di tahun 2000, Development Index Indonesia menempati peringkat 105 dari 174 negara di dunia. Indonesia telah berusaha keras membangun negeri, khususnya sumber daya manusianya selama bertahun tahun. Namun ternyata, lima belas tahun berikutnya, di tahun 2016 hasil

  4

  survei menunjukkan bahwa Indonesia masih berada di urutan 113 dari 187 negara dunia.

  Ketertinggalan Human Development Index Indonesia tercermin dari ketertinggalannya dalam bidang pendidikan. Kualitas pendidikan Indonesia yang masih rendah menyebabkan daya saing Indonesia rendah. Dampak dari ketinggalan dalam bidang pendidikan adalah sangat serius karena di era saat ini, pencipta kesejahteraan yang utama adalah kecerdasan dan kreativitas masyarakat suatu bangsa. Bangsa yang cerdas dan kreatif dipastikan berjaya. Adapun bangsa yang tak cerdas, tak terdidik akan menjadi bangsa terbelakang, meskipun alamnya kaya. Pendidikan meningkatkan kecerdasan dan membangun karakter bangsa.

  Korupsi yang merajalela sampai saat ini merupakan perwujudan nyata hasil karakter bangsa. Melihat kondisi tersebut, diperlukan revolusi pendidikan yang dimulai sejak anak usia dini. Revolusi pendidikan harus dilakukan secara besar- besaran di seluruh negara Indonesia.

  Pelayanan sektor pendidikan untuk menjangkau masyarakat kurang mampu menjadi tantangan besar mengingat kondisi ekonomi makro yang belum kondusif. Dalam konteks inilah, maka pemerintah berkewajiban untuk menyediakan pendidikan yang gratis dan bermutu kepada setiap warga negara sebagaimana disebutkan dalam UUD 1945 hasil amandemen pasal 31 Ayat (1) ”Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan dan Ayat (2) “Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayai”.

  Amanat konstitusi ini diperkuat lagi dalam penjelasan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional khususnya

  5

  Pasal 34 ayat (2) menyebutkan “Pemerintah dan Pemerintah daerah menjamin terselenggaranya wajib belajar minimal pada jenjang pendidikan dasar tanpa memungut biaya”, dan dalam ayat (3) menyebutkan bahwa “wajib belajar merupakan tanggung jawab negara yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan Pemerintah, Pemerintah daerah, dan masyarakat”. Konsekuensi dari amanat undang-undang tersebut adalah pemerintah dan pemerintah daerah wajib memberikan layanan pendidikan bagi seluruh warga negara pada tingkat pendidikan dasar (SD/MI dan SMP/MTs) serta satuan pendidikan lain yang sederajat.

  Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia memberlakukan konsep Wajib Belajar Pendidikan Dasar. Wajib Belajar Pendidikan Dasar ini diawali dengan pencanangan program Wajib Belajar Sekolah Dasar Enam Tahun, yang dimulai pada tanggal 2 Mei 1984, Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI Tahun 2015 109.94% (Badan Pusat Statistik 2016). Salah satu indikator penuntasan program Wajib Belajar Pendidikan Dasar diukur dengan APK. APK adalah jumlah seluruh anak yang sekolah dibagi jumlah anak usia sekolah tersebut. Usia anak Sekolah Dasar (SD) adalah 7-12 tahun, sedangkan SMP adalah 13-15 tahun. Sukses dengan program Wajib Belajar Sekolah Dasar Enam Tahun kemudian pemerintah melanjutkan dengan program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun atau setara dengan pendidikan minimal Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan yang sederajat. Pelaksanaan program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan sebagai payung hukumnya, pemerintah telah mengeluarkan peraturan pemerintah No 47 tahun 2008 Tentang Pelaksanaan Wajib Belajar Sembilan Tahun.

  6

  Kemudian dalam upaya meningkatkan akses pendidikan guna menunjang terselenggaranya Wajib Belajar Dua Belas Tahun, Pemerintah Kabupaten Tangerang memberikan bantuan biaya personal pendidikan melalui Program Kartu Tangerang Pintar bagi peserta didik yang berasal dari keluarga sangat miskin atau miskin yang belum mendapatkan bantuan pada program Bantuan Siswa Miskin (BSM) dan bagi peserta didik yang berprestasi.

  Untuk mewujudkan program Wajib Belajar 12 Tahun, Pemerintah Kabupaten Tangerang menjamin seluruh warga usia sekolah untuk mendapatkan pelayanan pendidikan minimal sampai jenjang pendidikan menengah dengan kebijakan pemberian dana Biaya Operasional Pendidikan (BOP) dan Bantuan Biaya Personal Pendidikan (BBPP) bagi Peserta Didik dari Keluarga Masyarakat Berpenghasilan Rendah. Disamping memberikan Biaya Operasional Pendidikan (BOP) Pemerintah Kabupaten Tangerang juga memberikan bantuan sosial biaya personal pendidikan bagi peserta didik dari keluarga tidak mampu melalui Kartu Tangerang Pintar guna membantu mereka agar tetap dapat mengikuti pembelajaran di sekolah tanpa terbebani biaya personal guna membantu mereka agar tetap dapat mengikuti pembelajaran di sekolah dengan baik. Khusus untuk Bantuan Biaya Personal Pendidikan (BBPP) mekanisme penyaluranya diatur dalam Peraturan Bupati Tangerang No.55 Tahun 2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Program Kartu Pintar Kabupaten Tangerang. Peraturan Bupati ini bertujuan untuk : a. Mendukung terselenggaranya wajib belajar 12 (dua belas) tahun

  b. Mencegah peserta didik dari MBR pada SMAN, SMKN, dan MAN yang kemungkinan putus sekolah akibat kesulitan biaya pendidikan dan menarik

  7

  c. Memberi peluang bagi lulusan sekolah menengah pertama atau madrasah tsanawiyah atau yang sederajat dari MBR agar dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya; dan

  d. Memberi penghargaan atau motivasi peserta didik SMAN, SMKN dan MAN yang berprestasi Pembangunan bidang pendidikan menjadi semakin strategis di era otonomi, karena daerah memiliki kemampuan dan kewenangan untuk menentukan arah dan kebijakan pembangunannya di sektor pendidikan. Sesuai dengan UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah pada pasal 1 Ayat (5) dikemukakan bahwa otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

  Kemudian dalam Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 9 Tahun 2011 tentang pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan pasal 3 Ayat (2) Pemerintah Daerah menetapkan kebijakan untuk menjamin peserta didik memperoleh akses pelayanan pendidikan yang bermutu, bagi peserta didik yang orang tua/ walinya tidak mampu membiayai pendidikan. Dalam hal ini maka Pemerintah Kabupaten Tangerang memiliki kemampuan dan kewenangan dalam menentukan arah kebijakan di bidang pendidikan, mengemban tugas untuk melaksanakan pembangunan bidang pendidikan yang multi karakteristik, terutama besarnya populasi penduduk dan banyaknya masyarakat kurang mampu di wilayah perkotaan. Di Kabupaten Tangerang masih dapat kita temukan banyak anak-anak yang tidak dapat melanjutkan pendidikannya karena terhalang oleh mahalnya biaya pendidikan itu sendiri, dimana di era yang semakin modern ini maka akan

  8

  semakin meningkatnya kebutuhan personal yang harus mereka penuhi untuk mendapatkan pendidikan.

  Kabupaten Tangerang, sebagai salah satu daerah tingkat dua yang menjadi bagian dari wilayah Propinsi Banten, merespon program kebijakan pendidikan dengan menerbitkan kebijakan program di bidang pendidikan dengan menyelanggarakan Kartu Tangerang Pintar pada jenjang SMAN, SMKN dan MAN. Kartu Pintar Kabupaten Tangerang adalah kartu bagi peserta didik sebagai kartu untuk mendapatkan Biaya Personal Pendidikan khusus dalam bentuk ATM untuk peserta didik. Pembayaran Kartu Pintar Kabupaten Tangerang bagi peserta didik bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Tangerang. Pemerintah Daerah Tangerang mengeluarkan belanja untuk Bidang Pendidikan pada Tahun Anggaran 2015 mengalokasikan dana sebesar Rp.

  4.080.000.000,- untuk program pemberian Bantuan Biaya Personal Pendidikan (BBPP), Alokasi program Kartu Tangerang Pintar untuk masing-masing penerima ditetapkan sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) per siswa per tahun. Program Kartu Tangerang Pintar dilaksanakan secara merata diseluruh SMA / SMK dan MA Negeri Di Kabupaten Tangerang. Adapun rincian penerima Kartu Tangerang Pintar sebagai berikut :

  9

  35 SMKN 6 KAB. TANGERANG 139

  97

  25 SMAN 25 KAB. TANGERANG

  65

  26 SMAN 26 KAB. TANGERANG 242

  27 SMAN 27 KAB. TANGERANG 113

  28 SMAN 28 KAB. TANGERANG 127

  29 SMAN 29 KAB. TANGERANG

  80

  30 SMKN 1 KAB. TANGERANG 277

  31 SMKN 2 KAB. TANGERANG 211

  32 SMKN 3 KAB. TANGERANG 102

  33 SMKN 4 KAB. TANGERANG 195

  34 SMKN 5 KAB. TANGERANG 437

  36 SMKN 7 KAB. TANGERANG 180

  43

  37 SMKN 8 KAB. TANGERANG 149

  38 SMKN 9 KAB. TANGERANG 132

  39 SMKN 10 KAB. TANGERANG 182

  40 SMKN 11 KAB. TANGERANG

  88

  41 SMKN 12 KAB. TANGERANG

  70

  41 MAN BALARAJA

  55

  42 MAN TIGARAKSA 168

  43 MAN KRONJO 143

  44 MAN MAUK 248

  JUMLAH 6.717

  24 SMAN 24 KAB. TANGERANG

  23 SMAN 23 KAB. TANGERANG

  Tabel 1.2 Data Penerima Kartu Pintar Kabupaten Tangerang

  10 SMAN 10 KAB. TANGERANG 129

  Tahun Anggaran 2016

  NO SEKOLAH JUMLAH PENERIMA KET

  1 SMAN 1 KAB. TANGERANG 113

  2 SMAN 2 KAB. TANGERANG 366

  3 SMAN 3 KAB. TANGERANG 132

  4 SMAN 4 KAB. TANGERANG 202

  5 SMAN 5 KAB. TANGERANG 134

  6 SMAN 6 KAB. TANGERANG

  89

  7 SMAN 7 KAB. TANGERANG

  85

  8 SMAN 8 KAB. TANGERANG 126

  9 SMAN 9 KAB. TANGERANG 112

  11 SMAN 11 KAB. TANGERANG 111

  22 SMAN 22 KAB. TANGERANG 103

  12 SMAN 12 KAB. TANGERANG

  24

  13 SMAN 13 KAB. TANGERANG

  32

  14 SMAN 14 KAB. TANGERANG

  58

  15 SMAN 15 KAB. TANGERANG 228

  16 SMAN 16 KAB. TANGERANG

  91

  17 SMAN 17 KAB. TANGERANG 170

  18 SMAN 18 KAB. TANGERANG 149

  19 SMAN 19 KAB. TANGERANG 198

  20 SMAN 20 KAB. TANGERANG 373

  21 SMAN 21 KAB. TANGERANG 149

  Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang 2016

  10

  Berdasarkan tabel diatas penerima kartu pintar 2016 berjumlah 6.717 siswa dan sasaran penerima program Kartu Tangerang Pintar adalah siswa SMA/SMK/MA Negeri yang berada di wilayah Kabupaten Tangerang. Dalam buku pedoman program Kartu Tangerang Pintar dijelaskan Penerima program adalah peserta didik dari masyarakat berpenghasilan rendah dan/atau memiliki prestasi yang berdomisili dan pada satuan pendidikan di wilayah Kabupaten Tangerang sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.

  Berbeda dengan program BOP dimana dana BOP tidak diberikan langsung kepada siswa miskin tetapi diberikan kepada sekolah dan dikelola oleh sekolah.

  Penerima Kartu Tangerang Pintar adalah seluruh siswa yang kurang mampu berdomisisli di Tangerang yang telah mendaftarkan dirinya dan menyerahkan semua syarat yang telah ditentukan pemerintah, siswa dari luar tangerang tetapi bersekolah di tangerang juga dapat menerima bantuan asalkan memiliki NIS Di Tangerang dan siswa itu berasal dari kalangan kurang mampu.

  Dalam pelaksanaan suatu kebijakan tentu saja tidak terlepas dari berbagai macam persoalan yang ada, hal ini dapat kita lihat berdasarkan temuan-temuan di lapangan seiring dengan pelaksanaan program Kartu Pintar Kabupaten Tangerang memang masih mengalami beberapa kendala atau permasalahan. Sebagaimana lazimnya suatu kebijakan, Program Kartu Tangerang Pintar mengalami berbagai macam kendala dalam mencapai tujuannya. Kendala-kendala tersebut muncul bersamaan dengan berjalannya pelaksanaan Program Kartu Tangerang Pintar itu sendiri. Salah satu kendala yang sangat mungkin terjadi adalah dalam hal keakuratan data. Data yang terseleksi sebagai peserta didik penerima Kartu

  11

  Tangerang Pintar haruslah data yang memenuhi kriteria cermat, akuntabel dan tepat sasaran. Data yang tidak cermat, tidak akuntabel dan tidak tepat sasaran menjadi peluang terbukanya penyimpangan dana BBPP yang disalurkan melalui program Kartu Tangerang Pintar tersebut.

  Program Kartu Tangerang Pintar dilaksanakan secara merata diseluruh SMA, SMK dan MA Negeri di Kabupaten Tangerang. Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang bahwa jumlah siswa penerima Kartu Tangerang Pintar diseluruh wilayah Kabupaten Tangerang sebanyak 6.717.

  Sasaran untuk program pemberian Bantuan Biaya Personal Pendidikan (BBPP) bersumber dari hasil Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS), jumlah siswa miskin penerima program Kartu Tangerang Pintar yang bersumber dari hasil pendataan PPLS tahun 2014 sejumlah 4.000. Meskipun diakui adanya siswa penerima Kartu Tangerang Pintar yang tidak tercatat dalam data PPLS, namun selisih yang cukup besar (2.717) menunjukkan terbukanya kemungkinan pemberian Kartu Tangerang Pintar yang tidak tepat sasaran. Terlebih jumlah itu akan bertambah seiring adanya usulan penerima Kartu Tangerang Pintar tahun 2016. (sumber:www.kpkt.org)

  Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Sigit selaku Kasi Kesiswaan Dinas Pendidikan Menengah Kabupaten Tangerang, 26 Agustus 2015 menyatakan bahwa untuk dapat menikmati fasilitas program Kartu Tangerang Pintar ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi masyarakat Kabupaten Tangerang, persyaratan untuk mendapatkan program Kartu Tangerang Pintar tersebut adalah siswa SMA, SMK dan MA Negeri berdasarkan data PPLS dari BPS terdaftar

  12

  sebagai peserta didik memiliki NISN dan melampirkan SKTM. Salah satu persyaratan yang harus dimiliki oleh calon penerima program Kartu Tangerang Pintar dalam tahap penyeleksian program ini adalah kepemilikan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) yang telah diterbitkan oleh pihak kelurahan.

  Setelah memenuhi beberapa persyaratan yang ada di juknis dan didukung oleh SKTM yang dimiliki oleh siswa maka siswa calon penerima dapat mengusulkan siswanya untuk mendapatkan Kartu Tangerang Pintar. mekanisme ini yang hanya mengandalkan SKTM dapat dilihat dari kebenaran atau tidaknya kondisi ekonomi dari siswa tersebut sehingga kriteria tidak mampu sebagai dasar penerbitan SKTM oleh Kelurahan yang dipersyaratkan dalam usulan Kartu Tangerang Pintar perlu dirumuskan dengan indikator dan parameter yang terstandar dengan jelas

  Dalam Buku Pedoman Program Kartu Tangerang Pintar dijelaskan bahwa setelah membelanjakan dananya siswa membuat laporan dan diserahkan ke sekolah masing-masing tetapi masih ada yang belum memahami dan menaati peraturan tersebut. Hal ini sebagaimana yang dikatakan oleh staf sekolah bahwa memang masih ada siswa yang belum menyerahkan laporan keuangan ke sekolah dikarenakan orangtua siswa tidak banyak yang mengetahui mekanisme format laporan keuangan yang harus diserahkan kepada pihak sekolah (Sumber : wawancara dengan Pak Pudih Staf SMA Negeri 12 Kabupaten Tangerang, 5 Oktober 2015).

  Program Kartu Tangerang Pintar diperuntukan bagi peserta didik yang tidak mampu dan berprestasi. Dana tersebut dapat diterima langsung oleh penerima Kartu Tangerang Pintar berupa Kartu ATM Bank BJB atas nama siswa

  13

  yang bersangkutan, sehingga diharapkan tidak ada lagi siswa yang kesulitan dalam memenuhi kebutuhan dasar pendidikan karena dana tersebut dapat langsung diterima oleh tiap-tiap siswa penerima Kartu Tangerang Pintar. Pemberian Bantuan Biaya Personal Pendidikan (BBPP) bagi peserta didik dari Keluarga Masyarakat Berpenghasilan Rendah pada jenjang pendidikan SMA/SMK/MA Negeri melalui Kartu Tangerang Pintar didasarkan pada perhitungan besaran unit cost per peserta didik per bulan untuk satu tahun anggaran adalah sebesar Rp. 85.000,- (Rp. 1.020.000/ tahun). Biaya Personal Pendidikan pada program Kartu Tangerang Pintar dapat digunakan untuk transportasi, buku tulis, alat tulis sekolah, sepatu, pembelian pakaian seragam, tas serta biaya kursus.

  Berdasarkan wawancara awal yang peneliti lakukan pada Bapak Sigit selaku Kasi Kesiswaan Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, 26 Agustus 2015 ditemukan bahwa penyalahgunaan dana Kartu Tangerang Pintar yang dilakukan penerima Kartu Tangerang Pintar terjadi karena kurangnya pengawasan yang dilakukan oleh pihak sekolah. Pengawasan yang dilakukan selama ini masih terbilang lemah karena pengawasan yang diberikan oleh sekolah Dinas Pendidikan Kabuapten Tangerang hanya menyentuh pada tahap verifikasi data tentang pengajuan peserta. pengawasan dalam hal laporan penggunaan dana Kartu Tangerang Pintar yang telah digunakan oleh siswa penerima Kartu Tangerang Pintar lebih banyak dititikberatkan di sekolah, sehingga sekolah yang menjadi ujung tombak dalam hal ini kerepotan dalam mengawasi dan melayani siswa-

  14

  siswinya karena tidak adanya seksi atau staff sekolah yang khusus menangani dalam hal pengawasan penggunaan dana Kartu Tangerang Pintar Berdasarkan wawancara awal yang peneliti lakukan pada Bapak Pudih

  Staf SMA Negeri 12 Kabupaten Tangerang, 5 Oktober 2015 ditemukan pula kurangnya sosialisasi yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan sebagai pelaksana program Kartu Tangerang Pintar, bahwa sosialisasi yang dilakukan Dinas Pendidikan lebih sering dilakukan kepada sekolah saja sehingga sekolah merasa terbebani untuk menyampaikan kembali hasil sosialisasi yang disampaikan Dinas Pendidikan kepada orang tua siswa karena tidak ada staff khusus yang memberikan pelayanan program ini di sekolah.

  Peningkatan akses informasi mengenai program Kartu Tangerang Pintar yang dikembangkan oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang merupakan salah satu bentuk komunikasi yang dilakukan untuk memaksimalisasi program ini dalam menyentuh seluruh lapisan masyarakat juga masih belum dapat dirasakan orang tua siswa karena sarana informasi yang dikelola oleh Bidang DikMen Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang melalui www.kpkt.org masih belum optimal mengenai informasi yang dibutuhkan pihak siswa atau sekolah karena masih belum dikelola dengan baik sehingga sangat menyulitkan pihak siswa dan sekolah untuk mencari data yang dibutuhkan atau berita terbaru dari Kartu Tangerang Pintar. Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan tersebut membuktikan bahwa penyelenggaraan program Kartu Pintar Kabupaten Tangerang belum optimal dalam menjalankan fungsinya menangani permasalahan pendidikan Di Kabupaten Tangerang, oleh karena itu penelitian ini dilakukan dalam rangka

  15

  meningkatkan peran dan fungsi Kartu Pintar Kabupaten Tangerang. Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Implementasi Kebijakan

  

Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang SMAN, SMKN dan MAN

Di Kabupaten Tangerang”.

1.2 Identifikasi Masalah

  Berdasarkan pemaparan pada latar belakang yang diuraikan diatas, maka peneliti dapat mengidentifikasi permasalahan-permasalahan sebagai berikut: a. Adanya indikasi berlakunya siswa penerima program yang tidak tepat sasaran atau tidak memenuhi kriteria yang telah ditetapkan Pemerintah

  Kabupaten Tangerang pasalnya masih terdapat siswa mampu yang menerima Kartu Tangerang Pintar.

  b. Rendahnya kesadaran orang tua siswa dalam memahami dan mentaati ketentuan program Kartu Tangerang Pintar.

  c. Pengawasan dari pelaksana program Kartu Tangerang Pintar masih belum optimal karena pengawasan yang diberikan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang hanya menyentuh pada tahap verifikasi data tentang pengajuan peserta tidak sampai kepada tahap pengeluaran dan penggunaan dana Biaya Personal Pendidikan.

  d. Sosialisasi yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang kepada orang tua siswa ataupun masyarakat sebagai upaya memberikan kemudahan dalam hal pemberian informasi mengenai program Kartu Tangerang Pintar kurang optimal.

  16

  e. Pengelolaan akses informasi sebagai upaya memberikan kemudahan dalam hal pemberian informasi mengenai program masih belum optimal. karena belum dikelola dengan baik. Website tersebut hanya berisi informasi rekap usulan penerima, Data PPLS BPS, Tahapan pengajuan usulan penerima pada tahap awal peluncuran program saja, sehingga untuk mencari berita terbaru mengenai persyaratan atau data penerima Kartu Tangerang Pintar terbaru masih belum lengkap.

  1.3 Batasan Masalah

  Dalam sebuah penelitian perlu adanya ruang lingkup obyek yang diteliti untuk itu agar tidak keluar dari obyek, maka berdasarkan pemaparan mengenai hal-hal dalam latar belakang dan identifikasi masalah di atas, peneliti membatasi masalah penelitian yaitu tentang Implementasi Kebijakan Program Kartu Tangerang Pintar Pada Jenjang Pendidikan SMAN, SMKN Dan MAN Di Kabupaten Tangerang

  1.4 Rumusan Masalah

  Dari latar belakang masalah sebagaimana telah dikemukakan di atas, penelitian ini memusatkan perhatian pada implementasi kebijakan program Kartu Pintar Kabupaten Tangerang. Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini mencoba menjawab pertanyaan penelitian adalah

  1. Bagaimanakah Implementasi Program Kartu Tangerang Pintar?