TINGKAT PARTISIPASI PETANI PADA PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN (PUAP) DI KECAMATAN UNTER IWES KABUPATEN SUMBAWA JURNAL
TINGKAT PARTISIPASI PETANI PADA PROGRAM
PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN
(PUAP) DI KECAMATAN UNTER IWES
KABUPATEN SUMBAWA
JURNAL
OLEH
NIDYASAYU SALSABILLAH
C1G011110
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MATARAM
2015
TINGKAT PARTISIPASI PETANI PADA PROGRAM PENGEMBANGAN
USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN (PUAP)
DI KECAMATAN UNTER IWES KABUPATEN SUMBAWA
Participation of Farmers in Agribusiness Rural Business Development Program (PUAP) District Unter Iwes Sumbawa
Nidyasayu Salsabillah*Ahmad Sauqi**Ridwan***
Mahasiswi*Pembimbing Utama**Pembimbing Pendamping*** Program Studi Agribisnis Reguler Pagi Fakultas Pertanian Universitas Mataram
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengetahui tingkat partisipasi petani dalam kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dalam program PUAP di Kecamatan Unter Iwes Kabupaten Sumbawa, (2) untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi partisipasi petani pada program PUAP di Kecamatan Unter Iwes Kabupaten Sumbawa, 3) untuk mengetahui hubungan tingkat partisipasi petani dengan faktor yang mempengaruhi partisipasi petani pada program PUAP di Kecamatan Unter Iwes Kabupaten Sumbawa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, Tingkat Partisipasi Petani pada Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) di Kecamatan Unter Iwes Kabupaten Sumbawa yang meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi berada pada kategori sedang. Pada tahap perencanaan tingkat partisipasi responden terdapat pada kategori sedang, tahap pelaksanaan berada pada kategori sedang dan pada tahap evaluasi berada pada kategori tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat partisipasi memiliki keeratan hubungan dengan faktor usia dan faktor pemahaman petani, sedangkan tingkat partisipasi petani tidak memiliki keeratan hubungan dengan faktor pendidikan dan faktor luas lahan garapan.
Kata kunci : Tingkat partisipasi , Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan
(PUAP)
PARTICIPATION OF FARMERS IN AGRIBUSINESS RURAL
BUSINESS DEVELOPMENT PROGRAM (PUAP)
IN DISTRICT UNTER IWES SUMBAWA
ABSTRACT
This study aimed (1) to determine the level of farmer participation in planning, implementation, and evaluation of the program PUAP in the district of Unter Iwes Sumbawa Regency, (2) to identify factors that affect farmers' participation in the program PUAP in District Unter Iwes Sumbawa Regency, 3 ) to determine the relationship of the level of participation of farmers with factors affecting farmers' participation in the program in the district of Unter Iwes PUAP Sumbawa Regency. The results showed that, Farmer Participation Rate in Rural Agribusiness Development Program (PUAP) in the district of Unter Iwes Sumbawa Regency which includes the planning, implementation, and evaluation in middle category. At the planning stage the level of participation of respondents are in the medium category, stage of implementation in middle category and at the stage of evaluation at the high category. The results showed that the participation rate has the relationship with the age and understanding of the factors farmers, while the level of participation of farmers do not have the relationship with the educational factors and factors of arable land area. Keywords: participation rate, Rural Agribusiness Business Development (PUAP)
PENDAHULUAN
Permasalahan mendasar yang dihadapi petani adalah kurangnya akses kepada sumber permodalan, pasar dan teknologi serta organisasi tani yang masih lemah. Oleh karena itu, Kementrian Pertanian mulai tahun 2008 telah melaksanakan Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) dibawah koordinasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM-Mandiri). Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) merupakan bentuk fasilitas bantuan modal usaha untuk petani, dikoordinasikan oleh Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) .
Kabupaten Sumbawa menerima dana BLM PUAP dari tahun 2008 hingga 2014. Hingga saat ini Dana PUAP tersebar di 25 Kecamatan. Hingga saat ini telah terbentuk 108 gapoktan dan telah menyalurkan bantuan modal sebesar Rp.10,2 miliar. Beberapa wilayah cukup berhasil sesuai dengan tahapannya diantaranya kecamatan Unter Iwes, Alas Barat, Alas, Utan, dan beberapa Kecamatan yang lainnya yang sudah maju (Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Sumbawa, 2014)
Pelaksanaan Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) ini membutuhkan partisipasi petani dalam berbagai kegiatan yang diadakan, karena pada dasarnya petanilah yang melaksanakan kegiatan-kegiatan yang ada dalam program tersebut. Untuk itulah perlu dilakukan penelitan tentang
“Tingkat partisipasi petani dalam program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) di Kecamatan Unter Iwes Kabupaten Sumbawa”
Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengetahui tingkat partisipasi petani dalam kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dalam program PUAP di Kecamatan Unter Iwes Kabupaten Sumbawa, (2) untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi partisipasi petani pada program PUAP di Kecamatan Unter Iwes Kabupaten Sumbawa, 3) untuk mengetahui hubungan tingkat partisipasi petani dengan faktor yang mempengaruhi partisipasi petani pada program PUAP di Kecamatan Unter Iwes Kabupaten Sumbawa.
METODOLOGI PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Unit analisis dalam penelitian ini adalah petani anggota gapoktan yang mendapat bantuan dana program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) di Kecamatan Unter Iwes Kabupaten Sumbawa. Penentuan jumlah sampel penelitian menggunakan model Solvin (dalam Wicaksono,2012), sehingga didapat jumlah responden sebanyak 40 orang. Penentuan responden dilakukan dengan
proporsional random sampling sehingga jumlah responden di desa penelitian
adalah 20 responden di desa Kerekeh, 13 responden di desa Nijang, 7 responden di desa Pelat. Analisis data yang digunakan untuk mengukur kategori pengetahuan dan penilaian petani adalah dengan menggunakan analisis kategorikal yaitu dengan cara menghitung skor maksimum dan skor minimum dan selanjutnya ditentukan interval skor dengan rumus sebagai berikut :
Dengan rumus tersebut maka diketahui interval skor masing-masing tingkat partisipasi yang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sebagai berikut :
1. Tingkat partisipasi
Tabel 2.1. Interval Skor partisipasi interval kategori18 – 29 Rendah 30 – 42 Sedang 43 – 54 Tinggi Sumber : Data primer diolah, 2015.
A. Tahap Perencanaan
Tabel 2.2. Interval skor tahap perencanaanInterval kategori 8 – 12 Rendah 13 – 18 Sedang 19 – 24 Tinggi
Sumber : Data primer diolah, 2015.
B. Tahap Pelaksanaan
Tabel 2.3. Interval Skor Tahap PelaksanaanInterval kategori 6 – 9 Rendah 10 – 14 Sedang 15 – 18 Tinggi
Sumber : Data primer diolah, 2015.
C. Tahap Evaluasi
Tabel 2.4. Interval Skor Tahap EvaluasiInterval kategori 4 – 6 Rendah 7 – 9 Sedang 10– 12 Tinggi Sumber : Data primer diolah, 2015.
Analisis data untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan penilaian yaitu dengan menggunakan analisis Korelasi Rank Spearman yaitu dengan rumus sebagai berikut : r s = 1- Keterangan : r s : Korelasi Rank Spearman n :Jumlah data/responden d :Selisih nilai
Untuk menguji tingkat keeratan hubungan dilakukan pengujian dengan derajat keyakinan 95% (taraf nyata 5%) dengan responden lebih dari 30,dimana dalam tabel tidak ada maka pengujian signifikansinya menggunakan rumus berikut : t = r keterangan : t = t tabel r = koefisien korelasi Spearman n = jumlah data/responden
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tingkat Partisipasi Petani Pada Program Pengembangan Usaha Agribisnis
Perdesaan (PUAP) di Kecamatan Unter Iwes Kabupaten SumbawaTingkat partisipasi petani pada program PUAP tergolong sedang. Dengan capaian kategori partisipasi sedang, dapat dikatakan bahwa jarangnya kehadiranpetani dan kurangnya keaktifan petani dalam berbagai kegiatan pada program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) dalam tahap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Hal ini terjadi karena kegiatan sosialisasi dalam tahap perencanaan dan kegiatan pelatihan petani pada tahap pelaksanaan hanya diwajibkan kepada pengurus kelompok tani dalam gapoktan untuk setiap desa sasaran yang mendapatkan dana program PUAP di Kabupaten Sumbawa. Tingkat partisipasi petani yang dikatakan sedang ini dipengaruhi oleh faktor dari petani itu sendiri. Seperti menurut wiwik dalam Anonim (2010), adanya beberapa faktor yang berhubungan dengan tingkat partisipasi, diantaranya karakteristik sosial ekonomi petani itu sendiri. Tingkat partisipasi petani dalam program PUAP ini di lihat tabel 4.1 berikut ini:
Tabel 4.1 Indikator Tingkat Partisipasi Petani Terhadap Program PengembanganUsaha Agribisnis Pedesaan (PUAP) di Kecamatan Unter Iwes Kabupaten Sumbawa Tahun 2015
No Indikator Partisipasi Kategori Tinggi Sedang Rendah org % org % org %
Perencanaan
1 Sosialisasi Kehadiran 12 30,5 15 37,5 13 32,5 keaktifan
9 22,5 18 45,5 13 32,5
2 Penyusunan RUA Kehadiran 13 32,5 26 65,0 1 2,5 keaktifan
9 22,5 27 67,5 4 10,0
3 Penyusunan RUA Kehadiran 11 27,5 26 65,0 3 7,5 keaktifan
6 15,0 27 67,5 7 17,5
4 Penyusunan RUB Kehadiran 10 25,0 24 60,0 6 15,0 keaktifan
5 12,5 24 60,0 11 27,5
Pelaksanaan
5 Pelatihan Kehadiran 12 30,0 16 40,0 12 30,0 keaktifan
7 17,5 20 50,0 13 2,5
6 Rapat rutin Kehadiran 20 50,0 17 42,5 3 7,5 keaktifan
14 35,0 20 50,0 6 15,0
7 Permodalan dan simpan pinjam Kehadiran 19 47,5 18 45,0 3 7,5 keaktifan
15 37,5 20 50,0 5 12,5
Evaluasi
8 Evaluasi Kehadiran 28 70,0 10 25,0 2 5,0 keaktifan
15 37,5 17 42,5 8 20,0
9 Pengembalian pinjaman Kehadiran 27 67,5 11 27,5 2 5,0 keaktifan
22 55,0 16 40,0 2 5,0
Sumber : Data Primer Diolah, 2015
Dari tabel 4.1 di atas dapat dilihat bahwa skor tercapai untuk tiap indikator partisipasi berada pada tiga tahap yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi. Partisipasi petani pada tahap perencanaan berada pada kategori sedang, partisipasi petani pada tahap pelaksanaan berada pada kategori sedang dan evaluasi berada pada kategori tinggi.
Tingkat Partisipasi Petani Pada Tahap Perencanaan
Tingkat pasrtisipasi petani pada tahap perencanaan program PUAP tergolong sedang. Hal ini disebabkan karena diwajibkannya pengurus kelompok dalam menghadiri sosialisasi kegiatan PUAP dalam pengenalan PUAP dan pengetahuan tentang rencana usaha yang akan dilaksanakan dalam pengajuan dana PUAP. Untuk itu, petani anggota merasa tidak diikutsertakan dalam perencanaan sehingga kurangnya keinginan untuk mengikuti dan aktif pada kegiatan selanjutnya. Tahap perencanaan merupakan awal dari tahapan partisipasi selanjutnya sehingga menjadi penentu utama tingginya partisipasi anggota dalam program PUAP.
- Hadir dalam dua kali sosialisasi PUAP
- Hadir dalam satu kali sosialisasi PUAP
- Tidak pernah hadir dalam sosialisasi PUAP
- Aktif dalam diskusi dan mencari informasi sosialisasi
- Kurang aktif dalam diskusi dan mencari informasi
13
12
15
13
9
18
- Tidak aktif dalam diskusi dan mencari informasi
- Hadir dalam tiga kali rapat RUA
- Hadir dalam 1-2 kali rapat RUA
- Tidak pernah hadir dalam rapat RUA
- Aktif dalam diskusi dan mencari informasi RUA
- Kurang aktif dalam diskusi dan mencari informasi
- Tidak aktif dalam diskusi dan mencari informasi
24
5
3
2
1
3
2
1
Tingkat Partisipasi Petani Pada Tahap Pelaksanaan
Dari hasil penelitian tersebut, tingkat partisipasi petani pada program PUAP pada tahap perencanaan di Kecamatan Unter Iwes tergolong sedang.
7,5 15,0 67,5 17,5 25,0 60,0 15,0 12,5 60,0 27,5
2,5 22,5 67,5 10,0 27,5 65,0
11 30,5 37,5 32,0 22,5 45,0 32,5 32,5 65,0
13
26
1
9
27
1
11
- Hadir dalam tiga kali rapat RUK
- Hadir dalam 1-2 kali rapat RUK
- Tidak pernah hadir dalam rapat RUK
- Aktif dalam diskusi dan mencari informasi RUK
- Kurang aktif dalam diskusi dan mencari informasi
- Tidak aktif dalam diskusi dan mencari informasi
- Hadir dalam tiga kali rapat RUB
- Hadir dalam 1-2 kali rapat RUB
- Tidak pernah hadir dalam rapat RUB
26
3
6
27
7
10
24
6
4
3
2
5
Keaktifan petani dalam perencanaan RUA
Kehadiran petani dalam perencanaan RUA
Keaktifan petani dalam sosialisasi
8 Kehadiran petani dalam sosialisasi
7
6
4
1
3
2
1
No Aspek Perencanaan Skor Jumlah Orang %
Tahap Perencanaan Program PUAP tahun 2015
Tabel 4.2 Sebaran Responden Berdasarkan Skor Tingkat Partisipasi Petani dalamKehadiran petani dalam perencanaan RUK
Keaktifan petani dalam perencanaan RUK
Kehadiran petani dalam perencanaan RUB
Keaktifan petani dalam perencanaan RUB
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
- Aktif dalam diskusi dan mencari informasi RUB
- Kurang aktif dalam diskusi dan mencari informasi
- Tidak aktif dalam diskusi dan mencari informasi
Tingkat partisipasi petani pada tahap pelaksanaan berada pada kategori sedang karena pada kegiatan pelatihan hanya pengurus kelompok yang diwajibkan kehadiran dan keaktifannya pada kegiatan tersebut. Hal ini menyebabkan anggota kurang diikutsertakan dalam kegiatan PUAP sehingga parisipasi dalam tahap pelaksanaan tergolong sedang. Hal ini digambarkan dari enam aspek pelaksanaan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari table 4.3 berikut.
- Hadir dalam 3 hari pelatihan
- Hadir dalam 1-2 hari pelatihan
12
12
16
- Tidak hadir dalam pelatihan Keaktifan petani dalam dalam pelatihan pemberdayaan usaha petani
- Aktif dalam diskusi dan mencari informasi pelatihan
- Kurang aktif dalam diskusi dan mencari informasi
- Tidak aktif dalam diskusi dan mencari informasi Kehadiran petani dalam rapat rutin
- Hadir dalam 3-4 kali rapat rutin setahun
- Hadir dalam 1-2 kali rapat rutin setahun
- Tidak hadir dalam rapat rutin Keaktifan petani dalam rapat rutin
Tingkat partisipasi petani pada tahap evaluasi tergolong tinggi. Hal ini disebabkan karena semua kegiatan evaluasi mengikutsertakan semua anggota kelompok sehingga petani berpartisipasi dalam kegiatan evaluasi dan
14
7
20
13
20
17
3
- Aktif dalam diskusi dan mencari informasi rapat rutin
- Kurang aktif dalam diskusi dan mencari informasi
- Tidak aktif dalam diskusi dan mencari informasi Kehadiran petani dalam permodalan dan simpan pinjam
- Ikut dalam 3 kali permodalan simpan pinjam
- Ikut dalam 1-2 kali permodalan simpan pinjam
- Tidak ikut dalam permodalan simpan pinjam Keaktifan petani dalam permodalan dan simpan pinjam
20
Tingkat Partisipasi Petani Pada Tahap Evaluasi Kegiatan
6
19
1
3
15
20
5 30,0 40,0 30,0 17,5 50,0
2,5 50,0 42,5 7,5 35,0 50,0 15,0 47,5 45,0 7,5 37,5 50,0 12,5
Sumber : Data Primer Diolah 2015
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa partisipasi petani pada tahap pelaksanaan tergolong sedang meliputi aspek kehadiran dalam rapat rutin dan kehadiran dalam permodalan simpan pinjam tergolong tinggi, aspek kehadiran dalam pelatihan, keaktifan dalam pelatihan, keaktifan dalam rapat rutin, dan keaktifan dalam permodalan simpan pinjam tergolong sedang.
18
1
2
3
Tabel 4.3 Sebaran Responden Berdasarkan Skor Tingkat Partisipasi Petani dalamTahap Pelaksanaan Program PUAP Tahun 2015
No Aspek Pelaksanaan Skor Jumlah Orang %
1
2
3
4
5
3
2
1
3
2
1
3
2
1
3
2
1
3
2
6 Kehadiran petani dalam pelatihan pemberdayaan usaha petani
- Aktif dalam diskusi dan mencari informasi simpan pinjam
- Kurang aktif dalam diskusi dan mencari informasi
- Tidak aktif dalam diskusi dan mencari informasi
- Hadir dalam 2 kali rapat evaluasi
- Hadir dalam 1 kali rapat evaluasi
- Tidak hadir dalam rapat evaluasi Keaktifan petani dalam dalam evaluasi kegiatan PUAP
- Aktif dalam diskusi dan mencari informasi evaluasi
- Kurang aktif dalam diskusi dan mencari informasi
- Tidak aktif dalam diskusi dan mencari informasi Kehadiran petani dalam pengembalian pinjaman
2
15
2
10
28
27
11
1
2
3
1
3
8
1
2
3
3
2
1
No Aspek Evaluasi Skor Jumlah Orang (%)
Tahap Evaluasi Program PUAP Tahun 2015
Tabel 4.18 Sebaran Resonden Berdasarkan Skor Tingkat Partisipasi Petani dalampengembalian simpan pinjam. Hal ini digambarkan dalam 4 aspek evaluasi kegiatan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel 4.4. berikut:
- Hadir dalam 2 kali pengembalian pinjaman
- Hadir dalam 1 kali pengembalian pinjaman
- Tidak hadir dalam pengembalian pinjaman Ketepatan waktu pengembalian pinjaman
2
17
4 Kehadiran petani dalam evaluasi kegiatan PUAP
1
3
22
- Aktif dalam diskusi dan mencari informasi pengembalian pinjaman
- Kurang aktif dalam diskusi dan mencari informasi
- Tidak aktif dalam diskusi dan mencari informasi
16
2 70,0 25,0 5,0 37,5 42,5 20,0 67,5 27,5 5,0 55,0 40,0
5,0 Sumber : Data Primer Diolah 2015
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa kehadira petani dalam evaluasi, kehadiran petani dalam pengembalian pinjaman, keaktifan petani dalam pengembalian pinjaman tergolong tinggi, sedangkan keaktifan petani dalam evaluasi terglong sedang.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi Petani dalam Program
Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) di Kecamatan Unter
Iwes Kabupaten SumbawaFaktor- faktor yang mempengaruhi partisipasi petani dalam program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) di Kecamatan Unter Iwes Kabupaten Sumbawa yaitu, 1). Umur petani, 2). Pendidikan petani, 3). Dan 4).
Pemahaman.
Dalam menganalisis apakah terdapat hubungan antara variabel partisipasi dengan faktor- faktor yang mempengaruhi partisipasi pada program PUAP,
2
2 Rs = 1 - 6∑d
2 n(n -1)
Keterangan : R s : Korelasi Rank Spearman n :Jumlah data/responden d :Selisih nilai
Tabel 4.19. Hasil analisis koefisien korelasi rank spearman antara partisipasi petani dengan faktor yang mempengaruhi partisipasi petani adaprogram PUAP
No Faktor-faktor Yang Hasil Perhitungan Keterangan Mempengaruhi Partisipasi Petani Rank Spearman
1 Umur 0,49 Terdapat Hubungan
2 Pendidikan 0,23 Terdapat Hubungan
3 Luas Lahan 0,21 Terdapat Hubungan
4 Pemahaman 0,48 Terdapat Hubungan Karena n lebih besar dari 30, dimana dalam tabel tidak ada maka pengujian signifikasinya untuk menentukan keeratan hubungan menggunakan rumus berikut : keterangan : t = t tabel r = koefisien korelasi Spearman n = jumlah data/responden
Tabel 4.20. Perbandingan hasil uji t hitung dengan hasil uji t tabelNo Faktor-faktor Yang Hasil uji t hitung Hasil uji t tabel Mempengaruhi Partisipasi Petani
1 Umur Petani 3,51 2,024
2 Pendidikan 1,45 2,024
3 Luas Lahan 1,32 2,024
4 Pemahaman 3,37 2,024
Harga t untuk uji dua pihak dengan kesalahan 5% dengan dk=38 diperoleh hasil uji t tabel yaitu 2,024. Apabila harga t hitung lebih besar dari pada harga t tabel maka terdapat keeratan hubungan antara tingkat partisipasi petani dengan faktor yang mempengaruhi partisipasi petani (umur, pendidikan, luas lahan dan pemahaman petani)
Untuk itu dapat disimpulkan bahwa: 1. Faktor Umur
Partisipasi petani dengan faktor umur yang mempengaruhi partisipasi petani memiliki hubungan karena nilai rs ≠ 0. Karena t hitung > t tabel (harga 3,51 > 2,024) maka terdapat keeratan hubungan antara partisipasi dengan faktor umur.
2. Faktor Pendidikan Partisipasi petani dengan faktor pendidikan yang mempengaruhi partisipasi petani dalam program PUAP memiliki hubungan karena rs ≠ 0.
Karena T hitung < T tabel ( harga 1,45 < 2,024) maka tidak terdapat keeratan hubungan antara partisipasi dengan faktor pendidikan.
3. Faktor Luas Lahan Partisipasi petani dengan faktor luas lahan garapan yang mempengaruhi partisipasi petani dalam program PUAP memiliki hubungan karena rs ≠ 0.
Karena T hitung < T tabel ( harga 1,32 < 2,024) maka tidak terdapat keeratan hubungan antara partisipasi dengan faktor luas lahan garapan.
4. Faktor Pemahaman Petani Partisipasi petani dengan faktor pemahaman yang mempengaruhi partisipasi petani dalam program PUA
P meiliki hubungan karena rs ≠ 0. Karena T hitung > T tabel ( harga 3,37 > 2,024) maka terdapat keeratan hubungan antara partisipasi dengan faktor pemahaman.
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Tingkat partisipasi petani pada program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) di Kecamatan Unter Iwes Kabupaten Sumbawa tergolong sedang. Kategori tinggi dengan persentase 32,5%, kategori sedang dengan persentase 60,0%, dan kategori rendah dengan persentase 7,5%.
2. Tingkat partisipasi petani memiliki keeratan hubungan dengan faktor usia dan faktor pemahaman petani, sedangkan tingkat partisipasi petani tidak memiliki keeratan hubungan dengan faktor pendidikan dan faktor luas lahan garapan.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dapat disarankan hal-hal sebagai berikut :
1. Pengurus gapoktan perlu melibatkan anggota gapoktan dalam penyusunan RUB agar anggota mengetahui dana PUAP yang dipinjamkan dan diterima pengurus untuk dibagikan kepada anggota sesuai RUA nya.
2. Kegiatan sosialisasi PUAP dan pelatihan petani diharapkan agar mengikutsertakan anggota tanpa harus mewajibkan pengurus saja. Hal tersebut bertujuan agar anggota paham dan lebih terlatih dalam pembuatan pembukuan, sehingga anggota tidak buta dalam pemasukan dan pengeluaran dana yang tercantum di pembukuan dan kas.
3. Penyuluh dan PMT agar lebih mendisiplinkan petani dalam pengembalian pinjaman dengan memberlakukan hukum/ sanksi yang lebih berat agar pengembalian pinjaman berjalan lebih lancar.
DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2011. BAB III Kajian Pustaka.
Repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/45951/4/chapter%2011.pdf
Anonim. 2013. Laporan Bulanan Pendampingan Teknologi dan Supervisi Pelaksanaan Program Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP) BPTP NTB.
ntb.litbang.pertanian.go.id/ind/pu/puap/lap_april.pdf (30 April 2013)
Anonim. 2014. Pedoman Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan Tahun Anggaran 2014. Indonesia. Anonim. 2014. Pendampingan Teknologi dan Supervisi Pelaksanaan Program
Pengembangan Usaha AgribisnisPedesaan (PUAP) di NTB .BPTP NTB.
Mataram. Ariani. 2013. Partisipasi Petani Dalam Program Pengembangan Usaha
AgribisnisPerdesaan (PUAP) di Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah. Skripsi. Universitas Mataram. BA.,Drs,Ed.S.,Ph.D.2011. Metodologi Penelitian. Rajawali Pers. Jakarta. Putra, Wicaksono. 2012. Analisis Statistik. Analisis-
statistik.blogspot.com/2012/09/menentukan-jumlah-sampel-dengan- rumus.html ( 15 September 2012)
Supranto. D. MA. 2008. Statistik Teori dan Aplikasi Edisi ke 7. Erlangga.
Surabaya