Hubungan kecerdasan emosi dengan prestasi belajar pada remaja yang bertempat tinggal di Panti Sosial Asuhan Anak Yogyakarta - USD Repository

  

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSI DENGAN PRESTASI BELAJAR

PADA REMAJA YANG BERTEMPAT TINGGAL DI PANTI SOSIAL

ASUHAN ANAK YOGYAKARTA

  Skripsi Diajukan Untuk memenuhi salah Satu Syarat

  Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Progam Studi Psikologi

  Oleh: Enditha Sukma Permatasari

  NIM: 059114051

  

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  9 September 2012

  059114051

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  059114051

  30 Agustus 2012

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri

memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah

kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

  QS. Al Hasyr

( : 18 )

  “Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah” (Thomas Alva Edison)

  “Tidak ada rahasia untuk sukses. Ini adalah hasil sebuah persiapan, kerja keras, dan belajar dari kesa lahan.”

  (Colin Powel)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Kupersembahkan karya sederhana ini teruntuk : TUHANKU, tanpaMU semuanya tak kan mungkin.

  AYAH IBU TERCINTA, terima kasih atas segala cinta, kasih sayang, do’a dan pengorbanannya yang selalu mengiringi setiaplangkahku. SAUDARA DAN SAHABATKU TERSAYANG, terima kasih atas kasih sayang, semangat, dan doanya.

  TEMAN SEANGKATAN 2005, terima kasih telah menjadi teman seperjuangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  10 September 2012

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSI DENGAN PRESTASI BELAJAR

PADA REMAJA YANG BERTEMPAT TINGGAL DI PANTI SOSIAL

ASUHAN ANAK YOGYAKARTA

Enditha Sukma Permatasari

  

ABSTRAK

Ada faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar selain faktor inteligensi yaitu kecerdasan

emosi, untuk mendukung hal tersebut, dipengaruhi juga dengan ada tidaknya stimulasi mental oleh

orang tua di rumah. Kondisi dimana para remaja tinggal selain di sekolah juga berpengaruh besar

terhadap perkembangan sosio emosi remaja tersebut. Lalu bagaimana dengan mereka yang

terpisah dari orang tua, khususnya yang bertempat tinggal di panti asuhan yang hanya memiliki

relasi dengan teman dan staff pengurus panti? Hipotesis penelitian ini adalah tingkat kecerdasan

emosi dan prestasi belajar remaja panti asuhan rendah, serta ada hubungan positif antara

kecerdasan emosi dengan prestasi belajar remaja panti asuhan. Subjek dalam penelitian ini adalah

remaja usia 16-18 tahun yang bertempat tinggal di Panti Sosial Asuhan Anak Yogyakarta. Dalam

penelitian ini menggunakan dua metode pengambilan data yaitu metode skala dan metode

dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan statistik deskriptif dan kuantitatif korelasional. Hasil

penelitian menunjukkan tingkat kecerdasan emosi remaja panti asuhan tinggi (69,76%), dan

tingkat prestasi belajar remaja panti asuhan sedang (69,7%). Hasil uji korelasi antara kecerdasan

emosi dan prestasi belajar menunjukkan korelasi negatif dan tidak signifikan (r = -0,046, p =

0,77). Bertentangan dengan hipotesis, ternyata tidak ada hubungan antara kecerdasan emosi

dengan prestasi belajar remaja yang bertempat tinggal di panti asuhan. Diduga kecerdasan emosi

subjek tinggi akibat adanya progam bimbingan, sedangkan prestasi belajar rendah karena tidak

adanya afeksi yang diperoleh dari orang tua sendiri. Kata kunci: emosi, panti asuhan, signifikan, korelasi, prestasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

THE CORRELATION BETWEEN EMOTIONAL INTELLIGENCE AND

LEARNING ACHIEVEMENT IN TEENAGERS WHO ARE LIVING IN

ORPHANAGE CHILDREN SOCIAL CARE YOGYAKARTA

Enditha Sukma Permatasari

  

ABSTRACT

There is another factor that affects the learning achievement instead of intelligence factor,

which is emotional intelligence. To support it, it is affected also with is there any mental

stimulation by parents at home or not. The condition where the teenagers live outside the school

has a significance influence also to the development of their socio-emotional. How about the

teenagers who live separated with their parents? Especially for them who live in an orphanage

which is have a relation with friends and the staffs only. The hypothesis of this research is the low

emotional intelligence level and the learning achievement of the orphanage teenagers. The

   In this subjects of this research are 16-18 year-old teenagers who are living in orphanage.

research, there are two data collection methods that are used; scale and documentation method.

The analysis data is done by using statistic descriptive and correlational quantitative. The result

showed that the level of emotional intelligence of them is high (69.76%), and at average level of

learning achievement (69.7%). The correlation test result between emotional intelligence and

learning achievement showed a negative correlation and not significant (r = -0,046, p = 0, 77). In

contradiction with the hypothesis, it turns out that there is no correlation between learning

achievement and emotional intelligence of teenagers who live in orphanage. It is estimated that

the high emotional intelligence from the subjects is caused by the result of counseling program;

whereas the low learning achievement is caused by there is no affection from their real parents.

  Keywords: emotion, orphanage, significant, correlation, achievement

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma Nama : Enditha Sukma Permatasari Nomor Mahasiswa : 059114051

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan Kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

  

Hubungan Kecerdasan Emosi dengan Prestasi Belajar

pada Remaja yang Bertempat Tinggal di Panti Sosial

Asuhan Anak Yogyakarta

  beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan Kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 10 September 2012 Yang menyatakan, (Enditha Sukma Permatasari)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul : Hubungan Kecerdasan Emosi Dengan Prestasi Belajar Pada Remaja Yang Bertempat Tinggal Di Panti Sosial Asuhan Anak Yogyakarta.

  Penulis menyadari bahwa proses penyusunan Skripsi ini tidak akan berhasil tanpa bimbingan, petunjuk, bantuan dan dukungan yang sangat berharga dari berbagai pihak yang membantu. Oleh karena itu pada kesempatan ini perkenankan penulis dengan segala kerendahan hati mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :

  1. Orang tuaku, tak terkatakan segala rasa terima kasihku untuk Bapak Ibu tercinta atas segala cinta, kesabaran, dukungan dan semangat Bapak dan Ibu.

  Karya kecil ini aku persembahkan untuk kepada Bapak dan Ibu yang tidak pernah henti-hentinya memberi dukungan dan semangat yang tidak pernah padam. Bakti Ananda untuk Bapak Ibu.

  2. Ibu Dr. Christina Siwi Handayani selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma

  3. Ibu Titik Kristiyani, M.Psi selaku Kaprodi Psikologi Universitas Sanata Dharma

  4. Ibu Aquilina Tantri Arini S.Psi., M.Si. selaku dosen pembimbing Akademik atas dukungan dan bimngannya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  5. Bapak Prof. Dr. A. Supratiknya atas bimbingan dan saran yang diberikan selama proses penulisan skripsi ini.

  6. Ibu Dra. Endang Iriyanti, MA, selaku Kepala Panti PSAA Yogyakarta atas ijin dan segala bantuannya dalam proses pengambilan data dalam penelitian ini.

  7. Segenap keluarga besar EMI atas segala kebersamaan dan persaudaraan.

  8. Teman-temanku yang tidak dapat aku sebutkan satu persatu atas dorongan, bantuan maupun pemberian spirit sehingga dapat kami selesaikan.

  Saya merasa skripsi ini jauh dari sempurna, oleh sebab itu saya mohon maaf atas kesalahan dan kelalaian yang telah saya perbuat baik sikap, tutur kata maupaun tulisan. Saya menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun demi sempurnanya tulisan ini. Akhir kata saya ucapkan terima kasih

  Yogyakarta, 10 September 2012 Penulis Enditha Sukma Permatasari

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ................................. ii HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii HALAMAN MOTTO.................. ..................................................................... iv HALAMAN PERSEMBAHAN........................................................................ v HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................... vi ABSTRAK ........................................................................................................ vii ABSTRACT ...................................................................................................... viii HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ..................... ix KATA PENGANTAR ....................................................................................... x DAFTAR ISI ..................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ............................................................................................. xv DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvi BAB I PENDAHULUAN .................................................................................

  1 A. Latar Belakang Masalah ......................................................................

  1 B. Masalah Penelitian ...............................................................................

  7 C. Tujuan Penelitian ........................................................................................

  7

  8 D. Manfaat Penelitian ...............................................................................

  BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................

  9 A. Prestasi Belajar ..................................................................................

  9

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  1. Pengertian Belajar ...........................................................................

  9 2. Pengertian Prestasi Belajar .............................................................

  12 3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar .......................

  13 B. Kecerdasan Emosi ...............................................................................

  20 1. Pengertian Emosi ............................................................................

  20 2. Pengertian Kecerdasan Emosi ........................................................

  21 3. Aspek-aspek Kecerdasan Emosi .....................................................

  23 4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Emosi .............

  25 C. Remaja Panti Sosial Asuhan Anak Yogyakarta...................................

  27 1. Pengertian Remaja ..........................................................................

  27 2. Ciri-ciri Masa Remaja .....................................................................

  27 3. Remaja Penghuni Panti Sosial Asuhan Anak..................................

  30 D. Kerangka Konseptual .........................................................................

  35 E. Hipotesis Penelitian ............................................................................

  38 BAB III METODE PENELITIAN ...................................................................

  39 A. Jenis Penelitian ....................................................................................

  39 B. Identifikasi variabel penelitian ............................................................

  39 1. Variabel Bebas ................................................................................

  39 2. Variabel tergantung .........................................................................

  40 C. Definisi Operasional ............................................................................

  40 D. Subjek dan Lokasi Penelitian ..............................................................

  41 E. Metode Pengambilan Data ...................................................................

  42 1. Skala Kecerdasan Emosi .................................................................

  42

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2. Metode Dokumentasi ......................................................................

  53 F. Analisis Data ........................................................................................

  54 1. Uji Asumsi ......................................................................................

  54 2. Statistik Deskriptif ..........................................................................

  55 3. Uji Hipotesis ...................................................................................

  56 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...........................................................

  56 A. Pelaksanaan Penelitian ........................................................................

  56 B. Analisis Data Penelitian .......................................................................

  56 1. Uji Asumsi ......................................................................................

  56 2. Deskripsi Data Penelitian ................................................................

  58

  3. Analisis Korelasi Kecerdasan Emosi dengan Prestasi Belajar Remaja Panti Asuhan ......................................................................

  62 C. Pembahasan .........................................................................................

  63 BAB V PENUTUP ............................................................................................

  68 A. Kesimpulan ..........................................................................................

  68 B. Keterbatasan Penelitian .......................................................................

  69 C. Saran ....................................................................................................

  69 1. Bagi pihak PSAA Yogyakarta ...................................................

  69 2. Bagi Peneliti Selanjutnya ...........................................................

  70 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................

  71 LAMPIRAN 73 – LAMPIRAN ..............................................................................

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

  Tabel 1. Eksplikasi Konstruk ........................................................................................ 45 Tabel 2. Blue Print Skala Kecerdasan Emosi ................................................................ 46 Tabel 3. Skala Kecerdasan Emosi ................................................................................. 47 Tabel 4. Distribusi Item Skala Kecerdasan Emosi Untuk Uji Coba .............................. 49 Tabel 5. Distribusi Item Skala Kecerdasan Emosi Setelah Uji Coba ............................ 51 Tabel 6. Blue Print Skala Kecerdasan Emosi Setelah Uji Coba .................................... 52 Tabel 7. Reliabilitas Statistik ......................................................................................... 53 Tabel 8. Hasil Uji Normalitas ........................................................................................ 57 Tabel 9. Hasil Uji Linieritas .......................................................................................... 58 Tabel 10. Deskripsi Statistik Kecerdasan Emosi ........................................................... 59 Tabel 11. Kategori Skor Kecerdasan Emosi Remaja Panti Asuhan .............................. 60 Tabel 12. Deskripsi Statistik Prestasi Belajar ................................................................ 61 Tabel 13. Kategori Skor Prestasi Belajar Remaja Panti Asuhan ................................... 61 Tabel 14. Hasil Korelasi Prestasi Belajar dan Kecerdasan Emosi Spearman Rank ...... 63

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran A. Uji Coba .......................................................................................... 74 Lampiran B. Penelitian ......................................................................................... 89 Lampiran C. Daftar Nilai Rap............................................................................... 99 Lampiran D. Hasil Uji Korelasi Kecerdasan Emosi dengan Prestasi Belajar .... 102 Lampiran E. Bukti Surat-Surat Penelitian .......................................................... 104

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

  Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia, baik secara insan maupun kelompok manusia. Banyak orang berpendapat bahwa seseorang yang memiliki status pendidikan tinggi maka orang tersebut akan mendapatkan jaminan pekerjaan yang baik dan mendapatkan penghasilan yang tinggi pula, dan begitupun sebaliknya. Pada jaman sekarang ini masyarakat sudah memahami pentingnya pendidikan bagi hidup mereka, terlihat dari upaya mereka untuk mensekolahkan putra putrinya sampai ke tingkatan yang paling tinggi yaitu Universitas. Melalui sekolah proses pendidikan dapat diterapkan kepada para siswa, mereka dapat belajar berbagai macam hal disana sesuai dengan tingkatannya.

  Dalam pendidikan formal, belajar menghasilkan perubahan yang sifatnya positif sehingga pada akhirnya akan didapat keterampilan, kecakapan, dan pengetahuan baru. Hasil dari proses belajar tersebut tercermin dalam prestasi belajarnya. Namun dalam upaya meraih prestasi belajar yang memuaskan dibutuhkan proses belajar. Proses belajar yang terjadi pada individu memang merupakan suatu hal yang penting, karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2

  dengan lingkungan disekitarnya. Menurut Slameto (2010) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

  Belajar akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam diri seseorang. Untuk mengetahui perubahan tersebut dibutuhkan penilaian.

  Penilaian terhadap hasil belajar ini perlu dilakukan untuk melihat sejauh mana perubahan terjadi dalam pencapaian sasaran belajar. Hal inilah yang disebut sebagai prestasi belajar. Prestasi belajar menurut Winkel (1997) adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya.

  Banyak anggapan yang menyatakan bahwa keberhasilan seseorang dalam belajar terkait dengan tingkat inteligensinya. Untuk meraih prestasi belajar yang tinggi dalam belajar orang tersebut harus memiliki Intelligence Quotient (IQ) yang tinggi pula. Pernyataan di atas beralasan, karena pada kasus-kasus tertentu sering ditemukan bahwa anak dengan inteligensi rendah atau di bawah rata-rata cenderung mengalami kesukaran dalam belajar. Karena cara berpikirnya lambat, anak pun mengalami kesukaran beradaptasi dengan teman-teman sekelasnya.

  Ada suatu fenomena yang memperlihatkan bahwa tidak sedikit siswa yang tidak dapat memperoleh prestasi belajar sesuai dengan kemampuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  3

  memperoleh prestasi belajar yang rendah, begitupun sebaliknya, ada siswa yang memiliki kemampuan inteligensi rata-rata normal maupun di bawahnya dapat meraih prestasi belajar yang tinggi. Menurut Monk (dalam Djamarah, 2008) seseorang yang memperoleh prestasi-prestasi di bawah kemampuan inteligensinya disebut dengan underachiever.

  Berdasarkan penelitian di negeri Belanda dan negara-negara lain ditemukan bahwa kurang lebih 30% dari anak sekolah dasar maupun sekolah menengah adalah underachiever, disebabkan oleh masalah- masalah sosial dan emosional (Djamarah, 2008). Dalam temuan hasil observasi Hadinoto (dalam Djamarah, 2008) menyatakan bahwa masalah

  underachiever di Indonesia disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya

  adalah kurangnya fasilitas belajar, kurangnya stimulasi mental oleh orang tua di rumah, dan keadaan gizi anak tersebut.

  Hal ini jelas membuktikan bahwa ada faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar dan faktor inteligensi bukan satu-satunya yang menentukan keberhasilan seseorang. Menurut Goleman (2000), kecerdasan intelektual (IQ) hanya menyumbang 20% bagi kesuksesan, sedangkan 80% adalah sumbangan faktor kekuatan-kekuatan lain, diantaranya adalah kecerdasan emosional atau Emotional Quotient (EQ) yakni kemampuan memotivasi diri sendiri, bertahan menghadapi frustasi, mengendalikan dorongan hati, mengatur suasana hati (mood), berempati serta membina hubungan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  4 Kemunculan istilah kecerdasan emosi dalam pendidikan, bagi

  sebagian orang dianggap sebagai jawaban atas fenomena tersebut. Teori Daniel Goleman, sesuai dengan judul bukunya, memberikan definisi baru terhadap kata cerdas. Walaupun EQ merupakan hal yang relatif baru dibandingkan IQ, namun beberapa penelitian telah mengisyaratkan bahwa kecerdasan emosi tidak kalah penting dengan IQ. Banyak bukti memperlihatkan bahwa orang yang secara emosi cakap, yang mengetahui dan menangani perasaan mereka sendiri dengan baik, dan yang mampu membaca dan menghadapi perasaan orang lain dengan efektif, memiliki keuntungan dalam setiap bidang kehidupan, seperti hubungan asmara dan persahabatan atau dalam menangkap aturan-aturan tak tertulis yang menentukan keberhasilan dalam politik organisasi (Goleman, 2000).

  Lalu bagaimana pengaruhnya jika terjadi pada remaja yang terkenal sebagai masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa. Hurlock (1980) sering menyebutnya sebagai masa badai dan tekanan (stress and strom) karena pada masa ini remaja dihadapkan pada perubahan-perubahan yang membuatnya bingung. Tidak hanya perubahan emosional dan fisik yang berkembang pesat, tetapi juga perubahan lingkungan yang memaksa remaja untuk menjadi dewasa seperti yang diharapkan lingkungan. Selain rumah, sekolah adalah tempat dimana mereka hampir menghabiskan waktunya setiap harinya, tempat dimana mereka juga belajar beradaptasi dengan lingkungan sosial. Banyak tuntutan dari orang tua maupun guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  5

  menyebabkan remaja tertekan jika mereka tidak mampu untuk memenuhi harapan-harapan tersebut.

  Dalam kaitan pentingnya kecerdasan emosi pada diri remaja yang sedang mengalami perubahan atau peralihan ini, ada penelitian pada skripsi yang berjudul Hubungan antara Kecerdasan Emosional dan Efikasi Diri dengan Prestasi Belajar Siswa SMK YPKK I Sleman (Aryani, 2007) dan Hubungan antara Kecerdasan Emosi dengan Prestasi Belajar pada Siswa Kelas II SMUN I Mlati Sleman (Arum, 2005). Dalam kedua penelitian tersebut terdapat hubungan yang positif antara kecerdasan emosi dan prestasi belajar. Namun penelitian ini diteliti pada subjek remaja yang berada pada lingkungan sekolah pada umumnya dan mereka berada pada pengawasan orang tua dalam belajarnya karena mereka tinggal dengan mereka. Seperti yang dijelaskan di atas, banyak faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar, dan salah satunya adalah ada tidaknya stimulasi mental oleh orang tua di rumah.

  Kondisi dimana para remaja ini tinggal selain di sekolah juga berpengaruh besar terhadap perkembangan sosio emosi remaja tersebut.

  Lalu bagaimana dengan mereka yang terpisah dari orang tua, seperti tinggal dengan saudara yang lain atau tinggal sendiri di kos. Walau terpisah dengan orang tua, mereka tetap mendapat dukungan secara penuh berupa fasilitas dan sarana belajar serta komunikasi dengan keluarga terdekat maupun melalui media telepon bila mereka terpisahkan oleh jarak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  6

  penuh seperti yang dijelaskan di atas, khususnya yang bertempat tinggal di Panti Asuhan yang hanya memiliki relasi dengan teman dan staff pengurus panti. Anak-anak yang pada masa awal menjadi yatim atau anak panti asuhan biasanya memiliki rasa takut, minder, cemas, gelisah dan fustrasi. Kondisi emosional ini akan sangat berpengaruh terhadap aspek perkembangan lainnya seperti keterlambatan dalam perkembangan fisik, motorik, intelektual, dan sosialnya jika anak tersebut terus merasa seperti itu (dalam Kementerian Sosial RI, 2008). Anak asuh yang dalam masa awal perkembangannya mengalami kondisi emosional seperti yang dijelaskan di atas, akan memiliki kecenderungan bersifat menarik diri, mementingkan diri sendiri serta sangat menuntut pertolongan atau perhatian dan kasih sayang dari orang-orang di sekitarnya.

  Berdasarkan penjelasan di atas dapat diduga bahwa tingkat kecerdasan emosi remaja panti asuhan adalah rendah, dan karena kondisi emosinya tersebut maka tingkat prestasi belajarnya akan terpengaruh juga. Dengan latar belakang subjek yang bertempat tinggal di panti asuhan apakah hasil penelitian juga akan sama seperti pada penelitian sebelumnya, oleh karena itu, dalam penyusunan penelitian ini penulis tertarik untuk mengadakan penelitian lanjutan dengan judul:

  “Hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar pada remaja yang bertempat tinggal di Panti Sosial Asuhan Anak Yogyakarta ”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  7 B.

   Masalah Penelitian

  Bertitik tolak dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

  1.

  “Bagaimanakah kondisi kecerdasan emosi remaja yang bertempat tinggal di panti asuhan?”

  2.

  “Bagaimanakah prestasi belajar remaja yang bertempat tinggal di panti asuhan?”

  3.

  “Apakah ada hubungan antara kecerdasan emosi dengan prestasi belajar pada remaja yang bertempat tinggal di panti sosial asuhan anak Yogyakarta

  ?”

C. Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian dalam penulisan ini adalah untuk melihat apakah ada hubungan antara kecerdasan emosi dengan prestasi belajar pada remaja yang bertempat tinggal di panti sosial asuhan anak Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  8 D. Manfaat Penelitian

  Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai beberapa manfaat, antara lain ialah :

  1. Dari segi teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pengetahuan bagi psikologi pendidikan dan psikologi perkembangan.

  2. Dari segi praktis, penelitian ini akan bermanfaat bagi:

  a. Bagi peneliti sendiri dapat menambah wawasan pengetahuan yang berkaitan dengan psikologi pendidikan dan psikologi perkembangan b. Bagi praktisi pendidikan, penelitian ini dapat memberikan informasi yang berkaitan dengan prestasi belajar dan kecerdasan emosional.

  c. Bagi pihak panti, penelitian ini dapat membantu memberikan referensi serta pemahaman baru saat proses pendampingan anak asuh dalam proses pembelajaran atau pendidikan serta sebagai bahan pertimbangan bagi pengambilan kebijakan dalam setting pendidikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.

   Prestasi Belajar

1. Pengertian Belajar

  Prestasi belajar tidak dapat dipisahkan dari perbuatan belajar, karena belajar merupakan suatu proses, sedangkan prestasi belajar adalah hasil dari proses pembelajaran tersebut.

  Dalam keseluruhan proses pendidikan, belajar merupakan kegiatan pokok yang dilakukan demi tercapainya tujuan pendidikan. Berhasil tidaknya tujuan pendidikan tersebut bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didiknya.

  James O. Whittaker (dalam Djamarah, 2008) merumuskan belajar sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman. Senada dengan hal tersebut, Cronbach (dalam Djamarah, 2008) berpendapat bahwa belajar sebagai suatu aktivitas yang ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Slameto (2010) mendefinisikan belajar sebagai proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  10 Dari semua definisi belajar yang diutarakan para ahli di atas dapat dipahami bahwa proses belajar melibatkan dua hal yaitu jiwa dan raga.

  Maksudnya adalah gerak raga yang ditumbulkan harus sejalan dengan proses jiwa untuk mendapatkan perubahan, perubahan yang dimaksud bukanlah perubahan fisik tetapi perubahan jiwa. Dengan demikian, perubahan fisik akibat patah tangan, sengatan serangga, ataupun perubahan tingkah laku karena orang mabuk bukanlah termasuk perubahan dalam pengertian belajar. Oleh sebab itu, perubahan sebagai hasil dari proses belajar adalah perubahan jiwa yang mempengaruhi tingkah laku seseorang. Slameto (2010) juga menandai perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar, sebagai berikut: a. Perubahan terjadi secara sadar

  Seseorang yang belajar akan menyadari adanya perubahan dalam dirinya. Misalnya, seseorang akan menyadari bahwa kecakapannya bertambah, pengetahuannya bertambah, kebiasaannya bertambah. Jadi perubahan tingkah laku yang terjadi karena kondisi mabuk atau tidak sadar tidak dapat dikatakan perubahan dalam pengertian belajar karena orang yang bersangkutan tidak menyadari adanya perubahan.

  b. Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional Perubahan yang terjadi dalam diri seseorang berlangsung secara berkesinambungan dan tidak statis. Satu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  11

  menulis, maka ia mengalami perubahan dari tidak dapat menulis menjadi dapat menulis. Perubahan ini berlangsung terus sehingga kemampuan menulisnya meningkat.

  c. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif Perubahan dalam belajar terjadi karena tujuan untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya. Sedangkan yang dimaksud perubahan bersifat aktif adalah perubahan yang terjadi tidak dengan sendirinya tapi dengan usaha individu itu sendiri.

  d. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara Perubahan yang terjadi dalam proses belajar bersifat menetap atau permanen. Berarti tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan bersifat menetap. Misalnya, seorang anak yang belajar bermain bola, kemampuannya setelah belajar tidak akan hilang melainkan akan terus meningkat jika anak tersebut melatih kemampuannya.

  e. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah Perubahan tingkah laku terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai.

  Perbuatan belajar terarah kepada perubahan tingkah laku yang benar- benar disadari. Misalnya, seseorang belajar bahasa Inggris, sebelumnya sudah menetapkan kemampuan atau kecakapan apa yang akan dicapai dengan belajar bahasa Inggris. Dengan demikian, perbuatan belajar yang dilakukan senantiasa terarah kepada tingkah laku yang telah ditetapkannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  12

  f. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku Saat seseorang belajar sesuatu maka sebagai hasilnya dia akan mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap, keterampilan, pengetahuan, dan sebagainya.

  Jadi, dalam proses belajar selalu diikuti dengan perubahan pengetahuan dan tingkah laku yang terus berkembang dalam setiap diri individu. Selama perubahan belajar terus berlangsung dalam diri individu maka akan memunculkan prestasi dalam belajarnya.

2. Pengertian Prestasi Belajar Salah satu proses terpenting dalam belajar adalah belajar di sekolah.

  Melalui lembaga resmi ini kapasitas belajar anak akan bertambah dengan lingkungan yang baru, bersama teman-teman dan guru. Dari sekolah, siswa yang belajar dapat memahami kemampuan dirinya berdasarkan prestasi yang mereka hasilkan dalam proses belajar.

  Arifin (dalam Sutjijoso dan Zarfiel, 2009) mendefinisikan prestasi belajar sebagai hasil dari suatu usaha siswa yang menggambarkan sejauh mana siswa telah mampu meraih tujuan yang telah ditetapkan dalam setiap bidang studi. Menurut Bloom, prestasi belajar adalah suatu proses belajar untuk menghasilkan perubahan dalam bidang pengetahuan, pemahaman, penerapan, kemampuan menganalisis, sintesis, dan evaluasi (Hapsari dalam Sutjijoso dan Zarfiel, 2009). Dengan demikian, prestasi belajar adalah hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  13

  sekolah, ukuran prestasi belajar dilihat berdasarkan hasil belajarnya yang tertuang dalam nilai raport.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

  Untuk meraih prestasi belajar yang baik di sekolah banyak sekali faktor-faktor yang perlu diperhatikan. Menurut Shertzer dan Stone (dalam Winkel, 1997) serta Slameto (2010), sebagai sumber yang telah diolah maka dibuat sistematika baru mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dan prestasi belajar, yaitu faktor internal dan faktor eksternal:

a. Faktor internal

  Merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa yang dapat mempengaruhi prestasi belajar. Faktor ini dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu : 1) Faktor fisiologis

  Dalam hal ini, faktor fisiologis yang dimaksud adalah faktor yang berhubungan dengan kesehatan dan pancaindera a) Kesehatan badan

  Untuk dapat menempuh studi yang baik siswa perlu memperhatikan dan memelihara kesehatan tubuhnya. Keadaan fisik yang lemah dapat menjadi penghalang bagi siswa dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  14

  kesehatan fisiknya, siswa perlu memperhatikan pola makan dan pola tidur, untuk memperlancar metabolisme dalam tubuhnya.

  Selain itu, juga untuk memelihara kesehatan bahkan juga dapat meningkatkan ketangkasan fisik dibutuhkan olahraga yang teratur.

  b) Pancaindera Berfungsinya pancaindera merupakan syarat dapat berlangsungnya belajar dengan baik. Dalam sistem pendidikan dewasa ini di antara pancaindera itu yang paling memegang peranan dalam belajar adalah mata dan telinga. Hal ini penting, karena sebagian besar hal-hal yang dipelajari oleh manusia dipelajari melalui penglihatan dan pendengaran.

  2) Faktor psikologis Ada banyak faktor psikologis yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa, antara lain adalah : a) Multiple Intelligence

  Pada umumnya, prestasi belajar yang ditampilkan siswa mempunyai kaitan yang erat dengan tingkat kecerdasan yang dimiliki siswa. Menurut Binet hakikat inteligensi adalah kemampuan untuk menetapkan dan mempertahankan suatu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  15

  mencapai tujuan itu dan untuk menilai keadaan diri secara kritis dan objektif. Taraf inteligensi ini sangat mempengaruhi prestasi belajar seorang siswa, di mana siswa yang memiliki taraf inteligensi tinggi mempunyai peluang lebih besar untuk mencapai prestasi belajar yang lebih tinggi. Sebaliknya, siswa yang memiliki taraf inteligensi yang rendah diperkirakan juga akan memiliki prestasi belajar yang rendah. Namun bukanlah suatu yang tidak mungkin jika siswa dengan taraf inteligensi rendah memiliki prestasi belajar yang tinggi, juga sebaliknya.

  Selain kecerdasan inteligensi yang dijelaskan diatas, ada juga yang dikenal dengan istilah kecerdasan emosi. Menurut Yusuf & Sugandhi (2011) emosi merupakan faktor dominan yang mempengaruhi tingkah laku individu, termasuk juga tingkah laku belajar. Emosi yang positif (seperti senang, bergairah) akan mempengaruhi individu untuk berkonsentrasi terhadap aktivitas belajarnya. Sebaliknya, jika yang menyertai proses belajar itu adalah emosi yang negatif (seperti tidak senang, kecewa), maka proses belajar akan mengalami hambatan.

  b) Sikap Sikap yang pasif, rendah diri dan kurang percaya diri dapat merupakan faktor yang menghambat siswa dalam menampilkan prestasi belajarnya. Sikap siswa yang positif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  16

  terhadap mata pelajaran di sekolah merupakan langkah awal yang baik dalam proses belajar mengajar di sekolah.

  c) Motivasi Menurut Winkel (1997) motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar itu; maka tujuan yang dikehendaki oleh siswa tercapai. Motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual.

  Peranannya yang khas ialah dalam hal gairah atau semangat belajar, siswa yang termotivasi kuat akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar.

b. Faktor eksternal

  Menurut Shertzer dan Stone (dalam Winkel, 1997) serta Slameto (2010), sebagai sumber yang telah diolah, selain faktor-faktor yang ada dalam diri siswa, ada hal-hal lain diluar diri yang dapat mempengaruhi prestasi belajar yang akan diraih, antara lain adalah :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  17

  1) Faktor lingkungan keluarga

  a) Sosial ekonomi keluarga Dengan sosial ekonomi yang memadai, seseorang lebih berkesempatan mendapatkan fasilitas belajar yang lebih baik, mulai dari buku, alat tulis hingga pemilihan sekolah.

  b) Pendidikan orang tua Orang tua yang telah menempuh jenjang pendidikan tinggi cenderung lebih memperhatikan dan memahami pentingnya pendidikan bagi anak-anaknya, dibandingkan dengan yang mempunyai jenjang pendidikan yang lebih rendah.

  c) Perhatian orang tua dan suasana hubungan antara anggota keluarga Dukungan dari keluarga merupakan suatu pemacu semangat berpretasi bagi seseorang. Dukungan dalam hal ini bisa secara langsung, berupa pujian atau nasihat; maupun secara tidak langsung, seperti hubugan keluarga yang harmonis. Kondisi ini berbeda pada anak yang tinggal pada sebuah panti asuhan, yang fisik umumya berbentuk asrama. Di dalam asrama terdapat satu atau lebih petugas yang bertindak sebagai bapak atau ibu pengasuh. Selain itu di dalam asrama juga terdapat anak asuh dimana mereka dikelompokkan dalam jumlah yang besar dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  18

  kelompok umur dan dikelompokkan antara 15 sampai dengan 20 orang. Struktur seperti ini membuat kurang meratanya pengawasan dan bimbingan yang diberikan kepada anak sehingga dapat menghambat perkembangan diri anak.

  2). Faktor lingkungan sekolah

  a) Sarana dan prasarana Kelengkapan fasilitas sekolah, seperti papan tulis, OHP akan membantu kelancaran proses belajar mengajar di sekolah; selain bentuk ruangan, sirkulasi udara dan lingkungan sekitar sekolah juga dapat mempengaruhi proses belajar mengajar.

  b) Kompetensi guru dan siswa Kualitas guru dan siswa sangat penting dalam meraih prestasi, kelengkapan sarana dan prasarana tanpa disertai kinerja yang baik dari para penggunanya akan sia-sia belaka. Bila seorang siswa merasa kebutuhannya untuk berprestasi dengan baik di sekolah terpenuhi, misalnya dengan tersedianya fasilitas dan tenaga pendidik yang berkualitas , yang dapat memenihi rasa ingintahuannya, hubungan dengan guru dan teman-temannya berlangsung harmonis, maka siswa akan memperoleh iklim belajar yang menyenangkan. Dengan demikian, ia akan terdorong

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  19

  c) Kurikulum dan metode mengajar Hal ini meliputi materi dan bagaimana cara memberikan materi tersebut kepada siswa. Metrode pembelajaran yang lebih interaktif sangat diperlukan untuk menumbuhkan minat dan peran serta siswa dalam kegiatan pembelajaran.

  3) Faktor lingkungan masyarakat

  a) Sosial budaya Pandangan masyarakat tentang pentingnya pendidikan akan mempengaruhi kesungguhan pendidik dan peserta didik.