Efek lama dan suhu pencampuran terhadap sifat fisis dan stabilitas emulsi oral A/M ekstrak etanol buah pare (Momordica charantia L.) : aplikasi desain faktorial - USD Repository

  EFEK LAMA DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIS DAN STABILITAS EMULSI ORAL A/M EKSTRAK ETANOL BUAH PARE (Momordica charantia L.) : APLIKASI DESAIN FAKTORIAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm) Program Studi Ilmu Farmasi

  Oleh : Yuvita

  NIM: 058114042

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2010

   

  ii

  EFEK LAMA DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIS DAN STABILITAS EMULSI ORAL A/M EKSTRAK ETANOL BUAH PARE (Momordica charantia L.) : APLIKASI DESAIN FAKTORIAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm) Program Studi Ilmu Farmasi

  Oleh : Yuvita

  NIM: 058114042

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2010

   

  iii

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

   

  iv

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

I know who holds the future,

And I know who holds my hand;

  

With God things don’t just happen,

Everything by Him is planned._Smith

Ada saatnya manusia itu tidak berpikir secara logika saja,

namun ada waktunya manusia juga harus berserah dan percaya dengan

kekuatan Ilahi yang kadang menurut logika manusia tidak mungkin.

  

Sebab tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah.

  

Segalanya sudah Ia rencanakan bagi kita.

  Kupersembahkan karya kecilku ini untuk: Tuhan Yesus & Bunda Maria yang selalu mencintai dan menopangku Papa & Mama tercinta atas kasih dan keyakinan yang diberikan untukku Kakak & adik-adikku atas motivasi dan semangat yang diberikan FST & FKK 2006 buat persahabatan yang berharga Kost Pelangi atas kekeluargaan yang diberikan selama ini Almamaterku, Sanata Dharma yang tercinta

 

  v

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PRAKATA

  Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang atas semua berkat dan penyertaan-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan akhir ini dengan baik. Laporan akhir ini disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu Program Studi Farmasi (S.Farm).

  Penulis banyak mengalami kesulitan dan hambatan dalam menyelesaikan laporan akhir ini. Namun dengan bantuan dari banyak pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan akhir tersebut. Dengan kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terimakasih atas bantuan yang telah diberikan kepada : 1.

  Tuhan Yesus dan Bunda Maria yang selalu menyertai penulis.

  2. Rita Suhadi, M.Si., Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  3. Dewi Setyaningsih, M.Sc., Apt., selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis.

  4. Rini Dwiastuti, M.Sc., Apt., selaku dosen penguji atas kesediaannya meluangkan waktu untuk menjadi dosen penguji, serta kritik dan saran yang diberikan.

  5. Yohanes Dwiatmaka, M.Si., selaku dosen penguji atas kesediaannya meluangkan waktu untuk menjadi dosen penguji, serta kritik dan saran yang diberikan.

  6. Papa, Mama, Pho pho, Ria ce, Paskalia, Leo, Lusi, Min ko, Blesita, dan Feli atas dukungan, kasih sayang, dan cintanya.

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  7. Dani, Lia, dan Yosephine sebagai teman satu tim atas bantuan, kerjasama, dan dukungannya.

  8. Siska, Fungci, Pika, Desi, Ana, Dewi, ibu dan bapak kost serta teman-teman kost Pelangi atas dukungan dan pertemanan kita.

  9. Sutina, Liliana, Lili, Lilis, Suminto, Sugianto, Frandy, dan teman-teman yang selalu memberi semangat dan dukungan.

  10. Aya, Yola, Mita, Lulu, Pius, Adit, Nia, dan teman-teman sekelas atas suka dan duka yang kita lewati bersama.

  11. Teman-teman angkatan 2005 dan 2006 atas pertemanan kita selama ini.

  12. Pak Musrifin, Mas Agung, Mas Ottok, Mas Sigit, Mas Wagiran, serta laboran-laboran yang lain atas bantuannya selama penulis menyelesaikan laporan akhir.

  13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan akhir ini.

  Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan akhir ini banyak kekurangan mengingat adanya keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis.

  Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak. Akhir kata semoga laporan ini dapat berguna bagi pembaca.

  Penulis

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

INTISARI

  Sifat fisis dan stabilitas emulsi oral Air/Minyak (A/M) dipengaruhi oleh proses pencampuran yang meliputi lama dan suhu pencampuran. Lama pencampuran memberi pengaruh pada viskositas emulsi sehingga memungkinkan terjadinya perubahan sifat fisis. Suhu pencampuran memberikan energi kinetik pada droplet fase terdispersi sehingga mempermudah proses emulsifikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana efek proses pencampuran (lama dan suhu pencampuran) terhadap sifat fisis dan stabilitas emulsi oral A/M ekstrak etanol buah pare (Momordica charantia L.).

  Penelitian ini merupakan rancangan yang bersifat eksperimental dengan menggunakan desain faktorial dengan dua faktor yaitu lama pencampuran-suhu pencampuran dan dua level yaitu level tinggi-level rendah. Sifat fisis (viskositas, ukuran droplet, indeks creaming) dan stabilitas emulsi (viskositas, ukuran droplet, indeks creaming secara periodik selama 1 bulan; dan pergeseran ukuran droplet setelah penyimpanan 1 bulan) diamati dalam proses pencampuran. Data dianalisis secara statistik menggunakan Design Expert 7. 1.4 untuk mengetahui signifikansi (p<0.05) dari setiap faktor dan interaksinya dalam memberikan efek.

  Hasil penelitian lama pencampuran, suhu pencampuran, dan interaksi keduanya tidak memberikan efek yang signifikan terhadap sifat fisis dan stabilitas emusi oral A/M ekstrak etanol buah pare. Kata kunci : lama pencampuran, suhu pencampuran, emulsi A/M, ekstrak etanol buah pare (Momordica charantia L.), dan desain faktorial. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

  Physical properties and stability of W/O oral emulsion is influenced by the mixing process that includes mixing time and mixing temperature. Mixing time influences the emulsion viscosity which changes the physical properties of emulsion. Mixing temperature gives kinetic energy of the dispersed phase droplets that can facilitates emulsification. This study aimed to find out how the effect of mixing process (mixing time and mixing temperature) on physical properties and stability of Momordica charantia L. fruit ethanolic extract W/O oral emulsion.

  This study was an experimental research using a factorial design with two factor mixing time-mixing temperature and two level high level-low level. The physical properties (viscosity, droplet size, creaming index) and the stability of the emulsion (the profiles of viscosity, droplet size, and index of creaming for 1 month; and droplet size shift over one month storage) were observed for the mixing process. The data were analyzed statistically using Design Expert 7.1.4 for knowing the significance (p<0,05) of each factor and their interaction in giving effect.

  The result of this study showed that the mixing time, mixing temperature, and their interaction did not provide significant effect on physical properties and stability of Momordica charantia L. fruit ethanolic extract W/O oral emulsion.

  

Keywords : mixing time, mixing temperature, W/O emulsion, Momordica

charantia L. fruit ethanolic extract, and factorial design.

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

  HALAMAN SAMPUL ........................................................................................ i HALAMAN JUDUL ........................................................................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ iii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iv HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... v PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .............................................. vi PRAKATA ........................................................................................................ vii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................ ix

  INTISARI ........................................................................................................... x ABSTRACT ...................................................................................................... xi DAFTAR ISI ..................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ........................................................................................... xvii DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xviii DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xx DAFTAR PERSAMAAN ................................................................................ xxi

  BAB I. PENGANTAR ........................................................................................ 1 A. Latar Belakang ........................................................................................ 1 B. Perumusan Masalah ................................................................................ 3 C. Keaslian Penelitian .................................................................................. 4 D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 4 E. Tujuan Penelitian .................................................................................... 5

    xiii

  D. Bahan-bahan Emulsi ............................................................................. 25

  6. Aquadest .................................................................................... 29

  5. Tween 80 ................................................................................... 28

  4. Span 80 ...................................................................................... 27

  3. Sukrosa ...................................................................................... 27

  2. Gliserin ...................................................................................... 26

  1. Virgin Coconut Oil (VCO) ....................................................... 26

  C. Emulgator .............................................................................................. 23

  BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA................................................................. 6 A. Pare (Momordica charantia L.) .............................................................. 6 1. Morfologi .................................................................................... 6 2. Kandungan Kimia ....................................................................... 7 3. Kegunaan .................................................................................... 7 B. Emulsi ..................................................................................................... 9 1. Definisi ........................................................................................ 9 2. Teori Pembentukan Emulsi ......................................................... 9 3. Klasifikasi Tipe Emulsi ............................................................. 12

  d. Tipe Emulsi ................................................................... 22

  c. Viskositas dan Rheologi (Sifat alir) ............................. 20

  b. Analisis Ukuran Droplet ............................................... 18

  a. Indeks Creaming ........................................................... 18

  5. Metode Evaluasi Emulsi ........................................................... 18

  4. Sifat Fisis dan Stabilitas Emulsi ................................................ 13

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7.

  Metil Paraben ............................................................................ 29 E. Pencampuran ......................................................................................... 30 F. Alat Pembuat Emulsi ............................................................................ 32 1.

  Pengaduk Mekanik .................................................................... 32 2. Homogenizer ............................................................................. 33 3. Ultrasonifier .............................................................................. 34 4. Pengiling Koloid ....................................................................... 35 G. Metode Desain Faktorial ....................................................................... 36 H. Landasan Teori ...................................................................................... 38

  I. Hipotesis ................................................................................................ 40

  BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ........................................................ 41 A. Jenis Rancangan Penelitian ................................................................... 41 B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ....................................... 41

  1. Variabel Penelitian .................................................................... 41

  2. Definisi Operasional ................................................................. 41

  C. Alat dan Bahan ...................................................................................... 43

  D. Alur Penelitian ...................................................................................... 44

  E. Tata Cara Penelitian .............................................................................. 45

  1. Verifikasi Ekstrak Etanol Buah Pare dari PT. Javaplant Surakarta, Indonesia ................................................................................... 45

  a. Ekstraksi Buah Pare ...................................................... 45

  b. Uji Kualitatif Ekstrak Buah Pare Secara Kromotografi Lapis Tipis (KLT) ........................................................ 45

  

xiv

 

  

 

xv

  C. Pengujian Tipe Emulsi .......................................................................... 54

  3. Indeks Creaming ....................................................................... 67

  2. Viskositas .................................................................................. 65

  1. Ukuran Droplet ......................................................................... 63

  3. Efek Lama dan Suhu Pencampuran, serta Interaksinya dalam Menentukan Sifat Fisis dan Stabilitas Emulsi ............................................................ 61

  2. Stabilitas Emulsi ....................................................................... 59

  1. Karakterisasi Sifat Fisis Emulsi ................................................ 59

  D. Karakterisasi Sifat Fisis dan Stabilitas Emulsi...................................... 56

  B. Pembuatan Emulsi Oral A/M Ekstrak Etanol Buah Pare ..................... 52

  2. Formula ..................................................................................... 46 3.

  2. Uji Kualitatif Ekstrak Buah Pare Secara Kromotografi Lapis Tipis (KLT) ........................................................................................ 50

  1. Ekstraksi Buah Pare .................................................................. 50

  BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 51 A. Verifikasi Ekstrak Etanol Buah Pare..................................................... 50

  Uji Indeks Creaming ..................................................... 48 F. Analisis Data ......................................................................................... 49

  Uji Ukuran Droplet ....................................................... 47 c. Uji Viskositas ................................................................ 48 d.

  Uji Tipe Emulsi ............................................................. 47 b.

  Pembuatan Emulsi Oral A/M Ekstrak Etanol Buah Pare .......... 46 4. Uji Sifat Fisis dan Stabilitas Emulsi ......................................... 47 a.

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4.

  Pergeseran Ukuran Droplet ....................................................... 69

  BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 71 A. Kesimpulan ........................................................................................... 71 B. Saran ...................................................................................................... 71 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 72 LAMPIRAN ...................................................................................................... 77 BIOGRAFI PENULIS .................................................................................... 123

  xvi  

    xvii DAFTAR TABEL

  Tabel I. Klasifikasi emulgator berdasarkan nilai HLB .............................. 24 Tabel II. Rancangan percobaan desain faktorial dengan dua faktor dan dua level .............................................................................................

  37 Tabel III. Formula Sediaan Emulsi Oral A/M Ekstrak Etanol Buah Pare 200g ..............................................................................................

  46 Tabel IV. Percobaan desain faktorial ........................................................... 47 Tabel V. Sifat Fisik dan Stabilitas Emulsi Oral A/M Ektrak Etanol Buah Pare ...............................................................................................

  58 Tabel VI. Efek Lama dan Suhu Pencampuran, serta Interaksi Keduanya dalam Menentukan Sifat Fisis dan Stabilitas Emulsi Oral A/M Ekstrak Etanol Buah Pare .................................................... 62

  Tabel VII. Persamaan Desain Faktorial ......................................................... 62 Tabel VIII. Hasil analisis menggunakan ANOVA dengan Desain Expert pada Respon Percentile 90 Ukuran Droplet Setelah 24 jam ...... 64 Tabel IX. Hasil analisis menggunakan ANOVA dengan Desain Expert pada Respon Viskositas Setelah 24 jam ....................................... 66 Tabel X. Hasil analisis menggunakan ANOVA dengan Desain Expert pada Respon Indeks Creaming Setelah 24 jam ............................ 68 Tabel XI. Hasil analisis menggunakan ANOVA dengan Desain Expert pada Respon Pergeseran Percentile 90 Ukuran Droplet ............. 70

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR GAMBAR

  Gambar 1. Tanaman Pare. ................................................................................. 7 Gambar 2. Fenomena ketidakstabilan emulsi .................................................. 18 Gambar 3. Grafik distribusi frekuensi ukuran droplet ..................................... 20 Gambar 4. Rumus bangun gliserin .................................................................. 26 Gambar 5. Rumus bangun sukrosa .................................................................. 27 Gambar 6. Rumus bangun Span 80 ................................................................. 28 Gambar 7. Rumus bangun Tween 80 .............................................................. 29 Gambar 8. Rumus bangun Aquadest ............................................................... 29 Gambar 9. Rumus bangun Metil paraben ........................................................ 30 Gambar 10. Propeller mixer dan Turbine mixer ............................................... 33 Gambar 11. Gambaran skematis dari suatu homogenizer ................................. 33

  ®

  Gambar 12. Ultra Turrax ................................................................................. 34 Gambar 13. Ultrasonifier dengan pinsip alat peniup Pohlman ......................... 35 Gambar 14. Penggiling koloid ........................................................................ 35 Gambar 15. Skema Alur Penelitian ................................................................... 44 Gambar 16. Kromatogram KLT ekstrak etanol buah pare diamati dengan sinar

  UV 254 nm .................................................................................... 51 Gambar 17. Pengamatan tipe emulsi menggunakan methylene blue dengan mikroskop (perbesaran 100x) ............................................ 55 Gambar 18. Grafik Hubungan percentile 90 Ukuran Droplet Terhadap Waktu .......................................................................................................

  60

  xviii  

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Gambar 19. Grafik Hubungan Viskositas Terhadap Waktu ............................. 60 Gambar 20. Grafik Hubungan Indeks Creaming Terhadap Waktu .................. 60 Gambar 21. Grafik Hubungan Lama dan Suhu Pencampuran terhadap

  Respon Percentile

  90 Ukuran Droplet Setelah 24 jam ................. 63 Gambar 22. Grafik Hubungan Lama dan Suhu Pencampuran terhadap

  Respon Viskositas Setelah 24 jam ................................................. 65 Gambar 23. Grafik Hubungan Lama dan Suhu Pencampuran terhadap Respon Indeks Creaming Setelah 24 jam ...................................... 67 Gambar 24. Grafik Hubungan Lama dan Suhu Pencampuran terhadap Respon Pergeseran Percentile

  90 Ukuran Droplet ........................ 69

  xix  

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1. Certificate of Analysis Ekstrak Buah Pare ................................... 77 Lampiran 2. Proses Ekstraksi Ekstrak Etanol Buah Pare dari PT. Javaplant .... 78 Lampiran 3. Perhitungan Dosis Ekstrak Buah Pare ........................................ 81 Lampiran 4. Perhitungan Bahan ........................................................................ 82 Lampiran 5. Notasi Desain Faktorial dan Percobaan Desain Faktorial ............ 84 Lampiran 6. Data Uji Sifat Fisis dan Stabilitas Emulsi Ekstrak Daging Buah Pare ...............................................................................................

  85 Lampiran 7. Data Hasil Analisis Menggunakan SPSS 13 ................................ 89 Lampiran 8. Data Hasil Analisis Menggunakan Desain Expert ..................... 111 Lampiran 9. Dokumentasi ............................................................................... 119

   

  xx

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR PERSAMAAN

  Persamaan 1. ..................................................................................................... 16 Persamaan 2. . ................................................................................................... 21 Persamaan 3. .................................................................................................... 36 Persamaan 4. ..................................................................................................... 48 Persamaan 5. ..................................................................................................... 48 Persamaan 6. ..................................................................................................... 62 Persamaan 7. ..................................................................................................... 62 Persamaan 8. ..................................................................................................... 62 Persamaan  9. ..................................................................................................... 62

  

 

  xxi

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB  I

  

PENGANTAR

A. Latar belakang

  Pare (Momordica charantia L.) merupakan tumbuhan bangsa Cucurbitaceae yang tumbuh baik di daerah tropis dan dataran rendah. Pare telah digunakan untuk menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes melitus.

  Aktivitas antivirus dan antineoplastik buah pare secara in vitro juga telah dilaporkan (Basch, et al., 2003). Zat pahit dalam buah pare, yaitu kukurbitasin K (C H O ) dan L (C H O ) (Okabe, et al., 1980), diduga terlibat dalam

  37

  58

  9

  36

  58

  9

  penghambatan spermatogenesis. Ekstrak etanol buah pare dapat berperan sebagai antispermatogenesis dan bersifat reversibel pada dosis 750 mg/kgBB mencit (Sutyarso, 1992). Ekstrak etanol buah pare juga memiliki aktivitas antiulser (Gurbuz, et al., 2000), antibakteri (Abalaka, et al., 2009), dan digunakan untuk (Teoh, et al., 2008).

  wound healing

  Pengembangan ekstrak etanol buah pare terkait dengan aktivitas yang diinginkan membutuhkan bentuk sediaan yang siap digunakan dalam uji klinik.

  Hal ini memberi peluang kepada para peneliti untuk mencoba memformulasikan ekstrak etanol buah pare dalam suatu teknik formulasi sediaan farmasi. Tantangan dalam pengembangan sediaan oral ekstrak etanol buah pare adalah pada ekstrak etanol buah pare memiliki rasa pahit yang diduga karena adanya kandungan kukurbitasin (Okabe, et al., 1980). Sediaan farmasi yang memungkinkan untuk menutupi rasa pahit dari ekstrak etanol buah pare antara lain adalah emulsi dan

  

1 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  kapsul. Sediaan kapsul mempunyai kecepatan absorbsi yang lebih lambat dibandingkan emulsi sehingga bioavailabilitas oral kapsul lebih rendah.

  Dalam penelitian ini akan dibuat bentuk sediaan emulsi yaitu sistem air dalam minyak (A/M) dari ekstrak etanol buah pare. Menurut Certificate of

  

Analysis (CoA) yang diperoleh dari PT. Javaplant, ekstrak etanol buah pare larut

  dalam air. Pertimbangan utama pemilihan bentuk sediaan emulsi sistem A/M adalah ekstrak etanol buah pare akan berada dalam droplet air yang terlindung dalam fase minyak, dengan demikian rasa pahit dari ekstrak etanol buah pare akan tertutupi atau berkurang. Difusi ekstrak etanol buah pare akan terhalangi oleh fase minyak sehingga mengurangi kontak langsung dengan saliva dan rasa pahit di mulut menjadi berkurang. Emulsi A/M dapat juga dikembangkan menjadi sediaan

  

prolonged release (Davis, et al., 1985). Untuk perkembangan lebih lanjut, emulsi

  tipe A/M dapat digunakan sebagai dasar pembuatan emulsi tipe A/M/A untuk meningkatkan penggunaan secara oral.

  Dalam pembuatan sediaan emulsi, proses pencampuran merupakan proses dispersi dari fase minyak dan air untuk membentuk emulsi dengan sifat fisis dan stabilitas emulsi yang baik. Selama proses pencampuran, semakin lama pencampuran menyebabkan semakin lama gaya geser yang diberikan oleh mixer sehingga akan mempengaruhi proses emulsifikasi membentuk sistem emulsi yang stabil, serta memungkinkan terjadinya perubahan sifat fisis emulsi. Peningkatan suhu pencampuran akan meningkatkan gerakan kinetik dari droplet fase terdispersi sehingga mempermudah proses emulsifikasi (Nielloud dan Mestres, 2000). Namun suhu pencampuran yang terlalu tinggi akan merusak ikatan antara PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  emulgator dengan fase dispers dan fase kontinunya sehingga sistem emulsi menjadi tidak stabil. Variasi lama dan suhu pencampuran diyakini akan memberikan efek yang dapat diukur kebermaknaannya dalam menentukan parameter-parameter sediaan emulsi seperti sifat fisis dan stabilitas emulsi selama penyimpanan. Pada pencampuran secara mekanik, alat yang digunakan adalah

  

mixer (Sheth dan Bandelin, 1992) yaitu propeller mixer, dan homogenizer

(Bjerregaard, et al., 1999).

  Desain eksperimen yang memungkinkan untuk mengevaluasi efek lama dan suhu pencampuran secara simultan adalah desain faktorial. Desain faktorial

  2

  pada dua level dan dua faktor (Full Factorial Design 2 ), merupakan metode rasional untuk menyimpulkan dan mengevaluasi secara obyektif efek faktor terhadap kualitas suatu sediaan. Faktor yang diteliti adalah lama dan suhu pencampuran dengan variasi lama dan suhu pencampuran sebagai level yang dipilih. Signifikansi dari setiap faktor dan interaksinya dalam memberikan efek dianalisis menggunakan Design Expert 7.1.4 dengan Anova pada taraf kepercayaan 95% (p<0.05).

B. Perumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat disusun permasalahan: Apakah variasi lama dan suhu pencampuran pada level yang diteliti memberikan efek yang signifikan terhadap sifat fisis dan stabilitas emulsi oral A/M ekstrak etanol buah pare ?

  Sejauh penelusuran pustaka yang telah dilakukan penulis, penelitian tentang Efek Lama dan Suhu Pencampuran Terhadap Sifat Fisis Dan Stabilitas Emulsi Oral A/M Ekstrak Etanol Buah Pare : Aplikasi Desain Faktorial belum pernah dilakukan.

   Manfaat Teoritis : menambah informasi bagi ilmu pengetahuan mengenai

  efek proses pencampuran meliputi lama dan suhu pencampuran terhadap sediaan emulsi oral A/M dan aplikasi desain faktorial dalam analisis pengaruh tersebut.

  2. Manfaat Metodologis : menambah informasi dalam bidang kefarmasian

  mengenai penggunaan desain faktorial dalam mengamati efek lama dan suhu pencampuran terhadap sifat fisis dan stabilitas emulsi oral A/M.

  

3. Manfaat Praktis : mengetahui efek lama dan suhu pencampuran serta

  interaksi keduanya dalam menentukan sifat fisis dan stabilitas emulsi sehingga dapat diterima oleh masyarakat.

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

C. Keaslian Penelitian

D. Manfaat Penelitian 1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI E.

   Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum : membuat sediaan emulsi oral A/M dengan zat aktif berupa ekstrak etanol buah pare.

2. Tujuan Khusus : mengetahui efek dari proses pencampuran yang meliputi

  lama dan suhu pencampuran serta interaksi keduanya dalam menentukan sifat fisis dan stabilitas emulsi oral A/M ekstrak etanol buah pare. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA A. Pare (Momordica charantia L.) Tanaman pare merupakan tumbuhan bangsa Cucurbitaceae memiliki sinonim yaitu Momordica chinensis, M. elegans, M. indica, M. operculata, M.

  

sinensis, Sicyos fauriel (Taylor, 2002). Tanaman ini merupakan tanaman yang

  hidup di daerah tropis, dapat tumbuh di daratan rendah sampai ketinggian 500 meter di atas permukaan laut. Penyebarannya meliputi Cina, India dan Asia Tenggara (Williams, Ng, 1971).

1. Morfologi

  Tanaman setahun, merambat atau memanjat dengan alat pembelit atau sulur berbentuk spiral, banyak bercabang, berbau tidak enak. Batang berusuk 5, panjang 2-5 m, yang muda berambut rapat. Daun tunggal, bertangkai yang panjangnya 1,5 – 5,3 cm, letak berseling, bentuknya bulat panjang, dengan panjang 3,5 – 8,5 cm, lebar 4 cm, berbagi menjari 5-7, pangkal berbentuk jantung, warnanya hijau tua. Taju bergigi kasar sampai belekuk menyirip. Bunga tunggal, berkelamin dua dalam satu pohon, bertangkai panjang, berwarna kuning. Buah bulat memanjang, dengan 8-10 rusuk memanjang, berbintil-bintil tidak beraturan, panjangnya 8-30 cm, rasanya pahit. Warna buah hijau, bila masak menjadi oranye yang pecah dengan 3 katup. Biji banyak, coklat kekuningan, bentuknya pipih memanjang, keras (Anonim, 2005).

  

6 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Gambar 1. Tanaman Pare (Kress, 1997)

  2. Kandungan Kimia

  Sebagai tumbuhan bangsa Cucurbitaceae, tanaman pare mengandung kukurbitasin yang tergolong dalam glikosida triterpen (Okabe, et al., 1980).

  Kandungan kimia lainnya yang terdapat dalam pare antara lain alkaloid, diosgenin, cucurbitin, momorcharin, karantin, asam linolenat, momordikosida, asam oleanat, asam resinat, vitamin A, B, dan C (Williams dan Ng, 1971). Buah pare yang diekstraksi dengan etanol mengandung kukurbitasin K dan L yang menyebabkan rasa pahit dan kukurbitasin F , F , G dan I yang tidak menyebabkan

  1

  2 rasa pahit (Okabe, et al., 1982).

  3. Kegunaan

  Pare telah digunakan untuk menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus. Uji klinis menunjukkan bahwa perasan pare, buah, dan serbuk keringnya memberikan efek hipoglikemik sedang, dengan efek samping

  

hypoglicemic coma dan konvulsi pada anak-anak, mengurangi fertilitas mencit,

favism-like syndrome , meningkatkan γ-glutamiltransferase dan fosfatase dalam

  hewan, dan sakit kepala (Basch, et al., 2003). Pada analisis elektroforesis dan spektrum infra merah menunjukkan bahwa komponen dari ekstrak pare memiliki

  

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  kemiripan struktur dengan insulin binatang (Ng, et al., 1986). Aktivitas hipoglikemik dari ekstrak buah pare bila dibandingkan dengan aktivitas dari tolbutamide dan sulphonylurea adalah ekstrak buah pare 500 mg/kg BB menyebabkan 10-15% penurunan glukosa darah setelah 1 minggu (Biyani, et al., 2003).

  Zat pahit dalam buah pare, yaitu kukurbitasin K (C H O ) dan L

  37

  58

  9

  (C H O ) (Okabe, et al., 1980), merupakan golongan kukurbitasin diduga

  36

  58

  9

  terlibat dalam penghambatan spermatogenesis. Kukurbitasin yang digolongkan dalam glikosida triterpen memiliki struktur dasar siklopentan perhidrofenantrena yang juga dimiliki oleh steroid. Menurut Jackson dan Jones (1972) steroid dapat berperan sebagai penghambat spermatogenesis. Ekstrak etanol buah pare dapat berperan sebagai antispermatogenesis dan bersifat reversibel pada dosis 750 mg/kgBB mencit (Sutyarso, 1992). Studi toksikologi menunjukkan bahwa pare aman untuk kesehatan manusia dan tidak memiliki efek toksik (Chopra, et al., 1956). Menurut penelitian Saribulan (1993), tingkat toksisitas ekstrak metanol buah pare termasuk kategori praktis tidak toksik yaitu terletak pada rentang (5-15 g/kg).

  Aktivitas antivirus dan antineoplastik secara in vitro juga telah dilaporkan (Basch, et al., 2003). Aktivitas anti-virus HIV pare terletak pada kandungan protein momorcharin alfa dan beta, atau pada protein MAP30 (Momordica Antiviral Protein 30) (Manitto, 1981; Anonim, 2006; Liu, 1993).

  Ekstrak etanol buah pare memiliki aktivitas antibakteri, yaitu pada 0,1 mg/ml (terhadap S. pyogenes) dan pada konsentrasi 1 mg/ml (terhadap E.coli dan

  

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

S.aureus ) (Abalaka, et al., 2009). Selain itu, ekstrak etanol buah pare memiliki

aktivitas antiulser (Gurbuz, et al., 2000) dan wound healing (Teoh, et al., 2008).

  Pare juga digunakan secara topikal pada kulit untuk mengobati penyakit vaginitis, hemorrhoids, scabies , eksim, dan penyakit kulit lainnya (Gislene, et al., 2000).

  B.

  

Emulsi

1. Definisi

  Emulsi dapat didefinisikan sebagai suatu sediaan yang mengandung bahan obat cair atau larutan obat, terdispersi dalam cairan pembawa, distabilkan dengan emulgator atau surfaktan yang cocok (Anonim, 1979).

  Emulsi adalah sistem dispersi kasar yang secara termodinamik tidak stabil, terdiri dari minimal dua atau lebih cairan yang tidak saling campur satu sama lain dan untuk memantapkan diperlukan penambahan emulgator (Voigt, 1994).

  Dalam batasan emulsi, fase terdispersi dianggap sebagai fase dalam atau fase diskontinu dan medium dispers sebagai fase luar atau fase kontinu (Ansel, 1969).

2. Teori Pembentukan Emulsi

  Dalam pembuatan suatu emulsi, banyak teori yang telah dikembangkan untuk menjelaskan proses terbentuknya emulsi yang stabil dan bagaimana emulgator bekerja dalam meningkatkan emulsifikasi. Teori pembentukan emulsi yaitu :

  

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  a) Teori Tegangan Permukaan (Surface Tension Theory)

  Menurut teori ini semua cairan mempunyai kecenderungan menerima suatu bentuk yang mempunyai luas permukaan terbuka dalam jumlah yang paling kecil. Untuk droplet cairan bulat, ada tenaga (kekuatan) yang cenderung meningkatkan hubungan dari molekul-molekul zat untuk menahan distorsi dari droplet menjadi suatu bentuk yang kurang bulat. Dua atau lebih droplet cairan yang sama saling bertemu cenderung untuk bergabung membuat satu droplet yang lebih besar dan mempunyai luas permukaan yang lebih kecil dibandingkan dengan luas permukaan total dari droplet- droplet itu sendiri sebelum bergabung. Bila lingkungan disekitar cairan adalah udara, maka disebut tegangan permukaan cairan (liquid’s

  surface tension) . Dan bila cairan kontak dengan cairan kedua dimana

  keduanya tidak saling larut dan tidak dapat campur, gaya yang menyebabkan masing-masing cairan untuk melawan pecahnya menjadi partikel yang lebih kecil disebut tegangan antarmuka (interfacial tension). Zat-zat yang dapat meningkatkan penurunan tahanan untuk pecah dapat merangsang suatu cairan untuk menjadi droplet yang lebih kecil. Zat-zat yang menurunkan tegangan ini disebut emulgator (Ansel, 1969).

  b) Oriented Wedge Theory Teori ini mengasumsikan bahwa lapisan monomolekular dari emulgator melingkari suatu droplet dari fase dalam emulsi. Emulgator tertentu mengarahkan dirinya di sekitar dan dalam cairan tertentu terkait dengan kelarutan mereka. Dalam suatu sistem yang mengandung dua cairan yang

  

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  saling tidak bercampur, emulgator akan memilih larut dalam salah satu fase dan terikat kuat dan terbenam dalam fase tersebut dibandingkan dengan fase lainnya. Karena molekul-molekul mempunyai suatu bagian hidrofilik dan suatu bagian hidrofobik, maka molekul-molekul tersebut akan mengarahkan dirinya ke masing-masing fase. Umumnya suatu emulgator yang mempunyai karakteristik hidrofilik lebih besar daripada hidrofobiknya akan membentuk emulsi minyak dalam air dan sebaliknya membentuk emulsi air dalam minyak apabila karakteristik hidrofobik emulgator lebih besar daripada hidrofiliknya (Ansel, 1969).

  c) Teori lapisan antarmuka (Plastic Film Theory) Teori ini menempatkan emulgator pada antarmuka antara minyak dan air, mengelilingi droplet fase dalam sebagai suatu lapisan tipis atau film yang diadsorbsi pada permukaan dari droplet tersebut. Lapisan tersebut mencegah kontak dan bersatunya fase terdispersi, makin kuat dan makin fleksibel lapisan tersebut maka makin stabil emulsinya. Secara alami, lapisan yang terbentuk harus dapat menutupi seluruh permukaan masing-masing droplet fase dalam. Pembentukan emulsi tipe A/M atau M/A tergantung pada derajat kelarutan dari emulgator dalam kedua fase tersebut, emulgator yang larut dalam air akan merangsang terbentuknya emulsi M/A dan emulgator yang larut dalam minyak sebaliknya (Ansel, 1969).

  d) Teori Lapisan Listrik Rangkap Apabila terdispersi ke dalam air, satu lapis air yang langsung berhubungan dengan permukaan minyak akan bermuatan sejenis, sedangkan

  

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  lapisan berikutnya akan mempunyai muatan yang berlawanan dengan lapisan di depannya. Dengan demikian seolah-olah tiap tetesan minyak dilindungi oleh dua benteng lapisan listrik yang saling berlawanan. Benteng tersebut akan menolak setiap usaha dari tetesan minyak yang akan bergabung menjadi satu molekul besar, karena susunan listrik yang menyelubungi setiap tetesan minyak mempunyai susunan yang sama. Dengan demikian, antara sesama tetesan akan tolak menolak, stabilitas emulsi akan bertambah (Parrott, 1971).

  e) Teori Pasak

  Teori ini mempertimbangkan bangun geometrik emulgator dan menjelaskan mengapa suatu emulgator menyebabkan pembentukan emulsi M/A, yang lain emulsi A/M. Dalam hal emulgatornya larut air, bagian hidrofilnya akan menebal dan memenuhi ruang melalui keteraturan steriknya atau akibat proses hidratasinya. Pada emulgator lipofil, misal pada sabun kation bervalensi banyak, terjadi hal sebaliknya. Rantai rangkap asam lemak membutuhkan ruang yang lebih besar, oleh karena itu kecenderungan disosiasi garam alkali tanah berkurang, sehingga proses hidratasi gugus hidroksilnya lebih rendah. Efek pasak menyebabkan melengkungnya batas antar permukaan mengelilingi tetesan air (Voigt, 1994).

3. Klasifikasi Tipe Emulsi

  Emulsi terdiri dari dua fase yang bersifat kontradiktif, tetapi dengan adanya emulgator maka salah satu fase tersebut terdispersi dalam fase lainnya.

  Secara umum dikenal dua tipe emulsi yaitu :

  

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  a) Tipe Emulsi Air dalam Minyak (A/M) Emulsi ini mengandung air yang merupakan fase internalnya dan minyak merupakan fase luarnya. Emulsi tipe A/M umumnya mengandung kadar air yang kurang dari 25% dan mengandung sebagian besar fase minyak emulsi. Jenis ini dapat diencerkan atau bercampur dengan minyak, akan tetapi sangat sulit bercampur / dicuci dengan air.

  b) Tipe Emulsi Minyak dalam Air (M/A) Emulsi minyak dalam air merupakan suatu jenis emulsi yang fase terdispersinya berupa minyak yang terdistribusi dalam bentuk butiran-butiran kecil didalam fase kontinu yang berupa air. Emulsi tipe ini umumnya mengandung kadar air yang lebih dari 31% sehingga emulsi M/A dapat diencerkan atau bercampur dengan air dan sangat mudah dicuci (Anief, 1993).

4. Sifat Fisis dan Stabilitas Emulsi

  Sifat fisis emulsi tidak hanya dipengaruhi oleh temperatur, tapi oleh banyak faktor lain seperti kecepatan geser (kecepatan putar), waktu (waktu pencampuran), dan komposisi emulgator (Nielloud dan Mestres, 2000). Untuk mengevaluasi sifat fisis suatu emulsi dapat dilihat dari viskostas, ukuran droplet, dan indeks creaming emulsi.

  Stabilitas suatu emulsi adalah suatu sifat emulsi untuk mempertahankan distribusi halus dan teratur dari fase terdispersi yang terjadi dalam jangka waktu yang panjang (Voigt, 1994). Umumnya, suatu emulsi dianggap tidak stabil secara fisik jika:

  

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Pengaruh lama pemberian ekstrak air buah pare (Momordica charanthia L.) terhadap konsumsi dan penggunaan ransum hamster betina (Mesocricetus auratus)

0 10 61

Pengaruh SPAN 80 dan TWEEN 80 sebagai surfaktan terhadap sifat fisis dan stabilitas fisis emulsi ekstrak etanol biji kluwak dengan aplikasi desain faktorial.

2 56 145

Pengaruh texapon® n70 sebagai surfaktan dan PEG 6000 sebagai basis terhadap sifat fisis dan stabilitas krim ekstrak etil asetat tomat dengan desain faktorial

1 23 137

Pengaruh tween 80 sebagai surfaktan dan PEG 6000 sebagai basis terhadap sifat fisis dan stabilitas krim ekstrak etil asetat tomat dengan desain faktorial

8 63 110

Efek antidiabetes fraksi etil asetat ekstrak etanol buah pare (Momordica charantia l.) pada tikus putih. - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

0 0 15

Efek antidiabetes fraksi etil asetat ekstrak etanol buah pare (Momordica charantia l.) pada tikus putih. - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

0 0 15

Optimasi proses pencampuran krim anti hair loss ekstrak saw palmetto [Serenoa repens] dengan perbandingan lama pencampuran dan kecepatan putar : aplikasi desain faktorial - USD Repository

0 0 110

Optimasi proses pencampuran krim anti androgenetic alopecia ekstrak saw palmetto [serenoa repens] dengan perbandingan kecepatan putar dan lama pencampuran : aplikasi desain faktorial - USD Repository

0 1 109

Optimasi kecepatan putar dan lama pencampuran pada proses pembuatan krim sunscreen ekstrak kering teh hijau (Camellia sinesis L.) : aplikasi desain faktorial - USD Repository

0 0 134

Optimasi suhu pencampuran dan kecepatan putar pada proses formulasi krim sunscreen ekstrak kering teh hijau (Camellia sinesis L.) dengan aplikasi desain faktorial - USD Repository

0 0 162