AKTIVITAS BELAJAR YANG DIALAMI SISWA KELAS XI PROGRAM PERCEPATAN BELAJAR DI SMA NEGERI 3 YOGYAKARTA PADA MATERI POKOK USAHA DAN ENERGI Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika
AKTIVITAS BELAJAR YANG DIALAMI SISWA KELAS XI PROGRAM
PERCEPATAN BELAJAR DI SMA NEGERI 3 YOGYAKARTA PADA
MATERI POKOK USAHA DAN ENERGI
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika
Disusun Oleh:
Khusnul Khotimah (051424023)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2009
Motto Keberanian yang terpuji adalah didasari ilmu dan perhitungan, bukan tatawwur (nekat dan ngawur). Karena itu, orang yang kuat dan perkasa adalah orang yang mampu mengendalikan diri ketika marah hingga dapat melakukan yang mengandung kemaslahatan dan meninggalkan yang tidak mengandung maslahat. Sedangkan orang yang emosional bukanlah pemberani dan juga bukan orang kuat.
PERSEMBAHAN
Untuk Mu Rabb… Penguasa Segala Kerajaan. Allah SWTSemoga Engkau Memberkahi Segala Apa Yang Ku Lakukan Untuk Rasulullah Muhammad SAW Ku Nanti Syafa’atmu Di Yaumul Akhir Kelak Semoga Dapat Berjumpa Denganmu Di
Jannah Firdaus-Nya Untuk Ibu dan Bapak Yang telah mengorbankan waktu, tenaga, pikiran membesarkan dan membimbing ananda. Doamu selalu ananda pinta
Mas Iksan, Wisnu & Singgih Aku Cintai Kalian Semua Karena Allah Semoga kita bisa berkumpul bersama di Jannah-Nya
Jundi-Jundi Allah Semoga Selalu Istiqomah Jazakumullah Khairan Katsira Tuk Ukhuwah Karena Allah
ABSTRAK
Khusnul Khotimah (051424023). 2009. Aktivitas Belajar Yang Dialami Siswa
Kelas XI Program Percepatan Belajar Di SMA N 3 Yogyakarta Pada Materi Pokok
Usaha dan Energi. Skripsi. Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan aktivitas siswa Kelas XI
Program Percepatan dalam memahami materi pelajaran Usaha dan Energi. Jenis
penelitian yang dilakukan adalah deskriptif-kualitatif, dimana data yang dikumpulkan
bersifat kualitatif tentang aktivitas belajar di kelas Program Percepatan Belajar.
Subjek dalam penelitian ini adalah empat orang siswa kelas XI Program Percepatan
Belajar yang terdiri dari dua orang siswa putra dan dua orang siswa putri yang dipilih
dengan pertimbangan subjek dapat mewakili kelas. Proses pengumpulan data
dilaksanakan pada tanggal 29 April 2009 dan 06 Mei 2009 pada kelas XI Program
Percepatan Belajar SMA Negeri 3 Yogyakarta. Pengumpulan data pada penelitian ini
diperoleh dengan cara melakukan observasi dengan membuat catatan (fieldnote) dan
perekaman dengan menggunakan handycam dan tape-recoder. Analisis data
dilakukan dengan melakukan prosedur : (1) transkripsi data, (2) kategorisasi coding,
(3) kategorisasi data.Hasil penelitian berupa deskripsi mengenai aktivitas belajar siswa Program
Percepatan Belajar dalam memahami materi pelajaran. Aktivitas-aktivitas siswa saat
pelajaran berlangsung meliputi aktivitas visual, mendengarkan, lisan, menulis dan
menggambar, berfikir serta aktivitas metrik. Aktivitas yang dilakukan dalam
memahami materi pelajaran yaitu (1) Siswa memperhatikan guru, siswa lain dan
media yang digunakan oleh guru; (2) Siswa melihat pekerjaan siswa lain dan
mempelajarinya; (3) Siswa membaca buku acuan yang digunakan sebagai bahan
belajar; (4) Siswa mendengarkan penjelasan guru, siswa lain dan media yang
ditampilkan oleh guru; (5) Siswa mendengarkan jawaban dari pertanyaan yang
diajukan; (6) Siswa mencatat penjelasan guru mengenai materi pelajaran; (7) Siswa
menulis langkah atau analisis yang dilakukan untuk menyelesaikan masalah maupun
latihan soal; (8) Siswa menggambar dan memperhatikan gambar; (9) Siswa
menjawab pertanyaan terkait dengan materi pelajaran; (10) Siswa bertanya mengenai
materi pelajaran maupun latihan soal; (11) Siswa menyatakan pendapat dan
berdiskusi untuk membahas materi pelajaran yang sedang dipelajari atau contoh soal;
(12) Siswa menghitung dan melakukan analisis untuk menyelesaikan masalah atau
latihan soal; (13) Siswa melakukan dan memperhatikan demonstrasi.
ABSTRACT
Khusnul Khotimah (051424023). 2009. Learning activities experienced by th
Student of the 11 Grade of Acceleration Learning Program in SMA N 3 Yogyakarta
on Work and Energy Subject Matter. Thesis. Physical Education Studies Program,
Department of Mathematics and Natural Sciences, Faculty of Teacher Training and
Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta. thThis study aims to describe the activity of the student of the 11 Grade of
Acceleration Learning Program in understanding work and energy subject matter. The
research type is qualitative- descriptive, as the data collected is qualitative on the
learning activity in the Acceleration Learning Program class. The subjects of this
thstudy were: four students of the 11 grade of Acceleration Learning Program, that
consist of two male and two female students that were selected based on
consideration of the class representation. The process of data collection was done on
th th th
April 29 April and May 6 2009 in the 11 Grade of Acceleration Learning
Program class in SMA Negeri 3 Yogyakarta. The data collection in this study was
obtained through doing observation by making note (fieldnote) and recording by
camcorders and tape-recoder. The procedures of the data analysis are: (1) data
transcription, (2) coding categorization, (3) data categorization.The result of the study is the description on the activity of the student of the th
11 Grade of Acceleration Learning Program in understanding the subject matter.
The activities during the lesson include: visual activity, listening, verbal activity,
writing and drawing, thinking and metrics activity. The activities done in
understanding the subject matter are: (1) Student paid attention on the teacher, the
other students and the media used by the teacher; (2) Student saw the other students’
work and studied it; (3) Student read a reference book used as the learning materials;
(4 ) Students listened to the teacher’s explanation, the other students and the media
presented by the teacher; (5) Students listened to the answer of the question asked; (6)
Student took notes on the teacher’s explanation about the subject matter; (7) Student
wrote the step or the analysis done to solve the problem or the exercises; (8) Student
drew and paid attention on the picture; (9) Students answer the questions related to
the subject matter; (10) Students asked questions about the lesson or the exercise;
(11) Students expressed an opinion and discussed the subject matter that was being
studied or sample question; (12) Students calculated and performed analysis to solve
the problems or the exercises; (13) Students did and paid attention on the
demonstrations.
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Khusnul KhotimahNomor Mahasiswa : 051424023
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
Aktivitas Belajar Yang Dialami Siswa Kelas XI Program Percepatan Belajar
Di SMA Negeri 3 Yogyakarta Pada Materi Pokok Usaha Dan Energi
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me-
ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 11 Januari 2010 Yang menyatakan ( Khusnul Khotimah )KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbal’alamien… Segala puji bagi Allah Azza Wa Jalla, Dzat
yang telah melimpahkan nikmat iman, islam dan ikhsan, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi berjudul “Aktivitas Belajar Yang Dialami Siswa Kelas XI
Program Percepatan Belajar Di SMA N 3 Yogyakarta Pada Materi Pokok Usaha dan
Energi ”.Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Fisika. Tersusunnya skripsi ini tidak
lepas dari dukungan dan bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan
terima kasih yang tidak terhingga kepada :
1. Drs. Tarsisius Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Dr. Paulus Suparno, S.J., M.S.T. selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan pengarahan sehingga skripsi ini menjadi lebih baik.
3. Drs. Subagya Danang W. selaku guru fisika di kelas XI Program Percepatan
Belajar SMA Negeri 3 Yogyakarta, terima kasih atas keiklasanya dalam membantu.
4. Para siswa di kelas XI Program Percepatan Belajar SMA Negeri 3 Yogyakarta,
terima kasih atas bantuan dan kerja samanya dalam penelitian.
5. Bapak Sugeng dan mba Heni yang selalu sabar membantu penulis dalam
mengurus administrasi.6. Mas Agus terimakasih atas bantuanya.
7. Ibu, bapak dan bibiku tercinta, terima kasih atas dukungan dan doa-doa setelah
shalatmu.
8. Mas Iksan, Wisnu dan Singgih yang selalu memberikan dukungan dan bantuan
kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.
9. Mbak Ida tersayang yang selalu sabar memberikan bantuan, doa, cinta dan
semangat serta ilmunya.
10. Mba Tiwie, mbak Lia, mbak Imah, mbak chandy, mbak Ayu, mbak Tammy,
Mbak Malinda, mbak nenah, mbak puti, mba idut, mba Marta, Zahra, Icha, Tia, Nur, Novi, Tika, Afni, Atik, Ratih, Yosie, Rima, Dhian, mas Muji, mas Topik, mas Adi, mas Oki, Mas Edol, Wisnu, Wahyu, Atom, TopX, Eko, Yoyok, Aga, Fatur terima kasih atas cinta, doa dan dukunganya selama ini.
11. Ika, Maya dan Tutik yang telah membantu banyak dalam penyusunan skripsi
ini.
12. Seluruh teman-teman P.Fis’05 terima kasih telah membantu penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, terima kasih telah
membantu dalam penyusunan skripsi ini.Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Karena
itu penulis mengharapkan saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini. Semoga skripsi
ini dapat memberi manfaat bagi para pembaca khususnya para calon guru fisika
program Percepatan Belajar.Yogyakarta, 10 November 2009 Penulis, Khusnul Khotimah
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL …………………………………………………...................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………………………..... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................... iii
HALAMAN MOTTO…………………………………………………..................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………………..…… v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................................................... vi
ABSTRAK…………………………………………………...................................... vii
ABSTRAC…………………………………..…………………................................ viii
KATA PENGANTAR ………………………..…………………………………….. ix
DAFTAR ISI…………………………………..…………………............................. xi
DAFTAR TABEL……………………………..………………………..................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN………………………..……………………………............. xv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ………………………………..……..………….…
1 B. Rumusan Masalah …………………………………………………...……...
3 C. Tujuan Penelitian ……………………………………………..………...…...
4 D. Manfaat Penelitian …………………………………………………...……...
4 BAB II DASAR TEORI A. Aktivitas Belajar ………………………………..…………………...............
6
10 B. Program Percepatan Belajar ………………………………………………...
C. Usahan dan Energi ………………………………………………….............
22 D. Kaitan Teori dan Penelitian …………………………………………………
38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian ………………………………………………….…..............
40 B. Waktu dan Tempat Penelitian ……………………………………................
40 C. Subyek Penelitian ………………………………….………………..............
40 D. Instrumen Penelitian ………………………………………………...............
41 E. Metode Analisis Data ……………………………………………………….
41 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Pelaksanaan Penelitian ……………………………………………...............
43 B. Data / Analisis …………………………………………..............…..............
47 1. Transkrip Data…………………………………….……………………..
47
2. Kategorisasi Coding………………………………………………..……
48
3. Kategorisasi Data ………….……………………………………………
53 4. Analisis ………………………………………………………………….
60 BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan …………………………………….……………………………
95 B. Saran …………………………………………………………………….......
97 DAFTAR PUSTAKA ………………………………...…………………….............
98 LAMPIRAN……………………………………………………….………………... 101
DAFTAR TABEL Tabel I Kategorisasi coding ……………………………………………………......
51 Table II Ringkasan aktivitas siswa dalam memahami materi pelajaran ……..……
89 Tabel I.1 Kategorisasi coding aktivitas visual pada pertemuan 1 jam ke 2 …...……. 225
Tabel I.2 Kategorisasi coding aktivitas visual pada pertemuan 1 jam ke 5 dan 6…... 228
Tabel I.3 Kategorisasi coding aktivitas visual pada pertemuan 2 jam ke 2 …...……. 230
Tabel I.4 Kategorisasi coding aktivitas visual pada pertemuan 2 jam ke 5 dan 6…... 232
Tabel I.5 Kategorisasi coding aktivitas lisan pada pertemuan 1 jam ke 2 …...……... 234
Tabel I.6 Kategorisasi coding aktivitas lisan pada pertemuan 1 jam ke 5 dan 6……. 237
Tabel I.7 Kategorisasi coding aktivitas lisan pada pertemuan 2 jam ke 2 …...……... 241
Tabel I.8 Kategorisasi coding aktivitas lisan pada pertemuan 2 jam ke 5 dan 6......... 243
Tabel I.9 Kategorisasi coding aktivitas mendengarkan pada pertemuan 1 jam ke 2... 245
Tabel I.10 Kategorisasi coding aktivitas mendengarkan pada pertemuan 1 jam ke 5dan 6 ……………………………………………………………..……………......... 249
Tabel I.11 Kategorisasi coding aktivitas mendengarkan pada pertemuan 2 jam ke 2. 253
Tabel I.12 Kategorisasi coding aktivitas mendengarkan pada pertemuan 2 jam ke 5dan 6 ………………………………………………………………....……………... 255
Tabel I.13 Kategorisasi coding aktivitas menulis dan menggambar pada pertemuan1 jam ke 2 ……………………………………………………...…………………… 256
Tabel I.14 Kategorisasi coding aktivitas menulis dan menggambar pada pertemuan
1 jam ke 5 dan 6 …………………………………………..…..…….......................... 258
Tabel I.15 Kategorisasi coding aktivitas menulis dan menggambar pada pertemuan2 jam ke 2 …………………………………………………...……………………… 261
Tabel I.15 Kategorisasi coding aktivitas menulis dan menggambar pada pertemuan2 jam ke 5 dan 6 ……………………………………..……………………………… 262
Tabel I.17 Kategorisasi coding aktivitas metrik pada pertemuan 1 jam ke 2 …......... 263
Tabel I.18 Kategorisasi coding aktivitas metrik pada pertemuan 1 jam ke 5 dan6…............................................................................................................................... 263
Tabel I.19 Kategorisasi coding aktivitas metrik pada pertemuan 2 jam ke 2…......... 263
Tabel I.20 Kategorisasi coding aktivitas metrik pada pertemuan 2 jam ke 5 dan6................................................................................................................................... 264
Tabel I.21 Kategorisasi coding aktivitas berfikir pada pertemuan 1 jam ke 2 ……... 264
Tabel I.22 Kategorisasi coding aktivitas berfikir pada pertemuan 1 jam ke 5 dan 6.. 266
Tabel I.23 Kategorisasi coding aktivitas befikir pada pertemuan 1 jam ke 2 …….... 271
Tabel I.24 Kategorisasi coding aktivitas berfikir pada pertemuan 1 jam ke 5 dan 6.. 272
DAFTAR LAMPIRAN
I. Fieldnote …………………………………………..………………… 101
II. Transkrip Data…………………………………………..…………… 106
III. Kategorisasi Coding…………………………………………..……… 225
IV. Lembar Kerja Siswa………………………………………………….. 274
V. Buku Pegangan Siswa
VI. Data Peserta Test Seleksi Program Akselerasi
VII. Struktur Kurikulum Program Akselerasi SMA N 3 Yogyakarta
VIII. Kalender Akademik SMA N 3 Yogyakarta
IX. Pengaturan Jam Pelajaran Program Akselerasi SMA N 3 Yogyakarta
X. Jadwal Pelajaran SMA N 3 Yogyakarta
XI. Surat-surat Perijinan Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jean Houston (dalam Ulya Latifah, 2006) menyatakan “Berapa banyak
pemikir dan jiwa kreatif yang disia-siakan, berapa banyak kekuatan otak yang
terbuang percuma karena pandangan kuno dan picik itu tentang otak dan pendidikan”.Ungkapan Houston di atas merupakan suatu refleksi sekaligus evaluasi
terhadap model dan pola pendidikan yang selama ini diterapkan untuk anak didik.
Guru memperlakukan sama terhadap seluruh siswa padahal siswa mempunyai
bakat kecerdasan yang berbeda-beda atau lebih kita kenal dengan teori multiple
inteligense. Jika setiap anak mendapatkan “menu” belajar yang sama tanpa memandang bakat dan kecerdasannya, maka kita telah melakukan“pemubadziran” potensi kecerdasan anak. Dengan pola seperti ini secara langsung
atau tidak sebenarnya kita sedang mengikis habis kreatifitas dan inovasi, serta
potensi kecerdasan yang ada pada masing-masing siswa.Ditinjau dari aspek kemampuan dan kecerdasan, siswa dapat
dikelompokkan kedalam tiga strata, yaitu (1) siswa yang memiliki kemampuan
dan kecerdasan di bawah rata-rata, (2) anak yang memiliki kemampuan dan
kecerdasan rata-rata, dan (3) anak yang memiliki kemampuan dan kecerdasan
diatas rata-rata. Siswa yang berada di bawah rata-rata, memiliki kecepatan belajar
di bawah kecepatan belajar siswa-siswa pada umumnya. Sedangkan siswa yang berada di atas rata-rata, memiliki kecepatan belajar di atas kecepatan belajar siswa-siswa lainnya (Herry Widyastono, 2001).
Bagi siswa yang memiliki kemampuan dan kecerdasan rata-rata, selama ini diberikan pelayanan pendidikan dengan mengacu pada kurikulum berlaku secara nasional, karena memang kurikulum tersebut disusun terutama
diperuntukkan bagi anak-anak yang memiliki kemampuan dan kecerdasan rata-
rata. Sementara itu, bagi siswa yang memiliki dan kecerdasan di bawah rata-rata,
karena memiliki kecepatan di bawah siswa-siswa lainnya, diberikan pelayananpendidikan pengajaran remidi (remedial teaching), sehingga untuk menyelesaikan
materi kurikulum membutuhkan waktu yang lebih panjang dari siswa-siswalainnya. Sedangkan bagi siswa yang memiliki kemampuan dan kecerdasan di atas
rata-rata, meskipun memiliki kecepatan belajar di atas kecepatan belajar siswa-
siswa lainnya, belum mendapat pelayanan pendidikan sebagaimana mestinya. Bahkan, kebanyakan sekolah memberikan perlakuan yang standar (rata-rata),bersifat klasikal dan massal, terhadap semua siswa, baik siswa di bawah rata-rata,
rata-rata, dan di atas rata-rata, yang sebenarnya memiliki kebutuhan berbeda.Akibatnya, siswa yang di bawah rata-rata, akan selalu tertinggal dalam mengikuti
kegiatan belajar-mengajar yang berlangsung. Sebaliknya, siswa yang di atas rata-
rata, akan merasa jenuh karena harus menyesuaikan diri dengan kecepatan belajar
siswa-siswa lainnya.Berdasarkan UU No.20 tahun 2003 : Sistem Pendidikan Nasional, Bab IV
Pasal 5 ayat 4 berbunyi: Warga Negara yang memiliki potensi kecerdasan dan
bakat istimewa berhak memperoleh pendidikan khusus. Bab V Pasal 12 ayat 1b berbunyi: Setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak
mendapatkan pelayanan sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya.
Berdasarkan UU tersebut dirancanglah salah satu program layanan pendidikan bagi anak-anak yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa berupa
program percepatan belajar. Program ini didisain dalam bentuk pemadatan waktu
menjadi 2 tahun dari 3 tahun masa pendidikan normal (regular). Dengan pembagian tetap dalam 6 semester hanya durasi waktu yang dibutuhkan lebih kurang 4 bulan 1 semesternya (Albaini Zuhdi, 2007).Dari uraian di atas muncullah pertanyaan : bagaimana aktivitas siswa dalam proses belajar yang berlangsung di dalam program percepatan belajar dengan materi pelajaran yang seharusnya diselesaikan dalam waktu 1 semester, mampu diselesaikan dalam waktu 4 bulan? Bertolak dari pemikiran tentang persoalan tersebut, penulis mengadakan penelitian mengenai “Aktivitas Belajar
Yang Dialami Siswa Kelas XI Program Percepatan Belajar di SMA 3 Yogyakarta
Pada Materi Pokok Usaha dan Energi”.B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang ada, masalah yang akan ditinjau adalah bagaimana Aktivitas Belajar Yang Dialami Siswa Kelas XI Program Percepatan
Belajar di SMA N 3 Yogyakarta Pada Materi Pokok Usaha dan Energi. Namun untuk menghindari meluasnya masalah dan karena keterbatasan waktu, tenaga, dan dana yang tersedia, maka penulis hanya akan meneliti Bagaimana aktivitas siswa dalam memahami materi Usaha dan Energi?
C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah diatas, penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana aktivitas siswa Kelas XI Program Percepatan
Belajar di SMA N 3 Yogyakarta dalam memahami materi Usaha dan Energi.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Kepala Sekolah Bagi kepala sekolah, hasil penelitian ini dapat menjadi informasi tambahan dalam mengevaluasi proses belajar di kelas Program Percepatan Belajar dalam rangka memantapkan kelas Program Percepatan Belajar.
2. Bagi Guru dan Calon Guru
a. Hasil penelitian dapat memberikan gambaran yang konkrit mengenai
aktivitas belajar yang dialami siswa Program Percepatan Belajar.
b. Dapat digunakan sebagai masukan yang berguna untuk kegiatan proses belajar mengajar di kelas Program Percepatan Belajar.
3. Bagi Penelitian Hasil penelitian dapat menjadi tambahan informasi tentang penelitian pada kelas Program Percepatan Belajar.
BAB II DASAR TEORI A. Aktivitas Belajar Belajar yang berhasil mesti melalui berbagai macam aktivitas fisik maupun
psikis. Aktivitas fisik adalah peserta didik giat aktif dengan anggota badan membuat sesuatu, bermain maupun bekerja, ia tidak hanya duduk mendengarkan.
Sedangkan kegiatan psikis nampak bila ia sedang mengamati dengan teliti, berfikir, memecahkan persoalan, mengambil keputusan, dsb.
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, aktivitas diartikan sebagai kegiatan, kesibukan (Poerwadarminta, 1982). Sedangkan menurut Sumadi Suryabrata (1984: 15) sifat-sifat umum aktivitas manusia meliputi:
1. Perhatian Perhatian adalah pemusatan tenaga psikis tertuju pada suatu obyek. Selain itu perhatian juga diartikan sebagai banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai sesuatu aktivitas yang dilakukan. Kedua pengertian (arti) itu dipakai keduanya secara bertukar-tukar. Untuk dapat menangkap maksudnya hendaklah pengertian tersebut tidak dilepaskan dari konteksnya (kalimatnya).
2. Pengamatan Manusia mengenal dunia wadhag atau dunia riil, baik dirinya sendiri maupun dunia sekitarnya dimana dia berada, dengan melihatnya, mendengarnya, membaunya, atau mencecapnya. Cara mengenal obyek yang demikian itu
disebut mengamati. Sedangkan melihat, mendengar dan seterusnya disebut modalitas pengamatan.
3. Tanggapan dan Variasinya Bigot et al (dalam Sumadi Suryabrata, 1984: 38) mendefinisikan tanggapan sebagai bayangan yang tinggal dalam ingatan setelah kita melakukan pengamatan.
4. Fantasi Fantasi didefinisikan sebagai daya untuk membentuk tanggapan-tanggapan baru dengan pertolongan tanggapan-tanggapan yang sudah ada, dan tanggapan baru itu tidak harus sesuai dengan benda-benda yang ada. Fantasi juga dapat dilukiskan sebagai fungsi yang memungkinkan manusia untuk berorientasi dalam alam imajiner, melampaui dunia riil.
5. Ingatan Ingatan didefinisikan sebagai kecakapan untuk menerima, menyimpan dan memproduksi kesan-kesan. Ingatan yang baik mempunyai sifat cepat atau mudah mencamkan, setia, teguh, luas dalam menyimpan, dan siap atau sedia dalam memproduksi kesan-kesan. Ingatan cepat artinya mudah dalam mencamkan sesuatu hal tanpa menjumpai kesukaran. Ingatan setia artinya apa yang telah diterima (dicamkan) itu akan disimpan sebaik-baiknya, tak akan berubah-ubah, jadi cepat cocok dengan keadaan waktu menerimanya. Ingatan teguh artinya dapat menyimpan kesan dalam waktu yang lama, tidak mudah
lupa. Ingatan luas artinya dapat menyimpan banyak kesan-kesan. Ingatan siap
artinya mudah dapat memproduksikan kesan yang telah disimpannya.
6. Berfikir Berfikir adalah meletakan hubungan antara bagian-bagian pengetahuan kita.
Bagian-bagian pengetahuan kita yaitu segala sesuatu yang telah kita miliki, yang berupa pengertian-pengertian dan dalam batas tertentu juga tanggapan- tanggapan.
7. Perasaan Perasaan didefinisikan sebagai gejala psikis yang bersifat subyektif yang umumnya berhubungan dengan gejala-gejala mengenal, dan dialami dalam kualitas senang atau tidak senang dalam berbagai taraf. Perasaan umumnya bersangkutan dengan fungsi mengenal. Artinya perasaan dapat timbul karena mengamati, menanggap, mengkhayalkan, mengingat-ingat, atau memikirkan sesuatu.
8. Motif-motif Motif adalah keadaan dalam pribadi orang yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan. Motif bukanlah hal yang dapat diamati, tetapi adalah hal yang dapat disimpulkan adanya karena sesuatu yang dapat kita saksikan. Tiap aktivitas yang dilakukan seseorang didorong oleh sesuatu kekuatan dari dalam diri orang itu. Kekuatan pendorong inilah yang disebut dengan motif.
Paul B. Diedrich (dalam Eko Wahyudi, 2000: 16) setelah mengadakan
penyelidikan mengenai aktivitas menyimpulkan: terdapat 177 macam kegiatan
peserta didik yang meliputi aktivitas jasmani dan aktivitas jiwa, antara lain:1. Visual activites (kegiatan-kegiatan visual): membaca, memperhatiakan: gambar, demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain dan sebagainya.
2. Oral activities (Kegiatan lisan): menyatakan, merumuskan, bertanya, mengadakan interview, diskusi, interupsi dan sebagainya.
3. Listening activities (kegiatan mendengar) : mendengarkan uraian, mendengarkan percakapan, mendengarkan diskusi, mendengarkan musik, mendengarkan pidato dan sebagainya.
4. Writing activities (aktivitas menulis): menulis cerita, menulis karangan,
menulis laporan, menulis test, menulis angket, menyalin dan sebagainya.
5. Drawing activities (kegiatan menggambar): menggambar, membuat grafik,
peta, diagram, pola dan sebagainya.6. Motor activities (kegiatan metrik): melakukan percobaan, membuat konstruksi, model, mereparasi, bermain, berkebun, memelihara binatang dan sebagainya.
7. Mental activities (kegiatan mental): menganggap, mengingat, memecahkan
masalah, menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan, dan sebagainya.8. Emotional activities (kegiatan emosional): menaruh minat, merasa bosan, gembira, berani, tenang, gugup dan sebagainya.
Aktivitas-aktivitas tersebut tidaklah terpisah satu sama lain. Dalam setiap aktivitas motoris terkadang aktivitas mental disertai oleh perasaan tertentu. Setiap pelajaran terdapat berbagai aktivitas yang dapat diupayakan.
B. Program Akselerasi 1. Pengertian Program Percepatan Belajar.
Depdiknas (dalam Reni Akbar-Hawadi, 2004: 34) pengertian tentang anak berbakat sangat luas sehingga masing-masing orang dapat membuat definisi yang berbeda. Untuk itulah pengertian anak berbakat dalam program percepatan belajar yang dikembangkan oleh pemerintah dibatasi pada dua hal berikut : 1. Mereka yang mempunyai taraf intelegesi atau IQ di atas 140.
2. Mereka yang oleh psikolog dan/atau guru diidentifikasikan sebagai peserta didik yang telah mencapai prestasi yang memuaskan, dan memiliki kemampuan intelektual umum yang berfungsi pada taraf cerdas, dan keterkaitan terhadap tugas yang tergolong baik serta kreativitas yang memadai.
Selanjutnya Reni Akbar – Hawadi menuturkan definisi anak berbakat untuk Program Percepatan Belajar ini tidak sama dengan definisi anak berbakat yang telah dikenal selama ini di Indonesia. Definisi yang ada diadopsi dari definisi keberbakatan United States Office of Education (1972) yang berbunyi sebagai berikut :
Anak berbakat adalah mereka yang didefnisikan oleh orang-orang yang berkualitas professional memiliki kemampuan luar biasa dan mampu berprestasi tinggi. Anak-anak ini membutuhkan program pendidikan yang terdiferensiasi dan atau pelayanan di luar jangkauan program sekolah regular agar dapat merealisasikan kontribusi dirinya ataupun masyarakat.
Menurut Setiawan, (2008) akselerasi adalah suatu proses percepatan (acceleration) pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik yang memiliki kemampuan luar biasa (unggul) dalam rangka mencapai target kurikulum Nasional dengan mempertahankan mutu pendidikan sehingga mencapai hasil yang optimal. Dengan kata lain peserta didik dapat menyesuaikan cara belajarnya lebih cepat dari siswa lainnya (siswa yang mengikuti program reguler).
Menurut Ulya Latifah (2006), Program Percepatan Belajar atau juga sering disebut sebagai program akselerasi adalah program layanan pendidikan yang diberikan kepada siswa yang memiliki potensi kecedasan dan bakat istimewa untuk dapat menyelesaikan masa belajarnya lebih cepat dari siswa program reguler.
Dalam kamus Umum Bahasa Indonesia (Purwodarminta, 1984:25), akselerasi berarti percepatan, penyegeraan. Oleh karena itu, program akselerasi juga dikenal sebagai Program Percepatan Belajar. Jadi yang dimaksud dengan program akselerasi adalah program percepatan dalam
menempuh pendidikan bagi peserta didik yang memiliki kemampuan dan kecerdasan tinggi. Melalui program ini diharapkan mereka dapat menempuh program pendidikan setahun lebih cepat dari pada peserta didik pada kelas regular.
2. Dasar Hukum
Menurut Nasichin (2004), jaminan pelayanan pendidikan bagi anak berbakat akademik/intelektual atau lazim disebut peserta didik yang memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa mulai tampak sejak diterbitkanya Undang-undang Nomor 2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan Nasional.
Penegasan yang dimaksud secara eksplisit dinyatakan pada pasal 24, yaitu “setiap peserta didik pada satuan pendidikan memiliki hak-hak sebagai berikut: Ayat (1) mendapat perlakuan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuanya; Ayat (2) mengikuti program pendidikan yang berlangsung atas dasar pendidikan berkelanjutan, baik untuk mengembangkan kemampuan diri, maupun untuk memperoleh pengakuan tingkat pendidikan tertentu yang telah diberlakukan; Ayat (6) menyelesaikan program pendidikan lebih awal dari waktu yang telah ditentukan”.
Selain UU Nomor 2 tahun 1989 pasal 24, Ulya Latifah Lubis (2004) menyebutkan pasal 8 ayat 2 sebagai dasar hukum program akselerasi. Pasal
ini berbunyi : bahwa warga Negara yang memiliki kemampuan dan kecerdasan yang luar biasa, berhak memperoleh perhatian khusus”.
Selanjutnya menurut Nasichin (2004), amanat tersebut ditindaklanjuti dengan PP Nomor 29 tahun 1990 tentang pendidikan dasar dan Kep.
Mendikbud nomor 0489/U/1992. Dalam Kep. Mendikbud tersebut, pasal 16 ayat (1) menyebutkan bahwa “siswa yang memiliki bakat istimewa dan kecerdasan luar biasa dapat menyelesaikan program belajar lebih awal dari waktu yang telah ditentukan, dengan ketentuan telah mengikuti pendidikan SMU sekurang-kurangnya dua tahun”.
Tingkat keseriusan pemerintah tampak dalam pemberian pelayanan pendidikan anak berbakat yang selalu dituangkan dalam setiap GBHN periode lima tahunan. Dalam GBHN tahun 1998 dinyatakan bahwa “peserta didik yang memiliki tingkat kecerdasan luar biasa mendapat perhatian dan pelajaran lebih khusus agar dapat memicu perkembangan prestasi peserta didik lainya”.
Dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, tertulis antara lain :
- Pasal 5 ayat 4 :
“ Warga negara yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa berhak memperoleh pendidikan khusus “
- Pasal 12 ayat 1 :
“ Setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak:… (b) mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat dan
kemampuannya; (f) menyelesaikan program pendidikan sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing dan tidak menyimpang dari ketentuan batas waktu yang ditetapkan “.
3. Kurikulum
Kurikulum program percepatan belajar adalah : a.
Kurikulum nasional dan muatan lokal yang dimodifikasi dengan penekanan pada materi esensial dan dikembangkan melalui sistem pembelajaran yang dapat memacu dan mewadahi integrasi antara pengembangan spiritual, logika, etika, dan estetika, serta dapat mengembangkan kemampuan berpikir holistik, kreatif, sistemik, dan konvergen, untuk memenuhi tuntunan masa kini dan masa mendatang.
b.
Kurikulum nasional dan muatan lokal yang dikembangkan secara berdiferensiasi untuk memenuhi pendidikan peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa dengan cara memberikan pengalaman belajar yang berbeda dalam arti kedalaman, keluasan, percepatan, maupun jenisnya.
c.
Pengembangan kurikulum berdiferensiasi untuk program percepatan belajar dapat dilakukan dengan melakukan modifikasi kurikulum nasional dan muatan lokal dengan cara sebagai berikut : 1) Modifikasi alokasi waktu, yang disesuaikan dengan kecepatan belajar bagi siswa yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa; 2) Modifikasi isi/materi, dipilih yang esensial;
3) Modifikasi sarana-prasarana, yang disesuaikan dengan karakteristik siswa yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa yakni senang menemukan sendiri pengetahuan baru; 4) Modifikasi lingkungan belajar yang memungkinkan siswa memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa dapat memenuhi kehausan akan pengetahuan;
5) Modifikasi pengelolaan kelas, yang memungkinkan siswa dapat bekerja di kelas, secara mandiri, berpasangan, maupun berkelompok.
d.