DOCRPIJM 1479973158Bab 6 RPI2JM Dairi

BAB ASPEK KELEMBAGAAN

  Dalam pembangunan prasarana bidang Cipta Karya, untuk mencapai hasil yang optimal diperlukan kelembagaan yang dapat berfungsi sebagai motor penggerak RPI2-JM agar dapat dikelola dengan baik dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kelembagaan dibagi dalam 3 komponen utama, yaitu organisasi, tata laksana dan sumber daya manusia. Organisasi sebagai wadah untuk melakukan tugas dan fungsi yang ditetapkan kepada lembaga; tata laksana merupakan motor yang menggerakkan organisasi melalui mekanisme kerja yang diciptakan; dan sumber daya manusia sebagai operator dari kedua komponen tersebut. Dengan demikian untuk meningkatkan kinerja suatu lembaga, penataan terhadap ketiga komponen harus dilaksanakan secara bersamaan dan sebagai satu kesatuan.

10.1. KONDISI KELEMBAGAAN

  Lembaga-lembaga yang terkait dengan perencanaan dan pembangunan Bidang Cipta Karya di Kabupaten Dairi adalah:

  1. Bupati Kabupaten Dairi sebagai penanggung jawab tertinggi,

  2. Sekretaris Daerah penanggung jawab administrasi umum,

  3. Asisten-asisten, yakni: Asisten Pemerintahan, Asisten Kesejahteraan Sosial, Asisten Ekonomi dan Pembangunan, dan Asisten Umum, merupakan pembinaan program.

  4. Bappeda berfungsi dalam aspek pembinaan perencanaan dan evaluasi program.

  5. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang terkait langsung dengan Bidang Cipta Karya adalah: Dinas Pekerjaan Bina Marga, Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang, Dinas Kebersihan.

  6. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang terkait secara tidak langsung dengan Bidang Cipta Karya, diantaranya: Dinas Pertamanan, Dinas P2K, Badan Lingkungan Hidup, Dinas Kesehatan.

  7. Pengelolaan Air Minum, PDAM Tirta Nciho.

10.1.1 Kondisi Kelembagaan Kabupaten Dairi

10.1.1.1 Lembaga yang Terkait Langsung secara Teknis Bidang Cipta Karya

A. BAPPEDA

  Tugas pokok dan fungsi Bappeda yaitu :

  Tugas Pokok

  Membantu Kepala Daerah dalam menentukan kebijakan di bidang perencanaan

   pembangunan daerah serta penilaian atas pelaksanaannya.

  Fungsi Merumuskan kebijakan teknis dalam lingkup perencanaan pembangunan daerah.

    Menyusun pola dasar pembangunan daerah, yang terdiri dari pola umum pembangunan daerah jangka panjang dan pola pembangunan lima tahun.

  Menyusun rencana anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) bersama-

   sama tim penyusun anggaran Pemerintah Kabupaten Dairi dan berkoordinasi dengan unit organisasi terkait.

   Mengikuti perkembangan dan mempersiapkan rencana pembangunan untuk penyempurnaan perencanaan lebih lanjut. Melaksanakan seluruh kewenangan yang ada sesuai dengan bidang tugasnya.

   Melakukan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah. 

  B. DINAS BINA MARGA

  C. DINAS CIPTA KARYA DAN TATA RUANG

   Penyiapan kebijakan dan strategi pembangunan perumahan dan pemukiman.

   Merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis dibidang perumahan dan pemukiman.

  Fungsi :

   Melaksanakan sebagian urusan rumah tangga daerah dalam bidang perumahan dan permukiman, antara lain menyangkut bina lingkungan, pembangunan, pemeliharaan dan pengelolaan bangunan pemerintah dan rumah dinas, bina teknik dan pemberdayaan masyarakat serta melaksanakan tugas pembantuan sesuai dengan bidangnya.

  Tugas Pokok

  Tugas pokok dan fungsi, yaitu :

   Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya

  Tugas pokok dan fungsi Dinas Bina Marga yaitu :

   Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang bina marga, drainase, energi dan sumber daya mineral.

   Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang bina marga, drainase, energi dan sumber daya mineral.

   Perumusan kebijakan teknis di bidang bina marga, drainase, energi dan sumber daya mineral.

  Fungsi

   Melaksanakan urusan pemerintah daerah di bidang bina marga, drainase, energi

  Tugas Pokok

   Pembinaan dan pengaturan perumahan dan pemukiman.

  Pengendalian pembangunan perumahan dan pemukiman.

   Mengadakan kegiatan-kegiatan penelitian dalam rangka penyiapan kebijaksanaan

   strategis pembangunan perumahan dan pemukiman. Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan kebijaksanaan strategis pembangunan

   ditetapkan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku. Melaksanakan pemberian bimbingan, penyuluhan dan pembinaan sesuai dengan

   kebijakan yang di tetapkan Kepala Daerah dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Merencanakan pembangunan, pemeliharaan, pengelolaan prasarana dasar, sarana

   lingkungan dan bangunan pemerintah/rumah dinas. Merumuskan pola dan kebijaksanaan pengembagan pembiayaan pembangunan

   perumahan dan pemukiman. Merumuskan dan menggalangkan pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan

   perumahan dan pemukiman. Melaksanakan seluruh kewenangan yang ada sesuai dengan bidang tugasnya

   Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah 

D. DINAS KEBERSIHAN

  Tugas pokok dan fungsi yaitu :

  Tugas Pokok

  Unsur pelaksana Pemerintah Kabupaten Dairi dalam bidang pengelolaan

   kebersihan yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah.

   Dinas Kebersihan mempunyai tugas melaksanakan sebagian urusan rumah tangga daerah dalam bidang kebersihan dan melaksanakan tugas pembantuan sesuai dengan bidang tugasnya.

  Fungsi

   Merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis dibidang pengelolaan kebersihan dan memberikan bimbingan teknis pengelolaan kebersihan.

   Melakukan pengelolaan limbah/sampah sesuai dengan perkembangan yang ada

   Menyelenggarakan penelitian dan menyusun program pengembangan sistem pengelolaan kebersihan secara efisien dan efektif.

   Memberikan bimbingan dan pengarahan terhadap instansi pemerintah, swasta serta masyarakat dalam usaha meningkatkan bersih, tertib rapi dan indah.

   Melaksanakan seluruh kewenangan yang ada sesuai dengan bidang tugasnya.

   Melaksanakan tugas–tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah .

  E. PDAM TIRTA NCIHO

  Tujuan pendirian PDAM Tirta Nciho:

   Mengembangkan perekonomian Daerah, menuju peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

   Menyelenggarakan pelayanan air minum, sesuai persyaratan kesehatan.

   Memberikan pelayanan air limbah, meningkatkan kualitas lingkungan

  

10.1.1.2. Lembaga yang Terkait Secara Tidak Langsung dengan Bidang Cipta

Karya A. BADAN LINGKUNGAN HIDUP

  Tugas Pokok dan Fungsi Badan Lingkungan Hidup: Perumusan kebijakan teknis di bidang pengendalian dampak lingkungan;

   Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang pengendalian dampak lingkungan.

   Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pengendalian dampak lingkungan.

  Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh WaliKabupaten sesuai dengan tugas

   dan fungsinya.

C. DINAS PERTAMANAN

  Merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis dibidang pertamanan dan

   keindahan Kabupaten. Memberikan bimbingan dan arahan terhadap instansi pemerintah, swasta serta

   masyarakat dibidang pertamanan dalam rangka usaha meningkatkan kebersihan, ketertiban, kerapian dan keindahan. Menyediakan pembangunan perawatan taman-taman Kabupaten, pohon-pohon

   pelindung, tempat-tempat rekreasi umum, lampu-lampu penerangan jalan/ taman, jalur hijau, lapangan olah raga beserta bangunannya. Mengelola izin reklame, mengatur letak, bentuk dan penempatan reklame untuk

   sarana dan dekorasi Kabupaten ditinjau dari teknis kebersihan, ketertiban, kerapian dan keindahan.

   Melaksanakan seluruh kewenangan yang ada sesuai dengan bidang tugasnya. Melaksanakan tugas–tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah.

   D. BADAN PENCEGAH DAN PEMADAM KEBAKARAN

  Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pencegah dan Pemadam Kebakaran:

  Tugas Pokok

   Melaksanakan urusan rumah tangga daerah dalam bidang pencegahan dan pemadaman kebakaran, melaksanakan pembantuan sesuai dengan bidang tugasnya.

  Fungsi

   Merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis di bidang pencegah/ pemadam kebakaran.

   Melaksanakan kegiatan pencegahan terhadap bahaya kebakaran atau bencana

   Melaksanakan kegiatan operasional penanggulangan/pemadaman kebakaran atau bencana alam.

   Menyelenggarakan pengawasan atau pengendalian terhadap pengolahan, penyimpanan, peredaran, kegiatan bongkar muat, pengangkutan barang dan bahan (material) yang mudah terbakar sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

   Mengkoordinir kegiatan unit pemadam kebakaran pada instansi pemerintah dan swasta, perusahaan, perhotelan, perbankan, tempat-tempat vital/non vital, pusat perbelanjaan, pasar dan lain-lain.

   Melaksanakan kegiatan retribusi racun api.

E. DINAS KESEHATAN

  Tugas Pokok

  Tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan, yaitu :

  Fungsi

   Merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis dibidang kesehatan.

   Merencanakan dan melaksanakan kegiatan, pemberantasan,pengawasan penyakit menular dan penelitian kemungkinan terjadinya wabah penyakit.

   Melaksanakan pelayanan umum dibidang kesehatan.

   Melaksanakan pemberian perizinan bidang kesehatan.

   Melaksanakan seluruh kewenangan yang ada sesuai dengan bidang tugasnya.

   Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah.

   Melaksanakan sebagian urusan rumah tangga daerah dalam bidang kesehatan dan melaksanakan tugas pembantuan sesuai dengan bidang tugasnya.

10.1.2. Kondisi Kelembagaan Non Pemerintah

  Lembaga non pemerintah yang paling signifikan adalah developer (pengembang perumahan).Karena pihak developer bertugas mengembangkan permukiman dan perumahan dengan berbagai infrastruktur didalamnya yang terkait erat dengan limbah.

  Sampai sejauh ini hanya ada sedikit developer yang secara serius mengelola isu sanitasi seperti membuat sistem pengelolaan limbah secara terpusat, sistem drainase yang baik, pengelolaan sampah yang terintegrasi dengan operasi Dinas Kebersihan, penataan lingkungan yang sesuai dengan ketentuan tata ruang dan tata bangunan. Selebihnya para developer masih minim dalam menjalankan fungsinya sebagai investor, operator dan pemeliharan Bidang Cipta Karya dalam skala modul. Selain itu ada sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang mengkhususkan diri membantu Pemerintah Kabupaten Dairi untuk mengoptimalkan pembangunan Bidang Cipta Karya, dan sering terlibat dalam program-program pemberdayaan masyarakat di bidang sanitasi, kesehatan dan perubahan perilaku masyarakat dalam mengadopsi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Sejumlah LSM yang tergolong cukup intensif bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Dairi diantaranya:

  1. LSM Gempita

  2. LSM Garansi

  3. Dan lain-lain

10.2 MASALAH, ANALISIS DAN USULAN PROGRAM

  10.2.1 Masalah yang Dihadapi

  1. Pengembang perumahan masih belum serius merencakan dan membangun perumahan dan permukiman sesuai dengan NSPK Bidang Cipta Karya. pembangunan Bidang Cipta Karya.

  3. Pandangan hidup masyarakat yang kurang mendukung Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.

  4. Belum ada regulasi yang mengintegrasikan aspek kebersihan Kabupaten, pembangunan infrastruktur, penataan lingkungan dan permukiman serta kesehatan masyarakat.

  5. Penegakan hukum pada masalah kebersihan, tertib dan memelihara lingkungan, kewajiban pembuatan sumur resapan belum dapat dilaksanakan secara efektif.

  6. Kapasitas sumber daya manusia yang terkait dalam pengelolaan investasi Bidang Cipta Karya masih rendah.

  7. Koordinasi antar instansi terkait di lingkungan Bidang Cipta Karya masih rendah.

  10.2.2 Usulan Program

  Pembinaan Kemampuan/Kelembagaan akan dirancang untuk:

  1. Memperkuat kemampuan lembaga dalam mengembangkan strategi, manajemen, operasional dan pemeliharaan sarana sanitasi, ketrampilan mengelola keuangannya.

  2. Memperkuat kemampuan lembaga dalam meningkatkan kepedulian kesehatan dan kebersihan serta program perubahan perilaku.

  3. Mendukung lembaga pelaksana dan masyarakat peserta dalam melaksanakan berbagai kegiatan pembangunan Bidang Cipta Karya.

  4. Mengupayakan agar investasi lebih berkelanjutan. Kegiatan khusus akan mencakup penyiapan rencana, pedoman dan peraturan, survei dasar dan survei akhir proyek, monitoring dan evaluasi proyek.

  Program pembinaan kemampuan dan pengembangan kelembagaan akan terdiri dari:

  1. Pengelolaan data monitoring kondisi sanitasi menurut sudut pandang masing- masing lembaga.

  Daerah (RTPLD) di Bidang Cipta Karya.

  3. Mempersiapkan dan memutakhirkan program kepedulian masyarakat di bidang pengelolaan infrastruktur Bidang Cipta Karya.

  4. Mempersiapkan dan memutakhirkan Rencana Perbaikan Kinerja Keuangan dan Operasional (RPKKO) bagi lembaga-lembaga yang bertanggung jawab melaksanakan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya.

  Program Peningkatan Kemampuan Pelayanan Bidang Cipta Karya ditujukan untuk meningkatkan kemampuan (kinerja) pelayanan secara kualitas dan kuantitas sekaligus meningkatkan kemampuan pembiayaan dari berbagai sumber keuangan yang ada. Untuk mencapai sasaran dan program tersebut dan untuk memecahkan masalah yang dihadapi, maka kegiatan yang akan dilakukan sebagai berikut:

  1. Mendorong pengembangan private public partnership (ppp) dalam pengembangan infrastruktur Cipta Karya.

  2. Fasilitasi upaya promosi investasi pengembangan prasarana Cipta Karya.

  3. Mendukung upaya peningkatan pelayanan Bidang Cipta Karya melalui pemeliharaan infrastruktur.

  4. Berperan serta dalam koordinasi dan kerjasama antar sektor dan antar wilayah dalam pembangunan infrastruktur Cipta Karya.

  5. Mendorong peningkatan penyadaran dan kerjasama peranan pengembang (developer) dalam mempersiapkan sistem drainase, pengelolaan air limbah dan sampah serta penataan lingkungan.

10.3 USULAN SISTEM PROSEDUR ANTAR INSTANSI

  Apabila diuraikan tugas dan tanggung jawab dalam hal pengelolaan infrastruktur Bidang Cipta Karya, maka paling tidak ada tujuh jenis tugas dan tanggung jawab yang 1. Tugas dan tanggung jawab perencanaan infrastruktur.

  2. Tugas dan tanggung jawab penyusunan kebijakan.

  3. Tugas dan tanggung jawab pembangunan infrastruktur.

  4. Tugas dan tanggung jawab operasi dan pemeliharaan.

  5. Tugas dan tanggung jawab peningkatan pelayanan.

  6. Tugas dan tanggung jawab penyiapan peraturan dan penegakkan hukumnya.

  7. Tugas dan tanggung jawab pemberdayaan masyarakat. Kemudian dilakukan pengelompokkan terhadap tugas dan tanggung jawab yang ada menjadi beberapa kelompok menjadi seperti dalam Gambar 10.1 dibawah ini.

  1. Gugus pembangun infrastruktur.

  2. Gugus pelaksana operasi, pemeliharaan dan peningkatan pelayanan.

  3. Gugus penyusun kebijakan dan peraturan

  4. Gugus penegakkan peraturan 5. Gugus pelaksana pemberdayaan masyarakat / sosialisi / kampanye / advokasi.

  6. Gugus pembangun infrastruktur.

Gambar 10.1. Skema Kelompok Pelaksana Tugas dan Tanggung Jawab di Bidang Pengelolaan Infrastruktur Cipta Karya

  Lembaga pelaksana RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Dairi adalah pemerintah Kabupaten Dairi, WaliKabupatenakan menunjuk:

  1. Bappeda Kabupaten Dairi koordinator pelaksanaan pembangunan RPI2JM (Project Management Unit / PMU).

  2. Project Implementation Unit (PIU) yang dibentuk di setiap SKPD dan PDAM Tirta Nicho.

  3. PMU dan PIU akan disupervisi oleh tim koordinasi lintas sektoral yang berdasarkan tim kerja Bidang Cipta Karya yang ditunjuk waliKabupaten.

  4. Tim Koordinasi ini akan dipimpin oleh Wakil WaliKabupaten dan terdiri dari:

  a. wakil-wakil pemerintah Kabupaten dari SKPD terkait seperti Bappeda Kabupaten, Dinas Perumahan dan Permukiman, Dinas Bina Marga, Dinas Kebersihan, Dinas Kesehatan, Badan Lingkungan Hidup, Dinas Tata Kabupaten dan Tata Bangunan, Dinas Pertamanan, Dinas Pencegah dan Pemadam Kebakaran, dan Dinas Pendidikan.

  b. Lembaga provinsi terkait (Bappeda Sumatera Utara dan PDAM Tirta Nicho), c. Wakil masyarakat. dan konsultan di tingkat Kabupaten maupun masyarakat.

10.3.1 Kedudukan, Fungsi, Tugas dalam Pelaksanaan RPI2-JM

  Sampai ini paling tidak ada 18 pemangku kepentingan dalam hal pelaksanaan RPI2JM di Kabupaten Dairi yang telah terjalin koordinasi satu dengan yang lain, walaupun pada tingkat yang belum cukup efektif.

  

Tabel 10.1.

Lembaga Pemangku Kepentingan dalam Pelaksanaan RPI2-JM

No. Lembaga Fungsi / Kapasitas Tingkat Ranking

  Mempengaruhi

  

1 Bappeda Koordinator, Fasilitator Perencanaan Provinsi, Sangat

Pembangunan Kabupaten Tinggi

  2 Dinas Kesehatan Kebijakan bidang kesehatan, Provinsi, Sangat perubahan paradigma masyarakat Kabupaten Tinggi tentang kesehatan

  

3 Badan Lingkungan Kebijakan, pemantauan lingkungan, Provinsi, Sangat

hidup Daerah capacity building Kabupaten Tinggi

  

4 Dinas Kebersihan Kebijakan, pelaksana keberihan Provinsi, Sangat

Kabupaten Kabupaten Tinggi

  

5 Dinas Cipta Karya Kebijakan, pelaksana pembangunan Provinsi, Sangat

dan Tata Ruang kesehatan permukiman Kabupaten Tinggi

  6 PDAM Tirta Nicho Pengelola air limbah terpusat Provinsi, Sangat Kabupaten Dairi Kabupaten Tinggi

  

7 Dinas Bina Marga Kebijakan, pelaksana pembangunan Provinsi, Sangat

infrastruktur yang mendukung sanitasi Kabupaten Tinggi

  

8 Dinas Pendidikan Pelaksana pendidikan, perubahan Provinsi, Sangat

paradigma generasi muda tentang Kabupaten Tinggi kesehatan dan sanitasi

  

9 DPRD Kabupaten Pembuat kebijakan Kabupaten Sangat

Tinggi

  

10 Badan Pemberdayaan Capacity Building Kabupaten Tinggi

Masyarakat

  Kabupaten Tinggi

  18 Lembaga Swadaya Masyarakat Capacity Building Kabupaten Tinggi

  11 Dinas Tata Kabupaten dan Tata Bangunan Kebijakan ruang, penegakkan hukum Kabupaten Tinggi

  12 Dinas Pertamanan Kebijakan, pelaksana citra keindahan Kabupaten Kabupaten Tinggi

  13 Badan Informasi dan Komunikasi Pusat informasi dan penyebar luasan informasi Kabupaten Tinggi

  14 Camat / Lurah Koordinator kegiatan pembangunan dan masyarakat di wilayah Kabupaten Tinggi

  15 Perguruan Tinggi Riset, Input kebijakan Provinsi, Kabupaten Tinggi

  16 Swasta Peran serta langsung dan tidak langsung Provinsi,

  17 Tim Penggerak PKK Capacity Building, pemberdayaan perempuan Kabupaten Tinggi

10.3.2. Analisis Permasalahan Kelembagaan

A. Identifikasi Permasalahan Kelembagaan

  Identifikasi permasalahan dilakukan terkait dengan pengembangan kapasitas kelembagaan di lingkungan perangkat daerah Kabupaten Dairi. Adapun identifikasi permasalahan antara lain:

  1. Kekuatan

  • Adanya Peraturan dan perundangan tentang sistim kelembagaan
  • Adanya pendekatan untuk melaksanakan good governance

  2. Kelemahan - Kurangnya koordinasi antar lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah.

  • Tidak tersedianya aparatur pemerintah daerah secara proporsional yang didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai.
  • Terbatasnya kualitas dan kuantitas SDM aparatur.
  • Sistim administrasi yang kurang tertata dengan baik.

  3. Peluang - Adanya lembaga non pemerintah yang bisa berpartisipasi dalam pemberdayaan.

4. Ancaman

  • Tidak seimbangnya antara jumlah aparatur pemerintah daerah dengan beban kerja di setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah.
  • Tidak jalannya unsur otonomi di kalangan aparatur

B. Analisis SWOT

  Analisis permasalahan dilakukan terhadap kelembagaan di lingkungan perangkat daerah kabupaten Dairi Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan suatu strategi. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strenghts) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats). Hasil analisa SWOT digambarkan pada matrik di bawah:

Tabel 10.2. Analisa SWOT

  Kekuatan Kelemahan Faktor Internal Adanya Peraturan dan Kurangnya koordinasi antar perundangan tentang sistim lembaga/Satuan Kerja Perangkat kelembagaan Daerah Adanya pendekatan untuk Tidak tersedianya aparatur melaksanakan good governance pemerintah daerah secara proporsional yang didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai.

  Faktor Eksternal Terbatasnya kualitas dan kuantitas SDM aparatur Sistim administrasi yang kurang tertata dengan baik

  Peluang Strategi Kekuatan-Peluang Strategi Kelemahan-Peluang Adanya lembaga non Menata dan menyempurnakan Penyempurnaan Struktur pemerintah yang bisa kebijakan, sistim, struktur Organisasi dan Tata Kerja berpartisipasi dalam kelembagaan dan prosedur pemberdayaan

  Meningkatkan fasilitas pelayanan umum dan operasional Ancaman Strategi Kekuatan-Ancaman Strategi Kelemahan-Ancaman

  

Tidak seimbangnya antara Aparatur diberi kebebasan agar Menata kembali SDM aparatur

jumlah aparatur pemerintah memiliki keberanian, percaya diri sesuai dengan kebutuhan akan daerah dengan beban kerja di dan mandiri dalam berfikir dan jumlah dan kompetensi setiap Satuan Kerja Perangkat bertindak Daerah Tidak jalannya unsur otonomi di kalangan aparatur Dari analisis SWOT tersebut di atas maka dilahirkan Program-Program untuk peningkatan sistim kelembagaan sebagai berikut: a. Program Peningkatan Kapasitas Pemerintah Daerah

  b. Program Pengelolaan Sumber Daya Manusia Aparatur

10.4. REKOMENDASI

  Pemerintah Kabupaten Dairi berencana melakukan upaya untuk membentuk unit organisasi khusus Pemerintah Kabupaten yang memiliki tugas pokok untuk merencanakan kebijakan di level teknis, menyelenggarakan, mengawasi kegiatan penanggulangan masalah sarana dan prasarana bidang keciptakaryaan, yang meliputi sub-sektor sampah dan limbah. Upaya ini dilakukan untuk menjamin agar kegiatan pembangunan dan pengelolaan dapat berjalan secara berkelanjutan.