BAB I PENDAHULUAN - DOCRPIJM 56e2942207 BAB IBab1 Pendahuluan
BAB I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan latar belakang kegiatan Penyusunan RPI2JM Bidang Cipta Karya maksud
dan tujuan, sasaran,pengertian, kedudukan, serta mekanisme penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta
Karya Kabupaten/Kota,1.1. LATAR BELAKANG
Untuk dapat mewujudkan bangsa yang mandiri, maju, adil, dan makmur seperti yang
dicita-citakan pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-
2025, diperlukan penyelenggaraan pembangunan nasional yang mantap, termasuk
penyelenggaraan pembangunan Bidang Cipta Karya/Permukiman. Peran pembangunan
Bidang Cipta Karya khususnya dalam peningkatan sosial ekonomi masyarakat Indonesia
antara lain dengan (i) mewujudkan kota tanpa permukiman kumuh, (ii) mewujudkan
lingkungan perkotaan dan perdesaan yang sesuai dengan kehidupan yang baik,
berkelanjutan, serta mampu memberikan nilai tambah bagi masyarakat, serta (iii)
pembangunan dan penyediaan air minum dan sanitasi yang diarahkan untuk
mewujudkan terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat serta kebutuhan sektor-sektor
terkait lainnya, seperti industri, perdagangan, transportasi, pariwisata, dan jasa sebagai
upaya mendorong pertumbuhan ekonomi.
Penyelenggaraan infrastruktur Bidang Cipta Karya, sesuai dengan amanat Undang-
Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah
No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, merupakan
tanggung jawab bersama, antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, serta
Pemerintah Kabupaten/Kota, yang diselenggarakan bersama dengan masyarakat dan
dunia usaha. Pemerintah Pusat berperan dalam pengaturan, pembinaan, dan
pengawasan, sedangkan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota memiliki peran yang
lebih besar dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya. Dengan
dengan kerjasama berbagai stakeholders pembangunan Bidang Cipta Karya, diharapkan
3 (tiga) strategic goals Kementerian Pekerjaan Umum dapat tercapai, yaitu (i)
meningkatkan pertumbuhan ekonomi kota dan desa, (ii) meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, serta (iii) meningkatkan kualitas lingkungan.Dalam rangka pengembangan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan,
Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum, mengembangkan
konsep perencanaan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya yang terintegrasi
berupa Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-
JM) Bidang Cipta Karya, sebagai upaya mewujudkan keterpaduan pembangunan di
kabupaten/kota. RPI2-JM Bidang Cipta Karya disusun oleh Pemerintah Kabupaten/Kota
melalui fasilitasi Pemerintah Provinsi yang mengintegrasikan kebijakan skala nasional,
provinsi, dan kabupaten/kota, baik kebijakan spasial maupun sektoral. Melalui
perencanaan yang rasional dan inklusif, diharapkan keterpaduan pembangunan Bidang
Cipta Karya dapat terwujud, dengan mempertimbangkan aspek lingkungan,
kelembagaan, dan kemampuan keuangan daerah.1.2. PENGERTIAN DAN KEDUDUKAN RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM)
Bidang Cipta Karya merupakan dokumen perencanaan dan pemrograman
pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya yang disusun oleh Pemerintah
Kabupaten/Kota dengan jangka waktu 5 (lima) tahun, dan dilaksanakan oleh Pemerintah
Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, masyarakat, dan dunia usaha
dengan mengacu pada rencana tata ruang dan kebijakan skala nasional, provinsi, dan
kabupaten kota, untuk mewujudkan keterpaduan pembangunan permukiman yang layak
huni dan berkelanjutan.
RPI2-JM Bidang Cipta Karya disusun dengan mengintegrasikan berbagai dokumen
perencanaan spasial maupun sektoral, mulai dari tingkat pusat, provinsi, hingga
kabupaten/kota. RPI2-JM Bidang Cipta Karya disusun sebagai dokumen teknis
operasional pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya sesuai dengan dokumen
rencana yang ada, dengan perkuatan pada rencana investasi sesuai dengan kebutuhan
dan kapasitas Daerah. Gambar 1.1 memaparkan kedudukan RPI2-JM Bidang Cipta
Karya pada sistem perencanaan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya.Gambar 1.1 Kedudukan RPI2-JM Bidang Cipta Karya pada Sistem Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya
Pada Gambar 1.1 dapat di lihat bahwa RPI2-JM Bidang Cipta Karya,selain mengacu
pada rencana spasial dan arah pembangunan nasional/daerah, juga mengintegrasikan
rencana sektoral Bidang Cipta Karya, antara lain Rencana Induk Sistem Penyediaan Air
Minum (RISPAM), Strategi Sanitasi Kota (SSK), serta Rencana Tata Bangunan dan
Lingkungan (RTBL), dalam rangka mewujudkan keterpaduan pembangunan
permukiman yang berkelanjutan.1.3. KETERKAITAN RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA DENGAN RPI2JM BIDANG PU
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM)
adalah rencana dan program pembangunan infrastruktur tahunan dalam periode tiga
hingga lima tahun, yang mensinkronkan kegiatan pembangunan infrastruktur, baik yang
dilaksanakan dan dibiayai pemerintah, pemerintah daerah, maupun oleh
masyarakat/dunia usaha. Khusus untuk Bidang Cipta Karya, rencana dan program
pembangunan infrastruktur yang terdapat pada RPI2-JM dioperasionalkan melalui RPI2-
JM Bidang Cipta Karya, untuk selanjutnya dilaksanakan pembangunannya oleh seluruh
pelaku pembangunan Bidang Cipta Karya. Gambar 1.2 memaparkan Keterkaitan RPI2-
JM Bidang Cipta Karya dengan RPI2-JM Bidang Pekerjaan Umum dan dokumen
perencanaan pembangunan di daerah.Gambar 1.2 Keterkaitan RPI2-JM Bidang Cipta Karya denganRPI2-JM Bidang Pekerjaan Umum dan Dokumen Perencanaan Pembangunan di Daerah
Pada Gambar 1.2 dapat dilihat bahwa arahan kebijakan, rencana, dan indikasi program
terkait khusus untuk Bidang Cipta Karya yang tercantum pada Perda RTRWK, Perda
Perbup/Perwali RPJMD, RPI2-JM Bidang PU, dan Perda Bangunan Gedung merupakan
acuan dasar integrasi rencana pembangunan permukiman.
Integrasi rencana pembangunan permukiman berisikan arahan kebijakan
pengembangan permukiman di kabupaten/kota tersebut, untuk selanjutnya
diterjemahkan pada rencana induk masing-masing sektor, seperti Rencana Induk Sistem
Penyediaan Air Minum (RISPAM), Strategi Sanitasi Kota (SSK), dan Rencana Tata
Bangunan dan Lingkungan (RTBL).Khusus untuk Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (KSK), yaitu wilayah yang penataan
ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup
kabupaten/kota terhadap pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan sosial masyarakat,
budaya, dan/atau lingkungan, rencana pembangunan infrastruktur permukiman dapatdikembangkan lebih rinci melalui Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di Kawasan
Strategis Kabupaten/Kota (RTBL KSK). RTBL KSK berisikan rencana aksi program
strategis dalam penanganan kegiatan permukiman dan pembangunan infrastruktur
Bidang Cipta Karya pada kawasan prioritas di perkotaan, dalam hal ini di KSK
berdasarkan RTRW Kabupaten/Kota.Seluruh dokumen perencanaan yang ada selanjutnya dioperasionalkan melalui RPI2-JM
Bidang Cipta Karya, memuat rencana investasi yang melibatkan Pemerintah Pusat,
Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, dunia usaha, masyarakat, dan
bantuan pembiayaan pembangunan lainnya. Seluruh rencana investasi, yang disusun
dengan mempertimbangkan aspek lingkungan dan sosial, kelembagaan, serta kapasitas
keuangan daerah, kemudian disusun dalam matriks programlima tahunan dan untuk
selanjutnya dibagi dalam rencana tahunan.1.4. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud disusunnya RPI2-JM Bidang Cipta Karya adalah untuk mewujudkan
kemandirian kabupaten/kota dalam penyelenggaraan infrastruktur permukiman yang
berkelanjutan, baik di perkotaan maupun perdesaan.Adapun tujuan dari disusunnya RPI2-JM Bidang Cipta Karya adalah sebagai dokumen
acuan dalam perencanaan, pemrograman, dan penganggaran pembangunan
infrastruktur Bidang Cipta Karya. RPI2-JM memuat rencana program dan investasi
dalam jangka waktu lima tahun yang mencakup multi sektor, multi sumber pendanaan,
dan multi stakeholders.1.5. PRINSIP PENYUSUNAN RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA Prinsip dasar RPI2-JM Bidang Cipta Karya secara sederhana adalah:
1. Multi Tahun, yang diwujudkan dalam kerangka waktu 5 (lima) tahun untuk rencana investasi yang disusun.
2. Multi Sektor, yaitu mencakup sektor/bidang pengembangan sistem penyediaan air
minum, pengembangan sistem pelayanan persampahan, pengembangan sistem pelayanan air limbah, pengembangan sistem pematusan kota/drainase, peningkatan kualitas kawasan kumuh dan peremajaan permukiman, penanganan kawasan kumuh, pengembangan kawasan dan ruang terbuka hijau, serta penanggulangan kebakaran dan penataan bangunan gedung.
3. Multi Sumber Pendanaan, yaitu memadukan sumber pendanaan pemerintah, sumber
pendanaan swasta, dan masyarakat. Sumber pendanaan pemerintah dapat terdiri dari APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten/Kota, sedangkan dana swasta dapat berupa Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) dan Coorporate Social Responsibility (CSR). Masyarakat dapat berkontribusi dalam pemberdayaan masyarakat, antara lain dalam bentuk barang dan jasa.
4. Multi Stakeholder, yaitu melibatkan masyarakat, pemerintah, dan swasta sebagai
pelaku pembangunan dalam proses penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya maupun pada saat pelaksanaan program.5. Partisipatif, yaitu memperhatikan kebutuhan dan kemampuan daerah (kabupaten/kota dan provinsi) sesuai karakteristik setempat (bottom-up).
Dengan 5 (lima) prinsip dasar tersebut, diharapkan kemandirian daerah dapat terwujud,
sehingga pembangunan yang efektif dan efisien dapat tercapai. RPI2-JM Bidang Cipta
Karya bersifat dinamis dan dapat dikaji (review) setiap tahunnya dalam rangka
penyesuaian dengan arahan pembangunan yang ada sesuai dengan kebutuhan daerah.
1.6. MUATAN DOKUMEN RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA
Secara substansi muatan RPI2-JM Bidang Cipta Karya terdiri 11 (sebelas) bab yaitu:
Bab 1. Pendahuluan Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai latar belakang,maksud dan tujuan RPI2-JM Bidang Cipta Karya, prinsip penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya, serta mekanisme penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya. Bab 2. Arahan Perencanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya Pada bagian ini berisikan arahan konsep perencanaan Bidang Cipta Karya, antara lain amanat pembangunan nasional (RPJPN, RPJMN, MP3EI, MP3KI, KEK, dan Direktif Presiden), amanat peraturan perundangan terkait Pembangunan Bidang Cipta Karya, serta amanat internasional.
Bab 3. Arahan Strategis Nasional Bidang Cipta Karya untuk Kabupaten/Kota Bagian ini berisikan arahan RTRW Nasional (PP No. 26 Tahun 2008), RTRW Pulau, RTRW Provinsi, serta RTRW Kawasan Strategis Nasional (KSN). Indikasi program Bidang Cipta Karya pada RTRW Nasional, RTRW Pulau, RTRW Provinsi, maupun RTRW KSN yang terkait dengan kabupaten/kota setempat dipaparkan pada bagian ini. Tidak hanya memaparkan arahan kebijakan spasial,
bagian ini juga memaparkan kedudukan kota pada rencana pengembangan kawasan khusus, antara lain dalam rangka pengembangan MP3EI dan KEK (jika kabupaten/kota tersebut termasuk dalam KPI MP3EI dan/atau kawasan pengembangan KEK).
Bab 4. Profil Kabupaten/Kota Pada bab ini berisikan penjelasan profil umum Kabupaten/Kota seperti batas administrasi wilayah, demografi, geografi, topografi, geohidrologi, geologi, klimatologi, serta kondisi sosial dan ekonomi wilayah.
Bab 5. Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten/Kota Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai kebijakan dan strategi dokumen rencana seperti Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman (RP2KP), Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL), Rencana Induk Sistem PAM (RISPAM), Strategi Sanitasi Kota (SSK), dan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di Kawasan Strategis
Kabupaten/Kota (RTBL KSK), serta penjelasan mengenai Keterpaduan Strategi dan Rencana Pembangunan pada skala Kabupaten/Kota maupun kawasan.
Bab 6. Aspek Teknis Per Sektor Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai rencana program investasi infrastruktur Bidang Cipta Karya seperti rencana pengembangan permukiman, rencana penataan bangunan dan lingkungan (PBL), rencana pengembangan sistem penyediaan air minum, dan rencana penyehatan lingkungan permukiman (PLP). Pada setiap sektor dijelaskan isu strategis, kondisi eksisting, permasalahan, dan tantangan daerah, analisis kebutuhan, serta usulan program dan pembiayaan masing-masing sektor.
Bab 7. Keterpaduan Program Berdasarkan Entitas Bagian ini merupakan pengelompokan dari usulan aspek teknis per sektor pada Bab 6 menjadi usulan berdasarkan entitas regional, kabupaten/kota, kawasan, dan lingkungan. Khusus untuk entitas kawasan, pemilihan kawasan harus pada Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (KSK) sesuai dengan amanat RTRW Kabupaten/Kota.
Bab 8. Aspek Lingkungan dan Sosial Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai gambaran umum dan kondisi eksisting lingkungan, analisis perlindungan lingkungan dan sosial seperti Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS), AMDAL, UKL – UPL, dan SPPLH, serta perlindungan sosial pada tahap perencanaan, pelaksanaan, maupun pasca pelaksanaan pembangunan bidang Cipta Karya.
Bab 9. Aspek Pembiayaan Bab ini berisikan penjelasan mengenai Profil APBD Kabupaten/Kota, profil investasi dan proyeksi investasi dalam pembangunan Bidang Cipta Karya, serta strategi peningkatan investasi bidang Cipta Karya.
Bab 10. Aspek Kelembagaan Kabupaten/Kota Bab ini berisikan penjelasan mengenai aspek kelembagaan Cipta Karya di daerah yang fokus kepada aspek keorganisasian, aspek ketatalaksanaan, dan aspek sumber daya manusia. Dari ketiga aspek tersebut dijelaskan kondisi eksisting, analisis permasalahan dan rencana pengembangannya.
Bab 11. Matriks Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka
Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Pada bab ini berisikan matriks program investasi RPI2-JM Kabupaten/Kota dan matriks keterpaduan program investasi RPI2-JM Kabupaten/Kota.1.7. MEKANISME PENYUSUNAN DAN PENILAIAN RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA
Mekanisme penyusunan dan penilaian RPI2-JM Bidang Cipta Karya dipaparkan dalam 3
(tiga) bagian, yaitu hubungan kerja penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya, langkah
penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya, serta Penilaian Kelayakan RPI2-JM Bidang
Cipta Karya.1.7.1. Hubungan Kerja Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya
Penyusunan RPI2-JM bidang Cipta Karya kabupaten/kota pada dasarnya melibatkan
pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota. Pemerintah
pusat, dalam hal ini Ditjen Cipta Karya, bertindak sebagai pembina. Sedangkan,
pemerintah provinsi berperan sebagai fasilitator, dan pemerintah kabupaten/kota
merupakan penyusun dari dokumen RPI2-JM Bidang Cipta Karya.
Di dalam mekanisme penyusunan RPI2-JM Cipta Karya terdapat unit pelaksanaan di
Pusat dan Daerah. Pada tingkat pusat dibentuk Satgas RPI2-JM/Randal, melalui Surat
Keputusan Direktur Jenderal Cipta Karya, yang terdiri dari pejabat yang mewakili
Direktorat Bina Program, Direktorat Pengembangan Permukiman, Direktorat Tata
Bangunan dan Lingkungan, Direktortat Pengembangan Air Minum, Direktorat
Pengembangan PLP, dan Sekretariat Ditjen Cipta Karya. Untuk kemudahan komunikasi
dan koordinasi, pada struktur Satgas terdapat juga Koordinator Wilayah (Korwil)
Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua-Maluku.
Pada tingkat provinsi, dibentuk satgas RPI2-JM yang berfungsi memfasilitasi antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam penyusunan RPI2-JM. Satgas
Provinsi dapat dibentuk melalui SK Gubernur/Sekda. Adapun anggotanya terdiri dari
unsur Bappeda, Dinas PU/CK/Permukiman, BPLHD, Dispenda, SKPD terkait
pembangunan Cipta Karya, dan Satker-Satker Cipta Karya Provinsi.Sementara di tingkat kabupaten/kota, dibentuk satgas RPI2-JM Kabupaten/Kota yang
bertugas menyusun RPI2-JM. Satgas dibentuk dengan SK Bupati/Walikota dengan
anggota terdiri dari unsur Bappeda, Dinas PU/CK/Permukiman, BPLHD, Dispenda,
SKPD terkait pembangunan Cipta Karya, dan PDAM. Gambar 1.3 memaparkan
Keterkaitan Organisasi Penyusunan RPI2-JM Kabupaten/Kota.Bidang Cipta Karya
Gambar 1.3 Hubungan Kerja Penyusunan RPI2-JM
Dengan melibatkan seluruh stakeholder pada penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya,
diharapkan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya dapat berjalan dengan
efisien dan efektif dalam rangka mewujudkan permukiman yang layak huni dan
berkelanjutan.1.7.2. Langkah Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya
Dalam penyusunannya, RPI2-JM Bidang Cipta Karya harus mengacu pada dokumen
perencanaan yang ada, baik dokumen pembangunan nasional, perencanaan sektoral,
maupun perencanaan spasial. Gambar 1.4 memaparkan langkah-langkah penyusunan
RPI2-JM Bidang Cipta Karya.I - 8 No Aktivitas
2 Minggu Draf Rencana Program Investasi berdasarkan Dok.
Sesuai dengan SPPIP dan RPKPP
2 Minggu Draf Rencana Program Investasi berdasarkan Dok.
SPPIP
7 Check thd SPPIP/RPKPP
8 Review Rencana Pogram Investasi Penataan Bangunan da Lingkungan
Sesuai dengan Dokumen Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)
RTBL
5 Check thd Arahan KSN, PKSN,MP3EI, dan KEK
9 Check terhadap Dokumen RTBL
10 Review Rencana Pogram Investasi Penyehatan Lingkungan Permukiman
Sesuai dengan Dokumen Strategi Sanitasi Kota (SSK) dan Masterplan Drainase
2 Minggu Draf Rencana Program Investasi berdasarkan Dok.
SSK dan MP Drainase
11 Check terhadap Dokumen SSK dan Masterplan Drainase
6 Review Rencana Pogram Investasi Pengembangan Permukiman
1 Minggu
Satgas Randal Satgas Randal Pusat Bagian Hukum
Randal
(Setditjen CK)
Persyaratan/Kelengkapan Waktu Output Kab/Kota Provinsi
Dit Bina Program Dit.
Bangkim Dit PBL Dit.
PPLP Dit
PAM Korwil Satker
1 Review Outline
Sesuai dgn RTRWN, RTR Pulau, RTRW Prov, RTR KSN, RTRW Kab/Kota, MP3EI, KEK
Semua aspek sesuai dengan pedoman RPI2JM
1 Minggu Draf Outline Dok.RPI2-JM
2 Check thd Buku Pedoman RPI2-JM
3 Review thd Arahan Pemb.Nasional, Peraturan Per UU an, dan Amanat Internasional
Sesuai dgn amanat RPJPN, RPJMN, peraturan perundangan Bidang CK, dan amanai internasional.
1 Minggu Draf strategi/skenario pengembangan wilayah dan sektor Bidang PU/CK
4 Rview thd Arahan Rencana Spasial
T Y Y T T Y Y T Y T Satgas Randal Satgas Randal Pusat Bagian Hukum
Dit Bina Program No Aktivitas
Persyaratan/Kelengkapan Waktu Output Dit. Dit. Dit
Kab/Kota Provinsi Dit PBL (Setditjen Satker
Korwil Bangkim PPLP PAM CK)
Randal Review Rencana Pogram
12 Investasi Sistem Sesuai dengan Dokumen
2 Minggu Draf Rencana Penyediaan Air Minum
Rencana Induk Sistem Program Investasi Check terhadap Penyediaan Air Minum berdasarkan Dok.
13 Dokumen Rencana Induk (RISPAM) RISPAM
T SPAM Y Review Aspek Sosial dan
14 Lingkungan Sesuai dengan Dokumen raf Rencana
2 Minggu Check terhadap
Amdal Daerah Aspek Sosial dan
15 Dokumen Perencanaan Lingkungan
T yang ada Y
Review Penetapan
16 Prioritas Program Investasi
Pengelompokan skala
3 Minggu Draf Review Memorandum entitas disesuaikan Memorandum
17 Program dengan Desain Program Program
Sinkronisasi penyusunan Bidang CK skala prioritas, dan
18 T pengelompokan skala Y entitas
4 Minggu Dok. RPI2-JM
19 Review Aspek Legalisasi Kab/Kota berdasarkan review tahunan
Gambar 1.4 Langkah Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta KaryaI - 9
Dari Gambar 1.4 dapat dilihat bahwa seluruh anggota Satgas, baik di tingkat Pusat,
Provinsi, maupun Kabupaten/Kota memiliki peran penting dalam penyusunan RPI2-JM
Bidang Cipta Karya. Prinsip bottom up planning cukup kental pada penyusunan RPI2-JM
Bidang Cipta Karya ini, agar rencana yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan
infrastruktur Bidang Cipta Karya di daerah, dengan tetap mengacu pada kebijakan
nasional.1.7.3. Penilaian Kelayakan RPI2-JM Bidang Cipta Karya
Kelayakan suatu dokumen RPI2-JM Bidang Cipta Karya perlu dinilai untuk meningkatkan
kualitas substansi dokumen tersebut. Penilaian kelayakan tersebut menggunakan
metode skoring, dimana masing- – masing kriteria kelayakan telah ditetapkan
bobot/nilainya. Indikator Penilaian Dokumen RPI2-JM dinilai dari beberapa kriteria yaitu:
a. Kelengkapan Dokumen Penilaian kelengkapan dokumen dilihat dari legalisasi dokumen RPI2-JM oleh Bupati/Walikota, dan outline dokumen yang sesuai dengan buku pedoman penyusunan RPI2-JM.
b. Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota dan Kawasan Penilaian terhadap kelayakan rencana dilihat dari keterpaduan strategi yang tertuang pada dokumen perencanaan pembangunan nasional (RPJPN, RPJMN, peraturan perundangan Bidang Cipta Karya), perencanaan spasial (RTRWN, RTR Pulau, RTRWP, RTRW KSN, dan RTRW Kabupaten/Kota), dan perencanaan pengembangan kawasan khusus (MP3EI dan KEK).
c. Kelayakan Program Penilaian terhadap kelayakan program dalam rencana program investasi sektor pengembangan permukiman, rencana program investasi sektor PBL, rencana program investasi sektor PLP, rencana program investasi sektor SPAM.
d. Kelayakan Lingkungan dan Sosial Penilaian terkait aspek perlindungan sosial dan lingkungan dalam pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya.
e. Kelayakan Pendanaan Penilaian kelayakan dan kesesuaian anggaran untuk program / kegiatan RPI2-JM serta pemanfaatan multi sumber pendanaan.
f. Kelayakan Kelembagaan Penilaian kelayakan kelembagaan dilihat dari kesiapan kelembagaan untuk menyusun dan mengelola implementasi RPI2-JM di daerah.
g. Matriks Program Penilaian kelayakan kegiatan dilihat dari penetapan prioritas program dan matriks
program berdasarkan entitas yang tertuang dalam RPI2-JM Bidang Cipta Karya.
Tabel 1.1 memaparkan cara penilaian kelayakan RPI2-JM Bidang Cipta Karya secara kuantitatif.Tabel 1.1 Penilaian Kelayakan RPI2-JM Bidang Cipta Karya KRITERIA NOINDIKATOR PENILAIAN NILAI MAX KELENGKAPAN DOKUMEN (9,50) 9,50
ARAHAN KEBIJAKAN (4) 4,00
7 Sosial dan Ekonomi 0,30
4 Arahan RTR Kawasan Strategis Nasional 0,50
5 Arahan MP3EI/KEK 0,50
E PROFIL KABUPATEN/KOTA
1 Geografi dan Administratif Wilayah 0,30
2 Demografi 0,20
3 Topografi 0,30
4 Geohidrologi 0,30
5 Geologi 0,30
6 Klimatologi 0,30
1 Arahan RTRW Kabupaten/Kota 3,00
F KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN PERKOTAAN
2 Arahan RTRW Pulau 0,50
2 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
2,00
3 Perda Bangunan Gedung (BG) 2,00
4 Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)
1,00
5 Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM)
1,00
6 Strategi Sanitasi Kota (SSK) 1,00
3 Arahan RTRW Provinsi 0,50
1 Arahan RTRW Nasional 0,50
A LEGALISASI
0,50
1 Persetujuan Bupati/Kabupaten 2,00
2 Persetujuan DPRD 2,00 B OUTLINE DOKUMEN
1 Pendahuluan 0,50
2 Arahan Perencanaan PembangunanBidang Cipta Karya
0,50
3 Arahan Strategis Nasional Bidang Cipta Karya
0,50
4 Profil Kabupaten/Kota 0,50
5 Keterpaduan Strategi Pengembangan Kab/kota 0,50
6 Aspek Teknis Per Sektor (AM,PLP,Bangkim, PBL)
7 Keterpaduan Program Berdasarkan Entitas 0,50
KABUPATEN/KOTA
8 Aspek Perlindungan Lingkungan dan Sosial 0,50
9 Aspek Pembiayaan 0,50
10 Aspek Kelembagaan 0,50
11 Matriks Rencana Program dan Investasi Jangka Menengah Bidang Cipta Karya
0,50
C ARAHAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA KARYA
1 Amanat Pembangunan Nasional Terkait Bidang Cipta Karya
0,50
2 Amanat Peraturan Perundangan Pembangunan Terkait Bidang Cipta Karya
0,50
3 Amanat Internasional Bidang Cipta Karya 0,50 D ARAHAN STRATEGIS NASIONAL BIDANG CIPTA KARYA UNTUK
PROFIL KABUPATEN/KOTA (2) 2,00
KELAYAKAN RENCANA (14,5) 14,50
KRITERIA NO
7 Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman (RP2KP) Kabupaten/Kota
KELAYAKAN PROGRAM (46) 46,00
2 Analisis Kebutuhan Sektor Air Minum 2,00
2 Analisis Kebutuhan Sektor Pengembangan PLP (Air Limbah,Persampahan, Drainase)
6,00
3 Kesiapan Daerah terhadap Kriteria Kesiapan Readiness Criteria Sektor PLP (Air Limbah, Persampahan, Drainase)
6,00
4 Usulan Kebutuhan Program dan Kegiatan Sektor PLP (Air Limbah, Persampahan, Drainase)
6,00 J RENCANA PROGRAM
INVESTASI SEKTOR AIR MINUM
1 Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan, dan Tantangan 1,00
2,00
3 Kesiapan Daerah terhadap Kriteria Kesiapan Readiness Criteria) Sektor Air Minum
1 Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan, dan Tantangan (Air Limbah, Persampahan, Drainase)
4 Usulan Kebutuhan Program dan Kegiatan 2,00 K KETERPADUAN PROGRAM
1 Keterpaduan Program Berdasarkan Entitas Regional, Kab/Kota, Kawasan, dan Lingkungan/ Komunitas
4,00
L PERLINDUNGAN LINGKUNGAN DAN SOSIAL
1 Analisis Perlindungan Lingkungan (KLHS, Amdal, UKL-UPL dan SPPLH)
3,00
2 Analisis Perlindungan Sosial 3,00
3,00
INVESTASI SEKTOR PPLP
1,00
2,00
8 Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (RTBL KSK)
1,00
9 Integrasi Strategi Pembangunan Kab/Kota dan Sektor
2,50
G RENCANA PROGRAM
INVESTASI SEKTOR PENGEMBANGAN PERMUKIMAN
1 Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan,dan Tantangan
1,00
2 Analisis Kebutuhan Pengembangan Permukiman
3 Kesiapan Daerah terhadap Kriteria Kesiapan (Readiness Criteria)Sektor Pengembangan Permukiman
I RENCANA PROGRAM
2,00
4 Usulan Kebutuhan Program dan Kegiatan 2,00 H RENCANA PROGRAM
INVESTASI SEKTOR PBL
1 Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan,dan Tantangan
1,00
2 Analisis Kebutuhan Sektor PBL 2,00
3 Kesiapan Daerah terhadap Kriteria Kesiapan (Readiness Criteria) Sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan
2,00
4 Usulan Kebutuhan Program dan Kegiatan 2,00
KELAYAKAN LINGKUNGAN DAN SOSIAL (6) 6,00
NILAI KRITERIA NO
1 Profil Perkembangan APBD Kabupaten/Kota 1,00 Profil Perkembangan Investasi Bidang CK
ASPEK 2 (APBN, APBD Prov, APBD Kab./Kota, Swasta, 1,00 M
PEMBIAYAAN Masy.)
3 Proyeksi Investasi Pembangunan Bidang CK 2,00 Strategi peningkatan Investasi bidang Cipta
4 2,00
Karya
KELAYAKAN KELEMBAGAAN (6) 6,00
Kondisi Eksisting (organisasi, tata-laksana, dan
1 2,00
SDM) ASPEK N
Analisis Permasalahan (organisasi, tata- KELEMBAGAAN
2 2,00 laksana, dan SDM)
3 Rencana Pengembangan Kelembagaan 2,00
MATRIKS PROGRAM (6) 6,00
MATRIKSRENCANA Telah memuat Rencana Terpadu dan Program
TERPADU DAN Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
1 3,00
PROGRAM (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya untuk Jangka
INVESTASI Menengah (lima tahun)
INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH Telah memuat informasi keterpaduan
(RPI2-JM) BIDANG 2 pembangunan berdasarkan entitas wilayah dan 3,00 CIPTA KARYA sumber pembiayaannya BERDASARKAN ENTITAS
TOTAL 100,00
Status hasil penilaian : Total nilai 0 - 50, revisi besar Total nilai 51- 80, revisi kecil Total nilai 81-100, revisi penyempurnaan