N KKAABBU UPPAATTEEN NO OG GAAN N KKO OM MEER RIIN NG GU ULLU U TTIIM MU UR R

  BA B AB B V

  V K KE ET TE ER RP PA AD DU UA AN N S ST TR RA AT TE EG GII P PE EN NG GE EM MB BA AN NG GA AN N KA K AB BU UP PA AT TE EN N O OG GA AN N K KO OM ME ER RIIN NG G U UL LU U T TIIM MU UR R

3.1 Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) 5.1.1. Tujuan Penataan Ruang Wilayah.

  Tujuan penataan ruang merupakan arah pengembangan ruang yang akan dicapai selama kurun waktu perencanaan. Tujuan ini akan menjadi dasar penyusunan konsep dan strategi pemanfaatan ruang wilayah, yang selanjutnya akan diwujudkan dalam alokasi ruang pada Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Secara umum, penyelenggaraan penataan ruang bertujuan untuk mewujudkan ruang wilayah yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan, melalui upaya: a) Terwujudnya keharmonisan antara lingkungan alam dan lingkungan buatan;

  b) Terwujudnya keterpaduan dalam penggunaan sumberdaya alam dan sumberdaya buatan dengan memperhatikan sumber daya manusia; dan c) Terwujudnya perlindungan fungsi ruang dan pencegahan dampak negatif terhadap lingkungan akibat pemanfaatan ruang.

  Pengembangan tata ruang wilayah didasarkan pada faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kawasan secara makro (bersifat eksternal) maupun mikro wilayah (bersifat internal). Faktor-faktor determinan yang mempengaruhi perumusan tujuan penataan ruang Kabupaten OKU Timur dalam konteks eksternal diantaranya adalah sebagai berikut: (1) Visi Kabupaten OKU Timur yang termuat dalam Rencana Pembangunan

  Jangka Panjang Kabupaten OKU Timur 2005-2025 yaitu “OKU TIMUR AMAN, MAJU DAN BERDAYA SAING”. (2) Penetapan Martapura sebagai Pusat Kegiatan Wilayah Promosi (PKWp) dalam konteks perkotaan di Sumatera Selatan, dengan pertimbangan potensi yang dimiliki untuk maju dan berkembang sebagai pusat pelayanan wilayah dimasa

  R Re en nc ca an na a P Pe em mb ba an ng gu un na an n IIn nv ve esstta assii IIn nffrra assttrru ukkttu urr JJa an ng gkka a M Me en ne en ng ga ah h ((R RP PII2 2--JJM M)) Ka K ab bu up pa atte en n O Og ga an n K Ko om me erriin ng g U Ullu u TTiim mu urr yang akan datang. (3) Kabupaten OKU Timur merupakan bagian dari pengembangan sistem transportasi nasional, dengan jalur lintas regional (jalan nasional) yang melalui

  Kabupaten OKU Timur, yaitu jalur lintas tengah Sumatera yang menghubungkan arah barat ke timur yaitu Provinsi Bengkulu, Provinsi Jambi, Palembang, Baturaja, Bandar Lampung dan Pulau Jawa. Sementara, faktor-faktor internal yang mempengaruhi perumusan tujuan penataan ruang Kabupaten OKU Timur adalah sebagai berikut: (1) Memiliki potensi wilayah di sektor pertanian (agro), dengan ditandai oleh ketersediaan lahan yang cukup luas dengan komoditas pertanian bahan pangan

  (padi) dan lainnya, sebagai sektor unggulan dan penggerak utama perekonomian kabupaten OKU Timur; (2) Sebagian besar wilayah Kabupaten OKU Timur atau ± 65% dari total luas wilayah merupakan kawasan dataran rendah yang berpotensi untuk dijadikan kawasan budidaya;

  Berdasarkan pertimbangan faktor internal dan eksternal tersebut, maka dapat disusun rumusan tujuan penataan ruang wilayah Kabupaten OKU Timur Tahun 2011-2031, yaitu sebagai berikut:

   “Mewujudkan Masyarakat Kabupaten OKU Timur yang Sejahtera, Maju dan Berdaya Saing Melalui Pengembangan Tata Ruang Berbasis Agropolitan yang Berwawasan Lingkungan” 5.1.2. Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah .

  Kebijakan dan strategi penataan ruang terdiri dari :  Kebijakan Penataan Ruang

  

 Pengembangan sarana dan prasarana wilayah yang fungsional, efisien dan terintegrasi;

 Pengembangan kawasan sektor pertanian berbasis agropolitan yang didukung pengembangan dan peningkatan fungsi infrastruktur pendukung kegiatan agropolitan sebagai pendorong pengembangan wilayah;

  Re R en nc ca an na a P Pe em mb ba an ng gu un na an n IIn nv ve esstta assii IIn nffrra assttrru ukkttu urr JJa an ng gkka a M Me en ne en ng ga ah h ((R RP PII2 2--JJM M)) Ka K ab bu up pa atte en n O Og ga an n K Ko om me erriin ng g U Ullu u TTiim mu urr

  

 Peningkatan pelayanan pusat-pusat kegiatan perkotaan dan perdesaan yang merata,

berhierarki dan menarik pengembangan investasi;

Pemeliharaan kelestarian fungsi lingkungan hidup yang dapat mencegah dampak

 negatif kegiatan manusia yang dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup;  Peningkatan keterpaduan antar sektor kegiatan budidaya;

  Strategi Penataan Ruang  Strategi untuk kebijakan pengembangan sarana dan prasarana wilayah yang fungsional, efisien dan terintegrasi meliputi ;  Mewujudkan pusat-pusat pelayanan dan keterkaitan antara pusat-pusat pelayanan di wilayah Kabupaten OKU Timur;  Pengembangan prasarana dan sarana pada pusat-pusat pelayanan agar lebih kompetitif dan mampu menarik investasi.

  

 Strategi untuk kebijakan pembangunan dan peningkatan fungsi infrastruktur pendukung

kegiatan agropolitan sebagai pendorong pengembangan wilayah meliputi: Membangun sistem jaringan pemasaran komoditi dan jalur transportasi; 

  

 Membangun dan mengembangkan kawasan industri pengolahan agropolitan, sehingga

menambah added value.

 Menyediakan prasarana dan sarana pendukung pertanian agropolitan, termasuk industri

pengolahan hasil pertanian;  Mendukung persediaan akan informasi yang berbasis teknologi terhadap kegiatan pertanian;  Mempertahankan lahan pertanian tanaman pangan agar tidak terkonversi untuk peruntukan lain  Mengembangkan kawasan agropolitan dan industri pengolahan yang terintegrasi dengan kawasan lainnya;  Strategi untuk kebijakan Peningkatan pelayanan pusat-pusat kegiatan perkotaan dan

perdesaan yang merata, berhierarki dan menarik pengembangan investasi meliputi :

R Re en nc ca an na a P Pe em mb ba an ng gu un na an n IIn nv ve esstta assii IIn nffrra assttrru ukkttu urr JJa an ng gkka a M Me en ne en ng ga ah h ((R RP PII2 2--JJM M)) Ka K ab bu up pa atte en n O Og ga an n K Ko om me erriin ng g U Ullu u TTiim mu urr

  

 Meningkatkan keterkaitan antar pusat-pusat kegiatan di wilayah Kabupaten OKU Timur

dengan pusat-pusat kegiatan di kawasan sekitarnya; Mendorong berfungsinya pusat-pusat kegiatan baru di wilayah Kabupaten OKU Timur; 

   Mengembangkan kawasan perkotaan baru yang strategis dan berkerarifan lokal;  Membangun sentra perdagangan dan jasa hasil industri lokal dan hasil agropolitan.

  Strategi untuk Kebijakan pemeliharaan kelestarian fungsi lingkungan hidup yang dapat 

mencegah dampak negatif kegiatan manusia yang dapat menimbulkan kerusakan

lingkungan hidup meliputi :

   Mempertahankan kawasan berfungsi lindung sesuai dengan kondisi ekosistemnya;

 Mengembalikan dan meningkatkan fungsi kawasan lindung yang telah menurun akibat

pengembangan kegiatan budi daya, dalam rangka mewujudkan dan memelihara

keseimbangan ekosistem wilayah;

   Rehabilitasi kawasan-kawasan konservasi yang telah mengalami kerusakan;  Mengendalikan pemanfaatan sumberdaya alam secara bijaksana untuk menjamin kepentingan generasi masa kini dan generasi masa depan;  Mengelola sumberdaya alam yang efektif efisien dan berdaya guna untuk menjamin kesinambungan ketersediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai serta keanekaragamannnya;

   Mengembangkan kegiatan budidaya yang mempunyai daya adaptasi bencana di kawasan rawan bencana;  Strategi untuk kebijakan peningkatan keterpaduan antar sektor kegiatan budidaya meliputi :

 Menetapkan kawasan budidaya dan memanfaatkan sumberdaya alam di ruang darat

dan ruang udara termasuk ruang di dalam bumi secara sinergis untuk mewujudkan

keseimbangan pengembangan wilayah;  Mengembangkan kegiatan-kegiatan budidaya unggulan beserta prasarananya;

   Memperbaiki membangun sarana dan prasarana pendukung kawasan permukiman; Mengembangkan dan meningkatan sektor pemukiman yang layak dan terjangkau oleh  Re R en nc ca an na a P Pe em mb ba an ng gu un na an n IIn nv ve esstta assii IIn nffrra assttrru ukkttu urr JJa an ng gkka a M Me en ne en ng ga ah h ((R RP PII2 2--JJM M)) Ka K ab bu up pa atte en n O Og ga an n K Ko om me erriin ng g U Ullu u TTiim mu urr masyarakat.

3.1.2.1. Kebijakan dan Strategi Pengembangan Struktur Ruang kabupaten.

  Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara hierarkis memiliki hubungan fungsional. Rencana struktur ruang wilayah kabupaten adalah adalah rencana yang mencakup sistem perkotaan wilayah kabupaten yang berkaitan dengan kawasan perdesaan dalam wilayah pelayanannya dan jaringan prasarana wilayah kabupaten yang dikembangkan untuk mengintegrasikan wilayah kabupaten selain untuk melayani kegiatan skala kabupaten yang meliputi sistem jaringan transportasi, sistem jaringan energi dan kelistrikan, sistem jaringan telekomunikasi, sistem jaringan sumber daya air, termasuk seluruh daerah hulu bendungan atau waduk dari daerah aliran sungai, dan sistem jaringan prasarana lainnya.

  Rencana struktur ruang wilayah kabupaten berfungsi :  Sebagai arahan pembentuk sistem pusat kegiatan wilayah kabupaten yang memberikan layanan bagi kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan di sekitarnya yang berada dalam wilayah kabupaten; dan

   Sistem perletakan jaringan prasarana wilayah yang menunjang keterkaitannya serta memberikan layanan bagi fungsi kegiatan yang ada dalam wilayah kabupaten terutama pada pusat-pusat kegiatan/perkotaan yang ada.

  Rencana struktur ruang wilayah kabupaten dirumuskan berdasarkan :  Kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah kabupaten;  Kebutuhan pengembangan dan pelayanan wilayah kabupaten dalam rangka mendukung kegiatan sosial ekonomi;  Daya dukung dan daya tampung wilayah kabupaten; dan  Ketentuan peraturan perundang-undangan.

  Re R en nc ca an na a P Pe em mb ba an ng gu un na an n IIn nv ve esstta assii IIn nffrra assttrru ukkttu urr JJa an ng gkka a M Me en ne en ng ga ah h ((R RP PII2 2--JJM M)) Ka K ab bu up pa atte en n O Og ga an n K Ko om me erriin ng g U Ullu u TTiim mu urr

  R Re en nc ca an na a P Pe em mb ba an ng gu un na an n IIn nv ve esstta assii IIn nffrra assttrru ukkttu urr JJa an ng gkka a M Me en ne en ng ga ah h ((R RP PII2 2--JJM M)) K Ka ab bu up pa atte en n O Og ga an n K Ko om me erriin ng g U Ullu u TTiim mu urr

  Rencana struktur ruang wilayah kabupaten dirumuskan dengan kriteria : Mengakomodasi rencana struktur ruang nasional,rencana struktur ruang  wilayah provinsi, dan memperhatikan rencana struktur ruang wilayah kabupaten/kota yang berbatasan; Jelas, realistis dan dapat diimplementasikan dalam jangka waktu perencanaan  pada wilayah kabupaten bersangkutan; Pusat-pusat permukiman yang ditetapkan oleh pemerintah daerah kabupaten  memenuhi ketentuan sebagai berikut :

  1) Terdiri atas pusat pelayanan kawasan (PPK), pusat pelayanan lingkungan (PPL), serta pusat kegiatan lain yang berhirarki lebih tinggi yang berada di wilayah kabupaten yang kewenangan penentuannya ada pada pemerintah pusat dan pemerintah provinsi;

  2) Memuat penetapan Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) serta Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL); dan

  3) Harus berhirarki dan tersebar secara proporsional di dalam ruang serta saling terkait menjadi satu kesatuan sistem wilayah kabupaten. 4) Dapat memuat pusat-pusat kegiatan selain sebagaimana dimaksud diatas dengan ketentuan sebagai berikut :

  Pusat kegiatan yang dipromosikan untuk di kemudian hari ditetapkan  sebagai PKL Promosi (dengan notasi PKLp); Pusat kegiatan yang dapat dipromosikan  menjadi PKLp hanya pusat pelayanan kawasan (PPK); dan Pusat kegiatan sebagaimana dimaksud dalam huruf a harus ditetapkan  sebagai kawasan strategis kabupaten dan mengindikasikan program pembangunannya di dalam arahan pemanfataan ruangnya, agar pertumbuhannya dapat didorong untuk memenuhi kriteria PKL.

  5) Sistem jaringan prasarana kabupaten dibentuk oleh sistem jaringan transportasi sebagai sistem jaringan prasarana utama dan dilengkapi dengan sistem jaringan prasarana lainnya sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku.

3.1.2.2. Kebijakan dan Strategi Pengembangan Pola Ruang

  Rencana pola ruang wilayah kabupaten merupakan rencana distribusi peruntukan ruang dalam wilayah kabupaten yang meliputi rencana peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan rencana peruntukan ruang untuk fungsi budidaya. Adapun fungsi, dasar dan kriteria rencana pola ruang kabupaten adalah sebagai berikut :

  Fungsi:  Sebagai alokasi ruang untuk berbagai kegiatan sosial ekonomi masyarakat dan kegiatan pelestarian lingkungan dalam wilayah kabupaten;

 Mengatur keseimbangan dan keserasian peruntukan ruang;

   Sebagai dasar penyusunan indikasi program utama jangka menengah lima tahunan untuk dua puluh tahun; dan  Sebagai dasar dalam pemberian izin pemanfaatan ruang pada wilayah kabupaten.

  Dasar :

 Kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah kabupaten;

 Daya dukung dan daya tampung wilayah kabupaten;  Kebutuhan ruang untuk pengembangan kegiatan sosial ekonomi dan lingkungan; dan

  Ketentuan peraturan perundang-undangan terkait. 

  Kriteria Merujuk rencana pola ruang yang ditetapkan dalam RTRWN beserta  rencana rincinya;  Merujuk rencana pola ruang yang ditetapkan dalam RTRWP beserta rencana rincinya; Re R en nc ca an na a P Pe em mb ba an ng gu un na an n IIn nv ve esstta assii IIn nffrra assttrru ukkttu urr JJa an ng gkka a M Me en ne en ng ga ah h ((R RP PII2 2--JJM M))

  Ka K ab bu up pa atte en n O Og ga an n K Ko om me erriin ng g U Ullu u TTiim mu urr

  R Re en nc ca an na a P Pe em mb ba an ng gu un na an n IIn nv ve esstta assii IIn nffrra assttrru ukkttu urr JJa an ng gkka a M Me en ne en ng ga ah h ((R RP PII2 2--JJM M)) K Ka ab bu up pa atte en n O Og ga an n K Ko om me erriin ng g U Ullu u TTiim mu urr Mengakomodasi kebijakan pengembangan kawasan andalan nasional  yang berada di wilayah kabupaten bersangkutan; Memperhatikan rencana pola ruang wilayah kabupaten/kota yang  berbatasan; Mengacu pada klasifikasi pola ruang wilayah kabupaten yang terdiri atas  kawasan lindung dan kawasan budidaya, seperti yang ditunjukan pada

   5. kawasan rawan bencana alam kawasan rawan tanah longsor,  kawasan rawan gelombang pasang dan

   4. kawasan peruntukan perkebunan dirinci berdasarkan jenis komoditas perkebunan yang ada di wilayah kabupaten; 5. kawasan peruntukan perikanan Kawasan perikanan tangkap,  Kawasan budi daya perikanan,

   Hutan produksi yang dapat dikonversi (HPK)  2. kawasan hutan rakyat 3. kawasan peruntukan pertanian tanaman pangan Kawasan pertanian lahan basah,  Kawasan pertanian lahan kering dan hortikultura

  1. kawasan peruntukan hutan produksi Hutan Produksi Terbatas (HPT)  Hutan Produksi Tetap (HP)

    kawasan koridor bagi jenis satwa atau biota laut yang dilindung B KAWASAN BUDIDAYA

    kawasan rawan bencana alam geologi,  kawasan yang memberikan perlindungan terhadap air tanah; 7. kawasan lindung lainnya cagar biosfer, ramsar, taman buru,   kawasan perlindungan plasma-nutfah,  kawasan pengungsian satwa,

terumbu karang, dan

    kawasan rawan banjir 6. kawasan lindung geologi kawasan cagar alam geologi,

    taman nasional dan taman nasional laut,  taman hutan raya,  taman wisata alam dan taman wisata alam laut, kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan;

tabel 5.1 berikut ini :

    kawasan suaka alam laut dan perairan lainnya,  suaka margasatwa dan suaka margasatwa laut,  cagar alam dan cagar alam laut, kawasan pantai berhutan bakau,

    kawasan lindung spiritual dan kearifan lokal lainnya 4. kawasan suaka alam, pelestarian alam dan cagar budaya

kawasan suaka alam,

    kawasan resapan air 3. kawasan perlindungan setempat sempadan pantai,   sempadan sungai,  kawasan sekitar danau atau waduk, kawasan sekitar mata air,

  

Kawasan bergambut

  1. Kawasan Hutan Lindung 2. kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya

  No Klasifikasi Kawasan Perincian Kawasan A KAWASAN LINDUNG

  Tabel 4.1

Klasifikasi Pola Ruang Wilayah Kabupaten

   Kawasan pengolahan ikan;  6. kawasan peruntukan kawasan mineral dan batubara  pertambangan Kawasan minyak dan gas bumi,  kawasan panas bumi, serta air tanah di kawasan pertambangan;

   7. kawasan peruntukan industri industri besar  industri sedang

  

industri rumah tangga

   8. kawasan peruntukan pariwisata pariwisata budaya,

  

pariwisata alam, dan

 pariwisata buatan;

   9. kawasan peruntukan permukiman permukiman perkotaan

 permukiman perdesaan

  

Sumber: PP No 26 Tahun 2008 tentang RTRWN serta Permen PU No 16 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyusunan

RTRW Kabupaten Strategi Pengembangan Kawasan Budidaya

3.1.2.3. Kebijakan dan Strategi Pengembangan Kawasan Strategis Kabupaten.

  A. Kebijakan Pengembangan Kawasan Strategis

  Peningkatan potensi kawasan strategis sebagai kawasan yang mampu menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi kota, tempat pelestarian budaya dan pengelolaan lingkungan hidup.

  B. Strategi Pengembangan Kawasan strategis

  

1. Mengidentifikasi dan menetapkan kawasan strategis kota berdasarkan kriteria

  penetapan kawasan strategis

  2. Menyusun rencana tata ruang kawasan strategis sebagai tindak lanjut

  

3. Identifikasi potensi kawasan strategis dilanjutkan dengan perencanaan program

pengembangan kawasan strategis.

  4. Memprioritaskan pengembangan Kawasan Strategis dengan konsep

  keterpaduan 5.1.3. Rencana Struktur Ruang.

  Rencana struktur ruang wilayah k abupaten adalah rencana susunan pusat-pusat pelayanan kegiatan kabupaten yang berhirarki sampai 20 tahun mendatang yang satu sama lain dihubungkan sistem jaringan prasarana wilayah kota.

  Re R en nc ca an na a P Pe em mb ba an ng gu un na an n IIn nv ve esstta assii IIn nffrra assttrru ukkttu urr JJa an ng gkka a M Me en ne en ng ga ah h ((R RP PII2 2--JJM M)) Ka K ab bu up pa atte en n O Og ga an n K Ko om me erriin ng g U Ullu u TTiim mu urr

5.1.4. Rencana Pola Ruang Wilayah. Rencana Kawasan Lindung

  Kawasan lindung adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumberdaya alam dan sumberdaya buatan. Pengelolaan kawasan lindung secara baik dan benar, dapat megurangi tingkat bahaya bencana alam yang ditimbulkan seperti banjir, longsor, kekeringan, dan sebagainya. Selain bencana alam kerusakan kawasan lindung juga menimbulkan bencana sosial akibat hilangnya aset hidup yang seharusnya diperoleh masyarakat. Rencana peruntukan kawasan lindung dimaksudkan untuk menjaga keseimbangan fungsi ekosistem dan mewujudkan pembangunan wilayah yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan, sehingga terjadi keseimbangan antara pengembangan fisik dan ekonomi di satu sisi dengan pengembangan ekologi di sisi lain. Pengalokasian kawasan lindung sendiri didasarkan pada PP No. 26 tahun 2008 tentang RTRWN dan Keppres No. 32 tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung. Dari dasar

  ‐dasar tersebut maka alokasi kawasan lindung di Kabupaten OKU Timur adalah sebagai berikut :

  Kawasan Hutan Lindung

  Kawasan hutan lindung adalah kawasan hutan yang memiliki sifat khas yang mampu memberikan perlindungan kepada kawasan sekitar maupun bawahannya sebagai pengatur tata air, pencegah banjir dan erosi serta memelihara kesuburan tanah. Perlindungan terhadap kawasan hutan lindung dilakukan untuk memelihara dan mempertahankan kawasan hutan lindung sebagai hutan dengan tutupan vegetasi. Kawasan hutan diharapkan dapat menjamin ketersediaan unsur hara tanah, air tanah, dan air permukaan. Dalam menentukan alokasi ruang untuk peruntukan rencana kawasan hutan lindung di Kabupaten OKU Timur, harus mempertimbangkan acuan penetapan luas dan sebaran kawasan hutan lindung dalam RTRW Provinsi Sumatera Selatan 2010- 2030, dimana untuk wilayah Kabupaten OKU Timur sendiri tidak ada kawasan yang dijadikan sebagai hutan lindung, sedangkan penetapan suatu wilayah sebagai hutan lindung diatur melalui Kepres No.32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung dimana kriteria kawasan hutan lindung adalah :

  R Re en nc ca an na a P Pe em mb ba an ng gu un na an n IIn nv ve esstta assii IIn nffrra assttrru ukkttu urr JJa an ng gkka a M Me en ne en ng ga ah h ((R RP PII2 2--JJM M)) Ka K ab bu up pa atte en n O Og ga an n K Ko om me erriin ng g U Ullu u TTiim mu urr

   Kawasan hutan yang memiliki faktor kelerengan, jenis tanah, dan intensitas hujan dengan jumlah hasil perkalian bobotnya ≥ 175;  Kawasan hutan yang memiliki kemiringan lereng ≥ 40%; dan/atau  Kawasan hutan yang berada pada ketinggian ≥ 2.000 meter di atas permukaan laut.

  Atas dasar kriteria tersebut, sebaran hutan lindung yang ada di Kabupaten OKU Timur terdapat di Kecamatan Jayapura seluas 726 hektar (hutan lindung Saka). Kawasan hutan lindung di Kabupaten OKU Timur memiliki fungsi mencegah terjadinya erosi/bencana banjir, sedimentasi dan menjaga fungsi hidrologis tanah serta menjaga ketersediaan unsur tanah, air tanah dan air permukaan. Untuk mendukung fungsi-fungsi tersebut, maka perlu dilakukan pemantapan dan arahan- arahan pengamanan yang meliputi:

   menetapkan tata batas kawasan lindung;  membatasi tingkat pencapaian daerah yang melewati kawasan hutan lindung; dan melakukan kegiatan penyuluhan bagi masyarakat penduduk asli, terutama masyarakat  Komering yang ada disekitar kawasan lindung untuk tidak memanfaatkan kawasan hutan lindung sebagai tempat kegiatan budidaya.

  Kawasan yang Memberikan Perlindungan Terhadap Kawasan Bawahannya

  Klasifikasi kawasan yang Memberikan Perlindungan Terhadap Kawasan Bawahannya, adalah kawasan bergambut dan kawasan resapan air. Untuk wilayah Kabupaten OKU Timur kawasan lindung dengan klasifikasi diatas berupa kawasan resapan air.

  Kawasan resapan air adalah kawasan yang mempunyai kemampuan tinggi untuk meresapkan air hujan dan sebagai pengontrol tata air permukaan. Kawasan ini difungsikan untuk meresapkan dan menyimpan air hujan pada waktu musim hujan yang menjadi cadangan pada musim kemarau. Penetapan kawasan resapan air juga ditujukan sebagai upaya konservasi sumberdaya air untuk memenuhi kebutuhan makhluk hidup. Kriteria kawasan resapan air adalah curah hujan yang tinggi, struktur tanah yang mudah meresapkan air dan bentuk geomorfologi yang mampu meresapkan air hujan secara besar-besaran. Perlindungan terhadap kawasan resapan air dilakukan untuk

  Re R en nc ca an na a P Pe em mb ba an ng gu un na an n IIn nv ve esstta assii IIn nffrra assttrru ukkttu urr JJa an ng gkka a M Me en ne en ng ga ah h ((R RP PII2 2--JJM M)) K Ka ab bu up pa atte en n O Og ga an n K Ko om me erriin ng g U Ullu u TTiim mu urr memberikan ruang yang cukup bagi peresapan air hujan pada daerah tertentu untuk keperluan penyediaan, kebutuhan air tanah dan penanggulangan banjir baik untuk kawasan bawahannya maupun kawasan yang bersangkutan. Kawasan resapan air yang ada di Kabupaten OKU Timur pada umumnya termasuk ke dalam kawasan hutan lindung yang ada, karena sifat fisiknya hampir sama dengan kawasan hutan lindung.

  Kawasan Perlindungan Setempat

  Menurut klasifikasi pola ruang wilayah kabupaten, kawasan perlindungan setempat meliputi kawasan sempadan pantai, sempadan sungai, kawasan sekitar danau atau waduk, kawasan sekitar mata air, dan kawasan lindung spiritual dan kearifan lokal lainnya. Untuk wilayah Kabupaten OKU Timur , kawasan perlindungan setempat diarahkan pada kawasan sempadan sungai, dan kawasan sekitar danau.  Kawasan Sempadan Sungai Rencana kawasan lindung sempadan sungai di Kabupaten OKU Timur terletak 100 meter di kiri-kanan seluruh DAS di Kabupaten OKU Timur terutama Sungai Komering dengan luas 7.232 ha, termasuk didalamnya irigasi dan anak Sungai Komering, yang meliputi kiri-kanan sungai besar maupun sungai kecil. Mengingat jumlah sungai yang demikian banyak dan kedalaman rencana pada skala 1 : 50.000, maka kawasan sempadan sungai hanya dinotasikan dalam bentuk garis. Rencana penetapan kawasan sempadan sungai di Kabupaten OKU Timur ini didasarkan atas pertimbangan hasil analisis berdasarkan Keppres No. 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung. Perlindungan terhadap kawasan sempadan sungai ditujukan untuk melindungi sungai dari kegiatan manusia yang dapat mengganggu dan merusak kualitas air sungai, kondisi fisik pinggir dan dasar sungai serta mengamankan aliran sungai. Mengingat pentingnya pelestarian sempadan Sungai Komering dan anak Sungai Komering di Kabupaten OKU Timur, maka rencana pengembangan kawasan sempadan sungai perlu dimantapkan dengan arahan-arahan pengembangan sebagai berikut:

  1. Pada 100 meter kiri-kanan sungai besar dan 50 meter kiri-kanan sungai kecil perlu dihindari adanya pembangunan pemukiman.

  2. Bagi kegiatan pemukiman dan kegiatan budidaya lainnya yang telah ada pada

  R Re en nc ca an na a P Pe em mb ba an ng gu un na an n IIn nv ve esstta assii IIn nffrra assttrru ukkttu urr JJa an ng gkka a M Me en ne en ng ga ah h ((R RP PII2 2--JJM M)) Ka K ab bu up pa atte en n O Og ga an n K Ko om me erriin ng g U Ullu u TTiim mu urr sempadan sungai besar dan sungai kecil, perlu dihindari adanya pengembangan lebih lanjut memanjang mengikuti aliran sungai.

   Kawasan Sekitar Danau

  Penetapan kawasan lindung sekitar danau dilakukan untuk melindungi danau dari kegiatan manusia yang mengganggu dan merusak kualitas air danau, kondisi fisik pinggir dan dasar danau serta pengamanan dari kegiatan budidaya dan permukiman. Kriteria penetapan kawasan sempadan sekitar danau/waduk adalah :

  a. Daratan dengan jarak 50 - 100 meter dari titik pasang tertinggi air danau/waduk; atau b. Daratan sepanjang tepian danau/waduk yang lebarnya proporsional dengan bentuk dan kondisi fisik tepian danau/waduk. Kawasan sekitar danau yang terdapat di Kabupaten OKU Timur berlokasi di Kecamatan Madang Suku I, yaitu Danau Datuk, danau ini merupakan danau alami yang memiliki fungsi sebagai resapan air, dan memiliki luas 124 ha.

  Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam dan Cagar Budaya

  Kawasan lindung suaka alam, pelestarian alam dan cagar budaya yang terdapat di Kabupaten OKU Timur adalah berupa kawasan cagar budaya yang merupakan kawasan budaya peninggalan suku asli komering yang merupakan penduduk asli Kabupaten OKU Timur, keberadaanya harus dilindungi dan dipertahankan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan ancaman kepunahan yang disebabkan oleh kegiatan budidaya, adapun kawasan cagar budaya dan kawasan lindung spiritual yang terdapat di Kabupaten OKU Timur : a. Makam-makan keramat suku asli komering yang terdapat Kecamatan

  Cempaka;

  b. Rumah-rumah tradisional suku asli komering yang terdapat di Pulau Negara;

  c. Rumah bekas peninggalan Belanda, yang sebelumnya merupakan bekas kantor kewedanaan yang terdapat di Kecamatan Martapura. Upaya dan arahan pengembangan untuk kawasan cagar budaya di Kabupaten OKU Timur adalah sebagai berikut :

  Re R en nc ca an na a P Pe em mb ba an ng gu un na an n IIn nv ve esstta assii IIn nffrra assttrru ukkttu urr JJa an ng gkka a M Me en ne en ng ga ah h ((R RP PII2 2--JJM M)) Ka K ab bu up pa atte en n O Og ga an n K Ko om me erriin ng g U Ullu u TTiim mu urr a. Pemantapan kawasan pelestarian alam sesuai dengan tujuan perlindungannya.

  b. Peningkatan pengelolaan cagar budaya yang telah ada, serta melakukan pelarangan kegiatan budidaya di kawasan tersebut, kecuali kegiatan yang berkaitan dengan fungsinya dan tidak mengubah fungsi, kondisi penggunaan alam serta ekosistim alami yang ada.

  c. Pengawasan dan pengendalian yang ketat terhadap kegiatan budidaya yang telah ada agar tidak mengganggu fungsi pelestarian alam tersebut.

  d. Revitalisasi kawasan cagar budaya sebagai upaya perlindungan kawasan dan menghindari perubahan peruntukan kawasan.

  Kawasan Rawan Bencana Alam Kawasan Rawan Banjir

  Kawasan yang berpotensi banjir di Kabupaten OKU Timur berada dibagian utara yaitu sepanjang aliran Sungai Komering dan di kawasan antara pertemuan Sungai Macak, Sungai Belitang dan Sungai Hitam di Kecamatan Cempaka, Semendawai Barat, Madang Suku I( untuk kategori tingkat kerawanan tinggi) dan Kecamatan Madang Suku II, Madang Raya, Belitang I Buay Pemuka Raja Bangsa, Martapura dan Bunga Mayang untuk tingkat kerawanan rendah. Daerah banjir ini morfologinya datar dan kondisi batuannya didominasi oleh batu lempung yang tingkat resapannya rendah.

  Data curah hujan, kondisi morfologi dan geologi merupakan faktor- faktor yang memegang peranan penting dalam terjadinya banjir.

  Jenis banjir yang terdapat di Kabupaten OKU Timur adalah banjir luapan sungai dengan intensitas bencana kategori tinggi yang memiliki luas areal 71.097,89 ha, genangan air dari sungai yang

  R Re en nc ca an na a P Pe em mb ba an ng gu un na an n IIn nv ve esstta assii IIn nffrra assttrru ukkttu urr JJa an ng gkka a M Me en ne en ng ga ah h ((R RP PII2 2--JJM M)) K Ka ab bu up pa atte en n O Og ga an n K Ko om me erriin ng g U Ullu u TTiim mu urr

  R Re en nc ca an na a P Pe em mb ba an ng gu un na an n IIn nv ve esstta assii IIn nffrra assttrru ukkttu urr JJa an ng gkka a M Me en ne en ng ga ah h ((R RP PII2 2--JJM M)) K Ka ab bu up pa atte en n O Og ga an n K Ko om me erriin ng g U Ullu u TTiim mu urr

  tidak tertampung pada alirannya. Banjir ini sifatnya musiman yang dapat berlangsung selama berhari-hari atau mingguan tergantung intensitas curah hujan.

  Kawasan Rawan Longsor

  Bencana longsoran di wilayah Kabupaten OKU Timur terdapat di sekitar aliran Sungai Komering yang memiliki tebing yang curam.

  Longsoran terjadi akibat kuatnya pengikisan aliran sungai atau erosi. Hal ini menjadi kendala bila pengikisan yang terjadi berdekatan dengan sarana jalan atau wilayah permukiman penduduk. Lokasi rawan longsoran tebing sungai terdapat disebelah selatan Desa Sabalio, Desa Banumas dan selatan Desa Rasuan. Upaya pencegahannya dapat dilakukan dengan memasang bronjong-bronjong kawat yang berisi bongkah batu pada dinding sungai.

5.1.5. Penetapan Kawasan Strategis Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur.

  Kawasan Strategis merupakan kawasan yang diprioritaskan pengembangannya, sebagai acuan penetapannya telah dikeluarkan kriteria yang dapat digunakan untuk kepentingan penetapan kawasan strategis kecuali kawasan strategis untuk pertahanan dan keamanan karena merupakan kepentingan terbatas. Kawasan strategis lainnya adalah kawasan strategis pertumbuhan ekonomi, kawasan strategis sosial budaya, kawasan strategis pendayagunaan sumber daya alam dan/atau teknologi tinggi dan/atau fungsi dan daya dukung lingkungan.

A. Fungsi Kawasan Strategis Kabupaten

  Sebagai alokasi ruang untuk berbagai kegiatan sosial ekonomi masyarakat  dan kegiatan pelestarian lingkungan dalam wilayah kabupaten yang dinilai mempunyai pengaruh sangat penting terhadap wilayah kabupaten bersangkutan;  Untuk mewadahi penataan ruang kawasan yang tidak bisa terakomodasi di dalam rencana struktur dan rencana pola ruang;  Sebagai pertimbangan dalam penyusunan indikasi program utama RTRW kabupaten; dan  Sebagai dasar penyusunan rencana rinci tata ruang wilayah kabupaten.

B. Dasar Penetapan Kawasan Strategis Kabupaten

   Kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah kabupaten;  Nilai strategis dari aspek-aspek eksternalitas, akuntabilitas, dan efisiensi penanganan kawasan;  Kesepakatan para pemangku kepentingan dan kebijakan yang ditetapkan terhadap tingkat kestrategisan nilai ekonomi, sosial budaya dan lingkungan pada kawasan yang akan ditetapkan;

   Daya dukung dan daya tampung wilayah kabupaten; dan  Ketentuan peraturan perundang-undangan.

  C Kriteria Kawasan Strategis Kabupaten .

   Memperhatikan faktor-faktor di dalam tatanan ruang wilayah kabupaten yang memiliki kekhususan;  Memperhatikan kawasan strategis nasional dan kawasan strategis wilayah provinsi yang ada di wilayah kabupaten;  Dapat berhimpitan dengan kawasan strategis nasional, namun harus memiliki kepentingan/kekhususan yang berbeda serta harus ada pembagian kewenangan antara pemerintah pusat, pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah kabupaten/kota yang jelas.

  R Re en nc ca an na a P Pe em mb ba an ng gu un na an n IIn nv ve esstta assii IIn nffrra assttrru ukkttu urr JJa an ng gkka a M Me en ne en ng ga ah h ((R RP PII2 2--JJM M)) K Ka ab bu up pa atte en n O Og ga an n K Ko om me erriin ng g U Ullu u TTiim mu urr

  R Re en nc ca an na a P Pe em mb ba an ng gu un na an n IIn nv ve esstta assii IIn nffrra assttrru ukkttu urr JJa an ng gkka a M Me en ne en ng ga ah h ((R RP PII2 2--JJM M)) K Ka ab bu up pa atte en n O Og ga an n K Ko om me erriin ng g U Ullu u TTiim mu urr

  Merupakan kawasan yang memiliki nilai strategis ekonomi yang berpengaruh  terhadap pertumbuhan ekonomi kabupaten yaitu merupakan aglomerasi berbagai kegiatan ekonomi yang memiliki : Potensi ekonomi cepat tumbuh;  Sektor unggulan yang dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi;  Potensi ekspor;

   Dukungan jaringan prasarana dan fasilitas penunjang kegiatan ekonomi;  Kegiatan ekonomi yang memanfaatkan teknologi tinggi;  Fungsi untuk mempertahankan tingkat produksi pangan dalam rangka  mewujudkan ketahanan pangan; Fungsi untuk mempertahankan tingkat produksi sumber energi dalam rangka  mewujudkan ketahananenergi; atau Kawasan yang dapat mempercepat pertumbuhan kawasan tertinggal di dalam  wilayah kabupaten; Merupakan kawasan budidaya maupun kawasan lindung yang memiliki nilai  strategis sosial budaya di wilayah kabupaten, antara lain kawasan yang merupakan: Tempat pelestarian dan pengembangan adat istiadat atau budaya;  Prioritas peningkatan kualitas sosial dan budaya;  Aset yang harus dilindungi dan dilestarikan;  Tempat perlindungan peninggalan budaya;

   Tempat yang memberikan perlindungan terhadap keanekaragaman budaya;  dan Tempat yang memiliki potensi kerawanan terhadap konflik sosial.  Merupakan kawasan yang memiliki nilai strategis pendayagunaan sumber  daya alam dan/atau teknologi tinggi di wilayah kabupaten, antara lain kawasan yang memiliki :  Peruntukan bagi kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berdasarkan lokasi sumber daya alam strategi, pengembangan antariksa, serta tenaga atom dan nuklir;

   Sumber daya alam strategis;  Fungsi sebagai pusat pengendalian dan pengembangan antariksa;  Fungsi sebagai pusat pengendalian tenaga atom dan nuklir; atau  Fungsi sebagai lokasi penggunaan teknologi tinggi strategis.

   Merupakan kawasan yang memiliki nilai strategis fungsi dan daya dukung lingkungan hidup, antara lain merupakan:  Tempat perlindungan keanekaragaman hayati;  Kawasan lindung yang ditetapkan bagi perlindungan ekosistem, flora dan/atau fauna yang hampir punah atau diperkirakan akan punah yang harus dilindungi dan/atau dilestarikan;

   Kawasan yang memberikan perlindungan keseimbangan tata guna air yang setiap tahun berpeluang menimbulkan kerugian;  Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap keseimbangan iklim makro;  Kawasan yang menuntut prioritas tinggi peningkatan kualitas lingkungan hidup;  Kawasan rawan bencana alam; atau  Kawasan yang sangat menentukan dalam perubahan rona alam dan mempunyai dampak luas terhadap kelangsungan kehidupan.  Merupakan kawasan yang memiliki nilai strategis lainnya yang sesuai dengan kepentingan pembangunan spasial wilayah kabupaten; dan

  R Re en nc ca an na a P Pe em mb ba an ng gu un na an n IIn nv ve esstta assii IIn nffrra assttrru ukkttu urr JJa an ng gkka a M Me en ne en ng ga ah h ((R RP PII2 2--JJM M)) Ka K ab bu up pa atte en n O Og ga an n K Ko om me erriin ng g U Ullu u TTiim mu urr

   Untuk mewadahi penataan ruang kawasan yang tidak bisa terakomodasi dalam rencana struktur ruang dan rencana pola ruang.

  Penetapan kawasan strategis harus didukung oleh tujuan tertentu daerah sesuai pertimbangan aspek strategis masing-masing kabupaten. Kawasan strategis yang ada di kabupaten memiliki peluang sebagai kawasan strategis nasional dan provinsi. Penetapan kawasan strategis kabupaten didasarkan pada kesepakatan para pemangku kepentingan dan kebijakan yang ditetapkan.

KAWASAN STRATEGIS NASIONAL (KSN)

  Kawasan strategis nasional adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting secara nasional terhadap kedaulatan negara, pertahanan dan keamanan negara, ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan, termasuk wilayah yang telah ditetapkan sebagai warisan dunia (UU No.26 Tahun 2007), penetapan Kawasan Strategis Nasional berd asarkan atas kepentingan yaitu

  1. Kawasan strategis dari sudut kepentingan pertahanan dan keamanan, antara lain, adalah kawasan perbatasan negara, termasuk pulau kecil terdepan, dan kawasan latihan militer.

  2. Kawasan strategis dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi, antara lain, adalah kawasan metropolitan, kawasan ekonomi khusus, kawasan pengembangan ekonomi terpadu, kawasan tertinggal, serta kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas.

  3. Kawasan strategis dari sudut kepentingan sosial dan budaya, antara lain, adalah kawasan adat tertentu, kawasan konservasi warisan budaya, termasuk warisan budaya yang diakui sebagai warisan dunia.

  4. Kawasan strategis dari sudut kepentingan pendayagunaan sumber daya alam dan/atau teknologi tinggi, antara lain, adalah kawasan pertambangan minyak dan gas bumi termasuk pertambangan minyak dan gas bumi lepas pantai, serta kawasan yang menjadi lokasi instalasi tenaga nuklir.

  5. Kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup, antara lain, adalah kawasan perlindungan dan pelestarian lingkungan

  Re R en nc ca an na a P Pe em mb ba an ng gu un na an n IIn nv ve esstta assii IIn nffrra assttrru ukkttu urr JJa an ng gkka a M Me en ne en ng ga ah h ((R RP PII2 2--JJM M)) Ka K ab bu up pa atte en n O Og ga an n K Ko om me erriin ng g U Ullu u TTiim mu urr

  R Re en nc ca an na a P Pe em mb ba an ng gu un na an n IIn nv ve esstta assii IIn nffrra assttrru ukkttu urr JJa an ng gkka a M Me en ne en ng ga ah h ((R RP PII2 2--JJM M)) K Ka ab bu up pa atte en n O Og ga an n K Ko om me erriin ng g U Ullu u TTiim mu urr

  hidup. Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) melalui Peraturan Pemerintah No.26 tahun 2008 tidak terdapat kawasan strategis nasional di Kabupaten OKU Timur.

KAWASAN STRATEGIS PROVINSI

  Kawasan strategis provinsi di Kabupaten OKU Timur adalah kawasan pada wilayah Kabupaten OKU Timur yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh yang sangat penting dalam lingkup provinsi, adapun kawasan strategis Provinsi di Kabupaten OKU Timur yang mengacu pada RTRW Provinsi Sumatera Selatan 2010-2030 adalah :

  Kawasan Agropolitan OKU Timur 

  Kawasan ini memiliki nilai strategis ekonomi yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi provinsi dalam aspek: Sektor unggulan pertanian yang terdapat menggerakan pertumbuhan a. ekonomi; Dukungan jaringan prasarana dan fasilitas penunjang kegiatan ekonmi; b. Mempertahankan tingkat produksi pangan dalam rangka mewujudkan c. ketahanan pangan dan lumbung pangan. Arahan penanganan pada kawasan ini adalah:

  Mempertahankan luasan lahan sawah/perkebunan; a. Meningkatkan produktivitas lahan sawah/perkebunan; b. Meningkatkan pendapatan petani dengan program multiaktivitas agribisnis c. dan perbaikan irigasi; Memperkecil resiko banjir dan kekeringan; d. Mengembangkan kawasan agribisnis dari hulu hingga hilir yang sesuai e. dengan potensi kawasan.

  Kawasan Objek Militer Baturaja (OMIBA) 

  Kawasan pertahanan dan keamanan di Kabupaten OKU Timur ini terkenal dengan sebutan kawasan OMIBA (Obyek Militer Baturaja), luas kawasan ini mencapai 24.854 Ha tempat pusat pendidikan dan latihan militer yang tidak saja datang dari wilayah Kabupaten OKU Timur akan tetapi dari daerah-daerah lain di Indonesia. Dalam kawasan OMIBA ini terdapat bangunan/gedung, tempat latihan militer (hutan) dan terdapat juga kawasan hutan produksi.

  Kawasan OMIBA ini terdapat juga diwilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu dan Ogan Komering Ulu Selatan, lokasi kawasan pertahanan dan keamanan atau OMIBA di Kabupaten OKU Timur ini berada di Kecamatan Bunga Mayang dan Kecamatan Martapura.

  Kawasan Pertahanan dan Kemanan di wilayah Kabupaten OKU Timur sebagai tempat latihan dan pendidikan m iliter khususnya TNI Angkatan Darat berfungsi sebagai tempat latihan dan pendidikan di wilayah Provinsi Sumatera Selatan dan Nasional.

   Kawasan Koridor Baturaja - Martapura Merupakan kawasan permukiman ex transmigasi, dengan pengembangan perkebunan rakyat dengan komoditas unggulan karet, Kawasan ini juga termasuk kawasan cepat tumbuh, dekat dengan kawasan perkotaan Baturaja (ibukota kabupaten Ogan Komering Ulu) dan perkotaan Martapura, untuk mendukung perkembangan kawasan strategis perlu disusun rencana penanganan yang realistis berupa penyediaan sarana dan prasarana, realisasi program intensifikasi dan ekstensifikasi lahan perkebunan rakyat, peningkatan produksi karet dan penataan lingkungan permukiman cepat tumbuh.

KAWASAN STRATEGIS KABUPATEN

  Kawasan strategis kabupaten adalah kawasan pada wilayah kabupaten OKU Timur yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh yang sangat penting dalam lingkup kabupaten terhadap ekonomi, sosial, budaya dan/atau lingkungan. Penentuan kawasan strategis kabupaten lebih bersifat indikatif. Batasan fisik kawasan strategis kabupaten akan ditetapkan lebih lanjut di dalam rencana tata ruang kawasan strategis. Adapun fungsi kawasan strategis kabupaten adalah :

  R Re en nc ca an na a P Pe em mb ba an ng gu un na an n IIn nv ve esstta assii IIn nffrra assttrru ukkttu urr JJa an ng gkka a M Me en ne en ng ga ah h ((R RP PII2 2--JJM M)) Ka K ab bu up pa atte en n O Og ga an n K Ko om me erriin ng g U Ullu u TTiim mu urr

  R Re en nc ca an na a P Pe em mb ba an ng gu un na an n IIn nv ve esstta assii IIn nffrra assttrru ukkttu urr JJa an ng gkka a M Me en ne en ng ga ah h ((R RP PII2 2--JJM M)) K Ka ab bu up pa atte en n O Og ga an n K Ko om me erriin ng g U Ullu u TTiim mu urr

  Mengembangkan, melestarikan, melindungi, dan/atau mengkoordinasikan a. keterpaduan pembangunan nilai strategis kawasan yang bersangkutan dalam mendukung penataan ruang wilayah kabupaten; Sebagai alokasi ruang untuk berbagai kegiatan sosial ekonomi masyarakat dan b. kegiatan pelestarian lingkungan dalam wilayah kabupaten yang dinilai mempunyai pengaruh sangat penting terhadap wilayah kabupaten bersangkutan; Untuk mewadahi penataan ruang kawasan yang tidak bisa terakomodasi di c. dalam rencana struktur ruang dan rencana pola ruang; Sebagai pertimbangan dalam penyusunan indikasi program utama RTRW d. kabupaten; dan Sebagai dasar penyusunan rencana rinci tata ruang wilayah kabupaten.

  e. Adapun dasar penetapan kawasan strategis kabupaten adalah :

  Kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah kabupaten; a. Nilai strategis dari aspek-aspek eksternalitas, akuntabilitas, dan efisiensi b. penanganan kawasan; Kesepakatan para pemangku kepentingan dan kebijakan yang ditetapkan c. terhadap tingkat kestrategisan nilai ekonomi, sosial budaya, dan lingkungan pada kawasan yang akan ditetapkan; Daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup wilayah kabupaten; dan d. Ketentuan peraturan perundang-undangan.

  e. Berdasarkan dasar dan fungsi diatas penetapan rencana kawasan strategis di wilayah Kabupaten OKU Timur, maka penetapan kawasan strategis kabupaten didasari oleh sudut pandang terhadap kepentingan ekonomi dengan kriteria sebagai berikut :

  Memiliki potensi ekonomi cepat tumbuh; dan atau  Memiliki sektor unggulan yang dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi kabupaten;  dan atau

Didukung jaringan prasarana dan fasilitas penunjang kegiatan ekonomi atau yang

   pengembangan infrastrukturnya mudah dilakukan; dan atau Berfungsi untuk mempertahankan tingkat produksi pangan kabupaten dalam rangka  mewujudkan ketahanan pangan kabupaten; dan

   Diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan kawasan tertinggal.

  Berdasarkan beberapa pertimbangan tersebut diatas, terdapat beberapa kawasan strategis kabupaten pada aspek ekonomi yaitu :  Kawasan Ibukota Kabupaten OKU Timur (Kawasan Martapura dan

  Sekitarnya )

  Kawasan strategis Martapura, merupakan kawasan ibukota Kabupaten OKU Timur dan merupakan kawasan yang akan berkembang menjadi kawasan perkotaan, dengan berbagai kegiatan akan berkembang secara besar-besaran, diantaranya : kegiatan pemerintahan (perkantoran pemerintahan dan perumahan dinas), kegiatan perumahan, kegiatan jasa perdagangan, kegiatan rekreasi, kegiatan simpul jasa transportasi (terminal bus dan kereta api), dan kawasan penelitian dan pengembangan sumber energi alternatif. Kawasan ini menjadi pusat orientasi pengembangan sekaligus menjadi pusat outlet/inlet ke Provinsi Sumatera Selatan menuju Lampung dan Pulau Jawa.

   Kawasan Strategis Gumawang Kawasan strategis Gumawang, merupakan kawasan pusat pertumbuhan ekonomi bagi Kabupaten OKU Timur pada masa yang akan datang dan merupakan kawasan yang akan menjadi jantung ekonomi Kabupaten OKU Timur pada masa yang akan datang. Pada kawasan ini telah berkembang kegiatan perdagangan dan sosial ekonomi masyarakat, antara lain : pasar, bank, puskesmas sampai dengan perguruan tinggi. Pada kawasan ini juga diperkirakan akan berkembang kegiatan lainnya, antara lain : kegiatan perumahan, kegiatan jasa perdagangan dan pertokoan skala besar, Kawasan ini akan menjadi pusat orientasi pengembangan wilayah tengah Kabupaten OKU Timur pada masa yang akan datang, sekaligus menjadi outlet/inlet ke lintas timur jalan Trans Sumatera.

  Selain itu konsentrasi kawasan pendidikan, terutama pendidikan tinggi di Kabupaten OKU Timur telah dan akan dikembangkan di wilayah ini.

   Kawasan Strategis Kota Terpadu Mandiri (KTM) Belitang