PROPINSI MALUKU UTARA TAHUN 2016 - 2020

  Rencana Program Investas Jangka Menengah 2016 -2020 Kota Tidore Kepulauan

BAB II PROFIL KOTA TIDORE KEPULAUAN PROPINSI MALUKU UTARA TAHUN 2016 - 2020 BAB II Profil Kota Tidore Kepulauan II-4

BAB II PROFIL WILAYAH KOTA TIDORE KEPULAUAN

2.1 Wilayah Administrasi

  2.1.1. Gambaran Administrasi Wilayah

  Kota Tidore Kepulauan memiliki daratan dengan luas 1.550,37 Km², meliputi pulau Tidore yang merupakan pusat pemerintahan kota Tidore Kepulauan dan beberapa pulau disekitarnya serta sebagian wilayah di pulau Halmahera. Kota Tidore Kepulauan juga memiliki ciri daerah kepulauan dimana wilayahnya terdiri dari pulau-pulau yang berjumlah 10 buah pulau. (seperti terlihat pada table di bawah ini :

  Tabel. II.1. Nama – nama Pulau di wilayah Kota Tidore Kepulauan

NO NAMA PULAU NO NAMA PULAU

  1 TIDORE

  6 RAJA

  2 MARE

  7 JOJI

  3 FAILONGA

  8 GURATU

  4 MAITARA

  9 TAMENG

  5 WODA

  10 TAWANG/TABA

  Seluruh kawasan di wilayah Kota Tidore Kepulauan dikelilingi oleh laut dan mempunyai batas

  • –batas wilayah sebagai berikut :  Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Halmahera Barat.

   Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Wasile Selatan Kabupaten Halmahera Timur dan Kecamatan Weda Kabupaten Halmahera Tengah.  Sebelah selatan berbatasan Kecamatan Gane Barat Kabupaten Halmahera Selatan.  Sebelah barat berbatasan dengan Kota Ternate

BAB II Profil Kota Tidore Kepulauan II - 1

  Secara Geografis letak wilayah Kota Tidore Kepulauan berada pada batas astronomis :  0º - 20º LU hingga 0º - 50º LS

  ’

   127

  45 Bujur Timur 10’ - 127

  Dilihat dari letak geografis tersebut, Kota Tidore Kepulauan berada hampir di tengah

  • – tengah wilayah Provinsi Maluku Utara sehingga memiliki aksesibilitas yang hampir merata keseluruh kawasan propinsi. Di Kecamatan Oba Utara Kota Tidore Kepulauan, terdapat Pusat Pemerintahan Propinsi yang terpusat di kelurahan Sofifi, sebagian besar sarana dan prasarana perkantoran pemerintahan Propinsi diarahkan pembangunannya di kawasan tersebut. Kedekatan dengan Kota Ternate di Pulau Ternate juga mempermudah aksesibilitas dari Tidore ke Ternate yang terdapat sejumlah sentra jasa dan perdagangan serta pelabuhan dan bandar udara yang memadai untuk pelayanan dalam skala Nasional. Dari dua kota yang ada di Provinsi Maluku Utara, Kota Tidore Kepulauan merupakan Kota yang terluas, tetapi konsentrasi penduduk tidak terlalu besar di wilayah Kota Tidore Kepulauan. Dengan konsentrasi penduduk yang tidak terlalu besar saat ini, memungkinkan penerapan percepatan pembangunan di Kota Tidore Kepulauan agar konsentrasi penduduk mengalami kenaikan secara signifikan. Pada Tahun 2008 sesuai dengan Peraturan Daerah No. 13,14,15 dan 16 2007 serta Peraturan Daerah No. 1 tahun 2008, secara administrative, Kota Tidore kepulauan telah berkembang menjadi 8 kecamatan yang terdiri dari 72 desa/kelurahan. Kecamatan oba dimekarkan menjadi Kecamatan Oba dan Kecamatan Oba Selatan, sedangkan Kecamatan Oba Utara dimekarkan menjadi

  Kecamatan Oba Tengah dan Kecamatan Oba Utara.Dan yang terakhir adalah kecamatan Tidore dimekarkan menjadi kecamatan Tidore dan Kecamatan Tidore Timur Dan sampai dengan tahun 2014, ada beberapa desa di Kota Tidore Kepulauan yang dimekarkan sehingga menjadi 8 kecamatan dengan 40 kelurahan dan 49 desa. Selengkapnya dapat di lihat pada Tabel di bawah ini. 2.2.

BAB II Profil Kota Tidore Kepulauan II - 2

  

Tabel. II.2. Nama – nama Kecamatan, Ibukota Kecamatan dan desa/kelurahan

di wilayah Kota Tidore Kepulauan

NO NAMA KECAMATAN

  1. MAITARA

  1. MAREKU

  2. MAITARA UTARA

  2. AFA-AFA

  3. MAITARA TENGAH

  3. OME

  4. MAITARA SELATAN

  4. FABAHARU

  5. JAYA

  1 TIDORE UTARA RUM

  6. RUM

  7. BOBO

  8. GUBUKUSUMA

  9. SIRONGO FOLARAHA

  10. RUM BALIBUNGA

  1. MAREGAM

  1. TONGOWAI

  2. MAREKOFO

  2. GURABATI

  3. TOMALOU

  2 TIDORE SELATAN GURABATI

  4. TUGUIHA

  5. DOKIRI

  6. TOLOA

  1. GOTO

  2. INDONESIANA

  3. GAMTUFKANGE

  4. SOASIO

  5. GURABUNGA

  6. SOADARA

  3 TIDORE TOMAGOBA

  7. SELI

  8. TOPO

  9. TOMAGOBA

  10. TUGUWAJI

  11. FOLARORA

  12. TOPO TIGA

  13. TAMBULA

  1. MAFUTUTU

  2. TOSA

  3. DOWORA

  4 TIDORE TIMUR TOSA

  4. KALAODI

  5. COBODOE

  6. DOYADO

  7. JIKOCOBO

  1. SELAMALOFO

  2. NUKU

  3. MAIDI

  5 OBA SELATAN LIFOFA

  4. HAGER

  5. WAMA

  6. LIFOFA

  7. TAGALAYA

BAB II Profil Kota Tidore Kepulauan II - 3

NO NAMA KECAMATAN

  1. KAIYASA

  1. SOFIFI

  2. GOSALE

  2. GURAPING

  3. GALALA

  4. BALBAR

  5. BUKIT DURIAN

  6 OBA UTARA SOFIFI

  6. AMPERA

  7. AKEKOLANO

  8. OBA

  9. SOMHODE

  10. GAROJOU

  11. KUSU

  1. AKETOBATU

  1. AKELAMO

  2. AKEDOTILOU

  3. AKETOBOLOLO

  4. SIOKONA

  5. BERINGIN JAYA

  6. AKESAI

  7 OBA TENGAH AKELAMO

  7. AKEGURACI

  8. FANAHA

  9. TOGEME

  10. YEHU

  11. LOLA

  12. TAUNO

  13. TADUPI

  1. TALASI

  1. PAYAHE

  2. GITA

  3. TODAPA

  4. TULUI

  5. TOSEHO

  6. TALAGAMORI

  8 OBA PAYAHE

  7. BALE

  8. WODA

  9. KOLI

  10. KOSA

  11. SIGELA YEF

  12. KUSUSINOPA

BAB II Profil Kota Tidore Kepulauan II - 4

  BAB II Profil Kota Tidore Kepulauan II - 5

Tabel. II.3. Luas wilayah dan prosentase serta jumlah desa/kelurahan di wilayah Kota Tidore Kepulauan

Gambar. II.1. Luas Wilayah Per Kecamatan dalam satuan KM² Gambar. II.2. Prosentase (%) Luas Wilayah Per Kecamatan

LUAS WILAYAH PROSENTASE JUMLAH ( KM ² ) ( % ) KELURAHAN

  2

  40 NO NAMA KECAMATAN

  49

  8 OBA SELATAN LIFOFA 196.58 12.68% 7 - 1,550.37 100%

  1

  12

  7 OBA PAYAHE 403.67 26.04%

  1

  13

  6 OBA TENGAH AKELAMO 424.00 27.35%

  11

  1 TIDORE UTARA RUM 37.64 2.43%

  5 OBA UTARA SOFIFI 376.00 24.25%

  7

  4 TIDORE TIMUR TOSA 34.00 2.19% -

  13

  3 TIDORE TOMAGOBA 36.08 2.33% -

  6

  2

  2 TIDORE SELATAN GURABATI 42.40 2.73%

  10

  4

  IBUKOTA JUMLAH DESA TOTAL

2.1.2. Peta Wilayah Kota Tidore Kepulauan

  

Gambar. II.3. Peta Batas Administrasi Kecamatan di Pulau Tidore

BAB II Profil Kota Tidore Kepulauan II - 6

  

Gambar. II.4. Peta Batas Administrasi Kecamatan di Daratan Oba Pulau Halmahera

BAB II Profil Kota Tidore Kepulauan II - 7

2.2. Potensi Wilayah Kota Tidore Kepulauan

2.2.1. Potensi Pariwisata

A. Wisata Sejarah

  Dalam Sejarah Kesultanan Maluku Utara termasuk Halmahera Tengah dan Utara, Pulau Tidore tercatat sebagai salah satu pulau yang bersejarah dengan sebutan kesultanan Tidore, bersama

  • – sama dengan kesultanan Ternate, Jailolo dan kesultanan Bacan. Keempat kesulanan ini mempunyai satu garis keturunan atau lebih di kenal sebagai kakak beradik. Keempat kesultaan ini merupakan satu kesatuan yang tangguh dalam melawan penjajah dengan nama kerajaan Maluku Kiae Raha.Perjalanan sejarah kesultanan Tidore yang cukup panjang ini telah membawa pengaruh sosial yang cukup berarti bagi masyarakat di daerah ini. Dimana dasar
  • – dasar ke-Islaman berkeluarga maupun dalam struktur kesultanan merupakan landasan utama. Salah satu potret sejarah yang perlu digarisbawahi dalam perjalanan keempat Sulatan tersebut adalah masuknya agama Islam yang pertama di Maluku bahkan mungkin yang pertama kali di Indonesia. Sendi – sendi ke-

  Islaman ini sering muncul dalam istilah”Adat yang bersendikan agama dan agama bersendikan Kitabullah”.... Masyarakat Tidore juga kaya akan ragam bahasa daerah yang terdiri dari beberapa suku bangsa. Sikap mental yang sangat menonjol dalam kehidupan sehari-hari adalah tolong-menolong dalam berbagai hal, seperti pesta perkawinan maupun bila salah satu kerabat keluarga mereka mengalami musibah. Sikap ini sangat terpelihara dengan baik, sehingga dalam kehidupannya nampak suasana keakraban dan kebersamaan sangat utuh, hal ini nampak pada beberapa adat dan kebiasaan yang bersifat sosial, seperti:  “Mayae” adalah salah satu bentuk tolong menolong dalam hal membersihkan kebun dan membangun rumah. “Bari” dan “Morong” mempunyai arti sama dengan mayae dan mempunyai bentuk kegiatan yang sama dengan gotong royong.

  Bukti-bukti Sejarah Kota Tidore Kepulauan :

BAB II Profil Kota Tidore Kepulauan II - 8

   Kedaton Kesultanan Tidore ; merupakan tempat tinggal para sultan dan keluarganya.  Mesjid Kesultanan ; dibangun pada tahun 1700 M dan mengalami beberapa kali renovsi. Selain digunakan sebagai tempat ibadah sultan dan para-para tokoh kesultanan, juga digunakan sebagai tempat syiar agama Islam.

   Museum Sonyinge Malige ; merupakan museum yang memiliki koleksi peninggalan Kesultanan Tidore yang diantaranya terdapat Al- Qur’an tulisan tangan oleh Qalem Mansur pada tahun 1657.

   Benteng Toreh ; dibangun oleh bangsa Portugis yang terletak di kelurahan soa-sio kecamatan Tidore. Letaknya 50 meter dari Keraton Kesultanan Tidore dengan ketinggian ±50 M di atas permukaan laut.

   Benteng Tahula ; dibangun oleh bangsa Portugis yang terletak di kelurahan soa-sio kecamatan Tidore. Letaknya ±100 meter dari Keraton Kesultanan Tidore dengan ketinggian ±50 M di atas permukaan laut.

   Tugu Peringatan Kedatangan Bangsa Spanyol ; pertama kali di Tidore pada tahun 1521. Tugu ini dibangun oleh kedutaan besar Spanyol pada tanggal 30 Maret tahun 1993.

   Dermaga Kesultanan ; dibangun pada abab ke-16 oleh Sultan Saifuddin (Jou Kota) setelah perpindahan ibukota Kesultanan dari Toloa ke Limau Timore Soasio. Dermaga ini juga merupakan tempat untuk menerima tamu kesultanan dan digunakan Sultan jka bepergain dengan perahu Kora-Kora  Makam Kesultanan ( Makam Sultan Nuku ) ; adalah Pahlawan Nasonal dengan nama lengkap adalah sultan Saidul Djehad Muhammad El-Mabus Amiruddin Sjah Kaitcil Paparangan Jou Barakati Terdapat juga peninggalan peninggalan Sejarah berupa potensi Budaya yang dilaksanakan pada jaman dulu dan masih tetap dipertahankan dengan memperingatinya sampai saat ini. Sejarah berupa potensi budaya tersebut adalah : 

  Lufu Kie ; Perjalanan laut Ritual adat “Hongi taumoy Semalofo” Kesultanan Tidore sebagai rasa syukur SriSultan se Bobato atas terciptnya keamanan, kedamaian,ketentraman kehidupan rakyat dengan cara mengilingi pulau Tidore diikuti dengan Ritual Ziarah ke makam para Waliyullah

BAB II Profil Kota Tidore Kepulauan II - 9

   Paji Dama Nyili-nyili (Obor Negeri

  • – negeri) ; Simbol semangat sejarah perjuangan Sultan Nuku dan pasukannya. Kegiatan ini merupakan rangkaian acara yang dilaksanakan dalam rangka memperingati hari Ulang tahun Kota Tidore Kepulauan.

   Bambu Gila “Baramasuwen” : sebuah aatraksi budaya menggunakan sebatang bamboo dengan panjang ±4 ruas, sabuk kelapa, kemenyan dan bara api.

   Tarian Soya

  • –Soya ; Tarian yang menceritakan perang yang dilakon oleh kaum pria diiringi oleh alat music tiva dan gong.

   Taji Besi/Ratib ; Pengajian yang berisi puji-pujian kepada para nabi, rasul dan Khalifah-khalifah yang diiringi tabuhan rebana  Salai Jin ; Ritual prosesi pengobatan tradisional dengan perantara makhluk jin, yang intinya adalah ucapan rasa syukur kepada Sang

  Maha Kuasa atas izinnya dalam penyembuhan dari suatu penyakit.

B. Wisata Alam

  Potensi wisata alam di kota Tidore Kepulauan juga sangat mendukung potensi pariwisata yang merupakan asset yang harus di jaga dan dilestarikan keberdaannya. Ada beberapa potens wisata alam yang ada di kota Tidore kepulauan antara lain :

  • Pantai Pulau Maitara : terletak di pulau Maitara yang berada d antara Pulau Tidore dan Pulau Ternate. Pulau maitara ini di kenal sebagai Pulau yang indah sehingga menjadikannya ikon uang seribu rupiah.
  • Pantai Ake Sahu (Air Panas) ; terletak di Kecamatan Tidore Timur dan dapat dijangkau kurang lebih 15 menit dari pusat kota.
  • Pantai Cobo ; yang memiliki panorama hamparan pasir yang sangat luas yang dilengkapi dengan gojebo/ shelter serta fasilitas pendukung lainnya.
  • Kalaodi ; terletak di ketinggian 900 mdpl, terdapat pemukiman penduduk yang masih hidup bersandar pada ritual budaya dan

BAB II Profil Kota Tidore Kepulauan II - 10

  keasrian alam seperti air terjun Luku Celeng dan air terjun Goheba

  • Gura Bunga ; sebuah kelurahan yang berada dilereng gunung kie matubu. Dikenal sebagai tempat tinggal sowohi atau penghubung antara pihak kesultanan Tidore dengan roh para leluhur. Jarak tempuh kelurahan Gura Bunga ke pusat kota ±15 menit.
  • Pantai Rum ; memiliki karakteristik air laut yang bersih, bebatuan kecil dan berpasir halus. Jug terdapat benteng peninggalan sejarah di pesisir pantai Rum.
  • Air Terjun Sigela ; terdapat di desa Sigela Kecamatan Oba, dapat ditempuh ±4 jam perjalanan darat dari Pelabuhan laut Sofifi dan berjarak 1 Km dari jalan raya.
  • Dan terdapat beberapa pantai di daratan oba wilayah kota Tidore Kepulauan yang mempuyai keasrian pantai dan lautnya dengan pemandangan alam yang sungguh indah dan menarik.

  Potensi Pariwisata berupa Potensi Sejarah dan Potesi wisata alam ini harus didukung juga dengan infrastruktur permukiman yang memadai antara lain infrastruktur persampahan, infrastruktur air limbah permukiman, infrastruktu air minum, jalan lingkungan dan pelestarian ruang terbuka hijau, penataan kawasan pusaka sejarah dsb. Di samping itu juga perlu kebijakan dan perencanaan penataan bangunan pusaka melalui penerapan Perda Bangunan Gedung dan penyusunan RTBL.

2.2.2. Potensi Ekonomi

A. Pertanian

  Usaha peningkatan sector pertanian ditujukan pada perluasan lahan pertanian tanaman pangan maupun perkebunan serta peningkatan produksi melalui berbagai program untuk tanaman pangan, perkebunan , peternakan dan perikanan. Usaha Pertanian dan perkebunan masih merupakan mata pencaharian terbesar penduduk di Kota Tidore Kepulauan, sehingga pembangunan di

BAB II Profil Kota Tidore Kepulauan II - 11

  sector pertanian menjadi salah satu factor penting bagi peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat. Sektor pertanian yang meliputi Pertanian tanaman pangan, perkebunan, peternakan dan holtikultura memiliki peran penting memberikan lapanggan kerja bagi hampir separuh angkatan kerja di wilayah Kota Tidore Kepulauan khususnya dan angkatan kerja Indonesia umumnya. Sektor tersebut juga memberikan konstribusi nyata terhadap total nilai ekspor dan produk Domestik Bruto (PDB).

B. Kelautan dan Perikanan

  Berdasarkan data dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Tidore Kepulauan bahwa Sumber daya Kelautan dan Perikanan sangat melimpah dan bisa dimanfaatkan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat serta meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Sumber daya kelautan yang ada diantaranya terumbu karang dengan luas 685 hektar atau 6,85 Km² yang tersebar di wilayah pesisir dan pulau- pulau kecil lainnya dengan keanekaragaman ikan karang yang mendiamai daerah terumbu karang tersebut. Disamping itu juga terdapat sumber daya hutan mangrove dengan luas 19.38 Km² atau 1.937,7 hektar yang tersebar di seluruh kecamatan.

  Usaha perikanan di Kota Tidore kepulauan terdiri dari perikanan tangkap dan perikanan budidaya. Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap Kementrian Kelautan dan Perikanan yang dirilis dalam profil Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Tidore Kepulauan menunjukkan bahwa produk ikan di WPP RI 715 (termasuk perairan di Kota Tidore Kepulaun) adalah ikan cakalang 88,6 ribu ton, ikan laying 63.9 ribu ton, iakng madidihang 27,1 ribu ton, ikan teri 23,2 ribu ton, ikan tongkol 19,3 ribu ton dan ikan selar 17,6 ribu ton. Sedangkan armada penangkap ikan yang digunakan nelayan tahun 2014, sejauh ini masih didominasi oleh penggunaan motor tempel dengan kapasitas mesin 1- 10 PK. Yang menggunakan perahu tanpa motor mengalami penurunan dari tahun 2013 sebanyak 269 armada menjadi 211 armada, diperkirakn sisanya telah beralih menggunakan motor tempel. Untuk perikanan Budidaya, saat ini giat dikembangkan dan memiliki prospek yang sangat menjanjikan dimana kualitas peraran di kota Tidore Kepulauan sangat memungkinkan untuk kegiatan budidaya perikanan

BAB II Profil Kota Tidore Kepulauan II - 12

  seperti di kelurahan Cobo (Pulau Tidore), Pulau Maitara, Pulau Mare, lokasi hutan Mangrove Kelurahan Guraping Oba Utara dan gugusan pulau-pulau Woda. Berdasarkan data dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Tidore Kepulauan menunjukkan bahwa bididaya perikanan di Kota Tidore Kepulauan menggunakan keramba jarring apung, budidaya udang, tambak, budidaya rumput laut dan budidaya ikan air tawar.

  C. Kehutanan

  Luas hutan Kota Tidore Kepulauan cukup besar. Luas hutan tersebut terbagi menjadi 4 areal hutan dengan luas masing-masing adalah sebagai berikut ;

   Hutan Konservasi dengan luas areal 38.712 hektar  Hutan Lindung dengan luas areal 17.320 hektar  Hutan Produksi terbatas dengan luas areal 25.320 hektar  Hutan Konversi dengan luas areal 49.900 hektar Dalam kawasan hutan tersebut diatas, terdapat potensi kehutanan berupa berg=bagai jenis kayu yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi, baik untuk perdagangan di dalam wilayah Kota Tidore Kepulauan maupun di luar Kota Tidore Kepulauan. Selain kayu, jug terdapat potensi kehutanan lainnya seperti rotan, damar, kulit lawing dan lain-lain. Potensi- potensi kehutanan ini dapat memberikan kontribusi bagi PDRB kota Tidore Kepulauan.

  D. Pertambangan dan Energi

  Wilayah Kota Tidore Kepulauan memiliki potensi bahan galian mineral yang menjanjikan.Potensi Pertambangan dan energy ini juga dapat memberikan konstribusi untuk menopang PDRB Kota Tidore Kepulauan. Bahan galian dan mineral tersebut adalah mineral logam yang terdiri dari pasir pantai, tanah urug, batu apung, pasir batu, dan pasir gali yang tersebar di kecamatan Tidore Timur, Tidore Utara, Tidore, Kecamatan Oba Utara, Oba Tengah dan Oba Selatan. Mineral batuan yang penyebarannya berada di kecamatan Tidore, Tidore Utara, Tidore Selatan, Oba Utara, Oba Tengah, Oba dan kecamatan Oba Selatan. Selain mineral non logam dan mineral batuan terdapat juga mineral Logam yaitu emas dan Nikel. Di wilayah Kota Tidore Kepulauan,

BAB II Profil Kota Tidore Kepulauan II - 13

  endapan bahan galian emas terdapat di daratan Oba tepatnya di Kecamatan Oba Tengah Desa Noamake, Akedotilou, Aketobololo dan Kelurahan Akelamo, di Kcamatan Oba Utara terdapat Desa Kaiyasa, namun belum ada hasil dan di Kecamatan Oba Selatan terdapat di desa Nuku. Sedangkan bahan galian nikel di Kota Tidore Kepulauan berada tepatnya di desa Woda Kecamatan Oba dan desa Hager Kecamatan Oba Selatan.

  E. Industri.

  Perkembangan perekonomian Kota Tidore Kepulauan tidak terlepas dari peran kegiatan industry, perdagangan UMKM dan Koperasi sertalembaga keuangan lainnya.Nilai tambah yang dihasilkan kegiatan industry pengolahan di daerah ini direalisasikan dalam berbagai usaha industry skala besar, skala kecil dan menengah maupun industry rumah tangga tentunya memiliki nilai strategis. Aktifitas Usaha tersebut dapat mengoptimalkan pemanfaatan bahan baku local, meningkatkan kapasitas produksi daerah dan menyerap tenaga kerja Industri yang ada di Kota Tidore Kepulauan lebih banyak didominasi oleh industry kecil dengn tenaga kerja antara 5 sampai 9 orang dan industry rumah tangga dengan tenaga kerja sekitar 1 sampai 4 orang. Pada tahun 2011 jumlah unit usaha industry kecil adalah 772 dengan total tenaga kerja 2728 orang sedangkan pada tahun 2012 mengalami peningkatan unit usaha industry kecil menjadi 804 namun tenaga kerja mengalami penurunan menjadi 2335 orang.

  F. Perdagangan

  Perdagangan baik barang maupun jasa merupakan sector penting bagi perkembangan sebuah kota, namun sejauh ini sector perdagangan belum berkembang secara baik sehingga belum mampu memberikan konstrbusi yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi dan membuka lapangan pekerjaan. Dengan demikian perlu upaya secara serius untuk mengembangkan sector perdagangan sebagai salah satu sector unggulan untuk menunjang perkembangan ekonomi kota Tidore Kepulauan.

  G. Perhubungan (Transportasi dan Komunikasi)

BAB II Profil Kota Tidore Kepulauan II - 14

  tersedianya sarana jalan karena merupakan prasarana pengangkutan darat yang paling penting untuk memperlancar kegiatan perekonomian. Dengan makin meningkatnya jumlah peduduk dan aktifitas pembangunan maka akan menuntut peningkatan pembangunan jalan untuk memudahkan mobilitas penduduk dan memperlancar lalulintas barang dari satu daerah ke daerah lainnya. Sampai dengan akhir tahun 2014 telah terdapat jalan aspal sepanjang 212.250,19 Km dan dengan kondisi jalan baik sepanjang 234.653,23 Km.sedangkan untuk transportasi laut, Perhubungan laut merupakan transportasi utama untuk menghubungkan masyarakat antar puau. Sarana tersebut tersebar di semua kecamatan dalam wilayah Kota Tidore Kepulauan dan selelu diupayakan sarana pendukung lainnya untuk dapat memudahkan mobilitas masyarakat antar pulau. Dari data kantor Pelabuhan Soa Sio perkembangan jumlah kegiatan Operasional Pelabuhan Goto Kota Tdore Kepulauan tahun 2014, dimana tercatat ±1.913 kunjungan kapal dengan muatan bongkar berkisar 21.294 ton dan muatan muat berkisar 27.004.063 ton dengan jumlah penumpang turun sebanyak 46.996 orang dan penumpang naik sebanyak 22.189 penumpang.

H. Keuangan dan Harga

  Roda Pemerintahan dan pembangunan di derah tidak akan pernah bergerak kalau tidak didukung Anggaran Pendapatan dan Belanja yang memadai. Sesuai dengan syarat Pembangunan yang berkelanjutan, maka Pemeritah Daerah akan senantiasa meningkatkan anggaran pendapatan dan belanja daerahnya. Pelaksanaan Otonomi Daerah dan Desentralisasi Fiskal telah meningkatkan peran dan tanggung jawab Pemerintah Daerah dalam mengelola pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.Sebagai konsekuensi pembebanan tugas dan tanggung jawab ke daerah yang semakin besar, kepada derah telah diserahkan sumber pendanaan yang terus meningkat yang signifikan dari tahun ke tahun, baik melalui skema transfer maupun penyerahan kewenangan perpajakan daerah dan retribusi daerah. Pengelolaan dana tersebut sudah seharusnya dilaksanakan sebai-baiknya sehingga dapat mendorong peningkatan kualitas belanja daerah dengan memastikan

BAB II Profil Kota Tidore Kepulauan II - 15 Faktor utama untuk kelancaran perhubungan darat adalah

  dana tersebut benar-benar dimanfaatkan untuk program dan kegiatan yang memiliki nilai tambah besar bagi masyarakat. Struktur ekonomi suatu wilayah dapat dilihat melalui konstribusi masing- masing lapangan usaha. Indicator ini berperan penting dalam mengetahui kategori lapangan usaha apa saja yang menjadi penyumbang terbesar dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Dengan kata lain kategori lapangan usaha yang menyumbang PDRB terbesar merupakan sector ekonomi yang menjadi penopang dari perekonomian suatu Wilayah.. Struktur ekonomi Kota Tidore Kepulauan sangat ditentukan oleh besarnya peranan masing-masing sektor ekonomi dalam memproduksi barang dan jasa di wilayah ini. PDRB dapat memberikan informasi penting tentang potensi ekonomi local, konstribusi setiap sector ekonomi, pertumbuhan ekonomi setiap sector sekaligus dapat memberikan gambaran ekonomi dalam 1 tahun dan melihat peluang prospek ekonomi ke depan. Pemerintah Kota Tidore Kepulauan dapat menggunakan informasi tersebut agar tahap demi tahap pembangunan dapat menggali potensi ekonomi di wilayah ini. Kalangan swasta jug dapat menggunakan informasi dari angka PDRB berikut turunannya untuk mencari peluang bisnis yang berpotensi memberikan nilai tambah maksimal yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan. Nilai PDRB Kota Tidore Kepulauan atas dasar harga tahun 2014 sebesar Rp.1.869.689,1 dengan konstribusi terbesar diberikan oleh Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan jaminan social wajib yakni sebesar Rp.712.762,2 atau hampir 50% dari total PDRB sedangkan nilai PDRB atas dasar harga konstan (adhk) tahun 2013 sebesar Rp.322.871,01 dengan laju pertumbuhan ekonomi sebesar 6,11%. Tabel Berikut menunjukkan prosentase peranan PDRB menurut Lapangan Usaha tahun 2010 s/d 2014.

BAB II Profil Kota Tidore Kepulauan II - 16

  PROSENTASE PDRB ( %) KATEGORI URAIAN

  2.55 L Real Estate

  0.40

  0.42

  0.45

  0.08 M,N Jasa Perusahaan

  0.08

  0.08

  0.09

  0.09

  2.35

  0.38 O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan sosial wajib

  2.29

  2.13

  1.82

  3.22 K Jasa Keuangan dan Asuransi

  3.24

  3.24

  3.41

  3.56

  0.40

  34.54

  0.17

  1.94

  0.50 Catatan :

  0.53

  0.56

  0.58

  0.63

  1.91 R, S, T, U Jasa lainnya

  1.87

  1.86

  1.98

  36.14

  3.80 Q Jasa kesehatan dan kegiatan sosial

  3.95

  4.00

  4.25

  4.41

  38.12 P Jasa Pendidikan

  36.92

  36.44

  0.17 J informasi dan Komunikasi

  0.17

  BAB II Profil Kota Tidore Kepulauan II - 17

Tabel. II.4. Prosentase peranan PDRB Kota Tidore Kepulauan menurut Lapangan Usaha tahun 2010 - 2014

2010 2011 2012 2013* 2014** A Pertanian, Kehutanan dan Perikanan

  0.06 C Industri Pengolahan

  0.08

  0.08

  0.08

  4.24 D Pengadaan listrik dan gas

  4.24

  4.29

  4.49

  4.75

  0.06

  0.08 E Pengadaan air, Pengelolaan Sampah, limbah dan daur ulang

  0.06

  0.06

  0.06

  25.36 B Pertambangan dan Penggalian

  26.35

  27.02

  26.86

  27.69

  0.06

  0.15

  0.17

  9.49

  0.17

  3.57 I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

  3.42

  3.25

  3.29

  3.44

  9.86 H Transportasi dan pergudangan

  9.83

  9.54

  0.14

  9.6

  6.27 G Perdagangan besar dan eceran, Reparasi mobil dan sepeda motor

  6.41

  6.63

  6.44

  6.6

  0.14 F Konstruksi

  0.14

  0.13

  • * Angka sementara/preliminart Figures Sumber ; Tinjauan PDRB Kota Tidore Kepulauan 2014
    • ** Angka sangat sementara/Very preliminart Figures

  5.87

  3.31 L Real Estate 7.17 5.56 4,23

  4.00

  3.25

  2.52

  5.16 J informasi dan Komunikasi

  5.81

  5.26

  8.97

  8.97 K Jasa Keuangan dan Asuransi

  25.56

  10.21

  8.48

  5.86 M,N Jasa Perusahaan

  7.11

  2.89

  3.57

  6.28

  4.52 O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan sosial wajib 9.00 5,72 7,04

  9.79 P Jasa Pendidikan 6,23 3,71

  3.52

  4.63 Q Jasa kesehatan dan kegiatan sosial

  6.59

  5.59

  7.93

  7.82 R, S, T, U Jasa lainnya

  9.02 I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

  7.45

  3.40

  3.11

  5.13

  A Pertanian, Kehutanan dan Perikanan

  3.33

  5.86

  3.03

  2.09 B Pertambangan dan Penggalian

  5.77

  7.80

  3.20

  3.12 C Industri Pengolahan

  1.99

  5.79

  4.60

  8.88 D Pengadaan listrik dan gas 18.92 20.14 -6.33

  48.04 E Pengadaan air, Pengelolaan Sampah, limbah dan daur ulang

  2.96 5.82 5,24

  10.72 F Konstruksi

  6.65

  12.65

  3.75

  3.96 G Perdagangan besar dan eceran, Reparasi mobil dan sepeda motor

  6.00

  7.97

  12.34

  10.03 H Transportasi dan pergudangan

  1.21

RPRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

  BAB II Profil Kota Tidore Kepulauan II - 18 Tabel Berikut ini menunjukkan Laju Pertumbuhan Riil PDRB menurut Lapangan Usaha tahun 2011-2014.

Tabel.II.5. Prosentase Laju Pertumbuhan Riil PDRB Kota Tidore Kepulauan menurut Lapangan Usaha tahun 2011 - 2014

  Angka sangat Sementara / very Preliminary Figure 2011 2012 2013* 2014** (1) (2) (3) (4) (5) (6)

  6.43

  6.35

  6.11

  6.89 KATEGORI URAIAN PROSENTASE PDRB ( %)

  • *

    Angka Sementara/Preliminary Figures Sumber : Tinjauan PDRB Kota Tidore Kepulauan 2014

    **

2.3. Demografi dan Urbanisasi

2.3.1. Jumlah Penduduk dan Sebaran Penduduk Kota Tidore Kepulauan

  Jumlah penduduk Tidore Kepulauan tahun 2014 diperkirakan sekitar 95.813 jiwa yang terdiri dari 48.282 laki-laki dan 47.531 perempuan. Apabila dibandingkan dengan luas wilayah Kota Tidore Kepulauan, maka rata-rata jumlah penduduk per Km² atau kepadatan penduduk adalah 62 jiwa per Km². selanjutnya bila kita lihat penyebaran penduduk di tiap kecamatan, maka Kecamatan Tidore yang paling banyak penduduknya dengan jumlah 18.660 jiwa dan kecamatan yang berpenduduk paling sedikit adalah kecamatan Oba Selatan dengan jumlah penduduk sebesar 5.220 jiwa. Bila kita lihat dari kepadatan penduduk maka kecamatan Tidore merupakan kecamatan yang paling terpadat penduduknya dengan jumlah 517 jiwa/Km², disusul kecamatan Tidore Utara dengan kepadatan 390 jiwa/km² dan kecamatan yang paling jarang penduduknya adalah kecamatan Oba Tengah dengan kepadatan 21 jiwa/km². Jumlah angkatan kerja Kota Tidore Kepulauan tahun 2014 adalah sebanyak 44.880 jiwa atau meningkat sebanyak 550 jiwa dibandingkan dengan tahun 2013. Dari angkatan kerja tersebut, jumlah penduduk yang bekerja pada tahun 2014 adalah sebanyak 42.259 jiwa atau berkurang sebanyak 1.244 jiwa dibandingkan dengan tahun 2013. Berkurangnya jumlah penduduk bekerja 2014 juga diikuti dengan peningkatan tingkat pengangguran terbuka (TPT) Kota Tidore Kepulauan menjadi 3,69% atau meningkat menjadi 97,32% dibandingkan dengan tahun 2013. Dari 42.259 penduduk yang bekerja di Kota Tidore Kepulauan di tahun 2014, sebanyak 17.042 jiwa atau 41% diantaranya bekerja di sector pertanian, perkebunan, kehutanan, perburuan dan perikanan, sedangkan sebanyak 8.565 jiwa atau 20% bekerja di sector jasa kemasyarakatan, social dan perorangan. Dan pendudukyang bekerja disektor perdagangan, rumah makan dan jasa akomodasi sebanyak 6.853 jiwa atau sebesar 16%.

BAB II Profil Kota Tidore Kepulauan II - 19

  BAB II Profil Kota Tidore Kepulauan II - 20 Gambar II.5. Sebaran Penduduk Kota Tidore Kepulauan berdasarkan Kecamatan

  9.50

  17 1,550.37 100% 95,813.00 100%

  5.45

  8 OBA SELATAN 196.58 12.68% 5,220

  27

  11.59

  7 OBA 403.67 26.04% 11,100

  21

  6 OBA TENGAH 424.00 27.35% 9,101

  Sumber : Kota Tidore Kepulauan Dalam Angka 2015

Tabel. II.6. Jumlah Penduduk dan Sebaran Penduduk Kota Tidore Kepulauan berdasarkan Kecamatan tahun 2014

  42

  16.40

  5 OBA UTARA 376.00 24.25% 15,718

  4 TIDORE TIMUR

34.00 2.19% 8,104

8.46 238

  3 TIDORE

36.08 2.33% 18,660

19.48 517

  2 TIDORE SELATAN

42.40 2.73% 13,226

13.80 312

  1 TIDORE UTARA

37.64 2.43% 14,684

15.33 390

  KEPADATAN KM ² PERSEN (%) JIWA PERSEN (%) PENDUDUK

  62 LUAS WILAYAH PENDUDUK NO KECAMATAN

NO KECAMATAN JUMLAH PENDUDUK LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK 2014 (%)

  5

  1

  2

  3

  4

  1 TIDORE UTARA 15,274 14,684

  • 3.86
  • 3.94
  • 3,60

  3 TIDORE 19,357 18,660

  4 TIDORE TIMUR 8,016 8,104

  BAB II Profil Kota Tidore Kepulauan II - 21 Gambar II.6. Laju Pertumbuhan Penduduk Kota Tidore Kepulauan berdasarkan Kecamatan Sumber : Kota Tidore Kepulauan Dalam Angka 2015 Tabel. II.7. Laju Pertumbuhan Penduduk Kota Tidore Kepulauan berdasarkan Kecamatan 2013 2014

  6 OBA TENGAH 8,061 9,101

  7 OBA 10,858 11,100

  8 OBA SELATAN 5,129 5,220

  2 TIDORE SELATAN 13,768 13,226

  1.10

  12.02

  12.92

  2.23

  1.77

  5 OBA UTARA 14,031 15,718

LAKI-LAKI PEREMPUAN JIWA

  1. Bekerja 24,828 17,431 42,259

  1,592 312 1,280 PEREMPUAN JUMLAH

  3 2 6,169 1,525 7,694

  24,828 17,431 42,259 NO STATUS PEKERJAAN UTAMA LAKI-LAKI Jumlah / Total

  6 Pekerja Keluarga 1,536 6,077 7,613

  5 Pekerja Bebas 1,541 169 1,710

  14,866

  4 Buruh/Karyawan/Pegawai 9,074 5,792

  1 Berusaha sendiri 5,228 3,556 8,784 Berusaha di bantu buruh tdk tetap/buruh tidak dibayar Berusaha di bantu buruh tetap/buruh dibayar

  8 OBA SELATAN 2,672 2,548 5,220 105 48,282 47,531 95,813 PENDUDUK (JIWA/ORANG) RASIO JENIS KELAMIN NO KECAMATAN

  7 OBA 5,687 5,413 11,100 105

  6 OBA TENGAH 4,638 4,463 9,101 104

  5 OBA UTARA 8,018 7,700 15,718 104

  4 TIDORE TIMUR 4,071 4,033 8,104 101

  3 TIDORE 9,325 9,335 18,660 100

  26,209 17,671 43,880

  2 TIDORE SELATAN 6,533 6,693 13,226

  66.75

  2. Pengangguran 1,381 240 1,621

  II BUKAN ANGKATAN KERJA Sekolah, Mengurus Rumah tangga dan lainnya

  32,862 32,878 65,740

  79.75

  53.75

  5.25

  1 TIDORE UTARA 7,338 7,346 14,684 100

  1.36

  3.69 NO JENIS KEGIATAN UTAMA PEREMPUAN JUMLAH 6,653 15,207 21,860 Jumlah / Total LAKI-LAKI

  Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)

  Tabel II.8. Jumlah Penduduk Per Kecamatan berdasarkan Jenis Kelamin

  Tabel II.9. Penduduk berumur 15 tahun ke atas menurut Jenis Kegiatan Utama Tabel II.10.

  Penduduk yang bekerja menurut Status Pekerjaan Sumber :Kota Tidore Kepulauan Dalam Angka 2015 Sumber :Kota Tidore Kepulauan Dalam Angka 2015

  99

BAB II Profil Kota Tidore Kepulauan II - 22 I ANGKATAN KERJA

GARIS KEMISKINAN (RUPIAH) PENDUDUK MISKIN

INDEKS KEPARAHAN

  5.77 2012 295,722

  0.20 TAHUN INDEKS KEDALAMAN

  0.75

  0.14 2011

  0.66

  0.08 2012

  0.56

  2014 - - 2013

  6.3

  7.34 2010 268,882

  6.8

  6.05 2011 278,302

  5.6

7.08 TAHUN

  BAB II Profil Kota Tidore Kepulauan II - 23 Tabel II.11. Klasifikasi Keluarga Per Kecamatan di wilayah Kota Tidore Kepulauan tahun 2014 Tabel II.13. Indeks Kedalaman dan Keparahan Kemiskinan di Kota Tidore Kepulauan 2011-2014 Tabel II.12.

  Garis Kemiskinan dan Penduduk Miskin Kota Tidore Kepulauan tahun 2010-2014 Sumber :Kota Tidore Kepulauan Dalam Angka 2015

  2014 - - - 2013 314,328

  JUMLAH Jumlah / Total PRA SEJAHTERA KELUARGA SEJAHTERA NO KECAMATN JUMLAH TOTAL (000/JIWA) PROSENTASE (%)

  32 1,488 10,452 1,278 24,431

  8 OBA SELATAN 322 438 366 330

  7 OBA 525 712 655 522 41 2,455

  6 OBA TENGAH 455 477 565 535 48 2,070

  5 OBA UTARA 386 1,077 1,055 936 158 3,612

  4 TIDORE TIMUR 71 354 676 813 106 2,020

  3 TIDORE 73 326 1,074 3,317 423 5,213

  2 TIDORE SELATAN 84 482 604 2,186 276 3,632

  1 TIDORE UTARA 185 465 1,284 1,813 194 3,941

  III+

  III

  I II

  5.5

2.3.2. Proyeksi Jumlah Penduduk dan Pertumbuhan Penduduk 5 Tahun Ke depan

  Dengan berasumsi bahwa tahun awal data (2010) sampai dengan tahun akhir data (2014) pertumbuhan penduduk meningkat sama untuk dua puluh tahun ke depan, maka proyeksi penduduk yang mendekati tren pertumbuhan penduduk Kota Tidore Kepulauan eksisting adalah proyeksi penduduk eksponensial.

  Tabel II.14. Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Kota Tidore Kepulauan Gambar II.7. Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Kota Tidore Kepulauan Tahun 2010, 2015 dan 2020, 5 tahun ke depan (2015 - 2020) Proyeksi Jumlah PenduduK

  No. Kecamatan 30 2010 2015 2020

  1 Tidore 21.534 23.516 25.680

  25

  2 Tidore Selatan 15.791 17.714 19.871

  20

  3 Tidore Utara 16.711 18.104 19.614

  15 Penduduk 2015

  4 Tidore Timur 7.907 8.634 9.429

  10 Penduduk 2020

  5 Oba 10.426 11.371 12.403

  5

  6 Oba Utara 11.044 11.885 12.790

  7 Oba Selatan 5.186 5.656 6.169

  8 Oba Tengah 6.630 7.135 7.678 Kota Tidore Kepulauan 95.146 103.689 112.998

  Sumber: Analisis Studio

BAB II Profil Kota Tidore Kepulauan II - 24

  Rata-rata pertumbuhan penduduk di Kota Tidore Kepulauan sebesar 1,72%. Rata-rata pertumbuhan tertinggi sebesar 12,18% di Tidore Selatan.

  

Tabel II.15. Rata-rata Pertumbuhan Penduduk Kota Tidore Kepulauan

Rata-Rata Pertumbuhan No. Kecamatan Penduduk (%)

  1 Tidore 1,76

  2 Tidore Selatan 2,30

  3 Tidore Utara 1,60

  4 Tidore Timur 1,76

  5 Oba 1,74

  6 Oba Utara 1,47

  7 Oba Selatan 1,74

  8 Oba Tengah 1,47

Kota Tidore Kepulauan 1,72

  Dinamika penduduk tersebut menjadi landasan perkiraan jumlah penduduk pada tahun perencanaan.Jumlah penduduk selama tahun perencanaan terhitung April 2010

  • – Maret 2030 direncanakan mengalami perkembangan alami.Khusus untuk Oba Utara yang di dalamnya terdapat Kota Sofifi direncanakan pertumbuhan penduduknya dua kali lebih dari pertumbuhan tertinggi di Kota Tidore Kepulauan. Pertumbuhan penduduk sebanyak dua kali lebih besar didasari perencanaan bahwa Kota Sofifi akan menjadi ibukota provinsi dengan fenomena perpindahan penduduk yang tinggi. Tahun 2015 rencana jumlah penduduk Kota Tidore Kepulauan sebesar 106.926 jiwa dan tahun 2030 direncanakan jumlah penduduk bertambah menjadi 150.360 jiwa. Rencana pertumbuhan penduduk rata- rata diperkirakan sebesar 1,99%. Perkiraan distribusi penduduk lebih banyak tersebar di Pulau Tidore khususnya Kecamatan Tidore.Kepadatan tertinggi diperkirakan berada di Kecamatan Tidore dan kepadatan terendah di Kecamatan Oba Tengah.Dengan proyeksi jumlah penduduk tersebut maka perkiraan luas lahan untuk permukiman terbanyak di Kecamatan Tidore Kepulauan.Kondisi tersebut dapat dikatakan sebagai ketidakmerataan jumlah penduduk di Kota Tidore Kepulauan.

BAB II Profil Kota Tidore Kepulauan II - 25

  

Tabel II. 16. Rencana Jumlah Penduduk Tahun 2015 dan 2030 (Jiwa)

Rencana Jumlah Penduduk No. Kecamatan 2015 2030

  

1 Tidore 23.516 30.625

  

2 Tidore Selatan 17.714 25.005

  

3 Tidore Utara 18.104 23.021

  

4 Tidore Timur 8.634 11.244

  

5 Oba 11.371 14.755

  

6 Oba Utara 14.795 29.480

  

7 Oba Selatan 5.656 7.339

  

8 Oba Tengah 7.135 8.892

Kota Tidore Kepulauan 106.926 150.360

Sumber: Hasil Analisis Studio