Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Negara Hukum Pancasila (Analisis terhadap Undang-Undang Dasar 1945 Pra dan Pasca Amandemen)

NEGARA HUKUM PANCASILA
(ANALISIS TERHADAP UNDANG-UNDANG DASAR
1945 PRA DAN PASCA AMANDEMEN)

Tesis
Diajukan kepada Program Studi Magister Ilmu Hukum
Program Pascasarjana Universitas Kristen Satya Wacana
untuk Memperoleh Gelar Magister Hukum (M.H.)

Oleh
Arie Purnomosidi
NIM. 322010004

Program Studi Magister Ilmu Hukum
Program Pasca Sarjana
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
2012

NEGARA HUKUM PANCASILA
(Analisis Terhadap UUD 1945 Pra Dan

Pasca Amandemen)

Tesis
Oleh:
Arie Purnomosidi
NPM : 322010004

Telah disetujui untuk di uji
Tanggal 7 September 2012

Pembimbing I,

(Prof. DR. Teguh Prasetyo, SH, M.Si)

Pembimbing II

(Kustadi, SH, M.Hum)

ii


SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Arie Purnomosidi.
NIM

: 322010004.

Dengan ini menyatakan bahwa:
1. Tesis ini adalah asli dan belum pernah di ajukan untuk
mendapatkan gelar akademik, baik di Universitas Kristen Satya
Wacana Salatiga maupun di Universitas atau Perguruan Tinggi
lainnya.
2. Tesis ini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian penulis
sendiri, tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan dan bimbingan
dari para pembimbing.
3. Dalam tesis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah di
tulis atau di publikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan
jelas dicantumkan sebagai acuan dalam tesis dengan disebutkan
nama pengarang dan judul buku aslinya dan dicantumkan dalam
daftar pustaka.

4. Pernyataan ini penulis buat dengan sebenarnya dan apabila di
kemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam
pernyataan ini, maka penulis bersedia menerima sanksi akademik
berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh karena karya ini, serta
sanksi lainnya sesuai dengan norma yang berlaku di Universitas
Kristen Satya Wacana Salatiga.

iv

Salatiga, Agustus 2012
Yang membuat pernyataan,

Arie Purnomosidi.
NIM. 322010004

v

ABSTRAK

Sejak berdirinya negara Indonesia, secara konstitusional negara

Indonesia merupakan negara hukum. Hal ini dapat terlihat dari
pengaturan mengenai negara hukum yang terdapat di dalam UUD yang
berlaku dan pernah berlaku di Indonesia, yaitu di dalam UUD 1945,
Konstitusi RIS 1949, UUDS 1950 dan UUD NRI 1945. Namun
demikian konsep negara hukum Indonesia bukanlah asli dari bangsa
Indonesia sendiri melainkan konsep yang diadopsi dan di transpalantasi
dari negara lain (Belanda). Meskipun demikian konsep negara hukum
Indonesia

bukanlah

konsep

yang

identik

dengan

rechtsstaat


sebagaimana yang dianut oleh Belanda yang menganut sistem hukum
civil law. Konsep negara hukum Indonesia merupakan konsep negara

hukum yang berlandaskan dan bercirikan kepada pandangan hidup,
ideologi maupun falsafah bangsa dan negara Indonesia yaitu Pancasila.
Sehingga konsep negara hukum Indonesia disebut dengan konsep
negara hukum Pancasila. Negara hukum Pancasila merupakan konsep
negara hukum yang prismatik, yaitu konsep negara hukum yang
menggabungkan unsur-unsur negara hukum yang berbeda terutama
unsur rechtsstaat dan unsur rule of law dengan dilandasi pada nilainilai Pancasila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, kekeluargaan,
gotong-royong, kerukunan.

Kata kunci: Negara Hukum, Negara Hukum Pancasila, Konsep negara
hukum prismatik.

vi

KATA PENGANTAR
Pertama-tama


penulis

mengucapkan

alhamdulillahi

rabbil’alamiin, puji syukur kehadirat Allah swt yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya, serta kemudahan dan kesehatan kepada
penulis sehingga tesis yang berjudul “Negara Hukum Pancasila
(Analisis Terhadap UUD 1945 Pra dan Pasca Amandemen)” ini
pada akhirnya dapat penulis selesaikan dengan baik dan lancar. Serta
sholawat dan salam penulis ucapkan kepada nabi Muhammad Saw.
Tesis ini merupakan tugas akhir untuk meraih gelar Magister
Ilmu Hukum pada Program Pasca Sarjana Magister Ilmu Hukum
Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.
Tesis ini berusaha mengungkapkan konsep negara hukum yang
dianut oleh Indonesia. Sudah sejak lama persoalan mengenai konsep
negara hukum Indonesia selalu diperbincangkan di kalangan ahli-ahli
hukum terutama oleh ahli hukum tata negara. Tujuannya adalah untuk

mencari suatu konsep yang ideal tentang negara hukum Indonesia.
Terlebih-lebih selama ini ada kesan bahwa pemahaman negara hukum
Indonesia di kaitkan dengan konsep rechtsstaat. Hal ini dikarenakan
rumusan dalam Penjelasan UUD 1945 yang menyatakan bahwa negara
Indonesia berdasar atas hukum (rechtsstaat) .
Pemahaman yang demikian merupakan pemahaman yang
keliru, karena konsep negara hukum Indonesia bukanlah konsep
rechtsstaat sebagaimana yang diterapkan di negara-negara kontinental
yang menganut sistem hukum civil law apalagi konsep rule of law yang
diterapkan dinegara-negara anglo saxon yang menganut sistem hukum
common law. Negara hukum Indonesia adalah suatu negara hukum
vii

yang berdasarkan dan bercirikan pada cita hukum dan ideologi falsafah
bangsa Indonesia yaitu Pancasila. Sehingga sesuatu yang keliru jika
negara hukum Indonesia merupakan rechtsstaat apalagi rule of law,
melainkan negara hukum Pancasila.
Bertolak dari kenyataan yang demikian, tesis ini di susun
dengan mengacu pada berbagai literatur ilmu negara, ilmu hukum tata
negara maupun teori-teori hukum, sehingga di dalamnya diuraikan

secara jelas mengenai pemikiran-pemikiran mengenai konsep negara
hukum yang dimulai dari konsep negara, konsep hukum dan konsep
negara hukum. Dalam tesis ini juga bisa diketahui mengenai
perkembangan konsep negara hukum dan juga pemahaman mengenai
konsep-konsep negara hukum yang ada di dunia, yang dimulai dari rule
of law, rechtsstaat, socialist legality, nomokrasi Islam atau siyasah
diniyah, bahkan negara hukum Pancasila.

Khusus terkait dengan negara hukum Pancasila, dalam tesis ini
dapat diketemukan mengenai bagaimana pengaturan mengenai negara
hukum di dalam UUD Indonesia, serta konsep negara Pancasila
berdasarkan UUD 1945 pra dan pasca amandemen dan juga unsurunsur yang terdapat dalam negara hukum Pancasila.
Sungguh suatu yang tidak bisa dipungkiri, dalam penyusunan
tesis ini penulis mendapatkan bantuan dari berbagai pihak yang dengan
sangat tulus hati dan terbuka membantu penulis, baik secara moril,
materiil, maupun immateriil penulisan tesis dan studi ini dapat
terselesaikan. Harus diakui dengan selesainya penulisan tesis ini,
penulis menyadari banyak pihak yang turut memberikan bantuan dan
dukungannya. Untuk itu dengan kerendahan hati dan rasa sangat
hormat, penulis sampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besar atas

viii

partisipasi dan bantuannya yang sangat besar tersebut kepada penulis.
Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. DR. Tri Budiyono, SH, MHum selaku ketua Program Studi
Magister Ilmu Hukum Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga;
2. Prof. DR. Teguh Prasetyo, SH, MSi selaku pembimbing I dalam
penulisan tesis ini yang telah memberikan koreksi dan masukanmasukan yang berguna penyempurnaan tesis ini;
3. Bp. Kustadi, SH, M.Hum, selaku pembimbing II yang selalu
memberikan koreksi, masukan-masukan serta diskusi-diskusi yang
sangat bermanfaat bagi penyelesaian dan penyempurnaan tesis ini;
4. DR. Tri Budiyono, SH, M.Hum, selaku penguji I;
5. Bp. Umbu Rauta, SH, MH, selaku penguji II;
6. Seluruh Dosen pengajar Program Pasca Sarjana Magister Ilmu
Hukum Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga;
7. Seluruh teman-teman mahasiswa Program Pasca Sarjana Magister
Ilmu Hukum tahun 2010 terutama buat teman-teman mahasiswa
Hukum Tata Negara, Bp. Lauren Koibur, SH, MH, Bp. Decky
Wospakrik, SH, Bp. Jaime Xavier, SH, MH, sdr. Sandi Bonay, SH.
dan Ibu Titik Susilawati, SH.

8. Bapak dan Ibu serta Fitria Tofansari, SH yang selalu memberikan
dorongan dan motivasi kepada penulis agar segera menyelesaikan
studi di Magister Ilmu Hukum Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga.
9. Dan kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu.
Semoga Allah swt membalas kebaikan semua pihak yang telah
membantu penulis.
ix

Sebagaimana lazimnya seorang yang masih belajar, tentu masih
memerlukan bimbingan dari berbagai pihak. Begitu juga dalam
penyajian tesis ini juga masih memerlukan bimbingan dari pihak
manapun. Penulis menyadari bahwa tesis ini masih banyak kekurangan
dan masih jauh dari kata sempurna, sebagaimana pepatah mengatakan
“tiada gading yang tak retak”. Kesempurnaan hanyalah milik Allah swt,
Tuhan Yang Maha Kuasa.
Meskipun penulis telah berusaha semaksimal mungkin agar
tesis ini tidak terdapat kesalahan, namun pada faktanya hal tersebut
sulit untuk dihindari. Dengan maksud supaya tesis ini lebih baik di

kemudian hari, maka penulis mengharapkan adanya kritik, saran,
masukan serta pendapat-pendapat yang membangun dari berbagai
pihak demi penyempurnaan tesis ini.
Dan akhir kata penulis berharap semoga tesis ini bisa
bermanfaat bagi kita semua terutama untuk menambah pengetahuan di
bidang hukum tata negara khususnya mengenai negara hukum
Pancasila. Amin ya robbal alamin.

Salatiga, Agustus 2012
Penulis

Arie Purnomosidi

x

DAFTAR SINGKATAN

AAUPL

: Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Layak.

APBN

: Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

BFO

: Bijeenkomst voor Federal Overleg.

BP

: Badan Pekerja.

BPK

: Badan Pemeriksa Keuangan.

BPKNIP

: Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat.

BPUPKI

: Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia.

DKI

: Daerah Khusus Ibukota.

DPA

: Dewan Pertimbangan Agung.

DPD

: Dewan Perwakilan Daerah.

DPR

: Dewan Perwakilan Rakyat.

DPRD

: Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

FH

: Fakultas Hukum.

F-PBB

: Fraksi Partai Bulan Bintang.

F-PDIP

: Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

F-PDKB

: Fraksi Partai Damai Kasih Bangsa.

F-PDU

: Fraksi Partai Daulatul Ummah.

F-PKB

: Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa.

F-PG

: Fraksi Partai Golongan Karya.

F-PPP

: Fraksi Partai Persatuan Pembangunan.

F-TNI/POLRI : Fraksi Tentara Nasional Indonesia/Kepolisian Republik
Indonesia.
F-UG

: Fraksi Utusan Golongan.
xi

GBHN

: Garis-Garis Besar Haluan Negara.

GOLKAR

: Golongan Karya.

HAM

: Hak Asasi Manusia.

HAW

: Hak Asasi Warga Negara.

IAIN

: Institut Agama Islam Negeri.

IKAHI

: Ikatan Hakim Seluruh Indonesia.

IS

: Indische Staatsregeling (Undang-Undang Hindia
Belanda).

KTUN

: Keputusan Tata Usaha Negara.

KAM

: Kewajiban Asasi Manusia.

KUHAP

: Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana.

KUHP

: Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.

KPU

: Komisi Pemilihan Umum.

KY

: Komisi Yudisial.

KWI

: Konferensi Wali Gereja Indonesia.

MA

: Mahkamah Agung.

MK

: Mahkamah Konstitusi.

MPR

: Majelis Permusyawaratan Rakyat.

MUI

: Majelis Ulama Indonesia.

NRI

: Negara Republik Indonesia.

PAH

: Panitia Ad Hoc.

PBB

: Persatuan Bangsa-Bangsa.

PBHI

: Perhimpunan Bantuan Hukum Indonesia.

PEMILU

: Pemilihan Umum.

PERPU

: Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang.

PGI

: Persatuan Gereja-Gereja Indonesia.

PPKI

: Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia.
xii

RI

: Republik Indonesia.

RIS

: Republik Indonesia Serikat.

RO

: Reglement op de Rechtelijke Organitatie en het Beleid
der Justitie (Reglemen Susunan Kehakiman dan

Kebijaksanaan Mengadili).
RUU

: Rancangan Undang-Undang.

TAP

: Ketetapan.

TNI

: Tentara Nasional Indonesia.

TUN

: Tata Usaha Negara.

UGM

: Universitas Gadjah Mada.

UI

: Universitas Indonesia.

UU

: Undang-Undang.

UUD

: Undang-Undang Dasar.

UUDS

: Undang-Undang Dasar Sementara.

xiii

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN

i

LEMBAR PENGESAHAN

iii

SURAT PERNYATAAN

v

ABSTRAK

vii

KATA PENGANTAR

ix

DAFTAR SINGKATAN

xiii

DAFTAR ISI

xvii

BAB I. PENDAHULUAN

1

A. Latar Belakang Masalah

1

B. Rumusan Masalah

8

C. Tujuan Penelitian

8

D. Manfaat Penelitian

9

E. Keaslian Penelitian

9

F. Tinjauan Pustaka

10

G. Metode Penelitian

17

H. Pertanggungjawaban Sistematika

21

BAB II NEGARA HUKUM

23

A. Negara

24

1. Pengertian Negara

24

2. Hakekat, Tujuan dan Fungsi Negara

30

3. Kekuasaan Negara

34

4. Pembatasan Kekuasaan Negara

41
xiv

B. Hukum

55

1. Pengertian Hukum

55

2. Hakekat, Fungsi dan Tujuan Hukum

59

3. Hubungan Antara Negara Dengan Hukum

67

C. Negara Hukum

70

1. Definisi Negara Hukum

71

2. Latar Belakang dan Perkembangan Negara Hukum

75

3. Konsep-Konsep Negara Hukum

90

a. Konsep Rule of Law

91

b. Konsep Rechtsstaat

97

c. Konsep Socialist Legality

104

d. Konsep Nomokrasi Islam (Siyasah Diniyah)

106

D. Negara Hukum Pancasila

112

BAB III. NEGARA HUKUM PANCASILA BERDASARKAN
UUD 1945 PRA DAN PASCA AMANDEMEN
A. Hasil Penelitian
I.

123
123

Pengaturan Negara Hukum Dalam Undang-Undang
Dasar Negara Indonesia.

124

1. UUD 1945 Pra Amandemen

126

2. Konstitusi RIS 1949

128

3. UUDS 1950

129

4. UUD 1945 Amandemen

131

II. Konsep Negara Hukum Berdasarkan UUD 1945
Pra dan Pasca Amandemen

134

III. Unsur-Unsur Negara Hukum Pancasila Yang
Terkandung Dalam UUD 1945 Pra dan Pasca
xv

Amandemen

136

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

137

2. Supremasi Hukum (Supremacy of Law)

143

3. Pemerintahan Berdasarkan Hukum

146

4. Demokrasi

148

5. Pembatasan Kekuasaan Negara

155

6. Pengakuan dan Perlindungan Terhadap HAM

186

7. Persamaan di Depan Hukum (Equality Before
The Law)

198

8. Impeachment atau Pemakzulan

199

9. Kekuasaan Kehakiman Yang Bebas dan Merdeka

204

10. Peradilan Tata Negara Atau Mahkamah Konstitusi 209
11. Peradilan Tata Usaha Negara

217

12. Negara Kesejahteraan

221

B. Analisis

231

I. Pengaturan Negara Hukum Dalam Undang-Undang
Dasar Negara Indonesia.

231

II. Konsep Negara Hukum Berdasarkan UUD 1945
Pra dan Pasca Amandemen

234

III. Unsur-Unsur Negara Hukum Pancasila Yang
Terkandung Dalam UUD 1945 Pra dan Pasca
Amandemen

250

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

251

2. Supremasi Hukum (Supremacy of Law)

258

3. Pemerintahan Berdasarkan Hukum

266

4. Demokrasi

271

5. Pembatasan Kekuasaan Negara

280
xvi

6. Pengakuan dan Perlindungan Terhadap HAM

286

7. Persamaan di Depan Hukum (Equality Before
The Law)

300

8. Impeachment atau Pemakzulan

303

9. Kekuasaan Kehakiman Yang Bebas dan Merdeka

310

10. Peradilan Tata Negara Atau Mahkamah Konstitusi 317
11. Peradilan Tata Usaha Negara

321

12. Negara Kesejahteraan

324

BAB IV. PENUTUP

329

A. Kesimpulan

329

B. Saran

332

DAFTAR PUSTAKA

335

xvii